PEPC TANAM 162,700 BIBIT POHONpepc.pertamina.com/PDF-News/Layout Tabloid PEP CEPU.pdf · andaL &...
Transcript of PEPC TANAM 162,700 BIBIT POHONpepc.pertamina.com/PDF-News/Layout Tabloid PEP CEPU.pdf · andaL &...
PEPC TANAM 162,700 BIBIT POHON DI BOJONEGOROPenanaman 20 juta pohon secara serentak ini dilaksanakan PT Pertamina (Persero) bekerja sama dengan TNI AD di seluruh Indonesia pada tanggal 21 November 2013 lalu. Untuk wilayah Bojonegoro, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) mewakili PT Pertamina (Persero) melakukan penanaman pohon secara simbolis bersama dengan Kodam V/ Brawijaya dan Kodim 0813 Bojonegoro yang berlokasi di Lapangan
Desa Sumberarum, Kecamatan Dander.
Rafi, nama panggilan akrab Fakhri, merupakan mahasiswa UI semester 1, Fakultas Teknik, Departemen Teknik Kimia, program studi Teknologi
Bioproses. Keberhasilannya diterima di UI merupakan suatu kebanggaan, namun orang tua Rafi memiliki keterbatasan untuk membiayai hidupnya selama ia kuliah di UI.
Melalui program Pertamina Mengajar ini, Pertamina bukan hanya sekedar ingin merayakan
gegap gempita perayaan hari jadi ke-56 Pertamina, namun sekaligus ingin benar-benar mewujudkan cita-cita besar “Ayo Indonesia Mendunia Bersama Pertamina”.
PEPC NEWSEDISI 01
Januari , 2014
www.pertamina-epcepu.com
“ Kabupaten Bojonegoro diharapkan menjadi role model untuk solusi penyederhanaan dan penyelarasan
perizinan operasi hulu minyak dan gas (migas) ”
0603
(Berita di halaman 05)
08
PEPC Newsedisi 012
Susunan tim redaksi PEPC News
Diterbitkan oleh: Tim Redaksi PEPC NewsPenasehat: Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu
Pemimpin Redaksi: PR&CSR Manager
Tim Redaksi:- Alvi Jane- Felicia Irliani- Edy Purnomo- Ratih Sekar Pratiwi
Alamat Redaksi:PT PERTAMINA EP CEPUGedung Patra Jasa Lantai 7, Jl. Gatot Subroto Kav. 32-34, Jakarta 12950
Alamat E-mail redaksi: [email protected]
Redaksi menerima tulisan feature, saran dan sebagainya yang selaras dengan konsep pemberitaan PEPC News yang informatif.Redaksi berhak untuk mengedit setiap tulisan yang masuk tanpa mengubah makna tulisan.
daftar isi
03
11
12
14
15
05
06
08
09
10
Kunjungan Ke PabriK Cra Lined PiPePeMKab
bOjOnegOrO Menjadi Tuan ruMaH WOrKSHOP & Fgd PerCePaTan PrOduKSi MigaS naSiOnaL
(SEBAGAI TINDAK LANJUT DEKLARASI BOJONEGORO)
PePC TuTuP TaHun 2013 dengan PrOgraM HijauKan buMi SeHaTKan generaSi
PePC TanaM 162,700 bibiT POHOn di bOjOnegOrO(PenanaMan 20 juTa POHOn SerenTaK di indOneSia)
PePC beriKan PeLaTiHan MiCrOSOFT OFFiCe & inTerneT di bOjOnegOrO
SKK-MigaS dan KKKS di blok Cepu bantu Korban banjir bojonegoro
TaHaPan Yang HaruS diiKuTi agar SCuba diVing Menjadi OLaHraga Yang MenYenang-Kan oleh: Hardjo basuki Soe-nandar
SebuaH KiSaH PanTang MenYeraH dari PariaMan
Sidang andaL & rKL-rPL10-11 desember 2013
HUMAN CAPITAL
direKSi PePC beriKan KuLiaH SingKaT di 3 uniVerSiTaS
Penurunan gOC (gas Oil Contact) Lapangan banyu urip, KEUNTUNGAN ATAU KERUGIAN ????
PEPC News edisi 01 3
Dalam rangka menyambut HUT PT Pertamina
(Persero) yang ke – 56, serangkaian acara
dilakukan untuk merayakan acara ini salah
satunya adalah program Pertamina Mengajar yang akan
dilakukan oleh seluruh Direksi Anak Perusahaan dan juga
Unit Operasi ke universitas – universitas di berbagai kota
yang tersebar di seluruh Indonesia dengan ruang lingkup
yang berhubungan dengan wilayah operasi masing –
masing perusahaan maupun universitas yang termasuk
dalam daftar 100 universitas terbaik di Indonesia.
Pelaksanaan program Pertamina Mengajar di PEPC sendiri
dilakukan oleh seluruh jajaran Direksi PEPC, yaitu Direktur
Utama, Direktur Operasi dan Direktur Pengembangan.
DIREKSI PEPC BERIKAN KULIAH SINGKAT DI 3 UNIVERSITAS
Melalui prograM pertaMina Mengajar ini, pertaMina bukan hanya sekedar ingin Merayakan gegap geMpita perayaan hari jadi ke-56 pertaMina, naMun sekaligus ingin benar-benar Mewujudkan cita-cita besar “ayo indonesia Mendunia bersaMa pertaMina”.
(PROGRAM PERTAMINA MENGAJAR)
PEPC Newsedisi 014
Direktur Utama PEPC Bapak Amril Thaib Mandailing mengajar di Universitas Bojonegoro pada tanggal 21 November 2013. Dalam kuliah singkat yang diberikan, Direktur Utama PEPC menjelaskan secara detail peranan Pertamina sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia, kontribusi yang diberikan Pertamina kepada masyarakat, peranan PEPC sebagai salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero) di sektor Hulu. Kuliah umum bersama Direktur Utama PEPC dihadiri lebih dari 300 (tiga ratus) mahasiswa/i Universitas Bojonegoro dan dihadiri oleh Rektor, Dekan dan para Dosen dari Universitas Bojonegoro.
DIREKTUR UTAMA PEPC DI UNIVERSITAS BOJONEGORO
Pada tanggal yang sama (21 November 2013), Direktur Operasi PT Pertamina EP Cepu, Bapak Mangasi Darma Gunawan juga ikut mengambil peran dalam kegiatan Pertamina Mengajar. Beliau mengajar di Sekolah Tinggi Energi & Mineral (STEM) AKAMigas Cepu. Dalam kuliah singkatnya Direktur Operasi PEPC memberikan materi yang lebih banyak bersifat teknis. Materi yang diberikan terutama yang berkaitan tentang Pertamina berupa materi yang di standarisasi dari Korporat dan ditambahkan dengan materi dari masing – masing Anak Perusahaan (AP). Kuliah umum bersama Direktur Operasi PEPC dihadiri kurang lebih 200 (dua ratus) mahasiswa/i STEM AKAMIGAS Cepu. Undangan dihadiri oleh Rektor, Dekan dan para dosen di STEM AKAMIGAS Cepu.
DIREKTUR OPERASI PEPC DI STEM AKAMIGAS CEPU
Direktur Pengembangan PEPC, Bapak Amran Anwar, juga berpartisipasi dalam program ini dimana beliau memberikan kuliah umum di Universitas Islam Pamekasan Madura, pada tgl 27 November 2013. Pada kuliah singkatnya Direktur Pengembangan PEPC mendapatkan pertanyaan terkait program – program bantuan dalam peningkatan kualitas SDM seperti beasiswa yang diselenggarakan oleh Pertamina baik untuk mahasiswa maupun para dosen untuk melanjutkan ke jenjang S2 –S3. Dalam kuliah umum oleh Direktur Pengembangan PEPC di Universitas Islam Pamekasan Madura ini dihadiri oleh lebih dari 150 (seratus lima puluh) undangan yang terdiri dari Rektor, Dekan, para dosen dan mahasiswa/i.
DIREKTUR PENGEMBANGAN DI UNIVERSITAS ISLAM PAMEKASAN MADURA
PEPC News edisi 01 5
Masih dalam rangkaian
kegiatan perayaan hari jadi
Pertamina, program lainnya
yang diselenggarakan dalam rangka
menyambut HUT PT Pertamina (Persero)
yang ke-56 adalah penanaman 20
juta pohon secara serentak di seluruh
wilayah di Indonesia yang berhasil
menembus rekor Museum Rekor
Indonesia (MURI).
Penanaman 20 juta pohon secara
serentak ini dilaksanakan PT Pertamina
(Persero) bekerja sama dengan TNI AD
di seluruh Indonesia pada tanggal 21
November 2013 lalu. Untuk wilayah
Bojonegoro, PT Pertamina EP Cepu
(PEPC) mewakili PT Pertamina (Persero)
melakukan penanaman pohon secara
simbolis bersama dengan Kodam V/
Brawijaya dan Kodim 0813 Bojonegoro
yang berlokasi di Lapangan Desa
Sumberarum, Kecamatan Dander.
Direktur Utama PT Pertamina EP
Cepu, Bapak Amril Thaib Mandailing
melakukan penanaman secara simbolis
bersama dengan Pangdam V/Brawijaya
Mayjen TNI R. Ediwan Prabowo dan
juga hadir sebagai undangan Bupati
Bojonegoro, Bapak Suyoto bersama
Forum Pimpinan Daerah (Forpinda)
Bojonegoro dan masyarakat di sekitar
desa Sumberarum.
Kabupaten Bojonegoro mendapatkan
alokasi sebanyak 162.700 (seratus enam
puluh dua ribu tujuh ratus) bibit pohon
dan akan ditanam di sekitar Kabupaten
Bojonegoro. Seperti dilansir dari laman
bojonegorokab.co.id, dari jumlah ini
penanaman akan disebar di empat titik
antara lain di lingkungan Kodim 0813
Bojonegoro, wilayah Kodim Jombang
dan Mojokerto serta Kodim Pasuruan.
Amril Thaib Mandailing, Direktur
Utama, PT Pertamina EP Cepu (PEPC),
menyatakan gerakan menabung pohon
ini merupakan program PT Pertamina
(Persero) yang dilakukan di sejumlah
PEPC TANAM 162,700 BIBIT POHON DI BOJONEGORO(PENANAMAN 20 JUTA POHON SERENTAK DI INDONESIA)
daerah di seluruh Indonesia. “Kegiatan
ini dilakukan guna mengurangi
polusi, salah satunya sebagai upaya
mengurangi dampak efek rumah kaca,”
tuturnya. Masih di kesempatan yang
sama, Direktur Utama PEPC ini juga
mengatakan kegiatan menanam 20 juta
pohon ini dipusatkan di Manokwari,
Provinsi Papua. Dan beliau juga
menegaskan bahwa Pertamina peduli
lingkungan.
PEPC Newsedisi 016
Untuk menindaklanjuti Instruksi
Presiden No. 2 tahun 2012
tentang peningkatan produksi
minyak dan gas bumi nasional,
Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Bojonegoro berinisiatif untuk menjadi
tuan rumah penyelenggaran Workshop
dan Focus Group Discussion (FGD)
Percepatan Produksi Migas Nasional
sebagai tindak lanjut dari Deklarasi
Bojonegoro. Workshop dan FGD yang
dilaksanakan selama tiga hari tersebut
bertempat di Hotel Shangri-La Surabaya,
dimulai pada tanggal 2 Desember 2013
dan berakhir pada 4 Desember 2013.
Acara tersebut melibatkan banyak pihak
terutama SKK Migas dan Kontraktor
Kontrak Kerja Sama (K3S) di wilayah
Bojonegoro yang menjadi panitia
pelaksanaan acara tersebut. Sejak
Deklarasi Bojonegoro disepakati pada
tanggal 11 Juni 2013 lalu, tim dari Joint
Operating Body-Pertamina Petrochina
East Java (JOB-PPEJ) memulai
berkoordinasi dengan K3S lain di
wilayah Bojonegoro untuk menggagas
Workshop dan FGD ini agar semangat
Deklarasi Bojonegoro tidak surut begitu
saja setelah kesepahaman diantara
Pemerintah Provinsi Jawa Timur, SKK
Migas, dan operator migas yang
beroperasi di Bojonegoro terjalin pada
tanggal 11 Juni 2013 lalu.
Dalam acara yang berlangsung
selama tiga hari ini, peserta yang
terdiri dari wakil-wakil kementrian
bidang Ekonomi, Kehutanan, Pemkab
Bojonegoro, media massa, akademisi
dari Universitas Proklamasi 45 (UP 45),
LPPM-Unair dan LPPM-ITS (Lembaga
Penelitian dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Universitas Airlangga dan
Institut Teknologi Sepuluh Nopember)
dibagi menjadi tiga kelompok FGD
yaitu percepatan pengadaan tanah,
percepatan perizinan serta kelompok
sosialisasi komunikasi pengamanan dan
dampak kegiatan.
Dari pembahasan masing-masing
kelompok FGD tersebut akan
merumuskan solusi penyederhanaan
dan penyelarasan proses perijinan,
penyiapan lahan kegiatan operasi
hulu migas K3S di wilayah kerja
Bojonegoro, Jawa Timur serta
merumuskan koordinasi dan
komunikasi pengamanan kegiatan
operasi hulu migas dan penanganan
dampak kegiatannya. Hasil dari
rumusan tersebut akan dijadikan usulan
rekomendasi percepatan produksi
migas nasional seperti dilansir di laman
Pertamina EP, Senin (2 Desember 2013).
Kabupaten Bojonegoro diharapkan
menjadi role model untuk solusi
penyederhanaan dan penyelarasan
perizinan operasi hulu minyak dan gas
(migas) di tengah maraknya kritikan
dan keluhan mengenai terlalu berbelit-
belit dan panjangnya proses tersebut.
“Sebagai daerah yang potensial
menyumbang 20% produksi nasional,
semua tahapan produksi migas ada
disini. Inilah kegiatan migas onshore
terbesar di Jawa, dan di tengah
kepadatan penduduk. Sehingga
kompleksitas ada disini,” ungkap
Bupati Bojonegoro, Suyoto yang turut
membuka dan menutup acara ini.
Pada hari kedua pelaksanaan Workshop
dan FGD percepatan produksi migas
nasional, Wakil Menteri ESDM (Energi
dan Sumber Daya Mineral) Susilo Siswo
Utomo, turut hadir dan mengingatkan
bahwa konsumsi bahan bakar minyak
terus meningkat dan diperkirakan
dalam waktu dekat mencapai 1,5 juta
bph.
Sementara produksi dalam negeri
saat ini kurang dari 830 ribu bph dan
PEMKAB BOJONEGORO MENJADI TUAN RUMAH WORKSHOP & FGD PERCEPATAN PRODUKSI MIGAS NASIONAL(SEBAGAI TINDAK LANJUT DEKLARASI BOJONEGORO)
Pembukaan oleh Bupati Bojonegoro
PEPC News edisi 01 7
dari jumlah itu, yang mampu diolah
di dalam negeri hanya 635 ribu bph
sehingga kekurangannya harus diimpor.
“Kalau izin masih ruwet seperti
sekarang, mau digenjot mati-matian,
mau nangis, istigasah atau bahkan
KKKS migas kerja 24 jam pun, tak
akan mampu memenuhi target lifting
minyak tahun depan (2014),” tambah
Wamen ESDM, Selasa (3/12). Karena itu
percepatan produksi menjadi sesuatu
yang sangat mendesak untuk segera
direalisasikan, begitu harapan Wamen
ESDM, Susilo Siswo Utomo. Dalam
sambutannya tersebut, Wamen ESDM
berharap perizinan industri migas yang
jumlahnya mencapai 65 izin mulai dari
pusat hingga daerah, bisa dipangkas
menjadi hanya delapan izin dengan
model klaster terintegrasi. Kegiatan
penggalian satu sumur eksplorasi
sebenarnya hanya memerlukan waktu
sekitar tiga bulan, namun pengurusan
izin eksplorasinya justru bisa memakan
waktu hingga satu tahun, bahkan
lebih seperti dikutip dari laman www.
suarapembaruan.com (Kamis, 5
Desember 2013).
Hasil dan Rekomendasi FGDRekomendasi FGD mengenai masalah
proses perizinan yang selama ini
dikeluhkan sulit dan lambat adalah
perlunya dibentuk task force
(satuan tugas) di tingkat kementrian
koordinator ekonomi yang melibatkan
semua pihak, sehingga menjadi
semacam perizinan satu pintu, begitu
juga di Pemerintah Provinsi (Pemprov)
dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Mengenai penyediaan lahan, peserta
FGD merekomendasikan antara lain,
Pemprov perlu segera mengeluarkan
pedoman penyusunan perencanaan
pengadaan tanah untuk kepentingan
umum. Rekomendasi lainnya mengenai
Tanah Kas Desa yang sering kali
mengalami kesulitan dalam mencari
lahan pengganti di luar lokasi
desa yang sama. Untuk itu, sesuai
Permendagri No.4 th 2007, diperlukan
izin Kementrian Dalam Negeri
(Kemendagri). Rekomendasinya adalah
untuk pengajuan perizinannya cukup
sampai tingkat Gubernur saja.
Dalam rangka membangun koordinasi
dan komunikasi pengamanan kegiatan
operasi hulu migas dan penanganan
dampak kegiatan, maka perlu dibentuk
tim optimalisasi di tingkat Pemkab atau
Pemprov, yang melibatkan seluruh
stakeholder dan bertemu secara rutin
“ Kabupaten Bojonegoro diharapkan menjadi role model untuk solusi penyederhanaan dan penyelarasan perizinan operasi hulu minyak dan gas (migas) ”
untuk membahas permasalahan yang
dihadapi dan solusinya. Dan agar
merencanakan program Corporate
Social Responsibility (CSR) dengan
Pemerintah Daerah agar sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
Bupati Bojonegoro yang juga akrab
disapa Kang Yoto berharap Kabupaten
Bojonegoro sebagai lumbung baru
industri hulu migas bisa menjadi
model regulasi perizinan terpadu di
sektor migas sehingga target produksi
nasional bisa terpenuhi. “Biarkan politik
dan penegakan hukum terus berjalan,
tetapi upaya solutif percepatan produksi
migas harus lebih kuat dan berhasil.
Mari masing- masing dari kita menjadi
pilar buat tegaknya bangsa,” tambahnya
saat menutup forum Workshop dan FGD
Percepatan Produksi Migas Nasional
pada hari Rabu, 4 Desember 2013 yang
lalu.
PEPC Newsedisi 018
Dunia pendidikan juga menjadi
salah satu kepedulian
PT Pertamina EP Cepu
(PEPC) untuk meningkatkan kualitas
pendidikan anak-anak bangsa.
Bertempat di kantor Pertamina
EP Cepu, Gedung Patra Jasa, pada
tanggal 6 November 2013 lalu,
Direktur Utama PEPC, Amril Thaib
Mandailing, menyerahkan beasiswa
dari PEPC kepada seorang mahasiswa
dari Universitas Indonesia (UI) yang
berprestasi atas nama Fakhri Rafiki
berasal dari Sumatera Barat.
Rafi, nama panggilan akrab Fakhri,
merupakan mahasiswa UI semester
1, Fakultas Teknik, Departemen Teknik
Kimia, program studi Teknologi
Bioproses. Keberhasilannya diterima
di UI merupakan suatu kebanggaan,
namun orang tua Rafi memiliki
keterbatasan untuk membiayai
hidupnya selama ia kuliah di UI.
Ayahnya seorang petani dengan
penghasilan Rp 2,000,000,- per bulan
dan harus menghidupi sepuluh
anak lagi selain Rafi yang semuanya
belum menikah beserta istri yang
pekerjaannya sebagai ibu rumah
tangga. Dengan semangat belajar
yang tinggi, Rafi mengajukan surat
permohonan mendapatkan beasiswa
untuk kebutuhan biaya hidupnya
termasuk untuk pembelian buku-buku
kepada PEPC.
PEPC menyambut permohonan
Rafi ini dan memberikan beasiswa
kepada Rafi untuk keperluan biaya
hidup dan pembelian buku-buku
sebesar Rp 10,000,000,-. Sementara
itu, keberangkatannya ke Jakarta
untuk belajar di Fakultas Teknik UI
mendapatkan bantuan dari banyak
pihak, diantaranya Badan Amil Zakat
Nasional sebanyak Rp 3,000,000,-
termasuk dari almamaternya, SMA
Negeri 1 Pariaman, Sumatera Barat,
sebesar Rp 2,000,000,- dan bantuan dari
teman ayahnya agar ia dapat berangkat
ke Jakarta dan menimba ilmu di UI.
“Bantuan PEPC ini merupakan
perangsang untuk meningkatkan
prestasi dan mendekatkan diri kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Semoga dapat
bermakna untuk perkembangan
pendidikan Indonesia dan terutama
untuk Rafi sendiri,” disampaikan
oleh pak Amril Thaib Mandailing
dalam sambutannya. Rafi pun turut
menyampaikan rasa terima kasihnya
dalam acara penyerahan beasiswa
ini, “Terima kasih banyak untuk PEPC,
saya merasa mendapatkan perlakuan
istimewa khususnya dari Bapak Amril
sendiri, mudah-mudahan bantuan ini
dapat mendorong (prestasi) saya untuk
lebih baik lagi ke depannya.”
SEBUAH KISAH PANTANG MENYERAH DARI PARIAMAN
Saat ini Rafi juga berusaha untuk
mandiri dengan mengajar privat
pelajaran Matematika, Fisika dan
Kimia dan ia mendapatkan Rp 80,000
– Rp 150,000 per kedatangan dari
hasil mengajar privat ini. Dan untuk
akomodasi selama belajar di UI, Rafi
tinggal di asrama mahasiswa UI Depok
dengan biaya sebesar Rp 300,000 per
bulan. Diharapkan bantuan dari PEPC
ini juga dapat memacu semangat
belajarnya selama menimba ilmu di
Fakultas Teknik UI, Depok.
Semangat belajar yang tinggi dan
tidak mau menyerah dengan keadaan
yang ditunjukkan Rafi ini bisa dijadikan
motivasi bagi siapa saja yang ingin
meraih prestasi dalam bidang apa pun
setinggi-tingginya. Rafi adalah contoh
nyata tentang semangat pantang
menyerah dan kerasnya usaha untuk
mewujudkan cita-citanya. Semoga
Rafi dapat terus meraih prestasi dalam
segala hal yang dikerjakannya dan
kelak menjadi pemuda yang berguna
dan membanggakan nusa dan bangsa
Indonesia. Selamat belajar Rafi dan
kejarlah cita-citamu setinggi langit!
PEPC News edisi 01 9
Pada tanggal 10-11 Desember
2013, PT Pertamina EP Cepu
(PEPC) selaku pemrakarsa dari
kegiatan proyek Pengembangan Gas
Lapangan Jambaran – Tiung Biru (JTB)
bersama dengan Mobil Cepu Ltd.
(MCL) selaku pemrakarsa dari kegiatan
proyek Pengembangan Gas Lapangan
Cendana, telah memenuhi undangan
Rapat (sidang) Tim Teknis dan Komisi
Penilai AMDAL Pusat untuk pembahasan
dokumen analisis dampak lingkungan
hidup (ANDAL), Rencana Pengelolaan
Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL).
Tempat sidang dilaksanakan di daerah
Halim Perdana Kusuma dimana sidang
hari pertama (Tim Teknis) yaitu tanggal
10 Desember 2013 dilaksanakan di
Gedung Ardhya Loka, dan sidang hari
kedua (Tim Komisi) yaitu tanggal 11
Desember 2013 dilaksanakan di Klub
Eksekutif Persada Purnawira Halim.
Perwakilan dari pemrakarsa yang
menghadari Sidang dari Jajaran
Manajemen PEPC & MCL dan staff dari
semua fungsi terkait yaitu HSSE, Staff
Ahli, Engineering, EPC, Drilling, Land &
Regulatory, PGA & CSR, Subsurface, dan
Geoscience. Sedangkan dari Tim Teknis
& Komisi Penilai AMDAL Pusat di hadiri
oleh:
• KementerianLingkunganHidup,
Pakar AMDAL, Kementerian
Energi dan Sumber Daya Mineral,
Kementerian Perhubungan,
Kementerian Kehutanan,
Kementerian Pertanian, Kementerian
Kesehatan, Badan Pertanahan
Nasional, dan Asosiasi Perusahaan
Pemboran MIGAS Indonesia,
• BLHProvinsiJawaTimur,Bappeda
Provinsi Jawa Timur, Dinas Energi
dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Jawa Timur,
• DariPemerintahKabupaten
(Pemkab) Bojonegoro antara lain:
Asisten II Sekretariat Kabupaten
Bojonegoro, BLH (Badan
Lingkungan Hidup) Kabupaten
Bojonegoro, Dinas Pertanian,
Bappeda Kabupaten Bojonegoro,
Bagian Sumber Daya Alam
Kabupaten Bojonegoro, Dinas
Kehutanan Kabupaten Bojonegoro,
Dinas Kesehatan Kabupaten
Bojonegoro, Perum Perhutani KPH
(Kesatuan Pemangku Hutan) dan
perwakilan masyarakat kabupaten.
• DanPerwakilanLSM(Lembaga
Swadaya Masyarakat) Kabupaten
Bojonegoro, yaitu Lembaga
Swadaya Masyarakat, Lembaga
Informasi dan Komunikasi
Masyarakat Banyu Urip Bangkit-
LIMA 2B.
Secara garis besar, dokumen ANDAL &
RKL-RPL yang disusun oleh Pemrakarsa
diapresiasi oleh Kementrian Lingkungan
Hidup yang dikarenakan dokumen
yang disusun sudah mencakup ranah
studi AMDAL yang sesuai dengan
Peraturan Menteri Negara Lingkungan
Hidup Republik Indonesia No. 16 Tahun
2012 Tentang Pedoman Penyusunan
Dokumen Lingkungan Hidup.
Adapun masukan dan saran dari Tim
Teknis & Komisi Penilai AMDAL Pusat
untuk Pemrakarsa (PEPC & MCL) secara
garis besar adalah:
• Agarpengelolaanpengendalian
kegiatan venting CO2 selama 6
tahun terhitung setelah first gas
dapat dimasukkan pengelolaan
penanaman pohon trembesi yang
disesuaikan dengan jumlah CO2
yang dilepaskan (venting).
• Pemrakarsaagarmengikuti
Peraturan Daerah (Perda)
Bojonegoro terkait dengan local
content.
• Pemrakarsaagardapat
mensosialisasikan dari setiap
pembukaan kegiatan proyek yang
akan dilakukan.
• Pengendaliandampaktransportasi
yang akan timbul selama kegiatan
berlangsung agar dikendalikan.
• Melakukankoordinasisecararutin
kepada Pemerintah Provinsi dan
Pemkab terkait sesuai dengan
pengelolaan yang akan dilakukan.
Secara keseluruhan hasil sidang
selama dua hari (10-11 Desember
2013), diterima oleh Tim Teknis &
Komisi Penilai AMDAL Pusat, dimana
Pemrakarsa mendapatkan kesempatan
memperbaiki dokumen ANDAL & RKL-
RPL untuk dapat bisa melanjutkan ke
proses dikeluarkannya Surat Keputusan
Kelayakan Lingkungan Hidup dan Ijin
Lingkungan yang diperlukan untuk
Kegiatan Proyek Pengembangan Gas
Lapangan Jambaran-Tiung Biru dan
Cendana nantinya.(HSSE)
10-11 DESEMBER 2013SIDANG ANDAL & RKL-RPL
PEPC Newsedisi 0110
Produksi minyak kumulatif
lapangan Banyu Urip hingga
akhir tahun 2013 adalah sebesar
33.5 Juta Barrel. Aktifitas produksi
tersebut memberikan kontribusi cukup
signifikan sehingga mampu mencapai
angka 119% melebihi angka target
RKAP.
Seiring dengan aktifitas produksi
tersebut, sistem reservoir banyu urip
mengalami perubahan batas zona gas
terhadap zona minyak di dalam suatu
sistem reservoir. Letak GOC pada sistem
reservoir secara garis besar dipengaruhi
oleh gaya dorong yang timbul akibat
akumulasi Gas yang bermigrasi atau
berpindah kedalam sistem reservoir
dan faktor kapilaritas (capillary force).
Dua faktor tersebut yang kemudian
membentuk kesetimbangan posisi
batas zona minyak dan gas.
reservoir melebihi batas tekanan
saturasinya (Bubble point), hal ini
mengakibatkan semakin tebalnya zona
yang dijenuhi oleh gas dan menipisnya
zona minyak.
Adanya tambahan gas yang
terbebas dari dalam minyak tersebut
menambah gaya dorong dari zona
gas terhadap zona minyak, hal ini
dapat meningkatkan faktor perolehan
(recovery factor) yang berarti berarti
akan menambah jumlah minyak yang
dapat dipindahkan dari dalam reservoir
terhadap akumulasi minyak awal,
mengingat secara natural tidak semua
minyak yang terakumulasi didalam
reservoir dapat diproduksikan. Ini
menjadi faktor positif dalam aktifitas
produksi minyak.
Namun demikian, bertambahnya tebal
zona gas akan menyebabkan semakin
mudahnya Gas untuk terproduksi
kedalam sumur karena batas zona gas
akan semakin dekat dengan lubang
perforasi, mengakibatkan aliran gas
akan mendominasi lubang sumur dan
menghambat aliran minyak atau yang
lebih dikenal sebagai Kerucut gas (Gas
Coning). Terbentuknya gas coning
dapat mengganggu produksi minyak
karena sifat fluida gas lebih mudah
bergerak dibanding dengan minyak
(lebih mobile).
Oleh karenanya, untuk mendapatkan
produksi yang optimal dari fenomena
alam ini, perencanaan dan desain
perforasi yang baik perlu dilakukan
dengan meminimalisir efek Gas coning
tersebut. (Kontributor, Hida Reservoir)
PENURUNAN GOC (GAS OIL CONTACT) LAPANGAN BANYU URIP, KEUNTUNGAN ATAU KERUGIAN ????
Current GOC ( 2013 ) Current GOC ( 2013 )
Ini$al GOC ( 2009 ) Ini$al GOC ( 2009 )
oleh: Nor Hidayatullah
dan zona minyak didalam reservoir
(GOC). Pada kondisi awal (Initial GOC),
GOC Lapangan banyu urip terletak di
kedalaman 4,035 kaki dari permukaan
air laut (1,230 meter dari muka air laut).
GOC tersebut kemudian turun menjadi
4,152 kaki dari permukaan air laut pada
saat terakhir kali dilakukan pengurkuran
pada sumur sumur BU B03.
Lalu apakah dampak yang disebabkan
oleh adanya perubahan GOC tersebut?
Berikut ini ulasannya.
GOC atau kontak Gas - Minyak
merupakan batas kesetimbangan
sekaligus pemisah antara zona gas
Penurunan GOC dapat diketahui dari
hasil analisa pengukuran tekanan
reservoir . Dengan membandingkan
analisa awal dan analisa pada masa
terakhir, dapat diketahui seberapa
dalam perubahan GOC dalam suatu
sistem reservoir.
Aktifitas produksi menyebabkan
terjadinya perubahan kesetimbangan
pada kedua zona tersebut. Dengan
dipindahkannya sejumlah minyak dari
reservoir menyebabkan terbentuknya
ruang kosong yang kemudian akan
diisi oleh gas larut (dissolve gas) yang
terbebaskan jika penurunan tekanan
PEPC News edisi 01 11
Pada Jum’at 27 Desember 2013
lalu, sebagai bagian rangkaian
kegiatan ulang tahun Pertamina
ke-56, PT Pertamina EP Cepu (PEPC)
menggelar acara pemberian bibit
pohon secara simbolis kepada Kodim
(Komando Distrik Militer) 0813
sekaligus pembukaan pelatihan untuk
Kader Posyandu dan penyerahan
bantuan sarana Posyandu secara
simbolis. Acara yang berlokasi di
Graha Dolokgede, Desa Dolokgede,
Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten
Bojonegoro ini dihadiri oleh Komandan
Kodim 0813 Letnan Kolonel Infanteri
Parwito, perwakilan Dinas Kesehatan
Kabupaten Bojonegoro, perwakilan Tim
Penggerak PKK Kabupaten Bojonegoro
dan kalangan media massa setempat.
PEPC sendiri diwakili oleh General
Manager Jambaran Tiung Biru, Bob
Wikan Haksara Adibrata, yang turut
memberikan sambutan pembukaan
acara dan sekaligus menyerahkan
secara simbolis bibit pohon kepada
Kodim 0813. Sebanyak 20,000
bibit pohon telah diserahkan PEPC
kepada Kodim 0813 untuk kemudian
didistribusikan ke 20 desa di empat
kecamatan. Kecamatan yang
mendapatkan bibit pohon yaitu
Kecamatan Ngasem, Purwosari, Gayam
dan Tambakrejo. Kemudian 20 desa
tersebut yang mendapatkan bibit
pohon, yaitu Desa Bandungrejo dan
Mediyunan (Kecamatan Ngasem); Desa
Gapluk, Kaliombo, Kuniran, Ngrejeng,
Pelem, Punggur, Purwosari, Tinumpuk
dan Tlatah (Kecamatan Purwosari); Desa
Mojodelik, Gayam, Brabowan, Bonorejo,
Ngraho, Sudu (Kecamatan Gayam); Desa
Kalisumber, Dolokgede dan Malingmati
(Kecamatan Tambakrejo). Bibit pohon
yang diberikan terdiri dari Matoa, Jabon,
Trembesi dan Mahoni. Gerakan ini
untuk mendukung program “Hijaukan
Bumi” yang digalakkan oleh PEPC di
Kabupaten Bojonegoro.
Sementara untuk program yang
bertemakan “Sehatkan Generasi” adalah
berupa bantuan sarana posyandu dan
up skill kader posyandu sendiri, PEPC
bekerja sama dengan PERTA MEDIKA.
Dalam hal ini, PEPC telah memberikan
bantuan berupa dukungan sarana
posyandu yang menjadi standar sebuah
posyandu seperti pantom mamae,
pantom bayi, timbangan bayi, pengukur
tinggi badan anak, timbangan injak,
mainan edukatif dan poster-poster
penyuluhan. Kemudian di hari
berikutnya, tanggal 28-29 Desember
2013, bertempat di lokasi yang sama,
PEPC yang dibantu tim ahli dari PERTA
MEDIKA, memberikan pelatihan untuk
up skill kader Posyandu di sembilan
desa. Desa-desa tersebut adalah
sebagai berikut: Desa Kaliombo, Pelem,
PEPC TUTUP TAHUN 2013 DENGAN PROGRAM HIJAUKAN BUMI SEHATKAN GENERASI
Kalisumber, Dolokgede, Bandungrejo,
Malingmati, Purwosari, Kuniran
dan Gapluk. Masing-masing desa
mengirimkan 1 sampai 2 orang kader
posyandunya untuk dilatih oleh tim dari
PERTA MEDIKA.
Pelatihan ini bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan para
kader posyandu di desa-desa yang
terletak di sekitar wilayah kerja PEPC.
Diharapkan mereka dapat memberikan
penyuluhan yang bermanfaat kepada
para ibu di desanya masing-masing dan
memberikan pelayanan bagi para ibu,
bayi dan balita di posyandunya sesuai
dengan standar Posyandu di Kabupaten
Bojonegoro. Sebanyak lebih kurang
50 peserta dari 9 desa yang mengikuti
pelatihan selama dua hari tersebut.
PEPC berharap kegiatan-kegiatan
ini dapat membantu menggalakkan
program “Hijaukan Bumi dan Sehatkan
Generasi” yang dicanangkan oleh
PEPC untuk wilayah operasionalnya di
Bojonegoro.
PEPC Newsedisi 0112
KUNJUNGAN KE PABRIK CRA LINED PIPE
Mesin untuk melakukan ekspansi pipa. Air bertekanan ribuan ton diinjeksikan dari dalam agar pipa dapat saling menjepit dengan kuat.
Pada pertengahan Oktober 2013
lalu, tim PEPC (Pertamina EP
Cepu) bersama dengan EMDC
(Exxon Mobil Development Company)
melakukan kunjungan ke beberapa
pabrik produksi CRA (Corrosion Resistant
Alloys) lined pipe di Dubai dan Jerman.
CRA lined pipe ini rencananya akan
digunakan sebagai gathering line, yaitu
pipa transportasi gas dari sumur ke
fasilitas pengolahan. Ada total 4 pabrik
yang dikunjungi, Proclad di Dubai, dan
sisanya yaitu Butting, Berghrohr, dan
Sosta di Jerman. Catatan sedikit, Sosta
bukanlah pabrik CRA lined pipe, tetapi
hanya memproduksi lapisan material
tahan korosi saja.
CRA lined pipe adalah pipa dengan dua
lapisan material, bagian luarnya adalah
material pipa baja biasa, lalu lapisan
tipis material tahan korosi di bagian
dalamnya. Aplikasi dari CRA lined pipe
ini sangat penting karena gas yang
akan mengalir dari sumur Jambaran -
Tiung Biru mengandung unsur yang
sangat korosif dan beracun seperti H2S
dan CO2 dengan kadar yang cukup
signifikan. Adanya kedua unsur tersebut
tidak memungkinkan penggunaan pipa
baja saja karena resiko terjadi kebocoran
cukup tinggi, apalagi fasilitas produksi
didesain untuk bekerja selama 25 tahun.
Sedangkan jika menggunakan material
tahan korosi semuanya, maka harganya
akan sangat tinggi. CRA lined pipe
adalah solusi yang paling ekonomis
untuk digunakan sebagai gathering
line. Maka itu PEPC dan EMDC merasa
Tampak penampang dari CRA lined pipe, dapat dilihat adanya dua lapisan material yang berbeda. Baja karbon tebal di bagian luar dan material tahan korosi tipis di bagian dalam.
Dua contoh proses pembuatan CRA lined pipe. Kiri dengan bahan baku pipa dan kanan dengan bahan baku pelat.
PEPC News edisi 01 13
perlu untuk mengunjungi pabrik
CRA lined pipe ini untuk melakukan
assessment agar yakin bahwa mereka
dapat membuat CRA lined pipe dengan
kualitas yang baik
Proses manufaktur dari CRA lined pipe
ini sedikit unik karena menggabungkan
dua pipa yang berbeda material.
Ada dua jenis metode yang dapat
digunakan. Pertama adalah dengan
bahan baku sudah dalam bentuk
Contoh mesin pengujian x-ray, pipa di masukkan ke mesin (kiri) atau ruangan (kanan) berpelindung radiasi. Sinar x-ray dengan intensitas tinggi ditembakkan hingga menembus pipa dan tercetak di film untuk dianalisa. Analogi prinsipnya mirip seperti mesin Röntgen untuk melihat patah tulang.
Contoh mesin pengujian ultrasonik, detektor di bagian atas pipa menghasilkan gelombang dengan frekuensi ultrasonik, diantara detektor dan pipa dialiri benda cair sebagai penghantar gelombang. Analogi prinsipnya mirip seperti USG pada ibu hamil.
keunggulan dan kekurangan, tetapi
keduanya dapat diterima secara teknis
Proses assessment sendiri dilakukan
dengan sangat komprehensif, kami
meninjau mulai dari sistem HSE, sistem
manajemen kualitas, dokumentasi,
proses produksi, kapasitas produksi,
dan kontrol kualitas. Proses kontrol
kualitas ini mendapat perhatian lebih,
terutama dari segi pengujian tak rusak.
Pengujian tak rusak adalah salah satu
persyaratan wajib dari kontrol kualitas
untuk memastikan hasil produksi bebas
cacat dengan metode pengujian yang
tidak mempengaruhi sifat mekanis
maupun ketahanan korosi dari produk
jadi. Contoh pengujian tak rusak yang
umum dilakukan manufaktur adalah
ultrasonik, sinar-x, penetrasi pewarna,
dll.
Karena semua berlokasi di luar
Indonesia, kami juga melakukan
assessment terkait aspek komersial
terutama kemampuan mereka
untuk mengerti undang-undang di
Indonesia dan juga maksimalisasi
tingkat komponen dalam negeri. Dari
keseluruhan proses assessment, tentu
kami menemukan beberapa hal yang
masih dapat diperbaiki, tetapi sifatnya
minor. Secara umum, kami mengambil
kesimpulan bahwa semua pabrik yang
dikunjungi dapat melakukan produksi
CRA lined pipe dengan kualitas yang
baik.
pipa dan yang kedua memiliki bahan
baku berbentuk pelat. Untuk metode
pertama proses produksinya cukup
mudah yaitu dengan memasukkan
pipa tahan korosi ke dalam pipa baja,
lalu diberi tekanan tinggi dari bagian
dalam pipa agar terekspansi sehingga
keduanya saling menjepit. Sedangkan
yang kedua adalah dengan meletakkan
pelat baja dan pelat tahan korosi
diatasnya lalu dibentuk menjadi pipa.
Masing - masing metode memiliki
Mesin untuk membentuk pipa dari pelat. Pelat yang sudah dilapis material tahan korosi ditekan di atas cetakan dengan menggunakan pelat baja tebal secara berulang-ulang hingga bentuknya menjadi pipa.
PEPC Newsedisi 0114
PEPC BERIKAN PELATIHAN MICROSOFT OFFICE & INTERNET DI BOJONEGORO
Sebagai rangkaian dari kegiatan
“Smart & Bright with Pertamina
EP Cepu 2013”, pada tanggal 30
dan 31 Oktober 2013, PT Pertamina EP
Cepu (PEPC) memberikan pelatihan
Trainer on Trainer (TOT) kepada 45 guru-
guru dan Kepala Sekolah SMP Negeri
1 Tambakrejo. Aji Kalimasada, dari
Departemen IT PEPC bersama PR & CSR
Manager, bapak Abdul Malik, datang
mengunjungi SMP Negeri 1 Tambakrejo
untuk memberikan pelatihan singkat
mengenai pengenalan dasar Microsoft
Office terutama program Powerpoint
dan Excel serta pengenalan dasar-dasar
internet.
Diharapkan setelah mendapatkan
pelatihan singkat ini, para guru di SMP
Negeri 1 Tambakrejo dapat memberikan
pelatihan yang sama kepada murid-
muridnya dengan menggunakan
fasilitas laboratorium komputer
yang sudah diberikan oleh PEPC dan
diresmikan oleh Direktur Utama PEPC,
Bapak Amril Thaib Mandailing, pada
tanggal 26 September 2013 yang lalu.
Paket bantuan Laboratorium Komputer
untuk SMP Negeri 1 Tambakrejo terdiri
dari 15 (lima belas) unit desktop PC,
1 (satu) unit LCD Projector, 1 (satu)
unit Printer, 40 (empat puluh) set
meja & kursi komputer siswa, 1 (satu)
set meja dan kursi guru/instruktur,
1 (satu) set alat tulis berupa papan
tulis (whiteboard) & 2 spidol beserta
penghapus dan 1 (satu) unit Air
Conditioner.
Pertamina EP Cepu sebagai perusahaan
yang berdiri di tengah-tengah
Masyarakat, memiliki tanggung
jawab sosial yang meliputi pilar-pilar
diantaranya Pendidikan, Kesehatan
Masyarakat, Lingkungan, Pemberdayaan
Masyarakat, dan Infrastruktur. Bantuan
fasilitas laboratorium komputer dan
pelatihan TOT mengenai pengenalan
dasar Microsoft Office dan internet ini
merupakan suatu bentuk dukungan
bagi peningkatan kualitas pendidikan
terutama di bidang teknologi komputer.
Satuan Kerja Khusus Pelaksanaan
Kegiatan Usaha Hulu Minyak
dan Gas Bumi (SKK Migas)
bersama Kontraktor Kontrak Kerja
Sama (KKKS) yang beroperasi di
Bojonegoro menyerahkan bantuan
untuk korban bencana banjir yang
melanda Kabupaten Bojonegoro pada
pertengahan Desember 2013 lalu.
Bantuan yang diberikan diantaranya,
dari SKK Migas sebanyak 16 terpal,
Pertamina EP Cepu (PEPC) sebanyak 20
lembar terpal, Mobil Cepu Ltd. (MCL)
berupa 400 paket sembako, Joint
Operating Body - Pertamina Petrochina
East Java (JOB PPEJ) berupa 50 terpal,
dan Pertamina EP Asset 4 berupa 300
paket sembako. Bantuan dari seluruh
Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS)
yang beroperasi di Bojonegoro tersebut
diserahkan secara simbolis, melalui
Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Bojonegoro.
SKK-MIGAS DAN KKKS DI BLOK CEPU BANTU KORBAN BANJIR BOJONEGORO
PEPC News edisi 01 15
Scuba diving adalah olah raga menyelam dengan menggunakan alat bantu tabung
pernafasan dibawah air yang disebut SCUBA (Self Container Underwater Breathing Apparatus). Dengan bantuan alat ini maka manusia dapat bernafas seperti biasa meskipun berada dibawah permukaan air.
Standard perlengkapan pernafasan dibawah permukaan air ini terdiri dari unit pengapung buoyancy compensator device (BCD) beserta tabung aluminium yang berisi udara pernafasan dengan tekanan sekitar 300 bar, masker, kaki katak (fins), pakaian selam (wet suit) dan pemberat. Semua perlengkapan diatas diciptakan agar penyelam dapat bergerak dengan nyaman sesuai dengan teknik ketrampilan yang dimiliki.
Seseorang akan diakui sebagai penyelam yang aman dan bersertifikat apabila yang bersangkutan telah melalui 3 (tiga) session yaitu session dikolam renang selama 2 pertemuan, session dilaut lepas (open water) selama 2 hari, dan terakhir session ujian tertulis. Ketrampilan pertama yang dilatih didalam session di kolam adalah masker cleaning atau membersihkan masker akibat embun/uap air dengan cara memasukan
air kedalam masker kemudian mengoyang-goyangkan sampai embun tadi hilang dan mengeringkan air yang ada didalam masker tersebut dengan cara menghembuskan udara lewat hidung. Ketrampilan kedua fins pivoting yaitu cara melayang didasar kolam dengan tumpuan tetap di ujung kaki katak, caranya dengan memasukan sedikit udara kedalam BCD agar badan melayang, selanjutnya menghembuskan dan menarik nafas panjang agar badan turun dan naik tetapi kaki katak tetap bertumpu didasar kolam. Ketrampilan ketiga adalah melepas pipa pernafasan mulut (mouth piece) beberapa detik dengan tetap melepaskan gelembung udara lewat mulut. Ketrampilan keempat adalah berlatih menggunakan kaki katak mengelilingi kolam dengan gerakan yang efisien dan tidak menguras tenaga. Ketiga ketrampilan pertama dimaksudkan untuk mempersiapkan penyelam menghadapi keadaan darurat
Di session open water diving semua calon penyelam harus mempraktekan semua ketrampilan yang telah didapatkan sebelumnya untuk digunakan dilaut lepas. Materi session open water dihari pertama terdiri dari snorkeling, diikuti 3 penyelaman dengan variasi kedalaman maksimum: 12.8 meter, 15.7 meter, dan 21 mter.
Berhubung sessi ini sudah berada dialam sebenarnya maka untuk perencanaan penyelaman digunakan Tabel 1 Doppler No –Decompression Limits berdasarkan US Navy Dive.
Tujuan dari penggunaan tabel ini untuk mengontrol berapa lama total waktu didalam air yang diijinkan didalam suatu penyelaman yang berkelanjutan dimana tergantung kedalaman yang dicapai dan lama waktu jeddah untuk istirahat dari satu penyelaman ke penyelaman berikutnya. Hari kedua ditandai dengan acara wreck diving yaitu melihat bagian dari kapal barang yang tenggelam di lokasi Papa Theo, Dokumentasi wreck diving dapat dilihat di i-share nya pak Koko Prihantoro dimana banyak ditampilkan aspek rekreasinya. Ujian tertulis merupakan sessi penutup dimana isinya mereview apa yang telah dipraktekan sebelumnya.
Penyerahan sertifikat tanda lulus sebagai open water diver merupakan titik awal bagi scuba diver untuk menjelajahi dan menikmati keindahan bawah laut.REFERENSI• DiveRepublic,OpenWaterDiver
Manual, Scuba Schools International, Indonesia
• ScubaDiving-Wikipedia,thefreeencyclopedia
TAHAPAN YANG HARUS DIIKUTI AGAR SCUBA DIVING MENJADI OLAHRAGA YANG MENYENANGKAN
1
2
3
oleh: Hardjo Basuki Soenandar
Foto 1. Persiapan untuk Open Water Diving- Pulau Sepa
Foto 2. Pemandangan disekitar PapaTheo Wreck- Pulau Sepa
Foto 3. Hasil sessi kolam 5 meter-Kolam Renang Pertamina Simprug.