Perbandingan Simple Additive Wighting(SAW) dan …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal ahmad...

8
Perbandingan Simple Additive Wighting(SAW) dan Comparative Performance Index (CPI) Pada Pemilihan Anggota TNI Terbaik. Ahmad Solihin,Sri Setyaningsih, Arie Qur’ania Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pakuan ABSTRAK Satuan PUSPOMAD sebagai Badan Pelaksana Pusat (BALAKPUS) TNI AD merupakan satuan yang berkedudukan langsung dibawah Markas Besar Angkatan Darat (KASAD), memiliki tugas pokok dalam penyelenggaraan dan pembinaan fungsi tehnis kepolisian militer bagi dan untuk kepentingan TNI AD sesuai Surat Keputusan Kasad Nomor : Kep/26/VI/2007 tanggal 27 Juni 2007 tentang Organisasi dan Tugas Puspomad. Layaknya satuan TNI AD pada umumnya, peran para prajurit TNI di satuan Puspomad juga menjadi faktor penting dari segi human capital yang kontribusinya sangat menentukan dalam mencapai keberhasilan pada pelaksanaan tugas pokok satuan. Dalam setiap penyelenggaraan pemilihan anggota TNI terbaik dari pihak Puspomad sebelumnya melakukan tahap penilaian bagi anggota yang ingin mengikuti pemilihan anggota terbaik tersebut. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem komputer yang dapat membantu dalam proses penyeleksiannya. Sistem tersebut adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK). SPK merupakan suatu sistem interaktif berbasis komputer yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan yang bersifat tidak terstruktur (Turban et al, 1990). Perbandingan Simple Additive Wighting(SAW) dan Comparative Performance Index (CPI) Pada Pemilihan Anggota TNI Terbaik ini berbasis web dalam implementasinya, hasil penilaian di tampilkan bentuk posisi anggota yang paling terbaik sesuai urutan nilai terbesar sampaikan yang terkecil. Sistem pemilihan anggota TNI terbaik ini memiliki kriteria yaitu : Kriteria pendidikan, kriteria usia, kriteria absensi, kriteria surat peringatan. Kata Kunci : Tni terbaik, Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Fuzzy Multiple Atribute Decision Making (FMADM), Simple Additive Weighting (SAW), Comparative Performance Index (CPI). 1. PENDAHULUAN Suatu kesatuan Tentara Nasional Indonesia memiliki banyak anggota dan selalu melakukan penyeleksian anggota terbaik. Salah satunya di Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (PUSPOMAD) yang selalu melakukan proses penyeleksian anggota. Hal tersebut dilakukan demi meningkatkan kinerja anggota dalam menjalankan tanggung jawabnya. Proses penyeleksian di PUSPOMAD masih dilakukan dengan perhitungan secara manual yaitu dengan menjumlahkan nilai kualitas kerja dengan nilai absensi yang dimiliki setiap anggota. Anggota yang memiliki nilai tertinggi akan mendapatkan predikat Anggota terbaik dan akan mendapatkan penghargaan. Apabila anggota yang mengikuti penyeleksian lebih dari satu orang maka memungkinkan terjadi ketidaktepatan serta ketidaktelitian tim penilai dalam proses perhitungannya. Hal tersebut terjadi karena banyaknya anggota yang menjadi calon pemilihan sehingga memerlukan tenaga ekstra dan waktu lama dalam melakukan proses perhitungannya. Adanya ketidaktepatan atau kurangnya ketelitian dalam proses perhitungan, dapat memberikan dampak pada hasil keputusan yang kurang tepat. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem komputer yang dapat membantu dalam proses penyeleksiannya. Sistem tersebut adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK). SPK merupakan suatu sistem interaktif berbasis komputer yang dapat membantu dalam proses pengambilan keputusan menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan yang bersifat tidak terstruktur (Turban et al, 1990). Metode Simple Additive Weighting (SAW) merupakan metode penjumlahan terbobot. Konsep metode ini adalah mencari nilai rating tertinggi dari hasil proses penjumlahan terbobot dari setiap alternatif pada semua kriteria dengan perhitungan secara matematis. Comparative Performance Index (CPI) yang merupakan indeks gabungan untuk

Transcript of Perbandingan Simple Additive Wighting(SAW) dan …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal ahmad...

Page 1: Perbandingan Simple Additive Wighting(SAW) dan …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal ahmad 065111130.pdf · metode ini adalah mencari nilai rating tertinggi dari ... Berikut

Perbandingan Simple Additive Wighting(SAW) dan Comparative

Performance Index (CPI) Pada Pemilihan Anggota TNI Terbaik.

Ahmad Solihin,Sri Setyaningsih, Arie Qur’ania

Program Studi Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Pakuan

ABSTRAK

Satuan PUSPOMAD sebagai Badan Pelaksana Pusat (BALAKPUS) TNI AD

merupakan satuan yang berkedudukan langsung dibawah Markas Besar Angkatan Darat

(KASAD), memiliki tugas pokok dalam penyelenggaraan dan pembinaan fungsi tehnis

kepolisian militer bagi dan untuk kepentingan TNI AD sesuai Surat Keputusan Kasad

Nomor : Kep/26/VI/2007 tanggal 27 Juni 2007 tentang Organisasi dan Tugas Puspomad.

Layaknya satuan TNI AD pada umumnya, peran para prajurit TNI di satuan Puspomad juga

menjadi faktor penting dari segi human capital yang kontribusinya sangat menentukan dalam

mencapai keberhasilan pada pelaksanaan tugas pokok satuan. Dalam setiap penyelenggaraan

pemilihan anggota TNI terbaik dari pihak Puspomad sebelumnya melakukan tahap penilaian

bagi anggota yang ingin mengikuti pemilihan anggota terbaik tersebut.

Oleh karena itu diperlukan suatu sistem komputer yang dapat membantu dalam proses

penyeleksiannya. Sistem tersebut adalah Sistem Pendukung Keputusan (SPK). SPK

merupakan suatu sistem interaktif berbasis komputer yang dapat membantu dalam proses

pengambilan keputusan menggunakan data dan model untuk memecahkan persoalan yang

bersifat tidak terstruktur (Turban et al, 1990).

Perbandingan Simple Additive Wighting(SAW) dan Comparative Performance Index (CPI)

Pada Pemilihan Anggota TNI Terbaik ini berbasis web dalam implementasinya, hasil

penilaian di tampilkan bentuk posisi anggota yang paling terbaik sesuai urutan nilai terbesar

sampaikan yang terkecil. Sistem pemilihan anggota TNI terbaik ini memiliki kriteria yaitu :

Kriteria pendidikan, kriteria usia, kriteria absensi, kriteria surat peringatan.

Kata Kunci : Tni terbaik, Sistem Pendukung Keputusan (SPK), Fuzzy Multiple Atribute Decision

Making (FMADM), Simple Additive Weighting (SAW), Comparative Performance Index (CPI).

1. PENDAHULUAN

Suatu kesatuan Tentara Nasional Indonesia

memiliki banyak anggota dan selalu melakukan

penyeleksian anggota terbaik. Salah satunya di

Pusat Polisi Militer Angkatan Darat (PUSPOMAD)

yang selalu melakukan proses penyeleksian

anggota. Hal tersebut dilakukan demi

meningkatkan kinerja anggota dalam menjalankan

tanggung jawabnya. Proses penyeleksian di

PUSPOMAD masih dilakukan dengan perhitungan

secara manual yaitu dengan menjumlahkan nilai

kualitas kerja dengan nilai absensi yang dimiliki

setiap anggota. Anggota yang memiliki nilai

tertinggi akan mendapatkan predikat Anggota

terbaik dan akan mendapatkan penghargaan.

Apabila anggota yang mengikuti penyeleksian

lebih dari satu orang maka memungkinkan terjadi

ketidaktepatan serta ketidaktelitian tim penilai

dalam proses perhitungannya. Hal tersebut terjadi

karena banyaknya anggota yang menjadi calon

pemilihan sehingga memerlukan tenaga ekstra dan

waktu lama dalam melakukan proses

perhitungannya. Adanya ketidaktepatan atau

kurangnya ketelitian dalam proses perhitungan,

dapat memberikan dampak pada hasil keputusan

yang kurang tepat.

Oleh karena itu diperlukan suatu sistem

komputer yang dapat membantu dalam proses

penyeleksiannya. Sistem tersebut adalah Sistem

Pendukung Keputusan (SPK). SPK merupakan

suatu sistem interaktif berbasis komputer yang

dapat membantu dalam proses pengambilan

keputusan menggunakan data dan model untuk

memecahkan persoalan yang bersifat tidak

terstruktur (Turban et al, 1990).

Metode Simple Additive Weighting (SAW)

merupakan metode penjumlahan terbobot. Konsep

metode ini adalah mencari nilai rating tertinggi dari

hasil proses penjumlahan terbobot dari setiap

alternatif pada semua kriteria dengan perhitungan

secara matematis. Comparative Performance Index

(CPI) yang merupakan indeks gabungan untuk

Page 2: Perbandingan Simple Additive Wighting(SAW) dan …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal ahmad 065111130.pdf · metode ini adalah mencari nilai rating tertinggi dari ... Berikut

menentukan penilaian atau peringkat dari berbagai

alternatif (i) berdasarkan beberapa kriteria (j).

Banyak metode yang dapat digunakan dalam

menerapkan sistem pendukung keputusan,

berdasarkan kasus di atas maka penulis berinisiatif

membandingkan metode antara metode Simple

Additive Weighting (SAW) dengan metode

Comparative Performance Index (CPI) untuk

mengetahui apakah sama hasil yang di berikan

metode SAW dan CPI atau mengalami hasil yang

berbeda, serta dari tingkat keakurasian informasi

yang diberikan, metode yang manakah yang

mampu memberikan informasi yang lebih akurat.

Penelitian sebelumnya telah dilakukan Nurrachman

(2014) dalam penelitiannya tentang Perancangan

Sistem Pendukung Keputusan Penerimaan

Pengurus Osis SMAN 1 Sedayu menggunakan

metode CPI. Penelitian sebelumnya juga

dilakukan Amalia, dkk (2009) dalam

penelitiannya tentang Sistem Pendukung

Keputusan Untuk Menentukan Penerima Beasiswa

Bank BRI Menggunakan FMADM metode Simple

Additive Weighting (SAW). Kedua hasil penelitian

tesebut mampu memecahkan masalah, akan tetapi

belum tentu hasil yang diberikan akan sama antara

metode SAW dan metode CPI. Berdasarkan uraian

di atas maka dilakukan penelitian dengan judul

Perbandingan Simple Additive Wighting(SAW) dan

Comparative Performance Index (CPI) Pada

Pemilihan Anggota TNI Terbaik.

Tujuan dari proposal ini yaitu, untuk

mengetahui tingkat keakurasian yang diberikan

oleh setiap metode antara metode Comparative

Performance Index (CPI) dan metode Simple

Additive Weighting (SAW).

Pada penelitian ini, penulis memanfaatkan

Fuzzy Multiple Attribute Decision Making

(FMADM). FMADM untuk digunakan dalam

penelitian ini dimana langkah penyeleksian

alternatifnya lebih pendek namun akan tetap

menghasilkan keputusan optimal dalam

menentukan alternatif terbaik dari berbagai

alternatif berdasarkan kriteria tertentu. Sedangkan

Simple Additive Weighting (SAW) merupakan

metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar

metode Simple Additive Weighting (SAW) adalah

mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja

pada setiap alternatif pada semua kriteria

(Kusumadewi, 2006). Metode SAW dapat

membantu dalam pengambilan keputusan suatu

kasus, akan tetapi perhitungan dengan

menggunakan metode SAW ini hanya yang

menghasilkan nilai terbesar yang akan terpilih

sebagai alternatif yang terbaik. Perhitungan akan

sesuai dengan metode ini apabila alternatif yang

terpilih memenuhi kriteria yang telah ditentukan.

Metode SAW ini lebih efisien karena waktu yang

dibutuhkan dalam perhitungan lebih singkat dan

metode SAW dapat melakukan proses pencarian

alternative optimal dari berbagai alternatif.

Sementara Index gabungan (composite index)

dapat digunakan untuk menentukan penentuan atau

peringkat dari berbagai alternatif berdasarkan

beberapa kriteria. Metode perangkingan diatas

diharapkan akan memberikan penilaian yang lebih

tepat. Hal ini dikarenakan penilaian didasarkan

pada nilai kriteria dan bobot yang sudah ditentukan

terlebih dahulu. Sebagai konsekuensinya penentuan

penerima beasiswa lebih akurat.

2. METODE PENELITIAN

Metode dalam penelitian ini menggunakan Metode

Siklus Hidup Pengembangan Sistem merupakan

serangkaian aktivitas yang dilaksanakan oleh

professional dan pemakai sistem informasi untuk

mengembangkan dan mengimplementasikan sistem

informasi. Siklus Hidup Pengembangan Sistem

terdiri dari beberapa tahap dapat dilihat pada

gambar 1.

Gambar 1 . Pendekatan Sistem SDLC

3. RANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

Tahap pertama ialah tahap perencanaan.

Tahap ini di lakukan identifikasi kebutuhan sistem

dan menentukan sistem yang akan dibuat. Data

yang di gunakan untuk menganalisis masalah

diperoleh dengan 2 cara, yaitu : 1) Wawancara,

dengan melakukan tanya jawab secara intraktif

ataupun konsultasi untuk mengetahui sistem yang

sedang berjalan, proses perhitungan penentuan

anggota TNI terbaik, serta informasi yang

dibutuhkan dari sistem yang akan dibuat. 2) Studi

Pustaka, dengan mengumpulkan informasi melalui

buku mengenai pemilihan anggota TNI terbaik,

mengumpulkan data proses perhitungan pemilihan

anggota di Kantor Pusat Polisi Militer Angkatan

Darat dan menggunakan fasilitas internet sebagai

literatur pendukung pelaksanaan penelitian.

Tahap kedua analisis sistem di lakukan

dengan mengidentifikasi sistem lama yang berjalan

pada Kantor Puspomad. Tahap ini merupakan tahap

pendefinisian kebutuhan sistem yang akan di

proses. Proses ini dapat memudahkan pada saat

merancang sistem yang akan di kembangkan,

Tahap ini dilakukan dengan 2 cara yaitu :

1) Analisis sistem yang sedang berjalan

Analisis ini di lakukan dengan cara

mencoba melakukan penyeleksian

Page 3: Perbandingan Simple Additive Wighting(SAW) dan …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal ahmad 065111130.pdf · metode ini adalah mencari nilai rating tertinggi dari ... Berikut

anggota TNI terbaik dengan proses

manual yaitu dengan menjumlahkan nilai

kualitas kerja dengan nilai absensi dari

setiap anggota. Angggota yang memiliki

nilai terbesar atau tertinggi akan

mendapatkan predikat anggota terbaik.

Proses tersebut memang dapat juga

digunakan namun, apabila annggota yang

mengikuti penyeleksian lebih dari 30

orang maka tim penilai akan melakukan

perhitungan sebanyak 30 kali. Hal

tersebut memungkinkan terjadinya

kesalahan dalam perhitungan karena tim

penilai merasa kelelahan serta hasil

penyeleksian kurang akurat karena proses

penyeleksian tidak menggunakan kriteria-

kriteria tertentu. 2) Analisis sistem yang akan dibangun

Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang

berjalan maka dilakukan pencarian solusi atau

jalan keluar untuk memecahkan masalah yang

ada. Pencarian solusi tersebut dilakukan

dengan memanfaatkan sistem yang ada pada

komputer yaitu sistem penunjang keputusan.

SPK dapat diselesaikan dengan berbagai

metode, Pada penelitian ini metode yang

digunakan adalah metode Fuzzy Multple

Atribute Decision Making (FMADM).

FMADM dapat diselesaikan juga dengan

berbagai metode, salah satunya dengan

menggunakan metode Simple Additive

Weighting (SAW) dan Composite

Performance Index (CPI).

Tahap ketiga ialah tahap perancangan.

Tahapan ini bertujuan untuk memberikan

gambaran mengenai rancangan sistem yang akan

dibangun, rancangan ini mencakup rancangan

database, perancangan secara umum dan secara

detail. Perancangan database sangat di perlukan

untuk mempermudah pengelolaan hubungan

(relasi) data dengan data yang lainnya. Adapun

hubungan database perancangan sistem secara

umum dan secara detail.

Struktur tabel database merupakan struktur

tabel yang telah dibuat dari sebuah aplikasi

database. Struktur tabel dibentuk berdasarkan

entitas yang telah dibuat dan isi dari setiap tabel

akan diisi oleh atribut-atribut dari setiap entitas

yang telah dibuat sebelumnya. Jadi, banyak tabel

yang di bentuk berdasarkan banyaknya entitas yang

telah dibuat. Tabel-tabel tersebut seperti pada

tabel 2 sampai 11 dibawah ini :

Pembuatan keputusan juga penting dalam

mempertimbangkan kriteria penilaian ini sesuai

dengan data yang sudah diberikan oleh Kantor

Pusat Polisi Militer Angkatan Darat. Kriteria

penilaian kinerja anggota sebagai berikut pada tabel

12 sampai tabel 15:

Kriteria C1

Kriteria Pendidikan dilihat berdasarkan

dari jenjang pendidikan anggota TNI bekerja di

Puspomad. Berikut interval nilai pendidikan yang

dikonversikan dengan bilangan fuzzy dapat dilihat

pada tabel 12.

Tabel 12 Kriteria Absensi.

Kriteria Pendidikan Nilai

AKMIL 100

SECAPA 75

SECABA 50

SECATAM 25

Kriteria C2 Kriteria Usia dilihat berdasarkan nilai Usia

kerja selama anggota bekerja dengan baik. Berikut

interval nilai usia yang dikonversikan dengan

bilangan fuzzy dapat dilihat pada tabel 13.

Tabel 13 Kriteria Usia.

Kriteria Kualitas Kerja Nilai

41-50 75

31-40 50

21-30 25

Kriteria C3

Kriteria surat peringatan dilihat

berdasarkan anggota yang memiliki atau tidak

memiliki surat peringatan. Berikut interval surat

Page 4: Perbandingan Simple Additive Wighting(SAW) dan …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal ahmad 065111130.pdf · metode ini adalah mencari nilai rating tertinggi dari ... Berikut

peringatan terhadap anggota yang dikonversikan

dengan bilangan fuzzy dapat dilihat pada tabel 14.

Tabel 14 Kriteria Surat Peringatan

Kriteria Surat Peringatan Nilai

Peringatan 0 100

Peringatan 1 75

Peringatan 2 50

Peringatan 3 25

Kriteria C4

Kriteria absensi dilihat berdasarkan sikap

anggota terhadap anggota lain, kepada atasan, dan

dilihat dari sikap kreative serta inovatif kepada

masyarakat. Berikut interval sikap yang

dikonversikan dengan bilangan fuzzy dapat dilihat

pada tabel 15.

Tabel 15 Kriteria Surat Peringatan.

Kriteria Surat Peringatan Nilai

1 100

2 100

3 100

4 75

5 75

6 50

7 50

8 25

9 25

Tahap terakhir ialah tahap implementasi

yang merupakan tahap pembuatan sistem yang

telah dirancang sehingga aplikasi tersebut dapat

dipergunakan.

Tahap ini merupakan bagian terpenting pada

sistem ini yaitu proses implementasi perhitungan

menggunakan metode Simple Additive Wighting

(SAW) dan Composite Performance Index (CPI).

Proses ini dijelaskan dari tahap awal hingga tahap

akhir proses dalam satu perhitungan yaitu

perhitungan Simple Additive Wighting (SAW) :

Sedangkan Database yang digunakan

dalam tahap pembuatan aplikasi ini

menggunakan

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tahap hasil merupakan tahap yang

mendeskripsikan keseluruhan dari tampilan

beserta uraian perbandingan antar metode dan

mengenai halaman dari aplikasi yang telah di buat.

4.1 Penggunaan Database

Manajemen data yang di lakukan pada sistem

ini yaitu dengan pengambilan data internal

berupa data kriteria, dan data pegawai. Data –

data tersebut merupakan data master pada

sistem ini karena data tersebut merupakan

syarat yang telah di tentukan untuk penilaian

anggota terbaik. Database pada sistem ini ada

1 database yang diberi nama pm, database ini

berisi 5 tabel. Setiap penginputan data diolah

kedalam database dan akan tersimpan pada

tabel – tabel sesuai dengan data yang

diinputkan.

4.2 Penggunaan model base

Sistem ini menggunakan metode Simple

Additive Weighting (SAW) dan Composite

Performance Index (CPI) untuk menentukan

anggota terbaik. Kriteria yang digunakan

untuk pemilihan anggota dengan kinerja

terbaik yaitu kriteria yang terbagi dalam

beberapa Sub Kriteria.Simple Additive

Weighting (SAW) digunakan dalam sistem ini

karena metode ini sangat cocok untuk

penilaian anggota terbaik karena pada setiap

kriteria memiliki bobot yang telah ditetapkan.

1. Simple Additive Weighting (SAW)

Tabel 16. Tabel Nilai Kriteria No Nama Absens

i

Kualita

s Kerja

Surat

Peringata

n

Sika

p

1 Ahmad

Subarj

o

1.00 1.00 1.00 1.00

2 Bayu 0.75 1.00 0.75 0.50

3 Andika 0.50 1.00 0.75 0.50

....

.

....... ....... ...... ........ .......

30 Bagas 0.50 0.67 1.00 0.50

Perhitungan nya sebagai berikut :

1. Sugeng = (1.00*0,4) + (1.00*0,3) +

(1.00*0,2) + (1.00*0,1) =1.00

2. Bayu = (0.75*0,4) + (1.00*0,3) +

(0.75*0,2) + (0.50*0,1) =0.80

3. Andika = (0.50*0,4) + (1.00*0,3) +

(0.75*0,2) + (0.50*0,1) =0.70

.............................................

30. Bagas = (0.50*0,4) + (0.67*0,3) +

(1.00*0,1) + (0.50*0,2) =0.65

Page 5: Perbandingan Simple Additive Wighting(SAW) dan …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal ahmad 065111130.pdf · metode ini adalah mencari nilai rating tertinggi dari ... Berikut

Tabel 17. Hasil Rangking SAW

No Nama Hasil Ranking

1 Ahmad Subarjo 1.00 1

2 Bayu 0.80 5

3 Andika 0.70 11

..... ....... ....... ......

30 Bagas 0.65 15

2. Composite Performance Index (CPI)

Tabel 18. Tabel Normalisasi CPI

N

o

Nama Absen

si

Kualita

s Kerja

Surat

Peringata

n

Sika

p

1 Sugen

g

400 300 400 25

2 Bayu 300 300 300 50

3 Andik

a

200 300 300 50

....

.

....... ....... ...... ........ .......

20 Bagas 200 200 400 50

4.3 Halaman Utama

Halaman utama adalah halaman yang pertama

di akses ketika website dibuka. Halaman ini

terdiri terdiri dari 3 bagian, yaitu header,

menu dan banner..Tampilan halaman utama

dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 2. Halaman Utama

4.4 Halaman Anggota

Halaman Anggota merupakan halaman untuk

memasukan data nilai alternatif dan

mengetahui nilai data yang ada. Halaman

anggota dapat dilihat pada gambar di bawah

ini:

Gambar 3. Halaman Anggota

4.5 Halaman Input Anggota

Halaman input data merupakan halaman

untuk memasukan nilai kriteria dari masing

masing anggota yang nantinya nilai tersebut

akan di simpan ke dalam database. Halaman

input data dapat dilihat pada gambar di bawah

ini:

Gambar 4. Halaman Input Data

4.6 Halaman Lihat Data

Halaman lihat data merupakan halaman untuk

melihat data anggota yang telah kita masukan

ke dalam database. Halaman lihat data dapat

dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 5. Halaman Lihat Data

4.7 Halaman Bobot

Halaman bobot merupakan halaman yang

nilai nya telah ditetapkan oleh setiap instansi

dan pada halaman bobot ini memiliki aksi

edit. Halaman bobot adalah halaman yang

paling penting karena sebagai syarat utama

untuk penggunaan metode SAW dan CPI,

Halaman bobot dapat dilihat pada gambar 6.

.Gambar 6. Halaman Bobot

4.8 Halaman SAW&CPI (Proses Seleksi)

Halaman SAW&CPI (Proses Seleksi)

Merupakan tampilan halaman yang di dalam

nya terdapat nilai kriteria anggota, normalisasi

anggota dan perengkingan anggota. Pada

halaman ini nilai kriteria anggota yaitu nilai

yang terdapat dari masing masing alternatif

terhadap setiap kriteria, normalisasi anggota

merupakan nilai alternatif yang telah di

perhitungakan dengan mencari nilai terbesar

dan terkecil sebagai pembagi, perengkingan

annggota adalah hasil nilai perhitungan

normalisasi yang telah di kalikan bobot. Dapat

dilihat pada gambar 7:

Page 6: Perbandingan Simple Additive Wighting(SAW) dan …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal ahmad 065111130.pdf · metode ini adalah mencari nilai rating tertinggi dari ... Berikut

Gambar 7. Halaman Proses Seleksi

4.9 Pembahasan

Tahap selanjutnya adalah uji coba sistem.

Program ini di uji coba dengan cara

memasukkan folder aplikasi ke dalam folder

htdocs kemudian membukanya melalui

browser dan isikan Localhost/(nama folder

aplikasi) di URL. Dengan uji coba ini dapat

diketahui kekurangan atau kelemahan

program yang dibuat, seperti link yang

terputus, tampilan yang kurang menarik,

tampilan informasi kurang proporsional,

penulisan kode yang tidak benar, dan

sebagainya.

4.9.1 Metode Simple Additive Weighting (SAW)

1. Menetukan Kriteria.

2. Memberikan Nilai Setiap Kriteria.

3. Menentukan bobot yang telah di tetapkan

oleh instansi dalam hal ini Puspomad.

4. Melakukan Normalisasi pada setiap nilai

alternatif.

5. Perhitungan Nilai Total.

6. Perangkingan.

4.9.2 Metode Composite Performance Index

(CPI)

1. Memberikan Kriteria

2. Memberikan Nilai Setiap Kriteria

3. Menentukan bobot.

4. Memberiakan penilaian trend (+) dan (-)

terhadap bobot yang telah di tetapkan.

5. Perhitungan Nilai Total.

6. Perangkingan.

4.9.3 Perbandingan Metode Simple Additive

Weighting (SAW) Dan Metode Composite

Performance Index (CPI)

Hasil perhitungan penilaian kinerja

menggunakan metode Simple Additive

Weighting (SAW) dan Composite

Performance Index (CPI) masing – masing

memiliki perangkingan yang sama tetapi

dengan nilai hasil akhir yang berbeda untuk

penilaian anggota terbaik penilaian metode

SAW jatuh kepada Ahmad Subarjo dengan

nilai 1.00 digambarkan pada gambar 8 dan

untuk perhitungan CPI dengan penilaian

anggota terbaik jatuh kepada Ahmad

Subarjo dengan nilai 13.30 digambarkan

pada gambar 9. Hasil perbedaan nilai hasil

akhir dari kedua metode ini berbeda karena

pada metode SAW terdapat pembobotan

yang secara langsung dapat dihitung dengan

setiap normalisasi kriteria sedangkan

perhitungan CPI didasari oleh pemberian

trend (+) dan (-) pada setiap bobot nya

setelah itu nilai yang akan dinormalisasi di

kalikan 100 sesuai rumus yang telah di

tetapkan .

Gambar 19. Halaman Bobot Hasil Perangkingan SAW

Gambar 20. Gambar perangkingan CPI

Setelah dilakukan perhitungan manual serta di

lakukan nya perhitungan dengan model base maka

disimpulkan perbandingan SAW dan CPI terletak

pada posisi keduanya. Berikut posisi yang

membedakan pada kedua nya :

Gambar 21. Hasil SAW Gambar 22. Hasil CPI

Pada perhitungan yang dihasilkan SAW dan CPI

terlihat perbandingan dari kedua metode tersebut

terutama dalam posisi keduanya.

Berikut adalah beberapa tahapan dan perumusan

perhitungan manual yang dilakukan oleh Kantor

Puspomad :

1. Pemberian nilai kriteria dari setiap

alternatif

2. Menghitung jumlah dari kriteria sasaran

kerja dan sikap kerja

3. Mencari rata – rata dari kriteria sasaran

kerja dan sikap kerja

Page 7: Perbandingan Simple Additive Wighting(SAW) dan …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal ahmad 065111130.pdf · metode ini adalah mencari nilai rating tertinggi dari ... Berikut

4. Hasil nilai dari rata rata yaitu penjumlahan

hasil sasaran kerja dan sikap kerja.

Tabel 19. Perhitungan Kantor Puspomad

Setelah melakukan perbandingan antara

penilaian dengan metode Simple Additive

Weighting dan Composite Performance Index

dengan perhitungan manual yang dilakukan oleh

Kantor Puspomad hasil dari penilaian manual dan

metode Simple Additive Weighting hampir

mendekati yaitu Bambang Wicaksono

mendapatkan penilaian kinerja anggota terbaik.

Karena penilaian manual dan Simple Additive

Weighting menggunakan pembobotan sama di

penilaian terakhir yaitu Sasaran membuat bobot

menjadi 100% tanpa harus memberikan nilai

tambahan pada setiap perhitungan kriteria. Maka

menurut saya Simple Additive Weighting sangat

cocok digunakan pada sistem pendukung keputusan

pemilihan anggota TNI terbaik ini.

4.9.4 Uji Coba Struktural

Uji coba ini dilakukan untuk menguji

setiap for/halaman yang telah dirancang sesuai

dengan cara menjalankan form/halaman pada

program. Hal ini bertujuan agar didapkan hasil

yang diinginkan. Dapat dilihat pada tabel 25.

Tabel 20. Tabel Uji Coba Alur

Dari hasil pengujian alur yang dilakukan pada

setiap form/halaman, telah terbukti bahwa halaman

program tersebut sudah dapat dijalankan. Semua

tampilan form/halaman juga sudah sesuai dengan

perancangan yang dibuat pada tahap perancangan.

4.9.5 Tahap Uji Coba Fungsional

Setelah melakukan uji coba struktural

selanjutnya dilakukan uji coba fungsional, uji coba

fungsional dilakukan dengan cara mengklik setiap

link dan melihat halaman yang akan terbuka. Hasil

uji coba fungsional ini, dapat dilihat pada table 26 :

Tabel 21. Tabel Uji Coba Fungsional

Dari hasil pengujian fungsional yang

dilakukan pada setiap link di halaman Sistem

Pendukung Keputusan ini, telah terbukti bahwa

semua link sudah dapat berfungsi dengan baik.

4.9.6 Tahap Uji Coba Validasi

Uji coba validasi merupakan pemeriksaan

keakuratan hasil data yang telah dimasukkan

kedalam aplikasi. Uji coba tersebut dilakukan

dengan validasi sistem pengisian data kedalam

sistem dan hasil akhirnya sesuai dengan data yang

dimasukkan.

Gambar 23. Validasi sistem

5. SIMPULAN

Penelitian ini menggunakan metode Simple

Additive Weighting (SAW) dan Composite

Performance Index (CPI) untuk menentukan

anggota dengan penilaian kinerja terbaik sesuai

dengan kriteria yang telah ditentukan , Kriteria

sistem ini menggunakan satu database bernama

“db_skripsi” berisikan 10 tabel yaitu table user,

tabel kriteria_pendidikan ,tabel kriteria_usia

,tabel_suratperingatan,kriteria_absensi,bobot,nilai_

kriteria,peserta,n_view,cpi_view . Konsep Metode

SAW merupakan metode penjumlahan terbobot,

konsep dari metode ini adalah mencari

penjumlahan terbobot dari rating kinerja setiap

alternatif pada semua kriteria dengan proses

perhitungan matematis. .Konsep Metode CPI

Merupakan indeks gabungan (Composite Index)

yang dapat digunakan untuk menentukan penilaian

atau peringkat dari berbagai alternatif (i)

berdasarkan beberapa kriteria (j).

Kriteria dalam sistem ini sesuai dengan data

yang diberikan. Dan data alternatif dalam sistem ini

yaitu anggota di kantor Puspomad . Tampilan

dalam sistem ini dirancang untuk memudahkan

pengguna dalam menggunakan sistem ini.Setelah

melakukan perbandingan antara penilaian dengan

metode Simple Additive Weighting (SAW) dan

Composite Performance Index (CPI) dengan

perhitungan manual yang dilakukan oleh Kantor

Pusat Puspomad hasil dari penilaian manual dan

metode metode Simple Additive Weighting (SAW)

hampir mendekati yaitu Bambang Wicaksono

mendapatkan penilaian anggota terbaik. Karena

penilaian manual dan Simple Additive Weighting

Page 8: Perbandingan Simple Additive Wighting(SAW) dan …perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal ahmad 065111130.pdf · metode ini adalah mencari nilai rating tertinggi dari ... Berikut

(SAW) menggunakan pembobotan sama di

perangkingan terakhir tanpa menambahkan nilai

yang ada. Maka menurut saya Simple Additive

Weighting (SAW) sangat cocok digunakan pada

sistem pendukung keputusan penilaian anggota

terbaik ini.

DAFTAR PUSTAKA

Amborowati, A. 2007. Sistem Pendukung

Keputusan Penilaian Karyawan

Berprestasi Berdasarkan Kinerja.

STMIK AMIKOM, Yogyakarta.

Hadi,N. , Fitrisia,Y. , Yunanto,W. 2012.

Aplikasi Multi Criteria Decision

Making Menggunakan Metode

Promethee. Pekanbaru : Jurnal Teknik

Informatika.1.

Kamaludin, A. 2012. Sistem Pendukung

Keputusan Dalam Pemilihan Alternatif

Alat Kontrasepsi Menggunakan Simple

Additive Wieghting. Bandung : Jurusan

Teknik Informatika Fakultas sains dan

Teknologi Universitas Islam Negeri

Sunan Gunung Djati

Kusumadewi,Sri. Et al. 2006. Fuzzy Multi-

Atribute Decision Making (Fuzzy

MADM). Yogyakarta. Graha Ilmu.

Murdick dan Ross. 1993. Analisis dan

Perancangan Sistem Informasi.

www.books.google.co.id . 18 Januari

2013 pukul 23.00 Wib.

Nugraha, F. 2011. Sistem Pendukung

Keputusan Dengan Metode Simple

Additive Weughting (SAW) Dalam

Manajemen Aset(Tesis). Program

Pascasarjana Universitas Diponegoro,

Semarang.

Sri Eniyati.2011. Perancangan Sistem

Pendukung Pengambilan Keputusan

untuk Penerimaan Beasiswa dengan

Metode Single Additive Weighting

(SAW). Teknologi Informasi

DINAMIK 16:171-176.

Turban et al. 1990. Pengertian Sistem

Pendukung Keputusan (SPK).

www.books.google.co.id . 18 Januari

2013 pukul 20.00 WIB.

Verina Valensia , Yohana Dewi Lulu W, S.Si,

M.T , Kartina Diah Kusuma

Wardhani,S.T. 2012. Aplikasi Tutorial

Sistem Pendukung Keputusan (SPK)

Menggunakan Metode Simple Additive

Weighting. Program Studi Teknik

Informatika Politeknik Caltex, Riau.