PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN...

15
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN MENULIS TEKS PERCAKAPAN UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH SITI NURHASANAH NIM 107211402893 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS SASTRA JURUSAN SASTRA INDONESIA PRODI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH AGUSTUS 2012

Transcript of PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN...

Page 1: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFD2050C143BDB7A6146AD0A... · UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH ... SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

MEMBACA DAN MENULIS TEKS PERCAKAPAN

UNTUK SISWA KELAS V SD

ARTIKEL

OLEH

SITI NURHASANAH

NIM 107211402893

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS SASTRA

JURUSAN SASTRA INDONESIA

PRODI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

AGUSTUS 2012

Page 2: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFD2050C143BDB7A6146AD0A... · UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH ... SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA.

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN MENULIS TEKS

PERCAKAPANAN UNTUK SISWA KELAS V SD

Oleh

Siti Nurhasanah1

Dawud2

Nurhadi3

E-mail: [email protected]

Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang Nomor 5 Malang

Abstract: This study is aimed to upgrade the content, language presentation,

and the features of reading and writing conversation text learning materials for

the fifth graders of Elementary School. The research method that is employed in

this study is taken from research method adaptation from Borg and Gall. The

learning materials used in this study have been tested by the experts,

practitioners, and students. The result of learning material test shows that

reading and writing conversation text learning materials are feasible to be used

as a means to support the learning process. Therefore, the learning materials

employed in this study can be used in learning process.

Keywords: the development learning material, reading and writing,

conversation text.

ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan mengembangkan isi, penyajian, bahasa dan

tampilan bahan ajar membaca dan menulis teks percakapan untuk kelas lima

sekolah dasar (SD). Prosedur penelitian ini menggunakan metode penelitian

adaptasi Borg dan Gall. Bahan ajar ini diuji cobakan kepada ahli, praktisi, dan

siswa. Hasil dari uji coba bahan ajar menunjukkan bahwa bahan ajar membaca dan menulis teks percakapan layak digunakan sebagai penunjang pembelajaran

membaca dan menulis teks percakapan. Jadi, disimpulkan bahan ajar ini dapat

digunakan dalam pembelajaran.

Kata Kunci: pengembangan bahan ajar, membaca dan menulis, teks

percakapan.

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa

Indonesia dipelajari untuk menjadikan siswa terampil berbahasa Indonesia.

Dawud (2008:43) mengemukakan pembelajaran kebahasaan ditujukan untuk

meningkatkan kemampuan pemahaman dan penggunaan bahasa. Pembelajaran

kemampuan berbahasa mencangkup aspek keterampilan mendengarkan,

berbicara, membaca, dan menulis.

1Siti Nurhasanah adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM). Artikel ini

diangkat dari Skripsi Sarjana Pendidikan, Program Sarjana Universitas Negeri Malang,

2012. 2Dawud adalah Dekan dan Dosen Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

3Nurhadi adalah Dosen Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Page 3: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFD2050C143BDB7A6146AD0A... · UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH ... SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA.

Keempat keterampilan tersebut diajarkan pada semua jenjang, baik

SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA. Di dalam Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) terdapat standar kompetensi membaca dan menulis. Standar

kompetensi tersebut diharapkan agar semua peserta didik mampu membaca dan

menulis secara baik dan kreatif sehingga menghasilkan suatu produk yang

bermanfaat bagi banyak kalangan. Pada kenyataannya, keempat aspek dalam

kegiatan belajar-mengajar belum maksimal, khususnya pada pembelajaran

keterampilan membaca dan menulis.

Nurhadi (2009) mengartikan membaca sebagai proses pengolahan bacaan

secara garis kritis-kreatif yang dilakukan pembaca untuk memperoleh pemahaman

menyeluruh tentang bacaan itu, yang diikuti oleh penilaian terhadap kadaan, nilai,

fungsi, dan dampak bacaan itu. Membaca adalah proses pengolahan pemahaman

yang melibatkan banyak hal untuk memperoleh pengetahuan dan informasi.

Berdasarkan pengertian membaca di atas, dapat diketahui ternyata manfaat

membaca banyak sekali. Rahim (2007:1) mengemukakan bahwa masyarakat yang

gemar membaca memperoleh pengetahuan dan wawasan baru yang akan semakin

meningkatkan kecerdasannya sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan

hidup pada masa-masa mendatang.

KTSP memuat standar kompetensi membaca dan menulis. Kompetensi

tersebut memuat dua Standar Kompetensi (SK), yaitu (1) memahami teks dengan

membaca teks percakapan, membaca cepat 75 kata per menit, dan membaca puisi,

dengan Kompetensi Dasar (KD) membaca teks percakapan dengan lafal dan

intonasi yang tepat dan (2) mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, dan

pengalaman secara tertulis dalam bentuk karangan, surat undangan, dan dialog

tertulis, dengan KD menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh dengan

memperhatikan isi serta perannya.

Membaca teks percakapan termasuk membaca nyaring. Seperti yang

dikemukakan Rahim (2007:123) membaca nyaring dibutuhkan untuk siswa karena

membantu siswa memperoleh fasilitas menyimak, memerhatikan sesuatu secara

lebih baik, memahami suatu cerita, mengingat terus-menerus pengungkapan kata-

kata, serta mengenali kata-kata baru yang muncul dalam konteks lain. Membaca

nyaring ialah membaca dengan menyuarakan tulisan yang dibacanya dengan

ucapan dan intonasi yang tepat untuk menambah kosakata bagi pembaca dan

pendengar serta mempermudah pendengar dalam menangkap informasi yang

disampaikan oleh pembaca.

Selain membaca, keterampilan penting yang harus dikuasai ialah kegiatan

menulis. Menulis adalah proses menuangkan ide, pikiran, perasaan dan kemauan

dalam bentuk tulisan menggunakan pilihan kata dan bahasa yang baik.

Keterampilan membaca dan menulis sangat erat dan berkesinambungan.

Berdasarkan observasi peneliti yang dilakukan di SD Negeri Pandanwangi

4 Malang, pelaksanaan pembelajaran membaca dan menulis teks percakapan

menghasikan tiga temuan, yaitu (1) hasil angket prapengembangan siswa

menunjukkan bahwa sebagian siswa kesulitan memahami materi membaca dan

menulis teks percakapan, (2) bahan bacaan siswa terbatas pada buku pedoman

bahan ajar dan Lembar Kerja Siswa (LKS) belum memenuhi ketercapaian

pemahaman unsur teks percakapan, dan (3) hasil angket guru mata pelajaran

Bahasa Indonesia menunjukkan bahwa bahan pembelajaran siswa belum cukup.

Page 4: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFD2050C143BDB7A6146AD0A... · UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH ... SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA.

Berdasarkan masalah dan temuan di atas, perlu disusun sebuah bahan ajar yang

mampu mengitegrasikan keterampilan membaca dan menulis teks percakapan.

Melalui bahan ajar, guru dan siswa mendapatkan pedoman materi

pembelajaran yang meliputi teori, latihan, dan evaluasi sesuai kompetensi dasar

yang dikembangkan. Peneliti akan menghasilkan suatu produk berupa bahan ajar

membaca dan menulis teks percakapan dalam bentuk cetak. Bahan ajar

difokuskan pada materi keterampilan membaca dan menulis teks percakapan yang

diintegrasikan. Bahan ajar ini diharapkan dapat memberikan sumbangan penuh

terhadap kegiatan pembelajaran berbasis mandiri dan mempermudah siswa dalam

mencapai kompetensi.

Penyusunan bahan ajar ini menggunakan metode pengembangan yang

diadaptasi dari Borg dan Gall (1983:775). Metode pengembangan terdiri dari

empat tahap, yaitu (1) tahap prapengembangan/perencanaan, (2) tahap

pengembangan, (3) tahap uji coba, dan (4) tahap revisi produk. Model

pengembangan ini dipilih karena memiliki tahapan yang jelas dan sesuai dengan

prosedur.

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan menghasilkan bahan ajar yang

meliputi (1) pengembangan isi, (2) pengembangan penyajian, (3) pengembangan

bahasa, dan (4) pengembangan tampilan bahan ajar Cakap Membaca dan Menulis

Teks Percakapan untuk Siswa Kelas V SD. Bahan ajar yang dihasilkan diharapkan

dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran membaca dan menulis teks

percakapan.

METODE

Penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian ini dilakukan

dengan metode pengembangan yang diadaptasi dari model pengembangan Borg

dan Gall (1983:775). Metode pengembangan terdiri dari empat tahap, yaitu (1)

tahap prapengembangan, (2) tahap pengembangan, (3) tahap uji coba produk, dan

(4) tahap revisi produk.

Prosedur penelitian yang diadaptasi dari model pengembangan Borg dan

Gall tersebut diuraikan sebagai berikut. (1) Prosedur tahap prapengembangan atau

perencanaan, dilakukan dengan mengumpulkan informasi dan perencanaan

penelitian. Pengumpulan informasi awal dilakukan dengan menyebar angket

untuk siswa dan guru berkaitan dengan pembelajaran membaca dan menulis teks

percakapan. Hasil pengisian angket tersebut disimpulkan dan digunakan untuk

menyusun bahan ajar yang dikembangkan dan membuat spesifikasi produk yang

memuat isi, penyajian, bahasa dan tampilan bahan ajar; (2) Tahap pengembangan,

dilakukan dengan menulis identitas yang terdapat dalam bahan ajar, menuliskan

materi bahan ajar yang dikembangkan; (3) Tahap uji coba, dilakukan melalui tiga

tahap, yaitu uji ahli materi dan pembelajaran, praktisi dan siswa yang dilakukan

secara berurutan dan (4) Tahap revisi produk, dilakukan untuk menyempurnakan

bahan ajar berdasarkan hasil angket uji coba beserta komentar dan saran.

Uji coba produk dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu uji

ahli, uji praktisi, dan uji siswa. Uji ahli dilakukan kepada dosen ahli materi dan

pembelajaran, yaitu Dr. Roekhan, M.Pd, uji praktisi kepada guru Bahasa

Indonesia, yaitu Nuryati, S.Pd, dan uji coba lapangan kepada siswa, yaitu 15

siswa kelas V SD Negeri Pandanwangi 4. Uji coba bahan ajar dilakukan di SD

Negeri Pandanwangi 4 Malang pada tahun 2012.

Page 5: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFD2050C143BDB7A6146AD0A... · UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH ... SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA.

Instrumen prapengembangan dan uji coba berupa angket. Angket yang

digunakan ada lima macam, yaitu (1) angket prapengembangan untuk guru, (2)

angket prapengembangan untuk siswa, (3) angket uji ahli materi dan ahli

pembelajaran, (4) angket uji praktisi, dan (5) angket uji siswa. Angket merupakan

suatu daftar pertanyaan-pertanyaan tertulis yang harus dijawab oleh validator dan

subjek uji coba yang menjadi sasaran dari questionnaire tersebut (Slameto,

2001:128). Angket uji coba diarahkan untuk mengungkap komponen isi,

penyajian, bahasa dan tampilan dalam bahan ajar membaca dan menulis teks

percakapan. Angket diberikan kepada (a) ahli materi dan ahli pembelajaran, (b)

angket uji praktisi (guru Bahasa Indonesia) dan (c) uji siswa sebagai panduan uji

coba produk bahan ajar membaca dan menulis teks percakapan sebelum produk

direvisi.

Data yang dikumpulkan dalam uji coba bahan ajar membaca dan menulis

teks percakapan ini berupa data kualitatif. Data kualitatif tersebut berupa data

verbal tulis dan lisan. Data verbal lisan berupa komentar, saran, dan informasi

hasil wawancara. Data verbal tulis berupa hasil uji coba bahan ajar terhadap uji

ahli, uji praktisi, dan uji siswa dari hasil pengisian skor pada angket. Data verbal

diperoleh dari hasil prapengembangan untuk merumuskan spesifikasi produk

bahan ajar dan data uji coba untuk memperbaiki komponen isi, penyajian, bahasa,

dan tampilan bahan ajar. Data ini digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk

merevisi dan menilai tingkat keefektifan isi, penyajian, bahasa, tampilan produk

bahan ajar.

Data hasil penelitian harus dianalisis menggunakan teknik analisis data.

Teknik analisis merupakan alat untuk menjawab rumusan masalah berdasarkan

data yang sudah diperoleh. Teknik analisis data menurut Sugiyono (2007:337)

adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan

angket tersebut diperoleh data hasil uji coba. Dari data tersebut diperoleh

penilaian dari masing-masing komponen dalam angket. Penilaian dari angket

berupa skor nilai antara 4 sampai 1. Data tersebut kemudian dianalisis ke dalam

bentuk presentase 85%-100% mendapat kualifikasi sangat layak, 75%-84%

mendapat kualifikasi layak, 55%-74% mendapat kualifikasi cukup layak, dan

<54% mendapat kualifikasi kurang layak. Sesuai komponen dalam angket uji

coba kemudian dipaparkan secara deskripsi.

Aspek pada tiap bahan ajar yang mendapat kategori 4, termasuk hasil

kualifikasi tergolong sangat layak dengan implementasi. Aspek pada tiap bahan

ajar yang mendapat kategori 3, termasuk hasil kualifikasi tergolong layak dengan

implementasi. Aspek pada tiap bahan ajar yang mendapat kategori 2, termasuk

hasil kualifikasi tergolong cukup layak dengan revisi. Aspek pada tiap bahan ajar

yang mendapat kategori 1, termasuk hasil kualifikasi tergolong kurang layak

dengan revisi.

HASIL PENGEMBANGAN

Hasil penelitian ini sejalan dengan rumusan tujuan, yaitu (1)

pengembangan isi bahan ajar, (2) pengembangan penyajian bahan ajar, (3)

pengembangan bahasa bahan ajar, dan (4) pengembangan tampilan bahan ajar. Uji

kelayakan bahan ajar membaca dan menulis teks percakapan dilakukan melalui

tiga tahap uji, yakni (1) uji coba dengan ahli materi dan pembelajaran, (2) uji coba

dengan guru Bahasa Indonesia, dan (3) uji coba dengan siswa. Hasil analisis

Page 6: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFD2050C143BDB7A6146AD0A... · UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH ... SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA.

difokuskan pada komponen isi bahan ajar, penyajian bahan ajar, bahasa bahan ajar

dan tampilan bahan ajar.

Bahan ajar dari segi pengembangan isi, penyajian, bahasa, dan tampilan

bahan ajar sebelum melalui tahap uji coba, telah disusun untuk kelas V SD.

Setelah dilakukan uji coba, terdapat beberapa aspek yang perlu untuk direvisi.

Aspek-aspek yang dicermati melalui uji coba ahli, praktisi,dan siswa

adalah komponen isi bahan ajar, penyajian bahan ajar, bahasa bahan ajar, dan

tampilan bahan ajar. Berdasarkan uji coba, keempat aspek hasil uji coba adalah

sebagai berikut.

Isi Bahan Ajar Hasil analisis pengembangan isi terhadap uji ahli materi dan ahli

pembelajaran pada aspek kesesuaian SK dan KD mendapatkan hasil uji baik

dengan skor 4, aspek kecukupan latihan mendapat hasil baik dengan skor 3, aspek

kedalaman materi mendapat hasil uji baik dengan skor 3 dan aspek ketepatan

materi yang diajarkan dengan tingkat kematangan siswa mendapat hasil uji baik

dengan skor 4. Semua aspek dari pengembangan isi bahan ajar yang diujicobakan

mendapat hasil uji baik. Pengembangan isi bahan ajar dikatakan sangat layak dan

dapat diimplementasikan, terdapat aspek pada pengembangan isi bahan ajar yang

perlu diperbaiki. Aspek yang harus direvisi adalah kecukupan latihan dan

kedalaman materi.

Hasil analisis pengembangan isi terhadap uji praktisi pada aspek

kesesuaian SK dan KD mendapatkan hasil uji baik dengan skor 4, aspek

kecukupan latihan mendapat hasil baik dengan skor 4, aspek kedalaman materi

mendapat hasil uji baik dengan skor 3 dan aspek ketepatan materi yang diajarkan

dengan tingkat kematangan siswa mendapat hasil uji baik dengan skor 4. Semua

aspek dari pengembangan isi bahan ajar yang diujicobakan mendapat hasil uji

baik dan secara keseluruhan aspek sangat layak. Meskipun termasuk dalam

kategori sangat layak dan dapat diimplementasikan, terdapat aspek pada

pengembangan isi bahan ajar perlu diperbaiki. Aspek yang harus diperbaiki adalah

kedalaman materi.

Hasil analisis pengembangan isi terhadap uji siswa pada aspek latihan-

latihan dalam bahan ajar sangat menarik untuk diikuti mendapatkan hasil uji baik

dengan skor 3, aspek soal-soal yang terdapat dalam bahan ajar sangat menarik

untuk diikuti mendapat hasil baik dengan skor 3, Pada aspek judul buku ajar

sudah sesuai dengan isi bahan ajar mendapat hasil uji baik dengan skor 3, aspek

pentunjuk penggunaan bahan ajar dapat memberikan motivasi untuk membantu

tergerak membaca dan mempelajarinya mendapat hasil uji baik dengan skor.

Semua aspek dari pengembangan isi bahan ajar yang diujicobakan mendapat hasil

uji yang baik dan secara keseluruhan aspek layak. Meskipun termasuk dalam

kategori layak dan dapat diimplementasikan, terdapat aspek pada pengembangan

isi bahan ajar perlu diperbaiki. Aspek yang harus diperbaiki adalah soal-soal yang

terdapat dalam bahan ajar sangat menarik.

Penyajian Bahan Ajar

Hasil analisis pengembangan penyajian terhadap uji ahli materi dan ahli

pembelajaran pada aspek ketepatan dalam pengelompokan materi mendapatkan

Page 7: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFD2050C143BDB7A6146AD0A... · UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH ... SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA.

hasil uji baik dengan skor 4, aspek ketepatan urutan penyajian materi mendapat

hasil baik dengan skor 4, aspek kecukupan latihan mendapat hasil uji baik dengan

skor 3 dan aspek ketepatan dalam menciptakan situasi pembelajaran yang pakemi

mendapat hasil uji baik dengan skor 3. Semua aspek dari pengembangan

penyajian bahan ajar yang diujicobakan mendapat hasil uji yang baik dan secara

keseluruhan aspek sangat layak dan dapat diimplementasikan, terdapat aspek yang

harus diperbaiki adalah ketepatan dalam menciptakan situasi pembelajaran yang

pakemi dan kecukupan latihan.

Hasil analisis pengembangan penyajian terhadap uji praktisi pada aspek

ketepatan dalam pengelompokan materi mendapatkan hasil uji baik dengan skor 4,

aspek ketepatan urutan penyajian materi mendapat hasil baik dengan skor 4, aspek

kecukupan latihan mendapat hasil uji baik dengan skor 4 dan aspek ketepatan

dalam menciptakan situasi pembelajaran yang pakemi mendapat hasil uji baik

dengan skor 3. Semua aspek dari pengembangan penyajian bahan ajar yang

diujicobakan mendapat hasil uji baik dan secara keseluruhan aspek sangat layak

dan dapat diimplementasikan, terdapat aspek pengembangan penyajian bahan ajar

perlu diperbaiki. Aspek yang harus diperbaki adalah ketepatan dalam menciptakan

situasi pembelajaran yang pakemi.

Hasil analisis pengembangan penyajian terhadap uji siswa pada aspek

urutan materi dalam bahan ajar telah disusun secara berurutan (bagian awal, isi,

bagian akhir) mendapatkan hasil uji baik dengan skor 3, aspek langkah-langkah

pembelajaran dalam buku ajar mudah diikuti mendapat hasil baik dengan skor 4,

dan aspek bahan ajar yang kamu baca sudah menyajikan latihan untuk mengasah

kemampuan membaca dan menulis teks percakapan mendapat hasil uji baik

dengan skor 3. Semua aspek dari pengembangan penyajian bahan ajar yang

diujicobakan mendapat hasil uji baik, secara keseluruhan aspek layak dan dapat

diimplementasikan, terdapat aspek pengembangan penyajian bahan ajar

diperbaiki. Aspek yang harus diperbaiki adalah urutan materi dalam bahan ajar

telah disusun secara berurutan (bagian awal, isi, bagian akhir).

Bahasa Bahan Ajar

Hasil analisis pengembangan bahasa terhadap uji ahli materi dan

pembelajaran pada aspek ketepatan penggunaan bahasa mendapatkan hasil uji

kurang baik dengan skor 2, aspek ketepatan dalam penggunaan kalimat mendapat

hasil kurang baik dengan skor 2 dan aspek ketepatan dalam pengembangan

paragraf mendapat hasil uji kurang baik dengan skor 2. Semua aspek dari

pengembangan bahasa bahan ajar yang diujicobakan mendapat hasil uji kurang

baik dan secara keseluruhan aspek kurang layak sehingga perlu dilakukan

penyempurnaan pengembangan bahasa bahan ajar. Aspek yang harus diperbaiki

adalah ketepatan penggunaan bahasa, ketepatan dalam penggunaan kalimat dan

ketepatan dalam pengembangan paragraf.

Hasil analisis pengembangan bahasa terhadap uji praktisi pada aspek

ketepatan penggunaan bahasa mendapatkan hasil uji kurang baik dengan skor 4,

aspek ketepatan dalam penggunaan kalimat mendapat hasil kurang baik dengan

skor 4 dan aspek ketepatan dalam pengembangan paragraf mendapat hasil uji

kurang baik dengan skor 4. Semua aspek dari pengembangan bahasa bahan ajar

yang diujicobakan mendapat hasil uji yang baik dan secara keseluruhan aspek

sangat layak untuk diterapkan dan diimplementasikan tanpa revisi.

Page 8: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFD2050C143BDB7A6146AD0A... · UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH ... SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA.

Hasil analisis pengembangan bahasa tehadap uji siswa pada aspek materi

dan contoh yang disampaikan menggunakan pilihan bahasa yang mudah dipahami

mendapatkan hasil uji baik dengan skor 3. Berdasarkan hasil uji tersebut maka

aspek pengembangan bahasa bahan ajar ini layak untuk diterapkan dan

diimplementasikan dengan revisi. Aspek yang harus diperbaiki adalah materi dan

contoh yang disampaikan menggunakan pilihan bahasa yang mudah.

Tampilan Bahan Ajar

Hasil analisis pengembangan tampilan terhadap uji ahli materi dan ahli

pembelajaran pada aspek ketepatan ukuran buku ajar sesuai standar ISO

mendapatkan hasil uji baik dengan skor 4, aspek ketepatan tampilan (tata letak)

keseluruhan bahan ajar mendapat hasil uji baik dengan skor 2, aspek ketepatan

ketepatan gambar atau ilustrasi yang digunakan mendapat hasil uji baik dengan

skor 2, aspek ketepatan ilustrasi yang disajikan dalam bahan ajar mendapat hasil

uji baik dengan skor 3 dan aspek ketepatan tipografi yang berupa bentuk huruf,

ukuran huruf, tebal huruf, huruf miring, dan garis bawah mendapat hasil uji baik

dengan skor 3. Semua aspek dari pengembangan tampilan bahan ajar yang

diujicobakan mendapat hasil uji kurang baik dan secara keseluruhan aspek kurang

layak, terdapat aspek tampilan bahan ajar yang perlu diperbaiki. Aspek yang

harus diperbaiki adalah ketepatan tampilan (tata letak) keseluruhan bahan ajar,

ketepatan gambar atau ilustrasi yang digunakan, ketepatan ilustrasi yang disajikan

dalam bahan ajar dan ketepatan tipografi yang berupa bentuk huruf, ukuran huruf,

tebal huruf, huruf miring, dan garis bawah.

Hasil analisis pengembangan tampilan terhadap uji praktisi pada aspek

ketepatan ukuran buku ajar sesuai standar ISO mendapatkan hasil uji baik dengan

skor 4, aspek ketepatan tampilan (tata letak) keseluruhan bahan ajar mendapat

hasil uji baik dengan skor 4, aspek ketepatan ketepatan gambar atau ilustrasi yang

digunakan mendapat hasil uji baik dengan skor 4, aspek ketepatan ilustrasi yang

disajikan dalam bahan ajar mendapat hasil uji baik dengan skor 4 dan aspek

ketepatan tipografi yang berupa bentuk huruf, ukuran huruf, tebal huruf, huruf

miring, dan garis bawah mendapat hasil uji baik dengan skor 4. Semua aspek dari

pengembangan tampilan bahan ajar yang diujicobakan mendapat hasil uji baik dan

sangat layak untuk diterapkan dan diimplementasikan tanpa revisi.

Hasil analisis pengembangan tampilan terhadap uji siswa pada aspek

tampilan bahan ajar menarik dengan penataan yang menarik dan mudah dibaca

mendapatkan hasil uji baik dengan skor 3, aspek gambar-gambar yang disajikan

dalam bahan ajar sesuai menarik dan sesuai untuk siswa kelas V SD mendapat

hasil baik dengan skor 4, aspek bahan ajar yang kamu baca sudah menyajikan

ilustrasi menarik dan gambar yang tepat mendapat hasil uji baik dengan skor 3

dan aspek bahan ajar membaca dan menulis teks percakapan yang kamu baca

menggunakan desain huruf yang menarik dan tata letak yang tepat mendapat hasil

uji baik dengan skor 4. Semua aspek dari pengembangan tampilan bahan ajar yang

diujicobakan mendapat hasil uji baik dan layak untuk diterapkan serta

diimplementasikan tanpa revisi.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisis data hasil uji coba terhadap ahli, praktisi dan

siswa dapat disimpulkan bahwa bahan ajar ini memenuhi kriteria layak. Meskipun

Page 9: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFD2050C143BDB7A6146AD0A... · UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH ... SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA.

demikian, terdapat aspek-aspek dalam bahan ajar yang harus direvisi untuk

kesempurnaan bahan ajar. Produk bahan ajar yang dihasilkan memiliki

karakteristik khusus. Bahan ajar ini menggabungkan dua keterampilan secara

terintegrasi antara keterampilan membaca dan menulis teks percakapan. Bahan

ajar ini memiliki komponen yang telah direvisi. Puskurbuk (2006) menetapkan

empat kriteria mutu (standar) buku teks pelajaran, yaitu kelayakan isi materi,

kelayakan penyajian, kelayakan bahasa dan kelayakan tampilan. Aspek-aspek

yang dicermati pada kajian bahan ajar melalui uji coba ahli, praktisi,dan siswa

adalah komponen isi bahan ajar, penyajian bahan ajar, bahasa bahan ajar, dan

tampilan bahan ajar. Berdasarkan hasil revisi, keempat kajian komponen hasil uji

coba adalah sebagai berikut.

Kajian tentang Isi Bahan Ajar

Bahan ajar membaca dan menulis ini terbagi atas empat pelajaran. Tiap

pelajaran terdapat latihan-latihan yang mendukung penguasaan kompetensi

tersebut. Muslich (2010:292—293) menyatakan beberapa kriteria kelayakan isi

bahan ajar yang harus dipenuhi, yaitu (1) kesesuaian uraian materi dengan standar

kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat dalam kurikulum mata

pelajaran yang bersangkutan, (2) keakuratan materi dan (3) materi pendukung

pembelajaran. Penilaian bahan ajar ini berdasarkan kriteria kelayakan isi bahan

ajar yang dikemukakan di atas.

Berdasarkan analisis data uji coba dengan ahli materi dan ahli

pembelajaran dan uji coba praktisi, aspek yang diuji coba terkait isi bahan ajar

adalah kesesuaian SK dan KD, kecukupan latihan, kecukupan materi, ketepatan

materi yang diajarkan dengan tingkat kematangan siswa. Tingkat kelayakan pada

aspek kecukupan latihan dan kecukupan materi masih kurang dan harus direvisi.

Uji coba dengan siswa dilakukan satu kali setelah uji ahli dan direvisi

bahan ajar. Hasil yang diperoleh dalam uji coba ini adalah data dari angket

kelayakan bahan ajar berupa penilaian angket uji berupa checklist, komentar dan

saran.

Judul bahan ajar membaca dan menulis teks percakapan yang

dikembangkan oleh peneliti adalah bahan ajar adalah Cakap Membaca dan

Menulis Teks Percakapan untuk Kelas V SD. Pemilihan judul ini disesuaikan

dengan tujuan untuk memandu siswa dan memberikan kemudahan bagi siswa

dalam pembelajaran membaca dan menulis teks percakapan.

Isi bahan ajar membaca dan menulis teks percakapan terdiri dari empat

pelajaran. Berikut uraian dari keempat pelajaran tersebut.

Judul pelajaran satu adalah Membaca dan Menulis Teks Percakapan untuk

Pemula. Tujuan pembelajaran adalah (1) siswa mampu memahami pelafalan

intonasi saat membaca teks percakapan secara baik dan benar dan (2) siswa

memahami menulis teks percakapan secara baik dan benar dengan memperhatikan

tanda baca. Materi terdapat pada kolom tahukah kamu?, terdiri dari (1) pemakaian

tanda baca dalam kalimat, (2) pelafalan intonasi (tekanan, tempo, nada dan jeda)

dalam membaca percakapan (3) macam-macam kalimat yang biasanya digunakan

dalam percakapan dan (4) pemakaian bahasa baku dalam menulis percakapan.

Terdapat dua latihan, yaitu (1) pelafalkan kata yang disediakan pada latihan dan

(2) penuliskan macam-macam kalimat yang terdapat pada latihan. Evaluasi berupa

latihan membaca teks percakapan kemudian menjawab soal yang disediakan.

Page 10: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFD2050C143BDB7A6146AD0A... · UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH ... SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA.

Judul pelajaran dua adalah Belajar Membaca dan Menulis Percakapan

Melalui Frasa dan Kalimat. Tujuan pembelajaran adalah (1) siswa mampu

mengenal penggunaan frasa dalam teks percakapan (2) siswa mampu

membacakan teks percakapan menggunakan lafal dan intonasi yang tepat, (3)

siswa mampu menulis teks percakapan dengan tiga tokoh dan (4) siswa mampu

penggunaan kalimat yang tepat dalam menulis teks percakapan. Materi terdapat

pada kolom tahukah kamu?, terdiri dari (1) mengenal frasa dalam percakapan, (2)

mengenalan kalimat efektif, (3) penggunaan pola giliran dalam percakapan dan

(4) mengetahui kalimat yang harus dihindari dalam percakapan. Terdapat dua

latihan, yaitu (1) membaca teks percakapan dengan intonasi yang tepat dan

melanjutkan teks percakapan dengan dua pelaku. Evaluasi berupa (1) membaca

teks percakapan kemudian menjawab soal yang disediakan dan (2) melanjutkan

teks percakapan dengan menambahkan satu pelaku.

Judul pelajaran tiga adalah Membaca dan Menulis Teks Percakapan

Berdasarkan Cuplikan Drama. Tujuan pembelajaran adalah (1) siswa mampu

menyimpulkan isi teks yang terkandung di dalamnya dan (2) siswa mampu

menuliskan teks percakapan berdasarkan isi penggalan drama. Materi terdapat

pada kolom tahukah kamu?, terdiri dari (1) cara menyimpulkan percakapan model

drama dan (2) modal yang harus dimiliki jika ingin menjadi penulis. Terdapat dua

latihan (1) menyimpulkan teks percakapan model drama dan (2) membuat teks

percakapan berdasarkan isi cuplikan drama. Evaluasi berupa menulis teks

percakapan berdasarkan gambar yang telah disediakan.

Judul pelajaran empat adalah Membaca dan Menulis Teks Percakapan

Melalui Cuplikan Cerita. Tujuan pembelajaran adalah (1) siswa mampu membaca

dan menyimpulkan teks percakapan dalam bentuk penggalan cerita dan (2) siswa

mampu menulis teks percakapan dengan baik dan benar sesuai dengan peran

tokoh. Materi terdapat pada kolom tahukah kamu?, terdiri dari (1) manfaat

kebiasaan membaca bagi seorang penulis, (2) pengertian tokoh dan jenisnya, (3)

cara membuat kesimpulan percakapan dalam cerita dan (4) cara menulis teks

percakapan dari isi cerita. Terdapat latihan berupa (1) membaca teks percakapan

dalam bentuk cerita dengan lafal dan intonasi yang tepat, (2) membuat simpulan

dari teks percakapan yang terdapat dalam cerita dan (3) membuat teks percakapan

berdasarkan isi cuplikan cerita. Evaluasi berupa menulis teks percakapan

berdasarkan ilustrasi yang disediakan dengan tiga pelaku dalam percakapan.

Kajian tentang Penyajian Bahan Ajar

Bahan ajar membaca dan menulis merupakan produk dari penelitian

pengembangan. Bahan ajar yang dihasilkan ditujukan bagi guru dan siswa agar

dapat digunakan sebagai salah satu alternatif sumber belajar untuk meningkatkan

penguasaan kompetensi membaca dan menulis. Penyusunan dan penyajian bahan

ajar harus lengkap agar dapat memudahkan siswa dan guru dalam kegiatan

pembelajaran. Muslich (2010:301—303) mengemukakan kelengkapan penyajian

menjadi tiga, yaitu (1) bagian pendahulu (prakata, petunjuk penggunaan, daftar

isi, dan daftar simbol), (2) bagian isi (gambar atau ilustrasi, rujukan, penyajian

tiap bab, dan rangkuman) dan (3) bagian penyudah (daftar pustaka, indeks subjek,

daftar istilah, dan petunjuk penggunaan).

Kriteria pengembangan penyajian ini tidak sesuai dengan kelengkapan

penyajian yang dikemukakan oleh Muslich di atas. Sistematika penyajian bahan

Page 11: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFD2050C143BDB7A6146AD0A... · UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH ... SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA.

ajar terdiri dari (1) bagian awal (sampul, sapa penulis, belajar membaca dan

menulis teks percakapan itu menyenangkan, karakteristik buku, petunjuk

penggunaan bahan ajar dan daftar isi), (2) isi (tujuan pembelajaran, materi,

latihan, rangkuman, asah kemampuan, dan uji kompetensi), dan (3) bagian akhir

(kamus kecil, daftar pustaka, dan tentang penulis).

Kajian tentang Bahasa Bahan Ajar

Terdapat beberapa kriteria penggunaan bahasa dalam pengembangan

bahan ajar. Muslich (2010:303—305) menyebutkan kriteria kelayakan bahasa

yang baik, antara lain (1) kesesuaian pemakaian bahasa dengan perkembangan

intelektual, sosial, dan emosional siswa, (2) pemakaian bahasa komunikatif,

indikatornya adalah keterbacaan pesan dan ketepatan kaidah kebahasaan dan (3)

keruntutan dan keterpaduan alur pikir, indikatornya adalah keruntutan dan

keterpaduan antar bab dan antar paragraf.

Penggunaan bahasa dalam bahan ajar ini disesuaikan dengan tingkat

pemahaman siswa. Pilihan kata yang digunakan adalah kata-kata yang

komunikatif. Petunjuk latihan juga disampaikan dengan bahasa yang jelas. Pada

subbab Apa yang Harus di Pelajari Sebelum Menulis Teks Percakapan?

diharapkan bisa memotivasi siswa agar segera ingin tahu hal-hal yang perlu

dipelajari sebelum belajar menulis teks percakapan. Penggunaan bahasa yang

komunikatif dan kata-kata motivasi untuk siswa bertujuan untuk memperlancar

proses belajar siswa dengan bahan ajar ini. Bahasa yang digunakan dalam bahan ajar membaca dan menulis teks

percakapan ini adalah gaya bahasa yang bersifat semiformal dan semilisan.

Kalimat yang digunakan adalah kalimat singkat, jelas, dan lugas sehingga mudah

dipahami oleh siswa. Hal ini bertujuan agar siswa tidak bosan saat belajar dengan

menggunakan bahan ajar ini.

Kajian tentang Tampilan Bahan Ajar

Pengembangan bahan ajar ini selain mempertimbangkan isi materi

penulisan cerpen juga mempertimbangkan tampilan dan tata letak bahan ajar.

Tampilan bahan ajar juga mempengaruhi minat siswa untuk membaca bahan ajar.

Tata letak dalam bahan ajar meliputi tata letak penulisan dan tata letak

penggunaan gambar. Berikut uraian tampilan dalam bahan ajar yang

dikembangkan.

Muslich (2010:308) berpendapat untuk membedakan dan mendapatkan

kombinasi tampilan huruf, dapat digunakan variasi dan seri huruf. Huruf yang

digunakan dalam bahan ajar ada 5 jenis huruf. Alasan penggunaan beberapa jenis

huruf adalah untuk menambah kemenarikan bahan ajar, untuk menghindari

kebosanan siswa saat membaca bahan ajar, dan untuk membedakan antara materi,

judul buku, dan kata-kata penjelas pada gambar ilustrasi. Jenis huruf yang

digunakan pada judul bahan ajar adalah Berlin Sans FB dengan ukuran huruf 26

pt, sedangkan pada materi bahan ajar menggunakan jenis huruf Calibri dengan

ukuran huruf 14 pt. Selain kedua jenis huruf tersebut, dalam bahan ajar ini juga

menggunakan jenis huruf Arial Narrow dan Script MT Bold. Ukuran masing-

masing huruf tersebut berbeda antara satu dengan yang lain. Jenis huruf Vijaya

dan Script MT Bold menggunakan ukuran huruf 14 pt.

Page 12: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFD2050C143BDB7A6146AD0A... · UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH ... SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA.

Penulisan bahan ajar menggunakan ukuran kertas A4 (21x29,7 cm).

Muslich (2010:235) menyatakan bahwa bidang pengetikan dalam bahan ajar

berjarak 4 cm dari tepi kiri kertas, dan 3 cm dari tepi kanan, tepi atas, dan tepi

bawah kertas. Batas penulisan bahan ajar tidak sesuai dengan pendapat muslich,

yaitu 3 cm dari batas kiri kertas, 3 cm dari batas atas kertas, 3 cm dari batas

kanan, dan 3 cm dari batas bawah kertas. Spasi yang digunakan pada bahan ajar

ini adalah 1.15 spasi. Tata letak gambar bahan ajar dibuat secara menarik dengan

berbagai variasi.

Penggunaan warna. Warna yang mendominasi bahan ajar ini adalah hijau.

Pemilihan warna hijau dinilai mampu menghadirkan bahan ajar dengan warna

yang berbeda. Kebanyakan bahan ajar yang beredar selama ini berwarna biru,

putih, cokelat muda. Warna hijau yang cerah dan segar diharapkan mampu

menarik perhatian siswa untuk senang membaca bahan ajar ini. Selain warna

hijau, pada bagian isi bahan ajar ini, menggunakan berbagai warna untuk

membedakan judul, latihan, teks percakapan, materi dan rangkuman.

Penggunaan ilustrasi. Ilustrasi yang digunakan berhubungan dengan materi

dan teks percakapan. Penggunaan ilustrasi bergambar buku pada lembar kerja

menggambarkan bagian ini adalah tempat untuk menuliskan hasil kerja. Pada

percakapan saat terjadi gempa diberikan gambar orang yang berlari berhamburan

ke jalan untuk mendukung teks percakapan. Hasil uji bahan ajar dengan guru

menunjukkan tampilan dan ilustrasi yang terdapat dalam bahan ajar sudah sesuai

dengan usia siswa kelas V SD.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian pengembangan ini menghasilkan bahan ajar membaca dan

menulis teks percakapan berbentuk buku. Produk bahan ajar yang dihasilkan

memiliki karakteristik khusus. Bahan ajar ini menggabungkan dua keterampilan

secara terintegrasi antara keterampilan membaca dan menulis teks percakapan.

Adapun komponen dalam bahan ajar berupa deskripsi isi bahan ajar, sistematika

penyajian bahan ajar, penggunaan bahasa bahan ajar, dan tampilan bahan ajar.

Aspek pengembangan deskripsi isi bahan ajar, yaitu (1) kesesuaian uraian

materi dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) yang terdapat

dalam kurikulum mata pelajaran yang bersangkutan, (2) keakuratan materi dan (3)

materi pendukung pembelajaran.

Aspek pengembangan kelengkapan penyajian bahan ajar membaca dan

menulis teks percakapan yang dikembangkan adalah sebagai berikut(1) bagian

awal (sampul, sapa penulis, belajar membaca dan menulis teks percakapan itu

menyenangkan, karakteristik buku, petunjuk penggunaan bahan ajar dan daftar

isi), (2) isi (tujuan pembelajaran, materi, latihan, rangkuman, asah kemampuan,

dan uji kompetensi), dan (3) bagian akhir (kamus kecil, daftar pustaka, dan

tentang penulis).

Aspek pengembangan bahasa bahan ajar membaca dan menulis teks

percakapan bukan gaya bahasa yang bersifat semiformal dan semilisan. Kalimat

yang digunakan adalah kalimat singkat, jelas, dan lugas sehingga mudah dipahami

siswa. Aspek pengembangan tampilan dalam bahan ajar membaca dan menulis

teks percakapan adalah sebagai berikut. Pertama, penggunaan huruf, ada 5 jenis

huruf antara lain Times New Roman, Calibri, Berlin Sans FB, Script MT Bold dan

Page 13: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFD2050C143BDB7A6146AD0A... · UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH ... SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA.

Arial Narrow. Alasan penggunaan beberapa jenis huruf adalah untuk menambah

kemenarikan bahan, untuk menghindari kebosanan siswa saat membaca, dan

untuk membedakan antara materi, judul buku, dan kata-kata penjelas pada gambar

ilustrasi. Kedua, tata letak. Penulisan bahan ajar menggunakan rata kanan dan kiri

agar terlihat rapi. Pengetikan bahan ajar menggunakan bidang pengetikan berjarak

3 cm dari tepi kanan, kiri, atas dan bawah dari tepi kertas. Ketiga, penggunaan

warna. Warna dalam sampul buku kontras antara judul buku dengan warna latar

belakang buku agar terlihat perbedaan antara judul dan latar belakang. Keempat,

ilustrasi. Penggunaan ilustrasi dalam bahan ajar disesuaikan dengan keterampilan

membaca dan menulis teks percakapan. Ilustrasi yang digunakan berhubungan

juga dengan materi dan teks percakapan.

Saran Pemanfaatan Hasil Produk Pengembangan

Bagi siswa, hasil penelitian ini disarankan agar digunakan sebagai (2)

sarana untuk mengembangkan pembelajaran keterampilan membaca dan menulis

teks percakapan, (2) salah satu cara untuk mengembangkan kepribadian, dan (3)

inspirasi serta pemberi motivasi dalam kehidupan sehari-hari. Bahan ajar ini

hendaknya dimanfaatkan siswa dalam belajar membaca dan menulis teks

percakapan sesuai dengan tahapan yang sudah disusun dalam bahan ajar.

Bagi guru, hasil penelitian ini disarankan agar digunakan sebagai sarana

pembinaan moral dan karakter siswa. Guru disarankan memanfaatkan bahan ajar

ini berdasarkan tahapan yang sudah disusun dalam bahan ajar.

Bagi peneliti lain, penelitian ini disarankan agar dijadikan sebagai metode

atau prosedur pengembangan bahan ajar dengan materi yang lain.

Penyebarluasan hasil penelitian ini bisa dilakukan melalui forum

Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Indonesia dengan alasan

forum ini merupakan suatu wadah yang mempertemukan guru-guru mata

pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam forum ini guru-guru yang berkumpul dan

dapat memperoleh informasi tentang hasil pengembangan bahan ajar ini serta

dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif bahan mengajar di kelas. Selain

itu hasil penelitian ini bisa dilakukan melalui jurnal penelitian, perpustakaan

fakultas sastra, dan penerbit buku.

Daftar Rujukan

Dawud. 2008. Prespektif Pembelajaran Bahasa Indonesia. Malang: Penerbit

universitas Negeri Malang.

Borg, W.R. dan Gall, M.D. 1983. Educational Research. Boston: Pearson

Education.

Muslich, M. 2010. Text Book Writing. Jogjakarta: Ar-ruzz Media.

Nurhadi. 2009. Bagaimana Membaca (How to Become a Better Reader). Malang:

Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Rahim, F. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Pusat Kurikulum. 2006. Kriteria Mutu (Standar) Buku Teks Pelajaran (Online),

http://puskurbuk.net/web/penilian-buku-teks-pelajaran.html, diakses 1 Mei

2012.

Slameto. 2001. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan kualitatif, kuantitatif,

dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 14: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFD2050C143BDB7A6146AD0A... · UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH ... SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA.

Artikel oleh Siti Nurhasanah ini

telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan.

Malang, 9 Agustus 2012

Penguji

Prof. Dr. Sumadi, M.Pd

NIP 19580803 198601 1 001

Malang, 9 Agustus 2012

Pembimbing I

Prof. Dr. Dawud, M.Pd

NIP 19590610 198503 1 005

Malang, 9 Agustus 2012

Pembimbing II

Dr. H. Nurhadi, M.Pd

NIP 19620102 198701 1 001

Page 15: PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MEMBACA DAN …jurnal-online.um.ac.id/data/artikel/artikelFD2050C143BDB7A6146AD0A... · UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL OLEH ... SD/MI, SMP/MTs, maupun SMA/MA.

Artikel oleh Siti Nurhasanah ini

telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan.

Malang, 9 Agustus 2012

Pembimbing I

Prof. Dr. Dawud, M.Pd

NIP 19590610 198503 1 005

Malang, 9 Agustus 2012

Pembimbing II

Dr. H. Nurhadi, M.Pd

NIP 19620102 198701 1 001