Peta Kognitif (Aulia Rizka n 1114500106)

5

Click here to load reader

description

TUGAS MATA KULIAH MODEL-MODEL KONSELING 1 PROGDI BIMBINGAN DAN KONSELING

Transcript of Peta Kognitif (Aulia Rizka n 1114500106)

Page 1: Peta Kognitif (Aulia Rizka n 1114500106)

PETA KOGNITIF

PSIKOANALISI, HUMANISTIK, BEHAVIOR DAN CCTDisusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Filsafat Ilmu

Oleh:

Aulia Rizka Noviyanti

1114500106

Semester 4 C

PRODI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL

Page 2: Peta Kognitif (Aulia Rizka n 1114500106)

2016

PSIKOANALISIS

Sigmund Freud

Pandangan tentang manusia menurut Freud:a. Manusia dipandang sistem sisten energi Yaitu Id , Ego Dan Super ego.Dinamika

kepribadian terdiri dari cara-cara energi psikis dibagikan kpd Id, Ego & super egob. Manusia bersifat Irasionalc. Tindakannya didasari oleh motivasi yang tak sadar, konflik dan simbolisme.d. Manusia secara esensial bersifat biologis, terlahir dengan dorongan-dorongan instinktif

sehingga perilaku merupakan fungsi yang bereaksi di dalam ke arah dorongan tadi.e. Semua kejadian psikis ditentukan oleh kejadian psikis sebelumnya.f. Kesadaran merupakan suatu hal yg tdk biasa & tdk merupakan proses mental yg berciri

biasa.

Struktur kepribadian tdk selaras dgn lingkungannya.

Membantu klien agar lebih menyadari aspek-aspek yg tdk sadar dlm kepribadiannya & utk menghadapi reaksi-reaksi kini yg mungkin disfungsional.

a. Menyokong ego klien yg melemah utk berpartisipasi dlm pekerjaan intelektual, yaitu interpretasi, utk mengisi kesenjangan sumber-sumber mentalnya & mentransfer otoritas superegonya kpd konselor;

b. Menstimulasi ego utk berjuang melawan setiap tuntutan id & mengalahkan resistensi yg timbul dlm kaitannya dgn tuntutan-tuntutan id itu; dan

c. Memulihkan ego klien “dgn mendeteksi materi & impuls-impuls yg telah memaksanya masuk ketidaksadaran” membantu ego yg melemah utk mengangkat represi mereka, mndptkn insight, & membuat keputusan-keputusan realistis.

Tahap-Tahap Konseling, meliputi:- Mengembangkan suatu hubungan dgn analisis- Mengalami krisis penyembuhan- Mendapat tilikan terhadap pengalaman masa lampau yg tidak disadari- Pengembangan resistensi utk lebih memahami diri sendiri- Pengembangan hubungan transferens dgn konselor- Bekerja dgn hal-hal yg resistensi & tertutup

Teknik-teknik yg dilakukan dlm pendekatan psikoanalisis adalah:a. Asosiasi bebas: Klien diminta mengutarakan apa saja yg terlintas dlm pikirannya.b. Interpretasi: Mengungkap apa yg terkandung di balik apa yg dikatakan oleh klien.c. Analisis mimpi: Klien diminta utk mengungkapkan impiannya & konselor menganalisis.d. Analisis & interpretasi atas resistensi: Resistensi berarti penolakan.e. Analisis & interpretasi atas transferensi: Transferensi berarti mengalihkan.

a. Menolong klien mndptkn kesadaran diri, kejujuran & hubungan personal yg efektif.b. Menciptakan hubungan kerja dgn klien & lalu byk mendengar & menafsirkan.c. Mempercepat penampilan bahan-bahan yg tak disadari.d. Konselor mendengarkan ketidakkonsistenan cerita klien, sambil menyisipkan makna

mimpi & asosiasi bebas si klien dgn teliti. Fungsi Konselor

sebagai penafsir & penganalisis.(berperan sbg ahli )

1. Siswa sering memukul temannya satu kelas, teknik yg digunakan asosiasi bebas. 2.Kecemasan menghadapi ujian.

HUMANISTIK

Carl

Rogers

Berfokus pada potensi individu untuk memilih secara aktif dan menentukan secara sengaja , hal-hal yang berhubungan dengan dirinya sendiri dan lingkungannya

Meningkatkan pemahaman diri dengan merasakan perasaannya. Berfokus pada orang sebagai pengambil keputusan dan inisiator

dari pertumbuhan dan perkembangan sendiri Menitikberatkan kemampuan dan tanggung jawab klien untuk

mengenali cara mengidentufukasian dan cara menghadapi realitas secara lebih akurat

Pandangan tentang Manusia a. Dilahirkan dengan pembawaan yang baikb. Memiliki kecenderungan yang bertujuan posotif, konstruktif,

rasional, dan socialc. Berkeinginan untuk majud. Memiliki kapasitas untuk menilai diri dan mampu

memilih/memutuskan nasibnya sendirie. Mencari makna yang unik dalam hidupnya.

Individu yg tdk berfungsi penuh Tdk mampu mengoptimalkan potensi diri Tdk mampu mengaktualisasikan diri Sngt tergantung pada org lain/ lingkungan sekitar

Membantu klien agar merasa bebas & bertanggung jwb atas arah kehidupan yg dipilihnya

Menghilangkan penghambat aktualisasi potensi diri Menemukan & menggunakan kebebasan memilih Menyajikan kondisi utk memfasilitasi klien menyadari

keberadaannya secara otentik Memahami potensinya & menyadari bhw ia dapat

bertindak sesuai dgn potensi/kemampuannya

Membina hub. baik (rapport). Membntu mngidntifikasi, mengklarifikasi, mndfinisikn &

menanyakan asumsi / anggapan ttg masalah dirinya. Eksplorasi diri. Menolong klien untuk belajar. Terminasi: si klien bertanggung jawab mencapai

kesadaran diri, pemahaman diri.

Page 3: Peta Kognitif (Aulia Rizka n 1114500106)

Teknik-teknik dlm eksistensial humanistik adl: Mendahulukan pemahaman dari pada teknik Diagnosis, tes eksternal: tdk penting Meminjam teknik dari pendekatan lain Perubahan sikap: mengubah cara berfikir seseorang dgn pendekatan kognitif utk mngbh cara

berfikir seseorang Tujuan berlawanan asas: mendorong klien utk melakukan sesuatu yg sgt ia takuti. Dlm hal ini

bkn ketakutan itu yg dihadapi tapi objek dari ketakutan itu sendiri Derefleksion: mengubah fokus perhatian klien agar klien berfikir yang lain selain masalahnya Teknik penyembuhan: mndngrkn & memahami sdt pandangnya & menemukan inti masalahnya. Konselor memposisikan diri bahwa kondisi klien tdk ada harapan dgn cara yg keras “Aku tdk /

putus asa, aku bisa mengontrol & mengarahkan takdirku”

Tugas konselor sebagai fasilitator , lebih diutamakan sikap konselor, membangun iklim konseling yg menunjang pertumbuhan klien, bersikap hangat, tdk berpura-pura, empatik, memberikan perhatian, & mengutamakan kesabaran.

Teknik konseling humanisme dpt diterapkan pada : klien yg merasa krg percaya diri dgn

kemampuannya, memiliki konsep diri yg negative, tdk mandiri, sgt tergantung pada orang lain Mudah terpengaruh oleh lingkungan Perlakuan Konselor : Penuh penerimaan,

kehangatan dan empati, serta tdk menyepelekan kondisi klien. Konselor memunculkan sisi positif kelebiha / prestasi klien supaya klien menyadari bhw setip individu memiliki (–) & (+) serta bisa melatih kelebihannnya utk berkembang

BEHAVIOR

Pavlor, Skinner dan Bandura

a. Manusia memulai kehidupannya dgn memberikan reaksi thd lingkungannya & interksi ini menghasilkan pola – pola perilaku yg kemudian membentuk kepribadian

b. Tingkah laku dipelajari ketika individu berinteraksi dgn lingkungan melalui hukum – hukum belajar

c. Tingkah laku tertentu pada individu dipengaruhi oleh kepuasan & ketidakpuasan yg di perolehnya

d. Manusia bukanlah hasil dari dorongan tdk sadar melainkan hasil belajar, shg dpt di ubah dgn memanipulasi & mengkreasi kondisi pembentukan tingkah lakuKarakteristik konseling behavioral adl (1) berfokus pada

tingkah laku yg tampak & spesifik,(2) Memerlukan kecermatan dlm perumusan tujuan konseling, (3) Mengembangkan prosedur perlakuan spesifik sesuai dgn masalah klien, (4) Penilaian yg objektif thd tujuan konseling.

a. Tingkah laku bermslh adl tingkah laku /kebiasaan yg tdk baik yg tdk sesuai dgn tuntutan lngkngn

b. Tingkah laku yg salah hakekatnya terbentuk dari cara belajar & lingkungan yg salah

c. Manusia bermasalah mempunyai kecenderungan merespon tingkah laku negatif dari lingkungannya

d. Seluruh tingkah laku diperoleh dari belajar & dpt di ubah menggunakan prinsip bljr

e. Masalah klien sbgian bsr adl mslh berkenaan dgn proses bljf. Kepribadian manusia terdiri dari kebiasaan (+) & (-)g. Prbdan tingkahlaku normal/slh suai tdk terletak pd bgimn tingkahlaku

a. Proses penghapusan hasil bljr yg maladaptif & mncptakn kondisi baru utk membentuk tingkah laku adaptif yg diinginkan.

b. Tujuan yg sifatnya umum dijabarkan ke dlm perilaku yg spesifik (1) diinginkan oleh klien, (2) Konselor mampu & bersedia membantu mencapai tujuan, (3) Klien dpt mencapai tujuan tersebut, (4) Dirumuskan scr spesifik

c. Konselor & klien bersama-sama merumuskan tujuan khusus konseling

a. Proses konseling adl proses bljr, konselor membantu terjadinya proses bljr tsb

b. Konselor aktif : (1)merumuskan masalah yg dialami klien & menetapkan apakah konselor dpt membantu pemecahan/tdk, (2) Konselor memegang sbgn bsr

Teknik-teknik yg dilakukan dlm pendekatan behavior adl:a. Desensitisasi Sistematis: Menenangkan klien dari ketegangan dgn

mengajak klien utk santai (relaksasi)b. Assertif Training: Melatih ketegasan antara perilaku yg benar & yg

salah.c. Aversi Terapi: Diberikan stimulus yg menyakitkan utk menghambat

munculnya tingkah laku yg diinginkan. Contohnya, terapi yg digunakan utk menghilangkan perilaku homoseksual.

d. Impolsif dan Pembanjiran: Pemunculan stimulus berkondisi scr berulang-ulang tanpa penguatan.

e. Pengkondisian Operan1) Perkuatan positif, memberi ganjaran/perkuatan sgr stlh tingkah

laku yg diharapkan muncul2) Pembentukan respon, memperkuat unsur-unsur kecil dari tingkah

laku baru yg diinginkan scr berturut-turut.3) Perkuatan intermiten, memelihara tingklah laku yg telah terbentuk.4) Penghapusan, penghentian pemberian perkuatan5) Percontohan, mengamati & memperkuat tingkah laku dgn model6) Token economy, diperkuat dgn perkuatan yg bisa diraba yg

nantinya bisa ditukar dgn objek yg diinginkan.

Peran & Fungsi Konselor, adl:a. Aktif & direktif dlm pemberian treatment, yakni

konselor menerapkan pengetahuan ilmiah pada pencarian pemecahan-pemecahan masalah bagi klien.

b. Sebagai guru, pengarah & ahli dlm mendiagnosis tingkah laku yg maladaptif & dlm menentukan prosedur-prosedur penyembuhan yg diharapkan, mengarah pada tingakh laku yg baru & adjustive.

c. Sebagai mesin perkuatan, yakni memberikan perkuatan-perkuatan sosial, baik yg (+) maupun yg (-).

d. Memanipulasi & mengendalikan psikoterapi dengan pengetahuan & kecakapannya menggunakan teknik-teknik bljr dlm suatu situasi perkuliahan sosial.

e. Sebagai model bagi klien, krn klien sering memandang konselor sbg org yg patut diteladani.

1. Siswa membolos sekolah.2.Siswa tawuran.3.Siswa terlambat sekolah.4. Kurang percaya diri maju ke dpn kelas.

Page 4: Peta Kognitif (Aulia Rizka n 1114500106)

a. Tingkah laku bermslh adl tingkah laku /kebiasaan yg tdk baik yg tdk sesuai dgn tuntutan lngkngn

b. Tingkah laku yg salah hakekatnya terbentuk dari cara belajar & lingkungan yg salah

c. Manusia bermasalah mempunyai kecenderungan merespon tingkah laku negatif dari lingkungannya

d. Seluruh tingkah laku diperoleh dari belajar & dpt di ubah menggunakan prinsip bljr

e. Masalah klien sbgian bsr adl mslh berkenaan dgn proses bljf. Kepribadian manusia terdiri dari kebiasaan (+) & (-)g. Prbdan tingkahlaku normal/slh suai tdk terletak pd bgimn tingkahlaku

a. Proses konseling adl proses bljr, konselor membantu terjadinya proses bljr tsb

b. Konselor aktif : (1)merumuskan masalah yg dialami klien & menetapkan apakah konselor dpt membantu pemecahan/tdk, (2) Konselor memegang sbgn bsr

Konse Dasar :• Rogers tgs menyatakan bhw org yg dpt dipercaya akan

mampu memahami diri & pengarahan diri sendiri, mampu membuat perubahan yg konstruktif, & mampu menjalani hidup yg efektif & produktif.

• Manusia pada dasarnya dpt mengaktualisasikan diri.• kepribadian seseorang dipengengaruhi oleh self-concept,

real-self & ideal-self.

CLIENT CENTERED THERAPY

Carl Rogers

Tujuan Terapi:• Utk memberikan iklim yg kondusif agar membantu individu

mnjd org yg berfungsi sepenuhnya. • Namun sebelum itu, individu hrs terlebih dahulu

melepaskan topeng yg mrk kenakan• Menjadikan individu : 1.terbuka dgn pengalaman, (2)

kepercayaan pada diri mereka sendiri, (3) dpt mengevaluasi diri & (4) kesediaan utk terus tumbuh.

Teknik Terapi :• Fokus pd refleksi & klarifikasi komunikasi verbal &

nonverbal klien.• Terapis dpt mendengarkan, menerima, menghormati,

pemahaman, & menanggapi scr jujur, & berekspresi dlm diskusi.

• Menghadapi klien dgn cara peduli, & utk berpartisipasi lebih aktif & penuh dalam proses terapi .

Fungsi dan Peran Konselor :• utk hadir & dpt diakses oleh klien & utk fokus pd

pengalaman langsung mrka.• sikap terapis kepedulian yg tulus, rasa hormat, serah

terima, dukungan, & pemahaman.

Pengantar Teori :• Pendekatan Client-Centered berdasarkan pada konsep

eksistensial-humanistik• Pendekatan Client-Centered bukanlah suatu dogma• orang pada dasarnya dapat dipercaya,• memiliki potensi besar untuk memahami diri dan

menyelesaikan masalah mereka sendiri tanpa pengarahan langsung dari terapis.

• Hubungan antara terapis dan klien merupakan katalisator.

Ada tiga ciri pribadi terapis yang dapat membangun hubungan dengan klien :

• Keselarasan atau keaslian, tampil nyata, terintegrasi, dan otentik selama terapi.

• Perhatian dan penerimaan tak bersyarat, menerima klien secara hangat tanpa ada syarat.

• Pengertian empatik yang akurat, terapis memahami perasaan klien seakan-akan perasaan itu adalah perasaannya sendiri, tanpa tenggelam didalamnya.

Page 5: Peta Kognitif (Aulia Rizka n 1114500106)