PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE...

24
Tugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, MSc PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE UNTUK PENJUALAN MODERN MARKET DI PERUSAHAAN FMCG (KASUS PT. MONDELĒZ INTERNATIONAL – INDONESIA) OLEH KELOMPOK : SOYA AHMAD MUKTI ALMANSUR P056131942.46E BATARA MANURUNG P056132022.46E IKA NOVI INDRIATI P056132062.46E INDANA SARAMITA RACHMAN P056132072.46E SALI SUBAKTI P056132192.46E TRI WULANDARI P056132252.46E PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR NOVEMBER 2013

Transcript of PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE...

Page 1: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

Tugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen

Dosen : Prof. Dr. Ir. Kudang Boro Seminar, MSc

PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE

UNTUK PENJUALAN MODERN MARKET

DI PERUSAHAAN FMCG

(KASUS PT. MONDELĒZ INTERNATIONAL – INDONESIA)

OLEH KELOMPOK : SOYA

AHMAD MUKTI ALMANSUR P056131942.46E

BATARA MANURUNG P056132022.46E

IKA NOVI INDRIATI P056132062.46E

INDANA SARAMITA RACHMAN P056132072.46E

SALI SUBAKTI P056132192.46E

TRI WULANDARI P056132252.46E

PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR

NOVEMBER 2013

Page 2: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

i  

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat,

berkat dan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

makalah dengan judul “Penerapan EDI – Electronic Data Interchange untuk

Penjualan Modern Market di Perusahaan FMCG (Kasus PT. Mondelēz

International – Indonesia)”.

Makalah ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana peranan sistem

informasi dalam bisnis dan penerapan SIM berbasis internetworking dalam

melakukan proses bisnis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan, oleh

sebab itu dimohon kritik dan saran dari pembaca untuk menyempurnakan makalah

ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, November 2013

Penulis

Page 3: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

ii  

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL............................................................................................. iii

DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iii

I. PENDAHULUAN...................................................................................... 1

a. Latar Belakang...................................................................................... 1

b. Tujuan Penulisan................................................................................... 3

II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4

a. Definisi Perusahaan Fast Moving Consumer Good (FMCG)............... 4

b. Distribusi dan Penjualan Produk........................................................... 5

c. Sistem Informasi................................................................................... 7

1. Intranet............................................................................................ 9

2. Ekstranet.......................................................................................... 10

3. Internet ........................................................................................... 10

III. PEMBAHASAN........................................................................................ 12

a. Pasar Retail Modern dan Perkembangannya......................................... 12

b. Proses pemesanan produk di retail modern dan penerapan sistem

EDI........................................................................................................

15

IV. PENUTUP.................................................................................................. 19

a. Kesimpulan............................................................................................ 19

b. Saran...................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 20

Page 4: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

iii  

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel1. Daftar Supermarket dan Omset................................................. 14

Tabel 2. Dafter Hypermarket dan Omset................................................. 14

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Gerai Retail Modern.............................................................. 5

Gambar 2. Alur proses supply chain....................................................... 7

Gambar 3. Diagram Proses Pemesanan oleh Modern Retail................... 15

Gambar 4. Proses Bisnis Pemesanan Costumer Retail Modern dengan

menggunakan Internet...........................................................

16

Gambar 5. Bisnis Proses E-Order dengan menggunakan Sistem EDI... 16

Gambar 6. Proses Order dengan Website Alfamart................................ 17

Gambar 7. Proses Order dengan Website Indomarco............................. 17

Gambar 8. Proses Order dengan Website Lotte Mart............................. 18

Page 5: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

1

Bab I PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Pada tahun 2010 industri hipermarket di Indonesia mengalami

pertumbuhan yang sangat pesat. Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) memperkirakan, total belanja ritel modern tahun ini bakal mencapai Rp 100 trilyun. Sebanyak Rp 65 triliun merupakan belanja makanan dan sisanya non-makanan. Dari jumlah belanja makanan ini, hipermarket mengambil porsi 35 persen, minimarket 35 persen dan supermarket 30 persen. Makanan yang merupakan kebutuhan pokok manusia, mengharuskan kita mau tidak mau untuk berbelanja makanan dan minuman setiap harinya. Hal inilah yang menyebabkan mengapa mini market dan hypermarket pertumbuhannya sangat pesat (Kompas.Com).

Pertumbuhan gerai ritel makanan di hypermarket rata rata 30% per tahun dan supermarket 7% per tahun dan convenience store/ mini market sekitar 15%. Pada tahun 2003, penjualan sektor ritel modern makanan dikuasai oleh supermarket 60%, hypermarket 20% dan sisanya 20% oleh convenience store/mini market.

Permintaan produk kebutuhan sehari-hari (consumer goods) masih merupakan permintaan utama. Produk bahan makanan (groceries) mendominasi sekitar 67% komposisi penjualan barang perdagangan ritel. Sementara untuk produk non-pangan, penjualan pakaian dan sepatu memberikan kontribusi sebesar 30% barang perdagangan ritel, diikuti penjualan barang-barang elektronik sebesar 12%, dan penjualan produk kesehatan dan kecantikan sebesar 11%. Potensi pengembangan pasar ritel modern di Indonesia masih relatif besar terhadap jumlah populasi penduduk. Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk Indonesia saat ini sekitar 52, lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara tetangga lainnya seperti Malaysia 156 toko, Thailand 124 toko, Singapura 281 toko, dan China 74 toko. Jumlah toko ritel modern di Indonesia hanya menempati porsi yang sangat kecil (0,7%) dibandingkan dengan jumlah toko tradisional per satu juta penduduk Indonesia yang mencapai 7.937 toko.

Format minimarket mengalami pertumbuhan tertinggi, baik dilihat dari sisi jumlah gerai toko maupun pangsa perdagangan ritel penjualan produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Jumlah minimarket di Indonesia pada tahun 2008 mencapai 10.607 toko dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 17,3%, tertinggi dibandingkan format ritel modern lainnya, disusul hypermarket dengan pertumbuhan rata-rata per tahun sebesar 16,9%. Sementara itu, pangsa perdagangan ritel minimarket untuk penjualan produk FMCG meningkat cukup signifikan dibandingkan format lainnya, yaitu dari sebesar 5% di tahun 2003 menjadi 16% di tahun 2008.

PT. Mondelēz International Indonesia, yang sebelumnya dikenal dengan nama Kraft Foods International, mengambil langkah inisiatif strategis untuk mengkaji dan menganalisa kegiatan bisnisnya secara keseluruhan, terkait dengan rencana perusahaan mengembangkan kompetensi inti dalam bisnis yaitu produksi (manufacturing), distribusi dan pemasaran produk-produknya. Sebagai salah satu FMCG yang memiliki brand/merek yang dikenal, seperti Oreo, Cadbury,

Page 6: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

2

Tobleron, Biskuat dan beberapa produk Keju, maka pertumbuhan pasar retail modern atau disebut Modern Key Account (MKA) menjadi salah satu fokus inti dalam pemasaran dan distribusi. Perkembangan yang pesat dalam kelompok retail seperti minimarket, supermarket dan hypermarket ini kemudian dijadikan salah satu strategi perkembangan bisnis oleh PT. Mondelēz International Indonnesia dalam rangka memperluas jangkuan distribusi dan pemasaran, agar tetap bisa berkompetisi di bidang FMCG.

Indonesia merupakan negara berpotensi besar dan memiliki pertumbuhan pasar yang paling menarik secara global diantara negara berkembang lainnya. Negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia dengan segmen kelas menengah yang meningkat, ekonomi yang ditopang oleh basis konsumen yang kuat, daya beli yang terus meningkat dan menghasilkan pertumbuhan ekonomi tahunan yang kokoh. Sampai saat ini, ekonomi berbasis konsumen yang kuat ini telah mendorong pertumbuhan PDB negara dan diprediksikan akan terus tumbuh rata-rata 5,6% per tahun sampai dengan tahun 2014, sedangkan PDB perkapita diperkirakan akan tumbuh sebesar 11,3% sampai dengan tahun 2014 dan akan melampaui batas US$ 3.000 di tahun 2012.

Pertumbuhan daerah-daerah di Indonesia juga berlangsung pesat akhir-akhir ini, baik dari sektor ekonomi, pariwisata maupun pendidikan. Dimana setiap daerah berkembang dengan potensinya masing-masing. Pertumbuhan pariwisata dan meningkatnya populasi ekspartriat, menyebabkan peningkatan jumlah impor. Riteler besar seperti Carrefour Indonesia, Matahari Putra Prima Tbk, dan Hero Supermarket berhasil meningkatkan penjualan merek, melalui penjualan produk-produk private label, penawaran promosi yang menarik, dan ekspansi ke daerah-daerah dan pasar yang belum jenuh.

Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan, dimana sistem tersebut merupakan kombinasi dari orang-orang, teknologi informasi dan prosedur-prosedur yang tergorganisasi. Dalam era persaingan global dan kompetisi yang semakin ketat saat ini, setiap perusahaan harus mampu melakukan terobosan-terobosan dan inovasi baru serta menggunakan seluruh sarana dan teknologi yang tersedia untuk dapat tetap hidup dan mempertahankan pelanggan yang dimiliki. Sistem informasi merupakan sarana dan tools yang sering dipilih oleh banyak perusahaan di dunia untuk membantu dalam mempertahankan pelanggan yang dimiliki dan sebagai alat untuk bersaing.

Sistem informasi dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan strategi bisnis, proses bisnis, serta mendukung proses pengambilam keputusan yang efektif sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan. Bila informasi yang dibutuhkan kurang memadai, dalam kurun waktu tertentu organisasi/ perusahaan tersebut akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya yang dimiliki, sehingga dalam hal pengambilan keputusan-keputusan yang strategis akan sangat terganggu, yang pada akhirnya akan kalah dalam persaingan dengan perusahaan lain dalam bisnis yang sama. Pengembangan sistem informasi berbasis Internetworking di industri FMCG adalah suatu keharusan dalam bisnis suatu perusahaan, FMCG dituntut untuk bisa melakukan suatu proses order yang cepat, akurat, tidak terjadi out of stock (OOS), dan lebih dekat dengan setiap costumer dan consumer. Paper ini

Page 7: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

3

akan mengulas bagaimana peranan sistem informasi berbasis internetworking yang ada di perusahaan PT. Mondelēz International Indonesia, dan pengembangan ke depan dalam proses peningkatan kinerja perusahaan berbasis internetworking. b. Tujuan Penulisan Penulisan materi ini ditujukan untuk membahas mengenai :

- Bagaimana peranan sistem informasi dalam bisnis - Bagaimana SIM berbasis internetworking bisa melakukan business

process improvement dalam perusahaan PT. Mondelēz International Indonesia

Page 8: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

4

Bab II TINJAUAN PUSTAKA

a. Definisi Perusahaan FMCG

Perusahaan yang dikategorikan sebagai perusahaan Fast Moving

Consumer Goods (FMCG), adalah perusahaan yang memiliki produk dengan perputaran omset yang cepat, dan biaya yang relatif rendah. Konsumen umumnya tidak berpikir lama dalam menentukan pilihan pembelian dibandingkan dengan yang mereka lakukan untuk produk lain. Maka dari itu, jenis produk ini sangat sering dibeli oleh konsumen. Produk FMCG memiliki masa simpan yang relatif singkat karena sifatnya yang cepat rusak. Keuntungan yang diperoleh pada produk FMCG relatif kecil, tapi mereka umumnya dijual dalam jumlah besar. Jadi, keuntungan menjual barang FMCG meningkat seiring dengan meningkatnya volume penjualan, bukan keuntungan yang besar per itemnya. Selain itu, produsen FMCG seringkali harus memiliki jaringan distribusi yang sangat luas (businessdictionary.com)

Kategori produk FMCG umumnya mencakup berbagai macam produk konsumen yang sering dibeli termasuk peralatan mandi, sabun, kosmetik, pasta gigi, pisau cukur dan deterjen, serta non-durable seperti gelas, lampu, baterai, produk berbahan kertas dan barang-barang plastik. FMCG juga termasuk obat-obatan, barang elektronik, produk makanan & minuman kemasan, meskipun ini sering dikategorikan secara terpisah.

Beberapa perusahaan FMCG yang cukup dikenal di Indonesia adalah Nestle, Unilever, Procter & Gamble, Kraft Foods/ Mondelēz International, dll. Di Indonesia, kita mengenal Indofood, Kaldu Sari Nabati, Garuda Food, Orang Tua, Mayora, dan lainnya. Contoh merek FMCG adalah Coca-Cola, Kleenex, Pepsi, Believe, Oroa, Rinso, dll. (BusinessDictionary.com)

FMCG merupakan salah satu sektor yang berkembang sangat cepat dan dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan pertumbuhan. Untuk kuartal I tahun 2010, misalnya, data Nielsen menunjukkan bahwa produk FMCG tumbuh sebesar 8% dibanding periode yang sama tahun 2009. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan kuartal I 2009 yang hanya 5%.

Produk FMCG dapat dikelompokkan dalam tiga kategori produk, yaitu perawatan pribadi (personal care), perlengkapan rumah tangga (household care), serta makanan dan minuman (food & beverages). Produk perawatan pribadi seperti pasta gigi, sampo, kosmetik, parfum, dan lain-lain. Perlengkapan rumah tangga seperti sabun cuci, pembasmi serangga, dan lain-lain. Food & beverages misalnya minuman ringan, teh, kopi, sayuran, dan sebagainya.

Karakteristik FMCG dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu perspektif konsumen dan perspektif pelaku pemasaran. Dari perspektif konsumen, karakteristik FMCG ditunjukkan dengan frekuensi pembelian produk yang tinggi, keterikatan yang rendah, dan harga yang murah. Dari perspektif produsen, karakteristiknya adalah volume penjualan yang tinggi, penggunaan saluran distribusi yang ekstensif, dan turnover persediaan yang tinggi.

Karakteristik FMCG di atas seringkali mengakibatkan munculnya permasalahan di sisi produsen. Volume penjualan yang tinggi, misalnya, menuntut produsen untuk dapat menjaga kapasitas produksinya. Kapasitas produksi ini tidak

Page 9: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

5

sekedar tersedianya kapasitas mesin dan tenaga kerja. Masalah ketersediaan kapasitas ini seringkali justru muncul dari sisi pasokan bahan mentah, baik dari aspek jenis dan jumlah pasokan, maupun kontinuitasnya. Pasokan bahan mentah yang perlu diperhatikan tidak hanya pada bahan utama saja. Keterlambatan proses produksi bisa terjadi karena ketidaktersediaan bahan pendukung. Bahkan, ketidaktersediaan material packaging, bisa mengakibatkan terganggunya proses produksi atau keterlambatan penyampaian produk ke retailer. Dari perspektif logistik, hal ini merupakan permasalahan aspek inbound logistics.

Di sisi lain, produsen juga menghadapi permasalahan pada aspek outbound logistics. Permasalahan bisa terjadi pada proses pemenuhan permintaan atau pengiriman produk jadi kepada retailer. Hal ini dapat terjadi karena berbagai penyebab, seperti ketidaktersediaan jenis dan jumlah produk yang diminta, ataupun tidak tersedianya armada pengiriman (www.supplychainindonesia.com).

FMCG menggunakan jalur distribusi dan pemasaran produk melalui jalur distribusi traditional (trade distributor – TD) dan menggunakan jalur modern trade (Modern Key Account - MKA).

Gambar 1. Gerai Retail Modern (http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009)

b. Distribusi dan Penjualan Produk

Menurut Nitisemito (1993, p.102), Saluran Distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan atau menyampaikan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.

Menurut Warren J. Keegan (2003) Saluran Distribusi adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.

Menurut Assauri (1990 : 3) Saluran distribusi merupakan lembaga-lembaga yang memasarkan produk, yang berupa barang atau jasa dari produsen ke konsumen.

Menurut Kotler (1991 : 279) Saluran distribusi adalah sekelompok perusahaan atau perseorangan yang memiliki hak pemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak pemilikan produk atau jasa ketika akan dipindahkan dari produsen ke konsumen.

Page 10: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

6

Faktor yang mendorong suatu perusahaan menggunakan distributor, adalah:

Para produsen atau perusahaan kecil dengan sumber keuangan terbatas tidak mampu mengembangkan organisasi penjualan langsung.

Para distributor nampaknya lebih efektif dalam penjualan partai besar karena skala operasi mereka dengan pengecer dan keahlian khususnya.

Para pengusaha pabrik yang cukup model lebih senang menggunakan dana mereka untuk ekspansi daripada untuk melakukan kegiatan promosi.

Pengecer yang menjual banyak sering lebih senang membeli macam-macam barang dari seorang grosir daripada membeli langsung dari masing-masing pabriknya.

Fungsi Saluran Distribusi

Fungsi utama saluran distribusi adalah menyalurkan barang dari produsen ke konsumen, maka perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan saluran distribusi harus melakukan pertimbangan yang baik.

Adapun fungsi-fungsi saluran distribusi menurut Kotler (1997 : 531-532) adalah :

Information, yaitu mengumpulkan informasi penting tentang konsumen dan pesaing untuk merencanakan dan membantu pertukaran.

Promotion, yaitu pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasif tentang produk yang ditawarkan.

Negotiation, yaitu mencoba untuk menyepakati harga dan syarat-syarat lain, sehingga memungkinkan perpindahan hak pemilikan.

Ordering, yaitu pihak distributor memesan barang kepada perusahaan. Payment, yaitu pembeli membayar tagihan kepada penjual melalui bank

atau lembaga keuangan lainnya. Title, yaitu perpindahan kepemilikan barang dari suatu organisasi atau

orang kepada organisasi/ orang lain. Physical Possesion, yaitu mengangkut dan menyimpan barang-barang

dari bahan mentah hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke konsumen akhir.

Financing, yaitu meminta dan memanfaatkan dana untuk biaya-biaya dalam pekerjaan saluran distribusi.

Risk Taking, yaitu menanggung resiko sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan saluran distribusi.

Macam Saluran Distribusi

Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang konsumsi, diantaranya :

1. Produsen – Konsumen Bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan

sederhana karena tanpa menggunakan perantara. Produsen dapat menjual barang yang dihasilkannya melalui pos atau langsung mendatangi rumah konsumen (dari rumah ke rumah). Oleh karena itu saluran ini disebut saluran distribusi langsung.

Page 11: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

7

2. Produsen – Pengecer – Konsumen Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada

pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani oleh pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja. 3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional. Di sini, produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer. Pembelian oleh pengecer dilayani pedagang besar, dan pembelian oleh konsumen dilayani pengecer saja. 4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen

Di sini, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada. Sasaran penjualannya terutama ditujukan kepada para pengecer besar. 5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen

Dalam saluran distribusi, produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil. Agen yang terlihat dalam saluran distribusi ini terutama agen penjualan. (Swastha dan Irawan, 1997, p.295-297).

Gambar 2. Alur proses supply chain (Lambert, 2004)

c. Sistem Informasi

Sistem informasi memainkan peranan yang sangat penting dalam bisnis. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif bisnis dalam pasar yang cepat sekali berubah. Hal ini berlaku ketika teknologi informasi digunakan untuk mendukung tim pengembangan produk, proses

Page 12: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

8

dukungan untuk pelanggan, transaksi e-commerce, atau dalam aktivitas bisnis lainnya. Teknologi dan sistem informasi berbasis internet dalam waktu singkat menjadi bahan yang dibutuhkan untuk keberhasilan bisnis di lingkungan global yang dinamis saat ini.

Sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban.

Peran utama aplikasi sistem informasi dalam bisnis adalah untuk memberikan dukungan yang efektif atas strategi perusahaan agar dapat memperoleh keunggulan kompetitif. Peran strategis SI ini melibatkan penggunaan TI untuk mengembangkan berbagai produk, layanan, dan kemampuan yang memberikan perusahaan keunggulan besar atas tekanan kompetitif dalam pasar global. Hal ini menciptakan sistem informasi strategis, SI yang mendukung atau membentuk posisi kompetitif dan strategi dari perusahaan bisnis. SI strategis dapat berupa SI apapun (TPS, SIM, DSS, dan lain-lain) yang menggunakan TI untuk membantu organisasi memperoleh keunggulan kompetitif, mengurangi kelemahan kompetitif, atau untuk memenuhi tujuan strategis perusahaan lainnya. Perusahaan dapat bertahan hidup dan berhasil dalam jangka panjang hanya jika perusahaan tersebut berhasil mengembangkan strategi untuk menghadapi lima tekanan kompetitif yang membentuk struktur persaingan dalam industrinya. Dalam model klasik Michael Porter mengenai strategi kompetitif, bisnis apapun yang ingin bertahan hidup dan berhasil harus mengembangkan dan mengimplementasikan berbagai strategi untuk secara efektif mengatasi :

1. Persaingan dari para pesaing dalam industrinya 2. Ancaman pemain baru dalam industri dan pasarnya 3. Ancaman yang dihadapi karena adanya produk pengganti yang dapat

mengambil pangsa pasar 4. Daya tawar pelanggan 5. Daya tawar pemasok Dalam hal tersebut sistem informasi berperan sangat penting, Dilihat dari

sisi perspektif managerial fungsi dari sistem informasi adalah : 1. Minimize Risks, terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor

keuangan. Umumnya resiko berasal dari adanya ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal lain yang berada di luar control perusahaan. Contohnya adalah kurs mata uang yang berfluktuasi, perilaku konsumen yang dinamis, jumlah permintaan produk yang tak menentu dan lain sebagainya. Kehadiran teknologi informasi selain harus mampu membantu perusahaan untuk mengurangi resiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana untuk membantu manajemen dalam mengelola resiko (managing risk) yang dihadapi sehari hari.

2. Reduce Cost , tawaran lain yang ditawarkan oleh teknologi informasi adalah perbaikan, efisiensi dan optimalisasi proses-proses bisnis di

Page 13: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

9

perusahaan. Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai usaha mengurangi biaya-biaya operasional perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh pada profitabilitas perusahaan. Ada empat cara yang ditawarkan oleh teknologi informasi untuk mengurangi biaya-biaya yang kerap dikeluarkan untuk kegiatan operasional sehari-hari yaitu: Eliminasi Proses, Simplifikasi Proses, Integrasi Proses dan Otomatisasi Proses.

3. Add Value, Tujuan akhir dari dari penciptaan value bukan sekedar untuk memuaskan pelanggan saja (customer satisfaction), tetapi lebih jauh untuk menciptakan loyalitas (customer loyalty) sehingga pelanggan tersebut bersedia untuk selalu menjadi konsumen perusahaan untuk jangka waktu yang panjang (customer bonding)

4. Create New Realities , Perkembangan teknologi informasi yang terakhir ditandai dengan pesatnya teknologi internet, telah mampu menciptakan suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya. Berbagai konsep e-business semacam e-commerce, e-procurement, e-customers, e-loyalty, dan lain-lain pada dasarnya merupakan suatu cara memandang baru di dalam menanggapi mekanisme bisnis di era globalisasi informasi.

1. Intranet

Intranet merupakan sebuah jaringan pribadi (private network) yang menggunakan protokol–protokol internet (TCP/ IP) untuk membagi informasi rahasia perusahaan atau organisasi dalam perusahaan tersebut kepada karyawannya. Intranet digunakan untuk membantu alat dan aplikasi, misalnya kolaborasi dalam kerja sama (untuk memfasilitasi bekerja dalam kelompok dan telekonferensi) atau direktori perusahaan yang sudah canggih, penjualan dan alat manajemen hubungan dengan pelanggan, manajemen proyek dll, untuk memajukan produktivitas. Intranet juga sebagai budaya perusahaan dalam perubahan platform. Sebagai contoh, sejumlah besar karyawan membahas isu-isu kunci dalam aplikasi forum intranet dapat menyebabkan ide-ide baru dalam manajemen, produktivitas, kualitas dan isu-isu perusahaan lainnya.

Dalam intranet yang besar, lalu lintas situs web seringkali sama dengan lalu lintas situs web publik dan dapat dipahami dengan lebih baik dengan menggunakan software web metric untuk melacak aktivitas secara keseluruhan. Ketika bagian dari intranet diakses oleh pelanggan dan lainnya diluar bisnis, menjadi bagian dari sebuah extranet. Bisnis dapat mengirim pesan pribadi melalu jaringan publik, menggunakan enkripsi khusus/ deskripsi dan perlindungan keamanan lainnya untuk menghubungkan satu bagian dari intranet mereka yang lain. Pengguna intranet yang berpengalaman, editorial dan tim teknologi bekerja sama untuk menghasilkan website. Paling umum, intranet dikelola oleh departemen komunikasi, HR atau CIO organisasi besar atau kombinasinya.

Kebutuhan intranet didorong oleh beberapa tekanan teknologi yaitu : 1. Intranet menjadi alat bantu untuk meningkatkan perkembangan dan

pertumbuhan produk industri. 2. Intranet lebih meningkatkan tanggapan terhadap keluhan dan kebutuhan

pelanggannya. 3. Intranet mampu menurunkan biaya atas kebutuhan informasi kolaborasi, work

flow dan enterprise connectivity.

Page 14: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

10

4. Intranet mendapat banyak keuntungan karena adanya suksesnya dukungan world wide web yang memungkinkan penggunaan yang luas karena digunakan masyarakat luas yang menggunakan internet. Caranya adalah dengan membuat website. Intranet menjadi tren saat ini karena kefleksibelan web nya yang mudah digunakan.

2. Extranet Extranet akan berfungsi ketika dibuka intranet dibuka untuk user eksternal

diluar organisasi. Ini dapat dilakukan apakah dengan menghubungkan computer-komputer secara langsung atau jaringan (EDI). Apakah perusahaan ingin membagikan informasi ke eksternal dan kepada siapa mereka akan membagikan informasi tersebut tergantung dari asal informasi dan cara perusahaan untuk berbisnis dengan perusahaan lainnya. Jika perusahaan memutuskan untuk membuka intranet dengan menghubungkannya dengan internet tentu security sangat dibutuhkan untuk diimplementasikan.

Keuntungan penggunaan extranet bagi perusahaan adalah : 1. Memungkinkan pertukaran volume data yang besar dengan menggunakan

Electronic data interchange (EDI) 2. Kemudahan berbagi catalog eksklusif dengan mitra usaha 3. Bekerja sama dengan perusahaan lain pada upaya pembangunan bersama 4. Bersama sama mengembangkan dan menggunakan program pelatihan dengan

perusahaan lain. 5. Memberikan atau mengakses layanan yang disediakan oleh perusahaan

kepada sekelompok perusahaan lain, seperti aplikasi perbankan online yang dikelola oleh suatu perusahaan atas nama bank berafiliasi.

3. Internet

Internet (kependekan dari interconnection-networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung menggunakan standar sistem global Transmission Control Protocol/ Internet Protocol Suite (TCP/IP) sebagai protokol pertukaran paket (packet switching communication protocol) untuk melayani miliaran pengguna di seluruh dunia. Rangkaian internet yang terbesar dinamakan Internet. Cara menghubungkan rangkaian dengan kaidah ini dinamakan internetworking (antarjaringan). Internet terdiri dari ribuan sambungan network computer dari seluruh dunia yang beroperasi pada standard protokol yang mana melewatkan semua data untuk ditransfer ke semua computer, ini disebut network of network.

Perkembangan Internet mempengaruhi perkembangan ekonomi. Berbagai transaksi jual beli yang sebelumnya hanya bisa dilakukan dengan cara tatap muka (dan sebagian sangat kecil melalui pos atau telepon), kini sangat mudah dan sering dilakukan melalui Internet. Transaksi melalui Internet ini dikenal dengan nama e-commerce. Internet mempunyai peran yang besar dalam dunia bisnis, beberapa peranan internet dalam dunia bisnis adalah : 1. Menciptakan basis bagi klien atau pelanggan, untuk mendapatkan klien atau

pelanggan baru dan menciptakan basis klien tidak selalu dapat diperoleh dengan mudah. Internet merupakan salah satu alternatif wadah yang tepat untuk dijadikan sebagai tempat untuk basis pertemuan jutaan orang di seluruh

Page 15: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

11

dunia. Dengan demikian untuk mendapatkan pelanggan baru lebih mudah dengan adanya kelompok yang besar di internet tersebut.

2. Analisa produk dan pasar, Internet dapat dijadikan tempat yang baik untuk melakukan riset pemasaran karena produsen atau perusahaan dapat langsung berhadapan dengan pelanggan. Analisa pasar akan membantu perusahaan untuk mendapatkan ide dalam pengembangan produk baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan.

3. Nasehat dan bantuan pakar di bidangnya, Banyak pakar yang ada di internet yang mempublikasikan karyanya untuk diketahui publik. Sering pula kita memperoleh nasehat dan bantuan secara gratis dari para pakarnya tentang masalah yang kita hadapi. Jika kita membandingkannya dengan mendapatkan nasihat dari konsultan, maka kita harus membayar dengan harga yang sangat mahal.

4. Rekruitmen tenaga kerja dan penyedian lowongan kerja, Sekarang ini rekruitmen tenaga kerja melalui internet semakin digemari oleh perusahaan-perusahaan. Di internet terdapat banyak sekali daftar lowongan kerja dan bahkan juga pelamar pun sering pula mempromosikan dirinya melalui internet. Sehingga dengan begitu antara yang membutuhkan tenaga kerja dan pencari pekerjaan dapat saling bertemu di internet.

5. Akses informasi dan penyebaran informasi, Mempublikasikan berita melalui internet dapat tersebar luas melebihi media lainnya. Dalam hal akses informasi, melalui internet pun jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan menggunakan fax atau pos. Kita semua dapat mengakses informasi dan menyebarkan informasi dari dan ke penjuru dunia dan juga dapat membuat hubungan secara interaktif dan langsung melalui komputer. Kontak secara interaktif tersebut akan menarik dengan adanya penggunaan chat dan video conferencing.

6. Komunikasi yang cepat dan pengiriman dokumen dengan biaya murah, berbagai fasilitas yang ada di internet telah banyak membuktikan mampu mempercepat komunikasi dengan orang yang dituju. E-mail adalah salah satu contoh yang telah banyak dimanfaatkan oleh banyak orang untuk mengirim dan menerima dokumen. Chat atau video conferencing juga mempercepat komunikasi yang dilakukan di internet. Internet dapat juga digunakan untuk mentransfer dokumen secara online dalam waktu yang singkat.

7. Riset peluang bisnis baru, Banyak yang memanfaatkan internet untuk mencari ide inovatif. Pengguna internet sering memperoleh ide baru tidak hanya disebabkan oleh kebiasaan penelitiannya, tetapi juga adanya suasana kooperatif di antara pemakai internet. Internet sering pula dijadikan forum komunikasi antara para ahli di bidangnya masing-masing.3

Page 16: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

12

Bab III PEMBAHASAN

a. Pasar Retail Modern dan Perkembangannya

PT. Mondelēz International Indonesia adalah salah satu perusahaan

FMCG, dikenal dengan nama Kraft Foods, kemudian berubah entitas menjadi Mondelēz International setelah terjadi penggabungan bisnis dari Kraft Foods, Nabisco, Danone Biscuit dan Cadbury. Sebagai salah satu perusahaan FMCG, PT. Mondelēz International Indonesia akan selalu berusaha berkompetisi dengan perusahaan-perusahaan sejenis atau umumya perusahaan FMCG, sehingga salah satu upayanya adalah menjalankan aktifitas bisnis dengan menggunakan sistem informasi manajemen sebagai sistem penunjang. Sistem informasi adalah alat bantu bisnis yang digunakan dalam proses-proses bisnis PT. Mondelēz International Indonesia, sejak dimulainya bisnis di Indonesia tahun 1995, dengan beberapa produk makanan yang dikenal dengan brand Oreo, Biskuat, Cheddar Cheese, Toblerone, dan lain-lain.

Dalam perkembangan selanjutnya, di bidang produksi, distribusi dan pemasaran produk makanan, PT. Mondelez International Indonesia mengembangkan sistem informasi manajemen, terutama dalam menghadapi perkembangan pasar modern yang sangat pesat. Dalam 5 tahun terakhir, Pasar Modern merupakan penggerak utama perkembangan ritel modern di Indonesia. Pada 2004 – 2008, omset Pasar Modern bertumbuh 19,8%, tertinggi dibanding format ritel modern yang lain. Omset Department Store, Specialty Store dan format ritel modern lainnya masing-masing meningkat hanya 5,2%, 8,1%, dan 10,0% per tahun. Setelah diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada era 1970-an, saat ini terdapat 3 jenis Pasar Modern yaitu: Minimarket, Supermarket dan Hypermarket. Perbedaan utama dari ketiganya terletak pada luas lahan usaha dan range jenis barang yang diperdagangkan.

Minimarket memiliki laju pertumbuhan omset yang sangat baik. Pada 2004 – 2008 omset Minimarket meningkat sangat tinggi, rata-rata 38,1% per tahun. Omset Hypermarket juga meningkat cukup tinggi, yakni 21,5% per tahun. Sementara pada periode 2004 – 2008 tersebut, omset Supermarket meningkat hanya 6,2% per tahun.

Hypermarket menguasai memiliki kemampuan menjadi Pasar Modern dengan pangsa omset terbesar. Pada 2008, omset Hypermarket adalah Rp23,1 triliun atau 41,7% dari total omset seluruh Pasar Modern di Indonesia, sementara Minimarket 32,1% dan Supermarket 26,2%. Kemampuan Hypermarket menjadi Pasar Modern dengan pengumpulan omset terbesar karena Hypermarket menawarkan pilihan barang yang lebih banyak dibanding Supermarket dan Mini market, sementara harga yang ditawarkan Hypermarket relatif sama – bahkan pada beberapa barang bisa lebih murah daripada Supermarket dan Minimarket.

Penguasaan pangsa omset oleh Hypermarket telah terjadi sejak tahun 2005. Sebelumnya, yakni pada 2004, market share omset terbesar dipegang oleh Supermarket. Penurunan pangsa omset Supermarket yang

Page 17: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

13

terjadi terus menerus – bahkan pada tahun 2008, menjadi yang yang terkecil – menunjukkan bahwa format Supermarket tidak terlalu favourable lagi. Sebab dalam hal kedekatan lokasi dengan konsumen, Supermarket kalah bersaing dengan Minimarket (yang umumnya berlokasi di perumahan penduduk), sementara untuk range pilihan barang, Supermarket tersaingi oleh Hypermarket (yang menawarkan pilihan barang yang jauh lebih banyak).

Kinerja cemerlang Hypermarket juga ditunjukkan melalui pertumbuhan jumlah gerai. Pada 2004-2008 pertumbuhan gerai Hypermarket sangat tinggi, yakni 39,8% per tahun. Gerai Minimarket juga meningkat cukup tinggi , yakni 16,4% per tahun, sementara gerai Supermarket meningkat 10,9% per tahun.

Jumlah gerai Hypermarket yang bertumbuh sangat tinggi tersebut menunjukkan bahwa format Hypermarket yang baru diperkenalkan ke masyarakat di Indonesia pada awal tahun 2000-an disambut baik oleh konsumen di tanah air.

Berdasarkan sebaran geografisnya, gerai-gerai Pasar Modern tersebut terkonsentrasi di Pulau Jawa. Pada 2008, dari sekitar 11.866 gerai Pasar Modern, sekitar 83% diantaranya berlokasi di Pulau Jawa (Tabel 4). Propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Timur senantiasa menjadi daerah dengan jumlah gerai Pasar Modern terbanyak. Terkonsentrasinya gerai-gerai Pasar Modern di Pulau Jawa tidak lepas dari kondisi dimana konsentrasi penduduk dan pusat perekonomian Indonesia memang berada di pulau ini.

Pada kelompok Minimarket, hanya terdapat 2 pemain besar yaitu Indomaret dan Alfamart. Indomaret merupakan pemain terbesar dengan pangsa omset sekitar 43,2% dari total omset Minimarket di Indonesia. Sementara Alfamart membuntuti dengan pengumpulan

Indomaret juga mempunyai jaringan Minimarket dengan jumlah gerai terbanyak, dibuntuti Alfamart. Pada 2008, jumlah gerai jaringan Indomaret mencapai 3.116 unit atau 30,3% dari total jumlah gerai Minimarket yang ada di Indonesia, sementara jumlah gerai jaringan Alfamart mencapai 2.755 unit atau 26,8% dari total jumlah gerai Minimarket di Indonesia.

Minimarket merupakan jenis pasar modern yang agresif memperbanyak jumlah gerai dan menerapkan sistem franchise dalam memperbanyak jumlah gerai. Dua jaringan terbesar Minimarket yakni Indomaret dan Alfamart juga menerapkan sistem ini.

Tujuan peritel minimarket dalam memperbanyak jumlah gerai adalah untuk memperbesar skala usaha (sehingga bersaing dengan skala usaha Supermarket dan Hypermarket), yang pada akhirnya memperkuat posisi tawar ke pemasok.

Sistem franchise merupakan metode dianggap lebih mudah dan murah karena tanpa mengeluarkan biaya investasi, peritel selaku pemberi waralaba bisa meningkatkan volume pembelian barang sebab pasokan barang ke gerai-gerai franchise tetap dilakukan oleh peritel pemberi waralaba.

Page 18: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

CaSuSu

diaTigham(Mden

InibagHepenkopen

Pada karrefour, Supermarket. upermarket d

Pada

antaranya mga pemain mpir 50%

Matahari Pungan 18,5%

Hyperi karena hypgi pendapatero yang bandapatan sntribusi pendapatan Su

kelompok Superindo,

Ke-6 jaridi Indonesia

Tab

Tab

kelompok menguasai 8

utama ters pangsa

utra Prima) % . rmarket kinpermarket dtan peritel Paru beropersebesar 40%endapatan upermarket

SupermarketFoodmart,

ingan ritel a.

bel 1. Daftar

bel 2. Dafter

Hypermark88,5% pangsebut adalaomset hypdengan pa

ni menjadi pdengan cepaPasar Mode

rasi pada 20% pada 2telah menjyang telah

t, terdapat 6Ramayan

ini meng

r Supermark

r Hypermark

ket hanya gsa omset ah adalah permarketangsa 22,1%

primadona at mampu mern. Giant, j002, telah m2005 bagi jadi 78,3%lebih dulu e

6 pemain utna, dan Yuasai 76%

ket dan Om

ket dan Om

terdapat 5HypermarkCarrefour ydi Indone

%, dan Gia

bagi peritememberi kojaringan hyp

mampu memgrupnya d

%, mengungexist.

tama yakni HYogya + G% pangsa o

mset

mset

5 peritel dket di Indonyang mengesia, Hypeant (Hero G

el pasar moontribusi terypermarket mberi kontrdan pada gguli kontr

14

Hero, Griya omset

dan 3 nesia.

guasai ermart Grup)

odern. rbesar milik ribusi 2008, ribusi

Page 19: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

b. Pr

infmemedem

memeperdafbagdilsetpro

mo

penkemenmeordinie-ome

roses pemes PT. M

formasi mengembangkengembangkmikian pesa

Gamb Pada u

encatat peselalui proserusahaan, kftar order pgian Logistlakukan petelah baranoses penagi

Gambodern retails

Prosesndekatan bimudian pihtry dalam selakukan dader, tetapi pi adalah cosorder, tetapenggunakan

sanan prod

Mondelēz Imanajemen

kan sistem Ekan kemitrat.

ar 3. Diagra

umumnya psanan dalames scanningkemudian pipenjualan (stik/ Gudangnyiapan ba

ng diterimahan kepadaar 3 menus, sebelum ps pemesananisnis prosesak perusaha

system dari apat melakuproses ini mstumer servipi sales o

n operator

duk di retai

Internationadengan k

Electronic Draan denga

am Proses P

pemesanan m kertas, g atau facsihak perusasales order/g untuk dilakarang dan a, pihak pea para pembunjukkan ppenerapan sn kemudians, dimana paan mengunGambar 4.

ukan prosemasih mengice, sehinggorder dan

il modern d

al Indonesike 5 periData Intercan pasar m

Pemesanan o

atau orderkemudian

simile, kemahaan meny/ SO), kemukukan prosetransportas

erusahaan meli. proses alursistem E-Orn dikembanpemesanan dnduh data pe Dapat dili

es pemesanagunakan in

ga proses pedelivery

dan penera

a mengemtel Moder

change (EDmodern yan

oleh Moder

r barang didaftar pem

mudian diteryiapkan admudian SO ines delivery si pengirimmenyiapkan

r pemesanarder. ngkan dengadilakukan demesanan dhat bahwa an melalui tervensi opemesanan d

order dil

apan sistem

mbangkan srn ini, de

DI), dalam raang berkem

rn Retail

ilakukan demesanan dirima oleh ministrasi bni dikirimkorder, kem

man barang,n invoice u

an barang

an menggundengan webdan dilakukaa setiap cost

website atperator dalamdilakukan delakukan de

15

m EDI

sistem engan angka

mbang

engan ikirim pihan erupa an ke udian , dan untuk

oleh

nakan b site, an re-tumer tau e-m hal engan engan

Page 20: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

retpihmeMoprodimPih

senorddensisordek

Gam

Denga

tail modernhak costumenjadi salahondelēz Inosesnya demana dilakuhak ketiga s

Dari Gndiri, melalder ini di tngan proses

stem perusahder dalam Ssekusi peme

Gamb

mbar 4. Proden

an perkemini, kemud

mer, akan teh satu kunnternational engan meneukan kerja sebagai penyGambar 5. Dlui Websiteteruskan des sistem AShaan dan se

SAP (sistemesanan, yait

ar 5. Bisnis EDI

oses Bisnis Pngan mengg

mbangan potdian menunetapi kecepnci keberha

Indonesiaerapkan EDsama 3 pi

yedia B2B pDapat diliha

masing-maengan proseS2 Comm Seecara otoma

m ERP perustu delivery o

s Proses E-O

Pemesanan gunakan Int

tensi pasar ntut tidak hapatan dan kasilan dalama kemudianDI proses ihak, yaitu proses, yait

at proses ordasing dengaes sistem Berver, kemuatis proses osahaan), danorder dan p

Order denga

Costumer Rternet

yang cukuanya pemenketepatan pm persaingn mengemdidalam mPerusahaan

tu B2B commder dilakukaan proses e-B2B, kemududian ditransorder ini man dilanjutka

proses transp

an menggun

Retail Mode

up luas di nuhan orderproses kemgan bisnis. mbangkan bmodel bisnin, Costumermerce. an oleh cost-order kem

udian dilanjslate order iasuk dalam an dengan pportasi.

nakan Sistem

16

ern

pasar r dari udian PT.

bisnis isnya, r dan

tumer udian utkan ini ke sales

proses

m

Page 21: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

efeharen

danMar

Proses

ektif, keceprus dilakuktry di sistem

Beberan diteruskanrt.

Gamb

Gamb

s pemesananpatan prosekan dengan m, dengan se

apa contoh n oleh EDI (

bar 6. Prose

bar 7. Proses

n dengan mes dalam hicara manuaetiap siklus

proses pem(B2B sistem

es Order den

s Order den

menggunakaitungan < al, scan dan order +/- 4

mesanan denm), dari Alfa

ngan Websi

ngan Websit

an sistem E5 menit, ya

n faksimili, 45 menit.

ngan menggamart, Indo

ite Alfamart

te Indomarc

EDI ini sangang sebelukemudian

gunakan weomarco dan

t

co

17

gatlah mnya di re-

ebsite Lotte

Page 22: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

Pe

Documentcostumer k

Gamb

mesanan int), yang akke dalam in

bar 8. Proses

ni kemudiankan digunaknternal sistem

s Order den

n diterjemahkan untuk m perusaha

ngan Websit

hkan dalam menterjema

aan seperti S

te Lotte Mar

bentuk iDoahkan orde

SAP, melalu

art

ocs (Intermeer dari bebui EDI sistem

18

ediate berapa m.

Page 23: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

19

BAB IV

PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Bisnis proses seperti penerapan EDI sebagaimana yang dilakukan oleh perusahaan (FMCG) akan memiliki beberapa keuntungan sebagai berikut :

Sistem informasi memainkan peranan yang sangat penting dalam bisnis, yaitu dapat membantu segala jenis bisnis meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial dan kerja sama kelompok kerja, hingga dapat memperkuat posisi kompetitif bisnis dalam pasar yang cepat sekali berubah.

Dilihat dari sisi perspektif managerial fungsi dari sistem informasi adalah : minimize risk, reduce cost, add value, Create New Realities

Peranan internet dalam dunia bisnis adalah : menciptakan basis bagi klien atau pelanggan, analisa produk dan pasar, nasehat dan bantuan pakar di bidangnya, rekruitmen tenaga kerja dan penyedian lowongan kerja, akses informasi dan penyebaran informasi, komunikasi yang cepat dan pengiriman dokumen dengan biaya murah, riset peluang bisnis baru. 4.2 Saran Era globalisasi saat ini dimana teknologi dan sistem informasi yang begitu cepat berkembang, maka setiap perusahaan FMCG dituntut untuk mampu bersaing dengan perusahaan lain dengan cara proses pemesanan yang lebih cepat, tepat, dan fleksibel dalam memberikan respon atas jasa yang diinginkan oleh konsumen. EDI proses menjadi salah satu aktifitas transaksi antar produsen dan konsumen dengan proses yang simple, cepat dan akurat, diharapkan dimasa mendatang bisa diduplikasi proses ini untuk seluruh mata rantai bisnis PT. Mondelēz International Indonesia.

Page 24: PENERAPAN EDI – ELECTRONIC DATA INTERCHANGE …indana46e.blogstudent.mb.ipb.ac.id/files/2014/01/PENERAPAN-EDI... · DAFTAR TABEL ... Jumlah toko ritel modern per satu juta penduduk

20

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim]. Http://forum.rajawebhost.com/Thread-Manfaat-Internet-dalam-Dunia-

Usaha-dan-Bisnis. 26 Oktober 2013.

Christopher Lambert. Supply Chain Management: Processes, Partnerships,

Performance, Hartley Press, 2004.

Hamill J. (1997) “The internet and International Marketing” International

Marketing Review, Vol. 14 Nr. 5 Page : 300-323.

James A. O’Brien. Introduction to Information Systems. Penerbit : Salemba

Empat Ed. 12 2006.

Jurnal Ilmiah – supply chain management. (http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009).

Richardus Eko Indrajit, Peranan Startegis Teknologi Informasi

https://www.google.com/#q=peranan+sistem+informasi. 26 November

2013.

Robert stambro and Erick Svartbo. Extranet use in Supply Chain Management,

International Business and Economic Programme, Lulea Univesity of

Technology, 2000.

Wikipedia. Extranet. http://en.wikipedia.org.26 Oktober 2013.

Wikipedia. Internet. http://en.wikipedia.org. 26 Oktober 2013.