PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB...

55
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MODUL LATIHAN BERBASIS MASALAH (Skripsi) Oleh WAHYU NINGRUM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Transcript of PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB...

Page 1: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODULBERBASIS LATIHAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MODUL

LATIHAN BERBASIS MASALAH

(Skripsi)

Oleh

WAHYU NINGRUM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

ABSTRAK

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODULBERBASIS LATIHAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MODUL

LATIHAN BERBASIS MASALAH

Oleh

Wahyu Ningrum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar fisika siswa

yang menggunakan modul berbasis latihan inkuiri terbimbing dengan siswa yang

menggunakan modul latihan berbasis masalah. Populasi penelitian ini adalah

siswa/siswi SMA Negeri 2 Metro kelas X.IPA dengan sampel penelitiannya

adalah siswa/siswi kelas X.IPA 1 dan X.IPA 3. Disain penelitian yang digunakan

adalah The Non-Equivalent Control Group Design. Teknik pengambilan data pada

ranah afektif menggunakan angket penilaian diri dan penilaian teman sejawat,

pada ranah kognitif menggunakan tes uraian, dan pada ranah psikomotor

menggunakan angket observasi. Analisis data penelitian menggunakan Uji

Normalitas, Uji Homogenitas, Uji-t, dan Uji Mann-Whitney. Berdasarkan Uji

Mann-Whitney diketahui bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada ranah

kognitif dan psikomotor menggunakan modul berbasis latihan inkuiri terbimbing

dengan modul latihan berbasis masalah, dengan perbandingan kuantitatif 3,11 :

2,43 dan 3,00 : 2,86, sedangkan berdasarkan Uji-t, diketahui bahwa tidak terdapat

perbedaan hasil belajar siswa pada ranah afektif dikarenakan penggunaan modul

berbasis latihan inkuiri terbimbing dan modul latihan berbasis masalah masing-

masing mampu memunculkan 13 poin penilaian afektif yang dapat membentuk

sikap siswa, hal ini menyebabkan hasil penilaian afektif siswa memiliki nilai yang

sama, dengan perbandingan kuantitatif 3,62 : 3,60.

Kata kunci: hasil belajar, modul berbasis latihan inkuiri terbimbing, modul

latihan berbasis masalah.

Page 3: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODULBERBASIS LATIHAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MODUL

LATIHAN BERBASIS MASALAH

Oleh

Wahyu Ningrum

SkripsiSebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

pada

Program Studi Pendidikan FisikaJurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamFakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 4: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN
Page 5: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN
Page 6: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN
Page 7: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

viii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sragen, Jawa Tengah pada tanggal 4 Agustus 1994 sebagai

anak pertama, pasangan Bapak Suprapto dan Ibu Karmila. Penulis mengawali

pendidikan formal di SD Negeri Wonotolo II Sragen, Jawa Tengah yang

diselesaikan pada tahun 2006, kemudian melanjutkan studi di SMP Negeri 6

Sragen, Jawa Tengah yang diselesaikan pada tahun 2009, dan masuk SMA Negeri

2 Metro yang diselesaikan pada tahun 2012. Pada tahun yang sama, penulis

diterima di Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur Seleksi

Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) Tertulis.

Selama menempuh pendidikan di Pendidikan Fisika, penulis pernah menjadi

Asisten Praktikum IPA Fisika, Asisten Elektronika Dasar, Asisten Mata Kuliah

Dasar-Dasar Perencanaan dan Evaluasi Pembelajaran, dan Asisten Mata Kuliah

Metodologi Penelitian Pendidikan. Pengalaman berorganisasi penulis yaitu pernah

menjadi Anggota Divisi Seni dan Kreativitas Himpunan Mahasiswa Pendidikan

Eksakta (Himasakta), Anggota Divisi Pemberdayaan Wanita Badan Eksekutif

Mahasiswa Fakultas (BEM-F). Pada tahun 2015, penulis melaksanakan Program

Kuliah Kerja Nyata-Kependidikan Terintegrasi (KKN-KT) di SMA Negeri 1

Karya Penggawa, Kabupaten Pesisir Barat.

Page 8: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

MOTTO

“…Ud’uni astajib lakum (berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan)”.

(QS. Al-Mukmin: 60)

“Doa adalah otaknya (sumsum/intinya) ibadah ”.

(HR. Tirmidzi)

“Percayalah, Allah SWT selalu mendengar doamu”

(Wahyu Ningrum)

Page 9: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang selalu memberikan limpahan rahmat dan

karunia-Nya. Penulis persembahkan karya tulis ini sebagai tanda bakti dan kasih

cinta yang tulus dan mendalam kepada:

1. Kedua orang tua tercinta, Ayahanda Suprapto dan Ibunda Karmila, yang

selalu menjadi motivator terbaik untuk anak-anaknya, terima kasih untuk doa

yang tak pernah putus dan kasih sayang yang tak pernah padam, terima kasih

untuk semuanya.

2. Ibu dan bapak, ibu Musyati dan bapak Ali.

3. Kakak sepupuku yang kusayangi, Heffy Puspitasari yang selalu memberikan

dukungan untuk keberhasilanku.

4. Almamater Universitas Lampung.

Page 10: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

ix

SANWACANA

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

ridho-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbedaan Hasil

Belajar menggunakan Modul Berbasis Latihan Inkuiri Terbimbing dengan Modul

Latihan Berbasis Masalah”. Penulis menyadari bantuan dari berbagai pihak

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Caswita, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA

Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Eko Suyanto, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Fisika Universitas Lampung sekaligus Pembahas, atas kesediaan dan

keikhlasan beliau dalam memberikan bimbingan, saran dan kritik kepada

penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Undang Rosidin, M.Pd., selaku Pembimbing Akademik dan

Pembimbing I, atas kesabaran beliau dalam memberikan bimbingan, arahan, dan

motivasi kepada penulis selama menyelesaikan skripsi.

5. Bapak Ismu Wahyudi, S.Pd., M.PFis., selaku Pembimbing II yang telah

memberikan masukan dan kritik yang bersifat positif dan membangun.

Page 11: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

x

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Program Studi Pendidikan Fisika dan

Jurusan Pendidikan MIPA Universitas Lampung.

7. Bapak Drs. A. Indrianto Susetyo, selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2

Metro, yang telah memberikan izin penulis untuk melaksanakan penelitian.

8. Bapak Faisol Ardi, S.Pd., selaku Guru Mata Pelajaran Fisika yang telah

membimbing dan mengarahkan penulis dengan baik.

9. Kakak Desmaria Kristin yang telah memberikan izin untuk menggunakan

modul berbasis inkuiri terbimbing buatannya.

10. Sahabat-sahabatku, Izzatunnisa, Sari Retno Wulandari, Luh Sri Asmarani

Suradnya, Isni Resita, dan Nur Hasanah, semoga kita semua sukses.

11. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2012.

12. Sahabat luar biasa, KKN-KT Penggawa V Tengah Kecamatan Karya

Penggawa Kabupaten Pesisir Barat.

13. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini.

Penulis berdoa semoga semua amal dan bantuan mendapat pahala serta balasan

dari Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat. Aamiin.

Bandarlampung, Juni 2016Penulis,

Wahyu Ningrum

Page 12: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

xi

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ............................................................................................... i

COVER DALAM .................................................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN ................................................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ........................................................................ v

RIWAYAT HIDUP ................................................................................. vi

MOTTO ................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN .................................................................................... viii

SANWACANA ........................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL ................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xvi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 6

E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 7

Page 13: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

xii

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Modul ...................................................................................... 82. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ........................................... 113. Pembelajaran Berbasis Masalah .............................................. 144. Hasil Belajar ............................................................................ 17

B. Kerangka Pemikiran ...................................................................... 19

C. Anggapan Dasar ............................................................................ 20

D. Hipotesis ........................................................................................ 21

III.METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................... 23

B. Disain Penelitian ........................................................................... 23

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian ................................................... 25

D. Data dan Teknik Pengumpulan Data ............................................. 26

E. Instrumen Penelitian ...................................................................... 27

F. Validitas Instrumen ....................................................................... 27

G. Analisis Data

1. N-Gain ..................................................................................... 282. Uji Normalitas ......................................................................... 293. Uji Homogenitas ..................................................................... 294. Uji Beda .................................................................................. 305. Perbandingan Kuantitatif Hasil Belajar Siswa ........................ 316. Nilai Kuantitatif Hasil Belajar Siswa ...................................... 32

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Observasi Penelitian ................................................................ 332. Tahap Pelaksanaan .................................................................. 343. N-Gain Penilaian Ranah Kognitif ........................................... 414. Uji Normalitas ......................................................................... 425. Uji Homogenitas ..................................................................... 426. Uji Beda .................................................................................. 437. Perbandingan Kuantitatif dan Kualitatif Hasil Belajar ........... 44

Page 14: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

xiii

B. Pembahasan

1. Hasil Belajar Ranah Afektif .................................................... 502. Hasil Belajar Ranah Kognitif .................................................. 573. Hasil Belajar Ranah Psikomotor ............................................. 58

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ....................................................................................... 60

B. Saran .............................................................................................. 60

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tahap-tahap Pembelajaran Berbasis Masalah ............................... 162. Kriteria Interpretasi N-Gain .......................................................... 283. Interval Nilai Kriteria .................................................................... 324. Hasil N-Gain ................................................................................. 415. Uji Normalitas Data Hasil Belajar ................................................ 426. Uji Homogenitas Data Hasil Belajar ............................................. 437. Uji Beda Data Hasil Belajar .......................................................... 438. Perbandingan Kuantitatif Hasil Belajar ........................................ 44

Page 16: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Diagram Kerangka Pemikiran ....................................................... 202. The Non-Equivalent Control Group Design ................................. 243. Grafik Perbandingan Kualitatif Aspek Afektif Penggunaan

Modul Berbasis Inkuiri Terbimbing dengan Modul BerbasisMasalah .......................................................................................... 45

4. Grafik Perbandingan Kualitatif Aspek Kognitif PenggunaanModul Berbasis Inkuiri Terbimbing dengan Modul BerbasisMasalah .......................................................................................... 46

5. Grafik Perbandingan Kualitatif Aspek Psikomotor PenggunaanModul Berbasis Inkuiri Terbimbing dengan Modul BerbasisMasalah .......................................................................................... 47

Page 17: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Angket dan Rubrik Validasi Instrumen ........................................ 652. Hasil Validitas Konstruk Instrumen .............................................. 743. Silabus SMA Kelas X Semester 2 Materi Elastisitas Bahan dan

Hukum Hooke ................................................................................ 754. Modul Berbasis Inkuiri Terbimbing .............................................. 815. RPP Modul Berbasis Inkuiri Terbimbing yang Telah

Tervalidasi ..................................................................................... 1546. Rekapitulasi Nilai Penggunaan Modul Berbasis Inkuiri

Terbimbing .................................................................................... 1737. Modul Berbasis Masalah ............................................................... 1778. RPP Modul Berbasis Masalah yang Telah Tervalidasi ................. 1949. Rekapitulasi Nilai Penggunaan Modul Berbasis Masalah ............ 21110. Kisi-Kisi Instrumen dan Instrumen Penilaian Afektif, Kognitif,

dan Psikomotor .............................................................................. 21511. Rekapitulasi Nilai Kelas Eksperimen 1 ........................................ 23812. Rekapitulasi Nilai Kelas Eksperimen 2 ........................................ 25313. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ............................. 268

Page 18: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

1

I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan suatu proses yang terdiri dari kombinasi aspek belajar

yang tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa dan mengajar

berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai pemberi pelajaran.

Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu kegiatan pada

saat terjadi interaksi guru dengan siswa serta siswa dengan siswa di saat

pembelajaran sedang berlangsung. Dengan kata lain, pembelajaran pada

hakekatnya merupakan proses komunikasi peserta didik dengan pendidik serta

antarpeserta didik dalam rangka perubahan sikap. Oleh karena itu, baik

konseptual maupun operasional, konsep-konsep komunikasi dan perubahan sikap

akan selalu melekat pada pembelajaran (Jihad dan Haris, 2012: 11).

Proses pembelajaran yang bermutu adalah dengan menerapkan pembelajaran

aktif. Pembelajaran aktif menurut Uno dan Mohamad (2012: 76) merupakan

pembelajaran yang dilakukan dengan cara anak belajar dari pengalamannya.

Mereka belajar dengan cara melakukan, menggunakan indera, menjelajahi

lingkungan, baik berupa benda, tempat, maupun peristiwa-peristiwa di sekitar

mereka. Keterlibatan yang aktif dengan obyek-obyek ataupun gagasan-gagasan

Page 19: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

2

tersebut mendorong aktivitas mental mereka untuk berpikir, menganalisis,

menyimpulkan, dan menemukan pemahaman konsep baru, serta

mengintegrasikannya dengan konsep yang sudah mereka ketahui sebelumnya.

Pada kenyataannya, pembelajaran di sekolah masih didominasi dengan

penggunaan pendekatan belajar yang berpusat pada guru (Parwati, 2013). Di

dalam pembelajaran yang berpusat pada guru, siswa ditempatkan sebagai obyek

belajar. Siswa dianggap sebagai organisme yang pasif yang belum memahami apa

yang harus dipahami, sehingga dalam proses pembelajaran, siswa dituntut untuk

memahami segala sesuatu yang disampaikan guru. Peran siswa adalah sebagai

penerima informasi yang diberikan guru. Jenis pengetahuan dan keterampilan

terkadang tidak mempertimbangkan kebutuhan siswa, akan tetapi berangkat dari

pandangan yang menurut guru dianggap baik dan bermanfaat. Sebagai obyek

belajar, kesempatan siswa untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan

bakat dan minatnya, bahkan untuk belajar sesuai dengan gaya belajarnya menjadi

terbatas sebab proses pembelajaran diatur dan ditentukan oleh guru.

Pembelajaran berpusat pada siswa (Student Centred Learning), bukan

pendekatan baru di dunia pendidikan. Pembelajaran berpusat pada siswa (Student

Centred Learning) merupakan pendekatan Pembelajaran Kurikulum 2013

tertuang secara jelas dalam Permendikbud Nomor 81A tentang Implementasi

Kurikulum 2013. Pada dokumen regulasi tersebut, pembelajaran berpusat pada

siswa sebagai ciri Pembelajaran Kurikulum 2013 perlu diikuti dengan

penyempurnaan pola pikir (mindset), seperti pembelajaran interaktif,

Page 20: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

3

pembelajaran secara jejaring (siswa dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari

mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet), pembelajaran

aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model

pembelajran pendekatan sains), belajar kelompok (berbasis tim), dan

pembelajaran kritis (Kemendikbud, 2013).

Kegiatan pembelajaran di kelas tidak bisa dilepaskan dari adanya bahan ajar,

karena dalam melancarkan kegiatan pembelajaran dan meningkatkan kemampuan

berpikir serta kecerdasan siswa tentunya harus diimbangi dengan penyediaan

bahan ajar. Kurang lengkapnya bahan ajar di sekolah dapat menghambat kegiatan

pembelajaran. Keadaan tersebut akan mempengaruhi hasil belajar siswa. Salah

satu bentuk bahan ajar yang mendukung proses pembelajaran mandiri adalah

modul.

Modul adalah salah satu bentuk bahan ajar berbasis cetakan yang dirancang untuk

belajar secara mandiri oleh peserta pembelajaran. Oleh karena itu, modul

dilengkapi dengan petunjuk untuk belajar sendiri (Asyhar, 2011: 155). Modul

disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode, dan

evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai indikator yang

telah ditetapkan. Modul sangat diperlukan sebagai media pembelajaran yang

memudahkan siswa untuk memahami suatu materi dan sebagai panduan bagi guru

dalam menyampaikan materi. Selain itu, ketersediaan modul dalam kegiatan

pembelajaran di kelas dapat memicu siswa ataupun guru untuk menumbuhkan

semangat belajar dan mengajar.

Page 21: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

4

Pembelajaran inkuiri terbimbing merupakan model pembelajaran yang berpusat

pada siswa di mana dalam proses pembelajarannya, siswa dituntut aktif dalam

melakukan pembelajaran, namun pada prosesnya guru tidak melepas begitu saja

aktivitas siswa dalam pembelajaran melainkan memberikan bimbingan walaupun

demikian, terdapat beberapa kendala penerapan inkuiri terbimbing dalam

pembelajaran, di antaranya persiapan yang diperlukan harus lebih matang, waktu

pembelajaran harus lebih panjang, dan bahan ajar yang memfasilitasi

pembelajaran berbasis inkuiri terbimbing masih terbatas (Kristin, 2015: 106).

Kendala tersebut dapat diatasi dengan melakukan pembelajaran di luar jam

sekolah. Pembelajaran dapat dilakukan secara mandiri oleh siswa dengan

menerapkan kemampuan inkuiri menggunakan bahan ajar yang tepat. Salah satu

bahan ajar yang tepat untuk digunakan siswa secara mandiri adalah modul

berbasis latihan inkuiri terbimbing. Modul berbasis latihan inkuiri terbimbing

adalah modul yang di dalamnya meliputi materi serta penugasan yang

memfasilitasi siswa untuk menemukan suatu konsep berdasarkan suatu

permasalahan.

Pembelajaran berbasis masalah membantu siswa untuk meningkatkan

pengembangan keterampilan dalam pola pikir yang terbuka, reflektif, dan belajar

aktif. Pembelajaran berbasis masalah memfasilitasi keberhasilan pemecahan

masalah, komunikasi, kerja kelompok, dan keterampilan interpersonal dengan

lebih baik dibandingkan pendekatan lain. Berdasarkan kelebihan dari

pembelajaran berbasis masalah, maka pembelajaran sains dirancang untuk dapat

Page 22: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

5

menerapkan pembelajaran berbasis masalah pada proses pembelajaran. Seperti

yang telah diutarakan, dengan langkah-langkah yang cukup panjang dalam

pembelajaran berbasis masalah, ada baiknya bila dibuatkan suatu modul latihan

berbasis masalah agar siswa dapat belajar mandiri sebagai bekal untuk pelajaran

yang akan diberikan. Modul latihan berbasis masalah memiliki ciri yaitu langkah

pembelajaran pada modul disesuaikan dengan langkah pembelajaran berbasis

masalah, mengintegrasikan keterampilan berpikir kritis pada setiap tahapnya, dan

memuat soal tes berpikir kritis (Yanti, 2014: 96).

Pembelajaran menggunakan modul berbasis latihan inkuiri terbimbing dan modul

latihan berbasis masalah termasuk dalam pembelajaran aktif yang dapat

meningkatkan tanggung jawab individu atau kelompok, sehingga dapat

meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan tuntutan Kurikulum

2013. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modul yang lebih baik dalam

meningkatkan hasil belajar antara modul berbasis latihan inkuiri terbimbing

dengan modul latihan berbasis masalah.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar fisika siswa yang menggunakan modul

berbasis latihan inkuiri terbimbing dengan siswa yang menggunakan modul

latihan berbasis masalah?

Page 23: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

6

2. Hasil belajar fisika manakah yang lebih tinggi antara siswa yang

menggunakan modul berbasis latihan inkuiri terbimbing dengan siswa yang

menggunakan modul latihan berbasis masalah?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan modul berbasis

latihan inkuiri terbimbing dengan siswa yang menggunakan modul latihan

berbasis masalah.

2. Hasil belajar fisika yang lebih tinggi antara siswa yang menggunakan modul

berbasis latihan inkuiri terbimbing dengan siswa yang menggunakan modul

latihan berbasis masalah.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan menjadi alternatif baru bagi

guru dalam menyajikan materi pembelajaran yang dapat diterapkan di kelas untuk

meningkatkan hasil belajar fisika siswa serta sebagai referensi bagi peneliti

selanjutnya.

Page 24: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

7

E. Ruang Lingkup Penelitian

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dari penelitian yang akan dilaksanakan, maka

ruang lingkup penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Hasil belajar yang dikaji dalam penelitian ini adalah hasil belajar pada ranah

afektif, kognitif, dan psikomotor.

2. Materi pelajaran yang dikaji yaitu materi Elastisitas dan Hukum Hooke pada

kelas X.IPA semester genap Kurikulum 2013. Kompetensi Dasar

menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari dan

mengolah serta menganalisis hasil percobaan tentang sifat elastisitas suatu

bahan.

3. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X.IPA SMA Negeri 2 Metro tahun

pelajaran 2015/2016.

Page 25: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

8

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Modul

Guru sangat membutuhkan media pembelajaran yang dapat mempermudah

penyampaian materi, memberikan informasi yang menarik, dan

menyenangkan sehingga meningkatkan minat dan motivasi siswa. Media

pembelajaran terdiri dari beberapa jenis. Salah satunya adalah modul.

Pengertian modul menurut Winkel (2009: 472) adalah:

Satuan program belajar mengajar yang terkecil, yang dipelajari olehsiswa sendiri secara perseorangan atau diajarkan oleh siswa kepadadirinya sendiri (self-instructional).

Pengertian modul menurut Suprawoto (2009: 2) adalah:

Sarana pembelajaran dalam bentuk tertulis atau cetak yang disusunsecara sistematis, memuat materi pembelajaran, metode, tujuanpembelajaran berdasarkan kompetensi dasar atau indikator pencapaiankompetensi, petunjuk kegiatan belajar mandiri (self instructional), danmemberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menguji dirisendiri melalui latihan yang disajikan dalam modul tersebut.

Pengertian modul menurut Nasution (2008: 205) adalah:

Suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri atau suatu rangkaiankegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapaisejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas.

Page 26: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

9

Berdasarkan beberapa pengertian modul di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa modul pembelajaran adalah bahan ajar yang disusun secara sistematis

dan menarik yang mencakup isi materi, metode, dan evaluasi yang dapat

digunakan secara mandiri untuk mencapai indikator yang telah ditetapkan.

Modul pembelajaran merupakan salah satu bahan belajar yang dapat

dimanfaatkan oleh siswa secara mandiri. Modul yang baik harus disusun

secara sistematis, menarik, dan jelas. Modul dapat digunakan kapan pun dan

di mana pun sesuai dengan kebutuhan siswa. Modul memiliki karakteristik.

Karateristik modul menurut Anwar (2010: 1) adalah:

1. Self instructional, siswa mampu membelajarkan diri sendiri, tidaktergantung pada pihak lain.

2. Self contained, seluruh materi pembelajaran dari satu unitkompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu modul utuh.

3. Stand alone, modul yang dikembangkan tidak harus digunakanbersama-sama dengan media lain.

4. Adaptif, modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggiterhadap perkembangan ilmu dan teknologi.

5. User friendly, modul hendaknya juga memenuhi kaidah akrabbersahabat atau akrab dengan pemakainya.

6. Konsistensi, konsisten dalam penggunaan font, spasi, dan tataletak.

Berdasarkan pernyataan tersebut, dapat diketahui bahwa sebuah modul dapat

mengembangkan pola pikir siswa dengan pembelajaran mandiri pada seluruh

materi yang tercakup dalam modul tersebut, modul tersebut juga harus

menarik dan beradaptasi pada ilmu dan teknologi sehingga siswa dapat

merasa nyaman dalam menggunakan modul tersebut untuk belajar secara

mandiri tanpa menggunakan media-media lain.

Page 27: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

10

Sebuah modul harus memenuhi kriteria modul yang baik, seperti yang

diungkapkan oleh Sanjaya (2012: 156) dalam sebuah modul minimal berisi

tentang:

1. Tujuan yang harus dicapai, yang biasanya dirumuskan dalambentuk perilaku yang spesifik sehingga keberhasilannya dapatdiukur;

2. Petunjuk penggunaan yakni petunjuk bagaimana siswa belajarmodul;

3. Kegiatan belajar, berisi tentang materi yang harus dipelajari olehsiswa;

4. Rangkuman materi, yakni garis-garis besar materi pelajaran.5. Tugas dan latihan;6. Sumber bacaan, yakni buku-buku bacaan yang harus dipelajari

untuk mempelajari untuk memperdalam dan memperkaya wawasan;7. Item-item tes, soal-soal yang harus dijawab untuk melihat

keberhasilan siswa dalam penguasaan materi pelajaran;8. Kriteria keberhasilan, yakni rambu-rambu keberhasilan siswa dalam

mempelajari modul;9. Kunci jawaban.

Berdasarkan kutipan tersebut, dapat diketahui bahwa sebuah modul yang baik

harus mencakup tujuan dan indikator pembelajaran yang harus dicapai oleh

siswa, petunjuk penggunaan pembelajaran pada modul, materi pembelajaran,

rangkuman atau garis besar materi pembelajaran, tugas dan latihan sebagai

evaluasi pembelajaran, soal-soal untuk mengevaluasi tingkat penguasaan

materi pembelajaran, dan kunci jawaban agar siswa dapat membuktikan

secara langsung jawaban terhadap soal-soal yang telah dikerjakan.

Modul menurut Asyhar (2011: 155) adalah salah satu bentuk bahan ajar

berbasis cetakan yang dirancang untuk belajar secara mandiri oleh peserta

pembelajaran, karena itu modul dilengkapi dengan petunjuk untuk belajar

Page 28: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

11

sendiri. Dalam hal ini, peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar sendiri

tanpa kehadiran pengajar secara langsung.

2. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing

Inkuiri memiliki beberapa model pembelajaran. Jenis model pembelajaran

inkuiri menurut Sanjaya (2011:199), di antaranya:

a. Inkuiri Terbimbing (Guide Inquiry); peserta didik memperoleh pedomansesuai dengan yang dibutuhkan. Pedoman-pedoman tersebut biasanyaberupa pertanyaan-pertanyaan yang membimbing.

b. Inkuiri Bebas (Free Inquiry); pada inkuiri bebas peserta didik melakukanpenelitian sendiri bagaikan seorang ilmuan. Pada pengajaran ini pesertadidik harus mengidentifikasi dan merumuskan berbagai topikpermasalahan yang hendak diselidiki.

c. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasi (Modifiel Free Inquiry); pada inkuiri iniguru memberikan permasalahan atau problem dan kemudian pesertadidik diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melaluipengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian.

Berdasarkan kedua pendapat ahli di atas mengenai jenis-jenis model inkuiri,

inkuiri terdiri atas tiga macam yang dibedakan berdasarkan subyek

permasalahan, metode, dan solusi. Model inkuiri yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu inkuiri terbimbing dengan permasalahan dan metode

bersumber dari guru, kemudian solusi diselesaikan oleh siswa. Namun, tidak

berarti guru yang memegang penuh atas permasalahan dan metode, guru

hanya memberikan bimbingan penuh kepada siswa agar mudah dalam

merumuskan permasalahan yang menuju topik pembelajaran, dan siswa yang

menentukan bagaimana solusi dari permasalahan tersebut.

Page 29: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

12

Model pembelajaran inkuiri terbimbing menurut Sanjaya (2010: 196)

menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing adalah

serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir

secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban yang

sudah pasti dari suatu masalah yang ditanyakan. Kunandar (2010: 173)

mengungkapkan bahwa melalui pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa

didorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan

konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan mendorong guru siswa untuk

memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan siswa

untuk menemukan prisip-prinsip untuk diri mereka sendiri.

Roestiyah (2008: 18) mengungkapkan kelebihan dan kelemahan inkuiri

terbimbing sebagai berikuti:

Kelebihan inkuiri terbimbing yakni:1) Dapat membentuk dan mengembangkan “Self-Concept” pada diri

siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar danide-ide yang lebih baik.

2) Membantu siswa dalam menggunakan ingatan dan transfer padasituasi proses belajar yang baru.

3) Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas inisiatifnyasendiri, bersikap obyektif, jujur, dan terbuka.

4) Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang.5) Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu.6) Memberi kebebasan pada siswa untuk belajar sendiri.7) Dapat memberikan waktu kepada siswa secukupnya sehingga

mereka dapat mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.

Kelemahan inkuiri terbimbing yakni:1) Guru harus tepat memilih masalah yang akan dikemukakan untuk

membantu siswa menemukan konsep.2) Guru dituntut menyesuaikan diri terhadap gaya belajar siswa-

siswanya.

Page 30: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

13

3) Guru sebagai fasilitator diupayakan kreatif dalam mengembangkanpertanyaan-pertanyaan.

Berdasarkan pernyataan tersebut, inkuiri terbimbing memiliki banyak

keunggulan, namun inkuiri terbimbing juga memiliki beberapa kelemahan.

Kelemahan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat diatasi dengan cara

guru mengajukan pertanyaan yang dapat mendorong siswa agar mengajukan

hipotesis, menggunakan permainan bervariasi yang dapat mengasah otak dan

kemampuan siswa, dan memberi kesempatan pada siswa untuk memberikan

pendapat-pendapat mereka.

Tahap-tahap pembelajaran model inkuiri terbimbing yang dikemukakan oleh

Eggen dan Kauchak dalam Trianto (2011: 172) meliputi menyajikan

pertanyaan atau masalah, membuat hipotesis, merancang percobaan,

melakukan percobaan untuk memperoleh data, mengumpulkan dan

menganalisis data, serta membuat kesimpulan.

Langkah–langkah inkuiri terbimbing menurut Memes (2000: 42) adalah

(1) merumuskan masalah, (2) membuat hipotesis, (3) merencanakan kegiatan,

(4) melaksanakan kegiatan, (5) mengumpulkan data, dan (6) mengambil

kesimpulan. Kemudian Sanjaya (2010: 306) mengungkapkan bahwa langkah-

langkah dalam pembelajaran inkuiri terbimbing meliputi: (a) merumuskan

masalah; (b) menyusun hipotesis; (c) melaksanakan percobaan; (d)

menganalisis data; dan (e) menyimpulkan.

Page 31: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

14

3. Pembelajaran Berbasis Masalah

Pembelajaran berbasis masalah adalah proses pembelajaran yang

menggunakan pendekatan sistemik untuk memecahkan masalah atau

menghadapi tantangan yang akan diperlukan dalam kehidupan nyata.

Amir (dalam Sutirman, 2013: 39) memberikan pendapat bahwa:

Pembelajaran berbasis masalah juga dimaknai sebagai “modelpembelajaran yang menantang siswa agar belajar untuk belajar,bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalahyang nyata”.

Berdasarkan kutipan tersebut, di dalam pembelajaran berbasis masalah, siswa

dituntut untuk bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi masalah

yang disajikan. Proses pembelajaran diarahkan agar siswa mampu

menyelesaikan masalah secara sistematis. Perkembangan siswa tidak hanya

terjadi pada aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan psikomotor melalui

penghayatan secara internal akan masalah yang dihadapi. Dengan demikian,

pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang

berangkat dari pemahaman siswa tentang suatu masalah, menemukan

alternatif solusi atas masalah, kemudian memilih solusi yang tepat untuk

digunakan dalam memecahkan masalah tersebut.

Dalam pembelajaran berbasis masalah tidak sekedar bagaimana siswa mudah

dalam belajar, tetapi lebih jauh dari itu adalah bagaimana siswa memahami

suatu persoalan nyata, tahu solusi yang tepat, serta dapat menerapkan solusi

Page 32: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

15

tersebut untuk memecahkan masalah. Pembelajaran berbasis masalah menurut

Sutirman (2013: 40) terdiri atas lima langkah pembelajaran yang meliputi:

1. Memahami masalah yang dihadapi.2. Mengidentifikasi penyebab masalah.3. Mengidentifikasi alternatif solusi.4. Memilih solusi yang paling tepat dan menerapkannya untuk

memecahkan masalah.5. Membuat kesimpulan.

Berdasarkan kutipan tersebut, tahapan pembelajaran berbasis masalah yaitu

siswa harus memahami masalah yang disajikan terlebih dahulu, mencari apa

saja penyebab masalah itu terjadi, mencari beberapa alternatif solusi atas

masalah tersebut, memilih solusi yang paling tepat, kemudian menerapkannya

untuk memecahkan masalah, dan selanjutnya membuat kesimpulan setelah

menerapkan solusi.

Sintaks strategi pembelajaran berbasis masalah menurut Suryani dan Agung

(2012: 115) terdiri atas:

1. Memberikan orientasi permasalahan kepada peserta didik.2. Mendiagnosis masalah.3. Pendidik membimbing proses pengumpulan data individu ataupun

kelompok.4. Mengembangkan dan menyajikan hasil.5. Menganalisis dan mengevaluasi proses dan hasil.

Berdasarkan kutipan tersebut, sintaks pembelajaran berbasis masalah diawali

dengan pemberian orientasi permasalah terhadap peserta didik, membimbing

peserta didik dalam mendiagnosis masalah, membimbing peserta didik dalam

proses pengumpulan data baik individu maupun kelompok, mengembangkan

Page 33: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

16

dan menyajikan hasil pengumpulan data, kemudian menganalisis dan

mengevaluasi proses dan hasil pengumpulan data.

Tahap-tahap Pembelajaran berbasis masalah menurut Arends (dalam Trianto,

2007), dapat dirangkum dalam Tabel 1.

Tabel 1. Tahap-tahap Pembelajaran Berbasis Masalah

Tahapan Pembelajaran Kegiatan GuruTahap 1

Orientasi peserta didikpada masalah

Guru menjelaskan tujuanpembelajaran, menjelaskan logistikyang diperlukan, mengajukanfenomena atau demonstrasi ataucerita untuk memunculkan masalah,memotivasi siswa untuk terlibatdalam aktivitas pemecahan masalah.

Tahap 2Mengorganisasi pesertadidik

Guru membagi siswa ke dalamkelompok, membantu siswamendefinisikan danmengorganisasikan tugas belajaryang berhubungan dengan masalah.

Tahap 3Membimbing penyelidikanindividu ataupunkelompok

Guru mendorong peserta didik untukmengumpulkan informasi yangdibutuhkan, melaksanakaneksperimen dan penyelidikan untukmendapatkan penjelasan danpemecahan masalah.

Tahap 4Mengembangkan danmenyajikan hasil

Guru membantu siswa dalammerencanakan dan menyiapkanlaporan, dokumentasi, atau model,dan membantu mereka berbagi tugasdengan sesama temannya.

Tahap 5Menganalisis sertamengevaluasi proses danhasil pemecahan masalah

Guru membantu siswa untukmelakukan refleksi atau evaluasiterhadap proses dan hasilpenyelidikan yang mereka lakukan.

Page 34: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

17

4. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu puncak proses pembelajaran. Suatu proses

pembelajaran dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan dari

pembelajaran tersebut. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh

Djamarah (2006: 105), yaitu bahwa suatu proses belajar mengajar dikatakan

berhasil jika memenuhi hal- hal sebagai berikut:

1. Daya serap terhadap bahan pengajaran yang diajarkan mencapaiprestasi tinggi, baik secara individual maupun kelompok.

2. Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran yang telahdicapai, baik secara individual maupun kelompok.

Hasil Belajar menurut Dimyati dan Mudjiono (2002: 3) adalah:

Suatu hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar. Dari sisiguru, tindak mengajar diakhiri dengan evaluasi hasil belajar. Dari sisisiswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak prosesbelajar.

Diungkapkan pula oleh Hamalik (2004: 31):

Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas, dan kemampuan.

Dari pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil

yang diperoleh dari suatu interaksi dan setelah melalui kegiatan pembelajaran.

Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan evaluasi hasil belajar. Hasil belajar

merupakan proses dari seseorang untuk memperoleh suatu perubahan perilaku

yang relatif tetap. Berhasil tidaknya anak dalam belajar dapat dilihat dari

pencapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan oleh guru sebelumnya.

Page 35: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

18

Dalam perkembangannya, hasil belajar merupakan ukuran keberhasilan guru

dalam mengajar. Hal ini terlihat dari apa yang telah dicapai siswa serta

keberhasilan siswa dalam memahami, mengerti konsep, dan materi yang telah

diajarkan oleh guru.

Bloom (dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002: 26) mengategorikan hasil belajar

dalam tiga ranah, yaitu:

1. Ranah kognitif, terdiri dalam enam jenis perilaku, yaitupengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, danevaluasi.

2. Ranah afektif, terdiri dalam lima perilaku, yaitu penerimaan,partisipasi, penilaian dan penentuan sikap, organisasi, danpembentukan pola hidup.

3. Ranah psikomotorik, terdiri dari tujuh jenis perilaku, yaitupersepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa,gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan

pembelajaran. Melalui hasil belajar juga dapat diketahui tingkat keberhasilan

siswa dalam pembelajaran. Hasil belajar yang diamati dalam penelitian ini

adalah hasil belajar dalam aspek afektif, kognitif, dan psikomotor yang

diperoleh melalui tes yang diberikan pada akhir pembelajaran.

Page 36: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

19

B. Kerangka Pemikiran

Penelitian ini berasumsi bahwa penggunaan modul sebagai bahan ajar sangat

mendukung proses pembelajaran mandiri. Pembelajaran inkuiri terbimbing

merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa, dalam proses

pembelajarannya siswa dituntut aktif dalam melakukan pembelajaran, namun

pada prosesnya guru tidak melepas begitu saja aktivitas siswa dalam

pembelajaran, melainkan memberikan bimbingan. Pembelajaran berbasis masalah

merupakan pembelajaran yang menuntut siswa untuk bekerja sama dalam mencari

solusi berdasarkan masalah yang dihadapi. Dalam pembelajaran berbasis masalah

tidak sekedar bagaimana siswa mudah dalam belajar, tetapi bagaimana siswa

memahami suatu persoalan nyata, tahu solusi yang tepat, serta dapat menerapkan

solusi tersebut untuk memecahkan masalah. Pembelajaran menggunakan modul

berbasis latihan inkuiri terbimbing dan modul latihan berbasis masalah termasuk

dalam pembelajaran aktif yang dapat meningkatkan tanggung jawab individu atau

kelompok, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang menggunakan dua kelas.

Penelitian ini dilakukan pengujian membandingkan hasil belajar fisika siswa yang

menggunakan modul berbasis latihan inkuiri terbimbing dengan siswa yang

menggunakan modul latihan berbasis masalah, sehingga diketahui apakah ada

perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan modul berbasis

latihan inkuiri terbimbing dengan siswa yang menggunakan modul latihan

Page 37: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

20

berbasis masalah. Penelitian ini, menggunakan dua kelas, yaitu kelas eksperimen

1 dan kelas eksperimen 2.

Hasil evaluasi kedua kelas tersebut dianalisis untuk memperoleh data hasil belajar

mana yang lebih baik. Perolehan nilai dihitung melalui uji statistik. Hasil

akhirnya berupa kesimpulan hasil belajar fisika mana yang lebih tinggi antara

siswa yang menggunakan modul berbasis latihan inkuiri terbimbing dengan siswa

yang menggunakan modul latihan berbasis masalah tersebut.

Keterkaitan penggunaan modul dengan hasil belajar siswa dapat dilihat pada

Gambar 1.

Gambar 1. Diagram Kerangka Pemikiran

C. Anggapan Dasar

Anggapan dasar penelitian ini adalah:

1. Kelas sampel memiliki kemampuan awal dan pengalaman belajar yang sama.

2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran fisika beragam atau berbeda-beda.

Modul berbasis latihaninkuiri terbimbing

Modul latihan berbasismasalah

Hasil Belajar

Hasil Belajar

Dibandingkan

Page 38: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

21

3. Penggunaan modul pembelajaran fisika berbasis inkuiri terbimbing dan modul

pembelajaran fisika berbasis masalah di dalam pembelajaran, sama-sama

meningkatkan hasil belajar siswa.

4. Faktor-faktor lain di luar penelitian diabaikan.

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir, maka dapat disimpulkan hipotesis dalam penelitian

ini ke dalam H0 dan H1:

Hipotesis pertama:

1. H0 : Tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang

menggunakan modul berbasis latihan inkuiri terbimbing dengan siswa yang

menggunakan modul latihan berbasis masalah.

2. H1 : Terdapat perbedaan hasil belajar fisika antara siswa yang menggunakan

modul berbasis latihan inkuiri terbimbing dengan siswa yang menggunakan

modul latihan berbasis masalah.

Hipotesis kedua:

1. H0 : Hasil belajar siswa yang menggunakan modul berbasis latihan inkuiri

terbimbing lebih rendah daripada siswa yang menggunakan modul latihan

berbasis masalah.

Page 39: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

22

2. H1 : Hasil belajar siswa yang menggunakan modul berbasis latihan inkuiri

terbimbing lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan modul latihan

berbasis masalah.

Page 40: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

23

III. METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X.IPA SMA Negeri 2 Metro

pada semester genap tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah lima kelas. Pada

penelitian ini ada dua kelas yang diambil sebagai sampel dengan teknik Purposive

Sampling, yaitu pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan

atau kebutuhan penelitian. Syarat peneitian ini, yaitu kelas sampel memiliki

kemampuan awal dan pengalaman belajar yang sama, kemudian ditentukan kelas

eksperimen I dan kelas eksperimen II.

B. Disain Penelitian

a. Penilaian Afektif

Penilaian afektif dilakukan dengan menggunakan angket dengan teknik

penilaian diri dan teman sejawat, yang diambil nilai rata-rata antara nilai

penilaian diri dan penilaian sejawat.

Nilai afektif =Nilai AfektifPenilaian Diri + Penilaian Teman Sejawat

2

Page 41: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

24

b. Penilaian Kognitif

Disain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi-

experiment design dengan jenis the non-equivalent control group design.

Secara paradigma, rancangan penelitian ini yaitu:

Materi ajarKelas

A B

E1 O1 --------- X1 --------- O2 O3 --------- X2 --------- O4

E2 O3 --------- X2 --------- O4 O1 --------- X1 --------- O2

Gambar 2. The Non-equivalent Control Group Design

Keterangan:A : Materi ajar elastisitas (pertemuan ke-1)B : Materi ajar hukum Hooke (pertemuan ke-2)E1: Kelas eksperimen IE2 : Kelas eksperimen IIO1 : Pretest kelas eksperimen (menggunakan modul berbasis latihan inkuiri

terbimbing)O2 : Posttest kelas eksperimen (menggunakan modul berbasis latihan inkuiri

terbimbing)X1 : Perlakuan (menggunakan modul berbasis latihan inkuiri terbimbing)X2: Perlakuan (menggunakan modul latihan berbasis masalah)O3 : Pretest kelas eksperimen (menggunakan modul latihan berbasis masalah)O4 : Posttest kelas eksperimen (menggunakan modul latihan berbasismasalah)

Dengan adanya pretest sebelum perlakuan, baik untuk kelas eksperimen I

maupun kelas eksperimen II (O1 dan O3), dapat digunakan sebagai dasar

dalam menentukan perubahan. Pemberian posttest (O2 dan O4) pada akhir

kegiatan akan dapat menunjukkan seberapa jauh akibat perlakuan (X1 dan X2).

(Yusuf, 2014: 185-186)

Page 42: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

25

c. Penilaian Psikomotor

Penilaian psikomotor dilakukan dengan menghitung nilai rata-rata angket

dengan teknik observasi yang dilakukan langsung oleh observer.

C. Prosedur Pelaksanaan Penelitian

Langkah-langkah pada penelitian ini adalah:

1. Observasi penelitian

a. Meminta izin kepada Kepala SMA Negeri 2 Metro untuk melaksanakan

penelitian.

b. Menentukan populasi, sampel penelitian, dan waktu pelaksanaan

penelitian, bersama guru mitra.

2. Pelaksanaan penelitian

a. Tahap persiapan terdiri dari menyusun perangkat pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan pembelajaran:

1) Melakukan pretest dengan soal yang sama pada kelas eksperimen I

dan kelas eksperimen II.

2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran di masing-masing kelas dengan

menggunakan modul berbasis latihan inkuiri terbimbing pada kelas

eksperimen 1 pada pertemuan ke-1 dan menggunakan modul latihan

berbasis masalah pada pertemuan ke-2. Sebaliknya, menggunakan

modul latihan berbasis masalah pada kelas eksperimen 2 pertemuan

ke-1 dan menggunakan modul berbasis latihan inkuiri terbimbing

pertemuan ke-2.

Page 43: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

26

3) Melaksanakan posttest dengan soal yang sama pada kelas eksperimen

I dan kelas eksperimen II.

4) Melakukan tabulasi dan analisis data.

5) Menarik kesimpulan.

D. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Data Penelitian

Data pada penelitian ini adalah data kuantitatif (data hasil belajar siswa), yang

terdiri dari:

a. Aspek kognitif yaitu nilai N-Gain yang diperoleh berdasarkan nilai pretest

dan posttest.

b. Aspek afektif yaitu nilai yang diperoleh dari angket.

c. Aspek psikomotor yaitu nilai yang diperoleh dari angket observasi.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mengukur hasil belajar,

yaitu:

a. Aspek kognitif, menggunakan tes uraian melalui pretest dan posttest yang

dilakukan di awal dan di akhir pembelajaran.

b. Aspek afektif, membagikan dan mengarahkan siswa untuk mengisi angket

penilaian diri siswa dan penilaian teman sejawat.

c. Aspek psikomotor, menilai kegiatan diskusi dan kegiatan percobaan yang

dilakukan oleh siswa menggunakan angket observasi.

Page 44: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

27

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penilain aspek kognitif adalah instrumen tes hasil belajar siswa pada

materi Elastisitas Bahan dan Hukum Hooke yang terdiri dari lima soal uraian

materi Elastisitas Bahan dan lima soal uraian materi Hukum Hooke berdasarkan

kisi-kisi instrumen penilaian pada ranah kognitif. Instrumen penilaian aspek

afektif adalah instrumen penilaian diri dan penilaian teman sejawat yang terdiri

dari 15 butir soal pernyataan yang dinilai oleh siswa berdasarkan kisi-kisi

instrumen penilaian pada ranah afektif. Instrumen penilaian psikomotor adalah

instrumen penilaian observasi yang terdiri dari empat butir pernyataan yang diisi

oleh observer berdasarkan kisi-kisi instrumen penilaian pada ranah psikomotor.

Dalam penelitian ini, dilakukan uji validitas isi terhadap instrumen penilaian hasil

belajar siswa pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

F. Validitas Instrumen

Validitas isi dan konstruk menurut Jihad (2013: 179) dilakukan untuk

menentukan kesesuaian antara soal dengan materi ajar dengan tujuan yang ingin

diukur atau dengan kisi-kisi yang kita buat. Validitas ini dilakukan dengan

meminta pertimbangan dari para ahli (pakar) dalam bidang evaluasi atau ahli

dalam bidang yang sedang diuji.

Perangkat pembelajaran yang divalidasi, yaitu RPP serta instrumen penilaian pada

ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

Page 45: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

28

Keterangan:P : persentase kelayakanf : skor aspekn : skor maksimum aspek

Kriteria P:

25% - 43,75% = tidak valid

43,76% - 62,50% = kurang valid

62,51% - 81,25% = valid

81,26% - 100% = sangat valid

G. Analisis Data

1. N-Gain

Analisis hasil belajar pada aspek kognitif menggunakan analisis N-Gain. Gain

merupakan selisih data yang diperoleh dari pretest dan posttest. Perhitungan

ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan nilai pretest dan posttest dari

kedua kelas.

Rumus N-Gain (Meltzer, 2002: 1260) adalah:

− (g) =Kriteria interpretasi N-Gain (Hake, 1999) yaitu:

Tabel 2. Kriteria Interpretasi N-Gain

N-Gain Kriteria InterpretasiN-Gain > 0,7 Tinggi0,3 < N-Gain < 0,7 SedangN-Gain < 0,3 Rendah

= 100%

N-Gain (g)

Nilai Posttest - Nilai Pretest

Skor Maksimal Ideal - Nilai Pretest

Page 46: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

29

2. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan secara manual menggunakan Uji Chi Kuadrat (x2)

atau menggunakan uji Kolmogorov Smirnov untuk mengetahui data

berdistribusi normal atau tidak. Data yang diuji normalitasnya adalah data

nilai siswa dalam ranah afektif, kognitif, dan psikomotor dari penggunaan

modul berbasis latihan inkuiri terbimbing dan modul latihan berbasis masalah.

a. Rumusan Hipotesis

H0 : data berdistribusi normal

H1 : data tidak berdistribusi tidak normal

b. Rumus statistik dengan Uji Chi Kuadrat (x2)= ( − )c. Kriteria uji

Secara manual data akan berdistribusi normal jika hitung < tabel dengan

dk = k-1 dengan taraf signifikansi 5%. Secara komputerisasi data

berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05 atau terima H0 jika sig. >

0,05.

3. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dua varians digunakan untuk mengetahui apakah data hasil

belajar siswa dari dua kelompok sampel mempunyai varians yang homogen

atau tidak. Uji homogenitas dilakukan secara manual menggunakan uji F atau

menggunakan uji homogenitas Levene Statistic. Jika salah satu data tidak

berdistribusi normal, maka tidak perlu dilakukan uji homogenitas (Sudjana,

Page 47: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

30

2005). Data yang diuji homogenitasnya adalah data nilai siswa dalam ranah

afektif, kognitif, dan psikomotor dari penggunaan modul berbasis latihan

inkuiri terbimbing dan modul latihan berbasis masalah.

a. Rumusan Hipotesis

H0 : = (data hasil belajar siswa memiliki varians yang homogen)

H1 : ≠ (data hasil belajar siswa memiliki varians yang tidak

homogen)

b. Kriteria Uji

Kedua data homogen jika signifikansi > 0,05 atau terima H0 jika sig. >

0,05.

4. Uji Beda

Jika kedua data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal, maka uji

beda yang digunakan adalah uji parametrik (Sudjana, 2005). Salah satu uji

parametrik adalah uji-t (independent sample test) sedangkan untuk data

sampel yang berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal, uji beda

menggunakan uji non parametrik. Salah satu uji non parametrik adalah uji

Mann-Whitney.

a. Rumusan Hipotesis

H0 : = (rata-rata nilai hasil belajar siswa yang modul berbasis

latihan inkuiri terbimbing sama dengan hasil belajar siswa yang

menggunakan modul latihan berbasis masalah)

Page 48: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

31

H1 : ≠ (rata-rata nilai hasil belajar siswa yang menggunakan

modul berbasis latihan inkuiri terbimbing tidak sama dengan hasil

belajar siswa yang menggunakan modul latihan berbasis masalah)

b. Uji-t

Uji-t digunakan untuk melakukan uji beda dengan menggunakan dua

sampel bebas. Artinya, kedua sampel tidak memiliki ketergantungan satu

sama lain.

c. Uji Mann-Whitney

Uji Mann-Whitney digunakan untuk melakukan uji beda dengan

menggunakan dua sampel bebas. Artinya, kedua sampel tidak memiliki

ketergantungan satu sama lain.

d. Kriteria Uji

H0 diterima jika sig. < 0,05 dan sebaliknya. Artinya, kedua data memiliki

perbedaan jika signifikansi kurang dari 0,05.

5. Perbandingan Kuantitatif Hasil Belajar Siswa

Perbandingan kuantitatif hasil belajar siswa yang menggunakan modul

berbasis latihan inkuiri terbimbing dengan modul latihan berbasis masalah

adalah dengan mengkonversi nilai ke rentang 0-4, lalu membandingkan kedua

rata-rata nilai tersebut.

Page 49: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

32

6. Nilai Kualitatif Hasil Belajar Siswa

Berdasarkan peraturan Kurikulum 2013 mengenai bobot penilaian siswa

secara kualitatif, hasil belajar siswa pada ranah afektif, kognitif, dan

psikomotor, diperoleh dari total nilai yang siswa peroleh dengan rentang nilai

0-4, dengan mengacu pada Tabel 4.

Tabel 3. Interval Nilai Kriteria

Predikat Kriteria AspekKognitif Psikomotor Afektif

A 3,66 – 4,00 3,66 – 4,00Sangat Baik (SB)

A- 3,33 – 3,66 3,33 – 3,66B+ 3,00 – 3,33 3,00 – 3,33

Baik (B)B 2,66 – 3,00 2,66 – 3,00B- 2,33 – 2,66 2,33 – 2,66C+ 2,00 – 2,33 2,00 – 2,33

Cukup (C)C 1,66 – 2,00 1,66 – 2,00C- 1,33 – 1.66 1,33 – 1.66D+ 1,00 – 1,33 1,00 – 1,33

Kurang (K)D 0,00 – 1,00 0,00 – 1,00

(Kemendikbud, 2014)

Page 50: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

60

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang menggunakan modul

berbasis latihan inkuiri terbimbing dengan siswa yang menggunakan

modul latihan berbasis masalah pada ranah kognitif dan ranah psikomotor.

Sementara itu, tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika siswa yang

menggunakan modul berbasis latihan inkuiri terbimbing dengan siswa

yang menggunakan modul latihan berbasis masalah pada ranah afektif.

2. Hasil belajar fisika siswa yang menggunakan modul berbasis latihan

inkuiri terbimbing lebih tinggi daripada hasil belajar fisika siswa yang

menggunakan modul latihan berbasis masalah, ditinjau dari ranah kognitif

dan psikomotor.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, penulis menyarankan beberapa hal,

antara lain:

1. Penggunaan modul berbasis latihan inkuiri terbimbing dan modul latihan

berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar ranah afektif,

Page 51: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

61

hendaknya guru dapat menggunakannya dalam pembelajaran sesuai

dengan petunjuk pada modul serta langkah-langkah pembelajaran inkuiri

terbimbing dan pembelajaran berbasis masalah yang sistematis.

2. Agar penilaian ranah psikomotor dalam penggunaan modul berbasis

latihan inkuiri terbimbing dapat berjalan dengan baik, hendaknya guru

membimbing siswa dalam tahap pelaporan karena modul berbasis latihan

inkuiri terbimbing menuntut siswa untuk lebih aktif bekerja sama dalam

kelompok, sehingga pembelajaran inkuiri lebih unggul dalam tahap

perencanaan, pelaksanaan, dan pengembangan hasil.

3. Agar penilaian ranah psikomotor dalam penggunaan modul latihan

berbasis masalah dapat berjalan dengan baik, hendaknya guru

membimbing siswa dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, dan

pengembangan hasil karena modul latihan berbasis masalah lebih unggul

dalam tahap pelaporan.

Page 52: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

DAFTAR PUSTAKA

Andersen, Lorin. W. 1980. Penilaian Afektif. Jakarta: Diknas.

Anwar, Ilham. 2010. Pengembangan Bahan Ajar. Bandung: Direktori UPI.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Asyhar, H. Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:Gaung Persada.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri, Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:Rineka Cipta.

Hake, R.R. 1999. Analyzing Change/Gain Scores. Dept.of Physics IndianaUniversity. (Online), http://www.physics.indiana.edu, diakses pada 04 Mei2016.

Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Presindo.

Kemendikbud. 2013. Permendikbud No. 70 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar danStruktur Kurikulum SMK-MAK. (Online), https://belajarpedagogi.wordpress.com/pendekatan-mengajar/pembelajaran-berpusat-pada-siswa/, diakses pada10 Februari 2016.

. 2013. Permendikbud No. 81A tentang Implementasi Kurikulum.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

. 2014. Permendikbud nomor 104 tahun 2014 tentang PedomanPenilaian Hasil Belajar oleh Pendidik. Jakarta: Menteri Pendidikan danKebudayaan Indonesia.

Page 53: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

Kristin, Desmaria. 2015. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Berbasis InkuiriTerbimbing pada Materi Elastisitas dan Hukum Hooke. Jurnal PembelajaranFisika, Vol 3 No.1, Hlm. 105-115. Bandar Lampung: Universitas Lampung.

Kunandar. 2010. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Laraswati, A. 2009. Hubungan antara Keterampilan Berkomunikasi dan Hasil BelajarSiswa melalui Teknik Pembelajaran Tipe Talking Chips pada MateriPencemaran Tanah. Skripsi. Bandung: UPI (Tidak Diterbitkan).

Meltzer, David. 2002. The Relationship between Mathematics Preparation andconceptual learning gain in Physics: A possible hidden variable in diagnosticpretest scores. American Journal Physics. Vol 70. No.2 Hlm. 1259-1267.America: American University.

Memes, Wayan. 2000. Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Grafindo.

Nasution, S. 2008. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan mengajar.Jakarta: Bumi Aksara.

Pangestuti, Rini. 2012. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Guru dalamMengimplementasikan Pembelajaran Beranah Afektif di SMP Negeri 4Sekampung Lampung Timur Tahun Pelajaran 2012/2013. Jurnal KulturDemokrasi, Vol.1 No.2. Lampung: Universitas Lampung.

Parwati, Arirani. 2013. Pergeseran Peran Guru Dari Pembelajaran Tradisional kePembelajaran Modern. (Online), http://ariraniparwati.blogspot.co.id/, diaksespada 26 November 2015.

Roestiyah, N. K. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sanjaya,Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

. 2011. Peneliti Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

. 2012. Media Komunikasi Pembelajaran. Jakarta: Kencana PrenadaMedia Group.

Sudjana, N. 2005. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: RemajaRosdakarya.

Page 54: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

Sukanti. 2011. Penilaian Afektif dalam Pembelajaran Akuntansi. Jurnal PendidikanAkuntansi Indonesia, Vol. IX. No. 1, Hlm. 74 – 82. Yogyakarta: UniversitasNegeri Yogyakarta.

Suprawoto. 2009. Mengembangkan Bahan Ajar dengan Menyusun Modul. (Online),http://www.scribd.com/doc/16554502/Mengembangkan-Bahan Ajar-dengan-Menyusun-Modul, diakses 20 November 2015.

Suryani, Nunuk dan Leo Agung. 2012. Strategi Belajar Mengajar. Yogyakarta:Penerbit Ombak.

Sutirman. 2013. Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: GrahaIlmu.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktik. Surabaya:Prestasi Pustaka.

. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep,Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan .Jakarta: Kencana.

Uno, H.B dan N. Mohamad. 2012. Belajar Dengan Pendekatan Paikem:Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Menarik. Jakarta: PT.Bumi Aksara.

Winkel. 2009. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.

Yanti, Fitri April. 2014. Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika SMA/MABerbasis Masalah pada Materi Usaha dan Energi untuk MeningkatkanKeterampilan Berpikir Kritis Siswa. Jurnal Inkuiri, Vol.4 No.3, Hlm. 96-103.Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan PenelitianGabungan. Jakarta: Prenadamedia Group.

Page 55: PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL ...digilib.unila.ac.id/22648/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdfPERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODUL BERBASIS LATIHAN

LAMPIRAN