Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

28
FASILITAS PERPAJAKAN DI BIDANG PPN & PPnBM OLEH R FITRIOS

Transcript of Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

Page 1: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

FASILITAS PERPAJAKAN DI BIDANG PPN & PPnBM

OLEH

R FITRIOS

Page 2: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

FASILITAS PERPAJAKAN

Pasal 16B UU PPN, Fasilitas perpajakan yang diberikan oleh pemerintah adalah dalam bentuk :Pajak terutang tidak dipungut

Diberikan kepada PKP di daerah tertentu atas penyerahan BKP tertentu yang terutang PPN tetapi tidak dipungut.

Dibebaskan dari pengenaan pajak

Page 3: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

Fasilitas ini diberikan untuk : kegiatan di kawasan tertentu atau tempat tertentu

di dalam Daerah Pabean; penyerahan Barang Kena Pajak tertentu atau

penyerahan Jasa Kena Pajak tertentu; impor Barang Kena Pajak tertentu; pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud

tertentu dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean;

pemanfaatan Jasa Kena Pajak tertentu dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean.

Page 4: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

Tujuan dan maksud pemberian fasilitas :untuk berhasilnya sektor-sektor kegiatan

ekonomi yang berprioritas tinggi dalam skala nasional,

mendorong perkembangan dunia usaha dan meningkatkan daya saing,

mendukung pertahanan nasional, serta memperlancar pembangunan nasional.

Page 5: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

Tujuan khusus Kemudahan perpajakan, untuk : mendorong ekspor yang merupakan prioritas nasional di Kawasan Berikat dan

Entreport Produksi untuk Tujuan Ekspor (EPTE), atau untuk pengembangan wilayah lain dalam Daerah Pabean yang dibentuk khusus untuk maksud tersebut;

menampung kemungkinan perjanjian dengan negara atau negara-negara lain dalam bidang perdagangan dan investasi;

mendorong peningkatan kesehatan masyarakat melalui pengadaan vaksin-vaksin yang diperlukan dalam rangka Program Imunisasi Nasional;

menjamin tersedianya peralatan TNI/POLRI yang memadai untuk melindungi wilayah RI dari ancaman eksternal maupun internal;

menjamin tersedianya data batas dan photo udara wilayah RI yang dilakukan oleh TNI untuk mendukung pertahanan nasional;

meningkatkan pendidikan dan kecerdasan bangsa dengan membantu tersedianya buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran agama dengan harga yang relatif terjangkau masyarakat;

mendorong pembangunan tempat-tempat ibadah; menjamin tersedianya perumahan yang terjangkau oleh masyarakat lapisan

bawah yaitu rumah sederhana, rumah sangat sederhana, dan rumah susun sederhana;

mendorong pengembangan armada nasional di bidang angkutan darat, air, dan udara;

mendorong pembangunan nasional dengan membantu tersedianya barang-barang yang bersifat strategis setelah berkonsultasi dengan DPR.

Page 6: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

PPN terutang tidak dipungut

Pasal 16B ayat 2 UU PPN menyatakan bahwa Pajak Masukan yang dibayar untuk perolehan Barang Kena Pajak dan atau perolehan Jasa Kena Pajak yang atas penyerahannya tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai, dapat dikreditkan.

Perlakuan khusus demikian berarti bahwa : Pajak Masukan yang berkaitan dengan penyerahan

Barang Kena Pajak dan atau Jasa Kena Pajak dapat dikreditkan,

Pajak Pertambahan Nilai atas penyerahan BKP tersebut terutang yang seharusnya dipungut akan tetapi diberikan perlakuan tidak dipungut sebagian atau seluruhnya, baik untuk sementara waktu atau selamanya.

Page 7: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

PPN terutang tidak Dipungut

PP no. 39 tahun 1998 tentang Perlakuan Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di Kawasan Berikat (Bonded Zone) daerah Industri Pulau Batam.

Page 8: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

PP no. 39 tahun 1998

Dalam rangka menunjang ekspor, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah tidak dipungut atas :

penyerahan BKP dan/atau JKP kepada Pengusaha sepanjang BKP dan/atau JKP tersebut digunakan untuk menghasilkan BKP yang diekspor;

impor BKP yang dilakukan oleh Pengusaha sepanjang BKP tersebut digunakan untuk menghasilkan Barang Kena Pajak yang diekspor;

pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean oleh Pengusaha sepanjang Barang Kena Pajak tidak berwujud tersebut digunakan untuk menghasilkan Barang Kena Pajak yang dieskpor; dan

pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean oleh Pengusaha sepanjang Jasa Kena Pajak tersebut digunakan untuk menghasilkan Barang Kena Pajak yang diekspor.

Atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak, impor Barang Kena Pajak, pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dari luar Daerah Pabean dan pemanfaatan Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean di Kawasan Berikat (Bonded Zone) Daerah Industri Pulau Batam selain dimaksud di atas, terutang Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.

Page 9: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

KMK 399/KMK.01/1996

Gudang Berikat adalah suatu bangunan atau tempat dengan batas-batas tertentu yang di dalamnya dilakukan kegiatan usaha penimbunan, pengemasan, penyortiran, pengepakan, pemberian merek/label, pemotongan, atau kegiatan lain dalam rangka fungsinya sebagai pusat distribusi barang-barang asal impor untuk tujuan dimasukkan ke Daerah Pabean Indonesia lainnya, Kawasan Berikat, atau reekspor tanpa adanya pengolahan.

Barang dan peralatan yang digunakan dalam rangka pembangunan dan kegiatan Gudang Berikat (GB) yang diimpor oleh PGB diberikan penangguhan bea masuk, tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPn BM), dan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22.

Page 10: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

Pengecualian ketentuan

Apabila dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak impor, Barang Kena Pajak yang dibebaskan dari pungutan Bea Masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) digunakan tidak sesuai dengan tujuan semula atau dipindahtangankan kepada pihak lain, baik sebagian atau seluruhnya, maka Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah yang seharusnya terutang harus disetor ke kas negara oleh Orang Pribadi atau Badan yang melakukan importisasi.

Page 11: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

Fasilitas Pembebasan PPN

Pasal 16B ayat 2 UU PPN menyatakan bahwa Pajak Masukan yang dibayar untuk perolehan Barang Kena Pajak dan atau perolehan Jasa Kena Pajak yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, tidak dapat dikreditkan.

Page 12: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

PP 146 tahun 2000 jo. PP 38 tahun 2003

Barang Kena Pajak Tertentu yang atas impornya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai adalah:

Senjata, amunisi, alat angkutan di air, alat angkutan di bawah air, alat angkutan di udara, alat angkutan di darat, kendaraan lapis baja, kendaraan patroli, dan kendaraan angkutan khusus lainnya, serta suku cadangnya yang diimpor oleh Departemen Pertahanan, Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) atau oleh pihak lain yang ditunjuk oleh Departemen Pertahanan, TNI atau POLRI untuk melakukan impor tsb, dan komponen atau bahan yang belum dibuat di dalam negeri, yang diimpor oleh PT (PERSERO) PINDAD, yang digunakan dalam pembuatan senjata dan amunisi untuk keperluan Departemen Pertahanan, TNI atau POLRI;

Page 13: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

PP 146 tahun 2000 jo. PP 38 tahun 2003

Vaksin Polio dalam rangka pelaksanaan Program Pekan Imunisasi Nasional (PIN);

Buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran agama;

Kapal laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau dan kapal angkutan penyeberangan, kapal pandu, kapal tunda, kapal penangkap ikan, kapal tongkang, dan suku cadang serta alat keselamatan pelayaran atau keselamatan manusia yang diimpor dan digunakan oleh Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional, Perusahaan Penangkapan Ikan Nasional, Perusahaan Penyelenggara Jasa Kepelabuhan Nasional atau Perusahaan Penyelenggara Jasa Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Nasional, sesuai dengan kegiatan usahanya;

Page 14: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

PP 146 tahun 2000 jo. PP 38 tahun 2003

Pesawat udara dan suku cadang serta alat keselamatan penerbangan atau alat keselamatan manusia, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan yang diimpor dan digunakan oleh Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional, dan suku cadang serta peralatan uhtuk perbaikan atau pemeliharaan pesawat udara yang diimpor oleh pihak yang ditunjuk oleh Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional yang digunakan dalam rangka pemberian jasa rawatan atau reparasi pesawat udara kepada Perusahaan Udara Niaga Nasional;

Kereta api dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan serta prasarana yang diimpor dan digunakan oleh PT (PERSERO) Kereta Api Indonesia, dan komponen atau bahan yang diimpor oleh pihak yang ditunjuk oleh PT (PERSERO) Kereta Api Indonesia, yang digunakan untuk pembuatan kereta api, suku cadang, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan, serta prasarana yang akan digunakan oleh PT (PERSERO) Kereta Api Indonesia; dan

Peralatan berikut suku cadangnya yang digunakan oleh Departemen Pertahanan atau TNI untuk penyediaan data batas dan photo udara wilayah Negara Republik Indonesia yang dilakukan untuk mendukung pertahanan Nasional, yang diimpor oleh Departemen Pertahanan, TNI atau pihak yang ditunjuk oleh Departemen Pertahanan atau TNI.

Page 15: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

PP 146 tahun 2000 jo. PP 38 tahun 2003

Barang Kena Pajak Tertentu yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai adalah:

Rumah sederhana, rumah sangat sederhana, rumah susun sederhana, pondok boro, asrama mahasiswa dan pelajar serta perumahan lainnya, yang batasannya ditetapkan oleh Menteri Keuangan setelah mendengar pertimbangan Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah;

Senjata, amunisi, alat angkutan di air, alat angkutan di bawah air, alat angkutan di udara, alat angkutan di darat, kendaraan lapis baja, kendaraan patoli dan kendaraan angkutan khusus lainnya, serta suku cadangnya yang diserahkan kepada Departemen Pertahanan, TNI atau POLRI, dan komponen atau bahan yang diperlukan dalam pembuatan senjata dan amunisi oleh PT. (PERSERO) PINDAD untuk keperluan Departemen Pertahanan, TNI atau POLRI;

Vaksin Polio dalam rangka pelaksanaan Program Pekan Imunisasi Nasional (PIN);

Page 16: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

PP 146 tahun 2000 jo. PP 38 tahun 2003

Buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran agama;

Kapal Laut, kapal angkutan sungai, kapal angkutan danau dan kapal angkutan penyeberangan, Kapal pandu, kapal tunda, kapal penangkap ikan, kapal tongkang, dan suku cadang serta alat keselamatan pelayaran atau keselamatan manusia yang diserahkan kepada dan digunakan oleh Perusahaan Pelayaran Niaga Nasional, Perusahaan Penangkapan Ikan Nasional, Perusahaan Penyelenggara Jasa Kepelabuhan Nasional atau Perusahaan Penyelenggara Jasa Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Nasional sesuai dengan kegiatan usahanya;

Page 17: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

PP 146 tahun 2000 jo. PP 38 tahun 2003

Pesawat udara dan suku cadang serta alat keselamatan penerbangan atau alat keselamatan manusia, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan yang diserahkan kepada dan digunakan oleh Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan pesawat udara yang diperoleh oleh pihak yang ditunjuk oleh Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional yang digunakan dalam rangka pemberian jasa perawatan atau reparasi Pesawat Udara kepada Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional;

Kereta api dan suku cadang serta peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan serta prasarana yang diserahkan kepada dan digunakan oleh PT (PERSERO) Kereta Api Indonesia dan komponen atau bahan yang diserahkan kepada pihak yang ditunjuk oleh PT (PERSERO) Kereta Api Indonesia, yang digunakan untuk pembuatan kereta api, suku cadang, peralatan untuk perbaikan atau pemeliharaan, serta prasarana yang akan digunakan oleh PT (PERSERO) Kereta Api Indonesia;

Peralatan berikut suku cadangnya yang digunakan untuk penyediaan data batas dan photo udara wilayah Negara Republik Indonesia untuk mendukung pertahanan Nasional yang diserahkan kepada Departemen Pertahanan atau TNI."

Page 18: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

PP 146 tahun 2000 jo. PP 38 tahun 2003

Jasa Kena Pajak Tertentu yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai adalah :

Jasa yang diterima oleh Perusahaan Angkutan Laut Nasional, Perusahaan Penangkapan Ikan Nasional, Perusahaan Penyelenggara Jasa Kepelabuhan Nasional atau Perusahaan Penyelenggara Jasa Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan Nasional, yang meliputi:

Jasa persewaan kapal; Jasa kepelabuhan meliputi jasa tunda, jasa pandu, jasa

tambat, dan jasa labuh; Jasa perawatan atau reparasi (docking) kapal;

Page 19: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

PP 146 tahun 2000 jo. PP 38 tahun 2003

Jasa yang diterima oleh Perusahaan Angkutan Udara Niaga Nasional yang meliputi :

Jasa persewaan pesawat udara; Jasa perawatan atau reparasi pesawat udara; Jasa perawatan atau reparasi kereta api yang diterima oleh PT

(PERSERO) Kereta Api Indonesia; Jasa yang diserahkan oleh kontraktor untuk pemborongan

bangunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 angka 1 dan pembangunan tempat yang semata-mata untuk keperluan ibadah;

Jasa persewaan rumah susun sederhana, rumah sederhana, dan rumah sangat sederhana; dan

Jasa yang diterima oleh Departemen Pertahanan atau TNI yang dimanfaatkan dalam rangka penyediaan data batas dan photo udara wilayah Negara Republik Indonesia untuk mendukung pertahanan nasional."

Page 20: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

Pengecualian ketentuan

Apabila Barang Kena Pajak Tertentu di atas yang dibebaskan dari pengenaan PPN ternyata digunakan tidak sesuai dengan tujuan semula atau dipindahtangankan kepada pihak lain baik sebagian atau seluruhnya dalam jangka 5 (lima) tahun sejak saat impor dan atau perolehan, maka Pajak Pertambahan Nilai yang dibebaskan wajib dibayar dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak Barang Kena Pajak tersebut dialihkan penggunaannya atau di dipindahtangankan.

Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan, Pajak Pertambahan Nilai yang dibebaskan tidak dibayar, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar ditambah dengan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 21: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

PP 12 th 2001 jo. PP 43 tahun 2002 jo. PP No. 46 tahun 2003

Barang Kena Pajak Tertentu yang Bersifat Strategis adalah: barang modal berupa mesin dan peralatan pabrik, baik dalam keadaan

terpasang maupun terlepas, tidak termasuk suku cadang; makanan ternak unggas dan ikan dan atau bahan baku untuk pembuatan

makan ternak, unggas, atau perikanan; barang hasil pertanian, yaitu barang yang dihasilkan dari kegiatan usaha di

bidang: pertanian, perkebunan dan kehutanan; peternakan, perburuan atau penangkapan maupun penangkaran; atau perikanan baik dari penangkapan atau budidaya;

Petani adalah orang yang melakukan kegiatan usaha di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perburuan atau penangkapan, penangkaran, penangkapan atau budidaya perikanan. bibit dan atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, penangkaran, atau perikanan;

air bersih yang dialirkan melalui pipa oleh Perusahaan Air Minum; dan listrik, kecuali untuk perumahan dengan daya di atas 6.600 watt.

Page 22: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

PP 12 th 2001 jo. PP 43 tahun 2002 jo. PP No. 46 tahun 2003

Atas impor Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis berupa:

barang modal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf a yang diperlukan secara langsung dalam proses menghasilkan Barang Kena Pajak, oleh Pengusaha Kena Pajak yang menghasilkan Barang Kena Pajak tersebut;

makanan ternak, unggas dan ikan dan atau bahan baku untuk pembuatan makanan ternak, unggas dan ikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf b;

bibit dan atau benih dari barang pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, penangkaran, atau perikanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 angka 1 huruf d;

Page 23: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

Pengecualian Ketentuan

Apabila Barang Kena Pajak Tertentu yang bersifat strategis atas barang modal yang dibebaskan dari pengenaan Pajak Pertambahan Nilai, ternyata digunakan tidak sesuai dengan tujuan semula atau dipindahtangankan kepada pihak lain sebagaimana atau seluruhnya dalan jangka waktu 5 (lima) tahun sejak impor dan atau perolehannya, maka Pajak Pertambahan Nilai yang telah dibebaskan tetap wajib dibayar dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak barang modal tersebut dialihkan penggunaannya atau dipindahtangankan.

Apabila dalam jangka waktu 1 (satu) bulan, Pajak Pertambahan Nilai yang dibebaskan tidak dibayar, Direktur Jenderal Pajak menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar ditambah dengan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Page 24: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

Fasilitas Lain sehubungan PPN

Penangguhan Pembayaran PPn & PPnBMPP No. 3 Tahun 1996 menjelaskan bahwa

Atas impor barang modal, barang dan/atau bahan dari luar daerah pabean ke dalam EPTE/KB diberikan penangguhan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Page 25: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

Kebijakan tersebut diperjelas oleh KMK No. 855/KMK.01/1993 jo. 43/KMK.01/1996 menjelaskan bahwa :

Atas impor barang dan/atau bahan untuk diolah dalam EPTE tidak dipungut Bea Masuk (BM), Bea Masuk Tambahan (BMT), Cukai, Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 dan diberikan penangguhan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPn BM).

Atas impor barang modal dan peralatan pabrik yang berhubungan langsung dengan kegiatan produksi dalam EPTE tidak dipungut BM, BMT, PPh Pasal 22 dan diberikan penangguhan PPN dan PPn BM.

Page 26: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

EPTE (Entrepot Produksi Untuk Tujuan Ekspor) adalah suatu tempat atau bangunan dari suatu perusahaan industri dengan batas-batas tertentu yang didalamnya diberlakukan ketentuan-ketentuan khusus di bidang pabean, perpajakan dan tata niaga impor, yang diperuntukan bagi pengolahan barang dan/atau bahan yang berasal dari luar daerah pabean Indonesia, kawasan Berikat, EPTE lainnya, atau dari dalam daerah pabean Indonesia lainnya, yang hasilnya terutama untuk tujuan ekspor.

Page 27: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

Pajak Ditanggung Pemerintah Kepres No. 18 tahun 1986 sebagaimana diubah terakhir

melalui Kepres No. 204 tahun 1998 tentang PPN yang terutang atas Impor dan penyerahan BKP dan JKP tertentu yang ditanggung oleh Pemerintah menjelaskan jenis BKP dan JKP yang pajaknya ditanggung oleh pemerintah.

Pajak Masukan yang dibayar atas impor dan/atau untuk perolehan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang digunakan untuk menghasilkan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang atas penyerahannya Pajak Pertambahan Nilai yang terutang ditanggung Pemerintah, tidak dapat dikreditkan.

Page 28: Tm 9 Fasilitas Perpajakan Di Bidang PPN & PPnBM

PERATURAN PEMERINTAH Nomor 42 Tahun 1995Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak

Penjualan Atas Barang Mewah yang terutang sejak tanggal 1 April 1995 atas impor serta penyerahan Barang dan Jasa dalam rangka pelaksanaan Proyek Pemerintah yang dibiayai dengan hibah atau dana pinjaman luar negeri, tidak dipungut.