Pengertian PPN

31

Transcript of Pengertian PPN

Page 1: Pengertian PPN
Page 2: Pengertian PPN

Pengertian Pajak

Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Page 3: Pengertian PPN

Jenis Pajak

Penggolongan pajak berdasarkan lembaga pemungutannya di Indonesia dapat

dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:

1. Pajak Pusat

Pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah pusat yang dalam hal

ini sebagian besar dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak Kementerian

Keuangan.

2. Pajak Daerah

Pajak-pajak yang dikelola oleh Pemerintah Daerah baik ditingkat

Provinsi maupun Kabupaten/Kota.

Page 4: Pengertian PPN

Pajak-pajak pusat yang dikelola oleh Direktorat Jenderal Pajak meliputi:

1. Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan kepada orang pribadi

atau badan atas penghasilan yang diterima atau diperoleh dalam suatu Tahun

pajak. Yang dimaksud dengan penghasilan adalah setiap tambahan kemampuan

ekonomis yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak baik yang berasal dari

Indonesia maupun dari luar Indonesia yang dapat dipakai untuk konsumsi atau

untuk menambah kekayaan Wajib Pajak yang bersangkutan dengan nama dan

dalam bentuk apapun.

Page 5: Pengertian PPN

ORANG PRIBADI

WAJIB PAJAK

BADAN

1 orang1 keluarga dianggap sebagai

satu kesatuan ekonomis

• sekumpulan orang dan atau modal

• yang merupakan kesatuan • baik yang melakukan

usaha maupun tidak melakukan usaha

Page 6: Pengertian PPN

PEKERJAAN

KELOMPOK

SUMBER PENGHASILAN

LAIN-LAINMODALUSAHA & KEGIATAN

HUBUNGAN KERJA

PEKERJAAN BEBAS

HARTA GERAK

HARTA TAK GERAK

Contoh:Pengacara, Akuntan, Dokter, Arsitek, Konsultan, Notaris

Page 7: Pengertian PPN

LAPISAN PKP TARIF PAJAK- S/D Rp 50.000.000,00 10 %

- DI ATAS Rp 50.000.000,00 15 % S/D Rp 100.000.000,00

- DI ATAS Rp 100.000.000,00 30 %

DENGAN PERATURAN PEMERINTAH DAPAT DITETAPKAN : • Tarif tertinggi diturunkan menjadi paling rendahnya 25 %• Tarif pajak tersendiri atas penghasilan tertentu , sepanjang tidak melebihi tarif pajak tertinggi

LAPISAN PKPDAPAT DIUBAH DENGAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN

TARIF PAJAK PENGHASILANPasal 17 ayat 1 (b), (2), (3) dan (7)

TARIF PAJAK PENGHASILAN BAGI WAJIB PAJAK BADAN DN

Page 8: Pengertian PPN

- DILAKUKAN SETIAP BULAN, ATAU

- MASA LAIN YANG DITETAPKAN OLEH MENTERI KEUANGAN

MERUPAKAN ANGSURAN PAJAK YANG BOLEH DIKREDITKAN

TERHADAP PPh YANG TERUTANG UNTUK TAHUN PAJAK YBS

KECUALI PEMBAYARAN PPh YANG

BERSIFAT FINAL

- PEMOTONGAN DAN PEMUNGUTAN PAJAK OLEH PIHAK LAIN (PPh Psl 21,22,23,24)

- PEMBAYARAN OLEH WAJIB PAJAK SENDIRI (PPh Pasal 25)

PELUNASAN PPhDALAM TAHUN BERJALAN

Pasal 20 ayat (1), (2) dan (3)

Page 9: Pengertian PPN

2. Pajak Pertambahan Nilai (PPN)

Pajak Pertambahan Nilai adalah Pajak yang dikenakan atas konsumsi

Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak di dalam Daerah Pabean (Dalam

wilayah Indonesia). Orang pribadi, perusahaan, maupun pemerintah yang

mengkonsumsi Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak dikenakan PPN. Pada

dasarnya, setiap barang dan jasa adalah Narang Kena Pajak atau Jasa Kena

Pajak, Kecuali ditentukan lain oleh Undang-Undang PPn.

Page 10: Pengertian PPN

BARANG BERWUJUD

BARANG TIDAK BERWUJUD

B A R A N G Ps. 1 angka 2

BARANGBERGERAK

BARANGTIDAK BERGERAK

CONTOH :• HAK ATAS MEREK DAGANG• HAK PATEN• HAK CIPTA

BARANG ADALAH

10

Page 11: Pengertian PPN

J A S APs. 1 angka 5

SETIAP KEGIATAN PELAYANAN BERDASARKANSUATU PERIKATAN/PERBUATAN HUKUM

YANGMENYEBABKAN

- SUATU BARANG;- FASILITAS;- KEMUDAHAN;- HAK

TERSEDIA UNTUK DIPAKAI

JASA YG DILAKUKAN UNTUK MENGHASILKAN BARANG KARENA PESANAN ATAU PERMINTAANDGN BAHAN & ATAS PETUNJUK DARI PEMESAN

TERMASUK

11

Page 12: Pengertian PPN

JENIS BARANG YANG TIDAKDIKENAKAN PPN

Ps. 4 A ayat (1) dan (2)

BARANG-BARANG KEBUTUHAN POKOK YANG SANGAT DIBUTUHKAN OLEH RAKYAT BANYAK, SEPERTI BERAS & GABAH, JAGUNG, SAGU, KEDELAI,

GARAM BAIK YG BERYODIUM MAUPUN YG TIDAK BERYODIUM, daging segar, Telur, susu, buah segar, sayur segar

MAKANAN DAN MINUMAN YG DISAJIKAN DI HOTEL, RUMAH MAKAN, WARUNG DAN SEJENISNYA, katering(UNTUK MENGHINDARI PAJAK BERGANDA, KARENA

SUDAH MERUPAKAN OBYEK PAJAK DAERAH)

UANG, EMAS BATANGAN, DAN SURAT-SURAT BERHARGA

BARANG HASIL PERTAMBANGAN ATAU HASIL PENGEBORAN YANG DIAMBIL LANGSUNG DARI SUMBERNYA SEPERTI MINYAK MENTAH, GAS BUMI,

BIJI BESI/TIMAH/EMAS, batu bara, Galian C (asbes, batu tulis, batu setengah permata, batu kapur, batu apung, batu permata dll)

JENIS BARANG YANG TIDAK DIKENAKAN PPN DIDASARKAN ATAS KELOMPOK BARANG SBB :

12

Page 13: Pengertian PPN

Jasa Di Bidang Pelayanan Kesehatan Medik, Seperti Dokter Umum , Dokter Spesialis

Jasa Di Bidang Penyiaran Yang Bukan Bersifat Iklan

Jasa Di Bidang Pelayanan Sosial, Seperti Panti Asuhan, Jasa Pemakaman,Pemadam Kebakaran, Jasa Tempat Olahraga Non Komersial

Jasa Di Bidang Pengiriman Surat Dengan PerangkoJASA Keuangan Di Bidang Perbankan, Asuransi, Dan Sewa

Guna Usaha Dengan Hak Opsi, Termasuk sistem Syariah

Jasa Keagamaan, Seperti Pemberian Khotbah, Atau DakwahJasa Pendidikan (sekolah maupun luar sekolah)

Jasa Kesenian Dan Hiburan

Jasa Tenaga Kerja, termasuk Jasa Penyelenggaraan Latihan Bagi Tenaga Kerja

Jasa Angkutan Umum Di Darat Dan Di Air, Angkutan Udara LN

JENIS JASA YANG TIDAKDIKENAKAN PPNPs. 4 A ayat (3

Jasa Perhotelan, Seperti Persewaan Kamar Di Hotel, Motel, Losmen Dan HostelJasa Yang Disediakan Oleh Pemerintah Dalam Rangka

Menjalankan Pemerintahan Secara Umum

jasa asuransi

Jasa penyediaan tempat parkirJasa telepon umum dengan menggunakan uang logam

Jasa pengiriman uang dengan wesel posjasa boga atau katering 13

Page 14: Pengertian PPN

Subyek Pajak adalahPENGUSAHA

ORANG PRIBADI BADAN

DALAM KEGIATAN USAHA ATAU PEKERJAANNYA

- MENGHASILKAN BARANG;- MENGIMPOR BARANG;- MENGEKSPOR BARANG, termasuk ekspor barang tidak berwujud;

- MELAKUKAN USAHA PERDAGANGAN;- MELAKUKAN USAHA JASA, termasuk mengekspor jasa;

- MEMANFAATKAN BARANG TIDAK BERWUJUD / JASA DARI LUAR DAERAH PABEAN.

14

Page 15: Pengertian PPN

YANG DIKENAKAN PAJAK BERDASARKAN UU PPN

PENGUSAHA KENA PAJAK (PKP)

Ps. 1 angka 15

YANG MELAKUKAN PENYERAHAN BKP/JKP

TIDAK TERMASUK PENGUSAHA KECIL yaitu Omzet per tahun Maks 600 Jt, KECUALI PENGUSAHA KECIL YANG

MEMILIH UNTUK DIKUKUHKAN SEBAGAI PKP

PENGUSAHA

15

Page 16: Pengertian PPN

TARIF PAJAK

SELAIN EKSPOR

10% dari dasar pengenaan PJK

EKSPOR

0% dari dasar pengenaan PJK

Page 17: Pengertian PPN

DASAR PENGENAAN PAJAK(DPP)

Ps. 1 angka 17

PENGGANTIAN

NILAI IMPOR

NILAI EKSPOR

NILAI LAIN YG DITETAPKAN

OLEH MEN KEU

HARGA JUAL

YANG DIPAKAI SEBAGAI DASAR

UNTUK MENGHITUNG PAJAK YANG TERUTANG

17

Page 18: Pengertian PPN

Mekanisme Penghitungan PPN

1. Mekanisme Nilai Lain2. Mekanisme Pedoman

pengkreditan PM3. Mekanisme PK – PM

18

Page 19: Pengertian PPN

1. Mekanisme Nilai Lain (75/PMK.03/2010)Dipergunakan untuk usaha :1. Usaha Jasa pengiriman paket2. Usaha Jasa paket wisata

PPN yang dibayar = 10% x DPP Nilai lain= 10% X (10% x nilai

tagihan)= 1% x nilai

tagihan/penj.Ex. Paket wisata ke Bali Rp. 100.000.000PPN = 10% x 10% x 100.000.000 = Rp.

1.000.000

19

Page 20: Pengertian PPN

2. Mekanisme Pengkreditan PMMekanisme penghitungan PPN

terhadap usaha2 tertentu atau penjualan batas tertentu dengan cara mengkreditkan Pajak masukan terhadap pajak keluaran namun pajak masukan berdasarkan prosentase dr pajak keluaran :

1. Usaha Semata2 penjualan mobil bekas

2. Usaha semata2 pedagang emas perhiasan

3. Usaha dgn omzet s.d. 1,8 M

20

Page 21: Pengertian PPN

2a. Usaha mobil bekas dan Emas perhiasan (PMK 79/PMK.03/2010)

1. PK = 10 x harga jualPM = 90% x PK PPN = PK – PM = 10% - (90% x10%) x jual = 1% x harga jual2. Pedagang Emas Perhiasan :PK = 10 x harga jualPM = 80% x PK PPN = PK – PM = 10% - (80% x10%) x jual = 2% x harga jualSemua Pajak masukan atas perolehan BKP/JKP tidak dpt dikreditkan

21

Page 22: Pengertian PPN

2b. Omzet s.d. 1.8 M (PMK 74/PMK.03/2010)

Bagi PKP yang penyerahan BKP/JKP tidak lebih dari 1.8 M setahun dapat menggunakan mekanisme ini1. Untuk usaha BKP :

PK = 10% x harga jualPM = 70% x PKPPN = PK – PM = 3% x harga jual

2. Untuk usaha JKP :PK = 10% x harga jualPM = 60% x PKPPN = PK – PM = 4% x harga jual

Pajak masukan tidak dapat dikreditkan22

Page 23: Pengertian PPN

3. Mekanisme umum PK -PMYaitu mekanisme penghitungan PPN dengan

cara mengurangkan pajak masukan (PM)

dengan Pajak keluaran (PK) dalam masa yang

sama

PPN = PK - PM

23

Page 24: Pengertian PPN

CARA MENGHITUNG PPNYANG TERUTANG

Ps. 9 ayat (1)

PPN TERUTANG

TARIF PPN X DPP

ADALAH

24

Page 25: Pengertian PPN

CONTOH CARA MENGHITUNG PPN YANG TERUTANG

Penjelasan Ps. 9(1)

1. PENJUALAN TUNAI BKP OLEH PKP “A”

3. IMPOR BKP

2. PENYERAHAN JKP OLEH PKP “B”

- HARGA JUAL = Rp. 25.000.000- PPN TERUTANG 10% X Rp 25.000.000 = Rp. 2.500.000

- NILAI IMPOR = Rp.15.000000- PPN TERUTANG 10 % X Rp.15.000.000 = Rp. 1.500.000

- NILAI PENGGANTIAN = Rp. 20.000.000- PPN TERUTANG 10 % X Rp. 20.000.000 = Rp. 2.000.000

PPN Rp. 2.500.000 MERUPAKAN : * PAJAK KELUARAN YG DIPUNGUT OLEH PKP “A” DAN * PAJAK MASUKAN YG DIBAYAR OLEH PEMBELI BKP

PPN Rp. 2.000.000 MERUPAKAN : * PAJAK KELUARAN YG DIPUNGUT OLEH PKP “B” DAN *PAJAK MASUKAN YG DIBAYAR OLEH PENERIMA JKP

PPN Rp. 1.500.000 YANG DIPUNGUT MELALUI DJBC, MERUPAKAN PAJAK MASUKAN YANG DIBAYAR OLEH PIHAK YANG MENGIMPOR

BKP TSB. 25

Page 26: Pengertian PPN

3. Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM)

Yang dimaksud dengan Barang Kena Pajak yang tergolong mewah adalah:

a) Barang tersebut bukan merupakan barang kebutuhan pokok; atau

b) Barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat tertentu; atau

c) Pada umumnya barang tersebut dikonsumsi oleh masyarakat

berpenghasilan tinggi; atau

d) Barang tersebut dikonsumsi untuk menunjukkan status; atau

e) Apabila dikonsumsi dapat merusak kesehatan dan moral masyarakat, serta

mengganggu ketertiban masyarakat.

Page 27: Pengertian PPN

TARIF PPN & PPn BMPs. 7 & Ps. 8

TARIFPPn BM(Ps. 8)

ATAS EKSPOR BKP YG TERGOLONG MEWAH 0%

PALING RENDAH 10%

PALING TINGGI 200 %

27

Page 28: Pengertian PPN

OBYEK PPn BMPs. 5 ayat (1), (2)

PENYERAHAN BKP YANG TERGOLONG MEWAH

IMPOR BKP YANG TERGOLONG MEWAH

OLEH PENGUSAHA YANG MENGHASILKAN BKP

YANG TERGOLONG MEWAH

DALAM DAERAH PABEAN

DALAM KEGIATAN USAHA ATAU PEKERJAAN PENGUSAHA

Ps. 5 (1)PPn BM

DIKENAKAN ATAS

PPn BM DIKENAKAN HANYA SATU KALI PADA WAKTU PENYERAHAN BKP YANG TRGOLONG MEWAH OLEH PKP YANG

MENGHASILKAN BARANG MEWAH ATAU PADA WAKTU IMPOR Ps. 5 (2)

28

Page 29: Pengertian PPN

DASAR PERTIMBANGANPENGENAAN PPn BM

Penjelasan Ps. 5 (1)

ATAS PENYERAHAN BKP YANG TERGOLONG MEWAH OLEH PRODUSEN ATAU ATAS IMPOR BKP YANG

TERGOLONG MEWAH, DI SAMPING DIKENAKAN PPN, JUGA DIKENAKAN PPn BM DENGAN PERTIMBANGAN

PERLU KESEIMBANGAN PEMBEBANAN PAJAK ANTARA KONSUMEN YANG BERPENGHASILAN RENDAH DENGAN

KONSUMEN YANG BERPENGHASILAN TINGGIPERLU ADANYA PENGENDALIAN POLA KONSUMSI ATAS

BKP YANG TERGOLONG MEWAH

PERLU ADANYA PERLINDUNGAN TERHADAP PRODUSEN KECIL ATAU TRADISIONAL

PERLU UNTUK MENGAMANKAN PENERIMAAN NEGARA

29

Page 30: Pengertian PPN

4. Bea Materai

Bea materai adalah pajak yang dikenakan atas pemanfaatan dokumen,

seperti surat perjanjian, akta notaris, serta kwitansi pembayaran, surat berharga,

dan efek yang memuat jumlah uang atau nominal diatas jumlah tertentu sesuai

dengan ketentuan.

5. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

PBB adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan

tanah dan bangunan. PBB merupakan pajak pusat namun demikian hampir

seluruh realisasi penerimaan PBB diserahkan kepada pemerintah daerah baik

provinsi maupun kabupaten/kota.

Page 31: Pengertian PPN

Sekian dan Terimakasih

Surya Getsemani, SE