Pemeriksaan Faal Hati Kbk
-
Upload
sisca-rizkia-arifianti -
Category
Documents
-
view
31 -
download
2
description
Transcript of Pemeriksaan Faal Hati Kbk
PEMERIKSAAN FAAL PEMERIKSAAN FAAL HATIHATI
PEMERIKSAAN FAAL PEMERIKSAAN FAAL HATIHATI
FUNGSI HATI
• Pembentukan dan ekskresi empedu
• Fungsi metabolik• Fungsi pertahanan tubuh• Fungsi vaskuler hati
PEMBAGIAN TES FAAL HATI
• Tes Faal Hati Yang Berhubungan Dengan Fungsi Metabolisme
• Tes Faal Hati Yang Berhubungan Dengan Faal Hati
• Tes Yang Berhubungan Dengan Integritas Sel
• Tes Yang Menggambarkan Kolestasis
• Tes Yang Menunjukkan Etiologi
Transaminase• metode kalorimetri atau
spektrofotometer. • Keuntungan : peka untuk kerusakan
sel hati, tetapi spesifisitas terbatas.• Ada dua : SGOT dan SGPT. • Kegunaan : untuk diagnostik
penyakit hepar yang disertai nekrosis sel,
• SGOT : SGPT = 1,15 (normal) • Fungsi : etiologi abnormalitas enzim
hati, mendeteksi pasien penyakit yang berhubungan dengan alkohol.
Serum Glutamic Oxalacetic Transaminase (SGOT)
• = Aspartate Aminotransferase (AST)• enzim sitosolik dan terdapat pada
mitokondria dan sitoplasma sel. • terdapat pada otot jantung, hati,
ginjal, pankreas, jaringan otak dan otot tubuh
• Harga normal : 4 – 40 U karmen (17 mU/ cc) atau kurang 12 unit (biochemic test combination).
• = enzim Alanine Aminotransferase (ALT)
• enzim mikrosomal. • dihasilkan oleh sitoplasma sel hati,
jantung dan otot skeletal. • Harga normal :
– 5 – 35 U Karmen (13 mU/ cc) atau – kurang 12 unit (Kit Biochemical Tes
Combination).
Serum Glutamic Pyruvic
Transaminase (SGPT)
Alkali Fosfatase (ALP = Alkalin Phosphatase)
• sekelompok enzim katalisator hidrolisis ester – ester fosfat organik dalam suasana basa dan menghasilkan bahan fosfat organik dan bahan organik radikal.
• ditemukan pada sel osteoblas, mukosa usus, hati dan ginjal.
• Keadaan yang merangsang hati untuk membuat ALP : bendungan lokal/ sistemik saluran empedu dan perubahan reaksi biokimia dari sel, misalnya sel carsinoma.
• Prinsip : mengukur fosfat yang dihasilkan oleh reaksi subtrat yang disediakan dengan ALP serum dengan cara kalorimetri.
ALP meningkat pada keadaan – keadaan :
• Aktivitas sel osteoblas meningkat, misalnya pada tumor tulang
• Pada penyakit hati oleh karena pembersihan enzim ini melalui hati dan ekskresinya melalui saluran empedu.
Albumin dan Globulin Serum
• Perubahan fraksi protein yang paling banyak terjadi pada penyakit hati yaitu albumin dan globulin terutama γ – globulin.
• gangguan faal hati menyebabkan penurunan kadarnya dalam darah.
• Hipoalbuminemia : penyakit hati akut dan kronis, dan merupakan indeks berat dan luasnya kerusakan hati.
• Cara pemeriksaannya yaitu dengan elektroforesis dan penggaraman (salting out).
BSP (Brom Sulphopthalein)
• Dasar : beberapa macam zat warna bila diberikan secara intra vena akan dibersihkan dari sistem sirkulasi darah oleh hati, kemudian diukur retensi dalam darah.
• Macam : Rose Bengal, Brom Sulphopthalein (BSP), Azerubin S, Indocynine, Phenol Tetra Clor, dll.
Indikasi pemeriksaan BSP yaitu :• menentukan adanya kelainan penyakit
hati • membedakan antara parenkim/
obstruktif ikterus (BSP meningkat) dengan hemolisis ikterus (BSP normal).
• mendapatkan gambaran besar kerusakan hati.
Bilirubin Serum
• Gangguan metabolisme pigmen empedu dapat dilihat dengan adanya ikterus.
• Pemeriksaan : plasma bilirubin, kualitas urin bilirubin dan urobilinogen dan pengamatan tinja
• Peningkatan UB : hemolisis, gangguan uptake, dan gangguan konjugasi.
• kasus jaundice, kedua fraksi bilirubin mengalami peningkatan,
• CB meningkat : kasus cholestasis• urine + : peningkatan CB dalam darah. • Tidak adanya empedu sama sekali pada tinja
menggambarkan adanya cholestasis atau steatorrhea.
• Cara pemeriksaannya dengan reaksi diazo (reagent erlich).
Masa Protrombin atau Faktor Koagulasi
• faktor koagulasi disintesa oleh sel parenkim hati : faktor II, VII, IX, dan X dengan bantuan vitamin K.
• Kerusakan sel hati menyebabkan perdarahan, dimana tes koagulasi abnormal.
• Tes yang sering digunakan adalah protrombin time (PT).
Pemeriksaan Serodiagnostik
Cara :• virus penyebab dg mikros. elek.• Produk virus• Respon tubuh terhadap infeksi virus
Kegunaan :• Diagnostik spesifik• Prognosa• Stadium infeksi• Hasil terapi