PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan...

156
PERANAN MOHAMMAD HATTA DALAM MENGEMBANGKAN KOPERASI DI INDONESIA TAHUN 1945-1965 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh : Krista Novia Yossi NIM: 051314021 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

PERANAN MOHAMMAD HATTA

DALAM MENGEMBANGKAN KOPERASI DI INDONESIA

TAHUN 1945-1965

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sejarah

Oleh :

Krista Novia Yossi

NIM: 051314021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa hormat, syukur dan ribuan terima

kasih saya persembahkan Skripsi ini kepada :

Tuhan Yesus Kristus yang selalu menjadi tempat

bersandar ku disetiap aku mengucap syukur &

terimakasihku.

Almamaterku .

Orang tua ku tercinta Bapak Yohanes Bulin, dan Ibu

Lucia, yang telah membesarkan dan mendidikku

dengan kasih sayang yang tak terhingga.

Abangku tersayang Natalis Sibat dan adikku

Victorinus Mario, kakak ipar ku Mariata Nani, dan

keponakkan ku Valent.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

v

MOTTO

“ Tuhan tidak melihat apakah kita menang atau kalah,

yang Ia lihat adalah Kesungguhan kita berusaha ”.

( Novi YossY)

Janganlah kamu khawatir dan berkata: Apakah yang akan kami

makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami

pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah.

Akan tetapi Bapa-Mu yang di surga tahu bahwa kamu

memerlukan semua itu.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kehendak-Nya,

maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Karena itu,

“Janganlah kamu khawatir tentang hari esok karena hari esok

mempunyai kekhawatirannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah

untuk sehari”

( Matius 6: 25-34 )

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

viii

ABSTRAK

PERANAN MOHAMMAD HATTA DALAM MENGEMBANGKAN KOPERASI DI INDONESIA

TAHUN 1945-1965

Krista Novia Yossi NIM : 051314021

Skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis latar belakang kehidupan Mohammad Hatta, Peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan Koperasi di Indonesia tahun 1945-1965, dan hambatan-hambatan yang dihadapinya selama mengembangkan koperasi di Indonesia.

Metodologi penelitian ini menggunakan metode sejarah, pendekatan multidimensional, dan ditulis secara deskriptif-analitis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mohammad Hatta mendapat pendidikan modern yang dimulai dari TIS ( Tweede Inlandsche School ) atau Sekolah Ongko Loro, ELS ( Europeesche Lagere School ), HBS ( Hogere Burgere School ), dan MULO ( Meer Uitgebreid Lager Onderwiijs ). Sedangkan pengalaman koperasi Mohammad Hatta berawal menjadi anggota eksekutif Jong Sumatranen Bond dan bergabung dalam organisasi Perhimpunan Mahasiswa Asing ( Indische Vereeninging ) di Negeri Belanda.

Peranan yang dimainkan oleh Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia ialah sebagai peletak sendi-sendi dasar perkoperasian, melakukan reorganisasi koperasi, memberikan nasehat kepada panitia konggres koperasi, melakukan penegasan untuk mengembangkan koperasi, melakukan pendidikan kader koperasi. Dalam mengembangkan koperasi di Indonesia Mohammad Hatta juga menghadapi hambatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

ix

ABSTRACT

THE ROLE OF MOHAMMAD HATTA IN DEVELOPING COOPERATION IN INDONESIA

(1945-1965)

KRISTA NOVIA YOSSI NIM : 051314021

This study intends to describe and analyze the background of Mohammad Hatta’s life, the role of Mohammad Hatta in developing cooperation in Indonesia and the obstacles faced by him while he was developing cooperation in Indonesia.

The method of this study is a method with a historical, multidimensional approach, and it is an analytical and descriptive study.

The result of this study shows that Mohammad Hatta gained modern education in TIS (Tweede Inlandsche School) or Sekolah Ongko Loro, ELS (Europeesche Lagere School), HBS (Hogere Burgere School) and MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs). Meanwhile the cooperation experience of Mohammad Hatta started when he became a member of Jong Sumatranen Bond Executive and Joined in foreign university student organization of foreign university student (Indische Vereeninging) .

The roles played by Mohammad Hatta in developing cooperation in Indonesia are when he become the founding father of cooperation, when he had done reorganization of cooperation, gave advices to the committee of the cooperation congress, developed the cooperation and educated cadres of cooprration. In developing cooperation in Indonesia, Mohammad Hatta also faced many different kinds of obstacles.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peranan

Mohammad Hatta Dalam Mengembangkan Koperasi di Indonesia tahun 1945-1965”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana

Pendidikan di Universitas Sanata Dharma, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Program Studi Pendidikan Sejarah.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan, bantuan

dan petunjuk dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Dr. Anton Haryono, M.Hum., selaku dosen pembimbing I yang telah

bersedia membimbing, membantu, dan memberikan banyak pengarahan, saran

serta masukkan selama penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Drs. A. A. Padi. selaku dosen pembimbing II yang bersedia memberikan

bimbingan, saran dan koreksi terhadap penulisan skripsi ini hingga selesai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

xi

6. Seluruh dosen dan Karyawan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Khususnya

dosen Pendidikan Sejarah dan sekretariat pendidikan sejarah yang telah

memberikan bekal pengetahuan dan membimbing penulis menyelesaikan studi di

Universitas Sanata Dharma.

7. Seluruh staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan

pelayanan kepada penulis dalam mendapat referensi.

8. Orang tua ku Bapak Yohanes Bulin, dan Ibu Lusia, yang selalu memberikan

dukungan baik moril maupun materil.

9. Teman-teman Pendidikan Sejarah seangkatan, kakak tingkat, maupun adik-adik

tingkat terima kasih atas persahabatan, kebersamaan dan kerja samanya selama

penulis menempuh pendidikan di Universitas Sanata Dharma hingga selesainya

skripsi ini.

10. Teman-temanku Midul, Yono, Hendra, Ressky, Devi, Danan, Verry, Yosafat

(Orang yang spesial, yang selalu setia mengisi hari-hariku terutama di waktu aku

sakit), serta semua anak kost wora-wari No. 81 terima kasih atas dukungan dan

motivasinya. Tanpa kalian, semua ini tidak ada apa-apanya.

11. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................................. vii

ABSTRAK .......................................................................................................... viii

ABSTRACT ........................................................................................................ ix

KATA PENGANTAR ........................................................................................ x

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I: PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Permasalahan .................................................................................. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ....................................................... 7

D. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 8

E. Landasan Teori ............................................................................... 12

F. Metodologi Penelitian ..................................................................... 18

G. Sistematika Penulisan ..................................................................... 23

BAB II: FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG MOHAMMAD

HATTA DALAM MENGEMBANGKAN KOPERASI DI INDONESIA

TAHUN 1945-1965 ………………………………………………..… 25

A. Faktor Pendidikan Mohammad Hatta ............................................. 25

1. Pendidikan Formal Mohammad Hatta ...................................... 27

2. Pendidikan Mohammad Hatta di Negeri Belanda ..................... 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

xiv

B. Faktor Politik Mohammad Hatta .................................................... 36

1. Peranan Mohammad Hatta Dalam Organisasi Perhimpunan

Indonesia ................................................................................... 38

BAB III: PERANAN MOHAMMAD HATTA DALAM MENGEMBANGKAN

KOPERASI DI INDONESIA TAHUN 1945-1965 ........................ 47

A. Mohammad Hatta Peletak Sendi-sendi Dasar Perkoperasian

Indonesia ....................................................................................... 49

B. Reorganisasi Koperasi Oleh Mohammad Hatta ........................... 58

C. Sumbangan Pemikiran Mohammad Hatta Kepada Panitia

Penyelenggara Konggres Koperasi Pertama ................................ 59

D. Penegasan Mohammad Hatta Untuk Pengembangan Koperasi ... 62

E. Pendidikan Kader-kader Koperasi ................................................ 67

BAB IV: HAMBATAN-HAMBATAN YANG DIHADAPI MOHAMMAD

HATTA DALAM MENGEMBANGKAN KOPERASI DI

INDONESIA TAHUN 1945-1965 ..................................................... 71

A. Hambatan Pada Masa Revolusi Fisik ........................................... 72

1. Perang Kemerdekaan melawan Agresi Belanda I dan II ......... 73

2. Perkembangan Politik Pada Awal Kemerdekaan Indonesia ..... 77

3. Keadaan Sosial Masyarakat Pada Awal Kemerdekaan

Indonesia .................................................................................. 84

4. Mohammad Hatta Mencari Bantuan Ekonomi

ke Luar Negeri ......................................................................... 85

B. Hambatan Pada Masa Pelaksanaan Demokrasi Parlementer ......... 87

C. Hambatan Pada Masa Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin .......... 90

D. Perubahan Kebijakan Perekonomian Nasional Kearah Liberal ... 98

E. Usaha Mohammad Hatta Dalam Mengatasi Berbagai

Hambatan Dalam Pengembangan Koperasi di Indonesia ............. 100

1. Mengembangkan Koperasi Kredit atau Simpan Pinjam ....... 101

2. Mendirikan Koperasi Produksi . ............................................ 102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

xv

3. Mengembangkan Koperasi Konsumsi ................................. . 103

BAB V: KESIMPULAN .................................................................................. . 106

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... . 112

LAMPIRAN ...................................................................................................... . 115

SUPLEMEN ..................................................................................................... . 117

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 : Sekolah Ongko Loro ......................................................... 115

Lampiran 2 : Prins Hendrik School ......................................................... 116

Lampiran 3 : Silabus ............................................................................... 118

Lampiran 4 : RPP .................................................................................... 121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Politik etis yang digulirkan oleh pemerintahan kolonial Hindia Belanda

pada permulaan abad XX, telah sedikit mengubah orientasi kebijakan

kolonialnya. Eksplotasi terhadap Indonesia mulai berkurang, karena mendapatkan

protes dari C. Th. Van Deventer. Ia melancarkan kritik terhadap pemerintah

Belanda, bahwa sudah selayaknya pemerintah kolonial Hindia Belanda membalas

budi kepada rakyat Indonesia. Akhirnya kritik ini direspon dengan baik, yaitu

dengan digulirkannya politik etis dengan tiga prinsip yang merupakan dasar

kebijakan baru pemerintah kolonial yang meliputi: pendidikan, pengairan, dan

perpindahan penduduk.1

Dengan adanya pendidikan akan sedikit mengubah nasib Inlander. Pola

pikir masyarakat pada waktu itu bisa dibilang masih kolot, dan hanya segelintir

orang saja yang mau sekolah. Pendidikan yang dijalankan oleh Belanda itu berupa

kebudayaan asing, dan dianggap oleh rakyat bernilai sejauh mereka mau

menyerap budaya asing dalam arti memperoleh keuntungan material. Jadi

pendidikan dalam pandangan rakyat hanya sebagai aset ekonomi.

2

1 M. C. Ricklef, Sejarah Indonesia Modern 1200-2008, Jakarta, Serambi Ilmu Semesta, 1998, hlm. 328. 2 J. S. Furnivall, Hindia Belanda Studi Tentang Ekonomi Majemuk, Jakarta, Freedom Institute, 2009, hlm. 394.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

2

Walaupun telah digulirkan politik etis, keadaan Indonesia tidak ada

perbaikan yang signifikan. Kenyataannya masyarakat Indonesia hanya dipandang

semata-mata sebagai daerah persediaan buruh yang murah.3

Pada masa revolusi fisik hampir semua sarana dan prasarana ekonomi

Indonesia rusak akibat perang. Walaupun sudah lama Indonesia dijajah oleh

bangsa asing, akan tetapi potensi ekonominya masih tetap ada. Sumber daya alam

Indonesia yang melimpah, hal ini tidak lepas dari luasnya negara Indonesia yang

terbentang dari Sabang sampai Merauke, yang terletak di daerah tropis. Walaupun

bangsa Indonesia memiliki sumber ekonomi yang potensial untuk diekspor,

namun kehidupan ekonomi negara kita tetap lemah. Kelemahan ekonomi negara

Indonesia pada waktu itu tidak lepas dari kelanjutan kendali dari pihak Belanda

Pada dasarnya

kehidupan ekonomi rakyat Indonesia sangat memprihatinkan, hal ini karena

kebijakan eksploitasi yang dilakukan oleh Belanda. Perjalanan ekonomi Indonesia

sungguh mengenaskan. Setelah pemerintahan kolonial Hindia Belanda dapat

dikalahkan oleh militer pendudukan Jepang, keadaan ekonomi Indonesia semakin

bertambah parah. Semua sumber daya alam yang ada di Indonesia dieksploitasi

oleh militer Jepang untuk kepentingan perang mereka. Kehidupan rakyat sangat

menyedihkan sekali, mereka kekurangan bahan makan, dan tenaga mereka

diperas oleh militer pendudukan Jepang. Semua hasil pertanian yang berupa beras

diminta oleh Jepang. Sehingga rakyat banyak yang mati kelaparan. Semua ini

akibat kekejaman dari tentara pendudukan Jepang.

3 Mohammad Hatta, Beberapa Pokok Pikiran Bung Hatta, Jakarta, UI Press, 1992, hlm. 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

3

atas ekonomi dan struktur ekonomi kolonial. Campur tangan dari pihak Belanda

telah menyebabkan perekonomian nasional Indonesia tidak dapat berkembang

dengan baik. Perekonomian Indonesia semaksimal mungkin harus dikelola

sendiri, dan orang asing terutama orang-orang Belanda jangan dibiarkan

menguasai keuangan dan perekonomian.4

Mohammad Hatta dilahirkan pada tanggal 12 Agustus 1902 di daerah

Minangkabau Sumatera Barat.

Salah satu orang Indonesia yang merasa prihatin dan hatinya tergerak

terhadap kondisi perekonomian nasional dan menolak penerapan ekonomi pasar

adalah Mohammad Hatta. Ia merupakan salah satu founding father yang

mempunyai peranan sentral dalam perjuangan kemerdekaan negara ini. Nama

Mohammad Hatta tidak asing bagi para pelaku ekonomi kerakyatan yang

mengembangkan koperasi. Sebagai bagian dari perjalanan sejarah bangsa ini,

maka sudah seyogyanya mengangkat kembali peranan yang telah disumbangkan

oleh Mohammad Hatta sebagai peletak dasar atau fondasi perkoperasian bagi

negara Indonesia terutama yang menyentuh aktivitas perekonomian rakyat kecil.

5

4 R. E. Elson, The Idea of Indonesia: Sejarah Pemikiran dan Gagasan, Jakarta, Serambi Ilmu Semesta, 2009, hlm. 260. 5 Mavis Rose, Indonesia Merdeka Biografi Politik Mohammad Hatta, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1991, hlm.8.

Pada usia tujuh tahun Mohammad Hatta masuk

sekolah dasar di kota Padang, kemudian melanjutkan pendidikannya di Meer

Uitgebreid Lager Onderwij (MULO) atau SMP di kota Padang. Pada tahun 1919

Mohammad Hatta lulus ujian MULO dan melanjutkan ke Prins Hendrikschool,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

4

sebuah SMA dengan penekanan khusus pada mata pelajaran ilmu dagang. Di

sekolah ini rasa kebangsaan Mohammad Hatta semakin bertambah, dan ia

menyadari kerugian ekonomi yang diderita rakyat di negeri ini karena kebijakan

ekonomi pemerintah kolonial yang eksploitatif. Selain bersekolah Mohammad

Hatta juga aktif dalam organisasi Jong Sumatra, dan bergaul dengan tokoh-tokoh

pergerakan nasional. Atas dorongan pamannya yang bernama Abdul Muis,

Mohammad Hatta disuruh untuk melanjutkan studinya dalam ilmu dagang di

Rotterdamse Handelhogeschool.6

Pada tanggal 3 Agustus 1921, Mohammad Hatta berlayar dari

Emmahaven dengan tujuan utamanya yaitu ke Universitas Leiden. Setelah sampai

di negeri Belanda, ia bergabung dalam organisasi Indische Vereeninging

(Perhimpunan Indonesia). Di negeri Belanda inilah Mohammad Hatta terangsang

rasa kebangsaan yang semakin kuat. Mohammad Hatta juga terpengaruh ideologi

Marx tentang kaum buruh. Mohammad Hatta menjadi pendukung kuat tentang

konsep “koperasi”, suatu kebijakan yang dianut oleh gerakan kemerdekaan di

beberapa negara lain. Mohammad Hatta mengatakan bahwa koperasi hanya

mungkin terjadi antara dua kelompok yang memiliki hak-hak dan kewajiban yang

sama, dan lebih jauh lagi kepentingan yang sama pula. Selain terlibat dalam

aktivitas politik, mohammad Hatta juga mendalami kegiatan ekonomi yang

bersendikan pada organisasi koperasi. Ia pergi ke kawasan negara Skandinavia

untuk mempelajari lebih dalam tentang kegiatan organisasi koperasi, dengan

6 Tashadi, dkk, Tokoh-tokoh Pemikir Kebangsaan, Jakarta, Depdikbud, 1993, hlm. 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

5

melihat secara langsung aktivitas ekonomi yang dijalankan oleh koperasi, ia dapat

memperoleh gambaran bahwa kegiatan koperasi sesuai kalau diterapkan di

Indonesia. Setelah menyelesaikan studinya di negeri Belanda, Mohammad Hatta

kembali pulang ke Indonesia. Pada masa kemerdekaan, ia mempunyai peranan

yang cukup penting dalam membangun perekonomian nasional. Sebagai orang

yang mempunyai pengalaman pendidikan dalam bidang ekonomi. Mohammad

Hatta berusaha untuk membangun perekonomian Indonesia yang mayoritas

rakyatnya hidup dibawah garis kemakmuran. Untuk menciptakan kemakmuran

bagi rakyat, maka ditempuh dengan jalan mengembangkan koperasi.

B. Permasalahan

Dari latar belakang masalah di atas penelitian ini hendak mengidentifikasi

dan menganalisis peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di

Indonesia. Adapun permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1. Faktor-faktor yang mendorong Mohammad Hatta berperan mengembangkan

koperasi di Indonesia. Permasalahan ini akan dijawab dengan menjelaskan

latar belakang keadaan ekonomi, pendidikan dan politik yang tidak dapat

dilepaskan dari tradisi Mohammad Hatta sebagai orang Minangkabau. Uraian

mengenai latar belakang kehidupan ekonomi, pendidikan dan politik akan bisa

menjelaskan mengenai lahirnya jiwa nasionalisme dari Mohammad Hatta,

sehingga ia akan berjuang untuk memperbaiki nasib rakyat Indonesia yang

secara ekonomi memprihatinkan dengan cara mengembangkan koperasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

6

2. Peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia.

Permasalahan ini akan dijawab dengan terlebih dahulu meneliti mengenai

situasi perekonomian Indonesia pada masa kolonial dan pasca kolonial, bahwa

kondisi perekonomian rakyat Indonesia amat memprihatinkan dan dikuasai

oleh modal asing. Selanjutnya akan dibahas usaha-usaha yang dilakukan oleh

Mohammad Hatta untuk mengembangkan koperasi.

3. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Mohammad Hatta dalam mendirikan

koperasi. Selama kiprah perjuanganya untuk memperbaiki nasib rakyat kecil

dengan cara mengembangkan koperasi tentunya Mohammad Hatta

menghadapi berbagai hambatan. Permasalahan yang ketiga ini akan dijawab

dengan menguraikan hambatan yang dihadapi oleh Mohammad Hatta dalam

mengembangkan Koperasi.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut:

1. Faktor-faktor apa saja yang mendorong Mohammad Hatta berperan

mengembangkan koperasi di Indonesia?

2. Bagaimana peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di

Indonesia?

3. Apa hambatan-hambatan yang dihadapi Mohammad Hatta dalam

mengembangkan koperasi di Indonesia dan bagaimana cara mengatasi

hambatan tersebut?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

7

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penelitian

Sesuai rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan ini adalah:

a. Mendeskripsikan dan menganalisis Faktor-faktor yang mendorong

Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia.

b. Mendeskripsikan dan menganalisis peranan Mohammad Hatta dalam

mengembangkan koperasi di Indonesia.

c. Mendeskripsikan dan menganalisis hambatan-hambatan yang dihadapi

oleh Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia.

2. Manfaat Penulisan

Manfaat Penulisan ini adalah:

a. Bagi Universitas Sanata Dharma

Selain untuk melaksanakan salah satu Tri Dharma perguruan tinggi

khususnya bidang penelitian yaitu llmu pengetahuan sosial, skripsi ini

diharapkan dapat memberikan kekayaan khasanah yang berguna bagi

pembaca dan pemerhati sejarah di lingkungan Universitas Sanata Dharma.

b. Bagi Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Penulisan skripsi ini diharapkan dapat menambah wawasan dan

pengetahuan mengenai sejarah para tokoh bangsa dan peranannya, lebih

khususnya tentang peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan

koperasi di Indonesia dan diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan

pelengkap dalam pembelajaran sejarah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

8

c. Bagi Penulis

Penulisan skripsi semakin memperdalam pengetahuan dan wawasan

penulis tentang sejarah peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan

koperasi di Indonesia.

d. Bagi Pembaca

Skripsi ini diharapkan mampu menarik minat pembaca untuk mempelajari

tentang sejarah Indonesia kontemporer, khususnya mengenai peranan

Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia.

D. Tinjauan Pustaka

Sumber sejarah berdasarkan sifatnya dapat dibagi menjadi dua, yaitu

sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah kesaksian dari

seorang saksi dengan mata kepala sendiri atau dengan pancaindera yang lain atau

dengan alat-alat mekanik seperti telepon dan lain-lain untuk mengetahui suatu

peristiwa.7 Louis Gottchalk juga menekankan bahwa sumber primer tidak perlu

“asli” (asli yang dimaksud di sini adalah bahwa dari sumber yang ada dalam

peristiwa tersebut) tetapi sumber primer itu hanya harus “asli” dalam artian

kesaksiannya tidak berasal dari sumber lain melainkan berasal dari sumber

pertama.8 Dengan demikian sumber primer harus dihasilkan oleh seseorang yang

sejaman dengan peristiwa yang dikisahkan.9

7 Louis Gottchalk, Mengerti Sejarah, Jakarta, UI Pres, 1969, hlm. 35. 8 Ibid, hlm. 36 9 Ibid, hlm. 35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

9

Adapun sumber primer yang digunakan dalam penulisan ini adalah berupa

sumber tertulis yang diperoleh melalui buku-buku. Buku-buku yang dimaksudkan

adalah sebagai berikut:

Meninjau Masalah Kooperasi,10

Bung Hatta Menjawab,

dalam buku ini Mohammad Hatta

memaparkan tentang pentingnya mengembangkan koperasi di Indonesia dalam

rangka untuk meningkatkan kemakmuran rakyat.

11

Bung Hatta Berpidato Bung Hatta Menulis,

buku ini memaparkan tentang jasa-jasa

Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi dan kemudian diangkat

sebagai bapak koperasi.

12

Mohammad Hatta Beberapa Pokok Pikiran,

buku ini disusun oleh H.

Oemar Bakry Dt. Tan Besar berdasarkan pidato-pidato dan tulisan-tulisan Bung

Hatta. Dalam buku ini menguraikan tentang: politik perekonomian harus

dimajukan dengan pendidikan koperasi.

13

10 Buku ini merupakan karya Mohammad Hatta, yang diterbitkan oleh PT. Pembangunan Djakarta

pada tahun 1954. 11 Buku ini ditulis oleh Dr. Z. Yasni berdasarkan wawancara langsung dengan Dr. Mohammad Hatta,

diterbitkan oleh Penerbit Gunung Agung, pada tahun 1980. 12 Buku ini diterbitkan oleh Penerbit Mutiara, Jakarta tahun 1979. 13 Buku ini ditulis ulang oleh Sri Edi Swasono, Jakarta, diterbitkan oleh UI- Press, pada tahun 1992.

buku ini ditulis oleh

Mohammad Hatta sendiri. Dalam buku ini menjelaskan tentang cita-cita

kooperasi yang dituangkan pada pasal 33 UUD 1945 sebagai landasan kegiatan

perekonomian bangsa Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

10

Persoalan Ekonomi Sosialis Indonesia,14

Beberapa Fasal Ekonomi Djalan ke Ekonomi dan Pembangunan,

dalam buku ini Mohammad

Hatta menganalisis tentang: persoalan ekonomi sosialis Indonesia, menjelaskan

sosialisme dan sosialisme Indonesia.

15

Mohammad Hatta Memoir,

buku

ini memaparkan tentang kegiatan kooperasi dalam perekonomian Indonesia untuk

meningkatkan kemakmuran rakyat.

Selain sumber primer diatas masih ada sumber lain atau sumber sekunder

yang digunakan penulis untuk mendukung penulisan skripsi ini. Sumber sekunder

merupakan kesaksian dari siapapun yang bukan merupakan saksi langsung dari

peristiwa yang dikisahkan. Adapun buku yang digunakan penulis antara lain

sebagai berikut:

16

Bung Hatta Pribadinya Dalam Kenangan,

buku ini memaparkan tentang riwayat

kehidupannya mulai dari keadaan keluarganya, pendidikannya, usahanya

menyusun landasan perekonomian Indonesia merdeka.

17

14 Mohammad Hatta, Persoalan Ekonomi Sosialis Indonesia, Djakarta, Djambatan Gita Karya., 1963. 15 Mohammad Hatta, Beberapa Fasal Ekonomi Djalan ke Ekonomi dan Pembangunan, Djakarta, Balai

Pustaka, 1960. 16 Buku ini ditulis oleh Arnita dengan judul Mohammad Hatta Memoir, Jakarta, diterbitkan oleh

Tintamas Indonesia, pada tahun 1978. 17 Buku ini ditulis oleh Meutia Farida Swasono, Bung Hatta Pribadinya dalam Kenangan, diterbitkan

oleh Sinar Harapan, Jakarta, tahun 1980.

buku ini memaparkan tentang

pribadi Bung Hatta sebagai manusia tidaklah mudah putus asa, dan juga

mengupas pergaulan dengan kawannya hingga sampai pada akhir hayatnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

11

Indonesia Merdeka, Biografi Politik Mohammad Hatta,18

Sejarah Lahirnya Gerakan Koperasi Indonesia dan Perkembangannya

Sampai dengan awal Periode 80’an,

buku ini ditulis

oleh Mavis Rose. Secara ringkas buku ini menguraikan tentang riwayat Dr.

Mohammad Hatta yang memperjuangkan kemakmuran sosial dan ekonomi bagi

rakyat Indonesia.

19

Mohammad Hatta, Membangun Ekonomi Indonesia,

buku ini membahas tentang beberapa

peristiwa yang melaratkan rakyat Indonesia, kemudian perekonomian rakyat

digerakkan dalam wadah koperasi untuk meningkatkan kemakmurannya.

20

Bung Hatta,

buku ini membahas

tentang isi kumpulan pidato-pidato ilmiah Mohammad Hatta. Terlihat bahwa

Bung Hatta tidak saja ahli dalam ilmu ekonomi melainkan juga dalam ilmu-ilmu

lainnya. Bidang ilmu lainnya yang dikuasai Bung Hatta adalah ilmu tata negara,

ilmu sosial, ilmu politik, serta ilmu filsafat.

21

18 Buku ini ditulis oleh Mavis Rose dengan judul Indonesia Free, A Political Biography of Mohammad

Hatta. Kemudian buku ini diterjemahkan oleh Hermawan Sulistyo, dan diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama pada tahun 1991.

19 Buku ini disusun oleh A. Hanan Harjasasmita, Sejarah Lahirnya Gerakan Koperasi Indonesia dan Perkembangannya Sampai dengan awal Periode 80’an, diterbitkan oleh Armico, Bandung, tahun 1983.

20Buku ini disusun oleh I. Wangsa Widjaja dan Meutia Farida Swasono, Mohammad Hatta, Membangun Ekonomi Indonesia, diterbitkan oleh Inti Idayu Press, Jakarta, pada tahun 1985.

21 Rikard Bangun, Bung Hatta, Jakarta, Kompas, 2003.

buku ini memaparkan tentang: pemikiran Mohammad Hatta

dalam UUD 1945, dan pentingnya melakukan pendidikan kaderisasi anggota

koperasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

12

Koperasi Indonesia Yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,22

E. Landasan Teoritis

buku

ini memaparkan tentang peranan Mohammad Hatta dalam meningkatkan

perkembangan koperasi di tanah air.

Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh

individu dalam masyarakat.23 Peranan juga dapat diartikan sebagai keterlibatan

seseorang secara langsung dalam menjalankan tugas utama pada suatu organisasi

dengan melaksanakan hak dan kewajiban sesuai kedudukan yang dijabat. Peranan

menentukan perbuatan seseorang bagi masyarakat dimana ia berada serta

kesempatan-kesempatan yang diberikan masyarakat kepada orang tersebut untuk

melaksanakan perananya. Peranan lebih menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri

serta sebagai suatu proses, selain itu peranan mempunyai tujuan agar antara

individu yang melaksanakan peranan dengan orang-orang di sekitarnya yang

mempunyai hubungan dengan peranan tersebut diatur oleh nilai-nilai sosial yang

dapat diterima dan ditaati kedua belah pihak.24

Berdasarkan pelaksanaannya peranan dapat dibedakan menjadi dua

yaitu:

25

22 G. Kartasa poetra, dkk, Koperasi Indonesia Yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, Jakarta,

Bina Aksara, 1987. 23 Dwi Narwoko, dkk, Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan, Jakarta, Kencana Prenada Media

Group, 2004, hlm. 159. 24 Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta, Rajawali Pers, 1990, hlm. 268-270. 25 Dwi Narwoko, dkk, op. cit, hlm.159.

(1). Peranan yang diharapkan (expected roles): cara ideal dalam

pelaksanaan peranan menurut penilaian masyarakat. Masyarakat menghendaki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

13

peranan yang diharapkan dilaksanakan secermat-cermatnya dan peranan ini tidak

dapat ditawar dan harus dilaksanakan seperti yang ditentukan, (2). Peranan yang

disesuaikan (actual role), yaitu cara bagaimana sebenarnya peranan itu

dijalankan. Dalam arti lain peran juga merupakan perilaku yang diharapkan dalam

kerangka posisi sosial tertentu.26 Peranan dapat membimbing seseorang dalam

berperilaku, karena fungsi peran sendiri adalah sebagai berikut:27

Berkaitan dengan judul “Peranan Mohammad Hatta Dalam

Mengembangkan Koperasi” pengertian peranan yang lebih tepat adalah menurut

Soerjono Soekanto. Dimana Mohammad Hatta melaksanakan tugasnya sebagai

ahli ekonomi yang mempunyai latar belakang pendidikan ekonomi untuk

memajukan kesejahteraan rakyat Indonesia dengan cara membangun koperasi.

Dalam hal ini usaha sendiri sangat ditekankan untuk memajukan usaha dalam

rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Untuk itu usaha yang sesuai hanya

adalah koperasi.

(1). Memberi

arah pada proses sosialisasi, (2). Pewaris tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-

norma dan pengetahuan, (3). Dapat mempersatukan kelompok atau masyarakat,

(4). Menghidupkan sistem pengendali dan kontrol, sehingga dapat melestarikan

kehidupan masyarakat.

28

26 Adam Kuper dan Jessica Kuper, Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada,

2000, hlm. 672. 27 Dwi Narwoko, dkk, op. cit, hlm 159. 28 Mohammad Hatta, op. cit, hlm. 120.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

14

Koperasi berasal dari kata co-operation yang artinya usaha bersama.

Koperasi adalah perkumpulan kerjasama dalam mencapai tujuan.29 Menurut Dr.

G. Mladenta bahwa koperasi adalah ialah usaha bersama, merupakan badan

hukum, anggota ialah pemilik dan yang menggunakan jasanya dan

mengembalikan semua penerimaan di atas biayanya kepada anggota sesuai

dengan transaksi yang mereka jalankan. Sedangkan menurut Mohammad Hatta

koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib penghidupan ekonomi

berdasarkan tolong menolong. Semangat tolong menolong tersebut didorong oleh

keinginan memberi jasa kepada kawan berdasarkan seorang buat semua dan

semua buat seorang. 30

Mohammad Hatta juga menekankan bahwa koperasi bukanlah sebuah

lembaga yang anti pasar atau non pasar dalam masyarakat tradisional. Koperasi,

baginya adalah sebuah lembaga self-help lapisan masyarakat yang lemah atau

rakyat kecil untuk bisa mengendalikan pasar. Oleh karena itu koperasi harus bisa

bekerja dalam sistem pasar, dengan cara menerapkan prinsip efisiensi. Koperasi

juga bukan sebuah komunitas tertutup, tetapi terbuka, dengan melayani non

anggota, walaupun dengan maksud untuk menarik mereka menjadi anggota

koperasi, setelah merasakan manfaat berhubungan dengan koperasi. Dengan cara

itulah sistem koperasi akan mentransformasikan sistem ekonomi kapitalis yang

29 Mohammad Hatta, Koperasi, Djakarta, Penerbit Pembangunan, 1954, hlm.1. 30 http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psyab&q=landasan+teori+koperasi&oq

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

15

tidak ramah terhadap pelaku ekonomi kecil melalui persaingan bebas, menjadi

sistem yang lebih bersandar pada kerjasama.31

Dalam menyelenggarakan usahanya sebagai organisasi ekonomi koperasi

memerlukan adanya modal. Peranan modal di dalam operasional koperasi

mempunyai kontribusi yang penting, karena tanpa modal yang memadai maka

koperasi tidak akan berjalan lancar. Modal koperasi sendiri berasal dari

anggotanya dan juga bantuan dari pihak pemerintah. Penggunaan modal sendiri

akan lebih menguntungkan anggotanya karena bunga sedikit. Pengelolaan modal

harus memberi manfaat bagi pemenuhan kebutuhan anggotanya supaya

kesejahteraan dapat terwujud.

32

Dalam pandangan Damanik, kehidupan koperasi di Indonesia dipengaruhi

oleh beberapa faktor yaitu:

33

31 Rikard Bangun, Bung Hatta, Jakarta, Kompas, 2003, hlm. 327. 32 I. Wangsa Widjaya, Mohammad Hatta Membangun Ekonomi Indonesia, Jakarta, Inti Idayu Press, 1985, hlm. 62. 33 Pandangan Damanik ini dikutip oleh Hanan Hardjasasmita kemudian ditulis dalam buku yang

berjudul Sejarah Lahirnya Gerakan Koperasi Indonesia dan Perkembangannya sampai dengan periode 80’an, halaman 8 dan diterbitkan di Bandung oleh Armico tahun 1983.

(1). Kebijaksanaan pemerintah, (2). Perundang-

undangan, (3). Sistem perekonomian, (4). Organisasi, (5). Jenis-jenis koperasi

yang dipilih. Sedangkan secara kelembagaan koperasi dipengaruhi oleh faktor-

faktor: (1). Lingkungan politik, sosial, dan ekonomi, (2). Kebijaksanaan

pemerintah, (3). Organisasi intern yang terjadi sebagai pencerminan dari struktur

sosial masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

16

Menurut pandangan Mohammad Hatta, hanya ada tiga macam koperasi

yang harus didirikan yaitu:34

Akibatnya, terjadinya penindasan oleh pedagang-pedagang bangsa Eropa

terhadap masyarakat Indonesia tidak dapat dihindari. Sebagai bangsa terjajah,

1). Koperasi konsumsi yang pertama melayani

kebutuhan kaum buruh dan pegawai, 2). Koperasi produksi yang merupakan

wadah kaum petani (termasuk peternak atau nelayan), 3). Koperasi kredit yang

melayani pedagang kecil dan pengusaha kecil guna memenuhi kebutuhan modal.

Sejarah perkembangan koperasi di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari

kehadiran pedagang-pedagang bangsa Eropa di tanah air. Kehidupan ekonomi

masyarakat Indonesia ketika itu cenderung masih sifat tradisional. Tetapi setelah

terjadi gelombang pelayaran samudera oleh pedagang-pedagang bangsa Eropa,

dan keterlibatan mereka dalam hubungan dagang dengan masyarakat Indonesia,

hubungan perdagangan antara Indonesia dengan beberapa Negara Eropa

cenderung meningkat.

Namun demikian, didorong oleh keserakahan pedagang-pedagang bangsa

Eropa itu untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya, hubungan perdagangan itu

kemudian berubah menjadi keinginan untuk menguasai. Hampir semua pedagang-

pedagang bangsa Eropa bermaksud menguasai mata rantai perdagangan antara

daerah-daerah di Asia dengan dataran Eropa, yaitu dengan menerapkan cara-cara

perdagangan monopoli. Dari sini, hubungan yang semula hanya bersifat murni

perdagangan, menjelma menjadi praktik penjajahan.

34Rikard Bangun, op.cit, hlm. 328

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

17

maka masyarakat Indonesia dieksploitasi secara semena-mena oleh kaum

penjajah. Hal itu berlangsung selama beberapa ratus tahun dan mengakibatkan

penderitaan bagi bangsa Indonesia, yang kemudian telah membangkitkan

semangat pemuka-pemuka bangsa Indonesia untuk berjuang memperbaiki

kehidupan masyarakat. Sebagaimana diketahui, perjuangan pemuka-pemuka

bangsa Indonesia itu memiliki berbagai bentuk. Salah satu di antaranya adalah

dengan mendirikan koperasi.35

Pelayanan bank itu semula masih terbatas untuk kalangan pegawai

pamong praja rendahan yang dipandang memikul beban utang terlalu berat. Pada

tahun 1898, atas bantuan E. Sieburg dan De Wolff Van Westerrode jangkauan

pelayanan bank itu diperluas ke sektor pertanian (Hulp-Spaar en Lanbouwcrediet

Sejalan dengan sejarah perkembangan bangsa Indonesia serta

perkembangan ekonominya, perkenalan bangsa Indonesia dengan koperasi

dimulai pada pengujung abad ke-19, tepatnya pada tahun 1895. Ditengah-tengah

penderitaan masyarakat Indonesia, R. Aria Wiriaatmaja, seorang patih di

Purwokerto, mempelopori berdirinya sebuah bank yang bertujuan menolong para

pegawai agar tidak terjerat oleh rentenir. Usaha ini mendapatkan persetujuan dan

dukungan dari Residen Purwokerto E. Sieburg. Badan usaha yang dipilih untuk

bank yang diberi nama Bank Penolong dan Tabungan (Hulp en Spaarbank),

adalah koperasi.

35 Revrisond Baswir, Koperasi Indonesia edisi pertama, Yogyakarta, BPFE Yogyakarta, 1997, hlm. 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

18

Bank), yaitu dengan meniru pola koperasi pertanian yang dikembangkan di

Jerman (Raiffeisen).

Akan tetapi, karena kondisi masyarakat yang hidup di alam penjajahan

tidak diperbolehkan berkembang lebih jauh, upaya ini tidak mendapatkan

dukungan dari pemerintah kolonial. Akibatnya, setiap gerak gerik koperasi

pertama Indonesia itu diawasi secara ketat dan mendapat banyak rintangan

pemerintah kolonial Belanda. Salah satu upaya yang ditempuh pemerintah

kolonial Belanda untuk merintangi perkembangan bank yang dirintis oleh R. Aria

Wiriaatmaja tersebut adalah dengan mendirikan Algemene Volkscrediet Bank.

Selain itu, pemerintah kolonial Belanda juga mendirikan rumah gadai, bank desa,

serta lumbung desa.36

Setelah memperoleh kemerdekaan yaitu pada tahun 1945-1967, bangsa

Indonesia memiliki kebebasan untuk menentukan pilihan kebijakan ekonominya.

Suatu hal yang sangat jelas pada periode ini adalah menonjolnya tekad para

pemimpin bangsa Indonesia untuk mengubah tatanan perekonomian Indonesia

yang liberal-kapitalistik menjadi tatanan perekonomian yang sesuai dengan

semangat pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945. Sebagaimana diketahui, di dalam

pasal 33 UUD 1945, semangat koperasi ditempatkan sebagai semangat dasar

perekonomian bangsa Indonesia. Melalui pasal itu, bangsa Indonesia bermaksud

untuk menyusun suatu sistem perekonomian usaha bersama berdasar atas asas

36 Idem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

19

kekeluargaan. Seperti yang dikemukakan oleh Mohammad Hatta dalam pasal 33

ayat 1 UUD 1945, yaitu tidak lain adalah koperasi.

F. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian

sejarah, dengan melalui tahap-tahap berikut:

a. Pengumpulan sumber (Heuristik)

Setelah menentukan topik langkah selanjutnya dalam penelitian

sejarah ialah heuristik atau pengumpulan sumber. Sumber sejarah disebut

juga data sejarah yang dikumpulkan harus sesuai dengan jenis sejarah

yang akan ditulis.37

b. Kritik Sumber (Verifikasi)

Dalam penulisan ini penulis mengumpulkan berbagai

sumber yang terkait dengan topik yang akan ditulis. Bahan pustaka yang

dijadikan sebagai sumber dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sumber

primer dan sumber sekunder.

Tahap selanjutnya ialah verifikasi, yaitu pengujian terhadap data-

data yang ada untuk mengetahui apakah data dapat dipertanggung

jawabkan keasliannya atau tidak. Tahap verifikasi ini terdiri dari dua

macam yaitu, otentisitas atau keaslian sumber (kritik ekstern), dan

kredibilitas, atau kebiasaan yang bisa dipercayai (kritik intern).38

37 Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta, Bentang Budaya, 2001, hlm. 96. 38 Ibid, hlm. 101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

20

Kritik ekstern digunakan untuk membuktikan keaslian sumber

yang akan digunakan. Hal yang diteliti ialah penampilan luar sumber,

misalnya kertasnya, tinta, gaya tulisan, bahasa, kalimat, kata-katanya,

jenis huruf, dan sebagainya. Kritik intern dilakukan untuk meneliti apakah

sumber yang digunakan dapat dipercaya kebenarannya. Kritik intern ini

dilakukan dengan cara membandingkan berbagai sumber sehingga akan

diperoleh fakta yang lebih jelas dan lengkap.39

Kritik intern dalam penulisan skripsi ini ialah ketika penulis

menggunakan sumber dari Buku Kompas Edisi Khusus “Apa Kabar

Koperasi Indonesia”. Dalam sebuah artikel buku kompas halaman 330

Prof. Dr. M. Dawam Raharjo berpendapat, bahwa orang masuk koperasi

bukan karena ingin bekerja sama dalam kegiatan produksi, melainkan

karena ingin menikmati fasilitas dan jatah dari pemerintah. Realitasnya

sekarang ini orang masuk menjadi anggota koperasi hanya untuk

mendapatkan kemudahan dalam memperoleh pinjaman dalam bentuk

kredit bagi kepentingan pribadinya sendiri dan bukan untuk

mengembangkan usahanya. Kemudian penulis membandingan dengan

buku karya Mohammad Hatta yang berjudul “Koperasi” bahwa anggota

koperasi harus tolong menolong serta bertanggungjawab untuk

memperkuat solidaritas.

40

39 Ibid, hlm. 102 40 Mohammad Hatta, Koperasi , Jakarta, P.T. Pembangunan, 1954, hlm. 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

21

c. Interpretasi

Tahap selanjutnya yaitu interpretasi. Interpretasi adalah

menafsirkan fakta-fakta yang telah diuji kebenarannya. Fakta sejarah satu

sama lain perlu kita rangkaikan, dihubung-hubungkan dan dikait-kaitkan

sehingga menjadi satu kesatuan yang kronologis dan masuk akal. Dapat

dikatakan bahwa rangkaian fakta itu harus menunjukan diri sebagai suatu

rangkaian yang mempunyai makna dari kehidupan masa lampau suatu

bangsa. Menginterpretasikan fakta-fakta sejarah menjadi kisah itu

memerlukan proses seleksi sejarah. Dalam hal ini penulis biasanya tidak

dapat menentukan fakta-fakta mana yang dianggap bermakna, biasanya

penulis mencari landasan pada hal-hal kecenderungan emosional

pemikiran pribadinya, pada pandangan kelompok, pandangan hidup

bangsanya, hal ini akan melahirkan subyektivitas. Maka untuk

mengurangi subyektivitas harus melakukan analisis, sintesis dan

menetapkan sumber.

d. Historiografi (Penulisan Sejarah)

Langkah terakhir dari penelitian sejarah ialah historiografi atau

penulisan sejarah. Historiografi merupakan penulisan dari rekonstruksi

yang bersifat imajinatif dari kejadian di masa lampau yang berdasarkan

atas fakta dan data dengan melalui suatu proses. Aspek kronologis sangat

diperlukan dalam merekonstruksi sebuah peristiwa sejarah, agar lebih

mudah memberi pengertian kapan peristiwa tersebut terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

22

Metode penulisan dalam skripsi ini ialah metode deskriptif analitis.

Metode sejarah deskriptif menekankan pada penemuan fakta-fakta sesuai

dengan keadaan yang sebenarnya. Tujuan dari metode deskritif ini adalah

untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis,

faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar

fenomena yang diselidiki.41

2. Pendekatan Penelitian

Dalam skripsi ini penulis menyajikan model

penulisan deskriptif analisis yaitu, sebuah tinjauan perspektif historis-

politis dengan menggunakan sudut pandang yang mengikuti garis

perkembangan waktu tertentu.

Dalam penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan

multidimensional dan Interdisipliner, yaitu suatu pendekatan yang

memaparkan dan menganalisa berbagai peristiwa menggunakan konsep-

konsep ilmu sosial yang relevan dengan pokok-pokok kajiannya. Pendekatan

dalam penulisan skripsi ini dengan meminjam teori-teori lain seperti

sosiologi dan ekonomi.

Pendekatan historis, pendekatan ini digunakan untuk mengetahui

dinamika perkembangan koperasi dari masa penjajahan sampai masa

kemerdekaan. Melihat keadaan yang memprihatinkan telah mendorong

Mohammad Hatta tergerak hatinya untuk memperbaiki perekonomian yang

berbasis kerakyatan dengan mendirikan koperasi. 41 Moh. Natsir, Metode Penelitian, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1983, hlm. 63.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

23

Pendekatan psikologis adalah pendekatan yang berorientasi pada

tingkah laku manusia, baik di dalam maupun di luar. Tingkah laku manusia

dapat dijelaskan dengan adanya tanggapan dari dalam diri manusia. Melalui

pendekatan ini, penulis dapat menguraikan sifat-sifat dan tingkah laku

Mohammad Hatta yang berjiwa nasionalis, berpandangan jauh ke depan

dalam membangun perekonomian kerakyatan yang bercirikan koperasi. Jiwa

nasionalis yang mendorongnya untuk ikut ambil bagian dalam menjalankan

pemerintahan Indonesia sebagai wakil presiden, dan pemimpin kabinet.

Pandangannya yang jauh ke depan untuk memperkuat perekonomian nasional

yang mampu bersaing dengan jalan memberdayakan potensi ekonomi yang

ada. Selain itu latar belakang sosial-budaya, ekonomi, pendidikan dan politik

Mohammad Hatta juga mendorongnya untuk ikut membangun perekonomian

nasional.

Pendekatan ekonomi adalah pendekatan yang berkaitan dengan

masalah kebutuhan hidup. Pada waktu masa awal Indonesia merdeka keadaan

perekonomian nasional sangat memprihatinkan. Sarana dan prasarana

perekonomian rusak akibat perang kemerdekaan, sebagian sektor ekonomi

yang vital juga masih dikuasai oleh pihak asing, disamping itu rakyat dalam

menjalankan aktivitas ekonominya juga terjerat masalah dengan renternir.

Melihat realitas perekonomian nasional pada waktu itu telah mendorong

Mohammad Hatta untuk memperbaiki perekonomian nasional salah satu jalan

yang diambil yaitu dengan jalan mengembangkan koperasi. Pemikiran ini juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

24

tidak dapat dilepaskan dari latar belakang pendidikannya dalam bidang

ekonomi.

G. Sistematika Penulisan

Skripsi yang berjudul “Peranan Mohammad Hatta Dalam

Mengembangkan Koperasi” ini memiliki sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I: Berupa pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan

teori, metode penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II: Bab ini menyajikan uraian tentang faktor-faktor yang mendorong

Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia.

Bab III: Bab ini menyajikan uraian mengenai peranan Mohammad Hatta dalam

mengembangkan koperasi di Indonesia.

Bab IV: Bab ini menyajikan uraian mengenai hambatan-hambatan yang dihadapi

Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia

Bab V: Bab ini berupa kesimpulan dari penulisan permasalahan yang diuraikan

pada bab II, III dan IV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

25

BAB II

FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG MOHAMMAD HATTA DALAM

MENGEMBANGKAN KOPERASI DI INDONESIA

TAHUN 1945-1965

Latarbelakang ekonomi, pendidikan dan politik dalam suatu masyarakat

ternyata mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan karakter

seseorang. Mohammad Hatta yang dilahirkan dan dibesarkan pada masa

penjajahan kolonial Belanda merasakan adanya diskriminasi. Pendidikan secara

Barat yang ia dapat telah menyadarkan dirinya akan nasib bangsanya yang sedang

dijajah. Eksploitasi sumber daya alam oleh pihak penjajah mengakibatkan rakyat

pribumi hidupnya miskin, sengsara dan menderita. Kemudian Mohammad Hatta

memilih untuk menempuh pendidikan jurusan ekonomi. Selama menempuh

pendidikan ia ternyata juga aktif bergerak dalam organisasi pergerakan nasional.

Menempuh pendidikan di dalam negeri dianggap belum cukup kemudian

Mohammad Hatta melanjutkan studinya ke negeri Belanda. Di Belanda

Mohammad Hatta juga mendapatkan kesempatan untuk bepergian ke negara-

negara yang ada di Eropa. Dari sinilah ia mendapatkan wawasan yang luas

tentang koperasi. Ia berpandangan bahwa koperasi sangat cocok untuk

dikembangkan di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

26

A. Faktor Pendidikan Mohammad Hatta

Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia

untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan

kebudayaan. Dalam perkembangannya, istilah pendidikan berarti bimbingan atau

pertolongan yang diberikan dengan secara sadar, senjaga, dan sistematis oleh

orang dewasa untuk memotivasi, membina, dan membantu seseorang untuk

mengembangkan segala potensinya sehingga mencapai kualitas diri yang lebih

baik dan menjadi lebih dewasa. Selanjutnya, pendidikan diartikan sebagai usaha

yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang lain agar menjadi dewasa

atau mencapai tingkat penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.42

Menurut W. J. S. Poerwadarminta menjelaskan bahwa arti pendidikan dari

segi bahasa berasal dari kata dasar didik, dan diberi awalan men, menjadi

mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberi latihan (ajaran).

Pendidikan sebagai kata benda, berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui

upaya pengajaran dan latihan. Pendidikan adalah usaha pendewasaan manusia

seutuhnya (lahir dan batin), baik oleh orang lain maupun oleh dirinya sendiri,

dalam arti tuntutan agar anak didik memiliki kemerdekaan berpikir, merasa,

berbicara, dan bertindak, serta percaya diri dengan penuh rasa tanggung jawab

dalam setiap tindakan dan perilaku kehidupan sehari-hari. Pendidikan merupakan

usaha pengembangan kualitas diri manusia dalam segala aspeknya. Pendidikan

42 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta, PT RajaGrafindo Persada, 2005, hlm. 01.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

27

sebagai aktivitas yang disenjaga untuk mencapai tujuan tertentu dan melibatkan

berbagai faktor yang saling berkaitan antara satu dan lainnya sehingga

membentuk satu sistem yang saling mempengaruhi.43

1. Pendidikan Formal Mohammad Hatta

Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah bangsa

Indonesia dituntut untuk mampu mengadakan refleksi ilmiah tentang pendidikan

tersebut, sebagai pertanggungjawaban terhadap perbuatan yang dilakukan yaitu

mendidik dan dididik.

Mohammad Hatta mendapatkan pendidikan secara Barat pada zaman

pemerintahan kolonial Hindia-Belanda. Pada usia 6 tahun Mohammad Hatta

oleh ibunya Siti Soleha dimasukkan ke sekolah rakyat di Bukit tinggi selama

dua tahun. TIS (Tweede Inlandsche School) atau Sekolah Ongko Loro adalah

Sekolah Rakyat (Sekolah Dasar). (lihat lampiran 02 halaman 122). Lama

pendidikan di sekolah ini adalah dua tahun. Bahasa pengantar yang digunakan

sebagai pengantarnya adalah bahasa daerah. Pendidikan sekolah rakyat ini

dimaksudkan hanya sekedar untuk memberantas buta huruf dan mampu

berhitung bagi masyarakat setempat, dan bahasa Belanda merupakan bahasa

tambahan sebagai pengenalan saja. Sekolah ini tersebar di semua pelosok desa

dengan guru tamatan dari HIK.

43 Anas Salahudin, Filsafat Pendidikan, Bandung, CV Pustaka Setia, 2011, hlm. 18

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

28

Kemudian pada tahun berikutnya ia dipindahkan ke sekolah Belanda

“Europeesche Lagere School” / ELS (Sekolah Dasar Eropa) di Bukit tinggi.

Pada tahun ke lima ia dipindahkan ke ELS di Padang supaya mendapatkan

pelajaran bahasa Perancis.44 ELS semula merupakan sekolah rendah untuk

anak-anak keturunan Eropa, anak-anak keturunan Timur Asing, dan anak-

anak bumi putera dari golongan priyayi atau elit. Lama pendidikan di sekolah

ini adalah 7 tahun dan sekolah ini mulai berdiri pada tahun 1818. Dan nama

Europeesche Lagere School sendiri baru dipakai pada tahun 1902.45

Dengan memasukkan Mohammad Hatta ke Europeesche Lagere

School, Siti Soleha berharap pada saat nanti setelah lulus putranya bisa

memasuki Hogere Burgere School / HBS yang memberi peluang untuk

memasuki perguruan tinggi Belanda. Mata pelajaran yang diajarkan di

Europeesche Lagere School sama seperti yang diberikan pada sekolah di

Negeri Belanda, dengan perkecualian pelajaran Sejarah Tanah Air diganti

dengan Sejarah Negeri Belanda. Sedangkan pelajaran Ilmu Bumi Hindia-

Belanda lebih mendapatkan perhatian dari pada Ilmu Bumi Negeri Belanda.

Rencana pelajaran dibagi atas dua kelompok yaitu:

46

44 Ibid, hlm. 61 45 Sri Soetjiatingsih dan Sutrisno Kutoyo, Sejarah Pendidikan Daerah Jawa Timur, Surabaya, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan. Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Jawa Timur, 1981, hlm. 126. 46 Ibid, hlm. 127.

(1). Mata pelajaran

untuk sekolah rendah, pada umumnya terdiri dari pelajaran-pelajaran:

membaca, menulis, berhitung, dasar-dasar bahasa Belanda, sejarah Belanda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

29

dan sejarah Hindia-Belanda, ilmu bumi, ilmu alam, bernyanyi, latihan menulis

halus, pendidikan jasmani, pekerjaan tangan untuk wanita. (2). Mata pelajaran

sekolah rendah lebih lanjut, pada umumnya terdiri dari pelajaran-pelajaran:

dasar-dasar bahasa Perancis, dasar-dasar bahasa Inggris, lanjutan bahasa

Belanda, sejarah umum, ilmu pasti, menulis halus, dasar-dasar ilmu pertanian,

pendidikan jasmani, pekerjaan tangan untuk wanita.

Setelah menyelesaikan pendidikan di ELS dengan hasil yang

memuaskan, kemudian Mohammad Hatta mempunyai niat untuk melanjutkan

pendidikannya ke HBS (Hogere Burgere School), atau sekolah lima tahun.

Pada waktu itu kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang jauh lebih

tinggi bagi seorang anak bumiputera tergolong sulit. Hal ini disebabkan oleh

politik diskriminasi yang dijalankan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Keadaan yang seperti ini justru menambah semangatnya untuk melanjutkan ke

HBS. Untuk mewujudkan impiannya ia harus pindah ke Jakarta.

Keinginannya ini mendapatkan dukungan dari ayah tirinya yang bernama

Haji Ning, “jika perlu belajarlah hingga ke luar negeri. Railah seluas-luasnya

ilmu yang ingin Nakcik kuasai. Tak perlu Nakcik risaukan biayanya”. Namun

ibunya tidak merestui anaknya untuk pergi ke Jakarta melanjutkan

pendidikannya di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs).47

47 Tashadi, op.cit, hlm. 10.

Penolakan

Siti Saleha ini semata-mata karena Mohammad Hatta masih terlalu muda.

Oleh sebab itulah ia melanjutkan pendidikanya di Padang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

30

Sejak tahun 1914 sekolah ini telah membuka kesempatan bagi para

tamatan Sekolah Rendah untuk melanjutkan pelajaran mereka ke sekolah

umum dengan masa belajar tiga atau empat tahun apabila melalui voorklas

atau kelas pendahulu. Sesungguhnya MULO merupakan sekolah lanjutan dari

pelajaran Sekolah Rendah Belanda. Oleh karena itu sejak tahun berdirinya,

sekolah MULO sudah dapat diselenggarakan di beberapa kota secara

serempak. Pada permulaan pendirian sekolah ini hanya dihuni oleh murid-

murid anak Belanda, karena HIS atau Sekolah Rendah tujuh tahun untuk anak

bumiputera baru dibuka pada tahun 1914.48 Sekolah ini adalah kelanjutan dari

sekolah dasar yang berbahasa pengantar Belanda. Lama belajar di sekolah ini

selama tiga tahun. MULO ini hanya diberuntukan bagi golongan Bumiputera

dan Timur Asing.49

Pada tahun 1919 Mohammad Hatta berhasil menyelesaikan studinya di

MULO dengan hasil yang memuaskan. Niatnya telah bulat untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ia memilih untuk masuk ke sekolah

kejuruan. Kemudian masuk ke pendidikan dagang (Handels Middlebare

School). Sekolah dagang ini hanya ada di kota Batavia. Handels Onderwijs ini

didirikan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda dengan tujuan untuk

memenuhi kebutuhan perusahaan-perusahaan Eropa yang berkembang dengan

48 Djohan Makmur, dkk, Sejarah Pendidikan di Indonesia Zaman Penjajahan, Jakarta, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, 1993, hlm. 79. 49 Sumarsono Mestoko, dkk, Pendidikan di Indonesia Dari Jaman ke Jaman, Jakarta, Balai Pustaka, 1986, hlm. 114.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

31

pesat. Pada awalnya sekolah ini tergabung dalam Koningin Wilhelmina School

bagian ekonomi, kemudian pada perkembangannya dipisahkan menjadi Prins

Hendriks School.50

Masuknya Mohammad Hatta ke sekolah ini bukan demi kepentingan

dagang pribadi, akan tetapi dilatarbelakangi oleh sentiment kebangsaan.

Selama di Prins Hendriks School, Mohammad Hatta sangat menonjol dalam

hal keuangan. Ia belajar dengan sungguh-sungguh tentang teori dan pelajaran

ekonomi.

(lihat lampiran 03 halaman 123).

51 Di samping itu ia juga gemar membaca buku karya HP. Quack

yang berjudul De Socialisme. Dengan membaca buku tersebut ia dapat

memahami tentang tipe sosialisme yang mengupas tentang kehidupan

masyarakat mengenai persoalan yang dihadapi kelompok kaya dan kelompok

miskin. Apa yang ia dapat dari bangku sekolahan, kemudian diimbangi

dengan pengamatan dan pengalaman secara langsung dari realitas sepak

terjang bisnis perdagangan yang dijalankan oleh orang tua angkatnya.

Mohammad Hatta berhasil menyelesaikan pendidikannya di Prins Hendriks

School dengan nilai yang sangat memuaskan. Kemudian ia memutuskan untuk

melanjutkan pendidikanya ke negeri Belanda, dengan tujuan utamanya adalah

Universitas Leiden. Pada tanggal 3 Agustus 1921, ia meninggalkan kampung

halamannya dan berangkat ke Negara Belanda. 52

2. Pendidikan Mohammad Hatta di Negeri Belanda.

50 Ibid, hlm. 117. 51 Mavis Rose, op.cit, hlm. 17. 52 Tashadi, dkk, op.cit, hlm. 13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

32

Setibanya di Negara Belanda, ia diterima dan menginap di

keluarganya Van Leeuwen, yang merupakan sahabat karibnya waktu belajar

di Batavia. Pada tanggal 19 September 1921, Mohammad Hatta mendaftarkan

diri di Handelshogeschool dan mengikuti prosedur dengan membayar uang

kuliah selama satu tahun (1921-1922) sebesar f200 di bank Mees & Zoon.

Setelah menerima kwitansi pembayaran, ia mencatatkan diri sebagai

mahasiswa Handelshogeschool. Mohammad Hatta kemudian menunggu

untuk dipanggil oleh Rector Magnificus Prof. Mr. F. de Vries. Pada pukul

13.15 ia dipanggil masuk, seperempat jam kemudian baru ke luar.

Mohammad Hatta mendapatkan penjelasan mengenai titik berat pelajaran di

sekolah tinggi bisnis ini. Seorang mahasiswa harus belajar sendiri, guru besar

dan dosen lainnya hanya memberikan bimbingan serta memberi petunjuk

tentang metode belajar. 53

Dari gedung Handelshogeschool, Mohammad Hatta langsung pergi ke

sebuah toko buku De Westerbookhandel yang sangat terkenal di Rotterdam. Ia

memesan buku-buku utama yang harus lebih dahulu untuk dipelajari seperti:

Taussing, Prinsiples of Economic, Hartley Wither, The Meaning of Money,

Schar, Handdelsbetlublehre, Gerstner, Bilanzanalyse, Mr. T.M.C. Asser,

Schets van het Neder Handelsrecht. Di samping itu Mohammad Hatta juga

berlangganan majalah seperti: De Economisch Statistische Berichten dan De

53 Mohammad Hatta, op.cit, hlm. 107.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

33

Economist.54 Pada permulaan kuliah, Mohammad Hatta tetap memusatkan

perhatiannya untuk mengenal pembelajaran di Handelshogeschool. Ia harus

sedapat mungkin menyesuaikan diri dengan lingkungan dan adat istiadat baru.

Pelajaran yang didapat dibangku pendidikan telah menuntut perhatian yang

penuh darinya.55

Di awal kuliahnya ia tertarik pada mata kuliah Tata Negara yang

diajarkan oleh Professor Oppenheim. Beliau merupakan Guru Besar ilmu Tata

Negara di Leiden dan Guru Besar Luar Biasa di Rotterdam, di samping itu

juga menjabat sebagai ketua perkumpulan otonomi untuk Hindia Belanda.

Mohammad Hatta juga antusias mengikuti kuliah Professor F. de Vries, yang

mengajar mata kuliah Ekonomi Teoretika. Pada waktu itu pelajaran kadidat

ekonomi dibagi menjadi dua golongan. Golongan pertama ialah pendidikan

biasa dan umum. Bagian kedua disebut pendidikan ekonomi kolonial. Untuk

bagian ini mahasiswa dibebaskan dari mengikuti kuliah sejarah ekonomi dan

beberapa bagian dari organisasi ekonomi. Sebagai gantinya mahasiswa yang

mengikuti pelajaran ekonomi kolonial wajib mempelajari lima mata pelajaran

spesial yang berhubungan dengan Hindia Belanda, antara lain: ekonomi

kolonial, politik kolonial, etnologi, pengetahuan barang, teknologi, kimia dan

bahasa Melayu.

56

54 Ibid, hlm. 109. 55 Mavis Rose, op.cit, hlm. 29. 56 Mohammad Hatta, op.cit, hlm. 111.

Di Leiden ini Mohammad Hatta masuk menjadi anggota

Orde der Dienaren van Indie (Ordo Pengabdian Hindia). Ordo ini bertujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

34

untuk menciptakan kesatuan, saling tolong menolong, dan persaudaraan.

Dengan masuk menjadi anggota ordo ini akan bermanfaat baginya terutama

untuk mendapatkan bantuan finansial yang sangat ia perlukan untuk

kelancaran kuliahnya.57

Mata kuliah ekonomi kolonial diampu oleh Lektor Gonnrinjp. Politik

kolonial diajarkan oleh Guru Besar luar biasa D.G. Stubbe. Mata pelajaran

etnologi diajarkan oleh Guru Besar luar biasa J.C. van Eerde. Pengetahuan

barang dagang, teknologi dan kimia diajarkan oleh Prof. Verkade. Dan

bahasa Melayu diajarkan oleh Prof. C. Spat.

58

57 Mavis Rose, op.cit, hlm. 29. 58 Mohammad Hatta, op.cit, hlm. 112.

Pada akhir bulan Mei 1923

Mohammad Hatta menempuh ujian untuk memperoleh gelar d.h., diploma

handelseconomie. Dalam ujian ini terbagi atas dua bagian. Pada ujian pertama

ia diuji oleh Prof. Mr. F. de Vries, tentang ekonomi teoritika. Prof. G.M.

Verrijn Stuart tentang keuangan, kredit, bank, politik perniagaan dan

perhubungan. Prof. Mr. Dr. H.R. Ribbius tentang hukum dagang. Pada ujian

tersebut lamanya satu jam dan berbentuk lisan. Pada ujian pertama ini ia

berhasil lulus. Seminggu kemudian ia menempuh ujian “handelseconomi”

bagian yang kedua. Pada ujian ini yang pertama mengujinya ialah lektor

Gonggrijp. Ia ditanya tentang “Volkscredetwesen”, hal ikhwal kredit rakyat

selama 20 menit. Setelah itu Prof. Polak menanyakan tentang masalah dagang

waktu, yang berkisar pada pada organisasi dagang waktu, dan kali ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

35

pertanyaannya dibelokan tentang dagang waktu di Batavia. Kiranya sang

lektor merasa kurang puas dengan jawaban Mohammad Hatta. Selanjutnya

lektor Boerman menguji tentang ilmu bumi ekonomi, dan ia berhasil

menjawab dengan lancar. Sesudah itu ia dipersilahkan untuk menunggu

diluar. Kurang lebih 10 menit kemudian, ia dipanggil masuk dan

diberitahukan oleh Prof. Polak bahwa ujiannya tidak memuaskan. Mendengar

hasilnya yang mengecewakan ini, ia agak frustasi dan harus mengulanginya 3

bulan lagi.59

Pada bulan minggu ke tiga bulan September 1923, Mohammad Hatta

sudah mulai mengikuti pelajaran doktoral. Ia merasa tertarik pada pengantar

kuliah Prof. Mr. F. de Vries, yang terkenal. Pada permulaan kuliah doktoral

ini selalu membahas perkembangan-perkembangan pendapat dalam ilmu

ekonomi menurut literatur yang baru terbit. Sang professor selalu

menyarankan supaya mahasiswa jangan berat sebelah dalam mempelajari

pendapat yang berlainan. Di samping mengikuti perkuliahan doktoral,

Mohammad Hatta juga mempersiapkan diri untuk mengulangi ujian

“handelseconomie” pada Handel-Hoogeschool, ujian d.h. Pada tanggal 27

November 1923, ia menempuh ujian, dan berhasil lulus tanpa ada keberatan.

60

Pada akhir bulan Juni 1923 Mohammad Hatta menenpuh ujian

doktoral. Dalam ujian ini terbagi menjadi dua bagian, masing-masing satu

59 Ibid, hlm. 145. 60 Ibid, hlm. 152.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

36

jam. Dalam ujian bagian pertama ia diuji oleh Prof. Mr. Dr. Verrijn Stuart

tentang uang , bank, konjungtur, terutama masalah kurs wesel. Prof. Mr. F. de

Vries yang menguji tentang ekonomi teoritika, pembagian pendapatan. Prof.

Mr. C.W. de Vries tentang Hukum Tatanegara. Sedangkan pada ujian bagian

kedua, ia diuji oleh Prof. Mr. C. W. de Vries tentang hukum Administratif.

Prof. Mr. Dr. Francois menguji tentang Hukum internasional, dan Prof. Mr.

Van Bloom tentang keuangan negara. Pada ujian doktoral bagian pertama ini,

ia dapat lulus. Dan pada bagian ujian doktoral yang kedua, Prof. C. W. de

Vries mengatakan bahwa kamu lulus ujian dengan predikat tiada keberatan.

Mendengar hasil yang memuaskan ini, Mohammad Hatta merasa senang dan

mendapat ucapan selamat dari teman-temannya.61

B. Faktor Politik Mohammad Hatta

Dari Pendidikan formal ini Mohammad Hatta mendapatkan

pengalaman yang sangat berharga terutama dalam bidang ekonomi. Ia telah

banyak mempelajari teori-teori ekonomi selama bersekolah. Kemudian ia

memikirkan cara untuk mengangkat perekonomian rakyat Indonesia yang

terpuruk akibat eksploitasi pihak penjajah. Pembangunan dan pengembangan

koperasi adalah salah satu cara untuk membantu perekonomian rakyat yang

terpuruk supaya bisa bangkit dan rakyat sejahtera.

Pada waktu bersekolah di MULO, Mohammad Hatta terlibat dalam

aktivitas Jong Sumatranen Bond, dan menjadi bendaharanya. Pada 61 Ibid, hlm. 248

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

37

perkembanganya dalam organisasi tersebut ia menjadi anggota eksekutif Jong

Sumatranen Bond cabang Padang. Di kota inilah Mohammad Hatta mulai

menimbun pengetahuan tentang perkembangan masyarakat dan politik, salah

satunya lewat membaca berbagai koran, bukan saja koran terbitan Padang tetapi

juga Batavia. Lewat media Koran itulah Mohammad Hatta mengenal pemikiran

Haji Oemar Said Tjokroaminoto dalam surat kabar Utusan Hindia, dan Agus

Salim dalam Neratja. Kesadaran politik Mohammad Hatta makin berkembang

karena kebiasaannya menghadiri ceramah-ceramah atau pertemuan-pertemuan

politik. Salah seorang tokoh politik yang menjadi inspirator sekaligus idolanya

adalah Abdul Moeis. Mohammad Hatta kagum melihat tentang cara Abdul Moeis

menyampaikan orasinya. Ia selalu asyik mendengarkan suaranya yang merdu

setengah parau, terpesona oleh ayun tiap katanya. Sampai saat itu aku belum

pernah mendengarkan pidato yang begitu hebat menarik perhatian dan membakar

semangat kaum pemuda. Sebagai kaum terpelajar dan terlibat dalam aktivitas

pergerakan nasional merupakan kesan sebagai pemuda harapan bangsa. Suatu

generasi yang menanggung beban sangat berat untuk berjuang mengakhiri

penjajahan.62

Pada bulan Mei 1919, Mohammad Hatta lulus dari MULO dan

melanjutkan studinya ke Prins Hendrikschool di Batavia. Di kota Batavia ini, ia

tetap aktif dalam organisasi kepemudaan pusat Jong Sumatranen Bond, dan

menjabat sebagai bendaharanya. Dalam organisasi ini, Mohammad Hatta berhasil

62 Mavis Rose, op.cit, hlm. 15.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

38

membangun reputasi yang baik sebagai seorang organisator yang efisien. Sebagai

bendahara ia tergolong sukses karena berhasil mengumpulkan dana sebesar 1.000

gulden. Berkat reputasinya ini, ia mendapatkan perhatian langsung dari pimpinan

Sarekat Islam yang juga orang Minangkabau yaitu Abdul Muis dan Haji Agus

Salim. Pada perkembangannya ia sering terlibat dalam diskusi yang membahas

tentang persoalan-persoalan bangsa yang sedang dijajah demi kepentingan politik

perjuangan nasional. Pergaulannya dengan tokoh-tokoh pergerakan nasional

semakin mematangkan pemikiran-pemikirannya tentang nasionalisme menjadi

semakin kuat dan luas. Ia sendiri sangat menyadari bahwa dalam organisasi

pergerakan nasional mengalami apa yang disebut dengan dikotonomi. Hal ini

terlihat jelas dengan adanya kelompok-kelompok pemuda nasional Hindia yang

tergabung dalam organisasi kesukuan, seperti: Jong Java, Jong Minahasa, Jong

Ambon, Jong Sumatranen Bond. Organisasi tersebut berdiri sendiri-sendiri dan

tidak ada satu kesatuan di antara mereka.63

1. Peranan Mohammad Hatta dalam Organisasi Perhimpunan Indonesia

Pada Saat berusia 15 tahun, Mohammad Hatta merintis karier sebagai

aktivis organisasi, sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond Cabang Padang.

Di kota inilah Mohammad Hatta mulai menimba pengetahuan perihal

perkembangan masyarakat dan politik, salah satunya lewat membaca berbagai

Koran. bukan saja koran terbitan Padang tetapi juga Batavia. Lewat

63 Tashadi, dkk, op.cit, hlm. 12.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

39

pengalaman yang diperolahnya, Mohammad Hatta mengenal pemikiran

Tjokroaminoto dalam surat kabar Utusan Hindia, dan Agus Salim dalam

Neratja. Kesadaran politik Mohammad Hatta makin berkembang karena

kebiasaannya menghadiri ceramah-ceramah atau pertemuan-pertemuan

politik. Salah seorang tokoh politik yang menjadi idola Mohammad Hatta

ketika itu ialah Abdul Moeis. Di Batavia, ia juga aktif di Jong Sumatranen

Bond Pusat sebagai Bendahara.

Pada waktu menjadi mahasiswa di Universitas Leiden, Mohammad

Hatta bertemu dengan Nazir Pamutjak yang sama-sama berasal dari

Minangkabau. Dari pertemuannya Mohammad Hatta berhasil dibujuk untuk

bergabung dalam organisasi perhimpunan mahasiswa asing, yaitu Indische

Vereeninging (Perhimpunan Hindia). Organisasi ini dimaknai sebagai

perluasan dari kelompok pemuda kedaerahan akan tetapi tanpa pemisahan

latarbelakang etnis mereka. Pada akhirnya organisasi ini berubah menjadi

organisasi yang bersifat politik. Di tengah-tengah masyarakat kosmopolitan

ini rasa kesukuan yang dulu sangat melekat sekarang telah kehilangan

maknanya. Seseorang akan lebih dikenal dengan asal kebangsaannya dari

pada kelompok-kelompok asal daerahnya. Mereka dikenal dengan istilah

orang dari Hindia Belanda. Dengan adanya penggunaan istilah Hindia

Belanda ini berarti telah ada pengakuan terhadap kekuasaan Barat, yang

nantinya sangat bermanfaat secara politik. Dengan penggunaan nama Hindia

Belanda ini, Mohammad Hatta dperingatkan sama Nazir Pamutjak jangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

40

sesekali menggunakan kata inlander yang bersifat merendahkan martabat

bangsa Indonesia.64

Berkat pengalamannya mengelola keuangan pada waktu menjabat

sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, dan organisasi penerbitan ternyata

telah mematangkan konsep dan pemikirannya tentang suatu media yang

sangat dibutuhkan oleh sebuah organisasi. Para pengurus Indonesische

Vereeninging yang belum lama mengenal pribadi Mohammad Hatta, juga

mempercayakan hal mengenai urusan keuangan dan penerbitan secara penuh

kepadanya. Mereka mengagumi akan kecakapannya dalam mengelola

keuangan, sehingga sebagai orang yang baru ia langsung diminta untuk

menjabat sebagai bendahara. Jabatan sebagai bendahara ini telah

memungkinkan bagi dirinya untuk menerapkan aturan disiplin dan keseriusan

dalam pengelolaan keuangan organisasi. Ia tidak segan-segan untuk menegur

para anggotanya yang tidak tertib dalam membayar iuran dan sebagainya.

Keahlian Mohammad Hatta teryata tidak terbatas pada masalah keuangan,

akan tetapi ia juga pandai menulis. Kepandaian dan kecerdasannya kemudian

ia tuangkan untuk mengkritisi kebijakan politik pemerintah kolonial Hindia

Belanda. Kemudian ia juga menulis suatu artikel dalam majalah Hindia

Poetra yang berjudul De Economische positive van den Indonesischen

grondverhuurder. Dan artikel kelanjutannya berjudul Eenige aanteekenigen

betreffende de groundhuurordonantie in Indonesie. Artikelnya ini

64 Mavis Rose, op.cit, hlm. 31

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

41

dilatarbelakangi oleh berita Neratja, yang mengabarkan bahwa pemimpin

pergerakan Sarekat Islam, Haji Oemar Said Tjokroaminoto telah menggerakan

kaum tani yang berada di Hindia Belanda untuk menuntut hak atas sewa tanah

yang lebih manusiawi bagi tanah pertanian mereka yang diserahkan kepada

perusahaan gula di Pulau Jawa. Mohammad Hatta telah menerapkan teori-

teori ekonomi kolonial yang dipelajarinya waktu di Batavia. Tulisannya yang

mempergunakan bahasa Belanda ini telah menarik perhatian para professor

bahasa dan sejarah di Leiden.65

Kemudian artikel-artikel yang ditulisnya mulai terkenal berkat isinya

yang berbobot. Dengan menggunakan keahliannya dalam bidang ekonomi

yang ia kuasai, Mohammad Hatta dengan tegas berani mengkritisi kekurangan

teori-teori yang dikemukakan oleh ahli-ahli ekonomi Belanda. Bahkan

seorang akademisi terkemuka sekali Dr. Boeke dalam disertasinya yang

berjudul Tropisch Koloniale Staathuiskunde (Ekonomi Politik Kolonial

Tropis). Bahwa hukum ekonomi yang berlaku di Barat tidak berlaku bagi

rakyat pribumi di Hindia Belanda. Dr. Booke menganggap bahwa ada

perbedaan mendasar dalam padangan Timur dan Barat. Pada umumnya petani

Timur mempunyai keinginan yang sederhana dan terbatas, sementara di Barat

ada naluri dengan keinginan yang tidak terbatas. Pada dasarnya orang Timur

tidak memiliki kemampuan untuk mengorganisir dan tidak membentuk

perusahaan berskala besar, dan secara umum kurang memiliki sifat mencari

65 Dedi Ahimsa Riyadi, op.cit, hlm. 154.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

42

keuntungan seperti sifat yang dimiliki oleh orang Barat. Mohammad Hatta

memandang bahwa pernyataan Dr. Booke telah merendahkan harga diri orang

Timur yang kurang mempunyai dorongan dan semangat kewiraswastaan.66

Pada perkembangannya di Eropa, Mohammad Hatta juga terpengaruh

oleh ajaran marxisme yang menekankan bahwa suatu masyarakat yang adil

dan manusiawi akan berkembang melalui usaha perjuangan masa rakyat yang

tertidas secara ekonomi. Mohammad Hatta sangat memahami ungkapan Marx

tersebut, yang kemudian ia membandingkan keadaan ekonomi rakyat Hindia

Belanda yang sangat tertindas akibat kesewenang-wenangan politik

pemerintah kolonial Belanda. Pengaruh tersebut nampak ketika ia

menggunakan ungkapan Marx, bahwa kaum buruh menghasilkan barang-

barang yang mewah-mewah bagi orang-orang kaya, akan tetapi bagi kaum

buruh sendiri hanya menghasilkan suatu kemelaratan dalam kehidupannya.

Sebagai mahasiswa yang cerdas, ia juga mengkritisi rendahnya gaji buruh

yang dibayarkan oleh pihak perusahaan Belanda. Berkat kegemarannya

membaca buku De Socialisme, ternyata telah bermanfaat memberikan

landasan yang luas untuk menilai kecenderungan-kecenderungan sosialis yang

sedang berkembang. Ia juga beradaptasi dengan pengaruh ajaran Marx, dan

mencari kaitannya yang sesuai dengan realitas kehidupan ekonomi

masyarakat Hindia Belanda. Mohammad Hatta menilai bahwa alienasi dan

dialektik tenaga kerja apabila dikaitkan dengan realitas Hindia Belanda akan

66 Mavis Rose, op.cit, hlm. 41.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

43

menghasilkan suatu faktor rasial. Pemerintah kolonial Hindia Belanda dalam

konfliknya dengan para pegawainya yang notabene adalah orang pribumi

yang sebenarnya dieksploitasi. Ia sangat menyadari adanya suatu hubungan

simbiotik, suatu ketergantungan antara wilayah pedesaan dengan perkotaan

dalam masyarakatnya.67

Organisasi Perhimpunan Indonesia di negeri Belanda telah memainkan

peranan yang cukup penting dalam menjaga realitas yang ada di Hindia

Belanda yang masih dalam cengkraman kekuasaan pemerintahan kolonial

Hindia Belanda. Perhimpunan mahasiswa ini mempunyai arti yang sangat

penting bagi perkembangan pribadi Mohammad Hatta, karena dijadikan

wahana pemikirannya supaya berkembang terus. Sebagai mahasiswa yang

mengambil jurusan bidang ekonomi, Mohammad Hatta menjadi pendukung

utama tentang konsep kooperasi. Suatu kebijakan yang dianut oleh aktivis

pergerakan kemerdekaan. Kooperasi dalam pandangannya hanya mungkin

terjadi antara dua kelompok yang memiliki hak-hak dan kewajiban yang sama

dan lebih jauh lagi kepentingan yang sama. Apabila hal ini tidak dapat

terpenuhi, maka kooperasi hanya akan berpihak pada kelompok yang kuat dan

menganggu kelompok yang lemah.

68

67 Mavis Rose, op.cit, hlm. 34. 68 Tashadi, dkk, op.cit, hlm. 15.

Dengan demikian, ia telah mempertajam

antithesis kolonial yang menandai pemisahan antara pihak penguasa dan pihak

yang dikuasai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

44

Keterlibatannya dalam organisasi Perhimpunan Indonesia ternyata

telah menyita waktu dan pemikirannya. Ia disibukkan dengan tulisan-tulisan

nasionalistik bagi perjuangan kemerdekaan bangsanya. Tugas utamanya

sebagai mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di negeri Belanda menjadi

terbengkalai. Dalam studinya ia mengalami kegagalan salah satu mata kuliah

ujian akhir, sehingga harus rela kehilangan beasiswa. Walaupun diizinkan

untuk mengulangi mata kuliah yang tidak lulus itu, hatinyapun sedikit

terguncang. Mohammad Hatta masih sangat memerlukan beasiswa untuk

membiayai segala kebutuhan hidupnya. Kemudian ia mencari bantuan kepada

seorang temannya warga Belanda yang bernama Van Leeuwen. Temannya ia

sanggup mencarikan pinjaman uang dari sebuah dana pribadi dan wajib

membayar bunga pinjaman. Tanpa berpikir panjang Mohammad Hatta

menyanggupinya dan akan mengembalikannya setelah bekerja.69

Permasalahan pribadi dalam studinya ini tidak mempengaruhi

aktivitasinya dalam Perhimpunan Indonesia. Ia tetap bersemangat

menyuarakan nasib pribumi yang tertindas. Pada tahun 1925, ia terpilih

menjadi ketua Perhimpunan Indonesia. Jabatan ini merupakan karirnya yang

tertinggi dalam organisasi pergerakan di negeri Belanda. Pada waktu

pelantikan sebagai ketua, ia menyampaikan pidato yang berbentuk analisis

atas akar-akar ekonomi kolonialisme yang berjudul Struktur Dunia Ekonomi

dan Konflik Kekuasaan. Ia juga mengutip teori Hegel yang diangkat oleh

69 Mavis Rose, op.cit, hlm. 39.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

45

Marx, yaitu: “keberadaan konflik merupakan syarat pertama untuk

perkembangan”. Penggunaan filsafat dialektis Marx ini dilatarbelakangi oleh

adanya kesesuaian dengan pandangan orang Minangkabau. Lebih lanjut ia

mengatakan bahwa penyebab konflik di masyarakat Hindia Belanda adalah

situasi sosial kolonial, antithesis antara penguasa dan yang dikuasai, antara ras

kulit putih dan kulit berwarna. Ia memberikan semangat revolusi kepada

gerakan nasional dengan menyatakan tidak akan ada kemerdekaan tanpa

penggunaan kekerasan, karena pihak penguasa kolonial akan

mempertahankan tanah jajahannya dengan menghalalkan segala macam

cara.70

Mohammad Hatta menolak berbagai teori Barat tentang penyebab

kolonialisme, ia tetap bersikukuh pada pendapatnya bahwa ketakutan akan

kompetisi serta keinginannya untuk membangun monopoli atas sumber daya

merupakan motif yang sesungguhnya. Ia menekankan bahwa kolonialisme

bukanlah hubungan yang paling mudah dengan konsep pokok mengenai hak,

dan bahwa kolonialisme tidak lain adalah merupakan tindakan perampasan

kekuasaan yang dengan tersamar disebut dengan istilah hak. Kemudian

dipraktikan oleh bangsa yang telah mendapatkan kekuasaan. Ia juga

mengingatkan bahwa sejarah perekonomian Eropa sangat bergantung pada

produk-produk yang berasal dari wilayah tropis. Ketergantungan ini

70 Ibid, hlm. 45.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

46

merupakan tangkai Achilles Eropa modern. Berkaitan dengan hal ini maka

Eropa menjalankan dengan apa yang disebut penjajahan.71

Secara ekonomis penjajahan akan sangat merugikan karena

melahirkan konflik yang merupakan kebutuhan dasar dari pihak terjajah

terhadap pihak penjajah. Mohammad Hatta menekankan bahwa serikat buruh

harus diperkuat untuk menangkal eksploitasi dari pihak kolonial, karena

pemasok tenaga buruh yang murah merupakan sesuatu yang amat penting

bagi kepentingan penjajah. Masyarakat koperasi harus dibangun untuk

menandingi perusahaan asing dalam rangka untuk menghentikan mesin

kolonial. Ia menjadi pendukung kuat koperasi. Hal ini terjadi karena ia

mengetahui bahwa koperasi merupakan wahana untuk membangun petani

yang lemah atau pedagang kecil menjadi kekuatan ekonomi yang cukup kuat

dalam menahan dominasi perusahaan yang cukup besar. Dan pada akhirnya

Mohammad Hatta berhasil menyelesaikan studinya dengan gelar doctorandus

pada tahun 1932, kemudian pulang kembali ke Indonesia untuk mengabdikan

diri terhadap tanah airnya dan berjuang untuk mengakhiri penjajahan

Belanda.

72

Pengalaman politik Mohammad Hatta ternyata mempunyai pengaruh

yang besar dalam membangun dan mengembangkan lembaga koperasi di

Indonesia. Sebagai seorang organisatoris, Mohammad Hatta berusaha dengan

71 Idem 72 Tashadi, op.cit, hlm. 18.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

47

keras dalam membangun dan mengembangkan lembaga koperasi. Lembaga

koperasi di Indonesia harus kuat dan mempunyai struktur yang jelas. Ia

menekankan kerjasama yang kuat antar anggota supaya kesejahteraan dapat

terwujud.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

48

BAB III

PERANAN MOHAMMAD HATTA DALAM

MENGEMBANGKAN KOPERASI DI INDONESIA TAHUN 1945-1965

Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat Indonesia akibat penderitaan dalam

lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin

memuncak. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan

ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama,

secara spontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan

sesamanya. Sementara itu pihak kolonial terus-menerus mengeksploitasi

kekayaan alam Indonesia sehingga penduduk pribumi kondisi sangat

memprihatinkan. Di samping itu para rentenir, pengijon dan lintah darat turut pula

memperkeruh suasana. Mereka berlomba mencari keuntungan yang besar dan

para petani yang sedang menghadapi kesulitan hidup, sehingga tidak jarang

terpaksa melepaskan tanah miliknya sehubungan dengan ketidakmampuan

mereka mengembalikan hutang-hutangnya yang membengkak akibat sistem

bunga berbunga yang diterapkan pengijon.

Tentang ide perkoperasian untuk pertama kali diperkenalkan oleh Aria

Wiraatmadja pada tahun 1896 di Purwokerto, Jawa Tengah. Ia mendirikan sebuah

Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat tersebut selanjutnya diteruskan

oleh De Wolffvan Westerrode. Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh

Dr. Sutomo memberikan peranan bagi gerakkan koperasi untuk memperbaiki

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

49

kehidupan rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de

Cooperatieve Vereeniging, dan pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe

Cooperatiev. Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan

untuk memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi.

Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang

memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi. Hingga saat ini kepedulian

pemerintah terhadap keberadaan koperasi nampak jelas dengan membentuk

lembaga yang secara khusus menangani pembinaan dan pengembangan koperasi.

Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena

belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan

penerangan dan penyuluhan tentang koperasi, belum ada Undang-Undang yang

mengatur kehidupan koperasi, pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu

menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan

digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah

jajahan itu. Pada tahun 1942 militer Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu

mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini berjalan mulus, namun

fungsinya berubah drastis dan menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan,

dan menyengsarakan rakyat Indonesia.73

Berakhirnya kekuasaan pendudukan militer Jepang di Indonesia,

Mohammad Hatta Sebagai seorang intelektual ekonomi berhasil membuat konsep

perekonomian Indonesia merdeka. Kemudian ia berusaha semaksimal mungkin

73 http://agusnuramin.wordpress.com/2011/09/23/sejarah-koperasi-indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

50

untuk membangun perekonomian Indonesia dengan jalan mengembangkan unit

usaha yang dikenal dengan istilah koperasi. Mohammad Hatta mempelajari

tentang lembaga perkoperasian untuk pertama kali di negara Denmark. Negara ini

terkenal sebagai negara koperasi pertanian yang maju, dan berhasil mengekspor

hasil pertaniannya keluar negeri seperti Amerika Serikat. Di Denmark ini ia

mendapatkan pengalaman yang sangat berharga tentang koperasi pertanian. 74

Mohammad Hatta juga mengunjungi negara Swedia, di sini ia mendapatkan

pengetahuan tentang koperasi konsumsi yang maju. Koperasi konsumsi ini

menjual aneka macam kebutuhan rumah tangga yang dikelola secara teratur. Ia

memperhatikan cara penjualan dengan cermat. Setiap pembelian dibayar dengan

kontan, dan menerima bon yang berisi nama dan harga barang yang dibeli. Tiap-

tiap bon dapat ditukarkan pada koperasi dan berdasarkan besar pembeliannya,

yang menukarkan bon memperoleh bagian keuntungan.75

74 Mohammad Hatta, op.cit, hlm. 170. 75 Ibid, hlm. 174,

Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga baginya untuk

mempraktikan koperasi di negerinya sendiri. Mohammad Hatta berperan besar

dalam mengembangkan koperasi di Indonesia, di samping mengusahakan konsep-

konsep dasar pengembangan koperasi, ia juga terjung langsung ke masyarakat

ikut membina dan menumbuhkan koperasi dari bawah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

51

A. Mohammad Hatta Peletak Sendi-sendi Dasar Perkoperasian Indonesia.

Ide tentang perekonomian Indonesia yang berasaskan kekeluargaan

dengan membentuk koperasi ini tidak lahir dengan sendirinya, tetapi melalui

proses sejarah yang panjang. Jauh dari sebelum Mohammad Hatta mendapatkan

pengetahuan tentang ilmu ekonomi dari pendidikan Barat, koperasi sudah

dipandang sebagai jalan yang terbaik untuk membangun perekonomian rakyat

yang lemah. Pada waktu belajar di negeri Belanda, ia banyak mendapatkan

pengetahuan tentang sejarah perkembangan ekonomi yang terjadi di benua Eropa.

Ia mengetahui perjuangan kaum buruh di Inggris dan perjuangan kaum tani di

Denmark. Para kaum buruh dan tani dalam menghadapi kekuasaan dan pengaruh

kapitalisme yang begitu hebat hanya dihadapi dengan mendirikan sebuah

organisasi rakyat. Organisasi ini didirikan dengan atas sikap solidaritas dan rasa

setia kawan dalam rangka untuk memperbaiki nasibnya. Organisasi yang tepat

bagi kaum buruh dan tani hanyalah koperasi.

Kapitalisme yang berkembang dengan semangat individualisme,

konkurensi merdeka dan modal yang kuat, sedangkan koperasi dasarnya

kerjasama, tolong menolong antara orang-orang kecil yang ekonominya lemah.

Perkembangan ekonomi di Eropa telah memperlihatkan bahwa orang-orang kecil

yang lemah ekonominya dapat bertahan dan meningkatkan derajat hidupnya

dengan cara bekerjasama dan bantu membantu dalam tolong menolong sesama

mereka. Mereka berusaha untuk meningkatkan kemakmuran kehidupannya

dengan melalui usaha koperasi. Mohammad Hatta merasa tertarik melihat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

52

kenyataan tentang peranan koperasi di Eropa. Kemudian ia mengarahkan

perhatiannya kepada gerakan koperasi yang dapat berjalan efektif. Ia menyadari

sepenuhnya bahwa mayoritas rakyat di tanah air hidupnya amat miskin. Bukanlah

hal yang mustahil bila koperasi diterapkan di Indonesia akan mengalami suatu

perkembangan yang pesat.76

Mohammad Hatta mengetahui bahwa perekonomian bangsanya yang

dikuasai oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, yang dalam struktur

ekonominya terbagi atas tiga lapisan ekonomi yang tersusun bertingkat. Lapisan

paling atas ialah perekonomian kaum penjajah, kaum kulit putih terutama bangsa

Belanda. Kegiatan ekonomi yang berhubungan dengan dunia luar hampir

semuanya dikuasai oleh pemerintah Hindia Belanda. Mereka menguasai sektor-

sektor ekonomi yang cukup vital dan mendatangkan keuntungan yang cukup

besar, diantaranya: produksi perkebunan, produksi industri, jalur perhubungan

laut, sebagian di udara dan darat, exspor dan impor, perbankan serta asuransi.

Lapisan perekonomian yang kedua, yang menjadi perantara dan komunikasi

dengan masyarakat Indonesia kurang lebih 90 persen dikuasai oleh orang-orang

Tionghoa dan Asia lainya seperti Arab dan India.

77

Sedangkan orang-orang Indonesia yang dapat dimasukkan dalam

masyarakat lapisan kedua hanyalah kaum ningrat dan saudagar yang kaya.

Lapisan ketiga ialah perekonomian taraf kecil, yang terdiri dari: pertanian kecil,

76 I. Wangsa Widjaja, Mengenang Bung Hatta, Jakarta, Haji Masagung, 1988, hlm. 118. 77 Ibid, hlm. 119.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

53

pertukangan kecil, perdagangan kecil dan lain-lainnya. Inilah realitas

perekonomian bangsa Indonesia. Rakyat kecil hidupnya tertekan dengan adanya

hutang dan kredit dengan orang-orang Tionghoa, belum lagi pajak yang harus

dibayarkan kepada pihak pemerintah. Orang-orang Tionghoa banyak menjalankan

bisnis ekonomi dengan merentenirkan uang atas dasar sepuluh-duabelas. Apabila

seorang pribumi berhutang f 10,-, hutang itu harus dikembalikan sesudah

seminggu dengan f 12,-, cukup ia bayar rentenya saja f 2,-. Tetapi yang f 2,-, itu

hanya rente, tidak lain dari pada rente. Hutangnya yang f 12,-, tidak berkurang

dengan pembayaran rente f 2,-, setiap minggu, betapa juga lamanya. Hutangnya

baru lunas apabila ia dapat membayar hutangnya sekaligus dengan f 12,-, itupun

akan sangat sulit terbayar olehnya. Demikianlah dengan membayar setiap

minggunya f 2,-, ia tetap akan terlilit hutang seumur hidup.

Mohammad Hatta menyaksikan realitas kehidupan ekonomi rakyat

Indonesia yang memprihatinkan seperti ini tidak bisa dibiarkan dengan begitu

saja. Ia sebagai mahasiswa yang sedang mendalami studi ilmu ekonomi di negeri

Belanda, dapat menyaksikan perkembangan koperasi yang ada di negara-negara

Eropa. Ia mempelajari letak kekuatan koperasi. Dengan koperasi yang

menitikberatkan pada usaha bersama, orang belajar mengenal diri sendiri, percaya

pada diri sendiri, setia kawan dan tolong menolong. Antar koperasi-koperasi

diutamakan kerjasama dan tolong menolong serta dijauhkan dari persaingan

dalam bidang yang sama. Dengan pengetahuannya yang ia dapat dari belajarnya

di luar negeri itulah yang mendorong dirinya dikemudian hari untuk menyusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

54

landasan perekonomian Indonesia yang berasaskan kekeluargaan. Dengan

kenyakinannya, bahwa taraf hidup bangsa Indonesia akan dapat dinaikkan bila

dalam alam kemerdekaan nantinya perekonomian rakyat disusun atas usaha

bersama dalam bentuk koperasi. Pada tanggal 7 September 1944 Perdana Menteri

Jepang Kuniaki Kaiso menjanjikan kemerdekaan Indonesia dikemudian hari.

Untuk mempersiapkannya maka pada tanggal 29 April 1945 dibentuk BPUPKI

(Badan Penyelidik Usaha-Usaha Kemerdekaan Indonesia). Dengan adanya

pembentukan badan ini benar-benar bangsa Indonesia bagaikan terlepas dari

pertautannya dengan Perang Pasifik di bawah Jepang.78

Dalam BPUPKI ini Mohammad Hatta duduk sebagai anggota. Badan ini

dipimpin oleh Radjiman Wediodiningrat. Pada tanggal 10-16 Juli 1945 BPUPKI

menyelenggarakan sidang yang kedua untuk menyusun rancangan Undang-

Undang Dasar. Sidang BPUPKI ini benar-benar membicarakan arah pembentukan

sebuah negara yang merdeka. Pada sidang BPUPKI ini Mohammad Hatta

mempunyai peranan yang cukup penting di antaranya menyangkut tentang

persoalan masalah ekonomi bangsa Indonesia. Ia diberi kesempatan untuk

mengajukan pemikirannya tentang konsep ekonomi Indonesia.

79

“Perekonomian Indonesia merdeka diatur dengan usaha bersama. Dengan ini tidak dimaksud untuk mematikan perusahaan yang kecil-kecil

Mengenai

bentuk perekonomian Indonesia jika telah meraih kemerdekaan, ia mengatakan:

78 P.J. Suwarno, Tatanegara Indonesia Dari Sriwijaya Sampai Indonesia Modern, Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, 2003, hlm. 94. 79 Rancangan Undang-Undang Dasar tentang perekonomian Indonesia merdeka yang disampaikan oleh Mohammad Hatta ini diterima oleh BPUPKI pada tanggal 16 juli 1945.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

55

yang hanya dapat dikerjakan oleh orang seorang saja dan tidak menyinggung keperluan umum. Usaha bersama dilakukan terhadap kepada penghasilan yang besar-besar yang mengenai keperluan umum dan perluan rakyat semuanya. Desentralisasi ekonomi dilakukan memakai koperasi sebagai dasar perekonomian. Jadi Indonesia ibarat satu taman berisi pohon-pohon koperasi, yang buahnya dipungut oleh rakyat yang banyak. Jadi, bukan koperasi yang bersaingan satu sama lain mencari untung besar, melainkan yang bekerja sama untuk membela kebutuhan-kebutuhan rakyat semuanya dan keperluan umum seperti pelajaran seni dan lain-lainnya.”80

Dalam sidang BPUPKI yang membahas tentang masalah ekonomi bagi

bangsa Indonesia yang merdeka telah terjadi perdebatan yang cukup sengit.

Mohammad Hatta yang mempunyai wawasan yang luas dalam bidang ekonomi

menguraikan tentang kedudukan rakyat yang lemah menghendaki perekonomian

harus disusun atas dasar koperasi yang mengedepankan prinsip kekeluargaan.

Kekeluargaan dalam koperasi diartikan sebagai rasa solidaritas yang kuat, bukan

untuk menyebabkan pribadi seseorang tenggelam dalam kebersamaan.

Mohammad Hatta menggunakan kata pribadi ini dengan kata individualita yang

sangat berbeda dengan kata individualisme. Individualisme lebih mengutamakan

pada kepentingan diri sendiri. Sedangkan individualita seseorang menjadi

pembela dan pejuang bagi koperasi. Ia percaya pada diri sendiri, dan bersikap

melaksanakan self-help.

Inilah yang menjadi latarbelakang ide dasarnya untuk merumuskan

tentang perekonomian Indonesia yang kemudian dituangkan dalam pasal 33 UUD

1945.

81

80 Mohammad Hatta, Kumpulan Karangan I, Djakarta, Balai Buku Indonesia, 1953, hlm. 79. 81 Deliar Noer, Mohammad Hatta, Hati Nurani Bangsa 1902-1980, Jakarta, Djambatan, 2002, hlm. 78.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

56

Mohammad Hatta juga menekankan bahwa cabang-cabang produksi yang

penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh

negara. Dalam hal ini Negara kemudian harus mempergunakannya untuk sebesar-

besarnya bagi kemakmuran rakyatnya.

Negara melakukan penanganan langsung, termasuk dalam public utilities seperti

tenaga listrik, persediaan air minum, irigasi, jalan raya, dan juga produksi yang

sebesar-besarnya yang menguasai hidup orang banyak.

Walaupun negara memegang kendali perekonomiannya, namun bukan

berarti pihak swasta tidak boleh berperan. Ia juga menegaskan perlunya diadakan

peraturan yang menunjukan usaha swasta pada kepentingan orang banyak.

Menurutnya tempat yang terluang bagi pihak-pihak swasta ini masih cukup

banyak, yang tidak ditangani baik oleh pihak koperasi maupun oleh pemerintah.

Namun motivasi mencari keuntungan dari pihak swasta harus dijaga dan

pemerintah harus melakukan pengawasan yang ketat agar tidak menghancurkan

tujuan negara dalam menciptakan kemakmuran rakyat. Konsep ekonomi

Indonesia merdeka yang dipaparkan oleh Mohammad Hatta dalam sidang

BPUPKI dapat diterima oleh anggota yang lainnya.82

Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945, pemikiran Mohammad Hatta

tentang perekonomian Indonesia yang merdeka disetujui dan dirumuskan oleh

82 Idem.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

57

PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dalam batang tubuh UUD 1945

pasal 33 yang isinya sebagai berikut:83

Pemikiran Mohammad Hatta yang dirumuskan dalam pasal 33 UUD 1945

bahwa perekonomian sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan,

yang dimaksudnya adalah koperasi. Dengan mengambil bentuk koperasi ini akan

dapat memberikan manfaat bagi perekonomian rakyat kecil yang mengutamakan

kerjasama dan tolong menolong. Mohammad Hatta mengibaratkan koperasi yang

dikelola oleh rakyat kecil seperti sapu lidi, satu persatu akan mudah dipatahkan,

akan tetapi kalau disatukan menjadi satu ikat, ia akan semakin kuat dan sulit

untuk dipatahkan. Dari bentuk koperasi yang kecil-kecil yang dikelola dengan

aktiva yang teratur, maka berangsur-angsur akan mengalami peningkatan ke atas

dan sanggup melaksanakan perekonomian medan pertengahan. Kemudian pada

akhinya perekonomian rakyat yang teratur itu dengan organisasi koperasi dapat

Ayat 1: “Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas

kekeluargaan”.

Ayat 2: “Cabang produksi yang penting bagi negara yang menguasai hajat hidup

orang banyak dikuasai oleh negara”.

Ayat 3: “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai

oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran

rakyat”.

83 Taufik Abdullah, Risalah Sidang BPUPKI-PPKI 28 Mei-22 Agustus 1945, Jakarta, Sekertariat Negara Republik Indonesia, 1998, hlm. 557.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

58

memasuki medan perekonomian besar. Koperasi Indonesia yang berlandaskan

pada pasal 33 UUD 1945, bertujuan untuk menciptakan masyarakat Indonesia

yang kolektif, berakar pada adat istiadat orang Indonesia yang asli, tetapi

ditumbuhkan pada tingkat yang lebih tinggi sesuai dengan tuntutan zaman

modern. Semangat kolektivitas Indonesia dalam koperasi yang mengutamakan

kerjasama dalam suasana kekeluargaan antara manusia pribadi, yang bebas dari

penindasan dan paksaan. Dengan menghargai pribadi manusia sebagai makhluk

Allah yang bertanggungjawab atas keselamatan keluarga dan masyarakat

seluruhnya, tetapi menolak pertentangan dan persaingan yang tidak sehat. Dengan

koperasi yang mendidik seperti ini akan memeperkuat demokrasi sebagai cita-cita

bangsa.84

“Dalam kasus Indonesia, bagian lain harus ditambahkan yaitu sejarahnya sebagai suatu koloni. Karena Indonesia dijajah di bawah kolonialisme Belanda selama tiga abad, situasinya secara keseluruhan tidak seperti yang disebutkan di atas. Tanah Indonesia kaya, menghasilkan ratusan ribu produk setiap tahun bagi dunia luar, tetapi rakyat Indonesia sendiri menderita kemiskinan dan kesengsaraan di tengah-tengah kaum kaya yang hidup berlebihan, landasan ekonomi yang akan datang akan menghindari

Pada bulan Desember 1945, dalam konperensi ekonomi di Yogyakarta,

Mohammad Hatta menjelaskan bahwa perekonomian suatu negara pada

umumnya ditentukan oleh tiga hal utama yaitu: 1). Kekayaan tanahnya, 2).

Kedudukannya terhadap negara-negara lain dalam lingkungan internasional, 3).

Kemampauan dan tujuan rakyatnya. Dalam konperensi ini ia menambahkan:

84 Djarot Siwijatmo, Koperasi di Indonesia, Jakarta, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1982, hlm. 39.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

59

individualisme sedapat mungkin dan sedekat mungkin dengan kolektivisme, yaitu mempertahankan tingkat kemakmuran yang merata”.

Mohammad Hatta mengetahui bahwa sebagian besar rakyat Indonesia

hidup dari sektor agraris sebagai petani dan ada yang berprofesi sebagai

pedagang. Kehidupan mereka jauh dari kemakmuran dan rentan terhadap

konsorsium internasional dan sistem pasar dunia. Meskipun menentang

individualisme, ia tidak pernah menyarankan supaya individu tidak boleh

memiliki kekayaan pribadi. Penekanan yang dilakukan Mohammad Hatta lebih

menitikberatkan pada kebijakan ekonomi kerakyatan untuk melindungi anggota

masyarakat yang lemah. Dalam roda perekonomian yang paling cocok dengan

realitas bangsa kita adalah koperasi. Dengan dimasukkan nama koperasi dalam

UUD 1945 pasal 33, ini telah membuktikan bahwa Mohammad Hatta telah

berhasil meletakan dasar pembangunan ekonomi nasional.85

B. Reorganisasi Koperasi Oleh Mohammad Hatta

Kemerdekaan bangsa Indonesia yang berhasil diproklamasikan pada

tangal 17 Agustus 1945 merupakan momentum untuk menentukan pemerintahan

sendiri yang merdeka dan berdaulat. Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945

kelengkapan pemerintahan disusun yang didalamnya juga memuat UUD 1945

secara resmi mulai berlaku. Perekonomian Indonesia telah memulai babak baru

dalam suasana negara yang sudah merdeka. Semangat koperasi mulai timbul

85 Mohammad Hatta, Ekonomi Indonesia di Masa Datang, Dalam Bung Hatta Berpidato, Bung Hatta Menulis, Jakarta, Mutiara, 1979, hlm. 10.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

60

kembali sejalan dan semarak dengan bergeloranya “perjuangan 45”. Pemerintah

bersama dengan rakyat bahu membahu untuk mengatasi masalah-masalah

ekonomi yang ada. Perekonomian nasional harus disusun sebagai usaha bersama

berdasar atas asas kekeluargaan. Supaya lembaga koperasi dapat berperan secara

optimal dalam meningkatkan perekonomian nasional, maka Wakil Presiden

Mohammad Hatta melakukan reorganisasi Jawatan Koperasi dan Perdagangan

Dalam Negeri. Implementasi dari reorganisasi ini adalah lembaga koperasi berdiri

sendiri dan lepas dari lembaga Perdagangan Dalam Negeri.86

Dengan adanya jawatan koperasi yang mandiri, dan untuk memperkuat

kedudukannya, kemudian diadakan konferensi jawatan koperasi untuk pertama

kalinya yang berlangsung tanggal 9-12 Desember 1946. Dalam konferensi ini

Mohammad Hatta memberikan amanat yang berisi tentang: penyusunan

perekonomian Indonesia harus sesuai dengan pasal 33 UUD 1945, pendirian

koperasi di Indonesia bukan semata-mata meniru koperasi di zaman penjajahan

Belanda, dasar perekonomian Indonesia adalah kolektivisme, usaha koperasi yang

kita bangun di masa ini dan masa yang akan datang adalah demi kemakmuran

rakyat, untuk mempersiapkan dan melaksanakan hidup berkoperasi harus

dikedepankan pentingnya pendidikan.

87

86 G. Kartasapoetra, Koperasi Indonesia Yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, Jakarta, Bina Aksara, 1987, hlm. 86. 87 A. Hanan Hardjasasmita, Sejarah Lahirnya Gerakan Koperasi Indonesia Dan perkembangannya Sampai Dengan Awal Periode 80an, Bandung, Armico, 1983, hlm. 33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

61

C. Sumbangan Pemikiran Mohammad Hatta Kepada Panitia Penyelenggara

Konggres Koperasi Pertama.

Pada saat revolusi fisik perkembangan koperasi belum dapat tercatat

secara cermat, hal ini dapat dimaklumi karena masih dalam situasi perang untuk

mempertahankan kemerdekaan. Ancaman militer Belanda masih sangat mewarnai

situasi tanah air, sehingga penataan koperasi belum dapat dilaksanakan secara

maksimal. Dengan masuknya pasukan Belanda dan menguasai beberapa wilayah

di Indonesia, terutama di Pulau Jawa telah melahirkan daerah-daerah kantong.

Daerah kantong ini ternyata telah mendorong pemikiran untuk mengembangkan

ekonomi yang mandiri secara swadaya. Ini harus dilakukan karena adanya

blockade ekonomi dari militer Belanda. Para pemimpin dan penggerak koperasi

tidak tinggal diam, mereka tetap berjuang untuk mengembangkan koperasi

dengan tujuan menghidupkan perekonomian rakyat yang terpuruk akibat perang

kemerdekaan. Di Jawa Barat yang terkenal dengan kantong gerilya, para penggiat

koperasi seperti Niti Sumantri, Kastura, Much Muchtar, dan Kyai Lukman Hakim

berencana akan menyelenggarakan konperensi koperasi di Ciparay dengan tujuan

untuk membentuk pusat koperasi Priangan.88

Untuk merealisasikan tujuannya tersebut mereka pergi ke Yogyakarta,

yang merupakan ibukota Republik Indonesia. Kepergiannya ini untuk menemui

Wakil Presiden Mohammad Hatta. Mereka memandang Mohammad Hatta

88 Kamaralsyah, dkk, Panca Windu Gerakan Koperasi Indonesia 12 Juli 1947-12 Juli 1987, Jakarta, Dewan Koperasi Indonesia, 1987, hlm. 6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

62

sebagai seorang ahli ekonomi dan penganjur gerakan koperasi Indonesia yang

sangat dihormati. Dalam pertemuan di Yogyakarta tersebut, Mohammad Hatta

membicarakan tentang berbagai masalah yang dihadapi oleh gerakan koperasi

dalam perkembangannya. Ia menekankan koperasi harus diperkuat untuk

menjalankan roda perekonomian rakyat, dan tentunya koperasi harus tetap

berpegang teguh pada asas kekeluargaan seperti yang diamanahkan dalam pasal

33 UUD 1945.89

Setelah dengan persiapan yang cukup matang, konggres koperasi yang

pertama dilaksanakan pada tanggal 11 sampai 14 Juli 1947.

Para delegasi yang menemui Mohammad Hatta berpendapat,

bahwa untuk kepentingan gerakan koperasi di Indonesia, sebelum gerakan dapat

mewujudkan usaha-usahanya sendiri, akan diadakan “kamar koperasi” yang

bertugas untuk menyelenggarakan kredit bagi kegiatan koperasi di seluruh

Indonesia.

90 Konggres ini

berlangsung di Gedung Pabrik tenun perintis milik pusat koperasi kabupaten

Tasikmalaya. Pada konggres tersebut dihadiri sekitar 500 orang yang merupakan

utusan-utusan dari koperasi yang ada di Jawa, Madura, Kalimantan, Sulawesi, dan

Sumatera. Konggres tersebut menghasilkan keputusan:91

89 Idem. 90Kartasapoetra, op.cit, hlm. 88. 91 Kamaralsyah, dkk, op.cit, hlm. 8.

(1). Dibentuk Sentra

Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia (SOKRI), (2). Ditetapkan asas koperasi

Indonesia berdasarkan atas asas kekeluargaan dan gotong royong, (3).

Menetapkan peraturan dasar SOKRI, (4). Kepengurusan disusun berdasarkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

63

presidium, dengan Niti Sumantri dipilih sebagai ketua yang diserahi tugas untuk

menyusun badan pekerja dan segala sesuatunya yang berhubungan dengan

keputusan-keputusan konggres, (5). Kemakmuran rakyat harus dilaksanakan

berdasarkan pasal 33 UUD 1945 dengan koperasi rakyat desa yang meliputi tiga

usaha: kredit, konsumsi, dan produksi, (6). Mendirikan bank koperasi sentral, (7).

Ditetapkannya konsepsi Koperasi Unit Desa (KUD), yang meliputi tiga unit

usaha: kredit, konsumsi, dan produksi, yang menekankan bahwa KUD harus

dijadikan dasar susunan SOKRI, (8). Memperhebat dan memperluas pendidikan

koperasi rakyat di kalangan masyarakat, (9). Pendistribusian barang-barang

penting harus diselenggarakan oleh koperasi, (10). Memutuskan tanggal 12 Juli

sebagai hari “Koperasi Indonesia”, yang tiap-tiap tahun harus diperingati.

D. Penegasan Mohammad Hatta Untuk Pengembangan Koperasi

Perkembangan gerakan koperasi di Indonesia sejak tahun 1950 tidak dapat

dilepaskan dari situasi dan kondisi politik negara, UUD 1945 telah digantikan

dengan UUD Sementara. Pasal 33 UUD 1945 kedudukannya digantikan pasal 38

dalam UUDS. Dalam pasal 38 UUDS, menyatakan bahwa koperasi disepakati

sebagai dasar perusahaan yang sesuai dengan perekonomian yang disusun

berdasarkan asas kekeluargaan. Dengan demikian di bawah UUDS ini kehidupan

perkoperasian di Indonesia mempunyai tempat pijakan yang kuat. Setelah adanya

pengakuaan kedaulatan Republik Indonesia oleh Belanda, situasi tanah air relatif

kondusif, sehingga memungkinkan untuk mengembangkan koperasi secara lebih

luas. Selain situasi keamanan dan landasan hukum, yang mendorong bagi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

64

perkembangan perkoperasian dalam rangka meningkatkan perekonomian rakyat

adanya sikap pemerintah yang memberikan dukungan. Dukungan dari pihak

pemerintah ini disampaikan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta. Pada waktu

memperingati hari koperasi pada tanggal 12 Juli 1951, Mohammad Hatta

menegaskan bahwa perkoperasian di Indonesia harus dikembangkan dengan baik.

Dalam pidatonya ia menekankan bahwa pasal 38 UUDS, menyatakan dua

macam kewajiban kepada pemerintah dan kewajiban kepada rakyat. Selain

menganjurkan dan merencanakan perkembangan koperasi, pemerintah

mempunyai kewajiban seperti yang tertera dalam ayat 2 dan 3 UUDS, yang

berbunyi: ayat 2: Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang

menguasai hajat hidup orang banyak di kuasai oleh negara. Ayat 3: Bumi dan air

dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan

dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Tugas dan

tanggungjawab pemerintah untuk melindungi penghidupan rakyat dan mengatur

supaya produksi berjalan untuk menyelenggarakan kemakmuran rakyat. Dikuasai

tidak berarti bahwa pemerintah sendiri menjadi pengusaha dalam segala bidang.

Dikuasai berarti juga bahwa pemerintah mengatur jalanya produksi supaya

menguntungkan bagi kemakmuran rakyat. Di sisi lain ada kewajiban dari pada

rakyat untuk menyempurnakan hidupnya dan perusahaan masyarakat dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

65

mengelola koperasi. Dengan koperasi yang diselenggarakan dengan baik dan

benar akan terciptakan kemakmuran bagi rakyat.92

Penegasan yang dilakukan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta ini

bertujuan untuk:

93

92 Kamaralsyah, dkk, op.cit, hlm. 14. 93 Kartasapoetra, dkk, op.cit, hlm. 92.

a) mempertebal kesadaran berkoperasi bagi seluruh rakyat

Indonesia, b) terciptanya kebiasaan untuk hidup hemat dan peningkatan

pelaksanaan pekan tabungan, c) memberikan nasehat-nasehat kepada gerakkan-

gerakkan koperasi untuk meningkatkan cara kerja dan cara berusaha, d)

memberikan gambaran-gambaran mengenai perjalanan koperasi Indonesia dari

tahun ke tahun. Kemauan menyimpan uang di koperasi merupakan gambaraan

keadaan koperasi dan keyakinan berkoperasi. Jiwa pendorong koperasi adalah

self-help. Dan ini adalah merupakan prinsip tolong diri sendiri yang senantiasa

harus dipupuk dan diperbesar. Gerakan koperasi yang berjiwa self-help yang

berani bertanggungjawab dan berani mengatasi kesulitan sendiri lebih dahulu

akan menemui zaman emasnya di masa datang. Demikian besar motivasi dan

peranan yang ia lakukan terhadap usaha-usaha untuk meningkatkan

perkembangan perkoperasian di Indonesia. Selain menekankan prinsip self-help,

dalam peringatan hari koperasi ini, ia juga menanyakan sudahkah tiap-tiap desa

mempunyai lumbung padi? Sudahkah berkembang peternakan di kalangan rakyat

yang dibiayai oleh pinjaman koperasi? Bagaimana perkembangan koperasi di

kalangan pertukangan dan kerajinan? Sampai di manakah hasil yang diperoleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

66

dengan koperasi untuk mengatasi sistem ijon dengan pinjaman kecil-kecilan

sesuai dengan kebutuhan dan lain-lainnya?.

Penegasan yang dilakukan oleh Mohammad Hatta ini jelas menunjukkan

peran koperasi untuk menyediakan modal kerja (working capital) dengan apa

yang disebut micro finance. Berkaitan dengan hal ini, ia mengatakan bahwa

masyarakat kita masih kekurangan modal untuk dapat menyelenggarakan

berbagai usaha. Untuk menutup kekurangan modal ini diusahakan dengan cara

peningkatan simpanan atau tabungan dari anggota. Selama sepekan hati rakyat

digerakkan untuk menyimpan uang, terutama dalam lingkungan koperasi sendiri.

Kegiatan menabung ini harus diperbesar dan diperluas ke luar lingkungan

koperasi sampai ke dalam lingkungan rakyat seluruhnya. Mohammad Hatta

menganjurkan supaya seluruh anggota dan rakyat menabung secara teratur,

menyimpan tiap-tiap minggu dalam jumlah yang tertentu pula. Ia mengingatkan

tiap-tiap orang menyimpan sesuai dengan kemampuannya. Tetap teratur dan tidak

ada yang dilangkahinya.94

Upaya menabung sebenarnya tidak terlalu susah dan berat, tidak melewati

kesanggupan anak-anak yang biasa membeli makanan setiap hari. Yang menjadi

kendalanya adalah dalam hal mengadakan organisasinya dan menyusun kemauan

secara teratur. Setiap koperasi hendaknya bersedia mengorganisasi dan menerima

simpanan rakyat secara teratur dan tertib. Koperasi dapat memacu pendanaan

94 Thoby Mutis, Bung Hatta dan Pendanaan Mikro, Dalam Bung Hatta, Jakarta, Buku Kompas, 2003, hlm. 337.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

67

dengan cara menggerakkan simpanan pokok, simpanan wajib, dan simpanan

sukarela yang pantas. Keluarga miskinpun dapat menabung, jika mau digerakkan

dan dipacu secara tepat. Sebaliknya juga koperasi-koperasi kredit juga mampu

untuk menggerakkan micro finance untuk melatih menabung teratur dan mampu

mengembangkan akses perkreditan atau pinjaman kepada orang-orang yang

ekonominya lemah. Koperasi kredit harus mampu menunjukkan bahwa

masyarakat yang ekonominya lemah yang menjadi anggota layak untuk

mendapatkan fasilitas kredit. Hal semacam ini akan menimbulkan nuansa yang

memacu efisiensi simpanan dan pinjaman dengan pengadaan biaya transaksi yang

rendah. Dengan adanya solidaritas dalam lingkungan kolektif akan memacu

sinergi bagi perkembangan koperasi.

Dalam rangka mengembangkan koperasi yang ada di Indonesia ini,

Mohammad Hatta juga melakukan studi banding ke luar negeri. Pada bulan

Oktober 1961 ia melakukan kunjungan kerja ke Swedia. Di Swedia ini

Mohammad Hatta dapat menyaksikan perkembangan koperasi dengan sangat

jelas. Selama kunjungan kerjanya ini, ia diberi kesempatan untuk melihat

mekanisme kerja koperasi secara luas dan terperinci. Ia merasa kagum dengan

perkembangan koperasi di Swedia dapat berjalan dengan baik. Kemudian ia

menilai bahwa koperasi di swedia ini boleh juga untuk diterapkan sebagai contoh

koperasi di Indonesia. Dalam penilaiannya ia melihat bahwa rakyat Swedia pada

umumnya, baik pegawai pemerintah maupun pegawai swasta, mulai dari pegawai

tingkat rendah sampai dengan tingkat tinggi semuanya menjadi anggota koperasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

68

Kesadaran mereka akan kepentingan bersama ini sangat tinggi. Hasilnya,

boleh dapat dikatakan rakyat Swedia telah mencapai tingkat kemakmuran yang

cukup tinggi. Suatu hal aneh yang ia saksikan ialah bahwa kenyataannya Swedia

merupakan salah satu Negara kapitalis, ternyata mampu menjalankan usaha

koperasi dengan sangat baik. Selama di Swedia ini, ia juga menghadiri konferensi

koperasi di Lausanne. Setibanya di tanah air, Mohammad Hatta mengatakan kita

harus dapat mengambil pelajaran dari perkembangan koperasi di Swedia.

Hanyalah dengan pengembangan koperasi yang baik maka lambat laun taraf

kehidupan rakyat yang masih melarat akan dapat ditingkatkan sedikit demi sedikit

sehingga pada akhirnya akan tercipta kemakmuran.95

E. Pendidikan Kader-kader Koperasi

Usaha untuk mengembangkan koperasi harus dilakukan dengan kerjasama

dari pihak pemerintah. Kesadaran dalam berkoperasi harus ditumbuhkan dari

keinsyafan rakyat akan kepentingannya sendiri yang disalurkan lewat organisasi

koperasi. Kerja sama dengan pihak pemerintah ini bukan dalam arti harus

dilakukan dalam semua hal, karena campur tangan yang terlalu mendalam juga

tidak baik bagi perkembangan koperasi. Keterlibatan pemerintah dalam

mengembangkan koperasi alangkah baiknya pada pendidikan kader koperasi.

Koperasi sangat perlu untuk melakukan pendidikan kader kepada anggota-

anggotanya secara langsung maupun tidak langsung melalui kegiatan-kegiatan

yang secara sengaja direncanakan. Pendidikan kader ini harus menjadi agenda 95 I. Wangsa Widjaja, op.cit, hlm. 127.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

69

koperasi. Dalam hal ini mengatakan bahwa budi pemangku koperasi yang ideal

terletak di dalam daerah pendidikan penghidupan sosial maupun perusahaan. Dan

yang harus dihidupkan dalam lingkungan keluarga koperasi sebagai peribudi

istimewa adalah sifat-sifat tegas, pemahaman, kemampuan dan kemauan untuk

menolong diri sendiri, kecondongan bersekutu dan solidaritas. Pendek kata dalam

berkoperasi harus setia kepada kawan dan setia terhadap perusahaan sekawan.

Bahwa dalam pendidikan kader koperasi bukanlah suatu hal yang mudah.

Pengalaman kita telah menunjukan betapa sukarnya untuk mendidik sifat dan

budi pekerti yang kita kehendaki. Pendidikan kader koperasi merupakan suatu

pekerjaan yang meminta waktu, dan harus dikerjakan sekarang juga. Untuk itu

sikap percaya dan yakin tentang kebaikan harus dibangun secara berangsur-

angsur dengan penuh usaha yang keras dan pantang menyerah. Pendidikan kader

koperasi bukanlah suatu semboyan yang muluk-muluk untuk mencapai

masyarakat koperasi yang kita cita-citakan.96

Pendidikan kader oleh Mohammad Hatta dimaksudkan untuk merintis

kemandirian bagi dewan koperasi di suatu daerah agar mempunyai kemampuan,

yang pada akhirnya mampu untuk melakukan pendidikan kader sendiri. Dengan

adanya tenaga-tenaga yang terampil dan profesional dalam bidangnya, maka

badan usaha koperasi ini dengan sendirinya akan mampu berkembang dengan

baik. Dalam rangka pendidikan bagi pembentukan kader-kader koperasi,

Mohammad Hatta menganjurkan beberapa sikap penting yang harus

96 Rikard Bangun, Bung Hatta, Jakarta, Kompas Media Nusantara, 2003, hlm. 341.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

70

ditanamkam, meliputi:97

Berdasarkan dengan keyakinannya seperti inilah Mohammad Hatta

berusaha dengan sekuat tenaga untuk membangun koperasi. Ia terjun langsung ke

daerah-daerah untuk mengadakan pendidikan dan pembinaan kader-kader

koperasi. Dengan tindakannya ini gerakan koperasi dapat berkembang dengan

hasil yang memuaskan. Usaha-usaha rakyat yang berbagai macam diusahakan

semaksimal mungkin melalui koperasi. Dengan adanya usaha rakyat lewat

koperasi lambat laun akan dapat meningkatkan taraf kemakmuran hidupnya. Pada

tahun 1953 Mohammad Hatta melakukan lawatan dinas ke Kalimantan Barat.

Dalam melakukan kunjungan kerjanya ini, ia menyampaikan ceramah dan

sekaligus memberikan bimbingan tentang koperasi dihadapan penduduk setempat.

Ia juga mengunjungi beberapa kota seperti: Pontianak, Sambas, dan Singkawang.

Di kota-kota tersebut ia melakukan pembinaan dan pendidikan kader koperasi.

Dalam kunjungan kerjanya ke Kalimantan Barat ini, ia merasa terharu dengan

adanya kemajuan koperasi di daerah ini, terutama koperasi kopra. Di kota

Singkawang ia merasa terharu dengan adanya seorang penduduk setempat yang

1) Rasa solidaritas dan rasa setia kawan. 2)

Individualitas tahu harga diri. 3) Kemauan dan kepercayaan pada diri sendiri

dalam persekutuan untuk melaksanakan self-helf- tolong diri sendiri dan untuk

kepentingan bersama. 4) Cinta kepada masyarakat, yang kepentingannya harus

didahulukan dari kepentingan diri sendiri atau golongan sendiri. 5) Rasa

tanggungjawab sosial dan moral.

97 I. Wangsa Widjaja, op.cit, hlm. 124.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

71

menemuinya. Orang tersebut mengucapkan terima kasih banyak atas didikannya

tentang koperasi. Koperasi yang dikelola orang itu telah berkembang dengan

pesat dan berhasil meningkatkan kemakmurannya. Mohammad Hatta yang

mendapatkan laporan ini hanya memberi saran lanjutkan usahanya dengan baik.

Koperasi kopra di Kalimantan Barat ini dapat berkembang dengan baik berkat

bimbingan dari Mohammad Hatta.98

Dengan adanya keadaan yang selalu berubah seiring dengan

perkembangan zaman, apa yang telah kita rasakan sekarang ini, di kemudian hari

akan mengalami suatu perubahan yang belum tentu sesuai dengan apa yang kita

kehendaki. Perjalanan waktu terus mengubah keadaan dunia. Janganlah di antara

kita ada yang merasa sombong melihat dan menikmati hasil yang telah

dicapainya. Sikap yang harus dicapai dalam membangun koperasi haruslah sesuai

dengan ilmu padi “semakin masak semakin merunduk”.

98 Ibid, hlm. 125.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

72

BAB IV

HAMBATAN-HAMBATAN YANG DIHADAPI

MOHAMMAD HATTA DALAM MENGEMBANGKAN KOPERASI

DI INDONESIA TAHUN 1945-1965

Pada tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia memproklamasikan

kemerdekaannya oleh Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Sebagai

bangsa yang baru merdeka, keadaannya masih rentan terhadap gangguan

keamanan baik yang datang dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Segenap

lapisan masyarakat Indonesia disibukan dengan perjuangan untuk

mempertahankan kemerdekaan. Para pemimpin negara pada waktu itu disibukan

dengan masalah pembentukan pemerintahan yang kuat, dan mengatur rumah

tangga Negara khususnya dalam bidang kesejahteraan sosial yang telah

diamanakan dalam UUD 1945 pasal 33, agar perekonomian Indonesia disusun

sebagai usaha bersama berasarkan atas azas kekeluargaan, yang tidak lain adalah

koperasi. Akan tetapi masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada awal

berdirinya pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia begitu sangat

kompleks. 99

A. Hambatan Pada Masa Revolusi Fisik

Pada kurun waktu antara tahun 1945 sampai dengan tahun 1950, bangsa

Indonesia mempunyai kesadaran berbangsa dan bernegara yang cukup tinggi

99 Tuk Setyohadi, Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia Dari Masa Ke Masa, Jakarta, Rajawali Corporation, 2002, hlm. 24.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

73

dengan dilengkapi jiwa patriotisme dan semangat kepahlawanan untuk

mempertahankan kemerdekaannya. Secara de fakto bangsa Indonesia sudah

merdeka, namun pihak Belanda masih tetap menganggap Indonesia sebagai

daerah jajahannya. Situasi bangsa Indonesia sangat genting di bawah tekanan

ancaman agresi militer Belanda yang ingin mengembalikan kekuasaan atas

Indonesia. Pasukan Belanda dengan persenjataan yang lengkap dan modern

membonceng pasukan Sekutu yang bertugas untuk mengurusi tawanan Jepang

dan mengembalikan ke negaranya. Semua elemen lapisan dan golongan dari

masyarakat bangsa Indonesia telah terjadi kesepakatan membagi tugas antara

yang menganggat senjata menghadapi musuh dan yang menyusun perangkat

kelembagaan negara. Hal ini dilakukan untuk menunjukkan kepada dunia

internasional bahwa bangsa Indonesia sudah berdiri dan dapat disejajarkan

dengan bangsa-bangsa lain yang merdeka. Para pemimpin dan tokoh cendekiawan

berupaya untuk menghidupkan urat nadi perekonomian bangsa Indonesia.100

1. Perang Kemerdekaan Melawan Agresi Belanda I Dan II

Salah satunya adalah Mohammad Hatta. Di masa yang sangat sulit seperti ini, ia

tetap berjuang untuk mengembangkan koperasi dalam rangka menghidupkan

perekonomian rakyat. Perjuangan ini banyak mendapatkan hambatan. Hambatan

tersebut disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain:

Pada tanggal 15 Agustus 1945 pasukan Jepang menyatakan menyerah

tanpa syarat kepada Sekutu. Kemudian tentara Sekutu akan mengambil 100Ibid, hlm. 27.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

74

wilayah Indonesia, untuk tugas ini diserahkan kepada Komando Asia

Tenggara di bawah pimpinan Laksamana Lord Louis Mountbatten dari

Inggris untuk mendarat di Pulau Jawa dan Sumatera. Sedangkan untuk

daerah-daerah di luar Pulau Jawa dan Sumatera yang diberi kewenangan

adalah tentara Australia. Dalam mengimplementasikan pendudukan atas

Indonesia, terdapat instruksi yang diberikan oleh Laksamana Mountbatten

kepada setiap komandan-komandan pasukan Inggris. Instruksi tersebut

menyatakan bahwa setiap pasukan Sekutu tidak boleh meredam kemerdekaan

Indonesia, namun di sisi lain juga tidak boleh mengambil suatu tindakan yang

seakan-akan mengakui kemerdekaan bangsa Indonesia. Semua ini harus

dilakukan mengingat tugas utama pasukan Sekutu hanyalah untuk melakukan

pelucutan senjata tentara Jepang dan mengembalikan mereka ke tanah airnya,

melepaskan tawanan perang tentara Sekutu dan interniran, serta memelihara

keamanan dan ketertiban. Sementara itu pada tanggal 24 Agustus 1945,

pemerintah Inggris dan Belanda telah melakukan perjanjian mengenai urusan

pemerintahan sipil, bahwa Belanda sebagai anggota Sekutu, mempunyai hak

untuk memperoleh kembali jajahannya.101

Pada tanggal 15 September 1945 pasukan Sekutu Inggris di bawah

pimpinan Letnan Jenderal Sir Philips Christison dengan kapal perang

Cumberland mendarat di pelabuhan Tanjung Priok, dengan diikuti kapal

perang Belanda De Tromp yang membawa tentara Belanda dan personil

101 Ibid, hlm. 34.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

75

NICA di bawah pimpinan Van der Plas. Kemudian pasukan NICA Ini

melakukan infiltrasi dan menyebar ke kota-kota seperti: Jakarta, Bandung,

Semarang, Surabaya dengan berlindung di belakang RAPWI (Recovery of

Allied Prisoners of War and Interness). Tentara Belanda yang menyamar

sebagai anggota RAPWI segera menyusun kekuatan dan berusaha untuk

mengembalikan kekuasaan Belanda atas Indonesia. Sepak terjang tentara

Belanda ini akhirnya terbongkar oleh para pejuang Indonesia sehingga insiden

bersenjata tidak dapat terelakan.102

Pada tanggal 12 Oktober 1945 pasukan Sekutu yang diboncengi NICA

berhasil memasuki kota Bandung untuk mengurusi pemulangan orang-orang

Pertempuran segera meletus diberbagai tempat dengan sengitnya

antara pejuang Indonesia dengan tentara Sekutu di yang diboncengi tentara

Belanda. Pasukan Sekutu Inggris di bawah Pimpinan Brigadir Mallaby,

dengan diboncengi pasukan Belanda NICA mendarat di Surabaya. Di

Surabaya ini pasukan NICA mengadakan provoksi dan menyulut insiden

bersenjata dengan pejuang Indonesia. Dalam pertempuran ini Brigadir

Mallaby tewas. Kejadian ini telah menimbulkan amarah pasukan Sekutu.

Surabaya diserang habis-habisan baik dari darat, laut, dan udara. Arek-arek

Surabaya bertempur mati-matian. Pertempuran ini dikenal dengan

pertempuran 10 November 1945. Dengan keunggulan persenjataan akhirnya

pasukan Sekutu berhasil menguasai Surabaya.

102 Ibid, hlm. 35.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

76

Jepang dan interniran Eropa. Provokasi NICA telah menyulut kemarahan para

pejuang Bandung dan terjadilah pertempuran yang hebat. Pada tanggal 1

Desember 1945 pasukan Sekutu terdesak, kemudian meminta bantuan kepada

pemerintah Republik Indonesia di Jakarta untuk memerintahkan tentara

Indonesia meninggalkan kota Bandung. Komandan tentara Indonesia Kolonel

A.H. Nasution menghadapi dilema antara mentaati perintah dari Jakarta atau

perintah dari Markas Besar Tentara di Yogyakarta untuk mempertahankan

kota Bandung. Akhirnya ia memilih untuk membumihanguskan kota

Bandung, dan peristiwa ini di kenal dengan “Bandung Lautan Api”. Akibat

dari tindakan pasukan NICA yang ingin menjajah kembali Indonesia telah

menyulut pertempuran diberbagai daerah seperti: Bali, Sulawesi Selatan,

Palembang, Medan dan lain-lainnya. Tidak hanya itu juga tentara Belanda

juga melancarkan agresi militernya yang pada akhirnya berhasil menawan

pemimpin Republik Indonesia. Namun pejuang-pejuang Republik Indonesia

juga tidak tinggal diam, dan sebagai puncaknya terjadi serangan umum

1Maret 1949 atas kota Yogyakarta. Peristiwa ini telah mengundang campur

tangan dunia internasional yang membawa kedua belah pihak untuk

mengadakan KMB (Konperensi Meja Bundar). Dan hasilnya terjadi pegakuan

kedaulatan Republik Indonesia.

Dengan adanya adanya tindakan militer baik yang dilakukan oleh

tentara Sekutu pada awal kemerdekaan bangsa Indonesia, maupun aksi militer

tentara Belanda terhadap wilayah kedaulatan Republik Indonesia telah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

77

ditanggapi oleh para pejuang-pejuang Indonesia dengan berani. Konflik

senjata antara pihak Indonesia dengan pihak belanda telah mengakibatkan

gerakan koperasi Indonesia tidak dapat berkembang, bahkan gerakan koperasi

distribusi menghentikan aktivitasnya karena resiko yang harus ditanggung

terlalu besar. Di samping itu adanya daerah-daerah Republik Indonesia yang

dikuasai oleh pihak musuh telah memperlambat aktivitas koperasi yang

dikelola oleh orang-orang pribumi.

Pertempuran antara para pejuang Indonesia melawan tentara

pendudukan Belanda ternyata telah mengakibatkan sarana dan prasarana

perekonomian banyak yang hancur dan rakyat Indonesia banyak yang

mengungsi mencari perlindungan ditempat yang aman. Keadaan perang

seperti ini jelas melumpuhkan aktivitas kegiatan ekonomi rakya Indonesia.

Hal ini telah menghambat usaha Mohammad Hatta dalam mengembangkan

lembaga koperasi.

2. Perkembangan Politik Pada Awal Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 22 Agustus 1945 PPKI mengadakan sidang untuk

menetapkan pembentukan KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat), dan

menghasilkan suatu keputusan yang menetapkan memberi kekuasaan legislatif

kepada KNIP sebagai parlemen sementara Republik Indonesia, sambil

menunggu terbentuknya MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) dan DPR

(Dewan Perwakilan Rakyat). Berhubung dengan keadaan negara yang sedang

genting maka dibentuklah BP (Badan Pekerja) yang ketua dan anggotanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

78

dipilih dari anggota KNIP. Dalam sidang-sidang KNIP selalu terjadi

pertarungan politik yang sengit antara kelompok partai-partai oposisi dengan

partai-partai pemerintah yang selalu berkutat pada masalah pro dan kontra

terhadap politik damai melakukan perundingan dengan pihak Belanda. Dalam

babak ini sudah terlibat dengan jelas adanya pertentangan politik demi

kepentingan pribadi dan kelompoknya dari pada kepentingan bangsa yang

harus diutamakan. Kabinet Republik Indonesia yang pertama dibentuk

berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dengan sistem Kabinet Presidensiil

yang dipimpin oleh Soekarno dan Mohammad Hatta ternyata tidak dapat

berlangsung lama.

Badan Pekerja mengusulkan agar sementara waktu dibentuk kabinet

Parlementer dengan tujuan untuk menghadapi serangan-serangan dari luar

negeri terhadap Soekarno dan Mohammad Hatta yang selalu dicela sebagai

kolabolator Jepang. Untuk menghindari hal ini biarlah kabinet Parlementer

yang menangkis segala serangan atas nama rakyat. Pada tanggal 14 November

1945 Presiden Soekarno mengangkat Syahrir sebagai Perdana Menteri kabinet

Parlementer. Adapun alasan yang menjadi pertimbangannya adalah karena

banyaknya masalah yang harus ditangani oleh pemerintah. Dengan ini

Presiden Soekarno telah mendelegasikan kekuasaannya kepada Perdana

Menteri. Ternyata tindakan pendelegasian telah menimbulkan polemik di

kalangan elit politik. Para politikus menilai bahwa kebijakan pendelegasian

kekuasaan bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945. Kabinet

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

79

Presidensial digantikan oleh Kabinet Parlementer pada tanggal 14 November

1945. Hal ini merupakan kebijakan baru yang memberikan saluran demokratis

dalam menampung kehendak masyarakat.103

Kabinet ke-II Republik Indonesia dipimpin oleh Perdana Menteri

Syahrir dari Partai Sosialis yang merangkap juga sebagai Menteri Luar Negeri

dan sekaligus Menteri Dalam Negeri. Pemerintahan ini dikenal dengan

Kabinet Syahrir I. Pada masa pemerintahannya mencanangkan program pokok

yang mencakup aspek ekonomi, yakni memperbaiki tingkat kemakmuran

rakyat di anataranya dengan melalui distribusi pangan dan menangani masalah

keuangan republik Indonesia. Pergolakan politik di tingkat elit pemerintahan

telah mengakibatkan jatuh bangunnya kabinet. Ditengah-tengah gejolak

revolusi, pada masa pemerintahan Kabinet Syahrir II mencanakan siasat

pembangunan ekonomi. Mohammad Hatta ditunjuk sebagai ketuanya untuk

membuat rencana pembangunan ekonomi yang menyeluruh. Karena

suasananya yang tidak memungkinkan akibat dari adanya aksi militer Belanda

Pertama dan perseteruan antar elit politik program ekonomi yang

direncanakan telah mengalami kegagalan.

104

Pada tanggal 27 Juni 1946 Perdana Menteri Syahrir dan beberapa

orang menterinya diculik di kota Solo. Peristiwa ini telah mengakibatkan

situasi politik menjadi tidak menentu, dan muncul isu bahwa Jenderal

103 Mohammad Hatta, op.cit, hlm. 478. 104 R.Z. Leirissa, dkk, Sejarah Perekonomian Indonesia, Jakarta, Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, 1996, hlm. 92.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

80

Soedirman telah mengeluarkan sebuah nota kepada Presiden Soekarno

melalui jenderal Soedarsono, yang isinya supaya Kabinet Syahrir dibubarkan.

Mohammad Hatta yang menerima nota tersebut kemudian segera menemui

Presiden Soekarno untuk mendalami isi nota. Mohammad Hatta

menyimpulkan bahwa Jenderal Soedarsono telah bersekutu dengan Persatuan

Perjuangan untuk mengadakan kudeta yang tidak berdarah. Usahanya ini

dapat dibongkar oleh Mohammad Hatta.105

Pada tanggal 26 Juni 1947 Kabinet Syahrir II jatuh karena kelompok

kiri tidak percaya lagi. Kemudian dibentuk kabinet Nasional dengan Perdana

Menteri dijabat oleh Amir Syarifuddin. Pada masa pemerintahannya terjadi

aksi polisionil Belanda I terhadap wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Ini

jelas perlanggaran atas perjanjian Linggarjati pada masa pemerintahan

Kabinet Syahrir II. Agresi militer Belanda mengundang reaksi dari Dewan

Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, (DK PBB) yang memaksa kedua

belah pihak untuk kembali ke meja perundingan. Akhirnya tercapai perjanjian

Renville yang sangat merugikan pihak Indonesia. Sementara itu Wakil

Presiden Mohammad Hatta disibukan dengan urusan politik dalam negeri

untuk konsolidasi keberbagai daerah di Pulau Sumatera. Setelah dari

Sumatera Mohammad Hatta melakukan kunjungan ke luar negeri untuk

mencari dukungan bagi eksistensi Republik Indonesia. Negara yang menjadi

tujuannnya adalah India. Di negara ini ia bertemu dengan Perdana Menteri

105 Mohammad Hatta, op.cit, hlm. 487.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

81

Jawaharlal Nehru. Dalam pertemuan ini, Mohammad Hatta meminta bantuan

senjata sebab ada tanda-tanda militer Belanda akan menyerang Republik

Indonesia, namun Jawaharlal Nehru tidak dapat memberikan bantuan senjata

karena persoalan senjata India masih berada dalam kekuasaan Inggris. India

hanya dapat membantu Republik Indonesia dengan protes dan mengundang

negara-negara lain bersidang di India, mengadakan resolusi serta protes

kepada PBB, supaya tindakan Belanda dihukum. Mohammad Hatta agak

menyesal karena India tidak dapat memberikan bantuan senjata, tetapi ia

setuju dengan pandangan Jawaharlal Nehru, bahwa aksi Belanda justru akan

menaikkan derajat Republik Indonesia di kancah Internasional. Ia

berterimakasih atas dukungan politiknya terhadap perjuangan Republik

Indonesia untuk mempertahankan kemerdekaannya.106

Sementara itu ekskalasi politik Indonesia memanas dengan adanya

krisis kabinet mengadakan demonstrasi menentang Pemerintahan Amir

Syarifuddin. Akhirnya kabinet Amir Syarifuddin jatuh, dan digantikan oleh

kabinet baru yang dipimpin oleh Mohammad Hatta. Pada tahun 1948

Mohammad Hatta menghadapi masalah yang cukup serius, yaitu dengan

adanya pengakuan Perdana Menteri Amir Syarifuddin terhadap perjanjian

Renville. Dalam perjanjian tersebut pihak Republik Indonesia hanya sebatas

sebagai negara bagian. Adapun wilayah Republik Indonesia hanya meliputi

Jawa, Sumatera dan Madura.

106 Mohammad Hatta, op.cit, hlm. 505.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

82

Menghadapi ketidakpuasan yang meluas di kalangan masyarakat

bahkan kelompok nasionalis bahwa pemerintahan yang dipimpin oleh Amir

Syarifuddin telah menjual kedaulatan negara. Akhirnya kabinet Amir jatuh

dan digantikan oleh Mohammad Hatta. Kemudian ia berjuang dengan keras

untuk menyusun kabinet. Sebagai Perdana Menteri Mohammad Hatta

mempunyai program pokok yaitu:107

Dari program kabinet Mohammad Hatta, yang memprioritaskan

pelaksanaan rasionalisasi pegawai negeri dan angkatan bersenjata merupakan

isu yang paling hangat dan menjadi problematik nasional. Mohammad Hatta

dengan latar belakang sebagai ekonomi ternyata mempengaruhi dalam

pengambilan kebijakan pemerintahannya. Hal ini harus segera dilaksanakan

mengingat penghasilan negara tidak dapat untuk menutupi semua belanja

aparatur negara. Program ini dijalankan dengan rasionalisasi yang bijaksana

dengan cara mengalihkan tenaga kerja dari pekerjaan yang tidak produktif ke

bidang kegiatan yang lebih produktif, tentunya hal ini memerlukan persiapan

yang matang dan juga penanaman modal kerja. Mohammad Hatta yang

a) implementasi perjanjian Renville

dengan tetap mengadakan perundingan terus menerus melalui komite jasa

baik, b) akselerasi pembentukan Negara Indonesia Serikat yang berdaulat dan

demokratik, c) nasionalisasi tentara dan pegawai negeri berdasarkan

pertimbangan kurangnya sumber daya negara, d) melakukan rekontruksi

nasional.

107 Tashadi, dkk, op.cit, hlm. 43.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

83

menerapkan prinsip-prinsip manajemen bisnis dalam pemerintahannya dinilai

oleh berbagai pihak kurang tepat dan bukan momentum yang ideal bagi

perancanaan yang baik, hal ini dilandasi oleh situasi yang revolusioner di

negeri ini. Kebijakan Mohammad Hatta untuk mengorganisir dan

mengadakan rasionalisasi dalam tubuh angkatan bersenjata ternyata telah

mendapatkan tentangan dari Amir Syarifuddin. Kemudian pada tanggal 19

September 1948 Amir Syarifuddin bersama dengan Muso mengadakan

pemberontakan di Madiun dan mendirikan negara Sovyet sendiri. Dengan

adanya pemberontakan PKI Madiun ini telah mengakibatkan instabilitas

politik dan negara dalam keadaan yang genting.

Sementara itu di Tapanuli Utara terjadi perang saudara, Mohammad

Hatta kemudian pergi ke sana untuk menyelesaikan antara pihak-pihak yang

bertikai. Ia dengan bijaksana dapat memfasiltasi antara laskar Bejo dengan

laskar Malau yang saling bertikai. Kedua belah pihak berdamai. Dan untuk

menjaga stabilitas Sumatera Utara, Mohammad Hatta mengangkat Letnan

Kolonel Kawilarang sebagai Panglima Militer yang bertanggungjawab atas

keamanan kawasan tersebut. Dengan demikian pertikan bersenjata antar

sesama anak bangsa di Sumatera Utara dapat diselesaikan tanpa kekerasan

oleh Mohammad Hatta.108

Kemudian Mohammad Hatta kembali ke Jogjakarta untuk

mengadakan perundingan dengan pihak Belanda. Pada tanggal 14 November

108 Mohammad Hatta, op.cit, hlm. 535.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

84

1948 diadakan perundingan yang bertepat di Kaliurang. Dalam perundingan

kali ini antara Mohammad Hatta dengan Menteri Luar Negeri Belanda Mr.

Stikker membahas dua hal yaitu: Soal Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan

Mr. Stikker ingin supaya pembentukan Negara Federal dipercepat. Dalam

perundingan ini Mohammad Hatta menolak TNI sebagai tentara harus

dihilangkan dan dijadikan “gendarmerie”. Perundingan di Kaliurang ini

akhirnya menemui jalan buntu yang tidak membawa hasil sama sekali.109

Pada tanggal 19 Desember 1948 tentara Belanda melancarkan agresinya yang

ke dua dan berhasil mendudukan ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta

serta berhasil menawan Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad

Hatta beserta beberapa orang lainnya.110

109 Tuk Setyohadi, op.cit, hlm. 79. 110 A. Hanan Hardjasasmita, op.cit, hlm.35.

Kehidupan politik yang tidak menentu selama kurun waktu 1945-1949

telah menghambat usaha Mohammad Hatta dalam mengembangkan lembaga

koperasi. Posisi Mohammad Hatta sebagai wakil presiden disibukan dengan

urusan politik dalam negeri untuk konsolidasi keberbagai daerah di Pulau

Sumatera. Di samping itu Mohammad Hatta juga disibukan dengan urusan

luar negeri untuk mencari dukungan bagi eksistensi Republik Indonesia.

Bahkan koperasi pada masa ini telah dijadikan sebagai alat propaganda oleh

partai-partai politik demi kepentingan partainya sehingga koperasi telah

kehilangan arahnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

85

3. Keadaan Sosial Masyarakat Pada Awal Kemerdekaan Indonesia

Perkembangan masyarakat Indonesia berlainan dengan perkembangan

masyarakat di Eropa. Feodalisme Eropa telah digantikan dengan kapitalisme,

sedangkan feodalisme di Indonesia telah dijadikan sebagai alat kekuasaan

kolonialisme Belanda. Penjajahan Belanda yang berlangsung cukup lama di

Indonesia telah merusak struktur sosial dari masyarakat desa yang kolektif

dengan menyebarkan benih-benih individualisme. Kolektivisme sebagai dasar

pergaulan hidup masyarakat Indonesia, tertindih oleh individualisme kolonial

dengan menggunakan feodalisme Indonesia sebagai alat untuk memperoleh

keuntungan pemerintah kolonial Belanda. Dengan demikian telah terjadi

dualisme dalam masyarakat Indonesia. Pemerintahan Mohammad Hatta

menghadapi persoalan pengangguran besar-besaran. Hal ini harus segera

diatasi, karena kalau tidak akan menghambat bagi perkembangan koperasi.

Sedapat mungkin para pengangguran harus diperdayakan seoptimal mungkin.

Mereka harus menjadi bagian dari penggerak perekonomian rakyat. 111

Realitas sosial masyarakat Indonesia yang mendapat pengaruh dari

sistem kolonial dalam bentuk feodalisdme ternya telah menghambat usaha

Mohammad Hatta dalam mengembangkan lembaga koperasi di Indonesia.

Keadaan seperti ini tidak sesuai dengan jiwa koperasi yang mengutamakan

kerjasama antar anggota. Di samping itu tingkat pengangguran yang cukup

111 Siregar, Ekonomi Pancasila, Jakarta, Mutiara, 1980, hlm. 17.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

86

tinggi juga menjadi masalah tersendiri kalau tidak segera diatasi dengan

pemberdayaan para pengangguran dengan lembaga koperasi.

4. Mohammad Hatta Mencari Bantuan Ekonomi ke Luar Negeri

Dengan dikuasainya sebagian wilayah Indonesia oleh tentara Belanda

telah melahirkan dualisme dalam bidang ekonomi. Dalam sektor ekonomi

perbankan Belanda juga mengatur sirkulasi keuangan lewat De Javasche

Bank. Di sisi lain pemerintah Republik Indonesia juga berusaha untuk

mengendalikan lalu lintas sirkulasi keuangan nasional dengan mengeluarkan

ORI (Oeang Republik Indonesia). Dengan demikian perekonomian Indonesia

dalam kurun waktu 1945-1949 secara umum sangat memprihatinkan.

Perekonomian Indonesia benar-benar hancur yang ditandai dengan turunya

produksi secara besar-besaran karena sebagian besar alat poduksi rusak akibat

perang. Anggaran belanja pemerintah juga mengalami defisit, hal ini

disebabkan oleh besarnya pengeluaran yang sangat besar untuk membiayai

peperangan melawan tentara Belanda yang ingin menjajah Indonesia kembali.

Pada masa revolusi fisik ini hampir tidak memungkinkan bagi

pelaksanaan suatu program pembangunan ekonomi berencana maupun jangka

panjang. Penekanan program ekonomi hanya diprioritaskan pada pemulihan

dan perbaikan. Blokade ekonomi yang dilakukan oleh Angkatan Laut Belanda

semakin memperparah keadaan perekonomian Indonesia. Dalam situasi

seperti ini pemerintah sangat sulit untuk mendapatkan devisa ataupun bantuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

87

dari pihak luar negeri, sehingga pembiayaan perekonomian dalam negeri

menjadi terbengkalai.112

Keterpurukan perekonomian Indonesia akibat eksploitasi pihak

penjajah Belanda dan eksploitasi pendudukan militer Jepang telah

menghambat bagi usaha Mohammad Hatta dalam mengembangkan lembaga

koperasi di Indonesia. Kedaan seperti ini diperparah dengan adanya defisit

negara yang mengakibatkan pemerintah Republik Indonesia tidak dapat

memberikan bantuan finansial terhadap lembaga koperasi. Dalam rangka

untuk memperbaiki perekonomian nasional, Mohammad Hatta tetap berusaha

dengan meminta pinjaman dari luar negeri. Hal ini harus dilakukan untuk

membangkitkan perekonomian Indonesia yang terpuruk. Pihak luar negeri

mau memberikan bantuan tentu mempunyai motivasi sendiri yaitu mencari

keuntungan pula. Namun tidak masalah asalkan kita pandai menggunakan

pinjaman tersebut untuk kepentingan kemakmuran rakyat. Usaha Mohammad

Hatta mendapatkan respon dari Uni Soviet yang siap memberikan bantuannya

kepada Indonesia.

113

B. Hambatan Pada Masa Pelaksanaan Demokrasi Parlementer

Pada waktu lembaga koperasi tengah mengadakan penyempurnaan-

penyempurnaan ke dalam, situasi dan kondisi dalam negeri Indionesia mengalami

suatu perubahan. Persatuan dan kekeluargaan yang selama ini dibangun perlahan

112 Idem 113 Deliar Noer, op.cit, hlm. 128.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

88

terbawa arus keretakan. Keretakan ini disebabkan adanya sistem liberalisme yang

mulai berakar pada masyarakat Indonesia, pada awalnya sistem ini berkembang di

kota-kota besar kemudian membawa pengaruh ke masyarakat pedesaan.

Akibatnya perkembangan koperasi yang selama ini dibangun oleh Mohammad

Hatta menjadi terganggu. Liberalisme telah mengabaikan cara-cara musyawarah

dan mufakat, merusak terjalinnya persatuan antar sesama warga negara,

liberalisme telah menimbulkan pengkotak-kotakan dalam masyarakat yang

masing-masing menggunakan cara-cara yang absolut dalam menghasilkan segala

sesuatu yang menjadi tujuannya. Pada intinya liberalisme ini sangat bertentangan

dengan prinsip kegotongroyongan dan kekeluargaan yang telah menjadi

kepribadian bangsa kita.

Tekanan dan pengaruh dari liberalisme sangat terasa dalam perekonomian

kita, hal ini nampak pada:114

114 Kartasapoetra, dkk, op.cit, hlm. 93.

a) Sering terjadinya pergantian kabinet, dengan

sendirinya otomatis garis kebijakan dan program-program kementrian yang

menangani dan mengurusi koperasi selalu berubah-ubah. Tidak jarang suatu

program yang baru dilaksanakan terpaksa harus ditunda ataupun dibatalkan

karena terjadi pergantian menteri, sedang menteri yang baru tersebut mempunyai

program sendiri yang tidak sejalan dengan menteri yang sebelumnya memimpin,

b) Terjadinya pergerakan politik yang masing-masing pihak berusaha untuk

menarik anggota-anggota masyarakat ke dalam partainya. Cara yang ditempuh

seperti ini tidak jarang telah menimbulkan suatu persaingan yang tidak sehat,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

89

karena setiap pergerakan politik mempunyai haluan dan ideologi yang berbeda-

beda yang saling bertentangan satu sama lainnya. Pergerakan politik seperti ini

ternyata telah berdampak terhadap koperasi yang tidak mengenal perbedaan

golongan, aliran, suku, agama dan lain-lainnya. Anggota koperasi menjadi

terpengaruh oleh perbuatan dan tindakan para aktivis pergerakan politik yang

sedang melebarkan pengaruhnya.

Pengaruh negatif liberalisme pada masa demokrasi parlementer terhadap

koperasi nampak jelas dengan adanya RUUK (Rancangan Undang-Undang

Koperasi) yang baru, karena peraturan perundang-undangan yang selama ini

berlaku merupakan warisan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda yang

harus diganti. Hal ini harus dilakukan dengan segera mengingat undang-undang

yang lama sudah tidak sesuai dengan situasi bangsa Indonesia yang sudah

merdeka, di samping itu juga tidak sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.

Pemerintah berusaha menyusun undang-undang koperasi yang baru, tetapi sampai

tahun 1958 belum pernah sampai diajukan ke parlemen, karena pengaruh kerja

yang liberalis. Berkat kerja keras dari serang penggiat koperasi yang duduk di

parlemen bernama Soemardi, akhirnya RUUK dibahas dalam parlemen dan

dihasilkan Undang-Undang Koperasi Tahun 1958 No. 79. Dengan demikian

Undang-Undang 1949 No. 179 tidak berlaku. Undang-Undang Koperasi yang

baru ini tidak banyak membawa perubahan, sehingga dirasakan belum dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

90

memenuhi kebutuhan koperasi. Hal ini disebabkan karena penyusunannya yang

tergesa-gesa dan adanya pengaruh liberalisme.115

C. Hambatan Pada Masa Pelaksanaan Demokrasi Terpimpin

Demokrasi parlementer yang ditandai dengan silih bergantinya kabinet

ternyata juga menghambat usaha yang dilakukan oleh Mohammad Hatta dalam

mengembangkan lembaga koperasi. Hal ini tidak dapat dilepaskan adanya

pengaruh liberalisme yang telah mengakibatkan dikotonomi dalam masyarakat.

Sistem kekeluagaan dan gotong royong yang merupakan ciri khas dalam

masyarakat semakin luntur. Campur tangan elit politik dalam lembaga koperasi

semakin membuat lembaga koperasi tidak solid.

Pengaruh liberalisme yang makin hari makin kuat telah mempengaruhi

percaturan perpolitikan nasional dari pusat sampai daerah. Kompetisi yang tidak

sehat telah melahirkan sentimen negatif antara pihak satu dengan pihak lain yang

berseberangan. Pada umumnya mereka saling menjatuhkan untuk memperkuat

hegemoninya. Berkaitan dengan gerakan-gerakan koperasi cenderung telah terjadi

pula usaha-usaha untuk mempolitisasi oleh partai-partai politik, sehingga aktivitas

koperasi tidak berjalan dengan semestinya. Keadaan seperti ini semakin menjadi

setiap harinya dan menimbulkan instabilitas yang sangat berpengaruh dalam roda

pemerintahan dan kehidupan ekonomi rakyat. Dalam waktu yang relatif singkat

sering terjadi pergantian kabinet, dan untuk menyusun kabinet yang baru sering

115 Ibid, hlm. 94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

91

kali membutuhkan waktu yang relatif lama. Momentum yang tersedia seharusnya

dapat dimaksimalkan dengan baik, akan tetapi para elit politik menjalankan

politik dagang sapi, satu sama lain saling berebut, dan tawar menawar pada posisi

menteri yang menguntungkan dalam pembentukan kabinet baru yang devinitif.

Konstituante yang ditugaskan untuk membentuk Undang-Undang Dasar

baru ternyata mengalami kegagalan. Sementara dilain pihak ada kelompok yang

menyuarakan untuk memberlakukan kembali Undang-Undang Dasar 1945.

Melihat kondisi yang tidak menguntungkan seperti ini akhirnya telah mendorong

Presiden Soekarno untuk mengeluarkan sebuah Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

Dekrit ini dilatarbelakangi dengan adanya keyakinan bahwa Piagam Jakarta

tertanggal 22 Juni 1945 menjiwa Undang-Undang Dasar 1945. Tindakannya ini

telah mengakhiri sebuah periode parlementer Indonesia.116

116 Miriam Budiarjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 2008, hlm. 439.

Dengan

diberlakukannya kembali Undang-Undang Dasar 1945 ternyata mendapatkan

sambutan yang antusias dari sebagian besar rakyat Indonesia. Mereka

memandang bahwa UUD 1945 merupakan undang-undang yang sangat cocok

sebagai dasar hidup dan kepribadian bangsa Indonesia. Dan Pancasila merupakan

dasar dari segala ketentuan yang terdapat dalam UUD 1945. Dengan demikian

musyawarah dan mufakat akan diutamakan kembali sehingga persatuan dan

kesatuan bangsa dapat terjamin dengan baik. Hal ini merupakan potensi yang

besar dan kuat untuk mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia yang adil dan

makmur berdasarkan Pancasila. Namun semuanya ini hanyalah isapan jempol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

92

belaka, sunguh suatu hal yang amat disayangkan bahwa Presiden Soekarno telah

melakukan kebijakan-kebijakan di luar aturan UUD 1945. Walaupun pada tanggal

17 Agustus 1959 Presiden mengemukakan Manifesto Politik yang merupakan

garis-garis besar haluan negara yang dirumuskan dengan singkatan USDEK

(Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme ala Indonesia, Demokrasi Terpimpin,

Ekonomi terpimpin, Kepribadian Nasional).117

Demokrasi Terpimpin dan Ekonomi Terpimpin yang seharusnya

terpimpin oleh Pancasila, persepsi dan implementasinya berubah menjadi

terpimpin oleh garis-garis pemikiran pribadi Soekarno. Akibat dari tindakannya

ini kemudian menjurus kearah otokrasi. Kegiatan perekonomian pada masa ini

tidak berkembang dengan baik. Gerakan koperasi pada masa demokrasi terpimpin

ditandai dengan sering kali pemerintah ikut campur tangan pada masalah intern.

Kebebasan dalam pengambilan keputusan menjadi sangat terbatas dan mematikan

inisiatif gerakan koperasi. Dengan demikian lembaga koperasi tidak dapat

berjalan sebagaimana mestinya. Dasar sukarela dalam berkoperasi telah diabaikan

oleh segelintir oknum pengurusnya. Dan perekonomian Indonesia sedang

mengalami kepailitan. Mohammad Hatta sebagai ekonomi yang berusaha

membangun perekonomian kerakyatan dengan cara mendirikan koperasi telah

mendapatkan predikat sebagai orang yang menganut paham liberal. Tuduhan ini

sungguh merupakan hal yang ironis yang sengaja dilontarkan oleh pihak-pihak

117 Suradjiman, Ideologi Koperasi Membentuk Masyarakat Adil Dan Makmur, Djakarta, Ganaco, 1963, hlm. 67.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

93

yang berseberangan dengan pemikirannya. Ia merasa sangat sedih menyaksikan

ada kecenderungan bahwa koperasi yang ia bangun selama ini telah

difeodalisasikan demi keuntungan sesaat. Usaha rakyat kecil dalam

menghidupkan perekonomian telah mendapat saingan yang tidak sehat dari

warung-warung China yang bertebaran di mana-mana dengan mengatasnamakan

koperasi. Pada masa ini Partai Komunis Indonesia sedang mengalami

pertumbuhan yang sangat pesat. Orang-orang komunis berusaha dengan keras

untuk mencari massa sampai ke pelosok pedesaan. Mereka menilai koperasi

sebagai penghalang untuk mencapai cita-citanya.118

Pada masa demokrasi terpimpin ini, pemerintah berusaha dengan keras

untuk mengoptimalkan peran pamong praja dalam memajukan koperasi. Setiap

pemimpin daerah mulai dari Gubernur sampai Ketua Rukun Kampung

mempunyai tanggungjawab atas kemakmuran daerahnya. Dalam menciptakan

kemakmuran ini harus dicapai dengan jalan berkoperasi, maka dengan sendirinya

setiap pemimpin tersebut otomatis telah menjadi penggerak dan anggota dari

koperasi. Akan tetapi pada prakteknya ternyata para pomong praja ini kurang

menaruh perhatian dalam mengelola perkoperasian sehingga kemakmuran rakyat

jauh dari harapan. Ketidakmajuan koperasi juga disebabkan adanya fasilitas yang

seharusnya digunakan untuk menunjang kegiatan koperasi ternyata

118 Tashadi, dkk, op.cit, hlm.51.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

94

diselewengkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab. Di samping

kurangnya koordinasi antara pengurus koperasi dengan pihak pamong praja.119

Dalam rangka untuk memperkuat Ekonomi Terpimpin, Presiden Soekarno

mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 1960. Instruksi Presiden ini,

dimaksudkan untuk mempercepat perkembangan koperasi. Untuk mendukungnya

kemudian dibentuklah BAPENGKOP (Badan Penggerak Koperasi). Badan ini

beranggotakan para pegawai pemerintah. Untuk mengadakan perimbangan

dengan kecepatan pertumbuhan koperasi, maka pemerintah menjadikan koperasi

sebagai distributor utama bahan-bahan pokok dengan harga yang jauh lebih

rendah dangan harga yang berlaku di pasaran. Hal ini dilakukan oleh pemerintah

akibat adanya inflansi. Kebijaksanaan pemerintah ini terhadap koperasi sekilas

terlihat baik dengan maksud agar para anggota koperasi dan juga masyarakat

dapat dengan mudah dan murah memperoleh barang-barang yang diperlukan.

Tetapi kebijakan ekonomi seperti ini alangkah lebih baik dan tepat apabila situasi

negara sedang genting.

120

Perlakuan yang istimewa seperti ini di satu pihak telah memberikan

kekuatan bagi koperasi untuk hidup dan mempunyai kemampuan dalam bersaing

dengan perusahaan swasta, akan tetapi di sisi lain yang ditinjau dari kemampuan

usaha yang sesungguhnya merupakan perjuangan, maka perlakuan pemerintah

yang mengistimewakan koperasi dalam berusaha sebenarnya telah mematikan

119 Suradjiman, op.cit, hlm. 67. 120 Kartasapoetra, dkk, op.cit, hlm. 99.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

95

inisiatif koperasi, dan sangat merugikan segi mentalitas berkoperasi karena dapat

menimbulkan penyelewengan-penyelewengan dalam tubuh koperasi. Ini terlihat

dengan adanya pembelokan bahan-bahan pokok yang seharusnya diperuntukan

bagi rakyat ternyata dijual ke pasar dengan keuntungan yang besar, dan hasilnya

untuk memperkaya diri dari segelintir oknum koperasi yang bersangkutan. Di

samping itu juga ada penukaran bahan-bahan kebutuhan pokok yang kualitasnya

lebih baik ditukarkan dengan bahan yang kualitasnya lebih buruk, ini terjadi demi

keuntungan pribadi.121 Realitas seperti ini telah mengakibatkan krisis

kepemimpinan yang berakibat pada manajemen koperasi, baik dari segi

kepengurusan maupun disegi rapat anggota dan badan pemeriksa yang telah

kehilangan kedaulatannya. Di samping itu tingkat kepercayaan masyarakat

terhadap koperasi terjadi penurunan yang cukup drastis. Masyarakan tidak

mempercayai lagi pada pembentukan koperasi-koperasi baru maupun dalam

usaha koperasi-koperasi yang masih ada untuk mempertahankan diri. 122

Pada tanggal 21 April 1961 di Surabaya diselenggarakan MUNASKOP I

(Musyawarah Nasional Koperasi ke-I). MUNASKOP I diadakan dengan tujuan

untuk lebih menyempurnakan dan mensejalankan perkoperasian nasional dalam

arti program dan organisasinya sesuai dengan garis-garis ekonomi terpimpinnya

Soekarno. Dewan Koperasi Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1953

dibubarkan dan diganti dengan Kesatuan Organisasi Koperasi KOKSI). Dalam

121 Idem 122 A. Hanan Hardjasasmita, op.cit, hlm. 47.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

96

KOKSI ini dijelaskan: 1) Ketua KOKSI daerah tingkat I adalah Gubernur, sedang

ketua KOKSI daerah tingkat II adalah Bupati atau Walikota, yang masing-masing

bertindak sebagai penanggungjawab atas terintegrasinya gerakan koperasi dengan

garis-garis kebijakan pemerintah. Ini sangat jelas membuktikan campur tangan

yang mendalam dari pemerintah terhadap urusan internal koperasi. 2) Konsep

Nasakom telah dimasukan kedalam tubuh organisasi koperasi, ini berarti

pertentangan partai-partai politik telah berlangsung dalam lembaga perkoperasian.

Pelaksanaan kebijakan dari Ekonomi Terpimpin ternyata telah mengabaikan

ketentuan pasal 27 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Dasar 1945, ini terbukti

dengan adanya pembebasan tugas dari kewajiban para pegawai pada Departemen

Koperasi karena kurang dapat mengikuti garis-garis perkoperasian model

Ekonomi Terpimpinnya Soekarno. Realitas seperti ini jelas merupakan bukti

pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan UUD 1945, kemudian pertentangan-

pertentangan aliran atau faham semakin tajam dalam masyarakat. Keadaan seperti

ini telah mendorong bagi Mohammad Hatta untuk mengundurkan diri dari

jabatannya sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia. Dengan demikian

pergerakan perkoperasian Indonesia telah kehilangan seorang tokohnya yang ada

di lingkungan elit pemerintahan.123

Pada bulan Agustus 1965 di Jakarta diselenggarakan Musyawarah

Nasional Koperasi ke- II. Pada Munaskop kali ini ideologi koperasi telah benar-

benar dihilangkan, karena setiap utusan dari berbagai daerah yang hadir pada

123 Ibid, hlm. 101.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

97

hakekatnya mereka hanya diperlukan untuk pengesahan keputusan-keputusan

yang telah dipersiapkan. Musyawarah dan mufakat yang selama ini dikedepankan

oleh koperasi dalam pengambilan keputusan telah diabaikan, ini terjadi karena

adanya politisasi koperasi oleh pemerintah. Politisasi koperasi kelihatan dengan

jelas pada Undang-Undang Koperasi Nomor 14 Tahun 1965. Menurut undang-

undang yang baru ini, koperasi adalah merupakan organisasi ekonomi dan alat

revolusi yang berfungsi sebagai tempat pesemaian insan masyarakat serta wahana

menuju sosialisme Indonesia yang berdasarkan Pancasila. Pada hakekatnya dalam

undang-undang koperasi yang baru ini juga dicantumkan Pancasila sebagai dasar

perkoperasian Indonesia, tetapi isi dan jiwa di dalamnya mengandung hal-hal

yang bertentangan dengan asas pokok, landasan kerja, dan landsan idiil.

Pengertian koperasi seperti ini jelas akan menghambat kehidupan dan

perkembangan koperasi. Hakekat koperasi sebagai organisasi ekonomi rakyat

yang demokratis dan berwatak sosial telah dikaburkan oleh pemerintah.124

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Koperasi Nomor 14 Tahun

1965, pemerintah menjamin kelangsungan hidup koperasi, dengan jalan

mempermudah persyaratan pendirian koperasi dan memberikan fasilitasnya.

Namun pemerintah tidak menyadari adanya peningkatan inflasi. Kegiatan usaha

produksi mengalami kesulitan beraktivitas karena masalah biaya yang tinggi.

Akan tetapi koperasi dianggap mempunyai manfaat bagi masyarakat karena

cukup membantu dalam memenuhi barang-barang kebutuhan konsumsi mereka.

124 Ibid, hlm. 102

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

98

Dengan kata lain koperasi dijadikan alat distribusi dan popular dikenal dengan

koperasi jatah. Namun hal yang lebih memprihatinkan bahwa koperasi telah

dijadikan arena permainan politik, asas-asas dan sendi-sendi dasar koperasi

praktis telah diabaikan.125

D. Perubahan Kebijakan Perekonomian Nasional Kearah Liberal

Usaha Mohammad Hatta dalam mengembangkan lembaga koperasi pada

masa Demokrasi Terpimpin mendapatkan hambatan dari pemerintah. Pihak

pemerintah ikut campur tangan terlalu jauh dalam lembaga koperasi. Pemerintah

yang seharusnya melindungi lembaga koperasi, tapi kenyataannya sangat

membatasi gerak serta pelaksanaan strategi dasar perekonomian. Ini jelas tidak

sesuai dengan jiwa dan makna pasal 33 UUD 1945. Pemerintah telah

menghambat langkah serta membatasi sifat-sifat keswadayaan, keswasembadaan,

keswakertaan yang merupakan unsur pokok dari azas-azas percaya pada diri

sendiri. Pada masa ini telah banyak terjadi penyalaggunaan kekuasaan baik politis

maupun materil, pemaksaan wewenang maupun korupsi yang dilakukan oleh para

petugas maupunanggota koperasi. Bukannya koperasi yang sehat yang terwujud

melainkan koperasi yang mengingkari hakikatnya sebagai lembaga ekonomi

kerakyatan.

Pada tanggal 30 September 1965 terjadi peristiwa yang memilukan bagi

bangsa Indonesia. Para perwira tinggi dari Angkatan Darat diculik dan dibantai

di Lubang Buaya. Situasi di ibukota Jakarta mencekam, kemudian Pangkostrad 125 A. Hanan Hardjasasmita, op.cit, hlm. 44.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

99

Mayor Jendral Soeharto berhasil mendapatkan wewenang dari presiden Soekarno

untuk memulihkan keadaan. Kemudian Soeharto segera melakukan upaya

pembersihan terhadap orang-orang yang terlibat sampai keakar-akarnya. Upaya

ini mengakibatkan jatuhnya korban jiwa yang sangat besar dan menimbulkan

penderitaan terhadap rakyat Indonesia yang dicap sebagai anggota PKI (Partai

Komunis Indonesia). Keberhasilan Soeharto dalam usahanya mengatasi keadaan

ini telah mengantarkannya menjadi presiden mengantikan Soekarno.126

Peristiwa G. 30 S. / PKI 1965 telah membuat Mohammad Hatta sangat

terpukul, karena koperasi yang selama ini ia perjuangkan untuk meningkatkan

taraf hidup rakyat juga terkena imbasnya. Pemerintahan Orde Baru yang dipimpin

oleh Presiden Soeharto harus menghadapi masalah yang cukup besar dalam

pembinaan koperasi untuk membangun perekonomian negara. Beberapa masalah

pokok yang dihadapi oleh pemerintah antara lain:

127

126 Adrian Vickers, Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta, Insan Madani, 2011, hlm. 239. 127 Ima Suwandi, Perkembangan Koperasi di Indonesia Khususnya Koperasi Unit Desa, Jakarta, Bhratara Karya Aksara, 1986, hlm. 4

adanya krisis dasar

pembinaan (kebijaksanaan). Hal ini terjadi akibat tidak adanya konsistensi dasar

pembinaan koperasi. Peraturan pembinaan tentang koperasi selalu berubah-ubah

secara fundamental bahkan menyimpang dari sendi dasar koperasi. Mohammad

Hatta menyatakan bahwa para ekonomi pemerintah lulusan Amerika telah

“mengalihkan kebijakan ekonomi Indonesia dari perekonomian terpimpin sesuai

dengan UUD 1945 ke arah perekonomian yang berlangsung ke arah liberalisme

ekonomi”. Ia menuduh bahwa “apa yang ditekankan ialah perusahaan swasta”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

100

tetapi para pengusaha Indonesia belum siap “menghadapi periode liberalisme

ekonomi”. Mohammad Hatta menunjuk kerusakan yang disebabkan oleh

eksploitasi asing, terutama pihak Jepang dan oleh ketidakmampuan pengusaha

Indonesia untuk bersaing dengan Cina, dengan menyatakan bahwa “warganegara

baru keturunan Cinalah” yang paling memperoleh keuntungan dari pinjaman

asing. Mohammad Hatta kembali tidak bisa menyembunyikan

ketidaksenangannya terhadap penguasa Cina, dengan tanpa menyinggung bahwa

juga banyak orang Indonesia, terutama yang duduk di puncak pemerintahan yang

memperoleh keuntungan dari bisnis perusahaan asing. Mohammad Hatta

mengajukan pandangannya bahwa “akibat kebijakan ekonomi baru ini ialah

bahwa kesenjangan antar kelas sosial semakin meningkat pesat dan perbedaan

antara yang kaya dengan yang miskin menjadi sangat mencolok” sekalipun oleh

para ahli ekonomi Orde Baru diejek, akan tetapi Mohammad Hatta menolak untuk

mengubah penekanannya kepada koperasi, bahwa inilah yang terbaik bagi

kesejahteraan kelompok-kelompok ekonomi yang paling lemah.128

E. Usaha Mohammad Hatta dalam Mengatasi Berbagai Hambatan Dalam

Pengembangan Koperasi di Indonesia

Adanya tindakan militer baik yang dilakukan oleh tentara Sekutu pada

awal kemerdekaan bangsa Indonesia, maupun aksi militer tentara Belanda

terhadap wilayah kedaulatan Republik Indonesia telah ditanggapi oleh para

pejuang-pejuang Indonesia dengan berani. Konflik bersenjata antara pihak 128 Mohammad Hatta, op.cit, hlm. 373.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

101

Indonesia dengan pihak Belanda telah mengakibatkan gerakkan koperasi

Indonesia tidak dapat berkembang, karena banyak sektor-sektor perekonomian

nasional menjadi rusak dan tidak berfungsi bahkan gerakan koperasi distribusi

terpaksa menghentikan aktivitasnya karena resiko yang harus ditanggung terlalu

besar. Di samping itu adanya daerah-daerah Republik Indonesia yang dikuasai

oleh pihak musuh telah memperlambat aktivitas koperasi yang dikelola oleh

orang-orang pribumi. Untuk memperbaiki sarana dan prasarana ekonomi nasional

yang hancur akibat dari perang revolusi kemerdekaan, maka Mohammad Hatta

menekankan kepada lembaga koperasi supaya membangun aktivitasnya dari

bawah. Usaha perbaikan harus dimulai dari usaha yang paling kecil yang

menyentuh sendi-sendi kehidupan rakyat jelata kemudian dikembangkan

peningkatan ke atas secara berangsur-angsur. Sedangkan pihak pemerintah harus

mendukung perekonomian nasional yang digerakkan oleh lembaga koperasi

dengan mengedepankan public utilities. Usaha Mohammad Hatta ini meliputi:

a. Mengembangkan Koperasi Kredit atau Simpan Pinjam

Keadaan ekonomi bangsa Indonesia yang belum stabil akibat revolusi

fisik, maka Mohammad Hatta sebagai perdana menteri mengeluarkan sebuah

kebijakan dengan memerintahkan pendirian koperasi kredit bagi para

penggerak usaha kecil. Koperasi simpan pinjam bertujuan untuk membantu

anggota dalam mencari modal yaitu memberikan pinjaman modal usaha

kepada anggota. Dalam koperasi simpan pinjam, para anggota saling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

102

membantu meringankan beban keuangan sesama anggota dengan cara

memberikan kredit berbunga rendah.

Dalam koperasi kredit ini simpan pinjam uang harus berjalan sebagai

modal mereka berusaha. Pinjaman diberikan bergiliran antara anggota dalam

jangka yang tidak terlalu lama. Rata-rata seorang mendapat kredit selama tiga

bulan. Dengan uang pinjaman selama tiga bulan itu, anggota tadi dapat

meningkatkan perputaran barangnya. Dan sesudah tiga bulan utang

dibayarnya kembali kepada kooperasi kredit. Karena itu modal pokoknya

berkurang kembali. Tetapi sungguhpun sudah berkurang, jumlahnya lebih

besar dari modal usahanya sebelum ia memperoleh pinjaman dari

kooperasinya. Kenaikan keuntungan yang diperolehnya selama ia mendapat

pinjaman dari kooperasinya ditambahkannya kepada pokok usahanya. Dengan

jalan seperti ini anggota-anggota kooperasi, secara berganti-ganti, dapat

menambah modal pokoknya. Karena modalnya tidak mencukupi, hanya cukup

untuk memberikan kredit kepada anggotanya berganti-ganti, kooperasi kredit

apalagi pada permulaannya hanya dapat memberikan kredit kepada

anggotanya sendiri.129

Dalam memberikan pelayanan-pelayanan itu pengurus koperasi

simpan pinjam selalu berusaha supaya ongkos(bunga) ditetapkan serendah

mungkin agar dirasakan ringan oleh para anggotanya. Selain itu pengurus

129 Ibid, hlm. 228.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

103

koperasi harus memperhatikan juga agar supaya pinjaman itu betul-betul

digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.130

b. Mendirikan Koperasi Produksi

Koperasi Produksi meliputi berbagai macam jenis produksi seperti:

pertanian, perikanan, peternakan, kerajinan dan pertukangan. Untuk

mendukung kemajuan koperasi produksi pemerintah harus memberikan

bantuan finansial. Dengan adanya bantuan dari pemerintah ini usaha produksi

akan berjalan lancar dan akan membawa rakyat pada tingkat kemakmuran.131

Koperasi produksi anggotanya terdiri dari orang-orang yang mampu

menghasilkan sesuatu barang atau jasa. Misalnya adalah orang-orang kaum

petani.132

130 Ninik widiyanti & Sunindia, Koperasi dan Perekonomian Indonesia, Jakarta, Rineka Cipta dan Bina Adiaksara, 2003, hlm. 53. 131 Idem 132 Ninik widiyanti & Sunindia, op.cit, hlm. 55.

Di Indonesia ada beberapa jenis koperasi yang bergerak di bidang

pertanian. Kegiatan usahanya tidak hanya terbatas pada berbagai jenis

komoditi pertanian tetapi juga termasuk usaha peternakan, usaha perikanan,

dan usaha perkebunan. Dewasa ini koperasi pertanian mendapat perhatian

utama di Negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Hal ini

karena sumber penghidupan sebagian besar penduduknya tergantung pada

hasil pertanian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

104

Koperasi-koperasi yang bergerak di daerah pertanian Indonesia

dewasa ini adalah Koperasi Unit Desa (KUD) yang berusaha untuk

meningkatkan pendapatan petani, peternak, nelayan, dan sebagainya.133

c. Mengembangkan Koperasi Konsumsi

Mohammad Hatta juga merintis pendirian koperasi konsumsi, koperasi

ini harus diperluas di segala tempat dan bukan hanya di kota-kota besar saja.

Koperasi konsumsi ini dalam kegiatannya adalah melayani pengadaan

berbagai barang untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan anggotanya

seperti beras, gula, garam, minyak goreng dan sebagainya. Adapun tujuan

dibentuk koperasi konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan anggotanya

terhadap barang-barang konsumsi dengan harga dan mutu yang layak. Untuk

mewujudkan tujuannya, maka koperasi konsumsi menjalankan usahanya

dengan cara:134

1) Membeli dan menghimpun barang-barang konsumsi dalam jumlah yang

besar sesuai dengan kebutuhan para anggotanya. Hal ini ditempuh dengan

tujuan untuk mendapatkan potongan harga sehingga koperasi dapat

menjual dengan harga sedikit lebih murah kepada anggotanya.

2) Menyalurkan barang konsumsi kepada para anggota dengan harga yang

layak. Sudah barang tentu dalam upaya menyalurkan barang kepada

anggotanya tidak disertai dengan paksaan. Para anggotanya membeli

133 Ima Suwandi, Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial, Jakarta, Bhratara Karya Aksara, 1982, hlm. 89. 134 Ibid, hlm. 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

105

dengan kesadaran bahwa harga dan manfaat yang diterimanya dari

membeli barang koperasi itu lebih bersaing. Untuk memudahkan para

anggotanya berbelanja, koperasi konsumsi melayani setiap hari.

3) Untuk mengurangi ketergantungan kepada pihak luar, koperasi konsumsi

juga membuat barang-barang konsumsi yang dibutuhkan untuk kemudian

dijual kepada anggotanya.

Koperasi konsumsi ini memberikan manfaat yang besar kepada

anggotanya. Manfaat tersebut antara lain: memperpendek jarak antara

produsen dan anggota sebagai konsumen, memperingan harga, serta

menghemat ongkos pengeluaran. Mengingat pentingnya peran koperasi

konsumsi dalam memenuhi kebutuhan angotanya, maka koperasi konsumsi

harus mampu mendapatkan informasi harga barang dan syarat pembayaran

yang kompetatif.135

135 Ibid, hlm. 21

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

106

BAB V

KESIMPULAN

Mohammad Hatta lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di kota Bukit tinggi

Minangkabau Sumatera Barat. Ia merupakan anak kedua dari pasangan Haji

Djamil dengan Siti Saleh yang merupakan orang terpandang dan berprofesi

sebagai pedagang. Pada usia 6 tahun Mohammad Hatta telah menyaksikan

kekejaman pemerintahan kolonial yang menumpas pemberontakan Kamang yang

dilancarkan oleh orang-orang Minangkabau yang memperjuangkan hak-hak

hidupnya. Dari peristiwa inilah telah melahirkan benih-benih nasionalisme dalam

pribadi Mohammad Hatta dan pada perkembangannya mempengaruhi perjuangan

politiknya. Kemudian ia oleh ibunya dimasukkan ke sekolah rakyat, lalu

dipindahkan ke ELS. Di sekolah ini, ia mendapatkan pengetahuan Barat termasuk

pelajaran bahasa Belanda untuk pertama kalinya. Setelah lulus dari ELS,

Mohammad Hatta melanjutkan ke MULO. Di sekolah ini untuk pertama kalinya

ia terlibat dalam aktivitas Jong Sumatranen Bond dan menjadi bendaharanya.

Pada tahun 1919, ia berhasil menyelesaikan pendidikan di MULO,

kemudian melanjutkan ke Prins Hendriks School. Di sekolah inilah Mohammad

Hatta memperoleh pelajaran ekonomi secara mendalam dan untuk pertama

kalinya belajar tentang sosialisme. Selain menuntut ilmu, ia juga terlibat dalam

kepengurusan Jong Sumatranen Bond. Disinilah ia berhasil membangun reputasi

yang baik sebagai seorang organisator yang efisien. Berbekal dengan pendidikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

107

ekonomi dari Prins Hendriks School ini, ia ingin melanjutkan pendidikannya ke

jenjang yang lebih tinggi. Mohammad Hatta berhasil menyelesaikan

pendidikannya di Prins Hendriks School dengan nilai yang sangat memuaskan.

Pada tanggal 3 Agustus 1921, ia meninggalkan tanah kelahirannya menuju

ke Negeri Belanda untuk melanjutkan pendidikannya. Pada tanggal 19 September

1921, Mohammad Hatta mendaftarkan diri ke Handelshogeschool. Setelah

diterima, kemudian ia mempersiapkan materi perkuliahan dengan membeli buku-

buku yang diperlukan serta mempelajarinya sendiri. Mohammad Hatta pada awal

perkuliahan sangat fokus pada bidang studinya dan berhasil lulus pada ujian

diploma Handelseconomie bagian pertama. Seminggu kemudian ia menempuh

ujian Handelseconomie bagian kedua, namun tidak lulus. Mohammad Hatta harus

menunggu tiga bulan lagi. Waktu yang ada ia manfaatkan untuk belajar.

Pada tanggal 27 November 1923 berhasil lulus dalam ujian ulangannya.

Di Negeri Belanda ini, Mohammad Hatta mendapat pengaruh dari Nazir Pamutjak

dan terlibat dalam aktivitas pergerakan Perhimpunan Indonesia (PI). Aktivitasnya

dalam organisasi ini telah mempengaruhi dalam pembentukan karakternya

sebagai seorang yang revolusioner. Ia mulai berani mengkritisi kebijakan

pemerintah kolonial Hindia Belanda dengan menggunakan artikel yang dimuat

dalam majalah Hindia Poetra. Salah satu artikelnya yang berisikan tentang

solidaritas terhadap nasib kaum pribumi Hindia Belanda adalah De Economische

positive van den Indonesischen grondverhuurder. Selain itu ia juga memberikan

semangat yang revolusioner kepada pergerakan nasional Hindia Belanda dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

108

mengatakan tidak akan ada kemerdekaan tanpa penggunaan kekerasan, karena

pihak penguasa kolonial akan mempertahankan tanah jajahannya dengan segala

cara.

Pada tahun 1925, Mohammad Hatta terpilih sebagai ketuanya.

Kedudukkannya sebagai ketua PI dan ststusnya sebagai mahasiswa jurusan

ekonomi telah mendorong pemikirannya untuk menolak berbagai teori Barat

tentang penyebab kolonialisme. Ia tetap bersikukuh pada pendapatnya bahwa

kolonialisme bukanlah hubungan yang paling mudah dengan konsep pokok

mengenai hak, dan kolonialisme tidak lain merupakan tindakan perampasan

kekuasaan yang tersamar. Negeri Belanda sangat tergantung pada hasil-hasil

produk dari wilayah tropis sehingga telah mendorongnya untuk melakukan

penjajahan terhadap Hindia Belanda. Mohammad Hatta juga berhasil menemukan

beberapa segi positif dari praktek sistem demokrasi Barat, yaitu tentang konsep

kedaulatan rakyat yang mirip dengan sistem kehidupan masyarakat pedesaan.

Sebagai mahasiswa ekonomi, ia juga melakukan kunjungan ke berbagai negara di

Eropa untuk mempelajari tentang lembaga perkoperasian, dari sinilah Mohammad

Hatta mendapatkan pengetahuan yang sangat berharga tentang koperasi pertanian.

Aktivitasnya yang sibuk mengurusi PI telah mengakibatkan kuliahnya

menjadi terbengkelai. Di dalam studinya ia mengalami kegagalan salah satu mata

kuliah ujian akhir, dan hatinya merasa terguncang sebab juga kehilangan

beasiswa. Berkat kegigihannya dalam belajar akhirnya ia dapat menyelesaikan

studinya dan memperoleh gelar doctorandus pada tahun 1932. Setelah itu ia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

109

pulang ke Indonesia. Sebagai seorang intelektual dengan latar belakang

pengetahuan dan pengalaman dalam bidang ekonomi, Mohammad Hatta berusaha

semaksimal mungkin untuk membangun perekonomian Indonesia dengan jalan

mengembangkan unit usaha yang dikenal dengan nama koperasi. Ia melihat

realitas kehidupan ekonomi rakyat Indonesia yang memprihatinkan akibat

penjajahan sebisa mungkin harus diakhiri dengan jalan mendirikan unit-unit

usaha yang tergabung dalam lembaga koperasi sehingga perekonomian rakyat

dapat berjalan baik dan mampu bersaing.

Pada masa pendudukan militer Jepang di Indonesia, ia menjadi anggota

BPUPKI. Pada badan ini, Mohammad Hatta berhasil merumuskan tentang konsep

perekonomian Indonesia merdeka yang dituangkan pada pasal 33 UUD 1945.

Kemerdekaan bangsa Indonesia yang berhasil diproklamasikan pada tanggal 17

Agustus 1945, telah mengawali babak baru dalam sejarah kehidupan ekonomi

rakyat Indonesia. Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden berusaha seoptimal

mungkin dalam memperbaiki perekonomian nasional dengan menggiatkan

organisasi koperasi. Ia juga melakukan reorganisasi jawatan koperasi menjadi

lembaga yang mandiri. Pada tanggal 11 Juli diadakan konggres koperasi yang

berlangsung di Tasikmalaya. Pada konggres ini, Mohammad Hatta tidak dapat

menghadirinya karena situasi negara masih dalam keadaan perang. Namun ia juga

memberikan nasehat kepada panitia konggres untuk senantiasa selalu

menggiatkan lembaga koperasi dalam menjalankan roda perekonomian rakyat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

110

Pada peringatan hari koperasi pada tanggal 12 Juli 1951, Mohammad

Hatta menegaskan bahwa koperasi harus dikembangkan secara baik karena rakyat

kekurangan modal dalam mengembangkan usahanya. Untuk itu koperasi harus

berperan dalam kegiatan ekonomi dengan cara menyediakan modal kerja.

Mohammad Hatta juga menekankan bahwa lembaga koperasi harus mampu

menggerakkan micro finance untuk menunjang permodalan. Untuk

mengembangkan koperasi ini, Dalam rangka memajukan lembaga koperasi, ia

juga melakukan pendidikan kader kepada para anggota koperasi. Pendidikan

kader ini dimaksudkan untuk merintis kemandirian bagi organisasi koperasi.

Dengan adanya tenaga yang terampil dan professional dari hasil pendidikan kader

ini ke depannya koperasi dapat berkembang dengan baik.

Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia ternyata

tidak dapat berjalan dengan lancar. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari kondisi

bangsa Indonesia yang sedang berjuang mempertahankan kemerdekaan. Konflik

bersenjata antara pihak pejuang Indonesia dengan militer Belanda dan adanya

pemberontakan telah memperparah perekonomian Indonesia. Situasi perang jelas

menghambat bagi perkembangan koperasi. Belum lagi masalah politik dalam

pemerintahan Indonesia juga turut mempengaruhi bagi perkembangan koperasi.

Pada perkembangannya koperasi telah dimanfaatkan oleh segelintir oknum politik

untuk tujuan ideologisnya jelas sangat bertentangan dengan ideologi koperasi

yang sebenarnya. Keterlibatan pemerintah yang dominan dalam organisasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

111

koperasi telah mengingkari organisasi koperasi sebagai organisasi ekonomi

kerakyatan yang berasaskan kekeluargaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

112

DAFTAR PUSTAKA

Adam Kuper dan Jessica Kuper. (2000). Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Adrian Vickers. (2011).Sejarah Indonesia Modern. Yogyakarta: Insan Madani.

Arnita. (1978). Mohammad Hatta Memoir. Jakarta: PT. Tintamas Indonesia. Apridar. (2010). Teori Ekonomi Sejarah dan Perkembangannya. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Deliar Noer. (2002). Mohammad Hatta, Hati Nurani Bangsa 1902-1980. Jakarta: Djambatan,

Djarot Siwijatmo, J.B. (1982). Koperasi di Indonesia. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Djohan Makmur, dkk. (1993). Sejarah Pendidikan di Indonesia Zaman Penjajahan. Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan.

Dwi Narwoko, dkk. (2004). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Elson, R. E. (2009). The Idea of Indonesia: Sejarah Pemikiran dan Gagasan. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Emelianoff Ivan V. (1995). Economic Theory of Cooperation: Economic Structure of Cooperative Organizations. California: reprinted by the Center for Cooperatives.

Furnivall, J. S. (2009). Hindia Belanda Studi Tentang Ekonomi Majemuk. Jakarta: Freedom Institute.

Gottchalk Louis. (1969). Mengerti Sejarah. Jakarta: UI Pres.

Hanan Hardjasasmita, A. (1983). Sejarah Lahirnya Gerakan Koperasi Indonesia dan Perkembangannya Sampai Dengan Awal Periode 80an. Bandung: CV. Armico Bandung.

Hatta, Mohammad. (1953). Kumpulan Karangan 1. Djakarta: Balai Buku Indonesia.

_______. (1954). Meninjau Masalah Kooperasi. Jakarta: PT. Pembangunan.

_______. (1960). Beberapa Fasal Ekonomi Djalan ke Ekonomi dan Pembangunan. Djakarta: Balai Pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

113

_______. (1963). Persoalan Ekonomi Sosialis Indonesia. Jakarta: Jambatan Gita Karya.

_______. (1992). Beberapa Pokok Pikiran Bung Hatta. Jakarta: UI Press.

_______. (1979). Ekonomi Indonesia di Masa Datang, Dalam Bung Hatta Berpidato, Bung Hatta Menulis, Jakarta: Mutiara.

Ima Suwandi. (1986). Perkembangan Koperasi di Indonesia Khususnya Koperasi Unit Desa. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Ima Suwandi. (1982). Koperasi Organisasi Ekonomi Yang Berwatak Sosial. Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Kamaralsyah, dkk. (1987). Panca Windu Gerakan Koperasi Indonesia 12 Juli 1947-12 Juli 1987. Jakarta: Dewan Koperasi Indonesia.

Kartasa Poetra, G, dkk. (1987). Koperasi Indonesia yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Jakarta: PT. Bina Aksara.

Kuntowijoyo. (2001). Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang Budaya.

Leirissa, R.Z, dkk. (1996). Sejarah Perekonomian Indonesia. Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional.

Mavis Rose. (1991). Indonesia Merdeka Biografi Politik Mohammad Hatta. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Meutia Farida Swasono. (1980). Bung Hatta Pribadinya dalam Kenangan. Jakarta: Sinar Harapan.

Miriam Budiarjo. (2008). Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Natsir, Mohammad. (1983). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ninik widiyanti & Sunindia. (2003). Koperasi dan Perekonomian Indonesi. Jakarta: Rineka Cipta dan Bina Adiaksara.

Oemar Bakry Dt. (1979). Bung Hatta Berpidato Bung Hatta Menulis. Jakarta:

Mutiara.

Panji Anoraga & Djoko Sudantoko. (2002). Koperasi, Kewirausahaan dan Usaha Kecil. Jakarta: Rineka Cipta.

Ricklef, M.C. (1998). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta.

Rikard Bangun. (2003). Bung Hatta. Jakarta: Kompas Media Nusantara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

114

Revrisond Baswir. (1997). Koperasi Indonesia edisi pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Siregar. (1980). Ekonomi Pancasila. Jakarta: Mutiara.

Soerjono Soekanto. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Sri Edi Swasono. (1992). Mohammad Hatta Beberapa Pokok Pikiran. Jakarta: UI- Press.

Sri Soetjiatingsih dan Sutrisno Kutoyo. (1981). Sejarah Pendidikan Daerah Jawa Timur. Surabaya: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Kebudayaan. Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan Jawa Timur.

Sumarsono Mestoko, dkk. (1986). Pendidikan di Indonesia Dari Jaman ke Jaman. Jakarta: Balai Pustaka.

Suradjiman. (1963). Ideologi Koperasi Membentuk Masyarakat Adil Dan Makmur. Djakarta: Ganaco.

Suwarno, P.J. (2003). Tatanegara Indonesia Dari Sriwijaya Sampai Indonesia Modern. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Tashadi, dkk. (1993). Tokoh-tokoh Pemikir Paham Kebangsaa. Jakarta: Depdikbud. CV. Mangga Bhakti.

Taufik Abdullah.(1998). Risalah Sidang BPUPKI-PPKI 28 Mei-22 Agustus 1945. Jakarta: Sekertariat Negara Republik Indonesia.

Thoby Mutis. (2003). Bung Hatta dan Pendanaan Mikro, Dalam Bung Hatta. Jakarta: Buku Kompas.

Tuk Setyohadi. (2002). Sejarah Perjalanan Bangsa Indonesia Dari Masa Ke Masa. Jakarta: Rajawali Corporation.

Wangsa Widjaja, I dan Meutia Farida Swasono. (1985). Mohammad Hatta Membangun Ekonomi Indonesia Kumpulan Pidato Ilmiah. Jakarta: PT. Inti Idayu Press.

______. (1988). Mengenang Bung Hatta. Jakarta: CV. Haji Masagung. Yasni, Z. (1980). Bung Hatta Menjawab. Jakarta: Gunung Agung.

Zahara Idris. (1984). Dasar-Dasar Kependidikan. Bandung: Angkasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

115

Sumber Internet:

http://agusnuramin.wordpress.com/2011/09/23/sejarah-koperasi-indonesia/ (di akses tgl 7 Juli 2012).

http://dimyatihartono.files.wordpress.com/2009/10/1705432558_2b79469f5c.jpg?w=483&h=367. (diakses pada tanggal 20 Juli 2011)

http://www.google.co.id/#hl=id&sclient=psyab&q=landasan+teori+koperasi&oq/ (di akses tgl 6 Juli 2012).

http://i171.photobucket.com/albums/u295/masoye/1910_PrinsHendrikSchoolSMAN1di Welte.jpg. (diakses pada tanggal 20 Juli 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

116

Lampiran 1

Keterangan gambar : Sekolah Ongko Loro Sumber:http://dimyatihartono.files.wordpress.com/2009/10/1705432558_2b79469f5c.jpg?w=483&h=367

. ( diakses pada tanggal 20 Juli 2011)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

117

Lampiran 2

Keterangan gambar : Batavia (Weltevreden) 1016. Prins Hendrik School. Sumber : http://i171.photobucket.com/albums/u295/masoye/1910_PrinsHendrikSchoolSMAN1diWelte.jpg. ( diakses pada tanggal 20 Juli 2011).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

119

SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMA Program : Ilmu Pengetahuan Sosial Mata Pelajaran : Sejarah Kelas/Semester : XII/1 Tahun Pelajaran : 2012 / 2013 Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Perjuangan Bangsa Indonesia sejak Proklamasi hingga Lahirnya

Orde Baru.

Kompetensi Dasar

Materi Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar Teknik Bentuk

Instrumen Contoh

Instrumen

1.1. Menganalisis perkembangan ekonomi-keuangan dan politik pada masa awal kemerdekaan.

Peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia tahun 1945-1965. • Faktor

pendorong Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia tahun 1945-1965.

• Menjelaskan faktor-faktor yang mendorong Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia tahun 1945-1965.

• Mendeskripsikan peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia tahun

1. Kognitif: a. • Menjelaskan

perkembangan koperasi di Indonesia.

Produk:

• Mendeskripsikan peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia.

b. • Dapat menganalisis

faktor-faktor yang mendorong Mohammad Hatta

Proses:

• Unjuk Kerja.

• Tes lisan .

• Tes

tertulis.

• Tes Uraian

• Tes

Uraian • Tes

Uraian.

• Jelaskan perkembangan koperasi di Indonesia !

• Deskripsikan peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia !

• Jelaskan faktor-faktor yang mendorong Mohammad Hatta dalam mengembangkan

2x45 menit

Sumber : • Mohammad Hatta. (1979).

Bung Hatta Berpidato Bung Hatta Menulis. Jakarta: Mutiara.

• G. Kartasa Poetra dkk. (1985). Koperasi Indonesia yang Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Jakarta: PT. Bina Aksara.

• Arnita. (1978). Mohammad Hatta Memoir. Jakarta: PT. Tintamas Indonesia.

• A. Hanan Hardjasasmita. (1982). Sejarah Lahirnya Gerakan Koperasi Indonesia dan Perkembangannya Sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

120

• Peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia tahun 1945-1965.

• Hambatan-

hambatan yang dihadapi Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia tahun 1945-1965.

1945-1965.

• Mendiskusikan hambatan-hambatan yang dihadapi Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia tahun 1954-1965.

dalam mengembangkan koperasi di Indonesia.

• Dapat menjelaskan hambatan-hambatan yang dihadapi Mohammad Hatta dalam mendirikan Koperasi di Indonesia.

2. Afektif : a. • Menanamkan

kesadaran akan pentingnya perekonomian bangsa Indonesia.

Karakter

• Menanamkan sikap patriotisme dalam membela bangsa Indonesia.

b.

• Menghargai perjuangan para pemimpin.

Keterampilan Sosial:

• Mempunyai semangat rasa solidaritas dan kerjasama dalam kelompok.

• Menghargai kebebasan hak

koperasi di Indonesia !

• Jelaskan hambatan-hambatan yang dihadapi Mohammad Hatta dalam mendirikan Koperasi di Indonesia !

• Menanamkan

sikap patriotisme dalam membela bangsa Indonesia.

• Mempunyai semangat rasa solidaritas dan kerjasama dalam kelompok.

Dengan Awal Periode 80an. Bandung: CV. Armico Bandung.

• Moedjanto, G. (1974). Sejarah Indonesia I. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Alat Pembelajaran: LCD, OHP, Laptop, Bahan : • Kertas transparansi, Kertas,

Gunting, Spidol, dan Kapur tulis.

Media: • Buku Paket, Modul, LKS,

Bagan, Peta, Foto/gambar, Kartu soal, Kartu nomor, dan Papan tulis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

122

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Sejarah

Kelas / Semester : XII / 1

Program : Ilmu Pengetahuan Sosial

Materi Pokok : Peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan

Koperasi di Indonesia tahun 1945-1965 .

Waktu : 2 x 45 Menit

I. Standar Kompetensi

Menganalisis perjuangan bangsa Indonesia sejak proklamasi hingga lahirnya Orde

Baru.

II. Kompetensi Dasar

Menganalisis perkembangan ekonomi-keuangan dan politik pada masa awal

kemerdekaan.

III. Indikator

1. Kognitif :

a. Produk

• Menjelaskan perkembangan koperasi di Indonesia.

• Mendeskripsikan peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan

koperasi di Indonesia.

b. Proses

• Dapat menganalisis faktor-faktor yang mendorong Mohammad Hatta

dalam mengembangkan koperasi di Indonesia.

• Dapat menjelaskan hambatan-hambatan yang dihadapi Mohammad

Hatta dalam mendirikan Koperasi di Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

123

2. Afektif :

c. Karakter

• Menanamkan kesadaran akan pentingnya perekonomian bangsa

Indonesia.

• Menanamkan sikap patriotisme dalam membela bangsa Indonesia.

d. Keterampilan Sosial

• Menghargai perjuangan para pemimpin.

• Mempunyai semangat rasa solidaritas dan kerjasama dalam kelompok.

• Menghargai kebebasan hak dalam mengeluarkan pendapat.

3. Psikomotorik:

• Menunjukan lokasi berdirinya koperasi pertama di Indonesia dengan

menggunakan gambar-gambar dan peta.

IV. Materi Pembelajaran (Terlampir)

1. Faktor pendorong Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di

Indonesia.

2. Peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan Koperasi di Indonesia.

3. Hambatan-hambatan yang dihadapi Mohammad Hatta dalam mendirikan

Koperasi di Indonesia.

V. Model dan Metode Pembelajaran

• Model :

Pembelajaran Kooperatif tipe jigsaw.

• Metode :

Diskusi, Presentasi, dan Tanya jawab.

VI. Kegiatan Pembelajaran

A. Kegiatan tatap muka

No. Kegiatan Pembelajaran Waktu (Menit)

1. Pendahuluan

a. Apersepsi :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

124

Guru mengucapkan salam pembuka, dilanjutkan dengan

pengkondisian kelas, berdoa, dan presensi.

Guru mengajak siswa untuk mengingat kembali materi yang

telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, melalui tanya

jawab dengan cara memberikan beberapa pertanyaaan.

b. Motivasi :

Guru memberikan pre test kepada siswa sebagai pembuka

sebelum masuk pada materi inti. Pre test ini bertujuan untuk

mengaitkan pengetahuan siswa sebelumnya dengan materi yang

akan dipelajari serta untuk mengetahui kemampuan awal siswa

terhadap materi yang akan dibahas.

Contoh soal pre test:

1) Siapa bapak koperasi Indonesia ?

2) Sebutkan jenis-jenis koperasi yang ada di sekolah Anda?

c. Orientasi :

Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai

oleh siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran.

15

2. Kegiatan Inti

a. Eksplorasi:

Guru menjelaskan gambaran secara umum kepada siswa

mengenai Peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan

Koperasi di Indonesia.

Siswa memperhatikan penjelasan guru.

Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok (masing-masing

terdiri dari 4-5 orang) dan setiap siswa dalam kelompok diberi

nomor yang berbeda sesuai dengan jumlah anggota kelompok

tersebut.

Guru memberi soal untuk masing-masing nomor dengan soal

yang berbeda pada tiap nomornya.

b. Elaborasi:

Siswa bergabung dalam kelompok masing-masing dan

60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

125

mengerjakan soal yang telah diberikan dan kemudian

menjelaskan jawabannya kepada seluruh anggota

kelompoknya.

Melalui diskusi kelompok, siswa diminta untuk

mengindentifikasi nilai-nilai yang terkandung dalam materi.

Perwakilan satu orang siswa dari tiap kelompok dengan nomor

yang sama harus mempersiapkan jawaban mereka untuk

dipersentasikan di depan kelas ketika diminta oleh guru.

Siswa yang ditunjuk oleh guru dari nomor yang sama diminta

untuk mempersentasikan jawabannya.

c. Konfirmasi:

Siswa melakukan tanya jawab tentang materi yang

dipresentasikan dengan bantuan guru.

Siswa diberi kesempatan untuk menanggapi dan mencatat hal-

hal yang penting dari materi yang telah dipresentasikan.

Guru memberi klarifikasi pada jawaban yang kurang tepat dan

memberi penguatan pada jawaban yang benar.

3. Penutup:

Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas

yaitu tentang Peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan

koperasi di Indonesia.

Siswa diberi kesempatan untuk mencatat kesimpulan dari hasil

diskusi.

Guru dan siswa melakukan refleksi dan menyimpulkan manfaat

serta nilai-nilai yang diperoleh setelah mempelajari materi yang

telah didiskusikan.

Guru memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran kepada siswa

(tugas terstruktur dan tugas mandiri) dan rencana pembelajaran

berikutnya.

15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

126

A. Tugas terstruktur

Evaluasi:

Siswa dalam kelompok kecil berdiskusi tentang :

1. Deskripsikan peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi

di Indonesia?

2. Jelaskan faktor-faktor yang mendorong Mohammad Hatta dalam

mengembangkan koperasi di Indonesia?

3. Jelaskan hambatan-hambatan yang dihadapi Mohammad Hatta dalam

mengembangkan Koperasi di Indonesia?

4. Jelaskan usaha-usaha yang dilakukan oleh Mohammad Hatta dalam

mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dalam mengembangkan

koperasi di Indonesia?

5. Menyusun hasil diskusi dalam bentuk laporan tertulis.

B. Tugas mandiri tidak terstruktur

Siswa secara individu mencari informasi tentang jenis-jenis koperasi yang

ada di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka.

VII. Sumber / Alat / Bahan Belajar

a. Sumber :

• Mohammad Hatta. (1979). Bung Hatta Berpidato Bung Hatta Menulis.

Jakarta: Mutiara.

• Mavis Rose. (1991). Indonesia Merdeka, Biografi Politik Mohammad

Hatta. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

• G. Kartasa Poetra dkk. (1985). Koperasi Indonesia yang Berdasarkan

Pancasila dan UUD 1945. Jakarta: PT. Bina Aksara.

• Arnita. (1978). Mohammad Hatta Memoir. Jakarta: PT. Tintamas

Indonesia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

127

• A. Hanan Hardjasasmita. (1982). Sejarah Lahirnya Gerakan Koperasi Indonesia dan

Perkembangannya Sampai Dengan Awal Periode 80an. Bandung: CV. Armico

Bandung.

• Rikard Bangun. (2003). Bung Hatta. Jakarta: Kompas Media Nusantara.

• Moedjanto, G. (1974). Sejarah Indonesia I. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

a. Alat Pembelajaran:

LCD, OHP, Laptop,

b. Bahan :

Kertas transparansi, Kertas, Gunting, Spidol, dan Kapur tulis.

c. Media:

Buku Paket, Modul, LKS, Bagan, Peta, Foto/gambar, Kartu soal, Kartu nomor, dan Papan

tulis.

I. Penilaian

1. Aspek Kognitif (Terlampir)

2. Aspek Afektif (Terlampir)

3. Aspek Psikomotorik (Terlampir)

4. NA= 70% Kognitif+20% Afektif+10% Psikomotorik

5. Kriteria Penilaian Akhir (NA)

No Skor Nilai

1. 86 – 100 Baik Sekali

2. 71 – 85 Baik

3. 56 – 70 Cukup

4. < 55 Kurang

6. Tindak lanjut/evaluasi

• Siswa dinyatakan berhasil apabila tingkat KKM pencapaiannya lebih dari 75%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

128

• Memberikan program remidi untuk siswa yang tingkat KKM pencapaiannya

kurang dari 75%.

• Memberikan program pengayaan untuk siswa yang tingkat pencapaiannya lebih

dari 75%.

Yogyakarta, 29 November 2012

Guru Mata Pelajaran

Krista Novia Yossi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

129

Lampiran Materi Pembelajaran

A. Faktor-faktor yang mendorong Mohammad Hatta dalam mengembangkan

koperasi di Indonesia.

1. Faktor Pendidikan Formal Mohammad Hatta

Pendidikan Formal Mohammad Hatta

Mohammad Hatta dilahirkan pada tanggal 12 Agustus 1902 di

daerah Minangkabau Sumatera Barat. Mohammad Hatta yang tumbuh di

lingkungan keluarga yang menjalankan bisnis perdagangan. Pada usia

tujuh tahun Mohammad Hatta masuk sekolah dasar di kota Padang,

kemudian melanjutkan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwij

(MULO) atau SMP di kota Padang. Pada tahun 1919 Mohammad Hatta

lulus ujian MULO dan melanjutkan ke Prins Hendrikschool, sebuah SMA

dengan penekanan khusus pada mata pelajaran ilmu dagang.

Mencari Ilmu ke Negeri Belanda.

Kemudian Mohammad Hatta melanjutkan studinya ke Belanda.

Selama di Belanda, ia mendapatkan wawasan yang sangat berharga

tentang perekonomian. Di samping belajar, Mohammad Hatta juga

mendatangi berbagai negara di Eropa untuk mempelajari organisasi

koperasi.

2. Faktor Politik Mohammad Hatta

Peranan Mohammad Hatta Dalam Organisasi Perhimpunan

Indonesia.

Berkat pengalamannya mengelola keuangan pada waktu menjabat

sebagai bendahara Jong Sumatranen Bond, dan organisasi penerbitan

ternyata telah mematangkan konsep dan pemikirannya tentang suatu

media yang sangat dibutuhkan oleh sebuah organisasi. Para pengurus

Indonesische Vereeninging yang belum lama mengenal pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

130

Mohammad Hatta, juga mempercayakan hal mengenai urusan keuangan

dan penerbitan secara penuh kepadanya. Mereka mengagumi akan

kecakapannya dalam mengelola keuangan, sehingga sebagai orang yang

baru ia langsung diminta untuk menjabat sebagai bendahara. Jabatan

sebagai bendahara ini telah memungkinkan bagi dirinya untuk

menerapkan aturan disiplin dan keseriusan dalam pengelolaan keuangan

organisasi. Ia tidak segan-segan untuk menegur para anggotanya yang

tidak tertib dalam membayar iuran dan sebagainya.

Keahlian Mohammad Hatta teryata tidak terbatas pada masalah

keuangan, akan tetapi ia juga pandai menulis. Kepandaian dan

kecerdasannya kemudian ia tuangkan untuk mengkritisi kebijakan politik

pemerintah kolonial Hindia Belanda. Kemudian ia juga menulis suatu

artikel dalam majalah Hindia Poetra yang berjudul De Economische

positive van den Indonesischen grondverhuurder. Dan artikel

kelanjutannya berjudul Eenige aanteekenigen betreffende de

groundhuurordonantie in Indonesie. Artikelnya ini dilatarbelakangi oleh

berita Neratja, yang mengabarkan bahwa pemimpin pergerakan Sarekat

Islam, Haji Oemar Said Tjokroaminoto telah menggerakan kaum tani yang

berada di Hindia Belanda untuk menuntut hak atas sewa tanah yang lebih

manusiawi bagi tanah pertanian mereka yang diserahkan kepada

perusahaan gula di Pulau Jawa. Mohammad Hatta telah menerapkan teori-

teori ekonomi kolonial yang dipelajarinya waktu di Batavia. Tulisannya

yang mempergunakan bahasa Belanda ini telah menarik perhatian para

professor bahasa dan sejarah di Leiden.

B. Peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia.

1. Mohammad Hatta peletak sendi-sendi dasar perkoperasian Indonesia

Hal ini terlihat jelas pada tanggal 18 Agustus 1945, bahwa pemikiran

Mohammad Hatta tentang perekonomian Indonesia yang merdeka disetujui

dan dirumuskan oleh PPKI dalam batang tubuh UUD 1945 pasal 33.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

131

2. Reorganisasi koperasi oleh Mohammad Hatta

Mohammad Hatta melakukan Organisasi Jawatan dan Perdagangan Dalam

Negeri. Pelaksanaan dari organisasi ini adalah lembaga koperasi berdiri

sendiri dan lepas dari lembaga perdagangan dalam negeri. Jawatan ini

diadakan untuk pertama kali pada tanggal 9-12 Desember 1946.

3. Sumbangan pemikiran Mohammad Hatta

Mohammad Hatta berbicara tentang berbagai masalah yang dihadapi oleh

gerakkan koperasi dalam perkembangannya. Ia menekanka bahwa koperasi

harus diperkuat untuk menjalankan roda perekonomian rakyat dan tentunya

koperasi harus tetap berpegang teguh pada asas kekeluargaan seperti yang di

amanatkan dalam pasal 33 UUD 1945.

4. Penegasan Mohammad Hatta untuk pengembangan koperasi

Mempertebal kesadaran berkoperasi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Terciptanya kebiasaan untuk hidup hemat dan peninhkatan pelaksanaan

pecan tabungan.

Memberikan nasehat kepada gerakkan-gerakkan koperasi untuk

meningkatkan cara kerja dan cara berusaha.

Memberikan gambaran-gambaran mengenai perjalanan koperasi Indonesia

dari tahun ke tahun.

5. Pendidikan kader-kader koperasi

a. Untuk merintis kemandirian bagi dewan koperasi di suatu daerah agar

mempunyai kemampuan untuk melakukan pendidikan kader sendiri.

b. Menciptakan tenaga-tenaga yang terampil dan professional dalam

bidangnya, maka badan usaha koperasi ini dengan sendirinya akan mampu

berkembang dengan baik.

c. Menanamkan sikap penting seperti:

• Rasa solidaritas dan rasa setia kawan

• Individualitas tahu harga diri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

132

• Kemampuan dan kepercayaan pada diri sendiri (Self-helf) tolong diri

sendiri dan sesama

• Cinta kepada masyarakat

• Rasa tanggungjawab sosial dan moral.

C. Hambatan-hambatan yang dihadapi Mohammad Hatta dalam

mengembangkan koperasi di Indonesia.

Mohammad Hatta dalam mengembangkan koperasi di Indonesia ternyata

tidak dapat berjalan dengan lancar. Hal ini tidak dapat dilepaskan dari kondisi

bangsa Indonesia yang sedang berjuang mempertahankan kemerdekaan. Konflik

bersenjata antara pihak pejuang Indonesia dengan militer Belanda dan adanya

pemberontakan telah memperparah perekonomian Indonesia. Situasi perang jelas

menghambat bagi perkembangan koperasi. Belum lagi masalah politik dalam

pemerintahan Indonesia juga turut mempengaruhi bagi perkembangan koperasi.

Pada perkembangannya koperasi telah dimanfaatkan oleh segelintir oknum politik

untuk tujuan ideologisnya jelas sangat bertentangan dengan ideologi koperasi

yang sebenarnya. Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut Mohammad

Hatta berusaha untuk memperbaiki perekonomian rakyat pribumi yaitu sebagai

berikut:

a. Mengembangkan Koperasi Kredit atau Simpan Pinjam

Keadaan ekonomi bangsa Indonesia yang belum stabil akibat revolusi

fisik, maka Mohammad Hatta sebagai perdana menteri mengeluarkan sebuah

kebijakan dengan memerintahkan pendirian koperasi kredit bagi para

penggerak usaha kecil. Koperasi simpan pinjam bertujuan untuk membantu

anggota dalam mencari modal yaitu memberikan pinjaman modal usaha

kepada anggota. Dalam koperasi simpan pinjam, para anggota saling

membantu meringankan beban keuangan sesama anggota dengan cara

memberikan kredit berbunga rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

133

Dalam koperasi kredit ini simpan pinjam uang harus berjalan sebagai

modal mereka berusaha. Pinjaman diberikan bergiliran antara anggota dalam

jangka yang tidak terlalu lama. Rata-rata seorang mendapat kredit selama tiga

bulan. Dengan uang pinjaman selama tiga bulan itu, anggota tadi dapat

meningkatkan perputaran barangnya. Dan sesudah tiga bulan utang

dibayarnya kembali kepada kooperasi kredit. Karena itu modal pokoknya

berkurang kembali. Tetapi sungguhpun sudah berkurang, jumlahnya lebih

besar dari modal usahanya sebelum ia memperoleh pinjaman dari

kooperasinya. Kenaikan keuntungan yang diperolehnya selama ia mendapat

pinjaman dari kooperasinya ditambahkannya kepada pokok usahanya. Dengan

jalan seperti ini anggota-anggota kooperasi, secara berganti-ganti, dapat

menambah modal pokoknya. Karena modalnya tidak mencukupi, hanya cukup

untuk memberikan kredit kepada anggotanya berganti-ganti, kooperasi kredit

apalagi pada permulaannya hanya dapat memberikan kredit kepada

anggotanya sendiri.

Dalam memberikan pelayanan-pelayanan itu pengurus koperasi

simpan pinjam selalu berusaha supaya ongkos(bunga) ditetapkan serendah

mungkin agar dirasakan ringan oleh para anggotanya. Selain itu pengurus

koperasi harus memperhatikan juga agar supaya pinjaman itu betul-betul

digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat.

b. Mendirikan Koperasi Produksi

Koperasi Produksi meliputi berbagai macam jenis produksi seperti:

pertanian, perikanan, peternakan, kerajinan dan pertukangan. Untuk

mendukung kemajuan koperasi produksi pemerintah harus memberikan

bantuan finansial. Dengan adanya bantuan dari pemerintah ini usaha produksi

akan berjalan lancar dan akan membawa rakyat pada tingkat kemakmuran.

Koperasi produksi anggotanya terdiri dari orang-orang yang mampu

menghasilkan sesuatu barang atau jasa. Misalnya adalah orang-orang kaum

petani.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

134

Di Indonesia ada beberapa jenis koperasi yang bergerak di bidang

pertanian. Kegiatan usahanya tidak hanya terbatas pada berbagai jenis

komoditi pertanian tetapi juga termasuk usaha peternakan, usaha perikanan,

dan usaha perkebunan. Dewasa ini koperasi pertanian mendapat perhatian

utama di Negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Hal ini

karena sumber penghidupan sebagian besar penduduknya tergantung pada

hasil pertanian.

Koperasi-koperasi yang bergerak di daerah pertanian Indonesia

dewasa ini adalah Koperasi Unit Desa (KUD) yang berusaha untuk

meningkatkan pendapatan petani, peternak, nelayan, dan sebagainya.

c. Mengembangkan Koperasi Konsumsi

Mohammad Hatta juga merintis pendirian koperasi konsumsi, koperasi

ini harus diperluas di segala tempat dan bukan hanya di kota-kota besar saja.

Koperasi konsumsi ini dalam kegiatannya adalah melayani pengadaan

berbagai barang untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan anggotanya

seperti beras, gula, garam, minyak goreng dan sebagainya. Adapun tujuan

dibentuk koperasi konsumsi adalah untuk memenuhi kebutuhan anggotanya

terhadap barang-barang konsumsi dengan harga dan mutu yang layak. Untuk

mewujudkan tujuannya, maka koperasi konsumsi menjalankan usahanya

dengan cara:

4) Membeli dan menghimpun barang-barang konsumsi dalam jumlah yang

besar sesuai dengan kebutuhan para anggotanya. Hal ini ditempuh dengan

tujuan untuk mendapatkan potongan harga sehingga koperasi dapat

menjual dengan harga sedikit lebih murah kepada anggotanya.

5) Menyalurkan barang konsumsi kepada para anggota dengan harga yang

layak. Sudah barang tentu dalam upaya menyalurkan barang kepada

anggotanya tidak disertai dengan paksaan. Para anggotanya membeli

dengan kesadaran bahwa harga dan manfaat yang diterimanya dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

135

membeli barang koperasi itu lebih bersaing. Untuk memudahkan para

anggotanya berbelanja, koperasi konsumsi melayani setiap hari.

6) Untuk mengurangi ketergantungan kepada pihak luar, koperasi konsumsi

juga membuat barang-barang konsumsi yang dibutuhkan untuk kemudian

dijual kepada anggotanya.

Koperasi konsumsi ini memberikan manfaat yang besar kepada

anggotanya. Manfaat tersebut antara lain: memperpendek jarak antara

produsen dan anggota sebagai konsumen, memperingan harga, serta

menghemat ongkos pengeluaran. Mengingat pentingnya peran koperasi

konsumsi dalam memenuhi kebutuhan angotanya, maka koperasi konsumsi

harus mampu mendapatkan informasi harga barang dan syarat pembayaran

yang kompetatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

136

Lampiran Penilaian

1. Aspek Kognitif

a. Produk

Teknik : Tes tertulis

Bentuk : Uraian

Soal :

1. Deskripsikan peranan Mohammad Hatta dalam mengembangkan

koperasi di Indonesia? ( Skor 30 )

2. Jelaskan faktor-faktor yang mendorong Mohammad Hatta dalam

mengembangkan koperasi di Indonesia? ( Skor 35 )

3. Jelaskan hambatan-hambatan yang dihadapi Mohammad Hatta dalam

mengembangkan Koperasi di Indonesia? ( Skor 35 )

Pedoman penilaian produk:

Ket :

No Skor Nilai

1. 86 – 100 Baik Sekali

2. 71 – 85 Baik

3. 56 – 70 Cukup

4. < 55 Kurang

Skor Total= 100

Ket: N=Skor Perolehan

Skor Total

X 100

b. Proses

Soal Diskusi :

1. Jelaskan hambatan-hambatan yang dihadapi Mohammad Hatta dalam

mengembangkan Koperasi di Indonesia?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

137

2. Jelaskan usaha-usaha yang dilakukan oleh Mohammad Hatta dalam

mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi dalam mengembangkan

koperasi di Indonesia?

Kriteria penilaian proses:

Kriteria penilaian menggunakan skala sikap 1-5, dengan kriteria :

Skor 1 : Pasif, tidak kooperatif, dan tidak menghargai teman.

Skor 2 : Pasif, tidak kooperatif, tetapi dapat menghargai teman.

Skor 3 : Pasif, kooperatif, dan dapat menghargai teman.

Skor 4 : Aktif, kooperatif, dan dapat menghargai teman.

Skor 5 : Aktif, sangat kooperatif, dan dapat menghargai teman.

PAP I

10025

xSkorJumlahN =

2. Aspek Afektif

• Teknik : Non tes

• Bentuk : Instrumen Observasi Kinerja

• Instrumen Observasi Kinerja untuk Penilaian Sikap

Kelompok : ............................

No

. Nama

Menghargai

teman

Mengambil

giliran

Mengajukan

pertanyaan

Mempresent

asikan hasil

Menjawab

pertanyaan Jumlah

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

138

No. Nama

Siswa

Aspek yang dinilai

Jumlah

Nilai

Rata-

rata

Tanggung

Jawab

Memahami dan

Menghargai

Jiwa

Kreativitas

1.

2.

3.

Kriteria Penilaian :

Keterangan :

• Aspek Tanggung Jawab

Nilai 3 : Baik Rasa tanggung jawab tinggi.

Nilai 2 : Sedang Kurang ada rasa tanggung jawab.

Nilai 1 : Kurang Kurang ada tanggung jawab / seenaknya sendiri.

• Aspek Memahami dan Menghargai

Nilai 3 : Baik Dapat memahami dan menghargai kepentingan orang lain.

Nilai 2 : Sedang Kurang dapat memahami dan menghargai kepentingan orang lain.

Nilai 1 : Kurang Tidak dapat memahami dan menghargai kepentingan orang lain.

• Aspek Jiwa Kreativitas

Nilai 3 : Baik Memiliki jiwa kreativitas.

Nilai 2 : Sedang Kurang memiliki jiwa kreativitas.

Nilai 1 : Kurang Tidak memiliki jiwa kreativitas.

N= Jumlah Skor

9

X 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

139

3. Aspek Psikomotorik

• Teknik : Non tes

• Bentuk : Instrumen Observasi Kinerja

• Rambu-rambu skoring

No. Kriteria Penilaian Skor 1 Skor 2 Skor 3

1. Signifikansi:

Seberapa besar tingkat

kesesuaian atau kebermaknaan

informasi yang diberikan dengan

topik yang dibahas ?

Tidak ada tambahan

informasi karena

masih sama dengan

buku.

Ada tambahan

informasi, meskipun

kurang tepat

kebenarannya.

Informasi yang

ditambahkan sangat

sesuai dan benar.

2. Pemahaman:

Seberapa baik tingkat

pemahaman peserta didik

terhadap hakikat dan ruang

lingkup masalah yang disajikan ?

Langkah yang

disampaikan urut,

tetapi belum

memahami materi dan

masih menjelaskan

dengan bantuan teman

dan membuka buku.

Langkah yang

disampaikan urut,

sudah dapat

menjelaskan materi

tanpa melihat buku,

tetapi masih

membutuhkan

bantuan teman untuk

menjelaskan.

Langkah yang

disampaikan urut

dan lengkap, serta

dapat menjelaskan

tanpa melihat buku

maupun bertanya

pada teman.

3. Argumentasi:

Seberapa baik alasan yang

diberikan peserta didik terkait

dengan permasalahan yang

dibicarakan ?

Tidak

mempertahankan

pendapat dan tidak

memiliki pendirian

tetap.

Mempertahankan

pendapat, tetapi

menolak kritik dari

kelompok lain.

Mempertahankan

pendapat kelompok

dan mau

mendengarkan

kritik dari kelompok

lain.

4. Responsif:

Seberapa besar kesesuaian

Tidak serius dan hanya

menjawab secara

Jawaban yang

diberikan

Jawaban yang

diberikan dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI fileprogram studi pendidikan sejarah . jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial . fakultas keguruan dan ilmu pendidikan . universitas sanata

140

jawaban yang diberikan peserta

didik terkait dengan

permasalahan yang dibicarakan ?

singkat serta tidak

jelas.

membingungkan dan

belum menjawab

pertanyaan yang

diberikan.

menjawab

pertanyaan, meski

belum tentu benar.

5. Kerjasama Kelompok:

Seberapa besar anggota

kelompok berpartisipasi dalam

penyajian ?

Hanya satu orang yang

berpartisipasi.

Hanya sebagian dari

anggota kelompok

yang berpartisipasi.

Seluruh anggota

kelompok yang

berpartisipasi.

Bagaimana setiap anggota

kelompok merasa

bertanggungjawab atas

permasalahan kelompok ?

Hanya satu orang yang

selalu menjawab

pertanyan yang

diajukan.

Hanya sebagian dari

anggota kelompok

yang bekerjasama

untuk menjawab

pertanyaan yang

diajukan.

Seluruh anggota

kelompok saling

membantu

menjawab

pertanyaan yang

diajukan.

Bagaimana para penyaji

menghargai pendapat dari

kelompok lain ?

Tidak mau

mendengarkan

pendapat dari

kelompok lain.

Mau mendengarkan

pendapat dari

kelompok lain, tetapi

tidak sepenuhnya.

Mendengarkan

pendapat dari

kelompok lain

dengan penuh

perhatian.

N : Skor Perolehan

5

X 100

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI