PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi...

150
PENGARUH SIMULASI KOMPUTER TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN KALOR KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun oleh : Lorentina Elsi (121424059) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi...

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

PENGARUH SIMULASI KOMPUTER TERHADAP KETERAMPILAN

PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN

KALOR KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh :

Lorentina Elsi (121424059)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

i

PENGARUH SIMULASI KOMPUTER TERHADAP KETERAMPILAN

PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR PADA POKOK BAHASAN

KALOR KELAS VII SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun oleh :

Lorentina Elsi (121424059)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Everything will be okay in the end.

If it’s not okay, It’s not the end.

(unknown)

Dengan penuh syukur kupersembahkan karyaku kepada:

Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menuntun setiap langkahku

Bapak dan Mama tercinta

Kak Vika, Vian, dan penyemangatku Engel

Terimakasih atas doa, dukungan, dan semangat yang diberikan selama ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta
Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

vii

ABSTRAK

Lorentina Elsi. 2016. Pengaruh Simulasi Komputer Terhadap Keterampilan

Proses Sains dan Hasil Belajar Pada Pokok Bahasan Kalor Kelas VII

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Skripsi, Program Studi Pendidikan

Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan IPA, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pembimbing:

Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan keterampilan

proses sains siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada topik Kalor

dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil

belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada topik Kalor dan

Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer. Data dianalisis secara

kuantitatif dan kualitatif. Untuk data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan

uji-T.

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 1 Maret 2016 sampai dengan 8

Maret 2016 dengan mengambil sampel 30 siswa kelas treatmen dan 12 siswa

kelas kontrol. instrument yang digunakan yaitu pretest dan posttest sebagai tes

tertulis untuk melihat hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa serta

laporan kerja siswa menggunakan simulasi komputer dan lembar observasi untuk

melihat keterampilan proses sains.

Hasil dari penelitian ini adalah pembelajaran fisika pada topik Kalor dan

Perubahan Suhu Benda menggunakan simulasi komputer di SMP Pangudi Luhur

1 Yogyakarta: (1) tidak meningkatkan keterampilan proses sains siswa, (2) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa namun peningkatannya tidak berbeda dengan

pembelajaran fisika dengan menggunakan metode ceramah.

Kata Kunci : Keterampilan Proses Sains, Hasil Belajar, Simulasi Komputer

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

viii

ABSTRACT

Lorentina Elsi. 2016. The Influence Of Computer Simulations Toward

Science Process Skills And Learning Outcomes On The Topic About

Heat In Class Vii Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School.

Thesis, Physics Education Study Program, Department of Mathematics

and Natural Science, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata

Dharma University, Yogyakarta. Supervisor: Prof. Dr. Paul Suparno, S.J.,

M.S.T.

This study aims to determine: (1) The improvement of science process

skills of students in class VII Pangudi Luhur 1 Yogyakarta Junior High School on

the topic about Heat and Change Temperature through computer simulation, (2)

The improvement of student learning outcomes in class VII Pangudi Luhur 1

Yogyakarta Junior High School on topic about Heat and temperature changes

through computer simulation. Data were analyzed quantitatively and

qualitatively. The quantitative data were analyzed using t-test.

This research was held on March 1, 2016 until March 8, 2016 by taking a

sample of 30 students for treatments class and 12 students for control class.

Instrument used is pretest and posttest as a written test to see the learning

outcomes and science process skills of students as well as students work report

using computer simulations and observation sheet to see science process skills.

The results of this research indicate that physics study on topic about Heat

and Changes in temperature objects using computer simulations in SMP Pangudi

Luhur 1 Yogyakarta: (1) does not increase the science process skills of students,

and (2) can improve student learning outcomes, but the increase is not different

from the learning physics using the lecture method.

Keywords: Science Process Skills, Learning Outcomes, Computer Simulation

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat,

rahmat dan anugerah-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Simulasi Komputer Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Hasil

Belajar Pada Pokok Bahasan Kalor Kelas VII SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta”. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini ada

begitu banyak pihak yang telah berkonstribusi besar dalam proses pengerjaan

skripsi ini. Oleh karena itu, peneliti ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Romo Prof. Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T., selaku dosen pembimbing

skripsi yang dengan sabar membimbing, memberi arahan dan

sumbangan pemikiran kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelasaikan skripsi ini.

2. Br. Yosep Anton Utmiyadi FIC, S.S., selaku kepala sekolah dan ibu

C. Peni Suryaningtyas, S.Pd., selaku wakil kepala sekolah bagian

kurikulum SMP Pangudi Luhur 1 yogyakarta yang telah memberikan

izin bagi penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

3. Ibu Th. Andriyani, S.Si., selaku guru IPA SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta yang telah bersedia memberikan kesempatan kepada

penulis untuk meneliti di kelas yang beliau ampu.

4. Pak A. Dwi Mawardi, S.Kom., selaku guru komputer dan pengelola

laboratorium komputer yang telah membantu dan mengizinkan

peneliti untuk menggunakan laboratorium komputer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

x

5. Teman-teman kelas VII F dan VII G SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta atas kerjasamanya selama penelitian berlangsung.

6. Bapak Usianto dan mama Vinsensia, kakakku Ludovika dan adikku

Silvester Novian yang selalu setia mendoakan dan memberikan

semangat dan dukungan sehingga dapat terselesaikan skripsi ini.

7. Engelbertus Vione yang selalu menyemangatiku dan mengingatkanku

sehingga dapat terselesaikan skripsi ini.

8. Ita Susanti dan Bernadetta Savitri Sutasoma selaku sahabat, partner

skripsi yang senantiasa mengingatkan, menyemangati, dan membantu

penulis selama proses penyusunan skripsi ini.

9. Elisabeth Wora dan Tri Wahyu Ningsi Pasinggi yang telah membantu

penulis mengobservasi siswa saat pengambilan data.

10. Segenap dosen program studi pendidikan Fisika yang telah

membimbing, mendidik, membagikan ilmu, dan pengalaman kepada

penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma.

11. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang

telah mendoakan dan membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembacanya dan dapat dikembangkan menjadi penelitian yang lebih baik.

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................................ iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................................... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI...................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................................. vii

ABSTRACT ..............................................................................................................viii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................. xvi

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 4

BAB II. LANDASAN TEORI ..................................................................................... 5

A. Simulasi Komputer .......................................................................................... 5

B. Belajar .............................................................................................................. 7

1. Pengertian Belajar ...................................................................................... 7

2. Hasil Belajar ............................................................................................... 9

C. Keterampilan Proses Sains ............................................................................. 13

1. Keterampilan Proses Tingkat Dasar ......................................................... 15

2. Keterampilan Proses Terpadu .................................................................. 18

D. Materi ............................................................................................................ 22

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

xii

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. 25

A. Design Penelitian ........................................................................................... 25

B. Subyek Penelitian ........................................................................................... 27

C. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................................ 27

D. Treatmen ........................................................................................................ 27

1. Kelas Simulasi Komputer (Kelas Treatmen) ........................................... 27

2. Kelas Kontrol .......................................................................................... 28

E. Instrumen ....................................................................................................... 29

1. Tes Tertulis............................................................................................... 29

2. Lembar Observasi .................................................................................... 33

3. Laporan Kerja Siswa ................................................................................ 33

4. Lembar Kerja Siswa (LKS) ...................................................................... 33

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .............................................. 33

F. Analisa Data ................................................................................................... 34

1. Penskoran Pretest dan Posttest ................................................................ 34

2. Penskoran untuk Laporan Kerja Siswa .................................................... 38

3. Pengujian .................................................................................................. 40

BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA ................................................................ 45

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 45

1. Persiapan Penelitian ................................................................................. 46

2. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 47

B. Hasil dan Analisa Data ................................................................................... 52

1. Keterampilan Proses Sains ....................................................................... 52

2. Hasil Belajar Siswa .................................................................................. 59

C. Pembahasan .................................................................................................... 66

1. Peningkatan Keterampilan Proses Sains .................................................. 66

2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa ............................................................. 69

D. Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 73

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

xiii

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 75

A. Kesimpulan .................................................................................................... 75

B. Saran ............................................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 77

LAMPIRAN ............................................................................................................... 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Kalor Jenis Beberapa Bahan ............................................................................. 24

Tabel 3.1. Pre-test dan post-test control group design ........................................... 26

Tabel 3.2. Kisi-kisi tes pengetahuan tentang kalor dan perubahan suhu benda ...... 30

Tabel 3.3. Kisi-kisi tes keterampilan proses sains ................................................... 30

Tabel 3.4. Klasifikasi tingkat penguasaan hasil belajar dan keterampilan proses

sains ........................................................................................................ 41

Tabel 4.1. Jadwal dan kegiatan penelitian di kelas treatmen ................................... 47

Tabel 4.2. Jadwal dan kegiatan penelitian di kelas kontrol ..................................... 50

Tabel 4.3. Nilai pretest dan posttest keterampilan proses sains kelas

treatmen ................................................................................................. 52

Tabel 4.4. Uji T-Dependen Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Proses

Sains Siswa ............................................................................................. 53

Tabel 4.5. Tabel klasifikasi keterampilan proses sains awal dan akhir

pembelajaran kelas treatmen .................................................................. 54

Tabel 4.6. Klasifikasi keterampilan proses sains siswa secara umum dari hasil

pretest dan posttest untuk setiap aspek ................................................... 55

Tabel 4.7. Nilai laporan kerja siswa kelas treatmen ................................................ 55

Tabel 4.8. Klasifikasi keterampilan proses sains dari hasil laporan kerja siswa

kelas treatmen ......................................................................................... 56

Tabel 4.9. Klasifikasi keterampilan proses sains untuk aspek membuat

rumusan masalah .................................................................................... 57

Tabel 4.10. Klasifikasi keterampilan proses sains untuk aspek menyusun

hipotesa ................................................................................................... 57

Tabel 4.11. Klasifikasi keterampilan proses sains untuk aspek menentukan

variabel ................................................................................................... 57

Tabel 4.12. Klasifikasi keterampilan proses sains untuk aspek membuat

rancangan percobaan sederhana ............................................................. 58

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

xv

Tabel 4.13. Klasifikasi keterampilan proses sains untuk aspek menganalisis

penyelidikan............................................................................................ 58

Tabel 4.14. Klasifikasi keterampilan proses sains untuk aspek memberi

hubungan variabel ................................................................................... 59

Tabel 4.15. Klasifikasi Keterampilan Proses Sains secara umum dari laporan

kerja siswa untuk setiap aspek ................................................................ 59

Tabel 4.16. Nilai pretest dan posttest hasil belajar siswa kelas treatmen dan

kelas kontrol ........................................................................................... 60

Tabel 4.17. Uji T-Independen Nilai Pretest Siswa Kelas Treatmen dan Kelas

Kontrol .................................................................................................... 61

Tabel 4.18. Uji T-Dependen Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas Treatmen ........ 62

Tabel 4.19. Uji T-Dependen Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas Kontrol ........... 63

Tabel 4.20. Klasifikasi hasil belajar sebelum dan setelah pembelajaran kelas

treatmen dan kelas kontrol ...................................................................... 64

Tabel 4.21. Uji T-Independen Nilai Pretest Siswa Kelas Treatmen dan Kelas

Kontrol .................................................................................................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian .............................. 80

Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian ....................................................... 81

Lampiran 3. Lembar Kerja Siswa ............................................................................ 82

Lampiran 4. Soal Pretest dan Posttest ..................................................................... 85

Lampiran 5. Lembar Observasi ................................................................................ 88

Lampiran 6. RPP Kelas Kontrol............................................................................... 90

Lampiran 7. RPP Kelas Treatmen ............................................................................ 95

Lampiran 8. Kunci Jawaban Test Tertulis ............................................................. 102

Lampiran 9. Kunci Jawaban Laporan Kerja Siswa ................................................ 106

Lampiran 10. Sampel Instrument Pretest................................................................. 109

Lampiran 11. Sampel Instrument Posttest ............................................................... 114

Lampiran 12. Sampel Lembar Observasi ................................................................. 117

Lampiran 13. Sampel Laporan Kerja Siswa ............................................................ 120

Lampiran 14. Daftar Nilai Kelas Treatmen (VII F) ................................................. 123

Lampiran 15. Daftar Nilai Kelas Kontrol (VII G) ................................................... 124

Lampiran 16. Daftar Nilai Laporan Kerja Siswa ..................................................... 125

Lampiran 17. Hasil observasi ................................................................................... 127

Lampiran 18. Foto-Foto Pelaksanaan Pembelajaran ................................................ 130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

1

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sains tak terlepas dari kehidupan manusia. Peristiwa sehari-hari yang kita

alami hampir semuanya berkaitan dengan sains. Sains berupaya untuk

meningkatkan minat manusia terhadap alam beserta isinya (Samatowa, 2010: 1).

Hakikat pembelajaran sains yang dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang alam

yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu: ilmu pengetahuan alam

sebagai produk, proses dan sikap. Sikap yang dimaksud dalam pembelajaran IPA

adalah sikap ilmiah, yaitu: sikap ingin tahu, percaya diri, jujur, teliti dan objektif

terhadap fakta. Proses dalam memahami IPA adalah keterampilan proses sains,

yaitu keterampilan yang dilakukan oleh ilmuwan, seperti mengamati, mengukur,

mengklasifikasikan, dan menyimpulkan. Ilmu pengetahuan sebagai produk, yaitu

kumpulan hasil penelitian yang telah ilmuwan lakukan dan sudah membentuk

konsep yang telah dikaji sebagai kegiatan empiris dan kegiatan analitis (Susanto,

2013).

Produk dari sains dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari salah

satunya adalah bidang teknologi. Tingkat sains dan teknologi yang dicapai oleh

suatu bangsa dapat dijadikan tolok ukur suatu bangsa sebagai kemajuan bangsa

(Samatowa, 2010: 2). Dari sini dapat dikatakan bahwa kemajuan suatu bangsa

dapat ditentukan oleh kemampuan sumber daya manusia yang dimiliki suatu

bangsa dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

2

Menurut UNESCO, salah satu keterampilan yang dituntut pada abad 21 adalah

penguasaan informasi (Sani, 2014: 8). Pembelajaran juga harus menguasai

informasi, media, dan teknologi, yakni melek informasi, melek media, dan melek

TIK (Partnership for 21st century, 2008 dalam Sani, 2014: 8 ). Pada masa

mendatang, kita akan menghadapi beberapa tantangan yang menuntut perubahan

paradigma pendidikan tradisional yang selama ini masih diterapkan di Indonesia.

Oleh karena itu, siswa harus dibekali ilmu, keterampilan dan pengetahuan yang

dapat membantu menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Untuk itu,

pembelajaran saat ini penting untuk melatih menggunakan media pembelajaran

berbasis teknologi.

Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di beberapa sekolah,

pembelajaran fisika di sekolah lebih cenderung ditekankan pada teori tanpa

praktik. Fasilitas proyektor dan viewer dimanfaatkan guru hanya sebatas alat

bantu penyampaian materi di depan kelas. Guru lebih senang berceramah di depan

kelas dengan dibantu tampilan slide powerpoint, kemudian siswa mendengar

sambil mencatat. Guru tidak menggunakan metode praktikum dalam

pembelajarannya karena alat-alat laboratorium kurang lengkap ataupun alat-

alatnya tidak bisa digunakan dikarenakan rusak. Dalam pembelajarannya sains di

sekolah, guru lebih memfokuskan hasil akhir dibandingkan dengan proses

pembelajarannya akibatnya keterampilan proses sains siswa rendah.

Meskipun demikian, guru harusnya bisa mengganti dengan menggunakan

media pembelajaran lainnya, misalnya penggunaan komputer dan viewer.

Keterbatasan dalam peralatan laboratorium bisa saja disiasati dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

3

memaksimalkan penggunaan media pembelajaran komputer. Untuk membantu

mempermudah proses belajar mengajar di sekolah dengan segala keterbatasan

laboratorium yang ada, peneliti tertarik menggunakan simulasi komputer sebagai

alternatif lain yang dapat menunjang proses belajar mengajar. Keterbatasan alat-

alat laboratorium dapat menghambat kegiatan belajar mengajar khususnya saat

akan digunakan untuk praktikum. Misalnya saja, saat melaksanakan praktikum

dengan alat-alat yang terbatas, satu kelompok beranggotakan banyak,

kemungkinan tidak semua anggota mendapatkan kesempatan yang sama untuk

menggunakan alat praktium. Hal ini dapat membuat siswa kurang terlibat dalam

praktikum. Selain terkendala alat-alat praktikum yang terbatas, biasanya peralatan

laboratorium di sekolah banyak yang rusak, dikarenakan kurang terawat ataupun

akibat jarang digunakan. Apabila tetap digunakan, dapat menyebabkan hasil yang

tidak akurat jika praktikum berkaitan dengan pembuktian teori atau suatu konsep.

Hal ini dapat menimbulkan miskonsepsi.

Berdasarkan situasi ini, peneliti ingin menggunakan simulasi komputer untuk

mengamati keterampilan proses sains yang dimiliki siswa serta hasil belajar siswa.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah simulasi komputer mempengaruhi keterampilan proses sains siswa

kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada topik kalor dan Perubahan

Suhu Benda?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

4

2. Apakah simulasi komputer dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada topik Kalor dan Perubahan Suhu

Benda?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Peningkatan keterampilan proses sains siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1

Yogyakarta pada topik Kalor dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi

komputer.

2. Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

pada topik Kalor dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi dosen, guru dan calon guru

Manfaat penelitian bagi dosen, guru dan calon guru adalah sebagai alternatif

lain yang dapat digunakan apabila tidak memungkinkan untuk melaksanakan

eksperimen.

2. Bagi siswa

Manfaat penelitian ini bagi siswa adalah :

a. Melatih dan menumbuhkan keterampilan proses sains siswa dalam

pembelajaran fisika.

b. Siswa memperoleh pengalaman belajar IPA dengan menggunakan

simulasi komputer.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

5

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Simulasi Komputer

Simulasi komputer (Suparno, 2013) adalah model pembelajaran menggunakan

program komputer untuk mensimulasikan beberapa percobaan fisika, tidak

melalui percobaan fisika di laboratorium, tetapi melalui monitor komputer dan

siswa dapat mempelajarinya dari simulasi itu.

Adapun beberapa keuntungan dari simulasi komputer (Suparno, 2013: 119)

adalah:

1. Dapat dilakukan siswa kapanpun termasuk di rumah sehingga mereka

dapat belajar lebih lama dan mengulang bahan lebih lama tanpa terikat

guru, jam, atau waktu.

2. Dapat menyajikan simulasi dari percobaan yang sulit dan alatnya mahal.

3. Reaksi dan kejadian mikro dapat disimulasikan dengan jelas dalam model

sehingga siswa semakin jelas menangkap konsepnya. Misalnya: model

gerak atom.

4. Di internet banyak sekali model percobaan dengan simulasi yang dapat

dijadikan tugas siswa untuk mengamati dan mempelajarinya.

5. Para ahli miskonsepsi menemukan bahwa simulasi komputer dapat

membantu menghilangkan miskonsepsi siswa karena siswa dapat

membandingkan pemikirannya yang tidak benar dengan simulasi yang

mereka lakukan dan lihat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

6

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan simulasi komputer yang diambil

dari suatu situs di internet, yakni simulasi PhET.

Simulasi PhET

Physics Education Technology atau PhET merupakan sebuah aplikasi yang

berisi simulasi-simulasi untuk mengajar dan belajar fisika yang dikembangkan

oleh Universitas Colorado. Simulasi PheT menggunakan gambar bergerak

(animasi), bersifat interaktif dan dibuat layaknya permainan dimana siswa dapat

belajar dengan bereksplorasi. Simulasi ini menekankan pada hubungan antara

fenomena dalam kehidupan nyata dan ilmu yang mendasarinya serta berusaha

untuk membuat model-model konseptual fisis yang mudah dimengerti oleh para

siswa (Perkins dkk, 2006: 18).

Seluruh pengaturan dalam simulasi ini sederhana dan mudah digunakan,

misalnya click dan drag, serta tombol-tombol pendukung lain yang juga dapat

digunakan.

Simulasi PhET dapat memberi gambaran atau menampilkan hal yang tidak

dapat dilihat, misalnya energi, atom, medan listrik dan electron. Pada simulasi ini

juga menyediakan berbagai alat ukur, seperti: penggaris, stopwatch, thermometer

dan lainnya (Perkins dkk, 2006: 19).

Simulasi PhET ini dibuat dalam Java dan Flash sehingga dapat dijalankan

langsung dari website PhET (http://phet.colorado.edu) menggunakan web

browser standar. Selain itu, PhET juga dapat diunduh secara gratis dan dipasang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

7

pada komputer (perangkat lokal) sehingga dapat digunakan secara offline (Perkins

dkk, 2006: 19).

Berikut kelebihan dari penggunaan simulasi PhET dibandingkan dengan

menggunakan peralatan dalam demonstrasi (Wieman dkk. 2010: 226) :

1. Dapat digunakan dikelas ketika peralatan laboratorium tidak tersedia atau

sulit untuk dirangkai;

2. Dapat digunakan untuk melakukan eksperimen yang tidak mungkin untuk

dilakukan;

3. Mudah untuk mengubah variabel-variabelnya;

4. Dapat menampilkan hal-hal yang tidak dapat dilihat;

5. Siswa dapat menjalankan simulasi tersebut menggunakan komputernya

sendiri di rumah untuk mengulangi atau memperdalam pemahamannya

mengenai eksperimen di kelas.

B. Belajar

1. Pengertian Belajar

Gager Berlinger mendefinisikan belajar sebagai suatu proses dimana suatu

organisme berubah perilakunya sebagai akibat dari pengalaman. Menurut teori

konstruktivisme (Suparno, 2013: 19) belajar adalah proses yang aktif dimana

siswa membangun sendiri pengetahuannya. Siswa berusaha mencari makna dari

apa yang telah mereka pelajari. Menurut Sudjana (dalam Jihad dan Haris, 2013: 2)

belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri

seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

8

berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah

laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada

pada individu yang belajar. Menurut filsafat konstruktivisme (dalam Suparno,

2013: 14) pengetahuan itu adalah bentukan (konstruksi) kita sendiri yang

menekuninya. Pengetahuan adalah akibat dari konstruksi kognitif melalui kegiatan

berpikir seseorang (Suparno: 2013).

Dari beberapa pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa belajar

merupakan suatu proses aktif yang didalamnya seseorang mengalami perubahan-

perubahan dalam dirinya, baik sikap atau perilaku, dan juga pola pikir yang

dihasilkan dari pengalaman-pengalaman yang dialaminya.

Menurut pandangan konstruktivisme tentang belajar (Samatowa, 2010: 54)

belajar dikatakan sebagai perubahan konsepsi. Belajar tergantung bukan hanya

pada lingkungan atau kondisi belajar, tetapi juga pada pengetahuan awal siswa.

Belajar melibatkan pembentukan “makna” oleh siswa dari apa yang mereka

lakukan, lihat, dan dengar (West & Pines, 1985, dalam Samatowa, 2010).

Adapun seseorang dikatakan telah belajar apabila sudah terdapat perubahan

tingkah laku dalam dirinya. Ciri-ciri seseorang dikatakan telah belajar adalah :

a. Adanya kemampuan baru atau perubahan;

b. Perubahan itu tidak berlangsung sesaat saja melainkan menetap;

c. Perubahan itu tidak terjadi begitu saja, melainkan harus dengan usaha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

9

2. Hasil Belajar

Secara sederhana yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah

kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Susanto,

2013:5). Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan keterampilan (Hamalik, 2001: 31).

Menurut Benyamin S. Bloom terdapat tiga ranah (domain) dari hasil belajar,

yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dari ranah kognitif ini

merupakan hasil dari proses berfikir atau perilaku dari hasil kerja otak. Hasil

belajar untuk ranah afektif merupakan perilaku yang dimunculkan seseorang

sebagai pertanda untuk membuat pilihan atau keputusan akan sesuatu hal.

Sedangkan untuk hasil belajar pada ranah psikomotorik yaitu dimunculkan oleh

hasil kerja fungsi tubuh manusia. Selanjutnya Benyamin S. Bloom berpendapat

bahwa hasil belajar dapat dikelompokan ke dalam dua macam yaitu pengetahuan

dan keterampilan (dalam Jihad dan Haris, 2013: 14).

a. Pengetahuan terdiri dari empat kategori, yaitu:

1) Pengetahuan tentang fakta

2) Pengetahuan tentang prosedural

3) Pengetahuan tentang konsep

4) Pengetahuan tentang prinsip.

b. Keterampilan juga terdiri dari empat prinsip, yaitu:

1) Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif

2) Keter ampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik

3) Keterampilan bereaksi atau bersikap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

10

4) Keterampilan berinteraksi.

Dari beberapa pengertian belajar, dapat dipahami makna hasil belajar yaitu

adanya perubahan-perubahan dalam diri individu yang bersangkutan. Perubahan-

perubahan itu dapat menyangkut aspek kognitif, aspek psikomotorik, dan aspek

afektif.

Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif), keterampilan

proses (aspek psikomotorik), dan sikap (aspek afektif) (Susanto, 2013).

Menurut teori Gestalt (Susanto, 2013: 12), belajar merupakan suatu proses

perkembangan. Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami

perkembangan. Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu baik berasal dari siswa

sendiri maupun pengaruh dari lingkungannya.

Russefendi (Susanto, 2013: 14) mengidentifikasikan faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar kedalam sepuluh macam, yaitu:

a. Kecerdasan anak

Kemampuan inteligensi seseorang sangat mempengaruhi terhadap cepat dan

lambatnya penerimaan informasi serta terpecahkan atau tidaknya suatu

permasalahan. Kecerdasan siswa sangat membantu pengajar untuk menentukan

apakah siswa itu mampu mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk

meramalkan keberhasilan siswa setelah mengikuti pelajaran yang diberikan

meskipun tak akan terlepas dari faktor lainnya.

b. Kesiapan atau kematangan

Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan dimana individu atau

organ-orgam sudah berfungsi sebagaimana mestinya. Setiap upaya belajar akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

11

lebih berhasil jika dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan individu,

karena kematangan ini erat hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan

anak.

c. Bakat anak

Menurut Chaplin, yang dimaksud dengan bakat adalah kemampuan potensial

yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan

datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang memiliki bakat dalam arti

berpotensi untuk mencapai prestasi sampai tingkat tertentu, maka bakat akan

dapat mempengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar.

d. Kemauan belajar

Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan rasa tanggung jawab yang tinggi

tentunya berpengaruh positf terhadap hasil belajar yang diraihnya. Karena

kemauan belajar menjadi salah satu penentu dalam mencapai keberhasilan belajar.

e. Minat

Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi

atau keingginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa yang menaruh minat

besar terhadap pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih banyak dari pada

siswa lainnya. Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap

materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar yang lebih giat lagi,

dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.

f. Model penyajian materi pelajaran

Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada model penyajian

materi. Model penyajian materi yang menyenangkan, tidak membosankan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

12

manarik, dan mudah dimengerti oleh para siswa tentunya berpengaruh secara

positif terhadap keberhasilan belajar.

g. Pribadi dan sikap guru

Kepribadian dan sikap siswa guru yang kreatif dan penuh inovatif dalam

perilakunya, maka siswa akan meniru gurunya yang aktif dan kreatif ini. Pribadi

dan sikap guru yang baik ini tercermin dari sikapnya yang ramah, lemah lembut,

penuh kasih sayang, membimbing dengan penuh perhatian, tidak cepat marah,

tanggap terhadap keluhan atau kesulitan siswa, antusias dan semangat dalam

bekerja dan mengajar, memberikan penilaian yang objektif, rajin, disiplin, serta

bekerja penuh dedikasi dan bertanggung jawab dalam segala tindakan yang ia

lakukan.

h. Suasana pengajaran

Suasana belajar yang tenang, terjadinya dialog yang kritis antara siswa dengan

guru, dan menumbuhkan suasana yang aktif diantara siswa tentunya akan

memberikan nilai lebih pada proses pengajaran.

i. Kompetensi guru

Guru yang professional memiliki kemampuan-kemampuan tertentu.

Kemampuan-kemampuan itu diperlukan dalam membantu siswa belajar. Guru

yang professional adalah guru yang memiliki kompeten dalam bidangnya dan

mengusai dengan baik bahan yang akan diajarkan serta mampu memilih metode

belajar mengajar yang tepat sehingga pendekatan ini bisa berjalan dengan

semestinya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

13

j. Masyarakat

Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku manusia dan

berbagai macam latar belakang pendidikan. Oleh karena itu, pantaslah dalam

dunia pendidikan lingkungan masyarakat pun ikut mempengaruhi kepribadian

siswa. kehidupan modern dengan keterbukaan serta kondisi yang luas banyak

dipengaruhi dan dibentuk oleh kondisi masyarakat ketimbang oleh keluarga dan

sekolah.

C. Keterampilan Proses Sains

Usman dan Setiawati (Susanto, 2013: 9) mengungkapkan keterampilan proses

adalah keterampilan yang mengarah kepada pembangunan kemampuan mental,

fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan yang lebih tinggi

dalam diri siswa. Indrawati (dalam Susanto, 2013: 9) merumuskan bahwa

keterampilan proses merupakan keseluruhan keterampilan ilmiah yang terarah

(baik kognitif maupun psikomotorik) yang dapat digunakan untuk menemukan

suatu konsep atau prinsip atau teori, untuk mengembangkan suatu konsep yang

ada sebelumnya, atau untuk melakukan penyangkalan terhadap suatu penemuan.

Menurut Samatowa (2010: 93) keterampilan proses sains merupakan keterampilan

intelektual yang dimiliki dan digunakan oleh para ilmuwan dalam meneliti

fenomena alam.

Dari beberapa definisi diatas, keterampilan proses dapat diartikan sebagai

keterampilan ilmiah yang dimiliki ilmuwan yang digunakan untuk menemukan

konsep, teori, atau prinsip dalam meneliti fenomena alam. Dengan demikian,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

14

keterampilan proses ini penting dimiliki siswa untuk dapat melakukan

penyelidikan-penyelidikan seperti yang dilakukan ilmuwan dalam meneliti

fenomena alam.

Ada empat alasan yang melandasi perlunya diterapkan pendekatan

keterampilan proses dalam kegiatan belajar mengajar (Semiawan, 1985: 14)

antara lain:

1. Perkembangan ilmu pengetahuan berlangsung semakin cepat sehingga tak

mungkin lagi para guru mengajarkan semua fakta dan konsep kepada

siswa.

2. Para ahli psikologi umumnya sependapat bahwa anak-anak mudah

memahami konsep-konsep yang rumit dan abstrak jika disertai dengan

contoh-contoh kongkret, contoh-contoh yang sesuai dengan situasi dan

kondisi yang hadapi. Perkembangan pikiran (kognitif) sesungguhnya

dilandasi oleh gerakan dan perbuatan. Anak harus bergerak dan berbuat

sesuatu terhadap onbyek yang nyata.

3. Penemuan ilmu pengetahuan tidak bersifat mutlak, penemuannya bersifat

relatif. Suatu teori mungkin terbantah dan ditolak setelah orang mendapat

data baru yang mampu membuktikan kekeliruan teori yang dianut. Semua

konsep yang ditemukan melalui penyelidikan ilmiah masih tetap terbuka

untuk dipertanyakan, dipersoalkan, dan diperbaiki. Maka anak perlu dilatih

untuk selalu bertanya, berfikir kritis, dan mengusahakan kemungkinan-

kemungkinan jawaban terhadap satu masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

15

4. Dalam proses belajar mengajar, pengembangan konsep tidak dilepaskan

dari pengembangan sikap dan nilai dari diri anak didik. Karena itu,

pengembangan keterampilan memproseskan perolehan akan berperan

sebagai wahana pengait antara pengembangan konsep dan pengembangan

sikap serta nilai.

Indrawati (Susanto, 2013: 10) membagi keterampilan proses menjadi dua

tingkat, yaitu keterampilan proses tingkat dasar dan keterampilan proses terpadu.

1. Keterampilan Proses Tingkat Dasar

Keterampilan proses tingkat dasar, meliputi :

a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah salah satu keterampilan ilmiah yang

mendasar. Mengobservasi atau mengamati tidak sama dengan melihat (Semiawan,

1985: 19). Dalam melakukan observasi, digunakan semua indera. Observasi atau

mengamati memiliki dua sifat utama, yakni sifat kualitatif dan sifat kuantitatif

(Dimyati dan Mudjiono, 2006: 142). Mengamati bersifat kualitatif apabila dalam

pelaksanaannya hanya menggunakan panca indra untuk memperoleh informasi.

Sedangkan mengamati bersifat kuantitatif apabila dalam pelaksanaanya selain

menggunakan panca indra, juga menggunakan peralatan lain yang memberikan

informasi khusus.

Menurut Trianto (2012: 144) ada beberapa perilaku yang dikerjakan siswa

pada saat melakukan observasi atau pengamatan

1) Penggunaan indera-indera tidak hanya penglihatan;

2) Pengorganisasian objek-objek menurut suatu sifat tertentu;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

16

3) Pengidentifikasian banyak sifat;

4) Melakukan pengamatan kuantitatif;

5) Melakukan pengamatan kuantitatif.

b. Klasifikasi

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006: 142) mengklasifikasi merupakan

keterampilan proses untuk memilah berbagai objek peristiwa berdasarkan sifat-

sifat khususnya, sehingga didapat golongan atau kelompok sejenis dari objek yang

dimaksud. Trianto (2012: 145) menyatakan bahwa klasifikasi adalah

pengelompokkan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu.

Menurut Trianto (2012: 145) ada dua perilaku siswa dalam melakukan

kegiatan klasifikasi, yakni:

1) Pengidentifikasian suatu sifat umum

2) Memilah-milahkan dengan menggunakan dua sifat atau lebih.

c. Komunikasi

Komunikasi atau pengkomunikasian adalah mengatakan apa yang diketahui

dengan ucapan kata-kata, tulisan, gambar, demonstrasi, atau grafik (Trianto, 2012:

145).

Menurut Trianto (2012: 146) ada beberapa perilaku yang dikerjakan siswa

pada saat melakukan komunikasi antara lain:

1) Pemaparan pengamatan dengan menggunakan kata yang sesuai

2) Pengembangan grafik atau gambar untuk menyajikan pengamatn dan

peragaan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

17

3) Perancangan poster atau diagram untuk menyajikan data untuk

menyakinkan orang lain.

d. Pengukuran

Pengukuran adalah penemuan ukuran dari suatu objek, objek tersebut

dibandingkan dengan suatu pengukuran (Trianto, 2012: 146). Proses pengukuran

ini digunakan untuk melakukan pengamatan kuantitatif.

e. Prediksi

Prediksi atau peramalan adalah pengajuan hasil-hasil yang mungkin dihasilkan

dari suatu percobaan (Trianto, 2012: 145). Prediksi dapat diartikan juga sebagai

membuat ramalan tentang segalah hal yang terjadi pada waktu mendatang,

berdasarkan perkiraan pada pola, hubungan antar fakta, konsep, dan prinsip dalam

ilmu pengetahuan (Dimyati & Mudjiono, 2006: 144). Prediksi merupakan suatu

pernyataan tentang pengamatan apa yang mungkin dijumpai di masa yang akan

datang. Beberapa perilaku siswa antara lain:

1) Penggunaan data dan pengamatan yang sesuai;

2) Penafsiran generalisasi tentang pola-pola;

3) Pengujian kebenaran dari prediksi atau ramalan yang sesuai.

f. Inferensi

Inferensi atau kesimpulan sementara sering dilakukan oleh seorang ilmuwan

dalam proses penelitian. Kesimpulan tersebut bukan merupakan kesimpulan akhir,

hanya merupakan kesimpulan sementara yang dapat diterima sampai pada saat ini

(Semiawan, 1985: 30).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

18

2. Keterampilan Proses Terpadu

Keterampilan proses terpadu, meliputi:

a. Menentukan variabel

Variabel digunakan untuk memilih faktor yang mempengaruhi suatu

penelitian (Semiawan, 1985: 28). Dalam penyelidikan ilmiah para ilmuwan

sering mengendalikan variabel eksperimen atau penelitian (Semiawan,1985: 28).

Dalam suatu eksperimen, seluruh variabel harus dijaga tetap sama kecuali satu,

yaitu variabel manipulasi.

Dalam pengendalian variabel ada beberapa perilaku yang harus diperhatikan.

Menurut Trianto (2012: 147) beberpa perilaku tersebut antara lain:

1) Pengidentifikasian variabel yang mempengaruhi hasil.

2) Pengidentifikasian variabel yang diubah dalam percobaan.

3) Pengidentifikasian variabel yang dikontrol dalam suatu percobaan

b. Meyusun tabel data

Keterampilan membuat tabel perlu diajarkan kepada siswa karena fungsinya

yang penting untuk menyajikan data yang diperlukan dalam penelitian (Dimyati &

Mudjiono, 2006: 146).

c. Meyusun grafik

Keterampilan membuat grafik adalah kemampuan mengolah data untuk

disajikan dalam bentuk visualisasi garis atau bidang datar dengan variabel

termanipulasi pada sumbu datar dan variabel hasil pada sumbu vertikal (Dimyati

& Mudjiono, 2006: 147). Kegiatan yang dapat dilakukan untuk mengembangkan

keterampilan membuat grafik diatarannya adalah membaca data dalam tabel,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

19

membuat grafik garis, membuat grafik balok, dan membuat grafik bidang lain.

Keterampilan membuat grafik ini untuk memudahkan dan meningkatkan daya

tarik penyajian data.

d. Menginterprestasi data

Kemampuan menginterprestasi atau menafsirkan data adalah satu

keterampilan penting yang umumnya dikuasai oleh para ilmuwan (Semiawan,

1985: 29). Penafsiran data adalah menjelaskan makna informasi yang telah

dikumpulkan (Trianto, 2012: 146). Data tersebut dapat dikumpulkan melalui

observasi, perhitungan, pengukuran, eksperimen, atau penelitian sederhana dapat

dicatat atau disajikan dalam berbagai bentuk, seperti table, grafik, histogram, atau

diagram.

e. Memberi hubungan variabel

Keterampilan mendeskripsikan hubungan antar variabel merupakan salah satu

kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap peneliti. Menurut Dimyati dan

Mudjiono (2006: 147) keterampilan ini dapat diartikan sebagai kemampuan

mendeskripsikan hubungan antar variabel termanipulasi dengan variabel hasil.

Hubungan antar variabel ini perlu digambarkan karena merupakan inti penelitian

ilmiah Singarimbun (1986, dalam Dimyati & Mudjiono 2006: 144)

f. Memproses data

Menurut Surakhmad (1978, dalam Dimyati & Mudjiono, 2006:148)

keterampilan mengolah data diperlukan untuk pengukuran dan pengujian

hipotesis. Keterampilan memproses data adalah kemampuan memperoleh

informasi/data dari orang atau sumber informasi lain dengan cara lisan, tertulis,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

20

atau pengamatan dan mengkajinya secara kuantitatif atau kualitatif sebagai dasar

pengujian hipotesis atau penyimpulan (Dimyati & Mudjiono, 2006:148).

g. Menganalisa penyelidikan/penelitian

Untuk menjadi seorang ilmuwan, keterampilan menganalisis penelitian sangat

diperlukan oleh setiap calon ilmuwan yakni siswa. Keterampilan menganalisis

penelitian merupakan kemampuan menelaah laporan penelitian untuk

meningkatkan pengenalan terhadap unsur-unsur penelitian (Dimyati & Mudjiono,

2006:148).

h. Menyusun / merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah suatu perkiraan yang beralasaan untuk menerangkan suatu

kejadian atau pengamatan tertentu (Semiawan, 1985: 24). Menyusun/merumuskan

hipotesis adalah perumusan dugaan yang masuk akal yang akan dapat diuji

tentang bagaimana atau mengapa sesuatu terjadi (Trianto, 2012: 147). Perumusan

hipotesa ini berdasarkan pengamatan dan inferensi. Dalam kerja ilmiah, seorang

ilmuwan biasanya membuat hipotesis yang kemudian diuji melalui eksperimen.

Keterampilan menyusun hipotesis menghasilkan rumusan dalam bentuk kalimat

pertanyaan (Dimyati & Mudjiono, 2006: 149).

Menurut Trianto (2012: 147) ada beberapa perilaku yang dikerjakan siswa

pada saat merumuskan hipotesis antara lain:

1) Perumusan hipotesis berdasarkan pengamatan dan inferensi

2) Merancang cara-cara untuk menguji hipotesis

3) Merevisi hipotesis apabila data tidak mendukung hipotesis tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

21

i. Menentukan variabel secara oprasional

Variabel secara oprasional adalah perumusan suatu definisi yang berdasarkan

pada apa yang anda lakukan atau apa yang anda amati. Suatu definisi oprasional

mengatakan bagaimana sesuatu tindakan atau kejadian berlangsung, bukan apakah

tindakan atau kejadian itu (Trianto, 2012: 147). Beberapa perilaku siswa adalah:

1) Memaparkan pengalaman-pengalaman dengan menggunakan objek-objek

konkret;

2) Mengatakan apa yang diperbuat objek-objek tersebut;

3) Memaparkan perubahan-perubahan atau pengukuran-pengukuran selama

suatu kejadian.

j. Merencanakan penyelidikan

Penyelidikan atau penelitian tidak lain adalah usaha menguji atau mengetes

melalui penyelidikan praktis (Semiawan, 1985: 26). Perencanaan penyelidikan ini

diperlukan alam kegiatan ilmiah karena untuk melakukan suatu percobaan atau

penelitian dibutuhkan perencaan yang matang. Karena tanpa rencana bisa terjadi

pemborosan waktu, tenaga, dan biaya serta hasilnya mungkin tidak sesuai dengan

yang diharapkan.

k. Melakukan eksperimen.

Menurut Dimyati & Mudjiono (2006: 150) bereksperimen merupakan

keterampilan mengadakan pengujian terhadap ide-ide yang bersumber dari fakta,

konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan sehingga dapat diperoleh informasi yang

menerima atau menolak ide-ide itu. Melalukan eksperimen adalah pengujian dari

hipotesisi atau prediksi (Trianto, 2012: 146).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

22

Keterampilan-keterampilan itu pada dasarnya dimiliki oleh siswa meskipun

dalam wujud potensi atau kemampuan yang belum terbentuk secara jelas,

kemampuan yang masih sederhana, kemampuan yang masih perlu dirangsang

agar mampu menampilkan diri (Semiawan, 1985: 18).

Dengan mengembangkan keterampilan memproseskan perolehan, anak akan

mampu menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta

menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Dengan

demikian keterampilan proses menjadi sebuah roda penggerak penemuan dan

pengembangan fakta dan konsep serta penumbuhan dan pengembangan sikap dan

nilai atau tindakan dalam proses belajar mengajar. Seperti ini akan menciptakan

kondisi cara belajar siswa aktif (Semiawan, 1985: 18).

Dari aspek-aspek keterampilan proses sains yang telah disebutkan diatas,

beberapa aspek keterampilan proses yang ingin dilihat dalam penelitian ini adalah

membuat rumusan masalah, menyusun hipotesa, menentukan variabel, membuat

rancangan percobaan sederhana, menganalisis penyelidikan, dan memberi

hubungan variabel.

D. Materi

Kalor

Suhu menyatakan tingkat panas suatu benda, benda memiliki tingkat panas

tertentu karena di dalam suatu benda terkandung energi panas. Segelas air dan

seember air yang bersuhu sama memiliki energi panas yang berbeda. Untuk

menaikkan suhu 200 g air, memerlukan energi panas yang lebih besar daripada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

23

100 g air. Pada suhu yang sama, zat yang massanya lebih besar mempunyai energi

panas yang lebih besar pula.

Energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang

bersuhu rendah di sebut Kalor.

Satuan Kalor

Dalam SI, kalor memiliki satuan joule (J). Pada bidang gizi , satuan kalor

adalah kalori atau kilokalori (Kal tau kkal). Satu kalori adalah jumlah energi panas

yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 gram air hingga naik sebesar 10 C.

1 Kalori = 4,182 J = 4,2 J

Kalor dan Perubahan Suhu Benda

Secara umum, suhu benda akan naik jika benda mendapatkan kalor.

Sebaliknya, suhu benda akan turun apabila kalor dilepaskan dari benda itu. Air

panas jika dibiarkan lama-kelamaan akan menjadi dingin menuju suhu ruang. Ini

menunjukkan sebagian kalor dilepaskan benda itu ke lingkungan.

Telah diketahui pula, bahwa kenaikan suhu oleh kalor dipengaruhi massa

benda. Untuk menaikkan suhu yang sama, air bermassa 200 g memerlukan kalor

yang lebih besar daripada air bermassa 100 g. Kenaikan suhu benda oleh kalor

juga dipengaruhi massa benda. Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu

benda hingga suhu tertentu dipengaruhi juga oleh jenis benda. Besaran yang

digunakan untuk menunjukkan hal ini adalah kalor jenis.

Berikut adalah tabel kalor jenis beberapa bahan. Dapat diamati bahwa bahan

yang berbeda memiliki kalor jenis yang berbeda pula

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

24

Tabel 2.1. Kalor jenis beberapa bahan

Dapat disimpulkan:

- Jumlah kalor untuk menaikkan suhu benda tergantung pada jenis benda itu.

- Makin besar kenaikan suhu benda, kalor yang diperlukan makin besar pula

- Makin besar massa benda, kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu

makin besar pula.

Dirumuskan : Q = m x c x ∆T

Dimana : Q = Kalor

m = Massa benda

c = Kalor jenis suatu benda

∆T = Perubahan suhu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Design Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif-kualitatif. Penelitian kuantitatif

adalah desain riset yang menggunakan data berupa skor atau angka, lalu

menggunakan analisis dengan statistik (Suparno, 2007: 135). selain itu juga

penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang sifatnya deskriptif, yakni data

dikumpulkan dalam bentuk kata-kata, gambar keadaan, daripada bilangan

(Suparno, 2007: 154).

Pada penelitian ini, peneliti mengukur keterampilan proses sains dan hasil

belajar siswa. Pengukuran keterampilan proses sains dan hasil belajar siswa

dibuat dalam bentuk skor kemudian dianalisa secara statistik sehingga penelitian

ini dapat dikatakan sebagai penelitian kuantitatif. Pada saat mengukuran

keterampilan proses sains selain menggunakan skor, peneliti juga memberikan

gambaran keterampilan proses sains secara deskriptif, sehingga penelitian ini juga

dapat dikatakan sebagai penelitian kualitatif.

Desain penelitian ini adalah pretest-posttest control group. Pretest-posttest

control group merupakan desain penelitian yang terdiri dari dua kelompok, yakni

kelompok treatmen dan kelompok kontrol. Kelompok treatmen adalah kelompok

yang diberi treatmen berupa pembelajaran dengan menggunakan simulasi

komputer, sedangkan kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak diberi

treatmen. Kelompok kontrol ini bertujuan sebagai pembanding, yaitu untuk

melihat apakah treatmen yang diberikan berhasil atau tidak. Kedua kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

26

dalam penelitian ini nantinya akan diukur sebelum dan sesudah diberi

treatmen. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan pretest dan posttest.

Pretest diberikan kepada siswa sebelum siswa diberi treatmen. Tujuannya adalah

untuk mengetahui pengetahuan awal siswa mengenai materi yang akan diberikan.

Posttest diberikan kepada siswa setelah siswa menerima treatmen. Posstest yang

diberikan ini bertujuan untuk melihat hasil belajar mereka setelah mendapatkan

treatmen. Desain penelitian yang digunakan adalah seperti tabel berikut:

Tabel 3.1.Pre-test dan post-test control group design

Treatment Group O1 X1 O1’

Control Group O2 X2 O2’

Keterangan:

O1 = Pretest kelas treatmen

X1 = Pembelajaran dengan metode simulasi komputer (Kelas VIIF)

O1’ = Posttest kelas treatmen

O2 = Pretest kelas kontrol

X2 = Pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah aktif (Kelas VIIG)

O2’ = Posttest kelas control

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

27

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

kelas VII F dan VII G dengan rincian kelas VIIF sebanyak 43 siswa dan kelas VII

G sebanyak 28 siswa. Siswa kelas VII F digunakan sebagai grup yang diberi

treatmen dan kelas VII G digunakan sebagai grup kontrol.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian : SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

Jl. Timoho 2 no.29 Yogyakarta.

Waktu Penelitian : 1 maret – 8 Maret 2016

D. Treatmen

Treatmen merupakan perlakuan peneliti kepada subyek yang mau diteliti agar

nantinya mendapat data yang diinginkan (Suparno, 2007: 51). Dalam penelitian

ini, peneliti memberikan treatmen berupa kegiatan pembelajaran menggunakan

simulasi komputer. Simulasi komputer yang digunakan adalah simulasi PhET

yang telah diinstall di komputer siswa.

1. Kelas Simulasi Komputer (Kelas Treatmen)

Kelas simulasi komputer ini, yaitu kelas VIIF diberikan pembelajaran dengan

menggunakan simulasi komputer. Kegiatan pembelajaran dilaksanakan di

laboratorium komputer.

Proses pembelajaran secara umum dalam kelas simulasi komputer ini adalah

sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

28

a. Siswa membentuk kelompok yang terdiri 2 sampai 3 orang.

b. Siswa memilih komputer yang telah diinstall aplikasi simulasi PhET.

c. Guru membagikan LKS untuk setiap kelompok. LKS yang digunakan

siswa dapat dilihat pada lampiran 3.

d. Guru menjelaskan mengenai simulasi PhET tersebut.

e. Siswa dalam kelompoknya masing-masing dipersilahkan untuk

mengerjakan tugas seperti yang sudah disajikan dalam LKS yang telah

dibagikan.

f. Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya yang telah dikerjakan dalam

kelompoknya masing-masing.

g. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari pembelajaran tersebut.

2. Kelas Kontrol

Kelas yang digunakan sebagai kelas kontrol adalah kelas VIIG. Pada kelas

kontrol ini, pembelajaran diberikan dengan metode ceramah aktif. Kelas kontrol

ini dimaksudkan untuk dijadikan sebagai pembanding sehingga dapat terlihat

perbedaan akibat metode simulasi komputer.

Secara umum, proses pembelajaran dalam kelas kontrol adalah sebagai

berikut:

a. Siswa diminta untuk mengamati gambar dua buah gelas beker yang diisi

dengan air sebanyak 50 ml dan 100 ml kemudian dipanaskan.

b. Siswa diberi pertanyaan “manakah yang akan mendidih terlebih dahulu,

wadah yang berisi air 50 ml atau 100 ml”.

c. Guru memberi penjelasan mengenai materi yang diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

29

d. Siswa dipersilahkan untuk mencatat materi yang diberikan.

e. Diakhir pembelajaran guru bersama siswa membuat rangkuman hasil

pembelajaran.

E. Instrumen

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis,

yaitu pretest-posttest, lembar observasi dan laporan kerja siswa.. Pengukuran hasil

belajar siswa menggunakan tes tertulis sedangkan pengukuran keterampilan

proses sains siswa menggunakan tes tertulis dan lembar observasi dan laporan

kerja siswa.

1. Tes Tertulis

Dalam penelitian ini, peneliti membagi tes tertulis menjadi 2 bagian, yaitu:

a. Pretest

Pretest adalah suatu bentuk pertanyaan atau soal yang diberikan guru sebelum

memberikan materi suatu pelajaran kepada siswanya. Pretest yang diberikan ini

bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa mengenai pembelajaran yang

akan disampaikan.

b. Posttest

Posttest merupakan bentuk pertanyaan atau soal yang diberikan setelah

pelajaran/materi disampaikan. Posttest yang diberikan ini bertujuan untuk

mengetahui apakah siswa sungguh memahami materi yang diajarkan dan

mengukur tingkat pengetahuan siswa mengenai materi yang telah disampaikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

30

Dibawah ini disajikan tabel kisi-kisi pembuatan pretest dan posttest yaitu

sebagai berikut:

Tabel 3.2. Kisi-kisi tes pengetahuan tentang kalor dan perubahan suhu benda.

Materi pokok Inti materi Soal Skor Kalor dan perpindahan kalor

Kalor dan pengaruh kalor terhadap kenaikan suhu benda

1. Apa yang kamu ketahui tentang kalor ?

2. Apa yang dimaksud dengan kalor jenis ?

3. Besaran-besaran apa saja yang mempengaruhi jumlah kalor suatu benda ?

15 15 20

Tabel 3.3. Kisi-kisi tes keterampilan proses sains

Aspek keterampilan

proses yang dinilai

Soal No.

soal

skor

Membuat rumusan

masalah

Bagaimana rumusan masalah

untuk kasus berikut ini:

Dua buah benda yaitu besi dan

tembaga memiliki massa yang

sama dipanaskan dengan suhu

yang sama.

1 10

Menyusun hipotesa Saya memanaskan 2 buah batang

besi dengan suhu yang sama.

Batang besi yang pertama

memiliki panjang 5 cm dan batang

besi yang kedua memiliki panjang

10 cm. Berdasarkan percobaan

tersebut, hipotesis (dugaan

sementara) apa yang akan anda

buat ?

2 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

31

Aspek keterampilan

proses yang dinilai

Soal No.

soal

skor

Menentukan variabel Saya ingin mengetahui apakah

massa benda mempengaruhi kalor

suatu benda.

a. Tentukan variabel bebas dan

variabel terikat dari pernyataan

tersebut !

4a 10

Membuat rancangan

percobaan sederhana

Saya ingin mengetahui apakah

massa benda mempengaruhi kalor

suatu benda.

b. Rancanglah sebuah percobaan

sederhana untuk melihat

hubungan antara massa dan

kalor !

4b 20

Menganalisis

penyelidikan

Saya memanaskan 2 benda yang

memiliki massa yang sama dengan

menggunakan bunsen. Dari

percobaan tersebut diperoleh :

Waktu

(s)

Suhu

Benda A

(0C)

Suhu

Benda B

(0C)

0 20 20

5 40 50

10 60 80

Dari tabel data tersebut, informasi

apa yang dapat anda ketahui

berkaitan dengan kalor yang

dimiliki benda ?

3 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

32

Aspek keterampilan

proses yang dinilai

Soal No.

soal

skor

Memberi hubungan

variabel

Dari tabel tersebut, apa yang dapat

kamu simpulkan ?

Suhu

(0C)

Kalor (J)

20 40

40 80

60 120

5 10

Hasil posttest nantinya dibandingkan dengan hasil pretest siswa sehingga

dapat diketahui seberapa besar pengaruh dari pengajaran yang diberikan.

Soal pretest dan posttest dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk esai. Soal

pretest dan posttest siswa ini memiliki tingkat kesulitan yang sama. Adapun soal

pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran 4. Soal pretest dan posttest ini

terbagi menjadi dua, yaitu soal pretest dan posttest untuk melihat hasil belajar

siswa dan soal pretest dan posttest untuk melihat keterampilan proses sains siswa.

Soal pretest dan posttest untuk menguji hasil belajar diberikan untuk kelas

treatmen dan kelas kontrol, sedangkan soal pretest dan posttest untuk menguji

keterampilan proses sains hanya diberikan untuk kelas yang diberikan treatmen

saja. Pembuatan soal pretest dan posttest didasarkan pada uji validasi isi yaitu

mengacu pada isi materi yang diajarkan. Tes tertulis ini divalidasi oleh guru mata

pelajaran IPA SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta. Pada saat soal pretest dan

posttest ini divalidasi, guru yang bersangkutan memeriksa garis besar soal yang

akan digunakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

33

2. Lembar Observasi

Lembar observasi digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang

berkaitan dengan keterampilan proses sains, tujuannya adalah untuk memperkuat

pengukuran keterampilan proses sains siswa.

Lembar observasi ini diisi oleh observer/pengamat yang mengamati siswa saat

melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan simulasi komputer.

Observer mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa, mencatat

dan mendeskripsikan kegiatan yang dilakukan siswa berdasarkan lembar

observasi tersebut. Secara lengkap lembar observasi dapat dilihat pada lampiran 5.

3. Laporan kerja siswa

Laporan percobaan ini merupakan laporan yang dibuat siswa dalam kelas

simulasi. Laporan ini dibuat bersama dengan kelompoknya masing-masing setelah

berkegiatan menggunakan simulasi komputer. Laporan siswa ini akan digunakan

untuk melihat beberapa aspek keterampilan proses sains siswa.

4. Lembar Kerja Siswa (LKS)

Lembar Kerja Siswa (LKS) ini diberikan kepada siswa saat pembelajaran

menggunakan simulasi komputer. LKS ini digunakan untuk membantu siswa

dalam melakukan simulasi komputer dan tugas apa saja yang harus dikerjakan

oleh siswa dalam kelompoknya. Secara lengkap LKS siswa dapat dilihat pada

lampiran 3.

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) merupakan rencana mengenai

langkah-langkah yang akan dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

34

RPP ini disusun dalam pembelajaran yang akan dilakukan selama pengambilan

data penelitian. RPP ini dibuat sesuai dengan kurikulum yang dijalankan di

sekolah tersebut, yaitu kurikulum 2013. RPP untuk kelas kontrol dapat dilihat

pada lampiran 6 , sedangkan RPP untuk kelas treatmen dapat dilihat pada

lampiran 7.

F. Analisis data

1. Penskoran Pretest dan Posttest

Soal pretest dan posttest terdiri dari 3 soal dengan tingkat kesulitan soal yang

sama. Soal-soal tersebut diberi skor maksimal yang berbeda sesuai dengan tingkat

kesulitan masing-masing soal. Soal pretest dan posttest ini terbagi menjadi dua,

yaitu soal pretest dan posttest untuk mengukur hasil belajar siswa kelas treatmen

maupun kelas kontrol dan soal pretest dan posttest untuk mengukur keterampilan

proses sains yang diberikan hanya kepada kelas yang diberi treatmen

pembelajaran dengan simuasi komputer. Berhasil atau tidaknya siswa dalam

belajar tergantung dari hasil pencapaian pretest dan posttesnya.

Penskoran terhadap hasil kerja siswa dalam mengerjakan soal-soal pretest dan

posttest dilakukan dengan membuat skala skor, berikut adalah penentuan bobot

untuk masing-masing soal:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

35

a. Penskoran untuk soal pretest dan posttest pengukuran hasil belajar

1) Soal no.1 bobot soal 15

Keterangan Skor

Siswa menjawab definisi kalor dengan tepat. 15

Siswa menjawab mengenai definisi kalor kurang

tepat.

10

Siswa menjawab mengenai definisi kalor namun

tidak tepat.

5

Siswa tidak menjawab/mengerjakan 0

2) Soal no.2 bobot soal 15

Keterangan Skor

Siswa menjelaskan definisi kalor jenis dengan tepat 15

Siswa menjelaskan definisi kalor jenis namun

kurang tepat

10

Siswa menjelaskan definisi kalor jenis namun tidak

tepat

5

Siswa tidak menjawab/mengerjakan 0

3) Soal no.3 bobot soal 20

Keterangan Skor

Siswa menyebutkan semua (3) besaran yang

mempengaruhi kalor dengan tepat

20

Siswa menyebutkan 2 besaran yang mempengaruhi

kalor dengan tepat

15

Siswa menyebutkan 1 besaran yang mempengaruhi

kalor dengan tepat

10

Siswa menyebutkan besaran-besaran yang

mempengaruhi kalor namun tidak tepat

5

Siswa tidak menjawab/mengerjakan 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

36

b. Penskoran untuk soal pretest dan posttest pengukuran keterampilan

proses sains

1) Soal no.1 bobot soal 10

Keterangan Skor

Siswa membuat rumusan masalah yang logis yang

berhubungan dengan pernyataan yang diberikan

10

Siswa memberi rumusan masalah namun kurang

logis sesuai dengan pernyataan yang diberikan

5

Siswa memberi rumusan masalah namun tidak

tepat

3

Siswa tidak menjawab/mengerjakan 0

2) Soal no.2 bobot soal 15

Keterangan Skor

Siswa membuat hipotesa yang logis dan tepat

sesuai dengan pernyataan kasus yang diberikan.

15

Siswa membuat hipotesa, namun kurang logis dan

kurang tepat.

10

Siswa membuat hipotesa, namun hipotesa tersebut

tidak sesuai dengan pernyataan/kasus yang

diberikan

5

Siswa tidak menjawab/mengerjakan 0

3) Soal no.3 bobot soal 10

Keterangan Skor

Siswa dapat memberikan informasi dengan tepat

dari tabel yang disajikan dengan tepat.

10

Siswa memberikan informasi tabel yang disajikan

namun kurang tepat

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

37

Keterangan Skor

Siswa memberikan informasi tabel yang disajikan

namun tidak tepat

3

Siswa tidak menjawab/mengerjakan 0

4) Soal no.4a bobot soal 10

Keterangan Skor

Siswa dapat menyebutkan variabel bebas dan

variabel terikat dengan tepat

10

Siswa hanya dapat menyebutkan salah satu

variabel dengan tepat

5

Siswa menyebutkan variabel bebas dan terikat

namun tidak tepat

3

Siswa tidak menjawab/mengerjakan 0

5) Soal no.4b bobot soal 20

Keterangan Skor

Siswa dapat menjelaskan variabel mana yang akan

diubah-ubah, variabel mana yang akan diamati,

alat yang akan digunakan, langkah-langkah yang

akan ditempuh secara lengkap

20

Siswa menyebutkan atau menggambar alat yang

akan digunakan, variabel apa yang akan diamati

dan variabel apa yang akan diubah-ubah namun

tidak lengkap

15

Siswa menggambar alat/bahan yang akan

digunakan, susunan alatnya, menyebutkan variabel

bebas dan variabel terikat namun kurang tepat

10

Siswa hanya menggambar alat/bahan yang

digunakan dengan tepat namun tidak dijelaskan

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

38

Keterangan Skor

Siswa menggambar alat/bahan yang digunakan

namun tidak tepat

3

Siswa tidak menjawab/mengerjakan 0

6) Soal no.5 bobot soal 10

Keterangan Skor

Siswa dapat memberi kesimpulan sesuai informasi

dari tabel yang diberikan dengan tepat

10

Siswa memberi kesimpulan namun kurang sesuai

dengan informasi dari tabel yang diberikan

5

Siswa memberi kesimpulan namun tidak sesuai

dengan informasi dari tabel yang diberikan

3

Siswa tidak menjawab/mengerjakan 0

2. Penskoran untuk laporan kerja siswa

Berikut adalah penentuan bobot untuk masing-masing soal

1) Soal no.1 (menentukan alat dan bahan) bobot soal 5

Keterangan Skor

Siswa menyebutkan semua alat dan bahan yang

digunakan dalam simulasi dengan tepat

5

Siswa menyebutkan alat dan bahan yang

digunakan namun kurang tepat

3

Siswa tidak menjawab/mengerjakan 0

2) Soal no.2 (menentukan hipotesis ) bobot soal 10

Keterangan Skor

Siswa menjawab kedua pertanyaan tersebut

dengan tepat dan logis

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

39

Keterangan Skor

Siswa menjawab kedua pertanyaan tersebut

namun kurang tepat dan logis

8

Siswa hanya menjawab salah satu pertanyaan

dengan tepat dan logis

5

Siswa menjawab pertanyaan namun tidak tepat

dan logis

2

Siswa tidak menjawab/mengerjakan 0

3) Soal no 3 (hasil pengamatan siswa) bobot soal 10

Keterangan Skor

Siswa menjelaskan hasil pengamatannya dengan

tepat dan logis

10

Siswa menjelaskan hasil pengamatannya namun

kurang tepat

7

Siswa menjelaskan hasil pengamatannya namun

tidak tepat

2

Siswa tidak menjawab/mengerjakan 0

4) Pembahasan bobot soal 20

Dimana setiap satu soal yang harus dilengkapi siswa dengan tepat diberi skor

5.

Keterangan Skor

Siswa melengkapi jawaban pada kalimat

pertama dengan “kenaikan/perubahan suhu

pada “

5

Siswa melengkapi jawaban pada kalimat

kedua dengan “semakin banyak “

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

40

Keterangan Skor

Siswa melengkapi jawaban pada kalimat

ketiga dengan “semakin banyak “

5

Siswa melengkapi jawaban pada kalimat

keempat dengan “jenisnya“

5

Setiap jawaban siswa yang tidak tepat 1

Siswa tidak menjawab 0

5) Membuat Kesimpulan dengan bobot skor 15

Keterangan Skor

Siswa dapat menyimpulkan apa saja yang

mempengaruhi kalor dan definisi kalor jenis

dengan tepat

15

Siswa dapat menyimpulkan apa saja yang

mempengaruhi kalor dan definisi kalor jenis

namun kurang tepat

10

Siswa hanya menyimpulkan mengenai definisi

kalor jenis atau apa saja yang mempengaruhi

kalor dengan tepat

5

Siswa membuat kesimpulan namun tidak tepat 3

Siswa tidak membuat kesimpulan 0

3. Pengujian

Data yang telah diperoleh melalui observasi dianalisis secara kualitatif

sedangkan data tes tertulis (pretest dan posttest) dan laporan kerja siswa dianalisis

secara kuantitatif. Jawaban-jawaban siswa diskor dan diklasifikasi.

Pengklasifikasiannya dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

41

Tabel 3.4. klasifikasi tingkat penguasaan hasil belajar dan keterampilan proses sains

Interval Klasifikasi

76 – 100 Sangat baik

51 – 75 Baik

26 – 50 Cukup

0 – 25 Kurang

Pretest dan posttest serta laporan kerja siswa diskor berdasarkan panduan

penskoran yang telah dibuat diatas. Kemudian dari jumlah skor yang diperoleh,

dapat diketahui nilai yang diperoleh siswa dengan menggunakan persamaan:

Nilai = ������ �� �� � ���������� ���� × 100

Data nilai yang diperoleh siswa dianalisa dengan bantuan SPSS untuk

meminimalisir kesalahan perhitungan. Dari data nilai yang diperoleh siswa

dianalisa melalui tahap-tahap berikut ini:

1. Untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa

a. Membandingkan nilai pretest kelas treatmen dan kelas kontrol

menggunakan Uji T-Independen untuk melihat pengetahuan awal siswa

apakah sama atau berbeda. Apabila nilai pretest kedua kelompok tersebut

berbeda, maka dicari gain score (selisih nilai pretest dan posttest) untuk

setiap kelompok. Kemudian gain score dari kedua kelompok diuji

menggunakan statistik berupa uji-T untuk kelompok independen.

b. Membandingkan nilai akhir pretest dan posttest kelas treatmen dan nilai

akhir pretest dan posttest kelas kontrol menggunakan statistik berupa uji-T

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

42

untuk kelompok dependen untuk melihat apakah ada peningkatan hasil

belajar.

c. Membandingkan nilai posttest kelas treatmen dan kelas kontrol

menggunakan uji T-Independen untuk melihat apakah hasil belajar sama

atau berbeda.

2. Untuk melihat peningkatan keterampilan proses sains siswa

a. Membandingkan nilai pretest dan posttest kelas treatmen menggunakan

uji T-Dependen untuk melihat apakah ada peningkatan keterampilan

proses sains siswa.

b. Keterampilan Proses Sains juga dianalisa dari hasil laporan dan observasi.

Data observasi dianalisa secara deskripsi sebagai data untuk menjelaskan

keterampilan proses sains pada saat melakukan simulasi komputer.

Sedangkan untuk data dari laporan kerja siswa, setiap jawaban siswa diberi

skor dan dikualifikasikan berdasarkan aspek-aspek keterampilan proses

sains yang akan diamati.

3. Analisa Data Menggunakan SPSS

a. Membandingkan nilai akhir pretest dan posttest menggunakan statistik

berupa uji-T untuk kelompok dependen untuk melihat apakah ada

peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains. Persamaan umum

uji-T kelompok dependen adalah sebagai berikut:

|�����| = ����� . ������∑ !� − ∑ !�##$# − 1%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

43

Dimana : X1 = Nilai pretest

X2 = Nilai posttest

D = Perbedaan nilai (X1 - X2 )

N = Jumlah pasangan

Nilai signifikan yang digunakan adalah α = 0,05. Apabila diperoleh nilai p

< α maka signifikan, artinya terjadi peningkatan keterampilan proses sains

maupun hasil belajar.

b. Membandingkan nilai pretest kedua kelas (kelas treatmen dan kontrol)

untuk mengetahui pengetahuan awal dan nilai posttest kedua kelas

(treatmen dan kontrol) untuk melihat apakah terdapat perbedaan antara

pembelajaran dengan simulasi komputer dan ceramah menggunakan

statistik berupa uji-T untuk kelompok independen. Persamaan umum uji-T

kelompok independen adalah sebagai berikut:

tobs = &'����( &)����

�*$+', ' % -').$+), ' %-))$+'.+),)% /0 '+'1 '+)2

keterangan :

n1 = Jumlah anggota kelompok 1

n2 = Jumlah anggota kelompok 2

3���� = Nilai rata-rata kelompok 1

3���� = Nilai rata-rata kelompok 2

41 = Standar deviasi kelompok 1

42 = Standar deviasi kelompok 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

44

Nilai signifikan yang digunakan adalah α = 0,05. Apabila diperoleh

nilai p < α maka signifikan, artinya terdapat perbedaan antara

pembelajaran dengan simulasi komputer dan ceramah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

45

BAB IV. DATA DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada tanggal 1

Maret – 8 Maret tahun 2016. Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas VII F

yang berjumlah 43 siswa dan kelas VIIG yang berjumlah 28 siswa dengan materi

kalor dan perubahan suhu benda. Karena selama penelitian terdapat siswa yang

tidak mengikuti keseluruhan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti

dan juga ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan keseluruhan instrumen

penelitian berupa soal-soal yang diberikan, maka sampel yang digunakan menjadi

30 siswa untuk kelas VIIF (kelas treatmen) dan 12 siswa untuk kelas VIIG (kelas

kontrol).

SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta ini memiliki tujuh kelas untuk kelas VII.

Namun karena beberapa kelas lainnya digunakan untuk penelitian juga, maka dari

pihak sekolah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan

penelitian di kelas VIIF dan VIIG.

Dalam penelitian ini, Kelas VIIF diberi treatmen model pembelajaran dengan

menggunakan simulasi komputer, sedangkan kelas VIIG adalah kelas kontrol

yang dalam pembelajarannya menggunakan metode ceramah aktif. Pembelajaran

IPA di SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta berlangsung selama 5 jam dalam satu

minggu. Pembelajaran IPA di sekolah ini adalah pembelajaran IPA terpadu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

46

dimana pembelajaran Fisika, Kimia, dan Biologi tergabung menjadi satu.

Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai guru dalam proses pembelajaran.

Adapun rangkaian kegiatan yang dilakukan selama penelitian ini, yaitu melakukan

persiapan sebelum penelitian dan pelaksanaan penelitian.

1. Persiapan penelitian

Sebelum melakukan penelitian, ada beberapa hal yang dipersiapkan oleh

peneliti, yaitu perizinan ke sekolah serta persiapan perangkat-perangkat yang akan

digunakan untuk pelaksanaan penelitian.

Untuk mendapatkan izin melakukan penelitian di sekolah SMP Pangudi Luhur

1 Yogyakarta, peneliti terlebih dahulu membuat surat perizinan ke sekolah.

Peneliti mengantar surat ini ke sekolah sekaligus bertemu dengan wakil kurikulum

untuk meminta izin penelitian di sekolah ini. Setelah mendapat izin, kemudian

peneliti dipertemukan dengan guru mata pelajaran IPA yang dapat peneliti

gunakan kelasnya dalam penelitian ini. Setelah berdiskusi mengenai waktu dan

materi pelajaran untuk penelitian, peneliti mempersiapkan perangkat-perangkat

penelitian lainnya.

Perangkat-perangkat penelitian yang dipersiapkan diantaranya adalah peneliti

mempersiapkan instrumen-instrumen yang akan digunakan untuk penelitian.

Instrumen-instrumen penelitian, yaitu: Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk metode simulasi komputer, lembar

observasi keterampilan proses sains, serta soal pretest dan posttest untuk melihat

keterampilan proses sains siswa dan hasil belajar siswa. Selain itu, peneliti juga

meminta izin kepada pengelola laboratorium komputer untuk dapat menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

47

laboratorium untuk kepentingan penelitian. Kemudian setelah mendapat izin,

peneliti menginstall simulasi PhET di komputer-komputer sekolah tersebut.

2. Pelaksanaan penelitian

Penelitian ini dilakukan pada setiap pembelajaran fisika berlangsung. Kegiatan

yang dilakukan yaitu perkenalan, pengantar pembelajaran, dan pengambilan data.

a. Kelas Treatmen (VIIF)

Berikut merupakan jadwal yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian di

kelas treatmen:

Tabel 4.1. Jadwal dan kegiatan penelitian di kelas treatmen

No. Hari/tanggal Alokasi waktu Kegiatan 1 Selasa, 1 Maret

2016 2 JP - Perkenalan dengan siswa

- Memberikan pretest

2 Rabu, 2 Maret 2016

1 JP - Memberikan materi pengantar - Memperkenalkan beberapa

keterampilan proses sains yang akan diujikan

- Berlatih beberapa keterampilan proses sains.

3 Kamis, 3 Maret 2016

2 JP - Melaksanakan pembelajaran menggunakan simulasi komputer (pengambilan data)

- Siswa melakukan kegiatan berdasarkan lembar kerja siswa yang telah diberikan.

4 Selasa,8 Maret 2016

1 JP Memberikan posttest kepada siswa

Pertemuan pertama:

Pertemuan pertama ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 1 Maret 2016.

Pertemuan ini berlangsung selama 2 JP yakni sekitar 80 menit. Pada pertemuan

ini, peneliti pertama-tama memperkenalkan diri serta memberikan informasi

kepada siswa-siswi kelas VIIF mengenai penelitian yang akan dilaksanakan di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

48

kelas tersebut. Setelah itu, peneliti memberikan pretest kepada siswa-siswi kelas

VIIF.

Pertemuan kedua:

Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 2 Maret 2016, selama 1

JP. Pada pertemuan kedua ini, kegiatan yang akan dilakukan adalah memberikan

pengantar mengenai materi kalor sebelum peneliti akhirnya melakukan

pengambilan data.

Pada kegiatan ini, peneliti mengingatkan kembali materi sebelumnya,

memberikan pengantar materi kalor, serta memperkenalkan beberapa

keterampilan proses sains kepada siswa, seperti: merumuskan masalah dan

membuat hipotesa serta berlatih membuat rumusan masalah dan membuat

hipotesa. Diakhir pembelajaran, siswa bersama guru membuat kesimpulan

mengenai pembelajaran yang telah berlangsung.

Pertemuan ketiga:

Pertemuan ketiga ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 3 Maret 2016.

Pada pertemuan ketiga ini peneliti melakukan pengambilan data. Siswa diberi

pembelajaran menggunakan simulasi komputer. Pembelajaran dilakukan di

laboratorium komputer.

Dalam pembelajaran ini, siswa memilih kelompoknya masing-masing, dimana

satu kelompok terdiri dari dua sampai tiga orang siswa. Kemudian siswa memilih

komputer yang sudah diinstall dengan simulasi yang akan digunakan dalam

pembelajaran. Peneliti kemudian membagikan lembar kerja siswa (LKS) kepada

setiap kelompok. Setelah itu peneliti menjelaskan cara menjalankan simulasi dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

49

fungsi dari setiap tools yang tersedia. Barulah kemudian siswa berkegiatan

menggunakan simulasi secara berkelompok dan melengkapi LKS tersebut.

Selama siswa berkegiatan menggunakan simulasi secara berkelompok, peneliti

dengan dibantu beberapa observer mengamati kegiatan yang dilakukan oleh

siswa-siswi selama pembelajaran menggunakan simulasi komputer. Peneliti dan

observer juga bertanya kepada siswa mengenai kegiatan yang dilakukannya dalam

kelompok.

Pada akhir pembelajaran, guru bersama siswa membuat rangkuman mengenai

pembelajaran yang telah berlangsung.

Pertemuan keempat:

Pertemuan keempat ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 8 Maret 2016

selama kurang lebih 40 menit. Pertemuan ini khusus untuk memberikan posttest

kepada siswa mengenai pembelajaran yang selama ini telah diberikan.

Pada pertemuan ini, SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta kebetulan mengadakan

kegiatan ibadah dan pengakuan dosa bagi siswa dan semua warga sekolah dalam

rangka menyambut hari raya paskah sehingga kegiatan belajar mengajar diundur,

yaitu setelah ibadah dan pengakuan dosa. Oleh karena itu, jam pelajaran di

sekolah juga menjadi berkurang.

b. Kelas Kontrol (VIIG)

Berikut merupakan jadwal yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian di

kelas kontrol:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

50

Tabel 4.2. Jadwal dan kegiatan penelitian di kelas kontrol

No. Hari/tanggal Alokasi waktu Kegiatan

1 Selasa, 1 Maret

2016

1 JP - Perkenalan dengan siswa

- Memberikan pretest

2 Rabu, 2 Maret

2016

2 JP - Memberikan materi pengantar

- Memperkenalkan beberapa

keterampilan proses sains

3 Jum’at, 4 Maret

2016

2 JP - Melaksanakan pembelajaran

mengenai kalor dan perubahan

suhu benda dengan

menggunakan metode ceramah

aktif.

4 Selasa, 8 Maret

2016

1 JP Memberikan posttest

Pertemuan pertama:

Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 1 Maret 2016,

pertemuan ini berlangsung selama 1 JP. Pertemuan ini bertujuan untuk

memperkenalkan diri serta menjelaskan maksud dan tujuan peneliti di kelas

tersebut. Kemudian peneliti meminta siswa-siswi kelas VIIG untuk mengerjakan

soal pretest.

Pertemuan kedua:

Pertemuan ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 2 Maret 2016, pertemuan

ini berlangsung selama 2 JP. Pada pertemuan kedua ini, peneliti menyampaikan

materi yang berkaitan dengan kalor dengan menggunakan ceramah aktif. Sebelum

pembelajaran, peneliti memeriksa kehadiran siswa. Kemudian peneliti terlebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

51

dahulu mengingatkan kepada siswa mengenai materi sebelumnya. Setelah itu

peneliti memberikan materi mengenai kalor dan juga memperkenalkan kepada

siswa mengenai keterampilan proses sains. Pada akhir pembelajaran guru bersama

siswa membuat rangkuman mengenai pembelajaran yang telah berlangsung.

Pertemuan ketiga:

Pertemuan ketiga ini berlangsung pada hari Jumat, tanggal 4 Maret 2016. Pada

pertemuan ketiga ini peserta didik diberikan materi lanjutan mengenai kalor dan

perubahan suhu benda dengan menggunakan metode ceramah aktif. Pada

pertemuan ini tidak jauh berbeda dengan pertemuan sebelumnya. Sebelum

pembelajaran, peneliti memeriksa kehadiran siswa. Kemudian peneliti terlebih

dahulu mengingatkan kepada siswa mengenai materi sebelumnya. Setelah itu

peneliti memberikan materi mengenai kalor dan perubahan suhu benda. Pada

akhir pembelajaran siswa bersama guru membuat rangkuman mengenai

pembelajaran yang telah berlangsung.

Pertemuan keempat:

Pertemuan keempat ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 8 Maret 2016

selama kurang lebih 20 menit. Pertemuan ini khusus untuk memberikan posttest

kepada siswa mengenai pembelajaran yang selama ini telah diberikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

52

B. Hasil dan Analisa Data

1. Keterampilan Proses Sains

a. Pretest dan posttest

Berikut ini merupakan data hasil Keterampilan Proses Sains awal dan akhir

yang dimiliki siswa yang diberi treatmen pembelajaran dengan menggunakan

simulasi komputer, yaitu kelas VIIF.

Tabel 4.3. Nilai pretest dan posttest keterampilan proses sains kelas treatmen

No. Kode Siswa Pretest Posttest 1 A1 54,67 49,33

2 A2 73,33 61,33

3 A3 66,67 61,33

4 A4 64 61,33

5 A5 61,33 70,67

6 A6 44 50,67

7 A7 53,33 61,33

8 A8 70,67 52

9 A9 57,33 70,67

10 A10 64 54,67

11 A11 24 32

12 A12 32 41,33

13 A13 48 54,67

14 A14 60 57,33

15 A15 44 25,33

16 A16 61,33 61,33

17 A17 50,67 54,67

18 A18 53,33 61,33

19 A19 48 54,67

20 A20 64 70,67

21 A21 54,67 64

22 A22 68 57,33

23 A23 33,33 54,67

24 A24 70,67 54,67

25 A25 50,67 50,67

26 A26 61,33 64

27 A27 36 41,33

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

53

No. Kode Siswa Pretest Posttest 28 A28 57,33 61,33

29 A29 70,67 48

30 A30 45,33 50,67

Rata-rata 54,75 55,11

b. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa

Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan yang signifikan antara

keterampilan proses sains sebelum dan setelah diberi treatmen berupa

pembelajaran dengan menggunakan simulasi komputer, maka diuji dengan uji-T

Dependen (Paired Samples T-Test). Berikut adalah hasil perhitungan dengan

menggunakan program SPSS :

Tabel 4.4. Uji T-Dependen Nilai Pretest dan Posttest Keterampilan Proses Sains Siswa

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

KPS pretest 54,75 30 12,56 2,29

posttest 55,11 30 10,37 1,89

Pada Paired Samples Statistics diketahui bahwa terdapat 30 siswa pada kelas

treatmen yang digunakan. Seluruh siswa tersebut memiliki nilai rata-rata pretest

Paired Samples Test

Paired Differences

t df Sig. (2-

tailed)

Mean Std. Deviation

Std. Error

Mean

KPS pretest - posttest -0,35 10,57 1,93 -0,184 29 0,855

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

54

sebesar 54,75 dengan standar deviasi 12,56, sedangkan nilai rata-rata posttest

sebesar 55,11 dengan standar deviasi 10,37.

Berdasarkan hasil analisis statistik di atas juga diperoleh t = -0,184 dan p =

0,855. Nilai α yang digunakan adalah 0,05. Dari nilai p dan α, dapat dilihat bahwa

nilai p lebih besar dari nilai α, yaitu 0,855 > 0,05 maka hasilnya tidak signifikan.

Artinya tidak ada peningkatan keterampilan proses sains.

Keterampilan proses sains siswa dari hasil pretest dan posttest siswa secara

keseluruhan dapat diklasifikasikan seperti pada tabel 4.5 dan klasifikasi secara

umum untuk setiap aspek dapat dilihat pada tabel 4.6.

Tabel 4.5. Klasifikasi keterampilan proses sains awal dan akhir pembelajaran kelas treatmen

Interval Klasifikasi Keterampilan proses sains awal

Keterampilan proses sains akhir

Jumlah siswa

Persentase (%)

Jumlah siswa

Persentase (%)

76 – 100 Sangat baik 0 0 0 0 51 – 75 Baik 19 63,33 21 70 26 – 50 Cukup 10 33,33 8 26,67 0 – 25 Kurang 1 3,33 1 3,33

Dari tabel diatas, terlihat bahwa hasil keterampilan proses sains sebelum dan

setelah diberi treatmen pembelajaran menggunakan simulasi komputer tidak

tampak kenaikan yang siginifikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

55

Tabel 4.6. Klasifikasi Keterampilan Proses Sains siswa secara umum dari hasil pretest dan posttest untuk setiap aspek

c. Data Keterampilan Proses Sains dari laporan Kerja Siswa

Berikut merupakan skor laporan kerja siswa yang diperoleh dari kegiatan

pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan simulasi komputer.

Tabel 4.7. Nilai laporan kerja siswa kelas treatmen

Kelompok Nilai 1 83,33

2 70

3 88,33

4 73,33

5 65

6 78,33

7 48,33

8 48,33

9 83,33

10 80

11 58,33

12 65

Aspek Pretest Posttest Nilai rerata kelas

Nilai maksimum tiap aspek

Persentase (%) Kualifikasi

Nilai rerata kelas

Nilai maksimum tiap aspek

Persentase (%) Kualifikasi

Membuat rumusan masalah 6,6 10 66 Baik 7,4 10 74 Baik

Menyusun hipotesa 13,5 15 90

Sangat Baik 13 15 86

Sangat Baik

Menentukan variabel 7,37 10 73,7 Baik 5,6 10 56 Baik

Membuat rancangan percobaan sederhana 2,73 20 13,7 kurang 3,6 20 18 Kurang

Menganalisis penyelidikan 6,47 10 64,7 baik 4,9 10 49 Cukup

Memberi hubungan variabel 5,5 10 55 baik 7 10 70 Baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

56

Kelompok Nilai 13 75

14 76,67

15 65

Nilai laporan kerja siswa kemudian diklasifikasikan seperti pada tabel 4.8

berikut:

Tabel 4.8. Klasifikasi keterampilan proses sains dari hasil laporan kerja siswa kelas treatmen

Interval Klasifikasi Jumlah siswa Persentase (%)

76 – 100 Sangat baik 10 33,33

51 – 75 Baik 16 53,33

26 – 50 Cukup 4 13,33

0 – 25 kurang 0 0

Dari tabel ini telihat bahwa terdapat 86,66 % siswa yang memiliki keterampilan

proses sains yang dikategorikan sangat baik dan baik.

d. Klasifikasi Keterampilan Proses Sains dari Hasil Pretest dan Posttest

untuk Setiap Aspek

Agar lebih lengkap mengidentifikasi tingkat penguasaan keterampilan proses

sains siswa dari hasil pretest dan posttest, maka dibuat klasifikasi untuk setiap

aspeknya. Berikut merupakan klasifikasi keterampilan proses sains untuk setiap

aspeknya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

57

Tabel 4.9. Klasifikasi keterampilan proses sains untuk aspek membuat rumusan masalah

Aspek Nilai Klasifikasi Pretest Posttest

Frekuensi Persentase

(%) Frekuensi

Persentase (%)

Membuat rumusan masalah

76 – 100 Sangat baik 14 46,67 19 63,33 51 – 75 Baik 0 0 0 0 26 – 50 Cukup 16 53,33 11 36,67 0 – 25 Kurang 0 0 0 0

Dari tabel ini terlihat bahwa hasil pretest menunjukan bahwa terdapat 46,67 %

siswa yang dapat dikategorikan sangat baik dalam membuat rumusan masalah dan

setelah diberi treatmen terdapat peningkatan menjadi 63,33 %.

Tabel 4.10. Klasifikasi keterampilan proses sains untuk aspek menyusun hipotesa

Aspek Nilai Klasifikasi

Pretest Posttest

Frekuensi Persentase

(%) Frekuensi Persentase

(%) Menyusun hipotesa

76 – 100 Sangat baik 22 73,33 21 70 51 – 75 Baik 7 23,33 5 16,67 26 – 50 Cukup 1 3,33 4 13,33 0 – 25 Kurang 0 0 0 0

Dari tabel ini terlihat bahwa hasil pretest menunjukan bahwa terdapat 96,66 %

siswa yang dapat dikategorikan sangat baik dan baik dalam menyusun hipotesa

dan setelah diberi treatmen terdapat penurunan menjadi 86,67 %.

Tabel 4.11. Klasifikasi keterampilan proses sains untuk aspek menentukan variabel

Aspek nilai klasifikasi

Pretest posttest

frekuensi Persentase

(%) frekuensi Persentase

(%) Menentukan

variabel 76 – 100 Sangat baik 20 66,67 11 36,67 51 – 75 Baik 0 0 0 0 26 – 50 Cukup 5 16,67 19 63,33 0 – 25 Kurang 5 16,67 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

58

Dari tabel ini terlihat bahwa hasil pretest menunjukan bahwa terdapat 66,67 %

siswa yang dapat dikategorikan sangat baik dalam menentukan variabel dan

setelah diberi treatmen terdapat penurunan menjadi 36,67 %.

Tabel 4.12. Klasifikasi keterampilan proses sains untuk aspek membuat rancangan percobaan sederhana

Aspek nilai klasifikasi

Pretest posttest

frekuensi Persentase

(%) frekuensi Persentase

(%) Membuat rancangan percobaan sederhana

76 – 100 Sangat baik 0 0 0 0 51 – 75 Baik 0 0 0 0 26 – 50 Cukup 0 0 1 3,33 0 – 25 Kurang 30 100 29 96,67

Dari tabel ini terlihat bahwa hasil pretest menunjukan bahwa rata-rata siswa

berada dalam kategori kurang dalam membuat rancangan percobaan sederhana

yaitu pada pretest sebanyak 100 %, setelah diberi treatmen menjadi 96,67 %

dikategorikan kurang kurang dan 3,33% masuk dalam kategori cukup.

Tabel 4.13. Klasifikasi keterampilan proses sains untuk aspek menganalisis penyelidikan

Aspek nilai klasifikasi

Pretest posttest

frekuensi Persentase

(%) frekuensi Persentase

(%) Menganalisis penyelidikan

76 – 100 Sangat baik 10 33,33 5 16,67 51 – 75 Baik 0 0 0 0 26 – 50 Cukup 20 66,67 21 70 0 – 25 Kurang 0 0 4 1,33

Dari tabel ini terlihat bahwa hasil pretest menunjukan bahwa terdapat 33,33 %

siswa yang dapat dikategorikan sangat baik dalam menganalisis penyelidikan dan

setelah diberi treatmen terdapat penurunan menjadi 16,67 % siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

59

Tabel 4.14. Klasifikasi keterampilan proses sains untuk aspek memberi hubungan variabel

Aspek Nilai Klasifikasi

Pretest Posttest

Frekuensi Persentase

(%) Frekuensi Persentase

(%) Memberi hubungan variabel

76 – 100 Sangat baik 7 23,33 12 40 51 – 75 Baik 0 0 0 0 26 – 50 Cukup 20 66,67 18 60 0 – 25 Kurang 3 10 0 0

Dari tabel ini terlihat bahwa hasil pretest menunjukan bahwa terdapat 23,33 %

siswa yang dapat dikategorikan sangat baik dalam memberi hubungan variabel

dan setelah diberi treatmen terdapat peningkatan menjadi 40 %.

e. Klasifikasi Keterampilan Proses Sains dari Laporan Kerja Siswa untuk

Setiap Aspek

Tabel 4.15. Klasifikasi Keterampilan Proses Sains secara umum dari laporan

kerja siswa untuk setiap aspek Aspek Laporan Kerja Siswa

Nilai Rerata Kelas

Nilai Maksimum Tiap Aspek

Persentase (%)

Klasifikasi

Menyusun hipotesa

8 10 80 Sangat baik

Menganalisis penyelidikan

8,15 10

81,5

Sangat baik

Memberi hubungan variabel

14,23 20 71,15 Baik

2. Hasil Belajar Siswa

a. Pretest dan Posttest

Berikut merupakan nilai pretest dan posttest hasil belajar siswa yang

diperoleh dalam penelitian ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

60

Tabel 4.16. Nilai pretest dan posttest hasil belajar siswa kelas treatmen dan kelas kontrol.

Hasil Belajar Siswa

Kelas treatmen Kelas kontrol

Kode

siswa pretest posttest

Kode

siswa pretest Posttest

A1 50 60 B1 50 70

A2 50 70 B2 70 90

A3 50 60 B3 50 70

A4 80 60 B4 60 80

A5 40 80 B5 40 30

A6 40 60 B6 60 80

A7 50 60 B7 60 80

A8 50 90 B8 40 70

A9 70 50 B9 50 50

A10 60 70 B10 40 60

A11 60 60 B11 40 70

A12 30 80 B12 50 50

A13 40 40

A14 40 40

A15 30 30

A16 40 60

A17 60 60

A18 90 80

A19 50 60

A20 40 70

A21 50 70

A23 40 50

A24 40 80

A25 60 50

A26 50 70

A27 40 70

A28 50 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

61

Kode

siswa pretest posttest

Kode

siswa pretest Posttest

A29 80 50

A30 50 60

Rata-rata 50,67 61,67 Rata-rata 50,83 66,67

b. Mengetahui Kemampuan Awal Kelas Treatmen dan Kelas Kontrol

Data hasil belajar siswa sebelum pembelajaran (pretest) digunakan untuk

mengetahui kemampuan awal kelas treatmen dan kelas kontrol. Adapun data hasil

belajar siswa sebelum pembelajaran (pretest) dapat dilihat pada tabel 4.16.

Untuk mengetahui apakah kemampuan awal kelas treatmen dan kelas kontrol

tidak berbeda secara signifikan, maka diuji dengan menggunakan uji-T kelompok

independen. Hasil perhitungan menggunakan program SPSS dapat dilihat pada

tabel 4.17 berikut:

Tabel 4.17. Uji T-Independen Nilai Pretest Siswa Kelas Treatmen dan Kelas Kontrol

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Hasil belajar kontrol 12 50,83 9,96 2,87

treatmen 30 50,67 14,37 2,62

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference Std. Error Difference

Hasil belajar

Equal variances assumed

0,69 0,409 0,037 40 0,971 0,17 4,54

Equal variances not assumed

0,043 29,24 0,966 0,17 3,89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

62

Pada group statistics diketahui bahwa pada kelas kontrol dengan jumlah 12

siswa yang digunakan, memiliki nilai rata-rata hasil belajar 50,83 dengan standar

deviasi 9,96. Pada kelas treatmen dengan jumlah 30 siswa yang digunakan,

memiliki nilai rata-rata hasil belajar 50,67 dengan standar deviasi 14,37.

Berdasarkan hasil analisis statistik tabel diatas juga, diperoleh t = 0,037 dan p

= 0,971. Nilai α yang digunakan adalah 0,05. Dari hasil p dan α, dapat dilihat

bahwa nilai p lebih besar dari nilai α, yaitu 0,971 > 0,05 maka tidak signifikan

secara statistik, artinya tidak ada perbedaan kemampuan awal.

c. Mengetahui Peningkatan Hasil Belajar Siwa

Data hasil belajar siswa, baik pretest maupun posttest digunakan untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada kelas treatmen dan kelas kontrol.

1) Kelas treatmen

Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan yang signifikan antara hasil

belajar sebelum dan setelah diberi treatmen berupa pembelajaran dengan

menggunakan simulasi komputer, maka diuji dengan uji-T Dependen (Paired

Samples T-Test). Berikut adalah hasil perhitungan dengan menggunakan program

SPSS :

Tabel 4.18. Uji T-Dependen Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas Treatmen

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Hasil belajar pretest 50,67 30 14,37 2,62

posttest 61, 67 30 13,41 2,45

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

63

Paired Samples Test

Paired Differences

T df Sig. (2-tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Hasil

belajar

pretest - posttest -11,00 18,82 3,43 -3,202 29 0,003

Pada Paired Samples Statistics diketahui bahwa terdapat 30 siswa pada kelas

treatmen yang digunakan. Seluruh siswa tersebut memiliki nilai rata-rata hasil

belajar sebelum diberi treatmen (pretest) sebesar 50,67 dengan standar deviasi

14,37 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar setelah diberi treatmen (posttest)

sebesar 61,67 dengan standar deviasi 13,41.

Berdasarkan hasil analisis statistik di atas juga diperoleh t = -3,202 dan

p = 0,003. Nilai α yang digunakan adalah 0,05. Dari nilai p dan α, dapat dilihat

bahwa nilai p lebih kecil dari nilai α, yaitu 0,003 < 0,05 maka hasilnya signifikan.

Artinya ada peningkatan hasil belajar siswa pada kelas treatmen.

2) Kelas kontrol

Untuk mengetahui apakah terdapat peningkatan hasil belajar yang signifikan

pada kelas kontrol, maka diuji dengan uji-T Dependen (Paired Samples T-Test).

Berikut adalah hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS :

Tabel 4.19. Uji T-Dependen Nilai Pretest dan Posttest Siswa Kelas Kontrol

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Hasil belajar Pretest 50,83 12 9,96 2,87

posttest 66,67 12 16,69 4,82

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

64

Paired Samples Test

Paired Differences

T df Sig. (2-tailed)

Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

Hasil

belajar

Pretest - posttest -15,83 12,40 3,58 -4,423 11 0,001

Pada Paired Samples Statistics diketahui bahwa terdapat 12 siswa pada kelas

kontrol yang digunakan. Seluruh siswa tersebut memiliki nilai rata-rata pretest

sebesar 50,83 dengan standar deviasi 9,96 sedangkan nilai rata-rata posttest

sebesar 66,67 dengan standar deviasi 16,69.

Berdasarkan hasil analisis statistik di atas juga diperoleh t = -4,423 dan

p = 0,001. Nilai α yang digunakan adalah 0,05. Dari nilai p dan α, dapat dilihat

bahwa nilai p lebih kecil dari nilai α, yaitu 0,003 < 0,05 maka hasilnya signifikan.

Artinya ada peningkatan hasil belajar siswa pada kelas kontrol.

Adapun hasil belajar siswa dari nilai pretest dan posttest secara keseluruhan

dapat diklasifikasikan seperti pada tabel 4.20 berikut ini.

Tabel 4.20. Klasifikasi hasil belajar sebelum dan setelah pembelajaran kelas treatmen dan kelas kontrol

Interval Klasifikasi

Treatmen Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

Jumlah Siswa

% Jumlah Siswa

% Jumlah Siswa

% Jumlah Siswa

%

76 – 100 Sangat Baik 3 10 5 16,67 0 0 4 33,33

51 – 75 Baik 5 16,67 17 56,67 4 33,33 5 41,67

26 – 50 Cukup 22 73,33 8 26,67 8 66,67 3 25

0 – 25 Kurang 0 0 0 0 0 0 0 0

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

65

d. Membandingkan Nilai Hasil Belajar Akhir Siswa Antara Kelas Treatmen

dan Kelas Kontrol

Setelah mengetahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar antara kelas

treatmen dan kelas kontrol serta tidak ada perbedaan pengetahuan awal (pretest)

siswa antara kelas treatmen dan kelas kontrol maka nilai posttest hasil belajar

siswa antara kelas treatmen dan kelas kontrol dapat langsung dibandingkan

dengan menggunakan uji T-Independen. Proses penganalisaan yang dilakukan

ditampilkan pada tabel 4.21 seperti berikut ini :

Tabel 4.21. Uji T-Independen Nilai Pretest Siswa Kelas Treatmen dan Kelas

Kontrol

Group Statistics

Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

hasil belajar kontrol 12 66, 67 16,69 4,82

treatmen 30 61, 67 13,41 2,45

Levene's Test for

Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t Df

Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference Std. Error Difference

hasil

belajar

Equal variances

assumed

0,749 0,392 1,017 40 0,315 5,00 4,91

Equal variances

not assumed

0,925 16,982 0,368 5,00 5,41

Pada group statistics diketahui bahwa pada kelas kontrol dengan jumlah 12

siswa yang digunakan, memiliki nilai rata-rata hasil belajar akhir sebesar 66,67

dengan standar deviasi 16,69. Pada kelas treatmen dengan jumlah 30 siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

66

digunakan, memiliki nilai rata-rata hasil belajar akhir sebesar 61,67 dengan

standar deviasi 13,41.

Berdasarkan hasil analisis statistik tabel diatas juga, diperoleh t = 1,017 dan

p = 0,315. Nilai α yang digunakan adalah 0,05. Dari hasil nilai p dan α, dapat

dilihat bahwa nilai p lebih besar dari nilai α, yaitu 0,315 > 0,05 maka tidak

signifikan secara statistik, artinya tidak ada perbedaan hasil belajar antara kelas

treatmen dan kelas kontrol. Dengan kata lain model pembelajaran dengan

menggunakan simulasi komputer tidak lebih baik dari pada pembelajaran dengan

metode ceramah.

C. Pembahasan

1. Peningkatan Keterampilan Proses Sains Siswa

Pada pembelajaran ini, peneliti memberikan treatmen berupa pembelajaran

menggunakan simulasi komputer untuk melihat keterampilan proses sains siswa.

Simulasi yang digunakan adalah simulasi PhET. Adapun aspek keterampilan

proses sains yang ingin dilihat, yaitu: membuat rumusan masalah, menyusun

hipotesa, menentukan variabel, membuat rancangan percobaan sederhana,

menganalisis penyelidikan, dan memberi hubungan variabel. Sebelum

pengambilan data, peneliti terlebih dahulu memperkenalkan simulasi komputer

yang akan digunakan dan memperkenalkan beberapa aspek keterampilan proses.

Data yang dianalisa dalam penelitian ini diperoleh dengan cara pemberian

pretest dan posttest sebelum dan setelah pembelajaran, laporan hasil kerja siswa,

dan lembar observasi. Dari nilai pretest tersebut diketahui bahwa terdapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

67

sebanyak 63,33 % siswa yang memiliki keterampilan proses sains baik, 33,33%

siswa yang memiliki keterampilan proses sains cukup, 3,33 % siswa yang

memiliki keterampilan proses sains kurang. Dari nilai pretest dan posttest data

yang diperoleh, terlihat perbedaan antara nilai pretest dan posttest keterampilan

proses sains siswa. Nilai rata-rata pretest yang diperoleh siswa adalah 54,75

dengan standar deviasi 12,56, sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 55,11

dengan standar deviasi 10,37.

Dilihat secara statistik menggunakan uji T-Dependen diperoleh t = -0,184 dan

p = 0,855. Nilai α yang digunakan adalah 0,05. Dari nilai p dan α, dapat dilihat

bahwa nilai p lebih besar dari nilai α, yaitu 0,855 > 0,05 maka hasilnya tidak

signifikan. Artinya tidak ada peningkatan keterampilan proses sains secara

signifikan. Dari nilai posttest dapat diketahui bahwa terdapat sebanyak 70% siswa

yang memiliki keterampilan proses sains baik, 26,67% siswa yang memiliki

keterampilan proses sains cukup, dan 3,33% siswa yang memiliki keterampilan

proses sains kurang.

Dari laporan kerja siswa juga dapat dilihat bahwa terdapat 33,33 % siswa yang

memiliki keterampilan proses sains sangat baik, 53,33% siswa yang memiliki

keterampilan proses sains baik, dan 13,33% siswa yang memiliki keterampilan

proses sains cukup.

Berdasarkan klasifikasi untuk setiap aspek keterampilan proses sains dari hasil

pretest dan posttest dapat diketahui bahwa aspek membuat rumusan masalah dan

memberi hubungan variabel mengalami peningkatan yang cukup signifikan antara

pretest dan posttestnya yaitu 46,67 % siswa yang dapat dikategorikan sangat baik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

68

dalam membuat rumusan masalah dan setelah diberi treatmen terdapat

peningkatan menjadi 63,33 %. Untuk aspek memberi hubungan variabel, hasil

pretest menunjukan bahwa terdapat 23,33 % siswa yang dapat dikategorikan

sangat baik dalam memberi hubungan variabel dan setelah diberi treatmen

terdapat peningkatan menjadi 40 %. Untuk aspek menyusun hipotesa, menentukan

variabel, dan menganalisis penyelidikan terdapat penurunan antara hasil pretest

dan posttest. Hasil pretest menunjukan bahwa terdapat 96,66 % siswa yang dapat

dikategorikan sangat baik dan baik dalam menyusun hipotesa dan setelah diberi

treatmen terdapat penurunan menjadi 86,67 %. Untuk aspek menentukan variabel

terdapat 66,67 % siswa yang dapat dikategorikan sangat baik dalam menentukan

variabel dan setelah diberi treatmen terdapat penurunan menjadi 36,67 % dan

untuk aspek menganalisis penyelidikan terdapat 33,33 % siswa yang dapat

dikategorikan sangat baik dalam menganalisis penyelidikan dan setelah diberi

treatmen terdapat penurunan menjadi 16,67 % siswa. Untuk aspek membuat

rancangan percobaan sederhana rata-rata siswa masih dikategorikan kurang.

Setelah diberi treatmen menjadi 96.67 % masuk dalam kategori kurang dan

3,33% masuk dalam kategori cukup.

Peningkatan keterampilan proses sains yang tidak signifikan ini bisa terjadi

dikarenakan siswa belum terbiasa dengan penerapan pembelajaran IPA dengan

pendekatan keterampilan proses sains. Sehingga siswa belum terampil dengan

pembelajaran IPA yang berbasis pendekatan keterampilan proses sains. Hal ini

tampak ketika siswa melakukan pembelajaran dengan simulasi komputer ada

beberapa siswa yang membuat hipotesa sambil melakukan simulasi. Padahal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

69

seharusnya hipotesa itu dibuat sebelum siswa melakukan simulasi. Banyak juga

siswa yang bingung melakukan kegiatan dengan menggunakan simulasi

komputer. Karena sebelumnya mereka belum pernah melakukan pembelajaran

IPA dengan menggunakan simulasi komputer. Dari sini nampaknya siswa perlu

dibiasakan untuk menggunakan simulasi komputer. Selain itu, waktu

pembelajaran yang sedikit hanya sekitar 80 menit (2 JP) saat pembelajaran

menggunakan simulasi komputer, mengakibatkan siswa belum sungguh-sungguh

mendalami materi pelajaran.

2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa

Penelitian yang telah dilakukan ini salah satunya bertujuan untuk melihat

apakah pembelajaran dengan simulasi komputer dapat meningkatkan hasil belajar

siswa. Data yang dianalisa dalam penelitian ini diperoleh dengan cara pemberian

pretest sebelum diberikan pembelajaran dan posttest setelah diberikan

pembelajaran.

Dari data yang diperoleh tersebut, kemudian dilihat peningkatan hasil belajar

siswa. Untuk melihat apakah terdapat peningkatkan hasil belajar siswa, digunakan

perbandingan nilai pretest dan nilai posttest siswa.

Setelah dilakukan analisis dari hasil data yang diperoleh, terlihat perbedaan

nilai pretest dan posttest siswa baik kelas treatmen maupun kelas kontrol. Pada

kelas treatmen diperoleh nilai rata-rata pretest sebesar 50,67 dengan standar

deviasi 14,37 sedangkan nilai rata-rata hasil belajar setelah diberi treatmen

(posttest) sebesar 61,67 dengan standar deviasi 13,41.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

70

Dengan menggunakan uji-T kelompok dependen diperoleh t = -3,202 dan

p = 0,003. Nilai α yang digunakan adalah 0,05. Dari nilai p dan α, dapat dilihat

bahwa nilai p lebih kecil dari nilai α, yaitu 0,003 < 0,05 maka hasilnya signifikan.

Artinya ada peningkatan hasil belajar siswa pada kelas treatmen. Pada kelas

kontrol Seluruh siswa tersebut memiliki nilai rata-rata pretest sebesar 50,83

dengan standar deviasi 9,96 sedangkan nilai rata-rata posttest sebesar 66,67

dengan standar deviasi 16,69.

Berdasarkan hasil analisis statistik di atas juga diperoleh t = -4,423 dan

p = 0,001. Nilai α yang digunakan adalah 0,05. Dari nilai p dan α, dapat dilihat

bahwa nilai p lebih kecil dari nilai α, yaitu 0,003 < 0,05 maka hasilnya signifikan.

Artinya ada peningkatan hasil belajar siswa pada kelas kontrol.

Berdasarkan nilai pretest dan posttest hasil belajar siswa, pada kelas treatmen

terdapat 26,67 % siswa dikategorikan memiliki hasil belajar baik dan sangat baik

sebelum diberi pembelajaran, setelah pembelajaran dengan diberi treatmen

meningkat menjadi 73,34 % siswa dikategorikan memiliki hasil belajar baik dan

sangat baik. Pada kelas kontrol saat sebelum diberi pembelajaran terdapat 33,33 %

siswa dikategorikan memiliki hasil belajar baik, setelah diberi pembelajaran

meningkat menjadi 75 % siswa dikategorikan memiliki hasil belajar baik dan

sangat baik.

Dari uji T-Dependen yang dilakukan terhadap kelas treatmen maupun kelas

kontrol diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar pada kedua kelas

tersebut. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah pembelajaran pada kelas

treatmen lebih baik daripada kelas kontrol peneliti melakukan uji T-Independen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

71

hasil belajar siswa antara kelas treatmen dan kelas kontrol. Namun, sebelumnya

terlebih dahulu dilihat kemampuan awal siswa kedua kelompok tersebut. Setelah

mengetahui bahwa kemampuan awal kedua kelompok tersebut sama maka

dilakukan uji T-Independen pada hasil belajar akhir kelas treatmen dan kelas

kontrol. Dari uji T-Independen diperoleh t = 1,017 dan p = 0,315. Nilai α yang

digunakan adalah 0,05. Dari hasil nilai p dan α, dapat dilihat bahwa nilai p lebih

besar dari nilai α, yaitu 0,315 > 0,05 maka tidak signifikan secara statistik, artinya

tidak ada perbedaan hasil belajar akhir antara kelas treatmen dan kelas kontrol.

Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran IPA menggunakan

simulasi komputer tidak dapat meningkatkan hasil belajar secara signifikan.

Dengan kata lain model pembelajaran dengan menggunakan simulasi komputer

tidak lebih baik dari pada pembelajaran dengan metode ceramah. Terdapat banyak

faktor yang dapat mempengaruhi hasil ini, yaitu (a) waktu pelaksanaan

pembelajaran dengan simulasi komputer hanya dalam satu pertemuan saja (2 JP)

sehingga para siswa belum memiliki pengalaman yang cukup dalam pelaksanaan

pembelajaran ini karena pembelajaran yang biasa diterapkan guru lebih bersifat

teacher centered. Seperti yang dikatakan oleh Berlinger (dalam Suparno, 2013 :

19) belajar sebagai proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai

akibat dari pengalaman. Jika siswa belum memiliki pengalaman yang cukup

dalam pelaksanaan pembelajaran berarti siswa dapat dikatakan belum sungguh-

sungguh belajar. (b) Pemahaman siswa mengenai simulasi komputer yang

digunakan yaitu simulasi PhET masih belum baik, meskipun telah diberikan

pengarahan sebelumnya. Terlihat bahwa masih banyak siswa yang bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

72

mengenai penggunaan simulasi tersebut. (c) Russefendi (dalam Susanto, 2013:

14) mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar salah

satunya adalah model penyajian materi pelajaran. Model penyajian materi

pelajaran kemungkinan kurang sesuai untuk sebagian siswa. Akibatnya ada siswa

yang kurang berminat dalam pembelajaran, siswa yang tidak cocok dengan

metode tersebut merasa dapat belajar lebih baik dengan ceramah.

Meskipun dari hasil pretest dan posttest yang dikerjakan oleh siswa

pembelajaran simulasi komputer tidak berbeda dengan pembelajaran

menggunakan metode ceramah, Berdasarkan hasil pengamatan selama siswa

melakukan pembelajaran dengan menggunakan simulasi komputer tampak siswa-

siswi lebih senang belajar. Siswa aktif bekerja, membuktikan, dan mencari tahu

menggunakan simulasi komputer. Ada juga siswa yang menjadi lebih kreatif

mencoba-coba simulasi tersebut. Meskipun ada beberapa pula siswa yang terlihat

masih bingung menggunakan simulasi komputer. Siswa terlihat antusias

melakukan simulasi mengikuti petunjuk LKS yang tersedia. Bagi kelompok siswa

yang bingung dengan penggunaan simulasi, para siswa tidak segan untuk

bertanya. Mereka berdiskusi melakukan simulasi tersebut.

Dengan pembelajaran menggunakan simulasi komputer ini dirasakan mampu

membuat siswa aktif, dan memungkinkan untuk lebih kreatif serta dapat melatih

kerja sama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

73

D. Keterbatasan Penelitian

Selama melakukan penelitian terdapat beberapa permasalahan yang

membatasi penelitian ini. Keterbatasan yang ditemui selama melakukan penelitian

ini antara lain adalah :

1. Keterbatasan waktu

Pada penelitian ini peneliti diberikan izin 1 minggu untuk melakukan

penelitian di sekolah tersebut. Waktu penelitian juga ditentukan dari pihak

sekolah. Karena selama seminggu tersebut terdapat ujian praktek IPA di

sekolah tersebut sehingga guru tidak dapat memberikan pembelajaran dikelas

VII, maka peneliti diberikan kesempatan melakukan penelitian dan

pengambilan data saat ujian praktek tersebut. Oleh karena itu, peneliti tidak

dapat melakukan observasi sebelum melakukan penelitian. Selain itu, waktu

pengambilan data yang hanya satu kali pertemuan ini juga dirasa masih kurang

cukup.

2. Keterbatasan observer

Pada waktu pengambilan data, peneliti dibantu 3 teman untuk melakukan

observasi mengenai kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam kelompoknya

menggunakan simulasi komputer. Karena jumlah siswanya terlalu banyak

yaitu 43 siswa, para observer masih merasa kesulitan untuk mengamati siswa.

3. Keterbatasan soal

Terdapat soal yang kurang dipahami siswa. Contohnya, terdapat soal yang

diujikan mengenai hubungan antara suhu dan kalor, seharusnya siswa

menjawab semakin meningkat suhu maka semakin banyak kalor yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

74

dibutuhkan. Namun rata-rata siswa menjawab yang tidak berkaitan dengan

konsep suhu dan kalor, yakni siswa menjawab kalor = 2 x suhu atau suhu =

kalor : 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

75

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa-siswi kelas VII F

dan VII G SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta pada mata pelajaran fisika tentang

kalor, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembelajaran Fisika pada materi bahasan Kalor dan Perubahan Suhu Benda

menggunakan simulasi komputer tidak meningkatkan keterampilan proses

sains siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

2. Pembelajaran Fisika pada materi bahasan Kalor dan Perubahan Suhu Benda

menggunakan simulasi komputer dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas

VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta namun peningkatannya tidak berbeda

dengan ceramah. Meskipun demikian, simulasi komputer dapat membuat

siswa lebih senang, antusias dan aktif belajar.

B. Saran

1. Bagi Guru

a. Siswa perlu dilatih mengenai keterampilan proses sains agar pembelajaran

IPA sungguh-sungguh bermakna dan mendalam. Adapun keterampilan

proses sains yang perlu ditingkatkan adalah keterampilan proses sains

dalam aspek membuat rancangan percobaan sederhana dan menganalisis

penyelidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

76

b. Simulasi komputer baik digunakan guru dalam pembelajaran fisika,

meskipun tidak meningkatkan hasil belajar secara signifikan, metode

simulasi komputer ini dapat membuat siswa lebih senang, antusias dan

aktif belajar.

2. Bagi Peneliti Berikutnya

a. Saran bagi peneliti yang ingin melakukan penelitian serupa, guna

mendapatkan data yang lebih baik, peneliti tidak hanya melakukan

validasi isi melainkan juga melakukan uji coba soal.

b. Peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian serupa dapat pula

mengujikan keterampilan proses sains pada kelas kontrol guna melihat

apakah metode simulasi komputer lebih dapat meningkatkan keterampilan

proses sains dibandingkan dengan metode ceramah.

c. Guna tercapainya proses pembelajaran yang lebih baik selama penelitian,

peneliti sebaiknya melakukan observasi dan pendekatan terhadap siswa

sebelum melakukan penelitian. Hal ini bertujuan agar peneliti mengenal

karakter siswa-siswanya sehingga dapat membantu peneliti untuk

merencanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

77

DAFTAR PUSTAKA

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Jihad, Asep & Haris, Abdul. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII Semester 2. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Perkins, Katherine dkk. 2006. PhET: Interactive Simulations for Teaching and Learning Physics. The Physics Teacher. Vol.44: 18-23.

Samatowa, Usman. 2010. Pembelajaran Ipa di Sekolah Dasar. Jakarta: Indeks.

Sani, Ridwan Abdullah. 2014. Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Semiawan, Cony. 1985. Pendekatan Keterampilan Proses Bagaimana Meningkatkan Siswa dalam Belajar. Jakarta: PT Gramedia.

Suparno, Paul. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

78

____________. 2011. Pengantar Statistika untuk Pendidikan dan Psikologi (untuk mahasiswa). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

____________. 2013. Metodologi Pembelajaran Fisika konstruktivistik dan menyenangkan. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group.

Trianto, 2012. Model Pembelajaran Terpadu, Konsep, Strategis dan Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: PT Bumi Aksara.

University of Colorado. 2016. Bentuk dan perubahan Energi. Dalam https://phet.colorado.edu/in/simulation/legacy/energy-forms-and-changes. Di unduh pada 3 Februari 2016

Wieman, C.E dkk. 2010. Teaching physics using PhET simulations. The Physics Teacher. Vol.48: 225-227.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

79

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

80

Lampiran 1: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

81

Lampiran 2: Surat Permohonan Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

82

Lampiran 3: Lembar Kerja Siswa

Lembar Kerja Siswa

Kalor

Kelompok : Hari/Tanggal :

Nama : waktu :

Kelas : VII

Konsep : Kalor

Tujuan : menyelidiki besaran-besaran yang mempengaruhi jumlah kalor

benda

ALAT DAN BAHAN

Alat-alat/bahan apa saja yang terdapat dalam simulasi tersebut ?

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

HIPOTESIS

Sebelum mencoba simulasi, jawablah pertanyaan berikut ini :

1. Jika benda-benda tersebut dipanaskan, bagaimana pengaruhnya terhadap

suhu dan kalor?

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

83

………………………………………………………………………………

………………………………………………

2. Apakah jenis benda mempengaruhi kenaikan suhu benda ? Jelaskan !

………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………

………………………………

LANGKAH KERJA

Kegiatan 1

1. Pilihlah satu bahan yang akan dipanaskan

2. Panasi benda tersebut dengan memberikan jumlah panas yang berbeda-

beda

3. Amati perubahan suhu benda ketika dipanaskan

4. Amati jumlah kalor benda ketika dipanaskan

5. Apa hasil pengamatanmu ?

…………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………

Kegiatan 2

1. Pilihlah beberapa benda yang akan dipanaskan !

2. Catatlah waktu yang diperlukan benda untuk mencapai suhu yang

sama !

3. Amati perubahan suhunya !

4. Catat hasil pengamatanmu dalam tabel yang kamu buat !

Tabel waktu yang ditempuh suatu benda untuk mencapai suhu 100 0C

Jenis benda t (s)

Benda 1……….................

Benda 2 …………………

Benda 3………………….

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

84

5. Amati juga jumlah kalor yang digunakan untuk mencapai suhu

tersebut !

6. Benda manakah yang memiliki jumlah kalor yang lebih banyak ?

7. Benda manakah yang memiliki jumlah kalor yang lebih sedikit ?

PEMBAHASAN

Suatu benda apabila dipanaskan akan mengalami ……………

Semakin besar kenaikan suhu benda, maka jumlah kalor yang diperlukan untuk

mencapai suhu tersebut ………….

Semakin besar massa benda, maka jumlah kalor yang digunakan untuk menaikkan

suhu benda semakin….

Benda yang berbeda……………………..memerlukan jumlah kalor yang berbeda

untuk menaikkan suhu benda hingga suhu tertentu. Besaran yang digunakan untuk

menunjukkan hal ini adalah kalor jenis benda.

KESIMPULAN

Dari simulasi, dapat di simpulkan bahwa kalor atau energi panas suatu benda

dipengaruhi oleh ………………………………………………………….......

Kalor jenis benda adalah………………………………………………………

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

85

Lampiran 4: Soal Pretest dan Posttest

Kalor

Nama/no.absen :

Kelas :

Waktu : 30 menit

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat !

1. Apa yang kamu ketahui tentang kalor ?

2. Apa yang dimaksud dengan kalor jenis ?

3. Besaran-besaran apa saja yang mempengaruhi jumlah kalor suatu benda ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

86

Kalor

Nama :

Kelas :

Waktu : 40 menit

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat !

1. Bagaimana rumusan masalah untuk kasus berikut ini:

Dua buah benda yaitu besi dan tembaga memiliki massa yang sama

dipanaskan hingga suhunya sama.

2. Saya memanaskan 2 buah batang besi hingga suhunya sama. Batang besi

yang pertama memiliki panjang 5 cm dan batang besi yang kedua memiliki

panjang 10 cm. Berdasarkan percobaan tersebut, hipotesis (dugaan

sementara) apa yang akan anda buat ?

3. Saya memanaskan 2 benda yang memiliki massa yang sama dengan

menggunakan bunsen. Dari percobaan tersebut diperoleh :

Waktu (s) Suhu Benda A (0C) Suhu Benda B (0C)

0 20 20

5 40 50

10 60 80

Dari tabel data tersebut, informasi apa yang dapat anda ketahui berkaitan

dengan kalor yang dimiliki benda ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

87

4. Saya ingin mengetahui apakah massa benda mempengaruhi kalor suatu

benda.

a. Tentukan variabel bebas dan variabel terikat dari pernyataan tersebut !

b. Rancanglah sebuah percobaan sederhana untuk melihat hubungan

antara massa dan kalor !

5. Dari tabel tersebut, apa yang dapat kamu simpulkan ?

6. Apa yang kamu ketahui tentang kalor ?

7. Apa yang dimaksud dengan kalor jenis ?

8. Besaran-besaran apa saja yang mempengaruhi jumlah kalor suatu benda ?

Suhu (0C) Kalor (J)

20 40

40 80

60 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

88

Lampiran 5: Lembar Observasi

Lembar Observasi Keterampilan Proses Sains

(Kelas Simulasi)

Rubrik penilaian keterampilan proses sains (KPS)

No. Aspek yang dinilai Indikator Skor 1 Menyusun hipotesa • Siswa dapat membuat

rumusan masalah atau membuat pertanyaan yang bertujuan untuk meminta penjelasan

• Siswa dapat membuat perkiraan atau jawaban sementara yang (beralasan) logis untuk menerangkan suatu kejadian

4. Siswa membuat hipotesa (dugaan sementara) sebelum melakukan simulasi dengan tepat dan logis 3. Siswa membuat hipotesa (dugaan sementara) namun kurang tepat/ logis sebelum melakukan simulasi komputer 2. Siswa membuat hipotesa yang tepat dan logis namun hipotesa dibuat setelah melakukan simulasi

1.Siswa membuat hipotesa (dugaan sementara) namun kurang tepat dan hipotesa dibuat setelah melakukan simulasi komputer

2 Memberi hubungan variabel

• Siswa dapat menentukan variabel bebas dan terikat

• Siswa dapat menjelaskan hubungan/keterkaitan variabel bebas dan terikat.

4. Siswa menentukan variabel bebas dan terikat serta dapat menjelaskan hubungan antar variabel tersebut dengan tepat 3. Siswa menentukan variabel bebas dan terikat dengan tepat namun kurang dapat menjelaskan hubungan antar variabel tersebut 2. Siswa menentukan salah satu variabel dengan tepat dan menjelaskan hubungan antar variabel tersebut dengan tidak tepat 1. Siswa menentukan variabel bebas dan terikat serta menjelaskan hubungan antar variabel tersebut dengan tidak tepat

3

Merencanakan penyelidikan sederhana

• Siswa dapat menentukan

alat dan bahan yang akan digunakan,

• Siswa dapat menentukan variabel yang harus diperhatikan,

• Siswa dapat menentukan langkah-langkah percobaan yang akan ditempuh.

4. Siswa memilih alat/bahan yang akan digunakan dengan lengkap dan tepat, menentukan variabel dengan tepat, dan dapat menentukan langkah percobaan dengan tepat. 3. Siswa tidak lengkap memilih alat dan bahan (hanya menyebut 5 alat/bahan dari 7 alat /bahan yang digunakan), menentukan variabel dengan tepat, dan langkah percobaan yang ditempuh tepat 2. Siswa lengkap memilih alat dan bahan, menentukan variabel kurang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

89

tepat (menentukan salah satu variabel dengan tepat ) , dan langkah percobaan yang ditempuh kurang tepat 1. Siswa kurang tepat/tidak lengkap memilih alat dan bahan bahan (hanya menyebut 3 alat/bahan dari 7 alat /bahan yang digunakan), kurang tepat dalam menentukan variabel (menentukan salah satu variabel dengan tepat ), dan membuat langkah percobaan namun kurang tepat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

90

Lampiran 6: RPP Kelas Kontrol

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

Mata Pelajaran : IPA

TOPIK : Kalor dan Perpindahan Kalor

Kelas/Semester : VII G/2

Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit)

A. KOMPETENSI INTI

KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.

KI 2 :Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret

(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan

ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang

sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR

1.1 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek

fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

91

dalam lingkungan serta mewujudkan dalam pengamalan ajaran agama

yang dianutnya

1.2 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;

teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;

kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan,

percobaan, dan berdiskusi.

2.2 Menghargai kerja insividu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan

melaporkan hasil percobaan

3.7 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan

penerapannya dalam mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada

manusia dan hewan serta dalam kehidupan sehari-hari.

C. INDIKATOR

1.1.1. Siswa berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu

1.1.2. Siswa mengucap syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu

2.2.1. Siswa menunjukkan sikap toleransi saat melakukan pengamatan

dan diskusi

2.2.2. Siswa mengumpulkan setiap hasil kerjanya tepat waktu

2.2.3. Siswa bersikap aktif dalam menjalankan setiap tugas

2.2.4. Siswa dapat menjalankan setiap tugas dengan penuh tanggung

jawab

Kalor (Kalor dan perubahan suhu benda)

3.1.1. Peserta didik dapat menjelaskan definisi kalor

3.1.2. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh kalor terhadap

perubahan suhu benda

3.1.3. Peserta didik dapat menjelaskan definisi kalor jenis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

92

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Peserta didik dapat menjelaskan definisi kalor

2. Peserta didik dapat menjelaskan definisi kalor jenis

3. Peserta didik dapat menjelaskan apa saja pengaruh kalor terhadap

perubahan suhu benda

E. MATERI

Kalor dan Pengaruhnya terhadap suhu benda

F. PENDEKATAN/MODEL/METODE PEMBELAJARAN Pendekatan : scientific learning Model Pembelajaran : Cooperative learning Metode Pembelajaran : ceramah aktif, diskusi, Tanya jawab.

G. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER BELAJAR 1. Media

Komputer, LCD

2. Sumber Belajar Buku IPA SMP Kelas VII Puskurbuk 2014

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No. Tahap Kegiatan Rincian Kegiatan Alokasi waktu

1 Kegiatan awal � Apersepsi

Mengingatkan kembali

mengenai materi sebelumnya

(kalor)

� Motivasi

Tujuan pembelajaran dan

contoh aplikasi dalam

kehidupan sehari-hari

� Orientasi

- Guru menyebutkan

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

93

pokok-pokok materi yang

akan dibahas

- Guru menjelaskan

kegiatan yang akan

dilakukan selama

pertemuan

- Guru menjelaskan tujuan-

tujuan yang akan

diperoleh setelah

pertemuan ini dilakukan

- Guru membagi siswa

kedalam beberapa

kelompok

2 Kegiatan Inti � Mengamati

Siswa mengamati gambar

yang ditampilkan oleh guru

� Menanya

- Guru menanyakan dari

gambar (gambar 2 jenis

benda yang berbeda

dipanaskan) tersebut, kira-

kira kalor yang digunakan

untuk menaikkan suhu

benda itu tergantung dari

apa?

� Mengumpulkan

informasi/mencoba

- Siswa dalam kelompok

menentukan variabel

bebas dan terikat

60 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

94

- Siswa dalam kelompok

mendiskusikan

hipotesanya

- Siswa merencanakan

penyelidikan

� Menalar dan

mengkomunikasikan

- Siswa

mengkomunikasikan hasil

kerjanya dalam bentuk

lisan maupun tulisan

o Guru bersama siswa

mendiskusikan secara umum

mengenai kalor jenis

o Guru bersama siswa

mendiskusikan apa saja yang

mempengaruhi kalor suatu

benda.

o Guru bersama siswa membuat

perumusan kalor

3 Kegiatan

Penutup

o Guru bersama siswa mencoba

mengingatkan kembali materi

pokok yang sudah dipelajari

pada pertemuan tersebut

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

95

Lampiran 7: RPP Kelas Treatmen

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA

Mata Pelajaran : IPA

TOPIK : Kalor dan Perpindahan Kalor

Subtopik : Kalor dan Perubahan Suhu Benda

Kelas/Semester : VII F/2

Alokasi Waktu : 2 JP (2 x 40 menit)

I. KOMPETENSI INTI

Kompetensi Inti 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang

dianutnya.

Kompetensi Inti 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin,

tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong),

santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara

efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam

jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

Kompetensi Inti 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan

prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait

fenomena dan kejadian tampak mata.

Kompetensi Inti 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah

konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,

memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak

(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan

mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

96

sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut

pandang/teori.

J. KOMPETENSI DASAR

1.3 Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek

fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia

dalam lingkungan serta mewujudkan dalam pengamalan ajaran agama

yang dianutnya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;

teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;

kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan pengamatan,

percobaan, dan berdiskusi.

2.2 Menghargai kerja insividu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari

sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan

hasil percobaan

3.7 Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor, dan

penerapannya dalam mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada

manusia dan hewan serta dalam kehidupan sehari-hari.

K. INDIKATOR

1.1.3. Siswa berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu

1.1.4. Siswa mengucap syukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu

2.2.1. Siswa menunjukkan sikap toleransi saat melakukan pengamatan

dan diskusi

2.2.2. Siswa mengumpulkan setiap hasil kerjanya tepat waktu

2.2.3. Siswa bersikap aktif dalam menjalankan setiap tugas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

97

2.2.4. Siswa dapat menjalankan setiap tugas dengan penuh tanggung

jawab

3.1.4. Peserta didik dapat menentukan variabel dari simulasi yang

ditampilkan

3.1.5. Peserta didik dapat memberikan hubungan variabel

3.1.6. Peserta didik dapat menyusun hipotesa dari simulasi yang

ditampilkan

3.1.7. Peserta didik dapat merancang eksperimen sederhana yang

sesuai

3.1.8. Peserta didik dapat menjelaskan definisi kalor

3.1.9. Peserta didik dapat menjelaskan pengaruh kalor terhadap

perubahan suhu benda

3.1.10. Peserta didik dapat menjelaskan definisi kalor jenis

4.1.2. Peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil kerjanya secara

tertulis pada lembar kerja yang diberikan

L. TUJUAN PEMBELAJARAN

4. Melalui simulasi, peserta didik dapat menyusun hipotesa

5. Melalui simulasi, peserta didik dapat menentukan variabel dari

simulasi yang ditampilkan

6. Melalui simulasi, peserta didik dapat memberikan hubungan variabel

7. Melalui simulasi, peserta didik dapat menganalisis penyelidikan

8. Peserta didik dapat membuat rancangan eksperimen sederhana yang

sesuai

9. Peserta didik dapat menjelaskan definisi kalor

10. Melalui simulasi, peserta didik dapat menjelaskan definisi kalor jenis

11. Peserta didik dapat menjelaskan apa saja pengaruh kalor terhadap

perubahan suhu benda

12. Peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil kerjanya secara tertulis

pada lembar kerja yang diberikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

98

M. MATERI

Kalor dan Perubahan Suhu Benda

N. Media/Alat/Bahan Dan Sumber Belajar

1. Media: Komputer, LCD, simulasi PhET

2. Alat: Stopwatch

3. Sumber Belajar: LKS, Buku IPA SMP Kelas VII Puskurbuk 2014, Simulasi PhET

O. Pendekatan, Model, Dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific learning Model Pembelajaran : Cooperative learning Metode Pembelajaran : Simulasi, diskusi, ceramah.

P. KEGIATAN PEMBELAJARAN

No. Tahap Kegiatan Rincian Kegiatan Alokasi waktu

1 Kegiatan awal � Apersepsi

Mengingatkan kembali

mengenai materi sebelumnya

(kalor)

� Motivasi

Tujuan pembelajaran dan

contoh aplikasi dalam

kehidupan sehari-hari

� Orientasi

- Guru menyebutkan

pokok-pokok materi yang

akan dibahas

- Guru menjelaskan

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

99

kegiatan yang akan

dilakukan selama

pertemuan

- Guru menjelaskan tujuan-

tujuan yang akan

diperoleh setelah

pertemuan ini dilakukan

- Guru membagi siswa

kedalam beberapa

kelompok

2 Kegiatan Inti � Menanya

- Guru menanyakan dari

simulasi tersebut, kira-

kira kalor yang digunakan

untuk menaikkan suhu

benda itu tergantung dari

apa?

- Guru memberikan

pertanyaan mengenai

simulasi dalam LKS yang

diberikan

- Guru menanyakan, jika

akan membuat

eksperimen sederhana

seperti simulasi tersebut

kira-kira bagaimana

rancangan percobaan

tersebut ?

- Guru menanyakan apa itu

kalor jenis ?

� Mengumpulkan

60 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

100

informasi/mencoba

Dengan menggunakan

simulasi:

- Siswa dalam kelompok

mendiskusikan

hipotesanya

- Siswa dalam kelompok

menentukan variabel

bebas dan terikat

- Siswa dalam kelompok

menganalisis penyelidikan

- Siswa dalam kelompok

membuat kesimpulan

� Menalar dan

mengkomunikasikan

- Siswa dapat

mengkomunikasikan hasil

kerjanya dalam bentuk

tulisan dalam lembar

jawaban yang diberikan

o Siswa mengumpulkan hasil

pekerjaannya

3 Kegiatan

Penutup

o Guru bersama siswa

merangkum mengenai konsep

kalor yang telah diperoleh

dari simulasi tersebut

o Guru memberikan

kesempatan kepada siswa

yang ingin bertanya

10 menit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

101

o Guru mengucapkan salam

penutup diakhir pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

102

Lampiran 8: Kunci Jawaban Tes Tertulis

KUNCI JAWABAN

Kalor dan Perubahan Suhu Benda

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan tepat !

1. Bagaimana rumusan masalah untuk kasus berikut ini:

Dua buah benda yaitu besi dan tembaga memiliki massa yang sama

dipanaskan dengan suhu yang sama.

Jawab :

- Benda manakah yang terlebih dahulu mencapai suhu 100 0C besi atau

tembaga ?

- Benda manakah yang memerlukan kalor lebih banyak untuk

menaikkan suhunya sampai 100 0C ?

2. Saya memanaskan 2 buah batang besi dengan suhu yang sama. Batang

besi yang pertama memiliki panjang 5 cm dan batang besi yang kedua

memiliki panjang 10 cm. Berdasarkan percobaan tersebut, hipotesis

(dugaan sementara) apa yang akan anda buat ?

- Batang besi yang memiliki panjang 10 cm memerlukan kalor yang

lebih banyak agar suhunya bertambah sampai 100 0C dibandingkan

dengan besi yang panjangnya 5 cm.

3. Saya memanaskan 2 benda yang memiliki massa yang sama dengan

menggunakan bunsen. Dari percobaan tersebut diperoleh :

Waktu (s) Suhu Benda A (0C) Suhu Benda B (0C)

0 20 20

5 40 50

10 60 80

Dari tabel data tersebut, informasi apa yang dapat anda ketahui berkaitan

dengan kalor yang dimiliki benda ?

- Kenaikan suhu benda B lebih besar dari kenaikan suhu benda A.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

103

- Benda A memiliki kalor jenis yang lebih besar daripada benda B

- Benda A memerlukan kalor yang lebih banyak untuk menaikan

suhunya dibandingkan benda B

4. Saya ingin mengetahui apakah massa benda mempengaruhi kalor suatu

benda.

a. Tentukan variabel bebas dan variabel terikat dari pernyataan tersebut !

Variabel bebas = massa benda

Variabel terikat = kalor

b. Rancanglah sebuah percobaan sederhana untuk melihat hubungan

antara massa dan kalor !

Jawab :

Alat dan bahan :

o Bunsen (pemanas)

o Tripot

o Gelas beker

o Timbangan/neraca

o Air

o Thermometer

o Stopwatch

Langkah kerja:

1) Menyusun alat seperti pada gambar berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

104

50 ml 100 ml

2) Memanaskan air tesebut dengan massa/volume air yang

berbeda-beda misalnya 50 ml dan 100 ml selama waktu

tertentu.

3) Menghitung waktu memanaskankan air tersebut dengan

menggunakan stopwatch

4) Mengukur kenaikan suhu air tersebut dengan menggunakan

thermometer setiap rentang waktu tertentu, misalnya setiap 5

menit.

5) Mencatat setiap kenaikan suhu air yang volumenya berbeda-

beda tersebut setiap rentang waktu tertentu.

5. Dari tabel tersebut, apa yang dapat kamu simpulkan ?

Jawab:

Semakin besar kenaikan suhu maka kalor yang diperlukan untuk

menaikkan suhu tersebut semakin besar/banyak

6. Apa yang kamu ketahui tentang kalor ?

Jawab :

Suhu (0C) Kalor (J)

20 40

40 80

60 120

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

105

Kalor adalah energi panas yang berpindah dari benda yang bersuhu tinggi

ke benda yang bersuhu rendah.

7. Apa yang dimaksud dengan kalor jenis ?

Kalor jenis adalah Besaran yang menyatakan jumlah kalor yang

dibutuhkan/dilepaskan oleh 1gram zat agar suhunya berubah 1 K atau 1 0C.

8. Besaran-besaran apa saja yang mempengaruhi jumlah kalor suatu benda ?

- Massa benda

- Kalor jenis benda

- Suhu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

106

Lampiran 9: Kunci Jawaban Laporan Kerja Siswa

Kunci Jawaban

Laporan Kerja Siswa

Konsep : Kalor

Tujuan : menyelidiki besaran-besaran yang mempengaruhi jumlah kalor

benda

ALAT DAN BAHAN

Alat-alat/bahan apa saja yang terdapat dalam simulasi tersebut ?

Jawab :

1. Tripot (tungku pemanas)

2. Thermometer

3. Pemanas

4. Bata

5. Besi

6. Air

7. Gelas beker

8. Stopwatch

HIPOTESIS

Sebelum mencoba simulasi, jawablah pertanyaan berikut ini :

3. Jika benda-benda tersebut dipanaskan, bagaimana pengaruhnya terhadap

suhu dan kalor?

Jawab :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

107

Apabila benda-benda tersebut dipanaskan, suhu benda tersebut akan

meningkat. Kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu benda tersebut

juga semakin banyak.

4. Apakah jenis benda mempengaruhi kenaikan suhu benda ? Jelaskan !

Jawab :

Ya. Jenis benda mempengaruhi kenaikan suhu benda. Untuk benda yang

berbeda jenis dengan massa yang sama, apabila dipanaskan kenaikan suhu

benda tersebut akan berbeda-beda karena dipengaruhi kalor jenis benda.

LANGKAH KERJA

Kegiatan 1

6. Pilihlah satu bahan yang akan dipanaskan

7. Panasi benda tersebut dengan memberikan jumlah panas yang berbeda-

beda

8. Amati perubahan suhu benda ketika dipanaskan

9. Amati jumlah kalor benda ketika dipanaskan

10. Apa hasil pengamatanmu ?

Jawab :

Apabila benda tersebut dipanaskan, maka suhu benda tersebut

meningkat. Kalor yang diterima benda juga semakin banyak.

Kegiatan 2

8. Pilihlah beberapa benda yang akan dipanaskan !

9. Catatlah waktu yang diperlukan benda untuk mencapai suhu yang

sama !

10. Amati perubahan suhunya !

11. Catat hasil pengamatanmu dalam tabel yang kamu buat !

Tabel waktu yang ditempuh suatu benda untuk mencapai suhu 100 0C

Jenis benda t (s)

Benda 1 Batu Bata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

108

Benda 2 Besi

Benda 3 Air

12. Amati juga jumlah kalor yang digunakan untuk mencapai suhu

tersebut !

13. Benda manakah yang memiliki jumlah kalor yang lebih banyak ?

14. Benda manakah yang memiliki jumlah kalor yang lebih sedikit ?

PEMBAHASAN

Suatu benda apabila dipanaskan akan mengalami kenaikan suhu.

Semakin besar kenaikan suhu benda, maka jumlah kalor yang diperlukan untuk

mencapai suhu tersebut semakin banyak

Semakin besar massa benda, maka jumlah kalor yang digunakan untuk menaikkan

suhu benda semakin semakin banyak

Benda yang berbeda jenisnya memerlukan jumlah kalor yang berbeda untuk

menaikkan suhu benda hingga suhu tertentu. Besaran yang digunakan untuk

menunjukkan hal ini adalah kalor jenis benda.

KESIMPULAN

Dari simulasi, dapat di simpulkan bahwa kalor atau energi panas suatu benda

dipengaruhi oleh suhu benda, massa benda, dan kalor jenis benda.

Kalor jenis benda adalah besaran yang digunakan untuk menunjukkan

banyakknya kalor yang diperlukan suatu benda untuk mengubah suhunya 1 0C

atau 1 K.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

109

Lampiran 10: Sampel Instrument Pretest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

113

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

114

Lampiran 11: Sampel Instrument Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

115

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

116

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

117

Lampiran 12: Sampel Lembar Observasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

118

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

120

Lampiran 13. Sampel Laporan Kerja Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

122

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

123

Lampiran 14. Daftar Nilai Kelas Treatmen (VII F)

Daftar Nilai Kelas Treatmen (VIIF)

kode

siswa

KPS Hasil Belajar

pretest posttest pretest posttest

A1 54.67 49.33 50 60

A2 73.33 61.33 50 70

A3 66.67 61.33 50 60

A4 64 61.33 80 60

A5 61.33 70.67 40 80

A6 44 50.67 40 60

A7 53.33 61.33 50 60

A8 70.67 52 50 90

A9 57.33 70.67 70 50

A10 64 54.67 60 70

A11 24 32 60 60

A12 32 41.33 30 80

A13 48 54.67 40 40

A14 60 57.33 40 40

A15 44 25.33 30 30

A16 61.33 61.33 40 60

A17 50.67 54.67 60 60

A18 53.33 61.33 90 80

A19 48 54.67 50 60

A20 64 70.67 40 70

A21 54.67 64 50 70

A22 68 57.33 40 50

A23 33.33 54.67 40 50

A24 70.67 54.67 40 80

A25 50.67 50.67 60 50

A26 61.33 64 50 70

A27 36 41.33 40 70

A28 57.33 61.33 50 60

A29 70.67 48 80 50

A30 45.33 50.67 50 60

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

124

Lampiran 15: Daftar Nilai Kelas Kontrol (VII G)

Daftar Nilai Kelas Kontrol (Kelas VIIG)

Hasil Belajar

kode siswa pretest posttest

B1 50 70

B2 70 90

B3 50 70

B4 60 80

B5 40 30

B6 60 80

B7 60 80

B8 40 70

B9 50 50

B10 40 60

B11 40 70

B12 50 50

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

125

Lampiran 16: Daftar Nilai Laporan Kerja Siswa

Kelompok Skor Nilai Akhir

1 50 83.33

2 42 70

3 53 88.33

4 44 73.33

5 39 65

6 47 78.33

7 29 48.33

8 29 48.33

9 50 83.33

10 48 80

11 35 58.33

12 39 65

13 45 75

14 46 76. 67

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

126

15 39 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

127

Lampiran 17: Hasil observasi

Hasil observasi

Kelompok Nama anggota Aspek Keterampilan Proses Sains yang dinilai Ket. Menyusun

hipotesa Memberi hubungan variabel

Merencanakan penyelidikan

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1

1

Christabel Jeva Putra Wijaya

√ √ √

Wiliam Nathanael Wibowo

√ √ √

Yohanes Zent Novenzo Wijaya

√ √ √

2

Claudius Genesius

Hartoko Putra Herbrata

√ √ √

Ravli Ganis Setia Adi

√ √ √

Josemaria Dhirendra Arya

Dhaneswara

√ √ √

3

Adrian Cetra Handita

√ √ √

Benidictus Nosa Anggita

Krisnawan

√ √ √

Fransiskus Asisi Anggito

Enggarjati

√ √ √

4

Vincentio Megalo Devara

√ √ √

Krisostomos Alfiano

Ciasmilda

√ √ √

Rafael Abimanyu Dewantara

√ √ √

5

Bonaventura Reynard Maharsi

√ √ √

Dominico Savio Ivan Yoga

Saputra

√ √ √

Fizas Yardena Widharmo

√ √ √

6 Andrea Putri √ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

128

Jasmine Amadea

Phritadevi √ √ √

7

Angela Merici Adelia Dinanti

√ √ √

Angela Nareswari

Cintya Goraya

√ √ √

Katharina Siena Anggun Sukma

√ √ √

8

Maria Elisabeth Lebrine

Luntungan

√ √ √

Allesandra Irene Putri

√ √ √

Dominika Dwiyanti Zena

Da Costa

√ √ √

9

Alberta Elya Sekar Anjarini

Putri

√ √ √

Gracia Dinda Kirana Larekani

√ √ √

Joseph Bagja Djaja Endra

√ √ √

10

Abisatya Yogatama

√ √ √

Angellino Nova Saputra

√ √ √

Huajiang Adiputra Purnomo

√ √ √

11 Audira Putri √ √ √ Ursula Rakel

Utari √ √ √

12

Pradnya Dyatmika Laksmi

√ √ √

Chiaramanda Azra Pavita

√ √ √

Gisela Elly Kusumasari

√ √ √

13

Christabel Amanda

√ √

Maria Immaculata

Paramaddhika Hutaminingsih

Rumuntun

√ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

129

Yohana Diva Natasha

√ √

14

Alicia Artanti Nathania

√ √ √

Catharina Siena Pannanindriya

√ √ √

Eugenia Rajane Tetabuhan

√ √ √

15

Amadia Sekar Hairani

√ √ √

Fransisca Ricky Aprilia

Suryantika Rahayu

√ √ √

Peregrita Phalida

Setyaningrum

√ √ √

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

130

Lampiran 18: Foto-Foto Pelaksanaan Pembelajaran

Kelas treatmen

Pengambilan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

131

Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

132

Kelas Kontrol

Selama pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk · dan Perubahan Suhu Benda melalui simulasi komputer, (2) Peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta

133

Posttest

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI