Pemeriksaan Status Mental

15
PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

description

pemeriksaan status mental psikiatri

Transcript of Pemeriksaan Status Mental

PEMERIKSAAN STATUS MENTAL

PEMERIKSAAN STATUS MENTALDEFINISIBagian dari pemeriksaan klinis yang menggambarkan jumlah total observasi pemeriksa dan kesan tentang pasien psikiatri saat wawancara.Walaupun riwayat pasien tetp stabil,atau mental pasien dapat berubah dari hari kehari atau dari jam ke jam.Bahkan jika pasien membisu atau inkoheren atau menolak menjawabpertanyaan,dokter dapat memperoleh informasi yang banyak melalui observasi cermat,walaupun format tersusun bervariasi, format harus mengandung kategori informasi tertentu.Gambaran UmumPenampilan Suatu gambaran tentang peampilan pasien dan kesan fisik secara keseluruhan yang di sampaikan kepada dokter psikiatrik, seperti dicermin dari postur, ketenangan, pakaian dan dandanan. Jika pasien tampak kacau, dokter akan dapat bertanya,Apakah seseorang pernah memberi komentar tentang bagaimana anda kelihatan? Dapatkah anda membantu saya untuk mengerti beberapa pilihan yang anda ambil dalam bagaimana anda kelihatan?.Contoh hal-hal didalam kategori penampilanjenis tubuh,postur, ketenangan, pakaian,dandanan, rambut, dan kuku.Istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan penampilantampak sehat,sakit,agak sakit, seimbang,keliatan tua, kelihatan muda, kusut, seperti anak-anak,dan kacau.Tanda kecemasan dicatat tangan yang lembab, keringat pada dahi, postur tegang, mata lebar.

Perilaku dan aktivitas psikomotor,Yang termasuk didalamnyamanerisme, tiks,gerakan isyarat, kedutan, perilaku streotipik,echopraxia,hiperaktivitas,agitasi, melawan,fleksibilitas, rigiditas, cara berjalan, dan ketangkasan.Kegelisaha, meremas-remas tangan, dan manifestasi fisiklainnyaharus digambar.Sikap terhadap pemeriksadigambar sebagai bekerja sama,bersahabat, penuh perhatian, tertarik,datar,meggoda,bertahan, merendahkan, kebingungan,apati,bermusuhan,bermaian-main, menyenangkan, mengelak, atau berlindung.

MOOD DAN AFEKMoodemosi yang meresap dan terus-menerus yang mewarnai persepsi seseorang akan didunia.Kata sifat yang sering digunakandepresi,kecewa, mudah marah, cemas, marah,meluap-luap, euforik, kosong,bersalah, terpesona, sia-sia, merendahkan diri sendiri, ketakutan, dan membingungkan.

Afeksebagai respon emosional pasien yang tampak.Digambarkannormal,terbatas, tumpul atau datar. Afek yang normal terdapat ekspresi wajah, irama suara, penggunakan tangan, dan pergerakan tubuh.Jika afek terbatasterdapat penurunan jelas didalam rentang dan intensitas ekspresi.Jika afek tumpulekspresi emosional menurun lebih jauh.Jika afek datar dokter harus tidak menemukan tanda ekspresif suara pasien harus monoton, wajah harus imobiltumpul,datar, dan terbatasdapat dilihat depresi, bangga,marah, ketakutan, cemas, bersalah, euforik, dan meluap-luap.BICARAB icara digambarkanSenang berbicara, suka mengomel, fasih, pendiam, tidak spontan, atau berespon normal terhadap petunjuk dari wawancara.Bisa cepat atau lambat,tertekan, ragu-ragu, emosional, dramatik, monoton,keras, berbisik, tersambung,terputus-putus, atau mengomel.Gangguan bicaratergagap-gagap.perlu diperhatikan apakah pasien berbicara secara spontan atau tidak?Gangguan PersepsiHalusinasi dan ilusi diri sendiri atau lingkungan.Terdapat keterlibatan sistem sensoris (visual, auditorius, olfaktorius, dll)Halusinasi hipnagogik halusinasi yang terjadi saat orang tertidur.Halusinasi hipnopompik halusinasi yang terjadi saat orang terbangun.PIKIRANBentuk PikirCara dimana seseorang meyatukan gagasan dan asosiasi. Dapat logis dan koheren atau sama sekali tidak logis dan bahkan tidak dimengerti.Macam bentuk pikir :Flight of ideas cara berpikir yang cepat.Lambat atau ragu-ragu.Pikiran tidak jelas dan kosongRelevan atau tidak relevanLose association cara berpikir yang tidak berhubungan atau berhubungan secara aneh.Hambatan terputusnya alur pikiran sebelum ide diselesaikan ; pasien mungkin menyatakan suatu ketidakmampuan untuk mengingat apa yang telah dikatakan atau akan dikatakan.GANGGUAN KONTINUITAS PIKIRANSirkumstansialitas hilangnya kemampuan berpikir yang diarahkan oleh tujuan (goal-directed thingking); di dalam proses menjelaskan suatu data, pasien cenderung banyak perincian yang tidak relevan dan komentar yang disisipkan tetapi akhirnya kembali pada titik awal.Tangensialitas suatu gangguan dimana pasien kehilangan urutan pembicaraan dan mengikuti pikiran tangensial yang distimulasi oleh berbagai stimulus eksternal yang tidak relevan dan tidak pernah kembali ke titik awal.Gangguan proses berpikir dicerminkan oleh pikiran inkoheren (membingungkan) atau tidak dapat dimengerti (gado-gado kata; word salad), clang association (asosiasi dengan bersajak), permainan kata-kata (punning) (asosiasi dengan arti ganda), dan neologisme (kata-kata baru yang diciptakan oleh pasien melalui kombinasi dan kondensasi kata lain).ISI PIKIRWAHAMKeyakinan yang salah dan terpaku yang tidak berhubungan dengan latar belakang kultural pasien.Mood Congruent waham sesuai dengan mood berhubungan dengan mood yang tertekan atau melambung.Mood Incongruent waham tidak sesuai dengan moodPREOKUPASISuatu kata atau kalimat yang disebutkan pasien secara berulang yang mungkin melibatkan penyakit pasien.KOMPULSIdesakan atau paksaan untuk melakukan sesuatu yang akan meringankan rasa tidak nyaman akibat obsesi.Fobia, rencana-rencana, tujuan, gagasan berulang tentang bunuh diri atau membunuh, gejala hipokondriakal, dan dorongan antisosial spesifik.OBSESIGagasan, khayalan atau dorongan yang berulang, tidak diinginkan dan mengganggu yang tampaknya konyol, aneh atau menakutkan.SENSORIUM DAN KOGNISIMencari petunjuk fungsi organ organik dan inteligensia pasien, kapasitas untuk berpikir abstrak, dan tingkat tilikan dan pertimbangan.Mini Mental State Examination (MMSE) adalah suatu instrumen singkat yang disusun untuk menilai secara kasar fungsi kognitif.KEWASPADAAN DAN TINGKAT KESADARANBiasanya menyatakan adanya gangguan otak organikPengaburan kesadaran penurunan kewaspadaan terhadap lingkungan secara menyeluruh.Perubahan tingkat kesadaran seringkali menunjukkan juga suatu tingkat gangguan orientasi walaupun hal yang sebaliknya tidak selalu benar.Istilah yang digunakan untuk menggambarkan tingkat kesadaran antara lain pengaburan, somnolensi, stupor, koma, letargi, kewaspadaan, dan keadaan fuga (fugue state)