PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … filevii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA...
Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI … filevii LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA...
i
PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS II SD NEGERI SARIKARYA DALAM PELAJARAN IPA MELALUI
MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh :
ISWANDONO
NIM : 121134116
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini saya persembahkan kepada :
1. Tuhan Sang Pencipta yang menganugerahkan saya menjadi manusia yang
mampu untuk belajar dan menekuni kehidupan ini.
2. Ibu dan Bapak tercinta yang telah menegur, menasehati, memberi
semangat dan mendukung saya secara moral dan material selama ini.
3. Untuk ketiga kakakku yang turut membantu dalam motivasi untuk tidak
terus menyerah.
4. Teman-teman yang menyertai perjalanan baik suka maupun duka, terima
kasih untuk dorongan atau motivasi yang telah diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah – Lessing
Janganlah berputus asa. Tetapi jika anda sampai berputus asa,
berjuanglah terus meskipun dalam keadaan putus asa – Aristoteles
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 24 Oktober 2017
Peneliti
Iswandono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Iswandono
Nomor Mahasiswa : 121134116
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul: PENINGKATAN
MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II SD
NEGERI SARIKARYA DALAM PELAJARAN IPA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN MIND MAPPING kepada Perpustakaan Universitas Sanata
Dharma beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam
bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan
secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk
kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberi royalti
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal 9 Oktober 2017
Yang menyatakan
Iswandono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
Iswandono (2017). Peningkatan Motivaasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD Negeri Sarikarya dalam Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi dan hasil belajar siswa kelas II SD N Sarikarya. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui penerapan model mind mapping dalam meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar IPA siswa kelas II SD N Sarikarya, (2) meningkatkan motivasi belajar dalam mata pelajaran IPA melalui penerapan model mind mapping, (3) meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA melalui penerapan model mind mapping kelas II SD N Sarikarya tahun pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Sarikarya, tahun pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 27 siswa. Objek penelitian adalah peningkatan motivasi dan hasil belajar pada mata pelajaran IPA tentang sumber energi. Teknik pengumpulan data diperoleh dengan observasi, kuesioner dan tes tertulis. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan: (1) upaya peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar siswa dengan menerapkan model mind mappingmelalui langkah-langkah sebagai berikut: menyampaikan kompetensi, mengemukakan masalah, bentuk kelompok, mencatat, membaca hasil diskusi, membuat peta pikiran, dan presentasi hasil kerja. (2) Penerapan model pembelajaran mind mapping untuk kelas II SD N Sarikarya dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini tampak pada peningkatan skor dari awal 51,31 (rendah) menjadi 77,12 (tinggi) pada siklus I, kemudian pada siklus II meningkat menjadi 81,44 (tinggi); (3) Penerapan model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD N Sarikarya. Hal ini tampak pada peningkatan nilai rata-rata ulangan pada kondisi awal 70,55 dengan presentasi ketuntasan (68,18%), meningkat menjadi 76,3 dengan presentase ketuntasan belajar (88,89%) pada siklus I, kemudian menjadi 81 dengan presentase ketuntasan belajar (92,55%) pada siklus II. Kata kunci : Motivasi belajar, hasil belajar, dan mind mapping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
Iswandono (2017). The increasing of learning motivation and the result of
students’ studying in class II in SD Negeri Sarikarya in
learning Natural Sciences with mind mapping learning model.
This research is formed the background of motivation and result of
learning in II class in SD N Sarikarya. This study has three purposes which are:
(1) to know the implementation of mind mapping model in increasing students’
motivation and the result of learning Natural Sciences in class II SD N Sarikarya,
(2) to increase students’ motivation in learning Natural Sciences with the
implementation of mind mapping model, (3) to increase the result of students’
learning in Natural Sciences with the implementation of mind mapping model in
class II in SD N Sarikarya on 2016/2017 of school year.
This research is a Classroom Action Research (CAR) consists of two
cycles. Each cycle consists of plan, action, observation, and reflection. The
subject of this research is the two grade students of SD Negeri Sarikarya, in
academic year 2016/2017 consists of 27 students. The object of this study to
increase students’ motivation and result of learning Natural Sciences about
energy source. The data of this study collected by observing, questioning, and
writing text. This study used quantitative and qualitative analysis in analyzing the
data.
The result of the research showed: (1) to increase students’ learning
motivation and the result of learning by mind mapping model has some steps such
as describing the basic learning competence, discussing the problem of learning
material, making group discussion, taking note, presenting the result of discussion
in group, making mind mapping, and presenting the result of group discussion.
(2) the implementation of mind mapping as learning model for class II in SD N
Sarikarya increases students’ learning motivation. It ca be showed by
improvement of scoring from 51, 31 (low point) to 77, 12 (high point) on cyclus I,
then become 81, 44 (highest point) on cyclus II. (3) the implementation of mind
mapping model increases the result of students’ learning process in class II in SD
N Sarikarya. It can be found in the improvement of points average test. It is 70, 55
in early condition by percentage of exhaustiveness (68, 18%), to 76, 3 by
percentage of exhaustiveness (88, 89%) on cyclus I. Then, increased to 81 by
percentage of exhaustiveness (92, 55%) on cyclus II.
Key words: learning motivation, result of learning, and mind mapping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Penelitian
Tindakan Kelas ini. Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan khususnya Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa penulis skripsi ini tidak mungkin selesai jika
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.
2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
3. Kintan Limiansih, S.Pd., M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.
4. Wahyu Wido Sari, M. Biotech. selaku dosen pembimbing I, yang telah
memberikan arahan, dorongan, semangat, serta sumbangan pemikiran
yang penulis butuhkan untuk menyelesaikan skripsi ini.
5. Laurensia Aptik Evanjeli, M.A. selaku dosen pembimbing II, yang telah
memberikan bantuan ide, saran, masukan, kritik, serta bimbingan yang
sangat berguna bagi penelitian ini.
6. Jaka Triyana, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SD Negeri Sarikarya yang
memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Siswa kelas II SD Negeri Sarikarya yang telah bersedia menjadi subjek
dalam penelitian ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah
memberikan dukungan dan bantuan selama penelitian ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu penulis dengan rendah hati bersedia menerima
sumbangan baik pemikiran, kritik maupun saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini berguna bagi pembaca dan peneliti
lain.
Yogyakarta, 24 Oktober 2017
Yang menyatakan
Iswandono
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................. v
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK vi
KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................................................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT .......................................................................................................... ix
KATA PENGHANTAR ...................................................................................... x
DAFTAR ISI ........................................................................................................ xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1
B. Batasan Masalah ............................................................................................. 6
C. Rumusan Masalah ........................................................................................... 7
D. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 7
E. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 8
F. Definisi Operasional ....................................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10
A. Motivasi Belajar .............................................................................................. 10
1. Pengertian Motivasi .................................................................................. 10
2. Macam-macam Motivasi ........................................................................... 11
3. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah .......................................................... 13
4. Indikator Motivasi ..................................................................................... 14
B. Hasil Belajar ................................................................................................... 15
1. Pengertian Hasil Belajar ............................................................................ 15
C. Mind Mapping ................................................................................................. 17
1. Pengertian Mind Mapping ......................................................................... 17
2. Manfaat Mind Mapping............................................................................. 18
3. Langkah-langkah Model Pembelajaran Mind Mapping ............................ 19
D. Pembelajaran IPA............................................................................................ 20
1. Pengertian IPA .......................................................................................... 20
2. Ruang Lingkup IPA ................................................................................. 20
E. Penelitian yang Relevan .................................................................................. 22
F. Kerangka Berpikir ........................................................................................... 24
G. Hipotesis tindakan ........................................................................................... 27
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 28
A. Jenis Penelitian ................................................................................................ 28
B. Setting Penelitian ............................................................................................ 30
C. Desain Penelitian ............................................................................................. 31
D. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................. 42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
E. Instrumen Penelitian........................................................................................ 44
F. Teknik Pengujian Data .................................................................................... 55
1. Validitas .................................................................................................... 55
a. Validitas Perangkat Pembelajaran ..................................................... 57
b. Validitas Soal Evaluasi ...................................................................... 59
2. Reliabilitas ................................................................................................ 61
G. Teknik Analisis Data ....................................................................................... 63
1. Analisis Motivasi Belajar Siswa ............................................................... 64
2. Analisis Hasil Belajar Siswa ..................................................................... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................... 66
A. Hasil Penelitian ............................................................................................... 66
B. Pembahasan ..................................................................................................... 94
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 103
A. Kesimpulan .................................................................................................... 103
B. Keterbatasn Penelitian .................................................................................... 104
C. Saran ............................................................................................................... 105
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 111
LAMPIRAN ........................................................................................................ 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Proses Pembelajaran ........................................ 45
Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Motivasi Belajar Siswa ..................................... 46
Tabel 3.3 Ketentuan Skor dalam Skala Likert .................................................... 48
Tabel 3.4 Kisi-kisi Motivasi Belajar Siswa ......................................................... 49
Tabel 3.5 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Siswa......................................... 50
Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Kuesioner Siswa ................................................ 51
Tabel 3.7 Kriteria Penskoran ............................................................................... 52
Tabel 3.8 Kategori Penskoran Motivasi Belajar ................................................. 52
Tabel 3.9 Kisi-kisi Siklus I .................................................................................. 53
Tabel 3.10 Kisi-kisi Siklus II ................................................................................ 54
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran .......................... 57
Tabel 3.12 Kriteria Validasi .................................................................................. 58
Tabel 3.13 Hasil Perhitungan Keseluruhan Validasi ............................................ 58
Tabel 3.14 Hasil Validasi Soal Siklus I................................................................. 60
Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Siklus II ............................................................... 60
Tabel 3.16 Kriteria Koefisien Realibilitas............................................................. 61
Tabel 3.17 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ..................................................... 62
Tabel 3.18 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II ..................................................... 62
Tabel 3.19 Kriteria Keberhasilan Penelitian ......................................................... 63
Tabel 4.1 Hasil Skor Observasi Motivasi Belajar pada Kondisi Awal ............... 67
Tabel 4.2 Hasil Belajar pada Kondisi Awal ........................................................ 68
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 4.3 Motivasi Belajar pada Siklus I ............................................................ 75
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I ....................................................... 76
Tabel 4.5 Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ................................................ 85
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II ...................................................... 86
Tabel 4.7 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II ................... 93
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II .................................. 96
Tabel 4.9 Rangkuman Capaian Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Hasil Penelitian Relevan ....................................................... 24
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ................................................................. 27
Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK Model Kurt Lewin ............................................. 29
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa .................................... 94
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar..................................................... 98
Gambar 4.3 Diagram Peningkatan Persentase KKM Siklus I ............................. 99
Gambar 4.4 Diagram Peningkatan Persentase KKM Siklus II ............................ 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampitsn 1 Surat Pengantar Penelitian ............................................................... 109
Lampiran 2 Validasi Instrumen ........................................................................... 112
Lampiran 3 Validasi Perangkat ........................................................................... 119
Lampiran 4 Data Kuesioner ................................................................................. 135
Lampiran 5 Data Nilai Siswa Tahun Ajaran 2015/2016 ..................................... 140
Lampiran 6 Perangkat Pembelajaran Siklus I ...................................................... 142
Lampiran 7 Perangkat Pembelajaran Siklus II .................................................... 175
Lampiran 8 Hasil LKS Siklus I ........................................................................... 205
Lampiran 9 Hasil LKS Siklus II .......................................................................... 208
Lampiran 10 Soal Evaluasi Siklus I dan Siklus II ................................................. 211
Lampiran 11 Foto Kegiatan ................................................................................... 218
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab pendahuluan ini memuat latar belakang, batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan definisi operasional.
A. Latar Belakang
Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi
yang ada di sekitar individu (Rusman, 2012: 1). Belajar dapat dipandang sebagai
pemerolehan informasi dengan berbagai pengalaman. Belajar didasari oleh
pengalaman yang diperolehnya dari melihat, mengamati dan memahami sesuatu
lingkungan. Thomas (dalam Hamalik, 1994: 31) mengemukakan bahwa ada tiga
tingkat pengalaman belajar ; (1) pengalaman melalui benda sebenarnya, (2)
pengalaman melalui benda-benda pengganti, dan (3) pengalaman melalui bahasa.
Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses akibat pengalaman yang menjadi
perubahan perilaku seorang individu.
Santrock (2007: 18) memaparkan pola perkembangan manusia dihasilkan
oleh hubungan dari beberapa proses-biologis, kognitif, dan sosial-emosi. Proses
biologis menghasilkan perubahan pada tubuh seseorang. Proses kognitif
menggambarkan perubahan dalam pikiran, inteligensi, dan bahasa seseorang.
Proses sosial-emosi (socioemotional process) melibatkan perubahan dalam
hubungan seseorang dengan orang lain. Secara umum, proses perkembangan yang
utuh pada anak manusia yakni satu tubuh, dan pikiran mengalami ketergantungan
satu dengan yang lain dan hubungan pengalaman di dalam lingkungan hidupnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam kegiatan belajar mengajar di Sekolah Dasar (SD), pemerolehan
pengalaman sebanyak-banyak adalah yang utama. Hal ini berarti tingkat belajar
SD yang pertama adalah kongkret, bersumber dari lingkungan sekolah dan
masyarakat. Tingkat belajar yang teratas adalah abstrak, sebab telah
menggunakan simbol-simbol yang abstrak tentang realitas. Berdasarkan
pandangan Piaget (dalam Santrock 2007: 244), dua proses yang mendasari
perkembangan dunia individu ialah pengorganisasian dan penyesuaian. Setiap
individu menyesuaikan diri dengan dua cara yaitu asimilasi dan akomodasi.
Asimilasi terjadi ketika individu menggabungkan informasi baru ke dalam
pengetahuan mereka yang sudah ada. Sedangkan akomodasi terjadi ketika
individu menyesuaikan diri dengan informasi baru. Informasi tidak sekedar
dituangkan ke dalam pikiran mereka tetapi dari lingkungan. Hal ini juga yang
menjadikan bentuk interaksi antara individu dengan lingkungan saling berkaitan.
Perubahan tingkah laku tersebut dapat berupa perubahan keterampilan, kebiasaan,
sikap, pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi.
Pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD memiliki arti dan
peranan penting bagi siswa. Mata Pelajaran IPA mempelajari peristiwa-peristiwa
yang terjadi di alam. Hal ini bertambah penting dan perlu pemahaman mengingat
manusia hidup tidak jauh dari alam dan sekitarnya. Materi pada pelajaran IPA di
SD dipermudah dengan belajar dari pengalaman yang diperoleh baik yang dapat
dilihat, diamati dan dipahami. Iskandar (1997: 1) menjelaskan Ilmu Pengetahuan
Alam untuk anak-anak SD harus dimodifikasi agar anak-anak dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mempelajarinya. Ide-ide dan konsep-konsep harus disederhanakan agar sesuai
dengan kemampuan anak untuk memahami.
Guru dalam era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini bukan
hanya sekadar mengajar (transfer of knowledge) melainkan harus menjadi
manajer belajar (Rusman, 2012: 19). Dengan begitu guru diharapkan mampu
menciptakan suasana belajar yang menantang kreativitas, dan aktivitas siswa,
memotivasi siswa, menggunakan multimedia, multimetode, dan multisumber agar
mencapai tujuan pembelajaran.
Melalui pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 11 Januari
2017 di SD N Sarikarya, siswa kelas II diketahui sebagian masih kurang aktif
dalam mengikuti pembelajaran dengan baik. Ada waktu di mana guru berbicara di
depan sedang beberapa siswa masih suka mengobrol dan waktu diminta
mengerjakan tugas ada yang masih suka berjalan kesan kemari. Selain itu,
beberapa siswa terlihat pasif ketika pelajaran berlangsung sehingga guru ekstra
bersabar untuk menghidupkan suasana kelas tersebut. Pada dasarnya saat melihat
kondisi lapangan dan setelah melakukan wawancara, guru telah mengalami
pergantian di awal semester, selang tak lama digantikan dengan guru baru.
Melalui kekosongan ini, selama hampir 3 bulan kondisi kelas menjadi sulit
teratasi. Guru telah melakukan berbagai model pembelajaran baik secara
berkelompok ataupun mandiri. Namun siswa kurang termotivasi atau terlibat
dalam partisipasi belajar di kelas. Alhasil turut mempengaruhi hasil belajar siswa
dan berujung sulitnya siswa untuk menguasai materi pelajaran. Hasil perhitungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
dengan rumus diketahui bahwa saat pembelajaran IPA berlangsung di kelas II SD
N Sarikarya diperoleh skor rata-rata motivasi siswa sebesar 51,31.
Standar Kompetensi (SK) yang akan diteliti oleh peneliti adalah SK 3.
Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-
hari dan kegunaannya. Kompetensi Dasar (KD) yang akan diteliti oleh peneliti
adalah 3.1 Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya dan
bunyi) yang ada di lingkungan sekitar. KD 3.2 Mengidentifikasi jenis energi yang
paling sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya. Materi
pelajaran yang ada di atas menjadi fokus penelitian. Materi IPA tersebut sangat
erat hubungannya dengan lingkungan sekitar siswa. Sumber-sumber energi
merupakan kompenen fakta tentang benda sekitar dan energi mempunyai
kegunaan di antaranya untuk keperluan sehari-hari. Kesulitan siswa dalam ranah
kognitif untuk mengetahui benda abstrak kemudian mulai memahami dan
mengkaitkan dengan lingkungan yang ada di sekitar.
Peneliti melakukan wawancara terhadap guru kelas II SD N Sarikarya
pada tanggal 11 Januari 2017, diperoleh informasi bahwa siswa kelas II merasa
kesulitan dalam mata pelajaran IPA terlebih pada materi sumber energi dan cara
penghematan. Kegiatan awal pembelajaran dapat ditargetkan dengan mengetahui
dasar nilai terendah penilaian peserta didik yang mengacu pada Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM). Beberapa aspek yang biasa digunakan sebagai
penentu KKM di antaranya: tingkat kemampuan rata-rata peserta didik,
kompleksitas kompetensi dasar, dan kemampuan sumber daya pendukung seperti
warga sekolah, sarana atau prasarana yang mendukung proses belajar. Melalui hal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
tersebut sekolah perlu menyesuaikan kemampuan peserta didik dengan proses
belajar, sehingga tercapainya KKM sebagai acuan. Hal ini juga yang mendasari
peneliti sebagai dasar penilaian yang mengikuti KKM dengan standar nilai 65
pada mata pelajaran IPA. Siswa kelas II tahun ajaran 2015/2016 diketahui yang
tuntas KKM sebanyak 17 siswa (68,18%) dan yang belum tuntas KKM sebanyak
5 siswa (31,82%) dengan nilai terendah 28. Alasan inilah yang mendasari
penelitian dilakukan karena rentang hasil belajar yang signifikan.
Dalam penelitian ini upaya yang peneliti lakukan untuk meningkatkan
motivasi dan hasil belajar IPA siswa kelas II SD N Sarikarya yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran mind mapping. Dalam hal ini, Suhana (2014 :
28) memaparkan bahan ajar yang diberikan kepada peserta didik perlu
disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik, pengemasan dan
penyajiannya (package) yang menarik dapat membangun minat (interest
building), dan membangun motivasi (motivation building) peserta didik untuk
belajar. Salah satu model yang digunakan untuk pengetahuan awal atau
menemukan jawaban dengan penggunaan mind mapping dalam pembelajaran.
Melalui buku bacaan yang ada siswa diminta secara kreatif mencatat materi atau
informasi yang diperoleh dari buku. Kelebihan dari mind mapping membuat
proses belajar mengajar menjadi menarik, kreatif, memotivasi dan meningkatkan
pemahaman. Mind Map adalah salah satu cara dalam mengatasi permasalahan di
atas karena mampu melibatkan siswa untuk terus aktif selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Upaya meningkatkan motivasi belajar dan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
belajar dengan model pembelajaran mind mapping ini diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas
dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD
N Sarikarya dalam Pembelajaran IPA Melalui Model mind mapping”.
B. Batasan Masalah
Penelitian ini memfokuskan pada beberapa masalah spesifik. Sesuai
dengan judul penelitian, fokus utama penelitian adalah :
1. Mengetahui peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar IPA kelas II SD N
Sarikarya.
2. Hasil belajar dalam penelitian mengacu pada aspek kognitif dalam
pembelajaran IPA KD 3.1 Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas,
listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di lingkungan sekitar. KD 3.2
Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di lingkungan
sekitar dan cara menghematnya. Hasil belajar aspek kognitif dapat diukur
menggunakan model pembelajaran mind mapping.
3. Motivasi belajar siswa yang diamati dalam penelitian ini dibatasi pada
indikator adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan
kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya
penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan
adanya lingkungan belajar yang kondusif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
4. Model pembelajaran yang digunakan adalahj model pembelajaran mind
mapping.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, masalah dalam
penelitian ini dirumuskan menjadi :
1. Bagaimana penerapan model mind mapping dalam meningkatkan motivasi
belajar dan hasil belajar IPA siswa kelas II SD N Sarikarya?
2. Apakah penerapan model mind mapping dapat meningkatkan motivasi belajar
dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas II SD N Sarikarya?
3. Apakah penerapan model mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar
dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas II SD N Sarikarya?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian adalah :
1. Mengetahui penerapan model mind mapping dalam meningkatkan motivasi
belajar dan motivasi belajar IPA siswa kelas II SD N Sarikarya.
2. Mengetahui motivasi belajar dalam mata pelajaran IPA pada siswa kelas II SD
N Sarikarya dengan menggunakan penerapan model mind mapping.
3. Mengetahui peningkatan hasil belajar dalam mata pelajaran IPA pada siswa
kelas II SD N Sarikarya dengan menerapkan model mind mapping.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang bermakna bagi
beberapa pihak. Adapun manfaat dari penelitian ini dikategorikan menjadi dua
macam, antara lain :
1. Manfaat Teoritis :
Hasil penelitian ini secara umum memberikan sumbangan berharga
terhadap ilmu pengetahuan ilmu pendidikan terutama pada penggunaan model
mind mapping untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa
pada pembalajaran IPA.
2. Manfaat Praktis :
a. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan
kepada pihak sekolah untuk memahami mengenai pentingnya penggunaan
model mind mapping dalam rangka meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa pada pembelajaran IPA.
b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai pembanding dalam
memberikan atau menyampaikan materi tentang memahami sumber-
sumber energi dan kegunaannya dengan menggunakan model
pembelajaran mind mapping serta dapat menjadi motivasi untuk
melakukan penelitian dengan teknik pembelajaran lain pada bidang studi
lain, materi lain, dan kelas lain.
c. Bagi peneliti, hasil penelitian ini merupakan sarana untuk memperdalam
pengalaman meneleti dan sebagai pemikiran awal guru guna melakukan
penelitian lanjutan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
d. Bagi pembaca, hasil penelitian ini dapat memberikan alternatif lain dalam
mempelajari suatu materi pelajaran dengan cara membuat ringkasan yang
menarik, sehingga diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar dan
hasil belajar.
F. Definisi Operasional
Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dapat didefinisikan
sebagai berikut :
1. Motivasi belajar adalah suatu dorongan dari dalam individu untuk melakukan
suatu tindakan dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan yang direncanakan.
Dalam pengertiannya motivasi membuat orang melakukan sesuatu,
menjadikan mereka melakukan suatu hal dan membantu mereka dalam
menyelesaikan masalah dalam dirinya.
2. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima
pengalaman belajar. Hasil belajar dapat dipandang sebagai bentuk kegiatan
belajar untuk mengetahui hasil dari kemampuan belajar siswa.
3. IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala alam dan
kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang
berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen.
4. Mind mapping adalah cara mencatat yang kreatif dan efektif dalam
memetakan pikiran-pikiran kita. Dalam proses belajar, mind mapping dapat
memungkinkan untuk menyusun fakta dan pikiran lebih sederhana, akan hal
itu mind map disebut juga peta pikiran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab II ini akan dibahas landasan teori, kerangka berpikir, penelitian
yang relevan dan hipotesis tindakan.
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Motivasi berawal dari kata “motif”, motif dapat diartikan aktif saat
melakukan sesuatu, hal ini dirasa mempunyai kebutuhan cukup mendesak
untuk mencapai tujuan. Motivasi adalah suatu dorongan dari dalam individu
untuk melakukan suatu tindakan dengan cara tertentu sesuai dengan tujuan
yang direncanakan (Kompri,2015 : 4).
Motivasi ada kaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai. Hamzah B.
(2008: 3) menyimpulkan bahwa motivasi sebagai kekuatan yang terdapat
dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut dapat bertindak atau
berbuat. Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi.
Mitchell (dalam Kompri, 2015 : 3) mengartikan motivasi sebagai
proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu
untuk mencapai tujuannya. Motivasi merupakan sebuah usaha yang mengarah
pada dorongan untuk mencapai tujuan tertentu.
Melalui beberapa pengertian motivasi seperti yang telah dikemukakan
di atas, kesimpulan pengertian motivasi belajar adalah suatu bentuk usaha
yang dirasa mendesak dan memiliki peran didasari kemauan sendiri dalam
upaya untuk mencapai tujuan dalam belajar. Tujuan penting untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
ditunjukkan guna dapat menargetkan seberapa jauh capaian yang dapat
diusahakan atau diraih. Tujuan belajar tidak lepas kaitannya untuk meraih
ilmu atau pengetahuan hal ini perlu arahan atau motivasi yang turut
mengarahkan minat dan bakat yang dimiliki.
2. Macam-macam Motivasi
Teori motivasi yang lazim digunakan untuk menjelaskan sumber
motivasi peserta didik sedikitnya bisa digolongkan menjadi dua (Karwati dan
Doni, 2014 : 167), yaitu :
a. Motivasi Intrinsik (Rangsangan dari dalam diri peserta didik)
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsi tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap peserta
didik sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Itulah sebabnya
motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di
dalamnya aktivitas dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan
dari dalam diri dan secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajarnya.
Faktor individual yang biasanya mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu adalah :
1) Minat.
Peserta didik akan merasa terdorong untuk belajar, jika kegiatan
belajar tersebut sesuai dengan minatnya. Apabila semakin tinggi minat
belajar siswa, maka semakin banyak usaha yang akan dilaluinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
2) Sikap positif
Peserta didik yang mempunyai sifat terhadap suatu kegiatan,
maka ia akan berusaha sebisa mungkin menyelesaikan kegiatan
tersebut dengan sebaik-sebaiknya. Penting untuk menumbuhkan sikap
positif dalam diri peserta didik, hal ini dapat menumbuhkan sikap
percaya diri dan tanggung jawab.
3) Kebutuhan.
Peserta didik mempunyai kebutuhan tertentu dan akan berusaha
melakukan kegiatan apapun sesuai kebutuhannya. Kebutuhan dalam
hal ini dapat ditunjukkan dengan usaha yang akan menuntunnya untuk
bersemangat dalam belajar.
b. Motivasi Ekstrinsik (Rangsangan dari luar peserta didik)
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya
karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik dapat juga
dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas dimulai dan
diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak berkaitan dengan
dirinya.
Jenis motivasi ekstrinsik ini timbul sebagai akibat pengaruh dari luar
peserta didik, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari
orang lain, sehingga dengan keadaan demikian maka peserta didik mau
melakukan sesuatu, contohnya belajar. Bagi peserta didik dengan motivasi
instrinsik yang lemah, misalnya kurang rasa ingin tahunya, maka motivasi
jenis kedua ini perlu untuk diberikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
3. Bentuk-bentuk Motivasi di Sekolah
Ada beberapa bentuk dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam
kegiatan belajar di sekolah (Rohmah, 2012 : 256), salah satunya dengan
memberi angka. Memberi angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai
kegiatan belajar. Anggapan yang paling utama dalam belajar justru dengan
pemberian angka/nilai yang baik, sehingga ada upaya dari siswa untuk
mendapat nilai baik guna mendapat pengakuan dari orang lain. Selain itu,
bentuk lain motivasi dapat dilakukan dengan adanya saingan atau kompetisi.
Saingan atau kompetensi dapat digunakan untuk mendorong belajar siswa.
Persaingan dapat dilakukan secara individual maupun kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa. Perilaku bersaing secara individu akan
menanamkan rasa percaya diri dan bila berkelompok dapat menumbuhkan
rasa tanggung jawab dan kerja sama.
Adapun pemberian pujian menjadi bentuk motivasi yang turut
mempengaruhi motivasi belajar siswa. Pujian merupakan bentuk dorongan
positif yang mengarahkan siswa pada tindakan yang tengah dilakukan. Pujian
menjadikan motivasi, dengan pemberian harus tepat. Pujian yang tepat akan
memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar.
Terakhir bentuk motivasi yang dianggap penting dan perlu perhatian saat di
sekolah yakni mengetahui minat siswa. Motivasi sangat erat hubungannya
dengan minat. Motivasi muncul karena ada kebutuhan siswa, begitu juga
minat sehingga tepat apabila minat merupakan alat motivasi yang utama.
Proses belajar itu akan berjalan lancar apabila disertai dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
minat.Pembelajaran di sekolah tidak hanya menuntut ilmu, namun
mengarahkan peserta didik pada minat yang dimiliki. Minat pada siswa dapat
dilakukan dengan beberapa cara, yakni dengan mendorong adanya suatu
kebutuhan, menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau,
memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik, dan menggunakan
berbagai macam bentuk mengajar.
4. Indikator Motivasi Belajar
Motivasi belajar dapat diklasifikasikan dalam beberapa indikator (Uno,
2007 : 230) di antaranya perlu adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa
depan, adanya perhargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam
belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Sedangkan menurut Sardiman (2001 : 81) menjelaskan motivasi belajar
tersusun dalam beberapa indikator, di antaranya tekun menghadapi tugas, ulet
menghadapi kesulitan (tidak mudah putus asa), menunjukkan minat terhadap
bermacam-macam masalah orang dewasa, lebih senang bekerja mandiri, cepat
bosan pada tugas-tugas rutin, dan dapat mempertahankan pendapatnya.
Penelitian ini menggunakan indikator motivasi belajar yang dipaparkan
oleh Uno yang mencakup enam kriteria. Pemilihan enam kriteria ini mewakili
kondisi dan keadaan dilingkungan sekitar siswa. Indikator tersebut mengarah
pada tujuan yang hendak dicapai pada proses pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Belajar dipahami sebagai sebuah proses yang berlangsung sepanjang
hayat, oleh karena itu, perhatian tentang belajar bagaimana belajar, proses
belajar, dan hasil belajar telah menjadi bagian penting yang menjadi perhatian
guru (Karwati dan Doni, 2014 : 188). Hasil belajar adalah kemampuan yang
dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar (Sudjana, 2010:22).
Hasil belajar dapat dipandang sebagai bentuk kegiatan belajar untuk
mengetahui hasil dari kemampuan belajar siswa.
Melalui pengalaman belajarnya, siswa diharapkan dapat mengetahui
kemampuan yang dimiliki. Guru memerhatikan setiap langkah kegiatan
pembelajaran dengan merancang tujuan dari pembelajaran. Siswa yang
berhasil dalam belajar adalah siswa yang berhasil mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran atau tujuan intruksional (Susanto, 2013:5). Dengan begitu guru
di setiap kegiatan mengadakan evaluasi, guna mengetahui perkembangan
belajar siswa.
Berdasarkan pengertian para ahli di atas, kesimpulan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan siswa diperoleh setelah mengalami proses
pembelajaran. Pada dasarnya proses pembelajaran sudah disesuaikan dengan
tujuan belajar. Dalam tujuan pembelajaran terbagi dalam tiga ranah/matra,
yaitu: matra kognitif, afektif dan psikomotorik. Masing-masing matra atau
domain ini dirinci lagi menjadi beberapa jangkauan kemampuan (level of
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
competence) perincian ini menurut Bloom (dalam Kompri, 2015:222) disebut
sebagai berikut :
a. Kognitif Domain:
Kognitif domain berkaitan dengan tujuan belajar yang berorientasi
pada kemampuan berpikir. Dalam Taksonomi Bloom ranah kognitif terbagi
menjadienam kategori pokok dari jenjang yang rendah ke tingkat tinggi,
yakni (1) pengetahuan (knowledge). (2) pemahaman (comprehension), (3)
penerapan (application), (4) analisis (analysis), (5) evaluasi (evaluation),
(6) sintesis (\synthesis).
b. Affective Domain: (sikap moral dan tingkah laku)
Affective Domain berhubungan dengan perasaan, emosi, dan sikap
hati. Ranah Afektif memiliki lima tingkatan dari yang rendah sampai pada
yang tinggi yaitu (1) sikap menerima (receiving), (2) memberikan respon
(responding), (3) penilaian (valuing), (4) pengorganisasian (organization),
(5) karakteristik (characterization)
c. Psychomotor Domain (keterampilan)
Psychomotor domain berorientasi pada koordinasi jasmani,
keterampilan motorik dan kemampuan fisik.Ranah Psikomotorik ini
dikembangkan oleh Simpson, dengan tujuh klasifikasi dalam domain ini,
yaitu persepsi, kesiapan, reaksi yang diarahkan, reaksi natural, reaksi yang
kompleks, penyesuaian, dan penciptaan.
Dari ketiga domain yang dijelaskan di atas, ada 2 domain yang
menjadi fokus penelitian yaitu kognitif dan afektif. Pengetahuan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
menjadi pengalaman yang mempengaruhi kemampuan belajar siswa,
sedang afektif atau sikap kesadaran siswa untuk mencapai sebuah tujuan
dalam pembelajaran.
Berdasarkan penjelasan di atas proses belajar dan hasil belajar dapat
diamati dari perubahan tingkah laku yang berbeda dari yang sebelumnya
pada diri seseorang baik dalam hal pengetahuan, afektif maupun
psikomotor.
C. Mind Mapping
1. Pengertian Mind Mapping
Menurut Buzan (2008 : 4), mind mapping adalah cara mencatat yang
kreatif dan efektif dalam memetakan pikiran-pikiran kita. Dalam proses
belajar, mind mapping dapat memungkinkan untuk menyusun fakta dan
pikiran lebih sederhana, dalam hal itu mind mapping disebut juga peta pikiran.
Pembelajaran menggunakan model mind mapping termasuk cara yang kreatif
untuk peserta didik, sebab dapat dilakukan secara individual atau kelompok
dalam menggali ide-ide, mencatat atau merangkum pelajaran. Adapun unsur
yang terdapat dalam mind map di antaranya : gambar, warna, simbol, garis,
bentuk dan kata. Dunia anak adalah dunia yang tidak lepas dari warna, simbol,
dan gambar hal ini pun memiliki peranan di dalam proses pembelajaran di
sekolah.
Dalam bukunya “buku pintar mind map untuk anak”, Buzan (2007:
19) mengartikan mind map adalah alat pilihan untuk membantu kamu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
menajamkan ingatan. Mind map dapat bekerja dengan baik karena ia
menggunakan kedua pemain utama dari ingatanmu : Imajinasi dan Asosiasi.
Mind map merupakan bentuk visual yang sederhana dengan beragam ide-ide
terangkum di dalamnya, sehingga membuat ingatan lebih terbantu dalam
memotivasi belajar.
Berdasarkan penjelasan di atas, pengertian mind mapping adalah
sebuah sarana untuk meringkas sebuah kejadian/kegiatan yang dialami dengan
lebih kreatif dan berkesan, serta membantu dalam mempertajam ingatannya.
2. Manfaat Mind Mapping
Dalam pandangan Michalko yang dituliskan pada buku Cracking
Creativity (Buzan, 2008 : 6), penggunaan mind map akan membantu dalam
kegiatan belajar, berikut beberapa manfaat di antaranya yakni memungkinkan
kita berfokus pada pokok bahasan Dalam mata pelajaran tertentu penting
untuk mempersempit pokok bahasan. Hal ini akan menjadikan siswa dapat
fokus pada suatu materi ajar, sehingga lebih mudah dan tak kesulitan dalam
belajar. Selain itu, membantu guru menunjukkan hubungan antara bagian-
bagian informasi yang saling terpisah. Penting bagi seorang peserta didik
untuk dapat mengetahui informasi dengan menghubungkan materi belajar
yang pernah diperoleh kedalam sebuah catatan sederhana, sehingga mudah
dipahami dan dipelajari di kemudian hari.
Unsur dalam mind map erat kaitannya dengan gambar, warna, simbol,
garis, bentuk, dan kata. Dengan begitu melalui unsur pada mind map akan
mampu memberikan gambaran yang jelas dan mudah untuk diingat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Pengelompokan konsep pada materi pembelajaran menjadi bentuk sederhana
dengan adanya unsur di dalam mind map tersebut. Salah satu yang hal yang
penting dari mind map selain membantu merangkum informasi, mind map
dapat mengarahkan ingatan jangka pendek ke ingatan jangka panjang. Dalam
hal ini, ingatan peserta didik dapat melihat sesuatu yang lebih menarik.
Beranjak dari sesuatu yang menarik dapat menstimulus kerja otak secara
sederhana untuk mengingat dalam jangka panjang.
Pada dasarnya, mind map membantu merencanakan dan mengatur pola
pikir. Ide-ide baru akan memunculkan kreatifitas peserta didik, dengan tidak
menghilangkan fakta serta informasi baru yang diperoleh dengansangat
mudah.
3. Langkah-langkah model pembelajaran Mind Mapping
Adapun delapan langkah pembelajaran dengan menggunakan model
mind mapping menurut Sani (2013 : 241) adalah sebagai berikut : Langkah
pertama; (1) guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, langkah
kedua; (2) guru mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi
oleh siswa dan sebaiknya permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban,
langkah ketiga; (3) bentuk kelompok 2-3 orang, langkah keempat; (4) tiap
kelompok menginvertarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi,
langkah kelima; (5) tiap kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca
hasil diskusinya dan guru mencatat di papan tulis dan mengelompokkan
sesuai kebutuhan, langkah keenam; (6) peserta didik membuat peta pikiran
atau diagram berdasarkan alternatif jawaban yang telah didiskusikan, langkah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
ketujuh; (7) beberapa peserta didik diberi kesempatan untuk menjelaskan ide
pemetaan konsep berpikirnya, serta langkah kedelapan; (8) peserta didik
diminta membuat kesimpulan dan guru memberi perbandingan sesuai konsep
yang disediakan.
D. Pembelajaran IPA
1. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sebagai produk tidak dapat dipisahkan
dari hakikatnya sebagai proses (Iskandar, 2009 :1). IPA merupakan ilmu yang
berhubungan dengan gejala-gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang
tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil
observasi dan eksperimen (Samatowa, 2006 : 2).
Berdasarkan pendapat di atas dapat diambil kesimpulan, bahwaIPA
merupakan sebuah ilmu yang tidak lepas dari sistematis alam yang di
dalamnya tersusun secara teratur, terlepaskehidupan manusiauntuk
mempelajari alam secara mandiri melalui sebuah observasi, pengamatan,
analisis dan penemuan dari hasil percobaan.
2. Ruang Lingkup IPA
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, Mata
Pelajaran IPA di SD/MI memiliki ruang lingkup meliputi beberapa aspekyaitu
(1) tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan serta kesehatan, (2)
benda/materi sifa-sifat dan kegunaannya meliputi : pada, cair, dan gas, (3)
energi dan perubahannya meliputi gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
dan pesawat sederhana, (4) Bumi dan alam semesta meliputi tanah, bumi dan
tata surya, benda-benda langit lainnya.
Berdasarkan ruang lingkup pelajaran IPA, diketahui bahwa IPA selalu
ada kaitan dengan lingkungan sekitar kita baik itu gejala alam ataupun benda-
benda sekitar yang ada di Bumi. Proses pembelajaran IPA di sekolah dasar
lebih menekankan penggunaan indera, dengan begitu akan membantu siswa
memperoleh pemahaman tentang alam sekitar.
Tujuan pembelajaran IPA sendiri dijelaskan bahwa peserta didik
disiapkan untuk memiliki keterampilan untuk mengembangkan pengetahuan
atau gagasan tentang alam sekitar, yang didasari rasa ingin tahu, sikap kritis,
bertanggung jawab dan mandiri. Proses anak belajar melalui beberapa
penyerdanaan materi IPA masih di luar jangkauan dari pengertian dunia anak.
Salah satunya dalam materi IPA di SD kelas bawah, energi dan perubahannya
dengan mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai meliputi :
matahari, angin, air, listrik, makanan, gas dan minyak bumi. Hal ini akan sulit
untuk dipahami siswa sebab mereka tidak dapat menyentuh sepenuhnya.
Dalam proses pembelajaran penting untuk menyederhanakan materi IPA agar
mudah untuk ingat. Salah satunya dengan membatasi permasalah pada satu
kegiatan pembelajaran, sehingga peserta didik dapat terfokus pada materi.
Penting untuk pemahaman peserta didik dan daya ingat dalam merangkum
pembelajaran. Dalam hal ini, mind map menjadi sarana belajar melalui peta
pikiran sederhana untuk dihafal dengan membuat kreasi gambar, garis dan
warna yang menarik. Dengan adanya mind map siswa diharapkan dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
memahami materi IPA dengan lebih sederhana karena adanya keterhubungan
materi satu dengan lain.
E. Penelitian yang Relevan
Cahtaningtyas (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan
minat dan prestasi IPS menggunakan teknik mind mapping pada siswa kelas III B
SD Jetis Bantul tahun pelajaran 2014/2015.” Dalam penelitian ini dapat diketahui
bahwa setelah diterapkan pembelajaran dengan menggunakan teknik mind
mapping, hasil belajar siswa pada materi pelajaran kegiatan jual beli di
lingkungan rumah dan sekolah serta mengenal sejarah uang. Hal ini ditunjukkan
dengan sebelum pelaksanaan tindakan dengan presentase pencapaian sebesar
53%. Pada siklus I menjadi 64,7% kemudian pada siklus II menjadi pencapaian
KKM 100%.
Hardiyanto (2013) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan mind
mapping sebagai media dalam meningkatkan kemampuan belajar IPA pada siswa
kelas IV SD Negeri I Sengare Kabupaten Pekalongan.” Hasil penelitian ini dapat
diketahui pada keadaan awal ketuntasan hasil belajar siswa dalam pembelajaran
IPA dengan ketuntasan belajar klasikal pada siklus I mencapai 25%, Siklus II
ketuntasan belajar klasikal mencapai 76,92%, sedangkan siklus III ketuntasan
belajar klasikal mencapai 96,43%.
Heriawati (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Penerapan
pendekatan saintifik dengan metode mind mapping pada pembelajaran
matematika di SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta ditinjau dari motivasi, keatifan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
dan prestasi belajar siswa.” Dalam penelitian ini dapat diketahui bahwa adanya
peningkatan motivasi yang dilihat dari peningkatan persentase aktivitas belajar
siswa. Motivasi belajar siswa tergolong tinggi dengan persentase motivasi belajar
pada kategeri sangat tinggi sebesar 10,81% persentase pada kategori tinggi
sebesar 72,97% dan persentase pada kategori sedang sebesar 16,22 %.
Dari ketiga jurnal di atas dapat disimpulkan bahwa penggunan model
pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
Adapun keterkaitan pada mata pelajaran lainnya seperti IPA, IPS, dan
matematika. Hal ini menunjukkan model pembelajaran mind map dapat
diterapkan untuk mata pelajaran apapun, selain itu tergantung pengambilan materi
dan subpokok bahasan yang akan diambil.
Persamaan antara penelitian yang relevan di atas dengan penelitian ini
terletak pada penerapan pembelajaran menggunakan mind mapping. Adapun
perbedaan penelitian yang relevan di atas dengan penelitian ini terletak pada
variabel pada mata pelajaran IPA, IPS, dan matematika, sedang penelitian ini
difokuskan pada variabel mata pelajaran IPA. Dalam hal ini, peneliti melakukan
penelitian di kelas bawah yakni kelas 2 Sekolah Dasar. Pada kelas bawah perlu
penggunaan media yang sangat kongkret, dengan begitu pemahaman yang didapat
semakin mudah. Model mind map dapat digunakan sebagai sarana media untuk
memperoleh pemahaman yang mudah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
Gambar 2.1 Bagan Hasil Penelitian Relevan
F. Kerangka Berpikir
Belajar adalah proses dari belum tahu hingga memperoleh pemahaman
akan sesuatu hal menjadi mengerti. Syarat untuk belajar adalah kemauan
mengenal dan terbuka terhadap hal-hal baru. Siswa pada kondisinya harus terbuka
dengan lingkungan sekitar, karena awal dari proses belajar ialah interaksi sosial.
Proses pembelajaran mengalami interaksi yang saling bersinambungan, baik itu
siswa mendengarkan atau bertanya saat guru menjelaskan materi ajar. Sebaliknya
guru turut serta membutuhkan peran siswa untuk terlibat dalam proses
pembelajaran, agar nantinya dapat mengetahui perkembangan dalam belajar.
Peningkatan minat dan
prestasi IPS
menggunakan teknik
mind mapping pada
siswa kelas III B SD
Jetis Bantul tahun
pelajaran 2014/2015.
Oleh :
Cahtaningtyas (2014)
Penerapan mind
mapping sebagai
media dalam
meningkatkan
kemampuan belajar
IPA pada siswa kelas
IV SD Negeri I
Sengare Kabupaten
Pekalongan.
Oleh :
Hardiyanto (2013)
Penerapan pendekatan
saintifik dengan metode
mind mapping pada
pembelajaran matematika
di SMP Pangudi Luhur I
Yogyakarta ditinjau dari
motivasi, keatifan dan
prestasi belajar siswa.
Oleh :
Heriawati (2015)
Penelitian yang dilakukan oleh peneliti
Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD N
Sarikarya dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Mind Mapping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Dalam sebuah pembelajaran tingkat keberhasilan atau kegagalan belajar
dapat dipengaruhi dengan adanya motivasi. Guru sebagai wali kelas mendapat
peran penting untuk memotivasi siswanya dalam belajarnya dengan
mengaplikasikan berbagai model pembelajaran inovatif. Memotivasi bukan
sekedar mendorong atau memerintahkan seseorang untuk melakukan sesuatu,
melainkan sebuah seni yang melibatkan berbagai kemampuan dalam mengenali
dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain (Sani, 2013 : 49).
Bentuk motivasi dapat dilakukan dengan penerapan model pembelajaran
yang bermacam, salah satunya dengan menggunakan model mind map. Model
pembelajaran mind mapping termasuk cara yang kreatif untuk peserta didik, sebab
dapat dilakukan secara individual atau kelompok dalam menggali ide-ide,
mencatat atau meramgkum pelajaran. Pada model pembelajaran mind mapping
peserta didik dilibatkan untuk terlibat aktif di dalam kelompok baik waktu diskusi
atau dalam pembuatan mind mapping. Adapun peran serta guru terlibat di
dalamnya cukup penting. Kelebihan dari model mind map memudahkan
penambahan informasi baru, selain itu membantu daya imajinasi siswa tumbuh.
Dalam hal ini dapat ditunjukkan dengan menggoreskan ide-ide yang dimiliki
kedalam sebuah kertas dengan gambar, garis, dan warna.
Peneliti menemukan masalah yang menjadi perhatian untuk penelitian
ini. Permasalahan yang ditemukan ketika peneliti mendapati beberapa siswa
kurang tertarik dengan situasi atau kondisi kelas yang tenang. Pada dasarnya saat
melihat kondisi lapangan dan setelah melakukan wawancara, guru telah
mengalami pergantian diawal semester, selang tak lama digantikan dengan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
baru. Melalui kekosongan ini kondisi kelas menjadi sulit teratasi.ondisi ini
terlihat dengan kegaduan atau keramaian yang sering dibuat beberapa siswa.
Guru pada proses belajar telah aktif menegur dan melakukan berbagai model
pembelajaran baik secara berkelompok ataupun mandiri. Namun siswa kurang
termotivasi atau terlibat sebentar dalam partisipasi belajar di kelas lalu memulai
kembali kegaduhan.
Peran guru dalam kelas sangatlah penting dalam menjaga suasana kelas
yang kondusif. Sebagai guru pun tidak lupa memusatkan perhatian bahwa belajar
harus melihat karakter dan kemampuan siswa. Dalam hal ini kemampuan siswa
satu dengan yang lain tidak dapat disama ratakan. Namun memotivasi saat
pelajaran berlangsung adalah campur tangan dari guru bersanding peran orang
tua di rumah. Dengan termotivasinya siswa dalam belajar diharapkan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari masalah di atas, peneliti akan melakukan sebuah Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran mind
mapping.Penerapan model pembelajaran mind mapping di kelas akan lebih
memotivasi belajar dan siswa diharapkan terlibat aktif saat pembelajaran
berlangsung, seperti hasrat dan keinginan berhasil, kebutuhan dalam belajar
dalam meraih cita-cita masa depan. Model pembelajaran mind mapping
diharapkan dapat memaksimalkan pembelajaran IPA di kelas dan dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas II SD N Sarikarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Setelah menggunakan
model pembelajaran
mind mapping
Guru belum
menggunakan model
pembelajaran mind
mapping
Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir
G. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan pada rumusan masalah, landasan teori, penelitian yang revan,
dan kerangka berpikir maka penelitian dapat merumuskan hipotesis. Hipotesis
yang telah peneliti rumuskan dalam penelitian ini adalah :
1. Penerapan model mind mapping dalam upaya meningkatkan motivasi dan
hasil belajar siswa kelas II SD N Sarikarya.
2. Penerapan model mind mapping dapat meningkatkan motivasi dalam mata
pelajaran IPA pada siswa kelas II SD N Sarikarya.
3. Penerapan model mind mapping dapat meningkatkan hasil belajar dalam
mata pelajaran IPA pada siswa kelas II SD N Sarikarya.
Kondisi Awal
Motivasi dan Hasil
belajar siswa
tentang IPA
meningkat
Menggunakan model
pembelajaran mind
mapping
Tindakan
Kondisi Akhir
Motivasi dan Hasil
belajar siswa
tentang IPA rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab III ini akan menjelaskan mengenai jenis penelitian, setting penelitian,
persiapan penelitian, rencana tiap siklus, teknik pengumpulan data, instrument
penelitian, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Action Research. PTK merupakan proses pengkajian masalah yang
terjadi di dalam kelas melalui refleksi sebagai upaya untuk memecahkan masalah
dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana serta menganalisis
setiap pengaruh dari perlakuan tersebut (Sanjaya, 2011:26). Penelitian ini
dilaksanakan dalam dua siklus yang terdiri dari empat tahap yang meliputi tahap
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi mengikuti pola model Kurt
Lewin (dalam Tampubolon, 2013: 26). PTK dirancang untuk memperbaiki atau
meningkatkan mutu proses belajar ngajar di kelas melalui suatu tindakan dalam
suatu siklus.
Dalam PTK, peneliti bertindak sebagai observer dan guru kelas yang
melaksanakan pembelajaran dengan RPP yang dirancang oleh peneliti. Model
penelitian PTK terdiri dari empat tahapan pada tiap siklusnya yaitu perencanaan
tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Secara singkat,
keempat tahap tersebut dijelaskan sebagai berikut (Tampubolon, 2013: 26) yakni,
1) perencanaan tindakan merupakan suatu bentuk penyusunan perangkat
pembelajaran berdasarkan hasil identifikasi awal dan penemuan fakta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
(prapenelitian), 2) pelaksanaan tindakan pembelajaran di kelas dilakukan guru
sebagai model dan peneliti yang merancang atau menyusun perangkat
pembelajaran, 3) kegiatan pengamatan atau observasi yang dilakukan untuk
memperoleh gambaran secara lengkap tentang dampak dari pelaksanaan tindakan
baik dengan atau tanpa alat bantu; 4) refleksi dilakukan untuk mengadakan
evaluasi terhadap pelaksanaan tindakan, hasil dari evaluasi ditindak lanjuti pada
siklus berikutnya. Pada siklus I telah diperoleh data dan hasil refleksi sebagai
penentu perbaikan pembelajaran, kemudian akan berlanjut pada siklus II. Bagan
siklus PTK di tunjukkan gambar di bawah ini, sebelum melakukan perencanaan
peneliti terlebih dahulu melakukan identifikasi masalah atau penemuan fakta yang
akan digali (pra penelitian).
SIKLUS
Gambar 3.1 Bagan Siklus PTK Model Kurt Lewin
Perencanaan
Pelaksanaan
Pengamatan
Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD N Sarikarya,
Desa Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Sekolah ini termasuk dalam kawasan pedesaan yang
berdiri pada tahun 1977. Lokasi sekolah berada di tengah pemukiman
penduduk yang relatif dekat dengan jalan raya.
Hal ini memungkinkan terciptanya suasana belajar yang terganggu
akibat lalu lalang kendaraan yang melintas di tepi jalan. Bangunan sekolah
terdiri atas bangunan tunggal (tidak bertingkat), terdiri atas ruang guru, ruang
kepala sekolah, halaman yang begitu luas, kamar mandi, ruang UKS, ruang
komputer, ruang perpustakaan dan ruang kelas I sampai kelas VI. Pemilihan
tempat ini salah satunya didasarkan adanya kondisi lingkungan yang turut
mempengaruhi proses belajar anak. Lingkungan di kampung caturtunggal
tergolong masuk daerah perkotaan yang masih erat dengan suasana pedesaan.
Dimana aktivitas dihabiskan dengan bermain sendiri, oleh karena kesibukan
orang tua bekerja. Akibat kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang
tua, dalam memantau anak di dalam pergaulan sehari-hari/interaksi sosial.
Alasan kedua berikutnya latar belakang ekonomi cukup bervariasi, dari
ekonomi menengah ke bawah dan ekonomi menengah ke atas. Alasan ketiga
bahwa sebelumnya di kelas II ada kekosongan guru saat mengajar, di awal
semester ada guru baru lalu tak lama berhenti di tengah jalan karena alasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
keluarga, kemudian digantikan guru pengganti melanjutkan kondisi kelas
yang sudah ditinggal seperti kondisi saat ini.
2. Subjek penelitian
Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas II di SD N Sarikarya
Sleman yang berjumlah 27 siswa. Siswa laki-laki di kelas sebanyak 14 siswa,
sedangkan siswa perempuan 13 siswa. Pemilihan subjek penelitian ini
didasarkan oleh beberapa hal, yaitu pertama berdasarkan hasil belajar
terutama kemampuan memahami suatu bacaan di SD ini masih kurang,
sehingga perlu ditingkatkan. Kedua beberapa anak masing membutuhkan
pendampingan, karena adanya kondisi orang tua siswa yang kesulitan
mengontrol siswa, alhasil dalam proses belajar diserahkan guru sepenuhnya .
3. Objek penelitian
Objek penelitian ini adalah peningkatan hasil belajar dan motivasi
belajar melalui model pembelajaran mind mapping di SD N Sarikarya
Sleman, Yogyakarta. Motivasi siswa dilihat dari peran serta siswa dalam
kegiatan pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan model
pembelajaran mind mapping dalam materi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
C. Desain Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus
dilaksanakan sebanyak dua kali tatap muka dimana setiap tatap muka
menggunakan alokasi waktu dua jam pelajaran. Sebelum melaksanakan proses
penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan proses persiapan kemudian
masuk pada tahap perencanaan dan tindakan pada tiap siklusnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
1. Persiapan
Langkah awal sebelum melaksanakan PTK adalah melakukan
persiapan. Persiapan yang dilakukan oleh peneliti meliputi permohonan ijin
kepada kepala SD N Sarikarya untuk melaksanakan penelitian di sekolah;
melakukan observasi atau pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di
kelas II sebagai gambaran kondisi awal siswa, dan pembelajaran; dan
mempersiapkan instrumen pengumpulan data penelitian. Tahap persiapan ini
memungkinkan peneliti untuk menemukan permasalahan dan menentukan
tindakan yang tepat untuk memperbaiki permasalahan terkait pembelajaran
siswa dalam kelas tersebut.
2. Rencana setiap siklus
Penelitian ini menggunakan pola Kurt Lewin yang terdiri dari 4
tahap, yaitu : perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Penelitian ini
dilakukan pada 2 siklus. Pada siklus I hasilnya belum mencapai target, maka
penelitian dilanjutkan pada siklus ke II. Rencana setiap siklus pada penelitian
tindakan kelas sebagai berikut:
a. Rencana Tindakan Siklus I
2) Rencana
Peneliti terlebih dahulu merancang instrumen pembelajaran,
mulai dari silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan
materi menyampaikan informasi melalui gambar dan tulisan untuk
membuat mind map, Lembar Kerja Siswa (LKS), lembar pengamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
siswa, mempersiapkan instrumen penelitian, dan membuat soal evaluasi
untuk siklus I.
3) Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus 1 dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Adapun
langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :
Pertemuan I siklus I
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran dilakukan salam, “Selamat pagi anak-
anak”, kemudian guru menanyakan mengenai jam istirahatnya, dan
mengingatkan untuk memperhatikan makanan yang dibeli saat
istirahat. Langkah berikutnya guru menyampaikan apersepsi
pembelajaran kepada siswa dengan menyampaikan tujuan dalam
pembelajaran yang akan dilaksanakan, yakni mengenal sumber energi
(panas dan listrik) yang sering dipakai dan penggunannya. Sebelum
memasuki kegiatan pembelajaran siswa memperoleh motivasi dari
guru untuk melanjutkan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Langkah yang diambil memasuki kegiatan inti, guru memulai
dengan mengemukakan permasalahan yang nampak dikehidupan
sekitar yang berkaitan dengan energi panas dan energi listrik. Siswa
menjawab pertanyaan guru. Kegiatan berikutnya guru mulai
menampilkan contoh gambar yang berhubungan dengan energi panas
dan energi listrik. Guru menanyakan keadaan sekitar siswa adakah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
alat-alat penghasil dari energi panas dan energi listrik. Lalu guru
membagikan LKS dan siswa diminta mengerjakannya dengan
melakukan diskusi bersama teman sebangku.
Setelah berdikusi dengan teman sebangku, siswa diminta untuk
membuat 8 kelompok yang berisi (3-4 siswa). Siswa bersama
kelompok diminta mengerjakan LKS dan mendapatkan satu kertas
putih besar. Setiap kelompok mencatat jawaban dari hasil diskusi dan
diminta membacakan hasilnya.
Selanjutnya melalui diskusi kelompok, tugas berikutnya
membuat mind map. Siswa mendapat penjelasan mengenai mind
mapping dengan teks visual garis, dan gambar yang dapat digunakan.
Siswa diminta mencatat materi yang telah diperoleh dengan
menggambar mind map ingatan secara berkelompok. Siswa diberi
kesempatan untuk mengungkapkan hasil pekerjaannya dan
menanggapi pekerjaan teman lain. Siswa dan guru membahas hasil
kerja secara bersama-sama, kemudian tugas dikumpulkan.
c) Penutup
Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan
tentang materi pelajaran yang telah berlangsung. Guru dan siswa
melakukan refleksi bersama tentang materi yang diperoleh dan
hubungan dengan kehidupan disekitar siswa. Kegiatan diakhiri
dengan doa, guru dan siswa saling mengucap salam.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Pertemuan II siklus I
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran dilakukan salam, “Selamat pagi anak-
anak”, kemudian guru menanyakan mengenai jam istirahatnya, dan
mengingatkan untuk memperhatikan makanan yang dibeli saat
istirahat. Langkah berikutnya guru menyampaikan apersepsi
pembelajaran kepada siswa dengan menyampaikan tujuan dalam
pembelajaran yang akan dilaksanakan, yakni mengenal sumber energi
(cahaya dan bunyi) yang sering dipakai dan penggunannya. Sebelum
memasuki kegiatan pembelajaran siswa memperoleh motivasi dari
guru untuk melanjutkan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Langkah yang diambil memasuki kegiatan inti guru memulai
dengan mengemukakan permasalahan yang nampak dikehidupan
sekitar yang berkaitan dengan energi cahaya dan energi bunyi. Siswa
menjawab pertanyaan guru. Kegiatan berikutnya guru mulai
menampilkan video yang berhubungan dengan energi cahaya dan
energi bunyi. Guru menanyakan keadaan sekitar siswa adakah alat-
alat penghasil dari energi cahaya dan energi bunyi. Lalu guru
membagikan LKS dan siswa diminta mengerjakannya dengan
melakukan diskusi bersama teman sebangku.
Setelah berdikusi dengan teman sebangku, siswa diminta untuk
membuat 8 kelompok yang berisi (3-4 siswa). Siswa bersama
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
kelompok diminta mengerjakan LKS dan mendapatkan satu kertas
putih besar. Setiap kelompok mencatat jawaban dari hasil diskusi dan
diminta membacakan hasilnya.
Selanjutnya melalui diskusi kelompok, tugas berikutnya
membuat mind map. Siswa mendapat penjelasan mengenai mind
mapping dengan teks visual garis, dan gambar yang dapat digunakan.
Siswa diminta mencatat materi yang telah diperoleh dengan
menggambar mind map ingatan secara berkelompok. Siswa diberi
kesempatan untuk mengungkapkan hasil pekerjaannya dan
menanggapi pekerjaan teman lain. Siswa dan guru membahas hasil
kerja secara bersama-sama, kemudian tugas dikumpulkan.
c) Penutup
Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan
tentang materi pelajaran yang telah berlangsung. Guru dan siswa
melakukan refleksi bersama tentang materi yang diperoleh dan
hubungan dengan kehidupan disekitar siswa. Kegiatan diakhiri dengan
doa, guru dan siswa saling mengucap salam.
4) Observasi
Kegiatan observasi dengan pemberian soal evaluasi dan lembar
oberservasi dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru kelas, tujuan
untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap mengenai hasil
belajar dan motivasi belajar dalam membuat mind mapping.
5) Refleksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Peneliti melakukan analisis hasil tindakan yang telah
dilaksanakan pada siklus I yang meliputi:
a) Selama proses pembelajaran peneliti mengidentifikasi kendala-
kendala, kelemahan-kelemahan yang dihadapi pada siklus I.
b) Peneliti mulai membandingkan hasil yang telah dicapai pada siklus I
dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan untuk
memutuskan apakah siklus dilanjutkan atau tidak.
a. Rencana Tindakan Siklus II
1) Rencana
Sama halnya seperti pada siklus I, peneliti terlebih dahulu juga
merancang instrumen pembelajaran berupa dari silabus, Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Lembar pengamatan siswa, melalui
model pembelajaran mind mapping, mempersiapkan instrumen
penelitian, dan membuat soal evaluasi untuk siklus 2.
2) Pelaksanaan
Pelaksanaan siklus II dilakukan dalam 2 kali pertemuan. Adapun
langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut :
Pertemuan I siklus II
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran dilakukan salam, “Selamat pagi anak-
anak”, kemudian guru menanyakan mengenai kebiasaan sepulang
sekolah, dan menanyakan kebiasaan yang sering dilakukan. Langkah
berikutnya guru menyampaikan apersepsi pembelajaran kepada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
siswa dengan menyampaikan tujuan dalam pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yakni mengenal jenis energi (panas dan listrik) yang
sering digunakan dan cara penghematannya. Sebelum memasuki
kegiatan pembelajaran siswa memperoleh motivasi dari guru untuk
melanjutkan pembelajaran.
b) Kegiatan Inti
Langkah yang diambil memasuki kegiatan inti guru memulai
dengan mengemukakan permasalahan yang nampak di kehidupan
sekitar yang berkaitan dengan energi panas dan energi listrik. Siswa
menjawab pertanyaan guru. Kegiatan berikutnya guru mulai
menampilkan gambar yang berhubungan dengan energi panas dan
energi listrik. Guru menanyakan keadaan sekitar siswa adakah
pemanfaatan energi panas dan energi listrik yang sering digunakan
berulang-ulang. Lalu guru membagikan LKS dan siswa diminta
mengerjakannya dengan melakukan diskusi bersama teman sebangku.
Setelah berdikusi dengan teman sebangku, siswa diminta untuk
membuat 8 kelompok yang berisi (3-4 siswa). Siswa bersama
kelompok diminta mengerjakan LKS dan mendapatkan satu kertas
putih besar. Setiap kelompok mencatat jawaban dari hasil diskusi dan
diminta membacakan hasilnya.
Selanjutnya melalui diskusi kelompok, tugas berikutnya
membuat mind map. Siswa mendapat penjelasan mengenai mind
mapping dengan teks visual garis, dan gambar yang dapat digunakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Siswa diminta mencatat materi yang telah diperoleh dengan
menggambar mind map ingatan secara berkelompok. Siswa diberi
kesempatan untuk mengungkapkan hasil pekerjaannya dan
menanggapi pekerjaan teman lain. Siswa dan guru membahas hasil
kerja secara bersama-sama, kemudian tugas dikumpulkan.
c) Penutup
Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan
tentang materi pelajaran yang telah berlangsung. Guru dan siswa
melakukan refleksi bersama tentang materi yang diperoleh dan
hubungan pemanfaatan dan penghematan energi dikehidupan sekitar..
Kegiatan diakhiri dengan doa, guru dan siswa saling mengucap salam.
Pertemuan II siklus II
a) Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran dilakukan salam, “Selamat pagi anak-
anak”, kemudian guru menanyakan mengenai kebiasaan sepulang
sekolah, dan menanyakan kebiasaan yang sering dilakukan. Langkah
berikutnya guru menyampaikan apersepsi pembelajaran kepada siswa
dengan menyampaikan tujuan dalam pembelajaran yang akan
dilaksanakan, yakni mengenal jenis energi (cahaya dan bunyi) yang
sering digunakan dan cara penghematannya.
b) Kegiatan Inti
Langkah yang diambil memasuki kegiatan inti guru memulai
dengan mengemukakan permasalahan yang nampak di kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
sekitar yang berkaitan dengan energi cahaya dan energi bunyi. Siswa
menjawab pertanyaan guru. Kegiatan berikutnya guru mulai
menampilkan gambar yang berhubungan dengan energi cahaya dan
energi bunyi. Guru menanyakan keadaan sekitar siswa adakah
pemanfaatan energi cahaya dan energi bunyi yang sering digunakan
berulang-ulang. Lalu guru membagikan LKS dan siswa diminta
mengerjakannya dengan melakukan diskusi bersama teman sebangku.
Setelah berdikusi dengan teman sebangku, siswa diminta untuk
membuat 8 kelompok yang berisi (3-4 siswa). Siswa bersama
kelompok diminta mengerjakan LKS dan mendapatkan satu kertas
putih besar. Setiap kelompok mencatat jawaban dari hasil diskusi dan
diminta membacakan hasilnya.
Selanjutnya melalui diskusi kelompok, tugas berikutnya
membuat mind map. Siswa mendapat penjelasan mengenai mind
mapping dengan teks visual garis, dan gambar yang dapat digunakan.
Siswa diminta mencatat materi yang telah diperoleh dengan
menggambar mind map ingatan secara berkelompok. Siswa diberi
kesempatan untuk mengungkapkan hasil pekerjaan dan menanggapi
pekerjaan teman lain. Siswa dan guru membahas hasil kerja.
c) Penutup
Kegiatan pembelajaran ditutup dengan penarikan kesimpulan
tentang materi pelajaran yang telah berlangsung. Guru dan siswa
melakukan refleksi bersama tentang materi yang diperoleh dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
hubungan pemanfaatan dan penghematan energi dikehidupan sekitar.
Kegiatan diakhiri dengan doa, guru dan siswa saling mengucap salam
3) Observasi
Kegiatan observasi dengan pemberian soal evaluasi dan lembar
observasi dilakukan oleh peneliti dengan bantuan guru kelas, tujuan
untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap mengenai proses
pembelajaran.
4) Refleksi
Peneliti melakukan analisis hasil tindakan yang telah
dilaksanakan pada siklus II yang meliputi:
a) Selama proses pembelajaran peneliti mengidentifikasi kendala-
kendala, kelemahan-kelemahan yang dihadapi pada siklus II, dan apa
saja yang sudah baik dan apa saja yang perlu diperbaiki.
b) Peneliti membandingkan hasil yang telah dicapai pada siklus II
dengan indikator keberhasilan
c) Menilai apakah pada siklus II keaktifan dan kemampuan memahami
materi mencapai indikator keberhasilan atau belum. Jika sudah
mencapai target sesuai indikator pembelajaran, pembelajaran di siklus
II dihentikan dan kemudian diambil kesimpulan tentang peningkatan
hasil belajar siswa dan motivasi belajar dengan menggunakan model
pembelajaran mind mapping. Namun, jika belum mencapai target,
pembelajaran dilanjutkan ke siklus berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
D. Teknik Pengumpulan Data
Menurut Widoyoko (2012 :33), Pengumpulan data dalam penelitian
dimaksudkan untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan,
dan informasi yang dapat dipercaya. Untuk memperoleh informasi yang dapat
dipercaya, teknik pengumpulan dalam penelitian ini dengan menggunakan non tes
yaitu : wawancara guru kelas, observasi terhadap proses pembelajaran, sedangkan
untuk mengukur hasil belajar siswa dengan menggunakan tes berupa pilihan
ganda.
1. Non tes
Instrumen penelitian non tes digunakan untuk mengukur proses
membuat mind map. Untuk memperoleh data seperti yang dimaksudkan,
dalam penelitian ini digunakan berbagai macam metode, di antaranya adalah
lembar obesrvasi dari peneliti, kuesioner, dan wawancara.
a. Observasi
Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan
secara sistematik terhadap unsur-unsur yang nampak dalam suatu gejala
pada objek penelitian. Widoyoko (2012 : 46) menjelaskan obervasi
merupakan salah satu metode pengumpulan data di mana pengumpulan
data mengamati secara visual gejala yang diamati serta
menginterpretasikan hasil pengamatan tersebut dalam bentuk catatan
sehingga validitas data sangat tergantung pada kemampuan observer.
Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah obervasi partisipan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Oberserver turut ambil bagian dalam kegiatan atau terlibat secara langsung
dalam aktivitas orang-orang yang sedang diobervasi.
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan
pengguna (Widoyoko, 2012 : 33). Dalam penelitian ini, jenis kuesioner
yang digunakan yaitu kuesioner tertutup. Kuesioner tertutup merupakan
kuesioner yang jumlah item dan alternatif jawaban maupun responnya
sudah ditentukan, responden tinggal memilihnya sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya. Penggunaan angket atau kuesioner untuk mengetahui
tingkat motivasi siswa selama mengikuti pembelajaran.
c. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui komunikasi
langsung (tatap muka) antara pihak penanya dengan pihak yang ditanya
atau penjawab (Sudjana, 2010 : 194). Wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu wawancara terstruktur dan tidak terstruktur.
Wawancara terstruktur ditunjukkan kepada guru dengan mengacu
pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih dahulu. Wawacara tidak
terstruktur dengan memilih beberapa siswa yang dipilih secara acak
setelah proses pembelajaran menggunakan model mind mapping. Hal ini
dilakukan untuk menggali informasi langsung baik dari guru maupun
siswa, baik memperoleh pendapatan siswa dan sebagai pendukung data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
lain dalam menganalisis motivasi belajar setelah mengikuti pembelajaran
dengan model pembelajaran mind mapping.
2. Tes
Tes adalah alat pengumpul informasi untuk mengukur kemampuan
siswa dan keberhasilan program pengajaran (Arikunto, 2012: 47). Tujuan dari
penggunaan instrumen ini adalah untuk mengukur pemahaman siswa tentang
materi IPA dan kerberhasilan siswa menggali informasi sederhana dengan
membuat Mind Mapping. Tes yang digunakan dalam penelitian ini ada dua
jenis yaitu tes kemampuan awal yang dilakukan di awal sebelum
pembelajaran dan tes hasil belajar. Tes yang digunakan adalah tes tertulis
yang berupa tes objektif bentuk pilihan ganda. Tujuan dari tes ini, untuk
mengetahui ada atau tidaknya peningkatan hasil belajar siswa.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran
(Widoyoko, 2012 : 51). Variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar dan
hasil belajar. Jenis instrument yang digunakan untuk mengetahui proses
pembelajaran dan motivasi siswa dengan melakukan wawancara guru kelas,
dengan lembar pengamatan dan lembar kuesioner yang diisi siswa. Sedangkan
instrument yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar menggunakan soal
evaluasi berbentuk pilihan ganda.
Berikut di bawah ini bentuk wawancara terstruktur yang ditujukan kepada guru
yang mengajar di kelas II SD N Sarikarya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
1. Pedoman Wawancara Proses Pembelajaran
Pedoman wawancara berisi tentang uraian tentang data yang akan
diungkapkan yang biasanya dituangkan dalam bentuk pertanyaan agar proses
wawancara berjalan dengan baik.
Tabel 3.1 Pedoman Wawancara Proses Pembelajaran
No. Pertanyaan
1. Bagaimana proses pembelajaran IPA di kelas selama ini?
2. Apakah dalam proses belajar di kelas siswa termotivasi terlibat dalam
proses pembelajaran?
3. Jika aktif berapa persen siswa yang aktif dalam pembelajaran?
4. Bagaimana bentuk motivasi siswa yang ditunjukkan pada
pembelajaran?
5. Bagaimana bentuk memotivasi yang pernah diupayakan guru ?
6. Apa bentuk pengelolaan kelas atau manajemen kelas yang sudah
diterapkan selama ini ?
7. Apakah dalam proses pembelajaran guru menggunakan media
pendukung untuk membantu siswa lebih mudah memahami materi?
8. Jika menerapkan model pembelajaran tertentu, model pembelajaran
apa yang sudah pernah diterapkan dalam pembelajaran?
9. Strategi apa yang sudah dilaksanakan pada proses pembelajaran
IPA?
10. Bagaimana perbedaan hasil belajar dengan menggunakan
pembelajaran yang konvesional dan menggunakan model
pembelajaran inovatif?
Setelah wawancara, peneliti melakukan pengamatan untuk mengetahui
motivasi belajar siswa. Penerapan pembelajaran mind mapping dalam mata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
pelajaran IPA. Seusai pembelajaran peneliti memilih beberapa siswa secara
acak, untuk dimintai pendapat tentang penerapan model mind mapping
tersebut.
2. Pengamatan
Lembar pengamatan digunakan sebagai pedoman melakukan
pengamatan. Lembar ini, disusun untuk memperoleh gambaran langsung
tentang motivasi menurut klasifikasi yang dikemukakan Uno (2007: 230).
Lembar pengamatan dilakukan saat proses belajar menggunakan model
pembelajaran mind mapping berlangsung di kelas.
Tabel 3.2 Lembar Pengamatan Motivasi Belajar Siswa
Petunjuk :
Berilah tanda centang (v) pada tabel di bawah ini sesuai dengan hasil
pengamatan!
No
Nama
Aspek yang Diamati
A B C D E F
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
20
21
22
23
24
Keterangan :
A : Adanya hasrat dan keinginan berhasil
B : Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
C : Adanya harapan dan cita-cita masa depan
D : Adanya penghargaan dalam belajar
E : Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar
F :Adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seorang dapat belajar dengan baik.
3. Kuesioner
Lembar kuesioner disusun untuk memperoleh gambaran langsung
tentang motivasi belajar siswa selama proses pembelajaran yang berlangsung
di kelas. Pada akhir pengamatan, siswa dibagikan lembar kuesioner untuk
mengetahui sejauh mana motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran.
Begitu juga pada akhir siklus I dan siklus II peneliti memberikan lembar
kuesioner untuk mengetahui tingkat motivasi siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran sesuai dengan kondisi siswa.
Adapun komplikasi final pada pilihan jawaban yang peneliti sediakan,
skala dirakit menggunakan pilihan berupa bintang hal ini untuk menarik
perhatian siswa dan memudahkan untuk menjawab kuesioner, di antaranya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
meliputi sangat setuju ( ), setuju ( ), tidak setuju ( ),
dan sangat tidak setuju ( ). Pilihan jawaban yang peneliti sediakan
memakai bintang sebagai sebuah point, bahwa semakin banyak bintang
menandakan sangat setuju ( ), dan apabila bintang semakin kecil
menandakan sangat tidak setuju ( ). Hal ini peneliti lakukan untuk
mempermudah terlebih untuk siswa kelas II saat memilih jawaban. Pilihan
jawaban tetap mengacu pada skala Likert yang terdapat dalam Arifin (2009 :
161). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap siswa dengan pernyataan-
pernyataan positif maupun pernyataan-pernyataan negatif. Ketentuan skor
dalam skala Liker dapat dilihat pada tabel.
Tabel 3.3 Ketentuan skor dalam skala Likert
Pilihan Jawaban Favorable
(item positif)
Unfavorable
(item negatif)
Sangat Setuju 4 1
Setuju 3 2
Tidak Setuju 2 3
Sangat tidak Setuju 1 4
Berdasarkan keterangan tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat
prosedur pemberian skor dalam pengisian lembar kuesioner. Untuk item
positif, (favorable) siswa yang memilih jawaban sangat setuju ( )
mendapat nilai 4, setuju ( ) mendapat nilai 3, tidak setuju ( )
mendapat nilai 2, dan sangat tidak setuju ( ) mendapat nilai 1. Sementara itu
untuk item negative (unfavorable), siswa yang memilih jawaban sangat setuju
( ) mendapat nilai 1, setuju ( ) mendapat nilai 2, tidak setuju
( ) mendapat nilai 3, dan sangat tidak setuju ( ) mendapat nilai 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Berikut pedoman kisi-kisi kuesioner motivasi belajar dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 3.4 Kisi-kisi Motivasi Belajar Siswa
Variabel No Indikator Nomor
Soal
Favora
bel
Unfavora
bel
jumlah
Motivasi
1
Adanya hasrat
dan keinginan
berhasil
1, 2 1 2 2
2
Adanya
dorongan dan
kebutuhan dalam
belajar
3, 4 3 4 2
3
Adanya harapan
dan cita-cita
masa depan
5, 6 5 6 2
4
Adanya
penghargaan
dalam belajar
7, 8 7, 8 - 2
5
Adanya kegiatan
yang menarik
dalam belajar
9, 10 10 9 2
6
Adanya
lingkungan
belajar yamg
kondusif,
sehingga
memungkinkan
siswa dapat
belajar dengan
baik
11, 12 12 11 2
Pada kisi-kisi kuesioner motivasi belajar terdapat 12 item yang
kemudian dikelompokkan menjadi enam indikator. Pengelompokan item
menjadi enam indikator dilakukan untuk mempermudah melakukan penilaian
untuk setiap siswa. Berikut adalah lembar kuesioner motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel 3.5 Lembar Kuesioner Motivasi Belajar Siswa
No. Pernyataan
Skor
A. Adanya hasrat dan keinginan berhasil
1. Saya bertanya pada guru bila
mengalami kesulitan terhadap
materi yang diajarkan
2. Saya tidak mengingat apa yang
diajarkan oleh guru
B. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar
3. Saya bertanya pada teman ketika
belum ada materi yang
dimengerti
4. Saya merasa malu saat bertanya
kepada teman ketika ada materi
yang belum saya pahami
C. Adanya harapan dan cita-cita masa depan
5. Saya memiliki cita-cita yang
harus saya gapai
6. Saya tidak berusaha
mempertahankan prestasi dalam
mata pelajaran IPA
D. Adanya penghargaan dalam pembelajaran
7. Saya senang ketika mendapatkan
pujian atas pekerjaan saya sendiri
8. Saya berusaha mendapat nilai
baik
E. Adanya kegiatan menarik
9. Saya merasa malas mengikuti
pembelajaran menggunakan
gambar
10. Saya merasa senang terhadap
pembelajaran yang menggunakan
video
F. Adanya lingkungan belajar kondusif
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
11. Saya mengobrol dengan teman
sebelah ketika guru menjelaskan
sehingga suasana kelas menjadi
gaduh
12. Saya menyukai situasi kelas yang
bersih sehingga fokus dalam
belajar
TOTAL
Keterangan :
: Sangat Tidak Setuju
: Tidak Setuju
: Setuju
: Sangat Setuju
Tes adalah alat pengumpul informasi untuk mengukur kemampuan
siswa dan keberhasilan program pengajaran (Arikunto, 2012: 47). Pengisian
lembar kuesioner ini menggunakan skala sikap yang mengacu pada skala
likert untuk mengukur motivasi belajar siswa dengan menyediaka empat
pilihan jawaban seperti yang ada di bawah ini.
Tabel 3.6 Pedoman Penskoran Kuesioner Siswa
Pilihan Jawaban Skor
Sangat Setuju 4
Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Setelah setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan,
kemudian dapat dilihat kriteria penskoran. Hal ini dilakukan untuk melihat
sejauh mana motivasi belajar siswa yang dapat diukur dari sangat negatif
(sangat rendah) sampai dengan sangat positif (Sangat tinggi).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Berikut kriteria penskoran motivasi belajar yang digunakan untuk
menilai kriteria motivasi belajar siswa.
Tabel 3.7 Kriteria Penskoran
Rentang Skor Skor
81-100 Sangat Tinggi
66-80 Tinggi
56-65 Cukup
46-55 Rendah
0-45 Sangat Rendah
Berdasarkan kriteria penskoran di atas, peneliti menyederhanakan dan
memodifikasi kriteria mengenai motivasi belajar menjadi tiga bagian. Hal
tersebut dilakukan untuk memudahkan mengingat dan penggunaannya lebih
simpel. Berikut tabel yang telah dimodifikasi oleh peneliti mengenai motivasi
belajar siswa.
Tabel 3.8 Kategori Penskoran Motivasi Siswa
Rentang Skor Skor
66-100 Tinggi
56-66 Sedang
0-55 Rendah
4. Tes
Tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran. Alat ukur
yang digunakan dalam bentuk pilihan ganda. Tes dilakukan selama dua kali,
yaitu di akhir siklus I dan di akhir siklus II. Pada siklus I menggunakan 20
item soal, dan pada siklus II menggunakan 15 item soal dengan S K 3.
Mengenal berbagai sumber energi yang sering di jumpai dalam kehidupan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
sehari-hari dan kegunaannya. Sebelum tes disusun terlebih dahulu dibuat kisi-
kisi sesuai dengan materi.
Tabel 3.9 Kisi-kisi Siklus I
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No
Item
Energi dan
Perubahannya
3. Mengenal
berbagai sumber
energi yang sering
dijumpai dalam
kehidupan sehari-
hari dan
kegunaannya
3.1.
Mengidentifikasi
sumber-sumber
energi (panas,
listrik, cahaya,
dan bunyi) yang
ada di lingkungan
sekitar.
3.1.1 Mengidentifikasi
sumber energi panas yang
ada di lingkungan sekitar.
2,6
3.1.2 Mengidentifikasi
sumber energi listrik
yang ada di lingkungan
sekitar.
3,15,16
3.1.3 Mengidentifikasi
sumber energi cahaya
yang ada di lingkungan
sekitar.
9,19
3.1.4 Mengidentifikasi
sumber energi bunyi yang
ada di lingkungan sekitar
8,20
3.1.5 Mengidentifikasi
sumber energi lain yang
dapat ditemui di
lingkungan sekitar.
1,10,18
3.1.6 Menyebutkan
contoh alat yang
menghasilkan energi
panas dan energi listrik
14,17
3.1.7 Menyebutkan
contoh alat yang
menghasilkan energi
cahaya dan energi bunyi.
4,11,15
3.1.8 Menggali kegunaan
energi panas dan energi
listrik yang dapat
dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari.
7,12
3.1.9 Menggali kegunaan
energi cahaya dan energi
bunyi yang dapat
dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari
13
Jumlah 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Sebelumnya pada uji coba peneliti melakukan uji tes sebanyak 20 item
soal, lalu dari soal hanya valid 7 item soal. Setelah melihat dan merevisi soal
ulang. peneliti pada akhirnya tetap memakai 20 item soal.
Pada siklus I peneliti melakukan evaluasi dengan memberikan tes
berupa soal pilihan ganda, sebanyak 20 item soal. Tabel 3.11 menunjukkan
kisi-kisi nomor soal yang sesuai dengan kompetensi dasar.
Tabel 3.10 Kisi-kisi Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No
Item
Energi dan
Perubahannya
3. Mengenal
berbagai sumber
energi yang sering
dijumpai dalam
kehidupan sehari-
hari dan
kegunaannya
3.2.
Mengidentifikasi
jenis energi yang
paling sering
digunakan di
lingkungan
sekitar dan cara
menghematnya.
3.2.1 Menyebutkan jenis
pemanfaatan energi panas
yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
4,8,12
3.2.2 Menyebutkan jenis
pemanfaatan energi listrik
yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
3,5,13
3.2.3 Menyebutkan jenis
pemanfaatan energi cahaya
yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
7,11
3.2.4 Menyebutkan jenis
pemanfaatan energi bunyi
yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
2,10
3.2.5 Menjelaskan cara
penghematan energi panas
dan energi listrik yang biasa
dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari
1, 9,15
3.2.6 Menjelaskan cara
penghematan energi cahaya
dan bunyi yang biasa
dilakukan dalam kehidupan
sehari-hari.
6,14
Jumlah 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Pada siklus II peneliti melakukan evaluasi dengan memberikan tes
berupa soal pilihan ganda sebanyak 15 item soal. lalu dari soal hanya valid 7
item soal. Setelah melihat dan merevisi soal ulang. peneliti pada akhirnya
tetap memakai 15 item soal. Tabel 3.12 menunjukkan kisi-kisi nomor soal
yang sesuai dengan kompetensi dasar.
F. Teknik Pengujian Data
Data yang digunakan dalam penelitian telah mempunyai keakuratan yang
sesuai dengan kualitas yang ingin dicapai, dengan begitu diperlukan alat penguji
yang dapat digunakan sebagai syarat sebagai alat ukur yang baik.
1. Validitas
Surapranata (2004 : 50) mengutarakan bahwa, validitas adalah suatu
konsep yang berkaitan dengan sejauhmana tes telah mengukur apa yang
seharusnya diukur. Begitu halnya yang dituturkan oleh Widoyoko (2012 : 97)
alat ukur dikatakan valid apabila alat ukur itu dapat dengan tepat mengukur
apa yang hendak diukur. Dengan kata lain validitas berkaitan dengan
“ketepatan’ dengan alat ukur.
Valid berarti cocok atau sesuai. Suatu tes dikatakan valid, apabila tes
tersebut benar-benar menyasar kepada apa yang dituju. Tes tersebut benar-
benar dapat memberikan keterangan atau gambaran tentang apa yang
dinginkan (Sulistyorini, 2009 : 162). Untuk dapat menentukan apakah tes
hasil belajar sudah sesuai yang dengan ketepatan mengukur ataukah belum,
dapat dilakukan penelusuran dari dua segi, yaitu dari segi isinya (content) dan
dari segi susunan atau konstruksinya (construct). Sudijono (2011, 164)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
menyatakan bahwa validitas isi dari suatu tes hasil belajar adalah validitas
yang ditilik dari segi isi tes itu sendiri sebagai alat pengukur hasil belajar yaitu
: sejauh mana tes hasil belajar sebagai alat pengukur hasil belajar peserta
didik, isinya telah dapat mewakili secara representatif terhadap keseluruhan
materi atau bahan pelajaran yang seharusnya diteskan. Validitas konstruk
adalah validitas yang ditilik dari segi susunan, kerangka yang sesuai dengan
konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tes yang mendasari
disusunnya tes atau alat ukur tersebut.
Dalam penelitian ini, ada dua jenis validitas yang digunakan seperti
penjelasan di atas yaitu menggunakan validitas isi dan validitas konstruk.
Peneliti melakukan validitas tersebut agar mengetahui sejauh mana instrument
pembelajaran dan tes yang telah digunakan oleh peneliti telah sesuai dengan
kurikulum. Untuk mempertanggung jawabkan tes sebagai alat ukur, peneliti
meminta seorang ahli dalam bidangnya (expert judgment) untuk melakukan
validasi (konstruk) intrument tes yakni, perangkat pembelajaran (silabus,
RPP, LKS, soal, dan bahan ajar). Adapun penggunaan instrument non tes,
seperti kuesioner dan observasi. Selain menggunakan validasi konstruk,
peneliti juga menggunakan validasi isi. Validasi isi pada penelitian ini
dilakukan secara dua kali pada akhir pertemuan tiap siklus. Pada siklus I
terdapat pada 20 soal pilihan ganda, sedang pada siklus II terdapat 15 soal
pilihan ganda.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
a. Validitas Perangkat Pembelajaran
Dengan perangkat pembelajaran yang telah peneliti buat untuk
divalidasi lalu kemudian mendapat penilaian dari beberapa ahli (expert
judgment) yakni, dosen IPA, guru wali kelas dan kepala sekolah.
Perangkat pembelajaran tersebut meliputi; silabus, RPP, LKS, soal dan
bahan ajar. Dalam uji validitas peneliti menggunakan skala Likert.
Penilaian yang telah diberikan oleh expert judgment kemudian dijumlah
dan dihitung rata-ratanya. Hasil validasi perangkat dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.
Tabel 3.11 Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran
No. Perangkat
Pembelajaran
Ahli Hasil Penilaian
Rata-rata
1. Silabus Dosen IPA 75
Guru Kelas II 80
Kepala Sekolah 100
Rata-rata 85
2. RPP Dosen IPA 66,25
Guru Kelas II 90
Kepala Sekolah 81,25
Rata-rata 79,17
3. LKS Dosen IPA 75
Guru Kelas II 92,85
Kepala Sekolah 82,14
Rata-rata 83,33
4. Soal Dosen IPA 83,33
Guru Kelas II 91,26
Kepala Sekolah 87,5
Rata-rata 87,36
5. Bahan Ajar Dosen IPA 75
Guru Kelas II 100
Kepala Sekolah 81,25
Rata-rata 85,42
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Perangkat pembelajaran yang sudah divalidasi oleh ahli kemudian
direkap untuk dicari skor rata-rata dan kriteria kelayakan berdasarkan
patokan acuan penilaian (PAP) tipe 1. Berikut merupakan tabel kriteria
kelayakan validasi yang diadopsi oleh Masidjo (1995).
Tabel 3.12 Kriteria Validasi
Nilai Keterangan
0-20 Sangat Kurang Layak
21-40 Kurang Layak
41-60 Cukup Layak
61-80 Layak
81-100 Sangat Layak
Berdasarkan pada tabel di atas hasil perhitungan validasi
perangkat pembelajaran, dengan begitu diketahui hasil validasi secara
keseluruhan dan termasuk pada kriteria validasi dapat terlihat pada tabel
di bawah ini.
Tabel 3.13 Hasil Perhitungan Keseluruhan Validasi
No. Perangkat
Pembelajaran
Hasil Kriteria
1. Silabus 85 Sangat Layak
2. RPP 79,17 Layak
3. LKS 83,33 Sangat Layak
4. Soal 87,36 Sangat Layak
5. Bahan Ajar 85,42 Sangat Layak
Rata-rata Keseluruhan 84,06 Sangat Layak
Dari hasil perhitungan secara keseluruhan validasi peangkat
pembelajaran diperoleh rata-rata keseluruhan yaitu 84,06. Berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
tabel kriteria di atas termasuk pada kriteria sangat layak sehingga
perangkat pembelajaran dapat digunakan untuk penelitian.
b. Validasi Soal Evaluasi
Peneliti membuat validasi intrumen soal yang telah melakukan
konsultasi beberapa kali dengan ahli, kemudian instrument soal tersebut
diujikan kepada siswa. Untuk melakukan uji validasi ini, peneliti awalnya
mengujikan soal 20 item pada 22 siswa kelas III di SD Negeri Sarikarya.
Pengujian dilakukan di SD yang sama dengan alasan untuk mengetahui
proses belajar mengajar yang telah dialami. Setelah mendapat data skor
dari instrument soal, kemudian data tersebut diolah dengan menggunakan
program yang ada di SPSS 16.0
`Hasil soal evaluasi dihitung dengan program SPSS 16.0 dengan
taraf signifikan sebesar 5%. Tujuan penggunaannya untuk mempercepat
pengerjaan baik dalam perhitungan intrumen sekaligus dalam
memperoleh data yang lebih valid. Data soal yang valid pada siklus I
adalah 7 soal. Data soal yang valid pada siklus II adalah 7 soal.
Pengambilan dasar keputusan valid tidaknya soal berdasarkan taraf
signifikan sebesar 5% diperoleh r tabel sebesar 0,423. Dalam penelitian
ini, apabila r hitung lebih besar daari r tabel maka butir atau pernyataan
dikatakan valid dan apabila hasil menunjukkan r hitung lebih kecil dari r
tabel maka butir atau pernyataan dinyatakan tidak valid. Berikut adalah
tabel hasil dari validasi soal siklus I dan siklus II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Tabel 3.14 Hasil Validasi Soal Siklus I
No. r hitung
(taraf sig 5%)
r tabel
(n=22)
Keterangan
1 0,308 0,423 Tidak Valid
2 0,318 0,423 Tidak Valid
3 0,666 0,423 Valid
4 0,545 0,423 Valid
5 0,425 0,423 Valid
6 0,281 0,423 Tidak Valid
7 -0,056 0,423 Tidak Valid
8 0,219 0,423 Tidak Valid
9 0,47 0,423 Valid
10 0,487 0,423 Valid
11 0,318 0,423 Tidak Valid
12 0,573 0,423 Valid
13 0,487 0,423 Valid
14 0,327 0,423 Tidak Valid
15 0,236 0,423 Tidak Valid
16 0,411 0,423 Tidak Valid
17 0,399 0,423 Tidak Valid
18 0,188 0,423 Tidak Valid
19 0,13 0,423 Tidak Valid
20 0,367 0,423 Tidak Valid
Hasil validitas soal siklus I dari 20 soal terdapat 7 soal yang valid
dan 13 soal yang tidak valid. Peneliti melakukan revisi terhadap soal
yang belum valid untuk diujikan kembali kepada siswa kelas II.
Tabel 3.15 Hasil Validasi Soal Siklus I
No. r hitung
(taraf sig 5%)
r tabel
(n=22)
Keterangan
1 0,288 0,423 Tidak Valid
2 0,298 0,423 Tidak Valid
3 0,519 0,423 Valid
4 0,391 0,423 TidakValid
5 0,316 0,423 Tidak Valid
6 0,33 0,423 Tidak Valid
7 0,512 0,423 Valid
8 0,533 0,423 Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
9 0,238 0,423 Tidak Valid
10 0,62 0,423 Valid
11 0,467 0,423 Valid
12 0,533 0,423 Valid
13 0,421 0,423 Tidak Valid
14 0,316 0,423 Tidak Valid
15 0,194 0,423 Tidak Valid
Hasil validitas soal siklus II dari 15 soal terdapat 6 soal yang valid
dan 9 soal yang tidak valid. Peneliti kemudian melakukan revisi pada
soal yang tidak valid untuk diujikan kembali kepada siswa kelas II.
2. Reliabilitas
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi
jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2005 :86).
Maka pengertian reliabilitas tes, berhubungan dengan masalah ketetapan hasil
tes. Dalam penelitian ini, reliabilitas dapat ditempuh dengan cara pengujian di
lapangan. Hasil yang telah diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada
kelas III dengan jumlah soal 20 item soal pada siklus I dan 15 pada siklus II.
Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik
formula Alpha Cronbach dan dengan menggunakan program SPSS 16,0 for
windows, Sugiyono (2012 : 242) koefisien reliablitas dinyatakan dalam satuan
koefisien antara 0,00 sampai dengan 1,00. Kriteria reliabilitas dapat
ditunjukkan tabel berikut ini.
Tabel 3.16 Kriteria Koefisien Reliabilitas
Koefisien korelasi Kualifikasi
± 0,80 - ± 1,00 Sangat Tinggi
± 0,60 - ± 0,799 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
± 0.40 - ± 0,599 Sedang
± 0,20 - ± 0,399 Rendah
± 0,00 - ± 0,199 Sangat Rendah
Berikut hasil reliabilitas yang dilakukan untuk menguji soal yang akan
dilakukan pada siklus I sejumlah 20 item soal dan pada siklus II sejumlah 15
soal.
Tabel 3.17 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.628 20
Hasil reliabilitas diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada kelas
III dengan jumlah soal 20 pada siklus I. Hasil reliabilitas siklus I diperoleh 7
soal yang valid dan 13 soal tidak valid (revisi). Pada siklus I diperoleh nilai
Cronbach’s Apla adalah 0,628 menunjukkan kriteria “tinggi”.
Tabel 3.18 Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.621 15
Hasil reliabilitas diperoleh setelah mengujikan soal evaluasi pada kelas
III dengan jumlah soal 15 pada siklus II. Hasil reliabilitas siklus II diperoleh 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
soal yang valid dan 9 soal tidak valid (revisi). Pada siklus II diperoleh nilai
Cronbach’s Apla adalah 0,621 menunjukkan kriteria “tinggi”.
G. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
data kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Data kuantitatif digunakan untuk
penilaian kemampuan hasil belajar. Data diproses dan dianalisis berdasarkan skor
perolehan hasil belajar siswa dan dibandingkan dengan kriteria ketuntasan
minimum (KKM) mata pelajaran IPA yang telah ditentukan oleh sekolah yaitu
65.
Data kualitatif berupa data dari motivasi belajar yang diperoleh dari
observasi atau pengamatan. Analisis data ini dapat menggambarkan dengan tepat
mengenai rata-rata, perbedaan, hubungan-hubungan, dan lain sebagainya. Teknik
analisis data ini dapat ditempuh dengan cara membandingkan data sebelum diberi
tindakan dan sesudah diberi tindakan.
Tabel 3.19 Kriteria Keberhasilan Penelitian
No. Variabel Indikator Kondisi
awal
Targe Akhir
Siklus I Siklus II
1 Motivasi Belajar Skor rata-rata
motivasi
51,31
(Rendah)
65 70
2
Hasil Belajar
Nilai rata-rata
ulangan
70,55 75
80
Persentase
jumlah siswa
yang mencapai
nilai KKM (65)
77,3%
79%
82%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Dari hasil pedoman kriteria keberhasilan motivasi dan hasil belajar
siswa di atas, maka peneliti dapat membuat kesimpulan yaitu siklus dalam
penelitian tindakan kelas akan dihentikan apabila target akhir siklus II sudah
tercapai.
1. Analisis Proses Motivasi Belajar Siswa
Penilaian proses motivasi belajar siswa dihitung menggunakan lembar
observasi dapat dihitung dengan cara sebagai berikut:
a. Menghitung motivasi belajar setiap siswa berdasarkan lembar observasi
dengan rumus sebagai berikut :
Skor siswa = 𝐽 ℎ 6 𝑥
b. Menghitung rata-rata keseluruhan lembar observasi.
Rata-rata Observasi = 𝑒 𝑔 + 𝑒 𝑔
c. Menghitung motivasi belajar siswa setiap indicator berdasarkan angket
dengan rumus sebagai berikut :
Skor Angket Motivasi = 8 𝑥
d. Menghitung skor motivasi siswa.
Skor Motivasi Siswa = − 𝑂 𝑒 +𝐴 𝑔 𝑒 𝑀
Hasil yang diperoleh akan dibandingkan pada motivasi siswa pada
kondisi awal dengan motivasi siswa pada setiap siklus untuk mengetahui
apakah ada peningkatan motivasi belajar siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
2. Analisis Hasil Belajar Siswa
Data selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan statistik
deskriptif yang berguna untuk menganalisis data-data yang sudah
dikumpulkan. Analisis data deskriptif ditempuh dengan cara membandingkan
data sebelum diberi tindakan dan sesudah diberi tindakan. Langkah-langkah
yang dapat digunakan dalam analisis kemampuan berhitung adalah sebagai
berikut:
a. Penyekoran penilaian aspek kognitif.
Skor jawaban benar = 1
Skor jawaban salah = 0
b. Menghitung nilai rata-rata kelas dengan rumus
SR = 𝐽 ℎ 𝑒 ℎ
c. Menghitung nilai rata-rata dengan rumus:
SR = a a e waa e wa
d. Menghitung persentase KKM dengan rumus ;
Persentase = a wa ya a e capa Ma e wa × %
e. Membandingkan persentase hasil belajar siswa dari kondisi awal pada
siklus I dan siklus II. Perbandingan ini dilakukan untuk mengetahui
apakah ada peningkatan prestasi belajar siswa atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV dalam peneliitin ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan
A. Hasil Penelitian
1. Proses Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
a. Kondisi Awal
Sebelum melakukan penelitian, terlebih dulu peneliti telah
melakukan observasi sebelum pengambilan data. Observasi pembelajaran
dilakukan di kelas II SD N Sarikarya pada hari Rabu tanggal 19 April 2017.
Melalui observasi dapat terpantau tingkat motivasi belajar siswa. Dari hasil
observasi diperoleh hasil bahwa tingkat motivasi belajar masih tergolong
pada tingkatan rendah. Hal ini dapat terpantau saat proses belajar mengajar
di mana ada beberapa siswa yang masih kurang aktif dalam mengikuti
pembelajaran dengan baik, ada waktu di mana guru berbicara di depan
sedang beberapa siswa masih suka mengobrol dan waktu diminta
mengerjakan tugas ada yang masih suka berjalan kesana kemari. Pada
dasarnya saat melihat kondisi lapangan dan setelah melakukan wawancara,
guru telah mengalami pergantian diawal semester, selang tak lama
digantikan dengan guru baru. Melalui kekosongan ini kondisi kelas menjadi
sulit teratasi. Siswa terlihat pasif ketika pelajaran berlangsung sehingga guru
ekstra bersabar untuk menghidupkan suasana kelas tersebut. Hal tersebut
sesuai dengan hasil observasi yang menunjukkan skor motivasi belajar
siswa 51,31 yang termasuk dalam kategori rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Hasil belajar siswa sebelum masuk pada siklus terlebih dahulu
diteliti untuk memperoleh data hasil belajar siswa pada kondisi pra siklus
atau data kondisi awal. Data yang diambil tentang mata pelajaran IPA pada
kurun waktu satu tahun terakhir. Berikut adalah hasil motivasi belajar siswa
Kelas II SD N Sarikarya pada kondisi awal.
Tabel 4.1 Hasil Skor Observasi Motivasi Belajar pada Kondisi Awal
No. Nama Rata-rata Kategori
1 VN 62,50 Sedang
2 ZHR 56,25 Sedang
3 ARD 41,67 Rendah
4 AUR 56,25 Sedang
5 SEN 43,75 Rendah
6 DES 33,33 Rendah
7 TY 37,50 Rendah
8 FAZ 47,92 Rendah
9 FIT 60,42 Sedang
10 VI 62,50 Sedang
11 GL 54,17 Rendah
12 GYD 64,58 Sedang
13 AMN 45,83 Rendah
14 HMR 45,83 Rendah
15 IT 60,42 Sedang
16 KYS 58,33 Sedang
17 PN 43,75 Rendah
18 BR 54,17 Rendah
19 AKN 56,25 Sedang
20 RV 47,92 Rendah
21 RNT 52,08 Rendah
22 RKI 45,83 Rendah
23 KK 31,25 Rendah
24 FRA 50,00 Rendah
25 FDL 58,33 Sedang
26 KLA 58,33 Sedang
27 HBI 56,25 Sedang
Jumlah 1385,42
Rata-rata 51,31 Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa motivasi belajar siswa pada kondisi
awal sebagian masih rendah. Siswa yang memiliki motivasi belajar rendah
terdapat 15 orang siswa dan 12 siswa dalam kategori sedang. Dalam hasil
kuesioner observasi motivasi belajar siswa menunjukkan bahwa: skor
tertinggi 64,58, skor terendah 31.25, dan skor rata-rata 51,31. Setelah
dihitung rata-rata data menunjukkan bahwa siswa kelas II memiliki tingkat
motivasi belajar yang termasuk dalam kategori rendah.
Tabel 4.2 Hasil Belajar pada Kondisi Awal
No.
Nama
Nilai
Keterangan
Tuntas Tidak Tuntas
1 Valen 47 TT
2 Al 30 TT
3 Prilla 80 T
4 Wina 76 T
5 Daniel 80 T
6 Dava 68 T
7 Davin 68 T
8 Anggoro 62 TT
9 Rita 72 T
10 Dika 72 T
11 Raul 78 T
12 Naya 74 T
13 Zahra 28 TT
14 Keysa 86 T
15 Ian 75 T
16 Bowo 84 T
17 Nadila 78 T
18 Arya 80 T
19 Dida 56 TT
20 Ranti 96 T
21 Rafi 74 T
22 Fido 88 T
Jumlah 1552 17 5
Rata-rata 70,55
Persentase 77,3% 22,7%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Keterangan :
T = Tuntas TT = Tidak Tuntas
Hasil tes kemampuan awal siswa tersebut menunjukkan bahwa :
Skor tertinggi : 96
Skor terendah : 30
Skor rata-rata : 71
b. Siklus I
Siklus I dilaksanankan dalam dua kali pertemuan pada kelas II SD
N Sarikarya. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 25 April
2017 dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 2 Mei 2017.
Satu kali pertemuan dilaksanakan selama dua jam pelajaran dengan alokasi
waktu 2x 35 menit. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru
yang turut membantu dalam proses pembelajaran.
1) Perencanaan Tindakan
Perencanaan yang telah dilakukan peneliti yaitu menyiapkan
kebutuhan pada siklus I dengan mempersiapkan perangkat
pembelajaran seperti; silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, dan media.
Media yang digunakan adalah gambar untuk memunculkan gambaran
tentang sumber energi panas dan listrik, dan video pembelajaran untuk
memperjelas materi sumber energi cahaya dan bunyi. Peneliti
menyiapkan juga kertas manila kosong untuk membuat mind mapping
yang dilakukan disetiap akhir pelajaran. Selain itu peneliti menyiapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
instrument penelitian yaitu lembar observasi dan kuesioner sebagai
pengukur motivasi belajar siswa.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan ke-I
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Selasa,
25 April 2017 dengan alokasi waktu 2x 35 menit. Materi IPA pada
siklus I pertemuan pertama yaitu sumber energi (panas dan listrik)
yang sering dipakai dan kegunaannya.
a) Kegiatan Awal
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,
menanyakan kegiatan setelah istirahat, kemudian meminta salah
satu siswa memimpin doa. Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran, rencana kegiatan bahwa hari ini belajar mengenai
sumber energi (panas dan listrik) yang sering dipakai dan
kegunaannya. Setelah itu guru memotivasi siswa dengan ice
breaking“Permainan warna”.
b) Kegiatan Inti
Pada awal kegiatan guru melakukan ekplorasi yaitu dengan
mengemukakan permasalah dengan menanyakan “Coba perlihatan
kedua pergelangan tangan kalian, lalu gosokan kedua pergelangan.
Apa yang dapat kalian rasakan?, berikutnya “Siapa yang disini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
mempunyai televisi? Taukah kenapa televisi dapat menyala?”.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab.
Selanjutnya melakukan elaborasi dengan menampilkan
sebuah contoh gambar sumber energi panas dan energi listrik, lalu
guru dan siswa melakukan tanya jawab. Kemudian guru
membagikan LKS tujuannya agar dapat berdikusi dengan teman
sebangku. Guru meminta melihat lingkungan sekitar apakah ada
yang bisa ditemui adakah energi panas dan energi listrik di
sekolah ? bahkan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya? Lalu
siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok dilakukan dengan, berhitung
satu sampai delapan. Dalam kelompok terdiri dari 3 sampai 4
anggota. Siswa diminta dalam kelompok mendiskusikan hasil kerja
LKS yang berisi materi energi panas dan energi listrik. Setiap
kelompok diminta mencatat hasil diskusi. Selanjutnya tiap
kelompok membacakan hasil dikusinya dan guru mencatat di
papan tulis dan mengelompokkannya.
Guru mengajarkan bagaimana membuat mind map tentang
energi (panas dan listrik) dan langkah-langkahnya. Mind map ini
baru bagi siswa dan belum pernah membuatnya jadi guru
menambahkan contoh mind map dan bagian-bagian apa saja yang
perlu diperhatikan seperti ide utama dan cabang-cabangnya. Guru
mematau pekerjaan siswa saat mengalami kesulitan dan benar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
diawal banyak siswa mengalami kesulitan. Selanjutnya kegiatan
dilanjutkan dengan melakukan presentasi singkat tentang hasil
kerja kelompok dengan membuat mind maptadi.Siswa dan guru
membahas hasil kerja secara bersama-sama, lalu guru memberikan
penguatan tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.
c) Kegiatan Penutup
Pada akhir kegiatan siswa dan guru menarik kesimpulan
tentang materi yang telah berlangsung pada hari ini, kemudian
melakukan refleksi bersama tentang energi disekitar dapat
diketahui dilingkungan sekitar dan mempunyai kegunaan. Guru
dan siswa mengucap salam dan mengakhiri kegiatan pembelajaran
pada hari ini.
Pertemuan ke-2
Pertemuan kedua pada siklus I dilaksanakan pada hari
Selasa, 2 Mei 2017 dengan alokasi waktu 2x 35 menit. Materi IPA
pada siklus I pertemuan kedua yaitu sumber energi (cahaya dan
bunyi) yang sering dipakai dan kegunaannya.
a) Kegiatan Awal
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,
menanyakan kegiatan setelah istirahat, kemudian meminta salah
satu siswa memimpin doa. Guru menginformasikan tujuan
pembelajaran, rencana kegiatan bahwa hari ini belajar mengenai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
sumber energi (cahaya dan bunyi) yang sering dipakai dan
kegunaannya. Setelah itu guru memotivasi siswa dengan ice
breaking“Permainan warna”.
b) Kegiatan Inti
Pada awal kegiatan guru melakukan ekplorasi yaitu dengan
mengemukakan permasalah dengan menanyakan “Adakah yang
tahu kenapa kita tidak dapat melihat ditempat gelap?, lalu
menanyakan kenapa kita memerlukan cahaya? Berikutnya,
Perlihatkan telapak tangan kalian, diangkat tinggi-tinggi lalu
gabungkan kedua telapak tangan tersebut, apakah terdengar
sesuatu?”. Siswa dan guru melakukan tanya jawab.
Selanjutnya melakukan elaborasi dengan menampilkan
sebuah video tentang sumber energi cahaya dan energi bunyi, lalu
guru dan siswa melakukan tanya jawab. Kemudian guru
membagikan LKS tujuannya agar dapat berdikusi dengan teman
sebangku. Guru meminta melihat lingkungan sekitar apakah ada
yang bisa ditemui adakah energi cahaya dan energi bunyi di
sekolah ? bahkan di lingkungan sekitar tempat tinggalnya? Lalu
siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok yang sama seperti pada
pertemuan pertama. Siswa diminta dalam kelompok
mendiskusikan hasil kerja LKS yang berisi materi energi cahaya
dan energi bunyi. Setiap kelompok diminta mencatat hasil diskusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Selanjutnya tiap kelompok membacakan hasil dikusinya dan guru
mencatat di papan tulis dan mengelompokkannya.
Guru mengingatkan kembali bagaimana membuat mind
map tentang energi (cahaya dan bunyi) dan langkah-langkahnya.
Mind mapsudah dibuat sebelumnya pada pertemuan pertama
namun siswa masih membutuhkan contoh mind map dan bagian-
bagian apa saja yang perlu diperhatikan. Guru mematnau pekerjaan
siswa saat mengalami kesulitan dan masih ada beberapa kelompok
yang mengalami kesulitan. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan
dengan melakukan presentasi singkat tentang hasil kerja kelompok
dengan membuat mind maptadi. Siswa dan guru membahas hasil
kerja secara bersama-sama dan menanyakan adakah kesulitan yang
dihadapi. Pada akhir materi guru memberikan penguatan tentang
kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.
c) Kegiatan Penutup
Pada akhir kegiatan siswa dan guru menarik kesimpulan
tentang materi yang telah berlangsung pada hari ini, kemudian
melakukan refleksi bersama tentang energi disekitar dapat
diketahui dilingkungan sekitar dan mempunyai kegunaan. Guru
dan siswa mengucap salam dan mengakhiri kegiatan pembelajaran
pada hari ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
3) Observasi
Observasi pada penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran
berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti. Peneliti
dan rekan peneliti mengobservasi motivasi belajar siswa dengan mengisi
lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut adalah hasil
observasi motivasi belajar siswa pada siklus I.
Tabel 4.3 Motivasi Belajar pada Siklus I
No
.
Nama Skor Motivasi Kategori
Observasi Kuesioner Jumlah Rata-rata
1 VN 81,25 91,67 172,92 86,46 Tinggi
2 ZHR 72,92 85,42 158,33 79,17 Tinggi
3 ARD 56,25 75,00 131,25 65,63 Sedang
4 AUR 83,33 91,67 175,00 87,50 Tinggi
5 SEN 62,50 70,83 133,33 66,67 Tinggi
6 DES 54,17 68,75 122,92 61,46 Sedang
7 TY 62,50 85,42 147,92 73,96 Tinggi
8 FAZ 72,92 70,83 143,75 71,88 Tinggi
9 FIT 72,92 81,25 154,17 77,08 Tinggi
10 VI 85,42 93,75 179,17 89,58 Tinggi
11 GL 79,17 89,58 168,75 84,38 Tinggi
12 GYD 87,50 97,92 185,42 92,71 TInggi
13 AMN 75,00 72,92 147,92 73,96 Tinggi
14 HMR 75,00 87,50 162,50 81,25 Tinggi
15 IT 70,83 81,25 152,08 76,04 Tinggi
16 KYS 81,25 79,17 160,42 80,21 Tinggi
17 PN 75,00 87,50 162,50 81,25 Tinggi
18 BR 72,92 70,83 143,75 71,88 Tinggi
19 AKN 72,92 68,75 141,67 70,83 Tinggi
20 RV 64,58 70,83 135,42 67,71 Tinggi
21 RNT 68,75 72,92 141,67 70,83 Tinggi
22 RKI 70,83 83,33 154,17 77,08 Tinggi
23 KK 62,50 64,58 127,08 63,54 Sedang
24 FRA 72,92 83,33 156,25 78,13 Tinggi
25 FDL 85,42 87,50 172,92 86,46 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
26 KLA 83,33 81,25 164,58 82,29 Tinggi
27 HBI 83,33 85,42 168,75 84,38 Tinggi
Jumlah 2082,29
Rata-rata 77,12 Tinggi
Dari hasil motivasi belajar pada siklus I diperoleh data 24 siswa
menunjukkan tinggkat motivasi belajar yang “tinggi” dan 3 siswa
menunjukkan tingkat motivasi belajar “sedang”.
Pengujian soal evaluasi siklus I pada siswa kelas II SD N
Sarikarya pada muatan KD 3.1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi
(panas, listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di lingkungan sekitar.
Pengujian soal dilaksankan pada akhir siklus I yaitu pada hari selasa, 25
April 2017. Hasil belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 4.4 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
No. Nama Nilai Kategori
Tuntas
(T)
Tidak
Tuntas
(TT)
1 VN 85 T
2 ZHR 90 T
3 ARD 70 T
4 AUR 75 T
5 SEN 65 T
6 DES 60 TT
7 TY 70 T
8 FAZ 85 T
9 FIT 75 T
10 VI 85 T
11 GL 80 T
12 GYD 90 T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
13 AMN 75 T
14 HMR 60 TT
15 IT 85 T
16 KYS 75 T
17 PN 70 T
18 BR 85 T
19 AKN 85 T
20 RV 70 T
21 RNT 90 T
22 RKI 75 T
23 KK 55 TT
24 FRA 65 T
25 FDL 90 T
26 KLA 75 T
27 HBI 75 T
Jumlah 2060
Rata-rata 76.30
Persentase 88,89% 11,11%
Berdasarkan table 4.4 Rata-rata nilai ulangan pada siklus I yaitu
76,30. Siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 24 siswa dengan
persentase 88,89 % dan 3 siswa dengan persentase 11,11% belum
memenuhi KKM.
4) Refleksi
Pembelajaran pada siklus I dengan menerapkan model
pembelajaran mind mapping pada muatan pelajaran IPA di kelas II SD N
Sarikarya berjalan sesuai dengan rencana. Namun, masih ada beberapa
masalah yang timbul dalam proses pembelajaran yang dilakukan selama 2
pertemuan ini.
Pertemuan kesatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Hari selasa, 25 April 2017 dilaksanakan proses pembelajaran
pertama. Pembelajaran sudah berlangsungsesuai dengan perencanaan
melalui model pembelajaran mind mappingdan penggunaan media berupa
gambar yang berisi sumber energi (panas dan listrik). Gambar merupakan
bentuk visual yang cukup membantu pada proses pembelajaran, namun itu
hanya cukup menarik perhatian siswa dalam beberapa menit. Setelahnya
siswa mulai sibuk dengan teman sebangku atau sesekali berjalan
mengusili teman yang lain.
Pada pembentukan kelompok peneliti dibantu guru, saat siswa
masuk kedalam kelas tempat duduk sudah disusun dalam bentuk
kelompok yang terdiri dari 3-4 orang, sehingga tidak menghabiskan waktu
yang lama saat pembagian kelompok.Namun, ketika masuk dalam
kelompok ada beberapa protes yang tidak sesuai keinginannya, sehingga
perlu waktu untuk menyesuaikan kelompok agar kelas tidak menjadi
gaduh.
Pada waktu diskusi kelompok yang terlibat aktif hanya beberapa
siswa, dan diskusi berjalan menjadi satu arah, alhasil saat pengerjaan LKS
yang mengerjakan hanya beberapa siswa. Saat memasuki pembuatan mind
mappingarah pandangan anak berbeda, ketertarikan anak terlihat saat
semua anak dalam kelompok ingin terlibat membuatnya juga.
Pertemuan kedua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Hari selasa, 2 Mei 2017 dilaksanakan proses pembelajaran yang
kedua. Pembelajaran kedua berupaya memberikan motivasi dan memantau
hasil belajar siswa dengan penggunaan video sebagai alat bantu materi
berisi tentang sumber energi (cahaya dan bunyi). Melalui penggunaan
video perhatian anak dapat terlihat, anak-anak senang melihat video dan
berebut duduk didepan viewer.
Adapun tempat duduk diseting seperti di awal pertemuan, sehingga
saat masuk dalam kelompok anak mulai terbiasa. Saat diskusi nampak
berjalan lancar, hanya ada beberapa siswa yang membuat kegaduhan di
kelas yang mengganggu proses belajar sehingga dalam pengerjaan LKS
membutuhkan tambahan waktu. Dari hasil persentase rata-rata motivasi
belajar siklus I adalah 77,12% sedangkan kriteria keberhasilan siswa harus
mencapai 65%. Hasil rata-rata nilai ulangan pada akhir siklus II adalah
76,3 hal ini menunjukkan bahwa target pada variabel hasil belajar baik,
Ketika berdiskusi kelompok, peneliti melakukan motivasi siswa
agar berperan aktif dalam kelompok kalau tidak akan memberikan sebuah
hukuman dan pengurangan nilai.
c. Siklus II
Siklus II dilaksanankan dalam dua kali pertemuan pada kelas II SD N
Sarikarya. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Mei 2017 dan
pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Selasa, 9 Mei 2017. Satu kali
pertemuan dilaksanakan selama dua jam pelajaran dengan alokasi waktu 2x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
35 menit. Dalam penelitian ini peneliti berkolaborasi dengan guru yang turut
membantu dalam proses pembelajaran.
1) Perencanaan Tindakan
Perencanaan yang telah dilakukan peneliti yaitu menyiapkan
kebutuhan pada siklus II dengan mempersiapkan perangkat pembelajaran
seperti; silabus, RPP, LKS, soal evaluasi, dan media. Media yang
digunakan adalah gambar untuk memunculkan gambaran tentang sumber
energi panas dan listrik, dan video pembelajaran untuk memperjelas
materi jenis pemanfaatan energi dan cara penghematannya. Peneliti
menyiapkan juga kertas manila kosong untuk membuat mind mapping
yang dilakukan disetiap akhir pelajaran. Selain itu peneliti menyiapkan
instrument penelitian yaitu lembar observasi dan kuesioner sebagai
pengukur motivasi belajar siswa.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pertemuan ke-I
Pertemuan pertama pada siklus I dilaksanakan pada hari Rabu, 3
Mei 2017 dengan alokasi waktu 2x 35 menit. Materi IPA pada siklus II
pertemuan pertama yaitu jenis pemanfaatan energi (panas dan listrik) dan
cara penghematannya.
a) Kegiatan Awal
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,
menanyakan kegiatan setelah istirahat, kemudian meminta salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
siswa memimpin doa. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran,
rencana kegiatan bahwa hari ini belajar mengenai sumber energi
(panas dan listrik) yang sering dipakai dan kegunaannya. Setelah itu
guru memotivasi siswa dengan ice breaking“One-two-three-four”
b) Kegiatan Inti
Pada awal kegiatan guru melakukan ekplorasi yaitu dengan
mengemukakan permasalah dengan menanyakan “Siapa yang disini
tadi malam tidur, dan lampunya masih menyala? Selanjutnya
menanyakan kenapa sebelum tidur sebaiknya lampu dimatikan?”.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab.
Selanjutnya melakukan elaborasi dengan menampilkan sebuah
contoh gambar jenis pemanfaatan energi panas dan energi listrik, lalu
guru dan siswa melakukan tanya jawab. Kemudian guru membagikan
LKS tujuannya agar dapat berdikusi dengan teman sebangku. Guru
meminta melihat lingkungan sekitar apakah ada yang bisa ditemui
adakah manfaatenergi panas dan energi listrik di sekolah ? bahkan di
lingkungan sekitar tempat tinggalnya? Lalu siswa dibentuk ke dalam 8
kelompok dilakukan dengan, berhitung satu sampai delapan. Dalam
kelompok terdiri dari 3 sampai 4 anggota. Siswa diminta dalam
kelompok mendiskusikan hasil kerja LKS yang berisi materi jenis
pemanfaatan energi (panas dan listrik) dan cara penghematannya.
Setiap kelompok diminta mencatat hasil diskusi. Selanjutnya tiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
kelompok membacakan hasil dikusinya dan guru mencatat di papan
tulis dan mengelompokkannya.
Guru mengajarkan bagaimana membuat mind map tentang
energi (panas dan listrik) dan langkah-langkahnya. Mind map ini baru
bagi siswa dan belum pernah membuatnya jadi guru menambahkan
contoh mind map dan bagian-bagian apa saja yang perlu diperhatikan.
Guru mematau pekerjaan siswa saat mengalami kesulitan dan benar
diawal banyak siswa mengalami kesulitan. Selanjutnya kegiatan
dilanjutkan dengan melakukan presentasi singkat tentang hasil kerja
kelompok dengan membuat mind maptadi. Siswa dan guru membahas
hasil kerja secara bersama-sama, lalu guru memberikan penguatan
tentang kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.
c) Kegiatan Penutup
Pada akhir kegiatan siswa dan guru menarik kesimpulan
tentang materi yang telah berlangsung pada hari ini, kemudian
melakukan refleksi bersama tentang energi disekitar dapat diketahui
dilingkungan sekitar dan mempunyai kegunaan. Guru dan siswa
mengucap salam dan mengakhiri kegiatan pembelajaran pada hari ini.
Pertemuan ke-2
Pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa,
9 Mei 2017 dengan alokasi waktu 2x 35 menit. Materi IPA pada siklus
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
II pertemuan kedua yaitu jenis pemanfaatan energi (cahaya dan bunyi)
dan cara penghematannya.
a) Kegiatan Awal
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan salam,
menanyakan kegiatan setelah istirahat, kemudian meminta salah satu
siswa memimpin doa. Guru menginformasikan tujuan pembelajaran,
rencana kegiatan bahwa hari ini belajar mengenai jenis pemanfaatan
energi (cahaya dan bunyi) dan cara penghematannya. Setelah itu guru
memotivasi siswa dengan ice breaking“One-two-three-four”
b) Kegiatan Inti
Pada awal kegiatan guru melakukan ekplorasi yaitu dengan
mengemukakan permasalah dengan menanyakan “Siapa yang disini
tadi mendengar bunyi bel? Bunyi bel tadi menandakan masuk kelas
atau istirahat? Lalu menanyakan seandainya tidak ada bunyi bel
bagaimana?”. Siswa dan guru melakukan tanya jawab.
Selanjutnya melakukan elaborasi dengan menampilkan
sebuah video tentang jenis pemanfaatandan cara menghemat energi
cahaya dan energi bunyi, lalu guru dan siswa melakukan tanya jawab.
Kemudian guru membagikan LKS tujuannya agar dapat berdikusi
dengan teman sebangku. Guru meminta melihat lingkungan sekitar
apakah ada yang bisa ditemui adakah manfaat dari energi cahaya dan
energi bunyi di sekolah ? bahkan di lingkungan sekitar tempat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
tinggalnya? Lalu siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok yang sama
seperti pada pertemuan pertama. Siswa diminta dalam kelompok
mendiskusikan hasil kerja LKS yang berisi materi jenis pemanfaatan
(cahaya dan listrik) dan cara penghematannya. Setiap kelompok
diminta mencatat hasil diskusi. Selanjutnya tiap kelompok
membacakan hasil dikusinya dan guru mencatat di papan tulis dan
mengelompokkannya.
Guru mengingatkan kembali bagaimana membuat mind map
tentang energi (cahaya dan bunyi) dan langkah-langkahnya. Mind
map sudah dibuat sebelumnya pada pertemuan pertama namun siswa
masih membutuhkan contoh mind map dan bagian-bagian apa saja
yang perlu diperhatikan. Guru mematau pekerjaan siswa saat
mengalami kesulitan dan masih ada beberapa kelompok yang
mengalami kesulitan. Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan
melakukan presentasi singkat tentang hasil kerja kelompok dengan
membuat mind maptadi. Siswa dan guru membahas hasil kerja secara
bersama-sama, lalu guru memberikan penguatan tentang kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung.
c) Kegiatan Penutup
Pada akhir kegiatan siswa dan guru menarik kesimpulan
tentang materi yang telah berlangsung pada hari ini, kemudian
melakukan refleksi bersama tentang energi disekitar dapat diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
dilingkungan sekitar dan mempunyai kegunaan. Guru dan siswa
mengucap salam dan mengakhiri kegiatan pembelajaran pada hari ini.
3) Observasi
Observasi pada penelitian ini dilakukan pada saat pembelajaran
berlangsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti.
Peneliti dan rekan peneliti mengobservasi motivasi belajar siswa dengan
mengisi lembar observasi yang telah disiapkan oleh peneliti. Berikut
adalah hasil observasi motivasi belajar siswa pada siklus II.
Tabel 4.5 Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II
No. Nama Skor Motivasi Kategori
Observasi Kuesioner Jumlah Rata-rata
1 VN 91,67 93,75 185,42 92,71 Tinggi
2 ZHR 83,33 91,67 175,00 87,50 Tinggi
3 ARD 79,17 81,25 160,42 80,21 Tinggi
4 AUR 87,50 95,83 183,33 91,67 Tinggi
5 SEN 77,08 83,33 160,42 80,21 Tinggi
6 DES 66,67 70,83 137,50 68,75 Tinggi
7 TY 79,17 77,08 156,25 78,13 Tinggi
8 FAZ 83,33 75,00 158,33 19,17 Tinggi
9 FIT 91,67 81,25 172,92 86,46 Tinggi
10 VI 95,83 81,25 177,08 88,54 Tinggi
11 GL 77,08 72,92 150,00 75,00 Tinggi
12 GYD 93,75 95,83 189,58 94,79 Tinggi
13 AMN 72,92 81,25 154,17 77,08 Tinggi
14 HMR 79,12 85,42 164,58 82,28 Tinggi
15 IT 79,12 89,58 168,75 84,38 Tinggi
16 KYS 70,83 83,33 154,17 77,08 Tinggi
17 PN 75,00 79,17 154,17 77,08 Tinggi
18 BR 77,08 85,42 162,50 81,25 Tinggi
19 AKN 77,08 85,42 162,50 81,25 Tinggi
20 RV 72,92 70,83 143,75 71,88 Tinggi
21 RNT 75,00 77,08 152,08 76,04 Tinggi
22 RKI 70,83 79,17 150,00 75,00 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
23 KK 70,83 68,75 139,58 69,79 Tinggi
24 FRA 77,08 83,33 160,42 80,21 Tinggi
25 FDL 87,50 91,67 179,17 89,58 Tinggi
26 KLA 85,42 83,33 168,75 84,38 Tinggi
27 HBI 89,58 87,50 177,08 88,54 Tinggi
Jumlah 2198,96
Rata-rata 81,44 Tinggi
Dari hasil motivasi belajar pada siklus II diperoleh data 27 siswa
menunjukkan tinggkat motivasi belajar yang “tinggi”.
Pengujian soal evaluasi siklus I pada siswa kelas II SD N
Sarikarya pada muatan KD 3.1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi
(panas, listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di lingkungan sekitar.
Pengujian soal dilaksankan pada akhir siklus I yaitu pada hari selasa, 25
April 2017. Hasil belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah
ini.
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
No
.
Nama Nilai Kategori
Tuntas
(T)
Tidak
Tuntas
(TT)
1 VN 86,7 T
2 ZHR 93,3 T
3 ARD 80 T
4 AUR 86,7 T
5 SEN 73,3 T
6 DES 66,7 T
7 TY 60 TT
8 FAZ 86,7 T
9 FIT 80 T
10 VI 86,7 T
11 GL 86,7 T
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
12 GYD 93,3 T
13 AMN 86,7 T
14 HMR 66,7 T
15 IT 80 T
16 KYS 86,7 T
17 PN 60 TT
18 BR 86,7 T
19 AKN 80 T
20 RV 86,7 T
21 RNT 86,7 T
22 RKI 80 T
23 KK 73,3 T
24 FRA 86,7 T
25 FDL 86,7 T
26 KLA 80 T
27 HBI 80 T
Jumlah 2186,7
Rata-rata 81
Persentase 92,55% 7,45%
Berdasarkan table 4.6 Rata-rata nilai ulangan pada siklus II yaitu
81,98 Siswa yang nilainya memenuhi KKM sebanyak 25 siswa dengan
persentase 92,55% dan 2 siswa dengan persentase 7,45% belum
memenuhi KKM.
4) Refleksi
Pembelajaran pada siklus II dengan menerapkan model
pembelajaran mind mapping pada muatan pelajaran IPA di kelas II SD N
Sarikarya berjalan sesuai dengan rencana.
Pertemuan kesatu
Hari Rabu, 3 Mei 2017 dilaksanakan proses pembelajaran pertama.
Pembelajaran sudah berlangsung sesuai dengan perencanaan melalui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
model pembelajaran mind mappingdan penggunaan media berupa gambar
yang berisi materi pengehamatan energi (panas dan listrik). Gambar
merupakan beberapa contoh yang mewakili bentuk penghematan energi
(panas dan listrik).
Pembentukan kelompok menerapkan seperti pada siklus I dengan
maksud menghemat waktu dan efektivitas dalam berkelompok. Dalam
pembuatan mind mapping yang siswa terlihat aktif , walau masih beberapa
yang ramai sendiri. Pada waktu pengerjaan LKS berjalan dengan baik.
Pertemuan Kedua
Hari Selasa, 9 Mei 2017 dilaksanakan proses pembelajaran yang
kedua. Pembelajaran kedua berupaya memberi motivasi dan memantau
hasil belajar siswa dengan bantuan video penghematan energi (cahaya dan
bunyi).
Pada saat observasi terlihat siswa sudah mulai aktif dalam
kelompok hal ini terlihat ketika memecahkan LKS dalam diskusi
kelompok. Setelah LKS selesai dikerjakan guru (peneliti) membahas LKS
secara bersama, pada saat pembahasan indicator sudah tercapai sudah ada
beberapa siswa yang aktif dalam bertukar pikiran maupun berpendapat.
Dari hasil persentase rata-rata motivasi belajar siklus II adalah 81,44%
sedangkan kriteria keberhasilan siswa harus mencapai 70%. Hasil rata-rata
nilai ulangan pada akhir siklus II adalah 81,98 hal ini menunjukkan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
target pada variabel hasil belajar baik, karena pada salah satu variabel
sudah mencapai target sehingga siklus tidak perlu dilanjutkan lagi.
B. Pembahasan
1. Upaya Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan menerapkan delapan
langkah model pembelajaran mind mapping yaitu sebagai berikut:
a. Menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
Sebelum pembelajaran dimulai peneliti terlebih dahulu
menyampaikan tujuan kompetensi yang ingin dicapai tujuannya agar
siswa tahu arah pembelajarannya. Kemudian diawal kegiatan peneliti
memotivasi siswa dengan sebuah ice breaking hal ini dilakukan agar
pembelajaran dapat berjalan dengan baik terlebih setelah istirahat, pikiran
siswa perlu disiapkan kembali ke pelajaran selanjutnya.
b. Mengemukakan permasalahan
Pada saat pembelajaran berlangsung mengemukakan permasalahan
merupakan hal penting, hal ini dilakukan untuk menggali pengetahuan
siswa dengan rasa ingin tahunya bahwa lingkungan dan alam disekitarnya
terdapat permasalahan yang perlu dihadapi. Dalam hal ini peneliti
mengemukakan permasalahan yang dapat dijangkau oleh kognitif siswa
yang sesuai dengan materi pembelajaran. Tujuan dari mengemukakan
permasalah agar siswa mempunyai pemahaman materi yang akan diterima.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Pada kegiatan ini peneliti melakukan kegiatan tanya jawab sehingga peran
siswa turut menghidupkan suasana kelas.
Setelah mengemukakan permasalahan peneliti menyajikan gambar
atau video pembelajaran dengan tujuan untuk memotivasi siswa untuk
mempermudah dalam memahami materi.
c. Pembagian kelompok
Peneliti membagi kelas menjadi beberapa kelompok. Pada
pembentukan kelompok peneliti dibantu guru, dengan pertimbangan guru
lebih mengenal pribadi dan karakter siswa. Pembagian kelompok
dilakukan sebelum siswa masuk kedalam kelas terlebih dulu tempat duduk
sudah disusun dalam bentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 orang,
sehingga tidak menghabiskan waktu yang lama saat pembagian kelompok.
Pembagian kelompok bertujuan untuk mempersiapkan dalam diskusi
dalam mengerjakan beberapa tugas seperti LKS yang kemudian menuntun
dalam pembuatan mind mapping.
d. Mencatat hasil diskusi
Dalam kegiatan kelompok peneliti membagikan LKS pada tiap
kelompok untuk didiskusikan bersama kelompok. Siswa saling bekerja
sama untuk menyelesaikan tugas kelompok. Peneliti dibantu guru
mengemukakan masalah yang ada disekitar siswa sebagai bahan dikusi
yang sesuai dengan materi. Diskusi nantinya akan mempermudah dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
pengerjaan LKS. Guru meminta siswa mencatat point-point penting dalam
diskusi kelas.
e. Membacakan hasil dikusi
Setelah di dalam kelompok siswa melakukan diskusi. Siswa
dituntut untuk unjuk diri, agar melatih kepercaya diri didepan kelas.
Dengan membacakan hasil dikusi di depan siswa yang lain dapat
mengkoreksi pekerjaan teman. Dalam hal ini perlu kerjasama dan
tanggung jawab satu dengan kelompok lain untuk menghargai kelompok
yang maju.
f. Membuat mind mapping
Peneliti mengawali kegiatan dengan pengenalan mind mapping itu
apa?, karena mind mapping merupakan hal baru bagi siswa kelas II. Lalu
guru membagikan kertas manila kosong, dan peneliti member sebuah
gambar yang mencontohkan mind mapping. Peneliti mengingatkan yang
terpenting ide sentral seperti pada materi dan hubungan cabang-cabang
seperti yang ditunjukkan pada LKS.
Peneliti menyiapkan selembar kertas manila kosong, lem, gambar,
dan pewarna. Alat dan bahan ini diperlukan untuk memperindah dalam
pembuatan mind mapping. Dalam hal ini mind mapping mampu menggali
kreativitas dan daya ingatan melalui unsur didalamnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
g. Mempresentasikan mind mapping
Setelah melalui beberapa proses pembuatan mind mapping
kemudian siswa dituntun untuk mempresentasikan hasil dari
membuatmind mapping ke depan kelas. Setiap kelompok diberi
kesempatan untuk menceritakan apa yang telah dibuat. Hal ini membantu
siswa dalam mengkoreksi pada saat pengerjaan. Pada saat
mempresentasikan siswa diperkenankan untuk bertanya apabila ada
kesalahan pada pembuatan mind mapping disetiap kelompok. Kemudian
guru membantu menjelaskan jika diperlukan.
h. Membuat kesimpulan
Pada akhir pembelajaran pemberian kesimpulan merupakan hal
penting. Hal ini dilihat apa yang tengah diperoleh siswa dan materi apa
saja yang sudah dipelajari. Guru menanyakan apa yang sudah dipelajari
serta memberikan penguatan untuk materi yang sudah dipelajari dan bila
perlu mengkoreksi jika ada kesalahan penyampaian materi. Dalam hal ini
siswa dibantu guru membuat kesimpulan secara bersama-sama.
2. Peningkatan Motivasi Belajar
Penelitian untuk melihat motivasi belajar siswa dilaksanakan dalam
dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari dua pertemuan. Siklus I
dilaksanakan pada hari Selasa, 25 April 2017 dan Selasa, 2 Mei 2017.
Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Mei 2017 dan Selasa, 9
Mei 2017. Motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
model pembelajaran mind mapping dapat diterapkan dalam beberapa langkah
kegiatan yaitu menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai, mengemukakan
masalah, pembagian kelompok, mencatat hasil diskusi, membacakan hasil
diskusi, membuat mind mapping, mempresentasikan mind mapping, dan
membuat kesimpulan. Hasil observasi dan kuesioner peningkatan motivasi
belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4,7 Hasil Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
No. Nama Kondisi Awal Siklus I Siklus II
Skor Kategori Skor Kategori Skor Kategori
1 VN 62,50 Sedang 86,46 Tinggi 92,71 Tinggi
2 ZHR 56,25 Sedang 79,17 Tinggi 87,50 Tinggi
3 ARD 41,67 Rendah 65,63 Sedang 80,21 Tinggi
4 AUR 56,25 Sedang 87,50 Tinggi 91,67 Tinggi
5 SEN 43,75 Rendah 66,67 Tinggi 80,21 Tinggi
6 DES 33,33 Rendah 61,46 Sedabg 68,75 Tinggi
7 TY 37,50 Rendah 73,96 Tinggi 78,13 Tinggi
8 FAZ 47,92 Rendah 71,88 Tinggi 79,17 Tinggi
9 FIT 60,42 Sedang 77,08 Tinggi 86,46 Tinggi
10 VI 62,50 Sedang 89,58 Tinggi 88,54 Tinggi
11 GL 54,17 Rendah 84,38 Tinggi 75 Tinggi
12 GYD 64,58 Sedang 92,71 Tinggi 94,79 Tinggi
13 AMN 45,83 Rendah 73,96 Tinggi 77,08 Tinggi
14 HMR 45,83 Rendah 81,25 Tinggi 82,28 Tinggi
15 IT 60,42 Sedang 76,04 Tinggi 84,38 Tinggi
16 KYS 58,33 Sedang 80,21 Tinggi 77,08 Tinggi
17 PN 43,75 Rendah 81,25 Tinggi 77,08 Tinggi
18 BR 54,17 Rendah 71,88 Tinggi 81,25 Tinggi
19 AKN 56,25 Sedang 70,83 Tinggi 81,25 Tinggi
20 RV 47,92 Rendah 67,71 Tinggi 71,88 Tinggi
21 RNT 52,08 Rendah 70,83 Tinggi 76,04 Tinggi
22 RKI 45,83 Rendah 77,08 Tinggi 75 Tinggi
23 KK 31,25 Rendah 63,54 Sedang 69,79 Tinggi
24 FRA 50 Rendah 78,13 Tinggi 80,21 Tinggi
25 FDL 58,33 Sedang 86,46 Tinggi 89,58 Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
26 KLA 58,33 Sedang 82,29 Tinggi 84,38 Tinggi
27 HBI 56,25 Sedang 84,38 Tinggi 88,54 Tinggi
Jumlah 1385,42 2082,29 2198,96
Rata-rata 51,31 Rendah 77,12 Tinggi 81,44 Tinggi
Berdasarkan tabel 4.7 hasil peningkatan motivasi belajar dapat dilihat
kondisi awal bahwa diperoleh rata-rata motivasi siswa sebesar 51,31
menunjukkan tingkat motivasi siswa “rendah”. Setelah dilakukan tindakan
menggunakan model pembelajaran mind mapping pada siklus I perolehan
skor menjadi 77,12 menunjuk pada tingkat “tinggi”. Motivasi belajar siswa
mengalami peningkatan sebesar 25,81. Sedangkan pada siklus II memperoleh
skor rata-rata motivasi belajar siswa menjadi 81,44 yang menunjukkan bahwa
tingkat motivasi belajar siswa mengalami peningkatan 4,32 dari siklus I dan
30,13 dari kondisi awal.
Peningkatan motivasi belajar siswa kelas II SD N Sarikarya dapat
dilihat pada diagram di bawah ini.
Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Dari gambar 4.1 dapat dilihat peningkatan motivasi belajar siswa kelas
II SD N Sarikarya. Pada kondisi awal motivasi belajar siswa sebesar 51,31
meningkat menjadi 77,12 pada siklus I, dan 81,44 pada siklus II. Peningkatan
motivasi belajar siswa dipengaruhi dengan penerapan model mind mapping.
Dalam proses pembelajaran guru mengemukakan masalah sebagai langkah
awal untuk mendorong rasa ingin tahu siswa dengan mengkaitkan materi yang
dekat dengan kehidupan siswa. Kemudian siswa dibentuk dalam kelompok
untuk saling bekerja sama, bertukar ide dan gagasan yang dimiliki. Hal ini
membantu siswa untuk berani unjuk diri didepan umum. Lalu hal yang paling
penting pada waktu pembuatanmind mappingdaya kreativitas siswa muncul
dengan rasa ingin tahu pada hal baru melalui gambar, warna, simbol, garis,
bentuk dan kata.
Berdasarkan data yang telah diperoleh di atas peneliti menyimpulkan
bahwa penerapan model pembelajaran mind mappingdapat meningkatkan
motivasi belajar siswa.Peningkatan motivasi belajar siswa terlihat ketika
siswa aktif untuk mencari informasi baru, ataupun terbuka dengan hal-hal
baru baik bertukar pendapat atau mengemukakan ide dalam kelompok. Selain
itu ide dan pendapat siswa tertuang pada saat pembuatan mind mapping, di
mana kerja sama siswa saling terlibat aktif.
Mind mappingmerupakan salah satu bentuk pembelajaran yang
digunakan untuk melatih kemampuan menyajikan isi (content) materi dengan
pemetaan pikiran (Sani, 2013 : 240). Selainuntuk mendorong peserta didik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
mind mappingmencatat hanya dengan menggunakan kata kunci dan gambar.
Pada umumnya hal yang memotivasi siswa dengan memperbanyak
pengalaman peserta didik (urutan materi dari mudah ke sukar). Pembelajaran
menggunakan model mind mapping termasuk cara yang kreatif untuk peserta
didik, sebab dapat dilakukan dengan strategi pembelajaran kelompok maupun
individu. Dalam hal ini siswa memiliki pemahaman dalam memetakan pikiran
yang lebih sederhana, sehingga siswa mampu membentuk ingatan dan daya
kreativitas masing-masing sejak dini.
3. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
Penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model mind mappingdilaksanakan dalam dua siklus terdiri dari
dua pertemuan. Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 25 April 2017 dan
Selasa, 2 Mei 2017. Sedangkan siklus II dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Mei
2017 dan Selasa, 9 Mei 2017. Berikut hasil belajar siswa dapat dilihat pada
tabel berikut.
Tabel 4.8 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
No.. Nama Kondisi awal Siklus I Siklus II
Nilai Kriteria Nilai Kriteria
1 VN 85 T 86,7 T
2 ZHR 90 T 93,3 T
3 ARD 70 T 80 T
4 AUR 75 T 86,7 T
5 SEN 65 T 73,3 T
6 DES 60 TT 66,7 T
7 TY 70 T 60 TT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
8 FAZ 85 T 86,7 T
9 FIT 75 T 80 T
10 VI 85 T 86,7 T
11 GL 80 T 86,7 T
12 GYD 90 T 93,3 T
13 AMN 75 T 86,7 T
14 HMR 60 TT 66,7 T
15 IT 85 T 80 T
16 KYS 75 T 86,7 T
17 PN 70 T 60 TT
18 BR 85 T 86,7 T
19 AKN 85 T 80 T
20 RV 70 T 86,7 T
21 RNT 90 T 86,7 T
22 RKI 75 T 80 T
23 KK 55 TT 73,3 T
24 FRA 65 T 86,7 T
25 FDL 90 T 86,7 T
26 KLA 75 T 80 T
27 HBI 75 T 80 T
Jumlah 1552 2060 2186,7
Rata-rata 70,6 76,3 81
Persentase
Ketuntasan
68,18% 88,89% 92,55%
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas II
SD N Sarikarya mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata
nilai ulangan pada kondisi awal yaitu 70,6 meningkat pada siklus I yaitu 76,3
dan pada siklus II 81. Peningkatan nilai rata-rata dari siklus I ke siklus II
sebesar 4,7. Sedang presentase jumlah siswa yang mencapai KKM dengan
standar 65, presentase ketuntasan meningkat dari kondisi awal sebesar
68,18% pada siklus I menjadi 20,71% dan pada siklus II menjadi 3,66%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Peningkatan hasil belajar siswa kelas II SD N Sarikarya dapat dilihat
pada diagram di bawah ini.
Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Hasil Belajar
Dari gambar di atas dapat dilihat peningkatan hasil belajar siswa Kelas
II SD N Sarikarya. Dari kondisi awal belajar siswa sebesar 70,6 meningkat
menjadi 76,3 pada siklus I, dan pada 81 pada siklus II.
Penelitian melakukan tindakan siklus I pada hari Selasa, 25 April 2017
dan Selasa, 2 Mei 2017. Melalui diagram pada gambar 4.2 diketahui nilai rata-
rata ulangan siswa pada siklus I sebesar 76,3. Dari hasil yang diperoleh ada 24
siswa dengan presentase 88,89% sudah mencapai KKM, dan 3 siswa belum
mencapai KKM dengan presentase 11,11%. Dengan standar nilai KKM yang
sudah ditentukan yaitu 65.
Berdasarkan data tersebut, maka dapat digambarkan persentase
pencapaian hasil belajar siswa pada siklus I sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Gambar 4.3 Diagram Peningkatan Persentase KKM Siklus I
Diagram di atas menunjukkan bahwa telah ada peningkatan
pencapaian hasil belajar IPA dibanding dengan kondisi awal. Kondisi awal
terdapat 22 jumlah siswa, yang sudah mencapai KKM ada 17 siswa dengan
presentase 68,18% dan siswa belum mencapai KKM ada 5 dengan presentase
31,82%.
Penelitian melakukan tindakan siklus II pada hari Rabu, 3 Mei 2017
dan Selasa, 9 Mei 2017. Melalui diagram pada gambar 4.2 diketahui nilai rata-
rata ulangan siswa pada siklus IIsebesar 81. Dari hasil yang diperoleh ada 25
siswa dengan presentase 92,55% sudah mencapai KKM, dan 2 siswa belum
mencapai KKM dengan presentase 7,45%. Dengan standar nilai KKM yang
sudah ditentukan yaitu 65.
Berdasarkan data tersebut, maka dapat digambarkan persentase
pencapaian hasil belajar siswa pada siklus II sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Gambar 4.4 Diagram Peningkatan Persentase KKM Siklus II
Diagram di atas menunjukkan bahwa telah ada peningkatan
pencapaian hasil belajar IPA siklus IIdibanding dengan siklus I. Persentase
pencapaian KKM siklus I 88,89%, sedang persentase pencapaian KKM siklus
II 92,55% dengan selisih persentase 3.66% telah mengalami peningkatan.
Tabel 4.9 Rangkuman Capaian Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklua II
No. Variabel Indikator Kondisi
Awal
Siklus I Siklus II
Target Capaian Target Capaian
1 Hasil
Belajar
Siswa
Rata-rata
nilai
ulangan
70,6
65
76,3
70
81
Persentase
jumlah
siswa sudah
mencapai
KKM
68,18%
79%
88,89%
82%
92,55%
Berdasarkan hasil analisis data tingkat ketuntasan dan hasil belajar
siklus I mencapai 88,89% dengan rata-rata 76,3 dari 70. Dengan peningkatan
nilai hasil belajar 5,7. Pada Pelaksanaan tindakan siklus II mencapai 92,55%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
dengan rata-rata 81. Peningkatan prestasi belajar siswa dari nilai rata-rata
kelas 70,6 menjadi 81 adanya peningkatan nilai hasil belajar 10,4.
Peningkatan hasil belajar siswa seperti yang ditunjukkan pada tabel
4.9dipengaruhi dengan adanya proses pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran mind mapping. Siswa menyukai hal-hal baru, dengan
begitu perlu proses pembelajaran menarik yang mampu memotivasi dalam
belajar. Dalam hal ini mind mapping dapat menjadi salah satu alternatif dalam
pembelajaran inovatif. Sani (2013:240) menjelaskan kegiatan ini sebagai
upaya yang dapat mengoptimalkan fungsi otak kiri dan kanan, yang kemudian
dalam aplikasinya sangat membantu untuk memahami masalah dengan cepat
karena telah terpetakan.Selain siswa membutuhkan wujud benda kongkret
dalam belajar, siswa perlu merekam ingatan dan menampung daya
imajinasinya. Melalui beberapa langkah model mind mappingseperti
menyampaikan kompetensi, mengemukakan masalah membantu siswa
memberi dorongan untuk belajar dari rasa ingin tahunya. Hal ini terlihat saat
tanya jawab siswa mencari-mencari jawabandari sebuah permasalah seperti
“coba perlihatkan kedua pergelangan tangan kalian, lalu gosokan kedua
pergelangan. Apa yang dapat kalian rasakan?”. Lalu pada saat masuk dalam
kelompok siswa sudah mulai terlibat aktif dengan diskusi atau obrolan dengan
teman hal ini ditunjukkan dengan motivasi belajar siswa yang mengalami
peningkatan. Kemudian pada tahap pembuatan mind mapping dan presentasi
siswa cukup antusias saling melihat hasil karya teman, bersaing dan memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
apresiasi setiap kelompok. Pada akhir kesimpulan siswa merasa senang
selama proses pembelajaran karena melibatnya siswa, begitu juga semangat
belajar dapat ditunjukkan dengan karya-karyanya berupa mind mapping.
Dengan begitu melalui penerapan model mind mapping dapat
membantu siswa dalam proses pembelajaran untuk terlibat aktif dan berkreasi,
sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dan hasil belajar baik
pemahaman materi dan keterampilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
BAB V
PENUTUP
Pada bab ini, peneliti membahas kesimpulan, keterbatasan masalah
dan saran setelah pelaksanaan penelitian.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab IV, maka peneliti dapat
menyimpulkan sebagai berikut:
1. Upaya peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar siswa kelas II SD N
Sarikarya tahun ajaran 2016/2017 dalam pelajaran IPAKD 3.1
“Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya, dan bunyi)
yang ada di lingkungan sekitar.” dan KD 3.2 “Mengidentifikasi jenis energi
yang paling sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya.”.
Dilakukan dengan tujuh langkah model mind mapping sebagai berikut :
menyampaikan kompetensi, mengemukakan masalah, pembagian kelompok,
mencatat hasil diskusi, membacakan hasil diskusi, membuat mind mapping,
mempresentasikan mind mapping, dan membuat kesimpulan.
2. Penerapan model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada KD 3.1 “Mengidentifikasi
sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di
lingkungan sekitar.” dan KD 3.2 “Mengidentifikasi jenis energi yang paling
sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya.”. Hal ini
ditunjukkan pada peningkatan rata-rata skor motivasi belajar siswa dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
kondisi awal 51,31 (rendah), pada siklus I menjadi 77,12 (tinggi), dan pada
siklus II menjadi 81,44 (tinggi).
3. Penerapan model pembelajaran mind mapping dapat meningkatkan hasil
belajar siswa dalam mata pelajaran IPA pada KD 3.1 “Mengidentifikasi
sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya, dan bunyi) yang ada di
lingkungan sekitar.” dan KD 3.2 “Mengidentifikasi jenis energi yang paling
sering digunakan di lingkungan sekitar dan cara menghematnya.” Hal ini
ditunjukkan dari peningkatan nilai rata-rata ulangan dari kondisi awal 70,6,
pada siklus I diperoleh nilai 76,3, dan pada siklus II meningkat menjadi 81.
Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM (65) meningkat dari kondisi
awal 68,18%, pada siklus I menjadi 88,89% dan pada siklus II menjadi
92,55%.
B. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menyadari adanya keterbatasan peneliti
sebagai berikut :
1. Peneliti mengalami keterbatasan dalam mencari sumber bacaan mengenai
mind mapping, oleh karena bacaan yang membahas terkait mind mapping
terbatas.
2. Peneliti membutuhkan waktu lebih pada pengerjaan soal evaluasi dan lembar
observasi siswa karena keterbatasan siswa ada yang belum bisa membaca
dengan lancar, sehingga membutuhkan bantuan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
3. Keterbatasan waktu menjadikan pengerjaan mind mapping kurang maksimal.
Karena hal itu peneliti membatasi waktu saat pengerjaan mind mapping.
C. Saran
Berdasarkan keterbatasan penelitian yang dialami peneliti, berikut
beberapa saran yang diberikan:
a. Sebelum melakukan penelitian, peneliti sebaiknya mencari sumber tentang
mind mapping lebih mendalam.
b. Sebelum melakukan penelitian, peneliti sebaiknya melakukan manajemen
waktu dengan baik, sehingga waktu proses pembelajaran dapat berjalan
dengan lancar sesuai dengan tujuan penelitian. Hal ini bisa dikonsultasikan
dengan pihak guru ataupun sekolah.
c. Bagi peneliti selanjutnya, sebaiknya mengenal karakteris siswa lebih
menyeluruh sehingga waktu pembagian kelompok dapat berjalan dengan
diskusi dua arah.
d. Bagi peneliti selanjutnya upayakan agar kreatifitas anak tetap mengalir tanpa
dibatasi oleh jam pelajaran, sehingga anak mempunyai kreatifitas dari rasa
ingin tahunya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. 2011. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosodakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2010.Penelitian tindakan. Yogyakarta:Aditya Media.
Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Buzan, Tony. 2007. Buku Pintar Mind Map Untuk Anak.Jakarta : PT Gramedia.
Buzan, Tony. 2008. Buku Pintar Mind Map.Jakarta : PT Gramedia.
Hamalik, Oemar. 1994. Media Pembelajaran. Bandung :PT. Citra aditya bakti.
Iskandar, Srini M. 1996. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta :Depdiknas.
Karwati dan Doni. 2014. Manajemen kelas classroom management. Bandung :
Alfabeta
Kompri. 2015.Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Kusumah, Wijaya. & Dedi Dwitagama. 2010.Mengenal Penelitian Tindakan Kelas.
Jakarta: Indeks.
Mertler, Craig A. 2014. Penelitian Tindakan Kelas: meningkatkan sekolah dan
memberdayakan pendidik. Jakarta: Indeks
Uno, Hamzah B. (2006). Teori Motivasi dan Pengukurannya Analisis di Bidang
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Uno, Hamzah B. dan Nurdin Mohamad. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAIKEM.
Jakarta : Bumi Aksara.
Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Rohmah. 2012. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta : Teras.
Rusman. 2012. Model-model Pemebalarajan Pengembangan Profesionalisme
GuruJakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sudijono, Anas. 2011. Penghantar Evaluasi Pendidikan. Jakara: Rajawali Pers.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.
Ramaja Rosdakarya.
Suhana, Cucu. 2014. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung :PT. Refika Aditama.
Sulistyorini. 2009. Evaluasi Pendidikan: dalam meningkatakan mutu pendidikan.
Yogyakarta: Teras.
Sugiyono. 2012. Metode Peneltian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta
Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi hasil
belajar. Bandung: Remaja Rosadarkarya
Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Pustaka Book
Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran IPA di Sekolah. Dasar: Jakarta:
Sani, Abdullah Ridwan. 2013. Inovasi Pembelajaran. Bumi Aksara : Jakarta
Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenata Media
Grup.
Santrock, John W. 2007. Perkembangan Anak. Jakarta :Erlangga.
Sanjaya, W. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenata Media Grup.
Sardiman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: CV. Rajawali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kencana.
Tampubolon, Saur. 2013.Penelitian Tindakan Kelas: sebagai pengembangan profesi
pendidik dan keilmuan. Jakarta: Erlangga
Widoyoko, Eko Putro. 2012. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta :
Pustaka Pelajar.
Winkel, W.S. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
LAMPIRAN I
SURAT PENGANTAR PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
LAMPIRAN II
VALIDASI INSTRUMEN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
LAMPIRAN III
VALIDASI PERANGKAT
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
LAMPIRAN IV
DATA KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
LAMPIRAN V
DATA NILAI SISWA TAHUN AJARAN 2015/2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
LAMPIRAN VI
PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Silabus Pembelajaran
Nama Sekolah : SD N Sarikarya
Mata Pelajaran : IlmuPengetahuanAlam
Kelas/Semester : II/II
Alokasi waktu : 4 x 35 menit
Standar Kompetensi : 3. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan
kegunaannya.
SiklusdanP
ertemuan
StandarKompe
tensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi
Pokok
KegiatanPembelajaran Alokasi
waktu
Sumber Penilaian
Siklus 1
Pertemuan I
3. Mengenal
berbagai
sumber energi
yang sering
dijumpai dalam
kehidupan
sehari-hari dan
kegunaannya.
3.1.
Mengidentifi
kasi sumber-
sumber
energi
(panas,
listrik,
cahaya dan
bunyi) yang
ada di
lingkungan
sekitar
3.1.1
Mengidentifikasi
sumber energi
panas yang ada
di lingkungan
sekitar.
3.1.2
Mengidentifikasi
sumber energi
listrik yang ada
di lingkungan
sekitar.
3.1.3
Menyebutkan
contoh alat yang
menghasilkan
energi panas dan
Sumber
energi
panasdan
energi
listrik
Pertemuan 1
a. Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
rencana kegiatan
b. Guru member motivasi
siswa
c. Guru mengemukakan
konsep/permasalah
d. Guru membagi siswa
dalam 8 kelompok,
setiap kelompok terdiri
dari 2-3 siswa.
e. Guru menyajikan
informasi tentang
macam-macam sumber
energi dengan sebuah
gambar
2jp
- Anwar,
Sjaeful dan
Cucu
Suhendar.
2008. Mari
Belajar
Ilmu
Pengetahua
n Alam 2.
Jakarta:
Pusat
Perbukuan
Departeme
nPendidika
nNasional.
- Sulistyanto,
Heridan
Jenis
penilaian
: Tes dan
Non Tes
Bentuk
Tes:
LKS,
PG
(Pilihan
Ganda)
Non Tes:
Lembar
observasi,
lembar
penilaian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
energi listrik.
3.1.4Menggali
kegunaan energi
panas dan energi
listrik yang dapat
dimanfaatkan
dalam kehidupan
sehari-hari.
f. Siswa mengerjakan LKS
secara berkelompok
g. Siswa mencatat hasil
diskusi kelompok
mendapat arahan dari
guru
h. Secara bergantian
perwakilan kelompok
membacakan hasil
diskusi
i. Siswa membuat mind map
/peta pikiran
j. Siswa mempresentasikan
hasil kerjanya
k. Siswa dan guru menarik
kesimpulan tentang
materi pelajaran
Edy
Wiyono.20
08. Ilmu
Pengetahua
n Alam 2.
Jakarta
:Pusat
Perbukuan
Departeme
nPendidika
nNasional.
siswa.
Siklus 1
Pertemuan II
3.1.
Mengidentifi
kasi sumber-
sumber
energi
(panas,
listrik,
cahaya dan
bunyi) yang
ada di
lingkungan
sekitar
3.1.1
Mengidentifikasi
sumber energy
cahaya yang ada
di lingkungan
sekitar.
3.1.2
Mengidentifikasi
sumber energi
bunyi yang ada
di lingkungan
sekitar.
Sumber
energi
cahaya
dan
energi
bunyi
Pertemuan II
a.Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
rencana kegiatan
b.Guru member motiva
sisiswa
c.Guru mengemukakan
konsep/permasalah
d.Guru membagi siswa
dalam 8 kelompok,
setiap kelompok terdiri
dari 2-3 siswa.
2jp
- Isnawati,
Yustina
SaridanAgn
es 2010.
Ilmu
Pengetahua
n Alam II.
Jakarta:
Pusat
Perbukuan,
Departeme
nPendidika
Jenis
penilaian
: Tes, dan
Non Tes
Bentuk
Tes:
LKS,
PG
(Pilihan
Ganda)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
3.1.3
Mengidentifikasi
sumber energi
lain yang dapat
ditemui di
lingkungan
sekitar.
3.1.4
Menyebutkan
contoh alat yang
menghasilkan
energi cahaya
dan bunyi.
3.1.5Menggali
kegunaan energi
cahaya dan
energi bunyi
yang dapat
dimanfaatkan
dalam kehidupan
sehari-hari.
e.Guru menyajikan
informasi tentang
macam-macam sumber
energi dengan sebuah
video
f.Siswa mengerjakan LKS
secara berkelompok
g.Siswa mencatat hasil
diskusi kelompok
mendapat arahan dari
guru
h.Secara bergantian
perwakilan kelompok
membacakan hasil
diskusi
i.Siswa membuat mind map
/petapikiran
j.Siswa mempresentasikan
hasil kerjanya
k.Siswa dan guru menarik
kesimpulan tentang
materi pelajaran
nNasional.
- Purwati,
Sri. 2008.
Ilmu
Pengetahua
n Alam 2.
Jakarta
:Pusat
Perbukuan
Departeme
nPendidika
nNasional.
- Rositawaty,
S. danAris
Muharam.
2008.
Senang
Belajar
Ilmu
Pengetahua
n Alam 2.
Jakarta
:Pusat
Perbukuan
Departeme
nPendidika
nNasional.
Non Tes :
Lembar
observasi,
Lembar
penilaian
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1 PERTEMUAN I
Satuan Pendidikan : SD Negeri Sarikarya
Kelas / Semester : II/1I
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Energi dan Perubahannya
3. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
B. Kompetensi Dasar
3.1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya, dan
bunyi) yang ada di lingkungan sekitar.
C. Indikator
Kognitif
3.1.1 Mengidentifkasi sumber energi panas yang ada di lingkungan sekitar.
3.1.2 Mengidentifikasi sumber energi listrik yang ada di lingkungan sekitar.
3.1.3 Menyebutkan contoh alat yang menghasilkan energi panas dan energi
listrik.
3.1.4 Menggali kegunaan energi panas dan energi listrik yang dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat
maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Mempresentasikan hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
D. TujuanPembelajaran
Kognitif
3.1.1 Siswa mampu mengidentifkasi sumber energi panas yang ada di
lingkungan sekitar.
3.1.2 Siswa mampu mengidentifikasi sumber energi listrik yang ada di
lingkungan sekitar.
3.1.3 Siswa mampu menyebutkan contoh alat yang menghasilkan energi
panas dan energi listrik.
3.1.4 Siswa mampu menggali kegunaan energi panas dan energi listrik yang
dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap kerja sama terhadap pelajaran
dengan berpendapat maupun menyimpulkan sesuatu selama
pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran
dengan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.
E. Materi
IPA : Sumber energi (panas dan listrik) dan kegunaannya (terlampir)
F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontruktivisme
Model : Mind Mapping
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanyajawab, dan Penugasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pembuka
a. Siswa dan guru saling mengucapkan salam.“Selamat
pagi anak-anak”
b. Guru menanyakan mengenai jam istirahatnya,
“Bagaimana istirahatnya, sudahkah merasa kenyang
setelah jajan tadi?. Kalau istirahat jajannya
diperhatikan ya jangan sembarangan.”
c. Guru memberi informasi tujuan pembelajaran,
rencana kegiatan “Hari ini kita akan belajar IPA
mengenal sumber energi (panas dan listrik) yang
sering dipakai dan kegunaannya ”.(Langkah 1 :
menyampaikan kompetensi)
d. Guru mengajak siswa memotivasi dengan ice
breaking, “Permainan Warna”
10 menit
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
a. Guru bertanya pada siswa yang pertama, “Coba
perlihatkan kedua pergelangan tangan kalian, lalu
gosokan kedua pergelangan. Apa yang dapat kalian
rasakan?”. Kedua, “Siapa yang disini mempunyai
televisi? Taukah kenapa televisi dapat menyala?”.
(Langkah 2 : mengemukakan
konsep/permasalahan)
b. Siswa menjawab pertanyaan guru.
Elaborasi
a. Guru menampilkan sebuah contoh gambar sumber
energi panas dan energi listrik.
b. Guru bertanya pada siswa, “Ayo sebutkan apa saja
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
contoh energi panas dan energi listrik?”.
c. Guru menanyakan,”coba lihat apa yang ada
disekitar kalian taukah alat-alat penghasil dari
energi panas dan energi listrik?”.
d. Siswa diminta mengerjakan LKS dengan
melakukan diskusi bersama teman sebangku.
e. Guru memberi contoh kegunaan energi panas dan
energi listrik dalam kehidupan sehari-hari.
f. Siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok (berisi 3-4
orang). (Langkah 3 : membentuk kelompok)
g. Siswa diminta mendiskusikan hasil kerja LKS yang
berisi materi energi panas dan energi listrik.
h. Tiap kelompok mencatat alternatif jawaban dari
hasil diskusi. (Langkah 4 : mencatat hasil diskusi).
i. Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dan
guru mencatat di papan tulis dan mengelompokkan
sesuai kebutuhan. (Langkah 5 : membacakan hasil
diskusi)
j. Guru mengajarkan bagaimana membuat mind map
tentang energi (panas dan listrik) dan langkah-
langkahnya dengan memberikan contoh.
k. Siswa diberikan kertas oleh guru yang digunakan
untuk membuat mind map dengan cara berdiskusi
kelompok.
l. Siswa diminta membuat mind map (peta pikiran)
atau diagram berdasarkan jawaban yang telah
didiskusikan.(Langkah 6 : membuat peta
pikiran/mind map)
m. Guru memantau pekerjaan siswa “Apakah ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
kesulitan? Apakah sudah selesai?”.
n. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. “Siapa
yang berani mempresentasikan hasil kerjanya lebih
dulu?” (Langkah 7 : menjelaskan ide peta
pikirannya)
o. Siswa dan guru membahas hasil kerja secara
bersama-sama.
p. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.
Konfirmasi
a. Guru memberikan penguatan tentang kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung dengan cara
bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang
belum dipahami maupun membenarkan yang belum
tepat.
Kegiatan
Penutup
a. Siswa dan guru menarik kesimpulan tentang materi
pelajaran yang telah berlangsung pada hari ini.
(Langkah 8 : membuat kesimpulan)
b. Guru dan siswa melakukan refleksi bersama, ”Perlu
kalian ketahui sumber energi disekitar kita
sangatlah banyak dan mempunyai kegunaannya
bukan”.
c. Guru dan siswa saling mengucap salam.
d. Guru menutup pembelajaran hari ini.
10
Menit
H. Alat dan Bahan
Alat tulis, buku tulis, kertas, pensil warna, gunting, dan kertas kosong
(membuat mind map)
I. Media
Lembar kerja siswa, dan contoh gambar sumber energi panas dan listrik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
J. Sumber
- Anwar, Sjaeful dan Cucu Suhendar. 2008. Mari Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
- Isnawati, Yustina SaridanAgnes Rini W. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam II.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Purwati, Sri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
- Rositawaty, S. dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
- Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
K. Penilaian Pembelajaran
1. Prosedur Penilaian : Penilaian Proses
2. Jenis Penilaian : Non tes dan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
RUBRIK PENILAIAN
1. Rubrik Penilaian Produk Mind Map
Aspek Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kelengkapan
materi
Materi yang ditulis
tidak ada
hubungannya
dengan materi yang
dipelajari
Menuliskan
sebagian materi
yang sudah
dipelajari
Menuliskan
materi secara
lengkap yang
sudah dipelajari
si Mampu
menjelaskan 1
pokok bahasan dari
materi
Mampu
menjelaskan 2
pokok bahasan
dari materi
Mampu
menjelaskan
bahasan materi
sesuai perintah
dan benar
Estetika
a. Pemakaian
warna
b. Pemakaian
gambar yang
sesuai dengan
materi
c.Pemakaian garis
dan bentuk
c. Tulisan jelas
dan rapi
Muncul 1 aspek Hanya 2-3 aspek
Tercapai semua
aspek estetika.
*Total Skor 9
Penilaian Mind Map= x 100
2. Rubrik Penilaian Afektif
Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kerjasama
- Memberikan ide
-Mendengarkan
ide
- Terlibat bekerja
dalam kelompok
Siswa
berkerjasama
hanya dengan
melakukan 1
indikator
Siswa
bekerjasama
hanya dengan
melakukan 2
indikator
Siswa
bekerjasama
dengan
melakukan
semua indikator
Tanggung jawab
-Mencari sumber
-Menulis
-Berperan aktif
menyelesaikan
tugas
Siswa ikut
bertanggung jawab
dengan melakukan
1 indikator
Siswa ikut
bertanggung
jawab dengan
melakukan 2
indikator
Secara
bertanggung
jawab dengan
melakukan
semua indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
*Skor Nilai 6
Penilaian Afektif = x 100
3. Rubruk Penilaian Psikomotorik
Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Penguasaan
materi
Siswa mampu
menjelaskan mind
map yang dibuat
namun harus
membaca catatan
Siswa mampu
menjelaskan
mind map yang
dibuat namun
kadang harus
membaca
catatan
Siswa mampu
menjelaskan
mind map yang
dibuat tanpa
membaca
catatan
Suara Suara siswa
terdengar namun
hanya bagian depan
kelas
Suara siswa
terdengar namun
hanya sapai
bagian tengah
kelas
Suara siswa
terdengar jelas
keseluruhan
ruang kelas
Sikap Siswa tidak
bersikap sopan dan
tidak menguasai
kelas
Siswa bersikap
sopan namun
tidak mampu
menguasai kelas
dan sebaliknya
Siswa bersikap
sopan dan
mampu
menguasai kelas
*Skor Total 9
Penilaian Psikomotorik = x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran materi
A. Sumber-Sumber Energi
1. Energi Panas
Pengertian energi panas
Energi panas dihasilkan oleh sumber energi panas. Energi panas adalah
sebuah energi yang sangat penting bagi manusia. Dengan berbagai sumber eneriy
panas di dunia akan membuat kegiatan manusia semakin mudah. Energi panas
sendiri adalah sebuah energi yang menghasilkan panas dan jika energi panas
diberikan pada sebuah benda maka akan membuat perubahan suhu pada benda
tersebut. Sedang sumber tenaga panas sendiri adalah sebuah benda yang bisa
menghasilkan panas.
Sumber energi panas
Panas merupakan bentuk energi. Energi panas dihasilkan oleh panas suatu
benda. Contoh sumber panas energi benda adalah panas matahari, panas bumi,
dan uap panas. Semua energi panas itu dapat digunakan untuk kesejateraan
manusia. Misalnya sumber uap panas digunakan untuk pembangkit tenaga listrik.
Pembangkit listrik yang di bangkitkan oleh uap panas dinamakan Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan masih ada Pembangkit Listrik Tenaga Panas
Bumi (PLTP)
Fungsi energi panas
Matahari, api, dan listrik merupakan penghasil energi panas. Pertama adalah
matahari, matahari adalah sebuah energi panas terbesar di alam semesta. Energi
panas juga sangat bermanfaat bagi manusia, seperti memasak dan mengeringkan
baju dengan menggunakan energi panas. Dengan adanya panas orang bisa
mengatur suhu tubuhnya sehingga manusia bisa bertahan hidup. Sumber energi
panas juga cukup banyak dan bisa digunakan dalam berbagai kegiatan manusia.
Contohnya : Kompor - untuk memasak, Dispenser – untuk membuat air hangat,
magic jar – untuk memasak dsb.
Gambar 1.1 Kompor gas
2. Energi Listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Manfaat energi listrik
Listrik merupakan salah satu energi yang sangat penting bagi kehidupan
manusia dan tidak dapat dipisahkan. Hal ini disebabkan karena hampir sebagian
kebutuhan manusia berupa peralatan yang menggunakan listrik sebagai
energinya. Semisal saja kipas angin, televisi, mesin cuci, dan komputer.
Macam pembangkit listrik di antaranya adalah Pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), Pembangkit Listrik
Tenaga Gas Uap (PLTGU), dll. Sumber energi listrik berasal dari pembangkit
listrik. Pembangkit listrik disebut juga generator. Generator menyalurkan listrik
ke rumah penduduk. Karena energi listrik banyak digunakan dalam rumah
tangga. Benda di rumah banyak menggunakan energi listrik, misalnya televisi,
lampu belajar, kipas angin dsb.
(a) Televisi (b) Kipas angin
Gambar 1.4 Sumber energi listrik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran soal
Lampiran soal
1a. lembar kerja siswa I
Ib. Lembar kerja siswa I
Coba kamu sebutkan benda-benda
Ayo Pikirkan Bersama
Temanmu Lihat alat – alat yang ada di bawah ini!
Apa sumber energi yang diperlukan
Tuliskan dibukumu seperti contoh
Contoh :
Kincir Angin
Sumber energi angin
1.
___________
___________________ 4.
____________
2. __________________
______________
____________________ 5.
______________
3. ____________________
____________
_____________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Ib. Lembar kerja siswa I
Coba kamu sebutkan benda-benda
Yang menghasilkan energi panas, cahaya, dan bunyi
No.
Sumber energi
panas
Kegunaan sumber
energi panas
Benda yang
menghasilkan
energi panas
1. Mengeringan
pakaian
lampu
2.
3.
4.
5.
No.
Sumber energi
listrik
Kegunaan sumber
energi listrik
Benda yang
menghasilkan
energi listrik
1. Menghidupkan
lampu
2.
3.
4.
5.
Ib. Penilaian
Skor = (Skor total x 10) : 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
2a. lembar kerja siswa II
Nama : 1.
2.
3.
Kelompok :
A. Tujuan dapat membuat mind map tentang sumber energi.
B. Alat dan Bahan
1) Kertas putih
2) Pensil warna
3) Crayon
C. Langkah kegiatan
1) Buatlah mind map materi tentang sumber energi panas dan energi listrik
langkah sebagai berikut :
a. Siapkan kertas putih kalian, lalu tentukan ide utama yang dimulai dari
bagian tengah kertas kosong.
b. Ide utama sudah ditentukan, kalian dapat menggunakan gambar
(simbol) yang ada. Gambar bermakna seribu kata, yang membuat kita
tetap terfokus, dan konsentrasi.
c. Jangan lupa, gunakan warna yang menarik agar mind map yang kalian
buat akan lebih hidup dan menyenangkan.
d. Langkah selanjutnya, hubungkan cabang-cabang utama pada gambar
pusat. Lalu, hubungkan pula cabang-cabang tingkat dua ke tingkat
satu, dan seterusnya dengan menggunakan garis hubung yang
melengkung.
e. Kemudian, tuliskan satu kata kunci untuk setiap garis.
f. Langkah terakhir, gunakan gambar yang sesuai pada setiap cabang
untuk memperjelas kata kunci.
2) Jika selesai mengerjakan, presentasikan hasil mind map di depan kelas.
3) Mintalah saran/komentar dari guru maupun teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 1 PERTEMUAN II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Sarikarya
Kelas / Semester : II/1I
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Energi dan Perubahannya
4. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
B. Kompetensi Dasar
4.1. Mengidentifikasi sumber-sumber energi (panas, listrik, cahaya, dan
bunyi) yang ada di lingkungan sekitar.
C. Indikator
Kognitif
3.1.5 Mengidentifikasi sumber energi cahaya yang ada di lingkungan
sekitar.
3.1.6 Mengidentifikasi sumber energi bunyi yang ada di lingkungan sekitar.
3.1.7 Mengidentifikasi sumber energi lain yang dapat ditemui di lingkungan
sekitar.
3.1.8 Menyebutkan contoh alat yang menghasilkan energi cahaya dan energi
bunyi.
3.1.9 Menggali kegunaan sumber energi cahaya dan energi bunyi yang dapat
dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat
maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.2 Mempresentasikan hasil diskusi
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
3.1.1 Siswa mampu mengidentifikasi sumber energi cahaya yang ada di
lingkungan sekitar.
3.1.2 Siswa mampu mengidentifikasi sumber energi bunyi yang ada di
lingkungan sekitar.
3.1.3 Siswa mampu mengidentifikasi sumber energi lain yang dapat ditemui
di lingkungan sekitar.
3.1.4 Siswa mampu menyebutkan contoh alat yang menghasilkan energi
cahaya dan energi bunyi.
3.1.5 Siswa mampu menggali kegunaan sumber energi cahaya dan energi
bunyi yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran
dengan berpendapat maupun menyimpulkan sesuatu selama
pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran
dengan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.2 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.
E. Materi
IPA : Sumber energi (cahaya dan bunyi) dan kegunaannya (terlampir)
F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontruktivisme
Model : Mind Mapping
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanyajawab, dan penugasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pembuka
a. Siswa dan guru saling mengucapkan salam.“Selamat
pagi anak-anak”
b. Guru menanyakan mengenai jam istirahatnya,
‘Bagaimana istirahatnya, sudahkah merasa kenyang
setelah jajan tadi?” Kalau istirahat jajannya
diperhatikan ya jangan sembarangan.
c. Guru memberi informasi tujuan pembelajaran,
rencana kegiatan “Hari ini kita akan belajar IPA
mengenai sumber energy (cahaya dan bunyi) dan
kegunaannya” (Langkah 1 : menyampaikan
kompetensi)
d. Guru mengajak siswa memotivasi dengan ice
breaking,”Permainan warna”
10 menit
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
a. Guru bertanya pada siswa yang pertama, “Adakah
yang tau kenapa kita tidak dapat melihat ditempat
gelap?, lalu menanyakan kenapa kita memerlukan
cahaya?”. Kedua “Perlihatkan telapak tangan kalian,
diangkat tinggi-tinggi lalu gabung kedua telapak
tangan tersebut, apakah terdengar sesuatu?”
(Langkah 2 : mengemukakan konsep/permasalah)
b. Siswa menjawab pertanyaan guru.
Elaborasi
c. Guru menampilkan sebuah video tentang sumber
energi cahaya dan energi bunyi.
d. Guru bertanya pada siswa, “Ayo masih ingatkah apa
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
saja contoh sumber energi cahaya dan bunyi?”.
e. Guru menanyakan, “coba ingat apa yang ada
disekitar kalian sebutkan alat-alat penghasil energi
dari energi cahaya dan bunyi?”.
f. Siswa diminta mengerjakan LKS dengan melakukan
diskusi bersama teman sebangku.
g. Guru memberi contoh kegunaan energi cahaya dan
bunyi dalam kehidupan sehari-hari dengan
melakukan sebuah peraga (aktivitas fisik).
h. Siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok (berisi 3-4
orang). (Langkah 3 : membentuk kelompok)
i. Siswa diminta mendiskusikan hasil kerja LKS yang
berisi materi energi cahaya dan energi bunyi.
j. Tiap kelompok mencatat alternatif jawaban hasil
diskusi. (Langkah 4 : mencatat hasil diskusi).
k. Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dan
guru mencatat di papan tulis dan mengelompokkan
sesuai kebutuhan. (Langkah 5 : membacakan hasil
diskusi)
l. Guru mengajarkan bagaimana membuat mind map
tentang energi (cahaya dan bunyi)dan langkah-
langkahnya dengan memberikan contoh.
m. Siswa diberikan kertas oleh guru yang digunakan
untuk membuat mind map dengan cara berdiskusi
kelompok.
n. Siswa diminta membuat mind map (peta pikiran)
atau diagram berdasarkan jawaban yang telah
didiskusikan. (Langkah 6 : membuat peta
pikiran/mind map)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
o. Guru memantau pekerjaan siswa. “Apakah ada
kesulitan? Apakah sudah selesai?”.
p. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. “Siapa yang
berani mempresentasikan hasil kerjanya lebih
dulu?”. (Langkah 7 : menjelaskan ide peta
pikirannya)
q. Siswadan guru membahas hasil kerja secara
bersama-sama.
r. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.
Konfirmasi
s. Guru memberikan penguatan tentang kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung dengan cara
bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang belum
dipahami maupun membenarkan yang belum tepat.
Kegiatan
Penutup
a. Siswa dan guru menarik kesimpulan tentang materi
pelajaran yang telah berlangsung pada hari ini.
(Langkah 8 : membuat kesimpulan)
b. Guru dan siswa melakukan refleksi bersama, ”Perlu
kalian ketahui sumber energi disekitar kita sangatlah
banyak dan mempunyai kegunaannya bukan”.
c. Guru dan siswa saling mengucap salam.
d. Guru menutup pembelajaran hari ini.
10
menit
H. Alat dan Bahan
Alat tulis, buku tulis, kertas, pensil warna, gunting, kertas kosong (membuat
mind map), dan proyektor
I. Media
Lembar kerja siswa, dan video sumber energi cahaya dan bunyi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
J. Sumber
- Anwar, Sjaeful dan Cucu Suhendar. 2008. Mari Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
- Isnawati, Yustina SaridanAgnes Rini W. 2010. Ilmu Pengetahuan Alam II.
Jakarta: PusatPerbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
- Purwati, Sri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
- Rositawaty, S. dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
- Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
K. Penilaian Pembelajaran
3. Prosedur Penilaian : Penilaian Proses
4. Jenis Penilaian : Non tes dan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
RUBRIK PENILAIAN
1. Rubrik Penilaian Produk Mind Map
Aspek Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kelengkapan
materi
Materi yang ditulis
tidak ada
hubungannya dengan
materi yang
dipelajari
Menuliskan
sebagian materi
yang sudah
dipelajari
Menuliskan materi
secara lengkap
yang sudah
dipelajari
Isi Mampu menjelaskan
1 pokok bahasan dari
materi
Mampu
menjelaskan 2
pokok bahasan
dari materi
Mampu
menjelaskan
bahasan materi
sesuai perintah dan
benar
Estetika
a. Pemakaian
warna
b. Pemakaian
gambar yang
sesuai dengan
materi
d. Tulisan jelas
dan rapi
Muncul 1 aspek Hanya 2-3 aspek
Tercapai semua,
aspek estetika
*Total Skor 9
Penilaian Mind Map = x 100
2. Rubrik Penilaian Afektif
Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kerjasama
- Memberikan ide
-Mendengarkan ide
- Terlibat bekerja
dalam kelompok
Siswa
berkerjasama
hanya dengan
melakukan 1
indikator
Siswa
bekerjasama
hanya dengan
melakukan 2
indikator
Siswa
bekerjasama
dengan
melakukan semua
indicator
Tanggung jawab
-Mencari sumber
-Menulis
-Berperan aktif
menyelesaikan
tugas
Siswa ikut
bertanggung
jawab dengan
melakukan 1
indikator
Siswa ikut
bertanggung
jawab dengan
melakukan 2
indikator
Secara
bertanggung
jawab dengan
melakukan semua
indikator
*Skor Nilai 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Penilaian Afektif = x 100
3. Rubruk Penilaian Psikomotorik
Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Penguasaan materi Siswa mampu
menjelaskan mind
map yang dibuat
namun harus
membaca catatan
Siswa mampu
menjelaskan mind
map yang dibuat
namun kadang
harus membaca
catatan
Siswa mampu
menjelaskan mind
map yang dibuat
tanpa membaca
catatan
Suara Suara siswa
terdengar namun
hanya bagian
depan kelas
Suara siswa
terdengar namun
hanya sapai
bagian tengah
kelas
Suara siswa
terdengar jelas
keseluruhan ruang
kelas
Sikap Siswa tidak
bersikap sopan
dan tidak
menguasai kelas
Siswa bersikap
sopan namun
tidak mampu
menguasai kelas
dan sebaliknya
Siswa bersikap
sopan dan mampu
menguasai kelas
*Skor Total 9
Penilaian Psikomotorik = x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran materi
A. Sumber-Sumber Energi
1. Energi Cahaya
(a) Siang hari (b) Malam hari
Gambar 1.3 Gambar kenampakan siang dan malam hari
Pengertian energi cahaya
Mengapa malam hari gelap? Mengapa siang hari terang? Matahari
merupakan sumber energi cahaya sehingga siang hari tampak terang. Saat malam
hari gelap, kita menggunakan lampu senter yang dapat menyala dengan diisi
baterai. Energi cahaya merupakan energi yang dihasilkan oleh sumber cahaya.
Energi cahaya dapat diperoleh dari benda-benda yang dapat memancarkan
cahaya.
Fungsi energi cahaya
Pada proses penglihatan, kita dapat melihat sebuah benda karena adanya
sumber cahaya yang mengenai sebuah benda lalu memantulkan ke mata kita.
Salah satunya cahaya yang dihasilkan lampu atau lilin sebagai contoh energi
cahaya. Semakin jauh dari sumber cahaya maka penglihatan kita akan menjadi
semakin tidak jelas.
Contoh energi cahaya : Matahari, lilin, korek api, lampu dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
2. Energi Bunyi
(a) Terompet (b) Gendang (c) Gitar (d) Gong
Gambar 1.2 Sumber bunyi
Pengertian energi bunyi
Energi bunyi merupakan energi yang dihasilkan dari bunyi. Manusia dapat
mendengar bunyi di setiap saat dan waktu, misalnya mendengarkan perbincangan
yang dilakukan teman kepada kita, mendengar lagu dari radio maupun
mendengar televisi dan melihat gambarnya. Sumber energi bunyi berasal dari
benda yang menghasilkan suara sehingga telinga kita bisa mengdengarnya.
Contoh energi bunyi
Benda tersebut bisa berupa alat musik dan benda lain yang dapat bergesekan
atau bertabrakan sehingga menghasilkan sumber bunyi juga. Seperti halnya
gabus yang digesek ke dinding atau telepon kabel yang terbuat dari gelas aqua
kosong yang disambungkan dengan benang (perantara).
Terompet merupakan alat musik yang berbunyi apabila ditiup, gitar berbunyi
apabila dipetik, gong dan gendang berbunyi apabila dipukul. Keempat alat musik
di atas merupakan sumber energi bunyi dan lain-lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran soal
Lampiran soal
1a. lembar kerja siswa I
Ib. Lembar kerja siswa I
Coba kamu sebutkan benda-benda
Ayo Pikirkan Bersama
Temanmu Lihat alat – alat yang ada di bawah ini!
Apa sumber energi yang diperlukan
Tuliskan dibukumu seperti contoh
Contoh :
Kincir Angin
Sumber energi angin
1.
___________
___________________ 4.
____________
2. __________________
______________
_____________________ 5.
______________
3. ____________________
____________
___ _____________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Ib. Lembar kerja siswa I
Coba kamu sebutkan benda-benda
Yang menghasilkan energi panas, cahaya, dan bunyi
No.
Sumber energi
cahaya
Kegunaan sumber
energi cahaya
Benda yang
menghasilkan
energi cahaya
1. Fotosintesis Lampu
2.
3.
4.
5.
No.
Sumber energi
bunyi
Kegunaan sumber
energi bunyi
Benda yang
menghasilkan
energi bunyi
1. Tanda komunikasi
saat berada di
jalan
Klakson
kendaraan
2.
3.
4.
5.
Ib. Penilaian
Skor = (Skor total x 10) : 16
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
2a. lembar kerja siswa II
Nama : 1.
2.
3.
Kelompok :
A. Tujuan dapat membuat mind map tentang macam sumber energy
B. Alat dan Bahan
4) Kertas putih
5) Pensil warna
6) Crayon
C. Langkah kegiatan
4) Buatlah mind map materi tentang sumber energi cahaya dan energi bunyi
langkah sebagai berikut :
D. Siapkan kertas putih kalian, lalu tentukan ide utama yang dimulai dari bagian
tengah kertas kosong.
E. Ide utama sudah ditentukan, kalian dapat menggunakan gambar (simbol) yang
ada. Gambar bermakna seribu kata, yang membuat kita tetap terfokus, dan
konsentrasi.
F. Jangan lupa, gunakan warna yang menarik agar mind map yang kalian buat
akan lebih hidup dan menyenangkan.
G. Langkah selanjutnya, hubungkan cabang-cabang utama pada gambar pusat.
Lalu, hubungkan pula cabang-cabang tingkat dua ke tingkat satu, dan
seterusnya dengan menggunakan garis hubung yang melengkung.
H. Kemudian, tuliskan satu kata kunci untuk setiap garis.
I. Langkah terakhir, gunakan gambar yang sesuai pada setiap cabang untuk
memperjelas kata kunci.
5) Jika selesai mengerjakan, presentasikan hasil mind map di depan kelas.
6) Mintalah saran/komentar dari guru maupun teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
LAMPIRAN VII
PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Silabus Pembelajaran
Nama Sekolah : SD N Sarikarya
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : II/II
Alokasi waktu : 4 x 35 menit
Standar Kompetensi : 3. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan
kegunaannya.
Siklus dan
Pertemuan
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator Materi
Pokok
Kegiatan
Pembelajaran
Alokasi
waktu
Sumber Penilaian
Siklus 2
Pertemuan I
3. Mengenal
berbagai
sumber energi
yang sering
dijumpai
dalam
kehidupan
sehari-hari dan
kegunaannya.
3.2
Mengidentifika
si jenis energi
yang paling
sering
digunakan di
lingkungan
sekitar dan cara
menghematnya
3.2.1
Menyebutkan
jenis
pemanfaatan
energi panas
yang banyak
terdapat di
lingkungan
sekitar.
3.2.2
Menyebutkan
jenis
pemanfaatan
energi listrik
yang banyak
terdapat di
pemanfa
atan
energi
(panas
dan
listrik)
dan cara
menghe
matnya.
Pertemuan 1
a. Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
rencana kegiatan
b. Guru memberi motivasi
siswa
c. Guru mengemukakan
konsep/permasalah
d. Guru membagi siswa
dalam 8 kelompok,
setiap kelompok terdiri
dari 2-3 siswa.
e. Guru menyajikan
informasi tentang
macam-macam sumber
energi dengan sebuah
2jp
- Anwar,
Sjaeful dan
Cucu
Suhendar.
2008. Mari
Belajar Ilmu
Pengetahua
n Alam 2.
Jakarta:
Pusat
Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional.
- Sulistyanto,
Heri dan
Jenis
penilaian
: Tes dan
Non Tes
Bentuk
Tes:
LKS,
PG
(Pilihan
Ganda)
Non Tes :
lembar
observasi,
lembar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
lingkungan
sekitar.
3.2.3
Menjelaskan
cara
penghematan
energi panas dan
energi listrik
yang biasa
dilakukan dalam
kehidupan
sehari-hari
gambar
f. Siswa mengerjakan LKS
secara berkelompok
g. Siswa mencatat hasil
diskusi kelompok
mendapat arahan dari
guru
h. Secara bergantian
perwakilan kelompok
membacakan hasil
diskusi
i. Siswa membuat mind
map /peta pikiran
j. Siswa mempresentasikan
hasil kerjanya
k. Siswa dan guru menarik
kesimpulan tentang
materi pelajaran
Edy
Wiyono.200
8. Ilmu
Pengetahua
n Alam 2.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional.
penilaian
siswa
Siklus 2
Pertemuan II
3.2
Mengidentifika
si jenis energi
yang paling
sering
digunakan di
lingkungan
sekitar dan cara
menghematnya
3.2.1
Menyebutkan
jenis
pemanfaatan
energi cahaya
yang banyak
terdapat di
lingkungan
sekitar.
3.2.2
Menyebutkan
Pemanfa
atan
energi
(cahaya
dan
bunyi)
dan cara
menghe
matanny
a.
Pertemuan II
a. Menyampaikan tujuan
pembelajaran dan
rencana kegiatan
b. Guru memberi motivasi
siswa
c. Guru mengemukakan
konsep/permasalah
d. Guru membagi siswa
dalam 8 kelompok,
setiap kelompok terdiri
2jp
- Isnawati,
Yustina
SaridanAgn
es 2010.
Ilmu
Pengetahua
n Alam II.
Jakarta:
PusatPerbuk
uan,
Departemen
Jenis
penilaian
: Tes, dan
Non Tes
Bentuk
Tes:
LKS
PG
(Pilihan
Ganda)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
jenis
pemanfaatan
energi bunyi
yang banyak
terdapat di
lingkungan
sekitar.
3.2.3
Menjelaskan
cara
penghematan
energi cahaya
dan energi bunyi
yang biasa
dilakukan dalam
kehidupan
sehari-hari.
dari 2-3 siswa.
e. Guru menyajikan
informasi tentang
macam-macam sumber
energi dengan sebuah
video
f. Siswa mengerjakan LKS
secara berkelompok
g. Siswa mencatat hasil
diskusi kelompok
mendapat arahan dari
guru
h. Secara bergantian
perwakilan kelompok
membacakan hasil
diskusi
i. Siswa membuat mind
map /peta pikiran
j.Siswa mempresentasikan
hasil kerjanya
k. Siswa dan guru menarik
kesimpulan tentang
materi pelajaran
Pendidikan
Nasional.
- Purwati, Sri.
2008. Ilmu
Pengetahua
n Alam 2.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional.
- Rositawaty,
S. dan Aris
Muharam.
2008.
Senang
Belajar Ilmu
Pengetahua
n Alam 2.
Jakarta :
Pusat
Perbukuan
Departemen
Pendidikan
Nasional.
Non Tes :
lembar
observasi,
lembar
penilaian
siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2 PERTEMUAN I
Satuan Pendidikan : SD Negeri Sarikarya
Kelas / Semester : II/1I
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Energi dan Perubahannya
3. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
B. Kompetensi Dasar
3.2 Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di
lingkungan sekitar dan cara menghematnya.
C. Indikator
Kognitif
3.2.1 Menyebutkan jenis pemanfaatan energi panas yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
3.2.2 Menyebutkan jenis pemanfaatan energi listrik yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
3.2.3 Menjelaskan cara penghematan dari energi panas dan energi listrik
yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat
maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Mempresentasikan hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
D. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
3.2.1 Siswa mampu menyebutkan jenis pemanfaatan energi panas yang
banyak terdapat di lingkungan sekitar.
3.2.2 Siswa mampu menyebutkan jenis pemanfaatan energi listrik yang
banyak terdapat di lingkungan sekitar.
3.2.3 Siswa mampu menjelaskan cara penghematan energi panas dan energi
listrik yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran
dengan berpendapat maupun menyimpulkan sesuatu selama
pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran
dengan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.1 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.
E. Materi
IPA : jenis pemanfaatan energi (panas dan listrik) dan cara
penghematannya (terlampir)
F. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontruktivisme
Model : Mind Mapping
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, dan penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pembuka
a. Siswa dan guru saling mengucapkan salam.“Selamat
pagi anak-anak”
b. Guru menanyakan mengenai kebiasaan sepulang
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
sekolah, “Sepulang sekolah, hal apa yang biasa
kalian lakukan?”
c. Guru memberi informasi tujuan pembelajaran,
rencana kegiatan “Hari ini kita akan belajar IPA
mengenai jenis energi panas dan energi listrik yang
sering digunakan dan cara penghematannya”.
(Langkah 1 : menyampaikan kompetensi)
d. Guru mengajak siswa memotivasi dengan ice
breaking “One-two-three-four”
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
a. Guru bertanya pada siswa “Siapa yang disini tadi
malam tidur, dan lampunya masih menyala?
Selanjutnya menanyakan kenapa sebelum tidur
sebaiknya lampu dimatikan?” (Langkah 2 :
mengemukakan konsep/permasalahan)
b. Siswa menjawab pertanyaan guru.
Elaborasi
a. Guru menampilkan sebuah contoh gambar jenis
pemanfaatan energi panas dan energi listrik.
b. Guru bertanya pada siswa, “Ayo sebutkan contoh
jenis pemanfaatan energi panas dan energi listrik
yang sering digunakan?”.
c. Guru menanyakan, “coba amati yang ada disekitar
kalian?”.
d. Siswa diminta mengerjakan LKS dengan
melakukan diskusi bersama teman sebangku.
e. Guru menguraikan pesan kenapa penghematan
energi perlu dilakukan.
f. Siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok berbeda dari
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
sebelumnya (berisi 2-3 orang). (Langkah 3 :
membentuk kelompok)
g. Siswa diminta mendiskusikan hasil kerja LKS
yang berisi materi jenis pemanfaatan energi panas
dan energi listrik.
h. Tiap kelompok mencatat alternatif jawaban hasil
diskusi. (Langkah 4 : mencatat hasil diskusi)
i. Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dan
guru mencatat di papan tulis dan mengelompokkan
sesuai kebutuhan. (Langkah 5 : membacakan hasil
diskusi)
j. Guru mengajarkan bagaimana membuat mind map
tentang energi (panas dan listrik) dan langkah-
langkahnya dengan memberikan contoh.
k. Siswa diberikan kertas oleh guru yang digunakan
untuk membuat mind map dengan cara berdiskusi
kelompok.
l. Siswa diminta membuat mind map (peta pikiran)
atau diagram berdasarkan jawaban yang telah
didiskusikan. (Langkah 6 : membuat peta
pikiran/mind map)
m. Guru memantau pekerjaan siswa “Apakah ada
kesulitan? Apakah sudah selesai?”
n. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. “Siapa
yang berani mempresentasikan hasil kerjanya lebih
dulu?” (Langkah 7 : menjelaskan ide peta
pikirannya)
o. Siswa dan guru membahas hasil kerja secara
bersama-sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
p. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.
Konfirmasi
a. Guru memberikan penguatan tentang kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung dengan cara
bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang
belum dipahami maupun membenarkan yang belum
tepat.
Kegiatan
Penutup
a. Siswa dan guru menarik kesimpulan tentang materi
pelajaran yang telah berlangsung pada hari ini.
(Langkah 8 : membuat kesimpulan)
b. Guru dan siswa melakukan refleksi bersama”Perlu
kalian ketahui kita telah sering menggunakan
berbagai jenis pemanfaatan energi, penting bukan
untuk menghemat energi juga.”
c. Guru dan siswa saling mengucap salam.
d. Guru menutup pembelajaran hari ini.
10 menit
H. Alat dan Bahan
Alat tulis, buku tulis, kertas, pensil warna, gunting, dan kertas polos
I. Media
Lembar kerja siswa, contoh mind mapping, dan contoh gambar sumber energi.
J. Sumber
- Anwar, Sjaeful dan Cucu Suhendar. 2008. Mari Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
- Isnawati, Yustina SaridanAgnes 2010. Ilmu Pengetahuan Alam II. Jakarta:
PusatPerbukuan, DepartemenPendidikanNasional.
- Purwati, Sri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
- Rositawaty, S. dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
- Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
K. Penilaian Pembelajaran
1. Prosedur Penilaian : Penilaian Proses
2. Jenis Penilaian : Non tes dan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
RUBRIK PENILAIAN
1. Rubrik Penilaian Produk Mind Map
Aspek Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kelengkapan materi Materi yang ditulis
tidak ada
hubungannya dengan
materi yang
dipelajari
Menuliskan
sebagian materi
yang sudah
dipelajari
Menuliskan
materi secara
lengkap yang
sudah
dipelajari
Isi Mampu menjelaskan
1 pokok bahasan dari
materi
Mampu
menjelaskan 2
pokok bahasan
dari materi
Mampu
menjelaskan
bahasan materi
sesuai perintah
dan benar
Estetika
a. Pemakaian warna
b. Pemakaian gambar
yang sesuai dengan
materi
c.Pemakaian garis dan
bentuk
c. Tulisan jelas dan rapi
Muncul 1 aspek Hanya 2-3 aspek
Tercapai
semua, semua
estetika.
*Total Skor 9
Penilaian Mind Map = x 100
2. Rubrik Penilaian Afektif
Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kerjasama
- Memberikan ide
-Mendengarkan ide
- Terlibat bekerja dalam
kelompok
Siswa
berkerjasama
hanya dengan
melakukan 1
indikator
Siswa
bekerjasama
hanya dengan
melakukan 2
indikator
Siswa
bekerjasama
dengan
melakukan
semua
indikator
Tanggung jawab
-Mencari sumber
-Menulis
-Berperan aktif
menyelesaikan tugas
Siswa ikut
bertanggung jawab
dengan melakukan
1 indikator
Siswa ikut
bertanggung
jawab dengan
melakukan 2
indikator
Secara
bertanggung
jawab dengan
melakukan
semua
indikator
*Skor Nilai 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
Penilaian Afektif = x 100
3. Rubruk Penilaian Psikomotorik
Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Penguasaan materi Siswa mampu
menjelaskan mind
map yang dibuat
namun harus
membaca catatan
Siswa mampu
menjelaskan mind
map yang dibuat
namun kadang
harus membaca
catatan
Siswa mampu
menjelaskan
mind map yang
dibuat tanpa
membaca
catatan
Suara Suara siswa
terdengar namun
hanya bagian depan
kelas
Suara siswa
terdengar namun
hanya sapai
bagian tengah
kelas
Suara siswa
terdengar jelas
keseluruhan
ruang kelas
Sikap Siswa tidak
bersikap sopan dan
tidak menguasai
kelas
Siswa bersikap
sopan namun
tidak mampu
menguasai kelas
dan sebaliknya
Siswa bersikap
sopan dan
mampu
menguasai
kelas
*Skor Total 9
Penilaian Psikomotorik = x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
Lampiran materi
A. Jenis Energi panas dan listrik yang paling sering digunakan di lingkungan
sekitar
1. Pemanfaatan Energi Panas
Energi panas tidak dapat kita lihat bentuknya tetapi pengaruhnya dapat kita
rasakan. Sumber energi panas terbsesar di bumi adalah matahari. Manusia
memanfaatkan energi di antaranya :
a. Menguapkan air (menjemur pakaian, mengerikan pakian/ikan asin/bahan
makanan, proses pembuatan garam)
b. Menghangatkan ruangan dan memanaskan air
c. Mengeringkan bahan makanan, kayu bakar
d. Membantu proses penggorengan untuk pembuatan makanan
2. Pemanfaatan Energi Listrik
Tidak bisa dipungkiri bahwa listrik sudah menjadi bagian utuh dari
kehidupan manusia. Energi listrik dijadikan sebagai sumber energi. Disebut
sebagai sumber energi karena bisa dijadikan penghasil energi. Misalnya
sumber energi untuk menghidupkan berbagai macam peralatan rumah tangga
dan juga peralatan elektronik. Energi listrik paling banyak digunakan terutama
pada alat rumah tangga, seperti setrika listrik, kipas angin, lampu listrik,
lemari es, televisi dan lain sebagainya.
B. Cara menghemat energi panas dan energi Listrik
1. Panas
Energi panas bisa dihasilkan alat elektronik seperti setrika, atau kompor
dengan bantuan gas atau minyak. Dengan membakar kayu atau menyalakan lilin
maka akan menghasilkan panas. Energi panas yang paling alami merupakan sinar
matahari. Cara menghemat energi panas salah satunya pengurangan pemakaian
alat elektronik dengan memanfaatkan matahari, membuat kompor menyala tanpa
minyak atau gas bisa dengan memanfaatkan abu/bekas kayu bakar dengan begitu
akan menghemat uang ataupun dapat melindungi hutan dan bumi.
Matahari merupakan sumber energi bagi seluruh makhluk hidup. Matahari
sumber energi panas dan cahaya. Sumber energi matahari tidak terbatas kecuali
saat mendung atau malam hari. Sinar matahari juga berguna bagi kita untuk
pakaian yang dijemur akan menjadi kering karena terkena sinar matahari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
Pemanfaatan matahari menjadi salah satu alternatif dalam penggunaan energi
panas seperti menjemur pakaian atau mengeringkan bahan makanan tradisional
dan proses pembuatan garam dengan mengeringkan.
2. Listrik
Energi listrik termasuk energi yang paling banyak digunakan oleh manusia.
Energi listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik. Ada pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Listrik juga bisa
dihasilkan dari tenaga matahari dan tenaga angin. Banyak peralatan rumah
tangga yang berupa elektronik yang memerlukan listrik sebagai sumber energi,
misalnya televisi, radio, telepon, dan komputer. Alat elektronik tersebut dapat
berfungsi jika dihubungkan dengan listrik.
Listrik merupakan sumber energi yang banyak digunakan. Listrik
menghasilkan energi panas, bunyi, cahaya, dan gerak. Radio, televisi, setrika,
kulkas dan lampu menggunakan listrik. Cara menggunakan listrik sangat mudah
dengan cara alat cukup dihubungkan. Alat listrik tidak mengotori lingkungan dan
menggunakan listrik harus hati-hati. Jika ceroboh kamu dapat tersengat listrik.
Listrik berasal dari pembangkit listrik, sehingga jumlahnya terbatas. Adapun cara
untuk menghemat listrik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari :1)
Cabut kabel/peralatan dari saklar saat tidak digunakan. 2) gunakan listrik dengan
system pulsa (isi ulang) 3) hemat pemakaian lampu 4) Matikan alat elektronik
saat tidur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
Lampiran soal
Ia. Lembar kerja I
A. Ayo tulisan benar atau salah
Contoh :
Manusia membutuhkan energi benar
1. (Benar/Salah) Energi matahari bisa habis
2. (Benar/Salah) Alat listrik harus dihidupkan terus
3. (Benar/Salah) Setrika menghasilkan energi panas
4. (Benar/Salah) Pada pagi hari
Lampu listrik harus dinyalakan
5. (Benar/Salah) Motor dapat berjalan
Sumber energinya dari bensin
6. (Benar/Salah) Matahari merupakan sumber energi tak terbatas
7. (Benar/Salah) Sumber energi baterai tidak bisa habis
8. (Benar/Salah) Energi cahaya lampu berasal dari listrik
9. (Benar/Salah) Untuk berlayar kapal nelayan
Memerlukan angin
10.(Benar/Salah) Sumber energi angin cepat habis
1b. Kunci jawaban
1. Salah 6. Benar
2. Benar 7. Salah
3. Benar 8. Benar
4. Salah 9. Benar
5. Benar 10. Salah
1c. Penilaian
Skor = (Skor total x 10) : 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
Lembar Kerja Siswa II
Isilah dengan tepat !
Tabel kebiasan menghemat energi panas dan energi listrik.
Sumber energi Pemanfaatan di lingkungan
sekitar
Cara menghemat
Panas
Kompor
……
Setrika
……
Korek api
……
Sumber energi Pemanfaatan di lingkungan
sekitar
Cara menghemat
Listrik
Televisi
……
Mesin cuci
……
Lampu
……
Kipas angin
……
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
2a. Lembar Kerja siswa II
Nama : 1.
2.
3.
Kelompok :
A. Tujuan dapat membuat mind map tentang macam sumber energi
B. Alat dan Bahan
1. Kertas putih
2. Pensil warna
3. Crayon
C. Langkah kegiatan
1. Buatlah mind map materi pemanfaatan jenis energi (panas dan listrik) dan
cara penghematannya langkah sebagai berikut :
a. Siapkan kertas putih kalian, lalu tentukan ide utama yang dimulai dari
bagian tengah kertas kosong.
b. Ide utama sudah ditentukan, kalian dapat menggunakan gambar
(simbol) yang ada. Gambar bermakna seribu kata, yang membuat kita
tetap terfokus, dan konsentrasi.
c. Jangan lupa, gunakan warna yang menarik agar mind map yang kalian
buat akan lebih hidup dan menyenangkan.
d. Langkah selanjutnya, hubungkan cabang-cabang utama pada gambar
pusat. Lalu, hubungkan pula cabang-cabang tingkat dua ke tingkat
satu, dan seterusnya dengan menggunakan garis hubung yang
melengkung.
e. Kemudian, tuliskan satu kata kunci untuk setiap garis.
f. Langkah terakhir, gunakan gambar yang sesuai pada setiap cabang
untuk memperjelas kata kunci.
g. Jika selesai mengerjakan, presentasikan hasil mind map di depan
kelas.
h. Mintalah saran/komentar dari guru maupun teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS 2 PERTEMUAN II
Satuan Pendidikan : SD Negeri Sarikarya
Kelas / Semester : II/1I
Mata Pelajaran : IPA
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
L. Standar Kompetensi
Energi dan Perubahannya
4. Mengenal berbagai sumber energi yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari dan kegunaannya.
M. Kompetensi Dasar
3.3 Mengidentifikasi jenis energi yang paling sering digunakan di
lingkungan sekitar dan cara menghematnya.
N. Indikator
Kognitif
3.3.1 Menyebutkan jenis pemanfaatan energi panas yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
3.3.2 Menyebutkan jenis pemanfaatan energi listrik yang banyak terdapat di
lingkungan sekitar.
3.3.3 Menjelaskan cara penghematan dari energi panas dan energi listrik
yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran dengan berpendapat
maupun menyimpulkan sesuatu selama pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran dengan
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.2 Mempresentasikan hasil diskusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
O. Tujuan Pembelajaran
Kognitif
3.2.4 Siswa mampu menyebutkan jenis pemanfaatan energi panas yang
banyak terdapat di lingkungan sekitar.
3.2.5 Siswa mampu menyebutkan jenis pemanfaatan energi listrik yang
banyak terdapat di lingkungan sekitar.
3.2.6 Siswa mampu menjelaskan cara penghematan energi panas dan energi
listrik yang biasa dilakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Afektif
1.1.1 Siswa mampu menunjukkan sikap kerjasama terhadap pelajaran
dengan berpendapat maupun menyimpulkan sesuatu selama
pembelajaran berlangsung.
1.1.2 Siswa mampu menunjukkan sikap tanggung jawab terhadap pelajaran
dengan menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Psikomotorik
1.1.2 Siswa mampu mempresentasikan hasil diskusi dengan baik dan benar.
P. Materi
IPA : jenis pemanfaatan energi (panas dan listrik) dan cara
penghematannya (terlampir)
Q. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran
Pendekatan : Kontruktivisme
Model : Mind Mapping
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, dan penugasan
R. Langkah-langkah Pembelajaran
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Kegiatan
Pembuka
e. Siswa dan guru saling mengucapkan salam.“Selamat
pagi anak-anak”
10 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
f. Guru menanyakan mengenai kebiasaan sepulang
sekolah, “Sepulang sekolah, hal apa yang biasa
kalian lakukan?”
g. Guru memberi informasi tujuan pembelajaran,
rencana kegiatan “Hari ini kita akan belajar IPA
mengenai jenis energi panas dan energi listrik yang
sering digunakan dan cara penghematannya”.
(Langkah 1 : menyampaikan kompetensi)
h. Guru mengajak siswa memotivasi dengan ice
breaking “One-two-three-four”
Kegiatan
Inti
Eksplorasi
c. Guru bertanya pada siswa “Siapa yang disini tadi
malam tidur, dan lampunya masih menyala?
Selanjutnya menanyakan kenapa sebelum tidur
sebaiknya lampu dimatikan?” (Langkah 2 :
mengemukakan konsep/permasalahan)
d. Siswa menjawab pertanyaan guru.
Elaborasi
q. Guru menampilkan sebuah contoh gambar jenis
pemanfaatan energi panas dan energi listrik.
r. Guru bertanya pada siswa, “Ayo sebutkan contoh
jenis pemanfaatan energi panas dan energi listrik
yang sering digunakan?”.
s. Guru menanyakan, “coba amati yang ada disekitar
kalian?”.
t. Siswa diminta mengerjakan LKS dengan
melakukan diskusi bersama teman sebangku.
u. Guru menguraikan pesan kenapa penghematan
energi perlu dilakukan.
50 menit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
v. Siswa dibentuk ke dalam 8 kelompok berbeda dari
sebelumnya (berisi 2-3 orang). (Langkah 3 :
membentuk kelompok)
w. Siswa diminta mendiskusikan hasil kerja LKS
yang berisi materi jenis pemanfaatan energi panas
dan energi listrik.
x. Tiap kelompok mencatat alternatif jawaban hasil
diskusi. (Langkah 4 : mencatat hasil diskusi)
y. Tiap kelompok membacakan hasil diskusinya dan
guru mencatat di papan tulis dan mengelompokkan
sesuai kebutuhan. (Langkah 5 : membacakan hasil
diskusi)
z. Guru mengajarkan bagaimana membuat mind map
tentang energi (panas dan listrik) dan langkah-
langkahnya dengan memberikan contoh.
aa. Siswa diberikan kertas oleh guru yang digunakan
untuk membuat mind map dengan cara berdiskusi
kelompok.
bb. Siswa diminta membuat mind map (peta pikiran)
atau diagram berdasarkan jawaban yang telah
didiskusikan. (Langkah 6 : membuat peta
pikiran/mind map)
cc. Guru memantau pekerjaan siswa “Apakah ada
kesulitan? Apakah sudah selesai?”
dd. Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. “Siapa
yang berani mempresentasikan hasil kerjanya lebih
dulu?” (Langkah 7 : menjelaskan ide peta
pikirannya)
ee. Siswa dan guru membahas hasil kerja secara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
bersama-sama.
ff. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya.
Konfirmasi
b. Guru memberikan penguatan tentang kegiatan
pembelajaran yang telah berlangsung dengan cara
bertanya jawab dengan siswa tentang hal yang
belum dipahami maupun membenarkan yang belum
tepat.
Kegiatan
Penutup
b. Siswa dan guru menarik kesimpulan tentang materi
pelajaran yang telah berlangsung pada hari ini.
(Langkah 8 : membuat kesimpulan)
e. Guru dan siswa melakukan refleksi bersama”Perlu
kalian ketahui kita telah sering menggunakan
berbagai jenis pemanfaatan energi, penting bukan
untuk menghemat energi juga.”
f. Guru dan siswa saling mengucap salam.
g. Guru menutup pembelajaran hari ini.
11 menit
S. Alat dan Bahan
Alat tulis, buku tulis, kertas, pensil warna, gunting, dan kertas polos
T. Media
Lembar kerja siswa, contoh mind mapping, dan contoh gambar sumber energi.
U. Sumber
- Anwar, Sjaeful dan Cucu Suhendar. 2008. Mari Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
- Isnawati, Yustina SaridanAgnes 2010. Ilmu Pengetahuan Alam II. Jakarta:
PusatPerbukuan, DepartemenPendidikanNasional.
- Purwati, Sri. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
- Rositawaty, S. dan Aris Muharam. 2008. Senang Belajar Ilmu
Pengetahuan Alam 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
- Sulistyanto, Heri dan Edy Wiyono.2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
V. Penilaian Pembelajaran
3. Prosedur Penilaian : Penilaian Proses
4. Jenis Penilaian : Non tes dan tes
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
RUBRIK PENILAIAN
4. Rubrik Penilaian Produk Mind Map
Aspek Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kelengkapan materi Materi yang ditulis
tidak ada
hubungannya dengan
materi yang
dipelajari
Menuliskan
sebagian materi
yang sudah
dipelajari
Menuliskan
materi secara
lengkap yang
sudah
dipelajari
Isi Mampu menjelaskan
1 pokok bahasan dari
materi
Mampu
menjelaskan 2
pokok bahasan
dari materi
Mampu
menjelaskan
bahasan materi
sesuai perintah
dan benar
Estetika
a. Pemakaian warna
b. Pemakaian gambar
yang sesuai dengan
materi
c.Pemakaian garis dan
bentuk
c. Tulisan jelas dan rapi
Muncul 1 aspek Hanya 2-3 aspek
Tercapai
semua, semua
estetika.
*Total Skor 9
Penilaian Mind Map = x 100
5. Rubrik Penilaian Afektif
Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Kerjasama
- Memberikan ide
-Mendengarkan ide
- Terlibat bekerja dalam
kelompok
Siswa
berkerjasama
hanya dengan
melakukan 1
indikator
Siswa
bekerjasama
hanya dengan
melakukan 2
indikator
Siswa
bekerjasama
dengan
melakukan
semua
indikator
Tanggung jawab
-Mencari sumber
-Menulis
-Berperan aktif
menyelesaikan tugas
Siswa ikut
bertanggung jawab
dengan melakukan
1 indikator
Siswa ikut
bertanggung
jawab dengan
melakukan 2
indikator
Secara
bertanggung
jawab dengan
melakukan
semua
indikator
*Skor Nilai 6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Penilaian Afektif = x 100
6. Rubruk Penilaian Psikomotorik
Pernyataan Skor 1 Skor 2 Skor 3
Penguasaan materi Siswa mampu
menjelaskan mind
map yang dibuat
namun harus
membaca catatan
Siswa mampu
menjelaskan mind
map yang dibuat
namun kadang
harus membaca
catatan
Siswa mampu
menjelaskan
mind map yang
dibuat tanpa
membaca
catatan
Suara Suara siswa
terdengar namun
hanya bagian depan
kelas
Suara siswa
terdengar namun
hanya sapai
bagian tengah
kelas
Suara siswa
terdengar jelas
keseluruhan
ruang kelas
Sikap Siswa tidak
bersikap sopan dan
tidak menguasai
kelas
Siswa bersikap
sopan namun
tidak mampu
menguasai kelas
dan sebaliknya
Siswa bersikap
sopan dan
mampu
menguasai
kelas
*Skor Total 9
Penilaian Psikomotorik = x 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
Lampiran materi
A. Jenis Energi panas dan listrik yang paling sering digunakan di lingkungan
sekitar
1. Pemanfaatan Energi Panas
Energi panas tidak dapat kita lihat bentuknya tetapi pengaruhnya dapat kita
rasakan. Sumber energi panas terbsesar di bumi adalah matahari. Manusia
memanfaatkan energi di antaranya :
e. Menguapkan air (menjemur pakaian, mengerikan pakian/ikan asin/bahan
makanan, proses pembuatan garam)
f. Menghangatkan ruangan dan memanaskan air
g. Mengeringkan bahan makanan, kayu bakar
h. Membantu proses penggorengan untuk pembuatan makanan
2. Pemanfaatan Energi Listrik
Tidak bisa dipungkiri bahwa listrik sudah menjadi bagian utuh dari
kehidupan manusia. Energi listrik dijadikan sebagai sumber energi. Disebut
sebagai sumber energi karena bisa dijadikan penghasil energi. Misalnya
sumber energi untuk menghidupkan berbagai macam peralatan rumah tangga
dan juga peralatan elektronik. Energi listrik paling banyak digunakan terutama
pada alat rumah tangga, seperti setrika listrik, kipas angin, lampu listrik,
lemari es, televisi dan lain sebagainya.
B. Cara menghemat energi panas dan energi Listrik
1. Panas
Energi panas bisa dihasilkan alat elektronik seperti setrika, atau kompor
dengan bantuan gas atau minyak. Dengan membakar kayu atau menyalakan lilin
maka akan menghasilkan panas. Energi panas yang paling alami merupakan sinar
matahari. Cara menghemat energi panas salah satunya pengurangan pemakaian
alat elektronik dengan memanfaatkan matahari, membuat kompor menyala tanpa
minyak atau gas bisa dengan memanfaatkan abu/bekas kayu bakar dengan begitu
akan menghemat uang ataupun dapat melindungi hutan dan bumi.
Matahari merupakan sumber energi bagi seluruh makhluk hidup. Matahari
sumber energi panas dan cahaya. Sumber energi matahari tidak terbatas kecuali
saat mendung atau malam hari. Sinar matahari juga berguna bagi kita untuk
pakaian yang dijemur akan menjadi kering karena terkena sinar matahari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
Pemanfaatan matahari menjadi salah satu alternatif dalam penggunaan energi
panas seperti menjemur pakaian atau mengeringkan bahan makanan tradisional
dan proses pembuatan garam dengan mengeringkan.
2. Listrik
Energi listrik termasuk energi yang paling banyak digunakan oleh manusia.
Energi listrik dihasilkan oleh pembangkit listrik. Ada pembangkit Listrik Tenaga
Air (PLTA) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Listrik juga bisa
dihasilkan dari tenaga matahari dan tenaga angin. Banyak peralatan rumah
tangga yang berupa elektronik yang memerlukan listrik sebagai sumber energi,
misalnya televisi, radio, telepon, dan komputer. Alat elektronik tersebut dapat
berfungsi jika dihubungkan dengan listrik.
Listrik merupakan sumber energi yang banyak digunakan. Listrik
menghasilkan energi panas, bunyi, cahaya, dan gerak. Radio, televisi, setrika,
kulkas dan lampu menggunakan listrik. Cara menggunakan listrik sangat mudah
dengan cara alat cukup dihubungkan. Alat listrik tidak mengotori lingkungan dan
menggunakan listrik harus hati-hati. Jika ceroboh kamu dapat tersengat listrik.
Listrik berasal dari pembangkit listrik, sehingga jumlahnya terbatas. Adapun cara
untuk menghemat listrik yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari :1)
Cabut kabel/peralatan dari saklar saat tidak digunakan. 2) gunakan listrik dengan
system pulsa (isi ulang) 3) hemat pemakaian lampu 4) Matikan alat elektronik
saat tidur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Lembar Kerja Siswa I
Isilah dengan tepat !
Tabel kebiasan menghemat energi panas dan energi listrik.
Sumber energi Pemanfaatan di lingkungan
sekitar
Cara menghemat
Panas
Kompor
……
Setrika
……
Korek api
……
Sumber energi Pemanfaatan di lingkungan
sekitar
Cara menghemat
Listrik
Televisi
……
Mesin cuci
……
Lampu
……
Kipas angin
……
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
2a. Lembar Kerja siswa I
Nama : 1.
2.
3.
Kelompok :
D. Tujuan dapat membuat mind map tentang macam sumber energi
E. Alat dan Bahan
1. Kertas putih
2. Pensil warna
3. Crayon
F. Langkah kegiatan
1. Buatlah mind map materi pemanfaatan jenis energi (panas dan listrik) dan
cara penghematannya langkah sebagai berikut :
i. Siapkan kertas putih kalian, lalu tentukan ide utama yang dimulai dari
bagian tengah kertas kosong.
j. Ide utama sudah ditentukan, kalian dapat menggunakan gambar
(simbol) yang ada. Gambar bermakna seribu kata, yang membuat kita
tetap terfokus, dan konsentrasi.
k. Jangan lupa, gunakan warna yang menarik agar mind map yang kalian
buat akan lebih hidup dan menyenangkan.
l. Langkah selanjutnya, hubungkan cabang-cabang utama pada gambar
pusat. Lalu, hubungkan pula cabang-cabang tingkat dua ke tingkat
satu, dan seterusnya dengan menggunakan garis hubung yang
melengkung.
m. Kemudian, tuliskan satu kata kunci untuk setiap garis.
n. Langkah terakhir, gunakan gambar yang sesuai pada setiap cabang
untuk memperjelas kata kunci.
o. Jika selesai mengerjakan, presentasikan hasil mind map di depan
kelas.
p. Mintalah saran/komentar dari guru maupun teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
LAMPIRAN VIII
HASIL LKS SIKLUS I
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
LAMPIRAN IX
HASIL LKS SIKLUS II
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
LAMPIRAN X
SOAL EVALUASI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
LAMPIRAN XI
FOTO KEGIATAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
BIODATA PENELITI
Iswandono lahir di Sleman, 25 Maret 1992. Menamatkan
Pendidikan dasar di SD Negeri Caturtunggal 6 tahun 2005.
Pendidikan Menengah Pertama diperoleh di SMP Pangudi
Luhur 2 (sekarang SMP Joannes Bosco) pada tahun 2008.
Melanjutkan SMA Bopkri Banguntapan Bantul tamat pada
tahun 2012. Pada tahun 2012 melanjutkan pendidikan di
Universitas Sanata Dharma Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Program Studi
Sekolah Dasar. Masa pendidikan akhir di Universitas Sanata Dharma menulis skripsi
dengan judul “Peningkatan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Kelas II SD
Negeri Sarikarya Dalam Pelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran Mind Mapping”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI