PEMERIKSAAN BIOMEDIS DAN STATUS IODIUM
Transcript of PEMERIKSAAN BIOMEDIS DAN STATUS IODIUM
Website: www.litbang.depkes.go.id
PEMERIKSAAN BIOMEDIS
DAN STATUS IODIUM
1
Website: www.litbang.depkes.go.id
Latar Belakang
Data biomedis menjadi salah satu output Riskesdas 2013;
Merupakan data dukung kuantitatif yang diperlukan untuk memperkuat analisis beberapa parameter data kesmas;
Data biomedis merupakan hasil pemeriksaan spesimen (darah dan urin) serta sampel (garam dan air) dan berbasis komunitas di daerah urban dan rural
2
Website: www.litbang.depkes.go.id
PEMERIKSAAN SPESIMEN DARAH
Website: www.litbang.depkes.go.id
Tujuan Umum
Mendapatkan data dasar kesehatan penduduk, yang didukung hasil pemeriksaan laboratorium, untuk keperluan perencanaan di tingkat nasional.
4
Website: www.litbang.depkes.go.id
Tujuan Khusus
1. Pada penduduk umur >1 tahun untuk mendapatkan proporsi:
a. anemia b. angka kesakitan malaria
2. Pada penduduk umur >15 tahun untuk mendapatkan proporsi:
a. gangguan metabolik (DM, dislipidemia)
b. kreatinin serum abnormal 5
Website: www.litbang.depkes.go.id
Manfaat
1. Membantu program kesehatan dalam menyediakan data dasar status kesehatan di Indonesia
2. Sebagai data dasar untuk analisis lanjut
6
Website: www.litbang.depkes.go.id
Populasi dan Sampel
• Populasi ART pada Riskesdas 2013 • Sampel ART terpilih dalam 1000 BS
Biomedis • Estimasi besar sampel keseluruhan= 1.000 BS x 25 RT x 3,8 ART = 95.000 (termasuk 3% ART <1 thn)
ART >1 thn berjumlah 92.000.
7
Website: www.litbang.depkes.go.id
Rekrutmen Sampel
92.000
56.719
50.912
49,931
Responden Target
Responden Bersedia
Responden Datang ke Lab
Responden Diperiksa
Hb 48.404
Malaria 46.394
≥ 1 thn
Glukosa 39,202
K. Klinis 39.377
≥15 thn
Link Kesmas 46.953
Hb
46.428
Malaria
44.731
Glukosa
38.136
K.Klinis
35.609
Serum 47.746 40.250
Website: www.litbang.depkes.go.id
Kriteria Interpretasi Pemeriksaan Glukosa Darah
Semua pemeriksaan glukosa darah mengacu pada kriteria American Diabetes Association (ADA) 2011. A. Diabetes Mellitus (DM): 1. Nilai glukosa darah sewaktu (GDS) >200 mg/dL
dengan gejala khas DM (banyak makan, sering kencing, sering haus dan berat badan turun); atau
2. Nilai glukosa darah puasa (GDP) >126 mg/dL dengan gejala khas DM; atau
3. Nilai glukosa darah 2 jam pasca-pembebanan (GDPP) >200 mg/dL.
Website: www.litbang.depkes.go.id
Kriteria Interpretasi Pemeriksaan Glukosa Darah
Selain DM, pemeriksaan glukosa darah menganalisis keadaan pradiabetes, meliputi: glukosa darah puasa (GDP) terganggu dan toleransi glukosa terganggu (TGT). B. Glukosa darah puasa (GDP) terganggu: GDP 100-125 mg/dL C. Toleransi glukosa terganggu (TGT): GDPP 140-199 mg/dL
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi DM pada Umur ≥15 Tahun Menurut Karakteristik, 2013
5.6
7.7 6.8 7.0 6.9
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0
8.0
9.0
10.0
Laki laki Perempuan Perkotaan Perdesaan INDONESIA
Angka DM nasional perkotaan 2007 sebesar 5,7%
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi GDP Terganggu pada Umur ≥15 Tahun Menurut Karakteristik,2013
40.4
34.4 34.9 38.2 36.6
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
50.0
Laki laki Perempuan Perkotaan Perdesaan INDONESIA
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi TGT pada Umur ≥15 Tahun Menurut Karakteristik, 2013
25.0
32.7 29.9 29.8 29.9
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
50.0
Laki laki Perempuan Perkotaan Perdesaan INDONESIA
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi DM Umur ≥15 Tahun yang Didiagnosa oleh Nakes Menurut
Karakteristik, 2013
Data wawancara kesmas dihubungkan dengan data pemeriksaan glukosa darah
2.2 2.5
3.3
1.5
2.4
0.0
2.0
4.0
Laki laki Perempuan Perkotaan Perdesaan INDONESIA
Website: www.litbang.depkes.go.id
Kriteria Interpretasi Pemeriksaan Hemoglobin
Pemeriksaan kadar hemoglobin (Hb) mengacu pada kriteria WHO 2011 dan Pedoman Kemenkes 1999.
1. Anemia balita 12-59 bulan Hb <11,0 g/dL 2. Anemia anak sekolah 6-12 thn Hb <12,0
g/dL 3. Anemia wanita usia subur (WUS) 15-49 thn Hb <12,0 g/dL 4. Anemia ibu hamil Hb <11,0 g/dL 5. Anemia laki-laki >15 thn Hb <13,0 g/dL
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi Anemia Menurut Karakteristik, 2013
28.1 26.4
18.4 16.9 18.3 20.1
25
34.2
46
18.4
23.9 20.6
22.8 21.7
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
50.0
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi Anemia pada Ibu Hamil Menurut Karakteristik, 2013
36.4 37.8 37.1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Perkotaan Perdesaan INDONESIA
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi Malaria dengan Pemeriksaan RDT Menurut Karakteristik, 2013
RDT : Rapid Diagnostic Test
1.9
1.1 1.2
1.9
1.6
1.1
0.8
1.7
0.6
1.3
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
1.2
1.4
1.6
1.8
2.0
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi Malaria dengan Pemeriksaan RDT Sesuai Spesies Parasit Menurut
Karakteristik, 2013
RDT : Rapid Diagnostic Test
1.2
0.5 0.5
1.3
0.6 0.5
0.3
0.8
0.5 0.6
0.4 0.5
0.4 0.5
0.4 0.5 0.5 0.5
0.1 0.2
0.3 0.2
0.4
0.1 0.1
0.4
0.2
-0.1
0.1
0.3
0.5
0.7
0.9
1.1
1.3
1.5
P. falciparum P. vivax Mix
Website: www.litbang.depkes.go.id
Kriteria Interpretasi Pemeriksaan Kimia Klinis
Pemeriksaan meliputi: - Profil lipid (menurut NCEP-ATP III*): kolesterol
total, high-density lipoprotein (HDL), low-density lipoprotein direct (LDL direct), dan trigliserida
- Kreatinin serum (menurut IFCC**) A. Kolesterol total abnormal: gabungan kriteria borderline (200-239 mg/dL) dan tinggi (>240 mg/dL)
*NCEP-ATP III : National Cholesterol Education Program – Adult Treatment Panel III **IFCC : International Federation of Clinical Chemistry
Website: www.litbang.depkes.go.id
Kriteria Interpretasi Pemeriksaan Kimia Klinis
B. HDL rendah: HDL <40 mg/dL C. LDL tidak optimal: meliputi gabungan kategori near optimal (100-129 mg/dL) dengan borderline tinggi (130-159 mg/dL) dan kategori tinggi (160-189 mg/dL) dengan sangat tinggi (>190 mg/dL) D. Trigliserida abnormal: meliputi kategori borderline tinggi (150-199 mg/dL) dan gabungan kategori tinggi (200-499 mg/dL) dengan sangat tinggi (>500 mg/dL) E. Kreatinin serum abnormal: - Laki-laki >15 thn kreatinin >1,18 mg/dL - Perempuan >15 thn kreatinin >1,02 mg/dL
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi Kolesterol Abnormal pada Umur ≥15 Tahun Menurut Karakteristik, 2013
30.0
39.6 39.5
32.1 35.9
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
Laki-laki Perempuan Perkotaan Perdesaan INDONESIA
Angka nasional perkotaan 2007 kolesterol total abnormal sebesar 44,9%
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi HDL Rendah pada Umur ≥15 Tahun Menurut Karakteristik, 2013
34.8
15.3
21.5 24.4 22.9
0
5
10
15
20
25
30
35
40
45
50
Laki-laki Perempuan Perkotaan Perdesaan INDONESIA
Angka nasional perkotaan 2007 HDL rendah sebesar 35,0%
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi LDL Tidak Optimal pada Umur ≥15 Tahun Menurut Karakteristik, 2013
59.2 60.9 59.8 60.7 60.3
13.4 17.6 17.9 14.0 15.9
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Laki-laki Perempuan Perkotaan Pedesaan INDONESIA
Near Optimal dan Borderline Tinggi Tinggi dan Sangat Tinggi
Angka nasional perkotaan 2007 LDL tidak optimal sebesar 73,1%
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi Trigliserida Abnormal pada Umur ≥15 Tahun Menurut Karakteristik, 2013
15.1
11.7 13.1 12.9 13.0
14.7
10.2
13.2
10.6 11.9
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0
18.0
20.0
Laki-laki Perempuan Perkotaan Pedesaan INDONESIA
Borderline tinggi Tinggi & Sangat Tinggi
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi Kreatinin Abnormal pada Umur ≥15 Tahun Menurut Karakteristik, 2013
10.4
3.1
6.1 5.8 6.0
0.0
2.0
4.0
6.0
8.0
10.0
12.0
14.0
16.0
18.0
20.0
Laki-laki Perempuan Perkotaan Pedesaan INDONESIA
Angka nasional perkotaan 2007 kreatinin abnormal sebesar 2,4% dengan cut-off point berbeda
Website: www.litbang.depkes.go.id
Ringkasan
• Proporsi DM meningkat dibandingkan data 2007 • Proporsi pradiabetes cukup tinggi faktor risiko
DM dan penyakit kardiovaskular • Angka anemia pada balita, anak sekolah dan ibu
hamil masih tinggi • Angka kesakitan malaria masih tinggi terutama
pada kelompok rentan (anak 1-9 thn dan bumil) dan didominasi oleh infeksi P. falciparum
Website: www.litbang.depkes.go.id
Ringkasan
• Terjadi penurunan proporsi kolesterol abnormal dan HDL rendah dibandingkan tahun 2007
• Terjadi peningkatan proporsi LDL tidak optimal dibandingkan tahun 2007 faktor utama untuk risiko penyakit jantung koroner (PJK)
• Proporsi trigliserida abnormal cukup tinggi peningkatan risiko sindrom metabolik dan faktor risiko independen PJK
• Proporsi kreatinin serum abnormal meningkat dibandingkan tahun 2007 kemungkinan gangguan fungsi ginjal
Website: www.litbang.depkes.go.id
STATUS IODIUM GARAM, URIN, DAN AIR
Website: www.litbang.depkes.go.id
Tujuan Mendapatkan gambaran : Cakupan garam beriodium di tingkat
kabupaten/kota Kadar iodium dalam garam RT
(kuantitatif) untuk tingkat nasional. Ekskresi Iodium Urin (EIU) pada ART
umur 6-12 tahun dan WUS 15-49 tahun untuk tingkat nasional. Kadar iodium dari sumber air minum
RT untuk tingkat nasional.
Website: www.litbang.depkes.go.id
Manfaat
Membantu program kesehatan dalam: a. Menyediakan data cakupan
penggunaan garam beriodium b. Menyediakan data konsentrasi iodium
dalam garam dan air minum RT c. Menyediakan data asupan iodium pada
masyarakat
31
Website: www.litbang.depkes.go.id
3.000
3.268
3.268
3.028
Sampel Target
Sampel Diterima
Sampel Diperiksa
Data Dianalisis
25.000
21.741
12.653
11.430
Air Garam Urin
8.000
6.154 (anak 6-12 th)
18.000
23.067
22.794
13.811 (wus 15-49 th)
Rekrutmen Sampel
Website: www.litbang.depkes.go.id
Kriteria Interpretasi Pemeriksaan Tes Cepat Garam Rumah Tangga
• Berdasar kandungan iodium, garam rumah tangga dikategorikan: 1. Mengandung cukup iodium (30 ppm KIO3)
bila hasil tes cepat garam berwarna biru/ungu tua;
2. Mengandung tidak cukup iodium (<30 ppm) bila hasil tes cepat berwarna biru/ungu muda;
3. Tidak mengandung iodium bila hasil tes cepat tidak berwarna.
Website: www.litbang.depkes.go.id
Kecenderungan RT Mengkonsumsi Garam Cukup Iodium Berdasarkan Hasil Tes Cepat Menurut
Provinsi, 2007 dan 2013
62.3
77.1
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Ace
hB
ali
NTT
NTB
Mal
uku
Sum
bar
Sul
sel
Jaba
rS
ulba
rJa
timIn
done
sia
Sul
traB
ante
nJa
teng
Kep
.Ria
uD
KI
Lam
pung
Pap
uaS
umut
Ria
uD
IYJa
mbi
Kal
teng
Kal
bar
Mal
utK
alse
lS
ulte
ngS
umse
lB
engk
ulu
Kal
timS
ulut
Gor
onta
loP
abar
Bab
el
2007 2013
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi RT Mengkonsumsi Garam Cukup Iodium Berdasar Hasil Tes Cepat Menurut
Karakteristik, 2007 dan 2013
70.4
56.3 62.3
82.0
72.3 77.1
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
90.0
100.0
Perkotaan Perdesaan Indonesia
2007 2013
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi RT Mengkonsumsi Garam Cukup Iodium Berdasar Hasil Tes Cepat Menurut Pendidikan
Kepala Keluarga, 2007 dan 2013
50.9
59.5
68.8 75.1
80.8 74.0 76.8
82.0 85.1 88.1
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
Tidak tamatSD/MI
Tamat SD/MI Tamat SMP/MTs Tamat SMA/MA TamatDiploma/PT
2007 2013
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi RT Mengkonsumsi Garam Cukup Iodium Berdasar Hasil Tes Cepat Menurut Pekerjaan Kepala
Keluarga, 2007 dan 2013
60.7
79.2 75.7
56.9 56.5
77.9
86.9 83.3
75.4 78.6
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
Tidak bekerja Pegawai Wiraswasta Petani/nelayan/buruh Lainnya
2007 2013
Website: www.litbang.depkes.go.id
Kriteria Interpretasi Pemeriksaan Titrasi Garam Rumah Tangga
1. Tidak beriodium (<5,0 ppm)
2. Kurang iodium (5,0-29,9 ppm)
3. Cukup iodium (30,0-80,0 ppm)
4. Kelebihan iodium (>80,0 ppm).
Website: www.litbang.depkes.go.id
Nilai Rata-Rata dan Simpang Baku Kadar Iodium (ppm KIO3) dalam Garam RT Berdasar Hasil
Metode Titrasi, 2007 dan 2013
38.9
28.3
34.1
25.1
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
45.0
Rara-rata (ppmKIO3) Simpang baku
2007 2013
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi Kadar Iodium dalam Garam RT Berdasar Hasil Metode Titrasi, 2007 dan 2013
7.8
67.7
23.4
1.1 1.0
50.8
43.2
5.0
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
70.0
80.0
Tdk beriodium Kurang Cukup Lebih
2007 2013
Website: www.litbang.depkes.go.id
Kriteria Interpretasi Pemeriksaan Iodium dalam Urin
• Berdasarkan ekskresi iodium, eksresi iodium urin (EIU) dikelompokkan menjadi:
1. risiko kekurangan (<100µg/L)
2. cukup (100-199 µg/L)
3. lebih dari cukup (200-299 µg/L)
4. risiko kelebihan (≥300 µg/L)
Website: www.litbang.depkes.go.id
Kecenderungan Nilai Median EIU (µg/L) Anak Umur 6-12 Tahun Menurut
Karakteristik, 2007 dan 2013
224 225 224
237
201
215
180.0
190.0
200.0
210.0
220.0
230.0
240.0
Perkotaan Perdesaan Indonesia
2007 2013
Website: www.litbang.depkes.go.id
Kecenderungan Proporsi EIU Anak Umur 6-12 Tahun Menurut Kategori Ekskresi
Iodium, 2013
12.9
28.1
37.1
21.9
14.9
29.9
24.8
30.4
0.0
5.0
10.0
15.0
20.0
25.0
30.0
35.0
40.0
Risiko kekurangan Cukup Lebih dari cukup Risiko kelebihan
2007 2013
Website: www.litbang.depkes.go.id
Kecenderungan Nilai Median EIU (µg/L) Menurut Karakteristik, 2013
237
203
179 169
201
176
151 159
215
190
163 164
0.0
50.0
100.0
150.0
200.0
250.0
Anak umur 6-12 tahun WUS Ibu hamil Ibu menyusui
Perkotaan Perdesaan Indonesia
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi EIU Menurut Kategori Ekskresi Iodium, 2013
14.9
22.3 24.3 23.9
29.9 31.5
36.9 36.9
24.8 22.1
17.6
21.1
30.4
24 21.2
18.1
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Anak umur 6-12 tahun WUS Ibu hamil Ibu menyusui
Risiko kekurangan Cukup Lebih dari cukup Risiko kelebihan
Website: www.litbang.depkes.go.id
Kriteria Interpretasi Pemeriksaan Titrasi Air Rumah Tangga
1. Tidak beriodium (<10 µg/l)
2. Rendah iodium (10,0-49,9 µg/l)
3. Cukup iodium (50,0-99,9 µg/l)
4. Lebih dari cukup iodium (100,0-199,9 µg/l)
5. Tinggi iodium (≥200 µg/l).
Website: www.litbang.depkes.go.id
Nilai Median Kandungan Iodium Berbagai Sumber Air Minum RT (µg/L) , 2013
14.0
16.0
18.0
14.0
12.0
10.0
0.0
4.0
8.0
12.0
16.0
20.0
Airkemasan/Isi
ulang
Air ledeng Sumurbor/pompa
Sumur gali Mata air Lainnya
Website: www.litbang.depkes.go.id
Proporsi Kadar Iodium Sumber Air Minum RT Menurut Karakteristik, 2013
38.0
52.5
7.4
1.6 0.5
42.3
51.5
4.6 1.3 0.3
40.1
52.0
6.0 1.5 0.4
0.0
10.0
20.0
30.0
40.0
50.0
60.0
Tidak beriodium Rendah iodium Cukup iodium Lebih dari cukup Tinggi iodium
Perkotaan Perdesaan Indonesia
Website: www.litbang.depkes.go.id
Ringkasan • Cakupan RT tangga menggunakan garam
cukup iodium cenderung meningkat tetapi masih dibawah target >90%.
• Risiko kekurangan iodium lebih tinggi pada WUS; risiko kelebihan iodium lebih tinggi pada anak.
• Persentase risiko kekurangan dan kelebihan iodium pada anak cenderung meningkat
Website: www.litbang.depkes.go.id
Terima Kasih