SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar...
Transcript of SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar...
i
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI
GURU FISIKA DENGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA
SISWA SMA KELAS XI IPA DI SUMBA BARAT DAYA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh :
NOVIANA ICE BILI
NIM : 131424040
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Hiduplah seperti lilin yang bisa menerangi orang lain.
Hanyamereka yang beranigagaldapatmeraihkeberhasilan
(Robert F. Kennedy)
Jikakitamemulainyadengankepastian, kitaakanberakhirdalamkeraguan,
tetapijikakitamemulainyadengankeraguan, danbersabarmenghadapinya,
kitaakanberakhirdalamkepastian
(Francis Bacon)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 21 Juni 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Noviana Ice Bili
NIM : 131424040
Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI
GURU FISIKA DENGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA
SISWA SMA KELAS XI IPA DI SUMBA BARAT DAYA. Dengan demikian
saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma baik untuk
menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk media lain, mendistribusikan secara
terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 21 Juni 2017
Yang menyatakan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Noviana Ice Bili “Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi
Guru Fisika Dengan Motivasi Dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas XI
IPA Sekolah Menengah Atas Di Sumba Barat Daya”. Program Studi
Pendidikan Fisika Jurusan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2017.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) hubungan antara persepsi siswa SMA
kelas XI IPA di Sumba Barat Daya tentang kompetensi guru fisika dengan
motivasi belajar fisika siswa, (2) hubungan antara persepsi siswa SMA kelas XI
IPA SMA di Sumba Barat Daya tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi
belajar fisika siswa.
Sampel penelitian ini berjumlah 95 siswa kelas XI IPA dari tiga sekolah yang
berbeda. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Analisis
data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson yang menghasilkan
kesimpulan sebagai hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada hubungan yang positif dan signifikan
antara persepsi siswa SMA kelas XI IPA tentang kompetensi guru terhadap
motivasi dan prestasi belajar fisika siswadi Sumba Barat Daya;(2) ada hubungan
yang positif dan signifikan antara persepsi siswa SMA kelas XI IPA tentang
kompetensi guru terhadap motivasi dan prestasi belajar fisika siswadi Sumba
Barat Daya.
Kata kunci: persepsi, kompetensi, motivasi, prestasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Noviana Ice Bili “The Relationship Between Student Perception About The
Competence of Physics Teacher With Motivation And Achievement of Physics
Students on Class Eleven Science Senior High Schools In Sumba Barat Daya.
Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural
Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma
University in Yogyakarta in 2017”.
The purposes of this research are (1) to know the relationship between student
perceptions about the competence of physics teacher with motivation of physics
students on class eleven science of Senior High School in Sumba Barat Daya; (2)
to know the relationship between student perception about the competence of
physics teacher with achievement of physics students on class eleven science of
Senior High School in Sumba Barat Daya.
The sample in this research was 95 students of class eleven science of Senior High
Schools from three different schools. Instruments used are questionnaire and
documentation. Data analysis was performed used Pearson correlation test that
lead to the conclusion as a result of research.
The results showed that (1) there was a significant positive correlation between
students perception on physics teachers competency with motivation in learning
physics; (2) there was a significant positive correlation between students
perception on physics teachers competency with achievement in learning physics.
Keywords: perception, competence, motivation, achievement
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan cinta-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan antara
Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika dengan Motivasi dan Prestasi
Belajar Fisika Siswa (Studi pada Siswa Kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas,
SMA Alfonsus, dan SMA Manda Elu Sumba Barat Daya Tahun Ajaran
2017/2018) sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
pada Program Studi Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran
dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Paul Suparno, SJ., selaku Dosen Pembimbing skripsi atas waktunya
untuk membimbing dengan perhatian, serta yang telah banyak meluangkan
waktu dan masukan selama penulisan skripsi.
2. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Fr. Kanis, selaku Kepala Sekolah SMA St. Thomas Aquinas Sumba Barat
Daya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian.
4. Drs. Naja Xaverinus, selaku Kepala Sekolah SMA Alfonsus Sumba Barat
Daya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian.
5. Drs. Yakobus Tamo Ama, selaku Kepala Sekolah SMA Manda Elu Sumba
Barat Daya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan
penelitian.
6. Segenap Staf sekretariat JPMIPA, mbak Tari, mas Arif, dan pak Sugeng atas
kerja samanya dalam melayani pembuatan surat ijin penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
7. Siswa-siswi yang telah bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini.
8. Orang tuaku tercinta Bapak Agustinus Bili dan Ibu Wilhelmina Wolla Mawo
yang tak henti-hentinya memberikan doa, dukungan dan kasih sayang yang
tak terhingga.
9. Kakakku tersayang Saleem, Anshy dan adikku Avon, terimakasih atas doa,
cinta dan dukungannya.
10. Teman-teman perjuangan: Meldy, Ansi, Erni, Any, Indry, Novi, Vigi, Erlin,
Shary, Safri, Ardy, Aches, Sintus, Alos, Leo, Okto, Titin dan semua sahabat
Pendidikan Fisika 2013 lainnya terimakasih atas dukungan dan supportnya.
11. Serta semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu
per satu yang telah membantu dan memberikan dukungan, semangat dan doa
yang telah diberikan sehingga sangat membantu penyelesaian penulisan
skripsi ini.
Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca khususnya dan
dalam bidang ilmu pengetahuan pada umumnya.
Yogyakarta, 21 Juni 2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL .......... ............. ............................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ . ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................... . v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................... vi
ABSTRAK ..................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ................................................................................... ix
DAFTAR ISI .................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... 52
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5
D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
BAB II. KAJIAN TEORI
A. Kompetensi Guru Fisika .................................................................. 7
1. Pengertian Kompetensi ............................................................... 7
2. Kompetensi Guru ........................................................................ 8
3. Kompetensi Guru Fisika ............................................................. 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
a. Content Knowledge ............................................................. 11
b. Pedagogical Knowledge ...................................................... 11
c. Pedagogical Content Knowledge ....................................... 13
4. Menjadi Guru Fisika yang Profesional ....................................... 18
5. Metode Pembelajaran Fisika ....................................................... 21
B. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika............................. 26
1. Pengertian Persepsi ..................................................................... 26
2. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika ....................... 26
C. Kajian Motivasi Belajar ................................................................... 27
1. Pengertian Motivasi .................................................................... 27
2. Jenis-jenis Motivasi ..................................................................... 28
a. Motivasi Instrinsik ................................................................. 28
b. Motivasi Ekstrinsik . ................................................................30
3. Fungsi Motivasi ........................................................................... 31
4. Bentuk-bentuk Motivasi ............................................................. 32
D. Kajian Prestasi Belajar ..................................................................... 35
1. Pengertian Prestasi Belajar .......................................................... 35
2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................... 36
a. Faktor Internal ....................................................................... 36
b. Faktor Eksternal...................................................................... 38
E. Kerangka Berpikir ............................................................................ 41
1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru
Fisika dengan Motivasi Belajar Fisika Siswa ............................. 41
2. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru
Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa ............................... 41
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ............................................................................. 42
B. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 42
1. Populasi ....................................................................................... 42
2. Sampel ......................................................................................... 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
C. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 43
1. Tempat ......................................................................................... 43
2. Waktu .......................................................................................... 43
D. Instrument ....................................................................................... 43
1. Kuesioner Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika ...... 44
2. Kuesioner Motivasi Belajar Fisika .............................................. 45
3. Dokumentasi Prestasi Belajar Fisika Siswa ................................ 47
E. Validitas ........................................................................................... 47
F. Metode Analisis yang Digunakan ................................................... 48
1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru
dengan Motivasi Belajar Fisika ................................................... 48
2. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru
dengan Prestasi Belajar Fisika..................................................... 50
BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ............................................................................... 51
1. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika ...................... 52
2. Motivasi Belajar Fisika .............................................................. 56
3. Prestasi Belajar Fisika ................................................................60
B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis .............................................65
1. Hubungan antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi
Guru Fisika dengan Motivasi Siswa Belajar Fisika .....................65
2. Hubungan antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi
Guru Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika..................................69
C. Pembahasan Umum ..........................................................................73
1. Hubungan antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi
Guru Fisika dengan Motivasi Siswa Belajar Fisika .....................73
2. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi
Guru Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa .......................77
3. Keterbatasan Penelitian ................................................................80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan ...................................................................................... 81
B. Saran ................................................................................................ 81
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 82
LAMPIRAN .................................................................................................. 84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1 Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika .................. 52
Tabel 4.2 Frekuensi Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi
Guru Fisika ...................................................................................... 53
Tabel 4.3 Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika .................. 53
Tabel 4.4 Frekuensi Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi
Guru Fisika ....................................................................................... 54
Tabel 4.5 Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika .................. 55
Tabel 4.6 Frekuensi Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi
Guru Fisika ........................................................................................ 56
Tabel 4.7 Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa ............................................... 57
Tabel 4.8 Frekuensi Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa .............................. 57
Tabel 4.9 Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa ............................................... 58
Tabel 4.10 Frekuensi Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa ............................ 59
Tabel 4.11 Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa ............................................. 59
Tabel 4.12 Frekuensi Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa ............................ 60
Tabel 4.13 Skor Rata-Rata Prestasi Belajar Fisika Siswa .............................. 61
Tabel 4.14 Frekuensi Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa .............................. 61
Tabel 4.15 Skor Rata-Rata Prestasi Belajar Fisika Siswa .............................. 62
Tabel 4.16 Frekuensi Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa .............................. 63
Tabel 4.17 Skor Rata-Rata Prestasi Belajar Fisika Siswa .............................. 64
Tabel 4.18 Frekuensi Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa .............................. 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha
yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina,
membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala
potensinya sehingga ia mencapai kualitas diri yang lebih baik. Inti pendidikan
adalah usaha pendewasaan manusia seutuhnya (lahir dan batin), baik oleh
dirinya sendiri maupun orang lain, dalam arti tuntutan agar siswa memiliki
kemerdekaan berpikir, merasa, berbicara, dan bertindak serta percaya diri
dengan penuh rasa tanggungjawab dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-
hari (Basri, 2007: 34). Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan.
Pendidikan tersebut bisa didapatkan dimana saja baik dari guru, teman,
pengalaman orang lain dan sebagainya. Dengan memperoleh pendidikan
orang dapat memperbaiki dirinya menjadi lebih baik, berkualitas dan
memiliki daya saing yang sangat tinggi. Peningkatan mutu dan kualitas
belajar maupun prestasi belajar dapat dilakukan dengan usaha meningkatkan
kualitas pendidikan.
Guru merupakan komponen yang paling utama dalam proses
pendidikan. Oleh karena itu, banyak pihak yang menaruh harapan besar
terhadap guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Guru mempunyai
wewenang dan tanggung jawab untuk mendidik, membimbing dan
mengarahkan siswa agar menjadi manusia yang berilmu pengetahuan di masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
depan. Nampak jelas bahwa guru yang mengajar dan mendidik dan siswa
yang belajar dengan menerima bahan pelajaran dari guru di kelas.
Belajar adalah suatu kata yang sudah tidak asing lagi didengar oleh
orang khususnya bagi para pelajar. Siapapun pasti punya keinginan untuk
belajar entah apa saja. Menurut Gagne (1984), belajar dapat didefenisikan
sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai
akibat pengalaman. Mengajar adalah memberikan bimbingan belajar kepada
siswa.
Tugas dan peran guru dari hari ke hari semakin berat, seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena tugas guru yang berat
itu, maka sebagai seorang guru kita harus memiliki dan menguasai prinsip-
prinsip mengajar dan selalu aktif-kreatif menerapkannya dalam kegiatan
belajar mengajar. Melalui sentuhan guru di sekolah diharapkan mampu
menghasilkan siswa yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi
tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi.
Kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada
dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif.
Menurut M. I. Soelaeman, untuk menjadi guru yang baik itu tidak
dapat diandalkan kepada bakat ataupun hasrat (emansipasi) ataupun
lingkungan belaka, namun harus disertai kegiatan studi dan latihan serta
praktek/pengalaman yang memadai agar muncul sikap guru yang diinginkan
sehingga melahirkan kegairahan kerja yang menyenangkan (1985: 45).
Karena memang yang mempengaruhi prestasi belajar siswa tidak hanya latar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
belakang pendidikan atau pengalaman mengajar, tetapi juga dipengaruhi oleh
sikap mental guru dalam memandang tugas yang diembannya. Secara pribadi
mungkin guru telah siap menjadi guru. Tetapi itu belum cukup tanpa ditopang
dengan kompotensi profesional.
Guru profesional adalah guru yang mengenal tentang dirinya, yaitu
dirinya adalah pribadi yang dipanggil untuk mendampingi siswa untuk/dalam
belajar. Seorang guru yang profesional dituntut dengan sejumlah persyaratan
minimal, antara lain: memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai,
memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya,
memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan anak didiknya,
mempunyai jiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen
tinggi terhadap profesinya, dan selalu melakukan pengembangan diri secara
terus menerus (continuous improvement) melalui organisasi, profesi, internet,
buku, seminar, dan sebagainya.
Dengan profesionalisme guru, maka guru masa depan tidak tampil lagi
sebagai pengajar (teacher), seperti fungsinya yang menonjol selama ini, tetapi
beralih sebagai pelatih (coach), pembimbing (conselor), dan manajer belajar
(learning manager). Dengan ketiga peran guru ini, maka diharapkan para
siswa mampu mengembangkan potensi diri masing-masing, mengembangkan
kreativitas, dan mendorong adanya penemuan keilmuan dan teknologi yang
inovatif sehingga para siswa mampu bersaing dalam masyarakat global.
Selain itu, kompetensi dan profesionalisme yang dimiliki guru dapat
memotivasi siswa untuk belajar, bekerja keras dan berprestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang
yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin
melakukan aktivitas belajar. Motivasi belajar adalah proses untuk mendorong
siswa agar dapat belajar untuk meraih prestasi yang lebih baik.
Jadi, guru di sekolah dengan kompetensi dan profesionalitas yang
dimiliki dalam menumbuhkan motivasi belajar sangatlah berpengaruh dalam
proses pembentukan kemandirian belajar peserta didik. Dengan berkompeten
akan sangat menjadikan siswa termotivasi dan dapat meraih prestasi yang
sangat baik. Karena dengan begitu, guru akan lebih mudah dalam mencapai
tujuan belajar dan tujuan pendidikan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara Persepsi Siswa tentang
Kompetensi Guru Fisika dengan Motivasi dan Prestasi Belajar Fisika Siswa
SMA Kelas XI IPA di Sumba Barat Daya”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa SMA kelas XI IPA di Sumba
Barat Daya tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika
siswa?
2. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa SMA kelas XI IPA di Sumba
Barat Daya tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar fisika
siswa?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, maka
penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menemukan dan mengetahui hubungan antara persepsi siswa SMA kelas
XI IPA di Sumba Barat Daya tentang kompetensi guru fisika dengan
motivasi belajar fisika siswa?
2. Menemukan dan mengetahui hubungan antara persepsi siswa SMA kelas
XI IPA di Sumba Barat Daya tentang kompetensi guru fisika dengan
prestasi belajar fisika siswa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru Mata Pelajaran Fisika
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan
pertimbangan bagi guru mata pelajaran fisika dalam kaitannya dengan
motivasi dan prestasi belajar fisika siswa berdasarkan persepsi siswa
tentang kompetensi guru fisika.
2. Bagi Siswa Kelas XI IPA
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan siswa SMA kelas XI IPA agar semakin meningkatkan
motivasi belajar fisika untuk memperoleh prestasi belajar fisika yang lebih
baik.
3. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti
selanjutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kompetensi Guru Fisika
1. Pengertian Kompetensi
Kompetensi pada dasarnya merupakan deskripsi tentang apa yang dapat
dilakukan seseorang dalam bekerja, serta apa wujud dari pekerjaan tersebut
yang dapat terlihat. Untuk dapat melakukan suatu pekerjaan, tentu seseorang
harus memiliki kemampuan dalam bentuk pengetahuan, sikap dan
keterampilan yang relevan dalam pekerjaannya. Jadi, seseorang baru disebut
memiliki kompetensi apabila ia dapat melakukan apa yang seharusnya
dilakukan dengan baik. Begitu juga seorang guru, ia bisa dikatakan memiliki
kompetensi mengajar jika ia mampu mengajar siswanya dengan baik.
Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan belajar mandiri
dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada.
Kompetensi adalah penguasaan terhadap suatu tugas, ketrampilan, sikap,
dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan (Finch dan
Crunkilton dalam E Mulyasa, 2003). Menurut Kepmendiknas 045/U/2002,
kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang
dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat
dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, serta keterampilan yang
dimiliki seseorang untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Kompetensi Guru
Kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus
ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif.
Kompetensi guru (teacher competency) menurut Barlow (1985), ialah The
ability of a teacher to responsibly perform his or her duties appropriately.
Artinya, kompetensi guru merupakan kemampuan seorang guru dalam
melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak.
Kompetensi terkait dengan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan kerja
baru, dimana seseorang dapat menjalankan tugasnya dengan baik berdasarkan
kemampuan yang dimilikinya.
Mengacu pada pengertian kompotensi guru di atas, kompetensi guru
dapat dimaknai sebagai gambaran tentang apa yang harus dilakukan seorang
guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, perilaku
maupun hasil yang dapat ditunjukan dalam proses belajar mengajar. Dengan
demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan
kualitas guru yang sebenarnya (Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas,
2003).
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah
merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam
Penjelasan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan
dalam pengelolaan siswa yang meliputi pemahaman wawasan atau landasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
kependidikan, pemahaman tentang siswa, pengembangan kurikulum/silabus,
perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan
dialogis, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk
mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi
kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian
yang mantap, stabil, dewasa, arif, berakhlak mulia dan berwibawa, dan dapat
menjadi teladan bagi siswa. Kompetensi sosial merupakan kemampuan yang
harus dimiliki guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali siswa, dan
masyarakat sekitar. Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam yang harus dikuasai guru mencakup
penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi
keilmuan yang menaungi materi, serta penguasaan terhadap struktur dan
metodologi keilmuan.
Keseluruhan kompetensi guru dalam praktiknya merupakan satu kesatuan
yang utuh. Pemilahan menjadi empat bagian (kompetensi pedagogik,
kepribadian, sosial, dan profesional) semata-mata agar mudah memahaminya.
Beberapa ahli mengatakan istilah kompetensi profesional sebenarnya
merupakan “payung” karena telah mencakup semua kompetensi lainnya,
sedangkan penguasaan materi ajar secara luas dan mendalam lebih tepat
disebut dengan penguasaan sumber bahan ajar atau sering disebut bidang studi
keahlian. Hal ini mengacu pada pada pandangan yang menyebutkan bahwa
sebagai guru yang berkompoten ia harus memiliki:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
a. Pemahaman terhadap karakteristik siswa,
b. Penguasaan bidang studi, baik dari sisi keilmuan maupun kependidikan,
c. Kemampuan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik,
d. Kemauan dan kemampuan mengembangkan profesionalitas dan
kepribadian secara berkelanjutan.
3. Kompetensi Guru Fisika
Salah satu tugas guru adalah sebagai mengajar. Secara umum tugas
mengajar dijelaskan sebagai tugas membantu siswa agar mereka dapat belajar
dan akhirnya dapat mengerti bahan yang sedang dipelajari secara benar.
Dengan demikian, maka siswa semakin bertambah pengetahuan mereka. Guru
fisika diharapkan dapat membantu siswa belajar fisika secara demokratis,
dimana siswa diberi kebebasan dan kesempatan untuk mengungkapkan
gagasannya dan mengusulkan ide-idenya demi semakin kompeten dalam
bidang fisika.
Menurut Eugenia Etkina dan Carl J. Wenning, ada tiga komponen
pengetahuan dasar yang idealnya harus dikuasai oleh guru ataupun calon guru
fisika, yaitu content knowledge, pedagogical knowledge dan pedagogical
content knowledge.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
a. Content Knowledge
Menurut Eugenia Etkina (2005: 3), content knowledge consists of
“knowledge of physics concepts, relationship among them and methods of
acquiring knowledge”. Maksudnya adalah bahwa pengetahuan tentang isi
(content knowledge) terdiri atas pengetahuan tentang konsep-konsep fisika,
hubungan antar konsep dan metode pemerolehan pengetahuan (konsep) fisika.
John L. Lewis (1972: 73) juga mengungkapkan bahwa dalam mengajar
fisika harus mempertimbangkan tiga hal, salah satu diantaranya adalah apa
yang akan diajarkan dan mengapa. Dengan demikian guru harus memahami
apa materi fisika dan mengapa diajarkan.
Carl J. Wenning (2007: 13) lebih jauh menerangkan bahwa guru fisika
harus mempunyai pemahaman yang dalam tentang isi ilmu fisika yang utama.
Guru harus mempunyai pemahaman yang akurat tentang proses ilmu
pengetahuan dan hal yang mendasari asumsi tersebut. Idealnya seorang guru
memperoleh pengetahuan melalui metode inquiry dengan demikian
pemerolehannya dekat dengan prosedur ilmiah.
b. Pedagogical Knowledge
Menurut Eugenia Etkina (2005: 3), pengetahuan pedagogi terdiri atas
pengetahuan mengenai perkembangan pola pikir, pengetahuan teori ilmu
pengetahuan, pengetahuan tentang pelajaran kolaboratif, pengetahuan tentang
wacana kelas, pengetahuan tentang kelas, manajemen dan hukum sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Guru harus memahami apa yang membuat pengajaran efektif. Guru
perlu mempunyai pemahaman berikut (Carl J. Wenning (2005: 14).
1) Perencanaan dan persiapan
Guru harus memiliki kemampuan mempersiapkan rencana pelajaran untuk
berbagai variasi tipe pelajaran. Guru harus mengetahui bagaimana cara
mengintegrasikan berbagai metode pembelajaran dengan memaksimalkan
siswa yang belajar.
2) Pengajaran yang berkualitas
Guru harus mengerti perbedaan antara mengajar transfer dan
konstruktivistik. Guru harus memahami keunggulan dan kekuatan dari
bentuk pengajaran konstruktivistik dan keterbatasan bentuk pengajaran
transfer.
3) Mempraktekkan inquiry
Guru harus mampu menggunakan inquiry untuk membantu siswa
mengkonstruksi pengetahuan dari pembuktian, yang akan menjadikan siswa
terbiasa dengan perubahan konsep yang salah dan hubungan antara konsep
dan situasi nyata.
4) Pembelajaran kolaboratif
Guru harus menunjukkan kemampuan untuk menggunakan sejumlah
strategi pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.
5) Pembelajaran berbasis masalah
Guru harus dapat menunjukkan kemampuan menggunakan pembelajaran
berbasis masalah yang berarti memperkenalkan problem solving untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sebagai cara
mengintegrasikan elemen-elemen fisika.
6) Metode pembelajaran yang beragam
Guru harus menunjukkan kemampuan menggunakan berbagai metode
pembelajaran untuk membantu siswa belajar dan mengerti akan konsep
fisika.
7) Konsep awal dan perubahan konsep
Guru harus menunjukkan pemahaman bahwa siswa mengkonstruksi
pengetahuan sendiri dan hubungannya dengan konsep awal yang
diperolehnya melalui pengamatannya terhadap dunia.
8) Siklus belajar
Guru harus menunjukkan pemahaman antara siklus belajar, aktivitas kelas
dan efeknya pada masing-masing individu serta kurikulum. Hubungan
timbal balik yang kompleks dari kegiatan belajar mengajar di sekolah harus
dimengerti.
9) Sumber-sumber pengajaran
Guru harus menunjukan kemampuan menyeleksi, menggunakan dan
mengadaptasikan sumber-sumber pengajaran yang dibutuhkan siswa.
c. Pedagogical Content Knowledge
Menurut Eugenia Etkina (2005: 3), pedagogical content knowledge
terdiri atas pengetahuan tentang kurikulum fisika, pengetahuan tentang
kesulitan-kesulitan siswa, pengetahuan tentang efektifitas strategi pengajaran
untuk konsep-konsep tertentu, dan pengetahuan tentang metode penilaian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Di dalam PCK ini, Carl J. Wenning menunjukkan ada 18 pengetahuan
dan pemahaman yang harus dikuasai dan ditunjukkan oleh guru fisika.
1) Pengetahuan tentang kurikulum
Guru harus memiliki pemahaman tentang pengajaran fisika yang
dicerminkan sebagai tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai. Termasuk
pemasukan materi yang sesuai dengan kurikulum.
2) Pemahaman akan arti “scientifically literate”
Guru harus memiliki defenisi yang tepat, dari arti seseorang menjadi
“melek” terhadap ilmu pengetahuan. Dengan itu, guru akan memiliki
pondasi yang baik yaitu pengetahuan dan pemahaman dari konsep ilmu
pengetahuan dan proses yang dibutuhkan bagi seseorang membuat
keputusan, sumbangannya dalam bidang sosial dan kebudayaan dan
produktivitas ekonomi.
3) Pemahaman tentang siswa
Guru harus tahu dasar psikologi untuk pembelajaran sains yang efektif.
Guru harus menunjukkan kemampuan untuk memahami siswa sebagai
individu seutuhnya. Ini termasuk pengetahuan pola belajar siswa yang
berbeda, sumber ketertarikan, motivasi dan inspirasi serta budaya dan emosi
yang berbeda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
4) Kemampuan pengelolaan kelas
Guru harus menunjukkan kemampuan pengelolaan siswa yang baik dengan
mempertahankan disiplin kelas dengan tegas, adil, bersahabat, dan
bijaksana. Kemampuan mengelola kelas akan menghadirkan pelajaran
secara efektif.
5) Kemampuan berkomunikasi
Guru harus menjadi komunikator yang baik dan efektif, baik dalam
memimpin pelajaran, menerima dan merespon informasi. Guru akan
menunjukkan efektifitas dalam komunikasi dengan menghadirkan informasi
secara sistematis dan logis, dengan menanyai siswa menggunakan maksud
yang tepat dan dengan mendengarkan dan merespon dengan baik
pertanyaan, jawaban dan komentar siswa.
6) Pengetahuan tentang hubungan antara belajar-mengajar
Guru harus tahu bahwa mengajar adalah apa yang dilakukan guru dan
belajar adalah apa yang dilakukan siswa dan mungkin tidak ada hubungan
langsung antara mengajar dan belajar.
7) Sikap ilmiah dan filosofi
Guru harus menunjukkan sikap ilmiah (misalnya: kepercayaan, tingkah
laku, sopan santun, nilai) dan dapat mengajak siswa dalam aktifitas yang
membantu menumbuhkan sikap ilmiah. Guru harus memahami asumsi dan
keterbatasan pengetahuan ilmiah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
8) Konteks sosial dan teknologi
Guru harus menunjukkan pemahaman dari dan apresiasi untuk penggunaan
fisika pada situasi nyata yang lebih luas. Guru harus dapat menyediakan
dasar yang rasional untuk pemasukan fisika dalam kurikulum sekolah yang
menghubungkan berbagai wilayah kehidupan secara umum dan teknologi
yang termasuk di dalamnya.
9) Lingkungan belajar
Guru harus tahu bagaimana menyediakan lingkungan yang menstimulus
belajar yang mengembangkan komunitas dari pelajar yang berbagi waktu,
ruang, dan materi untuk belajar sains.
10) Pembelajaran yang aktif dan berkaitan
Guru harus memiliki pemahaman dari bagaimana mengajar dalam cara yang
aktif dan berkaitan yang membuat dan memungkinkan siswa tertarik dalam
sains, dan fisika sebagai bagian di dalamnya.
11) Penilaian terhadap siswa
Guru harus memiliki pemahaman dari tujuan dan prosedur dari penilaian.
Guru harus tahu bagaimana menggunakan penilaian yang adil, valid, dan
reliabel serta konsisten dengan keputusan yang diambil.
12) Penilaian dan refleksi pribadi
Guru harus menunjukkan kebiasaan penilaian pribadi dan refleksi secara
obyektif pada praktek mengajar pribadi dengan pengamatan terhadap
perkembangan praktek yang profesional dan menarik siswa untuk belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
13) Teknologi dari pengajaran
Guru harus memiliki pengetahuan dan pengalaman pertama dengan
teknologi pengajaran dan ilmu pengetahuan yang akan digunakan di kelas.
Termasuk peralatan demonstrasi dan laboratorium, komputer dan
aplikasinya, dan software dengan akses internet yang akan digunakan siswa.
14) Tanggungjawab profesional
Guru seharusnya mematuhi kode etik profesional guru.
15) Nature of science
Guru harus memiliki pemahaman yang luas akan sifat dasar (hakikat) sains.
Termasuk membedakan sains dari cara yang lain dalam mengetahui,
membedakan sains dasar, sains terapan dan teknologi, mengidentifikasi
proses dan kaidah sains sebagai aktifitas profesional dan mendefenisikan
fakta-fakta yang dapat diterima dan penjelasan ilmiah.
16) Pengajaran yang responsif
Guru harus tahu apa artinya menjadi guru yang berbudaya responsif agar
memastikan partisipasi dari semua siswa yang bebas dari gender,
ketidakmampuan, dan perbedaan budaya.
17) Knowledge of authentic best practices
Guru harus memiliki pemahaman yang dalam tentang praktek sesungguhnya
yang terbaik dan bagaimana mereka berhubungan dengan bagaimana siswa
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
18) Knowledge of generic best practices
Banyak kemampuan mengajar datang dari pengalaman praktek dan dasar
yang kurang baik pada sebuah riset. Meskipun demikian, praktek terbaik
yang disebut “the art of teaching” (seni mengajar) terkadang dapat
memberikan sejumlah jalan alternatif yang berharga untuk pengajaran.
4. Menjadi Guru Fisika yang Profesional
Dalam belajar fisika yang terpenting adalah siswa yang aktif belajar
fisika. Maka semua usaha guru harus diarahkan untuk membantu dan
mendorong agar siswa mau mempelajari fisika sendiri.
Menurut Trowbridge & Bybee dalam Paul Suparno (2007), untuk
menjadi guru fisika yang sungguh bermutu dan profesional, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan dan dilatih oleh guru terus menerus, antara lain:
a. Penguasaan bahan fisika
Guru fisika harus menguasai bahan yang mau diajarkan sehingga tidak
menyebabkan miskonsepsi pada siswa. Maka guru fisika harus terus
mengembangkan diri dengan mempelajari bahan fisika. Untuk menunjang
hal ini maka guru harus terus belajar dan tidak boleh puas diri. Sekarang ini
banyak sumber belajar fisika yang dapat digunakan untuk menambah
pengetahuan seperti internet, buku-buku baru, seminar, lokakarya, dan
bertanya kepada tenaga ahli.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
b. Mengerti tujuan pengajaran fisika
Guru fisika yang baik harus mengerti tujuan dari pengajaran fisika. Dengan
mengerti tujuannya, guru dapat mengarahkan siswa ke arah tujuan dengan
lebih efektif dan efisien. Misalnya guru perlu mengetahui tujuan umum
pengajaran fisika seperti:
1) Kompetensi fisika yang diharapkan dikuasai siswa
2) Tuntutan sekolah atau pemerintah dalam pengajaran fisika
3) Tujuan umum pengajaran fisika seperti:
Mengerti dan menggunakan metode ilmiah
Menguasai pengetahuan fisika (konsep)
Menggunakan sikap ilmiah
Memenuhi kebutuhan pribadi dan masyarakat
Kesadaran akan karir masa depan
c. Guru dapat mengorganisasi pengajaran fisika
Guru fisika yang baik dapat mempersiapkan pengajaran sesuai dengan
tujuan. Ia juga mengerti cara mengajarkan bahan itu, dapat memilih alat dan
sarana yang digunakan dalam pembelajaran, dapat memilih evaluasi dan
latihan yang akan diberikan kepada siswa selama proses pembelajaran.
Termasuk dalam perencanaan adalah merencanakan berapa waktu yang
digunakan dan tugas apa yang harus dilakukan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
d. Mengerti situasi siswa
Pembelajaran fisika akan sungguh mengena pada siswa dan menyenangkan
siswa, bila situasi siswa diperhatikan. Maka guru perlu berusaha mengerti
keadaan siswa. Beberapa situasi siswa perlu diketahui seperti: konsepsi awal
siswa, pemikiran siswa, konsep yang telah dipunyai, tingkah laku,
perkembangan kognitif, mode, dan situasi psikologis siswa dll. Guru perlu
mengerti bagaimana siswa menanggapi pembelajarannya, apakah mereka
senang, bosan, malas, dll. Dengan mengerti keadaan siswa, guru akan dapat
membantu pembelajaran secara lebih kontekstual, sesuai dengan situasi
siswa.
e. Guru dapat berkomunikasi dengan siswa
Guru perlu melatih diri berkomunikasi akrab dengan siswa. Hubungan yang
akrab dengan siswa perlu dibangun, kemampuan memotivasi, memberikan
semangat, menegur, menggerakkan siswa perlu dilatih. Keterampilan untuk
mendekati siswa, membantu siswa belajar, dan juga kemampuan
mendengarkan apa yang dirasakan dan diinginkan siswa perlu
dikembangkan. Kemampuan mengerti kesulitan siswa dalam belajar dan
hiduppun perlu ditumbuhkan.
f. Guru menguasai berbagai metode
Oleh karena situasi siswa bervariasi dan yang dirasakan dapat membantu
siswa belajar juga bervariasi, maka menguasai metode yang bermacam-
macam sangat penting bagi guru fisika sehingga dapat membantu siswa
lebih baik dan tepat. Menguasai berbagai metode mengajar dan memilih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
cara yang diminati siswa, akan membuat siswa menyukai fisika yang
diajarkan.
5. Metode Pembelajaran Fisika
Ada berbagai metode mengajar fisika yang dapat membantu siswa aktif
dan senang belajar fisika. Metode pembelajaran yang dipilih dipengaruhi oleh
filsafat konstruktivisme, teori inteligensi majemuk, tingkat perkembangan
kognitif seseorang, relasi guru dan siswa yang lebih dialogis. Ada 12 metode
pembelajaran fisika menurut Paul Suparno (2013) yang akan dipaparkan secara
singkat, antara lain:
a. Inquiry (Penyelidikan)
Kindsvatter, Wilen, & Ishler dalam Paul Suparno (2013) menjelaskan
inquiry sebagai model pengajaran dimana guru melibatkan kemampuan
berpikir kritis siswa untuk menganalisis dan memecahkan persoalan secara
sistematik. Yang utama dari metode inquiry adalah menggunakan
pendekatan induktif dalam menemukan pengetahuan dan berpusat kepada
keaktifan siswa. Dalam metode pembelajaran ini siswa sungguh dilibatkan
untuk aktif berpikir dan menemukan pengertian yang ingin diketahuinya.
Jadi bukan pembelajaran yang berpusat pada guru, melainkan kepada siswa.
b. Discovery atau Penemuan
Discovery adalah model pengajaran dimana guru memberikan kebebasan
siswa untuk menemukan sesuatu sendiri karena dengan menemukan sendiri
siswa dapat lebih mengerti secara mendalam. Dengan menemukan sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
siswa akan lebih senang dan akan dimengerti lebih baik. Siswa belajar
melalui keterlibatan aktif dengan konsep dan prinsip-prinsip. Siswa
didorong untuk mempunyai pengalaman dan melakukan percobaan yang
memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip atau pengetahuan bagi
dirinya. Jadi, dalam discovery yang sangat penting adalah siswa sungguh
terlibat pada persoalannya, menemukan prnsip-prinsip atau jawaban lewat
suatu percobaan.
c. Eksperimen atau Laboratorium
Secara umum metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak
siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa
teori yang sudah dibicarakan itu memang benar. Dengan metode ini siswa
dapat merasa bangga dan yakin karena seakan-akan menemukan sendiri.
Metode eksperimen dibedakan menjadi dua, yaitu eksperimen terbimbing
atau terencana dan eksperimen bebas. Dalam pembelajaran fisika di SMP
dan SMA, kebanyakan eksperimen dipilih yang terbimbing atau terencana.
Alasan utama adalah dengan model pembelajaran eksperimen terbimbing,
hasilnya akan lebih cepat selesai dan lebih teratur dan terarah, sehingga
siswa tidak mudah bingung.
d. Permainan
Pembelajaran fisika dengan permainan (games) mau mengajak siswa belajar
fisika melalui permainan yang mereka sukai dan biasa mereka geluti.
Keuntungan pembelajaran fisika dengan permainan adalah siswa sendiri
akan senang dan asyik mempelajari bahan tersebut sehingga mereka akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dengan mudah menangkap pengertian fisika dalam permainan itu. Siswa
juga akan menjadi sadar bahwa fisika itu bukan hal yang menakutkan, dan
bahkan dijumpai di permainan-permainan sehari-hari yang menyenangkan.
e. Problem Solving
Problem solving adalah model pembelajaran dengan pemecahan persoalan.
Biasanya guru memberikan persoalan yang sesuai dengan topik yang mau
diajarkan dan siswa diminta untuk memecahkan persoalan itu. Ini dapat
dilakukan baik dalam kelompok ataupun pribadi.
Dengan memecahkan persoalan, siswa dilatih untuk mengorganisasikan
pengertian mereka dan kemampuan mereka.
f. Model POE
POE adalah singkatan dari prediction, observation, and explanation.
Pembelajaran dengan model POE menggunakan tiga langkah utama dari
metode ilmiah yaitu (1) prediction atau membuat prediksi, membuat dugaan
terhadap suatu peristiwa fisika; (2) observasi, yaitu melakukan penelitian,
pengamatan apa yang terjadi. Pertanyaan pokok dalam observasi adalah
apakah prediksinya memang terjadi atau tidak; (3) explanation yaitu
memberikan penjelasan. Penjelasan terutama tentang kesesuaian antara
dugaan dan yang sungguh terjadi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
g. Kuis
Model kuis adalah model pembelajaran dimana guru fisika memberikan
pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dan siswa cepat-cepatan menjawab.
Kuis dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu tertulis dan lisan. Yang
dipentingkan dengan kuis adalah siswa dapat berpikir cepat dan benar, maka
konsep yang dikuiskan biasanya yang mudah-mudah dan tidak perlu
menekuni atau berpikir terlalu lama.
h. Penggunaan Video, CDRom, Films
Dalam banyak kasus, penggunaan video, film, CDRom mirip dengan
simulasi komputer yaitu siswa belajar konsep fisika dengan melihat dan
mengamati gambar atau peristiwa lewat gambar yang ditanyangkan. Dari
banyak praktik, video dan film digunakan untuk mempresentasikan bahan
fisika (entah berupa gambar mati atau hidup) tentang suatu peristiwa fisis
yang dapat membantu siswa mengerti isinya.
Keuntungan dengan video dan film, seperti juga dengan CDRom, adalah
bahwa kejadiannya dapat diulang atau diputar berkali-kali sehingga siswa
dapat terus mengulangi sampai mengerti konsepnya.
i. Diskusi Kelompok
Menurut Kindvatter, Wilen, Ishler dalam Paul Suparno (2013), model
diskusi adalah model pembelajaran dengan pembicaraan kelompok yang
bersifat edukatif, reflektif, terstruktur dengan dan bersama siswa lain.
Farmer dalam Paul Suparno (2013), mengatakan bahwa diskusi dengan
siswa-siswa lain adalah cara yang baik untuk mengungkapkan pengetahuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
siswa (1985). Yang diperlukan dalam diskusi kelompok adalah bahwa
mereka dipacu untuk terlibat aktif dalam diskusi.
j. Cooperative Learning (Belajar Bersama)
Cooperative learning atau belajar bersama adalah model pembelajaran
dimana siswa dibiarkan belajar dalam kelompok, saling menguatkan,
mendalami, dan bekerja sama untuk semakin menguasai bahan. Menurut
Kindsvatter, dkk. yang menjadi fokus dari belajar bersama adalah kemajuan
bidang akademik dan efektif melalui kerja sama.
k. Metode Demonstrasi
Demonstrasi berasal dari kata demonstration yang berarti pertunjukan.
Maka model pembelajaran dengan demonstrasi diartikan sebagai model
mengajar dengan pendekatan visual agar siswa dapat mengamati proses,
informasi, peristiwa, alat dalam pelajaran fisika. Tujuannya sangat jelas agar
siswa lebih memahami bahan yang diajarkan lewat suatu kenyataan yang
dapat diamati sehingga mudah mengerti. Demonstrasi yang baik selalu
diawali dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru, sehingga siswa berpikir
dan membuat hipotesis ataupun ide awal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
l. Ceramah Siswa Aktif
Model ceramah adalah model pembelajaran dimana guru sendiri
menerangkan dengan kata-kata, menjelaskan prinsip atau bahan fisika
kepada siswa. Dengan model ceramah siswa aktif, guru bukan ceramah
seperti di atas saja, tetapi diantara ceramah atau penjelasannya, guru sering
bertanya kepada siswa dan siswa diminta sebentar berpikir atau menjawab
pertanyaan itu.
B. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika
1. Pengertian persepsi
Persepsi merupakan pandangan dari seseorang atau banyak orang akan
hal atau peristiwa yang didapat atau diterima (Peter Salim dan Yenny Salim,
1991: 1146).
Menurut Paul Suparno (2005), persepsi seseorang atau banyak orang
dapat saja sama atau berbeda-beda walaupun hal atau peristiwa yang dialami
sama. Hal ini karena sebagai individu, seseorang bebas memberikan pandangan
atau tanggapan atas peristiwa yang dialami.
2. Persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika
Persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika merupakan pandangan
atau tanggapan siswa terhadap kompetensi yang dimiliki oleh guru fisika yang
bersangkutan. Siswa dapat memberikan pandangan tentang kompetensi guru
fisika melalui kegiatan belajar mengajar yang dialami selama ini di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika akan dibatasi pada aspek
penguasaan materi fisika, pemahaman akan situasi siswa, strategi pembelajaran
fisika, penguasaan interaksi kegiatan belajar mengajar fisika dan penilaian atau
evaluasi kegiatan belajar mengajar fisika.
Penguasaan materi merupakan kemampuan yang sangat mendasar dalam
kegiatan pembelajaran. Indikasi penguasaan materi oleh guru fisika dapat
diketahui melalui struktur materi (hubungan antar konsep fisika) yang jelas dan
sesuai dengan kurikulum, tidak terjadi miskonsepsi, dan tidak tergantung pada
buku/catatan (Puji Purnomo, dkk., 2008: 12-19).
Pemahaman akan situasi siswa dapat diketahui melalui pemahaman
konsep awal fisika siswa, pemahaman akan perkembangan pemikiran siswa,
pemahaman akan situasi psikologis belajar fisika siswa apakah senang, bosan
atau malas.
C. Kajian Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Di dalam kelas, masalah besar bagi guru dan peserta didik adalah
motivasi. Motivasi merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap
kegiatan, termasuk aktivitas belajar, tanpa motivasi tidak ada kegiatan yang
nyata. Oleh karena itu, dengan adanya motivasi dalam diri seseorang akan
mampu untuk mencapai suatu prestasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Menurut Mc Donald dalam Syaiful Bahri Djamarah (2011), motivasi
adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai
dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.
Menurut Greenberg dan Baron dalam Syaiful Bahri Djamarah (2011),
motivasi adalah suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara
perilaku manusia ke arah pencapaian tujuan dan segala yang ada di dalam diri
manusia untuk membentuk motivasi (1993: 176).
Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang
tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan
aktivitas belajar. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
motivasi merupakan suatu pendorong yang dapat mengubah energi dalam diri
seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.
2. Jenis-jenis Motivasi
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011), ada 2 macam jenis-jenis
motivasi yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang (motivasi
instrinsik) dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang (motivasi
ekstrinsik).
a. Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi itu
intrinsik bila tujuannya inheren dengan situasi belajar dan bertemu dengan
kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai-nilai yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
terkandung di dalam pelajaran itu. Peserta didik termotivasi untuk belajar
semata-mata untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan
pelajaran, bukan karena keinginan lain seperti ingin mendapat pujian, nilai
yang tinggi, atau hadiah dan sebagainya.
Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka
ia secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan
motivasi dari luar dirinya. Juga cenderung akan menjadi orang yang
terdidik, yang berpengetahuan, yang mempunyai keahlian dalam bidang
tertentu.
Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan terutama
belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik sulit sekali
melakukan aktivitas belajar terus menerus. Motivasi itu muncul karena ia
membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya. Motivasi memang
berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang memunculkan kesadaran
untuk melakukan aktivitas belajar.
Dorongan untuk belajar bersumber pada kebutuhan, yang berisikan
keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi,
motivasi intrinsik muncul berdasarkan kesadaran dengan tujuan esensial,
bukan sekedar atribut dan seremonial.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
b. Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi
ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya
perangsang dari luar.
Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila peserta didik menempatkan
tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar (resides in some factors
outside the learning situation). Peserta didik belajar karena hendak
mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya. Misalnya,
untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar, kehormatan, dan sebagainya.
Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan
tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar peserta
didik mau belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan agar anak didik
termotivasi untuk belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah guru yang
pandai membangkitkan minat peserta didik dalam belajar, dengan
memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam berbagai bentuknya, yang akan
diuraikan pada pembahasan mendatang. Kesalahan penggunaan bentuk-
bentuk motivasi ekstrinsik akan merugikan anak didik. Akibatnya, motivasi
ekstrinsik bukan berfungsi sebagai pendorong, tetapi menjadikan anak didik
malas belajar. Karena itu, guru harus bisa dan pandai mempergunakan
motivasi ekstrinsik ini dengan akurat dan benar dalam rangka menunjang
proses interaksi edukatif di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3. Fungsi Motivasi
Baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik sama berfungsi
sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan. Karena itulah baik
dorongan atau penggerak maupun penyeleksi merupakan kata kunci dari
motivasi dalam setiap perbuatan dalam belajar. Ada tiga fungsi motivasi dalam
belajar (Syaiful Bahri Djamarah, 2011), yaitu:
a) Motivasi sebagai pendorong perbuatan
Disini, anak didik mempunyai keyakinan dan pendirian apa yang
seharusnya dilakukan untuk mencari tahu tentang sesuatu. Sikap itulah yang
mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan dalam belajar. Jadi,
motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa
yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.
b) Motivasi sebagai penggerak perbuatan
Disini, anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa
dan raga. Akal pikiran berproses dengan sikap raga yang cenderung tunduk
dengan kehendak perbuatan belajar. Sikap berada dalam kepastian
perbuatan dan akal pikiran mencoba membedah nilai-nilai yang terpatri
dalam wacana, prinsip, dalil, dan hukum, sehingga mengerti betul isi yang
dikandungnya.
c) Motivasi sebagai pengarah perbuatan
Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan
yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang harus diabaikan. Seorang
anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
tertentu, tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang
lain. Pasti anak didik akan mempelajari mata pelajaran dimana tersimpan
sesuatu yang akan dicari itu. Sesuatu yang akan dicari anak didik
merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah
sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam
belajar. Dengan penuh konsentrasi anak didik belajar agar tujuannya
mencari sesuatu yang ingin diketahui/dimengerti itu cepat tercapai. Itulah
peranan motivasi yang dapat mengarahkan perbuatan anak didik dalam
belajar.
4. Bentuk-bentuk Motivasi
Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2011), ada beberapa bentuk motivasi
yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar anak didik di
kelas, sebagai berikut:
a) Memberi Angka
Angka dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar
peserta didik. Angka yang diberikan kepada setiap peserta didik biasanya
bervariasi, sesuai hasil ulangan yang telah mereka peroleh dari hasil
penilaian guru bukan karena belas kasihan guru. Angka merupakan alat
motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk
mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi belajar mereka di
masa mendatang. Angka atau nilai yang baik mempunyai potensi yang besar
untuk memberikan motivasi kepada peserta didik lebih giat belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
b) Hadiah
Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan
atau kenang-kenangan/cenderamata. Hadiah yang diberikan kepada orang
lain bisa berupa apa saja, seperti berupa buku-buku tulis, pensil, bolpoin dan
lain-lain. Dengan cara seperti itu peserta didik akan termotivasi untuk
belajar guna mempertahankan prestasi belajar yang telah mereka capai.
c) Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk
mendorong peserta didik agar mereka bergairah belajar. Persaingan, baik
dalam individu maupun kelompok diperlukan dalam pendidikan.
d) Ego-Involvement
Menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik agar merasakan pentingnya
tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras
dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk
motivasi yang cukup penting.
e) Memberi Ulangan
Ulangan merupakan strategi yang cukup baik untuk memotivasi peserta
didik agar lebih giat belajar.
f) Mengetahui Hasil
Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan
mengetahui hasil, peserta didik terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi
bila hasil belajar itu mengalami kemajuan, peserta didik berusaha untuk
mempertahankannya atau bahkan meningkatkan intensitas belajarnya guna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik di kemudian hari atau pada
semester berikutnya.
g) Pujian
Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan
motivasi yang baik. Dengan pujian yang diberikan akan membesarkan jiwa
seseorang. Peserta didik akan lebih bergairah bila hasil pekerjaannya dipuji
dan diperhatikan.
h) Hukuman
Hukuman akan merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan pendekatan
edukatif, bukan karena dendam. Pendekatan edukatif disini dimaksudkan
sebagai hukuman yang mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap dan
perbuatan anak didik yang dianggap salah.
i) Hasrat untuk Belajar
Hasrat untuk belajar berarti pada diri peserta didik itu memang ada motivasi
untuk belajar, sehingga sudah tentu hasilnya akan lebih baik daripada anak
didik yang tak berhasrat untuk belajar. Hasrat untuk belajar merupakan
potensi yang tersedia di dalam diri anak didik.
j) Minat
Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa aktivitas. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas
belajar. Anak didik yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan
mempelajarinya dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik baginya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
k) Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik merupakan
alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang
harus dicapai, dirasakan anak sangat berguna dan menguntungkan, sehingga
menimbulkan gairah untuk terus belajar.
D. Kajian Prestasi Belajar
1. Pengertian prestasi belajar
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,
diciptakan, baik secara individual maupun kelompok (Syaiful Bahri Djamarah,
2011).
Menurut Slameto dalam Syaiful Bahri Djamarah (2011: 13), belajar
adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang
mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas
dalam belajar (Syaiful Bahri Djamarah, 2011).
Maka dari uraian di atas, kita dapat memahami mengenai makna
“prestasi” dan “belajar”. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh
dari suatu aktivitas. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang
mengakibatkan perubahan dalam individu, yakni perubahan tingkah laku.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
a. Faktor Internal (Faktor dari dalam)
Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu:
1) Faktor fisiologis
Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang
berhubungan dengan kesehatan dan pancaindra.
Kesehatan Badan
Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu memperhatikan
dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah dapat
menjadi penghalang bagi siswa dalam menyelesaikan program
studinya. Dalam upaya memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu
memperhatikan pola makan dan pola tidur, untuk memperlancar
metabolisme dalam tubuhnya. Selain ini, juga untuk memelihara
kesehatan bahkan juga dapat meningkatkan ketangkasan fisik
dibutuhkan olahraga yang teratur.
Pancaindra
Berfungsinya pancaindra merupakan syarat dapatnya belajar itu
berlangsung dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini
diantara pancaindra itu yang paling memegang peranan dalam belajar
adalah mata dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal
yang dipelajari oleh manusia dapat dipelajari melalui penglihatan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pendengaran. Dengan demikian, seorang anak yang memiliki cacat
fisik atau bahkan cacat mental akan menghambat dirinya dalam
menangkap pelajaran sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi
prestasi belajarnya di sekolah.
2) Faktor psikologis
Beberapa faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar siswa, antara lain:
Intelegensi
Menurut Binet (Winkle, 1997: 529) hakikat intelegensi adalah
kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan,
untuk mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan
itu dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif. Taraf
intelegensi ini sangat mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa,
dimana siswa yang memiliki taraf intelegensi tinggi mempunyai
peluang lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi.
Sebaliknya, siswa yang memiliki taraf intelegensi yang rendah
diperkirakan juga akan memiliki prestasi belajar yang rendah. Namun
bukanlah suatu yang tidak mungkin jika siswa dengan taraf intelegensi
rendah memiliki prestasi belajar yang tinggi, juga sebaliknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Sikap
Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat
merupakan faktor yang menghambat siswa dalam menampilkan
prestasi belajarnya. Sikap siswa yang positif terhadap mata pelajaran
di sekolah merupakan langkah awal yang baik dalam proses belajar
mengajar di sekolah.
Motivasi
Menurut Irwanto (1997: 193) motivasi adalah penggerak perilaku.
Motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi
timbul karena adanya keinginan atau kemauan dalam diri seseorang.
seseorang berhasil dalam belajar karena ia ingin belajar. Dalam hal
gairah atau semangat belajar, siswa yang termotivasi kuat akan
mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.
b. Faktor Eksternal (Faktor dari Luar)
Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain di
luar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih,
antara lain:
1) Faktor lingkungan keluarga
a. Sosial ekonomi keluarga
Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih
berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik, mulai
dari buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
b. Pendidikan orang tua
Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi
cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya
pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang
mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah.
c. Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga
Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat
berprestasi bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara
langsung berupa pujian atau nasehat, maupun secara tak langsung
seperti hubungan keluarga yang harmonis.
2) Faktor lingkungan sekolah
a. Sarana dan Prasarana
Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP akan
membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah, selain
bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar sekolah
juga dapat mempengaruhi proses belajar mengajar.
b. Kompetensi guru dan siswa
Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih prestasi,
kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja yang baik
dari para penggunanya akan sia-sia belaka. Jika seorang siswa
merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di sekolah
terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga
pendidik yang berkualitas yang dapat memenuhi rasa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
keingintahuannya, hubungan dengan guru dan teman-temannya
berlangsung harmonis, maka siswa akan memperoleh iklim belajar
yang menyenagkan. Dengan demikian, ia akan terdorong untuk
terus menerus meningkatkan prestasi belajarnya.
c. Kurikulum dan metode
Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi
tersebut kepada siswa. Metode pembelajaran yang lebih interaktif
sangat diperlian untuk meumbuhkan minat dan peran serta siswa
dalam kegiatan pembelajaran. Sarlito Wirawan (1997: 122)
mengatakan bahwa faktor yang paling penting adalah faktor guru.
Apabila guru mengajar dengan bijaksana,tegas,memiliki disiplin
tinggi,luwes dan mampu membuat siswa menjadi senang akan
pelajaran,maka prestasi belajar siswa akan cenderung tinggi,paling
tidak siswa tersebut tidak bosan dalam mengikuti pelajaran.
3) Faktor lingkungan masyarakat
a. Sosial budaya
Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan
mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik.
Masyarakat yang masih memandang rendah pendidikan akan
enggan mengirimkan anaknya ke sekolah dan cenderung
memandang rendah pekerjaan guru/pengajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
b. Partisipasi terhadap pendidikan
Apabila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan
pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran)
sampai pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih
menghargai dan berusaha memajukan pendidikan dan ilmu
pengetahuan.
E. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika
dengan Motivasi Belajar Fisika Siswa
Persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika diharapkan dapat
membawa pengaruh yang baik dan positif bagi siswa khususnya terhadap
motivasi belajar fisika siswa. Hal ini dapat diketahui bahwa guru yang
kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif,
menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelolah kelasnya dengan baik,
sehingga belajar para siswa berada pada tingkat yang optimal.
2. Hubungan antara persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika
dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa
Persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika diharapkan juga dapat
membawa pengaruh yang baik dan positif terhadap prestasi belajar fisika
siswa. Karena dengan kompetensi yang dimiliki guru dapat memotivasi
siswa, menyemangati siswa untuk giat belajar fisika dan memberikan daya
tarik bagi siswa untuk belajar. Dengan begitu, siswa dapat meraih prestasi
yang lebih baik dan optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan yaitu desain
kuantitatif. Dimana desain penelitian kuantitatif adalah desain riset yang
menggunakan data berupa skor atau angka, dan menggunakan statistik untuk
analisis.
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi merupakan kelompok yang lebih besar dimana hasil penelitian
diharapkan berlaku; semua anggota grup yang akan diteliti.
Dari pengertian di atas, peneliti mengambil data dengan penelitian
populasi yaitu siswa kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas, SMA St.
Alfonsus, dan SMA Manda Elu Sumba Barat Daya tahun ajaran
2017/2018. Dimana di SMA St. Thomas Aquinas hanya satu kelas XI IPA
berjumlah 32 siswa, di SMA St. Alfonsus terdapat satu kelas XI IPA 33
siswa dan di SMA Manda Elu juga terdapat satu kelas XI IPA 36 siswa.
2. Sampel
Sampel adalah himpunan bagian dari populasi. Sampel menunjuk pada
suatu kelompok dimana informasi atau data didapatkan. Sampel dalam
penelitian ini, peneliti mengambil semua siswa kelas XI IPA berjumlah 95
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
C. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat
Penelitian ini dilakukan di tiga sekolah, yaitu SMA St. Thomas Aquinas,
SMA Plus, dan SMA Manda Elu Sumba Barat Daya.
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2017 dan 24 – 25 Maret
2017.
D. Instrument
Instrument adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam penelitian. Dalam penelitian ini, alat yang digunakan berupa kuesioner
dalam bentuk chek list, yaitu serangkaian data yang memuat pertanyaan yang
diajukan kepada responden. Dimana penelitian ini bersifat tertutup. Artinya,
responden tinggal memilih karena sudah ada jawabannya.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner
persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika, kuesioner motivasi belajar
fisika siswa dan dokumentasi prestasi belajar fisika siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
1. Kuesioner Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika
Berdasarkan Tinjauan Pustaka pada BAB II, indikator persepsi siswa
tentang kompetensi guru fisika terdiri dari aspek penguasaan materi fisika,
pemahaman akan situasi siswa, strategi pembelajaran fisika, penguasaan
interaksi kegiatan belajar mengajar fisika dan penilaian atau evaluasi
kegiatan belajar mengajar fisika.
Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika
Persepsi Siswa
tentang Kompetensi
Guru Fisika
Indikator Nomor Item
Pernyataan
Jumlah
Penguasaan materi
fisika
Susunan materi (hubungan
antar konsep fisika) yang
jelas sesuai dengan
kurikulum
1, 5 2
Tidak terjadi miskonsepsi 9, 12 2
Tidak tergantung pada
buku/catatan
15, 17 2
Pemahaman akan
situasi siswa
Pemahaman konsep awal
fisika siswa
2, 4 2
Pemahaman akan
perkembangan pemikiran
siswa
6, 18 2
Pemahaman akan tingkah
laku siswa
21 1
Strategi
pembelajaran fisika
Metode pembelajaran fisika
yang baik dan tepat
3, 7, 8, 10,
20
5
Kemampuan menggunakan
sumber-sumber pengajaran
yang bervariasi
23 1
Kemampuan menguasai
teknologi pendukung
pengajaran fisika
11, 16 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Penguasaan
interaksi kegiatan
belajar mengajar
fisika
Kemampuan berkomunikasi
antara guru dengan siswa
13, 24 2
Keterlibatan guru dan siswa
dalam kegiatan belajar
mengajar
25, 14 2
Penilaian atau
evaluasi kegiatan
belajar mengajar
fisika
Peniaian yang tepat atau
evaluasi yang digunakan,
baik soal maupun hasil
penilaiannya.
19, 22 2
Total 25
Kuesioner persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika secara lengkap
dapat dilihat pada lampiran.
2. Kuesioner Motivasi Belajar Fisika
Motivasi belajar fisika berdasarkan Tinjauan Pustaka pada BAB II,
dapat ditunjukkan dengan keinginan mempelajari fisika, kesadaran dan
ketahanan melakukan aktivitas belajar fisika, sikap dan perasaan pada
pelajaran fisika, dan keinginan mencapai kesuksesan pada pelajaran fisika.
Indikator dari keempat aspek tersebut dapat ditunjukkan pada tabel 3.2
berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner motivasi belajar fisika
Aspek motivasi
belajar fisika
Indikator Nomor item
pernyataan
Jumlah
Keinginan
mempelajari
fisika
Kesungguhan dalam mengikuti
kegiatan belajar mengajar fisika
15, 17, 21, 22 4
Keaktifan dalam mendengarkan
penjelasan guru dalam proses
pembelajaran fisika
6 1
Kesadaran dan
ketahanan
melakukan
aktivitas belajar
fisika
Mudah fokus pada pembelajaran
fisika yang sedang dijalankan
23 1
Kegigihannya dalam mengatasi
kesulitan yang dihadapi
12, 24 2
Tidak putus asa apabila
menghadapi kesulitan pada
pelajaran fisika
2, 7, 11 3
Sikap dan
perasaan pada
pelajaran fisika
Perasaan tertarik siswa terhadap
materi fisika serta kegiatan
belajar mengajar
1, 3, 5, 13, 14,
16
6
Sikap dan perasaan senang siswa
jika waktu untuk pelajaran fisika
dikurangi atau ditambah
9, 10 2
Perasaan tertarik siswa terhadap
guru, sikap dan cara
mengajarnya, apakah menarik
atau membosankan
8, 20 2
Keinginan
mencapai
kesuksesan
pada pelajaran
fisika
Keyakinan akan kemampuan 4, 19 2
Keyakinan akan keberhasilan 18 1
Besarnya keinginan untuk
memperoleh hasil yang baik
25 1
Total 25
Kuesioner motivasi belajar fisika secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
3. Dokumentasi Prestasi Belajar Fisika Siswa
Dokumen yang akan digunakan untuk mengetahui prestasi belajar
fisika yang dihasilkan oleh siswa adalah melalui daftar nilai kognitif siswa,
dari guru yang menjadi variabel kontrol dalam penelitian ini.
E. Validitas
Penelitian ini menggunakan content validity atau validitas isi yaitu
apakah isi dari instrumen yang digunakan sungguh mengukur isi dari domain
yang akan diukur (Suparno, 2007: 62). Instrumen yang digunakan dalam
penelitian ini untuk mengetahui persepsi siswa tentang kompetensi guru
fisika dan motivasi belajar fisika siswa berupa kuesioner. Dimana kuesioner
tersebut dikembangkan dari indikator-indikator seperti yang tampak pada
Tabel 3.1 dan Tabel 3.2. Item pernyataan pada kuesioner disesuaikan dengan
indikator setiap bagian yang akan diukur.
Prestasi belajar fisika sisiwa diperoleh dengan mendokumentasikan
nilai ulangan harian fisika pada semester pertama dan kedua tahun ajaran
2016/2017. Dalam rentang waktu selama satu tahun ajaran ini, diharapkan
dapat menunjukkan prestasi belajar fisika siswa yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
F. Metode Analisis yang Digunakan
1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru dengan
Motivasi Belajar Fisika
Untuk data kuesioner dilakukan penskoran sebagai berikut dalam bentuk
tabel 3.3 yang dapat ditunjukkan di bawah ini.
Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Kedua variabel penelitian ini dicari hubungannya dengan perumusan
koefisien korelasi Pearson berikut (Suparno, 2006: 47-48).
keterangan:
: persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika
: rata-rata persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika
: motivasi belajar fisika
: rata-rata motivasi belajar fisika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Bila koefisien korelasi sampel sudah diketahui, untuk membuktikan apakah
korelasi sungguh signifikan caranya adalah sebagai berikut.
a. H0 : 0 (hipotesa nol)
b. Hi : 0 (hipotesa alternatif)
c. Significant level = 0.05
d. = derajat kebebasan = N – 2 (N adalah jumlah sampel penelitian)
e. (koefisien kritikal) dicari dari tabel korelasi.
f. Kesimpulan: jika (koefisien korelasi perhitungan), maka hipotesa
nol ditolak. Bila tidak, maka diterima. Bila > maka
signifikan.
Untuk menghitung nilai standar deviasi maka dapat digunakan persamaan berikut
ini:
S =
keterangan:
S : standar deviasi
: mean
N : jumlah sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
2. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru dengan
Prestasi Belajar Fisika
Dokumen prestasi belajar fisika siswa yang diperoleh dikumpulkan
dan dicari skor rata-rata. Skor rata-rata inilah yang akan dikorelasikan
dengan skor persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika.
Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan
prestasi belajar fisika dianalisis dengan koefisien korelasi Pearson. Jika
(koefisien korelasi perhitungan) jatuh dalam daerah rejeksi, maka
hipotesa nol ditolak. Bila tidak, maka diterima. Bila > maka
signifikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengambil sampel
penelitian pada kelas XI IPA. Sampel penelitian yang mengisi kuesioner
sebanyak 95 siswa dari tiga sekolah yang telah ditentukan. Untuk SMA St.
Thomas Aquinas sebanyak 32 orang, SMA St. Alfonsus sebanyak 27 orang
dan SMA Manda Elu sebanyak 36 orang. Hal ini dikarenakan beberapa siswa
ada yang pindah jurusan lain dengan alasan tidak menyukai jurusan IPA.
Selain itu, ada juga siswa yang pada waktu penelitian tidak hadir dengan
alasan sakit.
Untuk pendeskripsian data variabel penelitian yang meliputi variabel
persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar fisika dan prestasi
belajar fisika digunakan daftar distribusi frekuensi dan dihitung nilai-nilai
statistiknya yaitu mean dan standar deviasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
1. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika
a) SMA St. Thomas Aquinas
Banyaknya butir kuesioner untuk variabel ini berjumlah 25 item. Adapun
hasil skor persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika untuk SMA St.
Thomas Aquinas adalah sebagai berikut:
Tabel 4.1 Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika
Sampel Skor
17 72
18 72
19 72
20 72
21 73
22 73
23 73
24 74
25 74
26 74
27 75
28 75
29 75
30 75
31 85
32 85
Rata-rata 71,1
Berdasarkan tabel skor di atas, diperoleh skor minimum dan skor
maksimum. Skor minimum diperoleh 63 dan skor maksimum diperoleh 85.
Sedangkan mean diperoleh 71,1 dan standar deviasi diperoleh 5,09. Untuk
hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.
Sampel Skor
1 63
2 64
3 64
4 65
5 66
6 67
7 67
8 67
9 68
10 68
11 68
12 69
13 70
14 70
15 71
16 72
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 4.2 di bawah ini adalah sebaran frekuensi skor persepsi siswa
tentang kompetensi guru fisika.
Tabel 4.2 Frekuensi Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Fisika
Interval Kategori Frekuensi Persen
75 – 100 SS 6 18,75%
50 – 74 S 26 81,25%
25 – 49 TS 0 0
1 – 24 STS 0 0
JUMLAH 32
b) SMA St. Alfonsus
Berikut hasil skor persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika untuk
SMA St. Alfonsus adalah sebagai berikut:
Tabel 4.3 Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika
Sampel Skor
15 84
16 84
17 87
18 79
19 73
20 78
21 80
22 74
23 77
24 75
25 84
26 79
27 73
Rata-rata 78
Sampel Skor
1 85
2 75
3 75
4 75
5 74
6 79
7 84
8 78
9 78
10 77
11 80
12 72
13 79
14 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Berdasarkan tabel skor di atas, diperoleh skor minimum dan skor
maksimum. Skor minimum diperoleh 68 dan skor maksimum diperoleh 87.
Sedangkan mean diperoleh 78 dan standar deviasi diperoleh 4,56. Untuk hasil
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.
Tabel 4.4 di bawah ini adalah sebaran frekuensi skor persepsi siswa
tentang kompetensi guru fisika.
Tabel 4.4 Frekuensi Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Fisika
Interval Kategori Frekuensi Persen
75 – 100 SS 21 77,78%
50 – 74 S 6 22,22%
25 – 49 TS 0 0
1 – 24 STS 0 0
JUMLAH 27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
c) SMA Manda Elu
Berikut hasil skor persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika untuk
SMA Manda Elu adalah sebagai berikut:
Tabel 4.5 Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika
Sampel Skor
19 76
20 76
21 76
22 76
23 77
24 77
25 77
26 78
27 78
28 79
29 80
30 80
31 80
32 81
33 82
34 82
35 83
36 88
Rata-rata 75,6
Berdasarkan tabel skor di atas, diperoleh skor minimum dan skor
maksimum. Skor minimum diperoleh 68 dan skor maksimum diperoleh 88.
Sedangkan mean diperoleh 75,6 dan standar deviasi diperoleh 4,45. Untuk
hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.
Sampel Skor
1 68
2 69
3 69
4 70
5 71
6 72
7 72
8 72
9 72
10 72
11 73
12 73
13 73
14 74
15 74
16 75
17 75
18 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 4.4 di bawah ini adalah sebaran frekuensi skor persepsi siswa
tentang kompetensi guru fisika.
Tabel 4.6 Frekuensi Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Fisika
Interval Kategori Frekuensi Persen
75 – 100 SS 21 58,33%
50 – 74 S 15 41,67%
25 – 49 TS 0 0
1 – 24 STS 0 0
JUMLAH 36
2. Motivasi Belajar Fisika
a) SMA St. Thomas Aquinas
Untuk bagian motivasi belajar fisika siswa banyaknya butir kuesioner
untuk variabel ini juga sama dengan banyaknya butir kuesioner untuk
persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika yaitu berjumlah 25 item.
Adapun hasil skor motivasi belajar fisika siswa untuk SMA St. Thomas
Aquinas adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 4.7 Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa
Sampel Skor
17 67
18 67
19 67
20 68
21 68
22 69
23 69
24 70
25 71
26 71
27 72
28 73
29 74
30 74
31 76
32 76
Rata-rata 67,1
Berdasarkan tabel skor di atas, diperoleh skor minimum dan skor
maksimum. Skor minimum diperoleh 58 dan skor maksimum diperoleh 76.
Sedangkan mean diperoleh 67,1 dan standar deviasi diperoleh 4,67. Untuk
hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.
Berikut sebaran frekuensi skor motivasi belajar fisika yang dapat
ditunjukkan dalam tabel 4.8 di bawah ini.
Tabel 4.8 Frekuensi Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa
Interval Kategori Frekuensi Persen
75 – 100 SS 2 6,25%
50 – 74 S 30 93,75%
25 – 49 TS 0 0
1 – 24 STS 0 0
JUMLAH 32
Sampel Skor
1 58
2 60
3 61
4 61
5 62
6 62
7 63
8 63
9 64
10 65
11 65
12 66
13 66
14 66
15 67
16 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
b) SMA St. Alfonsus
Berikut hasil skor motivasi belajar fisika siswa untuk SMA St. Alfonsus
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.9 Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa
Sampel Skor
15 74
16 76
17 84
18 80
19 74
20 77
21 74
22 84
23 87
24 67
25 76
26 65
27 75
Rata-rata 74,5
Berdasarkan tabel skor di atas, diperoleh skor minimum dan skor
maksimum. Skor minimum diperoleh 54 dan skor maksimum diperoleh 87.
Sedangkan mean diperoleh 74,5 dan standar deviasi diperoleh 7,55. Untuk
hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.
Berikut sebaran frekuensi skor motivasi belajar fisika yang dapat
ditunjukkan dalam tabel 4.10 di bawah ini.
Sampel Skor
1 87
2 65
3 69
4 65
5 54
6 75
7 76
8 77
9 84
10 75
11 76
12 73
13 78
14 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 4.10 Frekuensi Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa
Interval Kategori Frekuensi Persen
75 – 100 SS 16 59,25%
50 – 74 S 11 40,74%
25 – 49 TS 0 0
1 – 24 STS 0 0
JUMLAH 27
c) SMA Manda Elu
Berikut hasil skor motivasi belajar fisika siswa untuk SMA Manda Elu
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.11 Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa
Sampel Skor
19 76
20 76
21 77
22 78
23 79
24 79
25 80
26 80
27 80
28 81
29 82
30 82
31 83
32 84
33 89
34 62
35 67
36 65
Rata-rata 73,8
Sampel Skor
1 59
2 60
3 67
4 67
5 67
6 69
7 69
8 71
9 72
10 72
11 72
12 72
13 73
14 73
15 73
16 73
17 74
18 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Berdasarkan tabel skor di atas, diperoleh skor minimum dan skor
maksimum. Skor minimum diperoleh 59 dan skor maksimum diperoleh 89.
Sedangkan mean diperoleh 73,8 dan standar deviasi diperoleh 6,95. Untuk
hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.
Berikut sebaran frekuensi skor motivasi belajar fisika yang dapat
ditunjukkan dalam tabel 4.12 di bawah ini.
Tabel 4.12 Frekuensi Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa
Interval Kategori Frekuensi Persen
75 – 100 SS 16 44,44%
50 – 74 S 20 55,56%
25 – 49 TS 0 0
1 – 24 STS 0 0
JUMLAH 27
3. Prestasi Belajar Fisika
a) SMA St. Thomas Aquinas
Prestasi belajar fisika siswa dapat ditunjukkan dengan skor rata-rata
seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 4.12 adalah skor rata-rata prestasi
belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 4.13 Skor Rata-Rata Prestasi Belajar Fisika Siswa
Sampel Skor
17 70
18 90
19 90
20 90
21 75
22 75
23 80
24 100
25 90
26 90
27 75
28 100
29 100
30 90
31 90
32 80
Rata-rata 87,6
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh skor minimum 50 dan skor
maksimum 100. Sedangkan mean 87,6 dan standar deviasi 12,3. Untuk hasil
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.
Berikut sebaran frekuensi skor prestasi belajar fisika yang dapat
ditunjukkan dalam tabel 4.14 di bawah ini.
Tabel 4.14 Frekuensi Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa
No Interval Frekuensi Persen
1 98 – 100 11 34%
2 86 – 97 10 31,25%
3 74 – 85 8 25%
4 62 – 73 2 6,25%
5 50 – 61 1 3,125%
Jumlah 32
Sampel Skor
1 100
2 50
3 75
4 80
5 100
6 100
7 100
8 100
9 100
10 75
11 90
12 70
13 100
14 100
15 90
16 90
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
b) SMA St. Alfonsus
Prestasi belajar fisika siswa dapat ditunjukkan dengan skor rata-rata
seperti pada tabel di bawah ini. Berikut tabel 4.15 adalah skor rata-rata
prestasi belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA St. Alfonsus.
Tabel 4.15 Skor Rata-Rata Prestasi Belajar Fisika Siswa
Sampel Skor
17 76
18 76
19 76
20 76
21 76
22 78
23 78
24 76
25 78
26 78
27 78
Rata-rata 77
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh skor minimum 76 dan skor
maksimum 95. Sedangkan mean 77 dan standar deviasi 3,67. Untuk hasil
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.
Sampel Skor
1 95
2 78
3 78
4 76
5 76
6 78
7 78
8 76
9 76
10 76
11 80
12 76
13 76
14 76
15 76
16 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Berikut sebaran frekuensi skor prestasi belajar fisika yang dapat
ditunjukkan dalam tabel 4.16 di bawah ini.
Tabel 4.16 Frekuensi Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa
No Interval Frekuensi Persen
1 92 – 95 1 3,7%
2 88 – 91 0 0
3 84 – 87 0 0
4 80 – 83 1 3,7%
5 76 – 79 25 92,5%
Jumlah 27
c) SMA Manda Elu
Prestasi belajar fisika siswa dapat ditunjukkan dengan skor rata-rata
seperti pada tabel di bawah ini. Berikut tabel 4.17 adalah skor rata-rata
prestasi belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Manda Elu seperti di bawah
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Tabel 4.17 Skor Rata-Rata Prestasi Belajar Fisika Siswa
Sampel Skor
19 75
20 78
21 78
22 78
23 78
24 80
25 80
26 80
27 80
28 80
29 80
30 82
31 82
32 84
33 84
34 84
35 84
36 86
Rata-rata 75,6
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh skor minimum 60 dan skor
maksimum 86. Sedangkan mean 74,8 dan standar deviasi 7,61. Untuk hasil
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.
Berikut sebaran frekuensi skor prestasi belajar fisika yang dapat
ditunjukkan dalam tabel 4.18 di bawah ini.
Tabel 4.18 Frekuensi Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa
No Interval Frekuensi Persen
1 84 – 88 1 2,7%
2 80 – 83 7 19,4%
3 76 – 79 10 27,7%
4 72 – 75 13 36,1%
5 68 – 71 5 13,8%
Jumlah 36
Sampel Skor
1 60
2 60
3 60
4 60
5 65
6 65
7 65
8 70
9 70
10 70
11 70
12 75
13 75
14 75
15 75
16 75
17 75
18 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
B. Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis
1. Hubungan antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Fisika
dengan Motivasi Siswa Belajar Fisika
a) SMA St. Thomas Aquinas, SMA St. Alfonsus dan SMA Manda Elu
Berikut untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa
SMA kelas XI IPA dari ketiga sekolah tentang kompetensi guru fisika (x)
dengan motivasi siswa belajar fisika (y), dapat dicari menggunakan
perumusan Koefisien korelasi Person yang sama seperti yang telah
dijabarkan di atas. Adapun perhitungan data persepsi siswa tentang
kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika secara ringkas, yakni
sebesar 2517, sebesar 2829 dan
sebesar 4973. Nilai-nilai yang diperoleh dimasukkan dalam rumus
perhitungan di atas, seperti berikut ini:
= = 0,671
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien
korelasi = 0,671. Untuk sampel sebanyak 95, taraf signifikan α = 0,05
dan nilai critical = 0,532. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien
korelasinya lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis
nol tidak diterima sedangkan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa ketiga sekolah tersebut memiliki hubungan yang
positif dan signifikan antara persepsi siswa SMA kelas XI IPA tentang
kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
b) SMA St. Thomas Aquinas
Agar dapat mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa kelas
XI IPA SMA St. Thomas Aquinas tentang kompetensi guru fisika (x)
dengan motivasi siswa belajar fisika (y), dapat dicari menggunakan
perumusan Koefisien korelasi Person berikut:
Adapun perhitungan data persepsi siswa tentang kompetensi guru
fisika dengan motivasi belajar fisika yang diperoleh secara ringkas, yakni
sebesar 697 sebesar 804 dan
sebesar 676. Nilai-nilai yang diperoleh dapat dimasukkan dalam rumus
perhitungan di atas, seperti berikut ini:
= = 0,945
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien
korelasi = . Untuk sampel sebanyak 32, taraf signifikan α = 0,05
dan nilai critical = 0,878. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien
korelasinya lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis
nol tidak diterima sedangkan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
persepsi siswa kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas tentang kompetensi
guru fisika dengan motivasi belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
c) SMA St. Alfonsus
Untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa kelas XI
IPA SMA Alfonsus tentang kompetensi guru fisika (x) dengan motivasi
siswa belajar fisika (y), dapat dicari menggunakan perumusan Koefisien
korelasi Person yang sama seperti di atas. Adapun perhitungan data
persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar
fisika secara ringkas, yakni sebesar 864,
sebesar 542 dan sebesar 1484,75.
Nilai-nilai yang diperoleh dimasukkan dalam rumus perhitungan di atas,
seperti berikut ini:
= = 0,963
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien
korelasi = 0,963. Untuk sampel sebanyak 27, taraf signifikan α = 0,05
dan nilai critical = 0,878. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien
korelasinya lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis
nol tidak diterima sedangkan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
persepsi siswa kelas XI IPA SMA Alfonsus tentang kompetensi guru
fisika dengan motivasi belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
d) SMA Manda Elu
Berikut untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa
kelas XI IPA SMA Manda Elu tentang kompetensi guru fisika (x) dengan
motivasi siswa belajar fisika (y), dapat dicari menggunakan perumusan
Koefisien korelasi Person yang sama seperti di atas. Adapun perhitungan
data persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar
fisika secara ringkas, yakni sebesar 1081,
sebesar 713 dan sebesar 1720. Nilai-nilai yang diperoleh
dimasukkan dalam rumus perhitungan di atas, seperti berikut ini:
= = 0,976
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien
korelasi = 0,976. Untuk sampel sebanyak 36, taraf signifikan α = 0,05
dan nilai critical = 0,950. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien
korelasinya lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis
nol tidak diterima sedangkan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
persepsi siswa kelas XI IPA SMA Manda Elu tentang kompetensi guru
fisika dengan motivasi belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
2. Hubungan antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Fisika
dengan Prestasi Belajar Fisika
a) SMA St. Thomas Aquinas, SMA St. Alfonsus dan SMA Manda Elu
Berikut untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa
SMA kelas XI IPA dari ketiga sekolah tentang kompetensi guru fisika (x)
dengan prestasi belajar fisika (z), dapat dicari menggunakan perumusan
Koefisien korelasi Person yang sama seperti yang telah dijabarkan di atas.
Adapun perhitungan data persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika
dengan prestasi belajar fisika secara ringkas, yakni
sebesar 91, sebesar 2829 dan sebesa 10218. Nilai-
nilai yang diperoleh dimasukkan dalam rumus perhitungan di atas, seperti
berikut ini:
= = 0,016
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien
korelasi = 0,016. Untuk sampel sebanyak 95, taraf signifikan α = 0,05
dan nilai critical = 0,062. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien
korelasinya lebih kecil dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis
nol diterima sedangkan hipotesis alternatif tidak diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa ketiga sekolah tersebut tidak memiliki hubungan yang
positif dan signifikan antara persepsi siswa SMA kelas XI IPA tentang
kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
b) SMA St. Thomas Aquinas
Agar dapat mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa kelas
XI IPA SMA St. Thomas Aquinas tentang kompetensi guru fisika (x)
dengan prestasi belajar fisika (z), dapat dicari menggunakan perumusan
Koefisien korelasi Person berikut:
Adapun perhitungan data persepsi siswa tentang kompetensi guru
fisika dengan prestasi belajar fisika yang telah diperoleh secara ringkas,
yakni sebesar 1619,4, sebesar 804 dan
sebesar 4749,3. Nilai-nilai yang diperoleh dapat dimasukkan
dalam rumus perhitungan di atas, seperti berikut ini:
= = 0,828
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien
korelasi = 0,828. Untuk sampel sebanyak 32, taraf signifikan α = 0,05
dan nilai critical = 0,707. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien
korelasinya lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis
nol tidak diterima sedangkan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
persepsi siswa kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas tentang kompetensi
guru fisika dengan prestasi belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
c) SMA St. Alfonsus
Berikut agar dapat mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa
kelas XI IPA SMA Alfonsus tentang kompetensi guru fisika (x) dengan
prestasi belajar fisika (z), dapat dicari menggunakan perumusan Koefisien
korelasi Person yang sama seperti di atas. Adapun perhitungan data
persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar
fisika secara ringkas, yakni sebesar 261,
sebesar 542 dan sebesar 350,8. Nilai-nilai yang diperoleh
dimasukkan dalam rumus perhitungan di atas, seperti berikut ini:
= = 0,598
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien
korelasi = 0,598. Untuk sampel sebanyak 27, taraf signifikan α = 0,05
dan nilai critical = 0,468. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien
korelasinya lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis
nol tidak diterima sedangkan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
persepsi siswa kelas XI IPA SMA Alfonsus tentang kompetensi guru
fisika dengan prestasi belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
d) SMA Manda Elu
Untuk dapat mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa kelas
XI IPA SMA Manda Elu tentang kompetensi guru fisika (x) dengan
prestasi belajar fisika (z), dapat dicari menggunakan perumusan Koefisien
korelasi Person yang sama seperti di atas. Adapun perhitungan data
persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar
fisika secara ringkas, yakni sebesar 1095,
sebesar 713 dan sebesar 2027,6. Nilai-nilai yang diperoleh
dimasukkan dalam rumus perhitungan di atas, seperti berikut ini:
= = 0,902
Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien
korelasi = 0,902. Untuk sampel sebanyak 36, taraf signifikan α = 0,05
dan nilai critical = 0,811. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien
korelasinya lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis
nol tidak diterima sedangkan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
persepsi siswa kelas XI IPA SMA Manda Elu tentang kompetensi guru
fisika dengan prestasi belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
C. Pembahasan Umum
1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika
dengan Motivasi Siswa Belajar Fisika
Secara umum, berdasarkan penelitian dengan pengajuan hipotesis
terdapat hubungan antara persepsi siswa kelas XI IPA dari ketiga SMA
tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika dengan
memperoleh nilai koefisien korelasi person ( ) sebesar 0,671 dan nilai
sebesar 0,532. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai nilai koefisien
korelasi ( ) lebih besar dari pada nilai kritis ( ) . Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang baik dan signifikan antara persepsi
siswa kelas XI dari ketiga SMA tentang kompetensi guru fisika dengan
motivasi belajar fisika.
Secara khusus, berdasarkan penelitian dengan pengajuan hipotesis
terdapat hubungan antara persepsi siswa kelas XI IPA SMA St. Thomas
Aquinas tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika
dengan memperoleh nilai koefisien korelasi person ( ) sebesar
dan nilai sebesar 0,878. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai
lebih besar dibandingkan dengan nilai . Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
persepsi siswa kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas tentang
kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Untuk pengajuan hipotesis terdapat hubungan antara persepsi siswa
kelas XI IPA SMA Alfonsus tentang kompetensi guru fisika dengan
motivasi belajar fisika dengan memperoleh nilai koefisien korelasi person
( ) sebesar 0,963 dan nilai sebesar 0,878. Hal ini dapat dikatakan
bahwa nilai nilai koefisien korelasi lebih besar dari pada nilai
kritisnya. . Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang
positif dan signifikan antara persepsi siswa kelas XI IPA SMA Alfonsus
tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika.
Sedangkan berdasarkan penelitian dengan pengajuan hipotesis
terdapat hubungan antara persepsi siswa kelas X IPA SMA Manda Elu
tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika dengan
memperoleh nilai koefisien korelasi person ( ) sebesar 0,976 dan nilai
sebesar 0,950. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai nilai koefisien
korelasi ( ) lebih besar dari pada nilai kritisnya ( ). Maka dari itu
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
persepsi siswa kelas XI IPA SMA Manda Elu tentang kompetensi guru
fisika dengan motivasi belajar fisika.
Adanya ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi
siswa kelas XI IPA tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi
belajar fisika menunjukkan hal itu benar karena untuk meningkatkan dan
membangun motivasi belajar fisika yang tinggi perlu diusahakan dari luar
diri siswa yaitu dari guru fisika atau belajar dari pengalaman orang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Disini peran guru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi siswa
karena diketahui bahwa pelajaran fisika sangat sulit dan susah untuk
dipelajari. Oleh sebab itu penting bahwa guru khususnya guru fisika perlu
mempunyai kompetensi yang tinggi. Guru bisa mengembangkan
kompetensinya melalui aspek-aspek yang telah dipaparkan sebelumnya
yaitu aspek penguasaan materi, pemahaman akan situasi siswa, strategi
pembelajaran, penguasaan interaksi kegiatan belajar mengajar dan
penilaian atau evaluasi kegiatan belajar mengajar. Tidak hanya kompetensi
saja yang dimiliki guru tetapi kreativitas juga diperlukan dalam
pembelajaran agar siswa tidak mudah untuk bosan bahkan mengantuk saat
pembelajaran berlangsung.
Siswa akan semakin tertarik pada pelajaran fisika dan menyukai cara
guru mengajar apabila gurunya itu pintar dan bervariasi dalam mengajar.
Dan siswa pun bahkan mengidolakan gurunya dan termotivasi dari
ketertarikan mereka. Hal ini membuat siswa akan semakin rajin belajar
fisika, semangat mengikuti proses belajar mengajar dan sebagainya.
Begitupun sebaliknya, apabila gurunya tidak berkompeten, cara
mengajarnya monoton, tidak bervariasi metode dan media pembelajaran
akan menyebabkan tidak adanya motivasi siswa belajar fisika dan
membuat mereka untuk terus berpikir bahwa fisika memang sulit untuk
dipelajari. Selain itu juga, akan semakin membuat mereka untuk tidak mau
mengikuti mata pelajaran fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Persepsi siswa tentang kompetensi gurunya dapat mempengaruhi
motivasi belajar siswa. Apabila siswa memberikan persepsi yang baik
tentang kompetensi guru fisikanya maka dengan sendirinya siswa akan
mempunyai motivasi yang besar untuk selalu menyukai gurunya dalam
artian cara mengajar gurunya, siswa akan terus mempelajari dan menyukai
fisika serta siswa akan ingin seperti gurunya. Tidak hanya itu saja, bahkan
siswa tidak akan berpikir negatif lagi tentang mata pelajaran fisika.
Motivasi memang sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Oleh
karena itu guru harus terus menerus memberikan semangat dan motivasi
atau dorongan yang kuat kepada siswa-siswi agar mereka tidak pasif
dalam pembelajaran, tidak selalu berpikir negatif pada setiap mata
pelajaran khususnya mata pelajaran fisika. Dengan adanya motivasi yang
tinggi akan menyebabkan siswa terlibat aktif dalam belajar. Tingginya
motivasi belajar yang dimiliki siswa akan mudah bagi mereka untuk
mencapai suatu prestasi yang baik.
2. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika
dengan Prestasi Belajar Fisika
Secara umum, berdasarkan penelitian dengan pengajuan hipotesis
terdapat hubungan antara persepsi siswa kelas XI IPA dari ketiga SMA
tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar fisika dengan
memperoleh nilai koefisien korelasi person ( ) sebesar 0,016 dan nilai
sebesar 0,062. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai koefisien korelasi
lebih kecil dari pada nilai kritisnya . Maka dari itu dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang baik dan signifikan antara
persepsi siswa kelas XI IPA dari ketiga SMA tentang kompetensi guru
fisika dengan prestasi belajar fisika.
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa penelitian dengan
pengajuan hipotesis adanya hubungan antara persepsi siswa kelas XI IPA
SMA St. Thomas Aquinas tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi
belajar fisika dengan memperoleh nilai koefisien korelasi person ( )
sebesar 0,828 dan nilai sebesar 0,707. Hal ini dapat dikatakan bahwa
nilai lebih besar dibandingkan dengan nilai . Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
persepsi siswa kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas tentang
kompetensi guru fisika dengan prestasibelajar fisika.
Hasil analisis menunjukkan bahwa penelitian dengan pengajuan
hipotesis adanya hubungan antara persepsi siswa kelas XI IPA SMA St.
Alfonsus tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar fisika
dengan memperoleh nilai koefisien korelasi person ( ) sebesar 0,598
dan nilai sebesar 0,468. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai
lebih besar dibandingkan dengan nilai . Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
persepsi siswa kelas XI IPA SMA St. Alfonsus tentang kompetensi guru
fisika dengan prestasi belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Hasil analisis menunjukkan bahwa penelitian dengan pengajuan
hipotesis adanya hubungan antara persepsi siswa kelas XI IPA SMA
Manda Elu tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar fisika
dengan memperoleh nilai koefisien korelasi person ( ) sebesar 0,902
dan nilai sebesar 0,811. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai
lebih besar dibandingkan dengan nilai . Maka dari itu dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara
persepsi siswa kelas XI IPA SMA Manda Elu tentang kompetensi guru
fisika dengan prestasi belajar fisika.
Tidak adanya hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi
siswa kelas XI IPA tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar
fisika dipengaruhi oleh adanya nilai variabel dari prestasi siswa yang
tinggi dan rendah dari nilai meannya. Dengan demikian maka diperoleh
nilai yang cenderung sangat kecil. Selain itu, kurangnya interaksi
antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar maupun diluar
pembelajaran membuat siswa untuk takut bertanya kepada gurunya
sehingga tidak mampu menyelesaikan persoalan yang dialami dan
mengakibatkan prestasinya menurun.
Sedangkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara
persepsi siswa kelas XI IPA tentang kompetensi guru fisika dengan
prestasi belajar fisika dipengaruhi oleh adanya nilai variabel dari prestasi
siswa yang nilainya sama dengan nilai meannya. Dengan demikian maka
diperoleh nilai yang cenderung tinggi. Pengaruh positif persepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar dapat terjadi
karena guru mampu mengelola kelas dengan baik dan guru pandai menarik
siswa untuk senang belajar fisika. Dengan demikian maka siswa akan
dapat belajar dengan baik yang tentunya juga akan meningkatkan prestasi
belajar.
Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa yang mendapatkan nilai prestasi
belajar fisika dibantu oleh gurunya untuk bisa mencapai prestasi belajar
yang tinggi dan optimal. Tapi terkadang siswa menganggap bahwa prestasi
yang diraihnya itu merupakan hasil dari usahanya sendiri tanpa dibantu
oleh orang lain (guru dan teman).
Dari tinjauan pustaka yang dipaparkan sebelumnya, faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi selain faktor internal ada juga faktor eksternal.
Faktor internal berasal dari diri siswa sendiri memberikan pengaruh yang
besar pada prestasi belajar fisika. Contohnya siswa mendapatkan prestasi
belajar yang kurang baik meskipun siswa menganggap gurunya telah
mengajar dengan baik. Hal ini terjadi karena misalnya adanya materi ajar
yang tidak disukai siswa atau dianggap sulit oleh siswa sehingga siswa
tidak gairah untuk belajar fisika. Tapi ada juga siswa yang mendapatkan
prestasi belajar yang cukup baik atau baik Hal ini terjadi karena siswa
memahami materi yang diajarkan oleh gurunya meskipun materinya cukup
susah tetapi siswa berusaha keras mempelajari materi tersebut. Hal ini
dapat menumbuhkan semangat dan gairah belajar fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Apabila siswa memberikan persepsi yang baik tentang kompetensi
guru fisikanya maka dengan sendirinya siswa akan mempunyai motivasi
yang besar dan keinginan untuk bisa meraih prestasi yang baik.
Kompetensi yang dimiliki guru dapat memotivasi siswa, menyemangati
siswa untuk giat belajar fisika dan memberikan daya tarik bagi siswa
untuk belajar dan memahami fisika melalui variasi metode pembelajaran.
Dengan begitu, maka siswa mampu meraih prestasi yang lebih baik dan
optimal.
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis merasa masih ada
kekurangan dan kelemahan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai
berikut:
1. Penulis tidak bisa menelusuri kebenaran data yang diperoleh dari
responden melalui kuesioner yang diperoleh.
2. Variabel prestasi belajar fisika siswa hanya dapat dilihat dari prestasi
belajar akademik semata yang tertuang dalam nilai ulangan harian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan pada
BAB IV maka diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa SMA
kelas XI IPA di Sumba Barat Daya tentang kompetensi guru fisika
dengan motivasi belajar fisika.
2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa SMA
kelas XI IPA di Sumba Barat Daya tentang kompetensi guru fisika
dengan prestasi belajar fisika.
B. Saran
1. Guru
Bagi guru, segala kompetensi yang dimiliki harus tetap ditingkatkan dan
dikembangkan dalam hal apapun dan menggunakan metode yang
bervariasi khususnya dalam mengajar sehingga nantinya membuat siswa-
siswi memberikan persepsi mengenai kompetensi yang dimiliki gurunya
yang semakin baik dan jadikan siswa untuk lebih menguasai fisika. Terus
bangkitkan semangat dan memotivasi siswa agar semakin mencintai fisika
dan menghasilkan prestasi yang sangat baik. Semakin tinggi motivasi
belajar yang diberikan oleh guru kepada siswa maka akan menunjang
prestasi belajar yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
2. Siswa
Bagi siswa, perlu memotivasi dirinya sendiri dan terus tingkatkan
prestasinya karena motivasi bisa mempengaruhi prestasi yang akan
dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
DAFTAR PUSTAKA
Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:
Erlangga
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:
PT. Rineka Cipta
Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika.
Jakarta: Grasindo
Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi.
Yogyakarta: Univeritas Sanata Dharma
Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivisme &
Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma
Suyanto dan Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional Strategi
Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Jakarta:
Erlangga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Tatang. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia
Winkel, W. S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:
Gramedia Widiasarana Indonesia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Instrumen Kuisioner (Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru
Fisika)
Nama :
Kelas : XI IPA
Petunjuk : Jawablah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan cara memberi
check list (√) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Selama ini, guru menerangkan konsep-
konsep fisika dan hubungan antar
konsep dengan sangat jelas
2 Ketika akan memulai materi baru, guru
selalu menanyakan pemahaman awal
kami mengenai materi tersebut
3 Guru sering kali melakukan
demonstrasi untuk menunjukkan
fenomena atau gejala fisika
4 Guru sering menunjukkan pemahaman
yang keliru mengenai konsep-konsep
tertentu
5 Materi yang diajarkan guru sudah
sesuai dengan kurikulum yang berlaku
saat ini
6 Guru menjelaskan materi (teori dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
rumus) secara jelas dan terperinci
sehingga mudah untuk dipahami
7 Untuk melatih pemecahan masalah
fisika, guru sering memberikan soal-
soal latihan secara individu atau sesama
teman
8 Selama ini guru dan atau siswa tidak
pernah melakukan eksperimen fisika
9 Guru menyusun pembelajaran dengan
runtut dan jelas
10 Guru sering memberikan kesempatan
kepada siswa untuk saling berdiskusi
apabila ada persoalan yang perlu
didiskusikan
11 Guru sangat pandai mengoperasikan
peralatan pendukung kegiatan belajar
mengajar (laptop, LCD dan lain-lain)
12 Guru menjelaskan konsep sesuai
dengan pendapat para ahli
13 Guru sering memberikan kesempatan
untuk bertanya jika ada hal yang belum
dipahami
14 Guru mampu mengelolah kelas dengan
baik
15 Selama menerangkan, guru selalu
berpatokan pada buku pegangan
16 Guru tidak pernah menggunakan media
pendukung kegiatan belajar mengajar
(laptop, LCD, dll)
17 Guru selalu mendiktekan pengertian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
konsep-konsep fisika yang terdapat
dalam buku fisika
18 Guru dalam menjelaskan selalu diawali
dari fenomena atau gejala fisika, baru
setelah itu masuk ke konsep abstrak
19 Soal ulangan fisika banyak yang tidak
sesuai dengan materi yang diajarkan
20 selama mengajar guru selalu
menggunakan metode pembelajaran
yang bervariasi
21 Guru tidak pernah memberikan
semangat dan motivasi (misalnya
berupa cerita lucu atau games kecil) bila
siswa sedang bosan belajar fisika
22 Dalam penilaian, guru hanya
memperhatikan hasil akhir bukan proses
pengerjaan soal fisika.
23 Guru tidak pernah menggunakan
sumber-sumber seperti buku
pendukung, internet atau sumber
lainnya dalam mengajar fisika
24 Guru memilih-milih siswa yang
diajarkan
25 Apabila siswa menjawab pertanyaan,
guru bersedia mendengarkan jawaban
tersebut
Instrumen Kuisioner (Motivasi Belajar Fisika)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Nama :
Kelas : XI IPA
Petunjuk : Jawablah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan cara memberi
check list (√) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia.
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No Pernyataan SS S TS STS
1 Pertama kali saya melihat pelajaran ini, saya
percaya bahwa pelajaran ini mudah bagi saya
2 Lebih baik beralih pada kegiatan lain daripada
terus menerus berusaha keras untuk
menyelesaikan suatu kesulitan dalam belajar
fisika.
3 Belajar fisika membantu saya untuk
memahami situasi kongkrit (nyata) dalam
kehidupan sehari-hari.
4 Kemampuan yang saya peroleh dalam belajar
fisika adalah dapat berpikir secara logis
tentang dunia nyata.
5 Belajar fisika itu membosankan dan
menjenuhkan
6 Saya belajar fisika di sekolah, yang saya
lakukan adalah duduk, mendengar dan
mencatat penjelasan dari guru.
7 Mendapat nilai ujian fisika yang kurang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
bagus, membuat saya putus asa dan malas
untuk belajar.
8 Cara guru mengajar menyenangkan
9 Sebaiknya jam pelajaran fisika ditambah
10 Apabila sedang belajar fisika, saya dapat
belajar dalam waktu yang cukup lama
11 Saat akan menghadapi ujian, cara belajar saya
adalah menatap dan menghafalkan contoh-
contoh soal yang pernah dibahas di kelas dan
dijelaskan oleh guru.
12 Satu-satunya cara untuk menjadi pintar dalam
pelajaran fisika adalah saya harus ikut kursus,
les atau bimbingan belajar dengan orang atau
lembaga yang bermutu dan berkualitas.
13 Sesudah menerima pelajaran fisika, saya tidak
pernah mengingat materi yang diajarkan dan
tidak pernah mempelajarinya kembali
14 Saya akan merasa puas jika saya berhasil
memahami materi pelajaran fisika yang
diberikan oleh guru.
15 Dengan belajar fisika, rasa keingintahuan
tentang suatu peristiwa atau alat tertentu dapat
mulai berkembang.
16 Pelajaran fisika membuat saya terbebani
karena semakin bertambah materinya
bertambah pula yang tidak saya mengerti dan
tidak jelas.
17 Rajin mengerjakan latihan-latihan soal akan
membantu saya dalam menguasai berbagai
tipe soal dan mempermudah dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
memahami suatu materi.
18 Jika saya belajar keras dalam pelajaran fisika,
maka saya dapat mencapai hasil yang
memuaskan.
19 Jika saya mendapat nilai baik dalam ulangan
fisika maka saya merasa puas dan memiliki
rasa percaya diri yang tinggi.
20 Cara guru mengajar fisika membosankan
21 Bila ada waktu luang saya memilih belajar
fisika dari pada menganggur
22 Apabila ada banyak tugas, yang terlebih
dahulu saya kerjakan adalah tugas-tugas yang
berhubungan dengan mata pelajaran fisika
23 Saya lebih memilih fokus dan konsentrasi
dalam pembelajaran fisika dari pada main
handphone
24 Saya mencari informasi-informasi melalui
internet atau sumber lainnya jika
mendapatkan kesulitan
25 Meskipun fisika itu sulit, saya ingin
mendapatkan nilai yang bagus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Data Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Untuk SMA Thomas Aquinas
PERNYATAAN
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
Skor
S5 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 3 63
S8 3 4 2 3 4 4 4 1 3 4 1 3 4 4 1 1 4 1 1 3 1 1 2 1 4 64
S28 4 4 3 1 4 4 4 3 3 4 1 2 4 3 2 1 4 3 1 1 1 1 1 1 4 64
S6 3 3 2 4 4 3 4 2 3 4 2 3 4 3 2 2 3 2 1 2 2 1 2 1 3 65
S1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 66
S14 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 2 3 4 2 2 1 1 2 2 3 67
S16 3 4 3 1 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 1 2 1 1 1 1 4 67
S23 3 3 3 1 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 2 3 2 3 1 3 1 2 2 1 3 67
S3 3 4 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 4 2 3 2 2 3 2 3 68
S13 3 4 3 2 3 4 4 2 3 4 2 3 4 3 2 4 3 3 1 2 3 1 2 1 2 68
S26 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 1 3 4 4 1 1 2 3 1 3 3 1 2 1 4 68
S21 3 4 3 1 3 3 4 2 4 4 2 4 4 4 3 2 3 3 1 3 2 1 1 1 4 69
S15 3 3 3 2 3 3 4 2 4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 1 3 1 1 2 2 4 70
S17 3 4 4 4 3 3 4 1 4 4 2 3 3 4 2 4 3 3 1 3 2 1 1 1 3 70
S10 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 2 1 1 3 1 2 3 2 2 1 4 71
S7 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 72
S20 3 4 2 1 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 1 4 1 2 1 1 4 72
S24 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 72
S27 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 2 3 4 4 3 2 2 3 1 4 1 2 2 1 4 72
S32 3 4 2 1 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 1 4 1 2 1 1 4 72
S2 3 3 3 3 4 4 4 2 2 4 1 2 4 4 4 4 4 4 2 2 1 1 4 1 3 73
S4 4 3 4 1 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 2 1 4 4 1 4 2 1 1 1 4 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
S9 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 2 3 4 4 3 2 4 3 1 3 1 1 1 1 4 73
S11 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 1 4 74
S12 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 2 4 2 4 3 74
S31 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 1 4 74
S18 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 4 4 2 4 3 4 1 2 1 1 4 1 4 75
S19 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 1 4 4 3 2 4 2 3 2 4 1 1 4 1 4 75
S22 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 2 2 3 4 1 1 2 1 4 75
S29 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 2 2 3 4 1 1 2 1 4 75
S25 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 1 3 1 4 85
S30 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 1 3 1 4 85
JUMLAH 2278
Berdasarkan data di atas, nilai minimumnya 63 dan nilai maksimum 85. Untuk nilai mean dan standar deviasinya adalah:
Mean = = 71,1
Standar deviasi:
S = = = 5,089
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Data Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Untuk SMA Alfonsus
PERNYATAAN
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
Skor
S1 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 85
S2 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 2 4 4 3 1 2 2 2 2 1 4 75
S3 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 75
S4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 2 2 3 1 1 3 4 75
S5 4 3 2 1 4 4 4 4 3 4 1 3 4 3 4 4 4 2 3 1 3 1 1 3 4 74
S6 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 2 4 2 2 2 2 4 79
S7 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 2 2 2 2 4 84
S8 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 1 4 78
S9 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 2 3 4 2 4 3 3 4 4 2 3 2 2 2 4 78
S10 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 1 4 2 2 2 3 3 77
S11 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 1 4 1 1 4 1 4 80
S12 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 1 3 72
S13 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 2 4 3 1 2 1 4 79
S14 3 3 2 2 4 3 3 2 2 4 3 3 4 4 2 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 68
S15 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 1 2 4 4 2 4 4 2 4 1 4 84
S16 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 1 2 4 4 2 3 4 2 4 1 4 84
S17 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 2 4 87
S18 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 2 3 4 4 4 2 3 3 2 4 2 2 2 2 4 79
S19 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 73
S20 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 1 4 78
S21 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 1 4 1 1 4 1 4 80
S22 4 3 2 1 4 4 4 4 3 4 1 3 4 3 4 4 4 2 3 1 3 1 1 3 4 74
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
S23 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 1 4 2 2 2 3 3 77
S24 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 2 4 4 3 1 2 2 2 2 1 4 75
S25 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 1 2 4 4 2 3 4 2 4 1 4 84
S26 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 2 4 3 1 2 1 4 79
S27 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 73
JUMLAH 2106
Berdasarkan data di atas, nilai minimumnya 68 dan nilai maksimum 85. Untuk nilai mean dan standar deviasinya adalah:
Mean = = 78
Standar deviasi:
S = = = 4,565
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Data Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Untuk SMA Manda Elu
PERNYATAAN
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Jumlah Skor
S1 4 3 3 3 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 1 3 3 3 1 3 1 1 2 1 4 68
S2 4 4 4 2 4 4 3 2 3 3 1 3 4 3 2 4 3 3 1 2 2 1 2 1 4 69
S3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 1 3 3 4 1 3 1 1 2 1 4 69
S4 3 4 3 2 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 2 2 1 1 1 1 4 70
S5 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 2 3 1 1 1 1 4 71
S6 4 3 2 2 3 4 4 2 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 2 4 72
S7 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 1 4 4 3 2 2 2 4 3 3 2 2 2 1 4 72
S8 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 2 2 2 4 72
S9 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 72
S10 4 3 2 2 3 4 4 1 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 2 2 2 2 3 72
S11 4 4 4 2 3 4 4 2 4 3 2 3 3 3 1 4 3 3 2 3 2 1 4 1 4 73
S12 3 4 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 1 3 3 3 2 3 1 2 3 1 4 73
S13 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 2 1 4 73
S14 4 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 2 2 3 2 1 1 4 74
S15 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 2 3 2 2 1 2 2 2 3 1 3 74
S16 4 3 2 2 3 4 4 2 3 3 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 2 3 3 1 4 75
S17 4 4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 2 2 2 2 1 1 4 75
S18 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 75
S19 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 2 1 1 4 4 2 3 2 4 76
S20 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 1 3 4 3 3 4 4 3 2 2 2 2 3 1 4 76
S21 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 2 3 4 4 2 2 2 1 3 1 4 76
S22 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 2 3 4 2 3 2 2 1 1 4 76
S23 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 3 4 3 2 2 2 2 3 1 4 77
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
S24 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 77
S25 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 3 1 4 2 3 2 4 2 2 4 1 4 77
S26 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 2 4 1 1 2 1 4 78
S27 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 1 4 4 4 3 3 4 3 1 4 2 2 2 1 4 78
S28 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 2 2 2 2 3 2 4 79
S29 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 2 2 2 2 3 1 4 80
S30 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 3 4 2 4 2 2 3 2 4 80
S31 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 4 80
S32 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 2 3 4 2 4 2 2 3 2 4 81
S33 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 2 2 3 4 3 3 3 3 4 2 4 82
S34 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 4 82
S35 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 1 4 1 1 4 1 4 83
S36 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 88
JUMLAH 2725
Berdasarkan data di atas, nilai minimumnya 68 dan nilai maksimum 88. Untuk nilai mean dan standar deviasinya adalah:
Mean = = 75,6
Standar deviasi:
S = = = 4,458
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Data Skor Motivasi Siswa Untuk SMA Thomas Aquinas
PERNYATAAN
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah Skor
S7 3 3 2 1 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 3 1 2 3 2 1 2 3 3 2 3 58
S10 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 60
S11 2 2 3 3 1 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 61
S18 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 2 3 3 1 4 4 3 1 3 2 2 3 4 61
S5 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 3 3 4 2 2 2 4 2 3 62
S6 3 2 3 3 1 2 1 3 3 2 2 3 1 3 3 1 3 3 4 2 3 2 3 3 3 62
S2 1 3 2 2 4 1 4 1 1 1 3 1 2 4 4 4 4 4 3 1 4 2 1 2 4 63
S24 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 63
S1 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 64
S13 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 65
S28 2 2 4 3 1 1 1 4 2 3 1 3 1 4 4 1 4 4 4 1 3 2 3 3 4 65
S8 2 3 3 3 2 1 1 3 2 4 1 3 2 4 3 2 4 4 4 1 2 2 3 3 4 66
S14 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 4 3 4 3 4 3 1 2 2 2 3 3 66
S17 3 3 3 4 2 1 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 2 3 1 3 3 4 66
S4 3 1 4 4 1 1 1 3 3 2 4 3 2 4 3 2 4 3 4 1 2 2 3 3 4 67
S12 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 67
S22 3 1 3 3 1 1 2 4 3 3 1 4 1 4 4 2 4 4 3 1 1 2 4 4 4 67
S23 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 67
S32 3 1 4 4 1 1 1 3 3 2 4 3 2 4 3 2 4 3 4 1 2 2 3 3 4 67
S16 2 1 4 4 1 3 1 4 3 2 2 4 1 4 3 1 4 4 4 1 2 4 2 3 4 68
S29 2 1 4 4 1 3 1 4 3 2 2 4 1 4 3 1 4 4 4 1 2 4 2 3 4 68
S15 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 3 4 69
S26 3 2 4 3 2 2 3 1 2 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 2 2 1 2 3 4 69
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
S21 2 2 3 4 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 4 3 4 4 2 2 2 4 3 4 4 70
S3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 2 4 2 4 3 4 71
S9 4 1 4 4 1 3 1 4 3 3 3 3 1 3 3 1 4 4 4 1 3 2 4 3 4 71
S20 2 1 4 4 2 3 1 3 1 4 4 2 2 4 4 1 3 4 4 2 2 4 3 4 4 72
S27 2 2 3 3 2 2 2 4 4 3 1 3 2 3 3 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 73
S19 2 2 4 4 1 2 1 4 3 3 2 4 3 3 4 2 4 4 3 2 3 2 4 4 4 74
S31 2 2 4 4 1 2 1 4 3 3 2 4 3 3 4 2 4 4 3 2 3 2 4 4 4 74
S25 3 1 4 4 2 3 2 4 1 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 3 4 76
S30 3 1 4 4 2 3 2 4 1 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 3 4 76
JUMLAH 2148
Berdasarkan data di atas, nilai minimumnya 58 dan nilai maksimum 76. Untuk nilai mean dan standar deviasinya adalah:
Mean = = 67,1
Standar deviasi:
S = = = 4,668
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Data Skor Motivasi Siswa Untuk SMA Alfonsus
PERNYATAAN
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah
Skor
S1 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 87
S2 4 1 4 3 1 1 2 4 3 2 1 2 2 4 4 1 4 4 3 1 2 2 2 4 4 65
S3 4 1 4 4 4 1 1 4 2 2 2 1 2 4 4 1 4 4 2 1 4 1 4 4 4 69
S4 3 2 4 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 4 1 3 2 3 3 2 3 4 3 65
S5 2 2 4 3 4 3 2 3 1 2 1 1 1 2 3 2 1 1 1 3 2 2 1 3 4 54
S6 3 2 4 4 1 2 2 4 3 4 2 4 1 4 4 3 4 3 3 1 4 2 4 4 3 75
S7 4 2 4 4 1 2 2 4 3 4 2 4 1 4 4 2 4 3 3 1 4 2 4 4 4 76
S8 3 3 4 4 3 4 4 3 1 3 1 3 2 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 77
S9 4 2 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 84
S10 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 75
S11 3 1 4 4 1 4 1 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3 2 3 2 2 3 4 76
S12 3 4 4 4 4 3 2 3 1 4 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 73
S13 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4 2 4 3 3 4 4 2 2 4 1 4 4 4 78
S14 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 67
S15 1 2 3 3 2 4 2 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 2 4 4 3 74
S16 1 2 3 4 2 4 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 2 4 4 3 76
S17 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 84
S18 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 4 4 1 4 1 4 4 4 80
S19 4 2 3 4 2 1 2 3 3 3 4 4 1 4 3 2 3 4 4 2 3 3 4 3 3 74
S20 3 3 4 4 3 4 4 3 1 3 1 3 2 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 77
S21 4 2 3 4 2 1 2 3 3 3 4 4 1 4 3 2 3 4 4 2 3 3 4 3 3 74
S22 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 84
S23 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 87
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
S24 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 67
S25 4 2 4 4 1 2 2 4 3 4 2 4 1 4 4 2 4 3 3 1 4 2 4 4 4 76
S26 3 2 4 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 4 1 3 2 3 3 2 3 4 3 65
S27 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 75
JUMLAH 2014
Berdasarkan data di atas, nilai minimumnya 54 dan nilai maksimum 87. Untuk nilai mean dan standar deviasinya adalah:
Mean = = 74,5
Standar deviasi:
S= = = 7,55
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Data Skor Motivasi Siswa Untuk SMA Manda Elu
PERNYATAAN
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah Skor
S15 4 1 4 3 1 3 1 3 2 3 3 2 2 4 2 1 3 4 2 1 2 2 1 1 4 59
S2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 60
S14 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 2 67
S28 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 4 2 4 3 2 4 4 3 1 3 2 3 3 3 67
S34 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 67
S26 2 3 3 4 3 1 1 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 1 1 4 4 69
S32 3 2 4 3 1 4 2 3 2 3 2 3 2 4 3 1 4 4 4 1 3 2 3 2 4 69
S35 4 1 3 4 3 1 1 4 2 3 3 4 2 4 3 2 4 4 4 2 3 3 1 3 3 71
S8 3 2 4 3 1 4 1 3 4 3 2 3 2 3 3 1 4 3 4 1 4 3 4 3 4 72
S11 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 72
S19 2 2 4 3 1 4 2 4 2 2 4 2 3 4 3 1 4 4 4 2 3 2 3 3 4 72
S22 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 1 3 3 4 3 4 72
S5 2 2 4 3 1 1 4 4 3 4 1 4 2 4 4 1 3 4 4 2 3 4 3 3 3 73
S16 3 3 3 3 1 3 1 4 3 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 1 3 3 3 4 4 73
S25 3 1 4 4 2 3 2 3 2 3 4 4 2 4 3 1 3 4 4 1 3 2 4 3 4 73
S31 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 4 2 4 3 2 4 3 4 1 3 3 4 3 3 73
S4 3 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 3 3 3 74
S33 3 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 75
S13 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 3 3 76
S23 4 1 3 4 1 1 2 4 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 3 4 3 3 76
S24 4 3 4 2 2 2 2 4 3 3 4 4 1 4 3 2 4 4 4 1 3 3 3 4 4 77
S27 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 1 4 3 2 4 4 3 1 2 2 4 3 4 78
S10 3 3 4 4 2 4 1 3 2 4 4 4 2 3 4 2 4 3 4 1 3 3 4 4 4 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
S30 3 3 4 3 2 3 2 4 2 3 3 4 2 4 4 2 4 4 3 2 3 3 4 4 4 79
S21 4 2 4 4 2 4 2 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 4 4 80
S29 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 4 2 4 4 2 4 4 3 2 3 3 4 4 4 80
S36 4 2 4 4 2 2 2 4 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 3 3 4 80
S7 3 2 4 3 1 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 2 4 3 4 3 4 81
S12 3 3 4 3 2 4 1 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 2 4 3 4 4 4 82
S20 4 2 4 4 1 3 1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 1 82
S18 4 2 4 4 2 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 83
S17 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 84
S1 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 89
S6 2 1 3 3 1 1 2 4 3 3 3 1 1 4 3 1 3 3 3 1 3 4 4 4 1 62
S3 4 2 1 1 1 1 2 3 4 4 2 3 2 4 2 1 4 4 4 2 4 3 4 1 4 67
S9 3 1 4 3 2 2 2 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 3 4 1 4 2 4 2 3 65
2658
Berdasarkan data di atas, nilai minimumnya 59 dan nilai maksimum 89. Untuk nilai mean dan standar deviasinya adalah:
Mean = = 73,8
Standar deviasi:
S = = = 6,959
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Data Perhitungan untuk Mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru
Fisika (x) dengan Motivasi Belajar Fisika (y) Siswa SMA St. Thomas
S x1 x1 - (x1 - )2 y1 y1 - (y1 - )
2 (x1 - )( y1 - )
1 63 71 -8 64 58 67 -9 81 72
2 64 71 -7 49 60 67 -7 49 49
3 64 71 -7 49 61 67 -6 36 42
4 65 71 -6 36 61 67 -6 36 36
5 66 71 -5 25 62 67 -5 25 25
6 67 71 -4 16 62 67 -5 25 20
7 67 71 -4 16 63 67 -4 16 16
8 67 71 -4 16 63 67 -4 16 16
9 68 71 -3 9 64 67 -3 9 9
10 68 71 -3 9 65 67 -2 4 6
11 68 71 -3 9 65 67 -2 4 6
12 69 71 -2 4 66 67 -1 1 2
13 70 71 -1 1 66 67 -1 1 1
14 70 71 -1 1 66 67 -1 1 1
15 71 71 0 0 67 67 0 0 0
16 72 71 1 1 67 67 0 0 0
17 72 71 1 1 67 67 0 0 0
18 72 71 1 1 67 67 0 0 0
19 72 71 1 1 67 67 0 0 0
20 72 71 1 1 68 67 1 1 1
21 73 71 2 4 68 67 1 1 2
22 73 71 2 4 69 67 2 4 4
23 73 71 2 4 69 67 2 4 4
24 74 71 3 9 70 67 3 9 9
25 74 71 3 9 71 67 4 16 12
26 74 71 3 9 71 67 4 16 12
27 75 71 4 16 72 67 5 25 20
28 75 71 4 16 73 67 6 36 24
29 75 71 4 16 74 67 7 49 28
30 75 71 4 16 74 67 7 49 28
31 85 71 14 196 76 67 9 81 126
32 85 71 14 196 76 67 9 81 126
JUMLAH 804
676 697
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Data Perhitungan untuk Mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru
Fisika (x) dengan Motivasi Belajar Fisika (y) Siswa SMA St. Alfonsus
S x1 x1 - (x1 - )2 y1 y1 - (y1 - )
2 (x1 - )( y1 - )
1 68 78 -10 100 54 74,5 -20,5 420,25 205
2 72 78 -6 36 65 74,5 -9,5 90,25 57
3 73 78 -5 25 65 74,5 -9,5 90,25 47,5
4 73 78 -5 25 65 74,5 -9,5 90,25 47,5
5 74 78 -4 16 67 74,5 -7,5 56,25 30
6 74 78 -4 16 67 74,5 -7,5 56,25 30
7 75 78 -3 9 69 74,5 -5,5 30,25 16,5
8 75 78 -3 9 73 74,5 -1,5 2,25 4,5
9 75 78 -3 9 74 74,5 -0,5 0,25 1,5
10 75 78 -3 9 74 74,5 -0,5 0,25 1,5
11 77 78 -1 1 74 74,5 -0,5 0,25 0,5
12 77 78 -1 1 75 74,5 0,5 0,25 -0,5
13 78 78 0 0 75 74,5 0,5 0,25 0
14 78 78 0 0 75 74,5 0,5 0,25 0
15 78 78 0 0 76 74,5 1,5 2,25 0
16 79 78 1 1 76 74,5 1,5 2,25 1,5
17 79 78 1 1 76 74,5 1,5 2,25 1,5
18 79 78 1 1 76 74,5 1,5 2,25 1,5
19 79 78 1 1 77 74,5 2,5 6,25 2,5
20 80 78 2 4 77 74,5 2,5 6,25 5
21 80 78 2 4 78 74,5 3,5 12,25 7
22 84 78 6 36 80 74,5 5,5 30,25 33
23 84 78 6 36 84 74,5 9,5 90,25 57
24 84 78 6 36 84 74,5 9,5 90,25 57
25 84 78 6 36 84 74,5 9,5 90,25 57
26 85 78 7 49 87 74,5 12,5 156,25 87,5
27 87 78 9 81 87 74,5 12,5 156,25 112,5
JUMLAH 542
1484,75 864
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Data Perhitungan untuk Mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru
Fisika (x) dengan Motivasi Belajar Fisika (y) Siswa SMA Manda Elu
S x1 x1 - (x1 - )2 y1 y1 - (y1 - )
2 (x1 - )( y1 - )
1 68 75 -7 49 59 73 -14 196 98
2 69 75 -6 36 60 73 -13 169 78
3 69 75 -6 36 62 73 -11 121 66
4 70 75 -5 25 65 73 -8 64 40
5 71 75 -4 16 67 73 -6 36 24
6 72 75 -3 9 67 73 -6 36 18
7 72 75 -3 9 67 73 -6 36 18
8 72 75 -3 9 67 73 -6 36 18
9 72 75 -3 9 69 73 -4 16 12
10 72 75 -3 9 69 73 -4 16 12
11 73 75 -2 4 71 73 -2 4 4
12 73 75 -2 4 72 73 -1 1 2
13 73 75 -2 4 72 73 -1 1 2
14 74 75 -1 1 72 73 -1 1 1
15 74 75 -1 1 72 73 -1 1 1
16 75 75 0 0 73 73 0 0 0
17 75 75 0 0 73 73 0 0 0
18 75 75 0 0 73 73 0 0 0
19 76 75 1 1 73 73 0 0 0
20 76 75 1 1 74 73 1 1 1
21 76 75 1 1 75 73 2 4 2
22 76 75 1 1 76 73 3 9 3
23 77 75 2 4 76 73 3 9 6
24 77 75 2 4 77 73 4 16 8
25 77 75 2 4 78 73 5 25 10
26 78 75 3 9 79 73 6 36 18
27 78 75 3 9 79 73 6 36 18
28 79 75 4 16 80 73 7 49 28
29 80 75 5 25 80 73 7 49 35
30 80 75 5 25 80 73 7 49 35
31 80 75 5 25 81 73 8 64 40
32 81 75 6 36 82 73 9 81 54
33 82 75 7 49 82 73 9 81 63
34 82 75 7 49 83 73 10 100 70
35 83 75 8 64 84 73 11 121 88
36 88 75 13 169 89 73 16 256 208
JUMLAH 713 73,833
1720 1081
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
Data Perhitungan untuk Mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika
(x) dengan Prestasi Belajar Fisika (z) Siswa SMA St. Thomas
S x1 x1 - (x1 - )2 z1 z1 - (z1 - )
2 (x1 - )( z1 - )
1 63 71 -8 64 50 87,6 -37,6 1413,8 300,8
2 64 71 -7 49 70 87,6 -17,6 309,76 123,2
3 64 71 -7 49 70 87,6 -17,6 309,76 123,2
4 65 71 -6 36 75 87,6 -12,6 158,76 75,6
5 66 71 -5 25 75 87,6 -12,6 158,76 63
6 67 71 -4 16 75 87,6 -12,6 158,76 50,4
7 67 71 -4 16 75 87,6 -12,6 158,76 50,4
8 67 71 -4 16 75 87,6 -12,6 158,76 50,4
9 68 71 -3 9 80 87,6 -7,6 57,76 22,8
10 68 71 -3 9 80 87,6 -7,6 57,76 22,8
11 68 71 -3 9 80 87,6 -7,6 57,76 22,8
12 69 71 -2 4 90 87,6 2,4 5,76 -4,8
13 70 71 -1 1 90 87,6 2,4 5,76 -2,4
14 70 71 -1 1 90 87,6 2,4 5,76 -2,4
15 71 71 0 0 90 87,6 2,4 5,76 0
16 72 71 1 1 90 87,6 2,4 5,76 2,4
17 72 71 1 1 90 87,6 2,4 5,76 2,4
18 72 71 1 1 90 87,6 2,4 5,76 2,4
19 72 71 1 1 90 87,6 2,4 5,76 2,4
20 72 71 1 1 90 87,6 2,4 5,76 2,4
21 73 71 2 4 90 87,6 2,4 5,76 4,8
22 73 71 2 4 100 87,6 12,4 153,76 24,8
23 73 71 2 4 100 87,6 12,4 153,76 24,8
24 74 71 3 9 100 87,6 12,4 153,76 37,2
25 74 71 3 9 100 87,6 12,4 153,76 37,2
26 74 71 3 9 100 87,6 12,4 153,76 37,2
27 75 71 4 16 100 87,6 12,4 153,76 49,6
28 75 71 4 16 100 87,6 12,4 153,76 49,6
29 75 71 4 16 100 87,6 12,4 153,76 49,6
30 75 71 4 16 100 87,6 12,4 153,76 49,6
31 85 71 14 196 100 87,6 12,4 153,76 173,6
32 85 71 14 196 100 87,6 12,4 153,76 173,6
JUMLAH 804 87,66
4749,3 1619,4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Data Perhitungan untuk Mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika
(x) dengan Prestasi Belajar Fisika (z) Siswa SMA St. Alfonsus
S x1 x1 - (x1 - )2 z1 z1 - (z1 - )
2 (x1 - )( z1 - )
1 68 78 -10 100 76 77,5 -1,5 2,25 15
2 72 78 -6 36 76 77,5 -1,5 2,25 9
3 73 78 -5 25 76 77,5 -1,5 2,25 7,5
4 73 78 -5 25 76 77,5 -1,5 2,25 7,5
5 74 78 -4 16 76 77,5 -1,5 2,25 6
6 74 78 -4 16 76 77,5 -1,5 2,25 6
7 75 78 -3 9 76 77,5 -1,5 2,25 4,5
8 75 78 -3 9 76 77,5 -1,5 2,25 4,5
9 75 78 -3 9 76 77,5 -1,5 2,25 4,5
10 75 78 -3 9 76 77,5 -1,5 2,25 4,5
11 77 78 -1 1 76 77,5 -1,5 2,25 1,5
12 77 78 -1 1 76 77,5 -1,5 2,25 1,5
13 78 78 0 0 76 77,5 -1,5 2,25 0
14 78 78 0 0 76 77,5 -1,5 2,25 0
15 78 78 0 0 76 77,5 -1,5 2,25 0
16 79 78 1 1 76 77,5 -1,5 2,25 -1,5
17 79 78 1 1 78 77,5 0,5 0,25 0,5
18 79 78 1 1 78 77,5 0,5 0,25 0,5
19 79 78 1 1 78 77,5 0,5 0,25 0,5
20 80 78 2 4 78 77,5 0,5 0,25 1
21 80 78 2 4 78 77,5 0,5 0,25 1
22 84 78 6 36 78 77,5 0,5 0,25 3
23 84 78 6 36 78 77,5 0,5 0,25 3
24 84 78 6 36 78 77,5 0,5 0,25 3
25 84 78 6 36 78 77,5 0,5 0,25 3
26 85 78 7 49 80 77,5 2,5 6,25 17,5
27 87 78 9 81 95 77,5 17,5 306,3 157,5
JUMLAH 542 77,5
350,8 261
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Data Perhitungan untuk Mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika
(x) dengan Prestasi Belajar Fisika (z) Siswa SMA Manda Elu
S x1 x1 - (x1 - )2 z1 z1 - (z1 - )
2 (x1 - )( z1 - )
1 68 75 -7 49 60 74,8 -14,8 219,04 103,6
2 69 75 -6 36 60 74,8 -14,8 219,04 88,8
3 69 75 -6 36 60 74,8 -14,8 219,04 88,8
4 70 75 -5 25 60 74,8 -14,8 219,04 74
5 71 75 -4 16 65 74,8 -9,8 96,04 39,2
6 72 75 -3 9 65 74,8 -9,8 96,04 29,4
7 72 75 -3 9 65 74,8 -9,8 96,04 29,4
8 72 75 -3 9 70 74,8 -4,8 23,04 14,4
9 72 75 -3 9 70 74,8 -4,8 23,04 14,4
10 72 75 -3 9 70 74,8 -4,8 23,04 14,4
11 73 75 -2 4 70 74,8 -4,8 23,04 9,6
12 73 75 -2 4 75 74,8 0,2 0,04 -0,4
13 73 75 -2 4 75 74,8 0,2 0,04 -0,4
14 74 75 -1 1 75 74,8 0,2 0,04 -0,2
15 74 75 -1 1 75 74,8 0,2 0,04 -0,2
16 75 75 0 0 75 74,8 0,2 0,04 0
17 75 75 0 0 75 74,8 0,2 0,04 0
18 75 75 0 0 75 74,8 0,2 0,04 0
19 76 75 1 1 75 74,8 0,2 0,04 0,2
20 76 75 1 1 78 74,8 3,2 10,24 3,2
21 76 75 1 1 78 74,8 3,2 10,24 3,2
22 76 75 1 1 78 74,8 3,2 10,24 3,2
23 77 75 2 4 78 74,8 3,2 10,24 6,4
24 77 75 2 4 80 74,8 5,2 27,04 10,4
25 77 75 2 4 80 74,8 5,2 27,04 10,4
26 78 75 3 9 80 74,8 5,2 27,04 15,6
27 78 75 3 9 80 74,8 5,2 27,04 15,6
28 79 75 4 16 80 74,8 5,2 27,04 20,8
29 80 75 5 25 80 74,8 5,2 27,04 26
30 80 75 5 25 82 74,8 7,2 51,84 36
31 80 75 5 25 82 74,8 7,2 51,84 36
32 81 75 6 36 84 74,8 9,2 84,64 55,2
33 82 75 7 49 84 74,8 9,2 84,64 64,4
34 82 75 7 49 84 74,8 9,2 84,64 64,4
35 83 75 8 64 84 74,8 9,2 84,64 73,6
36 88 75 13 169 86 74,8 11,2 125,44 145,6
JUMLAH 713 74,8
2027,6 1095
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
Data perhitungan untuk mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru
Fisika (x) dengan Motivasi Belajar Fisika (y) Siswa di tiga SMA
Siswa x1 x1- (x1- )2
yi y1- (y1- )2
(x1- )( y1- )
1 63 74 -11 121 58 71 -13 169 143
2 64 74 -10 100 60 71 -11 121 110
3 64 74 -10 100 61 71 -10 100 100
4 65 74 -9 81 61 71 -10 100 90
5 66 74 -8 64 62 71 -9 81 72
6 67 74 -7 49 62 71 -9 81 63
7 67 74 -7 49 63 71 -8 64 56
8 67 74 -7 49 63 71 -8 64 56
9 68 74 -6 36 64 71 -7 49 42
10 68 74 -6 36 65 71 -6 36 36
11 68 74 -6 36 65 71 -6 36 36
12 69 74 -5 25 66 71 -5 25 25
13 70 74 -4 16 66 71 -5 25 20
14 70 74 -4 16 66 71 -5 25 20
15 71 74 -3 9 67 71 -4 16 12
16 72 74 -2 4 67 71 -4 16 8
17 72 74 -2 4 67 71 -4 16 8
18 72 74 -2 4 67 71 -4 16 8
19 72 74 -2 4 67 71 -4 16 8
20 72 74 -2 4 68 71 -3 9 6
21 73 74 -1 1 68 71 -3 9 3
22 73 74 -1 1 69 71 -2 4 2
23 73 74 -1 1 69 71 -2 4 2
24 74 74 0 0 70 71 -1 1 0
25 74 74 0 0 71 71 0 0 0
26 74 74 0 0 71 71 0 0 0
27 75 74 1 1 72 71 1 1 1
28 75 74 1 1 73 71 2 4 2
29 75 74 1 1 74 71 3 9 3
30 75 74 1 1 74 71 3 9 3
31 85 74 11 121 76 71 5 25 55
32 85 74 11 121 76 71 5 25 55
33 85 74 11 121 87 71 16 256 176
34 75 74 1 1 65 71 -6 36 -6
35 75 74 1 1 69 71 -2 4 -2
36 75 74 1 1 65 71 -6 36 -6
37 74 74 0 0 54 71 -17 289 0
38 79 74 5 25 75 71 4 16 20
39 84 74 10 100 76 71 5 25 50
40 78 74 4 16 77 71 6 36 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
41 78 74 4 16 84 71 13 169 52
42 77 74 3 9 75 71 4 16 12
43 80 74 6 36 76 71 5 25 30
44 72 74 -2 4 73 71 2 4 -4
45 79 74 5 25 78 71 7 49 35
46 68 74 -6 36 67 71 -4 16 24
47 84 74 10 100 74 71 3 9 30
48 84 74 10 100 76 71 5 25 50
49 87 74 13 169 84 71 13 169 169
50 79 74 5 25 80 71 9 81 45
51 73 74 -1 1 74 71 3 9 -3
52 78 74 4 16 77 71 6 36 24
53 80 74 6 36 74 71 3 9 18
54 74 74 0 0 84 71 13 169 0
55 77 74 3 9 87 71 16 256 48
56 75 74 1 1 67 71 -4 16 -4
57 84 74 10 100 76 71 5 25 50
58 79 74 5 25 65 71 -6 36 -30
59 73 74 -1 1 75 71 4 16 -4
60 68 74 -6 36 59 71 -12 144 72
61 69 74 -5 25 60 71 -11 121 55
62 69 74 -5 25 67 71 -4 16 20
63 70 74 -4 16 67 71 -4 16 16
64 71 74 -3 9 67 71 -4 16 12
65 72 74 -2 4 69 71 -2 4 4
66 72 74 -2 4 69 71 -2 4 4
67 72 74 -2 4 71 71 0 0 0
68 72 74 -2 4 72 71 1 1 -2
69 72 74 -2 4 72 71 1 1 -2
70 73 74 -1 1 72 71 1 1 -1
71 73 74 -1 1 72 71 1 1 -1
72 73 74 -1 1 73 71 2 4 -2
73 74 74 0 0 73 71 2 4 0
74 74 74 0 0 73 71 2 4 0
75 75 74 1 1 73 71 2 4 2
76 75 74 1 1 74 71 3 9 3
77 75 74 1 1 75 71 4 16 4
78 76 74 2 4 76 71 5 25 10
79 76 74 2 4 76 71 5 25 10
80 76 74 2 4 77 71 6 36 12
81 76 74 2 4 78 71 7 49 14
82 77 74 3 9 79 71 8 64 24
83 77 74 3 9 79 71 8 64 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
84 77 74 3 9 80 71 9 81 27
85 78 74 4 16 80 71 9 81 36
86 78 74 4 16 80 71 9 81 36
87 79 74 5 25 81 71 10 100 50
88 80 74 6 36 82 71 11 121 66
89 80 74 6 36 82 71 11 121 66
90 80 74 6 36 83 71 12 144 72
91 81 74 7 49 84 71 13 169 91
92 82 74 8 64 89 71 18 324 144
93 82 74 8 64 62 71 -9 81 -72
94 83 74 9 81 67 71 -4 16 -36
95 88 74 14 196 65 71 -6 36 -84
Jumlah 7109
2829 6820
4973 2517
sebesar 2517, sebesar 2829 dan sebesar 4973.
Untuk mendapatkan nilai perhitungan ( ) digunakan rumus seperti berikut ini:
= = 0,671
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Data perhitungan untuk mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru
Fisika (x) dengan Prestasi Belajar Fisika (z) Siswa di tiga SMA
Siswa x1 x1- (x1- )2
yi y1- (y1- )2
(x1- )( y1- )
1 63 74 -11 121 100 79 21 441 -231
2 64 74 -10 100 50 79 -29 841 290
3 64 74 -10 100 75 79 -4 16 40
4 65 74 -9 81 80 79 1 1 -9
5 66 74 -8 64 100 79 21 441 -168
6 67 74 -7 49 100 79 21 441 -147
7 67 74 -7 49 100 79 21 441 -147
8 67 74 -7 49 100 79 21 441 -147
9 68 74 -6 36 100 79 21 441 -126
10 68 74 -6 36 75 79 -4 16 24
11 68 74 -6 36 90 79 11 121 -66
12 69 74 -5 25 70 79 -9 81 45
13 70 74 -4 16 100 79 21 441 -84
14 70 74 -4 16 100 79 21 441 -84
15 71 74 -3 9 90 79 11 121 -33
16 72 74 -2 4 90 79 11 121 -22
17 72 74 -2 4 70 79 -9 81 18
18 72 74 -2 4 90 79 11 121 -22
19 72 74 -2 4 90 79 11 121 -22
20 72 74 -2 4 90 79 11 121 -22
21 73 74 -1 1 75 79 -4 16 4
22 73 74 -1 1 75 79 -4 16 4
23 73 74 -1 1 80 79 1 1 -1
24 74 74 0 0 100 79 21 441 0
25 74 74 0 0 90 79 11 121 0
26 74 74 0 0 90 79 11 121 0
27 75 74 1 1 75 79 -4 16 -4
28 75 74 1 1 100 79 21 441 21
29 75 74 1 1 100 79 21 441 21
30 75 74 1 1 90 79 11 121 11
31 85 74 11 121 90 79 11 121 121
32 85 74 11 121 80 79 1 1 11
33 85 74 11 121 95 79 16 256 176
34 75 74 1 1 78 79 -1 1 -1
35 75 74 1 1 78 79 -1 1 -1
36 75 74 1 1 76 79 -3 9 -3
37 74 74 0 0 76 79 -3 9 0
38 79 74 5 25 78 79 -1 1 -5
39 84 74 10 100 78 79 -1 1 -10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
40 78 74 4 16 76 79 -3 9 -12
41 78 74 4 16 76 79 -3 9 -12
42 77 74 3 9 76 79 -3 9 -9
43 80 74 6 36 80 79 1 1 6
44 72 74 -2 4 76 79 -3 9 6
45 79 74 5 25 76 79 -3 9 -15
46 68 74 -6 36 76 79 -3 9 18
47 84 74 10 100 76 79 -3 9 -30
48 84 74 10 100 76 79 -3 9 -30
49 87 74 13 169 76 79 -3 9 -39
50 79 74 5 25 76 79 -3 9 -15
51 73 74 -1 1 76 79 -3 9 3
52 78 74 4 16 76 79 -3 9 -12
53 80 74 6 36 76 79 -3 9 -18
54 74 74 0 0 78 79 -1 1 0
55 77 74 3 9 78 79 -1 1 -3
56 75 74 1 1 76 79 -3 9 -3
57 84 74 10 100 78 79 -1 1 -10
58 79 74 5 25 78 79 -1 1 -5
59 73 74 -1 1 78 79 -1 1 1
60 68 74 -6 36 60 79 -19 361 114
61 69 74 -5 25 60 79 -19 361 95
62 69 74 -5 25 60 79 -19 361 95
63 70 74 -4 16 60 79 -19 361 76
64 71 74 -3 9 65 79 -14 196 42
65 72 74 -2 4 65 79 -14 196 28
66 72 74 -2 4 65 79 -14 196 28
67 72 74 -2 4 70 79 -9 81 18
68 72 74 -2 4 70 79 -9 81 18
69 72 74 -2 4 70 79 -9 81 18
70 73 74 -1 1 70 79 -9 81 9
71 73 74 -1 1 75 79 -4 16 4
72 73 74 -1 1 75 79 -4 16 4
73 74 74 0 0 75 79 -4 16 0
74 74 74 0 0 75 79 -4 16 0
75 75 74 1 1 75 79 -4 16 -4
76 75 74 1 1 75 79 -4 16 -4
77 75 74 1 1 75 79 -4 16 -4
78 76 74 2 4 75 79 -4 16 -8
79 76 74 2 4 78 79 -1 1 -2
80 76 74 2 4 78 79 -1 1 -2
81 76 74 2 4 78 79 -1 1 -2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
82 77 74 3 9 78 79 -1 1 -3
83 77 74 3 9 80 79 1 1 3
84 77 74 3 9 80 79 1 1 3
85 78 74 4 16 80 79 1 1 4
86 78 74 4 16 80 79 1 1 4
87 79 74 5 25 80 79 1 1 5
88 80 74 6 36 80 79 1 1 6
89 80 74 6 36 82 79 3 9 18
90 80 74 6 36 82 79 3 9 18
91 81 74 7 49 84 79 5 25 35
92 82 74 8 64 84 79 5 25 40
93 82 74 8 64 84 79 5 25 40
94 83 74 9 81 84 79 5 25 45
95 88 74 14 196 86 79 7 49 98
Jumlah 7109
2829 7591
10218 91
sebesar 91, sebesar 2829 dan sebesar 10218. Untuk
mendapatkan nilai perhitungan ( ) digunakan rumus seperti berikut ini:
= = 0,016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN TAHUN 2016/2017
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas : XI IPA
SMA : St. Thomas Aquinas
No Nama Nilai
1 Theresia Anna Dappa Loka 100
2 Sherly A. Lende 50
3 Elfriani Petronela P. Blaoon 75
4 Oktaviani Koli Waba 80
5 Siprianus Solo 100
6 Raymundus Mario Bulu 100
7 Maria Imaculata Inya Dendo 100
8 Firmina Clausia Kaka 100
9 Leni L. Welo 100
10 Alfonsa D. Lende 75
11 Rimal Junior Dimu 90
12 Barrens Brian Balla 70
13 Oktavianus Pati Leko 100
14 Sesilia Alfonsa Bata 100
15 Agustina Noni Mete 90
16 Maria H. Mawo 90
17 Maria Ina Kii 70
18 Agustinus Lede 90
19 Ridwan Ade S. D. Rey 90
20 Christine Natalia D. Gama 90
21 Natalia Primankori Deta 75
22 Roswita Maristela Ina Reda 75
23 Theodora Dominika Gadi Seran 80
24 Novita Yestiani C. Ina 100
25 Godewa Umbu Deta 90
26 Diana Sarisna Nena 90
27 Maria E. Sawo 75
28 Maria Magdalena M. Tana 100
29 Roswita Sari Kaka 100
30 Imaculata Lala Dama 90
31 Anastasia Chika Bulu 90
32 Paskhalis Kaka 80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN FISIKA KELAS XI IPA SMA ST. ALFONSUS
TAHUN 2016/2017
No Nama Nilai
1 Maria Erlin Dape 95
2 Veronika Bulu 78
3 Marcelina Bulu 78
4 Gloria Petronela Ika 76
5 Yasinta Delo Kaka 76
6 Maria Veronika Malo 78
7 Stefani Adriani Bili 78
8 Emilia Tamo Ina 76
9 Martin Sangu 76
10 Yohanes Ndara walla 76
11 Evander F. P. Paila 80
12 Donatus Bokol 76
13 Sergio Satria Kirana 76
14 Yohana Tiala Dada 76
15 Marselina Susana Bali 76
16 Vinsensius R. M. 76
17 Mersiana Malo 76
18 Alfrid Pandak 76
19 Brigita Esmiati Bulu 76
20 Caroline Panda 76
21 Christofer Dape 76
22 Yohanes Eka Tama 78
23 Theolinda Putri 78
24 Krista ziga 76
25 Rosita Bhengu La 78
26 Emirensiana Koni Pandaka 78
27 Maria Yustina Biri 78
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN FISIKA KELAS XI IPA SMA MANDA ELU
TAHUN 2016/2017
No Nama Nilai
1 Andiringko Pote Pasa 60
2 Yulita Ina 60
3 Indrawanto E. R. Ngara 60
4 Markus Bili 60
5 Timotius Tamo Bapa 65
6 Marianus Lole 65
7 Angrifon Marita Bulu 65
8 Martince Seingo 70
9 Olviana M. Lende 70
10 Paulina Bani 70
11 Fian F. Retang 70
12 Yosua Bondi 75
13 Fifin A. Uddu 75
14 Maria Dada Gole 75
15 Elvira R. Dewanti 75
16 Kike M. N. Bara 75
17 Yohana Banni 75
18 Minceyana Malo 75
19 Emerensiana Ngongo 75
20 Modesta Bili 78
21 Seprianus Malo 78
22 Maria Ursula Lede 78
23 Alfian E. Bulu 78
24 Noviana D. Gaina 80
25 Yulita S. D. Loka 80
26 Dominggus S. Pawolung 80
27 Aurelia N. Lero 80
28 Albertus B. Ladi 80
29 Irnawati D. Ate 80
30 Magdalena M. Zogara 82
31 Anjelina Nani 82
32 Oktavianus Riti Bobo 84
33 Angela Marici Ngara 84
34 Agripa Ngongo 84
35 Albertina Lede 84
36 Katarina Dada Gole 86
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI