Penerapan Model Pembelajaran Nht (Numbered Head Together) Dengan Pendekatan Savi Dalam Meningkatkan...

6
1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN PENDEKATAN SAVI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TIK SISWA Reni Restu Fujianti Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI [email protected] Dr. Wawan Setiawan, M.Kom Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI [email protected] Dr. Munir, MIT Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI [email protected] ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan desain Pra-tes Pasca-tes Dengan Kelompok Pengendali Tidak Diacak . Tujuannya adalah 1) Untuk mengetahui perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan Model NHT (Numbered Head Together) berpendekatan SAVI dengan siswa yang mendapat pembelajaran TIK secara konvensional, dan 2) Untuk memperoleh informasi sikap siswa terhadap pembelajaran TIK menggunakan Model NHT (Numbered Head Together) dengan pendekatan SAVI. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 4 Tarogong Kidul Garut kelas VIII dengan sampel kelas eksperimen adalah kelas VIII-D dan sampel kelas kontrol adalah kelas VIII-F. Instrumen yang digunakan adalah soal pilihan ganda, angket siswa dan lembar observasi. Berdasarkan analisis pada seluruh pertemuan dapat disimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa yang memperoleh model pembelajaran NHT dengan pendekatan SAVI lebih tinggi daripada siswa yang memperoleh pembelajaran konvensional. Hipotesis yang diterima adalah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa kelas eksperimen men galami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis data pun sebagian besar siswa menunjukkan sikap yang positif terhadap pembelajaran TIK dengan menggunakan model NHT dengan pendekatan SAVI yang telah dilakukan. Kata Kunci model pembelajaran NHT, pendekatan SAVI, hasil belajar, pembelajaran TIK 1. PENDAHULUAN Semakin pesatnya teknologi dan ilmu pengetahuan, memberikan dampak tersendiri terhadap berbagai bidang kehidupan salah satu diantaranya yaitu bidang pendidikan. Dalam men gh adap i pesatnya teknologi dan ilmu pengetahuan, mak a sudah seharusnya disertai dengan meningkatnya sumber daya manusia. Untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas diperlukan peningkatan mutu pendidikan. Keberhasilan pendidikan sangat tergantung dari kemampuan guru dalam menyediakan fasilitas yang akan menunjang peserta didik dalam kegiatan belajar dan mengajar. Untuk itu, guru harus mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didiknya sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya. Dalam menerapkan suatu model pembelajaran pada kegiatan belajar mengajar harus disertai dengan adanya interaksi siswa. Terutama mata p elajaran TIK, yang dalam pembelajarannya terdapat banyak praktek di laboratorium komputer sebagai aplikasi dari teori-teori yang dipelajari. Model NHT merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan aktivitas dan partisipasi siswa dalam p embelajar an. Pada model pembelajaran ini, siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Setiap anggota kelompok diberi kartu bernomor. Alasan diterapkannya model pembelajaran ini yaitu untuk memotivasi siswa dalam belajar karena tiap anggota siswa mempunyai kewajiban untuk memahami materi. Pada akhir pembelajaran guru akan memilih salah satu nomor untuk menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan serta hasil kerjasama mereka. Agar model pembelajaran NHT lebih menyenangkan dan adanya aktivitas siswa, maka penulis mencoba menerapkan suatu pendekatan SAVI dalam model ini. Pendekatan pembelajaran ini mempermudah siswa untuk memahami materi yang disampaikan guru dengan memelihara suasana p embelajar an menyenangkan. Pendekatan SAVI menekankan pembelajaran d en gan menggabungkan penggunaan fisik dan aktivitas intelektualnya dalam pemecahan masalah serta indera lainnya. 1.2 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Apakah penerapan model NHT (Numbered Head Together) dengan pendekatan SAVI dalam pembelajaran TIK dapat meningkatkan hasil belajar siswa SMP?” Untuk lebih memfokuskan pada masalah pokok yang diteliti, rumusan masalah ini secara terinci diuraikan dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: 1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan Model NHT (Numbered Head Together) berpendekatan SAVI dengan siswa yang mendapat pembelajaran TIK secara konvensional?

description

File ini tentang penerapan model pembelajaran

Transcript of Penerapan Model Pembelajaran Nht (Numbered Head Together) Dengan Pendekatan Savi Dalam Meningkatkan...

Page 1: Penerapan Model Pembelajaran Nht (Numbered Head Together) Dengan Pendekatan Savi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Tik Siswa_reni Restu

1

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) DENGAN PENDEKATAN SAVI DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TIK SISWA

Reni Restu Fujianti

Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

[email protected]

Dr. Wawan Setiawan, M.Kom

Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

[email protected]

Dr. Munir, MIT

Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

[email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan

desain Pra-tes Pasca-tes Dengan Kelompok Pengendali

Tidak Diacak. Tujuannya adalah 1) Untuk mengetahui

perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan Model NHT (Numbered

Head Together) berpendekatan SAVI dengan siswa yang

mendapat pembelajaran TIK secara konvensional, dan 2)

Untuk memperoleh informasi sikap siswa terhadap

pembelajaran TIK menggunakan Model NHT (Numbered Head Together) dengan pendekatan SAVI. Subyek penelitian

ini adalah seluruh siswa SMP Negeri 4 Tarogong Kidul

Garut kelas VIII dengan sampel kelas eksperimen adalah

kelas VIII-D dan sampel kelas kontrol adalah kelas VIII-F.

Instrumen yang digunakan adalah soal pilihan ganda, angket siswa dan lembar observasi. Berdasarkan analisis pada

seluruh pertemuan dapat disimpulkan bahwa peningkatan

hasil belajar siswa yang memperoleh model pembelajaran

NHT dengan pendekatan SAVI lebih tinggi daripada siswa

yang memperoleh pembelajaran konvensional. Hipotesis yang diterima adalah terdapat perbedaan peningkatan hasil

belajar siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Hal ini

menunjukkan bahwa kelas eksperimen mengalami

peningkatan yang signifikan. Berdasarkan hasil analisis data

pun sebagian besar siswa menunjukkan sikap yang positif terhadap pembelajaran TIK dengan menggunakan model

NHT dengan pendekatan SAVI yang telah dilakukan.

Kata Kunci

model pembelajaran NHT, pendekatan SAVI, hasil belajar, pembelajaran TIK

1. PENDAHULUAN

Semakin pesatnya teknologi dan ilmu pengetahuan,

memberikan dampak tersendiri terhadap berbagai bidang kehidupan salah satu diantaranya yaitu bidang pendidikan.

Dalam menghadapi pesatnya teknologi dan ilmu

pengetahuan, maka sudah seharusnya disertai dengan

meningkatnya sumber daya manusia. Untuk meningkatkan

sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas diperlukan peningkatan mutu pendidikan. Keberhasilan pendidikan

sangat tergantung dari kemampuan guru dalam menyediakan

fasilitas yang akan menunjang peserta didik dalam kegiatan

belajar dan mengajar. Untuk itu, guru harus mengetahui

kebutuhan yang diperlukan oleh peserta didiknya sehingga

dapat meningkatkan hasil belajarnya. Dalam menerapkan suatu model pembelajaran pada kegiatan

belajar mengajar harus disertai dengan adanya interaksi

siswa. Terutama mata pelajaran TIK, yang dalam

pembelajarannya terdapat banyak praktek di laboratorium

komputer sebagai aplikasi dari teori-teori yang dipelajari.

Model NHT merupakan suatu model pembelajaran yang

mengutamakan aktivitas dan partisipasi siswa dalam

pembelajaran. Pada model pembelajaran ini, siswa

dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Setiap anggota kelompok diberi kartu bernomor. Alasan diterapkannya

model pembelajaran ini yaitu untuk memotivasi siswa dalam

belajar karena tiap anggota siswa mempunyai kewajiban

untuk memahami materi. Pada akhir pembelajaran guru akan

memilih salah satu nomor untuk menjelaskan kembali materi yang telah disampaikan serta hasil kerjasama mereka.

Agar model pembelajaran NHT lebih menyenangkan dan

adanya aktivitas siswa, maka penulis mencoba menerapkan

suatu pendekatan SAVI dalam model ini. Pendekatan pembelajaran ini mempermudah siswa untuk memahami

materi yang disampaikan guru dengan memelihara suasana

pembelajaran menyenangkan. Pendekatan SAVI

menekankan pembelajaran dengan menggabungkan

penggunaan f isik dan aktivitas intelektualnya dalam pemecahan masalah serta indera lainnya.

1.2 PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan

model NHT (Numbered Head Together) dengan pendekatan

SAVI dalam pembelajaran TIK dapat meningkatkan hasil

belajar siswa SMP?”

Untuk lebih memfokuskan pada masalah pokok yang diteliti,

rumusan masalah ini secara terinci diuraikan dalam

pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1. Apakah terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan Model NHT

(Numbered Head Together) berpendekatan SAVI

dengan siswa yang mendapat pembelajaran TIK secara

konvensional?

Page 2: Penerapan Model Pembelajaran Nht (Numbered Head Together) Dengan Pendekatan Savi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Tik Siswa_reni Restu

2

2. Bagaimanakah sikap siswa terhadap pembelajaran TIK

menggunakan Model NHT (Numbered Head Together)

dengan pendekatan SAVI?

2. LANDASAN TEORI

2.1 Model Pembelajaran NHT (Numbered

Head Together) Model pembelajaran NHT (Numbered Head Together)

adalah suatu model pembelajaran kooperatif yang

dikembangkan oleh Spencer Kagan [1].

Terdapat beberapa langkah dalam menerapkan model pembelajaran NHT, yaitu:

1. Persiapan

Dalam tahap ini guru mengkondisikan keadaan kelas dan

memberitahukan langkah-langkah pembelajaran.

2. Pembentukan kelompok Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan

model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru membagi

para siswa menjadi beberapa kelompok yang

beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor

kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda.

3. Diskusi masalah

Dalam kerja kelompok, guru membagikan soal kepada

setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam

kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang

mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada

dalam soal pertanyaan yang telah diberikan oleh guru.

4. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban

Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada

siswa di kelas.

5. Memberi kesimpulan

Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang

disajikan.

2.2 Pendekatan SAVI SAVI singkatan dari Somatic, Auditori, Visual dan Intektual.

Teori yang mendukung pendekatan SAVI adalah Accelerated

Learning

Menurut Meier [3] pembelajaran dengan pendekatan SAVI

adalah pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik

dengan Aktifitas Intelektual dan penggunaan semua indera

yang dapat berpengaruh besar pada pembelajaran.

1) Somatis

Somatis berasal dari bahasa yunani yaitu tubuh – soma. Jika

dikaitkan dengan belajar maka dapat diartikan belajar dengan

bergerak dan berbuat.

2) Auditori

Auditori adalah belajar dengan berbicara dan mendengar.

Dalam pembelajaran siswa hendaknya mengajak siswa

membicarakan apa yang sedang mereka pelajari, menerjemahkan pengalaman siswa dengan suara.

3) Visual

Visual disini adalah belajar dengan mengamati dan

menggambarkan. Pembelajar visual belajar paling baik jika mereka dapat melihat contoh dari dunia nyata, peta gagasan

dan gambaran dari segala hal yang berhubungan dengan

materi yang sedang dipelajari ketika kegiatan belajar

berlangsung.

4) Intektual

Intelektual adalah pencipta makna dalam pikiran,

menyatukan pengalaman dan belajar.

2.3 Penerapan Model Pembelajaran NHT

dengan pendekatan SAVI Tahapan penerapan model pembelajaran dengan pendekatan

SAVI dalam pembelajaran TIK yaitu sebagai berikut:

1. Guru memberitahukan pokok bahasan yang akan

disampaikan pada siswa. Dalam hal ini materi yang akan disampaikan pada siswa yaitu materi Rumus dan

Fungsi dalam Microsoft Excel.(auditory)

2. Guru menjelaskan tentang model pembelajaran NHT

dengan pendekatan SAVI yang akan diterapkan pada

pembelajaran tersebut.(auditory) 3. Guru mengelompokkan siswa, dimana satu kelompok

terdapat 4 orang, masing-masing anggota kelompok

diberi nomor.(somatic)

4. Guru memberikan media pembelajaran pada masing-

masing kelompok, guru memberikan materi secara singkat dan siswa mengikutinya.(visualisasi,auditory

dan somatic)

5. Setelah selesai menjelaskan materi, Guru memberikan

soal pemecahan masalah dan masing-masing kelompok

mengerjakannya.(intellectual) 6. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan

memastikan anggota kelompok dapat

mengerjakannya..(auditory)

7. Guru memanggil salah satu nomor untuk menjelaskan

kembali materi yang telah disampaikan serta hasil kerjasama mereka.(somatic dan auditory)

8. Guru menyuruh siswa lain untuk menanggapinya,

kemudian guru menunjuk siswa lain dengan nomor

yang sama.(auditory)

2.4 Pembelajaran Konvensional Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru. Pada umumnya yang diterapkan

yaitu metode ekspositori. Metode ekspositori adalah cara

penyampaian materi pelajaran dari seorang guru kepada

siswa di dalam kelas dengan cara berbicara di awal pelajaran,

menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab.

2.5 Media Media berasal dari bahasa latin yang berarti perantara atau

pengantar. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik

tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.

Penggunaan media pembelajaran akan membantu proses

pembelajaran serta penyampaian pesan dan isi pelajaran

sehingga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman

Page 3: Penerapan Model Pembelajaran Nht (Numbered Head Together) Dengan Pendekatan Savi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Tik Siswa_reni Restu

3

karena menyajikan informasi secara menarik dan terpercaya.

Selain itu media pembelajaran juga dapat memudahkan

penafsiran data dan memadatkan informasi. Hal ini memungkinkan tercapainya tujuan pembelajaran yang pada

akhirnya dapat meningkatkan proses dan hasil belajar.

Dilihat dari beberapa manfaat diatas, jelas sekali bahwa

media pembelajaran begitu penting dan sangat berpengaruh dalam pembelajaran. Penggunaan media dalam penelitian ini,

dilengkapi dengan video serta audio yang berfungsi untuk

memudahkan siswa untuk memahami materinya.

2.6 Hasil Belajar Hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia

berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Aspek perubahan

itu mengacu kepada taksonomi tujuan pengajaran yang dikembangkan oleh Benjamin S. Bloom [5] yang mencakup

“aspek kognitif, afektif dan psikomotorik”

Dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan ranah

kognitif saja

3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah

peningkatan hasil belajar siswa yang pembelajarannya menggunakan Model NHT (Numbered Head Together)

dengan pendekatan SAVI lebih tinggi daripada siswa yang

mendapat pembelajaran TIK secara konvensional. Desain

penelitian yang digunakan dalam metode ini yaitu Pra-Tes

Pasca-Tes Dengan Kelompok Pengendali Tidak Diacak. Dalam desain ini, terdapat dua kelompok yaitu kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen. Adapun gambar dari

desain penelitian ini, yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1

Pra-tes-Pasca-tes Dengan Kelompok Pengendali Tidak Diacak [2]

3.2 Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu sebagai

berikut:

1. Tahap Perencanaan

Dalam tahap perencanaan ini, terdapat beberapa kegiatan antara lain :

a. Identifikasi masalah dan tujuan penelitian

b. Studi literatur

c. Membuat instrumen penelitian dan bahan ajar.

d. Melakukan judgement terhadap semua instrumen. e. Memperbaiki instrumen hasil judgement.

f. Menguji instrumen penelitian.

g. Melakukan uji reliabilitas dan analis is instrumen

penelitian.

h. Mempersiapkan dan mengurus surat izin penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan antara

lain :

a. Pelaksanaan pretes b. Pelaksanaan pembelajaran dengan penerapan model

pembelajaran NHT dengan menggunakan

pendekatan SAVI dan model konvensional.

c. Pelaksanaan postes.

3. Tahap Akhir a. Mengolah data hasil penelitian

b. Menganalisis dan membahas hasil penemuan penelitian

c. Menarik kesimpulan

3.3 Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP

kelas VIII di SMP N 4 Tarogong Kidul Garut. Adapun

sampel dalam penelitian ini yaitu VIII D dan VIII F masing-

masing sebanyak 36 siswa. Teknik yang dilakukan dalam pengambilan sampel penelitian ini yaitu Sampling Purposive

Penentuan sampel dilakukan dengan pertimbangan tertentu

sesuai dengan tujuan penelitian.

3.4 Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

a. Tes berbentuk pilihan ganda terdiri dari 20 soal b. Lembar observasi untuk melihat aktifitas guru

c. Angket siswa

3.5 Teknik Analisis Data Adapun langkah-langkah pengolahan datanya, yaitu sebagai

berikut :

1. Pemberian skor Data yang diperoleh dari hasil tes (pretes dan postes)

diberi skor dengan menggunakan kriteria berikut:

a. Bagi item yang benar diberi skor satu (1)

b. Bagi item yang salah diberi nilai nol

2. Pengolahan data skor hasil pretes dan postes

a) Menghitung rata-rata hitung

Penghitungan rata-rata kelompok sampel dengan

menggunakan rumus dari Sudjana yaitu sebagai berikut:

b) Menentukan simpangan baku dengan menggunakan

rumus dari Sudjana,yaitu:

c) Melakukan uji normalisasi, dengan menggunakan

rumus uji Chi-kuadrat.

d) Jika data berdistribusi normal, maka selanjutnya

dilakukan uji homogenitas, menurut Sudjana

rumusnya yaitu:

Kelompok Pra-Tes Variabel

Bebas

Pasca-Tes

E Y1 X Y2

P Y1 - Y2

Page 4: Penerapan Model Pembelajaran Nht (Numbered Head Together) Dengan Pendekatan Savi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Tik Siswa_reni Restu

4

e) Jika data berdistribusi normal dan homogen, maka

dilakukan uji-t dengan rumus dari Sudjana sebagai

berikut:

Namun jika data berdistribusi normal tetapi tidak

homogen, maka dilakukan uji-t’ dengan rumus dari

Sudjana:

f) Jika data dari kedua atau salah satu kelompok

tersebut tidak berdistribusi normal, maka dilakukan

uji non parametrik menggunakan uji statistik Mann-

Whitney dengan rumus:

Mencari simpangan baku dengan rumus :

Mencari nilai Z dengan rumus :

3. Analisis data indeks gain

Analisis data indeks gain digunakan untuk melihat

peningkatan hasil belajar siswa setelah diberi perlakuan

model pembelajaran NHT dengan pendekatan SAVI.

Analisis data gain dilihat dari nilai pretes dan postes

siswa.Penghitungan gain ini disebut juga normalisasi

gain, dengan rumus:

4. Analisis data angket

Angket siswa dibuat dengan skala sikap. Setiap jawaban

diberi bobot tertentu sesuai dengan jawaban. Untuk

menghitung menggunakan rumus:

%100n

fP

4. HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Analisis Data Pretes

Berikut ini disajikan analisis statistik deskriptif data skor

pretes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif Data Pretes

Kelompok

Maks Min

Eksperimen 37.64 10.11 102.12 55 20

Kontrol 44.17 13.86 192.14 70 20

Hasil perhitungan uji normalitas data pretes terlihat bahwa χ2

tabel untuk kelompok eksperimen dengan derajat kebebasan

3 dan taraf signifikansi 1% yaitu 11.34. Nilai χ2hitung

kelompok eksperimen lebih besar dari χ2tabel berarti data

pretes kelompok eksperimen tidak berdistribusi normal. Nilai

χ2tabel untuk kelompok kontrol dengan derajat kebebasan 4

dan taraf signifikansi 1% yaitu 13.28. Nilai χ2hitung kelompok

kontrol lebih kecil dari χ2tabel berarti data pretes kelompok

kontrol berdistribusi normal.

Karena data pretes kelompok eksperimen tidak berdistribusi normal dan kelompok kontrol berdistribusi normal, maka

tidak dilakukan Uji Mann Whitney. Dengan Uji Mann

Whitney terlihat bahwa nilai Zhitung (-3.65) kurang dari

Z tabel(2.58), maka berdasarkan kriteria pengujian di atas

bahwa kemampuan awal siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak berbeda secara signifikan atau

dengan kata lain kemampuan awal kedua kelompok adalah

sama.

4.1.2 Analisis Data Postes

Pada penelitian ini terdapat dua buah hipotesis, yaitu sebagai

berikut:

H0: tidak terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa

kelas eksperimen dengan kelas kontrol

H1: terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa kelas

eksperimen dengan kelas kontrol.

Berikut ini disajikan analisis statistik deskriptif data skor

postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4.2

Statistik Deskriptif Data Postes

Kelompok

Mak Min

Eksperimen 66.94 9.12 83.25 90 45

Kontrol 58.33 13.52 182.86 85 35

Hasil perhitungan Uji Normalitas data postes terlihat bahwa

χ2tabel untuk kelompok eksperimen dengan derajat kebebasan

3 dan taraf signifikansi 1% yaitu 11.34. Nilai χ2hitung

kelompok eksperimen lebih kecil dari χ2tabel berarti data

postes kelompok eksperimen berdistribusi normal. Nilai

χ2tabel untuk kelompok kontrol dengan derajat kebebasan 4

dan taraf signifikansi 1% yaitu 13.28. Nilai χ2hitung kelompok

kontrol lebih kecil dari χ2tabel berarti data postes kelas kontrol

berdistribusi normal.

Karena data postes kedua kelompok berdistribusi normal,

maka dilakukan uji homogenitas varians. Dari uji homogenitas bahwa nilai Fhitung sebesar 2.20. Nilai Fhitung ini

lebih kecil dari Ftabel (2.23). Hal ini berarti bahwa tidak

terdapat perbedaan varians hasil belajar siswa kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol (homogen).

Page 5: Penerapan Model Pembelajaran Nht (Numbered Head Together) Dengan Pendekatan Savi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Tik Siswa_reni Restu

5

Karena kelompok eksperimen dan kelompok kontrol

memiliki varians yang sama atau homogen, maka untuk

menguji kesamaan dua rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji t. Berdasarkan Uji t terlihat bahwa nilai

thitung (3.11) lebih besar dari t tabel (2.65) maka berdasarkan

kriteria pengujian di atas, H0 ditolak. Dengan hipotesis:

Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

Dalam arti lain bahwa siswa yang menggunakan model

pembelajaran NHT dengan pendekatan SAVI mempunyai

peningkatan yang signifikan.

4.1.3 Analisis Data Indeks Gain

Berikut ini disajikan analisis statistik deskriptif data indeks

gain kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

Tabel 4.3

Statistik Deskriptif Data Indeks Gain

Kelompok

Mak Min

Eksperimen 0.46 0.16 0.25 0.82 0.09

Kontrol 0.23 0.27 0.73 0.58 -0.44

Dengan deskripsi data tersebut, dapat dilihat bahwa ternyata

rata-rata indeks gain kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol perbedaannya cukup jauh. Kategori perolehan indeks

gain oleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat

dilihat pada tabel berikut Tabel 4.4

Interpretasi Indeks Gain

KELOMPOK Nilai <g>

Interpretasi

Kelompok Eksperimen 0.46 sedang

Kelompok Kontrol 0.23 rendah

4.2 Pembahasan Dari hasil pengujian, ternyata rata-rata hasil pretes kelompok

eksperimen berasal dari populasi yang tidak berdistribusi

normal sedangkan kelompok kontrol berasal dari populasi berdistribusi normal maka selanjutnya dilakukan uji

kesamaan dua rata-rata dengan menggunakan Uji Mann

Whitney. Dengan Uji Mann Whitney tersebut diketahui

kemampuan awal kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol sama.

Setelah melakukan pembelajaran selama dua kali pertemuan

dengan menggunakan model pembelajaran yang berbeda di

masing-masing kelompok terlihat bahwa pembelajaran

dengan menggunakan model NHT dengan pendekatan SAVI secara signifikan berpengaruh positif terhadap hasil belajar

siswa daripada pembelajaran konvensional. Pengujian

hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji homogenitas

varians. Kemudian dilakukan uji kesamaan dua rata-rata

postes dilakukan dengan menggunakan uji t sampel independen yang menunjukkan bahwa model pembelajaran

NHT dengan pendekatan SAVI secara signifikan lebih

berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa daripada

pembelajaran konvensional.

Analisis selanjutnya dilakukan terhadap indeks gain

kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol dengan

cara menghitung nilai rata-ratanya yang hasilnya dapat

menunjukkan bahwa nilai rata-rata indeks gain kelompok

eksperimen termasuk dalam kategori sedang, sedangkan nilai

rata-rata indeks gain kelompok kontrol termasuk dalam kategori rendah.

Hal tersebut berarti bahwa peningkatan hasil belajar siswa

pada kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan

siswa pada kelompok kontrol.

Secara umum sikap siswa terhadap TIK menunjukkan sikap

yang positif. Hal ini dapat dilihat dari minat/motivasi siswa

terhadap TIK dan siswa menganggap bahwa pelajaran TIK

sangat bermanfaat. Selain itu, banyak siswa yang menganggap bahwa pembelajaran seperti ini sangat menarik

dan menyenangkan. Bahkan mereka menyenanginya karena

dalam pembelajaran ini terdapat diskusi kelompok yang

membuat belajar menjadi efektif dan mereka mudah untuk

mempelajari materi.

4.2.1 Deskripsi Pelaksanaan Model Pembelajar an

NHT dengan Pendekatan SAVI Berdasarkan data yang diperoleh dari observer, pelaksanaan pembelajaran TIK menggunakan model pembelajaran NHT

dengan pendekatan SAVI berjalan dengan baik dan cukup

lancar. Walaupun banyak kendala yang dihadapi oleh peneliti

baik dalam penyusunan bahan ajar maupun dalam mengelola

kondisi kelompok pada saat pembelajaran berlangsung. Meskipun pada pertemuan pertama siswa kelihatan bingung

dengan apa yang harus mereka kerjakan, akan tetapi pada

pertemuan selanjutnya siswa mulai memahami teknis

pembelajaran yang dilaksanakan. Adapun deskripsi dari

setiap kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Urutan pembelajaran yang dilakukan yaitu guru

mengelompokkan siswa dimana masing-masing kelompok

terdiri dari 4 orang. Tiap kelompok memegang 1 buah

komputer yang di dalamnya sudah tersedia media pembelajaran mengenai pelajaran yang akan dibahas. Guru

menjelaskan sepintas cara mengoperasikan media

pembelajaran tersebut serta menjelaskan materinya. Pada

akhir pembelajaran guru memanggil salah satu nomor dari

masing-masing kelompok untuk menjelaskan kembali di depan kelas.

4.2.2 Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran

Konvensional Pada pelaksanaan pembelajaran konvensional, guru

melakukan pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai

berikut: membuka pelajaran, menjelaskan materi sambil

mendemontrasikan alat peraga, memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya, memberikan latihan-latihan soal. Guru

bersama siswa membahas latihan-latihan soal secara

bersama-sama. Pada akhir pembelajaran, guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang materi

yang belum dipahami. Jika dibandingkan dengan pembelajaran model NHT dengan pendekatan SAVI,

aktivitas siswa cenderung pasif.

Page 6: Penerapan Model Pembelajaran Nht (Numbered Head Together) Dengan Pendekatan Savi Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Tik Siswa_reni Restu

6

5. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada

keseluruhan tahapan penelitian yang dilakukan di kelas VIII

SMP Negeri 4 Tarogong Kidul Garut tahun ajaran

2010/2011, dapat disimpulkan beberapa hal yang berkaitan

dengan penerapan model pembelajaran NHT dengan pendekatan SAVI dalam pembelajaran TIK yaitu sebagai

berikut:

1. Peningkatan hasil belajar TIK siswa yang menggunakan

model pembelajaran NHT dengan pendekatan SAVI

lebih tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran TIK secara konvensional.

2. Sebagian besar siswa menunjukkan sikap yang positif

terhadap pembelajaran menggunakan model

pembelajaran NHT dengan pendekatan SAVI yang telah

dilakukan.

6. REFERENSI [1] Cahyani,Crisviana N. 2010. Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head

Together(NHT)Berbasis Kecakapan Hidup (Life Skill)

Pada Materi Keanekaragaman Makhluk Hidup.

Tersedia: http://falfalahbiologi.blogspot.com/2010/03/penerapan-

model-pembelajaran-kooperatif.html [2] Furchan, Arief. 2007. Pengantar Penelitian Dalam

Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

[3] Meier, Dave. 2002. The Accelerated learning Hand Book.Bandung : Kaifa

[4] Rose, C. et al. (2003). Accelerated Learning for the 21st

Century. Bandung: Nuansa.

[5] Sagala, Syaiful. 2010. Konsep dan Makna Pembelajaran.

Bandung : Alfabeta [6] Sudjana.2002.Metode Statistika.Bandung : Tarsito