PENETAPAN KADAR VITAMIN C DENGAN POTENSIOMETRI

16
Modul I aplikasi 3 “PENETAPAN KADAR VITAMIN C DALAM TABLET SECARA IODIMETRI DENGAN POTENSIOMETRI” DISUSUN OLEH: 1.AHMAD RIFQY KURNIA (K100110140) 2.ANNIE RAHMATILLAH (K100110155) 3.AMIRA (K100110156) 4.ANGGRIANA ARISTYA (K100110162)

Transcript of PENETAPAN KADAR VITAMIN C DENGAN POTENSIOMETRI

Modul I aplikasi 3“PENETAPAN KADAR VITAMIN C DALAM TABLET SECARA

IODIMETRI DENGAN POTENSIOMETRI”DISUSUN OLEH:

1.AHMAD RIFQY KURNIA (K100110140)2.ANNIE RAHMATILLAH (K100110155)

3.AMIRA (K100110156)4.ANGGRIANA ARISTYA (K100110162)

PENDAHULUANpotensial electrode indikator tidak dapat dihitung secara sendirian akan tetapi harus menggabungkan elektroda – elektroda indicator dengan elektroda pembanding ( electrode referens )yang mempunyai harga potensial yang tetap selama pengukuran. Elektroda pembanding yang diambil sebagai bahan baku internasional adalah elektroda hidrogen beku. Harga potensial ini di tetapkan sebesar nol pada keadaan baku yakni pada konsentrasi [H+] 1M tekanan gas H2 1atm dan suhu 25oC, sementara gaya gerak listrik atau elekromotive force diukur dengan bantuan potensiometer yang sesuai yang biasanya dipakai degan peralatan elektronik (voltmeter bertransitor).

• mampu menetapkan kadar senyawa vitamin C secara potensiometri serta mampu mengolah data titrasi potensiometri menggunakan kurva turunan pertama sampai kedua.

• mampu menetapkan kadar senyawa vitamin C secara potensiometri serta mampu mengolah data titrasi potensiometri menggunakan kurva turunan pertama sampai kedua.

TUJUAN

PROSEDUR RESMILebih kurang 400mg asam askorbat di timbang secara seksama

Dilarutkan dalam campuran yang terdiri atas 100ml air bebas karbon dioksida dan 25 ml asam sulfat encer

Larutan di titrasi segera dengan iodium 0,1N menggunakan indikator KI sampai terbentuk warna biru tetap.

CARA KERJALebih kurang 400mg asam askorbat di timbang seksama

Dimasukkan dalam bekker glass di atas pengaduk magnetic

Dilarutkan dalam camuran 100ml air bebas CO2 dan 25 ml H2SO4

encer

Pengaduk magnetic dijalankan (tanpa pemanasan ) dengan kecepatan sedang

Disiapkan 2 macam larutan dapar pH 7 dan pH 4 aquadest

Dikeringkan elektroda sebelum di pakai. Dicuci elektroda dengan aquadest 3x dan di

lap dengan tissue

Dipasang alat potensiometri dengan bantuan statif dan klem hingga elektroda

tercelup dalam larutan titrat

Titrasi dimulai dengan membuka kran buret pelan – pelan

Dilakukan orientasi dan replikasi sebanyak 3x

Dicatat setiap MV setiap penambahan 0,5 ml larutan titran dan untuk relplikasi setiap penambahan 0,1ml volume titran

DATA HASIL PERHITUNGANV (ml) E (MV) ΔE ΔV ΔE/ΔV Vavg Δ2E/ ∆Vavg

6,5 ml 288-5 0,5µl -10 6,75

327,0 ml 283

3 0,5µl 6 7,25

-687,5 ml 286

-14 0,5µl -28 7,75

408,0 ml 272

-4 0,5µl -8 8,25

128,5 ml 268

-1 0,5µl -2 8,75

-49,0 ml 267

-2 0,5µl -4 9,25

2689,5 ml 269

65 0,5µl 130 9,75

-22010,0 ml 334

10 0,5µl 20 10,25

010,5 ml 344

10 0,5µl 20 10,75

-4811,0 ml 354

-2 0,5µl -4 11,25

2011,5 ml 352

3 0,5µl 6 11,75

-412,0 ml 355

2 0,5µl 4 12,25

12,5 ml 357

HASIL DAN PERHITUNGANContoh salah satu perhitungan pada table

•ΔE = E2 – E1

= 283 - 288

= -5• ΔV = V2 – V1

= 7,0 – 6,5

= 0,5• ΔE/ΔV = -5/0,5

= -10

• Vavg = 7,0 + 6,5

2

= 6,75

= 32

Contoh perhitungan TAT , kadar, dan mg tablet

Volume titrasi pada TAT = 10,0 +

=10,0 + 0,55

=10,55

Kadar b/b =

= 63,54% b/b

Mg/tablet = 63,54% b/b x 143,5

= 91,08 mg/tablet

PEMBAHASAN

• Penetapan kadar vitamin C kali ini menggunakan metode iodometri. Dasar dari metode ini adalah mereduksi asam askorbat dan menggunakan larutan baku Iodium 0,1 N.

• Langkah kerja yang pertama adalah preparasi sampel yaitu dengan menimbang tablet vitamin C dan digerus halus. Dan dimasukkan ke dalam beker gelas yang bersih agar tidak terkontaminasi oleh zat-zat pengotor yang dapat mempengaruhi proses analisis. Setelah itu, dilarutkan dalam campuran 100 ml aquades dan 25 ml H2SO4 encer dan diaduk dengan batang pengaduk.

• Sementara sampel disiapkan, dilakukan kalibrasi terhadap potensiometer. Setelah selesai preparasi sampel kalibrasi, dimulailah melakukan titrasi dengan larutan baku Iodium tepatnya 0,0980 yang sebelumnya potensiometer ORP dipasang dengan bantuan statif dan klem hingga elektrodanya tercelup ke dalam larutan asam askorbat (vitamin C) yang berperan sebagai titrat. Namun, pemasangan elektroda harus hati-hati dan tidak boleh menyentuh dasar beker glass agar indikatornya tidak rusak.

• Saat orientasi, penambahan larutan titran (Iodium 0,0980 N) dilakukan 0,5 ml sekali dan dicatat potensialnya sampai menunjukkan kenaikan yang tajam dan penambahan pun dilakukan hingga titik keenam setelah mencapai puncak kenaikan potensial. Tercatat saat penambahan 10,0 ml titran, potensiometer menunjukkan angka 334 mV, padahal saat penambahan sebelumnya, masih 269 mV. Sehingga, didapatkan data potensiometer mengalami kenaikan yang tajam saat penambahan 10,0 ml titran.

• Proses yang sama juga dilakukan untuk replikasi 1, 2, ataupun 3. Hanya saja, saat orientasi, dilakukan pencatatan nilai potensial saat penambahan 0,5 ml titran, namun untuk replikasi, pencatatan nilai potensial dilakukan saat penambahan 0,1 ml titran.

• Dari perhitungan, dapat ditentukan kadar %b/b dan kadar mg/tablet. Secara teoritis, kadar vitamin C yang terkandung dalam setiap tablet adalah 100 mg. Hasil kami tidak sesuai dengan hal tersebut, sehingga kami menganalisa kesalahan-kesalahan yang ada saat analisis. Kemungkinan besar terjadi ketidak telitian saat pembacaan potensial dan masih ada zat yang tersisa pada kertas perkamen saat pemindahan ke beker gelas.

KESIMPULAN

• Analisis vitamin C dengan metode Iodometri menggunakan larutan baku Iodium 0,0980 N.

• Titrasi vitamin C dengan titran Iodium 0,0980 N dilakukan secara manual, namun memakai potensiometer ORP untuk menentukan potensialnya.

• Kadar vitamin C:– Orientasi : 63,54 % b/b dan 91,08 mg/tablet– Replikasi 1 :89,75 %b/b dan 128,6 mg/tablet– Replikasi 2 :87,71 % b/b dan 128,6 mg/tablet– Replikasi 3 :79%b/b dan 113,20 mg/tablet

DAFTAR PUSTAKA

• Anonim, 1979, Farmakope Indonesia edisi III, DepKes RI, Jakarta.• Gandjar, 2007, Kimia Analisis Farmasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.• Hamdani,S, 2012, Diktat Praktikum Kimia Analisis, Sekolah Tinggi Farmasi

Indonesia, Bandung.• Sudjadi, 2008, Analisis Kualitatif Obat, Gajah Mada University press,

Yogyakarta.• Rheza, D, 2011. Sumber: http://google.com/laporan-resmi-pdtk-1.pdf

diakses pada tanggal 12 September 2012.