Penentuan Kadar Vitamin C

5
Penentuan Kadar Vitamin C MetodeIodimetri Pertemuan : Hari/Tanggal : Tujuan : Untuk mengetahui kadar vitamin C pada sampel. DasarTeori : Kadar vitamin C yang ditetapkan secara iodimetri menggunakan larutan iod sebagai pentiter. Vitamin C dalam Contoh bersifat reduktor kuat akan dioksidasikan oleh I 2 dalam suasana asam dan I 2 tereduksi menjadi ion iodide. Indikator yang digunakan adalah kanji dengan titik akhir biru. Alat-Alat : 1. Labu Ukur 50 ml 2. Pipet Volume 3. Beker Gelas 4. Spektrofotometer 5. PipetUkur Bahan : Minuman UC 1000 Vitamin C Reagensia : A. Larutan Standar Primer KIO 3 0,1 N Timbang0,3567 g Kristal KIO 3 , masukkan kedalam labu ukur 100 ml.

description

Kadar Vitamin C

Transcript of Penentuan Kadar Vitamin C

Page 1: Penentuan Kadar Vitamin C

Penentuan Kadar Vitamin C

MetodeIodimetri

Pertemuan :

Hari/Tanggal :

Tujuan : Untuk mengetahui kadar vitamin C pada sampel.

DasarTeori : Kadar vitamin C yang ditetapkan secara iodimetri menggunakan

larutan iod sebagai pentiter. Vitamin C dalam Contoh bersifat

reduktor kuat akan dioksidasikan oleh I2 dalam suasana asam

dan I2 tereduksi menjadi ion iodide. Indikator yang digunakan

adalah kanji dengan titik akhir biru.

Alat-Alat : 1. Labu Ukur 50 ml

2. Pipet Volume

3. Beker Gelas

4. Spektrofotometer

5. PipetUkur

Bahan : Minuman UC 1000 Vitamin C

Reagensia : A. Larutan Standar Primer KIO3 0,1 N

Timbang0,3567 g Kristal KIO3, masukkan kedalam labu

ukur 100 ml.

Larutkan dengan aqubidest sampai tanda batas.

B. Larutan Standar Iodium 0,1 N

Timbang 2,5 g kristal KI lalu larutkan dalam 25 ml

aquabidest.

Kemudian timbang 12,7 g Kristal I2dan masukkan

sedikit demi sedikit sampai semuanya larut. Kemudian

tambahkan aquabidest sampai 1000 ml.

Page 2: Penentuan Kadar Vitamin C

C. Larutan Na2S2O3 0,1N

Timbang 9,9268 gr kristal Na2S2O3, masukkan dalam

beker gelas.

Tambahkan aquadest 400 ml.

Aduk homogeny.

D. LarutanAmilum 1%

Timbang 1 gr amilum lalu larutkan dalam 100 ml

aquadest.

E. Larutan KI 10%

Timbang Kristal kalium iodide sebanyak 50 gr.

Larutkan dalam aquades sampai 500 ml kemudian

homogenkan.

F. Larutan H2SO4 10%

Pipet larutan H2SO4 sebanyak 1,031 ml, lalu masukkan

kedalam beker gelas dan tambahkan 100 ml aquabidest.

G. Standarisasi Larutan Na2S2O3 Dengan Larutan KIO30,1N

Pipet 10 ml larutan KIO3 0,1N, kemudian masukkan

kedalam erlenmeyer.

Tambahkan 5 ml larutan KI 10%, lalu ditambahkan 2 ml

H2SO4 dan titrasi dengan larutan Na2S2O3 sampai

berwarna kuning muda.

Tambahkan beberapa tetes larutan amilum 1%.

Titrasi dengan larutan Na2S2O3 sampai warna biru hilang.

H. Penetapan Kadar Vitamin C

Pipet 50 ml larutan sampel, masukkan kedalam

erlenmeyer.

Tambahkan 6 ml larutan H2SO410%.

Tambahkan beberapa tetes amilum 1%.

Page 3: Penentuan Kadar Vitamin C

Titrasi dengan larutann I2 standar sampai berwarna biru.

Hasil : Titrasi Vitamin C dengan Iodium 0,1N

No. Hasil

1 0,2 ml

2 0,2 ml

x 0,2 ml

Perhitungan : Massa Vitamin C = Vol. RerataIodium x N Jodium x BE Vit. C

= 0,2 x 0,1075 x 88,06

= 0,00189 gr

Kadar VitaminC= MasssaVitamin CMassaVitaminC

x 100 %

¿ 0,001890,00189

x100 %

= 10 %

Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengamatan, didapatkan kadar vitamin C

dalam sampel sebesar 10%. Hal ini sesuai dengan Peraturan

Menteri Kesehatan No.722/1998.

Palembang, 2014

Mahasiswa, Pembimbing Praktikum,

(Agnes Felicia Lubis) (Rosnita Sebayang, SKM, M.Kes)