Universitas Sanata Dharma - PENGEMBANGAN DAN ...Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan...
Transcript of Universitas Sanata Dharma - PENGEMBANGAN DAN ...Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan...
i
PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN VIDEO UNTUK
MEMBANTU SISWA SEKOLAH DASAR
MEMPELAJARI MAGNET DENGAN PERCOBAAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Ineke Ika Puspita Putri
NIM : 091424037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PENGEMBANGAN DAN PENGGUNAAN VIDEO UNTUK
MEMBANTU SISWA SEKOLAH DASAR
MEMPELAJARI MAGNET DENGAN PERCOBAAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh:
Ineke Ika Puspita Putri
NIM : 091424037
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji dan Syukur kehadirat ALLAH S.W.T
Karya kecil ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku
Susilo Raharto dan Istriniyati serta adikku tercinta
Edwin Fitriansyah dan Sita Septiana Devi
Wujud rasa syukur danterimakasih tak terhingga atas doa, cinta, perhatian, kasih
sayang, dukungan serta kehidupan yang layak hinggasaat ini...
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
Ineke Ika Puspita Putri. 2016. Pengembangandan Penggunaan Videountuk
Membantu Siswa Sekolah Dasar Mempelajari Magnetdengan Percobaan.
Skripsi. Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk:
(1) mengembangkanvideo pokok bahasan magnet; (2) mengetahui sejauh mana
keaktifan belajar siswa melalui pemanfaatan videodalam pembelajaran pokok
bahasan magnetpada jenjang SD; (3) mengetahui hasil belajar siswa melalui
pemanfaatan video pembelajaran; (4) mengetahui tanggapan siswa mengenai
videoyang dikembangkan pada pokok bahasan magnet dalam pembelajaran.
Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret s/d Juli2015 di DesaMrican
dan di Pringwulung. Subyek penelitian ini adalah siswa SD yang berjumlah
sembilan siswa. Instrumen dalam penelitian ini terdiri dari instrumen
pembelajaran berupa videomagnet yang dikembangkan dan instrumen
pengumpulan data berupa soal pre – test, post – test, dan wawancara tertulis.
Penelitian ini menghasilkan: (1) Video sebagai fasilitas penguatan
pemahaman konsep magnet; (2) Pemanfaatanvideo dalam pembelajaran pokok
bahasan magnet memiliki efek dalam proses belajar siswa SDyaitu pemahaman
siswa meningkat. Hal tersebut dapat dilihat berdasarkan rata-rata tingkat
pemahaman siswa SD dari rendah menjadi tinggi;(3) Pemanfaatan video
meningkatkan keaktifan belajar siswa yang terlihat berdasarkan presentase
keaktifan siswa yang terukur melalui pengamatan; (4)Siswa merasa video yang
dikembangkan pada pokok bahasan magnet baik digunakan dalam pembelajaran.
Kata kunci: keaktifan belajar, video pembelajaran, magnet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
Ineke Ika Puspita Putri. 2016. Development and Utilization of Video to Help
Elementary Students Learn about Magnet with Eksperiment. Thesis.
Physics Education Study Program, Departement of Mathematics and
Science Education, Faculty of Teacher Training and Education,
Sanata Dharma University, Yogyakarta.
This research is a research and development which purpose to: (1) to
developvideo than can be used to teach magnetism; (2) to measure thebeing active
of video utilization in learning the topic of magnetic in elementary school; (3) to
understandthe result of video utilization in learning the topic of magnetic in
elementary school level; (4) to find out the students’ respones about videowas
developed on the topic of magnetic in learning.
The research was carried out on March until July 2015 in Mrican Village
and Pringwulung. The subjects of the research were nine students complaint
which each of instruments of this research consists of learning instrument
formmagneticvideo was developed and data collecting instruments form pre –
test, post – test, and questionnaire.
This results produce: (1) Video as facilities magnetic of strengthening
understand the concept of magnetic; (2) The utilization of videowas developed on
the topic of magnetic have effect in the learning process of elementary school that
increased student understanding. This can be seen from the level of understanding
average of elementary school students from low to high;(3) The utilization of
videoincreasing being active learning of student which can be seen from the
precentage being active of student which can be meassure on the research;(4)
Students feel the video developed on the topic of magnetic is good to be used in
the learning.
Keyword:active learning, video of learning, magnetic
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih kepada Alloh S.W.T atas limpahanrahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Selama proses
pengerjaan skripsi ini, penulis menyadari bahwa ada begitu banyak pihak yang
telah berkontribusi besar. Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini,
penulis secara khusus mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Bapak T.Sarkim M.Ed.,Ph.D. selaku dosen pembimbing yang telah dengan
sabar memberikan bimbingan, bantuan, pengarahan, serta saran sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa, M.S selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika, dan semua dosen penguji atas saran dan masukan yang
berguna demi menyempurnakan skripsi ini.
4. Segenap dosen Program Studi Pendidikan Fisika yang telah membimbing,
mendidik, membagikan ilmu, pengalaman hidup kepada penulis selama
belajar di Universitas Sanata Dharma.
5. Bapak Ngadiono selaku asisten laboratorium yang telah membantu
menyediakan alat serta membantu bertukar pikiran mengenai konsep
magnet.
6. Seluruh staf sekretariat JPMIPA yang telah membantu memperlancar studi
penulis, atas keramahan dan kesabarannya selama penulis menempuh studi
di Universitas Sanata Dharma.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
7. Naufal, Yudis, Zahra, Nova, Bima, Tara, Nisa, Juven dan Prima yang telah
bersedia menjadi subyek penelitian sehingga membantu dalam kelancaran
penelitian.
8. Bapak, ibu, Edwin, Sita, dan mas Dagmaratas segala dukungan baik
materiil, spiritual, atas kasih sayang dan doa yang tiada henti kepada
penulis, terlebih untuk masDagmar tersayang yang selalu memantau dan
membantupembuatan video.
9. Sahabatku Yudis, Alexs, Santi, Sandra, Prada, Lendi dan Prian atas
supportnya dan nasehat serta semangatnya.Love you guys..
10. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2009 atas kebersamaan dalam
suka maupun duka.
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terima kasih.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi
penyempurnan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
Ineke Ika Puspita Putri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................. v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ............................... vi
ABSTRAK ............................................................................................................ vii
ABSTRACT ......................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... ix
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 3
C. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
E. Hipotesis ............................................................................................ 3
F. Batasan Masalah ............................................................................... 4
G. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Media Pembelajaran .......................................................................... 6
B. Media Pembelajaran Video ................................................................ 8
1. Karakteristik Video........................................................................ 8
2. Kelebihan dan Kekurangan Video ................................................. 9
C. Merancang Video .............................................................................. 11
D. Keaktifan Belajar .............................................................................. 12
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
E. Hasil Belajar Siswa ........................................................................... 14
F. Pokok Bahasan Magnet .................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ................................................................................. 26
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................... 26
C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................ 26
D. Desain Penelitian .............................................................................. 27
E. Instrumen Penelitian ......................................................................... 33
F. Validitas ........................................................................................... 34
G. Teknik Analisis Data ........................................................................ 35
1. Penggunaan video pembelajaran magnet ..................................... 35
2. Tanggapan siswa mengenai videomagnet dalam pembelajaran . ..40
BAB IV DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................... 41
1. Pembuatan video ......................................................................... 41
2. Pelaksanaan uji coba instrumen .................................................. 43
3. Pengambilan data dan evaluasi ................................................... 45
B. Data dan Analisis .............................................................................. 48
1. Analisis dan deskripsi setiap butir soal pre – testdanpost – test .. 48
2. Penskoran hasil analisis pre – test dan post – test ........................ 77
3. Analisis keaktifan belajar siswa .................................................. 80
C. Pembahasan ..................................................................................... 81
1. Keaktifan dan hasil belajar siswa dengan penggunaan
videomagnet ................................................................................ 81
2. Tanggapan siswa mengenaivideomagnet dalam pembelajaran .. ..85
D. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 86
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .................................................................................... 87
B. Saran .............................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 89
LAMPIRAN – LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Format perubahan pemahaman siswa SD dilihat dari jawaban
pre – test dan post – test .............................................................35
Tabel 3.2 Format kategori penilaian pemahaman siswa SD terkait konsep
magnet .................................................................................36
Tabel 3.3 Format pengelompokkan tingkat kesulitan konsep dalam merubah
pemahaman siswa SD...........................................................37
Tabel 3.4 Format skor pre – test dan post – test siswa SD kelas IV setiap
butir soal ......................................................................................38
Tabel 3.5 Format kenaikan pre – test dan post – test untuk siswa SD
kelas IV........................................................................................38
Tabel 3.6 Klasifikasi pemahaman siswa berdasarkan skor ..........................39
Tabel 3.7 Format tingkat pemahaman siswa ........ ........................................39
Tabel 3.8 Formatpenilaian keaktifan siswa .................................................. 40
Tabel 4.1 Skor pre – test sampel uji coba .................................................... 44
Tabel 4.2 Skor post – test sampel uji coba ................................................... 44
Tabel 4.3 Kenaikanpre – test dan post – test sampel uji coba ..................... 44
Tabel 4.4 Perubahan pemahaman siswa SD dilihat dari jawaban pre – test
danpost –test.................................................................................52
Tabel 4.5 Kategori penilaian pemahaman siswa SD terkait
konsepmagnet...............................................................................63
Tabel 4.6 Pengelompokkan jumlah siswa SD yang mengalami dan tidak
mengalami perubahan pemahaman konsep..................................76
Tabel 4.7 Skor pre – test siswa pada setiap butir soal ................................. 77
Tabel 4.8 Skor post – test siswa pada setiap butir soal ...............................78
Tabel 4.9 Kenaikan pre – test dan post – test siswa ..................................... 78
Tabel 4.10 Tingkat pemahaman siswa ......................................................... ..79
Tabel 4.11 Keaktifan belajar siswa .......................................................... ......80
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Hubungan tiga unsur dalam proses belajar – mengajar ............. 15
Gambar 2.2 Macam – macam magnet yang digunakan dalam penelitian ..... 18
Gambar 2.3 Cara menentukan kutub – kutub magnet dengan percobaan
sederhana ................................................................................... 19
Gambar 2.4 Hubungan antar kutub – kutub magnet .....................................20
Gambar 2.5 Garis gaya magnet dapat menembus benda .............................. .20
Gambar 2.6 Pembuatan magnet dengan cara menggosok ............................21
Gambar 2.7 Pembuatan magnet dengan cara induksi ...................................22
Gambar 2.8 Pembuatan magnet dengan arus listrik .....................................23
Gambar 3.1 Desain Penelitian ....................................................................... 29
Gambar 4.1 Diagram Batang Hasil Pre – test dan Post – test siswa ............ 48
Gambar 4.2 Diagram Batang Kenaikan Pre – test dan Post – test.................48
Gambar 4.3 Diagram Batang Keaktifan Belajar Siswa ................................. 49
Gambar 4.4 Diagram Batang Presentase Siswa yang Mengalami Perubahan
Pemahaman .............................................................................. ..51
Gambar 4.5 Foto fokus belajar siswa SD kelas IV ketika belajar dengan
video ..........................................................................................84
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Validasi ........................................................................92
Lampiran 2 Tabel konsep, soal, aspek yang diukur, kriteria
penilaian, dan skor untuk Pre – test dan Post – test ................ 93
Lampiran 3 Lembar Soal Pre – test dan Post – test ................................... 96
Lampiran 4 Lembar Wawancara Tertulis................................................... 100
Lampiran 5 Sampel Lembar Validasi ........................................................ 101
Lampiran 6 Sampel Hasil Pre – test Siswa ................................................ 102
Lampiran 7 Sampel Hasil Post – test Siswa ............................................... 106
Lampiran 8 Sampel Hasil Wawancara Tertulis Siswa ............................... 110
Lampiran 9 Skenario Video Magnet .......................................................... 111
Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian .......................................................... 118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pesatnya perkembangan IPTEK dewasa ini mulai dirasakan dari
berbagai aspek. Hal ini terlihat dari hampir semua kegiatan, pekerjaan
maupun profesi memanfaatkan teknologi sebagai sarana pemenuh kebutuhan
informasi dan komunikasi yang dinamis dan fleksibel. Kegiatan pembelajaran
di luar sekolah juga dapat dicapai dengan berbagai media demi mendukung
perkembangan informasi, salah satu media pendukung yang baik dengan
menggunakan media audio visual, yang dalam hal ini adalah video.
Menurut Suparno (2007:36), teknologi informasi dan komunikasi mau
tidak mau perlu digunakan dalam proses pembelajaran sains sehingga
pembelajaran sains lebih menarik, bervariasi, dan siswa dapat belajar dari
mana pun. Model pembelajaran dengan simulasi komputer, lewat internet,
lewat jaringat web, bahkan video dapat digunakan untuk mengembangkan
pembelajaran sains. Salah satu keuntungan pembelajaran dengan komputer
adalah siswa dapat mempelajari dan mengulangi sendiri, tanpa harus
ditunggui guru dan juga dalam waktu yang tidak terbatas di luar kelas maka,
proses pembelajaran dapat lebih banyak waktu sehingga siswa lebih mudah
mengerti bahan. Media ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman
baru kepada siswa untuk belajar dengan lebih menyenangkan.
Proses belajar sering kali dihadapkan pada materi yang abstrak dan
diluar pengalaman siswa sehari – hari, sehingga materi menjadi sulit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dipahami siswa. Menurut Sudarmawan (2007:39), belajar adalah salah satu
upaya untuk meningkatkan memori jangka panjang. Setelah mempelajari
sesuatu, secara bertahap informasi yang didapatkan akan disimpan dalam
memori jangka panjang.
Pelajaran IPA pada jenjang sekolah dasar banyak melakukan kegiatan
praktek serta pengamatan – pengamatan, sedangkan kemauan bermain siswa
lebih besar daripada belajar. Tidak heran apabila materi pelajaran terkadang
banyak yang terlewatkan dan kurang waktu sehingga berpengaruh juga
terhadap pemahaman siswa, dalam hal ini media pembelajaran dapat
membantumemfasilitasi masalah tersebut. Pendidikan tidak hanya terpaku
pada kegiatan formal dengan sistem yang telah ditetapkan dan berlaku
didalamnya, namun pendidikan juga dapat diterapkan dimana saja bahkan
diluar sekolah dengan tetap memperhatikan aturan – aturan yang telah
disepakati. Menurut Daryanto (2013:4), pada era perkembangan IPTEK yang
begitu pesat, profesionalisme guru tidak cukup hanya dengan mengandalkan
kemampuan membelajarkan siswa, namun juga harus mampu mengelola
informasi dan lingkungan untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa. Definisi
media pembelajaran sendiri merupakan satu komponen komunikasi, yaitu
sebagai alat dan bahan pembawa pesan dari komunikator (guru) menuju
komunikan (siswa). Mengacu pada berbagai hal yang telah diuraikan di dalam
latar belakang di atas, maka penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian
dengan judul “Pengembangandan Penggunaan Video untuk Membantu
Siswa Sekolah Dasar Mempelajari Magnet dengan Percobaan”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
B. Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi masalah dalam penelitian tersebut :
1. Media pembelajaran berbasis video meningkatkanpemahaman siswa yang
diukur dari pre – test dan post-test.
2. Media pembelajaran berbasis videomengaktifkan belajar siswa.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka
rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sejauh mana video dapat meningkatkan pemahaman siswa yang diukur
dari pre – test dan post – test ?
2. Sejauh mana video dapat mengaktifkan belajar siswa ?
D. Tujuan Penelitian
Dengan melihat rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka
penulis mengadakan penelitian dengan tujuan sebagai berikut :
1. Mengetahui sejauh manavideo dapat meningkatkan pemahaman siswa
yang diukur dari pre – test dan post – test.
2. Mengetahui sejauh mana video dapat mengaktifkan belajar siswa.
E. Hipotesis
Dari tujuan yang diangkat, peneliti membuat hipotesis yaitu,
“Bahwa dengan media pembelajaran berbasis Video dapat melihat
adakah peningkatan pemahaman dan keaktifan belajar siswa”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
F. Batasan Masalah
Pembatasan masalah dimaksudkan agar penelitian tetap terfokuskan
pada permasalahan yang akan dibahas dan tidak menyimpang dari tujuan
awal.
Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian menitik beratkan pada penggunaan media pembelajaran video
terhadap pemahaman dan keaktifan belajar siswa.
2. Penelitian ditujukan untuk kelas 4 sekolah dasar.
3. Mengenai pokok bahasan pelajaran IPA yang akan diberikan, yaitu pokok
bahasan magnet.
G. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Guru
- Penggunaan media pembelajaran berbasis video dapat dijadikan
referensi yang mudah dan sederhana dalam mengajar IPA pada
jenjang sekolah dasar.
- Sebagai media yang menumbuhkan rasa keingin tahuan dalam
belajar IPA yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan keaktifan
dan hasil belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
- Sebagai pengetahuan dan wacana yang nantinya diharapkan dapat
membuat suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat
memotivasi siswa dalam belajar.
2. Bagi Siswa
- Memberikan pengalaman belajar bermediakan video sehingga siswa
dapat mengalami pembelajaran yang bervariasi.
- Membantu siswa untuk lebih memahami konsep IPA dengan
penggunaan media yang menarik.
3. Bagi Peneliti
- Sebagai sarana untuk mencoba menerapkan penggunaan media
pembelajaran berbasis video di dalam pembelajaran nyata.
- Sebagaipenerapan ilmu yang penulis peroleh selama belajar di
bangku kuliah sekaligus mendapatkan tambahan pengetahuan
mengenai permasalahan yang diteliti. Sehingga tidak hanya
pengetahuan teoritis saja yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
DASAR TEORI
A. Media Pembelajaran
Dalam bahasa Latin, media merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang artinya komponen komunikasi sebagai pembawa pesan dari
komunikator menuju komunikan (Criticos dalam Daryanto, 2013:4). Menurut
Rossi dan Breidle (dalam Sanjaya, 2006:161), media pembelajaran adalah
seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk mencapai tujuan pendidikan.
Derek Rowntree (dalam Latuheru, 1988:21) mengemukakan bahwa
media pembelajaran dapat membangkitkan motivasi belajar anak didik.
Dengan menggunakan media pembelajaran, anak didik dapat mengulangi apa
yang telah mereka pelajari. Selain itu penggunaan media pembalajaran dapat
merangsang belajar dengan penuh semangat dan dapat lebih mengaktifkan
adanya respon dari anak didik. Dengan menggunakan media pembelajaran,
dapat diharapkan adanya umpan balik dengan segera.
Dengan demikian secara umum, media pembelajaran adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran), sehingga dapat merangsang perhatian, motivasi, pikiran, dan
perasaan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar.
Adapun kontribusi media pembelajaran menurut Kemp and Dayton
(dalam Daryanto, 2013:6), antara lain :
1. Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.
2. Pembelajaran dapat lebih menarik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
3. Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan menerapkan teori belajar.
4. Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.
5. Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.
6. Proses pembelajaran dapat berlangsung kapan dan dimanapun
diperlukan.
7. Sikap positif siswa terhadap materi pembelajaran serta proses
pembelajaran dapat ditingkatkan.
8. Peran guru mengalami perubahan ke arah yang positif.
Fungsi penggunaan media pembelajaran menurut Sanjaya (2006:167), antara
lain :
1. Menangkap suatu objek atau peristiwa – peristiwa tertentu
Peristiwa – peristiwa penting atau objek yang langka dapat di abadikan
dengan foto, film, atau direkam melalui video atau audio, kemudian
peristiwa itu dapat disimpan dan dapat digunakan mana kala diperlukan.
2. Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu
Melalui media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran
yang bersifat abstrak menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan
dapat menghilangkan verbalisme. Untuk menampilkan objek – objek
pembelajaran, guru dapat memanfaatkan film slide, foto – foto, atau
gambar.
3. Menambah gairah dan motivasi belajar siswa
Penggunaan media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga
perhatian siswa terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
B. Media PembelajaranVideo
Video merupakan suatu medium yang sangat efektif untuk membantu
proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran massal, individual, maupun
berkelompok. Juga merupakan bahan ajar non cetak yang kaya informasi dan
tuntas karena dapat sampai kehadapan siswa secara langsung. Media
pembelajaran video adalah media pembelajaran yang memungkinkan sinyal
audio dapat dikombinasikan dengan gambar bergerak secara sekuensial
(Daryanto, 2013:86).
1. Karakteristik Video
Dalam pembelajaran formal, video dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu media pembelajaran yang menarik karena dapat memberikan
pengalaman yang tidak terduga kepada siswa dimana pada media tersebut
dapat dikombinasikan dengan animasi dan pengaturan kecepatan untuk
mendemonstrasikan materi ajar sehingga siswa dapat tertarik untuk
belajar. Berk (2001:2) mengemukakan bahwa kemampuan video dalam
memvisualisasikan materi, efektif untuk membantu guru dalam
menyampaikan materi yang bersifat dinamis.
Pengaruh penggunaan video pada otak menurut Gazzaniga (1992) dan
Sperry (1973) dalam Berk (2001:3), manusia memiliki otak kanan dan
kiri dimana otak kiri didominasi sisi logis dan analisis yang memproses
informasi secara beruntun, sisi verbal yang berstruktur, faktual,
terkontrol, rasional, teratur, terencana dan bertujuan. Sedangkan pada
otak kanan lebih mendominasi sisi non verbal, kreatif yang spontan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
emosional, tidak teratur, eksperimental, empati, subyektif dan intuitif.
Penggunaan video diproses dalam otak siswa untuk memfasilitasi belajar
dengan merangsang kecerdasan verbal/linguistik, visual/spasial, dan
musik berirama. Ketiga kecerdasan tersebut merupakan bagian dari profil
unik kuat dan lemahnya kecerdasan yang dimiliki setiap siswa. Disisi
lain, musik yang terdapat dalam video dapat menimbulkan reaksi
emosional siswa, menyukai atau tidak materi yang disajikan dalam
bentuk video diiringi musik dan menunjukkan gairahnya dalam belajar.
Video dapat lebih membantu siswa dalam mengimajinasikan materi
ajar sehinga dapat membantu siswa dalam memahami materi yang
nantinya dapat diaplikasikan dalam persoalan.
2. Kelebihan dan Kekurangan Video
Berk (2001:2) mengemukakan bahwa media pembelajaran video
memiliki beberapa kelebihan, yaitu (1) menarik perhatian siswa, (2)
memusatkan konsentrasi siswa, (3) membangkitkan minat di kelas, (4)
menciptakan rasa antisipasi, (5) memberi energi rileks atau bersantai
siswa untuk latihan pembelajaran, (6) menggambarkan imajinasi pada
siswa, (7) meningkatkan sikap terhadap konten dan pembelajaran, (8)
membangun hubungan dengan siswa lain dan guru, (9) meningkatkan
memori konten, (10) meningkatkan pemahaman, (11) menumbuhkan
kreativitas, (12) merangsang aliran ide, (13) mendorong pembelajaran
lebih mendalam, (14) memberikan kesempatan bagi kebebasan
berekspresi, (15) menginspirasi dan memotivasi siswa, (16) membuat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
belajar menjadi menyenangkan, (17) mengurangi kecemasan dan
ketegangan pada topik yang menakutkan.
Mayer dalam Berk (2001:4) mengemukakan bahwa efek dan strategi
multimedia pada pembelajaran berbasis multimedia biasanya mengacu
penyajian materi dalam dua bentuk, yaitu auditori/verbal dan
visual/bergambar dimana pembelajaran diaktifkan melalui lima langkah,
antara lain :
a. Memilih kata yang relevan untuk diproses dalam memori kerja
verbal
b. Memilih gambar yang relevan untuk diproses dalam memori kerja
visual
c. Mengatur kata- kata yang dipilih menjadi lisan mental model
d. Mengorganisir gambar yang dipilih ke dalam mentalmodel visual
e. Mengintegrasi representasi verbal dan visual serta pengetahuan
Berdasarkan hasil penelitian Mayer menunjukkan bahwa penggunaan
video paling efektif untuk pemula dan pelajar visual. Penggunaan video
dalam mengajar memang paling tepat sebagai pengantar dimana dapat
dengan mudah memperkenalkan topik yang kompleks pada siswa dalam
kondisi apapun termasuk pada siswa yang berprestasi rendah.
Namun ada pula kekurangan penggunaan media audio visual menurut
Suleiman (1981:19-20) yaitu alat-alat audio visual lebih mahal jika
dibandingkan dengan kata-kata, lebih eksak dalam penggunaannya, alat-
alat harus diseleksi dengan seksama, jika alat dibuat sendiri akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
memakan waktu, menuntut pikiran untuk membuatnya atau
mempersiapkannya, dan menuntut keterampilan dalam menggunakannya.
Dengan demikian penggunaan video pembelajaran dalam penelitian
ini diharapkan mampu merangsang logika serta mengolah perasaan siswa
dan menimbulkan gairah dalam belajar bahkan dengan materi yang sulit.
C. Merancang Video
Videopembelajaran dikembangkan guna memfasilitasi siswa
membangun pemahaman mengenai konsep magnet. Pengembangan video
dilakukan dengan cara: (1) menyajikan materi magnetdengan konsep yang
sederhana sesuai untuk jenjang sekolah dasar, (2) disertai dengan percobaan –
percobaan sederhana mengenai sifat – sifat magnet, (3) siswa diberi
pertanyaan-pertanyaan terkait konsep magnet yang diulas dalam video.
Videopembelajaran tersebut banyak memiliki kelebihan dibandingkan
dengan ceramah guru, maka sebagai penyampai informasi kepada siswa bisa
secara efektif berpengaruh terhadap pemahaman siswa dan memungkinkan
konsep tersampaikan secara cepat dan efisien.
Secara teknis, pembuatan video pembelajaran sebaiknya
mempertunjukkan sesuatu yang menarik sehingga siswa tertarik untuk
memperhatikan. Kemudian diruntutkan secara logis yang mengarah kepada
suatu kesimpulan dan rangkuman. Menurut Suparno (2007:115), dalam
pembuatan video terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan, antara lain: (1)
video tidak terlalu panjang karena dapat membosankan kecuali yang diulas
tentang suatu sejarah atau penemuan fisika, (2) diberi pertanyaan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
refleksi dan mengambil maknanya, (3) video sebaiknya berwarna dan
disiapkan yang menarik, gambar harus jelas dan tidak kabur waktu
ditayangkan, (4) sebaiknya dalam satu program hanya satu konsep yang mau
ditekankan.
Rancangan pembuatan video pembelajaran magnetsebelumnya
dituangkan ke dalam konsep materi yang akan diulas dan kemudian
dijabarkan ke dalam skenario, sehingga akan mempermudah peneliti dalam
membuat video magnet.
D. Keaktifan Belajar
Trinandinata dalam Winarti (2011:20), Harumning Tyas (2012:19)
menyatakan bahwa hal yang paling mendasar yang dituntut dalam proses
pembelajaran adalah keaktifan siswa. Herman Hudojo dalam Endarwati
(2009:12), mengemukakan bahwa keaktifan adalah suatu proses yang
mengikutsertakan setiap siswa secara serempak dalam proses belajar (guru
dan siswa) untuk mencapai tujuan belajar. Kartika Budi (2001:46)
mengatakan hahwa ukuran dari kualitas pembalajaran tidak terletak pada
baiknya guru menerangkan, tetapi pada kualitas dan kuantitas belajar siswa,
dalam arti seberapa banyak dan seberapa sering siswa terlibat secara aktif.
Jadi untuk merangsang keaktifan belajar pada siswa, diperlukan suatu
aktivitas yang membuat siswa terlibat secara aktif dalam pembelajaran.
Sedangkan menurut Usman (1997:21) mengatakan bahwa aktivitas siswa
sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran sehingga siswalah yang
seharusnya banyak aktif, sebab siswa yang sebagai subyek didik yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
merencanakan dan melaksanakan belajar. Aktivitas siswa dalam
pembelajaran sangat diperlukan untuk merangsang keaktifan siswa karena
pada dasarnya tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Tentang pembelajaran
yang memuat aktivitas siswa, Hamalik (2007:171) mengatakan pengajaran
yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri
atau melakukan aktivitas sendiri.
Setiap proses pembelajaran pasti menampakkan keaktifan orang yang
belajar atau siswa. Keaktifan siswa dalam peristiwa pembelajaran mengambil
beraneka bentuk kegiatan, dari kegiatan fisik yang mudah diamati sampai
kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik yang dapat diamati di
antaranya dalam bentuk kegiatan membaca, mendengarkan, menulis,
meragakan, dan mengukur. Sedangkan contoh kegiatan psikis seperti
mengingat kembali isi pertemuan sebelumnya, menggunakan khasanah
pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi,
menyimpulkan hasil eksperimen, membandingkan satu konsep dengan
konsep yang lain, dan kegiatan psikis lainnya (Dimyati, 2006:114).
Menurut Nana Sudjana (1992:61), keaktifan belajar siswa dapat dilihat
dalam hal :
1. Turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya
2. Terlibat dalam pemecahan masalah
3. Bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami
persoalan yang dihadapinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
4. Berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk pemecahan
masalah
5. Melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru
6. Menilai kemampuan dirinya dan hasil – hasil yang diperolehnya
7. Melatih diri dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis
8. Kesempatan menggunakan atau menerapkan apa yang telah diperolehnya
dalam menyelesaikan tugas atau persoalan yang dihadapi
Proses belajar dikatakan aktif apabila ditandai dengan adanya aktivitas
siswa, dimana lebih menekankan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran. Keaktifan yang timbul dari siswa mengakibatkan terbentuknya
pengetahuan serta keterampilan yang mengarah pada peningkatan hasil
belajar.
E. Hasil Belajar Siswa
Dimyati (2006:3) mengatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil
dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar, serta merupakan suatu
puncak proses belajar. Menurut Nana Sudjana (1992:3), hasil belajar siswa
pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku mencakup ranah kognitif
(berkenaan dengan pengetahuan), afektif (berkenaan dengan sikap), dan
psikomotoris (berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan
bertindak).
Belajar dan mengajar sebagai suatu proses yang mengandung tiga
unsur yang dapat dibedakan, yakni tujuan pengajaran (instruksional),
pengalaman (proses) belajar – mengajar, dan hasil belajar. Hubungan ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
(c)
(b) (a)
unsur tersebut digambarkan dalam bagan sebagai berikut (Nana Sudjana,
1992:2) :
Tujuan Instruksional
Gambar 2.1. Hubungan tiga unsur dalam proses belajar – mengajar
Garis (a) menunjukkan hubungan antara tujuan instruksional dengan
pengalaman belajar, garis (b) menunjukkan hubungan antara pengalaman
belajar dengan hasil belajar, dan garis (c) menunjukkan hubungan tujuan
instruksional dengan hasil belajar. Berdasarkan bagan diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa kegiatan penilaian dinyatakan oleh garis (c), yakni suatu
tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan – tujuan
instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil
– hasil belajar yang diperlihatkannya setelah mereka menempuh pengalaman
belajarnya (proses belajar – mengajar). Sedangkan garis (b) merupakan
kegiatan penilaian untuk mengetahui keefektifan pengalaman belajar dalam
mencapai hasil belajar yang optimal. Tujuan instruksional pada hakikatnya
adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa. Oleh sebab
itu, dalam penilaian hendaknya diperiksa sejauh mana perubahan tingkah laku
siswa telah terjadi melalui proses belajarnya.
Penilaian hasil belajar menurut Nana Sudjana (1992:3) adalah proses
pemberian nilai terhadap hasil – hasil belajar yang dicapai siswa dengan
Pengalaman
belajar (proses
belajar –
mengajar)
Hasil
belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah
hasil belajar siswa. Dalam penilaian hasil belajar, peranan tujuan
instruksional yang berisi rumusan kemampuan dan tingkah laku yang
diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar dan acuan
penilaian.
Dalam proses pembelajaran, pada umumnya ranah kognitiflah yang
cenderung dinilai oleh guru karena berkaitan dengan kemampuan para siswa
dalam menguasai isi bahan pengajaran. Maka dalam penelitian ini hasil
belajar yang digunakan adalah ranah kognitif berupa nilai tes.
Penggolongan ranah kognitif menurut Bloom dalam Dimyati
(2006:202), terbagi dalam enam tingkatan, antara lain :
1. Pengetahuan (knowledge)
Merupakan tingkat terendah tujuan ranah kognitif berupa pengenalan
dan pengingatan kembali terhadap pengetahuan tentang fakta, istilah, dan
prinsip – prinsip dalam bentuk seperti mempelajari.
2. Pemahaman (comprehension)
Merupakan tingkat berikutnya dari tujuan ranah kognitif berupa
kemampuan memahami/mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari
tanpa perlu menghubungkannya dengan isi pelajaran lainnya.
3. Penerapan (aplication)
Merupakan kemampuan menggunakan generalisasi atau abstraksi
lainnya yang sesuai dalam situasi konkret dan/atau situasi baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
4. Analisis (analysis)
Merupakan kemampuan menjabarkan isi pelajaran ke bagian – bagian
yang menjadi unsur pokok.
5. Sintesis (synthesis)
Merupakan kemampuan menggabungkan unsur – unsur pokok ke
dalam struktur yang baru.
6. Evaluasi (evaluation)
Merupakan kemampuan menilai isi pelajaran untuk suatu maksud dan
tujuan tertentu.
Berdasarkan uraian mengenai beberapa tingkatan dalam ranah kognitif di
atas, maka dalam penelitian ini soal – soal yang digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa dibuat mengacu keenam tingkatan tersebut dalam ranah
kognitif.
F. Pokok Bahasan Magnet
1. Pengertian Magnet
Magnet adalah suatu benda yang memiliki sifat dapat menarik partikel
besi/logam yang ada disekitarnya (KBBI, 1988:542). Magnet dapat dibuat
dari bahan besi, baja, dan campuran logam lainnya. Berdasarkan asalnya,
magnet dibagi menjadi dua kelompok, yaitu magnet alam dan magnet
buatan.
a. Magnet alam adalah magnet magnet yang ditemukan di alam dan
terbentuk secara alami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
b. Magnet buatan adalah magnet yang sengaja dibuat manusia. Magnet
buatan selanjutnya terbagi menjadi :
1) Magnet tetap (permanen)
Merupakan magnet yang sifat kemagnetannya tetap dan terjadi
dalam waktu yang relatif lama.
2) Magnet sementara
Merupakan magnet yang sifat kemagnetannya tidak tetap atau
sementara dan terjadi dalam waktu yang singkat.
Beberapa contoh magnet yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain :
Magnet Lingkaran Kompas
Gambar 2.2. Macam – macam magnet yang digunakan dalam penelitian
Magnet Batang Magnet U
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
2. Sifat – sifat Magnet
Setiap magnet memiliki sifat – sifat sebagai berikut :
a. Magnet menarik benda – benda tertentu
Magnet memiliki gaya tarik terhadap benda – benda yang memiliki
unsur logam, namun tidak semua jenis logam dapat ditarik magnet
(tergantung bahan).
b. Magnet memiliki dua kutub
Gaya tarik terbesar dalam magnet berada pada kutub magnet. Ada dua
kutub magnet, yaitu utara (U) dan selatan (S). Untuk mengetahui
kutub utara dan selatan dapat dengan mudah menggunakan kompas,
selain itu juga dapat melakukan percobaan sederhana dengan
menggunakan silet yang diletakkan diatas air atau dengan mengantung
magnet menggunakan benang tipis.
Gambar 2.3. Cara menentukan kutub – kutub magnet dengan
percobaan sederhana
c. Kutub magnet sejenis akan tolak menolak, dan yang berbeda jenis
akan tarik menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
Pada gambar di bawah ini memperlihatkan adanya hubungan antar
kutub – kutub magnet. Pada nomor 1 dan 2 menunjukkan adanya gaya
tarik antara kutub selatan dan utara, sedangkan nomor 3 dan 4
menunjukkan adanya gaya tolak menolak dari kutub yang sejenis baik
dari kutub selatan – selatan maupun utara – utara.
Gambar 2.4. Hubungan antar kutub – kutub magnet
d. Garis gaya magnet dapat menembus benda
Garis gaya magnet dapat menembus benda – benda tertentu, semakin
tebal benda yang ditembus maka kekuatan magnet juga harus semakin
besar.
Gambar 2.5. Garis gaya magnet dapat menembus benda
4)
3)
1)
2)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
3. Cara Pembuatan Magnet
Seperti yang telah diutarakan diatas, terdapat dua jenis magnet yaitu
magnet alam dan buatan. Magnet buatan dapat dibuat dengan tiga cara,
yaitu secara :
a. Menggosok
Besi yang semula bukan magnet, dapat dijadikan magnet dengan cara
menggosok ujung magnet tetap pada besi. Arah gosokan dibuat searah
agar magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi
teratur dan mengarah ke satu arah. Apabila magnet elementer besi
telah teratur dan mengarah pada satu arah, dapat dikatakan besi telah
menjadi magnet. Ujung – ujung besi yang digosok akan terbentuk
kutub – kutub magnet, sedangkan kutub – kutub magnet yang
terbentuk tergantung pada kutub magnet yang digunakan untuk
menggosok. Sedangkan pada ujung terakhir besi yang digosok, akan
mempunyai kutub yang berlawanan dengan kutub ujung magnet
penggosoknya.
Gambar 2.6. Pembuatan magnet dengan cara menggosok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
b. Induksi
Membuat magnet dengan cara induksi dengan meletakkan besi di dekat
magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi akan
terpengaruh atau tereduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya
teratur dan mengarah ke satu arah. Besi akan menjadi magnet sehingga
dapat menarik serbuk besi yang ada di dekatnya. Ujung besi yang
berdekatan dengan kutub magnet batang, akan membentuk kutub yang
selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi.
Gambar 2.7. Pembuatan magnet dengan cara induksi
c. Dialiri arus listrik (Elektromagnetik)
Besi juga dapat dijadikan magnet dengan cara dialiri arus listrik. Besi
dililiti kawat yang kemudian dihubungkan dengan baterai yang dalam
hal ini adalah sebagai sumber arus. Magnet elementer yang terdapat
pada besi akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan
baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan
mengarah ke satu arah. Besi akan menjadi magnet dan dapat menarik
serbuk besi atau benda feromagnetik yang berada di dekatnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Gambar 2.8. Pembuatan magnet dengan arus listrik
Dalam penelitian ini pada pokok bahasan cara pembuatan magnet, penulis
hanya memfokuskan pada pemahaman siswa mengenai pembuatan magnet
dengan cara mengalirkan arus listrik (elektromagnetik). Dengan demikian
penilaian yang digunakan juga khusus mengenai cara pembuatan magnet
dengan aliran listrik.
G. Pengguanaan Media Pembelajaran Video pada Pokok Bahasan Magnet
Konsep yang terdapat pada pokok bahasan magnet yang akan dibahas
dalam penelitian ini, meliputi : jenis – jenis magnet, sifat – sifat magnet, serta
cara pembuatan magnet dengan dialiri arus (eleltromagnetik). Konsep –
konsep tersebut memerlukan media pembelajaran yang menarik dalam
penyampaiannya kepada siswa karena merupakan materi pembelajaran yang
kompleks untuk jenjang sekolah dasar, terlebih dalam hal ini siswa memiliki
rasa keingintahuan yang kuat dan pengeksplorasian pada hal – hal baru serta
membuat keadaan siswa lebih fresh dan termotivasi dalam belajar.
Penggunaan media pembelajaran yang menarik sangat mendukung
dalam proses belajar mengajar sehingga diharapkan dapat mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
stimulus dan daya ingat siswa dan juga membangkitkan keaktifan siswa
dalam kegiatan belajar. Partisipasi siswa yang aktif melalui bimbingan guru
dalam pembelajaran akan membangun pengetahuan siswa sehingga
pengetahuan tersebut dapat dipahami dan diaplikasikan. Mengingat
pentingnya hal tersebut, maka dibutuhkan media pembelajaran yang menarik
agar siswa lebih bersemangat dan aktif dalam belajar. Media pembelajaran
video diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan untuk mengatasi persoalan
tersebut.
Video yang digunakan oleh peneliti dibuat dan dirancang sendiri oleh
peneliti. Peneliti tidak menggunakan video yang terdapat dalam internet atau
pada media lain karena dengan merancang dan membuat sendiri, peneliti
dapat menentukan kebutuhan materi siswa guna mendukung pencapaian hasil
belajar.
Media pembelajaran video merupakan salah satu sarana agar siswa
dapat terlibat aktif dalam pembelajaran karena tidak hanya disuguhi dengan
tayangan materi semata namun juga dapat melakukan percobaan langsung
baik dalam kelompok maupun mandiri. Pembelajaran dengan media video
dapat dilakukan dengan atau tanpa tatap muka dengan guru sehingga lebih
mempermudah siswa mengulangi materi pelajaran dimanapun dan dengan
waktu yang tidak terbatas. Alat bantu lain yang digunakan demi mendukung
pembelajaran adalah dengan adanya Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS ini
nantinya digunakan sebagai pedoman bagi siswa untuk lebih memahami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
materi pelajaran yang tersaji dalam video yang berisi langkah – langkah
percobaan serta soal latihan yang harus dikerjakan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk sebagai penelitian deskripsi kualitatif, yaitu
pendekatan penelitian dengan cara mendiskripsikan dan tanpa menggunakan
skor angka sehingga tidak menggunakan analisis statistik (Suparno, 2010).
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di Desa Pringwulung dan Mrican Yogyakarta,
dilaksanakan pada bulan Juli 2015.
C. Populasi dan Sampel
Suparno (2010:43) mengemukakan bahwa unsur penting dalam suatu
penelitian adalah bagaimana menentukan sampel dari populasi yang kita ingin
teliti.
1. Populasi
Populasi adalah semua anggota grup yang akan diteliti. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua peserta didik kelas 4 SD yang bertempat
tinggal di Mrican dan Pringwulung.
2. Sampel
Sampel adalah menunjuk suatu kelompok di mana informasi atau data
didapatkan. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas 4 SD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
di desa Pringwulung dan Mrican Yogyakarta. Pemilihan sampel
berdasarkan kedekatan lingkungan rumah peneliti dan kedekatan relasi
dengan peneliti. Sample yang digunakan dalam penelitian diambil secara
randon tanpa mengetahui tingkatan prestasi setiap siswa.
D. Desain Penelitian
Penelitian yang digunakan memanfaatkan penggunaan video.
Pembelajaran dengan dukungan video dilaksanakan di sebuah ruang dengan
fasilitas laptop yang telah disediakan peneliti. Treatmentdalam penelitian ini
berupa pembelajaran denganvideomagnet yang dibuat oleh peneliti. Pada
tahap ini peneliti berperan sebagai fasilitator agar pembelajaran berjalan
dengan baik, selain itu guna mendukung penelitian, peneliti mengumpulkan
dokumen berupa foto. Pelaksanaan pembelajaran dengan video dilaksanakan
dengan durasi yang berbeda mengingat subyek penelitian adalah siswa
sekolah dasar, dengan rentang waktu antara 3 – 4 jam.
Secara teknis pada awal pembelajaran siswa diminta mengerjakan soal
pre – test, kemudian peneliti memberikan treatment pada siswa dengan
melihat materi pada video serta mempraktekkan secara langsung percobaan
sifat – sifat magnet dan dilanjutkan dengan mengerjakan soal-soal post – test.
Penelitian ini diahiri dengan melakukan wawancara tertulis pada siswa.
Selama proses belajar dengan video magnet, siswa diperbolehkan
untuk mengulang kembali, menghentikan, dan memaju mundurkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
videoberkali-kali serta diperbolehkan untuk saling berdiskusi. Namun pada
pengerjaan soal-soal pre – test dan post – test dikerjakan secara mandiri.
Penelitian ini terdiri dari lima tahapan, yaitu : (1) analisis materi dan
KD, (2) penyusunan instrumen, (3) pemberian informasi awal mengenai
pembelajaran video, pelaksanaan pre – test, (4) pelaksanaan pembelajaran
pembelajaran media video, dan (5) post – testdan wawancara tertulis. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada bagan desain penelitian di bawah ini :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Gambar 3.1. Desain Penelitian
Tahap II
Penyusunan
instrumen
Tahap III
Pemberian
informasi
pembelajaran
video,
pelaksanaan
pre - test
Instrumen pembelajaran Video
Lembar Kerja
Siswa (LKS)
Instrumen pengumpulan
dan pengolahan data
Soal pre -
test
Soal pos–
testdan
wawanca
ra siswa
Data pre-test
Tahap IV
Pelaksanaan
pembelajaran
media video
Tahap V
Post – test dan
wawancara
ANALISIS KESIMPULAN
Tahap I
Analisis materi
dan KD
Analisis materi dan tujuan
pembelajaran
Analisis KD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
Berikut ini adalah uaraian dari bagan desain penelitian :
1. Tahap I : Analisis materi dan kompetensi dasar
a. Analisis Materi dan Tujuan Pembelajaran
Materi yang digunakan dalam pengembangan dan pembuatan
video penelitian merupakan materi magnet yang meliputi pengertian,
sifat – sifat, serta cara pembuatan magnet secara sederhana.Adapun
tujuan pembelajaran dalam penelitian ini, antara lain : 1) siswa dapat
mendefinisikan pengertian magnet; 2) siswa dapat menyebutkan
contoh – contoh magnet; 3) siswa dapat menyebutkan benda – benda
yang dapat dan tidak dapat ditarik magnet; 4) siswa dapat
menyebutkan kutub – kutub magnet; 5) siswa dapat memahami
peristiwa yang terjadi ketika kutub magnet yang sejenis dan yang
berbeda jenis didekatkan; 6) melalui percobaan, siswa dapat
menunjukkan kekuatan gaya magnet dalam menembus beberapa
benda dengan benar; 7) siswa memahami dan dapat membuat magnet
sederhana melalui percobaan secara mandiri.
b. Analisis Kompetensi Dasar
Adapun analisis kompetensi dasar yang digunakan dalam
penelitian adalah mendeskripsikan hubungan antara gaya, gerak dan
energi melalui percobaan (gaya gravitasi, gaya gesek, gaya magnet).
Fokus dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada gaya magnet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
2. Tahap II : Penyusunan instrumen
a. Video
Video dirancang peneliti dibawah bimbingan dosen dengan
menggunakan salah satu aplikasi yaitu adobe premiere 8. Video yang
digunakan pada penelitian ini berisi beberapa konsep yang terdapat
pada pokok bahasan magnet. Desain video disesuaikan dengan soal –
soal yang diberikan terhadap siswa sehingga percobaan – percobaan di
dalam video dibuat selalu berhubungan dengan soal – soal tersebut.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS)
Lembar kerja siswa (LKS) pembelajaran dengan media video
dirancang oleh peneliti dibawah bimbingan dosen. Lembar ini berisi
tentang alat dan bahan yang diperlukan, langkah – langkah
eksperimen, serta soal – soal yang harus dijawab siswa.
c. Soal Pre – test dan Post – test
Soal yang terdapat pada pre – test dan post – test merupakan
soal dengan isi dan jumlah yang sama. Pertanyaan yang terdapat pada
soal pre – test dan post – test merupakan tes esai yang mengacu pada
aspek kognitif. Sukardi (2008 : 94) mengemukakan bahwa tes esai
adalah tes dengan menggunakan pertanyaan terbuka, dimana dalam
tes tersebut siswa diharuskan menjawab sesuai dengan pengetahuan
yang dimiliki.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3. Tahap III : Pre – test
Pre – test diberikan pada siswa sebelum memulai pembelajaran
dengan menggunakan media pembelajaran video. Pre – test digunakan
untuk mengetahui sejauh mana pemahaman awal siswa mengenai materi
magnet sebelum diberikan pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran video.
4. Tahap IV : Pelaksanaan Pembelajaran dengan Media Pembelajaran
Video
Pembelajaran dengan dukungan media pembelajaran video
dilaksanakan di rumah peneliti. Saat pembelajaran ini, peneliti berperan
sebagai fasilitator dan pengamat. Siswa diberikan Lembar Kerja Siswa
(LKS) sebagai pedoman langkah – langkah percobaan serta berisi tugas
mandiri untuk dikerjakan siswa.
5. Tahap V : Post – tes dan Wawancara Siswa
Post – testdiberikan pada siswa setelah melaksanakan kegiatan
belajar dengan media pembelajaran video. Tujuannya untuk mengetahui
sejauh mana pengaruh penggunaan video terhadap hasil belajar siswa
pada materi magnet. Jumlah dan isi soal post – test sama dengan soal
pada pre – test. Hasil belajar dibatasi pada hasil pre – test dan post – test
pada pembelajaran menggunakan media pembelajaran video. Dengan
menggunakan tes ini peneliti dapat melihat pengaruh media pembelajaran
video terhadap hasil belajar siswa secara kuantitatif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Pada akhir pembelajaran, peneliti mewawancarai siswa untuk
mengetahui kesan, pesan serta saran siswa pada pembelajaran tersebut.
Hasil wawancara tersebut kemudian dideskripsikan.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis instrumen yaitu instrumen
pembelajaran dan instrumen pengumpulan data.
1. Instrumen Pembelajaran
Adapun instrumen pembelajaran yang digunakan adalah sebagai
berikut :
a. Media pembelajaran berbasis video untuk pokok bahasan magnet
dibuat dan dikembangkan sendiri oleh peneliti. Video ini berisi
tentang pengertian, contoh – contoh magnet, sifat – sifat magnet,
serta cara pembuatan magnet sederhana (CD video terlampir). Pelaku
dan narator dalam video tersebut adalah peneliti sendiri.
b. Lembar Kerja Siswa (LKS) berisi materi, langkah – langkah
percobaan serta soal – soal yang harus dikerjakan siswa baik pre –
test maupun post - test. Pre – test diberikan dengan tujuan
mengetahui sejauh mana pengetahuan awal siswa, sedangkan post –
test diberikan dengan tujuan mengetahui sejauh mana pemahaman
siswa setelah belajar dengan media video. Penyusunan pre – test dan
post – test menyesuaikan konsep – konsep yang terdapat pada video
dengan jumlah dan isi soal yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian
tersebut ada yang berbentuk tes dan non tes.
a. Instrumen berbentuk tes
Instrumen penelitian yang berbentuk tes yaitu pada pre – test dan
post – test yang dibuat sendiri oleh peneliti dalam bentuk tes esai.
b. Instrumen berbentuk non tes
Instrumen penelitian yang berbentuk non tes pada penelitian ini
adalah dengan melakukan pengamatan keaktifan siswa dalam belajar
serta melakukan wawancara tertulis untuk mengetahui kesan, pesan,
kritik, serta pengalaman yang diperoleh siswa.
F. Validitas
1. Uji Validasi Video
Pada penelitian ini, uji validasi video dilakukan oleh dosen
pembimbing. Uji validasi video dimaksudkan untuk memperoleh
masukan, serta penilaian kelayakan video yang dikembangkan oleh
peneliti.
2. Uji Validasi Instrumen
Instrument berupa soal pre – test dan post – test, serta wawancara
tertulis yang disusun oleh peneliti. Uji validasi instrument dilakukan oleh
mahasiswa non pendidikan fisika.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
G. Teknik Analisis Data
1. Penggunaan Video Pembelajaran Magnet
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil pre –
test dan post – test yang diujikan pada siswa. Hasil pre – test dan post –
test diskoring kemudian dianalisis dan dideskripsikan kemudian
dikelompokkan menurut kategori pemahaman, yang meliputi : sudah
paham (SP), paham (P), dan belum paham (BP). Selanjutnya hasil
diskripsi jawaban dan kategori pemahaman siswa dari pre – test dan post
– test dicantumkan ke dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.1. Format perubahan pemahaman siswa SD dilihat dari jawaban
pre – test dan post – test
Jawaban yang Nama Pre – test Post - test Kategori
Diharapkan Siswa
Pengertian
magnet
adalah . . .
Contoh
magnet buatan
antara lain . . .
Dst . . .
Jawaban siswa kemudian dianalisis sesuai pedoman kategori dan
skoring penilaian yang terdapat dalam lampiran. Jawaban pre – test dan
post – test siswa dibagi ke dalam dua kategori lagi, yaitu (1) siswa
mengalami perubahan pemahaman, dan (2) siswa tidak mengalami
perubahan pemahaman. Pada kategori saat siswa tidak mengalami
perubahan pemahaman, dibagi menjadi dua kemungkinan, yaitu karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
konsep sudah dikuasai siswa atau konsep yang dikuasai siswa salah.
Berikut adalah format kategori penilaian pemahaman siswa terkait
konsep magnet :
Tabel 3.2. Format kategori penilaian pemahaman siswa SD terkait konsep magnet
Konsep
Jawaban
yang
Diharapkan
Nama
Siswa
Kategori Pemahaman Konsep
yang Dikuasai
Keterangan
Sebelum belajar
dengan video
magnet
(pre test)
Setelah belajar
dengan video
magnet
(post test)
Pengertian
magnet
Contoh –
contoh magnet
buatan
Dst....
Pada tahap ini setelah menganalisis jawaban siswa, kemudian dilakukan
pengelompokan berdasarkan kategori siswa mengalami perubahan
pemahaman atau tidak mengalami perubahan pemahaman (mengacu pada
konsep yang telah dikuasai atau konsep salah dengan pemberian treatmet
pre – test dan post – test). Berikut ini adalah tabel pengelompokan
perbandingan tingkat kesulitan konsep dalam merubah pemahaman
mengenai materi magnet pada siswa Sekolah Dasar :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.3. Format pengelompokkan tingkat kesulitan konsep dalam merubah
pemahaman siswa SD
Konsep dalam Kemagnetan
Jumlah Siswa
Mengalami
Perubahan
Pemahaman
Tidak Mengalami
Perubahan Pemahaman
Total Konsep
salah
Konsep
sudah
dikuasai
Pengertian magnet
Contoh – contoh magnet
buatan
Dst....
Penskoran pre – test dan post – test dilakukan dengan menentukan
skor masing – masingsoal, menghitung skor total, kemudian menghitung
nilai. Pemberian jumlah total skor pada soal pre – test sama dengan
pemberian jumlah total skor pada post – test. Penskoran pada setiap
jawaban siswa berpedoman pada tabel konsep, soal, aspek yang diukur,
kriteria penilaian, serta skor pre – test dan post – test yang terdapat dalam
lampiran. Skor total yang dapat diperoleh siswa apabila menjawab
seluruh soal secara sempurna sesuai kriteria yang tepat dalam pedoman
adalah 40. Pada setiap soal terdapat skor masimal. Sedangkan skor total
adalah jumlah skor keseluruhan yang diperoleh siswa dari masing –
masing pre – test dan post – test.
Total skor pre – test dan post – test masing – masing siswa SD
kelas IV untuk setiap soal dicantumkan ke dalam tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Tabel 3.4. Format skor pre – test dan post– test siswa SD kelas IV setiap
butir soal
Nama Skor untuk Setiap Soal Total
Siswa 1 2 3a 3b 4 5a 5b 6a 6b 7 Skor
Untuk mencapai tujuan penelitian, yaitu mengetahui sejauh mana
manfaat penggunaanvideodalam meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa pada pembelajaran tentang magnet pada siswa SDkelas IV,
maka manfaat penggunaan video dapat dilihat melalui perubahan
pemahaman siswa pada konsep pembelajaran magnet. Sedangkan
perubahan pemahaman siswa diperoleh dengan mendiskripsikan jawaban
siswa per butir soal yang kemudian diberi skor. Hasil skor pre – test dan
post – testsiswa kemudian dihitung nilainya dan dicari persentase
kenaikannya.
Adapun penghitungan nilai akhir pre – test dan post – test siswa
untuk setiap soal dapat dihitung menggunakan pedoman sebagai berikut:
Nilai = Skor yang Diperoleh
Skor Total x 100%
Kemudian dicantumkan ke dalam tabel:
Tabel 3.5. Format kenaikanpre – test dan post – test siswa SD kelas IV
Nama
Siswa
Nilai Persentase
Kenaikan
(%) Pre – test (%) Post – test(%)
Jumlah Nilai
Nilai Rata-Rata (%)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa, total skor yang diperoleh
kemudian di analisis. Analisis pemahaman diadopsi dari Arikunto(2003)
dengan interval skor yang dapat dilihat sebagai berikut:
- Skor tertinggi yang mungkin diperoleh siswa 40
- Skor terendah yang mungkin diperoleh oleh siswa 0
- Penilaian menggunakan 5 (lima) kategori yaitu “sangat tinggi”,
“tinggi”, “cukup”, “rendah”, dan “sangat rendah”.
- Range = 40 - 0 = 40
- Pembagian interval
Range dibagi dalam 5 interval, maka lebar interval 40 : 5 = 8
Penentuan kriteria pemahaman siswa dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 3.6. Klasifikasi pemahaman siswa berdasarkan skor
Interval skor Tingkat pemahaman
33 – 40 Sangat Tinggi
25 – 32 Tinggi
17 – 24 Cukup
9 – 16 Rendah
≤ 8 Sangat Rendah Selanjutnya total skor dari pre – test dan post – test diberi
keterangan tingkat pemahaman berdasarkan klasifikasi seperti pada tabel
diatas. Contoh tabel yang digunakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7. Format tingkat pemahaman siswa
Nama
Siswa Pre – test
Tingkat
pemahaman Post – test
Tingkat
pemahaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Sedangkan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa ketika belajar
dengan media pembelajaran video, maka dalam penelitian ini peneliti
melakukan pengamatan pada masing – masing siswa kemudian dianalisis
pada tabel seperti di bawah ini :
Tabel 3.8. Formatpenilaian keaktifan siswa
No Aspek Keaktifan yang Diamati Nama Siswa
A B C Dst...
Jumlah
Rata – rata
Presentase (%)
Berdasarkan hasil analisis dari tabel 3.8 dapat terlihat keaktifan siswa
dalam kegiatan belajar dengan menggunakan video pembelajaran,
sehingga peneliti dapat mengambil kesimpulan video yang digunakan
sudah dapat membuat siswa aktif atau belum. Aspek keaktifan yang telah
diamati diskor kemudian dianalisis dengan rumus :
Presentase Keaktifan = Skor yang Diperoleh
Skor Totalx 100%
2. Tanggapan Siswa Mengenai Video Magnet dalam Pembelajaran
Untuk mengetahui pendapat siswa mengenai video pembelajaran
yang dibuat peneliti, maka dapat dilihat dari hasil wawancara siswa yang
kemudian dideskripsikan melalui uraian singkat. Peneliti hanya
memberikan beberapa pertanyaan yang akan dijawab siswa kemudian
menyimpulkan bagaimana perasaan siswa ketika belajar dengan video
pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB IV
DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian terdiri dari tiga tahapan, antara lain pembuatan
video magnet, uji coba instrumen, serta pengambilan data dan evaluasi.
1. Pembuatan Video Magnet
Awal November 2014 peneliti mulai menganalisis materi serta
menyusun konsep materi magnet, mengingat fokus penelitian adalah
siswa SD maka konsep tersebut disesuaikan dengan porsi materi siswa
jenjang SD. Minggu ke 2 bulan November 2014, peneliti mencari
berbagai sumber sebagai panduan dalam menyusun konsep magnet yang
akan diulas di dalam video baik dari media literatur maupun melalui
bimbingan dari dosen pembimbing. Pada minggu ke 2 bulan Desember
2014 peneliti mulai membuat skenario video untuk mengatur setting
pengambilan gambar, perekam video, alur cerita, narasi yang diucapkan
oleh narator dan perilaku yang harus ditunjukkan oleh narator sebagai
panduan membuat video agar pesan dapat sampai kepada sasaran belajar
dengan baik.
Setelah skenario tersusun, pada minggu ke 4 bulan Januari 2015
peneliti melakukan uji coba alat dan bahan yang dipergunakan untuk
menjelaskan konsep materi magnet. Uji coba alat dan bahan dilakukan
sebanyak 4 kali sampai akhirnya digunakanlah beberapa magnet (batang,
lingkaran, kompas, dan U), penjepit kertas, sendok, plastik, karet, kertas,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pensil, benang, silet, air, mangkok kecil, mainan bermagnet, baterai,
paku, dan kawat email.
Setelah alat dan bahan yang diperlukan siap, pada minggu ke 4
Januari 2015 peneliti mulai mengambil gambar mengenai sifat – sifat
magnet dan pembuatan magnet dengan dialiri arus melalui percobaan
sederhana dan takevideo untuk narasi pembuka maupun penjelasan
konsep magnet. Pengambilan gambar dan takevideo dilaksanakan di lab
kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Setelah semua item terkumpul, dilanjutkan dengan proses
edittingvideo secara utuh sesuai skenario video magnet. Dengan
menggunakan adobe premiere 8, dilakukan pemotongan dan
penggabungan semua item kemudian menambahkan title untuk
membubuhkan sedikit teks mengenai konsep magnet yang termasuk
dalam skenario. Proses selanjutnya, adalah menggabungkan media dalam
satu sequence yang kemudian di export kedalam bentuk video berformat
“.mp4” sehingga file mentah yang telah melewati proses edittingdapat
diputar pada media komputer. Untuk menguji kesiapan video, terlebih
dahulu dilakukan uji coba dengan menggunakan “media player clasic”
sehingga diperoleh hasil yang diharapkan.
Pada penelitian ini media digunakan sebagai fasilitas pendukung
tercapainya tujuan pembelajaran yakni dengan merancang dan
mengembangkan video pembelajaran yang sesuai kebutuhan siswa baik
dari segi materi maupun intelegensi. Materi video dirancang sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
materi dasar pada pokok bahasan magnet, kemudian dikembangkan lagi
tingkat kesulitannya sehingga pemikiran siswa dapat terasah seiring
bertambahnya informasi yang diberikan. Selain itu, hal ini juga bertujuan
untuk melatih daya tangkap siswa ditilik dari materi yang paling
sederhana mengingat subyek penelitian yang diteliti adalah siswa SD,
sehingga dengan demikian penting bagi peneliti menentukan konsep –
konsep yang tepat digunakan dalam media tersebut.
Adapun isi materi bahasan magnet yang tertuang dalam video
tersebut, antara lain :
a. Pengertian/definisi magnet.
b. Contoh – contoh magnet yang terdapat dalam kehidupan sehari –
hari.
c. Sifat – sifat magnet, meliputi : magnet dapat menembus benda,
magnet memiliki dua kutub, kutubyang saling tolak – menolak dan
tarik – menarik, serta daya magnet yang dapat menembus benda.
d. Cara pembuatan magnet secara sederhana dengan dialiri arus listrik.
e. Contoh pemanfaatan magnet dalam kehidupan sehari – hari.
2. Pelaksanaan Uji Coba Instrumen
Uji coba instrumen dilaksanakan pada minggu pertama bulan Maret
2015 di Yogyakarta, dengan sasaran uji pada mahasiswa non pendidikan
fisika yaitu pada mahasiswa Teknik Informatika, Akutansi, dan
Pendidikan Bahasa Indonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Berikut hasil skoring dan total skor pre – test dan post – test pada
sampel uji coba:
Tabel 4.1 Skor pre – test sampel uji coba
Nama Skor untuk Setiap Soal Total
Mahasiswa 1 2 3a 3b 4 5a 5b 6a 6b 7 Skor
Edwin 5 2,5 1,5 1,5 2,5 2,5 1,5 0,5 0 3 20,5
Sita 5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 3 3 0 26
Yoga 0,5 2,5 2,5 0,5 2,5 2,5 2,5 5 5 5 28,5
Tabel 4.2 Skor post – test sampel uji coba
Nama Skor untuk Setiap Soal Total
Mahasiswa 1 2 3a 3b 4 5a 5b 6a 6b 7 Skor
Edwin 5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 3 0,5 5 28,5
Sita 5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 5 5 5 35
Yoga 5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 5 5 7 37
Berikut perhitungan nilai akhir beserta persentase kenaikan nilai pre
– test dan post – test pada mahasiswa :
Tabel 4.3 Kenaikanpre – test dan post – test sampel uji coba
Nama
Mahasiswa
Nilai Kenaikan
(%) Pre –
test(%)
Post –
test(%)
Edwin 51,25 71,25 20
Sita 65 87,5 22,5
Yoga 71,25 92,5 21,25
Jumlah Nilai 187,5 251,25 63,75
Nilai Rata-Rata (%) 62,5 83,75 21,25
Berdasarkan data hasil pre – test dan post – test sampel yang terlihat
dalam tabel diatas, menunjukkan bahwa video yang dibuat beserta
instrumen penelitian sudah baik. Dibuktikan dengan adanya peningkatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
dari nilai pre – test sebesar 62,5% menjadi nilaipost – test sebesar
83,75%. Dengan demikian, peningkatan persentase nilai rata – ratapre –
test dan post – test sebesar 21,25%.
Pada uji instrumen ini mahasiswa memberikan koreksi dan saran
mengenai video yang dikembangkan oleh peneliti yaitu:
a. Durasi video yang digunakan terlalu lama.
b. Sebelum masuk kepercobaan lebih baik mengawali dengan
menampilkan konsep atau penjelasan terlebih dahulu.
c. Dilengkapi dengan penerapan alat – alat magnet dalam kehidupan
sehari – hari.
Berdasarkan koreksi dan saran tersebut, peneliti melakukan revisi
pada video yang dikembangkan yaitu dengan:
a. Mengedit kembali video dengan memotong durasi tayangan.
b. Mengedit kembali video dengan memberikan sedikit penjelasan di
awal menggunakan power point.
c. Mengedit kembali video dengan memberikan contoh – contoh
penggunaan magnet pada alat kehidupan sehari – hari.
3. Pengambilan Data dan Evaluasi
Pengambilan data dilaksanakan pada pertengahan bulan Juli 2015 di
rumah peneliti yang bertempet di Mrican dan Pringwulung. Pemilihan
sample berdasarkan kedekatan lingkungan rumah peneliti dan kedekatan
relasi dengan peneliti. Sample yang digunakan berjumlah 9 orang siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
SD kelas IV yang diambil secara randon tanpa mengetahui tingkat
prestasi setiap siswa.
Proses pembelajaran video sendiri memberikan umpan balik kepada
peneliti untuk melihat keaktifan dan hasil belajar yang diperoleh melalui
media pembelajaran tersebut. Tercapainya tujuan penelitian tersebut
ditunjukkan siswa melalui aspek pemahaman konsep magnet. Untuk
mengetahui adanya perubahan pemahaman dan hasil belajar siswa dapat
dilihat melalui hasil pre – test dan post – test, sedangkan tanggapan siswa
mengenai pemebalajaran dengan video magnetdilihat menggunakan
wawancara.
a. Pre – test
Awal pelaksanaan penelitian, peneliti memberi soal – soal untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman awal siswa mengenai konsep
magnet. Siswa mengerjakan secara mandiri dan tanpa melihat
tayangan video terlebih dahulu.
b. Pembelajaran
Ketika proses pembelajaran berlangsung, peneliti memberikan
informasi terkait teknis pembelajaran video yang akan dilakukan,
yaitu siswa diperbolehkan untuk mengulang kembali, menghentikan,
dan memaju mundurkan video berkali-kali serta diperbolehkan untuk
saling berdiskusi dan bertanya - jawab. Siswa juga melakukan
percobaan – percobaan sederhana menggunakan magnet guna
memperkuat pemahaman mengenai materi yang diajarkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
c. Post – test
Post – test bertujuan untuk mengetahui perubahan pemahaman siswa
setelah proses pembelajaran berlangsung. Post – test dilaksanakan
dengan mengerjakan soal – soal yang point – point dan bobot serta
jumlah yang sama dengan soal – soal pada pre – test. Post – test
dikerjakan secara mandiri tanpa melihat video dan berdiskusi.
Penelitian di Pringwulung dilaksanakan pada hari Minggu 12 Juli 2015
dengan 6 siswa SD dari pukul 09.15 – 12.10 WIB, sedangkan penelitian
di Mrican dilaksanakan pada hari Selasa 14 Juli 2015 dengan 3 siswa SD
dari pukul 18.20 – 20.55 WIB. Dalam proses belajar ini, peneliti berperan
sebagai fasilitator dan pengamat yang membantu siswa agar proses
belajar dengan video magnet dapat terlaksana dengan baik. Peneliti
hanya menggunakan satu laptop sebagai fasilitas belajar siswa. Kegiatan
belajar yang dilakukan siswa sebagaimana pada informasi awal dimana
siswa mengerjakan pre – test terlebih dahulu, kemudian menyimak video
yang ditayangkan peneliti, dan dilanjutkan dengan mengerjakan soal post
– test. Penelitian diakhiri dengan wawancaraketika siswa selesai
belajar.Peran peneliti dan kegiatan yang dilakukan siswa baik di
Pringwulung secara teknik sama seperti penelitian yang dilasanakan di
Mrican.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
B. Data dan Analisis
1. Analisis dan deskripsi setiap butir soal pre – test dan post – test
Data perbandingan nilai hasil pre – test dan post – test tersaji dalam
diagram di bawah ini :
Gambar 4.1. Diagram Batang Hasil Pre – test dan Post – test siswa
Gambar 4.2. Diagram Batang Kenaikan Pre – test dan Post - test
0
20
40
60
80
100
38,75 45 51,25
72,5
50
71,2566,25
50 53,75
76,2567,5
78,7596,25
63,75
87,5 87,575 82,5
Hasil Pre - test dan Post - test
Pre - test
Post - test
0
5
10
15
20
25
SD kelas IV
24,03
PR
ESEN
TASE
(%
)
JENJANG
Kenaikan Pre - test dan Post - test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Dari gambar 4.1 di atas yang mengacu pada data tabel 4.7 dan 4.8,
diperoleh kenaikan pre – test dan post – test sebesar 24,03%. Hasil
tersebut merupakan selisih nilai rata – rata pre – test dan post – test dan
tertera pada gambar 4.2.
Perubahan pemahaman siswa didukung oleh kemauan siswa untuk
aktif mengikuti proses belajar. Dibuktikan pada uraian tabel 4.11 dimana
semua siswa memiliki keaktifan diatas 50% yang artinya semua siswa
melakukan kegiatan ketika proses belajar dengan video berlangsung,
meliputi bertanya, mendengarkan, mencatat, berdiskusi, dan lain
sebagainya. Analisis presentase keaktifan siswa mengacu pada rumusan
tabel 3.8 sehingga diperoleh diagram batang keaktifan siswa ketika
belajar dengan menggunakan video magnet sebagai berikut :
Gambar 4.3. Diagram Batang Keaktifan Belajar Siswa
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
Naufal Yudis Zahra Nova Bima Tara Nisa Juven Prima
Pre
sen
tase
(%
)
Keaktifan Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Setiap konsep siswa SD jawabannya memiliki kategori pemahaman
konsep salah menjadi kurang tepat maupun menjadi konsep yang benar
dan tepat atau dari pemahaman yang kurang tepat menjadi pemahaman
konsep yang benar dan tepat.
Hasil pemahaman diperjelas pada tabel 4.5 walaupun secara
keseluruhan penggunaan video magnet memiliki efek dalam
pembelajaran, namun dalam merubah pemahaman siswa SD kelas IV
terkait pokok bahasan magnet, terdapat 1 konsep yang sama sekali belum
dipahami atau diluar pengalaman siswa yaitu mengenai cara pembuatan
magnet secara sederhana dengan dialiri arus listrik sehingga semua siswa
mengalami perubahan pemahaman. Sedangkan pada konsep magnet
dapat menembus benda, hanya 1 siswa memiliki pemahaman konsep
yang salah namun setelah belajar dengan media video konsep yang siswa
miliki masih kurang tepat. Pada dasarnya siswa telah menguasai konsep
mengenai materi magnet yang terlihat pada tabel 4.5, namun hanya 1
konsep yang sama sekali belum dipahami siswa yaitu mengenai cara
pembuatan magnet.
Berikut merupakan diagram batang jumlah siswa yang mengalami
perubahan pemahaman:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Gambar 4.4. Diagram Batang Jumlah Siswa yang Mengalami PerubahanPemahaman
Pada gambar 4.4 terlihat bahwa terdapat perubahan pemahaman siswa yang
ditunjukkan oleh diagram diatas. Melalui diagram yang tertera dapat dikatakan
bahwa terdapat tiga konsep yang sangat mengalami perubahan yaitu pada
konsep membuat magnet sederhana dengan dialiri arus sebanyak 9 siswa,
konsep magnet dapat menembus benda sebanyak 7 siswa, serta konsep benda –
benda yang dapat dan tidak dapat ditarik magnet sebanyak 7 siswa. Sedangkan
pada konsep gaya tolak – menolak dan tarik – menarik antar magnet siswa sama
sekali tidak mengalami perubahan pemahaman, hal tersebut dikarenakan siswa
telah menguasai konsep sehingga tidak berpengaruh terhadap perbedaan nilai
pre – test dan post – test. Perubahan pemahaman tersebut merupakan perubahan
jawaban tiap item soal yang dijawab siswa. Dalam hal ini salah satu faktor
pendukung yang berpengaruh adalah adanya dorongan belajar yang
mempengaruhi frekuensi aktivitas siswa dalam memutar ulang video,
mengulang dan meghentikan momen yang masih belum dipahami.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Frekuensi memutar video sudah cukup signifikan bagi siswa untuk
memahami materi magnet pada siswa SD kelas IV . Dibuktikan dengan
adanya hubungan antara aktivitas mengulang video dengan deskripsi
tingkat pemahaman siswa setelah belajar dengan video magnet.
Untuk memperkuat uraian diagram - diagram diatas maka perlu
adanya analisis data yang kemudian dikelompokkan ke dalam tabel.
Pemahaman siswa sebelum dan sesudah proses belajar dengan media
video magnet akan dijabarkan pada analisis dan deskripsi untuk setiap
butir soal pada pre – test dan post – test. Adapun soal yang terdapat
pada pre – test dan post – test,dengan penjabaran sebagai berikut :
Tabel 4.4. Perubahan pemahaman siswa SD dilihat dari jawaban pre – test dan post – test
Jawaban yang
diharapkan
Nama
siswa Pre – test Post – test
Kategori
Suatu benda
yang memiliki
sifat dapat
menarik
partikel
besi/logam
yang ada
disekitarnya
Naufal
Magnet adalah suatu besi
yang memiliki dua kutub
yaitu kutub utara dan
selatan
-
BP
Yudis Magnet adalah benda yang
bisa menggerakkan benda
Magnet adalah besi yang
dapat menarik benda
BP
Zahra
Magnet adalah benda yang
bisa menarik pertikel benda
lain
Magnet adalah benda
yang bisa menarik
partikel benda lain
didekatnya dan memiliki
kutub
SP
Nova
Magnet adalah benda yang
bisa menarik partikel benda
disekitarnya
Magnet adalah benda
yang bisa menarik
partikel benda lain
SP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Jawaban yang
diharapkan
Nama
siswa Pre – test Post – test
Kategori
disekitarnya dan memiliki
kutub
Bima Magnet adalah benda yang
dapat menarik benda
Magnet adalah benda
yang dapat menarik besi
BP
Tara
Magnet adalah benda yang
bisa menarik komponen
benda lain didekatnya dan
memiliki kutub
Magnet adalah benda
yang bisa menarik
partikel benda lain
didekatnya dan memiliki
kutub
SP
Nisa
Magnet adalah benda yang
bisa menarik partikel benda
lain didekatnya
Magnet adalah benda
yang bisa menarik
partikel benda lain
didekatnya dan memiliki
kutub
SP
Juven
- Magnet adalah benda
yang dapat menarik
logam
BP
Prima
Magnet adalah benda yang
memiliki daya tarik
terhadap partikel/komponen
benda disekitarnya dan
memiliki kutub
Magnet adalah benda
yang memiliki daya tarik
terhadap partikel benda
disekitarnya dan memiliki
kutub
SP
Naufal
SP
Yudis
SP
Zahra
SP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Jawaban yang
diharapkan
Nama
siswa Pre – test Post – test
Kategori
Nova
SP
Bima
SP
Tara
SP
Nisa
SP
Juven
-
SP
Prima
SP
.
a.Benda yang
dapat ditarik :
penjepit kertas,
dan sendok.
Naufal
a. Benda yang ditarik magnet :
besi. Yang tidak dapat ditarik
: kayu
b. -
a. Benda yang ditarik
magnet : penjepit kertas dan
sendok. Yang tidak dapat
ditarik : plastik, karet,
kertas, dan pensil kayu
b. Magnet dapat menarik
benda logam
a. SP
b. SP
Yudis
a. Benda yang ditarik magnet :
penjepit kertas dan sendok.
Yang tidak dapat ditarik :
pensil
b. Magnet menarik benda
a. Benda yang ditarik
magnet : penjepit kertas dan
sendok. Yang tidak dapat
ditarik : plastik, karet,
kertas, dan pensil kayu
b. Magnet dapat menarik
benda yang terbuat dari
logam
a. SP
b. SP
Zahra
a. Benda yang ditarik magnet :
penjepit kertas. Yang tidak
dapat ditarik : pensil, kertas
b. Magnet dapat menarik
sesuatu
a. Benda yang ditarik
magnet : penjepit kertas dan
sendok. Yang tidak dapat
ditarik : plastik, karet,
kertas, dan pensil kayu
b. Magnet dapat menarik
besi
a. SP
b. P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Jawaban yang
diharapkan
Nama
siswa Pre – test Post – test
Kategori
Benda yang
tidak dapat
ditarik magnet :
plastik, karet,
kertas, dan
pensil kayu
b.Magnet dapat
menarik benda
- benda logam
Nova
a. Benda yang ditarik magnet :
penjepit kertas dan sendok.
Yang tidak dapat ditarik :
plastik
b. Magnet menarik sendok
a. Benda yang ditarik
magnet : penjepit kertas dan
sendok. Yang tidak dapat
ditarik : plastik, karet,
kertas, dan pensil kayu
b. Magnet dapat menarik
besi
a. SP
b. P
Bima
a. Benda yang ditarik magnet :
sendok. Yang tidak dapat
ditarik : pensil dan karet
b. -
a. Benda yang ditarik
magnet : penjepit kertas dan
sendok. Yang tidak dapat
ditarik : plastik, karet,
kertas, dan pensil kayu
b. Magnet dapat menarik
besi
a. SP
b. P
Tara
a. Benda yang ditarik magnet :
penjepit kertas dan sendok.
Yang tidak dapat ditarik :
karet dan plastik
b. Magnet bisa menarik
logam/besi
a. Benda yang ditarik
magnet : penjepit kertas dan
sendok. Yang tidak dapat
ditarik : plastik, karet,
kertas, dan pensil kayu
b. Magnet bisa menarik
logam/besi
a. SP
b. SP
Nisa
a. Benda yang ditarik magnet :
penjepit kertas dan sendok.
Yang tidak dapat ditarik :
karet, kayu, dan plastik
b. Magnet bisa menarik benda
- benda besi
a. Benda yang ditarik
magnet : penjepit kertas dan
sendok. Yang tidak dapat
ditarik : plastik, karet,
kertas, dan pensil kayu
b. Magnet bisa menarik
benda logam
a. SP
b. SP
Juven
a. Benda yang ditarik magnet :
sendok. Yang tidak dapat
ditarik : karet
b. Magnet dapat menarik
logam
a. Benda yang ditarik
magnet : penjepit kertas dan
sendok. Yang tidak dapat
ditarik : plastik, karet,
kertas, dan pensil kayu
b. Magnet dapat menarik
logam
a. SP
b. SP
Prima
a. Benda yang ditarik magnet :
sendok. Yang tidak dapat
ditarik : -
b. -
a. Benda yang ditarik
magnet : penjepit kertas dan
sendok. Yang tidak dapat
ditarik : plastik, karet,
kertas, dan pensil kayu
b. Magnet bisa menarik
besi
a. SP
b. P
Naufal
-
SP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Jawaban yang
diharapkan
Nama
siswa Pre – test Post – test
Kategori
Yudis
SP
Zahra
SP
Nova
SP
Bima
SP
Tara
SP
Nisa
-
SP
Juven
SP
Prima
SP
Naufal
a. Kutub magnet utara dan
magnet utara di dekatkan akan
mengalami gaya tolak -
menolak
b. Kutub yang saling tarik
adalah kutub yang lawan jenis
a. Kutub magnet utara dan
magnet utara di dekatkan
akan mengalami gaya tolak -
menolak
b. Tarik - menarik : S - U, U
- S dan tolak - menolak : U -
a. SP
b. SP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Jawaban yang
diharapkan
Nama
siswa Pre – test Post – test
Kategori
a.Magnet
sejenis di
dekatkan akan
terjadi gaya
tolak – menolak
b. Tarik -
menarik : U - S
dan tolak -
menolak : U -
U, S - S
dan yang menolak adalah
sejenis
U, S – S
Yudis
a. Jika kutub magnet utara
didekatkan dengan kutub utara
maka akan saling tolak -
menolak
b. Kutub yang tarik - menarik
adalah utara dan selatan, dan
yang tolak - menolak adalah
utara dan utara, selatan dan
selatan
a. Jika kutub magnet utara
didekatkan dengan kutub
utara maka akan saling tolak
- menolak
b. Yang tarik - menarik : U -
S, yang tolak - menolak U -
U dan S – S
a. SP
b. SP
Zahra
a. Kutub utara didekatkan
kutub utara akan tolak -
menolak
b. Tarik itu utara dan selatan/
yang beda dan tolak itu utara
sama utara, selatan sama
selatan/sama
a. Magnet kutub utara
didekatkan dengan kutub
utara akan saling tolak
b. Magnet tarik menarik :
utara dan selatan, dan tolak
itu utara dan utara, selatan
dan selatan
a. SP
b. SP
Nova
a. Kutub utara akan menolak
kutub utara
b. Tarik : utara dan selatan,
tolak : selatan dan
selatan/utara dan utara
a. Kutub utara saling
menolak kutub utara
b. Tarik : u - s, tolak : s - s/
u – u
a. SP
b. SP
Bima
a. Kutub utara tolak - tolakan
dengan kutub utara
b. Utara dan selatan
a. Kutub utara menolak
kutub utara
b. Tarik : u – s
a. SP
b. BP
Tara
a. Kutub utara didekatkan
dengan kutub utara akan
saling tolak - menolak
b. Tolak : selatan dan selatan
serta utara dan utara. Tarik :
utara – selatan
a. Kutub utara yang
didekatkan dengan kutub
utara akan saling tolak -
menolak
b. Tarik : utara - selatan.
Tolak : utara - utara, selatan
– selatan
a. SP
b. SP
Nisa
a. Kutub utara sama kutub
utara akan tolak - menolak
b. Tarik itu utara - selatan,
tolak itu selatan - selatan dan
utara – utara
a. Kutub utara dan kutub
utara akan tolak - menolak
b. Tarik : utara - selatan,
tolak : selatan - selatan dan
utara – utara
a. SP
b. SP
Juven
a. Kutub utara dekat kutub
utara akan saling tolak
b. Tolak : utara sama utara dan
selatan sama selatan, yang
tarik : utara sama selatan
a. Kutub utara dengan kutub
utara akan tolak menolak
b. Tolak : kutub yang
sama/utara sama utara dan
selatan sama selatan, yang
tarik : kutub yang beda/utara
sama selatan
a. SP
b. SP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Jawaban yang
diharapkan
Nama
siswa Pre – test Post – test
Kategori
Prima
a. Kutub utara didekatkan
dengan kutub utara maka
terjadi tolak - menolak
b. Tolak : s - s dan u - u. Tarik
: s – u
a. Kutub utara didekatkan
dengan kutub utara akan
saling tolak - menolak
b. Tarik : s - u, yang tolak : u
- u dan s - s
a. SP
b. SP
a. Magnet akan
menggerakkan
mainan
bermagnet
sesuai arah
geraknya
b. Magnet dapat
menembus
benda (benda)
yang memiliki
ketebalan
tertentu
Naufal
a. Mainan bergerak sama
seperti gerakan magnet
b. Buku yang tebal dapat
ditembus magnet
a. Magnet menembus buku
tebal dan mainan
dibawahnya ikut bergerak
seperti gerakan magnet
b. Menembus buku
a. SP
b. BP
Yudis
a. Gerakan mainan sama
dengan magnet
b. Magnet menembus buku
a. Mainan bergerak sama
dengan gerakan magnet
b. Magnet menembus buku
yang tebal
a. P
b. BP
Zahra
a. Mainannya bergerak
b. Buku dapat ditembus
magnet
a. Gerak mainan sama
dengan gerak magnet dan
magnetnya menembus buku
b. Magnet dapat menembus
buku dan menggerakkan
mainan
a. P
b. P
Nova
a. Gerak mainan sesuai gerak
magnet
b. Buku tebal dapat ditembus
magnet
a.Mainannya bergerak sama
dengan gerakan magnet
yang menembus buku
b. Magnet bisa menembus
buku dengan tebal tertentu
a. P
b. SP
Bima
a. Mainan bergerak sama
seperti gerakan magnet
b. Magnet bisa menembus
buku tebal
a.Mainan bergerak sama
seperti gerakan magnet,
padahal magnet dibawah
buku
b. -
a. P
b. BP
Tara
a. Magnet dapat menembus
buku dan menggerakkan
mainan
b. Buku dapat ditembus
magnet
a. Mainan bergerak sama
dengan gerakan magnet
b. Magnet bisa menembus
buku
a. P
b. BP
Nisa
a. Gerak mainan sama gerak
magnet
b. Magnet menembus buku
a.Mainan diatas buku
bergerak sama gerakan
magnet
b. Magnetnya menembus
buku
a. P
b. BP
Juven
a. Mainan bergerak kaya
magnet
b. Magnet menembus buku
tebal
a.Mainan diatas buku
bergerak sama seperti
gerakan magnet dibawah
buku
b. Magnet dapat menembus
buku yang tebal dan
menggerakkan mainan
a. P
b. P
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Jawaban yang
diharapkan
Nama
siswa Pre – test Post – test
Kategori
Prima
a. Gerak mainan sama gerak
magnet
b. -
a. Magnet menembus buku
tebal dan mainan
dibawahnya ikut bergerak
seperti gerakan magnet
b. Magnet menembus buku
a. SP
b. BP
Cara membuat
magnet
sederhana
dengan
melilitkan kawat
email (kawat
penghantar arus
listrik) pada
paku, kemudian
ujung - ujung
lilitan kawat
email tersebut
dihubungkan
pada kutub
positif dan
negatif dari
baterai. Tunggu
hingga beberapa
saat kemudian
dekatkan ujung
paku yang
terlilit kawat
dengan peniti
atau isi staples
untuk melihat
hasilnya
Naufal -
Siapkan dulu paku, kawat
email, baterai dan peniti.
Untuk membuat magnet
paku harus dililiti kawat
email. Ujung kawat email
dihubungkan dengan masing
- masing kutub baterai, lalu
tunggu beberapa saat dan
dekatkan ujung paku dengan
peniti. Jika peniti tertarik
paku, maka pakunya jadi
magnet
SP
Yudis
Paku dililitkan pada kawat
kemudian dikasih baterai dan
didekatkan ke peniti
Kawat ditempel ke paku dan
ditempelkan juga di baterai.
Lalu ujung paku didekatkan
dengan peniti
BP
Zahra -
Kawat dililitkan di paku,
ujungnya ditempel ke baterai
dan didekatkan dengan
peniti
P
Nova
Pakunya dililiti kawat dan
dikasih arus dari baterai lalu
didekatkan dengan isi staples
Membuat magnet dengan
alat baterai, paku, dan kawat
email. Kawat dililitkan pada
paku dan ditempelkan
diujung - ujung baterai,
ditunggu sebentar dan lalu
didekatkan dengan isi
staples
SP
Bima
Paku dikasih kawat sama
baterai lalu didekatkan dengan
peniti
Kawat dililitkan di paku, dan
ditempel ke baterai lalu
didekatkan dengan peniti
P
Tara
Paku awalnya dikasih kawat,
lalu kawatnya dicolokkan
pada baterai
Mula - mula siapkan paku,
kawat email, dan beterai.
Lilitkan kawat pada paku,
ujung - ujung kawat
dihubungkan pada kutub
negatif dan positif baterai.
Tunggu beberapa saat lalu
dekatkan ujung paku pada
peniti, kalau peniti tertarik
ke atas artinya paku itu jadi
magnet
SP
Nisa Membuat magnet dengan paku
yang dialiri arus dari baterai
Paku dikasih lilitan kawat,
kemudian pada ujung kawat SP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Jawaban yang
diharapkan
Nama
siswa Pre – test Post – test
Kategori
dan didekatkan pada besi ditempelkan pada baterai
dan ditunggu beberapa saat.
Setelah itu dekatkan paku
tadi pada isi staples atau
peniti dan jadilah magnet
Juven
Pakunya ditempelin kawat dan
baterai lalu didekatkan sama
peniti
Awalnya paku dikasih
kawat, lalu ditempel ke
baterai. Kemudian ujung
paku didekatkan ke peniti
P
Prima
Paku awalnya dikasih kawat,
lalu kawatnya dicolokkan
pada baterai
Paku dikasih lilitan kawat
email kemudian ujung kawat
diletakkan pada ujung kutub
- kutub baterai lalu paku
didekatkan pada isi steples
P
Berdasarkan tabel 4.4 terlihat pemahaman siswa kelas IV SD
mengenai konsep – konsep magnet sesuai materi yang telah dijelaskan
dalam video. Terkait perubahan pemahaman fenomena magnet tersebut
dapat dilihat pada kolom kategori, dengan SP adalah sangat paham, P
adalah paham, dan BP adalah belum paham.
Perubahan pemahaman siswa mengenai pengertian magnet siswa
Yudis, Bima, dan Juven cukup baik dalam menjelaskan pengertian dari
magnet setelah belajar menggunakan media video. Siswa Zahra, Nova,
Tara, Nisa, dan Prima tidak mengalami perubahan pemahaman, hal
tersebut dikarenakan kelima siswa tersebut dari awal telah memahami
pengertian magnet sehingga ketika belajar menggunakan media video
tidak terjadi perubahan pemahaman siswa. Sedangkan siswa Naufal
mengalami perubahan pemahaman yang justru menurun karena setelah
belajar dengan menggunakan video magnet pun tidak menjawab
pertanyaan pada post - test yang diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Mengenai contoh – contoh magnet buatan,semua siswa tidak
mengalami perubahan pemahaman karena telah dapat menyebutkan
contoh – contoh magnet buatan dengan benar dan tepatbaik sebelum
maupun setelah belajar dengan video, kecuali siswa Juven yang dapat
menjawab pertanyaan contoh magnet buatan dengan benar setelah belajar
dengan video.
Terkait sifat – sifat magnet yang dapat menarik benda logam, semua
siswa menjawab pertanyaan dengan benar dan tepat sehingga tidak
mengalami perubahan pemahaman, kecuali siswa Prima yang dapat
menjawab pertanyaan dengan lebih lengkap dengan menyebutkan contoh
benda yang dapat ditarik magnet berdasarkan percobaan yang
ditampilkan dalam video. Kemudian mengenai pendapat siswa pada
percobaan tersebut siswa Naufal, Yudis, Zahra, Bima, Tara, dan Prima
mengalami perubahan pemahaman yang terlihat dari penjabaran pendapat
yang sesuai dengan percobaan sehingga dapat dikatakan juga siswa
memiliki pemahaman dan memiliki perubahan pemahaman ketika dapat
menjelaskan dengan bahasa sendiri tentang percobaan yang dilakukan.
Sedangkan pendapat siswa Nisa dan Juven tidak mengalami perubahan
pemahaman pada karena telah mengetahui konsep dari percobaan yang
dilakukan sehingga tidak berpengaruh terhadap pre – test maupun post –
test yang diberikan.
Mengenai kutub – kutub magnet hanya siswa Naufal dan Nisa yang
mengalami perubahan pemahaman dimana pada saat sebelum belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
dengan video siswa tersebut tidak memiliki pemahaman mengenai kutub
– kutub magnet. Sedangkan siswa yang lain telah dapat menyebutkan
kutub magnet dengan benar dan tepat.
Mengenai sifat magnet yang saling tarik – menarik dan tolak –
menolak pada dasarnya semua siswa tidak mengalami perubahan
pemahaman karena telah memahami ketika kutub utara magnet
didekatkan dengan kutub utara magnet maka akan saling tolak – menolak
sehingga siswa dapat menjawab kutub mana sajakah yang akan
mengalami gaya tarik – menarik dan tolak – menolak ketika didekatkan.
Mengenai sifat magnet dapat menembus benda,semua siswa
mengalami perubahan pemahaman yang terlihat dari penjabaran jawaban
pada soal pre – test maupun post – test, namun untuk siswa Tara
mengalami perubahan pemahaman yang justru menurun karena setelah
belajar dengan menggunakan video magnet pun tidak menjawab
pertanyaan soalpost - test yang diberikan.Kemudian mengenai pendapat
siswa untuk percobaan tersebut siswa Naufal, Yudis, Zahra, Nova, Juven,
dan Prima mengalami perubahan pemahaman yang terlihat dari
penjabaran konsepdengan menggunakan bahasa sendiri yang sesuai
dengan percobaan sehingga dapat dikatakan juga siswa memiliki
pemahaman dan memiliki perubahan pemahaman. Siswa Tara dan Nisa
tidak mengalami perubahan pemahaman karena telah mengetahui konsep
dari percobaan yang dilakukan sehingga tidak berpengaruh terhadap pre
– test maupun post – test yang diberikan namun terlihat masih jauh dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
jawaban yang diharapkan. Sedangkan siswa Bima mengalami perubahan
pemahaman yang justru menurun karena setelah belajar dengan
menggunakan video magnet siswa justru tidak dapat menjelaskan dengan
bahasa sendiri mengenai percobaan yang telah dilakukan sehingga dapat
dikatakan juga bahwa pemahaman siswa mengenai sifat magnet dapat
menembus benda dengan ketebalan tertentu masih sangat lemah.
Terkait pembuatan magnet sederhana dengan dialiri arus dari baterai,
siswa Naufal, Nova, Tara, Nisa, dan Bima mengalami perubahan
pemahaman yang baik dimana pada post – test siswa dapat menjelaskan
secara runtut, tepat dan benar mengenai cara pembuatan magnet mulai
dari alat dan bahan yang diperlukan, langkah – langkah percobaan hingga
perolehan hasil percobaan yang dilakukakan. Sedangkan siswa Yudis,
Zahra, Bima, dan Juven mengalami perubahan pemahaman juga yang
terlihat pada hasil post – test namun siswa masih belum dapat
menjelaskan secara runtut dan lengkap mengenai cara pembuatan magnet
sehingga jawaban siswa belum cukup baik mewakili pertanyaan. Adapun
analisis perubahan pemahaman siswa dengan kategori penilaian deskripsi
setiap butir soal pre – testdan post – test :
Tabel 4.5. Kategori penilaian pemahaman siswa SD terkait konsep magnet
Kategori Pemahaman Konsep
yang Dikuasai
Konsep
Nama
Siswa
Sebelum belajar
video magnet
(pre - test)
Setelah belajar
video magnet
(post - test)
Keterangan
Naufal Konsep salah Tidak ada Siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Kategori Pemahaman Konsep
yang Dikuasai
Konsep
Nama
Siswa
Sebelum belajar
video magnet
(pre - test)
Setelah belajar
video magnet
(post - test)
Keterangan
Pengertian
magnet
jawaban perubahan
pemahaman yang
menurun
Yudis Konsep salah Konsep benar
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Zahra Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Nova Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Bima Konsep salah Konsep benar
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Tara Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Nisa Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Juven Tidak ada Konsep kurang Siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Kategori Pemahaman Konsep
yang Dikuasai
Konsep
Nama
Siswa
Sebelum belajar
video magnet
(pre - test)
Setelah belajar
video magnet
(post - test)
Keterangan
jawaban tepat perubahan
pemahaman
Prima Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Gambar
contoh -
contoh
magnet
Naufal Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Yudis Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Zahra Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Nova Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Bima Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Tara Konsep benar Konsep benar Siswa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Kategori Pemahaman Konsep
yang Dikuasai
Konsep
Nama
Siswa
Sebelum belajar
video magnet
(pre - test)
Setelah belajar
video magnet
(post - test)
Keterangan
dan tepat dan tepat mengalami
perubahan
pemahaman
Nisa Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Juven - Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Prima Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Benda -
benda
yang
dapat dan
tidak
dapat
ditarik
magnet
serta
pendapat
siswa
Naufal
a. Konsep benar
dan tepat
a. Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
b. Tidak ada
jawaban
b. Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Yudis
a. Konsep benar
dan tepat
a. Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
b. Konsep salah b. Konsep benar Siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Kategori Pemahaman Konsep
yang Dikuasai
Konsep
Nama
Siswa
Sebelum belajar
video magnet
(pre - test)
Setelah belajar
video magnet
(post - test)
Keterangan
dan tepat perubahan
pemahaman
Zahra
a. Konsep benar
dan tepat
a. Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
b. Konsep salah b. Konsep benar
Siswa mengalami
perubahan
pengalaman
Nova
a. Konsep benar
dan tepat
a. Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
b. Konsep kurang
tepat b. Konsep benar
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Bima
a. Konsep benar
dan tepat
a. Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
b. Konsep salah b. Konsep benar
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Tara a. Konsep benar a. Konsep benar Siswa tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Kategori Pemahaman Konsep
yang Dikuasai
Konsep
Nama
Siswa
Sebelum belajar
video magnet
(pre - test)
Setelah belajar
video magnet
(post - test)
Keterangan
dan tepat dan tepat mengalami
perubahan
pemahaman
b. Konsep benar b. Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Nisa
a. Konsep benar
dan tepat
a. Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
b. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Juven
a. Konsep benar
dan tepat
a. Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
b. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Prima
a. Konsep kurang
tepat
b. Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
b. Tidak ada b. Konsep benar Siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Kategori Pemahaman Konsep
yang Dikuasai
Konsep
Nama
Siswa
Sebelum belajar
video magnet
(pre - test)
Setelah belajar
video magnet
(post - test)
Keterangan
jawaban perubahan
pemahaman
Kutub -
kutub
magnet
Naufal Tidak ada
jawaban
Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Yudis Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Zahra Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Nova
Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Bima Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Tara Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Nisa Tidak ada Konsep benar Siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Kategori Pemahaman Konsep
yang Dikuasai
Konsep
Nama
Siswa
Sebelum belajar
video magnet
(pre - test)
Setelah belajar
video magnet
(post - test)
Keterangan
jawaban dan tepat perubahan
pemahaman
Juven Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Prima Konsep benar
dan tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Sifat tolak
- menolak
dan tarik -
menarik
magnet
Naufal
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
dan tepat
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Yudis
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
dan tepat
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Zahra
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
Siswa tidak
mengalami
perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Kategori Pemahaman Konsep
yang Dikuasai
Konsep
Nama
Siswa
Sebelum belajar
video magnet
(pre - test)
Setelah belajar
video magnet
(post - test)
Keterangan
dan tepat dan tepat pemahaman
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Nova
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
dan tepat
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Bima
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep salah
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Tara
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
dan tepat
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Nisa
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
Siswa tidak
mengalami
perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Kategori Pemahaman Konsep
yang Dikuasai
Konsep
Nama
Siswa
Sebelum belajar
video magnet
(pre - test)
Setelah belajar
video magnet
(post - test)
Keterangan
dan tepat dan tepat pemahaman
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Juven
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
dan tepat
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Prima
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
dan tepat
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep benar
dan tepat
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Magnet
dapat
menembus
benda
Naufal
a. Konsep benar
b. Konsep kurang
tepat
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep salah
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman yang
menurun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Kategori Pemahaman Konsep
yang Dikuasai
Konsep
Nama
Siswa
Sebelum belajar
video magnet
(pre - test)
Setelah belajar
video magnet
(post - test)
Keterangan
Yudis
a. Konsep kurang
tepat
b. Konsep salah
a. Konsep benar
b. Konsep
kurang tepat
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Zahra
a. Konsep salah
b. Konsep kurang
tepat
a. Konsep benar
b. Konsep benar
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Nova
a. Konsep kurang
tepat
b. Konsep benar
a. Konsep benar
b. Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Bima a. Konsep benar
b. Konsep benar
a. Konsep benar
Tidak ada
jawaban
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman yang
menurun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Kategori Pemahaman Konsep
yang Dikuasai
Konsep
Nama
Siswa
Sebelum belajar
video magnet
(pre - test)
Setelah belajar
video magnet
(post - test)
Keterangan
Tara
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep kurang
tepat
a. Konsep benar
b. Konsep
kurang tepat
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman yang
menurun
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Nisa a. Konsep benar
b. Konsep salah
a. Konsep benar
b. Konsep salah
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Juven
a. Konsep kurang
tepat
b. Konsep benar
a. Konsep benar
b. Konsep benar
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Siswa tidak
mengalami
perubahan
pemahaman
Prima
a. Konsep benar
b. Tidak ada
jawaban
a. Konsep benar
dan tepat
b. Konsep
kurang tepat
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Membuat Naufal Konsep salah Konsep benar Siswa mengalami
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Kategori Pemahaman Konsep
yang Dikuasai
Konsep
Nama
Siswa
Sebelum belajar
video magnet
(pre - test)
Setelah belajar
video magnet
(post - test)
Keterangan
magnet
sederhana
dengan
dialiri arus
listrik
dan tepat perubahan
pengetahuan
Yudis Konsep salah Konsep tidak
sesuai
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Zahra Konsep salah Konsep kurang
tepat
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Nova Konsep kurang
tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami
perubahana
pemahaman
Bima Konsep tidak
sesuai
Konsep kurang
tepat
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Tara Konsep salah Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Nisa Konsep kurang
tepat
Konsep benar
dan tepat
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Juven Konsep tidak
sesuai
Konsep kurang
tepat
Siswa mengalami
perubahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Kategori Pemahaman Konsep
yang Dikuasai
Konsep
Nama
Siswa
Sebelum belajar
video magnet
(pre - test)
Setelah belajar
video magnet
(post - test)
Keterangan
pemahaman
Prima Konsep salah Konsep benar
Siswa mengalami
perubahan
pemahaman
Berdasarkan analisis hasil pre – test dan post – test siswa, kemudian
dilakukan pengelompokkan berdasarkan kategori siswa mengalami
perubahan pemahaman dan siswa tidak mengalami perubahan pemahaman
(karena konsep salah atau konsep sudah dikuasai). Di bawah ini
merupakan tabel pengelompokan jumlah siswa SD yang mengalami dan
tidak mengalami perubahan pemahaman konsep :
Tabel 4.6. Pengelompokkan jumlah siswa SD yang mengalami dan tidak
mengalami perubahan pemahaman konsep
Konsep Magnet
Jumlah Siswa
Mengalami
Perubahan
Pemahaman
Tidak Mengalami Perubahan
Pemahaman
Konsep Salah Konsep Sudah
Dikuasai Total
Pengertian
Magnet 4 0 5 9
Gambar contoh
- contoh magnet 1 0 8 9
Benda - benda
yang dapat dan
tidak dapat
ditarik magnet
serta pendapat
siswa
1 0 8 9
7 0 2 9
Kutub - kutub 2 0 7 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Konsep Magnet
Jumlah Siswa
Mengalami
Perubahan
Pemahaman
Tidak Mengalami Perubahan
Pemahaman
Konsep Salah Konsep Sudah
Dikuasai Total
magnet
Sifat tolak -
menolak dan
tarik - menarik
magnet
0 0 9 9
1 0 8 9
Magnet dapat
menembus
benda
7 0 2 9
6 1 2 9
Membuat
magnet
sederhana
dengan dialiri
arus
9 0 0 9
2. Penskoran hasil analisis pre – test dan post – test
Setelah dianalisis dan dideskripsikan setiap butir soal, maka
dilakukan skoring dari hasil pre – test dan post – test. Skoring tersebut
diberikan sesuai dengan ketentuan yang tertera dalam tabel 3.3 dan 3.4
yang kemudian hasil skoring ditotal. Hasil skoring dijabarkan sebagai
berikut:
Tabel 4.7. Skor pre – test siswa pada setiap butir soal
Nama Skor untuk Setiap Soal Total
Siswa 1 2 3a 3b 4 5a 5b 6a 6b 7 Skor
Naufal 0,5 2,5 2,5 0 0 2,5 2,5 3 2 0 15,5
Yudis 0,5 2,5 2,5 0,5 2,5 2,5 2,5 1,5 1 2 18
Zahra 5 2,5 2,5 0,5 2,5 2,5 2,5 0,5 2 0 20,5
Nova 5 2,5 2,5 1 2,5 2,5 2,5 2,5 3 5 29
Bima 0,5 2,5 2,5 0 2,5 2,5 0,5 3 3 3 20
Tara 5 2,5 2,5 2 2,5 2,5 2,5 5 2 2 28,5
Nisa 5 2,5 2,5 2,5 0 2,5 2,5 3 1 5 26,5
Juven 0 0 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 1,5 3 3 20
Prima 5 2,5 1,5 0 2,5 2,5 2,5 3 0 2 21,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 4.8. Skor post – test siswa pada setiap butir soal
Nama Skor untuk Setiap Soal Total
Siswa 1 2 3a 3b 4 5a 5b 6a 6b 7 Skor
Naufal 0 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 5 0,5 10 30,5
Yudis 3 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 3 2 4 27
Zahra 5 2,5 2,5 2 2,5 2,5 2,5 4 3 5 31,5
Nova 5 2,5 2,5 2 2,5 2,5 2,5 4 5 10 38,5
Bima 3 2,5 2,5 2 2,5 2,5 1,5 4 0 5 25,5
Tara 5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 3 2 10 35
Nisa 5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 4 1 10 35
Juven 2 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 2,5 4 4 5 30
Prima 5 2,5 2,5 2 2,5 2,5 2,5 5 1,5 7 33
Hasil skor masing-masing siswa ditotalkan kemudian dihitung nilai
akhir pre – test dan post – test. Berdasarkan tabel 4.7 dan 4.8 terlihat
perbedaan total skor dari keduanya dimana pada tabel 4.8 yang
merupakan nilai post – test lebih tinggi daripada skor yang tertera pada
tabel 4.7 yang merupakan nilai pre – test. Berikut hasil perhitungan nilai
akhir serta persentase kenaikan nilai pre – test dan post – test pada siswa:
Tabel 4.9. Kenaikanpre – test dan post – test siswa
Nama
Siswa
Nilai Kenaikan (%)
Pre – test(%)
Post – test(%)
Naufal 38,75 76,25 37,5
Yudis 45 67,5 22,5
Zahra 51,25 78,75 27,5
Nova 72,5 96,25 23,75
Bima 50 63,75 13,75
Tara 71,25 87,5 16,25
Nisa 66,25 87,5 21,25
Juven 50 75 25
Prima 53,75 82,5 28,75
Jumlah Nilai 498,75 715 216,25
Nilai Rata – rata (%) 55,42 79,44 24,03
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Berdasarkan hasil total skor pada pre – test dan post – test, masing-
masing siswa dikelompokkan pada tingkatan pemahaman seperti dalam
tabel berikut:
Tabel 4.10. Tingkat pemahaman siswa
Nama Siswa Pre - test Tingkat
Post - test Tingkat
Pemahaman Pemahaman
Naufal 15,5 Rendah 30,5 Tinggi
Yudis 18 Cukup 27 Tinggi
Zahra 20,5 Cukup 31,5 Tinggi
Nova 29 Tinggi 38,5 Sangat Tinggi
Bima 20 Cukup 25,5 Tinggi
Tara 28,5 Tinggi 35 Sangat Tinggi
Nisa 26,5 Tinggi 35 Sangat Tinggi
Juven 20 Cukup 30 Tinggi
Prima 21,5 Cukup 33 Sangat Tinggi
Pada tabel 4.10 terlihat perbedaan pemahaman hasil pre – test dan post –
test dimana siswa Nova, Tara, dan Nisa sebelumnya memiliki tingkat
pemahaman tinggi dan setelah belajar menggunakan
videomagnetmemiliki tingkat pemahaman sangat tinggi, dan siswa Prima
sebelumnya memiliki tingkat pemahaman cukup menjadi sangat tinggi.
Siswa Yudis, Zahra, Bima dan Juven sebelumnya memiliki tingkat
pemahaman yang cukup namun setelah belajar dengan video magnet
tingkat pemahaman siswa menjadi tinggi. Kemudian untuk siswa Naufal
yang sebelumnya memiliki tingkat pemahaman rendah setelah belajar
dengan video magnet memiliki tingkat pemahaman tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
3. Analisis keaktifan belajar siswa
Peneliti melakukan pengamatan mengenai keaktifan belajar siswa
ketika proses pembelajaran berlangsung dan kemudian dianalisis.
Pengamatan keaktifan tersebut diberikan sesuai dengan ketentuan yang
tertera dalam tabel 3.8 yang kemudian hasilnya ditotal dan dianalisis.
Hasil analisis dijabarkan sebagai berikut :
Tabel 4.11. Keaktifan belajar siswa
No Aspek Keaktifan yang Diamati
Nama Siswa
Naufal Yudis Zahra Nova Bima Tara Nisa Juven Prima
1.
Konsentrasi dalam mengamati video yang
disajikan 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2.
Mendengarkan dengan seksama teori yang
disampaikan 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3.
Membaca dengan seksama langkah - langkah
percobaan 1 0 1 0 0 1 1 0 1
4.
Mengamati dengan seksama percobaan yang
dilakukan 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5
Menulis poin - poin pokok materi yang
disampaikan 0 0 1 0 0 0 1 0 1
6 Aktif dalam bertanya 0 0 0 1 0 1 0 0 0
7 Aktif menjawab pertanyaan 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 Aktif dalam melakukan percobaan mandiri 1 1 0 1 0 1 0 1 0
9 Aktif melakukan percobaan dalam kelompok 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10 Aktif dalam berdiskusi dan memecahkan masalah 1 1 1 1 1 1 1 1 1
dalam kelompok
Jumlah Nilai 8 7 8 8 6 9 8 7 8
Rata – rata 0,8 0,7 0,8 0,8 0,6 0,9 0,8 0,7 0,8
Presentase (%) 80 70 80 80 60 90 80 70 80
Berdasarkan tabel analisis di atas, terlihat bahwa semua siswa aktif
dalam mengikuti kegiatan belajar IPA dengan materi magnet
menggunakan video pembelajaran. Terlihat dari presentase keaktifan
belajar yang diatas 50%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
C. Pembahasan
1. Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa dengan Penggunaan Video
Magnet
Aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini ditunjukkan dengan
adanya kegiatan mendengarkan, mengamati, menulis, membaca, tanya –
jawab, melakukan percobaan, dan berdiskusi serta ditunjukkan dengan
adanya aktivitas berfikir.Dorongan keinginan belajar siswa terlihat dari
antusiasme dalam mengikuti kegiatan belajar sehingga mengacu pada
keaktifan belajar siswa, hal tersebut terlihat dari hasil pengamatan yang
dilakukan peneliti.
Penggunaan media video pada penelitian ini sedikit berbeda dari
model ceramah karena mereka secara langsung melakukan aktivitas
belajar baik dengan praktek sederhana maupun berdiskusi. Pada kegiatan
ini siswa memutar ulang video, mengulang bagian yang belum dipahami,
maupun menghentikan momen tertentu untuk dipahami sesuai keinginan
mereka, maka dapat disimpulkan pula bahwa dalam melakukan aktivitas
– aktivitas belajar yang telah diuraikan oleh peneliti siswa memiliki
dorongan belajar magnet. Jadi, melalui video magnet siswa menjalani
proses belajar.
Melalui penelitian ini terlihat banyak kelebihan video dalam
menyampaikan informasi pengetahuan yang secara efektif berpengaruh
terhadap pemahaman siswa. Kelebihan yang pertama, segala pengertian
dapat disampaikan dengan cara yang lebih konkret dari pada yang dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
disampaikan oleh kata-kata yang diucapkan, dicetak, atau ditulis
(Suleiman. 1981:16 – 18). Kedua, dapat diputar ulang atau dihentikan
pada momen tertentu tanpa mengganggu siswa lain. Ketiga mengatasi
keterbatasan jarak dan waktu yaitu dapat dipelajari kapan saja di luar jam
pelajaran dan keempat, menghasilkan cara yang lebih efektif dalam
waktu yang lebih singkat.
Faktor pendorong kebutuhan belajar menyebabkan pemanfaatan
video yang dibuat pada pokok bahasan magnet memiliki efek dalam
pembelajaran jenjang SD kelas IV. Hal ini ditunjukkan dengan hasil
penelitian yaitu adanya peningkatan pemahaman siswa SD kelas IV
setelah belajar menggunakan video magnet. Peningkatan pemahaman
tersebut terlihat dari jawaban siswa yang salah maupun belum sempurna
ketika pre – test dan kemudian menjadi jawaban yang mengandung
konsep benar dan tepat ketika post – test, melalui peningkatan
pemahaman siswa secara deskripsi pada setiap butir soal.
Deskripsi perubahan pemahaman siswa terbukti dalam rangkuman
tabel 4.4, 4.5, dan 4.10. Dari tabel 4.4 dan 4.5terlihat pemahaman awal
siswa SD kelas IV mengenai konsep magnet yang kurang benar bahkan
belum diketahui pemahaman siswa menjadi lebih baik (siswa memiliki
konsep semakin benar dan yang tepat) walaupun pada beberapa konsep
siswa masih kesulitan untuk memahaminya. Pada beberapa konsep yang
sama sekali tidak dipahamisiswa, setelah belajar dengan videomagnet
menjadi paham dengan benar dan tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
Berdasarkan tabel 4.10 terlihat adanya perubahan peningkatan
pemahaman siswa, yaitu pada satu siswa yang sebelumnya memiliki
tingkat pemahaman rendah terhadap konsep magnet, setelah belajar
dengan menggunakan video magnet pemahamannya menjadi tinggi.
Lima siswa lainnya yang sebelumnya memiliki pemahaman cukup
menjadi tinggi, dan tiga siswa lainnya yang sebelumnya sudah memiliki
pemahaman tinggi menjadi sangat tinggi.
Bukti lain mengenai peningkatanpemahaman siswa SD kelas IV
tentang materi magnet setelah belajar dengan video terlihat pada tabel 4.9
dimana diketahui nilai rata – rata pre – test sebesar 55,42% yang
meningkat pada nilai post – test menjadi sebesar 79,44% sehingga dapat
dikatakan bahwa presentase kenaikan pemahaman siswa SD kelas IV
adalah sebesar 24,03%.
Penggunaan video pembelajaran melibatkan siswa untuk mandiri
dalam belajar dan memahami konsep. Siswa terlibat langsung pada
proses pembelajaran karena selain siswa melihat video, mereka juga aktif
melakukan percobaan magnet secara langsung. Chikering dalam Pannen
(1994:5), mengemukakan bahwa peserta didik yang memiliki
kemandirian belajar adalah peserta didik yang dapat mengontrol dirinya
sendiri, mempunyai motivasi belajar yang tinggi, dan memiliki
keyakinan akan dirinya serta memiliki orientasi atau wawasan luas.
Kemandirian belajar siswa SD tercermin dari sikap fokus memahami
pengetahuan yang dijabarkan baik dalam video magnet maupun praktek
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
langsung sebagai bentuk pengontrolan diri. Hal ini ditunjukan melalui
kecenderungan tingkah dan pembawaan diri siswa ketika belajar. Berikut
dokumen fokus belajar siswa SD :
Gambar 4.5. Foto fokus belajar siswa SD kelas IV ketika belajar dengan video
Konsep magnet bukan hal baru bagi siswa karena telah dipelajari
sebelumnya disekolah, namun dengan adanya media pembelajaran yang
menarik bagi siswa dapat meningkatkan semangat dan motivasi belajar.
Peran guru tidak hanya sebagai fasilitator yang memberikan peneguhan
pemahaman semata namun juga sebagai fasilitator yang menuntun
mereka mendapatkan pemahaman yang mendalam mengingat siswa SD
masih memiliki wawasan yang terbatas. Dapat dikatakan juga guru
sebagai pengajar yang mendominasi dalam perubahan pemahaman siswa
SD.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
2. Tanggapan siswa mengenai video magnet dalam pembelajaran
Hasil wawancara tertulis (terdapat dalam lampiran) dari siswa
menyatakan bahwa pembelajaran video yang dibuat peneliti sudah baik.
Siswa terlihat antusias saat mengikuti kegiatan belajar. Menurut siswa
dengan adanya pembelajaran dengan media video, mereka lebih
semangat dalam belajar karena merupakan pengalaman baru yang
mereka dapat sehingga mereka tidak merasa jenuh belajar materi magnet.
Selain itu mereka juga lebih paham mengenai materi yang disampaikan
karena bisa menerapkan dan mempraktekkan percobaan secara langsung
serta dapat mengulang kembali tayangan video pada materi yang masih
belum dipahami.
Hal tersebut terlihat juga dari pencapaian nilai hasil belajar siswa
dimana materi yang diajarkan dapat tersampaikan dengan baik terbukti
dengan dapat teraplikasikannya materi ke dalam pemecahan masalah.
Siswa dapat dengan mudah menyerap materi magnet serta melakukan
percobaan sifat – sifat dan cara pembuatan magnet baik secara mandiri
maupun dalam kelompok. Disamping itu, pembelajaran dengan media
video mengurangi efek jenuh belajar pada siswa serta mengurangi rasa
lelah belajar karena setiap hari siswa dihadapkan pada materi yang
kompleks dengan metode dan media belajar yang monoton.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
D. Keterbatasan Penelitian
Terdapat beberapa keterbatasan dalam penelitian ini, antara lain:
1. Sedikit sulit untuk mengumpulkan siswa SD kelas IV karena kegiatan
penelitian tidak dalam ruang lingkup sekolah. Oleh karena itu, upaya
dalam mendapatkan data yang lebih baik menjadi sangat terbatas.
2. Pada awal pembelajaran sedikit sulit mengkondisi siswa SD untuk
bekerjasama dan fokus dalam proses belajar sehingga sedikit berakibat
terhadap hasil yang diperoleh.
3. Kebutuhan belajar siswa dalam penelitian ini dirasa masih kurang, dan
peneliti hanya menggunakan LKS sederhana sebagai pendukung aktivitas
belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini berhasil mengembangkan dan menggunakan video
sebagai fasilitas dalam memperkuat pemahaman konsep pokok bahasan
magnet. Video yang dikembangkan layak digunakan untuk mempelajari
magnet setelah melalui tahap validasi oleh ahli. Setelah selesai tahap validasi
maka dilakukan revisi dan uji coba kepada mahasiswa. Setelah itu video
diimplementasikan kepada siswamenunjukkan bahwa:
1. Pemanfaatan videobaik digunakan dalam pembelajaran pada konsep
magnet pada jenjang SD. Hal ini terlihat dari hasil pre – test dan post -
test yang menunjukan adanya peningkatan yaitu nilai rata – ratapost – tes
lebih besar dari nilai rata – ratapre – test.
2. Pemanfaatan videomendorong siswa aktif belajar. Hal ini diukur melalui
pengamatan yang dinilai dengan beberapa aspek, terbukti dengan hasil
deskripsi rata – rata keaktifan siswa diatas 50%.
3. Tanggapan siswa mengenai video yang dikembangkan pada pokok
bahasan magnet adalah siswa merasa video dalam penelitian ini baik
digunakan dalam pembelajaran magnet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
B. Saran
Agar penelitian berikutnya lebih baik, maka peneliti memberikan
beberapa saran, yaitu:
a. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan mempersiapkan software yang akan
digunakan dengan benar, sehingga mengurangi kemungkinan terjadi
masalah yang dapat menghambat kelancaran pembuatan video.
b. Meskipun pembelajaran dengan bantuan video mendorong keaktifan
siswa dalam belajar yang nantinya berimplikasi terhadap hasil belajar
siswa, diperlukan juga teknik yang menarik dalam menyajikan materi
yang dapat dilengkapi dengan percobaan – percobaan sederhana agar
lebih menumbuhkan antusiasme siswa dalam belajar.
c. Dalam penggunaan video pembelajaran diperlukan pula kegiatan
instruksi sebagai bentuk dorongan kepada siswa untuk belajar.
Contohnya dengan menghadirkan LKS dalam pembelajaran, sehingga
dapat memperoleh pemahaman yang maksimal.
d. Video yang dikembangkan ini dapat digunakan dalam pembelajaran
magnet di sekolah pada jenjang SD, dengan syarat fasilitas yang
mendukung penggunaan media pembelajaran ini tersedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Berk, R.A. 2001. Multimedia Teaching with Video Clips : TV, Movies,
YouTube, and mtvU in the Colleg Classroom. International Journal of
Technology in Teaching and Learning, 5(1), 1 – 21.
Budi, Kartika. 2001. Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif
dalam Proses Pembelajaran Fisika di SMU, Efektifitasnya dan Sikap
Mereka pada Strategi Tersebut. Dalam Widya Dharma, XI (2), April.
Hal 43 – 71.
Daryanto. 2013. Media Pembelajaran : Peranannya Sangat Penting Dalam
Mencapai Tujuan. Yogyakarta : Gava Media.
Dimyati, dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka
Cipta.
Endarwati, Asteria Arni. 2009. Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Jigsaw II dalam Peningkatan Keterlibatan Siswa dalam
Peembelajaran Matematika pada Pokok Bahasan Operasi Hitung
pada Bentuk Aljabar di SMP 3 Godean Tahun Ajaran 2008/2009.
Skripsi : USD.
Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Harumning Tyas, Fransisca. 2012. Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Blog
Terhadap Motivasi, Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Siswa di
Kelas VIII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada Pokok Bahasan
Lensa. Skripsi : USD.
Latuheru, John D. 1988. Media Pembelajaran : Dalam Proses Belajar –
Mengajar Masa Kini. Jakarta : Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Pannen, Paulina. 1994. Belajar Mandiri: Mengejar di Perguruan Tinggi. PAU-
PPAI. Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud.
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Prenada Media.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Sudarmawan, dan Dony Ariyus. 2007. Interaksi Manusia dan Komputer.
Yogyakarta : Andi Offset.
Sudjana, Nana. 1992. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Suleiman, Amir Hamzah. 1981. Media Audio Visual untuk Pengajaran,
Penerangan dan Penyuluhan. Jakarta: PT Gramedia.
Sukardi, H.M. 2008. Evaluasi Pendidikan : Prinsip & Operasionalnya. Jakarta :
Bumi Aksara.
Suparno, Paul. 2007. Kajian dan Pengantar Kurikulum IPA SMP dan MT.
Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.
Suparno, Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta :
Universitas Sanata Dharma.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1988.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Usman, Moh. Uzer. 1997. Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Lampiran 1
Lembar Validasi
Validasi Instrumen
Lembar Validasi Video oleh Mahasiswa
Berilah tanda (√) pada kolom dibawah ini !
No Variabel Baik Kurang
1. Tulisan/teks
2. Gambar
3. Suara
4. Warna
5. Durasi video
Kritik dan Saran :
Yogyakarta, 5 Maret 2015
Penvalidasi,
(.................................)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Lampiran 2
Tabel konsep, soal, aspek yang diukur, kriteria penilaian, dan skor untuk Pre – test dan Post – test
Konsep Soal
Nomor Soal
Aspek Jawaban yang diharapkan
Skoring penilaian
Pre –
test
Post -
test
Pengertian magnet Jelaskan pengertian magnet ! 1 1 Pemahaman Suatu benda yang memiliki sifat dapat
menarik pertikel besi/logam yang ada
disekitarnya
Skor:
konsep benar &
tepat, skor: 5
konsep kurang
tepat, skor: 2 - 3
konsep tidak
sesuai, skor: 0,5
konsep salah/tidak
ada jawaban, skor:
0
Skor maksimal: 5
Gambar contoh –
contoh magnet
Coba gambarkan contoh –
contoh magnet yang kalian
temui !
2 2 Pemahaman
Magnet batang, magnet U, magnet jarum, dan
magnet lingkaran
Skor :
konsep benar &
tepat, skor: 2,5
konsep kurang
tepat, skor: 1,5
konsep tidak
sesuai, skor: 0,5
konsep salah/tidak
ada jawaban, skor:
0
Skor maksimal: 2,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Benda yang dapat
dan tidak dapat
ditarik magnet
a. Sebutkan benda –
benda apa saja yang
bisa dan tidak bisa
ditarik magnet !
b. Tuliskan pendapatmu
tentang percobaan
diatas !
3 3 Pemahaman a. Benda yang dapat ditarik magnet (dari
percobaan) : penjepit kertas dan sendok
besi
Benda yang tidak dapat ditarik magnet :
plastik, karet, kertas, dan pensil kayu
b. Magnet dapat menarik partikel benda
logam/besi
Skor soal a dan b:
konsep benar &
tepat, skor: 2,5
konsep kurang
tepat, skor: 1,5
konsep tidak
sesuai, skor: 0,5
konsep salah/tidak
ada jawaban, skor:
0
Skor maksimal: 2,5
Kutub – kutub
magnet
Gambarlah kutub – kutub
magnet !
4 4 Pemahaman
Skor :
konsep benar &
tepat, skor: 2,5
konsep kurang
tepat, skor: 1,5
konsep tidak
sesuai, skor: 0,5
konsep salah/tidak
ada jawaban, skor:
0
Skor maksimal: 2,5
Sifat tolak –
menolak dan tarik
– menarik magnet
a. Apa yang terjadi ketika
magnet berkutub utara
didekatkan dengan
magnet berkutub utara
?
b. Tulislah kutub yang
saling tarik – menarik
dan tolak – menolak !
5 5 Pemahaman a. Magnet sejenis didekatkan akan terjadi
gaya tolak – menolak
b. Tarik – menarik : U – S
Tolak – menolak : S – S dan U – U
Skor soal a dan b:
konsep benar &
tepat, skor: 2,5
konsep kurang
tepat, skor: 1,5
konsep tidak
sesuai, skor: 0,5
konsep salah/tidak
ada jawaban, skor:
0
Skor maksimal: 2,5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Magnet dapat
menembus benda
a. Apa yang terjadi ketika
kamu melakukan
percobaan diatas ?
b. Tulis pendapatmu
tentang percobaan
diatas !
6 6 Pemahaman a. Magnet akan menggerakkan mainan
bermagnet sesuai arah geraknya
b. Magnet dapat menembus benda (benda
yang memiliki ketebalan tertentu)
Skor soal a dan b:
konsep benar &
tepat, skor: 2,5
konsep kurang
tepat, skor: 1,5
konsep tidak
sesuai, skor: 0,5
konsep salah/tidak
ada jawaban, skor:
0
Skor maksimal: 2,5
Membuat magnet
sederhana dengan
arus listrik
Tulislah dengan bahasamu
sendiri bagaiman cara
membuat magnet dengan cara
dialiri
arus !
7 7 Pemahaman Cara membuat magnet sederhana dengan
melilitkan kawat email (kawat penghantar arus
listrik) paa paku, kemudian ujung – ujung
lilitan kawat email tersebut dihubungkan pada
kutub positif dan negatif dari baterai. Tunggu
hingga beberapa saat kemudian dekatkan
ujung paku yang terlilit kawat dengan peniti
atau isi staples untuk melihat hasilnya.
Skor:
konsep benar,
tepat & lengkap,
skor: 10
konsep benar &
tepat, skor : 7-9
konsep kurang
tepat, skor: 5-6
konsep tidak
sesuai, skor: 3-4
konsep salah,
skor: 1-2
tidak ada jawaban,
skor: 0
Skor maksimal: 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Lampiran 3
Lembar Soal Pre – test dan Post – test
LEMBAR KERJA SISWA
1. Jelaskan apa arti magnet !
Jawab :
2. Coba gambarkan contoh – contoh magnet yang kalian ketemui !
Jawab :
Lakukan percobaan sifat – sifat magnet di bawah ini !
3. Magnet menarik benda – benda logam
Alat dan Bahan :
Magnet, penjepit kertas, sendok, plastik, karet, kertas, dan pensil
kayu (kayu).
Langkah Percobaan :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mendekatkan magnet pada penjepit kertas, sendok, plastik, karet,
kertas, dan pensil kayu (kayu).
3. Mengamati apa yang akan terjadi ketika magnet didekatkan pada
benda – benda tersebut.
4. Menjawab pertanyaan dan menulis kesimpulannya.
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
a. Sebutkan benda – benda apa saja yang bisa dan tidak bisa ditarik
magnet !
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
b. Tuliskan pendapatmu tentang percobaan di atas !
Jawab :
4. Magnet memiliki 2 kutub (Utara dan Selatan)
Alat dan Bahan :
Magnet dan benang tipis
Langkah Percobaan :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mengikat magnet dengan benang tipis, kemudian
menggantungkannya.
3. Berdiri pada sembarang arah dan mengamati arah yang ditunjuk
kutub – kutub magnet.
4. Menggambarkan kutub – kutub magnet.
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
a. Gambar kutub – kutub magnet !
Jawab :
5. Magnet yang berkutub sejenis akan tolak menolak, dan yang berbeda jenis
akan tarik menarik
Alat dan Bahan :
Magnet batang, dan magnet U
Langkah Percobaan :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Mendekatkan magnet batang yang telah diketahui kutubnya pada
salah satu kutub magnet batang yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
3. Mendekatkan magnet batang yang telah diketahui kutubnya pada
magnet U, dan mencari kutub – kutub magnet U.
4. Mengamati bagaimana hasil yang diperoleh.
5. Menjawab pertanyaan.
Jawablah pertanyaan dibawah ini !
a. Apa yang terjadi ketika magnet berkutub utara didekatkan dengan
magnet berkutub utara ?
Jawab :
b. Tulislah kutub yang saling tarik menarik dan tolak menolak !
Jawab :
6. Magnet dapat menembus benda
Alat dan Bahan :
Magnet batang, mainan bermagnet, kertas, dan buku.
Langkah Percobaan :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Meletakkan mainan bermagnet diatas kertas dan diatas buku
dengan mendekatkan magnet batang dibawahnya.
3. Mengamati bagaimana hasil yang diperoleh dan menuliskan
kesimpulannya.
4. Melakukan pada benda/buku lain dengan ketebalan yang berbeda.
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
a. Apa yang akan terjadi ketika kamu melakukan percobaan di atas ?
Jawab :
b. Tulislah pendapatmu tentang percobaan di atas !
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
7. Percobaan Pembuatan Magnet Sederhana dengan Dialiri Arus Listrik
(Elektromagnetik)
Alat dan Bahan :
Batu baterai, paku, kawat email (kawat penghantar arus), silet, isi staples
dan kertas.
Langkah Percobaan :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2. Melilitkan kawat email pada paku.
3. Menghubungkan paku yang terliliti kawat email pada batu baterai.
4. Mendekatkan paku pada silet dan isi staples, serta pada kertas.
5. Mengamati apa yang terjadi dan membandingkan hasil percobaan.
6. Menjawab pertanyaan.
Jawablah pertanyaan di bawah ini !
a. Tulislah dengan bahasamu sendiri bagaimana cara membuat magnet
dengan cara dialiri arus !
Jawab :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Lampiran 4
Lembar Wawancara Tertulis
WAWANCARA TERTULIS
1. Bagaimana perasaan kalian dengan pelajaran IPA yang menggunakan video
kemagnetan?
2. Apakah dengan menggunakan video kalian menjadi paham tentang sifat –
sifat magnet?
3. Apakah dengan menggunakan video kalian menjadi paham tentang cara
pembuatan magnet?
4. Apakah setelah melihat tayangan tersebut kalian dapat membuat magnet
sendiri di rumah?
5. Apakah kalian senang belajar IPA dengan melihat video?
6. Apa yang bisa kalian ambil pelajaran tentang pelajaran IPA dengan video?
7. Adakah kesulitan kalian dalam memahami tayangan video tersebut?
8. Adakah kesulitan kalian dalam membuat magnet sendiri di rumah?
9. Apakah kalian tertarik belajar IPA dengan menggunakan video?
10. Tuliskan pengalaman yang kalian peroleh setelah belajar dengan
menggunakan video tersebut !
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 5
Sampel Lembar Validasi
Instrumen pada penelitian ini divalidasi oleh Dosen Pembimbing dan mahasiswa
non pendidikan fisika. Berikut adalah validasi mahasiswa Prodi Teknik
Informatika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 6
Sampel Hasil Pre – test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Lampiran 7
Sampel Hasil Post – test
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 8
Sampel Hasil Wawancara Tertulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Lampiran 9
Skenario Video Magnet
“MAGNET”
Video : *di ruang laboratorium fisika*
*Muncul slide pembukaan betuliskan Magnet, diteruskan dengan slide mengenai
pengertian, jenis – jenis, serta contoh magnet disertai musik pengiring*
Narator : [Selamat pagi adik – adik, hari ini kita akan belajar mengenai magnet]
Narator : [Disini kakak memiliki beberapa magnet, antara lain : magnet lingkaran,
magnet U, magnet batang, dan kakak juga punya dua kompas ya yang
satu berbentuk jarum dan satunya berbentuk lingkaran seperti ini ya..
Yang sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari adalah yang
berbentuk lingkaran karena praktis dan mudah dibawa kemana – mana,
jarum kompas merupakan magnet dimana salah satu sisi menunjukkan
arah utara dan satu sisinya lagi menunjukkan arah selatan.]
Narator : [Sebelum kita belajar lebih jauh mengenai magnet, mari kita mengetahui
sifat – sifat magnet terlebih dahulu. Kita akan melakukan beberapa
percobaan untuk mengetahui sifat – sifatnya.]
[Untuk mengetahui sifat magnet yang pertama kita memerlukan alat –
alat seperti : magnet batang, penjepit kertas, sendok, plastik, karet,
kertas dan pensil kayu. Kita akan melihat bersama – sama apa yang
akan terjadi ketika kita dekatkan magnet ini pada benda – benda di
bawah ini?.
Yang pertama kita dekatkan magnet dengan penjepit kertas. Adik – adik
bisa melihat ya.. Penjepit kertas bila didekatkan dengan magnet, maka
ia akan tertarik magnet.
- Kemudian bagaimana jika sendok yang kita dekatkan dengan
magnet?.
- Apakah sama dengan penjepit kertas?.
Nah.. ternyata, sendok jika didekatkan dengan magnet juga akan
tertarik oleh magnet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
- Lalu apa yang akan terjadi ketika kita mendekatkan plastik dengan
magnet?
- Apakah sama dengan penjepit kertas dan sendok ?
Mari kita lakukan, seperti ini ya... Nah plastik disini terbukti tidak
dapat tertarik oleh magnet dan plastik tetap dalam posisi diam.
- Bagaimana jika magnet didekatkan dengan karet?
Nahh.. sama seperti plastik, magnet tidak dapat menarik karet.
Karet tetap diam, tidak ada perubahan yang terjadi.
- Lantas bagaimana ketika kita mendekatkan magnet dengan kertas?
Mari kita coba..
Ternyata kertas juga tidak dapat ditarik magnet
- Dan bagaimana ketika kita dekatkan magnet dengan pensil kayu?
Apakah magnet dapat menarik kayu?. Mari kita lihat..
Magnet juga tidak dapat menarik kayu, kayu tetap pada posisi
semula. Tidak ada perubahan atau tarikan oleh magnet.
Dengan demikian, pada percobaan yang pertama dapat kita simpulkan
bahwa magnet hanya dapat menarik benda – benda logam]
*Narator menuliskan kesimpulan percobaan mengenai sifat magnet yang pertama
dipapan tulis*
Narator : [Untuk mengetahui sifat magnet yang ke-2, kakak akan melakukan
percobaan lagi. Disini kakak memerlukan alat, antara lain : kompas,
magnet batang, mangkok yang berisi air, silet, dan kakak juga
menyiapkan kertas yang sudah diberi tanda arah (barat, timur,selatan,
dan utara)]
[Pertama – tama kakak akan menaruh kompas ini pada arah yang
sembarang. Nah.. kakak akan berputar dan kita akan melihat apa yang
akan terjadi pada jarum kompas yang berwarna kehitaman atau biru
menunjukkan arah disamping kiri kakak, begitu juga pada kompas yang
lingkaran. Anak panah pada jarum menunjukkan arah disebelah kiri
kakak, sedangkan arah disebelah kiri kakak adalah arah utara, Seperti
ini ya..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Kemudian bila kakak berputar lagi, adik – adik bisa melihat arahnya
tetap sama seperti tadi. Yang jarum biru pada kompas menunjukkan
arah yang sama, yaitu utara sedangkan anak panah pada kompas
lingkaran juga menunujukkan arah utara.
- Nahh.. kakak akan berputar sekali lagi ya.. Apakah jarum
kompasnya akan menunjukkan hal yang sama?
Magnet jarum pada kompas dan anak panah pada kompas lingkaran
ternyata juga menunjukkan arah yang sama.
Dengan demikian, dapat disimpulkan pada jarum kompas yang
memuliki warna biru merupakan kutub magnet yang berarah utara
sedangkan sisi lainnya merupakan arah selatan.]
[Nah.. adik – adik, selain kita menggunakan kompas kita juga dapat
menggunakan magnet batang yang sudah diikat dengan tali tipis. Kita
juga dapat melihat arahnya dengan cara kita gantung magnet yang
sudah diikat dengan tali. Arah utara ada disebelah kanan saya. Coba
kalau saya berputar, ternyata sisi magnet yang menunjukkan arah utara
disimbolkan dengan warna merah, sedangkan sisi yang menunjukkan
arah selatan disimbolkan dengan warna hitam.
- Ketika saya berputar sekali lagi, dapatkah adik – adik melihat apa
yang akan terjadi pada magnet?
Oke.. saya sudah berputar dan lagi – lagi kutub magnet yang
disimbolkan warna merah ini menunjukkan arah utara saya,
sedangkan warna yang hitam menunjukkan arah selatan saya.
Seperti itu ya.. Oke kita akan berlanjut ke percobaan yang lain
untuk mengetahui sifat magnet yang ke-2.]
[Percobaan lain untuk melihat sifat magnet yang ke-2, kita memerlukan
alat mangkok berisi air. Kemudian saya menyiapkan silet, dan kertas
yang sudah saya beri tanda arahnya (utara, barat, timur, dan selatan).
Lalu kita letakkan kertas tersebut sesuai arah geografis kita ya.. Arah
utara di belakang saya dan selatan di depan saya. Kemudian saya
letakkan kertasnya sedemikian rupa dan mangkoknya saya taruh
diatasnya. Ditaruh dengan pas, kemudian silet tersebut kita letakkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
diatas air. Pelan – pelan sekali jangan sampai tenggelam. Bisa dilihat
ya.. ternyata silet ini juga menunjukkan arah utara sama seperti kompas,
bisa dilihat pada kompasnya juga ya..
Kompas tersebut menunjukkan arah utara, namun disini tidak
sepenuhnya menunjuk arah utara melainkan agak melenceng sekitar 22˚
atau yang sering disebut dengan sudut deklinasi. Jadi dengan demikian,
sifat magnet yang ke-2 dapat kita simpulkan : magnet memiliki 2 kutub,
yaitu kutub utara dan selatan.]
*Narator menuliskan kesimpulan percobaan mengenai sifat magnet yang ke-2
dipapan tulis*
Narator : [Kita akan melanjutkan ke percobaan selanjutnya untuk mengetahui sifat
magnet lainnya.]
[Adik – adik kita sudah mengetahui kutub yang ada pada magnet ini
dari percobaan sebelumnya. Untuk sifat magnet yang ke-3, kakak akan
dekatkan kutub – kutub ini pada kutub – kutub pada kompas.
- Nahh.. apa yang akan terjadi?
Adik – adik bisa melihat ketika kakak mendekatkan kutub utara
yang disimbolkan dengan warna merah dan kutub selatan yang
disimbolkan dengan warna hitam di dekatkan dengan kompas. Sisi
kompas yang berwarna gelap menunjukkan arah utara sedangkan
sisi yang lain menunjukkan arah selatan.
- Apa yang akan terjadi ketika kakak dekatkan magnet batang
berkutub utara pada kompas yang menunjukkan arah utara?
Ternyata sisi kompas arah utara yang hitam menjauhi arah utara
dari magnet batang kakak. Sehingga yang berdekatan yang
berdekatan dengan arah utara magnet batang kakak adalah kutub
selatan kompas. Dan ketika kakak putar, kakak dekatkan arah
selatan magnet batang pada kompas maka akan berdekatan dengan
kutub utara pada kompas atau bisa dikatakan juga kutub selatan
pada kompas menjauhi kutub selatan magnet batang.
- Lantas bagaimana ketika kakak dekatkan magnet yang tidak
diketahui kutubnya (karena ditutup isolatip)? Mana yang memiliki
arah utara dan mana arah selatan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Dengan percobaan seperti tadi kita dapat menentukan arah kutub –
kutub magnet batang ini. Tadi, jika sejenis kakak dekatkan maka
akan menjauhi atau tolak – menolak dan ketika berbeda jenis atau
berlawanan akan tarik – menarik. Coba ini.. kita belum tahu kutub
apa yang kita dekatkan pada kompas. Nah.. disini yang mendekati
magnet batang adalah kutub utara pada kompas, sehingga dapat
disimpulkan kutub magnet batang di depan kompas ini merupakan
kutub selatan. Jadi kutub ini kita beri simbol S (ditulis dengan
spidol). Sehingga sisi yang lain kutub magnet batang merupakan
kutub utara dan kita beri simbol U (ditulis dengan spidol).
Kita dapat menentukan juga kutub U dan S pada magnet yang
diisolatip juga, dengan cara yang sama seperti pada magnet batang
sebelumnya. Begitupun untuk magnet lingkaran.]
[Dari percobaan yang ke-3, dapat kita simpulkan : kutub sejenis pada
magnet akan saling tolak –menolak dan yang berbeda jenis akan saling
tarik – menarik. ]
*Narator menuliskan kesimpulan percobaan mengenai sifat magnet yang ke-3
dipapan tulis*
Narator : [Oke adik – adik sekarang kita akan melihat sifat magnet yang terakhir.
Kita dapat mengetahui sifat magnet yang terakhir dengan percobaan
juga.]
[Disini kita memerlukan magnet, mainan plastik yang tidak ada
magnetnya, dan mainan plastik yang bermagnet (biasanya pada mainan
untuk tempelan kulkas), kemudian ada kertas, dan buku yang agak
tebal.]
[Sebelumnya kita akan melihat apa yang akan terjadi ketika mainan
yang ada megnetnya kita letakkan diatas kertas, dan dibawah kertas kita
beri magnet. Mainan tersebut akan bergerak sesuai arah gerak magnet
yang saya gerakkan.
- Bagaimana ketika mainan yang tidak ada magnetnya saya taruh
diatas kertas yang dibawahnya saya beri magnet? Apa yang terjadi?
Ya betul.. mainan tidak dapat ditarik dan digerakkan oleh magnet
seperti pada mainan sebelumnya. Ingat ! Magnet hanya dapat
menarik benda logam atau magnet yang berbeda kutub.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Sedangkan ketika saya taruh mainan bermagnet pada buku yang
agak tebal, mainan bermagnet tidak dapat bergerak mengikuti
magnet yang saya gerakkan. Saat magnetnya saya gerakkan,
mainannya tetap diam.
- Dengan demikian apa yang dapat adik – adik simpulkan
berdasarkan sifat magnet ini?
Magnet dapat menembus benda dengan ketebalan tertentu. Magnet
bisa menembus benda yang besar dengan kekuatan/daya yang besar
juga.]
*Narator menuliskan kesimpulan percobaan mengenai sifat magnet yang terakhir
dipapan tulis*
Narator : [Oke adik – adik itu tadi kita telah mempelajari sifat – sifat magnet. Nah
sekarang kita akan belajar cara membuat magnet secara sederhana.]
[Sebelumnya pembuatan magnet sendiri dapat dilakukan dengan 3 cara,
yaitu : 1. dengan cara digosok (magnet digosokkan pada logam)
2. magnet didekatkan pada logam
3. dengan cara dialiri arus atau sering disebut elektromagnetik.
Kita disini akan belajar cara pembuatan magnet dengan dialiri arus.
Pada percobaan ini kakak memerlukan paku yang dililiti kawat email.
Kawat email sendiri adalah kawat yang dilapisi oleh bahan yang dapat
dialiri arus listrik. Kemudian isi staples, silet, dan batu baterai.
Kawat email dililitkan pada paku, kemudian paku yang telah dililiti
kawat email tersebut kita hubungkan dengan batu baterai. Kita tunggu
sejenak dan kita lalu kita dekatkan paku tersebut dengan alat – alat ini,
yaitu silet dan isi staples. Apa yang terjadi? Coba adik – adik lihat..
Paku bisa menarik silet, paku tersebut juga bisa isi staples.
- Namun apakah bisa menarik benda – benda lain, seperti kertas?
Tidak ya.. Kertas tidak dapat ditarik paku hanya logam – logam
saja yang dapat ditarik paku.
Kemudian jika kakak akan lepaskan paku dari sumber arus atau beterai.
Ternyata paku masih dapat logam namun lama – lama dayanya semakin
melemah kemudian akan menghilang. Sehingga pembuatan magnet
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
seperti ini bersifat sementara atau dapat melemah dan kemudian
menghilang daya magnetnya.]
[Kita dapat menyimpulkan sifat magnet ada 4, yaitu :
1. dapat menarik benda – benda logam
2. memiliki kutub utara dan kutub selatan
3. kutub yang sejenis akan tolak – menolak dan yang berbeda jenis
akan tarik – menarik
4. magnet dapat menembus benda
Proses pembuatan magnet ada 3 cara seperti yang telah kakak jelaskan
di awal.]
*Closing*
Narator : [Nahh.. adik – adik juga dapat melakukan percobaan sederhana tersebut
dirumah. Selamat belajar.]
*Muncul slide contoh penggunaan magnet dalam kehidupan sehari – hari*
*Penutup*
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Lampiran 10
Dokumentasi Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI