Pembahasan PilLULAE

3
Pada prinsipnya pembuatan pil adalah mencampurkan bahan-bahan, baik bahan obatatau zat utama dan zat-zat tambahan sampai homogen.h, Setelah homogen,campuran ini ditetesi dengan zat pembasah sampai menjadi massa lembak yang elastic atau kohesif,lalu dibuat bentuk batangdengan cara menekan sampai sepanjang alat pil yang dikehendaki,kemudian dipotong dengan alat pemotong pil sesuai jumlah pil yang diminta. Bahan penabur ditaburkan pada massa pil,pada alat penggulung, dan alat pemotong pil, agar massa pil tidak melekat pada alat pembuat pil tersebut. Penyalutan dilakukan jika perlu, namun sebelum penyalutan pil harus kering dahulu atau dikeringkan dalam alat atau ruang pengering, dan bahan penabur yang masih menempel pada pil harus dibersih kan terlebih dahulu. Pada percobaan ini pembuatan pil dengan komponen-komponen sebagai berikut: 1. Zat utama/zat aktif : kalium permanganate Zat aktif bahan obat harus memenuhi persyaratan farmakope. 2. Zat tambahan yang terdiri dari: a. Zat pengisi : Succus liquiritae Zat pengisi berfungsi untuk memperbesar volume massa pilagar mudah dibuat. b. Zat pengikat: adeps lanae Zat pengikat berfungsi untuk memperbesar daya kohesi maupun daya adhesi massa pil agar massa pil dapat saling melekat menjadi massa ynag kompak. c. Zat pembasah : Aqua gliserinata

description

tekfar

Transcript of Pembahasan PilLULAE

Pada prinsipnya pembuatan pil adalah mencampurkan bahan-bahan, baik bahan obatatau zat utama dan zat-zat tambahan sampai homogen.h, Setelah homogen,campuran ini ditetesi dengan zat pembasah sampai menjadi massa lembak yang elastic atau kohesif,lalu dibu

Pada prinsipnya pembuatan pil adalah mencampurkan bahan-bahan, baik bahan obatatau zat utama dan zat-zat tambahan sampai homogen.h, Setelah homogen,campuran ini ditetesi dengan zat pembasah sampai menjadi massa lembak yang elastic atau kohesif,lalu dibuat bentuk batangdengan cara menekan sampai sepanjang alat pil yang dikehendaki,kemudian dipotong dengan alat pemotong pil sesuai jumlah pil yang diminta. Bahan penabur ditaburkan pada massa pil,pada alat penggulung, dan alat pemotong pil, agar massa pil tidak melekat pada alat pembuat pil tersebut. Penyalutan dilakukan jika perlu, namun sebelum penyalutan pil harus kering dahulu atau dikeringkan dalam alat atau ruang pengering, dan bahan penabur yang masih menempel pada pil harus dibersih kan terlebih dahulu.Pada percobaan ini pembuatan pil dengan komponen-komponen sebagai berikut:1. Zat utama/zat aktif : kalium permanganateZat aktif bahan obat harus memenuhi persyaratan farmakope.2. Zat tambahan yang terdiri dari:a. Zat pengisi : Succus liquiritaeZat pengisi berfungsi untuk memperbesar volume massa pilagar mudah dibuat.b. Zat pengikat: adeps lanaeZat pengikat berfungsi untuk memperbesar daya kohesi maupun daya adhesi massa pil agar massa pil dapat saling melekat menjadi massa ynag kompak.c. Zat pembasah : Aqua gliserinataZat pembasah berfungsi untuk memperkecil sudut kontak (90oC) antar molekul sehingga massa pil menjadi basah dan lembek serta mudah dibentuk.d. Zat penabur : talcumZat penabur fungsinya untuk memperkecil gaya gesekan antara molekul yang sejenis maupun yang tidak sejenis, sehingga massa pil menjadi tidak lengket satu sama lain, lengket pada alat pembuat pil, atau lengket satu sama lain.Langkah pertama yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan sepertin yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Alat yang digunakan sebaiknya didibersihkan dengan menggunakan kapas yang telah dibasahi dengan alkohol sampai benar-benar bersih agar tidak berpengaruh terhadap sediaan pil dengan adanya bakteri yang tidak di inginkan.Kalium permanganat, succus liquiritiae dan adeps lanae ditmbang masing-masing yaitu kalium permanganat 5g , succus liquiritae 0,3g serta Adeps lanae 0,3g dengan menggunakan alat timbangan yaitu timbangan neraca analitik. Penimbangan harus dilakukan secara seksama agar dapat menghasil sediaan yang lebih baik juga dapat meminimalisir kesalahan dalam pembuatan pil.Setelah melakukan penimbangan, bahan-bahan berupa kalium permanganat, succuss liquiritiae dan zat pengikat ( Adeps lanae) dimasukkan kedalam lumpang dan digerus hinnga homogen. Cara menggerus adalah dilakukan dengan satu arah yaitu berlawanan dengan arah jarum jam.Selanjutnya, ditambahkan sedikit demi sedikit zat pembasah (aqua gliserinata) hingga massa pil menjadi plastis dan mudah dikepal. Papan pil ditaburi dengan talcum dan selanjutnya missa pil digulung-gulungkan diatas papan pil, lalu dipotong. Potongan massa pil tersebut ditimbang sesuai yang di inginkan yaitu 50mg.Setelah ditimbang, massa pil dibulatkan dengan cara digelindingkan diatas papan pil yang telah ditaburi talkum. Namun pada percobaan ini, kami memulatkan pil dengan tangan saja karena disesuaikan dengan keterbatasan alat-alat laboratorium yang digunakan. Talkum digunakan untuk mencegah lengketnya massa pil ketika dibentuk serta lengketnya pil yang satu dengan pil yang lain.Pil yang telah terbentuk diusahakan memiliki bobot yang seragam. Selain itu juga, bentuknya harus tetap, tetapi tidak begitu keras sehingga dapat hancur dalam saluran pencernaan. Pada percobaan yang kami lakukan,, massa pil yang dibentuk terlalu lembek sehingga bentuknya menjadi tidak seragam.Langkah terakhir adalah pengemasan pil. Dalam praktikum ini, pil dikemas dalam plastik obat dan diberi etiket putih atau untuk obat dalam. Obat dalam adalah obat yang digunakan melalui mulut dan masuk ke dalam kerongkongan kemudian ke perut/saluran pencernaan (oral). Epada etiket juga disertai cara pemakainnya.Untuk penyimpanan pil adalah sama dengan penyimpanan tablet yaitu dengan memperhatikan sifat zat tambahan yang digunakan.