Pembahasan ekowan

5
Pembahasan Organisme perairan pada tingkat pertama berfungsi ebagai produsen / penyedia energi disebut sebagai plankton. Defenisi umum menyatakan bahwa yang dimaksud dengan plankton adalah suatu golongan jasad hidup akuatik berukuran mikroskopik, biasanya berenang ataupun tersuspensi dalam air, tidak bergerak atau hanya bergerak atau hanya bergerak sedikit untuk melawan atau mengikuti arus (Wibisono, 2005). Plankton merupakan sekelompok biota di dalam ekosistem akuatik (baik tumbuhan maupun hewan) yang hidup mengapung secara pasif, sehingga sangat dipengaruhi oleh arus yang lemah sekalipun (Arinardi, 1997). Zooplankton ada yang hidup di permukaan dan ada pula yang hidup di perairan dalam. Ada pula yang dapat melakukan migrasi vertikal harian dari lapisan dalam ke permukaan. Zooplankton memegang peranan penting dalam jaring jaring makanan di perairan yaitu dengan memanfaatkan nutrient melalui proses fotosintesis (Kaswadji, 2001). Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan organik dari bahan anorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya sangat bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik. Ukurannya yang paling umum berkisar 0,2-2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar. Zooplankton melakukan adaptasi berupa migrasi vertikal, migrasi vertikal merupakan migrasi harian yang dilakukan oleh organisme tertentu ke arah dasar laut pada siang hari dan ke

description

ekologi hewan

Transcript of Pembahasan ekowan

Page 1: Pembahasan ekowan

Pembahasan

Organisme perairan pada tingkat pertama berfungsi ebagai produsen / penyedia energi

disebut sebagai plankton. Defenisi umum menyatakan bahwa yang dimaksud dengan

plankton adalah suatu golongan jasad hidup akuatik berukuran mikroskopik, biasanya

berenang ataupun tersuspensi dalam air, tidak bergerak atau hanya bergerak atau hanya

bergerak sedikit untuk melawan atau mengikuti arus (Wibisono, 2005).

Plankton merupakan sekelompok biota di dalam ekosistem akuatik (baik tumbuhan

maupun hewan) yang hidup mengapung secara pasif, sehingga sangat dipengaruhi oleh arus

yang lemah sekalipun (Arinardi, 1997). Zooplankton ada yang hidup di permukaan dan ada

pula yang hidup di perairan dalam. Ada pula yang dapat melakukan migrasi vertikal harian

dari lapisan dalam ke permukaan.

Zooplankton memegang peranan penting dalam jaring jaring makanan di perairan

yaitu dengan memanfaatkan nutrient melalui proses fotosintesis (Kaswadji, 2001).

Zooplankton bersifat heterotrofik, yang maksudnya tak dapat memproduksi sendiri bahan

organik dari bahan anorganik. Oleh karena itu, untuk kelangsungan hidupnya sangat

bergantung pada bahan organik dari fitoplankton yang menjadi makanannya. Jadi

zooplankton lebih berfungsi sebagai konsumen (consumer) bahan organik. Ukurannya yang

paling umum berkisar 0,2-2 mm, tetapi ada juga yang berukuran besar.

Zooplankton melakukan adaptasi berupa migrasi vertikal, migrasi vertikal merupakan

migrasi harian yang dilakukan oleh organisme tertentu ke arah dasar laut pada siang hari dan

ke arah permukaan laut pada malam hari. Zooplankton melakukan migrasi vertikal bertujuan

untuk menghindari para predator yang mendeteksi mengsa secara verikal dan menyesuaikan

dengan lingkungan akibat perubahan suhu yang beruba-rubah.

Komposisi jenis zooplankton sangat bervariasi di berbagai wilayah laut. Bagian

terbesar dari organisme zooplankton adalah anggota filum Arthropoda dan hampir semuanya

termasuk kelas Crustacea. Holoplankton yang paling umum ditemukan di laut adalah

Copepoda. Copepoda merupakan zooplankton yang mendominasi di semua laut dan

samudera, serta merupakan herbivora utama dalam perairan-perairan bahari dan memiliki

kemampuan menentukan bentuk kurva populasi fitoplankton. Copepoda berperan sebagai

mata rantai yang amat penting antara produksi primer fitoplankton dengan para karnivora

besar dan kecil (Nybakken, 1992). Crustacea merupakan jenis zooplankton yang terpenting

bagi ikan-ikan, baik di perairan tawar maupun di perairan laut. Diantara anggota filum

Arthropoda, hanya Crustacea yang dapat hidup sebagai plankton dalam perairan. 

Page 2: Pembahasan ekowan

Pendapat lain mengatakan, Kelompok yang paling umum ditemui antara lain kopepod

(copepod), eufausid (euphausid), misid (mysid), amfipid (amphipod), kaetognat

(chaetognath). Zooplankton dapat dijumpai mulai dari perairan pantai, perairan estuaria

didepan muara sampai ke perairan di tengah samudra, dari perairan tropis hingga ke perairan

kutub (Nontji, 2008). 

Pada praktikum ini, pengenalan zooplankton dilakukan di pantai Skip, Singaraja. Pada

pagi hari hal ini dimaksudkan agar memudahkan dalam pengambilan sampel, karena pada

pagi hari air laut surut dan tidak terlalu tinggi sehingga memudahkan dalam mengambil

sampel. Hasil yang kami peroleh, bebeapa phylum dari zooplankton yaitu Phylum

Arthropoda Kelas Crustacea Kelompok Harpacticoida. Dari tiga botol kaca YOU-C 1000,

dengan mengambil sampel sebanyak lima kali pada masing-masing botol, kami mendapatkan

Kelompok Harpacticoida. Di luar tabel hasil dari penuntun praktikum, kami menemukan

Phylum Arthropoda Kelas Insecta dan Phylum Arthropoda Kelas Arachnoidea.

Dari hasil yang didapatkan kelompok lain, ditemukan Kelompok Pleurobranchia,

Kelompok Pteropoda, Kelompok Cyclopoida, Kelompok Ostracoda, dan Kelompok

Tomoptera. Pengambilan sampel berada pada tempat yang sama, dan line transect yang sama.

Perbedaan hasil yang didapatkan meskipun berada pada line transect yang sama, karena

Plankton merupakan mikroorganisme yang hidup bebas dan terapung di air, plankton

bergerak tergantung pada arus dan angin. Hal ini diperkuat lagi sesuai literature yang ada

bahwa Menurut Nybakken (1992), Zooplankton melakukan migrasi harian dimana

Zooplankton bergerak ke arah dasar pada siang hari dan ke permukaan pada malam hari.

Rangsangan utama yang menyebabkan migrasi vertikal harian adalah Cahaya. Zooplankton

akan bergerak menjauhi permukaan bila intensitas cahaya di permukaan meningkat, dan

Zooplankton akan bergerak ke permukaan laut apabila intensitas cahaya di permukaan

menurun (Davis, 1955). Sehingga, hal ini yang menyebabkan tidak semua kelompok

mendapatkan jenis plankton yang sama. Bahkan salah satu kelompok ada yang sama sekali

tiak mendaapatkan plankton.

Simpulan

Dari praktikum pengenalan Zooplankton di Pantai Skip, dapat kami simpulkan bahwa:

1. Kelompok-kelompok zooplankton yang kami temukan ada empat phylum yaitu

Ctenophora dengan kelompok Pleurobranchia, Molusca dengan kelompok Pteropoda,

Page 3: Pembahasan ekowan

Arthropoda klas Crustacea kelompok Cyclopoidac, Harpacticoida, Ostracoda Phylum

Arthropoda kelas insecta, Phylum Arthropoda kelas Arachnoidea, dan Phylum

Annelida Kelas Temoptera.

2. Bentuk-bentuk dari zooplankton beraneka ragam dan sangat tipis.

3. Melalui penelitian ini kami lebih terampil dalam mengambil sampel plankton

menggunakan Plankton Net

4. Kami mengamati secara teliti dan mengidentifikasi plankton dan menggolongkannya.

Bahan Diskusi

1. Bentuk plankton yang kami jumpai berukuran kecil. Mempunyai sifat berenang pasif,

melayang serta sangat dipengaruhi oleh arus. Zooplankton ada yang hidup di

permukaan dan ada pula yang hidup di perairan dalam. Ada pula yang dapat

melakukan migrasi vertikal harian dari lapisan dalam ke permukaan. Sifat hidupnya

yang semula sebagai plankton berubah menjadi nekton atau bentos. Berdasarkan sifat:

a. Holoplankton, seluruh daur hidupnya bersifat planktonik

b. Meroplankton, hanya sebagian daur hidupnya bersifat planktonik.

Berdasarkan ukuran :a.  Megaplankton, berukuran lebih dari 2,0 mmb.  Makroplankton, berukuran 0,2-2,0 mmc.  Mikroplankton, berukuran 20 m-0,2 mmd.  Nanoplankton, berukuran 2 m-20me.  Ultraplankton, berukuran kurang dari 2 m

Daftar Pustaka

Arinardi, O. H. 1997. Status Pengetahuan Plankton di Indonesia. Oseanologi dan Limnologi di Indonesia. Puslitbang-LIPI. Jakarta.

Kaswadji, R. 2001. Keterkaitan Ekosistem di Dalam Wilayah Pesisir. Sebagian Bahan Kuliah SPL 727 (Analisis Ekosistem Pesisir dan Laut). Fakultas Perikanan dan Kelautan IPB, Bogor.

Swasta, Ida Bagus Jelantik. 2005. Penuntun Praktikum Ekologi Hewan. Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA Undiksha Singaraja.

Wibisono, M. S. 2005. Pengantar Ilmu Kelautan. Jakarta: PT. Grasindo

Nybakken, James W. 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta Gramedia