Bab 2 Bau - Pep Rad Grk

29
IV-1 BAB II Profil Baseline Emisi Gas Rumah Kaca Provinsi Jawa Barat dalam Skenario Business as Usual (BAU) 2.1. Umum Mengacu pada Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan (PEP) Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK), sektor yang berkaitan dengan emisi gas rumah kaca dibagi menjadi lima kelompok besar, yaitu (1) kehutanan, (2) pertanian, (3) energi, (4) transportasi, dan (5) pengelolaan limbah. Dengan pertimbangan tersebut maka pembahasan skanario baseline emisi gas rumah kaca di Jawa Barat dikategorikan pada lima aspek tersebut. Skenario baseline dapat didefinisikan sebagai skenario yang memberikan penjelasan konsisten mengenai bagaimana sistem dapat berevolusi di masa depan tanpa kebijakan mitigasi. Baseline dapat merefleksikan pengembangan business-as-usual (BAU) yang tergantung pada jenis emisi sektoral/target, atau dapat merefleksikan skenario tindakan yang akan dilakukan. 2.2. Kehutanan Penyerapan CO 2 oleh Hutan Perhitungan penyerapan CO 2 dari penggunaan lahan hutan diperkirakan dengan terlebih dahulu menghitung stok karbon. Perkiraan stok karbon dalam perhitungan baseline studi ini adalah stok karbon dari biomassa hutan yang merupakan fungsi dari luas lahan hutan, walaupun sebenarnya parameter untuk inventarisasi stok karbon dalam hutan adalah penambahan stok karbon yang berasal dari organik yang sudah mati dan tanah (tanah organik dan tanah mineral). Hal ini disebabkan keterbatasan data yang dipersyaratkan oleh referensi yang tidak memadai. Tabel 2.1. dan Gambar 2.1. menjelaskan mengenai Perkembangan Luas Hutan Tahun 2003 – 2020 dan Emisi CO 2 yang Dihasilkan.

description

Baseline Emisi Gas Rumah Kaca

Transcript of Bab 2 Bau - Pep Rad Grk

IV-1

BAB IIProfil Baseline Emisi Gas Rumah Kaca ProvinsiJawa Barat dalam Skenario Business as Usual(BAU)

2.1. Umum

Mengacu pada Petunjuk Teknis Pemantauan, Evaluasi, dan Pelaporan (PEP)Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK), sektoryang berkaitan dengan emisi gas rumah kaca dibagi menjadi lima kelompok besar,yaitu (1) kehutanan, (2) pertanian, (3) energi, (4) transportasi, dan (5) pengelolaanlimbah. Dengan pertimbangan tersebut maka pembahasan skanario baseline emisigas rumah kaca di Jawa Barat dikategorikan pada lima aspek tersebut.

Skenario baseline dapat didefinisikan sebagai skenario yang memberikan penjelasankonsisten mengenai bagaimana sistem dapat berevolusi di masa depan tanpakebijakan mitigasi. Baseline dapat merefleksikan pengembangan business-as-usual(BAU) yang tergantung pada jenis emisi sektoral/target, atau dapat merefleksikanskenario tindakan yang akan dilakukan.

2.2. Kehutanan

Penyerapan CO2 oleh Hutan

Perhitungan penyerapan CO2 dari penggunaan lahan hutan diperkirakan denganterlebih dahulu menghitung stok karbon. Perkiraan stok karbon dalam perhitunganbaseline studi ini adalah stok karbon dari biomassa hutan yang merupakan fungsidari luas lahan hutan, walaupun sebenarnya parameter untuk inventarisasi stokkarbon dalam hutan adalah penambahan stok karbon yang berasal dari organikyang sudah mati dan tanah (tanah organik dan tanah mineral). Hal ini disebabkanketerbatasan data yang dipersyaratkan oleh referensi yang tidak memadai.

Tabel 2.1. dan Gambar 2.1. menjelaskan mengenai Perkembangan Luas Hutan Tahun2003 – 2020 dan Emisi CO2 yang Dihasilkan.

IV-2

Tabel 2.1.Perkembangan Luas Hutan Tahun 2003 – 2020 dan Emisi CO2 yang Dihasilkan

Tahun luas hutan(ha)

GW R CF stok karbonton C/tahun

faktoremisi

emisi negative(penyerapan) CO2

ton CO2/tahun1999 1.005.251 13

tond.m/ha.th

untuk asia-insular < 20

y

0,37ton rootd.m/ton

shoot.dm

0,47ton

C/tond.m

8.414.650 stokkarbon

x

(-44/12)

-30.853.718

2000 911.435 7.629.350 -27.974.283

2001 751.176 6.287.869 -23.055.519

2002 849.838 7.113.736 -26.083.698

2003 784.397 6.565.953 -24.075.160

2004 828.699 6.936.791 -25.434.899

2005 764.280 6.397.562 -23.457.727

2006 808.232 6.765.470 -24.806.723

2007 808.246 6.765.585 -24.807.144

2008 816.603 6.835.539 -25.063.642

2009 816.603 6.835.539 -25.063.642

2010 768.386 6.431.928 -23.583.735

2011 758.769 6.351.431 -23.288.580

2012 749.273 6.271.942 -22.997.119

2013 739.896 6.193.447 -22.709.306

2014 730.636 6.115.935 -22.425.095

2015 721.492 6.039.393 -22.144.441

2016 712.462 5.963.809 -21.867.299

2017 703.546 5.889.171 -21.593.626

2018 694.741 5.815.467 -21.323.378

2019 686.046 5.742.685 -21.056.512

2020 677.460 5.670.814 -20.792.986

proyeksi menggunakan metoda eksponensial dengan R = 0.28

pengambilan nilai GW diasumsikan hutan alami dengan usia < 20 tahunSumber : hasil perhitungan (data luas hutan berdasarkan Jawa Barat dalam Angka)

Perhitungan penyerapan CO2 oleh hutan (emisi negatif) dilakukan denganmengambil nilai default dari IPCC tahun 2006 pada kondisi yang sesuai untukIndonesia. Nilai default yang digunakan adalah nilai Gw (average annual aboveground-biomass ground), yaitu 13 ton d.m/ha.th untuk asia-insular < 20 y; nilai R(rasio antara below ground biomass - above ground biomass), yaitu 0,37 ton rootd.m/ton shoot.dm; dan nilai CF (fraksi karbon dari above ground biomass), yaitu0,47 tonC/ton d.m.

Angka emisi CO2 dari penggunaan lahan hutan bernilai negatif dikarenakan hutanmenyerap CO2.

IV-3

Gambar 2.1.a. Perkembangan Luas Hutan Tahun 2003 – 2020

Proyeksi sampai tahun 2020 menunjukkan luas hutan mengalami penurunan 12%terhadap luas hutan tahun 2011. Seiring dengan penurunan luas lahan hutan, makapenyerapan CO2 mengalami penurunan sebanyak 12%. Pada akhir tahun proyeksi,penyerapan CO2 hanya sebesar 20.792.986 ton dari kondisi semula pada tahun 2011sebesar 23.288.580,08 ton.

Gambar 2.1.b. Emisi Negatif (Penyerapan) CO2 yang Dihasilkan

Emisi CO2 dari sektor Landbase

Emisi CO2 dari sektor landbase dihasilkan dari aktivitas perubahan lahan yangmenjadi pengurang dari besaran penyerapan CO2 dari stok karbon. Emisi CO2 yangDihasilkan dari Sektor Guna Lahan (landbase) Kehutanan disajikan pada Tabel 2.2.

0

200.000

400.000

600.000

800.000

1.000.000

1.200.000

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

Luas

hut

an (h

a)

Tahun

-35.000.000

-30.000.000

-25.000.000

-20.000.000

-15.000.000

-10.000.000

-5.000.000

0

1999

2001

2003

2005

2007

2009

2011

2013

2015

2017

2019

Emisi

CO

2 (t

on)

tahun

IV-4

Tabel 2.2.Emisi CO2 yang Dihasilkan dari Sektor Guna Lahan dan Kehutanan

Tahun

Emisi negatif CO2

BAU (ton CO2 eq)(Penyerapan)

Emisi positif CO2 BAU(ton CO2 eq) *)

Emisi CO2 dari sektorLandbase (ton CO2 eq)

2010 -23.583.734,80 3.718.405,00 -19.865.329,802015 -22.144.440,95 3.718.405,00 -18.426.035,95

2020 -20.792.985,90 3.718.405,00 -17.074.580,90Sumber: hasil perhitungan (Tabel 2.5.)

Emisi CO2 yang Dihasilkan dari Sektor Guna Lahan (landbase) Kehutanan secaragrafis disajikan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.2.. Emisi CO2 yang Dihasilkan dari Sektor Landbase Kehutanan

2.3 Pertanian

Pertanian padi terutama yang selalu tergenang merupakan sumber dari tiga macamGRK yaitu karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrogen oksida (N2O).Karbondioksida merupakan komponen terbesar yang diemisikan dari lahanpertanian. CO2 dihasilkan terutama akibat pemakaian pupuk urea.

Konsumsi Pupuk Urea dan Prediksi Jumlah Emisi CO2 dari Pemakaian Pupuk tahun2003-2020 dapat dilihat pada Tabel 2.3. Pada tabel dan gambar tersebut dapatdilihat bahwa terjadi penurunan pemakaian pupuk urea.

-3000000

-2500000

-2000000

-1500000

-1000000

-5000000

0

2000 2005 2010 2015 2020

Emisi

CO

2 da

ri hu

tan

(ton

)

Tahun

IV-5

Tabel 2.3. Konsumsi Pupuk Urea dan Prediksi Jumlah Emisi CO2 Dari PemakaianPupuk tahun 2003-2020

Tahun Konsumsi Urea (ton)*) Faktor Emisi Emisi CO2

(ton CO2 eq)2003 782.850 0,2 ton CO2/

konsumsipupuk urea

0,2 ton CO2/konsumsi

pupuk urea

156.5702004 749.000 149.8002005 677.140 135.4282006 709.310 141.8622007 700.350 140.0702008 665.100 133.0202009 646.920 129.3842010 629.230 125.8462011 612.030 122.4062012 595.300 119.0602013 579.030 115.8062014 563.200 112.6402015 547.800 109.5602016 532.830 106.5662017 518.260 103.6522018 504.100 100.8202019 490.320 98.0642020 476.910 95.382

Sumber : Hasil perhitungan

Gambar 2.3. menjelaskan bahwa terjadi penurunan konsumsi pupuk urea yangdiikuti dengan penurunan konsentrasi CO2 yang diemisikan. Hal ini dapat terjadikarena :

- Sistem SRI (System of Rice Intencification) yang banyak diimplementasikan. SRImerupakan terobosan budidaya padi dengan cara mengubah pengelolaantanaman, tanah, air dan unsur hara. Dalam hal penggunaan pupuk bisamenghemat hingga 50 persen.- Terjadi kecenderungan trend peralihan pupuk kimia ke pupuk organik.Penurunan emisi CO2 dari pemakaian pupuk yang terjadi pada akhir tahunproyeksi terhadap tahun 2011 adalah 28,33 %.

IV-6

Gambar 2.3. Emisi CH4 dari Pemakaian Pupuk 2003-2020

Luas panen sawah dan Prediksi Jumlah Emisi CH4 yang dihasilkan pada tahun 2003-2020dapat dilihat pada Tabel 2.4. Pada gambar dan tabel tersebut dapat dilihat bahwa luaspanen sawah dan emisi CH4 dari tahun 2011 sampai dengan 2020 meningkat sebanyak45.25 %. Hal ini dikarenakan frekuensi panen yang meningkat seiring dengan programintensifikasi lahan pertanian, walaupun luas sawah yang sebenarnya di Jawa Baratmengalami penurunan. Seiring dengan peningkatan luas panen, emisi CH4 meningkatpula.

0,00

20.000,00

40.000,00

60.000,00

80.000,00

100.000,00

120.000,00

140.000,00

160.000,00

180.000,00

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

Emisi

CO

2 da

ri pe

mak

aian

pup

uk(t

on C

O2

eq)

tahun

IV-7

Tabel 2.4.Luas Panen Sawah dan Prediksi Jumlah Emisi CH4 yang dihasilkan pada Tahun 2003-2020

Tahun Luas Panen (hektar) faktor emisi CH4 Emisi CH4

(ton CO2 eq)2003 944.042 1,3 ton CH4/ha lahan

sawah *)1.227.255

2004 773.149 1.005.0942005 917.725 1.193.0432006 1.798.260 2.337.7382007 1.829.085 2.377.8112008 1.803.628 2.344.7162009 1.825.346 2.372.9502010 2.283.075 2.967.9982011 2.513.223 3.267.1902012 2.743.256,518 3.566.2332013 2.973.175,617 3.865.1282014 3.202.980,528 4.163.8752015 3.432.671,363 4.462.4732016 3.662.248,236 4.760.9232017 3.891.711,26 5.059.2252018 4.121.060,548 5.357.3792019 4.350.296,212 5.655.3852020 4.579.418,364 5.953.244

*) standar IPCC, 2006Proyeksi menggunakan metoda logaritmik dgn R2 = 0,89Sumber : Hasil perhitungan

Prediksi Emisi CH4 dari Pemanenan Sawah Tahun 2003-2020 disajikan pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Prediksi Emisi CH4 dari Pemanenan Sawah Tahun 2003-2020

0

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

6.000.000

7.000.000

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

emisi

CH 4

(ton

CO

2eq

)

tahun

IV-8

2.4. Peternakan

Proses fermentasi yang berlangsung di dalam lambung ternak seperti sapi, kerbau,kuda, kambing, dan domba akan menghasilkan gas metan (CH4). Gas metan jugaakan dihasilkan melalui proses dekomposisi kotoran ternak yang berlangsungsecara anaerobik atau ketika proses perabukan dengan menggunakan pupukkandang. Populasi ternak yang masuk dalam kategori penghasil gas metan cukupbesar terdiri dari kambing, sapi potong, domba, babi, kerbau, kuda, dan sapi perah.Seiring dengan perkembangan jumlah ternak, dapat dilihat bahwa emisi dari sapiperah mengalami penurunan dari tahun ke tahun sedangkan emisi dari kudamengalami kenaikan.

Gambar 2.5 dan Tabel 2.5. menjelaskan perkiraan emisi CH4 dari ternak tahun 1999-2020.

Gambar 2.5. Perkiraan Emisi Gas CH4 dari Hewan Ternak Tahun 1999-2020

Pada gambar dan tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 sampai dengantahun 2020, emisi CH4 menurun sebanyak 25,9 %.

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

14000000

16000000

18000000

2000 2002 2004 2006 2008 2010 2012 2014 2016 2018 2020

Emis

i gas

CH4

(ton

CO

2eq)

Tahun

Babi

Domba

Kambing

Kuda

Kerbau

SapiPerahSapipotong

II-9

Tabel 2.5Populasi Hewan Ternak (ribu ekor) dan Perkiraan Emisi CH4 Tahun 1999-2020

Tahun

Sapi Potong Sapi Perah Kerbau Kuda

Jumlah Emisi CH4(kotoran)

Emisi CH4(FermentasiPencernaan)

Jumlah Emisi CH4(kotoran)

Emisi CH4(FermentasiPencernaan)

Jumlah Emisi CH4(kotoran)

Emisi CH4(FermentasiPencernaan

)

Jumlah Emisi CH4(kotoran)

Emisi CH4(FermentasiPencernaan)

(ton CO2eq) (ton CO2eq) (ton CO2eq) (ton CO2eq)

1999 157.266 3.303 155.222 67.429 43.896 86.377 319.072 13.401.024 368.528 10.882 500 4.113

2000 184.928 3.883 182.524 84.785 55.195 108.610 307.173 12.901.266 354.785 6.677 307 2.524

2001 189.168 3.973 186.709 88.668 57.723 113.584 148.428 6.233.976 171.434 11.747 540 4.440

2002 205.843 4.323 203.167 91.219 59.384 116.852 148.778 6.248.676 171.839 11.963 550 4.522

2003 223.818 4.700 220.908 95.513 62.179 122.352 146.769 6.164.298 169.518 12.125 558 4.583

2004 232.949 4.892 229.921 98.958 64.422 126.765 149.960 6.298.320 173.204 14.242 655 5.383

2005 234.948 4.934 231.894 92.755 60.384 118.819 147.157 6.180.594 169.966 12.569 578 4.751

2006 254.237 5.339 250.932 97.367 63.386 124.727 149.444 6.276.648 172.608 15.555 715 5.880

2007 272.264 5.718 268.725 103.489 67.371 132.569 149.030 6.259.260 172.130 15.755 725 5.955

2008 295.554 6.207 291.712 111.250 72.424 142.511 145.847 6.125.574 168.453 13.717 631 5.185

2009 310.981 6.531 306.938 117.839 76.713 150.952 142.502 5.985.084 164.590 13.757 633 5.200

2010 331.833 6.968 327.519 117.833 76.709 150.944 115.558 4.853.435 133.469 16.027 737 6.058

2011 353.147 7.416 348.556 121.565 79.139 155.725 108.447 4.554.782 125.256 16.593 763 6.272

2012 375.830 7.892 370.944 125.296 81.568 160.504 101.774 4.274.506 117.549 17.158 789 6.486

2013 399.970 8.399 394.770 129.025 83.995 165.281 95.511 4.011.477 110.316 17.723 815 6.699

2014 425.660 8.939 420.126 132.752 86.422 170.056 89.634 3.764.633 103.527 18.289 841 6.913

2015 453.000 9.513 447.111 136.477 88.847 174.828 84.119 3.532.978 97.157 18.854 867 7.127

2016 482.097 10.124 475.830 140.201 91.271 179.597 78.942 3.315.579 91.178 19.419 893 7.341

2017 513.062 10.774 506.393 143.922 93.693 184.365 74.085 3.111.556 85.568 19.985 919 7.554

2018 546.017 11.466 538.919 147.642 96.115 189.129 69.526 2.920.089 80.302 20.550 945 7.768

2019 581.088 12.203 573.534 151.360 98.535 193.892 65.248 2.740.403 75.361 21.115 971 7.982

2020 618.412 12.987 610.372 155.076 100.954 198.652 61.233 2.571.774 70.724 21.681 997 8.195

II-10

Lanjutan Tabel 2.5.Populasi Hewan Ternak (ribu ekor) dan Perkiraan Emisi CH4 Tahun 1999-2020 (lanjutan)

Tahun

Kambing Domba Babi TOTAL CH4dari

peternakan(ton CO2eq)

Jumlah Emisi CH4(kotoran)

Emisi CH4(FermentasiPencernaan)

Jumlah Emisi CH4(kotoran)

Emisi CH4(FermentasiPencernaan)

Jumlah Emisi CH4(kotoran)

Emisi CH4(FermentasiPencernaan)

(ton CO2eq) (ton CO2eq) (ton CO2eq)

1999 1.515.956 6.367 159.175 3.365.480 15.549 353.375 11.136 1.637 234 14.599.300

2000 1.786.743 7.504 187.608 3.347.170 15.464 351.453 14.527 2.135 305 14.173.563

2001 823.402 3.458 86.457 3.106.590 14.352 326.192 10.772 1.583 226 7.204.648

2002 878.043 3.688 92.195 3.162.234 14.610 332.035 9.702 1.426 204 7.253.468

2003 840.366 3.530 88.238 3.288.885 15.195 345.333 11.207 1.647 235 7.203.275

2004 1.144.102 4.805 120.131 3.529.456 16.306 370.593 8.092 1.190 170 7.416.756

2005 999.567 4.198 104.955 3.737.803 17.269 392.469 9.057 1.331 190 7.292.332

2006 1.148.547 4.824 120.597 4.221.806 19.505 443.290 12.487 1.836 262 7.490.548

2007 1.294.453 5.437 135.918 4.605.417 21.277 483.569 7.043 1.035 148 7.559.836

2008 1.431.012 6.010 150.256 5.311.836 24.541 557.743 4.773 702 100 7.552.048

2009 1.615.002 6.783 169.575 5.817.834 26.878 610.873 8.146 1.197 171 7.512.118

2010 1.289.872 5.417 135.437 5.502.742 25.423 577.788 6.355 934 133 6.300.972

2011 1.300.651 5.463 136.568 5.836.171 26.963 612.798 5.794 852 122 6.060.675

2012 1.311.430 5.508 137.700 6.189.803 28.597 649.929 5.232 769 110 5.842.851

2013 1.322.209 5.553 138.832 6.564.863 30.330 689.311 4.671 687 98 5.646.563

2014 1.332.987 5.599 139.964 6.962.649 32.167 731.078 4.110 604 86 5.470.955

2015 1.343.766 5.644 141.095 7.384.537 34.117 775.376 3.549 522 75 5.315.256

2016 1.354.545 5.689 142.227 7.831.990 36.184 822.359 2.987 439 63 5.178.773

2017 1.365.324 5.734 143.359 8.306.555 38.376 872.188 2.426 357 51 5.060.888

2018 1.376.103 5.780 144.491 8.809.875 40.702 925.037 1.865 274 39 4.961.056

2019 1.386.881 5.825 145.623 9.343.694 43.168 981.088 1.304 192 27 4.878.803

2020 1.397.660 5.870 146.754 9.909.857 45.784 1.040.535 743 109 16 4.813.723

II-11

Gambar 2.6 dan Tabel 2.6 menjelaskan perkiraan emisi CH4 dari unggas tahun 1999-2020.

Tabel 2.6Populasi Unggas dan Perkiraan Emisi CH4 Tahun 1999-2020

Tahun

Ayam kampung(buras) Ayam Petelur Ayam Pedaging (raspotong) Itik

jumlah emisiCH4 (tonCO2eq)

Jumlah (ribu ekor) Emisi CH4(ton CO2eq)

Jumlah(ribu ekor)

Emisi CH4(ton CO2eq) Jumlah (ribu ekor)

Emisi CH4(ton

CO2eq)

Jumlah(ribu ekor)

Emisi CH4 (tonCO2eq)

1999 32.970.405 13.847.570 32.970.405 20.771.355 32.970.405 13.847.570 3.921.837 2.470.757 50.937.253

2000 31.013.387 13.025.623 12.398.300 7.810.929 32.695.017 13.731.907 4.198.417 2.645.003 37.213.461

2001 24.687.103 10.368.583 8.157.942 5.139.503 29.924.822 12.568.425 4.603.808 2.900.399 30.976.911

2002 30.273.580 12.714.904 8.588.803 5.410.946 44.963.062 18.884.486 4.293.637 2.704.991 39.715.327

2003 31.334.784 13.160.609 8.446.457 5.321.268 48.358.476 20.310.560 4.952.223 3.119.900 41.912.338

2004 30.779.120 12.927.230 9.720.685 6.124.032 328.015.536 137.766.525 4.880.019 3.074.412 159.892.199

2005 31.043.932 13.038.451 10.171.904 6.408.300 58.770.837 24.683.752 5.335.872 3.361.599 47.492.102

2006 29.319.161 12.314.048 10.082.905 6.352.230 57.325.682 24.076.786 5.296.757 3.336.957 46.080.021

2007 27.729.274 11.646.295 11.462.744 7.221.529 58.084.470 24.395.477 6.534.753 4.116.894 47.380.196

2008 27.761.015 11.659.626 10.303.478 6.491.191 69.562.266 29.216.152 7.962.095 5.016.120 52.383.089

2009 28.371.910 11.916.202 10.501.767 6.616.113 73.088.485 30.697.164 8.213.920 5.174.770 54.404.249

2010 27.985.326 11.753.837 8.440.933 5.317.788 101.305.875 42.548.467 8.817.550 5.555.056 65.175.148

2011 27.721.007 11.642.823 8.070.709 5.084.546 105.557.474 44.334.139 9.465.539 5.963.290 67.024.798

2012 27.456.687 11.531.809 7.716.723 4.861.535 109.809.074 46.119.811 10.161.149 6.401.524 68.914.678

2013 27.192.368 11.420.794 7.378.263 4.648.306 114.060.673 47.905.483 10.907.877 6.871.963 70.846.545

2014 26.928.048 11.309.780 7.054.648 4.444.428 118.312.273 49.691.155 11.709.482 7.376.974 72.822.337

2015 26.663.729 11.198.766 6.745.227 4.249.493 122.563.872 51.476.826 12.569.996 7.919.097 74.844.183

2016 26.399.409 11.087.752 6.449.378 4.063.108 126.815.472 53.262.498 13.493.747 8.501.061 76.914.419

2017 26.135.090 10.976.738 6.166.504 3.884.898 131.067.071 55.048.170 14.485.384 9.125.792 79.035.597

2018 25.870.770 10.865.724 5.896.038 3.714.504 135.318.670 56.833.842 15.549.895 9.796.434 81.210.503

2019 25.606.451 10.754.709 5.637.434 3.551.584 139.570.270 58.619.513 16.692.635 10.516.360 83.442.167

2020 25.342.132 10.643.695 5.390.173 3.395.809 143.821.869 60.405.185 17.919.354 11.289.193 85.733.882

II-12

Pada gambar dan tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2020, emisi CH4 mengalami kenaikansebanyak 21,82 %.

Gambar 2.6. Perkiraan Emisi CH4 dari Populasi Unggas Tahun 1999-2020

0

20.000.000

40.000.000

60.000.000

80.000.000

100.000.000

120.000.000

140.000.000

160.000.000

180.000.000

1999

2001

2003

2005

2007

2009

2011

2013

2015

2017

2019

emisi

CH4

(ton

CO

2eq)

Tahun

Itik

ayam pedaging

ayam patelur

ayam kampung

II-13

2.4. Energi

Proyeksi kebutuhan energi Jawa Barat untuk perhitungan emisi dari sektor energidiadopsi dari Perencanaan Energi Daerah yang dikeluarkan oleh PUSDATIM KementerianESDM tahun 2008 yang menganalisis kebutuhan energi di Jawa Barat sampai dengantahun 2030.

2.4.1. Energi Sektor Rumah Tangga

Menurut jenis bahan bakar yang digunakan, pada tahun 2007 biomasa (kayu bakar)paling banyak digunakan oleh rumah tangga dan pada urutan berikutnya adalah minyaktanah dan LPG. Dibandingkan dengan tahun 2006, konsumsi minyak tanah cenderungmenurun dan konsumsi gas/LPG cenderung meningkat.

Perkiraan Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Rumah Tangga, 2001 – 2020 dapat dilihat padaGambar 2.7. dan Tabel 2.7. Emisi CO2 yang dihasilkan dari konsumsi energi sektor rumahtangga ini diperkirakan rata-rata mencapai 178 juta ton per tahun dan kontribusi terbesarberasal dari penggunaan biomasa.

Dari Tabel 2.7. dapat dilihat bahwa konsumsi energi rumah tangga terbesar di Jawa Baratadalah biomassa (kayu bakar), menyusul minyak tanah, dan gas.

Tabel 2.7Konsumsi Energi Rumah Tangga menurut Jenis Bahan Bakar (SBM) tahun 2001-

2020 dan Prediksi Emisi CO2 yang dihasilkannya

Tahun

GAS Minyak tanah Kayu BakarTotal Emisi CO2Rumah Tangga(ton CO2eq)

konsumsiGas/LPG (SBM)

EMISI CO2(ton CO2eq)

konsumsiminyak tanah(SBM)

EMISI CO2(ton CO2eq)

Konsumsi KayuBakar (SBM)

EMISI CO2 (tonCO2eq)

2010 7.900.000,00 3.050.260,31 3.500.000,00 1.539.846,35 32.734.850,29 22.434.109,48 27.024.216,142015 13.600.000,00 5.251.081,04 1.500.000,00 659.934,15 37.735.478,74 25.861.180,17 31.772.195,36

15.000.000,00 5.791.633,50 1.750.000,00 769.923,18 43.500.011,25 29.811.775,71 36.373.332,38

Sumber:- data konsumsi gas dan minyak tanah dari Perencanaan Energi Daerah yang dikeluarkan oleh PUSDATIM

Kementerian ESDM, 2008- data konsumsi kayu bakar merupakan olahan dari data dasar Kementerian Lingkungan Hidup, 2009

II-14

Gambar 2.7. dan Tabel 2.7. menjelaskan bahwa dalam Perkiraan Emisi CO2 dari KonsumsiEnergi Rumah Tangga, 2001 – 2010, kayu bakar sangat mendominasi kontribusi emisi CO2.Hal ini dikarenakan selain konsumsi kayu bakar paling tinggi, faktor emisi CO2 nya punpaling tinggi (lihat Tabel 4.19.).

Gambar 2.7. Perkiraan Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Rumah Tangga, Tahun 2001 -2020

2.4.2. Energi Sektor Industri

Sektor industri merupakan pengguna energi terbesar kedua setelah sektor rumahtangga. Jenis bahan bakar utama yang digunakan sektor industri ini adalah solar,batubara, dan gas.

Perkiraan Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Sektor Industri menurut Jenis Bahan Bakartahun 2001 – 2020 disajikan pada Gambar 2.8.

0,00

5.000.000,00

10.000.000,00

15.000.000,00

20.000.000,00

25.000.000,00

30.000.000,00

35.000.000,00

40.000.000,00

2010 2015 2020

Emisi

CO

2 En

ergi

Rum

ah T

angg

a (t

onCO

2eq)

tahun

kayu bakar

minyak tanah

gas

II-15

Gambar 2.8. Perkiraan Emisi CO2 dari Konsumsi Energi Sektor Industri menurut Jenis BahanBakar, 2001 - 2020

Konsumsi solar untuk industri meningkat tajam. Pada tahun 2020 perkiraan konsumsisolar untuk industri tercatat mencapai 2 juta SBM. Peningkatan kontribusi gas CO2 padatahun 2020 diperkirakan akan meningkat 93,96 % dari kontribusi emisi CO2 pada tahun2011. Perkiraan Konsumsi Energi Industri (ribu SBM) dan Emisi CO2 yang DihasilkannyaBerdasarkan Jenis Bahan Bakar, 2003 – 2020 disajikan pada Tabel 2.8

Tabel 2.8.Perkiraan Konsumsi Energi Industri (ribu SBM) dan Emisi CO2 yang Dihasilkannya Berdasarkan

Jenis Bahan Bakar, 2003 – 2020SOLAR MINYAK TANAH BATU BARA

TahunKonsumsi Solar(SBM)

EMISI CO2 (ton)KonsuksiMinyak Tanah(SBM)

EMISI CO2

(ton)

KonsumsiBatubara(SBM)

EMISI CO2 (ton)

2010 13.100.000 5.939.774,49 300.000 131.986,83 14.900.000 8.624.975,26

2015 19.700.000 8.932.332,63 500.000 219.978,05 22.400.000 12.966.405,76

2020 29.600.000 13.421.169,84 700.000 307.969,27 33.700.000 19.507.494,38

Lanjutan Tabel 2.8.NATURAL GAS LPG RESIDUAL FUEL OIL

Total emisi CO2dari EnergiIndustri

TahunKonsumsiNatural Gas(SBM)

EMISI CO2

(ton)KonsumsiLPG (SBM)

EMISI CO2

(ton)

KonsumsiResidual Fuel

Oil (SBM)

EMISI CO2(ton)

2010 17.500.000 6.756.905,75 1.200.000 463.330,68 4.600.000 2.023.798,06 23.940.771,072015 26.300.000 10.154.664,07 1.800.000 694.996,02 7.000.000 3.079.692,70 36.048.069,232020 39.500.000 15.251.301,55 2.700.000 1.042.494,03 10.500.000 4.619.539,05 54.149.968,12Sumber:- data konsumsi gas dan minyak tanah dari Perencanaan Energi Daerah yang dikeluarkan oleh PUSDATIM

Kementerian ESDM, 2008- data konsumsi kayu bakar merupakan olahan dari data dasar Kementerian Lingkungan Hidup, 2009

0,00

10.000.000,00

20.000.000,00

30.000.000,00

40.000.000,00

50.000.000,00

60.000.000,00

201 0 201 5 202 0

Emis

i CO

2 e

nerg

i ind

ustr

i (to

nCO

2eq)

Tahun

Residual FuelOilLPG

Natural Gas

II-16

2.4.3. Energi Sektor Komersial

Sektor komersial memberikan kontribusi emisi CO2-eq relatif sedikit dibandingkandengan sektor transportasi, rumah tangga, dan industri. Walaupun demikian Data dariKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwa totalkonsumsi energi di sektor ini terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahan bakarterbanyak digunakan adalah minyak tanah dan solar. Perkiraan Emisi CO2 dari SektorKomersial, 2000 – 2020 disajikan pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9. Perkiraan Emisi CO2 dari Sektor Komersial, 2000 – 2020

2.5. Transportasi

Data dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menunjukkan bahwatotal konsumsi energi di sektor transportasi terus meningkat dari tahun ke tahun. EmisiCO2 yang dihasilkan dari sektor transportasi juga meningkat.

Perhitungan emisi CO2 dilakukan berdasarkan jumlah kendaraan rata-rata dan perilakukonsumsi BBM hasil riset Kementerian ESDM. Perkiraan Jumlah Kendaraan dan EmisiCO2 (ribu ton) dari Kendaraan Bermotor (2000-2012) digambarkan pada Gambar 2.10. danTabel 2.9.

0,00

2.000.000,00

4.000.000,00

6.000.000,00

8.000.000,00

10.000.000,00

12.000.000,00

14.000.000,00

16.000.000,00

18.000.000,0020

10

2015

2020

Emis

i CO

2 e

nerg

i Kom

ersi

al(t

on C

O2e

q)

Tahun

Residual FuelOil

LPG

II-17

Gambar 2.10. Perkiraan Emisi CO2 dari Sektor Transportasi, 2000 – 2020

Konsumsi solar mendominasi pemakaian bahan bakar untuk kendaraan bermotor,berdasarkan hasil proyeksinya, kebutuhan akan solar akan meningkat tajam untuk tahun2012. Gambar 2.9. dan Tabel 2.9. menjelaskan bahwa dalam Perkiraan Emisi CO2 daripemakaian bahan bakar untuk kendaraan bermotor tahun 2020 meningkat sebanyak 44,2% dari pemakaian bahan bakar tahun 2010.

Tabel 2.9Perkiraan Jumlah Emisi CO2 dari Kendaraan Bermotor (2000-2012)

Tahun

Bensin SolarTotal Emisi CO2

Kendaraan(ton)konsumsiGas/LPG (SBM)

EMISI CO2 (ton)konsumsiminyak tanah(SBM)

EMISI CO2 ton

2010 19.800.000,00 8.396.124,66 7.700.000,00 3.491.317,83 11.887.442,492015 27.000.000,00 11.449.260,90 10.500.000,00 4.619.539,05 16.068.799,95

2020 36.800.000,00 15.604.918,56 14.400.000,00 6.335.367,84 21.940.286,40Sumber : Hasil perhitunganSumber data energi :: - Perencanaan Energi Daerah yang dikeluarkan oleh PUSDATIM KementerianESDM, 2008

0,00

5.000.000,00

10.000.000,00

15.000.000,00

20.000.000,00

25.000.000,00

2010 2015 2020

Emisi

CO

2 Ke

nadr

aan

(ton

CO

2eq)

Tahun

Solar

bensin

II-18

2.6. Pengelolaan Limbah

2.6.1. Emisi dari Sampah

A. Timbulan Sampah

Untuk mengestimasi volume sampah di provinsi Jawa Barat pada tahun 2010 danmemproyeksikannya sampai dengan tahun 2020, diperlukan data timbulan, jumlah danpertumbuhan penduduk pada tahun 2010. Proyeksi penduduk didasarkan kepada dataBPS Jawa Barat untuk masing-masing kabupaten/kota. Hasil perhitungan proyeksipenduduk provinsi Jawa Barat dapat dilihat pada Tabel 2.10. Rata-rata pertumbuhanpenduduk provinsi Jawa Barat didapatkan sebesar 1.89 %.

Perhitungan timbulan sampah per kapita per hari didasarkan kepada standar PU dalamSNI 19-2454-2002 yaitu, ditetapkan asumsi timbulan sampah; (a) 0,6 kg/jiwa/hari untukkota besar, (b) 0,5 kg/jiwa/hari untuk kota sedang dan (c) 0,4 kg/jiwa/hari untuk kotakecil/kabupaten, maka perkiraan timbulan sampah total Jawa Barat pada tahun 2010seperti yang disajikan pada Tabel 2.11. dengan timbulan rata-rata propinsi Jawa Baratadalah 4,4 kg/orang/hari.

Pada tahun 2010, jumlah penduduk Jabar terukur sejumlah lebih dari 43 juta jiwa danakan terus meningkat menjadi lebih dari 52 juta jiwa pada tahun 2020 (lihat Tabel 2.10.).Volume sampah diperkirakan meningkat dari 6.281 giga gram pada Tahun 2010 menjadi7.692 giga gram pada tahun pada 2020, dengan 947 giga gram diantaranya berada diKabupaten Bogor sebagai kota terbanyak penduduknya.

II-19

Tabel 2.10. Proyeksi Penduduk Jawa Barat

No. Kota /Pertum-buhan Tahun

KabupatenPendu-duk (%) 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

KABUPATEN1 Bogor 3,13% 4.763.629 4.912.731 5.066.499 5.225.080 5.388.625 5.557.289 5.731.233 5.910.620 6.095.623 6.286.416 6.483.1802 Sukabumi 1,22% 2.339.348 2.367.888 2.396.776 2.426.017 2.455.614 2.485.573 2.515.897 2.546.591 2.577.659 2.609.107 2.640.9383 Cianjur 1,10% 2.168.514 2.192.368 2.216.484 2.240.865 2.265.515 2.290.435 2.315.630 2.341.102 2.366.854 2.392.889 2.419.2114 Bandung 2,56% 3.174.499 3.255.766 3.339.114 3.424.595 3.512.265 3.602.179 3.694.394 3.788.971 3.885.969 3.985.449 4.087.4775 Garut 1,64% 2.401.248 2.440.628 2.480.655 2.521.338 2.562.687 2.604.716 2.647.433 2.690.851 2.734.981 2.779.834 2.825.4246 Tasikmalaya 0,88% 1.675.544 1.690.289 1.705.163 1.720.169 1.735.306 1.750.577 1.765.982 1.781.523 1.797.200 1.813.015 1.828.9707 Ciamis 0,47% 1.531.359 1.538.556 1.545.788 1.553.053 1.560.352 1.567.686 1.575.054 1.582.457 1.589.894 1.597.367 1.604.8748 Kuningan 0,53% 1.037.558 1.043.057 1.048.585 1.054.143 1.059.730 1.065.346 1.070.993 1.076.669 1.082.375 1.088.112 1.093.8799 Cirebon 0,68% 2.065.142 2.079.185 2.093.323 2.107.558 2.121.889 2.136.318 2.150.845 2.165.471 2.180.196 2.195.022 2.209.94810 Majalengka 0,40% 1.166.733 1.171.400 1.176.086 1.180.790 1.185.513 1.190.255 1.195.016 1.199.796 1.204.595 1.209.414 1.214.25111 Sumedang 1,21% 1.091.323 1.104.528 1.117.893 1.131.419 1.145.109 1.158.965 1.172.989 1.187.182 1.201.547 1.216.086 1.230.80012 Indramayu 0,46% 1.663.516 1.671.168 1.678.856 1.686.578 1.694.337 1.702.130 1.709.960 1.717.826 1.725.728 1.733.666 1.741.64113 Subang 0,96% 1.462.356 1.476.395 1.490.568 1.504.877 1.519.324 1.533.910 1.548.635 1.563.502 1.578.512 1.593.666 1.608.96514 Purwakarta 1,99% 851.566 868.512 885.796 903.423 921.401 939.737 958.438 977.511 996.963 1.016.803 1.037.03715 Karawang 1,78% 2.125.234 2.163.063 2.201.566 2.240.754 2.280.639 2.321.234 2.362.552 2.404.606 2.447.408 2.490.972 2.535.31116 Bekasi 4,69% 2.629.551 2.752.877 2.881.987 3.017.152 3.158.656 3.306.797 3.461.886 3.624.249 3.794.226 3.972.175 4.158.47017 Bandung Barat 1,99% 1.513.634 1.543.755 1.574.476 1.605.808 1.637.764 1.670.355 1.703.595 1.737.497 1.772.073 1.807.337 1.843.303

KOTA18 Kota Bogor 2,39% 949.066 971.749 994.973 1.018.753 1.043.102 1.068.032 1.093.558 1.119.694 1.146.454 1.173.855 1.201.91019 Kota Sukabumi 1,73% 299.247 304.424 309.691 315.048 320.498 326.043 331.684 337.422 343.259 349.198 355.23920 Kota Bandung 1,15% 2.393.633 2.421.160 2.449.003 2.477.167 2.505.654 2.534.469 2.563.615 2.593.097 2.622.918 2.653.081 2.683.59221 Kota Cirebon 0,84% 295.764 298.248 300.754 303.280 305.828 308.397 310.987 313.599 316.234 318.890 321.56922 Kota Bekasi 3,48% 2.336.489 2.417.799 2.501.938 2.589.006 2.679.103 2.772.336 2.868.813 2.968.648 3.071.957 3.178.861 3.289.48523 Kota Depok 4,30% 1.736.565 1.811.237 1.889.120 1.970.353 2.055.078 2.143.446 2.235.614 2.331.746 2.432.011 2.536.587 2.645.66124 Kota Cimahi 2,06% 541.139 552.286 563.664 575.275 587.126 599.220 611.564 624.163 637.020 650.143 663.536

25KotaTasikmalaya 1,86% 634.424 646.224 658.244 670.487 682.958 695.661 708.601 721.781 735.206 748.881 762.810

26 Kota Banjar 1,14% 175.165 177.162 179.182 181.224 183.290 185.380 187.493 189.630 191.792 193.979 196.190Jawa Barat 43.022.246 43.872.456 4.746.182 45.644.212 46.567.365 47.516.488 48.492.462 49.496.201 50.528.654 51.590.803 52.683.670

Sumber : Hasil Perhitungan

II-20

Tabel 2.11.Estimasi Jumlah Sampah

No. Kota / Timbulan Volume Sampah (Gg)Kabupaten (kg/jiwa/hr) 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

KABUPATEN1 Bogor 0,4 695 717 740 763 787 811 837 863 890 918 9472 Sukabumi 0,4 342 346 350 354 359 363 367 372 376 381 3863 Cianjur 0,4 317 320 324 327 331 334 338 342 346 349 3534 Bandung 0,4 463 475 488 500 513 526 539 553 567 582 5975 Garut 0,4 351 356 362 368 374 380 387 393 399 406 4136 Tasikmalaya 0,4 245 247 249 251 253 256 258 260 262 265 2677 Ciamis 0,4 224 225 226 227 228 229 230 231 232 233 2348 Kuningan 0,4 151 152 153 154 155 156 156 157 158 159 1609 Cirebon 0,4 302 304 306 308 310 312 314 316 318 320 32310 Majalengka 0,4 170 171 172 172 173 174 174 175 176 177 17711 Sumedang 0,4 159 161 163 165 167 169 171 173 175 178 18012 Indramayu 0,4 243 244 245 246 247 249 250 251 252 253 25413 Subang 0,4 214 216 218 220 222 224 226 228 230 233 23514 Purwakarta 0,4 124 127 129 132 135 137 140 143 146 148 15115 Karawang 0,4 310 316 321 327 333 339 345 351 357 364 37016 Bekasi 0,4 384 402 421 441 461 483 505 529 554 580 60717 Bandung Barat 0,4 221 225 230 234 239 244 249 254 259 264 269

KOTA18 Kota Bogor 0,5 139 142 145 149 152 156 160 163 167 171 17519 Kota Sukabumi 0,5 44 44 45 46 47 48 48 49 50 51 5220 Kota Bandung 0,6 349 353 358 362 366 370 374 379 383 387 39221 Kota Cirebon 0,5 43 44 44 44 45 45 45 46 46 47 4722 Kota Bekasi 0,6 341 353 365 378 391 405 419 433 449 464 48023 Kota Depok 0,6 254 264 276 288 300 313 326 340 355 370 38624 Kota Cimahi 0,5 79 81 82 84 86 87 89 91 93 95 9725 Kota Tasikmalaya 0,5 93 94 96 98 100 102 103 105 107 109 11126 Kota Banjar 0,5 26 26 26 26 27 27 27 28 28 28 29

∑ Sampah Total 6.281 6.405 6.533 6.664 6.799 6.937 7.080 7.226 7.377 7.532 7.692Sumber : hasil perhitungan

II-21

Berdasarkan SLHD Provinsi jawa Barat, distribusi pengelolaan sampah domestik di Jabarseperti yang disajikan dalam Tabel 2.12.

Tabel 2.12Rekapitulasi Distribusi Pengelolaan Sampah Provinsi Jawa Barat

No Katagori Pengelolaan Sampah Prosentase1 Terangkut 23,20%2 Terolah 3,40%3 Terhampar sembarangan 27,60%4 Open Burning 46,00%

Sumber : olahan data dari SLHD Provinsi Jawa Barat, 2010.

Selain data volume sampah, data komposisi dan karakteristik sampah merupakankomponen yang penting dalam estimasi GRK sektor sampah domestik. Komposisi dandry matter content sampah Jabar dapat dilihat dari kegiatan JICA SP3 pada tahun 2011 diBandung yang dapat dilihat pada Tabel 2.13. Sedangkan untuk mengkonversi volumesampah dari satuan massa ke satuan volume atau sebaliknya, digunakan bulk densitysampah sebesar 0,347 ton/m3 (Survey JICA SP3 FY).

Tabel 2.13.Komposisi (% Berat Basah) dan Dry Matter Content Sampah Jawa Barat

No. Komponen Sampah Komposisi sampah Dry Matter Content(% Berat Basah) (%)

1 Sisa Makanan 63,60% 40%2 Kertas, Karton dan Nappies 10,40% 90%3 Kayu dan Sampah Taman 0,00% 85%4 Kain dan Produk Tekstil 0,00% 80%5 Karet dan Kulit 0,00% 84%6 Plastik 1,50% 100%7 Logam 9,80% 100%8 Gelas 1,70% 100%9 Lain - lain 13,10% 90%

Total 100,00% -Sumber data komposisi sampah : Penelitian JICA di BandungSumber data DMC : Default IPCC 2006

II-22

Tabel 2.14. menyajikan rekapitulasi total volume sampah tertimbun (open dumping),baik dalam kategori Un-Managed Deep/ke TPA maupun Un-categorized/terhamparsembarangan, terolah/dikomposkan, dan dibakar langsung/open dumping yangdigunakan sebagai baseline emisi BAU sektor sampah provinsi Jawa Barat. Padawilayah provinsi Jawa Barat, 50,72 % sampah tertimbun dalam kondisi un-manageddeep dan un-categorized open burning sebesar 45,84 %, dan terolah menjadi kompossebesar 3,42 %.

Emisi dari Penimbunan Sampah

Tabel 2.14. memperlihatkan hasil estimasi emisi GRK sektor sampah dari timbunansampah (domestik) di TPA dengan menggunakan spreadsheet 2006 IPCC GL (FODMethod). Diperkirakan emisi dari timbunan mencapai 99,97Gg CH4 pada tahun2020.

Emisi dari Open Burning

Jumlah sampah yang dibakar secara langsung oleh masyarakat Jabar relatif tinggi,sekitar 46 % dari total keseluruhan volume sampah, atau sekitar 166 Gg sampahpada tahun 2010. Jumlah sampah yang dibakar secara terbuka/open burningdiperkirakan, mencapai 3.526 Gg pada tahun 2020. Tabel 2.14. menyajikan emisi CO2,CH4 dan N2O dari aktifitas open burning di Jabar . Pada tahun 2020, diperkirakan24,94 Gg CH4 akan dihasilkan dari aktifitas open burning.

Emisi dari Aktifitas Pengomposan Sampah Terolah

Berdasarkan estimasi dan proyeksi sampah terolah pada Tabel 2.14, dapatdiprediksi jumlah emisi GRK dari kegiatan pengomposan sampah. Diperkirakan 1,816Gg CH4 ekuivalen akan dikeluarkan dari aktifitas pengomposan 215 Gg sampahdomestik pada tahun 2010 dan terus meningkat sampai dengan 2,224 Gg CH4

ekuivalen pada tahun 2020 dari hasil pengomposan 264 Gg sampah.

II-23

Tabel 2.14.Rekapitulasi Baseline Emisi GRK Sampah di Jawa Barat

No. Tahun Emisi GRK dari sumber (Gg CH4) Total Estimasi Emisi

base year (Gg CH4)timbunan open burning Komposting BAU

1 2010 25,16 81,63 1,82 108,612 2011 43,06 83,25 1,85 128,163 2012 56,09 84,90 1,89 142,894 2013 65,84 86,61 1,93 154,385 2014 73,39 88,36 1,97 163,716 2015 79,45 90,16 2,01 171,627 2016 84,51 92,02 2,05 178,588 2017 88,91 93,92 2,09 184,929 2018 92,86 95,88 2,13 190,8810 2019 96,51 97,90 2,18 196,5911 2020 99,97 99,97 2,22 202,17

Sumber : hasil perhitungan

BAU Baseline Emisi GRK sector sampah Provinsi Jawa Barat disajikan pada Gambar 2.11.

Gambar 2.11. BAU Baseline Emisi GRK sector sampah Provinsi Jawa Barat

0,00

50,00

100,00

150,00

200,00

250,00

Emis

i CH

4 Eq

uiva

len

(Gg

CH

4)

Emisi GRK (BAU) dari Sektor Sampah

II-23

Tabel 2.14.Rekapitulasi Baseline Emisi GRK Sampah di Jawa Barat

No. Tahun Emisi GRK dari sumber (Gg CH4) Total Estimasi Emisi

base year (Gg CH4)timbunan open burning Komposting BAU

1 2010 25,16 81,63 1,82 108,612 2011 43,06 83,25 1,85 128,163 2012 56,09 84,90 1,89 142,894 2013 65,84 86,61 1,93 154,385 2014 73,39 88,36 1,97 163,716 2015 79,45 90,16 2,01 171,627 2016 84,51 92,02 2,05 178,588 2017 88,91 93,92 2,09 184,929 2018 92,86 95,88 2,13 190,8810 2019 96,51 97,90 2,18 196,5911 2020 99,97 99,97 2,22 202,17

Sumber : hasil perhitungan

BAU Baseline Emisi GRK sector sampah Provinsi Jawa Barat disajikan pada Gambar 2.11.

Gambar 2.11. BAU Baseline Emisi GRK sector sampah Provinsi Jawa Barat

Tahun

Emisi GRK (BAU) dari Sektor Sampah

Kompostingopen burningtimbunan

II-23

Tabel 2.14.Rekapitulasi Baseline Emisi GRK Sampah di Jawa Barat

No. Tahun Emisi GRK dari sumber (Gg CH4) Total Estimasi Emisi

base year (Gg CH4)timbunan open burning Komposting BAU

1 2010 25,16 81,63 1,82 108,612 2011 43,06 83,25 1,85 128,163 2012 56,09 84,90 1,89 142,894 2013 65,84 86,61 1,93 154,385 2014 73,39 88,36 1,97 163,716 2015 79,45 90,16 2,01 171,627 2016 84,51 92,02 2,05 178,588 2017 88,91 93,92 2,09 184,929 2018 92,86 95,88 2,13 190,8810 2019 96,51 97,90 2,18 196,5911 2020 99,97 99,97 2,22 202,17

Sumber : hasil perhitungan

BAU Baseline Emisi GRK sector sampah Provinsi Jawa Barat disajikan pada Gambar 2.11.

Gambar 2.11. BAU Baseline Emisi GRK sector sampah Provinsi Jawa Barat

Kompostingopen burningtimbunan

II-24

2.6.2. Limbah Cair Domestik

Sumber emisi GRK untuk air limbah domestik Jabar bersumber dari :a. Aktifitas pembuangan di sistem sewerage (collected),b. Aktifitaspembuangan di septic tank,c. Aktifitas pembuangan di jamban/latrin,d. Aktifitas pembuangan langsung ke sungai.

Data air limbah (domestik) yang dipertimbangkan meliputi;1. Pengumpulan data BOD air limbah domestik.2. Pengumpulan data sewer dan IPAL domestik, baik eksisting maupun rencana.

Data juga melingkupi kapasitas dan sistem pengolahan.3. Pengumpulan data pengolahan air limbah domestik on-site; septic tank dan pit-

latrine, atau lainnya. Data eksisting dan rencana akan dikumpulkan oleh tim.4. Pengumpulan peraturan daerah, kelembagaan dan pendanaan terkait

pengelolaan air limbah domestik.5. Pengumpulan dokumen Master Plan/Outline Plan Air limbah

Keterbatasan data membuat perkiraan emisi GRK sektor limbah cair masih dalamtingkatan tier I. Dukungan JICA SP1 dan SP3, dapat memperbaiki kualitas estimasidengan penajaman pada data distribusi pengelolaan air limbah untuk perhitunganMCF. Nilai estimasi emisi didasarkan pada jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat,dengan asumsi nilai degradable organic component sebesar 14,6 kg BOD/cap.yr danmaximum methane producing capacity sebesar 0,6 kg CH4/kgBOD sesuai panduan2006 IPCC GL Chapter 6. Dari hasil estimasi emisi GRK sektor limbah cair domestiksebesar 129,00 Gg CH4 dan akan terus meningkat s.d 156,89 Gg CH4 pada tahun2020.

Potensi Emisi GRK dari Limbah Cair Domestik di Jawa Barat disajikan pada Tabel2.15

II-25

Tabel 2.15.Potensi Emisi GRK dari Limbah Cair Domestik

di Jawa Barat

No. Tahun Emisi Metan(Gg CH4)

1 2010 129,002 2011 131,553 2012 134,154 2013 136,805 2014 139,516 2015 142,277 2016 145,088 2017 147,949 2018 150,87

10 2019 153,8511 2020 156,89

Sumber : hasil perhitungan

BAU Baseline Emisi GRK sektor Limbah Cair Domestik Provinsi Jabar disajikan padaGambar 2.12.

Gambar 2.12. BAU Baseline Emisi GRK sektor Limbah Cair Domestik ProvinsiJabar

0

500.000

1.000.000

1.500.000

2.000.000

2.500.000

3.000.000

3.500.000

2010 2012 2014 2016 2018 2020

Emisi

CH4

(ton

CO

2 eq

)

Tahun

Emisi GRK Limbah Cair Domestik

II-26

2.6.3. Rekapitulasi Emisi Sektor Limbah

Dari sektor sampah dan limbah cair, baik domestik maupun industri, didapatkan estimasiemisi sebesar 67,26 Gg CH4 (1.412.531 ton CO2 eq) pada tahun 2020 seperti terlihat padaTabel 2.16.

Tabel 2.16.Potensi Emisi GRK Sektor Limbah Provinsi Jawa Barat

No. Tahun Emisi GRK (Gg CH4) Emisi GRK (ton CO2 eq)

SampahDomestik

LimbahCair

Domestik TotalSampah

Domestik

LimbahCair

Domestik Total1 2010 108,61 129,00 237,61 2.280.774 2.709.090 4.989.8642 2011 128,16 131,55 259,72 2.691.407 2.762.627 5.454.0343 2012 142,89 134,15 277,04 3.000.597 2.817.222 5.817.8194 2013 154,38 136,80 291,18 3.241.934 2.872.897 6.114.8305 2014 163,71 139,51 303,22 3.437.995 2.929.671 6.367.6666 2015 171,62 142,27 313,88 3.603.976 2.987.567 6.591.5447 2016 178,58 145,08 323,65 3.750.122 3.046.608 6.796.7308 2017 184,92 147,94 332,87 3.883.357 3.106.815 6.990.1729 2018 190,88 150,87 341,74 4.008.380 3.168.213 7.176.59210 2019 196,59 153,85 350,44 4.128.395 3.230.823 7.359.21911 2020 202,17 156,89 359,06 4.245.607 3.294.671 7.540.278

Sumber : Hasil Perhitungan

BAU Baseline Emisi GRK sektor limbah Provinsi Jawa Barat disajikan pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13. BAU Baseline Emisi GRK sektor limbah Provinsi Jawa Barat.

0

1.000.000

2.000.000

3.000.000

4.000.000

5.000.000

6.000.000

7.000.000

8.000.000

2010

2011

2012

Emis

i GRK

(ton

CO

2Eq

.)

II-26

2.6.3. Rekapitulasi Emisi Sektor Limbah

Dari sektor sampah dan limbah cair, baik domestik maupun industri, didapatkan estimasiemisi sebesar 67,26 Gg CH4 (1.412.531 ton CO2 eq) pada tahun 2020 seperti terlihat padaTabel 2.16.

Tabel 2.16.Potensi Emisi GRK Sektor Limbah Provinsi Jawa Barat

No. Tahun Emisi GRK (Gg CH4) Emisi GRK (ton CO2 eq)

SampahDomestik

LimbahCair

Domestik TotalSampah

Domestik

LimbahCair

Domestik Total1 2010 108,61 129,00 237,61 2.280.774 2.709.090 4.989.8642 2011 128,16 131,55 259,72 2.691.407 2.762.627 5.454.0343 2012 142,89 134,15 277,04 3.000.597 2.817.222 5.817.8194 2013 154,38 136,80 291,18 3.241.934 2.872.897 6.114.8305 2014 163,71 139,51 303,22 3.437.995 2.929.671 6.367.6666 2015 171,62 142,27 313,88 3.603.976 2.987.567 6.591.5447 2016 178,58 145,08 323,65 3.750.122 3.046.608 6.796.7308 2017 184,92 147,94 332,87 3.883.357 3.106.815 6.990.1729 2018 190,88 150,87 341,74 4.008.380 3.168.213 7.176.59210 2019 196,59 153,85 350,44 4.128.395 3.230.823 7.359.21911 2020 202,17 156,89 359,06 4.245.607 3.294.671 7.540.278

Sumber : Hasil Perhitungan

BAU Baseline Emisi GRK sektor limbah Provinsi Jawa Barat disajikan pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13. BAU Baseline Emisi GRK sektor limbah Provinsi Jawa Barat.

2012

2013

2014

2015

2016

2017

2018

2019

2020

4.245.607

3.294.671

Tahun

Limbah Cair Domestik

Sampah Domestik

II-26

2.6.3. Rekapitulasi Emisi Sektor Limbah

Dari sektor sampah dan limbah cair, baik domestik maupun industri, didapatkan estimasiemisi sebesar 67,26 Gg CH4 (1.412.531 ton CO2 eq) pada tahun 2020 seperti terlihat padaTabel 2.16.

Tabel 2.16.Potensi Emisi GRK Sektor Limbah Provinsi Jawa Barat

No. Tahun Emisi GRK (Gg CH4) Emisi GRK (ton CO2 eq)

SampahDomestik

LimbahCair

Domestik TotalSampah

Domestik

LimbahCair

Domestik Total1 2010 108,61 129,00 237,61 2.280.774 2.709.090 4.989.8642 2011 128,16 131,55 259,72 2.691.407 2.762.627 5.454.0343 2012 142,89 134,15 277,04 3.000.597 2.817.222 5.817.8194 2013 154,38 136,80 291,18 3.241.934 2.872.897 6.114.8305 2014 163,71 139,51 303,22 3.437.995 2.929.671 6.367.6666 2015 171,62 142,27 313,88 3.603.976 2.987.567 6.591.5447 2016 178,58 145,08 323,65 3.750.122 3.046.608 6.796.7308 2017 184,92 147,94 332,87 3.883.357 3.106.815 6.990.1729 2018 190,88 150,87 341,74 4.008.380 3.168.213 7.176.59210 2019 196,59 153,85 350,44 4.128.395 3.230.823 7.359.21911 2020 202,17 156,89 359,06 4.245.607 3.294.671 7.540.278

Sumber : Hasil Perhitungan

BAU Baseline Emisi GRK sektor limbah Provinsi Jawa Barat disajikan pada Gambar 2.13.

Gambar 2.13. BAU Baseline Emisi GRK sektor limbah Provinsi Jawa Barat.

Limbah Cair Domestik

Sampah Domestik

II-27

2.7. Rekapitulasi Emisi Gas Rumah Kaca Jawa Barat tahun 2020 Tanpa adanya RAD GRK

Rekaputulasi Baseline Emisi Gas Rumah Kaca Jawa Barat disajikan pada Tabel 2.17.

Tabel 2.17.Rekapitulasi Emisi Gas Rumah Kaca di Provinsi Jawa Barat Tahun 2020

Sektor Kegiatan PenyebabGRK

Subtotal Estimasi EmisiGas Rumah Kaca pada

tahun 2020 (ton CO2 eq)

Total Estimasi Emisi GasRumah Kaca pada tahun

2020 (ton CO2 eq)

Hutan danperubahan gunaLahan

Penyerapan oleh hutan -20.792.985,90 -17.074,58Emisi hutan 3.718.405,00

Pertanian Pemakaian pupuk urea 95.382,00 130.399,01Panen lahan sawah 125.404.175,60Peternakan (kotoranternak dan unggas)

4.899.457,00

Energi Energi rumah tangga 36.373.332,38 107.172,00Energi industri 54.149.968,12Komersial 16.648.697,58

Transportasi Energi kendaraanbermotor

21.940.286,40 21.940,29

Limbah Domestik Sampah domestik 4.245.607 7.540Limbah cair domestik 3.294.671

Komposisi Sektor Penghasil Emisi GRK Jawa Barat Tahun 2020 Kondisi Tanpa RAD GRKdisajikan pada Gambar Gambar 2.14.

II-28

Gambar 2.14. Komposisi Sektor Penghasil Emisi GRK Jawa Barat Tahun 2020 KondisiTanpa RAD GRK

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2020 tanpa adanya aksimitigasi GRK diperkirakan total emisi di Jawa Barat adalah 249.976.997,35 tonCO2eq. Penghasil emisi gas rumah kaca terbesar dalam satuan ton CO2eq adalahlahan sawah (43%), menyusul sektor energi sebesar 107.171.998,08 ton CO2eq.

Energi;107.172 GgCO2eq

39,58%

Transportasi;21.940 GgCO2eq

8,10%

II-28

Gambar 2.14. Komposisi Sektor Penghasil Emisi GRK Jawa Barat Tahun 2020 KondisiTanpa RAD GRK

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2020 tanpa adanya aksimitigasi GRK diperkirakan total emisi di Jawa Barat adalah 249.976.997,35 tonCO2eq. Penghasil emisi gas rumah kaca terbesar dalam satuan ton CO2eq adalahlahan sawah (43%), menyusul sektor energi sebesar 107.171.998,08 ton CO2eq.

Hutan danperubahan guna

Lahan; 3.718GgCO2eq

1,37%

Pertanian;130.399 GgCO2eq

48,16%Energi;

107.172 GgCO2eq39,58%

Limbah Domestik;7.540 GgCO2eq

2,78%

II-28

Gambar 2.14. Komposisi Sektor Penghasil Emisi GRK Jawa Barat Tahun 2020 KondisiTanpa RAD GRK

Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa pada tahun 2020 tanpa adanya aksimitigasi GRK diperkirakan total emisi di Jawa Barat adalah 249.976.997,35 tonCO2eq. Penghasil emisi gas rumah kaca terbesar dalam satuan ton CO2eq adalahlahan sawah (43%), menyusul sektor energi sebesar 107.171.998,08 ton CO2eq.

Pertanian;130.399 GgCO2eq

48,16%