Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
-
Upload
ahmad-ahadi-yusuf -
Category
Education
-
view
207 -
download
6
Transcript of Ilmu Pendidikan - Aliran Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
ILMU PENDIDIKAN
Pendidikan
Aliran-aliran
Aliran Pendidikan
Aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang
mambawa pembaruan dalam proses pembelajaran melalui
upaya pengajaran dan pelatihan yang berkembang seiring
perkembangan sosial-budaya dan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Aliran dalam Perkembangan Pendidikan
1. Aliran Empirisme
Aliran empirisme merupakan suatu aliran yang dikembangkan oleh JohnLocke (1704-1932) dengan teorinya “Tabula Rasa”, yakni anak lahir di duniabagaikan kertas putih yang bersih
Pengalaman yang diperoleh dari lingkungan akan berpengaruhbesar dalam menentukan perkembangan anak, sedangkanpembawaan tidak dipentingkan
2. Aliran Nativisme
Aliran nativisme berasal dari Leibnitzian Tradition yangmenekankan kemampuan dalam diri anak ,sehingga faktorlingkungan ,termasuk faktor pendidikan ,kurangberpengaruh terhadap perkembangan anak.
Terdapat suatu pokok pendapat aliran nativisme yangberpengaruh luas yakni bahwa dalam diri individu terdapatsuatu “inti” pribadi (G. Leibnitz: Monad) yang mendorongmanusia untuk mewujudkan diri, mendorong manusia dalammenentukan pilihan dan kemauan sendiri, dan menempatkanmanusia sebagai makhluk aktif yang mempunyai kemauanbebas.
Aliran dipeolopori oleh seorang filsuf prancis J.J.
Rousseau (1712- 1778) yang berpendapat bahwa
semua anak yang baru dilahirkan mempunyai
pembawaan buruk. Aliran ini disebut juga
negativisme, karena berpendapat bahwa pendidik
wajib membiarkan pertumbuhan anak pada alam, jadi
dengan kata lain pendidikan tidak diperlukan.
3. Aliran Naturalisme
4. Aliran Konvergensi
William Stern (1871-1939) berpendapat bahwa seorang anakdilahirkan didunia sudah disertai pembawaan baik maupunpembawaan buruk.
Aliran Konvergensi mengungkapkan bahwa menurut teori W.Stern pendidikan ialah:
• Pendidikan mungkin untuk dilaksanakan.
• Pendidikan diartkan sebagai pertolongan yang diberikan
1. Idealisme
2. Realisme
3. Materialisme
Materialisme memandang bahwa hakikat kehidupan adalah materi bukan rohani atau spiritual. Demokritos (460-360 SM) merupakan pelopor aliran ini. Cabang materialisme dewasa ini adalah positivisme. Menurut positivisme, jika sesuatu itu memang ada, maka ada jumlahnya
4. Pragmatisme
5. Eksistensialisme
6. Behaviorisme
Aliran essensialisme beranggapan esensi pemikiran di dunia ini bermuara padapemikiran RomawiYunani. Pendidikan diarahkan untuk mempelajari hal-halmendasar yang lebih banyak kepada muatan logika intelektual. Salah satutokohnya adalah Brameld.• Aliran ini mengajarkan tentang filsafat, ilmu kealaman, matematika, sastra,
sejarah, dan seni keindahan.
• Aliran ini berpendapat bahwa siswa siap melakukan latihan intelek atau berpikir. Peranan guru kuat mempengaruhi dan mengawasi kegiatan-kegiatan di kelas dan juga berperan sebagai contoh dalam pengawalan nilai-nilai penguasaan pengetahuan.
7. Essensialisme
Perennialisme adalah gerakanpendidikan yangmempertahankan bahwa nilai-nilai universal itu ada, dan bahwapendidikan hendaknyamerupakan suatu pencarian,penanaman kebenaran-kebenaran dan nilai-nilaitersebut.
Perennialisme menekankankeabadian teorikenikmatan, yaitupengetahuan yang benar,keindahan, dan kecintaankepada kebaikan.
8. Perennialisme
9. Progressivisme
Progressivisme adalah gerakan pendidikan yang berpusat padaanak (child-centered), disini guru berperan segagai fasilitator danmotivator sehingga guru harus tahu tentang karakteristik siswa.
Menurut aliran ini, nilai berkembang terus karena adanyapengalaman-pengalaman baru antara individu dengan nilaiyang telah disimpan dalam kebudayaan.
Rekonstruksionismemenganggap bahwa duniadan moral manusiamengalami degradasi di sanasini sehingga perlu adanyarekonstruksi tatanan sosialmenuju kehidupan yangdemokratis dan seimbang.
Dalam konteks filsafat pendidikan,aliran rekonstruksionalisme adalahsuatu aliran yang berusaha merombaktata susunan lama dan membanguntata susunan hidup kebudayaan yangbercorak modern untuk mencapaitujuan utama tersebut memerlukankerjasama antar umat manusia.
10. Rekonstruksionisme
Fr. A.
Finger
(1808-
1888)
Heimatkun
de
(Pengajara
n Alam
Sekitar)
J. Ligthart
(1859-
1916)
Het Volle
Leven
(Kehidupa
n
Senyatany
a)
1. Pengajaran Alam Sekitar
Beberapa prinsip Heimatkunde :
Dengan pengajaran alam sekitar, guru dapat meragakan secaralangsung.
Memberi kesempatan sebanyak-banyaknya agar anak aktif.
Memungkinkan untuk memberikan pengajaran totalitas, yaitusuatu bentuk pengajaran dengan ciri-ciri suatu pembelajaranmenarik minat.
Membri anak bahan apersepsi intelektual yang kukuh dan tidakverbalistis.
Memberikan apersepsi emosional.Anak harus mengetahui barangnya terlebih dahulu sebelum mendengar namanya.
Pengajaran harus mendasarkan pada pengajaran selanjutnya.
Harus diadakan perjalanan memasuki hidup senyatanya ke semua jurusan.
2. Pengajaran Pusat Perhatian
Metode Global (keseluruhan), bahwa anak-anak mengamati dan mengingat secara menyeluruh.Metode ini bersifat videovisual sebab arti sesuatu kata yang diajarkan itu selalu diasosiasikandengan tanda (tulisan) atau suatu gambar yang dapat dilihat.
Centre d’interet (pusat-pusat minat), bahwa anak-anak mempunyai minat yang spontan(sewajarnya). Anak mempunyai minat spontan terhadap diri sendiri yang dapat dibedakanmenjadi:
• Dorongan mempertahankan diri;
• Dorongan mencari makan dan minum;
• Dorongan memelihara diri.
• >>>Sedangkan minat terhadap masyarakat (biososial) ialah:
• Dorongan sibuk bermain-main;
• Dorongan meniru orang lain.
Ovideminat Decroly (1871-1932) Centres Interet
(pengajaran melalui pusat-pusat minat)
3. Sekolah Kerja
Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagaisebagai titik kulminasi dari pandangan-pandanganpandangan yang mementingkan pendidikanketerampilan dalam pendidikan.
1. Menambah pengetahuan anak.
2. Agar anak memiliki kemampuan dan kemahiran tertentu.
3. Agar anak memiliki pekerjaan persiapan jabatan dalammengabdi negara.
1. Sekolah perindustrian (tukang cukur, tukan cetak, tukang kayu, tukangdaging, masinis , dan lain-lain)
2. Sekolah perdagangan (makanan, pakaian, bank, asuransi, pemegang buku,dan lain-lain).
3. Sekolah rumah tangga, bertujuan mendidik para calon ibu yang akanmenghasilkan warga negara yang baik
Sekolah kerja dibagi
menjadi tiga golongan
besar
4. Pengajaran Proyek
Perintis gerakan pengajarn proyek adalah John Dewey (1859-
1952). Dewey menegaskan, dalam pengajaran proyek anak
bebas menentukan pilihannya (terhadap pekerjaan),
merancang, serta memimpinnya. Kemudian, pekerjaan-
pekerjaan dikerjakan secara berkelompok untuk menghidupkan
rasa gotong-royong. Pengajaran proyek digunakan untuk
menumbuhkan kemampuan untuk memandang dan
memecahkan persoalan secara komprehensif, dengan kata lain
, menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah secara
multidisiplin.
Dua Aliran Pokok yang ada di Indonesia
• Didirikan oleh Ki HadjarDewantara pada tanggal 3 Juli 1932 di Yogyakarta.
Perguruan Kebangsaan Taman Siswa
• Didirikan oleh Mohammad Sjafei pada tanggal 31 Oktober1926 di Kayu Tanam ( Sumatra Barat).
Ruang Pendidik INS Kayu Taman
Adapun Asas dan Tujuan Sekolah Tersebut
Asas Pendidikan
INS Kayu Taman
- Berpikir logis dan rasional
- Memperhatikan pembawaan
- Menentang intelektualisme
- Keaktifan atau kegiatan
Tujuan Pendidikan
INS Kayu Taman - Memberikan pendidikan sesuai dengankebutuhan masyarakat.
- Mendidik rakyat kearah kemerdekaan.
- Mendidik para pemuda agar bergunamasyarakat.
- Menanamkan kepercayaan terhadap dirisendiri dan berani bertanggung jawab.
- Mengusahakan mandiri dan pembiayaan.
Pengaruh Aliran Klasik pada Pendidikan di Indonesia
Lebih menginginkan agar peserta
didik lebih ditempatkan pada posisi
yang seharusnya, yakni sebagai
manusia yang dapat dididik dan juga
dapat mendidik dirinya sendiri.
Diutamakan adalah bakat dan
potensi, namun upaya penciptaan
lingkungan untuk mengembangkan
bakat dan kemampuan itu
diusahakan secara optimal.
Aliran yang Cocok Diterapkan di Indonesia
Universitas Sebelas Maret