162070932 Perdarahan Uterus Abnormal Kausa Disfungsi Ovulatori

26
PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL KAUSA DISFUNGSI OVULATORI Oleh: Harith Shahiran bin mohamad Fadhil Pembimbing Residen: Dr Yudie Alfiani Pembimbing Supervisor: Dr.dr.Sriwijaya Qadar SpOG(K)

description

have fun learning

Transcript of 162070932 Perdarahan Uterus Abnormal Kausa Disfungsi Ovulatori

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL KAUSA DISFUNGSI OVULATORI

Oleh: Harith Shahiran bin mohamad Fadhil

Pembimbing Residen:Dr Yudie Alfiani

Pembimbing Supervisor:Dr.dr.Sriwijaya Qadar SpOG(K)

DEFINISI

Perdarahan uterus abnormal (PUA) / Abnormal Uterine Bleeding (AUB), meliputi semua kelainan menstruasi baik dalam hal jumlah, lama, maupun saat terjadinya.

PENDAHULUAN

Hampir semua wanita pernah mengalami gangguan menstruasi selama masa hidupnya

Gangguan menstruasi kelainan siklus yang memanjang atau memendek atau perdarahan yang abnormal.

Masalah ini dihadapi oleh wanita usia remaja, reproduksi dan klimakterik

Perdarahan uterus pada kasus ginekologi disebabkan :- polip endometrium, - mioma uteri, - keganasan atau akibat pengaruh hormonal.

SIKLUS MENSTRUASI

TERMINOLOGI

Menorhagia (perdarahan menstruasi banyak) diganti dengan Heavy Menstrual Bleeding (HMB) .

Metorrhagia (perdarahan terjadi diantara menstruasi yang siklik dan terprediksi) diganti dengan Intermenstrual Bleeding (IMB).

Sedangkan Perdarahan Uterus Disfungsional (PUD) merupakan kelainan koagulopati, gangguan hemostasis endometrium, dan gangguan ovulasi, istilah tersebut ditiadakan.

KLASIFIKASI

PUA dibagi berdasarkan penyebab dan jumlah-lama-saat perdarahan.

PUA berdasarkan penyebabnya disebut dengan PALM-COEIN : 1. PALM adalah Polyp,

Adenomyosis,Leiomyoma, Malignancy-hyperplasia. Dapat didiagnosis secara visual dengan teknik pencitraan dan / atau histopatologi (AUB Structural).

SISTEM KLASIFIKASI FIGO(Federation Internationale de Gynecologie et d'sistem Obstetrique Onkologi )

PUA berdasarkan penyebabnya disebut dengan PALM-COEIN : 2. COEIN adalah Coagulopathy, Ovulatory

dysfunction, Endometrial, Iatrogenic, dan Not yet classified (sebelum dinamakan PUD / DUB). Tidak dapat ditentukan dengan pencitraan atau histopatologi (AUB Non-Structural).

SISTEM KLASIFIKASI FIGO

Berdasarkan jumlah, lama, maupun saat terjadinya PUA dibagi menjadi :A. AkutB. KronikC. Perdarahan Tengah ( Intermenstrual

Bleeding)

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL (PUA)

A. Perdarahan uterus abnormal akut didefinisikan sebagai perdarahan menstruasi yang banyak sehingga perlu dilakukan penanganan lebih cepat untuk mencegah kehilangan darah.

Perdarahan uterus abnormal akut juga dapat terjadi pada kondisi PUA kronik atau tanpa riwayat sebelumnya.

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL (PUA)

B. Perdarahan uterus abnormal kronik merupakan perdarahan uterus abnormal yang telah terjadi lebih dari 3 bulan. Kondisi ini biasanya tidak memerlukan penanganan yang cepat.

PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL (PUA)

C. Perdarahan tengah (intermenstrual bleeding) merupakan perdarahan yang terjadi diantara menstruasi yang siklik dan terprediksi. Dapat terjadi kapan saja atau terjadi di waktu yang sama setiap siklus. Istilah ini ditujukan untuk menggantikan terminologi metroragia.

OVULATORY DYSFUNCTION

1) Gangguan ovulasi merupakan salah satu penyebab PUA dengan manifestasi klinik perdarahan yang sulit diramalkan dengan jumlah darah yang bervariasi.

2) Dahulu termasuk kriteria perdarahan uterus disfungsional (PUD)

3) Gejala bervariasi mulai dari amenorea, perdarahan ringan dan jarang, hingga perdarahan menstruasi banyak.

OVULATORY DYSFUNCTION4) Gangguan ovulasi dapat disebabkan oleh

sindrom ovarium polikistik (SOPK), hiperprolaktinemia, hipotiroid, obesitas, penurunan berat badan, anoreksia, atau olahraga yang berat.

5) Pada beberapa kasus, gangguannya dapat berasal dari faktor iatogenik seperti penggunaan steroid atau obat yang mempengaruhi metabolisme dopamin (penggunaan fenotiazin dan antidepresan trisiklik)

Perdarahan AnovulasiPerdarahan anovulasi ditandai dengan menstruasi

yang tidak teratur atau jarang, dengan aliran mulai dari ringan ke berat. Istilah sering dikaitkan dengan perdarahan anovulasi termasuk amenore (tidak adanya haid  selama lebih dari tiga siklus), oligomenore (menstruasi terjadi pada interval lebih dari 35 hari), metrorrhagia (menstruasi pada interval yang tidak teratur dengan perdarahan yang berlebihan atau berlangsung lebih dari tujuh hari), dan perdarahan uterus disfungsional ( perdarahan anovulasi yang etiologi yang mendasari telah disingkirkan).

Perdarahan ovulasi perdarahan uterus abnormal ovulasi

(menorrhagia) terjadi pada interval teratur (setiap 24 sampai 35 hari), tetapi dengan volume yang berlebihan atau durasi lebih dari tujuh hari.

Perdarahan menstruasi yang berlebihan didefinisikan sebagai kebutuhan untuk mengubah produk menstruasi setiap satu sampai dua jam, keluarnya gumpalan besar dari 1 inci (2,54 cm), dan / atau keluhan haid yang sangat berat seperti dikeluhkan pasien

PATOFISIOLOGI PUA-O

ETIOLOGI ANOVULASI

Diagnosis

AnamnesisPem. Fisis

Pem. GinekologiPem. Penunjang : Analisa

hormon(FSH, LH, Estradiol, Prolaktin)

PenatalaksanaanTerdapat 3 prinsip dasar pengobatan PUA, yaitu :1. Hentikan perdarahan.Secara garis besarnya dikenal dua cara untuk menghentikan

perdarahan yaitu pengobatan hormonal dan pengobatan operatif. (1,5)

2. Mengatur siklus haid. Tindakan ini dilakukan setelah perdarahan dapat dihentikan.

Pengaturan siklus haid penderita tersebut 3 bulan berturut-turut.(1,3)

3. Analisis hormonal Analisa hormonal dilakukan setelah 3 bulan pengaturan siklus

haid kembali lagi seperti semula, bertujuan untuk mencari penyebab lain.(1,5)

 

Panduan Investigasi Perdarahan Uterus Abnormal Akut dan Banyak

TERIMA KASIH