Perdarahan Uterus Abnormal

26
PEMBIMBING : DR. RATNA TRISIYANI, SP.OG PENYUSUN : SPICA ADHARA CHERLIE MARSYA ULFA HASANI NASKAYA SURIADINATA PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL

description

Perdarahan Uterus Abnormal

Transcript of Perdarahan Uterus Abnormal

Page 1: Perdarahan Uterus Abnormal

PEMBIMBING :

DR. RATNA TRISIYANI, SP.OG

PENYUSUN :

SPICA ADHARA

CHERLIE MARSYA

ULFA HASANI

NASKAYA SURIADINATA

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL

Page 2: Perdarahan Uterus Abnormal

DEFINISI

Perdarahan uterus abnormal (PUA) / Abnormal Uterine Bleeding (AUB), meliputi semua kelainan menstruasi baik dalam hal jumlah, lama, maupun saat terjadinya.

Page 3: Perdarahan Uterus Abnormal

TERMINOLOGI

Menoragia (perdarahan menstruasi banyak) diganti dengan Heavy Menstrual Bleeding (HMB) .

Metroragia (perdarahan terjadi diantara menstruasi yang siklik dan terprediksi) diganti dengan Intermenstrual Bleeding (IMB).

Sedangkan Perdarahan Uterus Disfungsional (PUD) merupakan kelainan koagulopati, gangguan hemostasis endometrium, dan gangguan ovulasi, istilah tersebut ditiadakan.

Page 4: Perdarahan Uterus Abnormal

KLASIFIKASI

PUA dibagi berdasarkan penyebab dan jumlah-lama-saat perdarahan.

PUA berdasarkan penyebabnya disebut dengan PALM-COEIN : 1. PALM adalah Polyp,

Adenomyosis,Leiomyoma, Malignancy-hyperplasia. Dapat didiagnosis secara visual dengan teknik pencitraan dan / atau histopatologi (AUB Structural).

Page 5: Perdarahan Uterus Abnormal

SISTEM KLASIFIKASI FIGO

PUA berdasarkan penyebabnya disebut dengan PALM-COEIN : 2. COEIN adalah Coagulopathy, Ovulatory

dysfunction, Endometrial, Iatrogenic, dan Not yet classified (semula dinamakan PUD / DUB). Tidak dapat ditentukan dengan pencitraan atau histopatologi (AUB Non-Structural).

Page 6: Perdarahan Uterus Abnormal

SISTEM KLASIFIKASI FIGO

Berdasarkan jumlah, lama, maupun saat terjadinya PUA dibagi menjadi :A. AkutB. KronikC. Perdarahan Tengah ( Intermenstrual

Bleeding)

Page 7: Perdarahan Uterus Abnormal

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL (PUA)

A. Perdarahan uterus abnormal akut didefinisikan sebagai perdarahan menstruasi yang banyak sehingga perlu dilakukan penanganan lebih cepat untuk mencegah kehilangan darah.

Perdarahan uterus abnormal akut juga dapat terjadi pada kondisi PUA kronik atau tanpa riwayat sebelumnya.

Page 8: Perdarahan Uterus Abnormal

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL (PUA)

B. Perdarahan uterus abnormal kronik merupakan perdarahan uterus abnormal yang telah terjadi lebih dari 3 bulan. Kondisi ini biasanya tidak memerlukan penanganan yang cepat.

Page 9: Perdarahan Uterus Abnormal

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL (PUA)

C. Perdarahan tengah (intermenstrual bleeding) merupakan perdarahan yang terjadi diantara menstruasi yang siklik dan terprediksi. Dapat terjadi kapan saja atau terjadi di waktu yang sama setiap siklus. Istilah ini ditujukan untuk menggantikan terminologi metroragia.

Page 10: Perdarahan Uterus Abnormal

POLIP

1) Biasanya polip bersifat asimptomatik, namun pada umumnya dapat pula menyebabkan PUA.

2) Lesi umumnya jinak, namun sebagian kecil atipik atau ganas.

3) Diagnosis polip ditegakkan berdasarkan pemeriksaan USG dan atau histeroskopi, dengan atau tanpa hasil histopatologi.

Page 11: Perdarahan Uterus Abnormal

ADENOMIOSIS

1) Kriteria adenomiosis ditentukan berdasarkan kedalaman jaringan endometrium pada hasil histopatologi.

2) Adenomiosis dimasukkan dalam sistem klasifikasi berdasarkan pemeriksaan MRI dan USG. Mengingat terbatasnya fasilitas MRI, pemerikasaan USG cukup untuk mendiagnosis adenomiosis.

3) Hasil USG menunjukkan jaringan endometrium heterotopik pada miometrium dan sebagian berhubungan dengan adanya hipertrofi miometrium.

Page 12: Perdarahan Uterus Abnormal

LEIOMIOMA UTERI

1) Mioma uteri umumnya tidak memberikan gejala dan biasanya bukan penyebabnya PUA secara sendiri.

2) Pertimbangan dalam membuat sistem klasifikasi mioma uteri : hubungan mioma uteri.

3) Klasifikasi primer : hanya ada atau tidaknya dari satu atau lebih mioma uteri. Tanpa melihat, lokasi, jumlah dan ukuran.

Page 13: Perdarahan Uterus Abnormal

LEIOMIOMA UTERI

4) Klasifikasi sekunder : mengenal mioma uteri menonjol kerongga endometrium / submocosal (SM).

5) Klasifikasi tersier : klasifikasi untuk mioma uteri submukosum, intramural dan subserosum

Page 14: Perdarahan Uterus Abnormal

MALIGNANCY AND HYPERPLASIA

1) Meskipun jarang ditemukan, namun hiperplasia atipik dan keganasan merupakan penyebab penting PUA

2) Klasifikasi keganasan dan hiperplasia menggunakan sistem klasifikasi FIGO dan WHO

Page 15: Perdarahan Uterus Abnormal

MALIGNANCY AND HYPERPLASIA

Ca servikMetrorrhagia sebagai tanda awalKemudian BB ↓, nyeri panggulPada klimakterium, sering pada multipara

Ca korpus Lebih jarangSaat menopause, nulipara lebih sering

Page 16: Perdarahan Uterus Abnormal

COAGULOPATHY

1) Terminologi koagulopati digunakan untuk kelainan hemostasis sistemik yang terkait dengan PUA.

2) Tiga belas persen perempuan dengan perdarahan menstruasi banyak memiliki kelainan hemostasis sistemik, dan yang paling sering ditemukan adalah penyakit von willebrand

Page 17: Perdarahan Uterus Abnormal

OVULATORY DYSFUNCTION

1) Gangguan ovulasi merupakan salah satu penyebab PUA dengan manifestasi klinik perdarahan yang sulit diramalkan dengan jumlah darah yang bervariasi.

2) Dahulu termasuk kriteria perdarahan uterus disfungsional (PUD)

3) Gejala bervariasi mulai dari amenorea, perdarahan ringan dan jarang, hingga perdarahan menstruasi banyak.

Page 18: Perdarahan Uterus Abnormal

OVULATORY DYSFUNCTION

4) Gangguan ovulasi dapat disebabkan oleh sindrom ovarium polikistik (SOPK), hiperprolaktinemia, hipotiroid, obesitas, penurunan berat badan, anoreksia, atau olahraga yang berat.

5) Pada beberapa kasus, gangguannya dapat berasal dari faktor iatogenik seperti penggunaan steroid atau obat yang mempengaruhi metabolisme dopamin (penggunaan fenotiazin dan antidepresan trisiklik)

Page 19: Perdarahan Uterus Abnormal

ENDOMETRIAL

1) Perdarahan uterus abnormal yang terjadi pada siklus menstruasi yang teratur.

2) Penyebab perdarahan pada kelompok ini adalah gangguan hemostasis lokal endometrium.

Page 20: Perdarahan Uterus Abnormal

IATROGENIK1) Perdarahan uterus abnormal yang berhubungan

dengan penggunaan estrogen, progestin, atau AKDR.

2) Penggunaan obat atau alat medis dapat langsung mempengaruhi endometrium, mengganggu mekanisme hemostasis lokal endometrium, atau mempengaruhi ovulasi.

3) Perdarahan endometrium di luar jadwal yang terjadi akibat penggunaan estrogen atau progrestin dimasukkan dalam istilah perdarahan sela atau breakthrough bleeding (BTB).

Page 21: Perdarahan Uterus Abnormal

IATROGENIK

4) Perdarahan sela terjadi karena rendahnya konsentrasi estrogen dalam sirkulasi yang disebabkan tingkat kepatuhan pasien yang rendah (lupa atau telat minum pil kontrasepsi). Hal tersebut akan mengakibatkan turunnya penekanan pada FSH yang memproduksi estrogen endogen sehingga akan menstimulasi endometrium dan menyebabkan perdarahan sela. Turunnya kontrasepsi estrogen dalam sirkulasi dapat juga disebabkan oleh pemakaian obat tertentu (rifampisin dan griseofulvin).

Page 22: Perdarahan Uterus Abnormal

IATROGENIK

5) Perdarahan menstruasi banyak sering terjadi pada perempuan pengguna obat anti koagulan (warfarin, heparin, dan low molecular weight heparin). Karena perempuan yang menggunakan obat tersebut diatas biasanya mempunyai kelainan hemostasis bawaan maka menurut kesepakatan kelompok ini dimasukkan ke dalam kategori PUA-C.

Page 23: Perdarahan Uterus Abnormal

NOT YET CLASSIFIED

1) Kategori not yet classified dibuat untuk penyebab lain yang jarang atau yang susah untuk digolongkan ke dalam kategori lainnya.

2) Termasuk di dalamnya yakni beberapa keadaan lain pada endometrium seperti endometritis kronik atau malformasi ateri –vena.

Page 24: Perdarahan Uterus Abnormal

PERDARAHAN IREGULER1. Yang termasuk dalam perdarahan ireguler

adalah metroragia, menometroragia, oligomenore, perdarahan menstruasi yang lama ( > 12 hari ), perdarahan antara 2 siklus menstruasi dan pola perdarahan lain yang ireguler.

2. Pemeriksaan hormon tiroid dan prolaktin perlu dilakukan terutama pada keadaan oligomenorea. Bila dijumpai hiperprolaktinemia yang disebabkan oleh hipotiroid maka kondisi ini harus diterapi.

Page 25: Perdarahan Uterus Abnormal

HEAVY MENSTRUAL BLEEDING

1. HMB merupakan perdarahan mestruasi dengan jumlah darah menstruasi > 80 cc atau lamanya > 7 hari pada siklus yang teratur. Bila perdarahannya terjadi > 12 hari harus dipertimbangkan termasuk dalam perdarahan ireguler.

Page 26: Perdarahan Uterus Abnormal