SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar...

136
i HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI GURU FISIKA DENGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA SMA KELAS XI IPA DI SUMBA BARAT DAYA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh : NOVIANA ICE BILI NIM : 131424040 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar...

Page 1: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

i

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI

GURU FISIKA DENGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

SISWA SMA KELAS XI IPA DI SUMBA BARAT DAYA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh :

NOVIANA ICE BILI

NIM : 131424040

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Hiduplah seperti lilin yang bisa menerangi orang lain.

Hanyamereka yang beranigagaldapatmeraihkeberhasilan

(Robert F. Kennedy)

Jikakitamemulainyadengankepastian, kitaakanberakhirdalamkeraguan,

tetapijikakitamemulainyadengankeraguan, danbersabarmenghadapinya,

kitaakanberakhirdalamkepastian

(Francis Bacon)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 21 Juni 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Noviana Ice Bili

NIM : 131424040

Dengan pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul:

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI

GURU FISIKA DENGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

SISWA SMA KELAS XI IPA DI SUMBA BARAT DAYA. Dengan demikian

saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma baik untuk

menyimpan, mengalihkan ke dalam bentuk media lain, mendistribusikan secara

terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti saya selama

tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 21 Juni 2017

Yang menyatakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

vii

ABSTRAK

Noviana Ice Bili “Hubungan Antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Guru Fisika Dengan Motivasi Dan Prestasi Belajar Fisika Siswa Kelas XI

IPA Sekolah Menengah Atas Di Sumba Barat Daya”. Program Studi

Pendidikan Fisika Jurusan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2017.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) hubungan antara persepsi siswa SMA

kelas XI IPA di Sumba Barat Daya tentang kompetensi guru fisika dengan

motivasi belajar fisika siswa, (2) hubungan antara persepsi siswa SMA kelas XI

IPA SMA di Sumba Barat Daya tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi

belajar fisika siswa.

Sampel penelitian ini berjumlah 95 siswa kelas XI IPA dari tiga sekolah yang

berbeda. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Analisis

data dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Pearson yang menghasilkan

kesimpulan sebagai hasil penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) ada hubungan yang positif dan signifikan

antara persepsi siswa SMA kelas XI IPA tentang kompetensi guru terhadap

motivasi dan prestasi belajar fisika siswadi Sumba Barat Daya;(2) ada hubungan

yang positif dan signifikan antara persepsi siswa SMA kelas XI IPA tentang

kompetensi guru terhadap motivasi dan prestasi belajar fisika siswadi Sumba

Barat Daya.

Kata kunci: persepsi, kompetensi, motivasi, prestasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

viii

ABSTRACT

Noviana Ice Bili “The Relationship Between Student Perception About The

Competence of Physics Teacher With Motivation And Achievement of Physics

Students on Class Eleven Science Senior High Schools In Sumba Barat Daya.

Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural

Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma

University in Yogyakarta in 2017”.

The purposes of this research are (1) to know the relationship between student

perceptions about the competence of physics teacher with motivation of physics

students on class eleven science of Senior High School in Sumba Barat Daya; (2)

to know the relationship between student perception about the competence of

physics teacher with achievement of physics students on class eleven science of

Senior High School in Sumba Barat Daya.

The sample in this research was 95 students of class eleven science of Senior High

Schools from three different schools. Instruments used are questionnaire and

documentation. Data analysis was performed used Pearson correlation test that

lead to the conclusion as a result of research.

The results showed that (1) there was a significant positive correlation between

students perception on physics teachers competency with motivation in learning

physics; (2) there was a significant positive correlation between students

perception on physics teachers competency with achievement in learning physics.

Keywords: perception, competence, motivation, achievement

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan cinta-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Hubungan antara

Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika dengan Motivasi dan Prestasi

Belajar Fisika Siswa (Studi pada Siswa Kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas,

SMA Alfonsus, dan SMA Manda Elu Sumba Barat Daya Tahun Ajaran

2017/2018) sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

pada Program Studi Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama penyusunan skripsi ini, penulis mendapat banyak bimbingan, saran

dan dukungan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Paul Suparno, SJ., selaku Dosen Pembimbing skripsi atas waktunya

untuk membimbing dengan perhatian, serta yang telah banyak meluangkan

waktu dan masukan selama penulisan skripsi.

2. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S., selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Fr. Kanis, selaku Kepala Sekolah SMA St. Thomas Aquinas Sumba Barat

Daya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian.

4. Drs. Naja Xaverinus, selaku Kepala Sekolah SMA Alfonsus Sumba Barat

Daya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian.

5. Drs. Yakobus Tamo Ama, selaku Kepala Sekolah SMA Manda Elu Sumba

Barat Daya yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan

penelitian.

6. Segenap Staf sekretariat JPMIPA, mbak Tari, mas Arif, dan pak Sugeng atas

kerja samanya dalam melayani pembuatan surat ijin penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

x

7. Siswa-siswi yang telah bersedia menjadi partisipan dalam penelitian ini.

8. Orang tuaku tercinta Bapak Agustinus Bili dan Ibu Wilhelmina Wolla Mawo

yang tak henti-hentinya memberikan doa, dukungan dan kasih sayang yang

tak terhingga.

9. Kakakku tersayang Saleem, Anshy dan adikku Avon, terimakasih atas doa,

cinta dan dukungannya.

10. Teman-teman perjuangan: Meldy, Ansi, Erni, Any, Indry, Novi, Vigi, Erlin,

Shary, Safri, Ardy, Aches, Sintus, Alos, Leo, Okto, Titin dan semua sahabat

Pendidikan Fisika 2013 lainnya terimakasih atas dukungan dan supportnya.

11. Serta semua pihak dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu

per satu yang telah membantu dan memberikan dukungan, semangat dan doa

yang telah diberikan sehingga sangat membantu penyelesaian penulisan

skripsi ini.

Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi pembaca khususnya dan

dalam bidang ilmu pengetahuan pada umumnya.

Yogyakarta, 21 Juni 2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

xi

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL .......... ............. ............................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ . ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................... . v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................... vi

ABSTRAK ..................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... 52

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Kompetensi Guru Fisika .................................................................. 7

1. Pengertian Kompetensi ............................................................... 7

2. Kompetensi Guru ........................................................................ 8

3. Kompetensi Guru Fisika ............................................................. 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

xii

a. Content Knowledge ............................................................. 11

b. Pedagogical Knowledge ...................................................... 11

c. Pedagogical Content Knowledge ....................................... 13

4. Menjadi Guru Fisika yang Profesional ....................................... 18

5. Metode Pembelajaran Fisika ....................................................... 21

B. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika............................. 26

1. Pengertian Persepsi ..................................................................... 26

2. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika ....................... 26

C. Kajian Motivasi Belajar ................................................................... 27

1. Pengertian Motivasi .................................................................... 27

2. Jenis-jenis Motivasi ..................................................................... 28

a. Motivasi Instrinsik ................................................................. 28

b. Motivasi Ekstrinsik . ................................................................30

3. Fungsi Motivasi ........................................................................... 31

4. Bentuk-bentuk Motivasi ............................................................. 32

D. Kajian Prestasi Belajar ..................................................................... 35

1. Pengertian Prestasi Belajar .......................................................... 35

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................... 36

a. Faktor Internal ....................................................................... 36

b. Faktor Eksternal...................................................................... 38

E. Kerangka Berpikir ............................................................................ 41

1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

Fisika dengan Motivasi Belajar Fisika Siswa ............................. 41

2. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa ............................... 41

BAB III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian ............................................................................. 42

B. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 42

1. Populasi ....................................................................................... 42

2. Sampel ......................................................................................... 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

xiii

C. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 43

1. Tempat ......................................................................................... 43

2. Waktu .......................................................................................... 43

D. Instrument ....................................................................................... 43

1. Kuesioner Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika ...... 44

2. Kuesioner Motivasi Belajar Fisika .............................................. 45

3. Dokumentasi Prestasi Belajar Fisika Siswa ................................ 47

E. Validitas ........................................................................................... 47

F. Metode Analisis yang Digunakan ................................................... 48

1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

dengan Motivasi Belajar Fisika ................................................... 48

2. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

dengan Prestasi Belajar Fisika..................................................... 50

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ............................................................................... 51

1. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika ...................... 52

2. Motivasi Belajar Fisika .............................................................. 56

3. Prestasi Belajar Fisika ................................................................60

B. Analisis Data dan Pengujian Hipotesis .............................................65

1. Hubungan antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Guru Fisika dengan Motivasi Siswa Belajar Fisika .....................65

2. Hubungan antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Guru Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika..................................69

C. Pembahasan Umum ..........................................................................73

1. Hubungan antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Guru Fisika dengan Motivasi Siswa Belajar Fisika .....................73

2. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi

Guru Fisika dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa .......................77

3. Keterbatasan Penelitian ................................................................80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

xiv

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 81

B. Saran ................................................................................................ 81

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 82

LAMPIRAN .................................................................................................. 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika .................. 52

Tabel 4.2 Frekuensi Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Guru Fisika ...................................................................................... 53

Tabel 4.3 Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika .................. 53

Tabel 4.4 Frekuensi Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Guru Fisika ....................................................................................... 54

Tabel 4.5 Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika .................. 55

Tabel 4.6 Frekuensi Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi

Guru Fisika ........................................................................................ 56

Tabel 4.7 Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa ............................................... 57

Tabel 4.8 Frekuensi Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa .............................. 57

Tabel 4.9 Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa ............................................... 58

Tabel 4.10 Frekuensi Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa ............................ 59

Tabel 4.11 Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa ............................................. 59

Tabel 4.12 Frekuensi Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa ............................ 60

Tabel 4.13 Skor Rata-Rata Prestasi Belajar Fisika Siswa .............................. 61

Tabel 4.14 Frekuensi Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa .............................. 61

Tabel 4.15 Skor Rata-Rata Prestasi Belajar Fisika Siswa .............................. 62

Tabel 4.16 Frekuensi Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa .............................. 63

Tabel 4.17 Skor Rata-Rata Prestasi Belajar Fisika Siswa .............................. 64

Tabel 4.18 Frekuensi Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa .............................. 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha

yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk memotivasi, membina,

membantu, serta membimbing seseorang untuk mengembangkan segala

potensinya sehingga ia mencapai kualitas diri yang lebih baik. Inti pendidikan

adalah usaha pendewasaan manusia seutuhnya (lahir dan batin), baik oleh

dirinya sendiri maupun orang lain, dalam arti tuntutan agar siswa memiliki

kemerdekaan berpikir, merasa, berbicara, dan bertindak serta percaya diri

dengan penuh rasa tanggungjawab dalam setiap tindakan dan perilaku sehari-

hari (Basri, 2007: 34). Setiap orang berhak mendapatkan pendidikan.

Pendidikan tersebut bisa didapatkan dimana saja baik dari guru, teman,

pengalaman orang lain dan sebagainya. Dengan memperoleh pendidikan

orang dapat memperbaiki dirinya menjadi lebih baik, berkualitas dan

memiliki daya saing yang sangat tinggi. Peningkatan mutu dan kualitas

belajar maupun prestasi belajar dapat dilakukan dengan usaha meningkatkan

kualitas pendidikan.

Guru merupakan komponen yang paling utama dalam proses

pendidikan. Oleh karena itu, banyak pihak yang menaruh harapan besar

terhadap guru dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Guru mempunyai

wewenang dan tanggung jawab untuk mendidik, membimbing dan

mengarahkan siswa agar menjadi manusia yang berilmu pengetahuan di masa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

2

depan. Nampak jelas bahwa guru yang mengajar dan mendidik dan siswa

yang belajar dengan menerima bahan pelajaran dari guru di kelas.

Belajar adalah suatu kata yang sudah tidak asing lagi didengar oleh

orang khususnya bagi para pelajar. Siapapun pasti punya keinginan untuk

belajar entah apa saja. Menurut Gagne (1984), belajar dapat didefenisikan

sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai

akibat pengalaman. Mengajar adalah memberikan bimbingan belajar kepada

siswa.

Tugas dan peran guru dari hari ke hari semakin berat, seiring dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena tugas guru yang berat

itu, maka sebagai seorang guru kita harus memiliki dan menguasai prinsip-

prinsip mengajar dan selalu aktif-kreatif menerapkannya dalam kegiatan

belajar mengajar. Melalui sentuhan guru di sekolah diharapkan mampu

menghasilkan siswa yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi

tantangan hidup dengan penuh keyakinan dan percaya diri yang tinggi.

Kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada

dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif.

Menurut M. I. Soelaeman, untuk menjadi guru yang baik itu tidak

dapat diandalkan kepada bakat ataupun hasrat (emansipasi) ataupun

lingkungan belaka, namun harus disertai kegiatan studi dan latihan serta

praktek/pengalaman yang memadai agar muncul sikap guru yang diinginkan

sehingga melahirkan kegairahan kerja yang menyenangkan (1985: 45).

Karena memang yang mempengaruhi prestasi belajar siswa tidak hanya latar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

3

belakang pendidikan atau pengalaman mengajar, tetapi juga dipengaruhi oleh

sikap mental guru dalam memandang tugas yang diembannya. Secara pribadi

mungkin guru telah siap menjadi guru. Tetapi itu belum cukup tanpa ditopang

dengan kompotensi profesional.

Guru profesional adalah guru yang mengenal tentang dirinya, yaitu

dirinya adalah pribadi yang dipanggil untuk mendampingi siswa untuk/dalam

belajar. Seorang guru yang profesional dituntut dengan sejumlah persyaratan

minimal, antara lain: memiliki kualifikasi pendidikan profesi yang memadai,

memiliki kompetensi keilmuan sesuai dengan bidang yang ditekuninya,

memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dengan anak didiknya,

mempunyai jiwa kreatif dan produktif, mempunyai etos kerja dan komitmen

tinggi terhadap profesinya, dan selalu melakukan pengembangan diri secara

terus menerus (continuous improvement) melalui organisasi, profesi, internet,

buku, seminar, dan sebagainya.

Dengan profesionalisme guru, maka guru masa depan tidak tampil lagi

sebagai pengajar (teacher), seperti fungsinya yang menonjol selama ini, tetapi

beralih sebagai pelatih (coach), pembimbing (conselor), dan manajer belajar

(learning manager). Dengan ketiga peran guru ini, maka diharapkan para

siswa mampu mengembangkan potensi diri masing-masing, mengembangkan

kreativitas, dan mendorong adanya penemuan keilmuan dan teknologi yang

inovatif sehingga para siswa mampu bersaing dalam masyarakat global.

Selain itu, kompetensi dan profesionalisme yang dimiliki guru dapat

memotivasi siswa untuk belajar, bekerja keras dan berprestasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

4

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang

yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar tidak akan mungkin

melakukan aktivitas belajar. Motivasi belajar adalah proses untuk mendorong

siswa agar dapat belajar untuk meraih prestasi yang lebih baik.

Jadi, guru di sekolah dengan kompetensi dan profesionalitas yang

dimiliki dalam menumbuhkan motivasi belajar sangatlah berpengaruh dalam

proses pembentukan kemandirian belajar peserta didik. Dengan berkompeten

akan sangat menjadikan siswa termotivasi dan dapat meraih prestasi yang

sangat baik. Karena dengan begitu, guru akan lebih mudah dalam mencapai

tujuan belajar dan tujuan pendidikan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Hubungan antara Persepsi Siswa tentang

Kompetensi Guru Fisika dengan Motivasi dan Prestasi Belajar Fisika Siswa

SMA Kelas XI IPA di Sumba Barat Daya”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

5

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa SMA kelas XI IPA di Sumba

Barat Daya tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika

siswa?

2. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa SMA kelas XI IPA di Sumba

Barat Daya tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar fisika

siswa?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang telah dijabarkan di atas, maka

penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menemukan dan mengetahui hubungan antara persepsi siswa SMA kelas

XI IPA di Sumba Barat Daya tentang kompetensi guru fisika dengan

motivasi belajar fisika siswa?

2. Menemukan dan mengetahui hubungan antara persepsi siswa SMA kelas

XI IPA di Sumba Barat Daya tentang kompetensi guru fisika dengan

prestasi belajar fisika siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

6

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Guru Mata Pelajaran Fisika

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan

pertimbangan bagi guru mata pelajaran fisika dalam kaitannya dengan

motivasi dan prestasi belajar fisika siswa berdasarkan persepsi siswa

tentang kompetensi guru fisika.

2. Bagi Siswa Kelas XI IPA

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan siswa SMA kelas XI IPA agar semakin meningkatkan

motivasi belajar fisika untuk memperoleh prestasi belajar fisika yang lebih

baik.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi peneliti

selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kompetensi Guru Fisika

1. Pengertian Kompetensi

Kompetensi pada dasarnya merupakan deskripsi tentang apa yang dapat

dilakukan seseorang dalam bekerja, serta apa wujud dari pekerjaan tersebut

yang dapat terlihat. Untuk dapat melakukan suatu pekerjaan, tentu seseorang

harus memiliki kemampuan dalam bentuk pengetahuan, sikap dan

keterampilan yang relevan dalam pekerjaannya. Jadi, seseorang baru disebut

memiliki kompetensi apabila ia dapat melakukan apa yang seharusnya

dilakukan dengan baik. Begitu juga seorang guru, ia bisa dikatakan memiliki

kompetensi mengajar jika ia mampu mengajar siswanya dengan baik.

Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan belajar mandiri

dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada.

Kompetensi adalah penguasaan terhadap suatu tugas, ketrampilan, sikap,

dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan (Finch dan

Crunkilton dalam E Mulyasa, 2003). Menurut Kepmendiknas 045/U/2002,

kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang

dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat

dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa

kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, serta keterampilan yang

dimiliki seseorang untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

8

2. Kompetensi Guru

Kompetensi guru adalah seperangkat penguasaan kemampuan yang harus

ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerjanya secara tepat dan efektif.

Kompetensi guru (teacher competency) menurut Barlow (1985), ialah The

ability of a teacher to responsibly perform his or her duties appropriately.

Artinya, kompetensi guru merupakan kemampuan seorang guru dalam

melaksanakan kewajiban-kewajibannya secara bertanggung jawab dan layak.

Kompetensi terkait dengan kemampuan beradaptasi terhadap lingkungan kerja

baru, dimana seseorang dapat menjalankan tugasnya dengan baik berdasarkan

kemampuan yang dimilikinya.

Mengacu pada pengertian kompotensi guru di atas, kompetensi guru

dapat dimaknai sebagai gambaran tentang apa yang harus dilakukan seorang

guru dalam melaksanakan pekerjaannya, baik berupa kegiatan, perilaku

maupun hasil yang dapat ditunjukan dalam proses belajar mengajar. Dengan

demikian, kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan

kualitas guru yang sebenarnya (Direktorat Tenaga Kependidikan Depdiknas,

2003).

Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional, pemerintah telah

merumuskan empat jenis kompetensi guru sebagaimana tercantum dalam

Penjelasan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

sosial, dan kompetensi profesional. Kompetensi pedagogik adalah kemampuan

dalam pengelolaan siswa yang meliputi pemahaman wawasan atau landasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

9

kependidikan, pemahaman tentang siswa, pengembangan kurikulum/silabus,

perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan

dialogis, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi

kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian

yang mantap, stabil, dewasa, arif, berakhlak mulia dan berwibawa, dan dapat

menjadi teladan bagi siswa. Kompetensi sosial merupakan kemampuan yang

harus dimiliki guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan

siswa, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali siswa, dan

masyarakat sekitar. Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang harus dikuasai guru mencakup

penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi

keilmuan yang menaungi materi, serta penguasaan terhadap struktur dan

metodologi keilmuan.

Keseluruhan kompetensi guru dalam praktiknya merupakan satu kesatuan

yang utuh. Pemilahan menjadi empat bagian (kompetensi pedagogik,

kepribadian, sosial, dan profesional) semata-mata agar mudah memahaminya.

Beberapa ahli mengatakan istilah kompetensi profesional sebenarnya

merupakan “payung” karena telah mencakup semua kompetensi lainnya,

sedangkan penguasaan materi ajar secara luas dan mendalam lebih tepat

disebut dengan penguasaan sumber bahan ajar atau sering disebut bidang studi

keahlian. Hal ini mengacu pada pada pandangan yang menyebutkan bahwa

sebagai guru yang berkompoten ia harus memiliki:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

10

a. Pemahaman terhadap karakteristik siswa,

b. Penguasaan bidang studi, baik dari sisi keilmuan maupun kependidikan,

c. Kemampuan penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik,

d. Kemauan dan kemampuan mengembangkan profesionalitas dan

kepribadian secara berkelanjutan.

3. Kompetensi Guru Fisika

Salah satu tugas guru adalah sebagai mengajar. Secara umum tugas

mengajar dijelaskan sebagai tugas membantu siswa agar mereka dapat belajar

dan akhirnya dapat mengerti bahan yang sedang dipelajari secara benar.

Dengan demikian, maka siswa semakin bertambah pengetahuan mereka. Guru

fisika diharapkan dapat membantu siswa belajar fisika secara demokratis,

dimana siswa diberi kebebasan dan kesempatan untuk mengungkapkan

gagasannya dan mengusulkan ide-idenya demi semakin kompeten dalam

bidang fisika.

Menurut Eugenia Etkina dan Carl J. Wenning, ada tiga komponen

pengetahuan dasar yang idealnya harus dikuasai oleh guru ataupun calon guru

fisika, yaitu content knowledge, pedagogical knowledge dan pedagogical

content knowledge.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

11

a. Content Knowledge

Menurut Eugenia Etkina (2005: 3), content knowledge consists of

“knowledge of physics concepts, relationship among them and methods of

acquiring knowledge”. Maksudnya adalah bahwa pengetahuan tentang isi

(content knowledge) terdiri atas pengetahuan tentang konsep-konsep fisika,

hubungan antar konsep dan metode pemerolehan pengetahuan (konsep) fisika.

John L. Lewis (1972: 73) juga mengungkapkan bahwa dalam mengajar

fisika harus mempertimbangkan tiga hal, salah satu diantaranya adalah apa

yang akan diajarkan dan mengapa. Dengan demikian guru harus memahami

apa materi fisika dan mengapa diajarkan.

Carl J. Wenning (2007: 13) lebih jauh menerangkan bahwa guru fisika

harus mempunyai pemahaman yang dalam tentang isi ilmu fisika yang utama.

Guru harus mempunyai pemahaman yang akurat tentang proses ilmu

pengetahuan dan hal yang mendasari asumsi tersebut. Idealnya seorang guru

memperoleh pengetahuan melalui metode inquiry dengan demikian

pemerolehannya dekat dengan prosedur ilmiah.

b. Pedagogical Knowledge

Menurut Eugenia Etkina (2005: 3), pengetahuan pedagogi terdiri atas

pengetahuan mengenai perkembangan pola pikir, pengetahuan teori ilmu

pengetahuan, pengetahuan tentang pelajaran kolaboratif, pengetahuan tentang

wacana kelas, pengetahuan tentang kelas, manajemen dan hukum sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

12

Guru harus memahami apa yang membuat pengajaran efektif. Guru

perlu mempunyai pemahaman berikut (Carl J. Wenning (2005: 14).

1) Perencanaan dan persiapan

Guru harus memiliki kemampuan mempersiapkan rencana pelajaran untuk

berbagai variasi tipe pelajaran. Guru harus mengetahui bagaimana cara

mengintegrasikan berbagai metode pembelajaran dengan memaksimalkan

siswa yang belajar.

2) Pengajaran yang berkualitas

Guru harus mengerti perbedaan antara mengajar transfer dan

konstruktivistik. Guru harus memahami keunggulan dan kekuatan dari

bentuk pengajaran konstruktivistik dan keterbatasan bentuk pengajaran

transfer.

3) Mempraktekkan inquiry

Guru harus mampu menggunakan inquiry untuk membantu siswa

mengkonstruksi pengetahuan dari pembuktian, yang akan menjadikan siswa

terbiasa dengan perubahan konsep yang salah dan hubungan antara konsep

dan situasi nyata.

4) Pembelajaran kolaboratif

Guru harus menunjukkan kemampuan untuk menggunakan sejumlah

strategi pembelajaran kooperatif dan kolaboratif.

5) Pembelajaran berbasis masalah

Guru harus dapat menunjukkan kemampuan menggunakan pembelajaran

berbasis masalah yang berarti memperkenalkan problem solving untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

13

meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan sebagai cara

mengintegrasikan elemen-elemen fisika.

6) Metode pembelajaran yang beragam

Guru harus menunjukkan kemampuan menggunakan berbagai metode

pembelajaran untuk membantu siswa belajar dan mengerti akan konsep

fisika.

7) Konsep awal dan perubahan konsep

Guru harus menunjukkan pemahaman bahwa siswa mengkonstruksi

pengetahuan sendiri dan hubungannya dengan konsep awal yang

diperolehnya melalui pengamatannya terhadap dunia.

8) Siklus belajar

Guru harus menunjukkan pemahaman antara siklus belajar, aktivitas kelas

dan efeknya pada masing-masing individu serta kurikulum. Hubungan

timbal balik yang kompleks dari kegiatan belajar mengajar di sekolah harus

dimengerti.

9) Sumber-sumber pengajaran

Guru harus menunjukan kemampuan menyeleksi, menggunakan dan

mengadaptasikan sumber-sumber pengajaran yang dibutuhkan siswa.

c. Pedagogical Content Knowledge

Menurut Eugenia Etkina (2005: 3), pedagogical content knowledge

terdiri atas pengetahuan tentang kurikulum fisika, pengetahuan tentang

kesulitan-kesulitan siswa, pengetahuan tentang efektifitas strategi pengajaran

untuk konsep-konsep tertentu, dan pengetahuan tentang metode penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

14

Di dalam PCK ini, Carl J. Wenning menunjukkan ada 18 pengetahuan

dan pemahaman yang harus dikuasai dan ditunjukkan oleh guru fisika.

1) Pengetahuan tentang kurikulum

Guru harus memiliki pemahaman tentang pengajaran fisika yang

dicerminkan sebagai tujuan, dan sasaran yang ingin dicapai. Termasuk

pemasukan materi yang sesuai dengan kurikulum.

2) Pemahaman akan arti “scientifically literate”

Guru harus memiliki defenisi yang tepat, dari arti seseorang menjadi

“melek” terhadap ilmu pengetahuan. Dengan itu, guru akan memiliki

pondasi yang baik yaitu pengetahuan dan pemahaman dari konsep ilmu

pengetahuan dan proses yang dibutuhkan bagi seseorang membuat

keputusan, sumbangannya dalam bidang sosial dan kebudayaan dan

produktivitas ekonomi.

3) Pemahaman tentang siswa

Guru harus tahu dasar psikologi untuk pembelajaran sains yang efektif.

Guru harus menunjukkan kemampuan untuk memahami siswa sebagai

individu seutuhnya. Ini termasuk pengetahuan pola belajar siswa yang

berbeda, sumber ketertarikan, motivasi dan inspirasi serta budaya dan emosi

yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

15

4) Kemampuan pengelolaan kelas

Guru harus menunjukkan kemampuan pengelolaan siswa yang baik dengan

mempertahankan disiplin kelas dengan tegas, adil, bersahabat, dan

bijaksana. Kemampuan mengelola kelas akan menghadirkan pelajaran

secara efektif.

5) Kemampuan berkomunikasi

Guru harus menjadi komunikator yang baik dan efektif, baik dalam

memimpin pelajaran, menerima dan merespon informasi. Guru akan

menunjukkan efektifitas dalam komunikasi dengan menghadirkan informasi

secara sistematis dan logis, dengan menanyai siswa menggunakan maksud

yang tepat dan dengan mendengarkan dan merespon dengan baik

pertanyaan, jawaban dan komentar siswa.

6) Pengetahuan tentang hubungan antara belajar-mengajar

Guru harus tahu bahwa mengajar adalah apa yang dilakukan guru dan

belajar adalah apa yang dilakukan siswa dan mungkin tidak ada hubungan

langsung antara mengajar dan belajar.

7) Sikap ilmiah dan filosofi

Guru harus menunjukkan sikap ilmiah (misalnya: kepercayaan, tingkah

laku, sopan santun, nilai) dan dapat mengajak siswa dalam aktifitas yang

membantu menumbuhkan sikap ilmiah. Guru harus memahami asumsi dan

keterbatasan pengetahuan ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

16

8) Konteks sosial dan teknologi

Guru harus menunjukkan pemahaman dari dan apresiasi untuk penggunaan

fisika pada situasi nyata yang lebih luas. Guru harus dapat menyediakan

dasar yang rasional untuk pemasukan fisika dalam kurikulum sekolah yang

menghubungkan berbagai wilayah kehidupan secara umum dan teknologi

yang termasuk di dalamnya.

9) Lingkungan belajar

Guru harus tahu bagaimana menyediakan lingkungan yang menstimulus

belajar yang mengembangkan komunitas dari pelajar yang berbagi waktu,

ruang, dan materi untuk belajar sains.

10) Pembelajaran yang aktif dan berkaitan

Guru harus memiliki pemahaman dari bagaimana mengajar dalam cara yang

aktif dan berkaitan yang membuat dan memungkinkan siswa tertarik dalam

sains, dan fisika sebagai bagian di dalamnya.

11) Penilaian terhadap siswa

Guru harus memiliki pemahaman dari tujuan dan prosedur dari penilaian.

Guru harus tahu bagaimana menggunakan penilaian yang adil, valid, dan

reliabel serta konsisten dengan keputusan yang diambil.

12) Penilaian dan refleksi pribadi

Guru harus menunjukkan kebiasaan penilaian pribadi dan refleksi secara

obyektif pada praktek mengajar pribadi dengan pengamatan terhadap

perkembangan praktek yang profesional dan menarik siswa untuk belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

17

13) Teknologi dari pengajaran

Guru harus memiliki pengetahuan dan pengalaman pertama dengan

teknologi pengajaran dan ilmu pengetahuan yang akan digunakan di kelas.

Termasuk peralatan demonstrasi dan laboratorium, komputer dan

aplikasinya, dan software dengan akses internet yang akan digunakan siswa.

14) Tanggungjawab profesional

Guru seharusnya mematuhi kode etik profesional guru.

15) Nature of science

Guru harus memiliki pemahaman yang luas akan sifat dasar (hakikat) sains.

Termasuk membedakan sains dari cara yang lain dalam mengetahui,

membedakan sains dasar, sains terapan dan teknologi, mengidentifikasi

proses dan kaidah sains sebagai aktifitas profesional dan mendefenisikan

fakta-fakta yang dapat diterima dan penjelasan ilmiah.

16) Pengajaran yang responsif

Guru harus tahu apa artinya menjadi guru yang berbudaya responsif agar

memastikan partisipasi dari semua siswa yang bebas dari gender,

ketidakmampuan, dan perbedaan budaya.

17) Knowledge of authentic best practices

Guru harus memiliki pemahaman yang dalam tentang praktek sesungguhnya

yang terbaik dan bagaimana mereka berhubungan dengan bagaimana siswa

belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

18

18) Knowledge of generic best practices

Banyak kemampuan mengajar datang dari pengalaman praktek dan dasar

yang kurang baik pada sebuah riset. Meskipun demikian, praktek terbaik

yang disebut “the art of teaching” (seni mengajar) terkadang dapat

memberikan sejumlah jalan alternatif yang berharga untuk pengajaran.

4. Menjadi Guru Fisika yang Profesional

Dalam belajar fisika yang terpenting adalah siswa yang aktif belajar

fisika. Maka semua usaha guru harus diarahkan untuk membantu dan

mendorong agar siswa mau mempelajari fisika sendiri.

Menurut Trowbridge & Bybee dalam Paul Suparno (2007), untuk

menjadi guru fisika yang sungguh bermutu dan profesional, ada beberapa hal

yang perlu diperhatikan dan dilatih oleh guru terus menerus, antara lain:

a. Penguasaan bahan fisika

Guru fisika harus menguasai bahan yang mau diajarkan sehingga tidak

menyebabkan miskonsepsi pada siswa. Maka guru fisika harus terus

mengembangkan diri dengan mempelajari bahan fisika. Untuk menunjang

hal ini maka guru harus terus belajar dan tidak boleh puas diri. Sekarang ini

banyak sumber belajar fisika yang dapat digunakan untuk menambah

pengetahuan seperti internet, buku-buku baru, seminar, lokakarya, dan

bertanya kepada tenaga ahli.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

19

b. Mengerti tujuan pengajaran fisika

Guru fisika yang baik harus mengerti tujuan dari pengajaran fisika. Dengan

mengerti tujuannya, guru dapat mengarahkan siswa ke arah tujuan dengan

lebih efektif dan efisien. Misalnya guru perlu mengetahui tujuan umum

pengajaran fisika seperti:

1) Kompetensi fisika yang diharapkan dikuasai siswa

2) Tuntutan sekolah atau pemerintah dalam pengajaran fisika

3) Tujuan umum pengajaran fisika seperti:

Mengerti dan menggunakan metode ilmiah

Menguasai pengetahuan fisika (konsep)

Menggunakan sikap ilmiah

Memenuhi kebutuhan pribadi dan masyarakat

Kesadaran akan karir masa depan

c. Guru dapat mengorganisasi pengajaran fisika

Guru fisika yang baik dapat mempersiapkan pengajaran sesuai dengan

tujuan. Ia juga mengerti cara mengajarkan bahan itu, dapat memilih alat dan

sarana yang digunakan dalam pembelajaran, dapat memilih evaluasi dan

latihan yang akan diberikan kepada siswa selama proses pembelajaran.

Termasuk dalam perencanaan adalah merencanakan berapa waktu yang

digunakan dan tugas apa yang harus dilakukan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

20

d. Mengerti situasi siswa

Pembelajaran fisika akan sungguh mengena pada siswa dan menyenangkan

siswa, bila situasi siswa diperhatikan. Maka guru perlu berusaha mengerti

keadaan siswa. Beberapa situasi siswa perlu diketahui seperti: konsepsi awal

siswa, pemikiran siswa, konsep yang telah dipunyai, tingkah laku,

perkembangan kognitif, mode, dan situasi psikologis siswa dll. Guru perlu

mengerti bagaimana siswa menanggapi pembelajarannya, apakah mereka

senang, bosan, malas, dll. Dengan mengerti keadaan siswa, guru akan dapat

membantu pembelajaran secara lebih kontekstual, sesuai dengan situasi

siswa.

e. Guru dapat berkomunikasi dengan siswa

Guru perlu melatih diri berkomunikasi akrab dengan siswa. Hubungan yang

akrab dengan siswa perlu dibangun, kemampuan memotivasi, memberikan

semangat, menegur, menggerakkan siswa perlu dilatih. Keterampilan untuk

mendekati siswa, membantu siswa belajar, dan juga kemampuan

mendengarkan apa yang dirasakan dan diinginkan siswa perlu

dikembangkan. Kemampuan mengerti kesulitan siswa dalam belajar dan

hiduppun perlu ditumbuhkan.

f. Guru menguasai berbagai metode

Oleh karena situasi siswa bervariasi dan yang dirasakan dapat membantu

siswa belajar juga bervariasi, maka menguasai metode yang bermacam-

macam sangat penting bagi guru fisika sehingga dapat membantu siswa

lebih baik dan tepat. Menguasai berbagai metode mengajar dan memilih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

21

cara yang diminati siswa, akan membuat siswa menyukai fisika yang

diajarkan.

5. Metode Pembelajaran Fisika

Ada berbagai metode mengajar fisika yang dapat membantu siswa aktif

dan senang belajar fisika. Metode pembelajaran yang dipilih dipengaruhi oleh

filsafat konstruktivisme, teori inteligensi majemuk, tingkat perkembangan

kognitif seseorang, relasi guru dan siswa yang lebih dialogis. Ada 12 metode

pembelajaran fisika menurut Paul Suparno (2013) yang akan dipaparkan secara

singkat, antara lain:

a. Inquiry (Penyelidikan)

Kindsvatter, Wilen, & Ishler dalam Paul Suparno (2013) menjelaskan

inquiry sebagai model pengajaran dimana guru melibatkan kemampuan

berpikir kritis siswa untuk menganalisis dan memecahkan persoalan secara

sistematik. Yang utama dari metode inquiry adalah menggunakan

pendekatan induktif dalam menemukan pengetahuan dan berpusat kepada

keaktifan siswa. Dalam metode pembelajaran ini siswa sungguh dilibatkan

untuk aktif berpikir dan menemukan pengertian yang ingin diketahuinya.

Jadi bukan pembelajaran yang berpusat pada guru, melainkan kepada siswa.

b. Discovery atau Penemuan

Discovery adalah model pengajaran dimana guru memberikan kebebasan

siswa untuk menemukan sesuatu sendiri karena dengan menemukan sendiri

siswa dapat lebih mengerti secara mendalam. Dengan menemukan sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

22

siswa akan lebih senang dan akan dimengerti lebih baik. Siswa belajar

melalui keterlibatan aktif dengan konsep dan prinsip-prinsip. Siswa

didorong untuk mempunyai pengalaman dan melakukan percobaan yang

memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip atau pengetahuan bagi

dirinya. Jadi, dalam discovery yang sangat penting adalah siswa sungguh

terlibat pada persoalannya, menemukan prnsip-prinsip atau jawaban lewat

suatu percobaan.

c. Eksperimen atau Laboratorium

Secara umum metode eksperimen adalah metode mengajar yang mengajak

siswa untuk melakukan percobaan sebagai pembuktian, pengecekan bahwa

teori yang sudah dibicarakan itu memang benar. Dengan metode ini siswa

dapat merasa bangga dan yakin karena seakan-akan menemukan sendiri.

Metode eksperimen dibedakan menjadi dua, yaitu eksperimen terbimbing

atau terencana dan eksperimen bebas. Dalam pembelajaran fisika di SMP

dan SMA, kebanyakan eksperimen dipilih yang terbimbing atau terencana.

Alasan utama adalah dengan model pembelajaran eksperimen terbimbing,

hasilnya akan lebih cepat selesai dan lebih teratur dan terarah, sehingga

siswa tidak mudah bingung.

d. Permainan

Pembelajaran fisika dengan permainan (games) mau mengajak siswa belajar

fisika melalui permainan yang mereka sukai dan biasa mereka geluti.

Keuntungan pembelajaran fisika dengan permainan adalah siswa sendiri

akan senang dan asyik mempelajari bahan tersebut sehingga mereka akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

23

dengan mudah menangkap pengertian fisika dalam permainan itu. Siswa

juga akan menjadi sadar bahwa fisika itu bukan hal yang menakutkan, dan

bahkan dijumpai di permainan-permainan sehari-hari yang menyenangkan.

e. Problem Solving

Problem solving adalah model pembelajaran dengan pemecahan persoalan.

Biasanya guru memberikan persoalan yang sesuai dengan topik yang mau

diajarkan dan siswa diminta untuk memecahkan persoalan itu. Ini dapat

dilakukan baik dalam kelompok ataupun pribadi.

Dengan memecahkan persoalan, siswa dilatih untuk mengorganisasikan

pengertian mereka dan kemampuan mereka.

f. Model POE

POE adalah singkatan dari prediction, observation, and explanation.

Pembelajaran dengan model POE menggunakan tiga langkah utama dari

metode ilmiah yaitu (1) prediction atau membuat prediksi, membuat dugaan

terhadap suatu peristiwa fisika; (2) observasi, yaitu melakukan penelitian,

pengamatan apa yang terjadi. Pertanyaan pokok dalam observasi adalah

apakah prediksinya memang terjadi atau tidak; (3) explanation yaitu

memberikan penjelasan. Penjelasan terutama tentang kesesuaian antara

dugaan dan yang sungguh terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

24

g. Kuis

Model kuis adalah model pembelajaran dimana guru fisika memberikan

pertanyaan-pertanyaan kepada siswa dan siswa cepat-cepatan menjawab.

Kuis dapat dibedakan dalam dua jenis yaitu tertulis dan lisan. Yang

dipentingkan dengan kuis adalah siswa dapat berpikir cepat dan benar, maka

konsep yang dikuiskan biasanya yang mudah-mudah dan tidak perlu

menekuni atau berpikir terlalu lama.

h. Penggunaan Video, CDRom, Films

Dalam banyak kasus, penggunaan video, film, CDRom mirip dengan

simulasi komputer yaitu siswa belajar konsep fisika dengan melihat dan

mengamati gambar atau peristiwa lewat gambar yang ditanyangkan. Dari

banyak praktik, video dan film digunakan untuk mempresentasikan bahan

fisika (entah berupa gambar mati atau hidup) tentang suatu peristiwa fisis

yang dapat membantu siswa mengerti isinya.

Keuntungan dengan video dan film, seperti juga dengan CDRom, adalah

bahwa kejadiannya dapat diulang atau diputar berkali-kali sehingga siswa

dapat terus mengulangi sampai mengerti konsepnya.

i. Diskusi Kelompok

Menurut Kindvatter, Wilen, Ishler dalam Paul Suparno (2013), model

diskusi adalah model pembelajaran dengan pembicaraan kelompok yang

bersifat edukatif, reflektif, terstruktur dengan dan bersama siswa lain.

Farmer dalam Paul Suparno (2013), mengatakan bahwa diskusi dengan

siswa-siswa lain adalah cara yang baik untuk mengungkapkan pengetahuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

25

siswa (1985). Yang diperlukan dalam diskusi kelompok adalah bahwa

mereka dipacu untuk terlibat aktif dalam diskusi.

j. Cooperative Learning (Belajar Bersama)

Cooperative learning atau belajar bersama adalah model pembelajaran

dimana siswa dibiarkan belajar dalam kelompok, saling menguatkan,

mendalami, dan bekerja sama untuk semakin menguasai bahan. Menurut

Kindsvatter, dkk. yang menjadi fokus dari belajar bersama adalah kemajuan

bidang akademik dan efektif melalui kerja sama.

k. Metode Demonstrasi

Demonstrasi berasal dari kata demonstration yang berarti pertunjukan.

Maka model pembelajaran dengan demonstrasi diartikan sebagai model

mengajar dengan pendekatan visual agar siswa dapat mengamati proses,

informasi, peristiwa, alat dalam pelajaran fisika. Tujuannya sangat jelas agar

siswa lebih memahami bahan yang diajarkan lewat suatu kenyataan yang

dapat diamati sehingga mudah mengerti. Demonstrasi yang baik selalu

diawali dengan pertanyaan-pertanyaan dari guru, sehingga siswa berpikir

dan membuat hipotesis ataupun ide awal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

26

l. Ceramah Siswa Aktif

Model ceramah adalah model pembelajaran dimana guru sendiri

menerangkan dengan kata-kata, menjelaskan prinsip atau bahan fisika

kepada siswa. Dengan model ceramah siswa aktif, guru bukan ceramah

seperti di atas saja, tetapi diantara ceramah atau penjelasannya, guru sering

bertanya kepada siswa dan siswa diminta sebentar berpikir atau menjawab

pertanyaan itu.

B. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika

1. Pengertian persepsi

Persepsi merupakan pandangan dari seseorang atau banyak orang akan

hal atau peristiwa yang didapat atau diterima (Peter Salim dan Yenny Salim,

1991: 1146).

Menurut Paul Suparno (2005), persepsi seseorang atau banyak orang

dapat saja sama atau berbeda-beda walaupun hal atau peristiwa yang dialami

sama. Hal ini karena sebagai individu, seseorang bebas memberikan pandangan

atau tanggapan atas peristiwa yang dialami.

2. Persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika

Persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika merupakan pandangan

atau tanggapan siswa terhadap kompetensi yang dimiliki oleh guru fisika yang

bersangkutan. Siswa dapat memberikan pandangan tentang kompetensi guru

fisika melalui kegiatan belajar mengajar yang dialami selama ini di sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

27

Persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika akan dibatasi pada aspek

penguasaan materi fisika, pemahaman akan situasi siswa, strategi pembelajaran

fisika, penguasaan interaksi kegiatan belajar mengajar fisika dan penilaian atau

evaluasi kegiatan belajar mengajar fisika.

Penguasaan materi merupakan kemampuan yang sangat mendasar dalam

kegiatan pembelajaran. Indikasi penguasaan materi oleh guru fisika dapat

diketahui melalui struktur materi (hubungan antar konsep fisika) yang jelas dan

sesuai dengan kurikulum, tidak terjadi miskonsepsi, dan tidak tergantung pada

buku/catatan (Puji Purnomo, dkk., 2008: 12-19).

Pemahaman akan situasi siswa dapat diketahui melalui pemahaman

konsep awal fisika siswa, pemahaman akan perkembangan pemikiran siswa,

pemahaman akan situasi psikologis belajar fisika siswa apakah senang, bosan

atau malas.

C. Kajian Motivasi Belajar

1. Pengertian Motivasi

Di dalam kelas, masalah besar bagi guru dan peserta didik adalah

motivasi. Motivasi merupakan bagian yang sangat penting dalam setiap

kegiatan, termasuk aktivitas belajar, tanpa motivasi tidak ada kegiatan yang

nyata. Oleh karena itu, dengan adanya motivasi dalam diri seseorang akan

mampu untuk mencapai suatu prestasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

28

Menurut Mc Donald dalam Syaiful Bahri Djamarah (2011), motivasi

adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai

dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan.

Menurut Greenberg dan Baron dalam Syaiful Bahri Djamarah (2011),

motivasi adalah suatu proses yang mendorong, mengarahkan dan memelihara

perilaku manusia ke arah pencapaian tujuan dan segala yang ada di dalam diri

manusia untuk membentuk motivasi (1993: 176).

Dalam proses belajar, motivasi sangat diperlukan sebab seseorang yang

tidak mempunyai motivasi dalam belajar, tidak akan mungkin melakukan

aktivitas belajar. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

motivasi merupakan suatu pendorong yang dapat mengubah energi dalam diri

seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu.

2. Jenis-jenis Motivasi

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011), ada 2 macam jenis-jenis

motivasi yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang (motivasi

instrinsik) dan motivasi yang berasal dari luar diri seseorang (motivasi

ekstrinsik).

a. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau

berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri

individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Motivasi itu

intrinsik bila tujuannya inheren dengan situasi belajar dan bertemu dengan

kebutuhan dan tujuan anak didik untuk menguasai nilai-nilai yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

29

terkandung di dalam pelajaran itu. Peserta didik termotivasi untuk belajar

semata-mata untuk menguasai nilai-nilai yang terkandung dalam bahan

pelajaran, bukan karena keinginan lain seperti ingin mendapat pujian, nilai

yang tinggi, atau hadiah dan sebagainya.

Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka

ia secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak memerlukan

motivasi dari luar dirinya. Juga cenderung akan menjadi orang yang

terdidik, yang berpengetahuan, yang mempunyai keahlian dalam bidang

tertentu.

Dalam aktivitas belajar, motivasi intrinsik sangat diperlukan terutama

belajar sendiri. Seseorang yang tidak memiliki motivasi intrinsik sulit sekali

melakukan aktivitas belajar terus menerus. Motivasi itu muncul karena ia

membutuhkan sesuatu dari apa yang dipelajarinya. Motivasi memang

berhubungan dengan kebutuhan seseorang yang memunculkan kesadaran

untuk melakukan aktivitas belajar.

Dorongan untuk belajar bersumber pada kebutuhan, yang berisikan

keharusan untuk menjadi orang yang terdidik dan berpengetahuan. Jadi,

motivasi intrinsik muncul berdasarkan kesadaran dengan tujuan esensial,

bukan sekedar atribut dan seremonial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

30

b. Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah kebalikan dari motivasi intrinsik. Motivasi

ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena adanya

perangsang dari luar.

Motivasi belajar dikatakan ekstrinsik bila peserta didik menempatkan

tujuan belajarnya di luar faktor-faktor situasi belajar (resides in some factors

outside the learning situation). Peserta didik belajar karena hendak

mencapai tujuan yang terletak di luar hal yang dipelajarinya. Misalnya,

untuk mencapai angka tinggi, diploma, gelar, kehormatan, dan sebagainya.

Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan

tidak baik dalam pendidikan. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar peserta

didik mau belajar. Berbagai macam cara bisa dilakukan agar anak didik

termotivasi untuk belajar. Guru yang berhasil mengajar adalah guru yang

pandai membangkitkan minat peserta didik dalam belajar, dengan

memanfaatkan motivasi ekstrinsik dalam berbagai bentuknya, yang akan

diuraikan pada pembahasan mendatang. Kesalahan penggunaan bentuk-

bentuk motivasi ekstrinsik akan merugikan anak didik. Akibatnya, motivasi

ekstrinsik bukan berfungsi sebagai pendorong, tetapi menjadikan anak didik

malas belajar. Karena itu, guru harus bisa dan pandai mempergunakan

motivasi ekstrinsik ini dengan akurat dan benar dalam rangka menunjang

proses interaksi edukatif di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

31

3. Fungsi Motivasi

Baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik sama berfungsi

sebagai pendorong, penggerak, dan penyeleksi perbuatan. Karena itulah baik

dorongan atau penggerak maupun penyeleksi merupakan kata kunci dari

motivasi dalam setiap perbuatan dalam belajar. Ada tiga fungsi motivasi dalam

belajar (Syaiful Bahri Djamarah, 2011), yaitu:

a) Motivasi sebagai pendorong perbuatan

Disini, anak didik mempunyai keyakinan dan pendirian apa yang

seharusnya dilakukan untuk mencari tahu tentang sesuatu. Sikap itulah yang

mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan dalam belajar. Jadi,

motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa

yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar.

b) Motivasi sebagai penggerak perbuatan

Disini, anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa

dan raga. Akal pikiran berproses dengan sikap raga yang cenderung tunduk

dengan kehendak perbuatan belajar. Sikap berada dalam kepastian

perbuatan dan akal pikiran mencoba membedah nilai-nilai yang terpatri

dalam wacana, prinsip, dalil, dan hukum, sehingga mengerti betul isi yang

dikandungnya.

c) Motivasi sebagai pengarah perbuatan

Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan

yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang harus diabaikan. Seorang

anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

32

tertentu, tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang

lain. Pasti anak didik akan mempelajari mata pelajaran dimana tersimpan

sesuatu yang akan dicari itu. Sesuatu yang akan dicari anak didik

merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah

sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam

belajar. Dengan penuh konsentrasi anak didik belajar agar tujuannya

mencari sesuatu yang ingin diketahui/dimengerti itu cepat tercapai. Itulah

peranan motivasi yang dapat mengarahkan perbuatan anak didik dalam

belajar.

4. Bentuk-bentuk Motivasi

Menurut Syaiful Bahri Djamarah, 2011), ada beberapa bentuk motivasi

yang dapat dimanfaatkan dalam rangka mengarahkan belajar anak didik di

kelas, sebagai berikut:

a) Memberi Angka

Angka dimaksud adalah sebagai simbol atau nilai dari hasil aktivitas belajar

peserta didik. Angka yang diberikan kepada setiap peserta didik biasanya

bervariasi, sesuai hasil ulangan yang telah mereka peroleh dari hasil

penilaian guru bukan karena belas kasihan guru. Angka merupakan alat

motivasi yang cukup memberikan rangsangan kepada anak didik untuk

mempertahankan atau bahkan lebih meningkatkan prestasi belajar mereka di

masa mendatang. Angka atau nilai yang baik mempunyai potensi yang besar

untuk memberikan motivasi kepada peserta didik lebih giat belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

33

b) Hadiah

Hadiah adalah memberikan sesuatu kepada orang lain sebagai penghargaan

atau kenang-kenangan/cenderamata. Hadiah yang diberikan kepada orang

lain bisa berupa apa saja, seperti berupa buku-buku tulis, pensil, bolpoin dan

lain-lain. Dengan cara seperti itu peserta didik akan termotivasi untuk

belajar guna mempertahankan prestasi belajar yang telah mereka capai.

c) Kompetisi

Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk

mendorong peserta didik agar mereka bergairah belajar. Persaingan, baik

dalam individu maupun kelompok diperlukan dalam pendidikan.

d) Ego-Involvement

Menumbuhkan kesadaran kepada peserta didik agar merasakan pentingnya

tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga bekerja keras

dengan mempertaruhkan harga diri, adalah sebagai salah satu bentuk

motivasi yang cukup penting.

e) Memberi Ulangan

Ulangan merupakan strategi yang cukup baik untuk memotivasi peserta

didik agar lebih giat belajar.

f) Mengetahui Hasil

Mengetahui hasil belajar bisa dijadikan sebagai alat motivasi. Dengan

mengetahui hasil, peserta didik terdorong untuk belajar lebih giat. Apalagi

bila hasil belajar itu mengalami kemajuan, peserta didik berusaha untuk

mempertahankannya atau bahkan meningkatkan intensitas belajarnya guna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

34

mendapatkan prestasi belajar yang lebih baik di kemudian hari atau pada

semester berikutnya.

g) Pujian

Pujian adalah bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan

motivasi yang baik. Dengan pujian yang diberikan akan membesarkan jiwa

seseorang. Peserta didik akan lebih bergairah bila hasil pekerjaannya dipuji

dan diperhatikan.

h) Hukuman

Hukuman akan merupakan alat motivasi bila dilakukan dengan pendekatan

edukatif, bukan karena dendam. Pendekatan edukatif disini dimaksudkan

sebagai hukuman yang mendidik dan bertujuan memperbaiki sikap dan

perbuatan anak didik yang dianggap salah.

i) Hasrat untuk Belajar

Hasrat untuk belajar berarti pada diri peserta didik itu memang ada motivasi

untuk belajar, sehingga sudah tentu hasilnya akan lebih baik daripada anak

didik yang tak berhasrat untuk belajar. Hasrat untuk belajar merupakan

potensi yang tersedia di dalam diri anak didik.

j) Minat

Minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan

mengenang beberapa aktivitas. Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas

belajar. Anak didik yang berminat terhadap suatu mata pelajaran akan

mempelajarinya dengan sungguh-sungguh karena ada daya tarik baginya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

35

k) Tujuan yang diakui

Rumusan tujuan yang diakui dan diterima baik oleh anak didik merupakan

alat motivasi yang sangat penting. Sebab dengan memahami tujuan yang

harus dicapai, dirasakan anak sangat berguna dan menguntungkan, sehingga

menimbulkan gairah untuk terus belajar.

D. Kajian Prestasi Belajar

1. Pengertian prestasi belajar

Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan,

diciptakan, baik secara individual maupun kelompok (Syaiful Bahri Djamarah,

2011).

Menurut Slameto dalam Syaiful Bahri Djamarah (2011: 13), belajar

adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu

perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil

pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang

mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas

dalam belajar (Syaiful Bahri Djamarah, 2011).

Maka dari uraian di atas, kita dapat memahami mengenai makna

“prestasi” dan “belajar”. Prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh

dari suatu aktivitas. Sedangkan belajar adalah suatu proses yang

mengakibatkan perubahan dalam individu, yakni perubahan tingkah laku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

36

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

a. Faktor Internal (Faktor dari dalam)

Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar. Faktor ini dapat dibedakan menjadi dua

kelompok, yaitu:

1) Faktor fisiologis

Dalam hal ini, faktor fisiologis yang dimaksud adalah faktor yang

berhubungan dengan kesehatan dan pancaindra.

Kesehatan Badan

Untuk dapat menempuh studi yang baik siswa perlu memperhatikan

dan memelihara kesehatan tubuhnya. Keadaan fisik yang lemah dapat

menjadi penghalang bagi siswa dalam menyelesaikan program

studinya. Dalam upaya memelihara kesehatan fisiknya, siswa perlu

memperhatikan pola makan dan pola tidur, untuk memperlancar

metabolisme dalam tubuhnya. Selain ini, juga untuk memelihara

kesehatan bahkan juga dapat meningkatkan ketangkasan fisik

dibutuhkan olahraga yang teratur.

Pancaindra

Berfungsinya pancaindra merupakan syarat dapatnya belajar itu

berlangsung dengan baik. Dalam sistem pendidikan dewasa ini

diantara pancaindra itu yang paling memegang peranan dalam belajar

adalah mata dan telinga. Hal ini penting, karena sebagian besar hal-hal

yang dipelajari oleh manusia dapat dipelajari melalui penglihatan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

37

pendengaran. Dengan demikian, seorang anak yang memiliki cacat

fisik atau bahkan cacat mental akan menghambat dirinya dalam

menangkap pelajaran sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi

prestasi belajarnya di sekolah.

2) Faktor psikologis

Beberapa faktor psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar siswa, antara lain:

Intelegensi

Menurut Binet (Winkle, 1997: 529) hakikat intelegensi adalah

kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan,

untuk mengadakan suatu penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan

itu dan untuk menilai keadaan diri secara kritis dan objektif. Taraf

intelegensi ini sangat mempengaruhi prestasi belajar seorang siswa,

dimana siswa yang memiliki taraf intelegensi tinggi mempunyai

peluang lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi.

Sebaliknya, siswa yang memiliki taraf intelegensi yang rendah

diperkirakan juga akan memiliki prestasi belajar yang rendah. Namun

bukanlah suatu yang tidak mungkin jika siswa dengan taraf intelegensi

rendah memiliki prestasi belajar yang tinggi, juga sebaliknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

38

Sikap

Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat

merupakan faktor yang menghambat siswa dalam menampilkan

prestasi belajarnya. Sikap siswa yang positif terhadap mata pelajaran

di sekolah merupakan langkah awal yang baik dalam proses belajar

mengajar di sekolah.

Motivasi

Menurut Irwanto (1997: 193) motivasi adalah penggerak perilaku.

Motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi

timbul karena adanya keinginan atau kemauan dalam diri seseorang.

seseorang berhasil dalam belajar karena ia ingin belajar. Dalam hal

gairah atau semangat belajar, siswa yang termotivasi kuat akan

mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar.

b. Faktor Eksternal (Faktor dari Luar)

Selain faktor-faktor yang ada dalam diri siswa, ada hal-hal lain di

luar diri yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih,

antara lain:

1) Faktor lingkungan keluarga

a. Sosial ekonomi keluarga

Dengan sosial ekonomi yang memadai, seseorang lebih

berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik, mulai

dari buku, alat tulis hingga pemilihan sekolah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

39

b. Pendidikan orang tua

Orang tua yang telah menempuh jenjang pendidikan tinggi

cenderung lebih memperhatikan dan memahami pentingnya

pendidikan bagi anak-anaknya, dibandingkan dengan yang

mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah.

c. Perhatian orang tua dan suasana hubungan antara anggota keluarga

Dukungan dari keluarga merupakan suatu pemacu semangat

berprestasi bagi seseorang. Dukungan dalam hal ini bisa secara

langsung berupa pujian atau nasehat, maupun secara tak langsung

seperti hubungan keluarga yang harmonis.

2) Faktor lingkungan sekolah

a. Sarana dan Prasarana

Kelengkapan fasilitas sekolah, seperti papan tulis, OHP akan

membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah, selain

bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar sekolah

juga dapat mempengaruhi proses belajar mengajar.

b. Kompetensi guru dan siswa

Kualitas guru dan siswa sangat penting dalam meraih prestasi,

kelengkapan sarana dan prasarana tanpa disertai kinerja yang baik

dari para penggunanya akan sia-sia belaka. Jika seorang siswa

merasa kebutuhannya untuk berprestasi dengan baik di sekolah

terpenuhi, misalnya dengan tersedianya fasilitas dan tenaga

pendidik yang berkualitas yang dapat memenuhi rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

40

keingintahuannya, hubungan dengan guru dan teman-temannya

berlangsung harmonis, maka siswa akan memperoleh iklim belajar

yang menyenagkan. Dengan demikian, ia akan terdorong untuk

terus menerus meningkatkan prestasi belajarnya.

c. Kurikulum dan metode

Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi

tersebut kepada siswa. Metode pembelajaran yang lebih interaktif

sangat diperlian untuk meumbuhkan minat dan peran serta siswa

dalam kegiatan pembelajaran. Sarlito Wirawan (1997: 122)

mengatakan bahwa faktor yang paling penting adalah faktor guru.

Apabila guru mengajar dengan bijaksana,tegas,memiliki disiplin

tinggi,luwes dan mampu membuat siswa menjadi senang akan

pelajaran,maka prestasi belajar siswa akan cenderung tinggi,paling

tidak siswa tersebut tidak bosan dalam mengikuti pelajaran.

3) Faktor lingkungan masyarakat

a. Sosial budaya

Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan

mempengaruhi kesungguhan pendidik dan peserta didik.

Masyarakat yang masih memandang rendah pendidikan akan

enggan mengirimkan anaknya ke sekolah dan cenderung

memandang rendah pekerjaan guru/pengajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

41

b. Partisipasi terhadap pendidikan

Apabila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung kegiatan

pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran)

sampai pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih

menghargai dan berusaha memajukan pendidikan dan ilmu

pengetahuan.

E. Kerangka Berpikir

1. Hubungan antara persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika

dengan Motivasi Belajar Fisika Siswa

Persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika diharapkan dapat

membawa pengaruh yang baik dan positif bagi siswa khususnya terhadap

motivasi belajar fisika siswa. Hal ini dapat diketahui bahwa guru yang

kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif,

menyenangkan, dan akan lebih mampu mengelolah kelasnya dengan baik,

sehingga belajar para siswa berada pada tingkat yang optimal.

2. Hubungan antara persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika

dengan Prestasi Belajar Fisika Siswa

Persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika diharapkan juga dapat

membawa pengaruh yang baik dan positif terhadap prestasi belajar fisika

siswa. Karena dengan kompetensi yang dimiliki guru dapat memotivasi

siswa, menyemangati siswa untuk giat belajar fisika dan memberikan daya

tarik bagi siswa untuk belajar. Dengan begitu, siswa dapat meraih prestasi

yang lebih baik dan optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Pada penelitian ini, desain penelitian yang digunakan yaitu desain

kuantitatif. Dimana desain penelitian kuantitatif adalah desain riset yang

menggunakan data berupa skor atau angka, dan menggunakan statistik untuk

analisis.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi merupakan kelompok yang lebih besar dimana hasil penelitian

diharapkan berlaku; semua anggota grup yang akan diteliti.

Dari pengertian di atas, peneliti mengambil data dengan penelitian

populasi yaitu siswa kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas, SMA St.

Alfonsus, dan SMA Manda Elu Sumba Barat Daya tahun ajaran

2017/2018. Dimana di SMA St. Thomas Aquinas hanya satu kelas XI IPA

berjumlah 32 siswa, di SMA St. Alfonsus terdapat satu kelas XI IPA 33

siswa dan di SMA Manda Elu juga terdapat satu kelas XI IPA 36 siswa.

2. Sampel

Sampel adalah himpunan bagian dari populasi. Sampel menunjuk pada

suatu kelompok dimana informasi atau data didapatkan. Sampel dalam

penelitian ini, peneliti mengambil semua siswa kelas XI IPA berjumlah 95

siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

43

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat

Penelitian ini dilakukan di tiga sekolah, yaitu SMA St. Thomas Aquinas,

SMA Plus, dan SMA Manda Elu Sumba Barat Daya.

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2017 dan 24 – 25 Maret

2017.

D. Instrument

Instrument adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

dalam penelitian. Dalam penelitian ini, alat yang digunakan berupa kuesioner

dalam bentuk chek list, yaitu serangkaian data yang memuat pertanyaan yang

diajukan kepada responden. Dimana penelitian ini bersifat tertutup. Artinya,

responden tinggal memilih karena sudah ada jawabannya.

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika, kuesioner motivasi belajar

fisika siswa dan dokumentasi prestasi belajar fisika siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

44

1. Kuesioner Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika

Berdasarkan Tinjauan Pustaka pada BAB II, indikator persepsi siswa

tentang kompetensi guru fisika terdiri dari aspek penguasaan materi fisika,

pemahaman akan situasi siswa, strategi pembelajaran fisika, penguasaan

interaksi kegiatan belajar mengajar fisika dan penilaian atau evaluasi

kegiatan belajar mengajar fisika.

Tabel 3.1 Kisi-kisi kuesioner persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika

Persepsi Siswa

tentang Kompetensi

Guru Fisika

Indikator Nomor Item

Pernyataan

Jumlah

Penguasaan materi

fisika

Susunan materi (hubungan

antar konsep fisika) yang

jelas sesuai dengan

kurikulum

1, 5 2

Tidak terjadi miskonsepsi 9, 12 2

Tidak tergantung pada

buku/catatan

15, 17 2

Pemahaman akan

situasi siswa

Pemahaman konsep awal

fisika siswa

2, 4 2

Pemahaman akan

perkembangan pemikiran

siswa

6, 18 2

Pemahaman akan tingkah

laku siswa

21 1

Strategi

pembelajaran fisika

Metode pembelajaran fisika

yang baik dan tepat

3, 7, 8, 10,

20

5

Kemampuan menggunakan

sumber-sumber pengajaran

yang bervariasi

23 1

Kemampuan menguasai

teknologi pendukung

pengajaran fisika

11, 16 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

45

Penguasaan

interaksi kegiatan

belajar mengajar

fisika

Kemampuan berkomunikasi

antara guru dengan siswa

13, 24 2

Keterlibatan guru dan siswa

dalam kegiatan belajar

mengajar

25, 14 2

Penilaian atau

evaluasi kegiatan

belajar mengajar

fisika

Peniaian yang tepat atau

evaluasi yang digunakan,

baik soal maupun hasil

penilaiannya.

19, 22 2

Total 25

Kuesioner persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika secara lengkap

dapat dilihat pada lampiran.

2. Kuesioner Motivasi Belajar Fisika

Motivasi belajar fisika berdasarkan Tinjauan Pustaka pada BAB II,

dapat ditunjukkan dengan keinginan mempelajari fisika, kesadaran dan

ketahanan melakukan aktivitas belajar fisika, sikap dan perasaan pada

pelajaran fisika, dan keinginan mencapai kesuksesan pada pelajaran fisika.

Indikator dari keempat aspek tersebut dapat ditunjukkan pada tabel 3.2

berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

46

Tabel 3.2 Kisi-kisi kuesioner motivasi belajar fisika

Aspek motivasi

belajar fisika

Indikator Nomor item

pernyataan

Jumlah

Keinginan

mempelajari

fisika

Kesungguhan dalam mengikuti

kegiatan belajar mengajar fisika

15, 17, 21, 22 4

Keaktifan dalam mendengarkan

penjelasan guru dalam proses

pembelajaran fisika

6 1

Kesadaran dan

ketahanan

melakukan

aktivitas belajar

fisika

Mudah fokus pada pembelajaran

fisika yang sedang dijalankan

23 1

Kegigihannya dalam mengatasi

kesulitan yang dihadapi

12, 24 2

Tidak putus asa apabila

menghadapi kesulitan pada

pelajaran fisika

2, 7, 11 3

Sikap dan

perasaan pada

pelajaran fisika

Perasaan tertarik siswa terhadap

materi fisika serta kegiatan

belajar mengajar

1, 3, 5, 13, 14,

16

6

Sikap dan perasaan senang siswa

jika waktu untuk pelajaran fisika

dikurangi atau ditambah

9, 10 2

Perasaan tertarik siswa terhadap

guru, sikap dan cara

mengajarnya, apakah menarik

atau membosankan

8, 20 2

Keinginan

mencapai

kesuksesan

pada pelajaran

fisika

Keyakinan akan kemampuan 4, 19 2

Keyakinan akan keberhasilan 18 1

Besarnya keinginan untuk

memperoleh hasil yang baik

25 1

Total 25

Kuesioner motivasi belajar fisika secara lengkap dapat dilihat pada lampiran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

47

3. Dokumentasi Prestasi Belajar Fisika Siswa

Dokumen yang akan digunakan untuk mengetahui prestasi belajar

fisika yang dihasilkan oleh siswa adalah melalui daftar nilai kognitif siswa,

dari guru yang menjadi variabel kontrol dalam penelitian ini.

E. Validitas

Penelitian ini menggunakan content validity atau validitas isi yaitu

apakah isi dari instrumen yang digunakan sungguh mengukur isi dari domain

yang akan diukur (Suparno, 2007: 62). Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini untuk mengetahui persepsi siswa tentang kompetensi guru

fisika dan motivasi belajar fisika siswa berupa kuesioner. Dimana kuesioner

tersebut dikembangkan dari indikator-indikator seperti yang tampak pada

Tabel 3.1 dan Tabel 3.2. Item pernyataan pada kuesioner disesuaikan dengan

indikator setiap bagian yang akan diukur.

Prestasi belajar fisika sisiwa diperoleh dengan mendokumentasikan

nilai ulangan harian fisika pada semester pertama dan kedua tahun ajaran

2016/2017. Dalam rentang waktu selama satu tahun ajaran ini, diharapkan

dapat menunjukkan prestasi belajar fisika siswa yang sebenarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

48

F. Metode Analisis yang Digunakan

1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru dengan

Motivasi Belajar Fisika

Untuk data kuesioner dilakukan penskoran sebagai berikut dalam bentuk

tabel 3.3 yang dapat ditunjukkan di bawah ini.

Skor Pernyataan Positif Pernyataan Negatif

Sangat Setuju (SS) 4 1

Setuju (S) 3 2

Tidak Setuju (TS) 2 3

Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4

Kedua variabel penelitian ini dicari hubungannya dengan perumusan

koefisien korelasi Pearson berikut (Suparno, 2006: 47-48).

keterangan:

: persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika

: rata-rata persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika

: motivasi belajar fisika

: rata-rata motivasi belajar fisika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

49

Bila koefisien korelasi sampel sudah diketahui, untuk membuktikan apakah

korelasi sungguh signifikan caranya adalah sebagai berikut.

a. H0 : 0 (hipotesa nol)

b. Hi : 0 (hipotesa alternatif)

c. Significant level = 0.05

d. = derajat kebebasan = N – 2 (N adalah jumlah sampel penelitian)

e. (koefisien kritikal) dicari dari tabel korelasi.

f. Kesimpulan: jika (koefisien korelasi perhitungan), maka hipotesa

nol ditolak. Bila tidak, maka diterima. Bila > maka

signifikan.

Untuk menghitung nilai standar deviasi maka dapat digunakan persamaan berikut

ini:

S =

keterangan:

S : standar deviasi

: mean

N : jumlah sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

50

2. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru dengan

Prestasi Belajar Fisika

Dokumen prestasi belajar fisika siswa yang diperoleh dikumpulkan

dan dicari skor rata-rata. Skor rata-rata inilah yang akan dikorelasikan

dengan skor persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika.

Hubungan antara persepsi siswa tentang kompetensi guru dengan

prestasi belajar fisika dianalisis dengan koefisien korelasi Pearson. Jika

(koefisien korelasi perhitungan) jatuh dalam daerah rejeksi, maka

hipotesa nol ditolak. Bila tidak, maka diterima. Bila > maka

signifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

51

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, peneliti mengambil sampel

penelitian pada kelas XI IPA. Sampel penelitian yang mengisi kuesioner

sebanyak 95 siswa dari tiga sekolah yang telah ditentukan. Untuk SMA St.

Thomas Aquinas sebanyak 32 orang, SMA St. Alfonsus sebanyak 27 orang

dan SMA Manda Elu sebanyak 36 orang. Hal ini dikarenakan beberapa siswa

ada yang pindah jurusan lain dengan alasan tidak menyukai jurusan IPA.

Selain itu, ada juga siswa yang pada waktu penelitian tidak hadir dengan

alasan sakit.

Untuk pendeskripsian data variabel penelitian yang meliputi variabel

persepsi siswa tentang kompetensi guru, motivasi belajar fisika dan prestasi

belajar fisika digunakan daftar distribusi frekuensi dan dihitung nilai-nilai

statistiknya yaitu mean dan standar deviasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

52

1. Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika

a) SMA St. Thomas Aquinas

Banyaknya butir kuesioner untuk variabel ini berjumlah 25 item. Adapun

hasil skor persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika untuk SMA St.

Thomas Aquinas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika

Sampel Skor

17 72

18 72

19 72

20 72

21 73

22 73

23 73

24 74

25 74

26 74

27 75

28 75

29 75

30 75

31 85

32 85

Rata-rata 71,1

Berdasarkan tabel skor di atas, diperoleh skor minimum dan skor

maksimum. Skor minimum diperoleh 63 dan skor maksimum diperoleh 85.

Sedangkan mean diperoleh 71,1 dan standar deviasi diperoleh 5,09. Untuk

hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.

Sampel Skor

1 63

2 64

3 64

4 65

5 66

6 67

7 67

8 67

9 68

10 68

11 68

12 69

13 70

14 70

15 71

16 72

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

53

Tabel 4.2 di bawah ini adalah sebaran frekuensi skor persepsi siswa

tentang kompetensi guru fisika.

Tabel 4.2 Frekuensi Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Fisika

Interval Kategori Frekuensi Persen

75 – 100 SS 6 18,75%

50 – 74 S 26 81,25%

25 – 49 TS 0 0

1 – 24 STS 0 0

JUMLAH 32

b) SMA St. Alfonsus

Berikut hasil skor persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika untuk

SMA St. Alfonsus adalah sebagai berikut:

Tabel 4.3 Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika

Sampel Skor

15 84

16 84

17 87

18 79

19 73

20 78

21 80

22 74

23 77

24 75

25 84

26 79

27 73

Rata-rata 78

Sampel Skor

1 85

2 75

3 75

4 75

5 74

6 79

7 84

8 78

9 78

10 77

11 80

12 72

13 79

14 68

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

54

Berdasarkan tabel skor di atas, diperoleh skor minimum dan skor

maksimum. Skor minimum diperoleh 68 dan skor maksimum diperoleh 87.

Sedangkan mean diperoleh 78 dan standar deviasi diperoleh 4,56. Untuk hasil

perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.

Tabel 4.4 di bawah ini adalah sebaran frekuensi skor persepsi siswa

tentang kompetensi guru fisika.

Tabel 4.4 Frekuensi Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Fisika

Interval Kategori Frekuensi Persen

75 – 100 SS 21 77,78%

50 – 74 S 6 22,22%

25 – 49 TS 0 0

1 – 24 STS 0 0

JUMLAH 27

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

55

c) SMA Manda Elu

Berikut hasil skor persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika untuk

SMA Manda Elu adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Skor Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika

Sampel Skor

19 76

20 76

21 76

22 76

23 77

24 77

25 77

26 78

27 78

28 79

29 80

30 80

31 80

32 81

33 82

34 82

35 83

36 88

Rata-rata 75,6

Berdasarkan tabel skor di atas, diperoleh skor minimum dan skor

maksimum. Skor minimum diperoleh 68 dan skor maksimum diperoleh 88.

Sedangkan mean diperoleh 75,6 dan standar deviasi diperoleh 4,45. Untuk

hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.

Sampel Skor

1 68

2 69

3 69

4 70

5 71

6 72

7 72

8 72

9 72

10 72

11 73

12 73

13 73

14 74

15 74

16 75

17 75

18 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

56

Tabel 4.4 di bawah ini adalah sebaran frekuensi skor persepsi siswa

tentang kompetensi guru fisika.

Tabel 4.6 Frekuensi Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Fisika

Interval Kategori Frekuensi Persen

75 – 100 SS 21 58,33%

50 – 74 S 15 41,67%

25 – 49 TS 0 0

1 – 24 STS 0 0

JUMLAH 36

2. Motivasi Belajar Fisika

a) SMA St. Thomas Aquinas

Untuk bagian motivasi belajar fisika siswa banyaknya butir kuesioner

untuk variabel ini juga sama dengan banyaknya butir kuesioner untuk

persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika yaitu berjumlah 25 item.

Adapun hasil skor motivasi belajar fisika siswa untuk SMA St. Thomas

Aquinas adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

57

Tabel 4.7 Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa

Sampel Skor

17 67

18 67

19 67

20 68

21 68

22 69

23 69

24 70

25 71

26 71

27 72

28 73

29 74

30 74

31 76

32 76

Rata-rata 67,1

Berdasarkan tabel skor di atas, diperoleh skor minimum dan skor

maksimum. Skor minimum diperoleh 58 dan skor maksimum diperoleh 76.

Sedangkan mean diperoleh 67,1 dan standar deviasi diperoleh 4,67. Untuk

hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.

Berikut sebaran frekuensi skor motivasi belajar fisika yang dapat

ditunjukkan dalam tabel 4.8 di bawah ini.

Tabel 4.8 Frekuensi Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa

Interval Kategori Frekuensi Persen

75 – 100 SS 2 6,25%

50 – 74 S 30 93,75%

25 – 49 TS 0 0

1 – 24 STS 0 0

JUMLAH 32

Sampel Skor

1 58

2 60

3 61

4 61

5 62

6 62

7 63

8 63

9 64

10 65

11 65

12 66

13 66

14 66

15 67

16 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

58

b) SMA St. Alfonsus

Berikut hasil skor motivasi belajar fisika siswa untuk SMA St. Alfonsus

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9 Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa

Sampel Skor

15 74

16 76

17 84

18 80

19 74

20 77

21 74

22 84

23 87

24 67

25 76

26 65

27 75

Rata-rata 74,5

Berdasarkan tabel skor di atas, diperoleh skor minimum dan skor

maksimum. Skor minimum diperoleh 54 dan skor maksimum diperoleh 87.

Sedangkan mean diperoleh 74,5 dan standar deviasi diperoleh 7,55. Untuk

hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.

Berikut sebaran frekuensi skor motivasi belajar fisika yang dapat

ditunjukkan dalam tabel 4.10 di bawah ini.

Sampel Skor

1 87

2 65

3 69

4 65

5 54

6 75

7 76

8 77

9 84

10 75

11 76

12 73

13 78

14 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

59

Tabel 4.10 Frekuensi Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa

Interval Kategori Frekuensi Persen

75 – 100 SS 16 59,25%

50 – 74 S 11 40,74%

25 – 49 TS 0 0

1 – 24 STS 0 0

JUMLAH 27

c) SMA Manda Elu

Berikut hasil skor motivasi belajar fisika siswa untuk SMA Manda Elu

adalah sebagai berikut:

Tabel 4.11 Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa

Sampel Skor

19 76

20 76

21 77

22 78

23 79

24 79

25 80

26 80

27 80

28 81

29 82

30 82

31 83

32 84

33 89

34 62

35 67

36 65

Rata-rata 73,8

Sampel Skor

1 59

2 60

3 67

4 67

5 67

6 69

7 69

8 71

9 72

10 72

11 72

12 72

13 73

14 73

15 73

16 73

17 74

18 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

60

Berdasarkan tabel skor di atas, diperoleh skor minimum dan skor

maksimum. Skor minimum diperoleh 59 dan skor maksimum diperoleh 89.

Sedangkan mean diperoleh 73,8 dan standar deviasi diperoleh 6,95. Untuk

hasil perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.

Berikut sebaran frekuensi skor motivasi belajar fisika yang dapat

ditunjukkan dalam tabel 4.12 di bawah ini.

Tabel 4.12 Frekuensi Skor Motivasi Belajar Fisika Siswa

Interval Kategori Frekuensi Persen

75 – 100 SS 16 44,44%

50 – 74 S 20 55,56%

25 – 49 TS 0 0

1 – 24 STS 0 0

JUMLAH 27

3. Prestasi Belajar Fisika

a) SMA St. Thomas Aquinas

Prestasi belajar fisika siswa dapat ditunjukkan dengan skor rata-rata

seperti pada tabel di bawah ini. Tabel 4.12 adalah skor rata-rata prestasi

belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

61

Tabel 4.13 Skor Rata-Rata Prestasi Belajar Fisika Siswa

Sampel Skor

17 70

18 90

19 90

20 90

21 75

22 75

23 80

24 100

25 90

26 90

27 75

28 100

29 100

30 90

31 90

32 80

Rata-rata 87,6

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh skor minimum 50 dan skor

maksimum 100. Sedangkan mean 87,6 dan standar deviasi 12,3. Untuk hasil

perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.

Berikut sebaran frekuensi skor prestasi belajar fisika yang dapat

ditunjukkan dalam tabel 4.14 di bawah ini.

Tabel 4.14 Frekuensi Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa

No Interval Frekuensi Persen

1 98 – 100 11 34%

2 86 – 97 10 31,25%

3 74 – 85 8 25%

4 62 – 73 2 6,25%

5 50 – 61 1 3,125%

Jumlah 32

Sampel Skor

1 100

2 50

3 75

4 80

5 100

6 100

7 100

8 100

9 100

10 75

11 90

12 70

13 100

14 100

15 90

16 90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

62

b) SMA St. Alfonsus

Prestasi belajar fisika siswa dapat ditunjukkan dengan skor rata-rata

seperti pada tabel di bawah ini. Berikut tabel 4.15 adalah skor rata-rata

prestasi belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA St. Alfonsus.

Tabel 4.15 Skor Rata-Rata Prestasi Belajar Fisika Siswa

Sampel Skor

17 76

18 76

19 76

20 76

21 76

22 78

23 78

24 76

25 78

26 78

27 78

Rata-rata 77

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh skor minimum 76 dan skor

maksimum 95. Sedangkan mean 77 dan standar deviasi 3,67. Untuk hasil

perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.

Sampel Skor

1 95

2 78

3 78

4 76

5 76

6 78

7 78

8 76

9 76

10 76

11 80

12 76

13 76

14 76

15 76

16 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

63

Berikut sebaran frekuensi skor prestasi belajar fisika yang dapat

ditunjukkan dalam tabel 4.16 di bawah ini.

Tabel 4.16 Frekuensi Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa

No Interval Frekuensi Persen

1 92 – 95 1 3,7%

2 88 – 91 0 0

3 84 – 87 0 0

4 80 – 83 1 3,7%

5 76 – 79 25 92,5%

Jumlah 27

c) SMA Manda Elu

Prestasi belajar fisika siswa dapat ditunjukkan dengan skor rata-rata

seperti pada tabel di bawah ini. Berikut tabel 4.17 adalah skor rata-rata

prestasi belajar fisika siswa kelas XI IPA SMA Manda Elu seperti di bawah

ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

64

Tabel 4.17 Skor Rata-Rata Prestasi Belajar Fisika Siswa

Sampel Skor

19 75

20 78

21 78

22 78

23 78

24 80

25 80

26 80

27 80

28 80

29 80

30 82

31 82

32 84

33 84

34 84

35 84

36 86

Rata-rata 75,6

Berdasarkan tabel di atas, diperoleh skor minimum 60 dan skor

maksimum 86. Sedangkan mean 74,8 dan standar deviasi 7,61. Untuk hasil

perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada bagian lampiran.

Berikut sebaran frekuensi skor prestasi belajar fisika yang dapat

ditunjukkan dalam tabel 4.18 di bawah ini.

Tabel 4.18 Frekuensi Skor Prestasi Belajar Fisika Siswa

No Interval Frekuensi Persen

1 84 – 88 1 2,7%

2 80 – 83 7 19,4%

3 76 – 79 10 27,7%

4 72 – 75 13 36,1%

5 68 – 71 5 13,8%

Jumlah 36

Sampel Skor

1 60

2 60

3 60

4 60

5 65

6 65

7 65

8 70

9 70

10 70

11 70

12 75

13 75

14 75

15 75

16 75

17 75

18 75

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

65

B. Analisis Data Dan Pengujian Hipotesis

1. Hubungan antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Fisika

dengan Motivasi Siswa Belajar Fisika

a) SMA St. Thomas Aquinas, SMA St. Alfonsus dan SMA Manda Elu

Berikut untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa

SMA kelas XI IPA dari ketiga sekolah tentang kompetensi guru fisika (x)

dengan motivasi siswa belajar fisika (y), dapat dicari menggunakan

perumusan Koefisien korelasi Person yang sama seperti yang telah

dijabarkan di atas. Adapun perhitungan data persepsi siswa tentang

kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika secara ringkas, yakni

sebesar 2517, sebesar 2829 dan

sebesar 4973. Nilai-nilai yang diperoleh dimasukkan dalam rumus

perhitungan di atas, seperti berikut ini:

= = 0,671

Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien

korelasi = 0,671. Untuk sampel sebanyak 95, taraf signifikan α = 0,05

dan nilai critical = 0,532. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien

korelasinya lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis

nol tidak diterima sedangkan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa ketiga sekolah tersebut memiliki hubungan yang

positif dan signifikan antara persepsi siswa SMA kelas XI IPA tentang

kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

66

b) SMA St. Thomas Aquinas

Agar dapat mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa kelas

XI IPA SMA St. Thomas Aquinas tentang kompetensi guru fisika (x)

dengan motivasi siswa belajar fisika (y), dapat dicari menggunakan

perumusan Koefisien korelasi Person berikut:

Adapun perhitungan data persepsi siswa tentang kompetensi guru

fisika dengan motivasi belajar fisika yang diperoleh secara ringkas, yakni

sebesar 697 sebesar 804 dan

sebesar 676. Nilai-nilai yang diperoleh dapat dimasukkan dalam rumus

perhitungan di atas, seperti berikut ini:

= = 0,945

Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien

korelasi = . Untuk sampel sebanyak 32, taraf signifikan α = 0,05

dan nilai critical = 0,878. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien

korelasinya lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis

nol tidak diterima sedangkan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara

persepsi siswa kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas tentang kompetensi

guru fisika dengan motivasi belajar fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

67

c) SMA St. Alfonsus

Untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa kelas XI

IPA SMA Alfonsus tentang kompetensi guru fisika (x) dengan motivasi

siswa belajar fisika (y), dapat dicari menggunakan perumusan Koefisien

korelasi Person yang sama seperti di atas. Adapun perhitungan data

persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar

fisika secara ringkas, yakni sebesar 864,

sebesar 542 dan sebesar 1484,75.

Nilai-nilai yang diperoleh dimasukkan dalam rumus perhitungan di atas,

seperti berikut ini:

= = 0,963

Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien

korelasi = 0,963. Untuk sampel sebanyak 27, taraf signifikan α = 0,05

dan nilai critical = 0,878. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien

korelasinya lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis

nol tidak diterima sedangkan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara

persepsi siswa kelas XI IPA SMA Alfonsus tentang kompetensi guru

fisika dengan motivasi belajar fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

68

d) SMA Manda Elu

Berikut untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa

kelas XI IPA SMA Manda Elu tentang kompetensi guru fisika (x) dengan

motivasi siswa belajar fisika (y), dapat dicari menggunakan perumusan

Koefisien korelasi Person yang sama seperti di atas. Adapun perhitungan

data persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar

fisika secara ringkas, yakni sebesar 1081,

sebesar 713 dan sebesar 1720. Nilai-nilai yang diperoleh

dimasukkan dalam rumus perhitungan di atas, seperti berikut ini:

= = 0,976

Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien

korelasi = 0,976. Untuk sampel sebanyak 36, taraf signifikan α = 0,05

dan nilai critical = 0,950. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien

korelasinya lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis

nol tidak diterima sedangkan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara

persepsi siswa kelas XI IPA SMA Manda Elu tentang kompetensi guru

fisika dengan motivasi belajar fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

69

2. Hubungan antara Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Fisika

dengan Prestasi Belajar Fisika

a) SMA St. Thomas Aquinas, SMA St. Alfonsus dan SMA Manda Elu

Berikut untuk mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa

SMA kelas XI IPA dari ketiga sekolah tentang kompetensi guru fisika (x)

dengan prestasi belajar fisika (z), dapat dicari menggunakan perumusan

Koefisien korelasi Person yang sama seperti yang telah dijabarkan di atas.

Adapun perhitungan data persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika

dengan prestasi belajar fisika secara ringkas, yakni

sebesar 91, sebesar 2829 dan sebesa 10218. Nilai-

nilai yang diperoleh dimasukkan dalam rumus perhitungan di atas, seperti

berikut ini:

= = 0,016

Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien

korelasi = 0,016. Untuk sampel sebanyak 95, taraf signifikan α = 0,05

dan nilai critical = 0,062. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien

korelasinya lebih kecil dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis

nol diterima sedangkan hipotesis alternatif tidak diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa ketiga sekolah tersebut tidak memiliki hubungan yang

positif dan signifikan antara persepsi siswa SMA kelas XI IPA tentang

kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

70

b) SMA St. Thomas Aquinas

Agar dapat mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa kelas

XI IPA SMA St. Thomas Aquinas tentang kompetensi guru fisika (x)

dengan prestasi belajar fisika (z), dapat dicari menggunakan perumusan

Koefisien korelasi Person berikut:

Adapun perhitungan data persepsi siswa tentang kompetensi guru

fisika dengan prestasi belajar fisika yang telah diperoleh secara ringkas,

yakni sebesar 1619,4, sebesar 804 dan

sebesar 4749,3. Nilai-nilai yang diperoleh dapat dimasukkan

dalam rumus perhitungan di atas, seperti berikut ini:

= = 0,828

Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien

korelasi = 0,828. Untuk sampel sebanyak 32, taraf signifikan α = 0,05

dan nilai critical = 0,707. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien

korelasinya lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis

nol tidak diterima sedangkan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara

persepsi siswa kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas tentang kompetensi

guru fisika dengan prestasi belajar fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

71

c) SMA St. Alfonsus

Berikut agar dapat mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa

kelas XI IPA SMA Alfonsus tentang kompetensi guru fisika (x) dengan

prestasi belajar fisika (z), dapat dicari menggunakan perumusan Koefisien

korelasi Person yang sama seperti di atas. Adapun perhitungan data

persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar

fisika secara ringkas, yakni sebesar 261,

sebesar 542 dan sebesar 350,8. Nilai-nilai yang diperoleh

dimasukkan dalam rumus perhitungan di atas, seperti berikut ini:

= = 0,598

Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien

korelasi = 0,598. Untuk sampel sebanyak 27, taraf signifikan α = 0,05

dan nilai critical = 0,468. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien

korelasinya lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis

nol tidak diterima sedangkan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara

persepsi siswa kelas XI IPA SMA Alfonsus tentang kompetensi guru

fisika dengan prestasi belajar fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

72

d) SMA Manda Elu

Untuk dapat mengetahui adanya hubungan antara persepsi siswa kelas

XI IPA SMA Manda Elu tentang kompetensi guru fisika (x) dengan

prestasi belajar fisika (z), dapat dicari menggunakan perumusan Koefisien

korelasi Person yang sama seperti di atas. Adapun perhitungan data

persepsi siswa tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar

fisika secara ringkas, yakni sebesar 1095,

sebesar 713 dan sebesar 2027,6. Nilai-nilai yang diperoleh

dimasukkan dalam rumus perhitungan di atas, seperti berikut ini:

= = 0,902

Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diperoleh koefisien

korelasi = 0,902. Untuk sampel sebanyak 36, taraf signifikan α = 0,05

dan nilai critical = 0,811. Hal ini kelihatan bahwa nilai koefisien

korelasinya lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis

nol tidak diterima sedangkan hipotesis alternatif diterima. Maka dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara

persepsi siswa kelas XI IPA SMA Manda Elu tentang kompetensi guru

fisika dengan prestasi belajar fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

73

C. Pembahasan Umum

1. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika

dengan Motivasi Siswa Belajar Fisika

Secara umum, berdasarkan penelitian dengan pengajuan hipotesis

terdapat hubungan antara persepsi siswa kelas XI IPA dari ketiga SMA

tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika dengan

memperoleh nilai koefisien korelasi person ( ) sebesar 0,671 dan nilai

sebesar 0,532. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai nilai koefisien

korelasi ( ) lebih besar dari pada nilai kritis ( ) . Maka dari itu dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang baik dan signifikan antara persepsi

siswa kelas XI dari ketiga SMA tentang kompetensi guru fisika dengan

motivasi belajar fisika.

Secara khusus, berdasarkan penelitian dengan pengajuan hipotesis

terdapat hubungan antara persepsi siswa kelas XI IPA SMA St. Thomas

Aquinas tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika

dengan memperoleh nilai koefisien korelasi person ( ) sebesar

dan nilai sebesar 0,878. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai

lebih besar dibandingkan dengan nilai . Maka dari itu dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara

persepsi siswa kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas tentang

kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

74

Untuk pengajuan hipotesis terdapat hubungan antara persepsi siswa

kelas XI IPA SMA Alfonsus tentang kompetensi guru fisika dengan

motivasi belajar fisika dengan memperoleh nilai koefisien korelasi person

( ) sebesar 0,963 dan nilai sebesar 0,878. Hal ini dapat dikatakan

bahwa nilai nilai koefisien korelasi lebih besar dari pada nilai

kritisnya. . Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang

positif dan signifikan antara persepsi siswa kelas XI IPA SMA Alfonsus

tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika.

Sedangkan berdasarkan penelitian dengan pengajuan hipotesis

terdapat hubungan antara persepsi siswa kelas X IPA SMA Manda Elu

tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi belajar fisika dengan

memperoleh nilai koefisien korelasi person ( ) sebesar 0,976 dan nilai

sebesar 0,950. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai nilai koefisien

korelasi ( ) lebih besar dari pada nilai kritisnya ( ). Maka dari itu

dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara

persepsi siswa kelas XI IPA SMA Manda Elu tentang kompetensi guru

fisika dengan motivasi belajar fisika.

Adanya ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi

siswa kelas XI IPA tentang kompetensi guru fisika dengan motivasi

belajar fisika menunjukkan hal itu benar karena untuk meningkatkan dan

membangun motivasi belajar fisika yang tinggi perlu diusahakan dari luar

diri siswa yaitu dari guru fisika atau belajar dari pengalaman orang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

75

Disini peran guru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi siswa

karena diketahui bahwa pelajaran fisika sangat sulit dan susah untuk

dipelajari. Oleh sebab itu penting bahwa guru khususnya guru fisika perlu

mempunyai kompetensi yang tinggi. Guru bisa mengembangkan

kompetensinya melalui aspek-aspek yang telah dipaparkan sebelumnya

yaitu aspek penguasaan materi, pemahaman akan situasi siswa, strategi

pembelajaran, penguasaan interaksi kegiatan belajar mengajar dan

penilaian atau evaluasi kegiatan belajar mengajar. Tidak hanya kompetensi

saja yang dimiliki guru tetapi kreativitas juga diperlukan dalam

pembelajaran agar siswa tidak mudah untuk bosan bahkan mengantuk saat

pembelajaran berlangsung.

Siswa akan semakin tertarik pada pelajaran fisika dan menyukai cara

guru mengajar apabila gurunya itu pintar dan bervariasi dalam mengajar.

Dan siswa pun bahkan mengidolakan gurunya dan termotivasi dari

ketertarikan mereka. Hal ini membuat siswa akan semakin rajin belajar

fisika, semangat mengikuti proses belajar mengajar dan sebagainya.

Begitupun sebaliknya, apabila gurunya tidak berkompeten, cara

mengajarnya monoton, tidak bervariasi metode dan media pembelajaran

akan menyebabkan tidak adanya motivasi siswa belajar fisika dan

membuat mereka untuk terus berpikir bahwa fisika memang sulit untuk

dipelajari. Selain itu juga, akan semakin membuat mereka untuk tidak mau

mengikuti mata pelajaran fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

76

Persepsi siswa tentang kompetensi gurunya dapat mempengaruhi

motivasi belajar siswa. Apabila siswa memberikan persepsi yang baik

tentang kompetensi guru fisikanya maka dengan sendirinya siswa akan

mempunyai motivasi yang besar untuk selalu menyukai gurunya dalam

artian cara mengajar gurunya, siswa akan terus mempelajari dan menyukai

fisika serta siswa akan ingin seperti gurunya. Tidak hanya itu saja, bahkan

siswa tidak akan berpikir negatif lagi tentang mata pelajaran fisika.

Motivasi memang sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar. Oleh

karena itu guru harus terus menerus memberikan semangat dan motivasi

atau dorongan yang kuat kepada siswa-siswi agar mereka tidak pasif

dalam pembelajaran, tidak selalu berpikir negatif pada setiap mata

pelajaran khususnya mata pelajaran fisika. Dengan adanya motivasi yang

tinggi akan menyebabkan siswa terlibat aktif dalam belajar. Tingginya

motivasi belajar yang dimiliki siswa akan mudah bagi mereka untuk

mencapai suatu prestasi yang baik.

2. Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika

dengan Prestasi Belajar Fisika

Secara umum, berdasarkan penelitian dengan pengajuan hipotesis

terdapat hubungan antara persepsi siswa kelas XI IPA dari ketiga SMA

tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar fisika dengan

memperoleh nilai koefisien korelasi person ( ) sebesar 0,016 dan nilai

sebesar 0,062. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai koefisien korelasi

lebih kecil dari pada nilai kritisnya . Maka dari itu dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

77

disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang baik dan signifikan antara

persepsi siswa kelas XI IPA dari ketiga SMA tentang kompetensi guru

fisika dengan prestasi belajar fisika.

Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa penelitian dengan

pengajuan hipotesis adanya hubungan antara persepsi siswa kelas XI IPA

SMA St. Thomas Aquinas tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi

belajar fisika dengan memperoleh nilai koefisien korelasi person ( )

sebesar 0,828 dan nilai sebesar 0,707. Hal ini dapat dikatakan bahwa

nilai lebih besar dibandingkan dengan nilai . Maka dari itu dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara

persepsi siswa kelas XI IPA SMA St. Thomas Aquinas tentang

kompetensi guru fisika dengan prestasibelajar fisika.

Hasil analisis menunjukkan bahwa penelitian dengan pengajuan

hipotesis adanya hubungan antara persepsi siswa kelas XI IPA SMA St.

Alfonsus tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar fisika

dengan memperoleh nilai koefisien korelasi person ( ) sebesar 0,598

dan nilai sebesar 0,468. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai

lebih besar dibandingkan dengan nilai . Maka dari itu dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara

persepsi siswa kelas XI IPA SMA St. Alfonsus tentang kompetensi guru

fisika dengan prestasi belajar fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

78

Hasil analisis menunjukkan bahwa penelitian dengan pengajuan

hipotesis adanya hubungan antara persepsi siswa kelas XI IPA SMA

Manda Elu tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar fisika

dengan memperoleh nilai koefisien korelasi person ( ) sebesar 0,902

dan nilai sebesar 0,811. Hal ini dapat dikatakan bahwa nilai

lebih besar dibandingkan dengan nilai . Maka dari itu dapat

disimpulkan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan antara

persepsi siswa kelas XI IPA SMA Manda Elu tentang kompetensi guru

fisika dengan prestasi belajar fisika.

Tidak adanya hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi

siswa kelas XI IPA tentang kompetensi guru fisika dengan prestasi belajar

fisika dipengaruhi oleh adanya nilai variabel dari prestasi siswa yang

tinggi dan rendah dari nilai meannya. Dengan demikian maka diperoleh

nilai yang cenderung sangat kecil. Selain itu, kurangnya interaksi

antara guru dan siswa dalam proses belajar mengajar maupun diluar

pembelajaran membuat siswa untuk takut bertanya kepada gurunya

sehingga tidak mampu menyelesaikan persoalan yang dialami dan

mengakibatkan prestasinya menurun.

Sedangkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara

persepsi siswa kelas XI IPA tentang kompetensi guru fisika dengan

prestasi belajar fisika dipengaruhi oleh adanya nilai variabel dari prestasi

siswa yang nilainya sama dengan nilai meannya. Dengan demikian maka

diperoleh nilai yang cenderung tinggi. Pengaruh positif persepsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

79

siswa tentang kompetensi guru terhadap prestasi belajar dapat terjadi

karena guru mampu mengelola kelas dengan baik dan guru pandai menarik

siswa untuk senang belajar fisika. Dengan demikian maka siswa akan

dapat belajar dengan baik yang tentunya juga akan meningkatkan prestasi

belajar.

Hal ini dapat dikatakan bahwa siswa yang mendapatkan nilai prestasi

belajar fisika dibantu oleh gurunya untuk bisa mencapai prestasi belajar

yang tinggi dan optimal. Tapi terkadang siswa menganggap bahwa prestasi

yang diraihnya itu merupakan hasil dari usahanya sendiri tanpa dibantu

oleh orang lain (guru dan teman).

Dari tinjauan pustaka yang dipaparkan sebelumnya, faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi selain faktor internal ada juga faktor eksternal.

Faktor internal berasal dari diri siswa sendiri memberikan pengaruh yang

besar pada prestasi belajar fisika. Contohnya siswa mendapatkan prestasi

belajar yang kurang baik meskipun siswa menganggap gurunya telah

mengajar dengan baik. Hal ini terjadi karena misalnya adanya materi ajar

yang tidak disukai siswa atau dianggap sulit oleh siswa sehingga siswa

tidak gairah untuk belajar fisika. Tapi ada juga siswa yang mendapatkan

prestasi belajar yang cukup baik atau baik Hal ini terjadi karena siswa

memahami materi yang diajarkan oleh gurunya meskipun materinya cukup

susah tetapi siswa berusaha keras mempelajari materi tersebut. Hal ini

dapat menumbuhkan semangat dan gairah belajar fisika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

80

Apabila siswa memberikan persepsi yang baik tentang kompetensi

guru fisikanya maka dengan sendirinya siswa akan mempunyai motivasi

yang besar dan keinginan untuk bisa meraih prestasi yang baik.

Kompetensi yang dimiliki guru dapat memotivasi siswa, menyemangati

siswa untuk giat belajar fisika dan memberikan daya tarik bagi siswa

untuk belajar dan memahami fisika melalui variasi metode pembelajaran.

Dengan begitu, maka siswa mampu meraih prestasi yang lebih baik dan

optimal.

D. Keterbatasan Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian ini, penulis merasa masih ada

kekurangan dan kelemahan. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal sebagai

berikut:

1. Penulis tidak bisa menelusuri kebenaran data yang diperoleh dari

responden melalui kuesioner yang diperoleh.

2. Variabel prestasi belajar fisika siswa hanya dapat dilihat dari prestasi

belajar akademik semata yang tertuang dalam nilai ulangan harian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

81

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dipaparkan pada

BAB IV maka diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa SMA

kelas XI IPA di Sumba Barat Daya tentang kompetensi guru fisika

dengan motivasi belajar fisika.

2. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara persepsi siswa SMA

kelas XI IPA di Sumba Barat Daya tentang kompetensi guru fisika

dengan prestasi belajar fisika.

B. Saran

1. Guru

Bagi guru, segala kompetensi yang dimiliki harus tetap ditingkatkan dan

dikembangkan dalam hal apapun dan menggunakan metode yang

bervariasi khususnya dalam mengajar sehingga nantinya membuat siswa-

siswi memberikan persepsi mengenai kompetensi yang dimiliki gurunya

yang semakin baik dan jadikan siswa untuk lebih menguasai fisika. Terus

bangkitkan semangat dan memotivasi siswa agar semakin mencintai fisika

dan menghasilkan prestasi yang sangat baik. Semakin tinggi motivasi

belajar yang diberikan oleh guru kepada siswa maka akan menunjang

prestasi belajar yang lebih baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

82

2. Siswa

Bagi siswa, perlu memotivasi dirinya sendiri dan terus tingkatkan

prestasinya karena motivasi bisa mempengaruhi prestasi yang akan

dicapai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

83

DAFTAR PUSTAKA

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:

Erlangga

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara

Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta: PT

Raja Grafindo Persada

Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

PT. Rineka Cipta

Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika.

Jakarta: Grasindo

Suparno, Paul. 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi.

Yogyakarta: Univeritas Sanata Dharma

Suparno, Paul. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika Kontruktivisme &

Menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Suparno, Paul. 2014. Metode Penelitian Pendidikan IPA. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma

Suyanto dan Asep Jihad. 2013. Menjadi Guru Profesional Strategi

Meningkatkan Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Global. Jakarta:

Erlangga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

84

Syah, Muhibbin. 1995. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Tatang. 2012. Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Winkel, W. S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:

Gramedia Widiasarana Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

85

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

88

Instrumen Kuisioner (Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

Fisika)

Nama :

Kelas : XI IPA

Petunjuk : Jawablah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan cara memberi

check list (√) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia.

Keterangan:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1 Selama ini, guru menerangkan konsep-

konsep fisika dan hubungan antar

konsep dengan sangat jelas

2 Ketika akan memulai materi baru, guru

selalu menanyakan pemahaman awal

kami mengenai materi tersebut

3 Guru sering kali melakukan

demonstrasi untuk menunjukkan

fenomena atau gejala fisika

4 Guru sering menunjukkan pemahaman

yang keliru mengenai konsep-konsep

tertentu

5 Materi yang diajarkan guru sudah

sesuai dengan kurikulum yang berlaku

saat ini

6 Guru menjelaskan materi (teori dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

89

rumus) secara jelas dan terperinci

sehingga mudah untuk dipahami

7 Untuk melatih pemecahan masalah

fisika, guru sering memberikan soal-

soal latihan secara individu atau sesama

teman

8 Selama ini guru dan atau siswa tidak

pernah melakukan eksperimen fisika

9 Guru menyusun pembelajaran dengan

runtut dan jelas

10 Guru sering memberikan kesempatan

kepada siswa untuk saling berdiskusi

apabila ada persoalan yang perlu

didiskusikan

11 Guru sangat pandai mengoperasikan

peralatan pendukung kegiatan belajar

mengajar (laptop, LCD dan lain-lain)

12 Guru menjelaskan konsep sesuai

dengan pendapat para ahli

13 Guru sering memberikan kesempatan

untuk bertanya jika ada hal yang belum

dipahami

14 Guru mampu mengelolah kelas dengan

baik

15 Selama menerangkan, guru selalu

berpatokan pada buku pegangan

16 Guru tidak pernah menggunakan media

pendukung kegiatan belajar mengajar

(laptop, LCD, dll)

17 Guru selalu mendiktekan pengertian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

90

konsep-konsep fisika yang terdapat

dalam buku fisika

18 Guru dalam menjelaskan selalu diawali

dari fenomena atau gejala fisika, baru

setelah itu masuk ke konsep abstrak

19 Soal ulangan fisika banyak yang tidak

sesuai dengan materi yang diajarkan

20 selama mengajar guru selalu

menggunakan metode pembelajaran

yang bervariasi

21 Guru tidak pernah memberikan

semangat dan motivasi (misalnya

berupa cerita lucu atau games kecil) bila

siswa sedang bosan belajar fisika

22 Dalam penilaian, guru hanya

memperhatikan hasil akhir bukan proses

pengerjaan soal fisika.

23 Guru tidak pernah menggunakan

sumber-sumber seperti buku

pendukung, internet atau sumber

lainnya dalam mengajar fisika

24 Guru memilih-milih siswa yang

diajarkan

25 Apabila siswa menjawab pertanyaan,

guru bersedia mendengarkan jawaban

tersebut

Instrumen Kuisioner (Motivasi Belajar Fisika)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

91

Nama :

Kelas : XI IPA

Petunjuk : Jawablah pernyataan-pernyataan di bawah ini dengan cara memberi

check list (√) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia.

Keterangan:

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S TS STS

1 Pertama kali saya melihat pelajaran ini, saya

percaya bahwa pelajaran ini mudah bagi saya

2 Lebih baik beralih pada kegiatan lain daripada

terus menerus berusaha keras untuk

menyelesaikan suatu kesulitan dalam belajar

fisika.

3 Belajar fisika membantu saya untuk

memahami situasi kongkrit (nyata) dalam

kehidupan sehari-hari.

4 Kemampuan yang saya peroleh dalam belajar

fisika adalah dapat berpikir secara logis

tentang dunia nyata.

5 Belajar fisika itu membosankan dan

menjenuhkan

6 Saya belajar fisika di sekolah, yang saya

lakukan adalah duduk, mendengar dan

mencatat penjelasan dari guru.

7 Mendapat nilai ujian fisika yang kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

92

bagus, membuat saya putus asa dan malas

untuk belajar.

8 Cara guru mengajar menyenangkan

9 Sebaiknya jam pelajaran fisika ditambah

10 Apabila sedang belajar fisika, saya dapat

belajar dalam waktu yang cukup lama

11 Saat akan menghadapi ujian, cara belajar saya

adalah menatap dan menghafalkan contoh-

contoh soal yang pernah dibahas di kelas dan

dijelaskan oleh guru.

12 Satu-satunya cara untuk menjadi pintar dalam

pelajaran fisika adalah saya harus ikut kursus,

les atau bimbingan belajar dengan orang atau

lembaga yang bermutu dan berkualitas.

13 Sesudah menerima pelajaran fisika, saya tidak

pernah mengingat materi yang diajarkan dan

tidak pernah mempelajarinya kembali

14 Saya akan merasa puas jika saya berhasil

memahami materi pelajaran fisika yang

diberikan oleh guru.

15 Dengan belajar fisika, rasa keingintahuan

tentang suatu peristiwa atau alat tertentu dapat

mulai berkembang.

16 Pelajaran fisika membuat saya terbebani

karena semakin bertambah materinya

bertambah pula yang tidak saya mengerti dan

tidak jelas.

17 Rajin mengerjakan latihan-latihan soal akan

membantu saya dalam menguasai berbagai

tipe soal dan mempermudah dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

93

memahami suatu materi.

18 Jika saya belajar keras dalam pelajaran fisika,

maka saya dapat mencapai hasil yang

memuaskan.

19 Jika saya mendapat nilai baik dalam ulangan

fisika maka saya merasa puas dan memiliki

rasa percaya diri yang tinggi.

20 Cara guru mengajar fisika membosankan

21 Bila ada waktu luang saya memilih belajar

fisika dari pada menganggur

22 Apabila ada banyak tugas, yang terlebih

dahulu saya kerjakan adalah tugas-tugas yang

berhubungan dengan mata pelajaran fisika

23 Saya lebih memilih fokus dan konsentrasi

dalam pembelajaran fisika dari pada main

handphone

24 Saya mencari informasi-informasi melalui

internet atau sumber lainnya jika

mendapatkan kesulitan

25 Meskipun fisika itu sulit, saya ingin

mendapatkan nilai yang bagus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

94

Data Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Untuk SMA Thomas Aquinas

PERNYATAAN

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah

Skor

S5 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 1 3 63

S8 3 4 2 3 4 4 4 1 3 4 1 3 4 4 1 1 4 1 1 3 1 1 2 1 4 64

S28 4 4 3 1 4 4 4 3 3 4 1 2 4 3 2 1 4 3 1 1 1 1 1 1 4 64

S6 3 3 2 4 4 3 4 2 3 4 2 3 4 3 2 2 3 2 1 2 2 1 2 1 3 65

S1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 66

S14 3 3 4 2 3 3 3 2 4 4 2 3 3 3 3 2 3 4 2 2 1 1 2 2 3 67

S16 3 4 3 1 4 3 4 2 3 3 3 4 4 4 3 3 2 3 1 2 1 1 1 1 4 67

S23 3 3 3 1 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 2 3 2 3 1 3 1 2 2 1 3 67

S3 3 4 3 2 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 4 2 3 2 2 3 2 3 68

S13 3 4 3 2 3 4 4 2 3 4 2 3 4 3 2 4 3 3 1 2 3 1 2 1 2 68

S26 4 4 3 3 4 3 4 2 3 4 1 3 4 4 1 1 2 3 1 3 3 1 2 1 4 68

S21 3 4 3 1 3 3 4 2 4 4 2 4 4 4 3 2 3 3 1 3 2 1 1 1 4 69

S15 3 3 3 2 3 3 4 2 4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 1 3 1 1 2 2 4 70

S17 3 4 4 4 3 3 4 1 4 4 2 3 3 4 2 4 3 3 1 3 2 1 1 1 3 70

S10 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 2 4 4 4 2 1 1 3 1 2 3 2 2 1 4 71

S7 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 2 3 4 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 72

S20 3 4 2 1 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 1 4 1 2 1 1 4 72

S24 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 72

S27 4 4 3 2 4 4 3 2 4 4 2 3 4 4 3 2 2 3 1 4 1 2 2 1 4 72

S32 3 4 2 1 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 1 4 1 2 1 1 4 72

S2 3 3 3 3 4 4 4 2 2 4 1 2 4 4 4 4 4 4 2 2 1 1 4 1 3 73

S4 4 3 4 1 4 4 4 1 4 4 3 4 4 4 2 1 4 4 1 4 2 1 1 1 4 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

95

S9 4 4 3 4 4 4 4 1 4 4 2 3 4 4 3 2 4 3 1 3 1 1 1 1 4 73

S11 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 1 4 74

S12 2 3 3 4 3 3 2 3 2 2 3 3 2 4 3 4 3 3 4 3 2 4 2 4 3 74

S31 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 2 2 1 4 74

S18 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 2 4 4 2 4 3 4 1 2 1 1 4 1 4 75

S19 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 1 4 4 3 2 4 2 3 2 4 1 1 4 1 4 75

S22 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 2 2 3 4 1 1 2 1 4 75

S29 3 4 4 1 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 1 4 2 2 3 4 1 1 2 1 4 75

S25 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 1 3 1 4 85

S30 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 1 3 1 4 85

JUMLAH 2278

Berdasarkan data di atas, nilai minimumnya 63 dan nilai maksimum 85. Untuk nilai mean dan standar deviasinya adalah:

Mean = = 71,1

Standar deviasi:

S = = = 5,089

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

96

Data Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Untuk SMA Alfonsus

PERNYATAAN

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah

Skor

S1 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 2 4 2 4 85

S2 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 2 4 4 3 1 2 2 2 2 1 4 75

S3 4 4 2 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 3 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 75

S4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 2 2 3 1 1 3 4 75

S5 4 3 2 1 4 4 4 4 3 4 1 3 4 3 4 4 4 2 3 1 3 1 1 3 4 74

S6 4 4 3 2 4 4 4 2 4 3 2 3 4 4 4 4 3 3 2 4 2 2 2 2 4 79

S7 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 2 4 2 2 2 2 4 84

S8 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 1 4 78

S9 4 3 4 3 4 3 4 2 3 4 2 3 4 2 4 3 3 4 4 2 3 2 2 2 4 78

S10 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 1 4 2 2 2 3 3 77

S11 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 1 4 1 1 4 1 4 80

S12 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 1 3 72

S13 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 2 4 3 1 2 1 4 79

S14 3 3 2 2 4 3 3 2 2 4 3 3 4 4 2 3 2 1 3 3 2 3 2 2 3 68

S15 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 1 2 4 4 2 4 4 2 4 1 4 84

S16 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 1 2 4 4 2 3 4 2 4 1 4 84

S17 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 4 2 4 87

S18 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 2 3 4 4 4 2 3 3 2 4 2 2 2 2 4 79

S19 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 73

S20 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 2 1 4 78

S21 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 3 3 1 4 1 1 4 1 4 80

S22 4 3 2 1 4 4 4 4 3 4 1 3 4 3 4 4 4 2 3 1 3 1 1 3 4 74

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

97

S23 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 1 4 2 2 2 3 3 77

S24 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 2 4 4 3 2 4 4 3 1 2 2 2 2 1 4 75

S25 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 1 2 4 4 2 3 4 2 4 1 4 84

S26 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 2 4 3 1 2 1 4 79

S27 4 4 4 3 4 4 4 2 3 4 2 2 4 3 3 2 3 2 2 3 2 2 2 2 3 73

JUMLAH 2106

Berdasarkan data di atas, nilai minimumnya 68 dan nilai maksimum 85. Untuk nilai mean dan standar deviasinya adalah:

Mean = = 78

Standar deviasi:

S = = = 4,565

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

98

Data Skor Persepsi Siswa Tentang Kompetensi Guru Untuk SMA Manda Elu

PERNYATAAN

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25

Jumlah Skor

S1 4 3 3 3 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 1 3 3 3 1 3 1 1 2 1 4 68

S2 4 4 4 2 4 4 3 2 3 3 1 3 4 3 2 4 3 3 1 2 2 1 2 1 4 69

S3 4 3 3 3 4 4 4 2 4 2 2 2 4 4 1 3 3 4 1 3 1 1 2 1 4 69

S4 3 4 3 2 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 2 3 3 3 2 2 1 1 1 1 4 70

S5 3 4 3 2 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 2 3 1 1 1 1 4 71

S6 4 3 2 2 3 4 4 2 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 2 4 72

S7 4 3 4 3 3 4 4 2 3 3 1 4 4 3 2 2 2 4 3 3 2 2 2 1 4 72

S8 4 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 1 2 2 2 4 72

S9 4 3 3 4 3 4 4 2 3 3 2 3 4 3 2 3 3 2 2 3 2 2 2 2 4 72

S10 4 3 2 2 3 4 4 1 4 3 3 3 4 4 2 4 3 3 2 3 2 2 2 2 3 72

S11 4 4 4 2 3 4 4 2 4 3 2 3 3 3 1 4 3 3 2 3 2 1 4 1 4 73

S12 3 4 3 2 3 4 4 2 4 4 3 3 4 4 1 3 3 3 2 3 1 2 3 1 4 73

S13 3 4 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 2 3 2 4 2 1 4 73

S14 4 4 3 2 3 4 3 2 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 2 2 3 2 1 1 4 74

S15 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 2 3 2 2 1 2 2 2 3 1 3 74

S16 4 3 2 2 3 4 4 2 3 3 2 2 4 4 2 4 4 4 4 2 2 3 3 1 4 75

S17 4 4 4 2 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 2 3 3 4 2 2 2 2 1 1 4 75

S18 3 4 3 2 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 2 3 2 2 3 2 3 75

S19 4 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 3 4 3 2 3 2 1 1 4 4 2 3 2 4 76

S20 4 3 4 2 4 4 4 2 4 4 1 3 4 3 3 4 4 3 2 2 2 2 3 1 4 76

S21 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 2 4 4 3 2 3 4 4 2 2 2 1 3 1 4 76

S22 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 2 3 4 2 3 2 2 1 1 4 76

S23 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 2 3 4 3 2 3 4 3 2 2 2 2 3 1 4 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

99

S24 3 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 4 2 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 77

S25 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 2 3 4 3 1 4 2 3 2 4 2 2 4 1 4 77

S26 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 2 4 1 1 2 1 4 78

S27 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 1 4 4 4 3 3 4 3 1 4 2 2 2 1 4 78

S28 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 4 3 2 2 2 2 3 2 4 79

S29 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 3 2 4 4 2 2 2 2 3 1 4 80

S30 4 4 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 2 3 4 2 4 2 2 3 2 4 80

S31 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 2 4 2 2 2 2 4 80

S32 4 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 2 3 4 2 4 2 2 3 2 4 81

S33 4 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 2 2 3 4 3 3 3 3 4 2 4 82

S34 4 4 3 2 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 2 4 4 2 4 4 2 2 2 4 82

S35 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 3 4 4 1 4 1 1 4 1 4 83

S36 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 2 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 88

JUMLAH 2725

Berdasarkan data di atas, nilai minimumnya 68 dan nilai maksimum 88. Untuk nilai mean dan standar deviasinya adalah:

Mean = = 75,6

Standar deviasi:

S = = = 4,458

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

100

Data Skor Motivasi Siswa Untuk SMA Thomas Aquinas

PERNYATAAN

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah Skor

S7 3 3 2 1 2 3 1 3 2 2 3 3 2 3 3 1 2 3 2 1 2 3 3 2 3 58

S10 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 3 60

S11 2 2 3 3 1 3 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 61

S18 3 1 3 3 1 1 1 3 3 3 3 1 2 3 3 1 4 4 3 1 3 2 2 3 4 61

S5 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 1 2 2 3 2 2 3 3 4 2 2 2 4 2 3 62

S6 3 2 3 3 1 2 1 3 3 2 2 3 1 3 3 1 3 3 4 2 3 2 3 3 3 62

S2 1 3 2 2 4 1 4 1 1 1 3 1 2 4 4 4 4 4 3 1 4 2 1 2 4 63

S24 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 3 63

S1 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 4 3 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 64

S13 3 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 3 3 65

S28 2 2 4 3 1 1 1 4 2 3 1 3 1 4 4 1 4 4 4 1 3 2 3 3 4 65

S8 2 3 3 3 2 1 1 3 2 4 1 3 2 4 3 2 4 4 4 1 2 2 3 3 4 66

S14 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 2 2 4 3 4 3 4 3 1 2 2 2 3 3 66

S17 3 3 3 4 2 1 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 4 3 2 3 1 3 3 4 66

S4 3 1 4 4 1 1 1 3 3 2 4 3 2 4 3 2 4 3 4 1 2 2 3 3 4 67

S12 2 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 4 67

S22 3 1 3 3 1 1 2 4 3 3 1 4 1 4 4 2 4 4 3 1 1 2 4 4 4 67

S23 2 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 67

S32 3 1 4 4 1 1 1 3 3 2 4 3 2 4 3 2 4 3 4 1 2 2 3 3 4 67

S16 2 1 4 4 1 3 1 4 3 2 2 4 1 4 3 1 4 4 4 1 2 4 2 3 4 68

S29 2 1 4 4 1 3 1 4 3 2 2 4 1 4 3 1 4 4 4 1 2 4 2 3 4 68

S15 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 2 2 2 2 3 4 69

S26 3 2 4 3 2 2 3 1 2 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 2 2 1 2 3 4 69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

101

S21 2 2 3 4 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 4 3 4 4 2 2 2 4 3 4 4 70

S3 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 2 4 2 4 3 4 71

S9 4 1 4 4 1 3 1 4 3 3 3 3 1 3 3 1 4 4 4 1 3 2 4 3 4 71

S20 2 1 4 4 2 3 1 3 1 4 4 2 2 4 4 1 3 4 4 2 2 4 3 4 4 72

S27 2 2 3 3 2 2 2 4 4 3 1 3 2 3 3 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 73

S19 2 2 4 4 1 2 1 4 3 3 2 4 3 3 4 2 4 4 3 2 3 2 4 4 4 74

S31 2 2 4 4 1 2 1 4 3 3 2 4 3 3 4 2 4 4 3 2 3 2 4 4 4 74

S25 3 1 4 4 2 3 2 4 1 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 3 4 76

S30 3 1 4 4 2 3 2 4 1 2 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 3 4 76

JUMLAH 2148

Berdasarkan data di atas, nilai minimumnya 58 dan nilai maksimum 76. Untuk nilai mean dan standar deviasinya adalah:

Mean = = 67,1

Standar deviasi:

S = = = 4,668

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

102

Data Skor Motivasi Siswa Untuk SMA Alfonsus

PERNYATAAN

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah

Skor

S1 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 87

S2 4 1 4 3 1 1 2 4 3 2 1 2 2 4 4 1 4 4 3 1 2 2 2 4 4 65

S3 4 1 4 4 4 1 1 4 2 2 2 1 2 4 4 1 4 4 2 1 4 1 4 4 4 69

S4 3 2 4 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 4 1 3 2 3 3 2 3 4 3 65

S5 2 2 4 3 4 3 2 3 1 2 1 1 1 2 3 2 1 1 1 3 2 2 1 3 4 54

S6 3 2 4 4 1 2 2 4 3 4 2 4 1 4 4 3 4 3 3 1 4 2 4 4 3 75

S7 4 2 4 4 1 2 2 4 3 4 2 4 1 4 4 2 4 3 3 1 4 2 4 4 4 76

S8 3 3 4 4 3 4 4 3 1 3 1 3 2 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 77

S9 4 2 4 4 2 4 2 3 4 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 84

S10 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 75

S11 3 1 4 4 1 4 1 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 3 2 3 2 2 3 4 76

S12 3 4 4 4 4 3 2 3 1 4 3 3 2 3 3 1 3 3 3 2 3 3 3 3 3 73

S13 3 3 3 3 3 4 2 4 2 3 3 4 2 4 3 3 4 4 2 2 4 1 4 4 4 78

S14 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 67

S15 1 2 3 3 2 4 2 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 2 3 2 4 4 3 74

S16 1 2 3 4 2 4 2 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 2 3 2 4 4 3 76

S17 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 84

S18 4 4 4 4 2 2 2 4 4 4 2 2 2 4 4 2 4 4 4 1 4 1 4 4 4 80

S19 4 2 3 4 2 1 2 3 3 3 4 4 1 4 3 2 3 4 4 2 3 3 4 3 3 74

S20 3 3 4 4 3 4 4 3 1 3 1 3 2 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 4 3 77

S21 4 2 3 4 2 1 2 3 3 3 4 4 1 4 3 2 3 4 4 2 3 3 4 3 3 74

S22 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 84

S23 4 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 4 2 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 4 3 87

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

103

S24 2 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 67

S25 4 2 4 4 1 2 2 4 3 4 2 4 1 4 4 2 4 3 3 1 4 2 4 4 4 76

S26 3 2 4 3 3 2 2 3 2 1 2 2 2 3 3 4 1 3 2 3 3 2 3 4 3 65

S27 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 2 4 4 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 75

JUMLAH 2014

Berdasarkan data di atas, nilai minimumnya 54 dan nilai maksimum 87. Untuk nilai mean dan standar deviasinya adalah:

Mean = = 74,5

Standar deviasi:

S= = = 7,55

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

104

Data Skor Motivasi Siswa Untuk SMA Manda Elu

PERNYATAAN

Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 Jumlah Skor

S15 4 1 4 3 1 3 1 3 2 3 3 2 2 4 2 1 3 4 2 1 2 2 1 1 4 59

S2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 3 60

S14 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 4 3 2 2 3 3 2 2 67

S28 2 2 3 2 2 2 2 3 3 3 2 4 2 4 3 2 4 4 3 1 3 2 3 3 3 67

S34 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 67

S26 2 3 3 4 3 1 1 4 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 1 1 1 1 4 4 69

S32 3 2 4 3 1 4 2 3 2 3 2 3 2 4 3 1 4 4 4 1 3 2 3 2 4 69

S35 4 1 3 4 3 1 1 4 2 3 3 4 2 4 3 2 4 4 4 2 3 3 1 3 3 71

S8 3 2 4 3 1 4 1 3 4 3 2 3 2 3 3 1 4 3 4 1 4 3 4 3 4 72

S11 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 72

S19 2 2 4 3 1 4 2 4 2 2 4 2 3 4 3 1 4 4 4 2 3 2 3 3 4 72

S22 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 1 3 3 4 3 4 72

S5 2 2 4 3 1 1 4 4 3 4 1 4 2 4 4 1 3 4 4 2 3 4 3 3 3 73

S16 3 3 3 3 1 3 1 4 3 2 4 3 2 4 3 4 3 3 3 1 3 3 3 4 4 73

S25 3 1 4 4 2 3 2 3 2 3 4 4 2 4 3 1 3 4 4 1 3 2 4 3 4 73

S31 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 2 4 2 4 3 2 4 3 4 1 3 3 4 3 3 73

S4 3 2 4 3 2 2 2 3 3 3 3 2 4 4 4 2 4 4 4 2 3 2 3 3 3 74

S33 3 2 3 4 3 4 2 3 4 4 4 4 2 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 75

S13 3 2 4 3 2 4 3 3 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 2 2 2 2 3 3 76

S23 4 1 3 4 1 1 2 4 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 1 4 3 4 3 3 76

S24 4 3 4 2 2 2 2 4 3 3 4 4 1 4 3 2 4 4 4 1 3 3 3 4 4 77

S27 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 4 4 1 4 3 2 4 4 3 1 2 2 4 3 4 78

S10 3 3 4 4 2 4 1 3 2 4 4 4 2 3 4 2 4 3 4 1 3 3 4 4 4 79

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

105

S30 3 3 4 3 2 3 2 4 2 3 3 4 2 4 4 2 4 4 3 2 3 3 4 4 4 79

S21 4 2 4 4 2 4 2 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 2 2 2 4 4 80

S29 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 4 2 4 4 2 4 4 3 2 3 3 4 4 4 80

S36 4 2 4 4 2 2 2 4 3 3 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 2 3 3 4 80

S7 3 2 4 3 1 3 2 4 4 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 2 4 3 4 3 4 81

S12 3 3 4 3 2 4 1 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 3 2 4 3 4 4 4 82

S20 4 2 4 4 1 3 1 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 1 82

S18 4 2 4 4 2 2 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 4 83

S17 4 2 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 84

S1 4 2 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 89

S6 2 1 3 3 1 1 2 4 3 3 3 1 1 4 3 1 3 3 3 1 3 4 4 4 1 62

S3 4 2 1 1 1 1 2 3 4 4 2 3 2 4 2 1 4 4 4 2 4 3 4 1 4 67

S9 3 1 4 3 2 2 2 3 3 3 2 2 1 3 3 2 3 3 4 1 4 2 4 2 3 65

2658

Berdasarkan data di atas, nilai minimumnya 59 dan nilai maksimum 89. Untuk nilai mean dan standar deviasinya adalah:

Mean = = 73,8

Standar deviasi:

S = = = 6,959

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

106

Data Perhitungan untuk Mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

Fisika (x) dengan Motivasi Belajar Fisika (y) Siswa SMA St. Thomas

S x1 x1 - (x1 - )2 y1 y1 - (y1 - )

2 (x1 - )( y1 - )

1 63 71 -8 64 58 67 -9 81 72

2 64 71 -7 49 60 67 -7 49 49

3 64 71 -7 49 61 67 -6 36 42

4 65 71 -6 36 61 67 -6 36 36

5 66 71 -5 25 62 67 -5 25 25

6 67 71 -4 16 62 67 -5 25 20

7 67 71 -4 16 63 67 -4 16 16

8 67 71 -4 16 63 67 -4 16 16

9 68 71 -3 9 64 67 -3 9 9

10 68 71 -3 9 65 67 -2 4 6

11 68 71 -3 9 65 67 -2 4 6

12 69 71 -2 4 66 67 -1 1 2

13 70 71 -1 1 66 67 -1 1 1

14 70 71 -1 1 66 67 -1 1 1

15 71 71 0 0 67 67 0 0 0

16 72 71 1 1 67 67 0 0 0

17 72 71 1 1 67 67 0 0 0

18 72 71 1 1 67 67 0 0 0

19 72 71 1 1 67 67 0 0 0

20 72 71 1 1 68 67 1 1 1

21 73 71 2 4 68 67 1 1 2

22 73 71 2 4 69 67 2 4 4

23 73 71 2 4 69 67 2 4 4

24 74 71 3 9 70 67 3 9 9

25 74 71 3 9 71 67 4 16 12

26 74 71 3 9 71 67 4 16 12

27 75 71 4 16 72 67 5 25 20

28 75 71 4 16 73 67 6 36 24

29 75 71 4 16 74 67 7 49 28

30 75 71 4 16 74 67 7 49 28

31 85 71 14 196 76 67 9 81 126

32 85 71 14 196 76 67 9 81 126

JUMLAH 804

676 697

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

107

Data Perhitungan untuk Mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

Fisika (x) dengan Motivasi Belajar Fisika (y) Siswa SMA St. Alfonsus

S x1 x1 - (x1 - )2 y1 y1 - (y1 - )

2 (x1 - )( y1 - )

1 68 78 -10 100 54 74,5 -20,5 420,25 205

2 72 78 -6 36 65 74,5 -9,5 90,25 57

3 73 78 -5 25 65 74,5 -9,5 90,25 47,5

4 73 78 -5 25 65 74,5 -9,5 90,25 47,5

5 74 78 -4 16 67 74,5 -7,5 56,25 30

6 74 78 -4 16 67 74,5 -7,5 56,25 30

7 75 78 -3 9 69 74,5 -5,5 30,25 16,5

8 75 78 -3 9 73 74,5 -1,5 2,25 4,5

9 75 78 -3 9 74 74,5 -0,5 0,25 1,5

10 75 78 -3 9 74 74,5 -0,5 0,25 1,5

11 77 78 -1 1 74 74,5 -0,5 0,25 0,5

12 77 78 -1 1 75 74,5 0,5 0,25 -0,5

13 78 78 0 0 75 74,5 0,5 0,25 0

14 78 78 0 0 75 74,5 0,5 0,25 0

15 78 78 0 0 76 74,5 1,5 2,25 0

16 79 78 1 1 76 74,5 1,5 2,25 1,5

17 79 78 1 1 76 74,5 1,5 2,25 1,5

18 79 78 1 1 76 74,5 1,5 2,25 1,5

19 79 78 1 1 77 74,5 2,5 6,25 2,5

20 80 78 2 4 77 74,5 2,5 6,25 5

21 80 78 2 4 78 74,5 3,5 12,25 7

22 84 78 6 36 80 74,5 5,5 30,25 33

23 84 78 6 36 84 74,5 9,5 90,25 57

24 84 78 6 36 84 74,5 9,5 90,25 57

25 84 78 6 36 84 74,5 9,5 90,25 57

26 85 78 7 49 87 74,5 12,5 156,25 87,5

27 87 78 9 81 87 74,5 12,5 156,25 112,5

JUMLAH 542

1484,75 864

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

108

Data Perhitungan untuk Mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

Fisika (x) dengan Motivasi Belajar Fisika (y) Siswa SMA Manda Elu

S x1 x1 - (x1 - )2 y1 y1 - (y1 - )

2 (x1 - )( y1 - )

1 68 75 -7 49 59 73 -14 196 98

2 69 75 -6 36 60 73 -13 169 78

3 69 75 -6 36 62 73 -11 121 66

4 70 75 -5 25 65 73 -8 64 40

5 71 75 -4 16 67 73 -6 36 24

6 72 75 -3 9 67 73 -6 36 18

7 72 75 -3 9 67 73 -6 36 18

8 72 75 -3 9 67 73 -6 36 18

9 72 75 -3 9 69 73 -4 16 12

10 72 75 -3 9 69 73 -4 16 12

11 73 75 -2 4 71 73 -2 4 4

12 73 75 -2 4 72 73 -1 1 2

13 73 75 -2 4 72 73 -1 1 2

14 74 75 -1 1 72 73 -1 1 1

15 74 75 -1 1 72 73 -1 1 1

16 75 75 0 0 73 73 0 0 0

17 75 75 0 0 73 73 0 0 0

18 75 75 0 0 73 73 0 0 0

19 76 75 1 1 73 73 0 0 0

20 76 75 1 1 74 73 1 1 1

21 76 75 1 1 75 73 2 4 2

22 76 75 1 1 76 73 3 9 3

23 77 75 2 4 76 73 3 9 6

24 77 75 2 4 77 73 4 16 8

25 77 75 2 4 78 73 5 25 10

26 78 75 3 9 79 73 6 36 18

27 78 75 3 9 79 73 6 36 18

28 79 75 4 16 80 73 7 49 28

29 80 75 5 25 80 73 7 49 35

30 80 75 5 25 80 73 7 49 35

31 80 75 5 25 81 73 8 64 40

32 81 75 6 36 82 73 9 81 54

33 82 75 7 49 82 73 9 81 63

34 82 75 7 49 83 73 10 100 70

35 83 75 8 64 84 73 11 121 88

36 88 75 13 169 89 73 16 256 208

JUMLAH 713 73,833

1720 1081

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

109

Data Perhitungan untuk Mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika

(x) dengan Prestasi Belajar Fisika (z) Siswa SMA St. Thomas

S x1 x1 - (x1 - )2 z1 z1 - (z1 - )

2 (x1 - )( z1 - )

1 63 71 -8 64 50 87,6 -37,6 1413,8 300,8

2 64 71 -7 49 70 87,6 -17,6 309,76 123,2

3 64 71 -7 49 70 87,6 -17,6 309,76 123,2

4 65 71 -6 36 75 87,6 -12,6 158,76 75,6

5 66 71 -5 25 75 87,6 -12,6 158,76 63

6 67 71 -4 16 75 87,6 -12,6 158,76 50,4

7 67 71 -4 16 75 87,6 -12,6 158,76 50,4

8 67 71 -4 16 75 87,6 -12,6 158,76 50,4

9 68 71 -3 9 80 87,6 -7,6 57,76 22,8

10 68 71 -3 9 80 87,6 -7,6 57,76 22,8

11 68 71 -3 9 80 87,6 -7,6 57,76 22,8

12 69 71 -2 4 90 87,6 2,4 5,76 -4,8

13 70 71 -1 1 90 87,6 2,4 5,76 -2,4

14 70 71 -1 1 90 87,6 2,4 5,76 -2,4

15 71 71 0 0 90 87,6 2,4 5,76 0

16 72 71 1 1 90 87,6 2,4 5,76 2,4

17 72 71 1 1 90 87,6 2,4 5,76 2,4

18 72 71 1 1 90 87,6 2,4 5,76 2,4

19 72 71 1 1 90 87,6 2,4 5,76 2,4

20 72 71 1 1 90 87,6 2,4 5,76 2,4

21 73 71 2 4 90 87,6 2,4 5,76 4,8

22 73 71 2 4 100 87,6 12,4 153,76 24,8

23 73 71 2 4 100 87,6 12,4 153,76 24,8

24 74 71 3 9 100 87,6 12,4 153,76 37,2

25 74 71 3 9 100 87,6 12,4 153,76 37,2

26 74 71 3 9 100 87,6 12,4 153,76 37,2

27 75 71 4 16 100 87,6 12,4 153,76 49,6

28 75 71 4 16 100 87,6 12,4 153,76 49,6

29 75 71 4 16 100 87,6 12,4 153,76 49,6

30 75 71 4 16 100 87,6 12,4 153,76 49,6

31 85 71 14 196 100 87,6 12,4 153,76 173,6

32 85 71 14 196 100 87,6 12,4 153,76 173,6

JUMLAH 804 87,66

4749,3 1619,4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

110

Data Perhitungan untuk Mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika

(x) dengan Prestasi Belajar Fisika (z) Siswa SMA St. Alfonsus

S x1 x1 - (x1 - )2 z1 z1 - (z1 - )

2 (x1 - )( z1 - )

1 68 78 -10 100 76 77,5 -1,5 2,25 15

2 72 78 -6 36 76 77,5 -1,5 2,25 9

3 73 78 -5 25 76 77,5 -1,5 2,25 7,5

4 73 78 -5 25 76 77,5 -1,5 2,25 7,5

5 74 78 -4 16 76 77,5 -1,5 2,25 6

6 74 78 -4 16 76 77,5 -1,5 2,25 6

7 75 78 -3 9 76 77,5 -1,5 2,25 4,5

8 75 78 -3 9 76 77,5 -1,5 2,25 4,5

9 75 78 -3 9 76 77,5 -1,5 2,25 4,5

10 75 78 -3 9 76 77,5 -1,5 2,25 4,5

11 77 78 -1 1 76 77,5 -1,5 2,25 1,5

12 77 78 -1 1 76 77,5 -1,5 2,25 1,5

13 78 78 0 0 76 77,5 -1,5 2,25 0

14 78 78 0 0 76 77,5 -1,5 2,25 0

15 78 78 0 0 76 77,5 -1,5 2,25 0

16 79 78 1 1 76 77,5 -1,5 2,25 -1,5

17 79 78 1 1 78 77,5 0,5 0,25 0,5

18 79 78 1 1 78 77,5 0,5 0,25 0,5

19 79 78 1 1 78 77,5 0,5 0,25 0,5

20 80 78 2 4 78 77,5 0,5 0,25 1

21 80 78 2 4 78 77,5 0,5 0,25 1

22 84 78 6 36 78 77,5 0,5 0,25 3

23 84 78 6 36 78 77,5 0,5 0,25 3

24 84 78 6 36 78 77,5 0,5 0,25 3

25 84 78 6 36 78 77,5 0,5 0,25 3

26 85 78 7 49 80 77,5 2,5 6,25 17,5

27 87 78 9 81 95 77,5 17,5 306,3 157,5

JUMLAH 542 77,5

350,8 261

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

111

Data Perhitungan untuk Mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru Fisika

(x) dengan Prestasi Belajar Fisika (z) Siswa SMA Manda Elu

S x1 x1 - (x1 - )2 z1 z1 - (z1 - )

2 (x1 - )( z1 - )

1 68 75 -7 49 60 74,8 -14,8 219,04 103,6

2 69 75 -6 36 60 74,8 -14,8 219,04 88,8

3 69 75 -6 36 60 74,8 -14,8 219,04 88,8

4 70 75 -5 25 60 74,8 -14,8 219,04 74

5 71 75 -4 16 65 74,8 -9,8 96,04 39,2

6 72 75 -3 9 65 74,8 -9,8 96,04 29,4

7 72 75 -3 9 65 74,8 -9,8 96,04 29,4

8 72 75 -3 9 70 74,8 -4,8 23,04 14,4

9 72 75 -3 9 70 74,8 -4,8 23,04 14,4

10 72 75 -3 9 70 74,8 -4,8 23,04 14,4

11 73 75 -2 4 70 74,8 -4,8 23,04 9,6

12 73 75 -2 4 75 74,8 0,2 0,04 -0,4

13 73 75 -2 4 75 74,8 0,2 0,04 -0,4

14 74 75 -1 1 75 74,8 0,2 0,04 -0,2

15 74 75 -1 1 75 74,8 0,2 0,04 -0,2

16 75 75 0 0 75 74,8 0,2 0,04 0

17 75 75 0 0 75 74,8 0,2 0,04 0

18 75 75 0 0 75 74,8 0,2 0,04 0

19 76 75 1 1 75 74,8 0,2 0,04 0,2

20 76 75 1 1 78 74,8 3,2 10,24 3,2

21 76 75 1 1 78 74,8 3,2 10,24 3,2

22 76 75 1 1 78 74,8 3,2 10,24 3,2

23 77 75 2 4 78 74,8 3,2 10,24 6,4

24 77 75 2 4 80 74,8 5,2 27,04 10,4

25 77 75 2 4 80 74,8 5,2 27,04 10,4

26 78 75 3 9 80 74,8 5,2 27,04 15,6

27 78 75 3 9 80 74,8 5,2 27,04 15,6

28 79 75 4 16 80 74,8 5,2 27,04 20,8

29 80 75 5 25 80 74,8 5,2 27,04 26

30 80 75 5 25 82 74,8 7,2 51,84 36

31 80 75 5 25 82 74,8 7,2 51,84 36

32 81 75 6 36 84 74,8 9,2 84,64 55,2

33 82 75 7 49 84 74,8 9,2 84,64 64,4

34 82 75 7 49 84 74,8 9,2 84,64 64,4

35 83 75 8 64 84 74,8 9,2 84,64 73,6

36 88 75 13 169 86 74,8 11,2 125,44 145,6

JUMLAH 713 74,8

2027,6 1095

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

112

Data perhitungan untuk mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

Fisika (x) dengan Motivasi Belajar Fisika (y) Siswa di tiga SMA

Siswa x1 x1- (x1- )2

yi y1- (y1- )2

(x1- )( y1- )

1 63 74 -11 121 58 71 -13 169 143

2 64 74 -10 100 60 71 -11 121 110

3 64 74 -10 100 61 71 -10 100 100

4 65 74 -9 81 61 71 -10 100 90

5 66 74 -8 64 62 71 -9 81 72

6 67 74 -7 49 62 71 -9 81 63

7 67 74 -7 49 63 71 -8 64 56

8 67 74 -7 49 63 71 -8 64 56

9 68 74 -6 36 64 71 -7 49 42

10 68 74 -6 36 65 71 -6 36 36

11 68 74 -6 36 65 71 -6 36 36

12 69 74 -5 25 66 71 -5 25 25

13 70 74 -4 16 66 71 -5 25 20

14 70 74 -4 16 66 71 -5 25 20

15 71 74 -3 9 67 71 -4 16 12

16 72 74 -2 4 67 71 -4 16 8

17 72 74 -2 4 67 71 -4 16 8

18 72 74 -2 4 67 71 -4 16 8

19 72 74 -2 4 67 71 -4 16 8

20 72 74 -2 4 68 71 -3 9 6

21 73 74 -1 1 68 71 -3 9 3

22 73 74 -1 1 69 71 -2 4 2

23 73 74 -1 1 69 71 -2 4 2

24 74 74 0 0 70 71 -1 1 0

25 74 74 0 0 71 71 0 0 0

26 74 74 0 0 71 71 0 0 0

27 75 74 1 1 72 71 1 1 1

28 75 74 1 1 73 71 2 4 2

29 75 74 1 1 74 71 3 9 3

30 75 74 1 1 74 71 3 9 3

31 85 74 11 121 76 71 5 25 55

32 85 74 11 121 76 71 5 25 55

33 85 74 11 121 87 71 16 256 176

34 75 74 1 1 65 71 -6 36 -6

35 75 74 1 1 69 71 -2 4 -2

36 75 74 1 1 65 71 -6 36 -6

37 74 74 0 0 54 71 -17 289 0

38 79 74 5 25 75 71 4 16 20

39 84 74 10 100 76 71 5 25 50

40 78 74 4 16 77 71 6 36 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

113

41 78 74 4 16 84 71 13 169 52

42 77 74 3 9 75 71 4 16 12

43 80 74 6 36 76 71 5 25 30

44 72 74 -2 4 73 71 2 4 -4

45 79 74 5 25 78 71 7 49 35

46 68 74 -6 36 67 71 -4 16 24

47 84 74 10 100 74 71 3 9 30

48 84 74 10 100 76 71 5 25 50

49 87 74 13 169 84 71 13 169 169

50 79 74 5 25 80 71 9 81 45

51 73 74 -1 1 74 71 3 9 -3

52 78 74 4 16 77 71 6 36 24

53 80 74 6 36 74 71 3 9 18

54 74 74 0 0 84 71 13 169 0

55 77 74 3 9 87 71 16 256 48

56 75 74 1 1 67 71 -4 16 -4

57 84 74 10 100 76 71 5 25 50

58 79 74 5 25 65 71 -6 36 -30

59 73 74 -1 1 75 71 4 16 -4

60 68 74 -6 36 59 71 -12 144 72

61 69 74 -5 25 60 71 -11 121 55

62 69 74 -5 25 67 71 -4 16 20

63 70 74 -4 16 67 71 -4 16 16

64 71 74 -3 9 67 71 -4 16 12

65 72 74 -2 4 69 71 -2 4 4

66 72 74 -2 4 69 71 -2 4 4

67 72 74 -2 4 71 71 0 0 0

68 72 74 -2 4 72 71 1 1 -2

69 72 74 -2 4 72 71 1 1 -2

70 73 74 -1 1 72 71 1 1 -1

71 73 74 -1 1 72 71 1 1 -1

72 73 74 -1 1 73 71 2 4 -2

73 74 74 0 0 73 71 2 4 0

74 74 74 0 0 73 71 2 4 0

75 75 74 1 1 73 71 2 4 2

76 75 74 1 1 74 71 3 9 3

77 75 74 1 1 75 71 4 16 4

78 76 74 2 4 76 71 5 25 10

79 76 74 2 4 76 71 5 25 10

80 76 74 2 4 77 71 6 36 12

81 76 74 2 4 78 71 7 49 14

82 77 74 3 9 79 71 8 64 24

83 77 74 3 9 79 71 8 64 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

114

84 77 74 3 9 80 71 9 81 27

85 78 74 4 16 80 71 9 81 36

86 78 74 4 16 80 71 9 81 36

87 79 74 5 25 81 71 10 100 50

88 80 74 6 36 82 71 11 121 66

89 80 74 6 36 82 71 11 121 66

90 80 74 6 36 83 71 12 144 72

91 81 74 7 49 84 71 13 169 91

92 82 74 8 64 89 71 18 324 144

93 82 74 8 64 62 71 -9 81 -72

94 83 74 9 81 67 71 -4 16 -36

95 88 74 14 196 65 71 -6 36 -84

Jumlah 7109

2829 6820

4973 2517

sebesar 2517, sebesar 2829 dan sebesar 4973.

Untuk mendapatkan nilai perhitungan ( ) digunakan rumus seperti berikut ini:

= = 0,671

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

115

Data perhitungan untuk mencari Hubungan antara Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru

Fisika (x) dengan Prestasi Belajar Fisika (z) Siswa di tiga SMA

Siswa x1 x1- (x1- )2

yi y1- (y1- )2

(x1- )( y1- )

1 63 74 -11 121 100 79 21 441 -231

2 64 74 -10 100 50 79 -29 841 290

3 64 74 -10 100 75 79 -4 16 40

4 65 74 -9 81 80 79 1 1 -9

5 66 74 -8 64 100 79 21 441 -168

6 67 74 -7 49 100 79 21 441 -147

7 67 74 -7 49 100 79 21 441 -147

8 67 74 -7 49 100 79 21 441 -147

9 68 74 -6 36 100 79 21 441 -126

10 68 74 -6 36 75 79 -4 16 24

11 68 74 -6 36 90 79 11 121 -66

12 69 74 -5 25 70 79 -9 81 45

13 70 74 -4 16 100 79 21 441 -84

14 70 74 -4 16 100 79 21 441 -84

15 71 74 -3 9 90 79 11 121 -33

16 72 74 -2 4 90 79 11 121 -22

17 72 74 -2 4 70 79 -9 81 18

18 72 74 -2 4 90 79 11 121 -22

19 72 74 -2 4 90 79 11 121 -22

20 72 74 -2 4 90 79 11 121 -22

21 73 74 -1 1 75 79 -4 16 4

22 73 74 -1 1 75 79 -4 16 4

23 73 74 -1 1 80 79 1 1 -1

24 74 74 0 0 100 79 21 441 0

25 74 74 0 0 90 79 11 121 0

26 74 74 0 0 90 79 11 121 0

27 75 74 1 1 75 79 -4 16 -4

28 75 74 1 1 100 79 21 441 21

29 75 74 1 1 100 79 21 441 21

30 75 74 1 1 90 79 11 121 11

31 85 74 11 121 90 79 11 121 121

32 85 74 11 121 80 79 1 1 11

33 85 74 11 121 95 79 16 256 176

34 75 74 1 1 78 79 -1 1 -1

35 75 74 1 1 78 79 -1 1 -1

36 75 74 1 1 76 79 -3 9 -3

37 74 74 0 0 76 79 -3 9 0

38 79 74 5 25 78 79 -1 1 -5

39 84 74 10 100 78 79 -1 1 -10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

116

40 78 74 4 16 76 79 -3 9 -12

41 78 74 4 16 76 79 -3 9 -12

42 77 74 3 9 76 79 -3 9 -9

43 80 74 6 36 80 79 1 1 6

44 72 74 -2 4 76 79 -3 9 6

45 79 74 5 25 76 79 -3 9 -15

46 68 74 -6 36 76 79 -3 9 18

47 84 74 10 100 76 79 -3 9 -30

48 84 74 10 100 76 79 -3 9 -30

49 87 74 13 169 76 79 -3 9 -39

50 79 74 5 25 76 79 -3 9 -15

51 73 74 -1 1 76 79 -3 9 3

52 78 74 4 16 76 79 -3 9 -12

53 80 74 6 36 76 79 -3 9 -18

54 74 74 0 0 78 79 -1 1 0

55 77 74 3 9 78 79 -1 1 -3

56 75 74 1 1 76 79 -3 9 -3

57 84 74 10 100 78 79 -1 1 -10

58 79 74 5 25 78 79 -1 1 -5

59 73 74 -1 1 78 79 -1 1 1

60 68 74 -6 36 60 79 -19 361 114

61 69 74 -5 25 60 79 -19 361 95

62 69 74 -5 25 60 79 -19 361 95

63 70 74 -4 16 60 79 -19 361 76

64 71 74 -3 9 65 79 -14 196 42

65 72 74 -2 4 65 79 -14 196 28

66 72 74 -2 4 65 79 -14 196 28

67 72 74 -2 4 70 79 -9 81 18

68 72 74 -2 4 70 79 -9 81 18

69 72 74 -2 4 70 79 -9 81 18

70 73 74 -1 1 70 79 -9 81 9

71 73 74 -1 1 75 79 -4 16 4

72 73 74 -1 1 75 79 -4 16 4

73 74 74 0 0 75 79 -4 16 0

74 74 74 0 0 75 79 -4 16 0

75 75 74 1 1 75 79 -4 16 -4

76 75 74 1 1 75 79 -4 16 -4

77 75 74 1 1 75 79 -4 16 -4

78 76 74 2 4 75 79 -4 16 -8

79 76 74 2 4 78 79 -1 1 -2

80 76 74 2 4 78 79 -1 1 -2

81 76 74 2 4 78 79 -1 1 -2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

117

82 77 74 3 9 78 79 -1 1 -3

83 77 74 3 9 80 79 1 1 3

84 77 74 3 9 80 79 1 1 3

85 78 74 4 16 80 79 1 1 4

86 78 74 4 16 80 79 1 1 4

87 79 74 5 25 80 79 1 1 5

88 80 74 6 36 80 79 1 1 6

89 80 74 6 36 82 79 3 9 18

90 80 74 6 36 82 79 3 9 18

91 81 74 7 49 84 79 5 25 35

92 82 74 8 64 84 79 5 25 40

93 82 74 8 64 84 79 5 25 40

94 83 74 9 81 84 79 5 25 45

95 88 74 14 196 86 79 7 49 98

Jumlah 7109

2829 7591

10218 91

sebesar 91, sebesar 2829 dan sebesar 10218. Untuk

mendapatkan nilai perhitungan ( ) digunakan rumus seperti berikut ini:

= = 0,016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

118

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN TAHUN 2016/2017

Mata Pelajaran : Fisika

Kelas : XI IPA

SMA : St. Thomas Aquinas

No Nama Nilai

1 Theresia Anna Dappa Loka 100

2 Sherly A. Lende 50

3 Elfriani Petronela P. Blaoon 75

4 Oktaviani Koli Waba 80

5 Siprianus Solo 100

6 Raymundus Mario Bulu 100

7 Maria Imaculata Inya Dendo 100

8 Firmina Clausia Kaka 100

9 Leni L. Welo 100

10 Alfonsa D. Lende 75

11 Rimal Junior Dimu 90

12 Barrens Brian Balla 70

13 Oktavianus Pati Leko 100

14 Sesilia Alfonsa Bata 100

15 Agustina Noni Mete 90

16 Maria H. Mawo 90

17 Maria Ina Kii 70

18 Agustinus Lede 90

19 Ridwan Ade S. D. Rey 90

20 Christine Natalia D. Gama 90

21 Natalia Primankori Deta 75

22 Roswita Maristela Ina Reda 75

23 Theodora Dominika Gadi Seran 80

24 Novita Yestiani C. Ina 100

25 Godewa Umbu Deta 90

26 Diana Sarisna Nena 90

27 Maria E. Sawo 75

28 Maria Magdalena M. Tana 100

29 Roswita Sari Kaka 100

30 Imaculata Lala Dama 90

31 Anastasia Chika Bulu 90

32 Paskhalis Kaka 80

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

119

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN FISIKA KELAS XI IPA SMA ST. ALFONSUS

TAHUN 2016/2017

No Nama Nilai

1 Maria Erlin Dape 95

2 Veronika Bulu 78

3 Marcelina Bulu 78

4 Gloria Petronela Ika 76

5 Yasinta Delo Kaka 76

6 Maria Veronika Malo 78

7 Stefani Adriani Bili 78

8 Emilia Tamo Ina 76

9 Martin Sangu 76

10 Yohanes Ndara walla 76

11 Evander F. P. Paila 80

12 Donatus Bokol 76

13 Sergio Satria Kirana 76

14 Yohana Tiala Dada 76

15 Marselina Susana Bali 76

16 Vinsensius R. M. 76

17 Mersiana Malo 76

18 Alfrid Pandak 76

19 Brigita Esmiati Bulu 76

20 Caroline Panda 76

21 Christofer Dape 76

22 Yohanes Eka Tama 78

23 Theolinda Putri 78

24 Krista ziga 76

25 Rosita Bhengu La 78

26 Emirensiana Koni Pandaka 78

27 Maria Yustina Biri 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

120

DAFTAR NILAI ULANGAN HARIAN FISIKA KELAS XI IPA SMA MANDA ELU

TAHUN 2016/2017

No Nama Nilai

1 Andiringko Pote Pasa 60

2 Yulita Ina 60

3 Indrawanto E. R. Ngara 60

4 Markus Bili 60

5 Timotius Tamo Bapa 65

6 Marianus Lole 65

7 Angrifon Marita Bulu 65

8 Martince Seingo 70

9 Olviana M. Lende 70

10 Paulina Bani 70

11 Fian F. Retang 70

12 Yosua Bondi 75

13 Fifin A. Uddu 75

14 Maria Dada Gole 75

15 Elvira R. Dewanti 75

16 Kike M. N. Bara 75

17 Yohana Banni 75

18 Minceyana Malo 75

19 Emerensiana Ngongo 75

20 Modesta Bili 78

21 Seprianus Malo 78

22 Maria Ursula Lede 78

23 Alfian E. Bulu 78

24 Noviana D. Gaina 80

25 Yulita S. D. Loka 80

26 Dominggus S. Pawolung 80

27 Aurelia N. Lero 80

28 Albertus B. Ladi 80

29 Irnawati D. Ate 80

30 Magdalena M. Zogara 82

31 Anjelina Nani 82

32 Oktavianus Riti Bobo 84

33 Angela Marici Ngara 84

34 Agripa Ngongo 84

35 Albertina Lede 84

36 Katarina Dada Gole 86

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: SKRIPSI - Sanata Dharma Universityrepository.usd.ac.id/11893/2/131424040_full.pdf · A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia sangatlah penting. Pendidikan adalah usaha yang dilakukan

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI