Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

430
TRANSAKSI SYARIAH BPR 1

Transcript of Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Page 1: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

TRANSAKSI SYARIAH BPR

1

Page 2: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

2

Agenda

Prinsip Syariah1.

KPLK dan Penyajian LK2.

Penyajian LK3.

Pelaporan BPR4.

Transaksi Syariah BPR5.

Penutup6.

Page 3: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Prinsip Sistem Keuangan Syariah

1. Pelarangan Riba2. Pembagian Risiko3. Tidak menganggap Uang sebagai modal

potensial4. Larangan melakukan kegiatan spekulatif5. Kesucian Kontrak6. Aktivitas Usaha harus sesuai Syariah

Page 4: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Transaksi Syariah

• Syariah merupakan ketentuan hukum Islam yang mengatur aktivitas umat manusia yang berisi perintah dan larangan, baik yang menyangkut hubungan interaksi vertikal dengan Tuhan maupun interaksi horisontal dengan sesama makhluk.

• Prinsip syariah yang berlaku umum dalam kegiatan muamalah (transaksi syariah) mengikat secara hukum bagi semua pelaku dan stakeholder entitas yang melakukan transaksi syariah.

• Azas Transaksi Syariah– Prinsip persaudaraan (ukhuwah);– Prinsip keadilan (‘adalah);– Prinsip kemaslahatan (maslahah);– Prinsip keseimbangan (tawazun);– Prinsip universalisme (syumuliyah).

Page 5: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Karakteristik Transaksi Syariah

• transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha;• prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang objeknya halal dan baik

(thayib);• uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan satuan pengukur nilai, bukan

sebagai komoditas;• tidak mengandung unsur riba; kezaliman; maysir; gharar; haram;• tidak menganut prinsip nilai waktu dari uang (time value of money)

– karena keuntungan yang didapat dalam kegiatan usaha terkait dengan risiko yang melekat pada kegiatan usaha tersebut sesuai dengan prinsip al-ghunmu bil ghurmi (no gain without accompanying risk);

• transaksi dilakukan berdasarkan :– suatu perjanjian yang jelas dan benar;– untuk keuntungan semua pihak tanpa merugikan pihak lain– tidak diperkenankan menggunakan standar ganda harga untuk satu akad– tidak menggunakan dua transaksi bersamaan yang berkaitan (ta’alluq) dalam satu

akad;

Page 6: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

PSAK Syariah

• PSAK 101 (Penyajian Laporan Keuangan Syariah)• PSAK 102 (Akuntansi Murabahah) Revisi 2013• PSAK 103 (Akuntansi Salam)• PSAK 104 (Akuntansi Istishna)• PSAK 105 (Akuntansi Mudharabah)• PSAK 106 (Akuntansi Musyarakah)• PSAK 107 (Akuntansi Ijarah)• PSAK 108 (Akuntansi Transaksi Asuransi Syariah)• PSAK 109 Akuntansi Zakat, Infaq dan Shadaqoh

Page 7: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Al Islam

sebuah pedoman hidup dan berkehidupan yang dikeluarkan langsung oleh Allah SWT, Pencipta, Pemilik, Pemelihara, dan Penguasa tunggal alam semesta, agar manusia tunduk, patuh, dan pasrah kepada ketentuan-NYA agar dapat meraih derajat kehidupan lebih tinggi yaitu kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.

Page 8: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Dasar Ajaran Islam

SYA

RIA

H

AKHLAQ

AQIDAH

SYA

RIA

H

SYA

RIA

H

SYA

RIA

H

Page 9: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Hukum Islam

• secara istilah disebut juga hukum syara’ adalah hukum Allah yang mengatur perbuatan manusia yang didalamnya mengandung tuntutan untuk dikerjakan oleh para mukallaf atau ditinggalkannya atau yang mengandung pilihan antara dikerjakan dan ditinggalkannya.

• Hukum syara’ hanya dapat diambil dari sumber-sumber hukum Islam, yaitu Al Qur’an, As Sunnah, ijma’ sahabat nabi, dan qiyas

Page 10: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Maqashidus Syariah

Memelihara Agama

Memelihara Jiwa

Memelihara Keturunan

Memelihara Akal

Memelihara Harta

Secara Filosofi , Seluruh kegiatan harus Sesuai Dengan Maqashidus

Syariah

Muamalah Ibadah Hak Khusus Hak Umum Ekonomi

Page 11: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Maqashidus Syariah

Memelihara Agama

Memelihara Jiwa

Memelihara Keturunan

Memelihara Akal

Memelihara Harta

Secara Filosofi , Seluruh kegiatan Sesuai Dengan Maqashidus

Syariah

Yang Harus Dihindari

Gharar Maisir Riba Risywah Dzulmun

Page 12: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Prinsip Sistem Keuangan Syariah

1. Pelarangan Riba2. Pembagian Risiko3. Tidak menganggap Uang sebagai

modal potensial4. Larangan melakukan kegiatan spekulatif5. Kesucian Kontrak6. Aktivitas Usaha harus sesuai Syariah

Page 13: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Instrumen Keuangan Syariah

1. AKAD INVESTASI (NUC)- mudharabah- musyarakah- sukuk- saham syari’ah

2. AKAD INVESTASI (NCC)- murabahah - salam- istishna’

3. AKAD LAINNYA- sharf- wadiah- qardhul hasan- wakalah- kafalah- hiwalah- rahn

Page 14: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN PENYAJIAN

LAPORAN KEUANGAN SYARIAH (KDP2LKS) Oleh

Wasilah

Page 15: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

TUJUAN KERANGKA DASAR•Membantu penyusunan standar

Untuk Penyusun Standar AK.Syar

•Pedoman menyusun LK Syariah•Problem solving masalah ak.syar yang belum ada standarnya

Akuntan Syariah

•Memberikan pendapat apakah LK sudah sesuai dengan PASBUAuditor•Menafsirkan informasi dalam LK SyariahPemakai LK

15

Page 16: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

PARADIGMA TRANSAKSI SYARIAH

16

Al-Falah(Kesejahteraan Hakiki secara material dan

spiritual)

Alam semesta

Amanah

Sarana Pencapaia

n

Akuntabilitas manusia:

Syariah dan akhlaq sebagai indikator

baik/buruk – benar/salah suatu usaha

Terbentuk

integritas ->GCG & Market

Discipline

Page 17: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

ASAS TRANSAKSI SYARIAHAsas Transaksi Syariah

Persaudaraan (ukhuwah)

Ta’aruf, Tafahum, Ta’awun, Takaful. Tahaluf

Keadilan (‘adalah)

Bebas riba, gharar, maysir, dzalim, haram

Kemaslahatan (maslahah)

Pemenuhan

Maqashid al-shariah

Keseimbangan (tawazun)

Universalisme (syumuliyah)

17

Page 18: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH

Transaksi hanya dilakukan berdasarkan prinsip saling paham dan saling ridha

18

Prinsip kebebasan bertransaksi diakui sepanjang

objeknya halal dan baik (thayib)

Page 19: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

• Semua aktifitas bisnis terkait dengan barang dan jasa yang diharamkan Allah

• Riba • Penipuan • Perjudian • Gharar• Penimbunan Barang/Ihtikar • Monopoli • Rekayasa Permintaan (Bai’ An najsy) • Suap (Risywah)• Ta’alluq• Bai’ al inah • Talaqqi al-Rukban

19

KARAKTERISTIK TRANSAKSI SYARIAH

Page 20: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

20

Stakeholders LK

Syariah

InvestorPemilik dana

qardh

Pemilik dana investasi

mudharabah

Pemilik dana titipan

Pembayar dan penerima ZISWAF

Pengawas syariah

Karyawan

Pemasok dan mitra usaha

lainnya

Pelanggan

Pemerintah

Dunia akademik

Masyarakat

PEMAKAI LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

Page 21: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Bangun Prinsip Akuntansi Syariah

21

Sumber : Wiroso

Page 22: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

ACUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH• Peraturan Bank Indonesia

• SAK– KDPPLKS – PSAK Syariah– KDPPLK dan PSAK Lainnya (sepanjang tak bertentangan dengan prinsip

syariah)

• Accounting, Auditing and Governance Standards for Islamic Financial Institutions—AAOIFI

• IAS dan SFAS sepanjang tak bertentangan dengan prinsip syariah

• Peraturan perundang-undangan yang relevan• Prinsip akuntansi berlaku umum lainnya yang tak

bertentangan dengan prinsip syariah

22

Page 23: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

TUJUAN LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

• Pengambilan putusan investasi dan pembiayaan• Menilai prospek arus kas• Memberikan informasi atas sumber daya ekonomi• Memberikan informasi kepatuhan LKS terhadap

prinsip syariah• Memberikan informasi mengenai zakat• Memberikan informasi pemenuhan fungsi sosial

LKS

23

Page 24: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

ASUMSI DASAR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

• Dasar Akrualkecuali untuk perhitungan bagi hasil

• Kelangsungan Usaha

24

Page 25: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

25

Dapat dipahami

Relevan

Keandalan

Dapat dibandingkan

Page 26: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN SYARIAH

• Laporan Perubahan Investasi Terikat

26

• Lap Posisi Keuangan (Neraca)• Laporan Laba Rugi Komprehensif• Laporan Perubahan Ekuitas• Laporan Arus Kas

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana ZIS

Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Qardh

LKS:InvestorManajer Inv.

LKS:Agen Investasi

LKS:Pengemban Fungsi Sosial

Catatan atas Laporan Keuangan

Mencerminkan kegiatan komersial

Mencerminkan kegiatan sosial

Perbankan: Laporan Rekonsiliasi Pendapatan dan Bagi Hasil

Page 27: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

NERACA per 31 Des 200x

ASET • KEWAJIBAN

• DANA SYIRKAH TEMPORER

• EKUITAS

27

adalah dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya dimana entitas syariah mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.

Page 28: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

ASET

28

Kas Penempatan pada BI Giro pada bank lain Penempatan pada bank

lain Investasi pada Surat

Berharga Piutang

Piutang murabahah Piutang Salam Piutang istishna Piutang Ijarah

Pinjaman Qardh Pembiayaan /Investasi

Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Musyarakah

Persediaan Aset yang dibeli untuk

Ijarah Aset Istisna’ Dalam

Penyelesaian. Penyertaan pada entitas

lain Aset Tetap dan Akumulasi

Penyusutan. Aset Pajak Tangguhan Aset lain

Page 29: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

KEWAJIBAN, DANA SYIRKAH TEMPORER DAN EKUITAS

29

KEWAJIBAN Kewajiban Segera Bagi Hasil yang Belum Dibagikan Simpanan

Giro Wadiah Tabungan Wadiah

Simpanan Dari Bank Lain Giro Wadiah Tabungan Wadiah

Kewajiban Lain: Utang Salam Utang Istishna

Kewajiban Kepada Bank Lain Pembiayaan Yang Diterima Hutang pajak Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Penjaman Yang Diterima Kewajiban Lainnya Pinjaman Subordinasi

DANA SYIRKAH TEMPORERDari Bukan Bank Tabungan Mudharabah Deposito MudharabahDari Bank Tabungan Mudharabah Deposito MudharabahMusyarakah

EKUITAS Modal disetor Tambahan modal Saldo Laba/Rugi Kepentingan Non Pengendali

Page 30: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

ASET LANCAR LIABILITAS LANCAR

30 Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 31: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

LAPORAN POSISI KEUANGAN

31

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 32: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

LABA RUGI KOMPREHENSIF

32Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 33: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFuntuk periode yang berakhir 31 desember 20x2 dan 20X1

POS-POS 20X2 20X1

PENDAPATAN

Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib:

Pendapatan jual beli

• Pendapatan marjin murabahah XXX XXX

• Pendapatan bersih salam XXX XXX

• Pendapatan bersih istisna’ XXX XXX

Pendapatan sewa bersih

• Pendapatan bersih ijarah XXX XXX

Pendapatan bagi hasil

• Pendapatan bagi hasil mudharabah XXX XXX

• Pendapatan bagi hasil musyarakah XXX XXX

Pendapatan usaha utama lainnya XXX XXX

Jumlah Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib XXX XXX

Page 34: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFuntuk periode yang berakhir 31 Desember 20X2 dan 20X1 – CONT’D

POS-POS 20X2 20X1

Jumlah Pendapatan Pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib XXX XXX

HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL (XXX) (XXX)

Hak bagi hasil milik bank XXX XXX

PENDAPATAN USAHA LAINNYA:

• Pendapatan imbalan jasa perbankan XXX XXX

• Pendapatan imbalan investasi terikat XXX XXX

BEBAN USAHA (XXX) (XXX)

LABA (RUGI) USAHA XXX XXX

PENDAPATAN DAN (BEBAN) NON USAHA XXX XXX

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK XXX XXX

BEBAN PAJAK (XXX) (XXX)

ZAKAT* (XXX) (XXX)

LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN XXX XXX

Page 35: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIFuntuk periode yang berakhir 31 Desember 20X2 dan 20X1 – CONT’D

POS-POS 20X2 20X1

LABA (RUGI) BERSIH PERIODE BERJALAN XXX XXX

Pendapatan Komprehensif Lain

Surplus revaluasi aset tetap XXX XXX

Keuntungan aktuarial XXX XXX

Keuntungan penjabaran laporan keuangan XXX XXX

Jumlah pendapatan komprehensif lain XXX XXX

Laba Komprehensif (XXX) (XXX)

Laba komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Entitas Non Pengendali

XXXXXX

XXXXXX

Page 36: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ringkasan Laporan Laba Rugi

36

Pendapatan pengelolaan Dana oleh Bank sebagai Mudharib

20X2 20X1

• Pendapatan dari Jual Beli • Pendapatan dari Sewa• Pendapatan dari Bagi Hasil• Pendapatan Usaha Utama Lainnya

XXXXXXXXXXXX

XXXXXXXXXXXX

TOTAL XXX XXX

HAK PIHAK KETIGA ATAS BAGI HASIL DST (XXX) (XXX)

PENDAPATAN USAHA LAINNYA XXX XXX

BEBAN USAHA (XXX) (XXX)

PENDAPATAN NON USAHA XXX XXX

BEBAN NON USAHA (XXX) (XXX)

ZAKAT (XXX) (XXX)

PAJAK (XXX) (XXX)

Page 37: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Laporan Perubahan Investasi Terikat (Mudharabah Muqayyadah)

• Unsur Laporan Perubahan Investasi Terikat:– saldo investasi terikat pada tanggal laporan; – penyetoran dan penarikan dana oleh pemilik investasi;– hasil investasi sebelum dikurangi bagian manajer investasi; dan – jasa agen investasi.

• Jika LKS sebagai manajer investasi:– untung, dibagi sesuai nisbah– rugi, LKS tidak memperoleh imbalan

• Jika LKS sebagai agen investasi:– imbalan sebesar jumlah yang disepakati tanpa memperhatikan hasil

investasi.

• CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

37

Page 38: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengungkapan Dana Investasi Terikat• Periode yang dicakup

• Saldo awal, keuntungan (kerugian), dan saldo akhir

• Sifat hubungan LKS dan pemilik dana:– Mudharib– Agen investasi

• Hak dan kewajiban terkait dengan jenis dana investasi terikat

38

Page 39: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Contoh Laporan Perubahan Dana Investasi Terikat

39

Page 40: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

40Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 41: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

41

LAPORAN ARUS KAS

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 42: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Laporan Rekonsiliasi Pendapatan untuk Bagi Hasil kepada Nasabah penghimpun dana

42

PENDAPATAN USAHA UTAMA (Akrual)PENGURANG• Pendapatan Periode Berjalan yang Kas/Setara Kasnya Belum Dierima

• Pendapatan Margin Murabahah• Pendapatan Istishna• Hak Bagi Hasil:

• Pembiayaan Mudharabah• Pembiayaan Musyarakah

• Pendapatan Sewa

(XXX)(XXX)

(XXX)(XXX)(XXX)

TOTAL (XXX)

XXX

PENAMBAH• Pendapatan periode sebelumnya yang kasnya diterima pada periode berjalan:

• Penerimaan pelunasan piutang:• Margin Murabahah• Istishna• Pendapatan Sewa

• Penerimaan piutang bagi hasil:• Pembiayaan Mudharabah• Pembiayaan Musyarakah

XXXXXXXXX

XXXXXX

TOTAL XXXPENDAPATAN yang tersedia untuk bagi hasil XXX

Page 43: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pembagian Bagi Hasil

Pendapatan yang tersedia untuk bagi hasil xxx

Bagi hasil yang menjadi hak bank syariah xxx

Bagi hasil yang menjadi hak pemilik

dana xxx

Page 44: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Contoh Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat

44

Page 45: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Contoh Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Kebajikan

45

Page 46: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

Catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan: • informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan

akuntansi yang dipilih dan diterap-kan terhadap peristiwa dan transaksi yang penting;

• informasi yang diwajibkan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan tetapi tidak disajikan di Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas; Laporan Perubahan Ekuitas; Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Zakat; dan Laporan Penggunaan Dana Kebajikan;

• informasi tambahan yang tidak disajikan dalam laporan keuangan tetapi diperlukan dalam rangka penyajian secara wajar.

46

Page 47: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

CATATAN LAPORAN KEUANGAN

47

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 48: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

CATATAN LAPORAN KEUANGAN

48

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 49: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

CATATAN LAPORAN KEUANGAN

49

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 50: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengakuan Unsur-unsur Laporan Keuangan LKS

50

• Diakui di neraca jika besar kemungkinan manfaat ekonominya di masa depan dipetoleh entitas syariah dan nilainya dapat diukur secara andalPengakuan Aset

• Diakui di neraca jika besar kemungkinan pengeluaran sumber daya ekonomi yang mengandung manfaat ekonomi masa depan akan dilakukan untuk menyelesaikan kewajiban sekarang dan jumlah yang harus diselesaikan dapat diukur secara andal

Pengakuan Kewajiban• Diakui dalam neraca jika entitas syariah memiliki kewajiban untuk

mengembalikan dana yang diterima melalui pengeluaran sumber daya yang mengandung manfaat ekonom danJumlah yang diselesaikan dapat diukur andal

Pengakuan DST• Diakui di laba rugi jika kenaikan manfaat ekonomi masa depan yang

berkaitan dengan peningkatan aset dan penurunan kewajiban telah terjadi dan nilainya dapat diukur secara andal

Pengakuan Penghasilan

• Diakui di laba rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset dan peningkatan kewajiban telah terjadi

• Nilainya dapat diukur secara andalPengakuan Beban

Page 51: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengakuan Unsur-unsur Laporan Keuangan LKS

51

Dasar pengukuran

Nilai realisasi

Biaya historis

Biaya kini

Yang umum digunakan

Page 52: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011

52

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 53: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011

53

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 54: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011

54

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 55: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011

55

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 56: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011

56

Sumber : M.Yusuf Wibisana

Page 57: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

PERBANDINGAN PSAK 101 dan PSAK 101 Revisi 2011

57

Page 58: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Murabahahby Catur Sasongko

Page 59: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Definisi Murabahah

Menurut PSAK No. 102 par 5.• Akad jual-beli barang • Harga jual: biaya perolehan + keuntungan• Harga perolehan harus diungkapkan ke

pembeli.

Page 60: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

ILLUSTRASI TRANSAKSI MURABAHAH

Pembeli Bank Syariah

1

Pemasok

2

3 4

Page 61: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Murabahah

• Berdasarkan pesanan- terikat: pembeli tidak dapat membatalkan pesanan- tidak terikat

• Tanpa pesanan

Page 62: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pembayaran

• Sekaligus• Cicilan

Page 63: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Penjual

• Aset murabahah diakui sebesar harga perolehan

• Denda dicatat sebagai hutang, bukan pendapatan

• Pada saat penyerahan, piutang dicatat sebesar harga jual yang disepakati

• Harga jual - harga perolehan = keuntungan tangguhan atau keuntungan

Page 64: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengakuan Pendapatan

• Dilakukan saat barang diserahkan ke pembeli jika:- tunai- cicilan tidak lebih dari 1 tahun

• Ditangguhkan menunggu sampai cicilan dibayarkan.

Page 65: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Pembeli

• Utang murabahah diakui sebesar harga beli yang disepakati

• Aset yang diperoleh diakui sebesar biaya perolehan

• Utang murabahah – Aset = beban tangguhan yang akan diamortisasi

• Diskon setelah akad mengurangi beban tangguhan

• Denda diakui sebagai kerugian

Page 66: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Murabahah

Tanggal Transaksi Pihak Pembeli Pihak Penjual 1 Maret 2009 Pembeli mendatangi Bank/Perusahaan (Penjual) untuk

membeli motor Honda Revo dari Bank/Perusahaan. No entry No entry

Page 67: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Murabahah

Tanggal Transaksi Pihak Pembeli Pihak Penjual 2 Maret 2009 Bank membeli motor dari Dealer secara tunai. Total harga

beli sebesar Rp 14.000.000 Dr Inventory-murabahah 14.000.000

Cr Kas 14.000.000

Page 68: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Murabahah

Tanggal Transaksi Pihak Pembeli Pihak Penjual 3 Maret 2009 Pembeli dan Bank mengadakan akad Murabahah. Margin

keuntungan yang disepakati adalah sebesar 24% dari harga beli motor. Pembeli akan membayar setiap bulan selama 24 bulan. Perhitungan harga jual: Harga beli motor : Rp 14.160.000 Margin : Rp 3.398.400 Total harga jual : Rp 17.558.400 Cicilan pokok/ bulan : Rp 14.160.000/24 = 590.000 Cicilan keuntungan/bulan: Rp 3.398.400/24 = 141.600 Total cicilan/bulan 731.600

Dr Motor 14.160.000 Dr Beban murabahah tangguhan 3.398.000 Cr Hutang murabahah 17.558.400

Dr Piutang Murabahah 17.558.400 Cr Inventory murabahah 14.000.000 Cr Pendapatan ditangguhkan 3.398.400 Note:

Pendapatan ditangguhakan adalah contra account dari Piutang Murbahah.

Pendapatan ditangguhkan akan menjadi pendapatan saat pelanggan membayar cicilan.

Page 69: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Murabahah

Tanggal Transaksi Pihak Pembeli Pihak Penjual 3 April 2009 Pembeli menyetorkan cicilan ke-1 sampai ke-24 Dr Hutang murabahah 731.600

Cr Kas 731.600 Dr Beban murabahah 141.600 Cr Beban murabahah tangguhan 141.600

Dr Kas 731.600 Cr Piutang murabahah 731.600 Dr Pendapatan ditangguhkan 141.600 Cr Pendapatan murabahah 141.600

Page 70: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Penyelesaian Piutang Bermasalah

• Pembeli mengalami penurunan dalam membayar tagihan murabahah

Page 71: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

3 Opsi Penyelesaian Piutang Bermasalah

• Memberi potongan tagihan (hair cut) – kreditur mengalami penurunan kemampuan membayar permanen

• Melakukan penjadwalan kembali – penurunan sementara

• Melakukan konversi akad murabahah

Page 72: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Piutang Bermasalah – Kreditur

• Potongan yang diberikan mengurangi keuntungan tangguhanDr Keuntungan murbahah ditangguhkan XXX Cr Piutang Murabahah XXX

Page 73: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Piutang Bermasalah – Kreditur

• Jika potongan lebih tinggi dari marjin keuntungan, selisihnya diakui sebagai kerugian.- Contoh:

- Saldo Piutang Murabahah Rp 6.000- Keuntungan murabahah tangguhanRp 5.000

Jurnal:Dr Keuntungan tangguhan 5.000Dr Kerugian murabahah 1.000

Cr Piutang murabahah 6.000

Page 74: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Piutang Bermasalah – Kreditur

• Untuk penjadwalan ulang:- tidak ada tambahan piutang murabahah- Pembebanan biaya dalam proses penjadualan ulang adalah biaya riil- Penjadualan harus melalui kesepakatan kedua belah pihak

Page 75: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Barang Murabahah Dijual

• Jika pembeli tidak sanggup melunasi utang maka barang dijual.

• Hasil penjualan > sisa utang; kelebihan menjadi hak pembeli.

• Hasil penjualn < sisa hutang; hutang masih menjadi tanggungan pembeli

Page 76: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

MUDHARABAH

Seminar dan Workshop Nasional Akuntansi Syariah Depok 16 – 17 Juni 2010

Page 77: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Definisi Mudharabah

77

• Secara bahasa: dharaba yang berarti bepergian untuk berusaha

• Secara istilahAkad kerjasama usaha antara pemilik dana (shahibul maal) dan pengelola dana (mudharib) untuk melakukan kegiatan usaha, dimana laba dibagi atas dasar nisbah bagi hasil menurut kesepakatan kedua belah pihak; sedangkan bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh pemilik dana kecuali disebabkan oleh kelalaian pengelola dana

Page 78: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Definisi Mudharabah

78

Page 79: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Hukum

79

• ”Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” (An Nisa: 29).

• “… dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah..” (Al-Muzammil: 20)

Page 80: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Hukum

80

• HR riwayat Al-Thabrani dari Ibn Abbas r.a.:”Abbas bin Abdul Mutthalib jika menyerahkan harta sebagai Mudharabah ia mensyaratkan kepada mudharib-nya agar tidak mengarungi lautan dan tidak menuruni lembah, serta tidak membeli hewan ternak. Jika persyaratan itu dilanggar, ia (mudharib) harus menanggung risikonya. Ketika persyaratan yang ditetapkan Abbas itu didengar Rasulullah, beliau membolehkannya.”

Page 81: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Hukum

81

• HR al-Tirmidzi dari ‘Amr bin ‘Auf:

“Perjanjian dapat dilakukan diantara kaum muslimin kecuali perjanjian yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram; dan kaum muslimin terikat dengan syarat-syarat mereka kecuali syarat yang mengharamkan yang halal atau yang menghalalkan yang haram.”

Page 82: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun Mudharabah

Pihak yang berakad:- MBBR

- Kompeten

Obyek akad•Modal•Kerja•Keuntungan•Kerugian

Sighat Ijab Kabul

82

Page 83: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun : Modal

• Bisakah Shahibul Maal Menyerahkan Modal dalam bentuk Aset Non Kas?

• Apakah boleh Shahibul Maal menyerahkan Modal dari Hutang?

• Mudharib menyerahkan dana Shahibul Maal kepada Pihak Ketiga?

• Mudharib harus meminta persetujuan dari Shahibul Maal dalam pengelolaan dana?

• Bolehkah Shahibul Maal ikut serta dalam mengelola modal?

Page 84: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun : Modal

84

Diketahui dengan jelas jumlahnya

Dapat berbentuk kas atau aset non kas yang harus jelas

jumlah dan jenisnya

Tunai dan tidak hutang

Pengelola dana tidak diperbolehkan untuk meminjamkan modal kepada orang lain

Page 85: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun 2b: Usaha Mudharabah

Mudharabah Mutlaqah

•Mudharabah bebas•Mudharib dibebaskan mengelola modal mudharabah

Mudharabah Mudqayyadah

•Mudharabah terikat•Mudharib diberi batasan2 dalam mengelola modal mudharabah

Mudharabah Musytarakah

•Pengelola dana turut menyertakan modal atau dananya dalam kerjasama investasi.

85

Page 86: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

86

Mudharib menginvestasikan kembali modal mudharabah kepada mudharib lain(Atas perizinan dari shahibul maal)

Kemungkinan 1:Mudharib ikut serta dalam

pelaksanaan usaha

Dibenarkan oleh sebagian ulama fiqh, dan ini merupakan

pendapat yang paling kuat

Kemungkinan 2:Mudharib tidak ikut serta dalam pelaksanaan usaha

Kemungkinan 2a:Mudharib pertama tetap menginginkan bagi hasil

Menyebabkan akad mudharabah menjadi

batal

Kemungkinan 2b:Mudharib pertama diam dan tidak mensyaratkan

apa-apa kepada mudharib kedua Mudharib berubah

menjadi wakil shahibul maal

Kemungkinan 3:Mudharib berlepas diri dari akad mudharabah

Dibenarkan. Akad mudharabah berubah menjadi antara shahibul maal dengan mudharib kedua.

Page 87: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun :Keuntungan/Kerugian

• Jika usaha mengalami kerugian, bagaimana pembagian kerugiannya?

• Pembagian keuntungan berdasarkan nilai rupiah tertentu? Atau prosentase tertentu?

• Kapan Keuntungan dibagikan? • Kapan Penentuan besaran nisbah bagi hasil?

87

Page 88: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun :Keuntungan/Kerugian

• Kerugian dibagi berdasarkan modal yang disetorkan, keuntungan dibagi berdasarkan proporsi yang disepakati.

• Bagian (proporsi/nisbah) mudharib dari keuntungan yang didapat harus ditentukan di awal, misalnya ½, ⅓, ¼.

• Tidak ada keuntungan yang bisa dibagikan kecuali bila modal mudharabah masih utuh dan tidak tergerus oleh kerugian.

88

Page 89: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ketentuan Nisbah Mudharabah

89

Sumber: Ascarya (2005)

Page 90: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Karakteristik Akad Mudharabah

● Mempunyai risiko tinggi

● Pemilik dana memiliki resiko dalam bentuk finansial

● Pengelola dana memiliki resiko dalam bentuk non finansial

● Keuntungan dibagi berdasarkan nisbah yang disepakati, kerugian ditanggung sepenuhnya oleh shahibul maal (kecuali bila mudharib lalai, kerugian akan ditanggung mudharib)

● Apabila terjadi kerugian, cara penyelesaian nya adalah:● Diambil terlebih dahulu dari keuntungan karena keuntungan merupakan

pelindung modal.● Bila kerugian melebihi keuntungan, maka baru diambil dari pokok modal.

Page 91: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Karakteristik Akad Mudharabah

●Tidak boleh ada jaminan atas modal● Namun demikian, agar pengelola dana tidak melakukan

penyimpangan, pemilik dana dapat meminta jaminan dari pengelola dana atau pihak ketiga. Dan jaminan ini hanya dapat dicairkan apabila pengelola dana terbukti melakukan kesalahan yang disengaja, lalai atau melakukan pelanggaran terhadap hal-hal yang telah disepakati bersama dalam akad.

●Akad sebaiknya dituangkan secara tertulis dan disaksikan oleh para saksi.

Page 92: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

HIKMAH AKAD MUDHARABAH

●Agar dapat memberi manfaat dan keringanan kepada manusia. ●Ada sebagian orang yang memiliki harta, tetapi tidak

mampu untuk membuatnya menjadi produktif. ●Ada pula orang yang tidak memiliki harta tetapi ia

mempunyai kemampuan untuk memproduktifkan nya. ●Dengan akad mudharabah, dapat tercipta kerjasama

antara modal dan kerjasama demi kemashlahatan dan kesejahteraan umat manusia.

Page 93: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Berakhirnya Akad Mudharabah

1. Pada waktu yang telah ditentukan.

2. Salah satu pihak memutuskan mengundurkan diri

3. Salah satu pihak meninggal dunia atau hilang akal

4. Pengelola dana tidak menjalankan amanahnya sebagai pengelola usaha untuk mencapai tujuan sebagaimana dituangkan dalam akad.

5. Modal sudah tidak ada

Page 94: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akad Mudharabah Dasar

94

Page 95: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Mudharabah pada Bank Syariah

95

Page 96: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Prinsip Pembagian Hasil Usaha

♦ Dapat menggunakan prinsip bagi hasil (net revenue sharing) atau bagi laba (profit sharing).

♦ Jika berdasarkan prinsip bagi hasil, maka dasar pembagian hasil usaha adalah laba bruto (gross profit) bukan total pendapatan usaha (omzet).

♦ Dalam prinsip bagi laba, dasar pembagian adalah laba neto (net profit) yaitu laba bruto dikurangi beban yang berkaitan dengan pengelolaan modal mudharabah.

Page 97: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

CONTOH PERHITUNGAN BAGI HASIL

● Penjualan Rp 1.000.000● HPP Rp 650.000● Laba kotor Rp 350.000● Biaya-biaya Rp 250.000● Laba (rugi) bersih Rp 100.000

● metode profit sharing dengan nisbah pemilik: pengelola = 30:70- Pemilik : 30% x Rp 100.000 = Rp 30.000- Pengelola : 70% x Rp 100.000 = Rp 70.000

● metode revenue sharing dengan nisbah pemilik:pengelola=10:90- Pemilik : 10% x Rp 350.000 = Rp 35.000- Pengelola : 90% x Rp 350.000 = Rp 315.000

Page 98: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Bagi Hasil untuk akad Mudharabah Musytarakah(PSAK 105 par 34)

• Hasil investasi dibagi antara pengelola dana dan pemilik dana sesuai nisbah yang disepakati, selanjutnya bagian hasil investasi setelah dikurangi untuk pengelola dana tersebut dibagi antara pengelola dana (sebagai musytarik) dengan pemilik dana sesuai dengan porsi modal masing-masing; atau

• Hasil investasi dibagi antara pengelola dana (sebagai musytarik) dan pemilik dana sesuai dengan porsi modal masing-masing, selanjutnya bagian hasil investasi setelah dikurangi untuk pengelola dana (sebagai musytarik) tersebut dibagi antara pengelola dana dengan pemilik dana sesuai dengan nisbah yang disepakati.

Page 99: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Contoh Perhitungan Bagi Hasil Mudharabah Musytarakah

• A dan B usaha bersama, dimana A Investasi uang Rp. 2.000.000 dalam usaha B. Nisbah untuk A dan B disepakati 1:3.

• Setelah usaha berjalan, B ikut berinvestasi Rp. 500.000.

• Laba Januari 2008 : Rp. 1.000.000

Page 100: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Perhitungan Bagi Hasil Mudharabah Musytarakah : Alternatif 1

• Bagian A: ¼ x Rp 1.000.000 = 250.000 Bagian B: ¾ x Rp 1.000.000 = 750.000

• Kemudian bagian hasil investasi setelah dikurangi untuk pengelola dana tersebut (Rp 1.000.000 – Rp 750.000) dibagi antara pengelola dana (sebagai musytarik) dengan pemilik dana sesuai dengan porsi modal masing-masing;

Bagian A: Rp 2.000.000/Rp 2.500.000 x 250.000 = Rp 200.000 Bagian B : Rp 500.000/Rp 2.500.000 x 250.000 = Rp 50.000

• Sehingga B sebagai pengelola dana akan memperoleh Rp 750.000 + Rp 50.000 = Rp 800.000, dan A sebagai pemilik dana akan memperoleh Rp 200.000.

Page 101: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Perhitungan Bagi Hasil Mudharabah Musytarakah : Alternatif 2

• Hasil investasi dibagi antara pengelola dana (sebagai musytarik) dan pemilik dana sesuai dengan porsi modal masing-masing,

Bagian A: Rp 2.000.000/Rp 2.500.000 x Rp 1.000.000 = Rp 800.000 Bagian B: Rp 500.000/Rp 2.500.000 x Rp 1.000.000 = Rp 200.000

• Kemudian bagian hasil investasi setelah dikurangi untuk pengelola dana (sebagai musytarik) sebesar Rp 800.000 (Rp 1.000.000 – Rp 200.000) tersebut dibagi antara pengelola dana dengan pemilik dana sesuai dengan nisbah yang disepakati.

Bagian A: ¼ x Rp 800.000 = 200.000 Bagian B: ¾ x Rp 800.000 = 600.000

• Sehingga B sebagai pengelola dana akan memperoleh Rp 200.000 + Rp 600.000 = Rp 800.000, dan A sebagai pemilik dana akan memperoleh Rp 200.000.

Page 102: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• PT Beta, PT Ceta serta PT Deta sepakat menjalankan usaha bersama. Dimana PT Beta dan PT Ceta mengeluarkan Modal sedangkan PT Deta akan bertindak sebagai pengelola.

• Modal yang akan diserahkan oleh PT Beta adalah senilai Rp20.000.000, PT Ceta menyerahkan Aset Tetap berupa peralatan kantor dengan harga perolehan Rp30.000.000, akm penyusutan Rp10.000.000, harga pasar saat ini adalah Rp15.000.000. Selama ini PT Ceta menyusutkan mesin selama 6 thn, dan mesin tersebut telah digunakan 2 tahun.

Page 103: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• Pembagian nisbah disepakati sebesar 3:3:4. antara Beta, Ceta dan Deta

• Dasar Pembagian Nisbah adalah Net Revenue Sharing: dimana disepakati dalam Net Revenue sharing adalah Pendapatan dikurangi biaya depresiasi, dan biaya tenaga kerja langsung terkait proyek. Mengingat perusahaan tersebut adalah perusahaan pembuatan Maket.

Page 104: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Mudharabah

• Penyerahan Dana Mudharabah

Tanggal Keterangan Debit Kredit

1 Jan 2009

Investasi Mudharabah 20.000.000

Kas 20.000.000

PT Beta

Tanggal Keterangan Debit Kredit

1 Jan 2010 Investasi Mudharabah 15.000.000

Kerugian Penurunan Nilai

5.000.000

Aset Non Kas 20.000.000

PT Ceta

Page 105: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Mudharabah

• Penerimaan Dana Mudharabah

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Kas - Mudharabah 30.000.000

Aset Non Kas - Mudharabah

20.000.000

Dana Syirkah Temporrer

50.000.000

PT Deta

Page 106: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• Pada tahun berjalan, PT Deta memperoleh pendapatan Rp200.000.000. Beban langsung Rp50.000.000, biaya depresiasi Rp5.000.000 Biaya Operasional Lain Rp50.000.000. Pajak Rp10.000.000.

• Laba Bersih Perusahaan Rp85.000.000

Page 107: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Mudharabah

• Pengakuan Laba Oleh Pengelola

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30.000.000

Aset Non Kas - Mudharabah

20.000.000

Dana Syirkah Temporrer

50.000.000

PT Deta

Page 108: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Mudharabah

Tanggal Keterangan Debit Kredit

1 Jan 2009

Investasi Mudharabah 20.000.000

Kas 20.000.000

PT Beta

Tanggal Keterangan Debit Kredit

1 Jan 2010 Investasi Mudharabah 15.000.000

Kerugian Penurunan Nilai

5.000.000

Aset Non Kas 20.000.000

PT Ceta

Page 109: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Mudharabah

• Penerimaan Dana Mudharabah

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Kas - Mudharabah 30.000.000

Aset Non Kas - Mudharabah

20.000.000

Dana Syirkah Temporrer

50.000.000

PT Deta

Page 110: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

AKUNTANSI

Page 111: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

AKUNTANSI -2

Page 112: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

AKUNTANSI -3

Page 113: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

AKUNTANSI -4

Page 114: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

AKUNTANSI -5

Page 115: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Pemilik Dana

• Jurnal Penyerahan modal mudharabah berupa Aset Non Kas:● Nilai wajar > nilai tercatatnya selisihnya diakui sebagai keuntungan tangguhan

dan diamortisasi sesuai jangka waktu akad mudharabahDr. Investasi mudharabah xxx

Cr. Keuntungan tangguhan xxx Cr. Aset non kas xxx

Dr. Keuntungan tangguhan xxxCr. Keuntungan xxx

● Nilai wajar < nilai tercatatnya selisihnya diakui sebagai kerugian.Dr. Investasi mudharabah xxx

Dr. Kerugian xxx Cr. Aset non kas xxx

Page 116: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Pemilik Dana

Penurunan nilai aset nonkas1. Terjadi sebelum usaha dimulai diakui sebagai kerugian;

mengurangi saldo investasi mudharabah. Dr. Kerugian investasi mudharabah xxx Cr. Investasi mudharabah xxx

2. Terjadi setelah usaha dimulai diakui sebagai kerugian dan diperhitungkan pada saat pembagian bagi hasil.

Dr. Kerugian investasi mudharabahxxxCr. Penyisihan Investasi Mudharabah xxx

Page 117: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Pemilik Dana

• PenyajianPemilik dana menyajikan investasi mudharabah dalam laporan keuangan sebesar nilai tercatat. Contoh:

Page 118: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Pemilik Dana

• PengungkapanPemilik dana mengungkapkan hal-hal terkait transaksi mudharabah, tetapi tidak terbatas, pada: – isi kesepakatan utama usaha mudharabah, seperti porsi dana, pembagian

hasil usaha, aktivitas usaha mudharabah, dan lain-lain; – rincian jumlah investasi mudharabah berdasarkan jenisnya;– penyisihan kerugian investasi mudharabah selama periode berjalan; – pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang Penyajian

Laporan Keuangan Syari’ah.

Page 119: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Contoh Pengungkapan Investasi Mudharabah pada Bank Syariah

Page 120: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Contoh Pengungkapan Investasi Mudharabah pada Bank Syariah

Page 121: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Contoh Pengungkapan Investasi Mudharabah pada Bank Syariah

Page 122: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Pengelola Dana

• Kerugian yang diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian pengelola dana diakui sebagai beban pengelola dana

Dr. Beban xxx Cr. Utang lain-lain/kas xxx

Page 123: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Pengelola Dana

Penyajian dalam laporan keuangan:● Dana syirkah temporer dari pemilik dana disajikan sebesar nilai

tercatatnya untuk setiap jenis mudharabah;

Page 124: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Pengelola Dana

Penyajian dalam laporan keuangan:● Bagi hasil dana syirkah temporer yang sudah diperhitungkan

tetapi belum diserahkan kepada pemilik dana disajikan sebagai pos bagi hasil yang belum dibagikan di kewajiban.

Page 125: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Pengelola Dana

Pengungkapan • Isi kesepakatan utama usaha mudharabah, rincian dana

syirkah temporer yang diterima berdasarkan jenisnya; penyaluran dana berasal mudharabah muqayadah.

Page 126: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

AKUNTANSI MUSYARAKAH

Disampaikan oleh: Sri Nurhayati, MM, SAS

Page 127: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Definisi

• Secara bahasa: syirkah “شرك” Berarti: serikat/partnership

• Secara istilahAkad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk suatu usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberi kontribusi dana dan kerja dengan ketentuan bahwa keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan sedangkan kerugian berdasarkan porsi kontribusi dana.

127

Page 128: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Skema Akad Musyarakah

128

Keuntungan dibagi berdasarkan kesepakatan, kerugian dibagi berdasarkan kontribusi modal

Page 129: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Hukum: Al-Qur’an

”Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat dzalim kepada sebagian yang lain

kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh.”

(QS.Shad:24)

129

Page 130: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Hukum: Al-Hadits

• “Allah berfirman, Aku akan menjadi pihak ketiga dari orang yang berserikat, selama salah seorang dari keduanya tidak mengkhianati sahabatnya (pihaknya).”(HR. Abu Daud dan Hakim no 2936, dalam Kitab al-Buyu)

• “tangan Allah di atas dua orang yang berserikat selama keduanya tidak saling mengkhianati.”HR. ad-Daruquthni (3/35)

130

Page 131: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun Syirkah

Pihak yang berkontrak

Obyek akad•Modal•Kerja•Keuntungan•Kerugian

Sighat Ijab Kabul

131

Page 132: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun 1: Pihak yang Berakad

132

• Orang yang merdeka, baligh, berakal sehat, dan rasyid (mampu menggunakan hartanya dengan baik serta bukan orang yang boros yang terkena larangan mengelola harta).

• Kompeten dalam memberikan atau diberikan kekuasaan perwakilan (cakap hukum).

Page 133: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun 2a: Modal

133

Diketahui dengan jelas jumlahnya

Dapat berbentuk kas atau aset non kas yang harus jelas

jumlah dan jenisnya

Tunai dan tidak hutang

Pengelola dana tidak diperbolehkan untuk meminjamkan modal kepada orang lain

Page 134: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun 2b: Kerja

134

Porsi kerja boleh berbeda

Pembagian kerja antar syarik harus jelas dalam akad

Page 135: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun 2c: Keuntungan/Kerugian

• Keuntungan dibagi berdasarkan proporsi yang disepakati.

• Bagian (proporsi/nisbah) syarik dari keuntungan yang didapat harus ditentukan di awal, misalnya ½, ⅓, ¼.

• Kerugian dibagi berdasarkan proporsi modal yang disetorkan

135

Page 136: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun 3: Sighat Ijab Kabul

• Ijab Kabul merupakan ekspresi kesepakatan antar syarik yang dilakukan sama-sama rela.

• Akad dituangkan secara tertulis, melalui korespondensi, atau dengan menggunakan cara-cara komunikasi modern.

• Proyek yang akan dijalankan harus disebutkan dalam akad.

136

Page 137: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Karakteristik Akad Musyarakah

• Mitra Aktif dan Mitra Pasif• Modal musyarakah• Keuntungan • Kerugian • Jaminan modal

Page 138: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Fatwa No. 14 Sistem Distribusi Hasil Usaha

• Pada prinsipnya, LKS boleh menggunakan sistem accrual basis maupun cash basis dalam administrasi keuangan.

• Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), dalam pencatatan sebaiknya digunakan sistem accrual basis; akan tetapi, dalam distribusi hasil usaha hendaknya ditentukan atas dasar penerimaan yang benar-benar terjadi (cash basis)

138

Page 139: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Metode Distribusi Bagi Hasil

• Fatwa No. 15/DSN-MUI/IX/2000:– LKS boleh menerapkan profit sharing atau net revenue

sharing

– Dilihat dari segi kemaslahatan (al-ashlah), saat ini, pembagian hasil usaha sebaiknya digunakan prinsip Bagi Hasil (Net Revenue Sharing).

– Penetapan prinsip pembagian hasil usaha yang dipilih harus disepakati dalam akad.

139

Page 140: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Contoh Perhitungan Pembagian Keuntungan

• Penjualan 100• Harga pokok penjualan 65• Laba Kotor 35• Beban 25• Laba/rugi bersih 10

140

Net Revenue Sharing/Bagi Hasil

Uraian Metode

Profit Sharing/Bagi laba

Page 141: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Jenis Musyarakah

Musyarakah Permanen

• Kontribusi dana setiap mitra tetap hingga akhir akad

Musyarakah Menurun

• Dana salah satu mitra dialihkan secara bertahap sehingga diakhir akad mitra lain menjadi pemilik penuh usaha musyarakah

Page 142: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Prinsip Akuntansi Musyarakah

• Pembiayaan/Investasi Musyarakah diakui pada saat penyerahan kas atau aset nonkas untuk usaha musyarakah oleh mitra.

• Biaya pra akad tidak dapat dianggap sebagai bagian investasi musyarakah kecuali jika ada persetujuan dari seluruh mitra.

• Modal dalam bentuk kas dinilai sebesar jumlah yang diserahkan

Page 143: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Prinsip Akuntansi Musyarakah

• Setoran Modal dalam bentuk Aset Non Kas dinilai sebesar nilai wajar

• Jika Nilai Wajar > Nilai buku aset non kasUntuk mitra aktif- diakui sebagai selisih penilaian asset musyarakah - disajikan di sisi ekuitas

• Untuk mitra pasif- diakui sebagai keuntungan tangguhan- disajikan sebagai kontra akun investasi musyarakah

Page 144: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Prinsip Akuntansi Musyarakah

• Baik selisih penilaian asset maupun keuntungan tangguhan diamortisasi selama masa akad

• Jika Nilai wajar < Nilai bukuBaik Mitra Aktif maupun Mitra Pasif mengakui sebagai kerugian pada saat penyerahan aset nonkas

Page 145: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pencatatan Penerimaan Dana Investasi-Perusahaan Bentukan

• Mencatat penerimaan dana pada akun Dana Syirkah Temporer (DST)

• Sebesar kas diterima atau nilai wajar aset nonkas

Page 146: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ilustrasi Akuntansi Musyarakah

• 1 Januari 2008 Mitra Aktif menyerahkan :uang tunai Rp 50.000 aset nonkas dengan harga perolehan Rp 100.000akm penyusutan Rp 20.000nilai pasar Rp 120.000. Diakhir akad Aset Nonkas akan dikembalikan. Masa manfaat 10 tahun

• Mitra Pasif menyerahkan: aset dengan harga perolehan Rp 50.000akm penyusutan Rp 10.000nilai pasar Rp 30.000 Diakhir akad Aset Nonkas tidak dikembalikan. Masa manfaat 3 tahun.

• Masa akad 2 tahun. Nisbah bagi hasil 3:1

Page 147: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ilustrasi Akuntansi Musyarakah

Investasi Musyarakah 170,000 Investasi Musyarakah 30,000 Akumulasi Penyusutan 20,000 Akumulasi Penyusutan 10,000

Kas 50,000 Kerugian 10,000 Aset Non Kas 100,000 Aset Non Kas 50,000 Selisih Nilai (Ekuitas) 40,000

Mitra Aktif Mitra Pasif

Kas 50,000 Aset Non Kas 120,000

Dana Syirkah Temp. (Mitra Aktif) 170,000 Aset Non Kas 30,000

Dana Syirkah Temp. (Mitra Pasif) 30,000

Perusahaan Bentukan

Page 148: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ilustrasi Akuntansi Musyarakah

Perusahaan memperoleh pendapatan Rp 80.000 dan beban Rp 100.000

Kas/Piutang 80,000 Pendapatan 80,000

Beban 100,000 Kas/Utang/Lainnya 100,000

Mitra Aktif Mitra Pasif Perusahaan Bentukan

Page 149: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengakuan dan Pengukuran (Selama Akad)

• Modal berupa aset tetap, pada akhir akad:– Dikembalikan, beban depresiasi diakui mitra yang

menyerahkan.– Jika tidak dikembalikan, usaha musyarakah yang

mencatat beban depresiasi

• Penyusutan dilakukan berdasarkan nilai wajar untuk masa akad/umur ekonomis

Page 150: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ilustrasi Akuntansi Musyarakah

• Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2008 untuk – Beban penyusutan– Amortisasi selisih nilai Aset Non Kas.

Beban Penyusutan 12,000 No Entry Beban Penyusutan 10,000 Akumulasi Penyusutan 12,000 Akumulasi Penyusutan 10,000

Selisih nilai aset non-kas 20,000 Keuntungan 20,000

Mitra Aktif Mitra Pasif Perusahaan Bentukan

Page 151: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengakuan dan Pengukuran (Selama Akad)

• Keuntungan akan dibagikan kepada mitra untuk periode yang disepakati

• Kerugian ditampung dalam akun Penyisihan Kerugian sebagai akun kontra Investasi Musyarakah

• Kerugian karena lalai akan ditanggung oleh mitra ybs

Page 152: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ilustrasi Akuntansi Musyarakah

• Jurnal bagi hasil • Jurnal penutup

Kerugian Musyarakah 17,000 Kerugian Musyarakah 3,000 Penyisihan Kerugian 17,000 Penyisihan Kerugian 3,000

Mitra Aktif Mitra Pasif

Pendapatan 80,000 Penyisihan kerugian 20,000

Beban 100,000

Perusahaan Bentukan

Page 153: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ilustrasi Akuntansi Musyarakah

PenyajianAset: Aset:Investasi Musyarakah 170,000 Investasi Musyarakah 30,000 Penyisihan Kerugian (17,000) Penyisihan Kerugian (3,000) Investasi (Net) 153,000 Investasi (Net) 27,000

Mitra Aktif Mitra Pasif

Kewajiban:Kewajiban bagi hasil musyarakah -

Dana Syrirkah Temporer:Dana Syrirkah Temporer 200,000 Penyisihan Kerugian (20,000) Dana Syirkah Temporer (Net) 180,000

Perusahaan Bentukan

Page 154: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ilustrasi Akuntansi Musyarakah

• Tahun ke-2: Perusahaan memperoleh pendapatan Rp 200.000 dan beban Rp 80.000

No Entry No Entry Kas/Piutang 200,000 Pendapatan 200,000

Beban 80,000 Kas/Utang/Lainnya 80,000

Mitra Aktif Mitra Pasif Perusahaan Bentukan

Page 155: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ilustrasi Akuntansi Musyarakah

• Jurnal penyesuaian per 31 Desember 2006 untuk – Beban penyusutan– Amortisasi selisih nilai Aset Non Kas

Beban Penyusutan 12,000 No Entry Beban Penyusutan 10,000 Akumulasi Penyusutan 12,000 Akumulasi Penyusutan 10,000

Selisih nilai aset non-kas 20,000 Keuntungan 20,000

Mitra Aktif Mitra Pasif Perusahaan Bentukan

Page 156: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ilustrasi Akuntansi Musyarakah• Jurnal bagi hasil• Jurnal penutup

Jika Dibagi Langsung Jika Dibagi LangsungKas 73,000 Kas 27,000 Penyisihan kerugian 17,000 Penyisihan kerugian 3,000

Pendapatan bagi hasil 90,000 Pendapatan bagi hasil 30,000

Jika Tidak Dibagi Langsung Jika Tidak Dibagi LangsungPiutang bagi hasil 73,000 Piutang bagi hasil 27,000 Penyisihan kerugian 17,000 Penyisihan kerugian 3,000

Pendapatan bagi hasil 90,000 Pendapatan bagi hasil 30,000

Saat uang pembayaran diterima: Saat uang pembayaran diterima:Kas 73,000 Kas 27,000

Piutang bagi hasil 73,000 Piutang bagi hasil 27,000

Mitra Aktif Mitra Pasif

Page 157: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ilustrasi Akuntansi MusyarakahPendapatan 200,000

Pendapatan yang akan dibagikan 120,000 Beban 80,000

Bagi Hasil:Beban bagi hasil 120,000

Kas 100,000 Penyisihan kerugian 20,000

Jika Tidak Dibagi LangsungBeban bagi hasil 120,000

Utang bagi hasil 100,000 Penyisihan kerugian 20,000

Saat dibayarkan:Utang bagi hasil 100,000

Kas 100,000

Perusahaan Bentukan

Page 158: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ilustrasi Akuntansi Musyarakah

PenyajianAset: Aset:Investasi Musyarakah 170,000 Investasi Musyarakah 30,000 Penyisihan Kerugian - Penyisihan Kerugian - Investasi (Net) 170,000 Investasi (Net) 30,000

Mitra Aktif Mitra Pasif

Kewajiban:Kewajiban bagi hasil musyarakah -

Dana Syirkah Temporer:Dana Syirkah Temporer 200,000 Penyisihan Kerugian - Dana Syirkah Temporer (Net) 200,000

Perusahaan Bentukan

Page 159: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Saat Akad Musyarakah Berakhir

• Jurnal: Pemindahan kepemilikan aset non kas kepada mitra aktif

• Jurnal: Pengembalian modal musyarakah kepada para mitra

Page 160: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ilustrasi Akuntansi Musyarakah

Aset non-kas 10,000 No Entry Kas 10,000 Kas 10,000 Akumulasi Penyusutan 20,000

Aset non-kas 30,000

Aset non-kas 120,000 Kas 30,000 Dana Syirkah Temporer 200,000 Kas 50,000 Investasi musyarakah 30,000 Kas 80,000

Investasi musyarakah 170,000 Aset non-kas 120,000

Mitra Aktif Mitra Pasif Perusahaan Bentukan

Mitra Aktif Mitra Pasif Perusahaan Bentukan

Page 161: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Berakhirnya Akad Musyarakah1. Pada waktu yang telah ditentukan.

2. Salah satu pihak memutuskan mengundurkan diri

3. Salah satu pihak meninggal dunia atau hilang akal

4. Pengelola dana tidak menjalankan amanahnya sebagai pengelola usaha untuk mencapai tujuan sebagaimana dituangkan dalam akad.

5. Modal sudah tidak ada

Page 162: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Pengelola DanaPenyajian

Pengelola menyajikan hal-hal sebagai berikut yang terkait dengan usaha musyarakah dalam laporan keuangan:

• Kas atau aset nonkas yang disisihkan oleh mitra aktif dan yang diterima dari mitra pasif disajikan sebagai investasi musyarakah;

• Aset musyarakah yang diterima dari mitra pasif disajikan sebagai unsur dana syirkah temporer;

• Selisih penilaian aset musyarakah, disajikan sebagai unsur ekuitas.

Page 163: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Mitra Aktif & Mitra Pasif

Penyajian Mitra pasif menyajikan hal-hal sebagai berikut yang terkait dengan usaha musyarakah dalam laporan keuangan:

• Kas atau aset nonkas yang disisihkan oleh mitra aktif disajikan sebagai investasi musyarakah

• Keuntungan tangguhan dari selisih penilaian aset nonkas yang diserahkan pada nilai wajar disajikan sebagai pos lawan (contra account) dari investasi musyarakah.

Page 164: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Mitra Aktif & Mitra Pasif

Pengungkapan

Mitra mengungkapkan hal-hal yang terkait transaksi musyarakah, tetapi tidak terbatas pada:

• isi kesepakatan utama usaha musyarakah, seperti porsi dana, pembagian hasil usaha, aktivitas usaha musyarakah, dan lain-lain;

• pengelola usaha, jika tidak ada mitra aktif; dan

• pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah.

Page 165: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Contoh Pengungkapan Investasi Musyarakah pada Bank Syariah

Page 166: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Contoh Pengungkapan Investasi Musyarakah pada Bank Syariah

Page 167: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Contoh Pengungkapan Investasi Musyarakah pada Bank Syariah

Page 168: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Contoh Pengungkapan Investasi Musyarakah pada Bank Syariah

Page 169: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

TERIMA KASIH

Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah FEUIGedung Perpustakaan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Kampus UI Depok 16424Tlp. 021-7272425 ext. 157 Fax. 021-7864057

Email: [email protected]

Page 170: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

IJARAH

Seminar dan Workshop Nasional Akuntansi Syariah Depok 16 – 17 Juni 2010

Page 171: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Definisi Ijarah

171

• Secara bahasa: al Ajru yang berarti al ‘Iwadhu : (ganti/kompensasi)

• Secara istilah akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu barang atau

jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa (ujrah), tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri

Page 172: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Definisi Ijarah

172

Pemilik Aset AKAD IJARAH Penyewa

Barang

Pembayaran Sewa

Page 173: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Hukum

173

• “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhan-mu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan yang lain. Dan rahmat Tuhan-mu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” (QS 43:32)

• “Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, maka tidak dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurut yang patut. Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketauhilah bahwa Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.” (QS 2:233)

Page 174: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Hukum

174

• Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi saw Beliau bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Ada tiga golongan yang pada hari kiamat (kelak) Aku akan menjadi musuh mereka: (pertama) seorang laki-laki yang mengucapkan sumpah karena Aku kemudian ia curang, (kedua) seorang lakilaki yang menjual seorang merdeka lalu dimakan harganya, dan (ketiga) seorang laki-laki yang mempekerjakan seorang buruh lalu sang buruh mengerjakan tugas dengan sempurna, namun ia tidak memberinya upahnya.”

Page 175: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun Ijarah

PELAKU Ijab Kabul

OBJEK IJARAH

175

Page 176: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Elemen

• Aset yang habis dikonsumsi bolehkah menjadi objek ijarah?

• Nilai dari Manfaat Aset haruskah Ada?• Bolehkah Menyewakan barang yang haram?• Jika Manfaat Aset tidak Dapat Dialihkan, Apakah

Akad Ijarah masih dapat dilakukan?• Bolehkah Periode Waktu Tidak Ditentukan?• Bolehkan Pembayaran tidak dilakukan dengan tunai?• Bisakah Pembayaran Sewa Berubah?

Page 177: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Elemen

• Apakah Hukum Wa’ad Mengikat?• Siapakah yang menanggung Biaya Perawatan?• Siapakah yang menanggung Biaya Perbaikan?• Bolehkan ada Pembayaran Jaminan atas Akad

Ijarah?

Page 178: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun : Objek Ijarah

178

Harus bisa dinilai dan dapat

dilaksanakan dalam kontrak

bersifat dibolehkan

secara syariah

Dapat dialihkan

secara syariah

dikenali secara spesifikmenimbulkan sengketa

Page 179: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun : Pembayaran Ijarah

179

Harus jelas besarannya dan diketahui para

pihak

Boleh dibayarkan dalam bentuk jasa (manfaat)

lain

Bersifat fleksibel tapi tidak boleh berubah begitu

disepakati

Page 180: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Jenis Ijarah

Ijarah •Ijarah biasa•Ada Pemilik Aset dan Penyewa•Ada Ujrah

Ijarah Muntahiyah Bit

Tamlik

•Ijarah dengan Wa’ad bahwa akan ada Penyerahan pada waktu Tertentu•Ada Pemilik dan Penyewa•Ada Ujrah

Jual dan Ijarah

• Transaksi Jual diikuti dengan Ijarah• Kedua Transaksi dilakukan Terpisah• Ada Pemilik Aset dan Penyewa• Ada Ujrah

180

Page 181: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Berakhirnya Akad Ijarah

1. Periode akad sudah selesai2. Para Pihak sepakat menghentikan akad ijarah 3. Terjadi kerusakan aset.4. Penyewa tidak dapat membayar sewa.5. Salah satu pihak meninggal dan ahli waris

tidak berkeinginan untuk meneruskan akad karena memberatkannya

Page 182: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ijarah Muntahiya Bit Tamlik

• Pihak yang melakukan Ijarah Muntahiya bit Tamlik harus melaksanakan akad ijarah terlebih dahulu.

• Janji pemindahan kepemilikan yang disepakati di awal akad ijarah adalah wa'ad, yang hukumnya tidak mengikat

• Transaksi pemindahan akad terpisah dengan akad ijarahnya sendiri.

Page 183: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Perlakuan Setelah Ijarah

183

HibahPenjualan

Sebelum Masa Sewa Berakhir

Penjualan Setelah Masa Sewa Berakhir

Penjualan Bertahap

Page 184: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ijarah Muntahiya Bit Tamlik

• Hibah, maka nilai tercatat objek ijarah diakui sebagai beban

• Penjualan sebelum berakhirnya masa, sebesar sisa cicilan sewa atau jumlah yang disepakati, maka selisih antara harga jual dan jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian.

• Penjualan setelah selesai masa akad, maka selisih antara harga jual dan jumlah tercatat objek ijarah diakui sebagai keuntungan atau kerugian

Page 185: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ijarah Muntahiya Bit Tamlik

• Penjualan objek ijarah secara bertahap, maka:• (i) selisih antara harga jual dan jumlah tercatat

sebagian objek ijarah yang telah dijual diakui sebagai keuntungan atau kerugian

• (ii) bagian objek ijarah yang tidak dibeli penyewa diakui sebagai aset tidak lancar atau aset lancar sesuai dengan tujuan penggunaan aset tersebut.

Page 186: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• Tgl. 30 Desember 2006

Pemberi sewa dan penyewa menandatangi akad ijarah atas mobil selama 3 tahun. Disepakati bahwa pembayaran dilakukan setiap bulan sebesar Rp12.500.000. Pembayaran dilakukan setiap bulan

• Pemberi sewa membeli mobil yang disewakan sebesar Rp150.000.000 dari PT B.

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30 Desember 2006

Aset Ijarah 150.000.000

Kas 150.000.000

Pemberi Sewa

Page 187: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• Tgl. 30 Januari 2007 : Menerima Pembayaran

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30Januari 2007

Kas 12.500.000

Pendapatan Sewa 12.500.000

Pemberi Sewa

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30Januari 2007

Beban Sewa 12.500.000

Kas 12.500.000

Penyewa

Page 188: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• Tgl. 30 Januari 2007 : Menerima Pembayaran Sewa

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30Januari 2007

Kas 12.500.000

Pendapatan Sewa 12.500.000

Pemberi Sewa

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30Januari 2007

Beban Sewa 12.500.000

Kas 12.500.000

Penyewa

Page 189: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• Tgl. 1 Juli 2007 : Penyewa Mengeluarkan Biaya Perawatan

Tanggal Keterangan Debit Kredit

1 Juli 2007 Beban Perawatan .500.000

Utang 500.000

Pemberi Sewa

Tanggal Keterangan Debit Kredit

1 Juli 2007 Piutang .500.000

Kas .500.000

Penyewa

Page 190: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• Tgl. 2 Juli 2007 : Pemberi Sewa Membayar B. Perawatan

Tanggal Keterangan Debit Kredit

2Juli 2007 Utang .500.000

Kas 500.000

Pemberi Sewa

Tanggal Keterangan Debit Kredit

2Juli 2007 Kas .500.000

Piutang .500.000

Penyewa

Page 191: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• Tgl. 30 Des 2007: Mencatat Depresiasi (masa sewa 10 Thn)

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30 Des 2007 Beban Penyusutan 15.000.000

Akm Penyusutan 15.000.000

Pemberi Sewa

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30 Des 2007 - 0

- 0

Penyewa

Page 192: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• Tgl. 2 Jan 2011: Aset Ijarah Diterima

Tanggal Keterangan Debit Kredit

2 Jan 2011 Aset Tetap 150.000.000

Aset Ijarah 150.000.000

Pemberi Sewa

Tanggal Keterangan Debit Kredit

2 Jan 2010 Akm Peny - Ijarah 75.000.000

Akm. Peny. Aset Tetap- 75.000.000

Page 193: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• Pemberi Sewa dan Penyewa menyepakati akad IMBT. Dimana saat akhir sewa, Aset perolehannya Rp100.000.000, akumulasi Penyusutan Rp90.000.000 (setelah 3 tahun)

Page 194: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi IMBT

• Akhir Masa Sewa : Hibah

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30 Des 2007 Beban Ijarah 10.000.000

Akm Penyusutan 90.000.000

Aset Ijarah 100.000.000

Pemberi Sewa

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30 Des 2007 Aset Non Kas 12.500.000

Keuntungan 12.500.000

Penyewa

Page 195: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi IMBT

• Akhir Masa Sewa : Dijual dengan Harga Rp.12.000.000

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30 Des 2007 Kas 12.000.000

Akm Penyusutan 90.000.000

Aset Ijarah 100.000.000

Keuntungan 2.000.000

Pemberi Sewa

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30 Des 2007 Aset Non Kas 12.000.000

Kas 12.000.000

Penyewa

Page 196: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi IMBT

• Pada Masa Sewa (akhir thn 2): Dijual dengan Harga Rp.40.000.000

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30 Des 2007 Kas 40.000.000

Akm Penyusutan 60.000.000

Aset Ijarah 100.000.000

Pemberi Sewa

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30 Des 2007 Aset Non Kas 40.000.000

Kas 40.000.000

Penyewa

Page 197: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi IMBT

• Pada Akhir Masa Sewa : Dijual bertahap 50% Harga Rp.10.000.000

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30 Des 2007 Kas 10.000.000

Akm Penyusutan 45.000.000

Aset Ijarah 50.000.000

Keuntungan 5.000.000

Pemberi Sewa

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30 Des 2007 Aset Non Kas 10.000.000

Kas 10.000.000

Penyewa

Page 198: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi IMBT

• Pada Akhir Masa Sewa : Pencatatan Atas Sisa Tidak Terjual

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30 Des 2007 Aset Tetap 50.000.000

Akm Penyusutan 45.000.000

Aset Ijarah 50.000.000

Akm. Peny. Aset Ijarah 45.000.000

Pemberi Sewa

Tanggal Keterangan Debit Kredit

30 Des 2007 - 0

- 0

Penyewa

Page 199: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ijarah pada Bank Syariah

199

AKAD IJARAH

Barang

Pemilik Aset

Penyewa BANK

Barang Bayar Beli

Pembayaran Sewa

Page 200: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Contoh Pengungkapan Ijarah pada Bank Syariah

Page 201: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Contoh Pengungkapan Ijarah pada Bank Syariah

Page 202: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Contoh Pengungkapan Ijarah pada Bank Syariah

Page 203: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

hawalah

Seminar dan Workshop Nasional Akuntansi Syariah Depok 16 – 17 Juni 2010

Page 204: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Definisi Hawalah

204

• Secara bahasa: pengalihan, pemindahan, perubahan warna kulit atau memikul

sesuatu

• Secara istilah akad pengalihan utang/piutang dari satu pihak yang

berutang/berpiutang kepada pihak lain yang wajib menanggung (membayar) utangnya/menerima pembayaran piutang.

Page 205: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Definisi Hawalah

205

Jual Beli

Barang

Pengambil Alih

Pembeli Penjual

Hak Membayar

Memberi hak Menagih PA Membayar

PA Menagih PA Menerima Pembayaran

Page 206: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Hukum

206

• “Menunda pembayaran bagi orang yang mampu adalah kezaliman, dan jika salah seorang kamu dialihkan (dihiwalahkan) kepada orang yang kaya yang mampu, maka turutlah (menerima pengalihan tersebut).” (HR. Bukhari Muslim)

Page 207: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun Ijarah

PELAKU Ijab Kabul

OBJEK HAWALAH

207

Page 208: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun : Objek Hawalah

208

Bisa dilaksanakan

merupakan utang/piutang mengikat

Harus jelas nilai, jumlah dan

spesifikasinya

Tidak bertentangan

dengan syariah

Page 209: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Jenis Hawalah

hiwalah al haqq • Pemindahan Piutang

hiwalah ad-dain •Pemindahan Utang

hawalah al-muqayyadah • Pemindahan Bersyarat

hawalah al-muthlaqah • Pemindahan Mutlak

209

Page 210: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Proses Hawalah – Alternatif 1

210

Jual Beli

Barang

LKS

Pembeli Penjual

Kewajiban Membayar

LKS : Memberikan Qardh Pembeli : Jual Aset pada LKS LKS : Akad Murabah

Page 211: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Proses Hawalah – Alternatif 2

211

Jual Beli

Barang

LKS

Pembeli Penjual

Kewajiban Membayar

LKS : Memberikan Qardh Pembeli : Jual Aset pada LKS LKS : Akad Murabah

Page 212: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Proses Hawalah – Alternatif 3

212

Jual Beli

Barang

LKS

Pembeli Penjual

Kewajiban Membayar

LKS : Melakukan akad Syirkah Melalui Pembelian sebagian hak

LKS : menjual melalui murabahah

Page 213: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Proses Hawalah – Alternatif 4

213

Jual Beli

Barang

LKS

Pembeli Penjual

Kewajiban Membayar

LKS : Melakukan Akad Ijarah dan Qardh jika dibutuhkan

Jasa ijarah tidak boleh dihubungkan dengan pinjaman

Page 214: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi• PT Dina supplier ATK berhutang kepada PT Komputer untuk

pembelian komputer sebanyak 200 unit @ Rp3.000.000 selama 2 bulan.

• PT Dina menjual komputer tersebut kepada PT Xena dengan harga Rp3.500.000, dengan masa pembayaran 1 bulan.

• Ternyata PT Xena mengalami kesulitan pembayaran, sehingga PT Dina setuju menunda pembayaran hingga 1 bulan kemudian.

• Ternyata PT Xena tetap kesulitan membayar, sehingga PT Dina mengajukan permohonan hawalah al Haqq pada Bank Syariah mengingat harus membayar kepada PT Komputer. Akan membayar dalam 5 bulan. Beban hawalah yang disepakati Rp10 juta.

Page 215: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• 5 Januari 2010 Saat Hawalah disepakati

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Piutang - Dina 700.000.000

Kas 690.000.000

Pendapatan Hawalah 10.000.000

Pengambil alih

Page 216: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• 5 Januari 2010 Saat Hawalah disepakati

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Kas 690.000.000

Beban Hawalah 10.000.000

Piutang- PT Xena 700.000.000

Yang Mengalihkan

Page 217: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• 5 Mei 2010 : PT Xena Membayar pada BS

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Kas 700.000.000

Piutang-Dina 700.000.000

Pengambil alih

Page 218: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

qardh

Seminar dan Workshop Nasional Akuntansi Syariah Depok 16 – 17 Juni 2010

Page 219: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Definisi Qardh

219

• pinjaman tanpa dikenakan biaya (hanya wajib membayar sebesar pokok (utangnya), pinjaman uang seperti inilah yang sesuai dengan ketentuan syariah (tidak ada riba), karena kalau meminjamkan uang maka ia tidak boleh meminta pengembalian yang lebih besar dari pinjaman yang diberikan. Namun si peminjam boleh saja atas kehendaknya sendiri memberikan kelebihan atas pokok pinjamannya

Page 220: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Definisi Qardh

220

Penerima Pinjaman

Pemberi Pinjaman

LAKUKAN BISNIS

Akad Qardh

Kewajiban Membayar

Pemberian Pinjaman

HASIL USAHA

Page 221: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Hukum

221

• “Dan jika ia (orang yang berutang itu) dalam kesulitan, berilah tangguh sampai ia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS 2:280)

Page 222: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Hukum

222

• “Orang yang melepaskan seorang muslim dari kesulitannya di dunia, Allah akan melepaskan kesulitannya di hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba-Nya selama ia (suka) menolong saudaranya” (HR. Muslim)

• Dari Abu Qatadah: “Wahai Rasulullah, bagaimanakah jika aku berjihad dengan jiwa dan hartaku, aku bertempur penuh sabar demi mengharap pahala Allah dan maju terus pantang mundur, apakah aku masuk surga?” Rasulullah menjawab: “ya” Beliau mengatakan sebanyak tiga kali, kemudian ia bersabda: “kecuali jika kamu mati dan kamu punya utang serta kamutidak membayarnya...”(HR. Muslim)

Page 223: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun Qardh

PELAKU Ijab Kabul

OBJEK QARDH

223

Page 224: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun : Objek Qardh

224

Jelas nilai pinjamannya dan waktu pelunasan

Peminjam diwajibkan

membayar pokok pinjaman

waktu peminjamandapat diperpanjang atau menghapuskan

sebagian atau seluruh kewajibannya

Page 225: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Sumber Dana Qardh

internal eksternal

225

Page 226: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• Bapak A membutuhkan uang untuk membayar BOP kuliah anaknya, di saat yang sama dia juga memperoleh pesanan untuk membuat kursi. Beliau mengajukan pinjaman qardh.

• Uang yang dimiliki hanya cukup untuk melakukan salah satu dari 2 hal di atas.

• Bapak A mengajukan dana Qardh sebesar Rp5.000.000, dan akan dikembalikan dalam waktu 2 bulan.

• Biaya administrasi yang dibebankan Rp100.000

Page 227: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Qardh

• Pemberian Pinjaman Qardh

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Dana Kebajikan- Produktif

5.000.000

Dana Kebajikan -Kas 5.000.000

Pemberi Pinjaman

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Kas 5.000.000

Utang 5.000.000

Peminjam

Page 228: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Qardh

• Saat Pembayaran Biaya Administrasi Qardh

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Kas 100.000

Pendapatan Lain2 100.000

Pemberi Pinjaman

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Beban Administrasi 100.000

Kas 100.000

Peminjam

Page 229: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Qardh

• Saat Pelunasan Qardh

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Dana Kebajikan Kas 5.000.000

Dana Kebajikan - Produktif

5.000.000

Pemberi Pinjaman

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Utang 5.000.000

Kas 5.100.000

Peminjam

Page 230: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Penyajian Dana Qardh Bank Syariah

Page 231: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

kafalah

Seminar dan Workshop Nasional Akuntansi Syariah Depok 16 – 17 Juni 2010

Page 232: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Definisi Kafalah

232

• Secara bahasa: dhaman (jaminan), hamalah (beban), dan za’amah

(tanggungan)pengalihan.

• Secara istilah perjanjian pemberian jaminan yang diberikan oleh

penanggung (kafi’il) kepada pihak ketiga (makful lahu) untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau pihak yang ditanggung (makful anhu/ashil).

Page 233: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Definisi Kafalah

233

Pihak Ke Tiga Penanggung Akad Kafalah

Tertanggung

Page 234: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Hukum

234

• “Dan Dia (Allah) menjadikan Zakaria sebagai penjaminnya (Maryam)”. (QS 3:37)

• Dari Abi Humamah, bahwa Rasulullah bersabda: “Penjamin adalah orang yang berkewajiban mesti membayar”. (HR. Abu Dawud, At Tirmidzi)

Page 235: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun Kafalah

PELAKU Ijab Kabul

OBJEK KAFALAH

235

Page 236: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun : Pelaku Kafalah

236

Pihak Penjamin

(Kafiil)

Pihak Orang yang Berutang (Makful Anhu)

Pihak Orang yang Berpiutang

(Makful Lahu)

Page 237: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun : Objek Kafalah

Merupakan

tanggungan

pihak/orang yang

berutang

Tidak bertenta

ngan dengan syariah

Harus jelas nilai,

jumlah dan

spesifikasinya

merupakan utang mengika

t

Bisa dilaksan

akan oleh

penjamin

237

Page 238: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Berakhirnya Akad

•utang telah diselesaikan

•Kreditor melepaskan utangnya kepada orang yang berutang

•utang tersebut telah dialihkan hawalah

•penjamin menyelesaikan ke pihak lain melalui proses arbitrase

Page 239: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi

• PT Amir merupakan importir celana bayi, membutuhkan bank garansi untuk melakukan transaksi impor . Nilai bank garansi sebesar nilai impor Rp300.000.000. jangka waktu 3 bulan. Nilai Jaminan 10% dari nilai bank garansi. Ujrah ditetapkan sebesar 1,5% dari nilai impor

• Jaminan pembayaran jika terjadi wan prestasi (default) atas dasar presentasi dokumen yang sesuai dengan persyaratan dan kondisi klaim yang tercantum di bank garansi serta akad syariah Kafalah

Page 240: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Kafalah

• Penerimaan Ujrah

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Kas 4.500.000

Pendapatan 14500.000

Bank

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Beban BG 1.500.000

Kas 1.500.000

PT Amir

Page 241: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Kafalah

• Biaya Penerbitan Bank Garansi

Tanggal Keterangan Debit Kredit

Beban Administrasi 500.000

Kas 500.000

Bank

Tanggal Keterangan Debit Kredit

-

-

PT Amir

Page 242: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Salam dan Istishna

17 Juni 2010

Miranti Kartika Dewi

Page 243: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Salam

Page 244: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Salam• Secara bahasa:

“As salaf” yang berarti pendahuluan karena pemesan barang menyerahkan uangnya di muka.

Secara terminologi:Para fuqaha menamainya al mahawi’ij (barang-barang mendesak) karena ia sejenis jual beli yang dilakukan mendesak walaupun barang yang diperjualbelikan tidak ada ditempat. Dilihat dari sisi pembeli ia sangat membutuhkan barang tersebut di kemudian hari sementara si penjual sangat membutuhkan uang tersebut.

Page 245: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Hukum Akad Salam

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya...”

(Q.S. Al Baqarah (2): 282)

Dari Ibnu Abbas r.a.: Rasulullah s.a.w. datang ke Madinah dan menemukan bahwa orang-orang disana menjual kurma dengan pengiriman tangguh setelah satu atau dua tahun berdasarkan akad Salam. Rasulullah s.a.w.

berkata: “siapa yang membayar kurma untuk pengiriman tangguh harus melakukannya berdasarkan ukuran dan berat yang jelas.” Dalam hadits

lainnya, siapa yang membayar untuk pengiriman tangguh, harus melakukannya berdasarkan ukuran, berat, dan tanggal pengiriman yang jelas.

(Sahih Al Bukhari, 2/781)

Page 246: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Definisi Akad Salam

• SalamAkad jual beli barang pesanan (muslam fiih) dengan pengiriman di kemudian hari oleh penjual (muslam illaihi) dan pelunasannya dilakukan oleh pembeli (al muslam) pada saat akad disepakati sesuai dengan syarat-syarat tertentu.

Salam Paralel Salam paralel, artinya melaksanakan dua transaksi bai’ salam yaitu antara pemesan dan penjual dan antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak ketiga lainnya secara simultan. Beberapa ulama kontemporer melarang transaksi salam paralel terutama jika

perdagangan dan transaksi semacam itu dilakukan secara terus menerus. Hal demikian dapat menjurus kepada riba. Paralel salam dibolehkan asalkan eksekusi

kontrak salam kedua tidak tergantung pada eksekusi kontrak yang pertama.

Page 247: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Karakteristik Akad Salam

• Ketika akad terjadi, hal-hal berikut harus sudah ditentukan dan disepakati:– Harga– Spesifikasi– Karakteristik– Kualitas– Kuantitas – Waktu penyerahan aset

Page 248: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Karakteristik Akad SalamPembayaran

• Harus dalam bentuk kas dan tidak boleh berupa penghapusan utang penjual

• Harus tunai diserahkan saat kontrak disepakati

Pembayaran Harus dalam bentuk

kas– Maliki: Boleh dalam

bentuk benefit– Jumhur: Tidak boleh

dalam bentuk penghapusan utang milik penjual

Harus tunai diserahkan saat kontrak disepakati– Maliki:

Memperbolehkan adanya penundaan pembayaran sebentar

Page 249: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ilustrasi Salam

1

2

Pembeli

Penjual

Page 250: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Keterangan Ilustrasi Salam

1 Maret 2010

Penjual dan pembeli bersepakat untuk mengadakan akad salam. Penjual berjanji akan mengirimkan beras rojolele 3 bulan mendatang sebanyak 1.000

Kg kepada pembeli. Harga beras yang disepakati sebesar Rp 8.000/Kg. Atas akad salam ini, pembeli membayar sebesar Rp 8.000.000 (Rp 8.000/Kg X

1.000 Kg) tunai kepada penjual.

1 Juni 2010

Penjual menyerahkan beras sebanyak 1.000 Kg kepada pembeli dengan spesifikasi barang sesuai dengan yang telah disepakati dalam kontrak Salam

Page 251: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Transaksi Saat Akad• Tanggal : 1 Maret 2010• Transaksi :

Disepakati akad Salam untuk pengiriman 1000 kg beras rojolele 3 bulan mendatang. Harga yang disepakati sebesar Rp 8.000/kg

Dr Piutang Salam 8,000,000 Dr Kas 8,000,000 Cr Kas Cr Hutang Salam 8,000,000

Pihak Pembeli Pihak Penjual

8,000,000

Page 252: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Transaksi Pada Penjual• Tanggal: 1 Maret – 1 Juni 2010• Transaksi :

Penjual melakukan pengeluaran kas sbb:

membeli benih Rp 2jutamembeli pupuk Rp 1 jutamembayar buruh tani Rp 2 jutamembayar FOH Rp 1 juta

Dr Direct material 2,000,000 Cr Kas 2,000,000

Dr Direct material 1,000,000 Cr Kas 1,000,000

Dr WIP 3,000,000 Cr Direct material 3,000,000

Dr WIP 2,000,000 Cr Kas 2,000,000

Dr FOH Control 1,000,000 Cr Kas 1,000,000

Dr WIP 1,000,000 Cr FOH Control 1,000,000

Dr Finished goods 6,000,000 Cr WIP 6,000,000

Pihak Penjual

Page 253: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Transaksi Pengiriman Barang• Tanggal : 1 Maret 2010• Transaksi :

Penjual mengirimkan beras kepada pembeli dengan kualitas barang sesuai dengan akad.

Dr Persediaan 8,000,000 Dr Hutang Salam 8,000,000 Cr Piutang Salam 8,000,000 Cr Penjualan 8,000,000

Dr COGS 6,000,000 Cr Finished goods 6,000,000

Pihak Pembeli Pihak Penjual

Page 254: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ilustrasi Salam Paralel

1

2

Pembeli

Penjual

Bank sebagai

Pembeli & Penjual

3 4

Page 255: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Keterangan Ilustrasi Salam ParalelTangga

lTransaksi

28 Feb 2010

Bank bersepakat mengadakan akad Salam dengan petani apel Malang (penjual). Penjual berjanji akan mengirimkan apel Malang pada tanggal 1 Mei 2010 sebanyak 5000 kg kepada Bank. Harga apel yang disepakati sebesar Rp 7.000/kg. Atas akad salam ini, Bank membayar sebesar Rp 35.000.000 (Rp 7.000/Kg X 5.000 Kg) tunai kepada penjual.

1 Mar 2010

Bank bersepakat mengadakan akad Salam dengan Supermarket Buah A. Bank berjanji akan mengirimkan apel Malang pada tanggal 2 Mei 2010 sebanyak 5000 kg kepada Supermarket Buah A. Harga apel yang disepakati sebesar Rp 8.000/kg. Atas akad salam ini, Supermarket Buah A membayar sebesar Rp 40.000.000 (Rp 8.000/Kg X 5.000 Kg) tunai kepada Bank.

1 Mei 2010

Penjual menyerahkan apel sebanyak 5.000 Kg kepada Bank dengan spesifikasi sesuai dengan yang telah disepakati dalam kontrak Salam

2 Mei 2010

Bank menyerahkan apel sebanyak 5.000 Kg kepada Supermarket Buah A dengan spesifikasi sesuai dengan yang telah disepakati dalam kontrak Salam

Page 256: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Bagaimana Salam Paralel dipraktikkan di

institusi keuangan syariah?

Page 257: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Praktik Salam Paralel di Inst. Keuangan Syariah

Obyek Salam:Penjual Pembeli

Kontrak Salam dengan Penjual:

Sebelum / pada saat yang sama dengan

kontrak Salam dengan Pembeli

-- Harus independen--

Pihak yang berkontrak:

Pembeli (akad Salam # 1) sebagai penjual

Page 258: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Perbandingan Murabahah, Salam, Istishna

Sumber: Ascarya (2005)

Page 259: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Istishna’

• akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’).

• Shani’ akan menyiapkan barang yang dipesan sesuai dengan spesifikasi yang telah disepakati dimana ia dapat menyiapkan sendiri atau melalui pihak lain (istishna’ parallel).

Page 260: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Karakteristik Akad Istishna’

kriteria:a. memerlukan proses pembu atan setelah akad disepakati;b. sesuai dengan spesifikasi pemesan (customized), bukan produk massal; danc. harus diketahui karakteristik nya secara umum yang meliputi jenis, spesifikasi teknis, kualitas, dan kuantitasnya.

Page 261: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

subyek salam Istishna’’ Aturan dan keteranganPokok kontrak

Muslam fihi Mashnu’ Barang ditangguhkan, dengan spesifikasi

Harga Dibayar saat kontrak

Boleh saat kontrak, boleh diangsur, boleh kemudian hari

Cara penyelesaian pembayaran merupakan perbedaan utama antara salam dan istishna’

Sifat kontrak

Mengikat secara asli(thabi’i)

Mengikat secara ikutan (thaba’i)

Salam mengikat semua pihak sejak semula, sementara istishna’ dianggap mengikat berdasarkan pandangan para fuqaha demi kemashlahatan, serta tidak bertentangan dengan aturan syariah

Kontrak paralel

Salam paralel Istishna’ paralel Baik salam paralel maupun istishna’ paralel sah asalkan: kedua kontrak secara hukum adalah terpisah.

Perbandingan salam dengan istishna’

Page 262: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Jenis Akad Istishna’

Istishna’ adalah akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan (pembeli/mustashni) dan penjual (pembuat, shani’).

Istishna’ Paralel adalah suatu bentuk akad istishna’’ antara penjual dan pemesan, dimana untuk memenuhi kewajibannya kepada pemesan, penjual melakukan akad istishna’ dengan pihak lain (sub kontraktor) yang dapat memenuhi aset yang dipesan pembeli. Syaratnya akad istishna’ pertama tidak bergantung pada istishna’ kedua. Selain itu penjual tidak boleh mengakui adanya keuntungan selama konstruksi.

Page 263: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Skema istishna’

Page 264: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Skema istishna’ Paralel

Page 265: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Syariah

– masyarakat telah mempraktekkan istishna’ secara luas dan terus menerus tanpa ada keberatan sama sekali. Hal demikian menjadikan istishna’ sebagai kasus ijma’ atau konsensus umum.

– keberadaan istishna’ didasarkan atas kebutuhan masyarakat. Banyak orang seringkali memerlukan barang yang tidak tersedia di pasar, sehingga mereka cenderung melakukan kontrak agar orang lain membuatkan barang untuk mereka.

– istishna’ sah sesuai dengan aturan umum mengenai kebolehan kontrak selama tidak bertentangan dengan nash atau aturan syariah.

Page 266: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun & Ketentuan Syariah

– Pelaku terdiri dari pemesan (pembeli/ mustashni’) dan penjual (pembuat, shani’). Harus Cakap Hukum dan Baligh

– Obyek akad berupa barang yang akan diserahkan dan modal istishna’ yang berbentuk harga

– ijab kabul/serah terima

Ketentuan syariah untuk akad salam juga berlaku untuk akad istisna

Page 267: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ketentuan tentang Pembayaran

• Alat bayar harus diketahui jumlah dan bentuknya, baik berupa uang, barang, atau manfaat; demikian juga dengan cara pembayarannya

• Harga yang telah ditetapkan dalam akad tidak boleh berubah. Akan tetapi apabila setelah akad ditandatangani pembeli mengubah spesifikasi dalam akad maka penambahan biaya akibat perubahan ini menjadi tanggung jawab pembeli.

• Pembayaran dilakukan sesuai kesepakatan• Pembayaran tidak boleh berupa

pembebasan utang

Page 268: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ketentuan tentang barang• Harus jelas spesifikasinya (jenis, ukuran, mutu), sehingga tidak

ada lagi jahalah dan perselisihan dapat dihindari.• Penyerahannya dilakukan kemudian• Waktu dan penyerahan barang harus ditetapkan berdasarkan

kesepakatan.• Pembeli tidak boleh menjual barang sebelum menerimanya• Tidak boleh menukar barang kecuali dengan barang sejenis

sesuai kesepakatan• Dalam hal terdapat cacat atau barang tidak sesuai dengan

kesepakatan, pemesan memiliki hak khiyar (hak memilih) untuk melanjutkan atau membatalkan akad.

• Dalam hal pesanan sudah dikerjakan sesuai dengan kesepakatan hukumnya mengikat, tidak boleh dibatalkan sehingga penjual tidak dirugikan karena ia telah menjalankan kewajibannya sesuai kesepakatan.

Page 269: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Berakhirnya istishna’

kondisi-kondisi berikut:• dipenuhinya kewajiban secara normal oleh

kedua belah pihak• persetujuan bersama kedua belah pihak

untuk menghentikan kontrak• pembatalan hukum kontrak. Ini jika muncul

sebab yang masuk akal untuk mencegah dilaksanakannya kontrak atau penyelesaiannya, dan masing-masing pihak bisa menuntut pembatalannya

Page 270: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Penjual • Biaya perolehan istishna’ terdiri dari:a. Biaya langsung yaitu: bahan baku dan tenaga kerja langsung

untuk membuat barang pesanan, atau tagihan produsen/kontraktor pada entitas untuk istishna’ paralel.

b. Biaya tidak langsung adalah biaya overhead termasuk biaya akad dan praakad.

c. Khusus untuk istishna’ paralel: seluruh biaya akibat produsen/ kontraktor tidak dapat memenuhi kewajiban jika ada.

• Biaya perolehan/pengeluaran selama pembangunan atau tagihan yang diterima dari produsen/kontraktor diakui sebagai aset istishna’ dalam penyelesaian, jurnal melakukan pengeluaran untuk akad istishna’

Dr. Aset istishna’ dalam penyelesaian xxx Cr. Persediaan, kas, utang, dll xxx

Untuk akun yang dikredit akan tergantung apa yang digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi kewajiban akad tersebut.

Page 271: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Penjual • Beban praakad diakui sebagai beban tangguhan dan

diperhitungkan sebagai biaya istishna’ jika akad disepakati. Jika akad tidak disepakati maka biaya tersebut dibebankan pada periode berjalan.

• Saat dikeluarkan biaya pra akad, dicatat: Dr. Biaya Pra Akad Ditangguhkan xxx Cr. Kas xxx• Jika Akad disepakati, maka dicatat: Dr. Beban Istishna’ xxx Cr. Biaya Pra Akad Ditangguhkan xxx• Jika Akad tidak disepakati, maka dicatat: Dr. Beban xxx Cr. Biaya Pra Akad Ditangguhkan xxx

Page 272: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Penjual • Jika pembeli melakukan pembayaran sebelum tanggal

jatuh tempo dan penjual memberikan potongan, maka potongan tersebut sebagai pengurang pendapatan istishna’.

• Pengakuan Pendapatan dapat diakui dengan 2 metode:

1. Metode persentase penyelesaian, adalah sistem pengakuan pendapatan yang dilakukan seiring dengan proses penyelesaian berdasarkan akad istishna’.

2. Metode akad selesai adalah sistem pengakuan pendapatan yang dilakukan ketika proses penyelesaian pekerjaan telah dilakukan.

Page 273: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Penjual

• Untuk metode persentase penyelesaian, pengakuan pendapatan dilakukan sejumlah bagian nilai akad yang sebanding dengan pekerjaan yang telah diselesaikan diakui sebagai pendapatan istishna’ pada periode yang bersangkutan.

• Pendapatan diakui: berdasarkan persentase akad yang telah diselesaikan biasanya menggunakan dasar persentase pengeluaran biaya yang dilakukan dibandingkan dengan total biaya, kemudian persentase tersebut dikalikan dengan nilai akad.

Page 274: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Penjual

• Margin Keuntungan juga diakui berdasarkan cara yang sama dengan pendapatan.

Persentase penyelesaian = Biaya yg telah dikeluarkan Total biaya utk penyelesai

Pengakuan Pendapatan = Persentase penyelesaian x Nilai Akad Pengakuan Margin = Persentase penyelesaian x Nilai Margin Dimana nilai margin tersebut adalah: Nilai Akad – Total Biaya (jika >1 tahun) Pendapatan Tahun Berjalan = Pendapatan diakui s/d saat ini – Pendapatan yang

telah diakui

Page 275: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Penjual • bagian margin keuntungan istishna’ yang diakui selama periode

pelaporan ditambahkan kepada aset istishna’ dalam penyelesaian. Jurnal untuk pengakuan pendapatan dan margin keuntungan adalah:

Dr aset istishna’ dlm penyelesaian (margin keuntungan) xxx Dr. Beban istishna’( biaya yang telah dikeluarkan) xxx Cr. Pendapatan Istishna’

xxx (pendapatan yg hrs diakui diperiode berjalan ) Untuk metode persentase penyelesaian, pada akhir periode

harga pokok istishna’ diakui sebesar biaya istishna’ yang telah dikeluarkan sampai periode tersebut.

• Untuk metode akad selesai tidak ada pengakuan pendapatan, harga pokok dan keuntungan sampai dengan pekerjaan telah dilakukan. Sehingga pendapatan diakui pada periode dimana pekerjaan telah selesai dilakukan.

• Jika besar kemungkinan terjadi bahwa total biaya perolehan istishna’ akan melebihi pendapatan istishna’ maka taksiran kerugian harus segera diakui.

Page 276: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Penjual • Pada saat penagihan (metode persentase

penyelesaian& akad selesai): Dr. Piutang Istishna’(sebesar nilai tunai) xxx Cr. Termin Istishna’ xxx• Termin istishna’ tersebut akan disajikan

sebagai akun pengurang dari akun Aset Istishna’ dalam penyelesaian.

Pada saat penerimaan tagihan, jurnal:: Dr. Kas (sebesar uang yang diterima ) xxx Cr. Piutang Usaha xxx

Page 277: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk PenjualJika akad Istishna’ dilakukan dengan pembayaran tangguh, maka pengakuan pendapatan dibagi menjadi 2 bagian:• margin keuntungan pembuatan barang pesanan yang dihitung apabila istishna’ dilakukan tunai, akan diakui sesuai persentase penyelesaian. Dr. Aset istishna’ dlm penyelesaian (margin keuntungan) xxx Dr. Beban istishna’ (biaya yang dikeluarkan) xxx Cr. Pendapatan Istishna’ xxx (pendapatan yg hrs diakui di periode berjalan )

• Selisih antara nilai akad dan nilai tunai pada saat penyerahan diakui selama periode pelunasan secara proporsional sesuai dgn pembayaran. - pada saat penandatanganan akad: Dr. Piutang Istishna’(selisih Nilai Tunai&Nilai Akad) xxx Cr. Pendapatan Istishna’ Tangguh xxx - Pada saat pembayaran dan pengakuan pendapatan selisih nilai: Dr. Pendapatan Istishna’ Tangguh (secara proporsional) xxx Cr. Pendapatan Akad Istishna’ xxx Dr. Piutang Istishna’(kas yang diterima) xxx Cr. Kas xxx

Page 278: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Penjual • Penyajian, penjual menyajikan dalam laporan keuangan hal-hal

sebagai berikut:a. Piutang istishna' yang berasal dari transaksi istishna' sebesar

jumlah yang belum dilunasi oleh pembeli akhir.b. Termin istishna' yang berasal dari transaksi istishna' sebesar

jumlah tagihan termin penjual kepada pembeli akhir.• Pengungkapan, penjual mengungkapkan transaksi istishna'

dalam laporan keuangan, tetapi tidak terbatas, pada:a. metode akuntansi yang digunakan dalam pengukuran

pendapatan kontrak istishna';b. metode yang digunakan dalam penentuan persentase

penyelesaian kontrak yang sedang berjalan;c. rincian piutang istishna' berdasarkan jumlah, jangka waktu, dan

kualitas piutang;d. pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang

Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah.

Page 279: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Pembeli• Pembeli mengakui aset istishna’ dalam penyelesaian sebesar

jumlah termin yang ditagih oleh penjual dan sekaligus mengakui utang istishna’ kepada penjual.

Dr. Aset istishna’ dalam penyelesaian xxx Cr. Utang kepada Penjual xxx

Aset istishna’ yang diperoleh melalui transaksi istishna’ dengan pembayaran tangguh lebih dari satu tahun diakui sebesar: biaya perolehan tunai. Selisih antara harga beli yang disepakati dalam akad istishna’ tangguh dan biaya perolehan tunai diakui sebagai beban istishna’ tangguh.

Dr. Aset istishna’ dlm penyelesaian (nilai tunai) xxx Dr. Beban istishna’ tangguh (selisih nilai tunai &harga beli) xxx

Cr. Utang kepada Penjual xxx

Page 280: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Pembeli• Beban istishna tangguhan diamortisasi secara proporsional

sesuai dengan porsi pelunasan utang istishna’ Dr. Beban istishna’ xxx Cr. Beban istishna’ tangguh xxx

Jika barang pesanan terlambat diserahkan karena kelalaian atau kesalahan penjual, mengakibatkan kerugian pembeli, maka kerugian tersebut dikurangkan dari garansi penyelesaian proyek yang telah diserahkan penjual.Jika kerugian itu lebih besar dari garansi, maka selisihnya diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang.

Dr. Piutang jatuh tempo kepada penjual xxx Cr. Kerugian aset istishna’ xxx

Setelah sebelumnya pembeli mengakui adanya kerugian

Page 281: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Pembeli• Jika pembeli menolak menerima barang pesanan karena tidak

sesuai dengan spesifikasi dan tidak memperoleh kembali seluruh jumlah uang yang telah dibayarkan kepada penjual, maka jumlah yang belum diperoleh kembali diakui sebagai piutang jatuh tempo kepada penjual dan jika diperlukan dibentuk penyisihan kerugian piutang.

Dr. Piutang jatuh tempo kepada penjual xxxCr. Aset istishna’ dalam penyelesaian xxx

Jika pembeli menerima barang pesanan yang tidak sesuai dengan spesifikasi, maka barang pesanan tersebut diukur dengan nilai yang lebih rendah antara nilai wajar dan biaya perolehan. Selisih yang terjadi diakui sebagai kerugian pada periode berjalan.

Dr. Aset istishna’ dlm penyelesaian (nilai wajar) xxx Dr. Kerugian xxx Cr.Aset istishna’dlm penyelesaian (biaya perolehan)xxx

Page 282: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi untuk Pembeli• Penyajian, pembeli menyajikan dalam laporan keuangan hal-hal

sebagai berikut:a. Hutang ishtisna' sebesar tagihan dari produsen atau kontraktor

yang belum dilunasi.b. Aset istishna' dalam penyelesaian sebesar: (i) persentase penyelesaian dari nilai kontrak penjualan kepada

pembeli akhir, jika istishna' paralel; atau (ii) kapitalisasi biaya perolehan, jika istishna'.

Pengungkapan, pembeli mengungkapkan transaksi istishna’ dalam laporan keuangan, tetapi tidak terbatas, pada:

a. rincian utang istishna’ berdasarkan jumlah dan jangka waktu;b. pengungkapan yang diperlukan sesuai PSAK No. 101 tentang

Penyajian Laporan Keuangan Syari’ah.

Page 283: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Terima Kasih

Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah FEUIFakultas Ekonomi Universitas IndonesiaKampus Baru FEUI Depok 16424Telp : 021-727-24-25 ext 157Fax : 021-786-40-57 Web : www.pebs-feui.orgEmail : [email protected]

Pusat Pengembangan Akuntansi FEUIKampus UI SalembaJl. Salemba Raya No. 4 JAkarta Pusat 10430Telp : 021-390-8966Fax : 021-390-8967Web : www.ppa-feui.comEmail : [email protected]

Page 284: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

AKAD LAIN’

Oleh: Sri Nurhayati / Wasilah

Page 285: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Sharf’

Page 286: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Akad Sharf

• Bahasa: penambahan, penukaran, penghindaran, atau transaksi jual beli.

• Terminologi: transaksi jual beli suatu valuta dengan valuta lainnya. Transaksi jual beli atau pertukaran mata uang, dapat dilakukan baik dengan mata uang yang sejenis maupun yang tidak sejenis.

Page 287: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Skema Sharf

Penjual Pembeli

Valuta

Akad sharf

Valuta

Page 288: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Sumber Hukum

• ”Transaksi pertukaran emas dengan emas harus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba, perak dengan perak harus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba, gandum dengan gandum harus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba, tepung dengan tepung harus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba, korma dengan korma harus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba, garam dengan garam harus sama takaran, timbangan dan tangan ke tangan (tunai), kelebihannya adalah riba, “ (HR Muslim)

• ”Juallah emas dengan emas, perak dengan perak, gandum dengan gandum, sya’ir dengan sya’ir, kurma dengan kurma, dan garam dengan garam (dengan syarat harus) sama dan sejenis serta secara tunai. Jika jenisnya berbeda, juallah sekehendakmu jika dilakukan secara tunai ” (HR Muslim)

• ”Rasulullah SAW melarang menjual perak dengan emas secara piutang (tidak tunai)” (HR Muslim)

• ”Umar bin Khattab mendengar seseorang menukarkan emas sambil berkata ketika menerima tukarannya: ”Tunggulah penjagaku pulang dari hutan,” lalu Umar berkata, ”Demi Allah, janganlah engkau berpisah dengannya sehingga terjadi proses pertukarannya.” ”Aku mendengar Rasulullah bersabda, Tukar menukar emas dengan emas itu adalah riba, kecuali dilakukan kontan dengan kontan. Gandum dengan gandum juga adalah riba, kecuali dilakukan dengan kontan. Kurma dengan kurma juga adalah riba, kecuali kontan dengan kontan.” (HR Bukhari)

Page 289: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Fungsi Uang dalam Islam

• Uang hanya berfungsi sebagai alat tukar dan bukan komoditas. Tanpa didayagunakan, uang tidak dapat menghasilkan pendapatan atau keuntungan dengan dirinya sendiri. Apabila uang dapat ”bertambah” tanpa didayagunakan, maka tambahan itu adalah riba. Uang baru dapat menghasilkan keuntungan atau kelebihan apabila didayagunakan atau diinvestasikan bersama dengan sumber daya lainnya.

Page 290: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Jenis Transaksi Valas• Transaksi ”Spot” yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas

dan penyerahannya pada saat itu atau penyelesaiannya maksimal dalam jangka waktu dua hari. Transaksi ini dibolehkan secara syari’ah.

• Transaksi ”Forward” yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang. Jenis transaksi seperti ini tidak diperbolehkan dalam syari’ah (ada unsur ketidakpastian/gharar)

• Transaksi ”Swap” yaitu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram karena ada unsur spekulasi/judi/maisir.

• Transaksi ”option”, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli (call option) atau hak untuk menjual (put option) yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valas pada harga dan jangka waktu atau tanggal tertentu. Hukumnya haram karena ada unsur spekulasi/judi/maisir.

Page 291: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Transaksi Valas sesuai Syariah

• dilakukan secara tunai • tidak digunakan untuk tujuan spekulasi • boleh menyimpan valas untuk kebutuhan

transaksi dikemudian hari

Page 292: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun Sharf’

• Pelaku terdiri dari pembeli dan penjual, harus cakap hukum dan baligh

• Obyek Akad berupa mata uang• Ijab kabul/ serah terima

Page 293: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Ketentuan SyariahObyek Akad, • Nilai tukar atau kurs mata uang telah diketahui oleh kedua belah pihak. • Valuta yang diperjualbelikan telah dikuasai, baik oleh pembeli maupun oleh

penjual, sebelum keduanya berpisah. Penguasaan bisa berbentuk material maupun hukum.

• Apabila keduanya berpisah sebelum menguasai masing-masing uang penukaran berdasarkan nilai tukar yang diperjualbelikan, maka akadnya batal karena syarat penguasaan terhadap obyek transaksi sharf itu tidak terpenuhi.

• Apabila mata uang atau valuta yang diperjualbelikan itu dari jenis yang sama, maka jual beli mata uang itu harus dilakukan dalam kuantitas yang sama, sekalipun model dari mata uang itu berbeda.

• Tidak boleh ada hak khiyar syarat bagi pembeli. • Tidak boleh terdapat tenggang waktu antara penyerahan mata uang yang

saling dipertukarkan, karena sharf dikatakan sah apabila penguasaan obyek akad dilakukan secara tunai atau dalam kurun waktu 2 X 24 jam (harus dilakukan seketika itu juga dan tidak boleh diutang) dan perbuatan saling menyerahkan itu harus telah berlangsung sebelum kedua belah pihak yang melakukan jual beli valuta itu berpisah.

Page 294: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Sharf’

• Saat membeli valuta asing : Dr. Kas (Dollar) xxx Cr. Kas (Rp) xxx• Saat dijual : Dr. Kas (Rp) xxx Dr. Kerugian* xxx Cr. Keuntungan** xxx Cr. Kas (Dollar) xxx• *jika harga beli valas lebih besar dari pada harga jual • **jika harga beli valas lebih kecil dari pada harga jual

Page 295: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Sharf’• Untuk tujuan laporan keuangan diakhir periode, aset moneter

(piutang dan utang) dalam satuan valuta asing akan dijabarkan dalam satuan rupiah dengan menggunakan nilai kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan keuangan. Jurnal penyesuaian :

• Jika nilai kurs tengah BI lebih kecil dari nilai kurs tanggal trasaksi: Dr. Kerugian xxx Cr. Piutang (valas) xxx Dr. utang (valas) xxx Cr. Keuntungan xxx• Jika nilai kurs tengah BI lebih besar dari nilai kurs tanggal transaksi: Dr. Piutang (valas) xxx Cr. Keuntungan xxx

Dr. Kerugian xxx Cr. utang (valas) xxx

Page 296: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Wadiah

Page 297: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Akad Wadiah

• simpanan (deposit) barang atau dana kepada pihak lain yang bukan pemiliknya, untuk tujuan keamanan.

• adalah akad penitipan dari pihak yang mempunyai uang/barang kepada pihak yang menerima titipan dengan catatan kapanpun titipan diambil pihak penerima titipan wajib menyerahkan kembali uang/barang titipan tersebut dan yang dititipi menjadi penjamin pengembalian barang titipan.

Page 298: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Jenis Akad Wadiah• Wadi’ah al amanah, yaitu wadi’ah dimana

uang/barang yang dititipkan hanya boleh disimpan dan tidak boleh didayagunakan. Si penerima titipan tidak bertanggungjawab atas kehilangan dan kerusakan yang terjadi pada barang titipan selama hal ini bukan akibat dari kelalaian atau kecerobohan penerima titipan dalam memelihara titipan tersebut.

• Wadi’ah yadhamanah, yaitu wadi’ah dimana si penerima titipan dapat memanfaatkan barang titipan tersebut dengan seizin pemiliknya dan menjamin untuk mengembalikan titipan tersebut secara utuh setiap saat, si pemilik menghendakinya. Hasil dari pemanfaatan barang tidak wajib dibagihasilkan dengan pemberi titipan. Namun penerima titipan boleh saja memberikan bonus dan tidak boleh diperjanjikan sebelumnya kepada pemilik barang.

Page 299: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Skema Wadiah Al Amanah

Mustawda’Muwaddi’

Penyerahan barang

Akad wadi’ah

Pengembalian barang saat diminta

Page 300: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Skema Wadiah Yadhamanah

Muwaddi’ Mustawda’

dunia usaha

Pengembalian barang

Memperoleh manfaat

barang/uang

Akad wadi’ah

Mustawda’Memberi bonus

Penyerahanbarang

Page 301: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Sumber Hukum

• Al Qur’an : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan

amanat kepada yang berhak menerimanya..... (QS 4: 58) ”......Maka, jika sebagian kamu mempercayai sebagian

yang lain, hendaklah yang dipercayai itu menunaikan amanatnya (utangnya) dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya...” (QS 2:283)

• As Sunnah ”Tunaikanlah amanat itu kepada orang yang memberi

amanat kepada mu dan jangan kamu mengkhianati orang yang mengkhianatimu” (HR Abu Dawud dan Al Tirmidzi)

Page 302: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun Wadiah

– Pelaku harus cakap hukum, baligh serta mampu menjaga serta memelihara barang titipan.

– Obyek Wadi’ah: benda yang dititipkan tersebut jelas dan diketahui spesifikasinya oleh pemilik dan penyimpan.

– Ijab qabul/serah terima, Adalah pernyataan dan ekspresi saling ridha/rela diantara pihak pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi moderen.

Page 303: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi bagi Pemilik Barang

• Pada saat menyerahkan barang (menerima tanda terima penitipan barang) dan membayar biaya penitipan (menerima tanda terima pembayaran):

Dr. Beban Wadiah xxx Cr. Kas xxx• Jika biaya penitipan belum dibayar Dr. Beban Wadiah xxx Cr. Utang xxx• Pada saat mengambil barang: dan membayar

kekurangan biaya penitipan Dr. Utang xxx Cr. Kas xxx

Page 304: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Bagi Penyimpan Barang• Pada saat menerima barang (mengeluarkan

tanda terima barang) dan penerimaan pendapatan penitipan (membuat tanda terima pembayaran):

Dr. Kas xxx Cr. Pendapatan Wadiah xxx• Jika biaya penitipan belum dibayar Dr. Piutang xxx Cr. Pendapatan Wadiah xxx• Pada saat menyerahkan barang dan menerima

pembayaran kekurangan pendapatan penitipan Dr. Kas xxx Cr. Piutang xxx

Page 305: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Wakalah

Page 306: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Akad Wakalah

• Bahasa : At Tahwidh: penyerahan, pendelegasian atau pemberian mandat .

• akad pelimpahan kekuasaan oleh satu pihak kepada pihak lain dalam hal-hal yang boleh diwakilkan.

• Agen (Wakil) boleh menerima komisi (al-ujr) dan boleh tidak menerima komisi (hanya mengharap ridho Allah/ tolong menolong). Tetapi bila ada komisi atau upah maka akadnya seperti akad ijarah/sewa menyewa.

Page 307: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Skema Wakalah

Pemberi kuasa penerima kuasa

Obyek yang dikuasakan

Akad wakalah

Pelaksanaan wakalah

Page 308: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Sumber Hukum

• Al Qur’an : “...maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota

dengan membawa uang perakmu itu....”(QS.18:19) ”jadikanlah aku bendaharawan negara (Mesir), sesungguhnya

aku adalah orang yang pandai menjaga lagi berpengalaman” (QS 12:55)

”...Dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya.” (QS 17:34)

• As Sunnah Diriwayatkan dari Busr bin ibn Sa’diy al Maliki berkata: Umar

mempekerjakan saya untuk mengambil sedekah (zakat). Setelah selesai dan sesudah saya menyerahkan zakat kepadanya, memerintahkan agar saya diberi imbalan (fee). Saya berkata: saya bekerja hanya karena Allah. Umar menjawab: ”Ambillah apa yang kamu beri; saya pernah bekerja (seperti kamu) pada masa Rasul, lalu beliau memberiku imbalan; sayapun berkata seperti apa yang kamu katakan. Kemudian rasul bersabda kepada saya: Apabila kamu diberi sesuatu tanpa kamu minta; makanlah (terimalah) dan bersedekahlah. (HR Bukhori Muslim)

Page 309: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun Wakalah•Pelaku a. pihak pemberi kuasa/pihak yang meminta diwakilkan: - Pemilik sah yang dapat bertindak atas yang diwakilkan - Orang mukallaf atau anak mumayyiz dalam batastertentu, b. pihak penerima kuasa (wakil): - Cakap hukum - Dapat mengerjakan tugas yang diwakilkan kepadanya•Obyek yang dikuasakan/diwakilkan/taukil : - Diketahui dengan jelas oleh orang yang mewakili - Tidak bertentangan dengan syari’ah Islam - Dapat diwakilkan menurut syari’ah Islam. - Manfaat barang atau jasa harus bisa dinilai - Kontrak dapat dilaksanakan.• Ijab qabul: pernyataan dan ekspresi saling ridha/rela diantara pihak pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi moderen.

Page 310: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Berakhirnya Akad Wakalah

• Salah seorang pelaku meninggal dunia atau hilang akal, karena jika ini terjadi salah satu syarat wakalah tidak terpenuhi

• Pekerjaan yang diwakilkan sudah selesai• Pemutusan oleh orang yang mewakilkan• Wakil mengundurkan diri• Orang yang mewakilkan sudah tidak memiliki status

kepemilikan atas sesuatu yang diwakilkan.

Page 311: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi bagi Pihak Mewakili• Pada saat menerima imbalan tunai (tidak berkaitan

dengan jangka waktu) Dr. Kas xxx Cr. Pendapatan Wakalah xxx• Pada saat membayar beban Dr. beban wakalah xxx Cr. Kas xxx• Pada saat diterima pendapatan untuk jangka waktu dua

tahun dimuka Dr. Kas xxx Cr. Pendapatan wakalah diterima dimuka xxx• Pada saat mengakui pendapatan wakalah akhir periode Dr. Pendapatan wakalah diterima dimuka xxx Cr. Pendapatan wakalah xxx

Page 312: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Bagi Pihak yang Diwakilkan

• Pada saat membayar ujr/komisi Dr. Beban Wakalah xxx Cr. Kas xxx

Page 313: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Kafalah

Page 314: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Akad Kafalah

• Bahasa :dhaman (jaminan), hamalah (beban), dan za’amah (tanggungan). .

• perjanjian pemberian jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafi’il) kepada pihak ketiga (makful lahu) untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau pihak yang ditanggung (makful anhu/ashil).

• salah satu jenis akad tabarru’ yang bertujuan untuk saling tolong menolong. Namun, penjamin dapat menerima imbalan sepanjang tidak memberatkan. Apabila ada imbalan maka akad kafalah bersifat mengikat dan tidak dapat dibatalkan secara sepihak.

Page 315: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Skema Kafalah

Kaafil/ penanggung

Makful ‘alaih/Pihak yg ditanggung

Makful/pihak ke 3

Akad kafalah

Page 316: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Sumber Hukum

• Al Qur’an : ”Dan Dia (Allah) menjadikan Zakaria sebagai penjamin

nya” (Maryam) (QS :3:37) ”Dan bagi siapa yang dapat mengembalikannya akan

memperoleh bahan makanan (seberat) beban unta, dan aku menjamin terhadapnya.” (QS 12:72)

• As Sunnah ”Penjamin adalah orang yang berkewajiban mesti membayar (HR Abu

Dawud, At Tirmidzi) Telah dihadapkan kepada Rasulullah (mayat seorang lelaki untuk

dishalatkan)... Rasulullah bertanya ”Apakah dia mempunyai warisan?” Para sahabat menjawab ”Tidak”, Rasulullah bertanya lagi, ” Apakah dia mempunyai utang?” Para sahabat menjawab ”Ya, sejumlah tiga dinar”’ Rasulullah pun menyuruh para sahabat untuk menshalatkannya (tetapi beliau sendiri tidak). Abu Qatadah lalu berkata, ”saya menjamin utangnya ya rasulullah”. Maka Rasulullah pun menshalatkan mayat tersebut. (HR Bukhari)

Page 317: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun Kafalah• Pelaku 1. Pihak Penjamin (Kafiil): - Baligh (dewasa) dan berakal sehat. - Berhak penuh untuk melakukan tindakan hukum dalam urusan hartanya dan rela (ridha) dengan tanggungan kafalah tersebut. 2. Pihak Orang yang berhutang (Ashiil, Makful ‘anhu) - Sanggup menyerahkan tanggungannya (utang) - Dikenal oleh penjamin. 3. Pihak Orang yang Berpiutang (Makful Lahu) - Diketahui identitasnya. - Dapat hadir pada waktu akad atau memberikan kuasa. - Berakal sehat

Page 318: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun Kafalah• Obyek Penjaminan (Makful Bihi)- Merupakan tanggungan pihak/orang yang berhutang, baik

berupa uang, benda, maupun pekerjaan.- Bisa dilaksanakan oleh penjamin.- Harus merupakan utang mengikat, yang tidak mungkin

hapus kecuali setelah dibayar atau dibebaskan.- Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya.- Tidak bertentangan dengan syari’ah

• Ijab kabul, pernyataan dan ekspresi saling ridha/rela diantara pihak pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi moderen

Page 319: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Berakhirnya Akad Kafalah• Ketika utang telah diselesaikan, baik oleh orang yang

berutang atau oleh penjamin. Atau jika kreditor menghadiahkan atau membebaskan utangnya kepada orang yang berutang.

• Kreditor melepaskan utangnya kepada orang yang berutang, tidak pada penjamin. Maka penjamin juga bebas untuk tidak menjamin utang tersebut. Namun, jika kreditor melepaskan jaminan dari penjamin, bukan berarti orang yang berutang telah terlepas dari utang tersebut.

• Ketika utang tersebut telah dialihkan (transfer utang/hawalah). Dalam kasus ini baik orang terutang ataupun penjamin terlepas dari tuntutan utang tersebut

• Ketika penjamin menyelesaikan ke pihak lain melalui proses arbitrase dengan kreditor.

• Kreditor dapat mengakhiri kontrak kafalah walaupun penjamin tidak menyetujuinya

Page 320: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi bagi Pihak Penjamin

• Pada saat menerima imbalan tunai (tidak berkaitan dengan jangka waktu)

Dr. Kas xxx Cr. Pendapatan kafalah xxx• Pada saat membayar beban Dr. Beban Kafalah xxx Cr. Kas xxx

Page 321: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Bagi Pihak yang Dijamin

• Pada saat membayar beban Dr. Beban Kafalah xxx Cr. kas xxx

Page 322: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Qardul Hasan

Page 323: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Akad Qard Hasan

• pinjaman tanpa dikenakan biaya (hanya wajib membayar sebesar pokok utangnya), pinjaman uang seperti inilah yang sesuai dengan ketentuan syari’ah (tidak ada riba).

• bertujuan untuk diberikan pada orang yang membutuhkan atau tidak memiliki kemampuan finansial, untuk tujuan sosial atau untuk kemanusiaan.

• Biaya administrasi, dalam jumlah yang terbatas, diperkenankan untuk dibebankan kepada peminjam.

Page 324: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Skema Qard Hasan

Pemberi pinjaman

Peminjam

Dunia Usaha

Akad Qardhul Hasan

Laba

Modal

Modal 100% skill

Modal 100%

Page 325: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Sumber Hukum • Al Qur’an : ”Dan jika ia (orang yang berutang itu) dalam kesulitan, berilah

tangguh sampai ia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS 2:280)

• As Sunnah ”Orang yang melepaskan seorang muslim dari kesulitannya di dunia, Allah

akan melepaskan kesulitannya di hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba Nya selama ia (suka) menolong saudara Nya” (HR Muslim)

Dari Abu Qatadah: ”Wahal rasulullah, bagaimanakah jika aku berjihad dengan jiwa dan hartaku, aku bertempur penuh sabar demi mengharap pahala Allah dan maju terus pantang mundur, apakah aku masuk surga?” Rasulullah menjawab: ”ya” Beliau mengatakan sebanyak tiga kali, kemudian ia bersabda :”kecuali jika kamu mati dan kamu punya utang serta kamu tidak membayarnya...”(HR Muslim)

Telah dihadapkan kepada Rasulullah (mayat seorang lelaki untuk dishalatkan)... Rasulullah bertanya ”Apakah dia mempunyai warisan?” Para sahabat menjawab ”Tidak”, Rasulullah bertanya lagi, ” Apakah dia mempunyai utang?” Para sahabat menjawab ”Ya, sejumlah tiga dinar”’ Rasulullah pun menyuruh para sahabat untuk menshalatkannya (tetapi beliau sendiri tidak). Abu Qatadah lalu berkata, ”saya menjamin utangnya ya rasulullah”. Maka Rasulullah pun menshalatkan mayat tersebut. (HR Bukhari)

Page 326: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun Qard Hasan• Pelaku : cakap hukum dan baligh• Obyek akad: - Jelas nilai pinjamannya dan waktu pelunasannya - Peminjam diwajibkan membayar pokok pinjaman pada

waktu yang telah disepakati, tidak boleh diperjanjikan akan ada penambahan atas pokok pinjamannya. Namun peminjam dibolehkan memberikan sumbangan secara sukarela.

- Apabila memang peminjam mengalami kesulitan keuangan maka waktu peminjaman dapat diperpanjang atau menghapuskan sebagian atau seluruh kewajibannya. Namun jika peminjam lalai maka dapat dikenakan denda.

• Ijab Kabul : Adalah pernyataan dan ekspresi saling ridha/rela diantara pihak pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi moderen.

Page 327: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi bagi Pemberi Pinjaman• Saat menerima dana sumbangan dari pihak eksternal Dr. Dana Kebajikan - Kas xxx

Cr. Dana kebajikan – Infaq/sedekah/hasil wakaf xxx• Untuk penerimaan dana berasal dari denda dan

pendapatan non halal Dr. Dana Kebajikan- Kas xxx Cr. Dana kebajikan –Denda/Pendapatan Non Halal xxx • Untuk pengeluaran untuk pengalokasian dana Qardh

hasan Dr. Dana Kebajikan – Dana kebajikan produktif xxx Cr. Dana Kebajikan - Kas xxx• Untuk penerimaan saat pengembalian pinjaman Qardh

hasan Dr. Dana Kebajikan -Kas xxx

Cr. Dana Kebajikan- Dana Kebajikan Produktif xxx

Page 328: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Bagi Peminjam

• Saat menerima uang pinjaman, dicatat: Dr. Kas xxx

Cr. Utang xxx• Saat pelunasan, dicatat: Dr. Utang xxx Cr. Kas xxx

Page 329: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Hiwalah

Page 330: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Akad Hiwalah

• Bahasa : pengalihan, pemindahan, perubahan warna kulit atau memikul sesuatu di atas pundak.

• akad pengalihan utang dari satu pihak yang berutang kepada pihak lain yang wajib menanggung (membayar) utangnya.

• akad pengalihan piutang dari satu pihak yang berpiutang kepada pihak lain yang berkewajiban menagih piutangnya.

Page 331: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Jenis Hiwalah – Obyek

• Hiwalah Al Haqq (pemindahan hak/anjak piutang) adalah hiwalah yang merupakan hak untuk menagih piutang. Yang mengambil alih piutang harus berhati-hati pada kredibilitas dan kemampuan pihak yang berutang selain harus melihat keabsahan transaksinya.

• Hiwalah Ad Dain (pemindahan utang) adalah hiwalah dimana yang dipindahkan adalah kewajiban untuk membayar utang. Pihak yang mengambil alih utang harus yakin pihak yang diambil alih utangnya dapat memenuhi kewajibannya di kemudian hari.

Page 332: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Skema Hiwalah

Penyuplai Pembeli

Pengambil alih

1. Suplai barang

3.bayar

2.invoice

5.bayar

4.tagih

Jual Beli

Page 333: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Jenis Hiwalah – Persyaratan

• Hiwalah al-muqayyadah (pemindahan bersyarat) adalah pemindahan sebagai ganti dari pembayaran utang pihak pertama kepada pihak kedua.

• Hiwalah al-muthlaqah (pemindahan mutlak) adalah pemindahan utang yang tidak ditegaskan sebagai ganti dari pembayaran utang pihak pertama kepada pihak kedua.

Page 334: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Sumber Hukum

” menunda pembayaran bagi orang yang mampu adalah kezaliman. Dan jika salah seorang kamu dialihkan (dihiwalahkan) kepada orang yang kaya yang mampu, maka turutlah (menerima pengalihan tersebut).”(HR. Bukhari Muslim))

Page 335: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun Hiwalah• Pelaku: - Baligh (dewasa) dan berakal sehat. - Berhak penuh untuk melakukan tindakan hukum dalam

urusan hartanya dan rela (ridha) dengan pengalihan utang piutang tersebut.

- Diketahui identitasnya.• Obyek Penjaminan (Makful Bihi) - Bisa dilaksanakan oleh pihak yang mengambil alih utang

atau piutang. - Harus merupakan utang/piutang mengikat, yang tidak

mungkin hapus kecuali setelah dibayar atau dibebaskan. - Harus jelas nilai, jumlah dan spesifikasinya. - Tidak bertentangan dengan syari’ah• Ijab kabul, pernyataan dan ekspresi saling ridha/rela

diantara pihak pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi moderen.

Page 336: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi bagi Pihak PengambilAlih

• Pada saat menerima imbalan tunai (tidak berkaitan dengan jangka waktu)

Dr. Kas xxx Cr. Pendapatan Hiwalah xxx

• Pada saat membayar beban Dr. Beban Hiwalah xxx Cr. Kas xxx

Page 337: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Bagi Pihak Diambilalih

• Pada saat membayar imbalan tunai Dr. Beban Hiwalah xxx Cr. Kas xxx

Page 338: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rahn

Page 339: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Akad Rahn

• Bahasa : tetap, kekal, dan jaminan • Terminologi : menahan barang sebagai

jaminan atas utang • perjanjian pinjaman dengan jaminan atau

dengan melakukan penahanan harta milik si peminjam sebagai jaminan atas pinjaman yang diterimanya. Barang gadaian baru dapat diserahkan kembali pada pihak yang berutang apabila utangnya sudah lunas

Page 340: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Akad Rahn

• bertujuan agar pemberi pinjaman lebih mempercayai pihak yang berutang.

• Pemeliharaan dan penyimpanan barang gadaian adalah kewajiban pihak yang menggadaikan (Rahin), namun dapat juga dilakukan oleh pihak yang menerima barang gadaian (murtahin) dan biayanya harus ditanggung rahin.

• Besarnya biaya ini tidak boleh ditentukan berdasarkan jumlah pinjaman.

Page 341: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Akad Rahn

• barang gadaian tetap milik orang yang berutang. • ia tidak dapat melunasinya maka barang gadaian

dijual kemudian hasil penjualan bersih digunakan untuk melunasi utang dan biaya pemeliharaan yang terutang. Apabila ada kelebihan antara harga jual barang gadaian dengan besarnya utang maka selisihnya diserahkan kepada yang berutang tapi apabila ada kekurangan maka yang berutang tetap harus membayar sisa utangnya tersebut. Yang melakukan penjualan adalah pemilik.

Page 342: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Skema Rahn

Marhun bih (utang)

marhun

Pemberi barang/peminjam/r

aahin

Penerima barang/ murtahin

2. pemberi hutang

1.Akad rahn

3.penyerahan marhun

Page 343: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Sumber Hukum • Al Qur’an ”jika kamu dalam perjalanan (dan bermuamalah tidak secara

tunai), sedang kamu tidak memperoleh seorang penulis, maka hendaklah ada barang tanggungan yang dipegang oleh yang berpiutang.” (QS.2:283)

• As Sunnah ”Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah pernah membeli makanan

dengan berutang dari seorang Yahudi dan Nabi menggadaikan sebuah baju besi kepadanya (HR.Bukhari, Nasa’i& Ibnu Majah)

”Tidak terlepas kepemilikan barang gadai dari pemilik yang menggadaikannya. Ia memperoleh manfaat dan menanggung resikonya (HR Al Syafi’i, Al Daraquthni & ibnu majah )”

”Tunggangan(kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan menanggung biayanya dan binatang ternak yang digadaikan dapat diperah susunya dengan menanggung biayanya. Orang yang menggunakan kendaraan dan memerah susu tersebut wajib menanggung biaya perawatan dan pemeliharaan.”(HR Bukhari)

Page 344: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun Rahn • Pelaku : cakap hukum, baligh • Obyek yang digadaikan (marhun)

– Dapat dijual dan nilainya seimbang, – Harus bernilai dan dapat dimanfaatkan, – Harus jelas dan dapat ditentukan secara spesifik, – Tidak terkait dengan orang lain, merupakan harta yang

utuh dan agunan harus dapat diserahkan kepada pihak lain baik materinya maupun manfaatnya (Penerima gadai dapat mengambil manfaat).

– Hutang (marhun bih), Nilai utang harus jelas demikian juga tanggal jatuh temponya

• Ijab Kabul, pernyataan dan ekspresi saling ridha/rela diantara pihak pihak pelaku akad yang dilakukan secara verbal, tertulis, melalui korespondensi atau menggunakan cara-cara komunikasi moderen

Page 345: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi bagi Pihak Penerima Gadai• Pada saat menerima barang gadai tidak dijurnal

tetapi membuat tanda terima atas barang.• Pada saat menyerahkan uang pinjaman Dr. Piutang xxx Cr. Kas xxx• Pada saat menerima uang untuk biaya

pemeliharaan dan penyimpanan Dr. Kas xxx

Cr. Pendapatan xxx• Pada saat mengeluarkan biaya untuk

pemeliharaan dan penyimpanan• Dr. Beban xxx• Cr. Kas xxx

Page 346: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi bagi Pihak Penerima Gadai• Pada saat pelunasan uang pinjaman: Pada saat ini barang

gadai dikembalikan dengan membuat tanda terima barang.

Dr. Kas xxx Cr. Piutang xxx• Jika pada saat jatuh tempo, utang tidak dapat dilunasi dan

kemudian barang gadai dijual oleh pihak yang menggadai kan, jurnal:

Penjualan barang gadai, jika nilainya sama dengan piutang. Dr. Kas xxx Cr. Piutang xxx• Jika kurang, maka berarti piutangnya masih tersisa

sejumlah selisih antara nilai penjualan dengan saldo piutang.

Page 347: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Bagi Pihak yg Menggadaikan • Pada saat menyerahkan aset tidak dijurnal, tetapi

menerima tanda terima atas penyerahan aset serta membuat penjelasan atas catatan akuntansi atas barang yang digadaikan.

• Pada saat menerima uang pinjaman Dr. Kas xxx Cr. Utang xxx• Bayar uang untuk biaya pemeliharaan dan

penyimpanan Dr. Beban xxx Cr. Kas xxx

Page 348: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Bagi Pihak yg Menggadaikan • Ketika dilakukan pelunasan atas utang: Dr. Utang xxx Cr. Kas xxx• Jika pada saat jatuh tempo, utang tidak dapat dilunasi sehingga

barang gadai dijual• Pada saat penjualan barang gadai: Dr. Kas xxx Dr. Akumulasi penyusutan (apabila aset tetap) xxx Dr. Kerugian (apabila rugi) xxx Cr. Keuntungan (apabila untung) xxx Cr. Aset xxx• Pelunasan utang atas barang yang dijual pihak yang menggadai Dr. Utang xxx Cr. Kas xxx• Jika masih ada kekurangan pembayaran utang setelah penjualan

barang gadai tersebut, maka berarti pihak yang menggadaikan masih memiliki saldo utang kepada pihak yang menerima gadai.

Page 349: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

ZAKAT

Oleh: Sri Nurhayati / Wasilah

Page 350: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Zakat

• Bahasa : “zaka”: berkah, tumbuh, suci, bersih dan baik.

• Etimologi: aktivitas memberikan harta tertentu yang diwajibkan Allah SWT dalam jumlah dan perhitungan tertentu untuk diserahkan kepada orang-orang yang berhak

Page 351: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Infaq

• Bahasa : membelanjakan • Etimologi: mengeluarkan harta karena taat dan

patuh kepada Allah SWT • ........ dan tetaplah kamu ber-INFAQ untuk

agama Allah, dan janganlah kamu menjerumuskan diri dengan tanganmu sendiri kelembah kecelakaan (karena menghentikan INFAQ itu).” (QS 2: 195)

Page 352: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Jenis Infaq

• Infaq Wajib : terdiri dari zakat dan nadzar, yang bentuk dan jumlah pemberiannya telah ditentukan. Nadzar adalah sumpah atau janji untuk melakukan sesuatu di masa yang akan datang.

• Infaq Sunnah : Infaq yang dilakukan seorang muslim untuk mencari ridho Allah, bisa dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk.

Page 353: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Shadaqah• segala pemberian/kegiatan untuk mengharap pahala dari Allah SWT • Shadaqah merupakan pemberian kepada fakir, miskin yang membutuhkan tanpa

mengharapkan imbalan. Shadaqah bersifat sunnah.• Shadaqah dapat berupa zakat, karena dalam beberapa teks Al Qur’an dan As Sunnah ada yang

tertulis dengan shadaqah padahal yang dimaksud adalah zakat. Seperti: • “Sesungguhnya zakat-zakat itu adalah bagi orang-orang fakir, orang-orang miskin, amil-amil

zakat …” (QS 9: 60) Pada ayat tersebut, “zakat-zakat” diungkapkan dengan lafazh “ash shadaqaat”.

• Begitu pula sabda Nabi SAW kepada Mu’adz bin Jabal RA ketika dia diutus Nabi ke Yaman :• “…beritahukanlah kepada mereka (Ahli Kitab yang telah masuk Islam), bahwa Allah telah

mewajibkan zakat atas mereka, yang diambil dari orang kaya di antara mereka, dan diberikan kepada orang fakir di antara mereka…” (HR. Bukhari dan Muslim). Pada hadits tersebut, “zakat” diungkapkan dengan lafazh “ash shadaqaat”.

• Shadaqah adalah sesuatu yang ma’ruf (benar dalam pandangan syari’ah). Pengertian ini yang membuat definisi atas shadaqah menjadi luas, hal ini sesuai hadits Nabi Muhammad SAW ”Setiap kebajikan, adalah shadaqah” (HR Muslim).

Page 354: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Shadaqah

• dimensi yang sangat luas, tidak hanya berdimensi memberikan sesuatu dalam bentuk harta tetapi juga dapat berupa berbuat kebajikan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, sesuai Hadits Nabi Muhammad SAW:

• Dari Abu Musa Al-Asyary R.A. dari Nabi Muhammad SAW bersabda, "Tiap-tiap Muslim haruslah bersedekah"; Sahabat bertanya; "Bagaimana kalau dia tidak mampu Ya Rasulullah?"; Nabi menjawab, "Dia harus berusaha dengan kedua tangan (tenaga)nya hingga berhasil untuk dirinya dan untuk bersedekah"; Sahabat bertanya, "bagaimana kalau dia tidak mampu?"; Nabi menjawab; " menolong orang yang mempunyai kebutuhan dan keluhan"; Sahabat bertanya, "bagaimana kalau dia tidak mampu?"; Nabi menjawab, "Dia melakukan sesuatu perbuatan baik atau menahan dirinya dari perbuatan munkar (kejahatan) itupun merupakan shodaqoh baginya".

• ”Senyuman itu sedekah” (HR Baihaqi)

Page 355: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Pajak

• kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat

Page 356: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Perbedaan Zakat & Pajak

• Zakat bentuk kepatuhan pada Allah

• Al Qur'an dan Hadits• Muslim • Di Seluruh Dunia • Ada Niat Ibadah• Ditujukan pada ashnaf

yang 8

• Pajak bentuk kepatuhan pada Pemerintah

• Hukum Perundangan• Warga Negara• Negara tertentu• TIdak perlu niat• Siapa saja dalam negara

Page 357: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Persamaan Zakat & Pajak

• Bersifat wajib dan mengikat atas harta yang ditentukan, dan ada sanksi jika mengabaikannya.

• Zakat dan pajak harus disetorkan pada lembaga resmi agar tercapai optimalisasi penggalangan dana maupun penyalurannya.

• Zakat dan pajak memiliki tujuan yang sama yaitu untuk membantu penyelesaian masalah ekonomi dan pengentasan kemiskinan.

• Tidak ada janji akan memperoleh imbalan materi tertentu di dunia.

• Zakat dan pajak dikelola oleh Negara Islam

Page 358: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Syariah – Al Quran

• ”ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah maha mendengar lagi maha mengetahui.” (QS:9:103)

• ” ..dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipatgandakan (pahalanya).” (QS.30:39)

• ”... Dan celakalah bagi orang orang yang mempersekutukan(Nya) (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan akhirat).” (QS.41:6 dan 7)

• ”sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus zakat, para mualaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana.” (QS.9:60)

Page 359: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Syariah – As Sunnah

• Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda: ”siapa yang dikaruniai oleh Allah kekayaan tetapi tidak mengeluarkan zakatnya, maka pada hari kiamat nanti ia akan didatangi oleh seekor ular jantan gundul yang sangat berbisa dan sangat menakutkan dengan dua bintik di atas kedua matanya.”(HR.Bukhari).

• ”golongan yang tidak mengeluarkan zakat (di dunia) akan ditimpa kelaparan dan kemarau panjang.”(HR.Tabrani).

• ”bila shadaqah (zakat) bercampur dengan kekayaan lain, maka kekayaan itu akan binasa.”(HR.Bazar dan Baihaqi).

• “zakat itu dipungut dari orang orang kaya di antara mereka, dan diserahkan kepada orang orang miskin” (HR Bukhari

Page 360: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Syarat Wajib Zakat

• Islam: berarti mereka yang beragama islam baik anak anak atau sudah dewasa, berakal sehat atau tidak.

• Merdeka: berarti bukan budak dan memiliki kebebasan untuk melaksanakan dan menjalankan seluruh syariat islam.

• Memiliki satu nisab dari salah satu jenis harta yang wajib dikenakan zakat dan cukup haul.

Page 361: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Syarat Harta untuk Dizakatkan

• Halal : diperoleh dengan cara yang baik dan yang halal “Barang siapa mengumpulkan harta dari jalan haram,

lalu dia menyedekahkannya, maka dia tidak mendapatkan pahala, bahkan mendapatkan dosa” (HR Huzaimah dan Ibnu Hiban dishahihkan oleh Imam Hakim)

• Milik Penuh: kepemilikan di sini berupa hak untuk penyimpanan, pemakaian, pengelolaan yang diberikan Allah SWT .

• Berkembang : harta tersebut bertambah baik nyata atau tidak nyata.

• Cukup Nishab: jumlah minimal yang menyebabkan harta terkena kewajiban zakat

Page 362: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Syarat Harta untuk Dizakatkan

• Cukup Haul: jangka waktu kepemilikan harta di tangan si pemilik sudah melampaui dua belas bulan Qamariah sejak cukup nisab

”tidak ada zakat atas suatu kekayaan sampai berlalu satu tahun.” (HR.Ad-Daruquthni dan Baihaqi).

”Dan hendaklah kamu serahkan haknya waktu pemotongan” (QS 6: 141) • Bebas dari hutang ”zakat hanya dibebankan ke atas pundak orang kaya. Orang yang

berzakat sedangkan ia atau keluarganya membutuhkan, atau ia mempunyai hutang, maka hutang itu lebih penting dibayar terlebih dahulu daripada zakat”. (HR Bukhari)

• Lebih dari kebutuhan pokok: sesuatu yang betul-betul diperlukan untuk kelangsungan hidup secara rutin;

QS 2:219 "sesuatu yang lebih dari kebutuhan..." "zakat hanya dibebankan ke atas pundak orang kaya",

Page 363: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Jenis Zakat

• Zakat Jiwa/Fitrah : zakat yang diwajibkan kepada setiap muslim setelah matahari terbenam akhir bulan Ramadhan

”Barang siapa yang mengeluarkannya sebelum shalai Ied, maka itu zakat fitrah yang diterima. Dan barang siapa yang mengeluarkannya sesudah shalat Ied, maka itu termasuk salah satu sedekah dari sedekah-sedekah biasa.”(HR.Ibnu Abbas).sebesar 1 (satu) sha’ makanan pokok suatu masyarakat. 1 (sha’)= 4 mud’ = dan 4 x 2 tangan orang dewasa (kira2: 2,176 Kg)

Page 364: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Jenis Zakat

• Zakat Maal/Harta zakat yang boleh dibayarkan pada waktu yang tidak tertentu.Dikenakan atas harta yang dimiliki

Page 365: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Obyek Zakat Harta

• Zakat Binatang Ternak (zakat an’am)• Zakat Emas, Perak dan Uang (zakat nuqud)• Zakat Pertanian (zakat zira’ah)• Zakat Barang Tambang (Al Ma’adin) dan Barang

Temuan (Rikaz) serta Hasil Laut • Zakat Perdagangan (Tijarah)• Zakat Produksi Hewani• Zakat Investasi • Zakat Profesi & Penghasilan• Zakat atas Uang • Zakat Perusahaan/Institusi

Page 366: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Binatang Ternak (zakat an’am)

• wajib atas unta, sapi dan domba, selain itu, para ulama berbeda pendapat.

• Syarat zakat: sudah mencapai kuantitas tertentu (cukup nishab), telah dimiliki selama satu tahun (haul), digembalakan.

• Masing-masing jenis memiliki aturan tersendiri

Page 367: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Binatang Ternak (zakat an’am)

• Dan jika jumlah kambing gembalaan seseorang mencapai 40 ekor kurang satu (maksudnya: 40 ekor : 1 ekor), maka tidak ada perwajiban zakatnya sampai kapanpun. Zakat atas emas murni (riqqah) adalah seper empat dari seper sepuluh (maksudnya: 2,5 %), jika tidak memiliki emas murni kecuali sekedarnya, maka tidak ada zakatnya hingga kapanpun.” (HR. Bukhari)

Page 368: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Emas, Perak dan Uang (zakat nuqud)

• ”...dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas dan perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan.” (QS 9: 35)

• Rasulullah SAW bersabda : ”Tidak ada seorangpun yang mempunyai emas dan perak yang dia

tidak berikan zakatnya, melainkan pada hari kiamat dijadikan hartanya itu beberapa keping api neraka. Setelah dipanaskan, digosoklah lambungnya, dahinya, belakangnya dengan kepingan itu; setiap-setiap dingin, dipanaskan kembali pada suatu hari yang lamanya 50 ribu tahun, sehingga Allah menyelesaikan urusan hambaNya. ” (HR Muslim

Page 369: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Emas, Perak dan Uang (zakat nuqud)

• Syarat wajib zakat mencapai nishab dan haul.

• Nishab emas; 20 misqal=20 dinar=85 grm • Nishab perak: 200 dirham=595 gram • Dikenakan atas perhiasan (emas dan

perak) disimpan & tidak dipergunakan• tidak wajib zakat untuk perhiasan di luar

emas dan perak yang dipakai perempuan

Page 370: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Pertanian (zakat zira’ah)

• ”Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah sebagian yang baik-baik dari perolehan kalian dan sebagian hasil-hasil yang Kami keluarkan dari bumi untuk kalian. Janganlah kalian bermaksud menafkahkan yang buruk-buruk darinya padahal kalian sendiri tidak mau menerimanya, kecuali dengan mata terpicing.”(QS.2 :267).

• Dari Abu Sa’id Al Khudri Radhiyallahu’anhu ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Tidak ada zakat pada hasil panen yang kurang dari lima wasaq, tidak ada zakat pada hasil panen yang kurang dari lima dzaud dan tidak ada zakat pada hasil panen yang kurang dari lima awsuq’” Muttafaqun ‘Alaihi.

Page 371: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Pertanian (zakat zira’ah)

• dikenakan atas semua hasil tanaman dan buah-buahan yang ditanam dengan tujuan mengembangkan dan menginvestasikan tanah.

• dikenakan pada saat panen, dengan syarat dapat disimpan

QS 6:141 "Dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya)."

• Nishab pertanian : 5 wasaq = 300 sha’ = 2,175 Kg x 60= 653 Kg.

• Tarif zakat: Jika tadah hujan : 10% dan Jika irigasi : 5% ”Yang diairi oleh air hujan, mata air, atau air tanah,

zakatnya 10%, sedangkan yang diairi penyiraman irigasi, zakatnya 5%”(HR.Abu Daud&Ibnu Majah).

Page 372: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Barang Tambang (Al Ma’adin) dan Barang Temuan (Rikaz) serta Hasil Laut

• Rikaz menurut jumhur ulama adalah harta peninggalan yang terpendam dalam bumi atau disebut harta karun.

• Hadist Nabi s.a.w : Dari Abu Hurairah, telah berkata Rasullullah

s.a.w : ”zakat rikaz seperlima” (HR Bukhari dan Muslim).

• Kewajiban pembayaran zakat adalah saat ditemukan dan tidak ada haul, dengan nishab 85 gram emas murni.

Page 373: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Barang Tambang (Al Ma’adin) dan Barang Temuan (Rikaz) serta Hasil Laut

• Ma’din adalah seluruh barang tambang yang ada dalam perut bumi baik berbentuk cair, padat atau gas, diperoleh dari perut bumi ataupun dari dasar laut.

• Nisab: 85 gram emas murni. Nisab ini berlaku terus (akumulasi) baik barang tambang itu diperoleh sekaligus dalam sekali penggalian ataupun dengan beberapa kali penggalian.

Page 374: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Barang Tambang (Al Ma’adin) dan Barang Temuan (Rikaz) serta Hasil Laut

• hasil dari dalam laut, seperti mutiara, dan ikan, untuk hasil laut tidak dikenakan zakat ini tetapi dianggap sebagai zakat perdagangan.

Page 375: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Perdagangan (Tijarah)

• ”Pedagang-pedagang nanti pada hari kiamat dibangkitkan dari kubur sebagai orang-orang durjana, terkecuali orang yang bertakwa, baik dan jujur.” (HR.Tirmidzi).

• “Rasulullah SAW memerintahkan kami agar mengeluarkan zakat dari semua yang kami persiapkan untuk berdagang.”

( HR. Abu Dawud )

Page 376: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Perdagangan (Tijarah)

• Berdagang adalah mencari kekayaan dengan pertukaran harta kekayaan

• syarat zakat yaitu mencapai nishab, sudah berlalu masanya setahun (haul), bebas dari hutang, lebih dari kebutuhan pokok dan merupakan hak milik.

• Tarif zakatnya 2,5%. • Imam Abu Ubaid telah meriwayatkan pendapat

Maimun bin Mahran sebagai berikut: "(Bila telah tiba waktu pembayaran zakat, maka hitunglah kekayaan uang dan barang perniagaan yang kamu miliki kemudian taksir seluruhnya dalam bentuk uang setelah ditambah dengan piutang yang ada dan dikurangi dengan utang yang harus dilunasi kemudian zakatilah sisanya)."

Page 377: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Perdagangan (Tijarah)Penilaian harga barang dagangan,• Pertama, harta barang dagangan dihitung dengan harga

barang di pasar ketika sampai waktu wajib zakat. Didasarkan riwayat dari Zaid bin Jabir, dia berkata :”Hitunglah sesuai dengan harganya ketika datang zakat, kemudian keluarkanlah zakatnya.”

• Kedua, harga barang tersebut dihitung dengan harga riil atas nilai barang dagangan, pendapat ini berdasar riwayat dari Ibnu Abbas, dia berpendapar : Sebaiknya menunggu waktu sampai menjual untuk memperkuat bahwa taksiran itu sempurna atas dasar nilai barang yang hakiki yang dijual dengan harta dagangan.

• Ketiga : menggunakan harga beli dari barang dagangan. • Yang lebih kuat pendapatnya (jumhur ulama Arab Saudi

Page 378: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Produksi Hewani

• hasil ternak yang belum dikeluarkan zakatnya, wajib dikeluarkan zakat dari produksinya.

• zakatnya sebesar 2,5% seperti zakat perdagangan, dengan syarat nishab sebesar 653kg dan tidak harus mencapai haul. Khusus madu, zakatnya 10%.

Page 379: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Investasi

• investasi adalah semua kekayaan yang ditanamkan pada berbagai bentuk aset jangka panjang baik untuk tujuan mendapatkan pendapatan atau ditujukan untuk diperdagangkan

• investasi dalam saham: Jika saham tersebut diperdagangkan dan bergerak dibidang industri atau perdagangan, maka dikenakan zakat 2,5% atas harga pasar saham dan keuntungannya sekaligus karena dianalogikan urudh tijarah (komoditi perdagangan). jika saham tersebut tidak diketahui harganya atau bergerak dibidang non industri atau non perdagangan, maka tidak dikenakan zakat, tetapi keuntungannya harus dizakati sebesar 10%, karena dianalogikan dengan zakat pertanian.

Page 380: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Investasi

• investasi dalam obligasi, Jika pada konvensional itu tidak dihalalkan maka tidak ada kewajiban zakat atas penghasilan obligasi. Jika investasi dalam obligasi syariah, dikenakan atas obligasi dan keuntungannya sebesar 2,5% sesuai dengan zakat perdangangan, setelah memenuhi haul dan nishab.

Page 381: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Investasi

• investasi dalam aset, dikenakan zakat yang dianalogikan dengan zakat pertanian. Barang berupa tanah, gedung atau alat seperti mesin produksi, alat transportasi dan lain-lain, tidak dikenakan zakat, Tetapi dikenakan atas penghasilan bersih sebesar 10%, atau kalau dari penghasilan kotor sebesar 5% setelah memenuhi haul dan nishab.

Page 382: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Profesi & Penghasilan

• Abu Ubaid meriwayatkan, “Adalah Umar bin Abdul Aziz, memberi upah pada pekerjanya dan mengambil zakatnya, dan apabila mengembalikan almadholim (barang ghosob/curian yang di kembalikan) diambil zakatnya, dan beliau juga mengambil zakat dari ‘athoyat (gaji rutin) yang di berikan kepada yang menerimanya.

Page 383: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat Profesi & Penghasilan

• difatwakan melalui Fatwa MUI No. 3/2003 tentang zakat penghasilan. penghasilan adalah pendapatan yang diperoleh secara halal baik secara rutin maupun tidak rutin.

• Nishab: sama nishab emas (85 gram) untuk pendapatan selama setahun

• dapat diambil dari penghasilan kotor atau dari penghasilan bersih setelah dikurangi hutang dan biaya hidup terendah orang tersebut dan tanggungannya.

Page 384: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat atas Uang

• Untuk tahun pertama: bila uang tersebut sebelum didepositokan/ ditabungkan telah dizakati, maka zakat yang dikenakan hanya atas bagi hasilnya saja, sedangkan jika sebelumnya belum dizakati, maka atas keseluruhannya.

• zakat atas hadiah: terkait dengan gaji 2,5%, jika komisi dari hasil prosentasi keuntungan perusahaan kepada pegawai: 10 %, jika sumber hibah tidak di duga-duga sebelumnya : 20 %,

Page 385: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat atas Institusi/Perusahaan

• zakat perusahaan mengacu pada zakat perdagangan, karena dipandang dari aspek legal dan ekonomi, kegiatan sebuah perusahaan intinya berpijak pada kegiatan trading atau perdagangan.

• Sesuai keputusan seminar I zakat di Kuwait, tanggal 3 April 1984 tentang zakat perusahaan sebagai berikut:

• Zakat perusahaan harus dikeluarkan jika syarat berikut terpenuhi : (Manaf) - Kepemilikan dikuasai oleh muslim/muslimin - Bidang Usaha harus halal. - Aset Perusahaan dapat dinilai. - Aset Perusahaan dapat berkembang. - Minimal kekayaan perusahaan setara dengan 85 gram emas.• Sedangkan syarat teknisnya adalah: - peraturan yang mengharuskan pembayaran zakat perusahaan tersebut. - Anggaran Dasar perusahaan memuat hal tersebut. - RUPS mengeluarkan keputusan yang berkaitan dengan hal itu. - Kerelaan para pemegang saham menyerahkan pengeluaran zakat

sahamnya kepada dewan direksi perusahaan.

Page 386: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat atas Institusi/Perusahaan

• Perhitungan zakat ada 3:– Kekayaan perusahaan yang dikenakan zakat adalah kekayaan

perusahaan yang digunakan untuk memperoleh laba. Pendapat ini dikemukakan oleh Qardhawi, dan zakat dikenakan pada harta lancar bersih perusahaan. Secara sederhana: (kas/setara kas+ investasi jk pendek+ persediaan+piutang dagang bersih) – (kewajiban lancar).

– Kekayaan yang dikenakan zakat adalah pertumbuhan modal bersih. Pendapat ini dikemukakan oleh El Badawi dan Sultan. Secara sederhana: (Aset Lancar bersih + utang jangka pendek yang digunakan untuk keperluan jangka panjang – utang jangka panjang yang digunakan untuk pembiayaan harta lancar).

– Kekayaan yang dikenakan zakat adalah kekayaan bersih perusahaan. Pendapat ini dikemukakan oleh Lembaga Fatwa Arab Saudi. Secara sederhana: (Modal disetor+Saldo Laba+Laba tahun berjalan – aset tetap bersih + Investasi perusahaan atau entitas lainnya – kerugian tahun berjalan).

• Metode apapun boleh digunakan • Nishab zakat adalah 85 gram emas dan cukup haul (1 tahun

qamariah) dengan besar zakat 2,5%. Jika perusahaan menggunakan tahun masehi adalah 2,575% (standar AAOIFI).

Page 387: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Zakat atas Institusi/Perusahaan

contoh perhitungan zakat perusahaan.doc

Page 388: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Penerima Zakat

• dalam QS 9: 60: “sesungguhnya zakat-zakat itu hanyalah bagi orang-

orang fakir, orang-orang miskin, pengurs zakat (amil), para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berutang (gharimin), untuk jalan Allah (fi sabilillah), dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan (ibnu sabil), sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Page 389: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Penerima Zakat

• Fakir• Miskin• Amilin• Muallaf• Orang yang belum merdeka• Orang yang berhutang• Orang yang berjuang dijalan Allah• Orang yang menuju jalan Allah

Page 390: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Fakir & Miskin

• fakir adalah mereka yang tidak mempunyai harta atau penghasilan layak dalam memenuhi keperluannya: sandang, pangan, tempat tinggal dan segala kebutuhan pokok lainnya, baik untuk diri sendiri maupun bagi mereka yang menjadi tanggungannya.

• miskin adalah mereka yang mempunyai harta atau penghasilan layak dalam memenuhi keperluannya dan orang yang menjadi tanggungannya, tapi tidak sepenuhnya tercukupi.

Page 391: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Amilin

• Semua yg berhubungan dengan pengaturan administrasi dan keuangan zakat.

• Syarat Amilin: • Muslim, • mukallaf, • jujur, • memahami hukum-hukum zakat, • memiliki kemampuan melaksanakan tugas, • orang yang merdeka bukan budak

Page 392: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Amilin

• “Tidak halal sedekah bagi orang kaya kecuali dalam lima hal. Pertama, orang berperang di jalan Allah. Kedua, karena jadi amil zakat. Ketiga, orang berutang. Keempat, orang yang membeli harta sedekah dengan hartanya. Kelima, orang yang tetangganya seorang miskin, lalu ia sedekah kepada orang miskin itu maka dihadiahkannya kembali kepada orang kaya itu pula.” (HR.Abu Daud).

Page 393: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Muallaf

• mereka yang diharapkan kecenderungan hatinya atau keyakinannya dapat bertambah pada islam atau menghalangi niat jahat mereka atas kaum muslimin atau harapan akan adanya manfaatnya mereka dalam membela dan menolong kaum muslimin dari musuh

Page 394: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Orang yang belum merdeka

• Budak yang tidak memiliki harta dan ingin memerdekakan dirinya, berhak mendapat kan zakat sebagai uang tebusan. Dalam konteks yang lebih luas, budak zaman sekarang seperti tenaga kerja yang dianiaya dan diperlakukan tidak manusiawi.

Page 395: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Orang yang berutang

• orang yang mempunyai utang untuk kemashlahat an dirinya sendiri, Seperti orang yang mengalami bencana baik banjir, hartanya terbakar dan orang yang berutang untuk menafkahi keluarganya.

• orang yang mempunyai utang untuk kemashlahat an masyarakat; Seperti orang yang berutang untuk meramaikan masjid, membebaskan tawanan, menghormati tamu hendaknya diberi bagian zakat walaupun ia kaya; jika ia hanya memiliki benda tidak bergerak dan tidak memiliki uang.

Page 396: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Orang yang berjuang di jalan Allah (Fi sabilillah)

• arti jihad • pertama, jihad dalam Islam tidak hanya terbatas

pada peperangan dan pertempuran dengan senjata saja; sebab nabi SAW, ketika ia ditanya:”jihad apakah yang paling utama itu?” ia menjawab: ”menyatakan kalimah yang haq pada penguasa yang zhalim.”

• Kedua, kita mengqiyaskan jihad yang berarti perang dengan segala sesuatu yang tujuannya untuk menegakkan Islam baik berbentuk ucapan maupun perbuatan, karena yang dijadikan alasan itu sama yaitu membela agama Islam.

Page 397: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Orang yang melakukanperjalanan menuju Allah (Ibnu Sabil)

• ibnu sabil adalah musafir, apakah ia kaya atau miskin, apabila mendapat musibah dalam bekalnya atau hartanya sama sekali tidak ada, atau terkena suatu musibah atas hartanya, atau ia sama sekali tidak memiliki apa-apa, maka keadaan demikian hanya bersifat pasti.”.

• Musafir karena mencari rizki, ilmu, ibadah dan berperang di jalan Allah

Page 398: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Yang tidak boleh menerima zakat

• Orang kaya, yaitu orang yang berkecukupan atau mempunyai harta yang mencapai satu nishab.

• Orang yang kuat yang mampu berusaha untuk mencukupi kebutuhannya dan jika penghasilannya tidak mencukupi, baru boleh mengambil zakat.

• Orang kafir di bawah perlindungan negara Islam kecuali jika diharapkan untuk masuk Islam.

• Bapak ibu atau kakek nenek hingga ke atas atau anak-anak hingga ke bawah atau isteri dari orang yang mengeluarkan zakat, karena nafkah mereka di bawah tanggung jawabnya. Namun diperbolehkan menyalurkan zakat kepada selain mereka seperti saudara laki-laki, saudara perempuan, paman dan bibi dengan syarat mereka dalam keadaan membutuhkan.

Page 399: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Hikmah Zakat

• Menghindari kesenjangan sosial antara kaya miskin • Pilar amal jama'i (bersama) antara yang kaya, para

mujahid dan da'i dalam rangka meninggikan kalimat Allah SWT.

• Membersihkan dan mengikis akhlak yang buruk. • Alat pembersih harta dan penjagaan dari ketamakan

orang kikir. • Ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah SWT• Untuk pengembangan potensi ummat • Dukungan moral kepada orang yang baru masuk Islam• Menambah pendapatan negara untuk proyek-proyek

yang berguna bagi ummat. • Menjadi unsur penting dalam mewujudakan

keseimbangan dalam distribusi harta dan keseimbangan tanggungjawab individu dalam masyarakat.

Page 400: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Untuk Zakat

• Berdasarkan ED PSAK 109• Penerimaan zakat diakui pada saat kas atau aset lainnya

diterima dan diakui sebagai penambah dana zakat. Jika diterima dalam bentuk kas, diakui sebesar jumlah diterima tetapi jika dalam bentuk non kas sebesar nilai wajar aset. Jurnal :Dr. Kas – Dana Zakat xxx

Dr. Aset Non Kas (nilai wajar)- Dana Zakat xxx Cr. Dana Zakat xxx

Page 401: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Untuk Zakat

• Zakat yang diterima diakui sebagai dana amil untuk bagian amil dan dana zakat untuk bagian non amil.

Dr. Dana Zakat xxx Cr. Dana Zakat – Amil xxx Cr. Dana Zakat – Non Amil xxx

Jika muzakki menentukan mustahiq yang harus menerima penyaluran zakat melalui amil maka aset zakat yang diterima seluruhnya diakui sebagai dana zakat - non amil. Jika atas jasa tersebut amil mendapatkan ujrah/fee maka diakui sebagai penambah dana amil. Jurnal :

Dr. Kas – Dana Zakat xxx Cr. Dana Zakat – Non Amil xxx

Page 402: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Untuk Zakat

• Penurunan nilai aset zakat diakui sebagai: (a) pengurang dana zakat, jika terjadi tidak

disebabkan oleh kelalaian amil;Dr. Dana Zakat- Non Amil xxx Cr. Aset Non Kas xxx

(b) kerugian dan pengurang dana amil, jika disebabkan oleh kelalaian amil.Dr. Dana Zakat - Amil - Kerugian xxx Cr. Aset Non Kas xxx

Page 403: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Untuk Zakat

• Zakat yang disalurkan kepada mustahiq diakui sebagai pengurang dana zakat sebesar:

(a) jumlah yang diserahkan, jika pemberian dilakukan dalam bentuk kas;Dr. Dana Zakat - Non Amil xxx Cr. Kas – Dana Zakat xxx

(b) jumlah tercatat, jika pemberian dilakukan dalam bentuk aset nonkas.Dr. Dana Zakat- Non Amil xxx Cr. Aset Non Kas – Dana Zakat xxx

Page 404: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Untuk Zakat

• kebijakan penyaluran zakat, seperti penentuan skala prioritas penyaluran, dan penerima;

• kebijakan pembagian antara dana amil dan dana nonamil atas penerimaan zakat, seperti persentase pembagian, alasan, dan konsistensi kebijakan;

• metode penentuan nilai wajar yang digunakan untuk penerimaan zakat berupa aset nonkas;

• rincian jumlah penyaluran dana zakat yang mencakup jumlah beban pengelolaan dan jumlah dana yang diterima langsung mustahiq; dan

- hubungan istimewa antara amil dan mustahiq yang meliputi: - sifat hubungan istimewa; - jumlah dan jenis aset yang disalurkan; dan• presentase dari aset yang disalurkan tersebut dari total penyaluran selama

periode.• keberadaan dana nonhalal, jika ada, diungkapkan mengenai kebijakan atas

penerimaan dan penyaluran dana, alasan, dan jumlahnya; dan• kinerja amil atas penerimaan dan penyaluran dana zakat dan dana

infak/sedekah.

Page 405: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Dana Infak/Sadaqah

• Penerimaan Infaq/Sedekah diakui pada saat kas atau aset lainnya diterima dan diakui sebagai penambah dana infaq/sedekah. Jika diterima dalam bentuk kas, diakui sebesar jumlah diterima tetapi jika dalam bentuk non kas sebesar nilai wajar aset. Untuk penerimaan aset non kas dapat dikelompokkan menjadi aset lancar dan aset tidak lancar. Yang dimaksud dengan aset lancar adalah aset yang harus segera disalurkan, dan dapat berupa barang sekali pakai atau barang yang memiliki manfaat jangka panjang.

Dr. Kas - Dana Infaq/Sedekah xxxDr. Aset Non Kas Lancar – Dana Infaq xxx

Dr. Aset Non Kas Tidak Lancar - Dana Infaq xxx Cr. Dana Infaq/Sedekah xxx

Page 406: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Dana Infak/Sadaqah

• Infaq yang diterima diakui sebagai dana amil untuk bagian amil dan dana zakat untuk bagian non amil.

Dr. Dana Infaq/Sedekah xxx Cr. Dana Infaq/Sedekah – Amil xxx Cr. Dana Infaq/Sedekah – Non Amil xxx

Aset tidak lancar yang diterima oleh amil dan diamanah kan untuk dikelola dinilai sebesar nilai wajar saat penerimaannya dan diakui sebagai aset tidak lancar infak/sedekah. Penyusutan dari aset tersebut diperlakukan sebagai pengurang dana infak/sedekah terikat

Dr. Dana Infaq/Sedekah – Non Amil xxx Cr. Akm Peny Aset Non Lancar xxx

Page 407: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Dana Infak/Sadaqah

• Penilaian Aset Non Kas – Lancar sebesar harga perolehan dan Aset Non Kas- Tidak Lancar sebesar Nilai Wajar.

Penurunan nilai aset infaq/sedekah diakui sebagai: (a) pengurang dana infaq/sedekah, jika terjadi tidak

disebabkan oleh kelalaian amil; Dr. Dana Infaq/Sedekah- Non Amil xxx Cr. Aset Non Kas – Dana Infaq/Sedekah xxx (b) kerugian dan pengurang dana amil, jika disebabkan

oleh kelalaian amil. Dr. Dana Amil Infaq/Sedekah –Amil - kerugian xxx Cr. Aset Non Kas – Infaq/Sedekah xxx

Page 408: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Dana Infak/Sadaqah

• Dana infak/sedekah sebelum disalurkan dapat dikelola dalam jangka waktu sementara untuk mendapatkan hasil yang optimal. Hasil dana pengelolaan diakui sebagai penambah dana infak/sedekah.

Dr. Kas/Piutang – Infaq/Sedekah xxx Cr. Dana Infaq/Sedekah xxx

Penyaluran dana infak/sedekah diakui sebagai pengurang dana infak/ sedekah sebesar:

(a) jumlah yang diserahkan, jika dalam bentuk kas; Dr. Dana Infaq/Sedekah – Non Amil xxx Cr. Kas- Dana Infaq/Sedekah xxx (b) nilai tercatat aset yang diserahkan, jika dalam bentuk aset nonkas.

Dr. Dana Infaq/Sedekah – Non Amil xxx Cr. Aset Non Kas- Dana Infaq/Sedekah xxx

Page 409: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Dana Infak/Sadaqah

• Penyaluran infak/sedekah kepada amil lain merupakan penyaluran yang mengurangi dana infak/ sedekah sepanjang amil tidak akan menerima kembali aset infak/sedekah yang disalurkan tersebut.

Dr. Dana Infak/Sedekah xxx Cr. Kas – Dana Infak/Sedekah xxx

Penyaluran infak/sedekah kepada penerima akhir dalam skema dana bergulir dicatat sebagai piutang infak/sedekah bergulir dan tidak mengurangi dana infak/sedekah.

Dr. Piutang- Dana Infaq/sedekah xxx Cr. Kas – Dana Infak/Sedekah xxx

Page 410: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Dana Infak/Sadaqah

• Penerimaan nonhalal diakui sebagai dana nonhalal, yang terpisah dari dana zakat, dana infak/ sedekah dan dana amil. Aset nonhalal disalurkan sesuai dengan syariah.

Amil menyajikan dana zakat, dana infak/ sedekah, dana amil, dan dana nonhalal secara terpisah dalam neraca (laporan posisi keuangan).

Page 411: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Laporan Keuangan Amil

• a. Neraca (laporan posisi keuangan);Neraca.doc• b. Laporan Perubahan Dana;Laporan Perubahan Dana.doc• c. Laporan Perubahan Aset Kelolaan;Laporan Perubahan Aset Kelolaan.doc• d. Laporan Arus Kas; dan• e. Catatan atas Laporan Keuangan.

Page 412: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

WAKAF

Oleh: Sri Nurhayati / Wasilah

Page 413: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Wakaf

• Bahasa : “waqafa”: menahan, menahan harta untuk diwakafkan

• Etimologi : menahan harta dan memberikan manfaatnya di jalan Allah

• kepemilikan berpindah kepada Allah SWT, maka ia bukan milik pewakaf dan juga bukan milik penerima wakaf. Sehingga atas harta wakaf tidak dapat dijual, dihibahkan, diwariskan atau apapun yang dapat menghilangkan kewakafannya.

Page 414: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengertian Wakaf

• “Bersedekahlah dengan pokoknya, tidak dijual, tidak dihibahkan, dan tidak diwariskan tetapi hasilnya dibelanjakan” (HR Bukhari)

Page 415: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Perbedaan Wakaf & Infak/Sadaqah

• Menyerahkan kepemilikan suatu barang kepada orang lain

• Hak milik atas barang dikembalikan kepada Allah

• Obyek wakaf tidak boleh diberikan atau dijual kepada pihak lain

• Manfaat barang biasanya dinikmati untuk kepentingan sosial

• Obyek wakaf biasanya kekal zatnya

• Pengelolaan obyek wakaf diserahkan kepada administratur yang disebut nadzir/mutawalli

• Menyerahkan kepemilikan suatu barang kepada pihak lain

• Hak milik atas barang diberikan kepada penerima shadaqah/hibah

• Obyek shadaqah/hibah boleh diberikan atau dijual kepada pihak lain

• Manfaat barang dinikmati oleh penerima shadaqah/hibahObyek shadaqah/hibah tidak harus kekal zatnya

• Pengelolaan obyek shadaqah/hibah diserahkan kepada sipenerima

Page 416: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Sejarah Wakaf

• Pada masa Rasulullah ”kami bertanya tentang mula-mula wakaf

dalam Islam. Orang Muhajirin mengatakan adalah wakaf Umar, sedangkan orang-orang Anshar mengatakan adalah wakaf Rasulullah saw (Asy-Syaukani:129).

Page 417: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Sejarah Wakaf

• Masa Dinasti Islam- dinasti Umayyah didirikan lembaga wakaf khususnya

administrasi wakaf pertama kali di Mesir dibawah pengawasan hakim.

- dinasti Abbasiyah, Administrasi pengelolaan wakaf dilakukan oleh lembaga Independen disebut dengan ”shadr al-Wuquf”

- Dinasti Ayubbiyah, mewakafkan tanah-tanah baitul mal bagi kemaslahatan umat

Page 418: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Sejarah Wakaf

- Al Mamluk sistem pendidikan dan pembangunan perpustakaan umum meningkat pesat karena peranan wakaf.

- Dinasti Utsmani, pencatatan wakaf, sertifikasi wakaf, cara pengelolaan wakaf, upaya mencapai tujuan wakaf dan melembagakan wakaf dalam upaya realisasi wakaf dari sisi adminstrasi dan perundang-perundangan.

Page 419: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Jenis Wakaf

• Berdasarkan Peruntukan1. Wakaf ahli (wakaf Dzurri/wakaf ’alal aulad) yaitu

wakaf yang diperuntukkan bagi kepentingan dan jaminan sosial dalam lingkungan keluarga, dan lingkungan kerabat sendiri.

2. Wakaf Khairi (kebajikan) adalah wakaf yang secara tegas untuk kepentingan agama (keagamaan) atau kemasyarakatan (kebajikan umum).

Page 420: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Jenis Wakaf• Berdasarkan Jenis Harta1. benda tidak bergerak: - Hak atas tanah : hak milik, strata title, HGB/HGU/HP - Bangunan atau bagian bangunan atau satuan rumah susun - Tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah - Benda tidak bergerak lain2. benda bergerak selain uang, terdiri dari: - Benda dapat berpindah - Benda dapat dihabiskan dan yang tidak dapat dihabiskan - Air dan Bahan Bakar Minyak - Benda bergerak karena sifatnya yang dapat diwakafkan -Benda bergerak selain uang - surat berharga - hak atas Kekayaan Intelektual: - hak atas benda bergerak lainnya 3. benda bergerak berupa uang (Wakaf tunai, cash waqf)

Page 421: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Jenis Wakaf

• Berdasarkan Waktu: - muabbad , wakaf yang diberikan untuk selamanya - mu’aqqot, wakaf yang diberikan dalam jangka waktu

tertentu

• Berdasarkan penggunaan harta yang diwakafkan - mubasyir/dzati; harta wakaf yang menghasilkan pelayanan

masyarakat dan bisa digunakan secara langsung seperti madrasah dan rumah sakit) .

- mistitsmary, yaitu harta wakaf yang ditujukan untuk penanaman modal dalam produksi barang-barang dan pelayanan yang dibolehkan syara’ dalam bentuk apapun kemudian hasilnya diwakafkan sesuai keinginan pewakaf.

Page 422: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Sasaran dan Tujuan Wakaf

• Semangat keagamaan untuk memperoleh Ridha Allah ”dan carilah wasilah (sarana) untuk menuju

kepadanya.”(QS.5:35). • Semangat sosial sbg bukti partisipasi dalam pembangunan

masyarakat• Motivasi keluarga sebagai sarana mewujudkan rasa tanggung

jawab kepada keluarga: ”jika kamu meninggalkan keluargamu dalam keadaan kaya,

itu lebih baik daripada kamu meninggalkan mereka dalam keadaan miskin, sehingga mereka meminta-meminta kepada orang lain.” (HR Bukhari Muslim)

• Dorongan kondisional untuk menyatuni orang yang jauh dari keluarga

• Dorongan naluri

Page 423: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Syariah – Al Quran

• ”...........perbuatlah kebajikan,supaya kamu mendapat kemenangan.” (QS. 22:77)

• ”kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahui.”(QS.3:92).

• ”perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (Karunianya) lagi Maha Mengetahui.”(QS.2:261)

Page 424: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Dasar Syariah – As Sunnah• Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: ”apabila anak Adam (manusia) meninggal

dunia, maka putuslah amalnya, kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak sholeh yang mendoakan orang tuanya.”(HR.Muslim).

• Dari Ahmad dan Al Bukhari, dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW, bersabda:”Barang siapa mewakafkan seekor kuda di jalan Allah dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka makannya, fesesnya dan air seninya itu menjadi amal kebaikan dan timbangan di hari kiamat.”

• Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a, Umar bin Khatab r.a memperoleh tanah (kebun) di Khaibar, lalu ia datang kepada Nabi SAW, untuk meminta petunjuk mengenai tanah tersebut, ia berkata Wahai Rasulullah saya memperoleh tanah di Khaibar, yang belum pernah saya peroleh harta yang lebih baik bagiku melebihi tanah itu, apa perintah engkau (kepadaku) mengenainya?, Nabi SAW menjawab, jika mau, kamu tahan pokoknya dan kamu sedekahkan (hasilnya), Ibnu Umar berkata maka Umar menyedekahkan tanah itu (dengan mensyaratkan) tanah itu tidak dijual, tidak dihibahkan, dan tidak diwariskan ia menyedekahkan hasilnya kepada fuqara, kerabat, riqab (hamba sahaya, orang tertindas), sabilillah, ibnu sabil, dan tamu. Tidak berdosa dari orang yang mengelola untuk memakan dari (hasil) tanah itu secara ma'ruf (wajar) dan memberi makan (kepada orang lain) tanpa menjadikannya sebagai harta hak milik. Rawi berkata, saya menceritakan hadis tersebut kepada Ibnu Sirin, lalu ia berkata ghaira mutaatstsilin malan' (tanpa menyimpanya sebagai harta hak milik. (H.R. al-Bukhari, Muslim, al Tharmidzi, al-Nasa'i)

• Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a, ia berkata Umar bin Khatab r.a berkata kepada Nabi SAW, saya mempunyai seratus saham (tanah, kebun) di Khaibar belum pernah saya mendapatkan harta yang lebih saya kagumi melebihi tanah itu, saya bermaksud menyedekahkannya' Nabi SAW, berkata' Tahanlah pokoknya dan sedekahkan buahnya pada sabilillah'. (H.R. al-Nasa'i)

Page 425: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Rukun dan Ketentuan Syariah

• Pelaku terdiri dari orang yang mewakafkan harta (wakif/pewakaf). Namun ada pihak yang memiliki peranan penting walaupun diluar rukun wakaf yaitu pihak yang diberi wakaf/ diamanahkan untuk mengelola wakaf yang disebut nazhir.

• Barang atau harta yang diwakafkan (mauquf bih) • Peruntukan wakaf (mauquf’alaih)• Shighat (pernyataan atau ikrar sebagai suatu

kehendak untuk mewakafkan sebagian harta bendanya termasuk penetapan jangka waktu dan peruntukan)

Page 426: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Pengelola Wakaf

1. melakukan pengelolaan dan pemeliharaan barang yang diwakafkan,

2. melaksanakan syarat dari pewakaf., boleh dilanggar jika: – adanya maslahat – Perkara diajukan pada hakim3. membela dan mempertahankan kepentingan harta

wakaf.4. melunasi utang wakaf dengan menggunakan pendapatan

atau hasil produksi harta wakaf tersebut. 5. menunaikan hak-hak mustahik dari harta wakaf, tanpa

menundanya, kecuali terjadi sesuatu yang mengakibatkan pembagian tersebut tertunda.

Page 427: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Yang Boleh Dilakukan Nazhir

• menyewakan harta wakaf • menanami tanah wakaf • membangun pemukiman di atas tanah wakaf

untuk disewakan • mengubah kondisi harta wakaf menjadi lebih

baik dan bermanfaat bagi para fakir miskin dan mustahik,

Page 428: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Yang Tidak Boleh Dilakukan Nazhir

• dominasi atas harta wakaf, • berutang atas nama wakaf • menggadaikan harta wakaf • mengizinkan seseorang menggunakan harta wakaf

tanpa bayaran, kecuali dengan alasan hukum • meminjamkan harta wakaf kepada pihak yang tidak

termasuk dalam golongan peruntukkan wakaf.

Page 429: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

Akuntansi Wakaf

• Belum Ada PSAKyang mengatur• Bentuk pengelolaannya mirip zakat• Perbedaannya ada hasil pengembangan

Page 430: Pelaporan Korporat Pertemuan 4 10102014

TERIMA KASIHDwi Martani

[email protected] atau [email protected]

http://staff.blog.ui.ac.id/martani/