Peritonitis

23
PERITONITIS Kelompok

description

PERITONITIS

Transcript of Peritonitis

Peritonitis

Peritonitis Kelompok

Konsep teoritis a. Pengertian

Peritonitis adalah peradangan pada peritoneum (lapisan membran serosa rongga abdomen)dan organ didalamnya. (Muttaqin & Sari, 2011) Peritonitis adalah peradangan peritoneum yang merupakan komplikasi berbahaya akibat penyebaran infeksi dari organ-organ abdomen (apendisitis,pankreatitis,dll) reputra saluran cerna dan luka tembus abdomen. (Padila, 2012)

B. ETIOLOGI disebabkan oleh bakteri seperti :Escherichia coli (40%),Klabsiella pneumoniae(70%),pseudomonas species,proteus species,gram negatif lainnya (20%),dan gram positif,seperti streptococus pneumoniae (15%),streptococus lainnya (15%),dan staphylococus(3%).Mikroorganisme anaerob kurang dari 5% Terdapat juga beberapa penyebab lain ;1. Infeksi bakteri,disebabkan infasi/masuknya bakteri kedalam rongga peritoneum pada saluran makanan yang mengalami perforasi. 2. Secara langsung dari luar. 3. Secara hematogen 4. Peritonitis kimiawi

C. MENIFESTASI MENURUT PRICEMENURUT C.LONGSakit perut (biasanya terus menerus)Mual dan muntahAbdomen yang tegang,kaku,nyeriDemam dan leukositosisDehidrasi KemerahanEdemaDehidrasi

NEXTMENURUT MUBIN

Pasien tidak mau bergerakPerut kembungNyeri tekan abdomenBunyi usus berkurang/menghilangSyok (neurogenik,hipovolemik,atau septik) terjadi pada beberapa penderita peritonitis umum.

Bising usus tak terdengar pada peritonitis umum dapat terjadi pada daerah yang jauh dari lokasi peritonitisnya.NauseaVomitingPenurunan peristaltik

D. PATOFISIOLOGIPeritonitis menyebabkan penurunan aktifitas fibrinolitik intra-abdomen (peningkatan aktifitas inhibitor aktivator plasminogen)dan fibrin karantina dengan pembentukan adhesi berikutnya.Produksi eksudat fibrinosa merupakan reaksi penting pertahanan tubuh,tetapi sejumlah besar bakteri dapat dikarantina dalam matriks fibrin.Matriks fibrin tersebut memproteksi bakteri dari mekanisme pembersihan oleh tubuh (vanGoor,1998).

Next Faktor-faktor virulensi bakteri akan menghambat proses fagositosis sehingga menyebabkan peningkatan infeksi dan pembentukan abses.Faktor-faktor ini adalah pembentukan kapsul,pertumbuhan fakultatif anaerob,kemampuan adhesi,dan produksi asam suksinat.Sinergi antara bakteri dan jamur tertentu mungkin juga memainkan peran penting dalam merusak pertahanan tubuh.

Next..Respos peradangan peritonitis juga menimbulkan akumulasi cairan karena kapiler dan membran mengalami kebocoran. Jika defisit cairan tidak dikoreksi dengan cepat dan agresif, maka dapat menimbulkan kematian sel. Pelepasan berbagai mediator, Organ-organ didalam kavum peritoneum termasuk dinding abdomen mengalami edema. Pengumpulan cairan di dalam rongga peritoneum dan lumen-lumen usus, serta edema seluruh organ intraperitoneal dan edema dinding abdomen termasuk jaringan retroperitoneal menyebabkan hipovolemia. Hipovolemia bertambah dengan adanya nkenaikan suhu, intake yang tidak ada, serta muntah. Terjebaknya cairan di rongga peritoneum dan lumen usus, lebih lanjut meningkatkan tekanan intraabdomen, membuat usaha pernapasan penuh menjadi sulit, dan menimbulkan penurunan perfusi.

E. KLASIFIKASI 1. Peritonitis PrimerPeritonitis terjadi tanpa adanya sumber infeksi dirongga peritoneum kuman masuk kedalam rongga peritoneum melalui aliran darah/pada pasien perempuan melalui alat genital. 2. Peritonitis SekunderTerjadi bila kuman kedalam rongga peritoneum dalam jumlah yang cukup banyak.

NEXT3. Peritonitis karena pemasangan benda asing kerongga peritoneum.Misalnya pemasangan kateter :Kateter ventrikula-peritonealKateter peritonea-jugulerContinous ambulatory peritoneal dyalisis (Soeparman,1993:175)

F. PEMERIKSAAN PENUNJANG1. TEST DIAGNOSTIK2. TEST RADIOGRAFI Test Laboratorium :(Padila, 2012)LeukositosisHematokrit meningkatAsidosis metabolik X-RAYFOTO POLOS ABDOMENComputed tomography scan Magnetic Resonance Imaging USG abdomen

G.PENATALAKSANAANTHERAPY UMUMTerapi komplikasiIstirahatDiet Meditosa Intervensi bedah untuk menutup perforasi dan menghilangkan sumber infeksi. Prinsip umum pengobatan adalah pemberian antibiotik yang sesuai dekompresi saluran cerna dengan penghisapan nasogastrik atau intestinal penggantian cairan dan elektrolit dilakukan secara intravena,pembuangan fokus septik (appendiks dan sebagainya) atau penyebab radang lainnya bila mungkin dengan mengalirkan nanah keluar dan tindakan-tindakan menghilangkan nyeri.

H. PROGNOSISPrognosisnya meliputi Mortalitas tetap tinggi antara 10% - 40%. Prognosa lebih buruk pada usia lanjut dan bila peritonitis sudah berlangsung lebih dari 48 jamLebih cepat diambil tindakan lebih baik prognosanya.

Asuhan keperawatan

a. Pengkajian 1. Identitas klien :Nama lengkap :Umur : Jenis kelamin :Pekerjaan :Agama :Suku bangsa :Alamat 2. riwayat kesehatan Keluhan utama Nyeri abdomen biasanya menjadi hal yang mendasari klien masuk ke rsRiwayat keluhan sekarangPeningkatan suhu tubuh, mual, muntah, pada kondisi yang lebih berat akan didapatkan penurunan kesadaran akibat syok. kelemahan, diare (kadang-kadang),takipnea, takikardia.

Next.Riwayat terdahuluTanyakan mengenai masalah-masalah yang dahulu yang berhubungan dengan pencernaan misalnya apendiksitis, trauma abdomen, ulkus peptikum, dan lain-lain.Riwayat kesehatan keluargaTanyakan pada keluarga klien apakah terdapat penyakit keturunan ataupun penyakit menular dan penyakit-penyakit yang karena lingkungan yang kurang sehat yang berdampak negative pada kesehtan anggota keluarga termasuk klien.

Next.3. Pemeriksaan fisikAktivitas/ istirahatGejala : kelemahanTanda : kesulitan ambulasiSirkulasi Tanda:takikardia, berkeringat, pucat, hipotensi (tanda syok), edema jaringan . Eliminasi Gejala ; ketidakmampuan defekasi dan flaktus, diare (kadang-kadang)Tanda : cegukan; distensi abdomen, abdomen diam penurunan haluaran urine , warna gelap.Penurunan atau tak ada bising usus (ileus); bunyi keras hilang timbul, bising usus kasar (obstruksi);kekakuan abdomen, nyeri tekan,. Hiperesonan /timpani (ileus); hilang suara pekak diatas hati (udara bebas dalam abdomen)

Makanan atau cairan Gejala : anoreksia, mual/muntah;haus.Tanda : muntah proyektif, membrane mukosa kering, lidah bengkak, turgor kulit buruk.Nyeri /kenyamananGejala : nyeri abdomen tiba-tiba berat, umum atau lokal, menyebar kebahu, terus-menerus oleh gerakan.Tanda : distensi, kaku, nyeri tekan, otot tegang (abdomen); lutut fleksi , prilaku distraksi; gelisah; focus pada diri sendiri.Pernapassan Tanda: pernapasan dangkal , takipneaKeamanan Gejala ; riwayat inflamasi organ pelvik ( salpingitis) : infeksi paska melahirkan , abses retroperitoneal

4. Pemeriksaan penunjangFoto dada : dapat menyatakan peninggian diafragmaParasentesis : contoh cairan peritoneal yang berdarah, pus /eksudat, amylase, empedu dan kreatinin. Foto abdominal : dapat menyatakan distensi usus, bila perforasi visera sebagai etiologi, udara bebas ditemukan pada abdomen.Elektrolit serum: hipokalamea mungkin adaGDA: alkalosis respiratori dan asidosis metabolic mungkin ada.

Analisa data 1. Data subjektif Nyeri abdomen Mual, muntahKelemahanDiare (kadang-kadang)Demam 2. Data objektif Nyeri tekan Takipnea, takikardia,Demam Pucat Pernapasan dangkalOtot tegang Turgor kulit buruk

DIAGNOSA KEPERAWATAN Resiko Infeksi berhubungan dengan tidak adekuat pertahanan primer (kulit rusak, gangguan peristaltic usus)Kekurangan volume cairan berhubungan dengan muntah.Nyeri akut berhubungan dengan akumulasi cairan dalam rongga abdomen /peritoneal (distensi abdomen)Resiko tinggi Perubahan nutrisi dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual/muntah Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian /perubahan status kesehatan

TERIMA KASIH