perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx
-
Upload
arum-priharyati -
Category
Documents
-
view
107 -
download
11
Transcript of perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini banyak industri-industri dan perusahaan-perusahaan yang
kurang memperhatikan kondisi lingkungan yang kurang memperhatikan kondisi
lingkungan yang terganggu keseimbangannya. Seperti pencemaran air, pencemaran
udara, tanah, air serta pengolahan limbah yang belum benar. minyak bumi dan
logam-logam.
Sebelumnya kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan campuran.
Maka dari itu pemisahan dan pemurnian campuran sangat penting dan diperlukan.
Dalam praktikan kimia, pemisahan dan pemurnian dilakukan untuk mnendapatkan
zat murni dari suatu campuran. Pada pekerjaan-pekerjaan di laboratorium banyak
melibatkan pemisahan campuran seperti dalam pengolahan dan jenis campuran
tersebut. Campuran dua atau lebih zat di mana dalam penggabungan ini zat-zat
tersebut tetap mempertahankan identitasnya masing-masing dan tidak memiliki
susunan yang tetap. Campuran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu campuran homogen
dan campuran heterogen. Campuran homogen adalah zat-zat pembentuk cairan
yang cairannya masih bisa dibedakan. Campuran heterogen adalah zat-zat
pembentuk cairan yang cairannya masih bisa dibedakan. Campuran juga dapat
dipisahkan berdasarkan perbedaan sifat-sifat fisiknya.
Untuk memperoleh zat murni, kita harus memisahkannya dari campuran
untuk mendapatkan zat murni, dilakukan suatu sistem yang dapat memisahkan
antara zat murni dengan bahan-bahan pencemar atau pencemar lainnya pada suatu
campuran yakni pemisahan dan pemurnian.
Pemisahan dan pemurnian zat dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
penyaringan (filtrasi), dekantasi (pengendapan), sublimasi, kristalisasi, destilasi,
adsorpsi, dan ekstraksi.
1
Melalui percobaan dan pemurnian, praktikan dapa memahami secara tepat
cara untuk memperoleh produk yang lebih murni dari campuran zat yang masih
tercemar oleh zat lain. Untuk lebih memahami mengenai metode (cara) pemisahan
dan pemurnian dilakukan percobaan sebagai berikut.
1.2 Tujuan
- Mengetahui berbagai jenis pemisahan dan pemurnian
- Untuk mendapatkan zat murni dengan jalan sublimasi, dekantasi,
kristalisasi, ekstraksi, dan filtrasi.
- Mengetahui pebedaan campuran, dan prinsip pemurnian zat dari
campurannya.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam kehidupan sehari-hari, segala sesuatu yang ada di sekitar kita
merupakan suatu materi, dimana yang disebut sebagai materi itu adalah sesuatu
yang memiliki massa dan menempati ruang.
Secara umum materi itu dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :
A. Zat murni adalah zat/materi yang susunan dan komponen penyusunnya sama, zat
murni memiliki komposisi konstan. Salah satu cara untuk membedakan antara zat
murni dan campuran adalah dengan mengukur titik leleh atau titik didih. Suhu zat
murni akan tetap konstan ketika meleleh, misalnya es. Es akan meleleh pada suhu
00C dan suhu ini akan tetap sama sampai semua es tetap meleleh. Jika campuran
dilelehkan biasanya suhu akan berubah secara bertahap ketika zat padat tersebut
diubah seluruhnya menjadi cairan. Perbedaan sifat ini sering kali digunakan sebagai
pengujian untuk perbedaan bahan itu murni atau tidak. Jika suhu tetap, sementara
bahan itu meleleh , maka bahan itu termasuk murni. Tetapi jika suhu itu berubah
sementara zat itu tidak meleleh , maka zat tersebut tidak termasuk zat murni,
melainkan campuran .
Adapun zat-zat murni dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : pale sederhana
dan tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain secara kimia. Misalnya air,
atmosphere dapat diuraikan oleh listik menjadi 2 jenis gas, yaitu hidrogen dan
oksigen. Sedangkan hidrogen dan oksigen tidak dapat zat diuraikan lagi menjadi
zat yang lebih sederhana. Zat seperti hidrogen dan oksigen, yaitu zat tunggal yang
secara kimia tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana. Zat
seperti hidrogen dan oksigen, yaitu zat tunggal yang secara kimia tidak dapat
diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana, disebut unsur. Sedangkan zat-zat
seperti air, yaitu zat tunggal yang dapat diurai menjadi zat lain yang lebih
sederhana, disebut senyawa. Beberapa contoh unsur dalam kehidupan sehari-hari
adalah besi, timah, tembaga, karbon, oksigen, hidrogen, belerang, dan perak.
Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diyang uraikan menjadi zat yang lebih
3
sederhana. Jumlah senyawa jauh lebih banyak daripada jumlah unsur. Sifat-sifat
senyawa dapat disimpulkan sebagai berikut :
a) tergolong zat tunggal
b) dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana
c) terbentuk dari dua jenis unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu
d) mempunyai sifat tertentu yang berbeda dari sifat penyusunan unsur.
Perbandingan massa unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap (hukum
perbandingan tetap). (Brady, James. 1999)
B. Campuran
Campuran adalah bahan yang terdiri dari dua zat atau lebih yang masih memiliki
sifat zat asalnya, atau secara singkat campuran dapat diartikan pula sebagai
gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan perbandingan sembarang. Campuran
dapat terjadi antara unsur dengan unsur contonya unsur hydrogen dan oksigen,
campuran juga dapat terjadi antara senyawa. Contohnya atmosphere dengan
alkohol, selain itu campuran juga dapat terjadi antar unsur dan senyawa. Contohnya
hydrogen dan uap air. (Syukri, 1999).
Campuran dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1) Campuran homogen, adalah campuran yang berupa larutan di mana dalam
larutan tersebut terdapat zat-zat yang sulit dibedakan. Campuran homogen juga
dapat diartikan sebagai penggabungan 2 zat tunggal yang membentuk fasa. Yang
disebut fasa adalah zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan
bagian lain yang didekatnya. Contoh :
a) Teh. Merupakan pencampuran antara gula,air dan teh yang diaduk secara
merata, dan tidak bisa dibedakan antara gula dan airnya.
b) Udara, merupakan campuran bermacam-macam gas seperti nitrogen,
oksigen dan lain- lain yang masing-masing gasnya tidak bisa dibedakan.
2) Campuran heterogen adalah campuran koloid dan suspensinya zat-zat dalam
campuran sulit dibedakan. Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya
terletak antara larutan dan suspensi. Secara mikroskopis koloid tampak homogen,
tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra akan tampak heterogen,masih dapat
dibedakan komponennya. Koloid umumnya keruh tetapi stabil. Campuran koloid
4
tidak dapat disaring. Suatu koloid yang terbentuk biasanya masih mengandung
senyawa lain yang dapat mengganggu kestabilan koloid, misalnya adanya zat-zat
elektrolit. Oleh karena itu zat ini ini harus dihilangkan. Contoh : pembuatan Sol
AgBr dalam bidang fotografi, akan terbentuk KNO3.
AgNO3 + KBr => AgBr (Sol) + KNO3
KNO3 yang dihasilkan dari reaksi ini harus dihilangkan.
Pemurnian koloid :
- Dialisis adalah proses pemurnian atau penyaringan koloid dari ion-ion
pengganggu dengan menggunakan membran bersifat selektif. Pada proses ini
sistem koloid yang mengandung ion-ion dimasukkan ke dalam kantong yang
terbuat dari semipermeabel dan dicelupkan ke dalam medium (pendispersi) air.
Partikel-partikel kecil seperti ion atau molekul keluar melewati penyaring , tetapi
pertikel koloid karena ukurannya lebih besar tetap tertahan di samping. (Winarno,
1992)
Prinsip dialisis dapat digunakan untuk membantu pasien yang mengalami gagal
ginjal. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna yang
dihasilkan tubuh yang terdapat dalam darah. Contoh : urea dan kreatin yang
merupakan racun bagi tubuh, sehingga harus dikeluarkan melalui urin. Jiika ginjal
tidak berfungsi dengan baik, maka urea dan kreatin akan menumpuk dalam darah
sehingga dapat mengakibatkan kematian . Oleh karena itu, penderita gagal ginjal
dapat dibantu dengan alat cuci darah yaitu proses dialisis yang berfungsi
menghilangkan urea dan kreatin dari darah.
- Elektrodialisis (elektroosmosis) adalah proses pemurnian koloid dengan memaksa
ion-ion penganggu melewati pori-pori semipermeabel dengan bantuan medan
listrik.
- Ultrafiltrasi merupakan pemurnian koloid dengan menyaring koloid dengan
menggunakan penyaring khusus dari membran. Untuk mempercepat proses
penyaringan biasanya digunakan tekanan (pompa vakum).
Berbagai macam kegunaan koloid dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
5
1) Mengurangi polusi udara
2) Pembuatan lateks
3) Penjernihan air
4) Sebagai deodorant
5) Sebagai bahan makanan, kosmetik atau obat
6) Bahan pencuci
7) Menghiangkan kotoran industri dan,
8) Membantu pasien gagal ginjal. (Winarno, 1992)
Suspensi adalah campuran kasar dan tampak heterogen. Antar
komponennya masih terdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa
menggunakan mikroskop. Istilah suspensi biasanya dimaksudkan untuk campuran
heterogen atau zat padat dalam cairan (zat cair). Suspensi tampak keruh dan tidak
stabil. Zat tersuspensi lambat laun terpisah karena gravitasi. Suspensi dapat
dipisahkan melalui penyaringan. (Keenan, 1992)
Contoh campuran heterogen adalah campuran atmosphere dengan minyak
tanah, contoh lainnya adalah :
1) Tepung yang dicampur dengan air.
2) Air dengan pasir
3) Beras dicampur dengan air.
Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika atau kimia. Pemisahan
fisika tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan pemisahan secara kimia
satu komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan.
Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud, dan sifat
komponen yang terkandung di dalamnya. Jika komponen berwujud padat dan cair
misalnya pasir dan air dapat dipisahkan dengan dekantasi. (Syukri, 1999)
Ekstraksi memanfaatkan pembagian sebuah zat terlarut antara dua zat
pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari suatu
pelarut ke pelarut lain. Anggap iodin sebagai pencemar dalam air yang juga
mengandung zat terlarut dalam karbon tetraklorida. Dalam kasus seperti ini, hampir
semua iodin dapat diambil dengan mengaduk larutan air dengan CCl4, yang
6
memungkinkan kedua fasa terpisah, dan kemudian mengurangi lapisan air dari
lapisan karbon tetraklorida yang lebih berat. (Bird, 1997)
Kristal adalah benda padat yang mempunyai permukaan-permukaan datar.
Karena banyak zat padat seperti garam, kuarsa, dan salju ada dalam bentuk-bentuk
yang jelas simetris, telah lama para ilmuwan menduga bahwa atom, ion maupun
molekul zat padat ini juga tersusun secara simetris.(keenan, 1992)
Struktur kristal ditentukan oleh gaya antar atom dan ukuran atom yang
terdapat kristal. Untuk menyederhanakan persoalan, kita dapat menganggap ion
atau atom sebagai bola padat berjari-jari r. Struktur ada yang hexagonal close
packing. Cara penyusunan bola dalam kristal tidak dapat sesederhana pada kristal
logam, karena kristal ionik terdiri dari ion-ion yang bermuatan dan memiliki jenis
yang berbeda. (Bird, 1997)
Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak
digunakan, dimana zat-zat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian
dikristalkan kembali. Cara ini bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut tertentu
di kala suhu diperbesar. Karena konsentrasi total impuriti biasanya lebih kecil dari
pelarut awalnya ke dalam pelarut pemisah, maka makin sempurna proses
pemisahannya. (Oxtoby, 2001)
Agar rekristalisasi berjalan dengan baik, kotoran setidak-tidaknya harus
dapat larut dalam pelarut, untuk rekristalisasi atau mempunyai kelarutan lebih besar
daripada senyawa yang diinginkan. Jika hal ini tidak terpenuhi, kotoran akan ikut
mengkristal bersama dengan senyawa yang dinginkan. (Stephen, 2004)
Distilasi sering digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang
mempunyai titik didih berbeda. Senyawa dalam bentuk cair dipanaskan, dan saat
titik didih senyawa dengan titik didih lebih rendah tercapai, uapnya akan
diembunkan(dikondensasikan) dan dikumpulkan. Sayangnya, banyak zat cair
memiliki tekanan uap cukup besar pada suhu tinggi sehingga uap yang mula-mula
mengembun dapat mengandung unsur yang bertitik didih lebih tinggi. Pada kasus
ini, distilasi berulang-ulang mungkin diperlukan, untuk meningkatkan kemurnian.
(Stephen, 2004)
7
Jika kita digunakan definisi konvensional yang menyatakan bahwa kristal
adalah padatan homogen yang dibatasi oleh dibatasi oleh bidang muka rata yamg
terbentuk secara alamiah, maka adalah benar bahwa kebanyakan padatan yang kita
jumpai dalam kehidupan sehari-hari tidak nampak sebagai kristal. Hal ini pada
umumnya disebabkan oleh salah satu dari 2 hal, yaitu pada suatu pihak, banyak
padatan merupakan campuran dari berbagai senyawa yang biasanya terdiri dari
banyak molekul besar dengan berbagai ukuran. Tetapi kalau bahan tersebut dipisah-
pisahkan untuk menghasilkan senyawa-senyawa murni, maka cenderung terjadi
struktur kristal. Misalnya beberapa jenis protein dan selulosa, yang keduanya
adalah bahan penyusun padatan yang terjadi secara alamiah telah diperoleh dalam
tahanan kristal, walaupun kedua zat tersebut tidak ditemukan di alam tahanan
kristal. (Day, 1987)
Filtrasi (penyaringan) adalah pemisahan zat padat dari suatu larutan
berdasarkan ukuran partikelnya yang berbeda menggunakan kertas saring.
Sublimasi (penyubliman) adalah peralihan secara langsung suatu zat, dari
padat ke gas/uap(dapat juga kembali ke wujud padat lagi), atau gas/uap ke padat,
tanpa melalui fase cair. Merupakan salah satu metode pemurnian untuk senyawa-
senyawa yang dapat menyublim (misalnya yodium, ammonium klorida,
arsenitrioksida, dan lain sebagainya). Dan jika padatan yang tersublimasi tersebut
bisa diembunkan lagi (rekondasi). Jikalau sublimasi digunakan dengan maksud-
maksud preparative, maka tekanan atmosfir di atas senyawa tersebut baru
dikecilkan dengan aspirator vakum. Ini mengakibatkan tekanan zat padat itu
menyapai tekanan atm pada suhu yang lebih rendah. Pada kondisi ini kecil
kemungkinan terjadi dekomposisi jumlah senyawa yang dapat dimurnikan pada
tekanan normal. (Arsyad,2001)
\
8
BAB 3
MEODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
- Sendok
- Gelas kimia 100 ml
- Corong gelas
- Corong pisah
- Cawan Penguap
- Batang pengaduk
- Kertas saring
3.1.2 Bahan
- Garam dapur
- Pasir
- Kapur tulis
- Naftalena
- Minyak goreng
- CuSo4- 5H20
- Aquades
- Tissue
3.2 Prosedur kerja
a. Dekantasi
- dimasukkan 1 sendok pasir ke dalam gelas kimia yang berisi air.
- diaduk dan biarkan pasir mengendap.
- dibuang cairan bagian atas dan diamati.
9
b. Filtrasi
- dimasukkan serbuk kapur tulis ke dalam gelas kimia yang telah
berisi air.
- diaduk.
- disiapkan corong dan kertas saring.
- lakukan penyaringan.
c. Rekristalisasi
- larutkan 5 gram CuSO4.5H20 ke dalam 10 ml aquadest.
- diuapkan menggunakan hot plate hingga H2Onya menguap dan
tersis sedikit.
- dinginkan.
d. Sublimasi
- dimasukkan 2 gram naftalena dan dicampur garam dapur ke dalam
cawan penguap.
- tutup cawan penguap dengan kertas saring yang telah dilubangi
kecil- kecil.
- tutup lagi dengan corongg kaca dengan posisi terbalik dengan
disumbat ujungnya. dengan tissue.
e. Ekstraksi
- dimasukkan aquadest dan minyak goreng ke dalam corong pisah.
- dikocok hingga bercampur.
- didiamkan hingga cairan berpisah.
- dipisahkan lapisan lapisan bawah dengan cara membuka kran corong
pisah.
- diamati apa yang terjadi.
10
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2 Hasil Pengamatan
Perlakuan Hasil Pengamatan
1. Dekantasi
- Dimasukkan pasir ke dalam gelas
beker
Dan ditambah air, didiamkan.
- Air dibuang
- Warna air menjadi keruh, dan pasir
mengendap.
Terbentuk 3 lapisan :
1) Busa (paling atas)
2) Air keruh (lapisan 2)
3) Pasir (mengendap)
- Terbentuk 2 lapis pasir
1) Lapisan pasir halus
2) Lapisan pasir kasar
Warna pasir menjadi lebih gelap.
2. Filtrasi
- Kapur ditambah air dan diaduk.
- Air kapur disaring menggunakan
corong dan kertas saring.
- Air menjadi berwarna putih keruh
bercampur dengan kapur tetapi tidak
larut sempurna.
- Warna filtrat bening, dan kapur
menempel pada kertas saring, karena
partikel-pertikel kapur lebih besar
daripada pori-pori kertas saring.
3. Rekristalisasi
- CuSO4.5H2O ditambah air dan
diaduk sampai larut.
- CuSO4.5H2O dipanaskan hingga air
menguap.
- Warna air menjadi biru, karena
CuSO4 sudah mengandung air.
- CuSO4 kembali mengkristal dan
berwarna biru muda.
11
4. Kristalisasi
Larutan garam dipanaskan - Larutan garam menjadi kristal-kristal garam
Kembali.
5. Sublimasi
- Naftalena dicampur dengan garam
dan diaduk dalam cawan petri.
- Cawan petri ditutup dengan kertas
saring yang dilubangi kecil-kecil.
- Ditutup dengan corong yang
disumbat Kertas.
Dipanaskan di atas hotplate.
- Naftalena dengan garam bercampur,
sehingga tidak terlihat perbedaan
dari kedua zat tersebut.
- Garam menempel pada kertas saring,
naftalena menyublim karena titik
didihnya lebih rendah dari garam.
Jadi, yang dimurnikan adalah garam.
6. Ekstraksi
- Minyak dan air dicampur dengan
dengan corong pisah.
- Air dan minyak bercampur, menjadi
kuning keruh.
- Air dan minyak berpisah dan
berwarna keruh, karena air mengikat
kandungan air yang ada di minyak .
Air di bawah dan minyak di atas,
karena massa jenis air lebih besar dari mi
minyak.
4.2 Pembahasan
12
Dekantasi adalah pemisahan dan pemurnian komponen-komponen dalam
campuran dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk
memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang
tidak saling campur. Contoh : pemisahan campuran air dan pasir. Pada pemisahan
air dan pasir mula-mula pasir dan air diaduk, kemudian pasir dibiarkan mengendap
karena massa jenisnya lebih besar daripada air dan juga karena adanya gaya
gravitasi.
Filtrasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan
menggunakan filter(penyaring). Hasil filtrasi disebut filtrat. Sedangkan sisa filtrasi
disebut residu atau ampas. Filtrasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran
zat cair dan zat padat yang tidak saling larut. Contoh : pemisahan air + kapur. Pada
pemisahan air dan kapur menggunakan kertas saring yang dimasukkan ke corong
gelas, sehingga pada saat pemisahan kapur tidak ikut turun, tetapi menempel pada
kertas saring. Hal ini dapat terjadi karena partikel-partikel kapur lebih besar
daripada pri-pori kertas saring. Sehingga filtrat (air) yang telah tersaring berwarna
bening.
Kristalisasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran
dengan cara mengkristalkan komponen tercampur dengan cara dipanaskan
kemudian dididihkan. Kristalisasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat
cair dan zat padat yang saling larut. Contoh pemisahan campuran air dengan garam.
Pada pemisahan air dan garam dipanaskan di atas hotplate, hingga air teruap semua
dan garam kembali membentuk kristal-kristal garam. Pada saat larutan mendidih ,
larutan berwarna hijau. Ini mumgkin terjadi karena pada saat pencucian gelas
kurang bersih.
Rekristalisasi adalah proses memisahkan campuran zat padat dengan zat
cair. Contohnya CuSO4.5H20 dengan air. Pada saat pencampuran CuSO4.5H20
dengan air, air menjadi berwarna biru. Hal ini dikarenakan CuSO4.5H20 juga sudah
mengandung air. Pada saat proses pemanasan air mendidih dan menguap, sehingga
CuSO4.5H20 kembali membentuk kristal.
13
Sublimasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran yang
mudah menyublim dengan cara penyubliman melalui pemanasan. Sublimasi dapat
dilakukan untuk memisahkan komponen campuran yang mudah menyublim.
Contoh : pemisahan Naftalena dan garam. Pada pemisahan naftalena dengan garam
menggunakan kertas saring dan corong dengan posisi terbalik dan di ujung corong
ddisumbat dengan tissue atau kertas. Hal ini dilakukan agar zat yang menguap tidak
lolos begitu saja, tetapi tertahan di corong. Setelah dipanaskan garam mengkristal
dan menempel pada kertas saring, sedangkan naftalena menguap . Hal ini
dikarenakan karena titik didih naftalena lebih rendah dari garam.
Ekstraksi adalah pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan dilakukan
dengan pengocokan agar kedua komponen bercampur dan kemudian
terpisah.Contoh : air dan minyak. Pada saat di corong pisah, minyak berada pada
bagian atas dan air berada pada bagian bawah. Hal ini dikarenakan karena massa
jenis air lebih besar daripada massa jenis minyak. Dan pada saat dikocok dan
didiamkan, air dan minyak berpisah kembali tetapi menjadi keruh karena minyak
masih mengndung air. Sehingga pada saat dikocok air mengikat kandungan air
yang ada di dalam minyak. Hal itu sesuai dengan prinsip Like disolves like yang
memiliki arti mencampur atau saling mengikat komponen yang polar ataupun
komponen yang nonpolar dengan nonpolar.
Struktur Naftalena
Stuktur minyak goreng
O
14
CH2 – O – C – (CH2)7 – CH = CH – (CH2)7 – CH3
O
CH – O – C – (CH2)7 – CH = CH – (CH2)7 – CH3
O
CH2 – O – C – (CH2)7 – CH = CH – (CH2)7 – CH3
Rekristalisasi adalah pemisahan berdasarkan titik beku komponen yang
cukup besar dengan jalan pemanasan, agar ketika dipanaskan dalam bejana
terbuka, air akan menguap sedikit demi sedikit dan pemanasan dihentikan saat
larutan tepat jenuh dan akhirnya terbentuk kristal.
Filtrasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk memisahkan zat
yang tercampur dengan menggunakan prinsip perbedaan ukuran partikel zat-zat
yang dicampur dimana yang satu lolos melewati penyaringan karena ukuran
partikelnya lebih kecil dari pada lubag penyaringan. Sementara yg lebih besar akan
tertinggal.
Sublimasi adalah pemisahan berdasarkan larutan yang mudah menyublim
dengan jalan pemanasan, dan zat yang memiliki titik didih rendah akan menyublim.
Larutan adalah campuran yang bersifat homogen. Koloid adalah campuran
dari dua atau lebih zat yang salah satu fasanya tersuspensi sebagai sejumlah besar
partikel yang sangat kecil dalam fasa kedua. Unsur adalah zat tunggal yang secara
kimia tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana. Senyawa adalah
zat tunggal yang dapat diurai menjadi zat lain yang lebih sederhana. Dan suspensi
adalah campuran kasar yang tampak heterogen. Antar komponennya masih terdapat
bidang batas dan seringkali dapat dibedakan tanpa menggunakan mikroskop. Istilah
suspensi biasanya dimasudkan untuk campuran heterogen atau suatu zat dalam
cairan(zat cair).
15
Adsorpsi atau penyerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu
fluida, cairan maupun gas terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat penyerap
dan ,adsorben)dan akhirnya membentuk suatu larutan tipis attau film pada
permuaannya.
Pengaplikasian dekantasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pencucian
beras, singkong, dan kentang, serta penjernihan air.
Pengaplikasian adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari adalah penjernihan air,
penghilang bau pada air, dan penghilang racun.
Pengaplikasian kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan
garam dari air laut, pembuatan kertas daur ulang, dan pembuatan gula batu.
Pengaplikasian ekstraksi pada kehidupan sehari-hari adalah ekstraksi
tumbuhan, ekstraksi minuman, dan ekstraksi buah-buahan.
Pengaplikasian sublimasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan
kapur barus, sebagai pengharum mobil, dan pemisahan iodin dari campuran pasir.
Pengaplikasian Filtrasi dalam kehidupan sehari-hari adalah penyaringan
santan, ampas kopi, atau teh.
Aplikasi pemisahan dan pemurnian lainnya sangat banyak digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Contohnya pada percobaan kristalisasi pada garam dapur,
tebu menjadi gula, dekantasi larutan pasir dan air(penjernihan), filtrasi kapur tulis
dan air, adsorpsi norit dan sirup, ekstraksi pemisahan minyak dengan air.
Dalam percobaan terdapat beberapa perlakuan. Misalnya pada percobaan
dekantasi. Dekantasi berfungsi untuk memisahkan komponen-komponen dalam
campuran (antara zat padat dan zat cair) yang dituang secara langsung. Di dalam
percobaan dekantasi, terdapat juga beberapa perlakuan, diantaranya didiamkan dan
dibuang. Didiamkan disini, dilakukan untuk mengamati apakah pasir mengendap
atau tidak. Dan dibuang disini adalah untuk melihat lapisan apa yang terbuat, dan
16
warna apa yang terjadi pada pasir. Hasilnya, terbentuk 2 lapis pasir (halus dan
kasar) dan warna pasir pun menjadi gelap.
Kedua adalah filtrasi. Filtrasi berfungsi sebagai penyaring(memisahkan
komponen dari suatu campuran dengan filter). Di dalam filtrasi terdapat perlakuan,
yaitu diaduk (untuk melihat apakah kapur larut sempurna atau tidak di dalam air),
disaring (untuk melihat residu dan filtratnya).
Ketiga adalah rekristalisasi. Rekristalisasi berfungsi untuk memisahkan zat
padat dengan zat cair. Beberapa perlakuan dalam percobaan rekristalisasi adalah
ditambahkan air(untuk melihat perubahan yang terjadi pada CuSO4.5H20),
dipanaskan(untuk melihat apakah CuSO4.5H20 mengkristal kembali atau tidak.
Keempat adalah sublimasi. Fungsi sublimasi adalah untuk memisahkan
komponen campuran yang mudah menyublim dengan cara penyubliman melalui
pemanasan. Perlakuan dalam percobaan sublimasi adalah dicampurkan (untuk
melihat perbedaan naftalena dengan garam), dan dipanaskan (untuk melihat titik
didih antara naftalena dengan garam).
Dan yang terakhir, adalah ekstraksi. Ekstraksi berfungsi untuk pengambilan
salah satu komponen campuran dengan menggunakan pelarut. Perlakuan dalam
ekstraksi; dicampurkan (untuk melihat apakah minyak dan air bercampur atau
tidak), didiamkan (untuk melihat apa yang terjadi pada minyak dan air. Hasilnya
minyak di atas, dan air di bawah. Massa jenis air > massa jenis minyak).
Pada prinsipnya, pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau lebih
yang saling bercampur, dan pemurnian dilakukan untuk mendapattkan zat murni
dari suatu zat yang telah tercemar oleh zat lain.
Di dalam percobaan, terdapat berbagai faktor kesalahan. Diantaranya adalah :
17
- Dalam proses dekantasi, ketika praktikan terburu-buru menuangkan aquades
dari campuran, sebelum seluruh pasir mengendap maka pasir yang akan kita
dapatkan blum murni seutuhnya.
- Pada proses filtrasi kesalahan yang dapat terjadi, yaitu bila kertas saring
tidak menutupi corong kaca dengan benar sehingga ada kemungkinan bubuk kapur
tulis dapat terikut dengan aquades.
- Pada proses rekristalisasi dan sublimasi kesalahan yang sering terjadi adalah
pada saat memanaskan cawan penguap bila suhunya terlalu tinggi dapat
menyebabkan cawa penguap pecah.
- Pada proses ekstraksi dapat terjadi kesalahan pada saat memisahkan
aquades dengan minyak goreng, yaitu saat membuka keran corong pisah, aquades
tidak dapat keluar bila tutup corong pisah belum dibuka.
BAB 5
18
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Pemisahan dan pemurnian dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
- Dekantasi
- sublimasi
- Filtrasi
- Rekristalisasi
- Ekstraksi
- kristalisasi
Untuk mendapatkan zat murni dari berbagai campuran yang ada, dapat
ditempuh dengan berbagai cara, yaitu :
- Dekantasi ( campuran air dan pasir dipisahkan, air menjadi keruh dan pasir
mengendap).
- Filtrasi (campuran kapur tulis dan air, filtratnya berupa air yang lebih jernih,
sedangkan residunya berupa kapur).
- Sublimasi(campuran naftalena + garam, garam menempel di kertas saring,
naftalena menyublim, karena titik didihnya lebih rendah dari garam).
- Campuran l dan air dan minyak goreng dapat dipisahkan dengan cara
ekstraksi (pemisahan dengan corong pisah).
- Rekristalisasi (CuSO4.5H20 dan air). CuSO4 kembali mengkristal dan
berwarna biru muda.
Campuran dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu campuran homogen (tidak
bisa dibedakan lagi zat-zatnya), dan campuran heterogen (masih bisa dibedakan
suspensi dan koloidnya). Pada prisnsipnya, pemurnian zat dilakukan untuk
mendapatkan zat murni dari suatu zat yang oleh zat yang telah tercemar/tercampur
oleh zat lain.
5.2 Saran
19
Sebaiknya juga dilakukan percobaan pemisahan dan pemurnian dengan
jalan distilasi, dan dialisis, serta ultrafiltrasi atau elektrodialisis.
DAFTAR PUSTAKA
20
Arsyad, M.Natsir. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta :
Gramedia.
Bradi, James. 1999. Kimia Dasar 1. Jakarta : Binarupa Aksara.
Keenan, Charles W.dkk. 1992. Kimia Dasar Untuk Universitas Jilid 2. Jakarta :
Erlangga.
Syukri. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung ; ITB Press
Svehia. 1979. Buku Ajar Vogel. Analisis Anorganik Kuantitatif Makro dan
Semimakro. Jakarta : PT. Kaiman Media Pustaka.
Winarno. F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi . Jakarta : PT. Gramedia Astaka
21