Pengertian Malnutrisi

11
A. Pengertian Malnutrisi Malnutrisi merupakan kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau absolute untuk periode tertentu. (Bachyar Bakri, 2002) dikutip dalam Malnutrisi (Gizi salah) adalah kesalahan pangan terutama terletak dalam ketidakseimbangan komposisi hidangan penyediaan makanan. (Akhmad Djaeni, 2004). Malnutrisi adalah defisiensi gizi terjadi pada anak mendapatkan masukan makanan yang cukup bergizi dalam waktu yang lama. (Ngastiyah, 1997). Malnutrisi adalah keadaan tentang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam keadaan sehari-hari sehingga tidak memenuhi dalam angka kecukupan gizi. (Depkes RI, 1999). Jenis-jenis malnutrisi ada 2, yaitu : 1. Malnutrisi Primer Penyebab gizi buruk di daerah pedesaan atau daerah miskin lainnya sering disebut matnutrisi primer yang disebabkan karena masalah ekonomi, rendahnya pengetahuan, dan kurangnya asupan gizi. Gejala klinis malnutrisi primer sangat bervariasi tergantung derajat dan lamanya kekurangan energi dan protein, umur penderita, dan adanya gejala kekurangan vitamin dan mineral lainnya. Kasus tersebut sering dijumpai pada anak usia 9 bulan hinga 5 tahun. Pertumbuhan yang terganggu dapat dilihat dari kenaikan berat badan

description

hhh

Transcript of Pengertian Malnutrisi

A. Pengertian MalnutrisiMalnutrisi merupakan kekurangan konsumsi pangan secara relatif atau absolute untuk periode tertentu. (Bachyar Bakri, 2002) dikutip dalam Malnutrisi (Gizi salah) adalah kesalahan pangan terutama terletak dalam ketidakseimbangan komposisi hidangan penyediaan makanan. (Akhmad Djaeni, 2004).Malnutrisi adalah defisiensi gizi terjadi pada anak mendapatkan masukan makanan yang cukup bergizi dalam waktu yang lama. (Ngastiyah, 1997).Malnutrisi adalah keadaan tentang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam keadaan sehari-hari sehingga tidak memenuhi dalam angka kecukupan gizi. (Depkes RI, 1999).

Jenis-jenis malnutrisi ada 2, yaitu :1. Malnutrisi PrimerPenyebab gizi buruk di daerah pedesaan atau daerah miskin lainnya sering disebut matnutrisi primer yang disebabkan karena masalah ekonomi, rendahnya pengetahuan, dan kurangnya asupan gizi. Gejala klinis malnutrisi primer sangat bervariasi tergantung derajat dan lamanya kekurangan energi dan protein, umur penderita, dan adanya gejala kekurangan vitamin dan mineral lainnya. Kasus tersebut sering dijumpai pada anak usia 9 bulan hinga 5 tahun. Pertumbuhan yang terganggu dapat dilihat dari kenaikan berat badan terhenti atau menurun, ukuran lengan atas menurun, pertumbuhan tulang (maturasi) terhambat, perbandingan berat terhadap tinggi menurun. Gejala dan tanda klinik yang tampak adalah anemia ringan, aktivitas berkuran,, kadang di dapatkan gangguan kulit dan rambut.2. Malnutrisi sekunderMalnutrisi sekunder adalah gangguan pencapaian kenaikkan berat badan yang bukan disebabkan penyimpangan pemberian asupan gizi pada anak karena adanya gangguan pada fungsi dan sistem tubuh. Gangguan sejak lahir yang terjadi pada sistem saluran pencernaan, metabolise, kromosom, atau kelainan bawaan jantung, dan ginjal.B. Penyebab MalnutrisiA) Penyebab langsung:a. Kurangnya asupan makanan: Kurangnya asupan makanan sendiri dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang salah.b. Adanya penyakit: Terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh.Infeksi apapun dapat memperburuk keadaan gizi, malnutrisi walaupun masih ringan mempunyai pengaruh negatif pada daya tahan tubuh terhadap infeksi. B) Penyebab tidak langsung:a. Kurangnya ketahanan pangan keluarga: Keterbatasan keluarga untuk menghasilkan atau mendapatkan makanan. Penyakit kemiskinan malnutrisi merupakan problem bagi golongan bawah masyarakat tersebut.b. Kualitas perawatan ibu dan anak.c. Buruknya pelayanan kesehatan.d. Sanitasi lingkungan yang kurang. e. Faktor Keadaan PendudukDalam World Food Conference di Roma dikemukakan bahwa kepadatan jumlah penduduk yang cepat tanpa diimbangi dengan tambahnya persediaan bahan makanan setempat yang memadai merupakan sebab utama krisis pangan. Ms. Lorent memperkirakan bahwa marasmus terdapat dalam jumlah yang banyak jika suatu daerah terlalu padat daerahnya dengan hygiene yang buruk.(Iskandar, 2002)2.1.3 Patofisiologi MalnutrisiSebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat banyak faktor. Faktor-faktor ini dapat digolong-kan atas tiga faktor penting yaitu : tubuh sendiri(host),agent (kuman penyebab),environment(lingkungan). Memang faktor diet (makanan) memegang peranan penting tetapi faktor lain ikut menentukan.Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi. Kemampuan tubuh untuk mem-pergunakan karbohidrat, protein dan lemak merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan; karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan. Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan di ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah jadi asam lemak, gliserol danketon bodies.Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun. Tubuh akan mempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi setelah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh. Pada Malnutrisi, di dalam tubuh sudah tidak ada lagi cadangan makanan untuk digunakan sebagai sumber energi. Sehingga tubuh akan mengalami defisiensi nutrisi yang sangat berlebihan dan akan mengakibatkan kematian.2.1.4 Tanda dan Gejala MalnutrisiGizi buruk/Malnutrisi dapat mempengaruhi kesehatan tubuh baik fisik dan mental. Semakin berat kondisi gizi buruk yang diderita (semakin banyak nutrisi yang kurang) akan memperbesar resiko terjadinya masalah kesehatan secara fisik.Pada gizi buruk yang berat dapat terjadi kasus seperti marasmus (lemah otot) akibat defisiensi protein dan energi, kretinisme dan kerusakan otak akibat defisiensi yodium, kebutaan dan resiko terkena penyakit infeksi yang meningkat akibat defisensi vitamin A, sulit untuk berkonsentrasi akibat defisiensi zat besi.Tanda dan gejala dari gizi buruk tergantung dari jenis nutrisi yang mengalami defisiensi. Walaupun demikian, gejala umum dari gizi buruk adalah: Kelelahan dan kekurangan energi Pusing Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan untuk melawan infeksi) Kulit yang kering dan bersisik Gusi bengkak dan berdarah Gigi yang membusuk Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat Berat badan kurang Pertumbuhan yang lambat Kelemahan pada otot Perut kembung Tulang yang mudah patah Terdapat masalah pada fungsi organ tubuhKetika seorang wanita hamil mengalami gizi buruk, maka kemungkinan anaknya akan lahir dengan berat badan rendah dan beresiko untuk tidak selamat. Anak-anak yang mengalami gizi buruk juga sering mengalami kesulitan untuk mengikuti pelajaran di sekolah.

2.5KlasifikasiKurang Energi Protein, secara umum dibedakan menjadi marasmus dan kwashiorkor.a.Marasmusadalah suatu keadaan kekurangan kalori protein berat. Namun, lebih kekurangan kalori daripada protein. Penyebab marasmus adalah sebagai berikut :1. Intake kalori yang sedikit.2. Infeksi yang berat dan lama, terutama infeksi enteral.3. Kelainan struktur bawaan.4. Prematuritas dan penyakit pada masa neonates.5. Pemberian ASI yang terlalu lama tanpa pemberian makanan tambahan yang cukup.6. Gangguan metabolism.7. Tumor hipotalamus.8. Penyapihan yang terlalu dini disertai dengan pemberian makanan yang kurang.9. Urbanisasi.b.Kwashiorkoradalah suatu keadaan di mana tubuh kekurangan protein dalam jumlah besar. Selain itu, penderita juga mengalami kekurangan kalori. Penyebabnya adalah :1. Intake protein yang buruk.2. Infeksi suatu penyakit.3. Masalah penyapihan.Tabel Klasifikasi IMT Menurut WHO :KlasifikasiIMT (kg/ m2)

Malnutrisi berat