Pemeriksaan Diagnostik Heart Failure

10
1. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK a. Pemeriksaan Fisik: - Gejala dan tanda sesak nafas - Edema paru - Peningkatan JVP - Hepatomegali - Edema tungkai b. Pemeriksaan Penunjang: - Foto Thorax Pada pemeriksaan foto toraks seringkali menunjukkan kardiomegali (rasio kardiotorasik (CTR) > 50%), terutama bila gagal jantung sudah kronis. Kardiomegali dapat disebabkan oleh dilatasi ventrikel kiri atau kanan, LVH, atau kadang oleh efusi perikard. Derajat kardiomegali tidak berhubungan dengan fungsi ventrikel kiri. Cara menilai Jantung pada Chest X-ray: 1. Tentukan terlebih dahulu batas jantung kanan dan kiri. Batas jantung kanan normal sejajar dengan garis parasternal kanan. batas jantung kiri normal kira- kira sejajar dengan garis mid clavicula kiri. Menentukan Cardiac-Thorasic Ratio

description

Px Dx Gagal Jantung

Transcript of Pemeriksaan Diagnostik Heart Failure

Page 1: Pemeriksaan Diagnostik Heart Failure

1. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIKa. Pemeriksaan Fisik:

- Gejala dan tanda sesak nafas

- Edema paru

- Peningkatan JVP

- Hepatomegali

- Edema tungkai

b. Pemeriksaan Penunjang:

- Foto Thorax

Pada pemeriksaan foto toraks seringkali menunjukkan kardiomegali (rasio

kardiotorasik (CTR) > 50%), terutama bila gagal jantung sudah kronis.

Kardiomegali dapat disebabkan oleh dilatasi ventrikel kiri atau kanan, LVH, atau

kadang oleh efusi perikard. Derajat kardiomegali tidak berhubungan dengan fungsi

ventrikel kiri.

Cara menilai Jantung pada Chest X-ray:

1. Tentukan terlebih dahulu batas jantung kanan dan kiri. Batas jantung

kanan normal sejajar dengan garis parasternal kanan. batas jantung kiri

normal kira-kira sejajar dengan garis mid clavicula kiri.

Menentukan Cardiac-Thorasic Ratio

2. Tentukan rasio cardiac-thorasic (Cardiac Thoracic Ratio). Normal pada

posisi berdiri <50% dan pada posisi berbaring <55%. Jika lebih dari itu

dikatakan kardiomegali. Jika terdapat kardiomegali, lihat batas kiri

bawah jantung dengan diafragma. Jika tampak tertanam (grounded)

dengan sudut yang tumpul dapat dikatakan pembesaran ventrikel kiri.

Jika tampak membulat (rounded) dengan sudut yang tajam dapat

Page 2: Pemeriksaan Diagnostik Heart Failure

dikatakan pembesaran ventrikel kanan. Kardiomegali berbentuk sepatu

boot (Boot shape) merupakan gambaran khas penyakit jantung

hipertensi, kardiomegali berbentuk tabung enlemeyer bisa jadi

gambaran kardiomiopati atau efusi perikard masif

1. aortic knuckle; 2. main pulmonal artery; 3. left appendage atrium 4. left ventricle;

5. right atrium; 6. ascending aorta; 7. superior vein cava; 8.  left atrium under carina;

9. right ventricle; 10. arcus aorta; 11. bifurcation pulmonal artery; 12. left atrium;

13. left ventricle

A.ascenden aorta, AA. arcus aorta, Az. azigous vein, LB. left border pulmonal arteri,

PA. main pulmonal artery, LA. left atrium, LV. left ventricle, RA. right atrium, S. superior

vein cava, SC. subclavia artery

Page 3: Pemeriksaan Diagnostik Heart Failure

3. Nilai struktur jantung, dari batas kiri jantung kita bisa tentukan dari atas

ke bawah: arcus Aorta-conus Pulmonalis-Atrium kiri-Left Ventrikel

(disingkat APAL). Aorta yang menonjol/prominen bisa jadi mengalami

elongatio aorta. juga sering ditemukan kalsifikasi aorta. biasanya pada

pasien hipertensi kronik. Conus pulmonalis merupakan gambaran dari

main arteri pulmonal yang jika menonjol bisa jadi terdapat hipertensi

arteri pulmonal seperti pada pasien mitral stenosis, Atrial Septal Defect

(ASD) dan Primary Pulmonal Hypertension (PPH). Atrium kiri jika

membesar akan tampak gambaran double contour yang terlihat di

batas jantung kanan. Double contour terbentuk dari gambaran atrium

kanan dan atrium kiri yang membesar. Gambaran mitral heart

configuration merupakan perpaduan gambaran kardiomegali rounded

dengan double contour yang merupakan ciri khas dari mitral stenosis.

Dari batas kanan jantung, kita bisa tentukan vena kava superior, aorta

ascendens dan atrium kanan.

4. Selain struktur jantung, kita juga harus menilai pembuluh darah yang

terdapat di paru. Kardiomegali berbentuk grounded dengan gambaran

paru cefalisasi atau bat wing bisa jadi gagal jantung kiri disertai edema

paru. Kardiomegali berbentuk tabung enlemeyer dengan gambaran

paru yang bersih merupakan gambaran efusi perikard massif atau

tamponade jantung.

Pembacaan:1) Jantung

Lihat besar, bentuk, posisi jantung. Apakah ada pembesaran

atau tidak.Hitung cardiothoracic jantung untuk melihat adanya

pembesaran.Caranya:

Page 4: Pemeriksaan Diagnostik Heart Failure

Cardiothoracic ratio (CTR) = (CR + CL)/TD x 100%

Normal jika <50%; Jika > 50%, jantung membesar.Ekspertise

(laporan penemuan): Cor tidak membesar.

2) Baca sinusesSinus costophrenicus normalnya bersudut tajam.Dapat tumpul

pada kelainan seperti pada efusi pleura, emfisema.Sinus

cardiophrenicus normalnya tajam (terlihat pada foto lateral)

3) Baca diafragmaNormalnya yang kanan lebih tinggi dari yang kiri. (Perbedaan

tinggi normal: 2-2.5 cm)Jika bedanya >3cm: abnormal.Letak

diafrgma meninggi ini dapat ditemukan misalnya pada

hepatomegali, asites.Ekspertise sinuses dan diafragma: Sinuses

dan diafragma normal.

4) Baca pulmoHillus (tempat keluar masuknya pembuluh darah bronkus dan

pembuluh limfatik) normalnya yang kiri lebih tinggi dari kanan

(beda 1 kosta). Biasanya 0.6-1.5 cm.

Corakan bronkovaskular normalnya terlihat pada:

Kanan: </= 2/3 medial paru (tarik 2 garis khayal vertikal yang

membagi paru menjadi 3)

Kiri: </= 1/3 medial paru.Corak dapat bertambah atau tidak

tampak jika ada kelainan.

Page 5: Pemeriksaan Diagnostik Heart Failure

Lihat apakah ada bercak atau penampakan abnormal

lainnya.Jika terdapat di parenkim, sebutkan lokasinya di lapang

paru sebelah mana.Jika terdapat di pleura, sebutkan lokasi di

hemitoraks sebelah mana.

Lapang paru terbagi atas:

1. Apeks dari puncak paru sampai batas atas klavikula

2. Lapang atasdari  batas bawah klavikula sampai dengan

batas atas costae II anterior

3. Lapang tengahdari batas bawah costae II anterior sampai

dengan batas atas costae IV anterior

4. Lapang bawahdari batas bawah costae IV anterior sampai

dengan batas atas diafragma

5) Soft tissue (jaringan lunak)Contoh ekspertise foto toraks normal:

- Cor tidak membesar

- Sinuses dan diafragma normal

- Pulmo:Hilli normalCorakan bronkovaskular normal

Tidak tampak bercak lunak

- Kesan:Tidak tampak kardiomegali, Tidak tampak TB paru aktif

- Elektrokardiografi memperlihatkan beberapa abnormalitas pada

sebaigian besar pasien (80-90%), termasuk gelombang Q,

perubahan ST-T, hipertropi LV, gangguan konduksi, aritmia.

- Ekokardiografi harus dilakukan pada semua pasien dengan

dugaan klinis gagal jantung. Dimensi ruang jantung, fungsi

ventrikel (sistolik dan diastolik), dan abnormalitas gerakan

dinding dapat dinilai dan penyakit katub jantung dapat

disinggirkan.

Page 6: Pemeriksaan Diagnostik Heart Failure

Pada gagal jantung dengan komplikasi lanjutan, akan terdapat

hipertrofi pada dinding ventrikel atau disebut Gambar kardiomiopati hipertrofik. Gambar jantung sebelah kiri

menunjukkan kondisi jantung normal, dengan tebal otot baik bilik

kiri (left ventricle), bilik kanan (right ventricle) maupun sekat antar

bilik (interventricular septum) yang normal. Pada gambar jantung

sebelah kanan yang merupakan kondisi kardiomiopati hipertrofik

nampak otot-otot jantung menebal, baik otot bilik kiri, bilik kanan,

maupun sekat antar bilik.

Gambar kardiomiopati hipertrofik.Ini adalah gambar

ekokardiogram potongan melintang. Gambar sebelah

kirimenunjukkan gambar bilik kiri yang normal. Tampak rongga

bilik kiri berbentuk bulat. Gambar sebelah kiri menunjukkan

kondisi jantung dengan kardiomiopati hipertrofik tipe obstruktif

dimana otot bilik kiri sangat tebal, khususnya otot bagian sekat

antar jantung (gambar otot sisi kiri), sehingga rongga jantung

menjadi sempit. Akibat tebalnya otot bilik kiri, pengisian bilik kiri

Page 7: Pemeriksaan Diagnostik Heart Failure

(fase diastolik) menjadi lebih sulit karena harus dengan tekanan

tinggi. Demikian juga alairan darah keluar dari bilik kiri (fase

sistolik) lebih sulit karena ada hambatan (obstruksi) akibat

tebalnya otot sekat antar bilik yang menghalangi

- Tes darah direkomendasikan untuk menyinggirkan anemia dan menilai

fungsi ginjal sebelum terapi di mulai. Disfungsi tiroid dapat menyebabkan

gagal jantung sehingga pemeriksaan fungsi tiroid harus selalu dilakukan.

Kreatinin merupakan produk penguraian keratin. Kreatin disintesis di hati dan

terdapat dalam hampir semua otot rangka yang berikatan dengan dalam

bentuk kreatin fosfat (creatin phosphate, CP), suatu senyawa penyimpan

energi. Dalam sintesis ATP (adenosine triphosphate) dari ADP (adenosine

diphosphate), kreatin fosfat diubah menjadi kreatin dengan katalisasi enzim

kreatin kinase (creatin kinase, CK). Seiring dengan pemakaian energi,

sejumlah kecil diubah secara ireversibel menjadi kreatinin, yang selanjutnya

difiltrasi oleh glomerulus dan diekskresikan dalam urin. Jumlah kreatinin yang

dikeluarkan seseorang setiap hari lebih bergantung pada massa otot total

daripada aktivitas otot atau tingkat metabolisme protein, walaupun keduanya

juga menimbulkan efek. Pembentukan kreatinin harian umumnya tetap,

kecuali jika terjadi cedera fisik yang berat atau penyakit degeneratif yang

menyebabkan kerusakan masif pada otot.

- Pencitraan radionuklida menyediakan metode lain untuk menilai fungsi

ventrikel dan sangat berguna ketika citra yang memadai dari ekokardiografi

sulit diperoleh. Pemindahan perfusi dapat membantu dalam menilai

fungsional penyakit jantung koroner.