Pemicu 3 Yola

192
PEMICU 3 – Blok Penginderaan Yolanda Theresia Sanjaya 405100239

description

pemicu

Transcript of Pemicu 3 Yola

  • PEMICU 3 Blok PenginderaanYolanda Theresia Sanjaya 405100239

  • Anatomi telinga

  • Telinga Telinga tengah Telinga luar Telinga dalam AuriculaLiang telinga (MAE)Membran tympaniTulang pendengaranCavum tympaniTuba eustachiusKoklea Canalis semisrcularis Vestibula Incus Stapes Maleus

  • Telinga LuarAuricula (daun telinga)Terdiri dari tulang rawan dan kulitTerdapat konka, tragus, antitragus, helix, antihelix dan lobulusDaerah yang tidak terdapat tulang rawan disebut lobulus

  • Liang Telinga (MAE)Panjang + 2, 5 cm, berbentuk huruf S1/3 bagian luar terdiri dari tulang rawan, banyak terdapat kelenjar minyak dan kelenjar serumen2/3 bagian sisanya terdiri dari tulang (temporal) dan sedikit kelenjar serumenBagian tersempit liang teligah tengah (dekat gendang telinga) isthmus meatus acustici externi

  • Membran TimpaniTerdiri dari jaringan fibrosa elastisBentuk bundar dan cekung dari luarTerdapat bagian yang disebut pars flaksida, pars tensa dan umbo

  • Telinga TengahTulang-tulang Pendengaran Terdiri dari Maleus, Incus dan StapesMerupakan tulang terkecil pada tubuh manusia

  • Cavum TimpaniMerupakan ruangan yang berhubungan dengan tulang Mastoid, sehingga bila terjadi infeksi pada telinga tengah dapat menjalar menjadi mastoiditisTuba EustachiusBermula dari ruang timpani ke arah bawah sampai nasofaringStruktur mukosanya merupakan kelanjutan dari mukosa nasofaringTelinga Tengah

  • Telinga DalamKokleaSkala vestibuli yang berhubungan dengan vestibular berisi perilimfeSkala timpani yang berakhir pada jendela bulat, berisi perilimfeSkala media / duktus koklearis yang berisi endolimfeDasar skala vestibuli disebut membran basalis, dimana terdapat organ corti dan sel rambut sebagai organ pendengaran

  • Kanalis Semi SirkularisTerdiri dari 3 duktus semisirkular, masing-masing berujung pada ampulaPada ampula terdapat sel rambut, krista dan kupulaBerkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh dalam hal rotasiVestibulaTerdiri dari sakulus dan utrikel yang mengandung makulaBerkaitan dengan sistem keseimbangan tubuh dalam hal posisi

  • Histologi

  • Struktur HistologiPinna Terdiri atas suatu lempeng yang tidak teratur di tulang rawan elastis, ditutupi secara ketat oleh kulitMAEEpitel berlapis skuamosa yang berlanjut dari kulit, terdapat folikel rambut, kelenjar sebasea, dan kelenjar seruminosa di dalam submokosaMembran timpaniPermukaan luarnya dilapisi epidermis tipis dan permukaan dalamnya dilapisi epitel selapis kuboid. Terdapat lapisan jaringan ikat kasar yang terdiri atas serat kolagen, elastin, dan fibroblasTelinga tengahDilapisi epitel selapis gepeng yang berada di atas lamina propria tipis, yang melekat erat pada periosteum di bawahnyaMaleus, inkus, stapesMemiliki sendi sinovial dan ditutupi epitel selapis gepengSakulus, utrikulus Terdiri atas lembaran-lembaran tipis jaringan ikat yang dilapisi epitel selapis gepeng. Terdapat makula.Duktus koklearisTerbagi menjadi : skala vestibuli, skala media, skala timpani. Terdapat organ corti yang mengandung sel-sel rambut.

  • Auricula (Pinna)Meatus auditorius eksternusMembran timpani

    Tulang rawan elastis yg ditutupi kulit.saluran dari permukaan dalam os temporalis.dilapisi epitel berlapis skuamosa.1/3 luar : tulang rawan elastis.2/3 dalam : tulang temporalis.Di lap. submukosa tdpt : folikel rambut, kel.sebasea, kelenjar seruminosa (modifikasi kel.keringat, menghasilkan serumen campuran lemak & lilin-.Bangunan oval 8x10mm yg meneruskan gelombang suara ke tulang pendengaran di telinga tengah.Lapisannya :Permukaan luar epitel skuamosa.Jaringan ikat kasar (serat kolagen, elastin, fibroblas). Serat radial & sirkumferensial u/mempertahankan kekuatan membran timpani.Dalam epitel selapis kuboid.Bagiannya :Pars flasid (Shrapnell membrane)Pars tensa

  • Telinga TengahTelinga dalamDilapisi epitel selapis gepeng yang berada di atas lamina propria tipis, yang melekat erat pada periosteum di bawahnya.

    Di dekat tuba auditorius dan bagian dalamnya, epitel selapis yang melapisi telinga tengah secara berangsur berubah menjadi epitel bertingkat silindris bersiliaTerdiri dari 2 labirin.Labirin tulang terdiri atas sejumlah ruangan di dalam pars petrosa tulang temporal yang dihuni labirin membranosa.

    Duktus semisirkularis muncul dari utrikulus

    Duktus koklearis terbentuk dari sakulus

    Labirin tulang perilimf

    Labirin membranosa endolimf

  • HISTOLOGI TELINGAcrista of semicircular canal

  • crista of semicircular canal

  • FISIOLOGI

  • Mechanism of hearing:*Fisiologi Pendengaran

  • Fisiologi pendengaranTelinga luar dan tengah menyalurkan gelombang suara dari udara ke telinga dalam yang berisi cairanTelinga dalam berisi dua sistem sensorik yang berbeda :Koklea (mempunyai reseptor mengubah gelombang suara menjadi impuls sarafAparatus vestibularis keseimbangan pendengaran adalah persepsi saraf mengenai energi suaraGelombang suara adalah getaran udara yang merambat dan terdiri dari daerah dareah bertekanan tinggi karena kompresi molekul - molekul udara yang berselang seling dengan dareah bertekanan rendah karena penjarangan molekul tersebutSuara ditandai oleh nada, intensitas dan timbre

  • Mekanisme pendengaranMengubah gelombang suara dari hantaran udara menjadi getaran cairan di telinga dalam.Telinga luar (Pinna, meatus auditorius eksternus dan membrana timpani)Pinna(mengumpulkan gelombang suara dan menyalurkannya ke saluran telinga luar)Masuk ke kanalis telinga (saluran telinga) terdapat rambut-rambut halus untuk menyaring partikel-paartikel asingMembrana timpani sebagai pintu masuk ke telinga tengah bergetarTelinga tengah memindahkan gerakan bergetar membrana timpani ke cairan telinga dalam dibantu oleh osikula (maleus,inkus,stapes)Tekanan membrana timpani dan efek pengungkit dari osikulerMengenai jendela oval (pintu masuk koklea)Pergerakkan cairan kokleaGetarana membrana basalis (terdapat organ corti) Sel rambut organ corti mengubah gerakan cairan menjadi sinyal sarafPerambatan potensial aksi ke korteks auditorius d lobus temporalis otak untuk presepsi suara

    Air Condaction

  • Bone condactionberjalan melalui penghantar tulang getaran sumber suara menggetarkan tulang kepala menggetarkan perylimph pada skala vestibuli skala tympani penghantaran udarapenghantaran melalui tulang dapat dilakukan dengan percobaaan rine, sedangkan penghantaran bunyi melalui tulang kemudian dilan-jutkan melalui udara dapat dilakukan dengan percobaan weberkecepatan penghantaran suara terbatas, makin tambah usia makin berkurang daya tangkap suara atau bunyi yang dinyatakan antara 30 20.000 siklus/detik

  • Transmisi Gelombang SuaraGelombang suara getaran membran timpani gerakan tulang2 telinga tengah getaran jendela oval gerakan cairan kokleaMelalui 2 jalur :Melalui skala vestibuli helikotrema skala timpani jendela bundar bergetar penghamburan energi (tidak ada persepsi suara) Skala vestibuli membrana basilaris pembengkokan sel2 rambut reseptor organ corti perubahan posisi membran tektorial perubahan potensial pembentukan potensial aksi perambatan potensial aksi ke korteks auditorius di lobus temporalis otak untuk persepsi suara

  • 2 Jalur Transmisi Suara

  • Sel-sel rambut meghasilkan sinyal saraf jika rambut di permukaannya secara mekanis mengalami perubahan bentuk karena gerakan cairan di telinga dalamRambut-rambut ini secara mekanis terbenam di dalam membrana tektorialTransmisi gelombang tekanan melalui membrana basilaris menyebabkan membran ini bergerak ke atas-bawah atau bergetar secara sinkron sel-sel rambut bergerak naik-turun membrana basilaris bergeser terhadap membrana tektorial sel-sel rambut terbuka dan tertutup bergantian perubahan potensial depolarisasi dan hiperpolarisasi

    Transmisi Gelombang Suara

  • Gerakan Sel Rambut Potensial Aksi

  • Perubahan bentuk mekanis rambut pembukaan dan penutupan saluran di sel reseptor perubahan potensial berjenjang perubahan kecepatan pembentukan potensial aksi yang merambat ke otak

    Depolarisasi sel rambut:Saat membrana basilaris bergeser ke atas meningkatkan kecepatan pengeluaran zat perantara menaikkan kecepatan potensial aksi di serat aferen

    Hiperpolarisasi sel rambut:Membrana basilaris bergerak ke bawah penurunan pengeluaran zat perantara kecepatan potensial aksi berkurangTransmisi Gelombang Suara

  • Diskriminasi NadaDiskriminasi nada adalah kemampuan membedakan berbagai frekuensi gelombang suara yang datangBergantung pada bentuk dan sifat membrana basilarisUjung membran (pendek & kaku) bergetar maximum pd nada frekuensi tinggiDaerah Helikotrema ( lebar & lentur) bergetar maximum pd nada frekuensi rendah

  • Membrana Basilaris Bergetar pada Frekuensi yg Berbeda

  • Korteks PendengaranSetiap daerah di membrana basilaris berhubungan dengan daerah tertentu di korteks pendengaran dalam lobus temporalisNeuron korteks hanya diaktifkan oleh nada-nada tertentuNeuron aferen menangkap sinyal auditorius dari sel rambut keluar dari koklea melalui saraf auditoriusJalur saraf antara organ corti dan korteks pendengaran melibatkan beberapa sinaps terutama sinaps di batang otak dan talamusBatang Otak masukan pendengaran untruk kewaspadaan & arousalTalamus menyortir & memancarkan sinyal ke atas

  • Kelainan Telinga Luar

  • Kelainan Daun TelingaKongenitalDidapat Fistula preaurikulaMicrotia & atresia daun telingaTelinga caplang (bats ear)Hematoma Perikondritis Pseudokista

  • PREAURICULAR FISTULAFistula yg ditemukan di depan tragus atau di sekitarnya, sering terinfeksi

  • Fistula PreaurikularEpidemiologiSering pd suku di Asia & AfrikaKelainan herediter dominanPatofisiologiKelainan pembentukan daun telinga dlm masa embrioGangguan embrional pd arkus brakial 1 & 2

  • Fistula PreaurikularAnamnesisBiasanya pasien dtg krn trjd obstruksi & infeksi fistulaKeluhan berupa keluar cairan atau muara kemerahan dan nyeri di sekitarnya

    PemeriksaanTampak muara fistula bulat atau lonjongDari muara fistula keluar sekretSering trjd pioderma atau selulitis fasialFistulografi

  • Fistula PreaurikularPenatalaksanaanBila tidak ada keluhan, operasi tidak perlu dilakukanJika terdapat abses berulang & pembentukan sekret kronis : operasi pengangkatan fistula

  • Microtia dan Atresia Liang TelingaDaun telinga pada microtia berbentuk lebih kecil dan tidak sempurna. Biasanya disertai dengan tidak terbentuknya liang telinga dan kelainan tulang pendengaranJarang disertai kelainan telinga dalam, karena Perkembangan embriologi yang berbeda antara telinga tengah dan telinga dalam Epidemiologi : Laki-laki > perempuanLebih sering pada telinga kananTelinga unilateral : telinga bilateral = 3 : 1

  • Jika terdapat mikrotia bilateral, kemungkinan adanya : Sindroma kraniofasial (Sindroma Treacher Collins, Sindroma Nager)Etiologi :Belum diketahuiDiduga faktor genetik, infeksi virus, intoksikasi bahan kimia dan obat teratogenik pada kehamilan muda

  • Diagnosis : Melihat bentuk daun telinga yang tidak sempurna dan liang telinga yang atresiaPemeriksaan :Penunjang : Pemeriksaan fungsi pendengaran CT-Scan tulang temporal Tatalaksana :Operasi memperbaiki pendengaran dan sebagai kosmetik

  • Pencegahan terhadap terlambatnya perkembangan berbahasa : Alat bantu dengar hantaran tulang sejak dini CT-Scan tampak koklea normalOperasi pembentukan liang telinga (dapat dikerjakan pada umur 5-7 tahun)Komplikasi dari operasi :Paresis N VIIIHilangnya pendegaranRestenosis

  • Telinga camplang / jebang Daun telinga tampak lebih lebar dan lebih menonjolFungsi pendengaran tidak tergangguKadang menimbulkan masalah psikisTerapi : Operasi otoplasti

  • Hematoma Biasanya disebabkan oleh traumaTerdapat kumpulan darah di antara perikondrium dan tulang rawan harus dikeluarkan secara steril guna mencegah perikondritis

  • Perikondritis AurikulaDefinisiRadang tulang rawan daun telinga,terjadi bila trauma atau radang efusi serum atau pus di antara lapisan perikondrium & kartilago telinga luarEtiologi Infeksi Stafilokokus, Streptokokus, Pseudomonas aeruginosaGigitan seranggaKomplikasi pembedahan, hematoma, otitis eksterna, pseudokistaFaktor predisposisiLuka bakarAspirasi & insisi hematoma aurisDiabetes mellitus

  • Pemeriksaan fisikAurikula merah, panas, bengkak, nyeri tekan Diagnosa bandingPolikondritis berulangErisipelas Penatalaksanaan Antibiotik parenteral & topikalCairan di bawah perikondrium & nekrosis pembedahanPrognosis Pengobatan antibiotika gagal komplikasi KomplikasiCauliflower ear

  • Pseudokista Benjolan di daun telinga yang disebabkan karena adanya kumpulan cairan kekuningan di antara lapisan perikondrium dan tulang rawan telinga.Pasien datang o.k ada benjolan di daun telinga, tidak nyeri, dan tidak tau penyebabnya.Harus dikeluarkan dengan steril mencegah terjadinya perikondritis, lalu balut tekan dengan bantuan semen gips selama seminggu supaya perikondrium melekat pada tulang rawan kembali.

  • Kelainan Liang TelingaSerumen Benda asingOtitis eksternaOtomikosis Herpes zoster otikusInfeksi kronis liang telingaKeratosis subkutan & koleteatoma eksternaOtitis eksterna malignaAkut Difus

  • WAX/ SERUMEN

  • Kelainan liang telingaSerumen Merupakan hasil poduksi kelenjar sebasea, kelenjar seruminosa, epitel kulit yang terlepas dan partikel debu.Normalnya teletak di sepertiga luar liang telinga.Konsistensinya biasanya lunak, tetapi terkadang keringDipengaruhi oleh faktor usia, iklim, keturunan, dan lingkungan.Mempunyai efek proteksiPenumpukan serumen dapat menyebabkan Tuli konduktifTerapi : Serumen yang lembek dibersihkan dengan kapas yang dililitkan pada pelilit kapas.Serumen yang keras dikeluarkan melalui pengait/kuretApabila kedua cara di atas tidak berhasil maka : serumen dilunakkan terlebih dahulu dengan tetes karbogliserin 10% selama 3 hari.Bila serumen sudah terlalu jauh terdorong ke liang telinga maka dilakukan irigasi air hangat ( sesuai suhu tubuh )

  • Foreign Body in Ear

  • BENDA ASINGBs berupa : benda mati atau hidup, binatang, komponen tumbuh2an atau mineral.Anak : kcg hijau, manik, mainan, karet penghapus, terkadang baterai.Dewasa : kapas cotton bud, potongan korek api, patahan pensil, kadang serangga kcl spt kecoa, semut atau nyamuk.

  • TANDA & GEJALARasa tidak enak di telingaTersumbatPendengaran tergangguNyeri akan timbul

    PEMERIKSAANPada inspeksi telinga dengan atau tanpa corong telinga akan tampak benda asing tersebut.

  • Tata Laksana:Pengeluaran Hati2 ! trauma membran timpani atau struktur telinga tengah.Binatang yg msh hidup hrs dimatikan dgn memasukkan tampon basah lalu teteskan cairan (mis, lar. Rivanol atau anastesi lokal) +- 10 mnt binatang mati keluarkan dgn pinset atau irigasi.Baterai : # blh dibasahi efek korosif.Benda asing besar : tarik dgn pengait serumen.Benda asing kecil : ambil dgn cunam atau pengait.

  • OTITIS EXTERNAadalah radang pada canalis auditorius eksterna, termasuk permukaan dari membran tymphani. Bisa menyerang semua usia

  • EtiologiSering:Pseudomonas aeruginosaStaphylococcus aureus Jarang Proteus sp, Staphylococcus epidermidis, DiphtheroidsEscherichia coli

  • Faktor PredisposisiKelembaban suhuOklusi ApopilosebaseusProliferasi BakteriSerumen

  • Klasifikasi Otitis EksternaMenurut etiologinya dibagi atas: Kelompok Infektif

    Kelompok Reaktif

    OE lokal (furunkel) OE difus OE necrotizing/ malignant

    Herpes zoster Oticus OE Heamorrhagica- OtomycosisOE eczematousOE seborrhoeicNeurodermatitis

  • Klasifikasi Otitis EksternaMenurut perjalanan penyakitnya dibagi atas:

  • OE Akut Lokal/ sirkumskripta (furunkel/bisul)Gejala: Demam (-) Nyeri hebat bila pinna digerakkan/ saat buka mulut Edema lokal Gangguan pendengaran

    Terdapat sumbatan pilosebacea & adanya infeksi S.aureus / S.albus pada 1/3 lateral CAEPemeriksaan: Inspeksi dan palpasi-Pembengkakan tragus dengan batas tegas, nyeri hebat pada 1/3 luar CAE Otoskop :Kulit pada CAE tampak merah, bengkak dan terisi debris.Membran timpani normal.

  • OE Akut Lokal/ sirkumskripta (furunkel/bisul)Diagnosis Banding: Benda Asing di CAEKOMPLIKASI: Jarang Abses bisa meluas ke area pre & infra auricular Perichondritis Recurrent furuncles Necrotizing OE superinfeksi pseudomonas

  • Tata LaksanaTanpa Abses :Bersihkan liang telingaAnalgesik : pethidineLocal heat :Covered hot water bottle,electric pad, atau dengan short wave diathermyAntiseptik : Asam Asetat 2-5% dalam alkohol 2% atau tampon ichtammol dengan glycerin (ganti tiap 2 hari)Antibiotik lokal : neomisin, polimiksin B, bacitrasin

    Ada abses : aspirasi sterilDinding furunkel tebal : incisi +drainaseAB sistemik (gejala sistemik, infeksi lokal hebat,multiple furuncle) : penicillin atau flucloxacillin

  • OE Akut Diffuse (swimmers otitis)Gejala: tgtg stadium, demam pruritus, otalgia, otorrhea, aural fullness, hearing loss 2/3 dalam CAE inflamasi difus Bisa melibatkan auricula, kadang membran tymphani (myringitis)Pemeriksaan: kulit CAE hiperemis, sempit, edema batas tdk jelas (difus), furunkel (-) sangat nyeri kadang ada sekret purulen, bau busuk, lendir (-)

    *lanjut -- limfadenopati regional unilateralFaktor predisposisi: trauma lokal invasi bakteri patogen : Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Proteus mirabilis, Escherichia coli dll... sekunder karena OMA dan OMSK

  • OE Akut DifusPreinflammatoryAcute inflammatory (mild, moderate, severe)Preinflammatory stage Gejala : GatalRasa penuh di telingaTanda : edema ringanMild to Moderate Bakteri edema progresif Gejala : gatal dan nyeri Tanda : edema bertambah, eritema, debris di liang telinga, cairanSevereGejala : nyeri hebat, bertambah pada pergerakan telinga / rahangTanda :Obliterasi lumenSekret purulenEdema jaringan sktr (periauricular)

  • KomplikasiAbsesCellulitisPerichondritisNecrotizing OE

  • Clean external canalAvoid waterDecrease HumidityNo digital manipulationPreinflammatoryConsider steroid cream or dropMild moderateAntibiotics/steroid antibiotic,aseptic,or acidid drop or powderSevere1.Antibiotics-impregnated wick2.Analgesics

    Remove / reinspect EAC in 24-72 hours

    Is EAC still obstructed?

  • AOE profilaksisTidak untuk semua orang, jk AOE berulang atau sering terpajan air Jaga kebersihan telingaKeringkan telinga setelah berenangSolution of alcohol & vinegar (MT intak)H2O &vinegar

  • OE kronik (COE)Lanjutan OE akut, bila:Gejala menetap > 4 minggu atauberulang > 4x/ tahunGejala : irritate, pruritus, otorrhea nyeri (-)Tanda :CAE menyempit karena sikatrikKulit kering & hipertrofiMucopurulent otorrheaTata Laksana:Sama seperti AOEAtasi gangguan kulit Operasi canalplasty untuk perbaiki dan perbesar CAE

  • OE Necrotizing / Malignant (NEO)E/: Pseudomonas aeruginosaTerjadi ulserasi dan osteitis pada dasar CAE.Faktor predisposisi:orang tua diabetes mellitus intolerans glukosa, mikroangiopati, pH serumen immunocompromised

  • KlinisJar granulasi dinding post CAE, parese n. VII, IX XI, nyeri hebatStadium:Soft tissue & kartilago Erosi tulang temporal Ekstensi ke intrakranial

  • OE necrotizing/Malignant (NEO)Infeksi awal berupa:cellulitis pada CAE OE persisten, tapi lebih sering muncul mendadak dgn gejala infeksi CAE minimal libatkan saraf kranial (VII-XI)Gejala:pruritus, otalgia persisten (>4mg), purulent otorrhea gejala disfungsi saraf kranial seperti disfagia, suara serak, paralisis wajah dll

  • OE Necrotizing / Malignant (NEO) DiagnosisInspeksi : tanda2 infeksi pada CAE dan jaringan periauricular Otoscopy : ulserasi pada dasar CAE, jaringan granulasi pada dasar osseocartilaginous junction, tampak tulang kecoklatan, sekret purulen

  • KomplikasiOtitis mediaMastoiditisOsteomyelitis Meningitis Defisit saraf kranialis

  • TatalaksanaBersihkan CAE, debridemenKontrol DM dan immunodeficiencies CT-scan : deteksi perluasan Antibiotik dosis tinggi IV selama 6-8mg: aminoglycosides dengan ticarcillin atau azlocillinSuatu study : oral ciprofloxacin (750 mg,2x/hr slm 6 -12mg) efektif dalam pengobatan 90% pasien dengan NOE.

    Barza M. Use of quinolones for treatment of ear and eye infections. Eur J Clin Microbiol Infect Dis. 1991;10:296-303

    Barza M. Use of quinolones for treatment of ear and eye infections. Eur J Clin Microbiol Infect Dis. 1991;10:296-303

  • Herpes Zooster Oticus

  • Herpes Zoster Otikus

  • Herpes Zoster OtikusPenyakit yang disebabkan oleh infeksi virus varicella zosterPatofisiologiVirus ini menyerang salah satu atau lebih dermatom saraf kranial. Dapat mengenai saraf trigeminus, ganglion genikulatum dan radiks servikalis bagian atas. Keadaan ini disebut juga sindroma Ramsay HuntGejala klinisTampak lesi kulit yang vesikuler pada kulit di daerah muka sekitar liang telinga, otalgia dan terkadang disertai paralisis otot wajahKomplikasiPada keadaan berat ditemukan gangguan pendengaran berupa tuli sensorineuralPenatalaksanaanPengobatan sesuai dengan tatalaksana Herpes zoster

  • Herpes Zoster OticusVZVMenyerang 1 atau lebih dermatom saraf kranialDpt mengenai saraf trigeminus,ganglon genikulatum,radiks serviklis bagian atasSyndrom Ramsay Hunt

  • Gejala : Awal nyeri / rasa terbakar di telinga (unilateral) tanpa tanda kelainan, sakit kepala, demam3-7hr vesikel2 pada sekitar pinna dan CAEDiikuti hearing loss, vestibular complaints (vertigo, dysequilibrium), juga facial nerve palsy

  • Tatalaksana

    Antiviral acyclovir, valacyclovir atau famcyclovirCorticosteroids facial nerve palsy + Antiseptic solution lesi lokal

  • KELAINAN TELINGA TENGAH

  • Otitis MediaDefinisiperadangan pada sebagian atau seluruh dari selaput permukaan telinga tengah, tuba eustachius, antrum mastoid, dan sel-sel mastoid.Pembagian:Otitis media supuratifOtitis media supuratif akut/ otitis media akut (OMA)Otitis media supuratif kronikOtitis media non supuratif/ otitis media serosaOtitis media serosa akut (barotrauma/ aerotitis)Otitis media serosa kronikOtitis media spesifik, spt otitis media sifilitika/ tuberkulosaOtitis media adhesiva

  • Otitis Media AkutDefinisiPeradangan pada telinga tengah yang bersifat akut atau tiba-tiba.

    Pada anak-anak semakin seringnya terserang ISPA kemungkinan terjadi otitis media akut >>.

    E/: bakteri-bakteri saluran pernafasan bagian atas : streptokokus, stafilokokus dan hemofilus influenza.

  • Manifestasi KlinisStadium Oklusi Tuba EustachiusStadium HiperemisStadium SupurasiStadium PerforasiStadium ResolusiGambaran retraksi membran timpani; kadang berwarna normal/ pucat; sukar dibedakan dgn otitis media serosa.Membran timpani hiperemis & edema; sekret sukar terlihat/ masih bersifat serosa.MT menonjol ke luar; eksudat purulen di kavum timpani; pasien sgt sakit; nadi & suhu ; nyeri hebat.Ruptur MT; nanah keluar mengalir; pasien menjadi tenang, suhu badan , tidur nyenyak.Bila MT utuh, perlahan normal kembali. Bila perforasi, sekret ber
  • Tata LaksanaStadium Oklusi Tuba EustachiusStadium HiperemisStadium SupurasiStadium PerforasiStadium ResolusiBuka kembali tuba eustachius. Beri tetes hidung HCl efedrin 0,5% (u/ anak< 12 thn) atau 1% (u/ anak > 12 thn/ dewasa).AntibiotikAntibiotik (penicilin, eritromisin)Obat tetes hidungAnalgesikMiringotomiMiringotomiObat cuci telinga H2O2 3% 3-5 hariAntibiotik adekuat s/d 3 mggSekret akan hilang & perforasi nutup dlm 7-10 hrBila MT tidak normal kembali, lanjutkan antibiotik s/d 3 mgg.Bila tetap, mungkin telah tjd Mastoiditis

  • OTITIS MEDIA SEROUSakumulasi cairan di telinga tengah

  • EPIDEMIOLOGIdapat terjadi pada umur berapapun tapi sangat umum di kalangan anak-anak

    Otitis media sekretori sangat umum di kalangan anak usia 3 bulan sampai 3 tahun.

    ETIOLOGIInfeksi telinga sebelumnya adalah penyebab yang paling umum.Beberapa akibat dari penyakit lain, cth : gastroesophageal.Alergi menyebabkan tabung eustachius (yang menghubungkan telinga tengah dan bagian belakang hidung) terblokir.Pembesaran adenoid.

  • Infeksi telinga sebelumnyaCairan yang terakumulasi di belakang gendang telingaselama infeksi akut

    Otitis media akut yang belum sepenuhnya dibersihkanatautabung estachius terblokir (yang menghubungkan telinga tengah dan bagian belakang hidung)Otitis media sekretoriPatofisiologi

  • TANDA & GEJALARasa sakit & penuh pada telinga yang menjalar ke leher.Infeksi telinga yang berulang.Pendengaran berkurang & tinnitus.

    DIAGNOSISPemeriksaan fisik gendang telinga.Tympanometry u/ mengukur tekanan di telinga luar dan telinga tengah. Otoskop akustik atau reflektometri.

  • Tata LaksanaSembuh dg sendirinyaJika tidak membaik setelah 3 bulan (kronis), operasi dapat dilakukanMyringotomyTympanocentesis.Antibiotik dan dekongestan, seperti phenylephrine, efedrin, dan histamin (pada orang dengan alergi) dapat digunakan untuk mengurangi kemacetan hidung.

  • Komplikasi Pendengaran dapat terganggu mempengaruhi pemahaman berbicara, pengembangan bahasa, pembelajaran, dan perilaku.

  • Otitis Media KronikOtitis media supuratif kronik (OMSK) adalah otitis media yang berlangsung lebih 2 bulan karena infeksi bakteri piogenik dan ditandai oleh perforasi membran timpani dan pengeluaran sekret. Konsistensinya bisa encer atau kental. Warnanya bisa kuning atau berupa nanah.

  • Ada 3 tipe perforasi membran timpani berdasarkan letaknya, yaitu :Perforasi sentral (sub total)Letak perforasi di sentral dan pars tensa membran timpani. Seluruh tepi perforasi masih mengandung sisa membran timpani.Perforasi marginal. Sebagian tepi perforasi langsung berhubungan dengan anulus atau sulkus timpanikum.Perforasi atik. Letak perforasi di pars flaksida membran timpani, berhubungan dengan primary acquired cholesteatoma.

  • Otitis media supuratif kronik (OMSK) merupakan kelanjutan dari otitis media supuratif sub akut dan otitis media supuratif akut (OMA). Hal ini disebabkan oleh :Terapi Terapi lambat diberikan atau terapi tidak adekuat.Kuman Virulensi kuman tinggi.Pertahanan Daya tahan tubuh rendah akibat gizi kurang.Higiene Higienitas yang buruk.

  • KlasifikasiJenis otitis media supuratif kronik (OMSK), yaitu :Otitis media supuratif kronik (OMSK) benigna / mukosa / aman. Otitis media supuratif kronik (OMSK) maligna / tulang / bahaya.Otitis media supuratif kronik (OMSK) aktif. Sekret keluar dari kavum timpani. Otitis media supuratif kronik (OMSK) tenang. Kavum timpani basah atau kering.

  • ETIOLOGILingkunganGenetikOtitis media sebelumnyaInfeksiInfeksi saluran nafas atasAutoimunAlergiGangguan fungsi tuba eustachius

    PATOFISIOLOGIbelum diketahui secara lengkap, tetapi dalam hal ini merupakan stadium kronis dari otitis media akut (OMA) dengan perforasi yang sudah terbentuk diikuti dengan keluarnya sekret yang terus menerus.

  • TANDA & GEJALATelinga Berair (Otorrhoe)Gangguan PendengaranOtalgia (Nyeri Telinga)Vertigo

    PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan AudiometriProyeksi SchullerProyeksi Mayer atau Owen, Proyeksi StenverProyeksi Chause IIIBakteriologi

  • PenatalaksanaanPrinsip pengobatan OMSK adalah :Membersihkan liang telinga dan kavum timpani.Pemberian antibiotika : topikal antibiotik ( antimikroba)sistemik.Pengobatan untuk OMSK maligna adalah operasi.

  • MedikamentosaAda 3 cara terapi konservatif (medikamentosa) otitis media supuratif kronik (OMSK) benigna, yaitu :Obat pencuci telinga. Bahannya H2O2 3%. Berikan selama 3-5 hari. Obat tetes telinga, mengandung antibiotik & kortikosteroid setelah sekret yang keluar telah berkurang. Jangan berikan selama lebih 1-2 minggu secara berturut-turut. Juga hindari pemberiannya pada otitis media supuratif kronik OMSK tenang. Hal ini disebabkan semua antibiotik tetes telinga bersifat ototoksik.Obat antibiotik. oral golongan ampisilin atau eritromisin sebelum hasil tes resistensi obat kita terima. Berikan ampisilin asam klavulanat bila terjadi resistensi ampisilin.

  • PembedahanPembedahan OMSK dengan mastoiditis kronis, baik tipe benigna atau maligna:Mastoidektomi sederhana ( simple mastoidectomy)Mastoidektomi radikalMastoidektomi radikal dengan modifikasiMiringoplastiTimpanoplastiPendekatan ganda timpanoplasti ( Combined approach tympanoplasty)

    Tujuan operasi adalah menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat, serta memperbaiki pendengaran.

  • KomplikasiA. Komplikasi ditelinga tengah :Perforasi persistenErosi tulang pendengaranParalisis nervus fasial

    C. Komplikasi ekstraduralAbses ekstraduralTrombosis sinus lateralisPetrositis

    B. Komplikasi telinga dalamFistel labirinLabirinitis supuratifTuli saraf ( sensorineural)

    D. Komplikasi ke susunan saraf pusatMeningitisAbses otakHidrosefalus otitis

  • BEZOLD ABSES

  • Komplikasi dari OMSKPada tahun 1881 Frederich Bezold (1824-1908) melaporkan adanya pus yang keluar dari sisi medial prosesus mastoid yang terinfeksi dan membentuk abses jaringan leher dalam. abses ini kemudian dikenal dengan mastoiditis Bezold.Destruksi terjadipada bagian tulang yang tipis pada insisura mastoid (insisura digastrika) pus mengalirdisepanjangm.digastrikuskearahdagu,mengisiruangretromaksilladanberjalandisepanjangperjalananarterioksipital.Bilatidakdiobati,makaakanterjadiperluasan ke m.sternokleidomastoideus, m.trapezius, dan m.splenius

  • Gejala / tanda : Pembengkakan di leher, nyeri tekan, kepala miring ke bgn yg sakitPasien biasanya datang dengan keluhan nyeri leher, benjolan di leher, nyeri postaurikuler, otalgia, otorrhea, atau gangguan pendengaran

  • etiologiPneumokokusadalahorganismepenyebababsesBezold.Klebsiella sebagai organisme penyebab abses Bezold, pada pasien dengan riwayatotoreselama20tahun.Jika merupakan komplikasi mastoiditis akut maka kuman yang ditemukan sama dengankumanpenyebabOtitisMediaAkutyaituStreptococcuspneumoniaedan Haemophilus influenza, sedangkan jika merupakan komplikasi dari mastoiditis subakut dan kronis, kuman penyebab Staphylococcus aureus dan gram negatif seperti E. Coli,Proteus dan Pseudomonas

  • p.penunjangCT scan membantu deteksi awal abses yang secara klinis belum terlihat. CT scan dapat menentukan komplikasi dini, menunjukkan adanyakolesteatomdikavummastoid,danmenggambarkansecaracermatdaerah leheryangterkena.CTscanjugamembantuahlibedahdalammerencanakanpendekatan operasi.Kultur bakteri dari secret telinga dan abses di leher harus dilakukan untukmenentukan terapi yang tepat

  • penatalaksanaanTerapi yang diberikan padaabses bezold meliputi terapimedikamentosadan operatif.Bila diagnosis abses Bezoldditegakkan makaantibiotik spektrumluas harus diberikan.Antibiotik parenteralmerupakan terapiandalan diberikansecepatnyatanpamenunggu hasil kultur pusAntibiotik kombinasi (mencakup terhadap kuman aerob dananaerob,grampositipdangramnegatif)adalahpilihanterbaik.Kombinasipenisilin denganmetronidazolemerupakanterapiprimerstandar

  • operasi dini umumnya dianjurkan untuk evakuasi abses dengandrainasepus dariselmastoid diregioleherdilakukansecarabersamaan.Pendapatlainoperasidiniuntukdrainasepus darileher,kemudiandirencanakan operasi untuk penyakit telinga yang mendasarinya pada saat yang lebih tepat dimana inflamasi telah berkurang.

  • TympanosclerosisTympanosclerosis adalah suatu kondisi di mana terdapat kalsifikasi jaringan di telinga tengah yg jika meluas dapat mempengaruhi pendengaran.Tympanosclerosis dapat diklasifikasikan sebagai:Myringosclerosis - hanya melibatkan membran timpaniIntratympanic tympanosclerosis mempengaruhi bagian telinga tengah lain: the ossicular chain, atau yg lebih jarang mastoid cavity

  • Patofisiologi TympanosclerosisTerdapat deposit kalsifikasi pd membran timpani, ossicular chain, tympanic cavity dan mastoidDiperkirakan merupakan hasil dari inflamasi persisten dan biasanya berhubungan dgn infeksi kronik telinga tengahTerdapat proliferasi fibroblast penumpukan serat kolagen dlm jumlah yg byk hyaline mass formation penumpukan kalsium

  • Etiologi TympanosclerosisEtiologi masih belum jelas, mungkin disebabkan suatu bentuk jaringan parut yang terkait dengan peradangan kronis telinga tengahFaktor penyebab dan yg berkaitan :Chronic otitis mediaGrommet (tympanostomy tube) insertionSystemic slerosisCarotid atheroma atau atherosclerosischolesteatoma

  • Tanda & Gejala TympanosclerosisKarakteristik chalky white patches pada eardrumPd bbrp kasus , tuli konduktif

  • Pemeriksaan Penunjang TympanosclerosisOtoscopic examinationPure tone audiometry - defines extent and type of hearing lossTympanometry - the tympanogram result can be affected by tympanosclerosisCT - may help with diagnosis of disease within the middle ear cavity

  • Tympanosclerosis Diagnosa BandingAuditory canal obstruction due to wax or debrisOtosclerosisTympanic perforationChronic otitis media (chronic suppurative otitis media and otitis media with effusion or 'glue ear')CholesteatomaGlomus tumours (rare)

    ManajemenHearing aidsSurgery

  • MIRINGITIS BULOSA/INFEKSIOSA

  • DEFINISIMiringitis Infeksiosa adalah suatu peradangan pada gendang telinga.

    PENYEBABInfeksi virus atau bakteri.

    GEJALAPada gendang telinga ditemukan lepuhan-lepuhan berisi cairan (vesikel).Nyeri timbul secara tiba-tiba dan berlangsung selama 24-48 jam.Jika disertai demam dan hilangnya pendengaran kemungkinan penyebabnya adalah infeksi bakteri.

  • DIAGNOSADiagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan telinga dengan otoskop

    PENGOBATANInfeksi diatasi dengan antibiotik.Untuk mengurangi nyeri diberikan obat pereda nyeri atau dilakukan pemecahan vesikel.

  • MASTOIDITISTanda & gejala:DemamNyeriGgn pendengaranMembrana tympani menonjolDinding posterior kanalis menggantungPembengkakkan post-auriculaNyeri tekan mastoid

  • MASTOIDITISPemeriksaan radiologis: opasifikasi sel-sel udara mastoid oleh cairan dan hilangnya trabekulasi normal dari sel tsb.Faktor predisposisi: pasien imunosupresi, otitis media akut yang lama tidak ditanganiTerapi: miringotomy yang cukup lebar, antibiotik yang sesuai IV

  • KOLESTEATOMA

  • Pada kolesteatoma ditemukan erosi di daerah posteroinferior pada liang telinga.Terjadi otore dan nyeri tumpul menahun karena invasi kolesteatoma ke tulang yang menimbulkan periosteitis.Pendengaran dan membran timpani biasanya normal.Kolesteatoma lebih sering ditemukan hanya pada satu telinga dan lebih sering pada usia tua.

  • Penatalaksanaan Tujuan : mencegah berlanjutnya penyakit yang mengerosi tulang.Bila kolesteatoma masih kecil kolesteatoma dan jaringan nekrotik diangkat sampai bersih lalu diberi antibiotik topikal secara berkala.Pemberian obat tetes telinga dari campuran alkohol atau gliserin dalam H2O2 3% 3x seminggu.Bila sudah terjadi destruksi pada tulang perlu dilakukan operasi kolesteatoma dan tulang yang nekrotik bisa diangkat dengan sempurna.

  • Indikasi operasiDestruksi tulang sudah meluas ke telinga tengahErosi tulang pendengaranKelumpuhan saraf fasialisTerjadi fistel labirin atau otore yang berkepanjangan

  • Keratosis obturansKolesteatom eksternaUmurDewasa mudaTuaPeny. TerkaitSinusitis bronkiektasi-Nyeriakut/beratKronis/nyeri tumpulGgg pendengaranKonduktif / sedang- / ringanbilateralSisi telingabilateralunilateralErosi tulangsirkumferensialterlokalisiKulit telingautuhulserasiOsteonekrosis-Bisa adaOtoreajarangsering

  • PERFORASI MEMBRAN TIMPANI

  • PERFORASI MEMBRAN TIMPANIDefinisi:Perforasi: lubangMembran timpani: gendang telingaHilangnya sebagian jaringan dari membrane timpani yang menyebabkan hilangnya sebagian atau seluruh fungsi dari membrane timpani.

  • ETIOLOGI PERFORASI MEMBRAN TIMPANIInfeksi akut pada telinga tengah Trauma fisik dari telinga, yang tersering adalah pukulan yang keras kearah telinga dalam, tenaga yang timbul dapat memecahkan atau merobek membran timpani. Beberapa trauma yang lain adalah, perubahan tekanan pada telinga yang berubah secara mendadak, pada contohnya sering pada penyelam, yang didahului dengan gangguan pada saluran telinga dan mulut, peradangan ataupun infeksi.

  • GEJALA KLINIS PERFORASI MEMBRAN TIMPANIGejala klinis yang timbul pada perforasi membran timpani adalah:Penurunan pendengaran Sensasi mendengar suara siulan saat meniup telinga atau bersin Cairan yang keluar dari telinga dapat terus menerus Tanda-tanda infeksi telinga tengah (demam, nyeri, telinga berdenging) Hilangnya fungsi pendengaran (test pendengaran), hal ini menentukan apakah penderita membutuhkan alat bantuan pendengaran atau tidak.

  • PEMERIKSAAN PERFORASI MEMBRAN TIMPANIPemeriksaan penunjang yang dibutuhkan biasanya adalah: Otoskopi Timpanometri Test pendengaran (Audiologi) (Swabach, Webber, dan Rinne)

  • NORMAL

  • PENGOBATAN PERFORASI MEMBRAN TIMPANITerapi pengobatan pada perforasi membran timpani ditujukan untuk mengendalikan infeksi pada telinga tengah.Penggunaan anti bacterial (Antibiotik oral atau tetes telinga) sebaiknya digunakan jika hasil kultur dan resistensi sudah didapatkan.Penyumbatan pada lubang baik dengan lemak atau bahan sintetis yang tidak menimbulkan reaksi tubuh penerima (timpanoplasty). Pengobatan ini memiliki tingkat keberhasilan 80 hingga 90 % tergantung dari besarnya perforasi maupun komplikasi yang timbul.Pemberian analgesik untuk mengurangi nyeri yang timbul

  • PROGNOSIS PERFORASI MEMBRAN TIMPANIAdanya perforasi atau robekan pada membran timpani menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2 bulan.Hilangnya fungsi pendengaran biasanya untuk sementara waktu.

  • Facial palsy

  • Kelumpuhan Nervus Fasialis PeriferKelumpuhan nervus fasialis (N.VII) adalah kelumpuhan otot-otot wajah, sehingga wajah pasien tampak tidak simetris pada waktu berbicara maupun berekspresiHanya merupakan gejala sehingga harus dicari penyebabnya dan derajat kelumpuhannya untuk menentukan terapi dan prognosis

  • Etiologi KongenitalInfeksi (infeksi telinga tengah & infeksi intrakranial)Tumor (intrakranial & ekstrakranial)Trauma kepalaGangguan pembuluh darah (trombosis arteri karotis, arteri maksilaris, dan arteri serebri media)Idiopatik (bells palsy)

  • Patogenesis & PatologiHingga kini belum ada pesesuaian pendapat. Teori yang dianut saat ini yaitu teori vaskuler. Pada BP terjadi iskemi primer n. fasialis yang disebabkan oleh vasodilatasi pembuluh darah yang terletak antara n. fasialis dan dinding kanalis fasialis. Sebab vasodilatasi ini bermacam-macam, antara lain : infeksi virus, proses imunologik dll. Iskemi primer yang terjadi menyebabkan gangguan mikrosirkulasi intraneural yang menimbulkan iskemi sekunder dengan akibat gangguan fungsi n. fasialis .Terjepit-nya n. fasialis di daerah foramen stilomastoideus pada BP ber- sifat akut oleh karena foramen stilomastoideus merupakan Neuron Lesion bangunan tulang keras.Perubahan patologik yang ditemukan pada n. fasialis sbb. : 1)Tidak ditemukan perubahan patologik kecuali udem 2)Terdapat demielinisasi atau degenerasi mielin. 3)Terdapat degenerasi akson 4)Seluruh jaringan saraf dan jaringan penunjang rusak Perubahan patologik ini bergantung kepada beratnya kompresi atau strangulasi terhadap n. fasialis

  • Manifestasi klinisBerdasarkan topografi letak lesi :Gejala kelumpuhan intratemporal tergantung dari letak lesi, dapat ditemukan kelumpuhan otot-otot wajah/muka, lagoftalmus, ada/tidaknya air mata pada sisi lesi, gangguan pengecapan, hiperakusis, gejala neurologis pada lesi nuklearGejala kelumpuhan ekstratemporal biasanya karena gangguan pada kelenjar parotis, seperti trauma, radang dan tumor

  • Diagnosis bandingPenyakit kongenital sindrom MobiusInfeksi sindrom Ramsay-HuntHerpes zoster oticusTrauma tulang temporalLesi vaskularAneurismaTrombosisNeoplasmaNeuroma akustikMeningioma

  • Pemeriksaan PenunjangTujuannya untuk menentukan lesi dan menentukan derajat kelumpuhannya, apakah harus dirujuk kerumah sakitDilakukan pemeriksaan :Pemeriksaan fungsi motorPemeriksaan GustometerTes SchirmerPemeriksaan eksitabilitas saraf kiri dan kananPemeriksaan refleks stapediusPemeriksaan audivestibularRadiologielektromiografi

  • Penatalaksanaan Bila gangguan hantaran ringan dan fungsi motor masih baik, terapi dirujukan untuk menghilangkan edema saraf dengan memakai obat-obatan anti edema/kortikosteroid, vasodilator dan neurotonik serta fisioterapiBila gangguan hantaran berat atau sudah terjadi denervasi total, harus segera dilakukan tindakan operatif dengan teknik dekompresi N.VII transmastoid

  • Penatalaksanaan1) Istirahat terutama pada keadaan akut 2) Medikamentosa Prednison : pemberian sebaiknya selekas-lekasnya terutama pada kasus BP yang secara elektrik menunjukkan denervasi. Tujuannya untuk mengurangi udem dan mempercepat reinervasi. Dosis yang dianjurkan 3 mg/kg BB/hari sampai ada perbaikan, kemudian dosis diturunkan bertahap selama 2 minggu3) Fisioterapi Sering dikerjakan bersama-sama pemberian prednison, dapat dianjurkan pada stadium akut. Tujuan fisioterapi untuk mempertahankan tonus otot yang lumpuh. Cara yang sering digunakan yaitu : mengurut/massage otot wajah selama 5 menit pagi-sore atau dengan faradisasi. 4) Operasi Tindakan operatif umumnya tidak dianjurkan pada anak-anak karena dapat menimbulkan komplikasi lokal maupun intrakranialTindakan operatif dilakukan apabila : tidak terdapat penyembuhan spontan tidak terdapat perbaikan dengan pengobatan prednison

  • Keganasan Pada Kepala dan Leher

  • Karsinoma NasofaringKeganasan KL yang tebanyak di IndonesiaDominan pada Ras MongolidHampir pasti disebabkan oleh EBV, tapi banyak faktor lain(jenis kelamin,genetik,rasial,kebiasaan hidup,dll)Banyak pada laki-laki (faktor genetik,pekerjaanmkebiasaan hidup,dll)

  • Gejala Gejala NasofaringEpistaksis ringanSumbatan hidung

    Sering gejala belum ada tapi tumor sudah tumbuhAtau tumor tida tampak karena masih terdapat di bawah mukosa (creeping tumor)

  • Gejala LeherMetastasis ke leher dalam bentuk benjolan

    Gejala TelingaGejala dini yang timbul karena tempat asal tumor dekat dengan Tuba Eustachius (Fosa Rosenmuller)TinitusRasa tidak nyaman di telingaOtalgia

  • Gejala Mata dan SarafPenjalaran melalui foramen laserum mengenai N III, IV, VI, dan V diplopiake dokterNeuralgia TrigeminalLbh lnjt mengenai N IX,X,XI,XII jika menjalar melalu foramen jugulare sindrom jacksonBila mengenai saraf otaksindrom unilateralDestruksi tulang tengkorak prognosis buruk

  • DiagnosisCT scan kepala dan leherPemeriksaan Serologi IgA anti EA dan Iga anti VCA utk infeksi EBV untuk prognosisDiagnosis pasti dengan melakukan biopsi nasofaring

  • HistopatologiWHO: 3 bentuk Karsinoma Nasofaring:Karsinoma sel skuamosa (berkeratinisasi)Karsinoma tidak berkeratinisasiKarsinoma tidak berdiferensiasi(limfoepitelioma,sel transisional,sel spindle,sel clear,anaplastik,dll)

    Sering di dapatkan kombinasi dari ketiga jenis karsinoma diatas

  • Stadium (sistem TNM menurut UICC 2002)T:Tumor PrimerT0=Tidak tampak tumorT1=Tumor terbatas pada nasofaringT2=Tumor meluas ke jaringan lunakT2a= perluasan ke orofaring dan / atau rongga hidung tanpa perluasan ke parafaringT2b=disertai perluasan ke parafaring

  • T3= tumor menginvasi struktur tulang dan / atau sinus paranasalT4= tumor dengan perluasan intrkaranial dan / atauterdapat keterlibatan saraf kranial,fossa infratemporal,hipofaring,orbita, atau ruang mastikator

  • N : Pembesaran KGB regionalNX= pembesaran KGB tidak dapat dinilaiN0= tidak ada pembesaranN1= metastase KGB unilateral,dengan ukuran terbesar
  • M : Metastase JauhMx= Metastase jauh tidak dapat dinilaiM0= Tidak ada metastase jauhM1= terdapat metastase jauh

  • Stadium 0T1SN0M0Stadium IT1N0M0Stadium IIaT2aN0M0Stadium IIbT1T2aT2bN1N1N0,N1M0M0M0Stadium IIIT1T2a,T2bT3N2N2N2M0M0M0Stadium IVaT4N0,N1,N2M0Stadium IVbSemua TN3M0Stadium IVcSemua TSemua NM1

  • PenatalaksanaanStadium I:RadioterapiStadium II&III:KemoradiasiStadium IV dgn N6cm : Kemoterapi dosis penuh dilanjutkan dengan kemoradiasi

  • Pembedahan diseksi leher radikal dilakukan apabila benjolan dileher tdk menghilang pd penyinaran atau timbul kembali setelah penyinaran,tetapi dengan syarat tumor induknya sudah hilang yang dibuktikan dengan pemeriksaan radiologik dan serologik,serta tdk ditemukan metastasis jauh

  • Perawatan PaliatifSetelah radiasi mulut kering krn kerusakan kelenjar liur mayor dan minor,,,dianjurkan makan banyak kuah,membawa minuman kemanapun,memakan dan mengunyah yang rasa asam utk merangsang air liurTumor tetap ada/kambug/metastasis pengobatan simtomatis utk meningkatkan kualitas hidup

  • Follow upPunya resiko rekuren follow up jangka panjangPaling sering rekuren ,5 tahun5-15% rekuren antara 5-10 tahunPasian KNF perlu di follow up setidaknya 10 tauhn post terapi

  • Cystic Acoustic neuroma

  • Acoustic NeuromaDikenal juga sebagai : Vestibular Schwannoma (VS)Definisi : Tumor sel schwann superior & inferior dari nervus vestibular (nervus cranial VIII)Asalnya di medial IAC (Internal Auditory Canal) atau di lateral CPA (CerebelloPontine Angle)Menyebabkan displacement, distorsi, dan kompresi CPA

  • Acoustic NeuromaNeurofibromatosis Tipe 2 mempredisposisi terjadinya schwannoma vestibularisSchwannoma N. VIII biasanya timbul dari divisi vestibular dari sarafSchwannoma vestibular melebarkan MAIKrn sistem vestibular beradaptasi thdp kerusakan perlahan N. VIII penderita schwannoma vestibularis kehilangan pendengaran unilateral progresif dibandingkan ggn vestibularSchwannoma yg besar dpt menekan cerebellum, pons atau nervus kranialisBiasanya tidak ganasTumor dieksisi konservasi pendengaran

  • Gejala & TandaHearing lossTinitus & disequilibriumDisfungsi N. facialisDiplopiaDisfagia

  • KomplikasiObstruksi Hidrocpehalus akibat penutupan ventrikel ke 4Mual & Muntah akibat TIK yg meningkatBila VS terus berlanjut dan tanpa diobati kematian

  • Polip NasiMassa lunak, abu-abu, bertangkai, permukaan licinFaktor predisposisiRadang : hidung, sinusPatogenesisMukosa oedemaCairan interselluler masuk mukosa membesar, polipoid gaya berat, massa turun ke kavum nasi bertangkai

  • Selanjutnya :hipersekresi kelenjarvasodilatasi pembuluh darahOedem stromaPerubahan lapisan sub mukosa

    Pemeriksaan:Konka hipertropiKonka hiperemisTest adrenalin tak ada reaksi

    Terapi :Hentikan pemakaianKortikosteroid tapering off

  • Lokasi Seluruh mukosa hidungTerbanyak meatus medius di kompleks osteomeatal

    MikroskopisEpitel pseudostratified columnair siliaSel-sel udemTerdapat: eosinofil, limfosit, netrofilVaskularisasi minimSaraf (-)

  • GejalaNasal obstruksi makin beratHiposmia, anosmiaCephalgiaRhinorrhoePendengaran menurun

    PemeriksaanTampak massa di kavum nasiKadang2 di rongga mulut disebut Polyp Choana

  • Perbedaan polip dibanding konkaKonsistensiWarnaTangkaiPermukaanSensitifitasVaskularisasiReaksi adrenalin

  • TerapiMassa kecilKortikosteroid dosis tinggi 1 mingguKortikosteroid topikalKombinasiAnti alergiMassa besar operasi

  • TortikolisA. DEFINISI Tortikolis adalah suatu kondisi yang menyebabkan leher secara tidak disadari miring ke satu sisi karena kontraksi otot leher. Telinga akan miring kearah otot yang mengalami kontraksi dan dagu akan menghadap ke arah yang berlawanan. Tortikolis berasal dari bahasa latin, tortus yang berarti miring dan collum yang berarti leher.

  • B. ETIOLOGIPada Anak-Anak1. Kelainan lokalis o Kelainan kongenital, seperti pseudotumor pada bayi, hipertropi atau tidak adanya otot cervikal, spina bifida, hernivertebra, dan sindroma Arnold-Chiari o Kelainan Otolaryngologi, seperti disfungsi vertibular, otitis media, adenitis cervikal, faringitis, abses retrofaring, dan mastoiditis o Refluks esofagus o Tumor spinal cord o Trauma seperti trauma lahir, dislokasi atau fraktur cervikal, dan fraktur clavicula o Artritis rheumatoid juvenil

  • 2. Kelainan karena kompensasi o Strabismus dengan paresis nervous cranial ke 4 o Nystagmus congenital o Tumor fosa posterior3. Penyebab Sentral o Distonia, meliputi distonia torsi, distonia yang di induksi obat-obatan (drug-induced dystonia), dan palsy

  • Pada Orang Dewasa1. Kelainan lokalis o Wryneck akut : merupakan tipe tortikolis yang paling sering dan terjadi pada malam hari tanpa provokasi, dapat hilang sendiri, dan gejalanya menghilang dalam 1 2 minggu. o Tortikolis spina cervical : dapat disebabkan karena fraktur, dislokasi, subluksasi, infeksi, spondilosis, tumor, jaringan keloid, atau kelemahan ligament pada regio atlantoaxial o Tortikolis inflamasi : proses peradangan seperti miositis, limfadenitis, atau tuberculosis bisa menyebabkan kerusakan otot o Tortikolis infeksi : bisa terjadi dari infeksi disekitar jaringan lunak (soft tissue), seperti abses nasofaring, abses retrofaring, adenitis cervical, tonsillitis, mastoiditis, dan sinusitis. Tortikolis juga dapat terjadi karena infeksi luka.

  • 2. Kelainan karena kompensasi o Memiringkan kepala untuk menekan suatu tremor yang bersumber dari kepala o Memiringkan kepala untuk mengkompensasikan penglihatan ganda karena palsy otot ocular.3. Penyebab Sentral o Tortikolis spasmodic idiopatik, terjadi lebih sering pada wanita dan biasanya terjadi usia 30 60 tahun o Distonia, seperti distonia torsi, distonia tardive generalis, penyakit Wilson, terapi L-dopa, dan distonia yang berhungan dengan obat-obat neuroleptik

  • DIAGNOSIS BANDING2 o Fraktur Cervical 1 o Fraktur Cervical 2 o Cedera medulla spinal cervicalis pada olahraga o Abses Peritonsiler o Abses Retrofaring o Hematome Spinal o Toksisitas obat neuroleptik

  • Medikamentosa: Obat pilihan (drugs of choice) untuk tortikolis antara lain analgetik (NSAIDs, acetaminophen, apium), benzodiazepine, antikolinergik, dan injeksi intramuscular local toxin botulinum (BOTOX). Obat pilihan untuk reaksi distonik karena obat-obatan antara lain diphenhydramine, benztropine, dan benzodiazepine.

  • ADENOMA PLEOMORFIKAdenoma Pleomorfik adalah tumor Kelenjar saliva jinak,tumbuh lambat, berupa nodul kecil, tidak nyeri, keras. (Dorland, 2002)

  • EtiologiEtiologi ?Diduga berhubungan dengan:1. keterlibatan lingkungan2. faktor genetikSimian Virus 40 diduga mempengaruhiperkembangan Adenoma Pleomorfik.B-catenin berperan pada perkembangan AdenomaPleomorfik dalam perubahan ke arah keganasandan pengaturan fungsi-fungsi fisiologis.

  • Gambaran KlinisGambaran Klinis Adenoma Pleomorfik:1. massa tumor tunggal2. keras3. bulat4. mobile (kecuali di palatum)5. pertumbuhan lambat6. tanpa rasa sakit7. nodul tunggal

  • DD1. Adenoid Cystic Carsinoma2. Epithelial-Myoepithelial Carcnoma3. Tumor Warthin4. Lymphoma5. Myoepithelioma6. Sarcoidosis7. Sjorgens Syndrome

  • PentalaksaanParotidektomi

  • Warthin's tumorTumor jinak kelenjar saliva (parotid)

  • EtiologiEtiologi tidak diketahui.Perokok memiliki kemungkinan menderita warthins tumor 8x kali lebih besar.

  • Tanda & GejalaPembengkakan kelenjar ludah Nyeri pada rahang bawahFacial nerve paralysis TinitusGangguan pendengaran Nyeri telinga

  • PenatalaksanaanCryosurgeryElectrocauteryLaparoscopic surgery (Keyhole surgery)Laser surgeryMicrosurgery

    ****08/23/10*08/23/10*08/23/10*08/23/10***08/23/10*************Perluasan parafaring menunjukan infiltrasi tumor ke rah postero-lateral melebihi fasia faringo-basilar**