Pemicu 2 Ikk

4
A. Pemicu 2 Jakarta, Pemerintah selalu menyerukan vaksinasi dan imunisasi pada bayi. Di sisi lain, tidak sedikit yang menentangnya dengan alasan daya tahan tubuh alami manusia sudah cukup untuk menangkal berbagai penyakit. Mengapa kini banyak yang menentang vaksin bayi? Dokter anak dari RS Cipto Mangunkusumo, Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan bahwa gerakan menentang vaksin untuk bayi sudah ada sejak vaksin itu sendiri diciptakan. Karena berasal dari kuman yang dilemahkan, saat itu vaksin dikhawatirkan malah bisa memicu penyakit. Salah satu faktor yang melatarbelakangi munculnya gerakan menolak vaksin bayi adalah tafsir agama.Dr Piprim menilai, beberapa orang telah kebablasan dalam mengambil penafsiran. Kekhawatiran terhadap keamanan vaksin bayi menurut Dr Piprim muncul dari persepsi masing-masing individu, bukan dari bukti ilmiah yang sudah ada. Faktanya ancaman penyakit memang ada, namun yang ditakutkan adalah efek samping yang sebenarnya jauh lebih kecil dibandingkan manfaatnya. "Saya pikir mereka ini salah memilih prioritas. Sama penyakitnya sendiri tidak takut, malah takutnya sama KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)," tambah Dr Piprim. Ditegaskan oleh Dr Piprim, gerakan menentang vaksin tidak hanya muncul di kalangan relijius. Di luar negeri seperti di Amerika Serikat, para selebritas termasuk Oprah Winfrey memberi pengaruh paling besar terhadap makin berkembangnya gerakan menolak vaksin.

description

ikakom

Transcript of Pemicu 2 Ikk

A. Pemicu 2Jakarta, Pemerintah selalu menyerukan vaksinasi dan imunisasi pada bayi. Di sisi lain, tidak sedikit yang menentangnya dengan alasan daya tahan tubuh alami manusia sudah cukup untuk menangkal berbagai penyakit. Mengapa kini banyak yang menentang vaksin bayi?

Dokter anak dari RS Cipto Mangunkusumo, Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K) mengatakan bahwa gerakan menentang vaksin untuk bayi sudah ada sejak vaksin itu sendiri diciptakan. Karena berasal dari kuman yang dilemahkan, saat itu vaksin dikhawatirkan malah bisa memicu penyakit.

Salah satu faktor yang melatarbelakangi munculnya gerakan menolak vaksin bayi adalah tafsir agama.Dr Piprim menilai, beberapa orang telah kebablasan dalam mengambil penafsiran.

Kekhawatiran terhadap keamanan vaksin bayi menurut Dr Piprim muncul dari persepsi masing-masing individu, bukan dari bukti ilmiah yang sudah ada. Faktanya ancaman penyakit memang ada, namun yang ditakutkan adalah efek samping yang sebenarnya jauh lebih kecil dibandingkan manfaatnya.

"Saya pikir mereka ini salah memilih prioritas. Sama penyakitnya sendiri tidak takut, malah takutnya sama KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi)," tambah Dr Piprim.

Ditegaskan oleh Dr Piprim, gerakan menentang vaksin tidak hanya muncul di kalangan relijius. Di luar negeri seperti di Amerika Serikat, para selebritas termasuk Oprah Winfrey memberi pengaruh paling besar terhadap makin berkembangnya gerakan menolak vaksin.

Dr Piprim mengaku tidak tahu persis apakah gerakan menolak vaksin akan semakin ditinggalkan atau justru semakin besar. Yang terpenting menurutnya adalah menyebarkan informasi yang benar tentang vaksin, antara lain seperti yang dilakukannya di jejaring sosial yakni membuat grup di Facebook bernama Gerakan Sadar Imunisasi (Gesamun).

B. Klarifikasi dan DefinisiImunisasi : pengimunan/pengebalan terhadap suatu penyakitVaksinasi : penanaman bibit penyakit yang sudah dimatikan ke dalam tubuh manusia atau binatang

C. Kata Kunci Gerakan menolak vaksin Vaksin memicu penyakit Tafsir agama Gerakan sadar imunisasi Public figure dan jejaring sosial

D. Rumusan MasalahTerdapat persepsi individu mengenai keamanan vaksinasi dan imunisasi sehingga adanya gerakan penolakan terhadap vaksinasi dan imunisasi. E. Analisis Masalah(Terlampir)

F. HipotesisDiperlukan upaya promosi dan komunikasi untuk menghilangkan adanya persepsi penolakan vaksinasi dan imunisasi.

G. Pertanyaan Diskusi1. Apa masalah dari cerita ini? 2. Jelaskan mengenai pendekatan explanatory? 3. Bagaimana langkah-langkah komunikasi? 4. Apa yang dimaksud dengan tenaga medis yang berkompetensi budaya? 5. Apa saja langkah-langkah yang dapat mengatasi kasus tersebut? 6. Bagaimana peran pemerintah dan tenaga kesehatan dalam menangani kasus? 7. Apa saja masalah-masalah yang timbul saat kita menyelesaikan kasus dan bagaimana solusinya? 8. Bagaimana peran dokter layanan primer mengenai kasus? 9. Bagaimana pengaruh media massa terhadap kasus ini?

H. PembahasanH.1 Masalah Dari Cerita TersebutH.2 Pendekatan ExplanatoryH.3 Langkah-Langkah Komunikasi H.4 Tenaga Medis Berkompetensi BudayaH.5 Langkah-Langkah Yang Dapat Mengatasi Kasus TersebutH.6 Peran Pemerintah Dan Tenaga Kesehatan Dalam Menangani KasusH.7 Masalah-Masalah Yang Timbul Saat Kita Menyelesaikan Kasus H.8 Peran Dokter Layanan Primer Mengenai KasusH.9 Pengaruh Media Massa Terhadap Kasus

I. Kesimpulan J. Daftar Pustaka