Pemberian Fasilitas PPN Di Daerah Bebas

12

Click here to load reader

Transcript of Pemberian Fasilitas PPN Di Daerah Bebas

Page 1: Pemberian Fasilitas PPN Di Daerah Bebas

TUGAS PAPER PERPAJAKAN II

Pemberian Fasilitas PPN di Kawasan Bebas

Disusun Oleh :

M. Ferdiansyah Sinaga

2M Akuntansi

103060017293

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN

SEKOLAH TINGGI AKUNTANSI NEGARA

Jalan bintaro utama sektor v, bintaro – tangerang selatan 15222

Page 2: Pemberian Fasilitas PPN Di Daerah Bebas

Pendahuluan

Berdasarkan pasal 16B UU No. 42 Tahun 2009, disebutkan bahwa “Pajak

terutang tidak dipungut sebagian atau seluruhnya atau dibebaskan dari

pengenaan pajak, baik untuk sementara waktu atau selamanya untuk:

a. Kegiatan di kawasan tertentu atau tempat tertentu di dalam daerah pabean

b. Penyerahan BKP tertentu atau penyerahan JKP tertentu

c. Impor BKP tertentu

d. Pemanfaatan BKP tidak berwujud tertentu dari luar daerah pabean di dalam

daerah pabean

e. Pemanfaatan JKP tertentu dari luar daerah pabean di dalam daerah

pabean.

diatur dengan Peraturan Pemerintah.”

Berdasarkan pasal 16B ini dapat disimpulkan bahwa pemberian fasilitas

perpajakan di bidang PPN dan PPnBM adalah berupa:

Pajak terutang tidak dipungut

Dibebaskan dari pengenaan pajak

Kali ini penulis akan mengulas tentang “pemberian fasilitas PPN di

Kawasan Bebas” yang berlaku di Indonesia, sehingga akan didapat

pemahaman atas pemberian fasilitas ini.

Page 3: Pemberian Fasilitas PPN Di Daerah Bebas

Pemberian Fasilitas PPN di Kawasan Bebas

Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas adalah suatu

kawasan yang berada dalam wilayah hukum NKRI yang terpisah dari daerah

pabean sehingga bebas dari pengenaan Bea Masuk, PPN, PPnBM, dan

Cukai.Adapun Pelabuhan adalah Pelabuhan Laut dan Bandar Udara.

Batas-batas Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas baik

daratan maupun perairannya ditetapkan dalam undang-undang pembentukan

Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.

Di dalam Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas dilakukan

kegiatan-kegiatan di bidang ekonomi, seperti sektor perdagangan, maritim,

industri, perhubungan, perbankan, periwisata, dan di bidang-bidang lain yang

ditetapkan dalam UU pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas dan

Pelabuhan Bebas.

Dengan dibukanya bidang-bidang lain yang akan ditetapkan dalam

PERPU tentang pembentukan suatu kawasan perdagangan bebas dan

pelabuhan bebas, memberikan fleksibilitas kepada daerah untuk

mendiversifikasikan kegiatan-kegiatan di bidang lain selain bidang ekonomi.

Kedudukan Hukum

Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas merupakan wilayah

hukum NKRI yang peruntukkannya dengan UU.Kawasan Perdagangan

Bebas dan Pelabuhan Bebas merupakan bagian integral dari NKRI, sehingga

tidak terpisah dari hukum nasional.

Page 4: Pemberian Fasilitas PPN Di Daerah Bebas

Jangka Waktu

Jangka waktu suatu Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

adalah 70 (tujuh puluh) tahun terhitung sejak ditetapkan sebagai Kawasan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.

Pemberian jangka waktu 70 tahun, dimaksudkan untuk memberikan

rangsangan kepada para penanam modal luar negeri maupun dalam negeri

untuk melakukan kegiatan ekonomi dan perdagangan di Kawasan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas, dan untuk meningkatkan

persaingan sehat dalam rangka meningkatkan pendapatan nasional melalui

peningkatan penerimaan devisa dan penanaman modal asing dan dalam

negeri.

Fungsi Kawasan

Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas mempunyai fungsi

sebagai tempat untuk mengembangkan usaha-usaha di bidang perdagangan,

jasa, industri, pertambangan dan energi, transportasi, maritim dan perikanan,

pos dan telekomunikasi, perbankan, asuransi, periwisata dan bidang-bidang

lainnya.Fungsi kawasan meliputi:

1) Kegiatan manufaktur rancang bangun, perekayasaan, penyortiran,

pemeriksaan awal, pemeriksaan akhir, pengepakan, dan pengepakan

ulang atas barang dan bahan baku dari dalam dan luar negeri, pelayanan

perbaikan atau rekondisi permesinan, dan peningkatan mutu;

2) Penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana air dan sumber

air, prasaran dan sarana perhubungan termasuk pelabuhan laut dan

bandar udara, bangunan dan jaringan listrik, pos dan telekomunikasi,

serta prasarana dan sarana lainnya.

Page 5: Pemberian Fasilitas PPN Di Daerah Bebas

Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

Sampai dengan tahun 2008, telah ditetapkan 4 perdagangan bebas dan

pelabuhan bebas di Indonesia, yaitu:

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Bintan

Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Karimun

Fasilitas Pembebasan

- Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari Kawasan Perdagangan

Bebas dan Pelabuhan Bebas melalui pelabuhan dan bandar udara yang

ditunjuk dan berada di bawah pengawasan pabean diberikan

pembebasan bea masuk, PPN, PPnBM ,dan Cukai.

- Pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari Kawasan Perdagangan

Bebas dan Pelabuhan Bebas ke daerah pabean diberlakukan tata laksana

kepabeanan di bidang ekspor dan impor dan ketentuan di bidang cukai.

- Pemasukan barang konsumsi dari luar daerah pabean untuk kebutuhan

penduduk di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas

diberikan pembebasan bea masuk, PPN, PPnBM, dan Cukai.Jumlah dan

jenis barang yang diberikan fasilitas ditetapkan oleh Badan Pengusahaan.

Perlakuan Pajaknya

Perlakuan pajak masukan bagi PKP yang melakukan penyerahan BKP/JKP

yang atas penyerahannya memperoleh fasilitas perpajakan adalah sebagai

berikut:

- Pajak masukan yang dibayar untuk perolehan BKP/JKP yang atas

penyerahannya tidak dipungut PPN, dapat dikreditkan.

- Pajak masukan yang dibayar untuk perolehan BKP/JKP yang atas

penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN, tidak dapat

dikreditkan.

Page 6: Pemberian Fasilitas PPN Di Daerah Bebas

Karena pajak masukan atas fasilitas PPN yang dibebaskan tidak bisa

dikreditkan, maka biasanya Penjual atau pengusaha akan memasukkanya

sebagai biaya dan menjadi bagian dari harga pokok penjualan. Sehingga harga

jual lebih mahal, sedangkan untuk pajak terutang tapi tidak dipungut, penjual

tidak akan membebankan pajak masukannya, karena pajak masukan tersebut

bisa dikreditkan.

Fasilitas PPN atau PPN dan PPnBM tidak dipungut atas penyerahan

Barang Kena Pajak dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean ke Kawasan Bebas,

dapat diberikan apabila Barang Kena Pajak tersebut telah benar-benar masuk ke

Kawasan Bebas, yang dibuktikan dengan Pemberitahuan Pabean FTZ-03 yang

telah di-endorse oleh petugas Direktorat Jenderal Pajak yang ditempatkan di

Kantor Pabean di Kawasan Bebas.

Untuk mendapatkan fasilitas PPN tidak dipungut, prosedur administrasi

yang wajib dilakukan oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan

Barang Kena Pajak dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean ke Kawasan Bebas,

antara lain:

1. wajib menerbitkan Faktur Pajak Standar yang dicap “PPN TIDAK DIPUNGUT

BERDASARKAN PP NOMOR 2 TAHUN 2009″;

2. wajib menerbitkan Faktur Pajak Standar paling lama pada saat pengiriman

Barang Kena Pajak ke Kawasan Bebas;

3. mendapatkan Pemberitahuan Pabean FTZ-03 yang telah di-endorse dengan

catatan “DAPAT DIBERIKAN FASILITAS PPN TIDAK DIPUNGUT’ atas

pemasukan Barang Kena Pajak ke Kawasan Bebas.

Tata cara pemberian endorsement Pemberitahuan Pabean FTZ-03 diatur

dalam lampiran Peraturan Menteri Keuangan Nomor 45/PMK.03/2009 tentang

tentang Tata Cara Pengawasan, Pengadministrasian, Pembayaran, serta

Pelunasan Pajak Pertambahan Nilai dan/atau Pajak Penjualan Atas Barang

Mewah atas Pengeluaran dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau

Jasa Kena Pajak dari Kawasan Bebas ke Tempat Lain Dalam Daerah Pabean

dan Pemasukan dan/atau Penyerahan Barang Kena Pajak dan/latau Jasa Kena

Pajak dari Tempat Lain Dalam Daerah Pabean ke Kawasan Bebas.

Page 7: Pemberian Fasilitas PPN Di Daerah Bebas

Perlakuan perpajakan atas penyerahan Barang Kena Pajak dan Jasa

Kena Pajak dari Kawasan Bebas ke Tempat Lain Dalam Daerah Pabean sebagai

berikut:

1. Pengeluaran Barang Kena Pajak dari Kawasan Bebas ke Tempat Lain

Dalam Daerah Pabean wajib dilunasi PPN.

2. Dalam hal Barang Kena Pajak yang dikeluarkan dari Kawasan Bebas

ke Tempat Lain Dalam Daerah Pabean adalah Barang Kena Pajak yang

tergolong mewah, disamping dikenakan PPN juga dikenakan PPnBM.

3. Dalam hal Barang Kena Pajak yang dikeluarkan dari Kawasan Bebas

berasal dari luar Daerah Pabean atau mengandung bahan baku yang

diimpor, disamping dikenakan PPN atau PPN dan PPnBM, juga

dipungut Pajak Penghasilan Pasal 22 impor.

4. Penyerahan Barang Kena Pajak tidak berwujud dan Jasa Kena Pajak

dari Kawasan Bebas ke Tempat Lain Dalam Daerah Pabean atau ke

Tempat Penimbunan Berikat dikenakan PPN.

Skema perlakuan PPn di kawasan bebas dapat digambarkan sebagai

berikut.

(Kawasan Bebas)

(Daerah Pabean RI)

(Kawasan Bebas)

Dibebaskan DibebaskanDibebaskan

(Luar Daerah Pabean RI)

Tidak Dipungut

PPN/PPnBM dilunasi oleh PKP Pembeli dengan SSP

Non PKPNon PKP Non PKP Non PKP

PKP PenjualPKP Pembeli

Dibebaskan

Pelabuhan/Bandar udara Ditunjuk

Page 8: Pemberian Fasilitas PPN Di Daerah Bebas

Kesimpulan

Daerah-daerah di dekat perbatasan tentu memiliki suatu kelebihan berupa lokasi secara

geografis yang strategis sebagai penghubung antara Indonesia dengan Negara lainnya,

dan dalam menghadapi perkembangan keadaan baik di dalam maupun di luar

neger,kita perlu menjawab tantangan persaingan global. Daerah perdagangan dan

pelabuhan bebas dapat mendorong kegiatan lalu lintas perdagangan internasional yang

mendatangkan devisa bagi Negara serta dapat memberi pengaruh dan manfaat besar

bagi Indonesia, untuk dapat membuka lapangan kerja seluas-luasnya, meningkatkan

kepariwisataan dan penanaman modal baik asing maupun dalam negeri. Namun

daerah bebas ini juga memiliki kekurangan seperti rentan adanya penyelundupan

barang-barang illegal yang akan dimasukkan ke Indonesia yang dapat merugikan

Negara. dalam pemungutan PPN, tentu saja dengan adanya kedua hal tersebut,

pemerintah membuat suatu kebijakan agar dapat meminimalisir kekurangan-

kekurangannya seperti pemberian fasilitas di bidang PPN yang telah dibahas dalam

Paper ini. Dengan adanya pemberian fasilitas yaitu berupa pembebasan PPN di daerah

bebas ini diharapkan tercapainya tujuan-tujuan tersebut sehingga berimbas pada

terciptanya Keuangan Negara Republik Indonesia yang lebih sejahtera.

Page 9: Pemberian Fasilitas PPN Di Daerah Bebas

Daftar Pustaka

http://id.wikipedia.org/wiki/Pajak_pertambahan_nilai

http://www.bappenas.go.id/node/130/54/pp-pengganti-uu-no-1-tahun-2000-tentang-

kawasan-perdagangan-bebas-dan-pelabuhan-bebas-/

http://www.ortax.org/

http://www.klinik-pajak.com/