perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

31
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini banyak industri-industri dan perusahaan- perusahaan yang kurang memperhatikan kondisi lingkungan yang kurang memperhatikan kondisi lingkungan yang terganggu keseimbangannya. Seperti pencemaran air, pencemaran udara, tanah, air serta pengolahan limbah yang belum benar. minyak bumi dan logam-logam. Sebelumnya kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan campuran. Maka dari itu pemisahan dan pemurnian campuran sangat penting dan diperlukan. Dalam praktikan kimia, pemisahan dan pemurnian dilakukan untuk mnendapatkan zat murni dari suatu campuran. Pada pekerjaan-pekerjaan di laboratorium banyak melibatkan pemisahan campuran seperti dalam pengolahan dan jenis campuran tersebut. Campuran dua atau lebih zat di mana dalam penggabungan ini zat-zat tersebut tetap mempertahankan identitasnya masing-masing dan tidak memiliki susunan yang tetap. Campuran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu campuran homogen dan campuran heterogen. Campuran homogen adalah zat-zat pembentuk cairan yang cairannya masih bisa dibedakan. Campuran heterogen 1

Transcript of perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

Page 1: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini banyak industri-industri dan perusahaan-perusahaan yang

kurang memperhatikan kondisi lingkungan yang kurang memperhatikan kondisi

lingkungan yang terganggu keseimbangannya. Seperti pencemaran air, pencemaran

udara, tanah, air serta pengolahan limbah yang belum benar. minyak bumi dan

logam-logam.

Sebelumnya kita harus mengetahui apa yang dimaksud dengan campuran.

Maka dari itu pemisahan dan pemurnian campuran sangat penting dan diperlukan.

Dalam praktikan kimia, pemisahan dan pemurnian dilakukan untuk mnendapatkan

zat murni dari suatu campuran. Pada pekerjaan-pekerjaan di laboratorium banyak

melibatkan pemisahan campuran seperti dalam pengolahan dan jenis campuran

tersebut. Campuran dua atau lebih zat di mana dalam penggabungan ini zat-zat

tersebut tetap mempertahankan identitasnya masing-masing dan tidak memiliki

susunan yang tetap. Campuran dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu campuran homogen

dan campuran heterogen. Campuran homogen adalah zat-zat pembentuk cairan

yang cairannya masih bisa dibedakan. Campuran heterogen adalah zat-zat

pembentuk cairan yang cairannya masih bisa dibedakan. Campuran juga dapat

dipisahkan berdasarkan perbedaan sifat-sifat fisiknya.

Untuk memperoleh zat murni, kita harus memisahkannya dari campuran

untuk mendapatkan zat murni, dilakukan suatu sistem yang dapat memisahkan

antara zat murni dengan bahan-bahan pencemar atau pencemar lainnya pada suatu

campuran yakni pemisahan dan pemurnian.

Pemisahan dan pemurnian zat dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu

penyaringan (filtrasi), dekantasi (pengendapan), sublimasi, kristalisasi, destilasi,

adsorpsi, dan ekstraksi.

1

Page 2: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

Melalui percobaan dan pemurnian, praktikan dapa memahami secara tepat

cara untuk memperoleh produk yang lebih murni dari campuran zat yang masih

tercemar oleh zat lain. Untuk lebih memahami mengenai metode (cara) pemisahan

dan pemurnian dilakukan percobaan sebagai berikut.

1.2 Tujuan

- Mengetahui berbagai jenis pemisahan dan pemurnian

- Untuk mendapatkan zat murni dengan jalan sublimasi, dekantasi,

kristalisasi, ekstraksi, dan filtrasi.

- Mengetahui pebedaan campuran, dan prinsip pemurnian zat dari

campurannya.

2

Page 3: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam kehidupan sehari-hari, segala sesuatu yang ada di sekitar kita

merupakan suatu materi, dimana yang disebut sebagai materi itu adalah sesuatu

yang memiliki massa dan menempati ruang.

Secara umum materi itu dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu :

A. Zat murni adalah zat/materi yang susunan dan komponen penyusunnya sama, zat

murni memiliki komposisi konstan. Salah satu cara untuk membedakan antara zat

murni dan campuran adalah dengan mengukur titik leleh atau titik didih. Suhu zat

murni akan tetap konstan ketika meleleh, misalnya es. Es akan meleleh pada suhu

00C dan suhu ini akan tetap sama sampai semua es tetap meleleh. Jika campuran

dilelehkan biasanya suhu akan berubah secara bertahap ketika zat padat tersebut

diubah seluruhnya menjadi cairan. Perbedaan sifat ini sering kali digunakan sebagai

pengujian untuk perbedaan bahan itu murni atau tidak. Jika suhu tetap, sementara

bahan itu meleleh , maka bahan itu termasuk murni. Tetapi jika suhu itu berubah

sementara zat itu tidak meleleh , maka zat tersebut tidak termasuk zat murni,

melainkan campuran .

Adapun zat-zat murni dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : pale sederhana

dan tidak dapat diuraikan menjadi zat-zat lain secara kimia. Misalnya air,

atmosphere dapat diuraikan oleh listik menjadi 2 jenis gas, yaitu hidrogen dan

oksigen. Sedangkan hidrogen dan oksigen tidak dapat zat diuraikan lagi menjadi

zat yang lebih sederhana. Zat seperti hidrogen dan oksigen, yaitu zat tunggal yang

secara kimia tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana. Zat

seperti hidrogen dan oksigen, yaitu zat tunggal yang secara kimia tidak dapat

diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana, disebut unsur. Sedangkan zat-zat

seperti air, yaitu zat tunggal yang dapat diurai menjadi zat lain yang lebih

sederhana, disebut senyawa. Beberapa contoh unsur dalam kehidupan sehari-hari

adalah besi, timah, tembaga, karbon, oksigen, hidrogen, belerang, dan perak.

Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diyang uraikan menjadi zat yang lebih

3

Page 4: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

sederhana. Jumlah senyawa jauh lebih banyak daripada jumlah unsur. Sifat-sifat

senyawa dapat disimpulkan sebagai berikut :

a) tergolong zat tunggal

b) dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana

c) terbentuk dari dua jenis unsur atau lebih dengan perbandingan tertentu

d) mempunyai sifat tertentu yang berbeda dari sifat penyusunan unsur.

Perbandingan massa unsur dalam suatu senyawa adalah tertentu dan tetap (hukum

perbandingan tetap). (Brady, James. 1999)

B. Campuran

Campuran adalah bahan yang terdiri dari dua zat atau lebih yang masih memiliki

sifat zat asalnya, atau secara singkat campuran dapat diartikan pula sebagai

gabungan dua zat tunggal atau lebih dengan perbandingan sembarang. Campuran

dapat terjadi antara unsur dengan unsur contonya unsur hydrogen dan oksigen,

campuran juga dapat terjadi antara senyawa. Contohnya atmosphere dengan

alkohol, selain itu campuran juga dapat terjadi antar unsur dan senyawa. Contohnya

hydrogen dan uap air. (Syukri, 1999).

Campuran dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1) Campuran homogen, adalah campuran yang berupa larutan di mana dalam

larutan tersebut terdapat zat-zat yang sulit dibedakan. Campuran homogen juga

dapat diartikan sebagai penggabungan 2 zat tunggal yang membentuk fasa. Yang

disebut fasa adalah zat yang sifat dan komposisinya sama antara satu bagian dengan

bagian lain yang didekatnya. Contoh :

a) Teh. Merupakan pencampuran antara gula,air dan teh yang diaduk secara

merata, dan tidak bisa dibedakan antara gula dan airnya.

b) Udara, merupakan campuran bermacam-macam gas seperti nitrogen,

oksigen dan lain- lain yang masing-masing gasnya tidak bisa dibedakan.

2) Campuran heterogen adalah campuran koloid dan suspensinya zat-zat dalam

campuran sulit dibedakan. Koloid adalah suatu bentuk campuran yang keadaannya

terletak antara larutan dan suspensi. Secara mikroskopis koloid tampak homogen,

tetapi jika diamati dengan mikroskop ultra akan tampak heterogen,masih dapat

dibedakan komponennya. Koloid umumnya keruh tetapi stabil. Campuran koloid

4

Page 5: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

tidak dapat disaring. Suatu koloid yang terbentuk biasanya masih mengandung

senyawa lain yang dapat mengganggu kestabilan koloid, misalnya adanya zat-zat

elektrolit. Oleh karena itu zat ini ini harus dihilangkan. Contoh : pembuatan Sol

AgBr dalam bidang fotografi, akan terbentuk KNO3.

AgNO3 + KBr => AgBr (Sol) + KNO3

KNO3 yang dihasilkan dari reaksi ini harus dihilangkan.

Pemurnian koloid :

- Dialisis adalah proses pemurnian atau penyaringan koloid dari ion-ion

pengganggu dengan menggunakan membran bersifat selektif. Pada proses ini

sistem koloid yang mengandung ion-ion dimasukkan ke dalam kantong yang

terbuat dari semipermeabel dan dicelupkan ke dalam medium (pendispersi) air.

Partikel-partikel kecil seperti ion atau molekul keluar melewati penyaring , tetapi

pertikel koloid karena ukurannya lebih besar tetap tertahan di samping. (Winarno,

1992)

Prinsip dialisis dapat digunakan untuk membantu pasien yang mengalami gagal

ginjal. Ginjal berfungsi untuk mengeluarkan zat-zat yang tidak berguna yang

dihasilkan tubuh yang terdapat dalam darah. Contoh : urea dan kreatin yang

merupakan racun bagi tubuh, sehingga harus dikeluarkan melalui urin. Jiika ginjal

tidak berfungsi dengan baik, maka urea dan kreatin akan menumpuk dalam darah

sehingga dapat mengakibatkan kematian . Oleh karena itu, penderita gagal ginjal

dapat dibantu dengan alat cuci darah yaitu proses dialisis yang berfungsi

menghilangkan urea dan kreatin dari darah.

- Elektrodialisis (elektroosmosis) adalah proses pemurnian koloid dengan memaksa

ion-ion penganggu melewati pori-pori semipermeabel dengan bantuan medan

listrik.

- Ultrafiltrasi merupakan pemurnian koloid dengan menyaring koloid dengan

menggunakan penyaring khusus dari membran. Untuk mempercepat proses

penyaringan biasanya digunakan tekanan (pompa vakum).

Berbagai macam kegunaan koloid dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :

5

Page 6: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

1) Mengurangi polusi udara

2) Pembuatan lateks

3) Penjernihan air

4) Sebagai deodorant

5) Sebagai bahan makanan, kosmetik atau obat

6) Bahan pencuci

7) Menghiangkan kotoran industri dan,

8) Membantu pasien gagal ginjal. (Winarno, 1992)

Suspensi adalah campuran kasar dan tampak heterogen. Antar

komponennya masih terdapat bidang batas dan sering kali dapat dibedakan tanpa

menggunakan mikroskop. Istilah suspensi biasanya dimaksudkan untuk campuran

heterogen atau zat padat dalam cairan (zat cair). Suspensi tampak keruh dan tidak

stabil. Zat tersuspensi lambat laun terpisah karena gravitasi. Suspensi dapat

dipisahkan melalui penyaringan. (Keenan, 1992)

Contoh campuran heterogen adalah campuran atmosphere dengan minyak

tanah, contoh lainnya adalah :

1) Tepung yang dicampur dengan air.

2) Air dengan pasir

3) Beras dicampur dengan air.

Campuran dapat dipisahkan melalui peristiwa fisika atau kimia. Pemisahan

fisika tidak mengubah zat selama pemisahan, sedangkan pemisahan secara kimia

satu komponen atau lebih direaksikan dengan zat lain sehingga dapat dipisahkan.

Cara atau teknik pemisahan campuran bergantung pada jenis, wujud, dan sifat

komponen yang terkandung di dalamnya. Jika komponen berwujud padat dan cair

misalnya pasir dan air dapat dipisahkan dengan dekantasi. (Syukri, 1999)

Ekstraksi memanfaatkan pembagian sebuah zat terlarut antara dua zat

pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut dari suatu

pelarut ke pelarut lain. Anggap iodin sebagai pencemar dalam air yang juga

mengandung zat terlarut dalam karbon tetraklorida. Dalam kasus seperti ini, hampir

semua iodin dapat diambil dengan mengaduk larutan air dengan CCl4, yang

6

Page 7: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

memungkinkan kedua fasa terpisah, dan kemudian mengurangi lapisan air dari

lapisan karbon tetraklorida yang lebih berat. (Bird, 1997)

Kristal adalah benda padat yang mempunyai permukaan-permukaan datar.

Karena banyak zat padat seperti garam, kuarsa, dan salju ada dalam bentuk-bentuk

yang jelas simetris, telah lama para ilmuwan menduga bahwa atom, ion maupun

molekul zat padat ini juga tersusun secara simetris.(keenan, 1992)

Struktur kristal ditentukan oleh gaya antar atom dan ukuran atom yang

terdapat kristal. Untuk menyederhanakan persoalan, kita dapat menganggap ion

atau atom sebagai bola padat berjari-jari r. Struktur ada yang hexagonal close

packing. Cara penyusunan bola dalam kristal tidak dapat sesederhana pada kristal

logam, karena kristal ionik terdiri dari ion-ion yang bermuatan dan memiliki jenis

yang berbeda. (Bird, 1997)

Rekristalisasi merupakan salah satu cara pemurnian zat padat yang jamak

digunakan, dimana zat-zat tersebut dilarutkan dalam suatu pelarut kemudian

dikristalkan kembali. Cara ini bergantung pada kelarutan zat dalam pelarut tertentu

di kala suhu diperbesar. Karena konsentrasi total impuriti biasanya lebih kecil dari

pelarut awalnya ke dalam pelarut pemisah, maka makin sempurna proses

pemisahannya. (Oxtoby, 2001)

Agar rekristalisasi berjalan dengan baik, kotoran setidak-tidaknya harus

dapat larut dalam pelarut, untuk rekristalisasi atau mempunyai kelarutan lebih besar

daripada senyawa yang diinginkan. Jika hal ini tidak terpenuhi, kotoran akan ikut

mengkristal bersama dengan senyawa yang dinginkan. (Stephen, 2004)

Distilasi sering digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang

mempunyai titik didih berbeda. Senyawa dalam bentuk cair dipanaskan, dan saat

titik didih senyawa dengan titik didih lebih rendah tercapai, uapnya akan

diembunkan(dikondensasikan) dan dikumpulkan. Sayangnya, banyak zat cair

memiliki tekanan uap cukup besar pada suhu tinggi sehingga uap yang mula-mula

mengembun dapat mengandung unsur yang bertitik didih lebih tinggi. Pada kasus

ini, distilasi berulang-ulang mungkin diperlukan, untuk meningkatkan kemurnian.

(Stephen, 2004)

7

Page 8: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

Jika kita digunakan definisi konvensional yang menyatakan bahwa kristal

adalah padatan homogen yang dibatasi oleh dibatasi oleh bidang muka rata yamg

terbentuk secara alamiah, maka adalah benar bahwa kebanyakan padatan yang kita

jumpai dalam kehidupan sehari-hari tidak nampak sebagai kristal. Hal ini pada

umumnya disebabkan oleh salah satu dari 2 hal, yaitu pada suatu pihak, banyak

padatan merupakan campuran dari berbagai senyawa yang biasanya terdiri dari

banyak molekul besar dengan berbagai ukuran. Tetapi kalau bahan tersebut dipisah-

pisahkan untuk menghasilkan senyawa-senyawa murni, maka cenderung terjadi

struktur kristal. Misalnya beberapa jenis protein dan selulosa, yang keduanya

adalah bahan penyusun padatan yang terjadi secara alamiah telah diperoleh dalam

tahanan kristal, walaupun kedua zat tersebut tidak ditemukan di alam tahanan

kristal. (Day, 1987)

Filtrasi (penyaringan) adalah pemisahan zat padat dari suatu larutan

berdasarkan ukuran partikelnya yang berbeda menggunakan kertas saring.

Sublimasi (penyubliman) adalah peralihan secara langsung suatu zat, dari

padat ke gas/uap(dapat juga kembali ke wujud padat lagi), atau gas/uap ke padat,

tanpa melalui fase cair. Merupakan salah satu metode pemurnian untuk senyawa-

senyawa yang dapat menyublim (misalnya yodium, ammonium klorida,

arsenitrioksida, dan lain sebagainya). Dan jika padatan yang tersublimasi tersebut

bisa diembunkan lagi (rekondasi). Jikalau sublimasi digunakan dengan maksud-

maksud preparative, maka tekanan atmosfir di atas senyawa tersebut baru

dikecilkan dengan aspirator vakum. Ini mengakibatkan tekanan zat padat itu

menyapai tekanan atm pada suhu yang lebih rendah. Pada kondisi ini kecil

kemungkinan terjadi dekomposisi jumlah senyawa yang dapat dimurnikan pada

tekanan normal. (Arsyad,2001)

\

8

Page 9: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

BAB 3

MEODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

3.1.1 Alat

- Sendok

- Gelas kimia 100 ml

- Corong gelas

- Corong pisah

- Cawan Penguap

- Batang pengaduk

- Kertas saring

3.1.2 Bahan

- Garam dapur

- Pasir

- Kapur tulis

- Naftalena

- Minyak goreng

- CuSo4- 5H20

- Aquades

- Tissue

3.2 Prosedur kerja

a. Dekantasi

- dimasukkan 1 sendok pasir ke dalam gelas kimia yang berisi air.

- diaduk dan biarkan pasir mengendap.

- dibuang cairan bagian atas dan diamati.

9

Page 10: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

b. Filtrasi

- dimasukkan serbuk kapur tulis ke dalam gelas kimia yang telah

berisi air.

- diaduk.

- disiapkan corong dan kertas saring.

- lakukan penyaringan.

c. Rekristalisasi

- larutkan 5 gram CuSO4.5H20 ke dalam 10 ml aquadest.

- diuapkan menggunakan hot plate hingga H2Onya menguap dan

tersis sedikit.

- dinginkan.

d. Sublimasi

- dimasukkan 2 gram naftalena dan dicampur garam dapur ke dalam

cawan penguap.

- tutup cawan penguap dengan kertas saring yang telah dilubangi

kecil- kecil.

- tutup lagi dengan corongg kaca dengan posisi terbalik dengan

disumbat ujungnya. dengan tissue.

e. Ekstraksi

- dimasukkan aquadest dan minyak goreng ke dalam corong pisah.

- dikocok hingga bercampur.

- didiamkan hingga cairan berpisah.

- dipisahkan lapisan lapisan bawah dengan cara membuka kran corong

pisah.

- diamati apa yang terjadi.

10

Page 11: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2 Hasil Pengamatan

Perlakuan Hasil Pengamatan

1. Dekantasi

- Dimasukkan pasir ke dalam gelas

beker

Dan ditambah air, didiamkan.

- Air dibuang

- Warna air menjadi keruh, dan pasir

mengendap.

Terbentuk 3 lapisan :

1) Busa (paling atas)

2) Air keruh (lapisan 2)

3) Pasir (mengendap)

- Terbentuk 2 lapis pasir

1) Lapisan pasir halus

2) Lapisan pasir kasar

Warna pasir menjadi lebih gelap.

2. Filtrasi

- Kapur ditambah air dan diaduk.

- Air kapur disaring menggunakan

corong dan kertas saring.

- Air menjadi berwarna putih keruh

bercampur dengan kapur tetapi tidak

larut sempurna.

- Warna filtrat bening, dan kapur

menempel pada kertas saring, karena

partikel-pertikel kapur lebih besar

daripada pori-pori kertas saring.

3. Rekristalisasi

- CuSO4.5H2O ditambah air dan

diaduk sampai larut.

- CuSO4.5H2O dipanaskan hingga air

menguap.

- Warna air menjadi biru, karena

CuSO4 sudah mengandung air.

- CuSO4 kembali mengkristal dan

berwarna biru muda.

11

Page 12: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

4. Kristalisasi

Larutan garam dipanaskan - Larutan garam menjadi kristal-kristal garam

Kembali.

5. Sublimasi

- Naftalena dicampur dengan garam

dan diaduk dalam cawan petri.

- Cawan petri ditutup dengan kertas

saring yang dilubangi kecil-kecil.

- Ditutup dengan corong yang

disumbat Kertas.

Dipanaskan di atas hotplate.

- Naftalena dengan garam bercampur,

sehingga tidak terlihat perbedaan

dari kedua zat tersebut.

- Garam menempel pada kertas saring,

naftalena menyublim karena titik

didihnya lebih rendah dari garam.

Jadi, yang dimurnikan adalah garam.

6. Ekstraksi

- Minyak dan air dicampur dengan

dengan corong pisah.

- Air dan minyak bercampur, menjadi

kuning keruh.

- Air dan minyak berpisah dan

berwarna keruh, karena air mengikat

kandungan air yang ada di minyak .

Air di bawah dan minyak di atas,

karena massa jenis air lebih besar dari mi

minyak.

4.2 Pembahasan

12

Page 13: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

Dekantasi adalah pemisahan dan pemurnian komponen-komponen dalam

campuran dengan cara dituang secara langsung. Dekantasi dapat dilakukan untuk

memisahkan campuran zat cair dan zat padat atau zat cair dengan zat cair yang

tidak saling campur. Contoh : pemisahan campuran air dan pasir. Pada pemisahan

air dan pasir mula-mula pasir dan air diaduk, kemudian pasir dibiarkan mengendap

karena massa jenisnya lebih besar daripada air dan juga karena adanya gaya

gravitasi.

Filtrasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran dengan

menggunakan filter(penyaring). Hasil filtrasi disebut filtrat. Sedangkan sisa filtrasi

disebut residu atau ampas. Filtrasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran

zat cair dan zat padat yang tidak saling larut. Contoh : pemisahan air + kapur. Pada

pemisahan air dan kapur menggunakan kertas saring yang dimasukkan ke corong

gelas, sehingga pada saat pemisahan kapur tidak ikut turun, tetapi menempel pada

kertas saring. Hal ini dapat terjadi karena partikel-partikel kapur lebih besar

daripada pri-pori kertas saring. Sehingga filtrat (air) yang telah tersaring berwarna

bening.

Kristalisasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran

dengan cara mengkristalkan komponen tercampur dengan cara dipanaskan

kemudian dididihkan. Kristalisasi dapat dilakukan untuk memisahkan campuran zat

cair dan zat padat yang saling larut. Contoh pemisahan campuran air dengan garam.

Pada pemisahan air dan garam dipanaskan di atas hotplate, hingga air teruap semua

dan garam kembali membentuk kristal-kristal garam. Pada saat larutan mendidih ,

larutan berwarna hijau. Ini mumgkin terjadi karena pada saat pencucian gelas

kurang bersih.

Rekristalisasi adalah proses memisahkan campuran zat padat dengan zat

cair. Contohnya CuSO4.5H20 dengan air. Pada saat pencampuran CuSO4.5H20

dengan air, air menjadi berwarna biru. Hal ini dikarenakan CuSO4.5H20 juga sudah

mengandung air. Pada saat proses pemanasan air mendidih dan menguap, sehingga

CuSO4.5H20 kembali membentuk kristal.

13

Page 14: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

Sublimasi adalah pemisahan komponen-komponen dalam campuran yang

mudah menyublim dengan cara penyubliman melalui pemanasan. Sublimasi dapat

dilakukan untuk memisahkan komponen campuran yang mudah menyublim.

Contoh : pemisahan Naftalena dan garam. Pada pemisahan naftalena dengan garam

menggunakan kertas saring dan corong dengan posisi terbalik dan di ujung corong

ddisumbat dengan tissue atau kertas. Hal ini dilakukan agar zat yang menguap tidak

lolos begitu saja, tetapi tertahan di corong. Setelah dipanaskan garam mengkristal

dan menempel pada kertas saring, sedangkan naftalena menguap . Hal ini

dikarenakan karena titik didih naftalena lebih rendah dari garam.

Ekstraksi adalah pemisahan berdasarkan perbedaan kelarutan dilakukan

dengan pengocokan agar kedua komponen bercampur dan kemudian

terpisah.Contoh : air dan minyak. Pada saat di corong pisah, minyak berada pada

bagian atas dan air berada pada bagian bawah. Hal ini dikarenakan karena massa

jenis air lebih besar daripada massa jenis minyak. Dan pada saat dikocok dan

didiamkan, air dan minyak berpisah kembali tetapi menjadi keruh karena minyak

masih mengndung air. Sehingga pada saat dikocok air mengikat kandungan air

yang ada di dalam minyak. Hal itu sesuai dengan prinsip Like disolves like yang

memiliki arti mencampur atau saling mengikat komponen yang polar ataupun

komponen yang nonpolar dengan nonpolar.

Struktur Naftalena

Stuktur minyak goreng

O

14

Page 15: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

CH2 – O – C – (CH2)7 – CH = CH – (CH2)7 – CH3

O

CH – O – C – (CH2)7 – CH = CH – (CH2)7 – CH3

O

CH2 – O – C – (CH2)7 – CH = CH – (CH2)7 – CH3

Rekristalisasi adalah pemisahan berdasarkan titik beku komponen yang

cukup besar dengan jalan pemanasan, agar ketika dipanaskan dalam bejana

terbuka, air akan menguap sedikit demi sedikit dan pemanasan dihentikan saat

larutan tepat jenuh dan akhirnya terbentuk kristal.

Filtrasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk memisahkan zat

yang tercampur dengan menggunakan prinsip perbedaan ukuran partikel zat-zat

yang dicampur dimana yang satu lolos melewati penyaringan karena ukuran

partikelnya lebih kecil dari pada lubag penyaringan. Sementara yg lebih besar akan

tertinggal.

Sublimasi adalah pemisahan berdasarkan larutan yang mudah menyublim

dengan jalan pemanasan, dan zat yang memiliki titik didih rendah akan menyublim.

Larutan adalah campuran yang bersifat homogen. Koloid adalah campuran

dari dua atau lebih zat yang salah satu fasanya tersuspensi sebagai sejumlah besar

partikel yang sangat kecil dalam fasa kedua. Unsur adalah zat tunggal yang secara

kimia tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana. Senyawa adalah

zat tunggal yang dapat diurai menjadi zat lain yang lebih sederhana. Dan suspensi

adalah campuran kasar yang tampak heterogen. Antar komponennya masih terdapat

bidang batas dan seringkali dapat dibedakan tanpa menggunakan mikroskop. Istilah

suspensi biasanya dimasudkan untuk campuran heterogen atau suatu zat dalam

cairan(zat cair).

15

Page 16: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

Adsorpsi atau penyerapan adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu

fluida, cairan maupun gas terikat kepada suatu padatan atau cairan (zat penyerap

dan ,adsorben)dan akhirnya membentuk suatu larutan tipis attau film pada

permuaannya.

Pengaplikasian dekantasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pencucian

beras, singkong, dan kentang, serta penjernihan air.

Pengaplikasian adsorpsi dalam kehidupan sehari-hari adalah penjernihan air,

penghilang bau pada air, dan penghilang racun.

Pengaplikasian kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan

garam dari air laut, pembuatan kertas daur ulang, dan pembuatan gula batu.

Pengaplikasian ekstraksi pada kehidupan sehari-hari adalah ekstraksi

tumbuhan, ekstraksi minuman, dan ekstraksi buah-buahan.

Pengaplikasian sublimasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan

kapur barus, sebagai pengharum mobil, dan pemisahan iodin dari campuran pasir.

Pengaplikasian Filtrasi dalam kehidupan sehari-hari adalah penyaringan

santan, ampas kopi, atau teh.

Aplikasi pemisahan dan pemurnian lainnya sangat banyak digunakan dalam

kehidupan sehari-hari. Contohnya pada percobaan kristalisasi pada garam dapur,

tebu menjadi gula, dekantasi larutan pasir dan air(penjernihan), filtrasi kapur tulis

dan air, adsorpsi norit dan sirup, ekstraksi pemisahan minyak dengan air.

Dalam percobaan terdapat beberapa perlakuan. Misalnya pada percobaan

dekantasi. Dekantasi berfungsi untuk memisahkan komponen-komponen dalam

campuran (antara zat padat dan zat cair) yang dituang secara langsung. Di dalam

percobaan dekantasi, terdapat juga beberapa perlakuan, diantaranya didiamkan dan

dibuang. Didiamkan disini, dilakukan untuk mengamati apakah pasir mengendap

atau tidak. Dan dibuang disini adalah untuk melihat lapisan apa yang terbuat, dan

16

Page 17: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

warna apa yang terjadi pada pasir. Hasilnya, terbentuk 2 lapis pasir (halus dan

kasar) dan warna pasir pun menjadi gelap.

Kedua adalah filtrasi. Filtrasi berfungsi sebagai penyaring(memisahkan

komponen dari suatu campuran dengan filter). Di dalam filtrasi terdapat perlakuan,

yaitu diaduk (untuk melihat apakah kapur larut sempurna atau tidak di dalam air),

disaring (untuk melihat residu dan filtratnya).

Ketiga adalah rekristalisasi. Rekristalisasi berfungsi untuk memisahkan zat

padat dengan zat cair. Beberapa perlakuan dalam percobaan rekristalisasi adalah

ditambahkan air(untuk melihat perubahan yang terjadi pada CuSO4.5H20),

dipanaskan(untuk melihat apakah CuSO4.5H20 mengkristal kembali atau tidak.

Keempat adalah sublimasi. Fungsi sublimasi adalah untuk memisahkan

komponen campuran yang mudah menyublim dengan cara penyubliman melalui

pemanasan. Perlakuan dalam percobaan sublimasi adalah dicampurkan (untuk

melihat perbedaan naftalena dengan garam), dan dipanaskan (untuk melihat titik

didih antara naftalena dengan garam).

Dan yang terakhir, adalah ekstraksi. Ekstraksi berfungsi untuk pengambilan

salah satu komponen campuran dengan menggunakan pelarut. Perlakuan dalam

ekstraksi; dicampurkan (untuk melihat apakah minyak dan air bercampur atau

tidak), didiamkan (untuk melihat apa yang terjadi pada minyak dan air. Hasilnya

minyak di atas, dan air di bawah. Massa jenis air > massa jenis minyak).

Pada prinsipnya, pemisahan dilakukan untuk memisahkan dua zat atau lebih

yang saling bercampur, dan pemurnian dilakukan untuk mendapattkan zat murni

dari suatu zat yang telah tercemar oleh zat lain.

Di dalam percobaan, terdapat berbagai faktor kesalahan. Diantaranya adalah :

17

Page 18: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

- Dalam proses dekantasi, ketika praktikan terburu-buru menuangkan aquades

dari campuran, sebelum seluruh pasir mengendap maka pasir yang akan kita

dapatkan blum murni seutuhnya.

- Pada proses filtrasi kesalahan yang dapat terjadi, yaitu bila kertas saring

tidak menutupi corong kaca dengan benar sehingga ada kemungkinan bubuk kapur

tulis dapat terikut dengan aquades.

- Pada proses rekristalisasi dan sublimasi kesalahan yang sering terjadi adalah

pada saat memanaskan cawan penguap bila suhunya terlalu tinggi dapat

menyebabkan cawa penguap pecah.

- Pada proses ekstraksi dapat terjadi kesalahan pada saat memisahkan

aquades dengan minyak goreng, yaitu saat membuka keran corong pisah, aquades

tidak dapat keluar bila tutup corong pisah belum dibuka.

BAB 5

18

Page 19: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Pemisahan dan pemurnian dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :

- Dekantasi

- sublimasi

- Filtrasi

- Rekristalisasi

- Ekstraksi

- kristalisasi

Untuk mendapatkan zat murni dari berbagai campuran yang ada, dapat

ditempuh dengan berbagai cara, yaitu :

- Dekantasi ( campuran air dan pasir dipisahkan, air menjadi keruh dan pasir

mengendap).

- Filtrasi (campuran kapur tulis dan air, filtratnya berupa air yang lebih jernih,

sedangkan residunya berupa kapur).

- Sublimasi(campuran naftalena + garam, garam menempel di kertas saring,

naftalena menyublim, karena titik didihnya lebih rendah dari garam).

- Campuran l dan air dan minyak goreng dapat dipisahkan dengan cara

ekstraksi (pemisahan dengan corong pisah).

- Rekristalisasi (CuSO4.5H20 dan air). CuSO4 kembali mengkristal dan

berwarna biru muda.

Campuran dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu campuran homogen (tidak

bisa dibedakan lagi zat-zatnya), dan campuran heterogen (masih bisa dibedakan

suspensi dan koloidnya). Pada prisnsipnya, pemurnian zat dilakukan untuk

mendapatkan zat murni dari suatu zat yang oleh zat yang telah tercemar/tercampur

oleh zat lain.

5.2 Saran

19

Page 20: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

Sebaiknya juga dilakukan percobaan pemisahan dan pemurnian dengan

jalan distilasi, dan dialisis, serta ultrafiltrasi atau elektrodialisis.

DAFTAR PUSTAKA

20

Page 21: perc. 1 Pemisahan dan Pemurnian.docx

Arsyad, M.Natsir. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Jakarta :

Gramedia.

Bradi, James. 1999. Kimia Dasar 1. Jakarta : Binarupa Aksara.

Keenan, Charles W.dkk. 1992. Kimia Dasar Untuk Universitas Jilid 2. Jakarta :

Erlangga.

Syukri. 1999. Kimia Dasar 3. Bandung ; ITB Press

Svehia. 1979. Buku Ajar Vogel. Analisis Anorganik Kuantitatif Makro dan

Semimakro. Jakarta : PT. Kaiman Media Pustaka.

Winarno. F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi . Jakarta : PT. Gramedia Astaka

21