Pemeriksaan Faal Hati Kbk

16
PEMERIKSAAN FAAL PEMERIKSAAN FAAL HATI HATI

description

hati

Transcript of Pemeriksaan Faal Hati Kbk

Page 1: Pemeriksaan Faal Hati Kbk

PEMERIKSAAN FAAL PEMERIKSAAN FAAL HATIHATI

PEMERIKSAAN FAAL PEMERIKSAAN FAAL HATIHATI

Page 2: Pemeriksaan Faal Hati Kbk

FUNGSI HATI

• Pembentukan dan ekskresi empedu

• Fungsi metabolik• Fungsi pertahanan tubuh• Fungsi vaskuler hati

Page 3: Pemeriksaan Faal Hati Kbk
Page 4: Pemeriksaan Faal Hati Kbk

PEMBAGIAN TES FAAL HATI

• Tes Faal Hati Yang Berhubungan Dengan Fungsi Metabolisme

• Tes Faal Hati Yang Berhubungan Dengan Faal Hati

• Tes Yang Berhubungan Dengan Integritas Sel

• Tes Yang Menggambarkan Kolestasis

• Tes Yang Menunjukkan Etiologi

Page 5: Pemeriksaan Faal Hati Kbk

Transaminase• metode kalorimetri atau

spektrofotometer. • Keuntungan : peka untuk kerusakan

sel hati, tetapi spesifisitas terbatas.• Ada dua : SGOT dan SGPT. • Kegunaan : untuk diagnostik

penyakit hepar yang disertai nekrosis sel,

• SGOT : SGPT = 1,15 (normal) • Fungsi : etiologi abnormalitas enzim

hati, mendeteksi pasien penyakit yang berhubungan dengan alkohol.

Page 6: Pemeriksaan Faal Hati Kbk

Serum Glutamic Oxalacetic Transaminase (SGOT)

• = Aspartate Aminotransferase (AST)• enzim sitosolik dan terdapat pada

mitokondria dan sitoplasma sel. • terdapat pada otot jantung, hati,

ginjal, pankreas, jaringan otak dan otot tubuh

• Harga normal : 4 – 40 U karmen (17 mU/ cc) atau kurang 12 unit (biochemic test combination).

Page 7: Pemeriksaan Faal Hati Kbk

• = enzim Alanine Aminotransferase (ALT)

• enzim mikrosomal. • dihasilkan oleh sitoplasma sel hati,

jantung dan otot skeletal. • Harga normal :

– 5 – 35 U Karmen (13 mU/ cc) atau – kurang 12 unit (Kit Biochemical Tes

Combination).

Serum Glutamic Pyruvic

Transaminase (SGPT)

Page 8: Pemeriksaan Faal Hati Kbk

Alkali Fosfatase (ALP = Alkalin Phosphatase)

• sekelompok enzim katalisator hidrolisis ester – ester fosfat organik dalam suasana basa dan menghasilkan bahan fosfat organik dan bahan organik radikal.

• ditemukan pada sel osteoblas, mukosa usus, hati dan ginjal.

• Keadaan yang merangsang hati untuk membuat ALP : bendungan lokal/ sistemik saluran empedu dan perubahan reaksi biokimia dari sel, misalnya sel carsinoma.

• Prinsip : mengukur fosfat yang dihasilkan oleh reaksi subtrat yang disediakan dengan ALP serum dengan cara kalorimetri.

Page 9: Pemeriksaan Faal Hati Kbk

ALP meningkat pada keadaan – keadaan :

• Aktivitas sel osteoblas meningkat, misalnya pada tumor tulang

• Pada penyakit hati oleh karena pembersihan enzim ini melalui hati dan ekskresinya melalui saluran empedu.

Page 10: Pemeriksaan Faal Hati Kbk

Albumin dan Globulin Serum

• Perubahan fraksi protein yang paling banyak terjadi pada penyakit hati yaitu albumin dan globulin terutama γ – globulin.

• gangguan faal hati menyebabkan penurunan kadarnya dalam darah.

• Hipoalbuminemia : penyakit hati akut dan kronis, dan merupakan indeks berat dan luasnya kerusakan hati.

• Cara pemeriksaannya yaitu dengan elektroforesis dan penggaraman (salting out).

Page 11: Pemeriksaan Faal Hati Kbk

BSP (Brom Sulphopthalein)

• Dasar : beberapa macam zat warna bila diberikan secara intra vena akan dibersihkan dari sistem sirkulasi darah oleh hati, kemudian diukur retensi dalam darah.

• Macam : Rose Bengal, Brom Sulphopthalein (BSP), Azerubin S, Indocynine, Phenol Tetra Clor, dll.

Page 12: Pemeriksaan Faal Hati Kbk

Indikasi pemeriksaan BSP yaitu :• menentukan adanya kelainan penyakit

hati • membedakan antara parenkim/

obstruktif ikterus (BSP meningkat) dengan hemolisis ikterus (BSP normal).

• mendapatkan gambaran besar kerusakan hati.

Page 13: Pemeriksaan Faal Hati Kbk

Bilirubin Serum

• Gangguan metabolisme pigmen empedu dapat dilihat dengan adanya ikterus.

• Pemeriksaan : plasma bilirubin, kualitas urin bilirubin dan urobilinogen dan pengamatan tinja

• Peningkatan UB : hemolisis, gangguan uptake, dan gangguan konjugasi.

• kasus jaundice, kedua fraksi bilirubin mengalami peningkatan,

• CB meningkat : kasus cholestasis• urine + : peningkatan CB dalam darah. • Tidak adanya empedu sama sekali pada tinja

menggambarkan adanya cholestasis atau steatorrhea.

• Cara pemeriksaannya dengan reaksi diazo (reagent erlich).

Page 14: Pemeriksaan Faal Hati Kbk

Masa Protrombin atau Faktor Koagulasi

• faktor koagulasi disintesa oleh sel parenkim hati : faktor II, VII, IX, dan X dengan bantuan vitamin K.

• Kerusakan sel hati menyebabkan perdarahan, dimana tes koagulasi abnormal.

• Tes yang sering digunakan adalah protrombin time (PT).

Page 15: Pemeriksaan Faal Hati Kbk

Pemeriksaan Serodiagnostik

Cara :• virus penyebab dg mikros. elek.• Produk virus• Respon tubuh terhadap infeksi virus

Kegunaan :• Diagnostik spesifik• Prognosa• Stadium infeksi• Hasil terapi

Page 16: Pemeriksaan Faal Hati Kbk