PEMANFAATAN URINE SAPI SEBAGAI PUPUK CAIR UNTUK...

18
ISSN 141i - 32+r *8 "*.e:semE STYI- .-}'-LF€ *= Y#g3r,xakmff-€ca diterhitkan oleh : SEKOLAH TINGGI TEKNIK LINGKUNGAN ICAMPUS 1 Jl" Janti I{M. 4 Gedongkuning Yogyakarta Terbit dua. kaii setahun : April - Cktober

Transcript of PEMANFAATAN URINE SAPI SEBAGAI PUPUK CAIR UNTUK...

ISSN 141i - 32+r

*8 "*.e:semE STYI- .-}'-LF€ *= Y#g3r,xakmff-€ca

diterhitkan oleh :

SEKOLAH TINGGI TEKNIK LINGKUNGANICAMPUS 1 Jl" Janti I{M. 4 Gedongkuning Yogyakarta

Terbit dua. kaii setahun : April - Cktober

ISSN 1411 -3244t4

nlnlno+ t-L1ll-

ngIS,

)gi

JURNAL REKAYASA LIIYGKUNGANditerbitkan oleh :

SEKOLAH TINGGI TEKNIK LINGKUNGANTerbit dua kali setahun : April - Oktober

Vol. 14 No. 2 Oktober 2Ol4

DAFTAR ISI

Halaman

Peningkatan Nilai Ekonomi Seresah Daun Dan Tangkai-:rak Kepyar (ricinuscommunis L) Sebagai Bahan Biomassat,tieh : Retno Susetyaningsih, Diananto Prihandoko

":ene ArumAs............. ....."..........01 - 14

P ernanfaatan Urine Sapi Sebagai Pupuk Cair Untuk)' { eningkatkan Produksi Salak Pondoh,-,,eh : Handayani Sriwinarno, Sri Yuniar1i................. ......15 - 26

P:rnanfaatan Jerami Sebagai Bahan Baku Panel Akustik Guna Mengurangi- rilgkat Kebisingan Pada Generator Set

'],-eh : Kris Setyanto............... ......27 -31

'- pa)'a Pemangkasan Akar Dan Penambahan Bahan Organik Terhadap Fitoremediasi\{erkuri Dalam Tanah Sisa Penambangan Emas Desa Kalirejo Kokap KabupatenKulon Progo Daerah Istimewa Yogyakarla Menggunakan

^.naman Acacia Sieberiana,--r.eh : Dewi Rahyuni, Djoko Marsono, Chafid Fandeli, Edi Mar1ono................ 38 - 44

P:ran Mulsa Dan Jamur MikorizaArbuskula TerhadapP;*duksi Bawang Merah Di Tanah Pasir Pantai Samas Yogyakarta,-rleh : Akhsin Zulkoni, Dewi Rahyuni, Nasirudin............. ................45 - 51

P:rurunan Debu Dengan Wet Scrubber Dalam?"uang Khusus Merokok,,rieh : Maria Roosa Srah Darmanijati, Irene Arum As, Retno Susetyaningsih........... ...........52 - 62

J:nselolaan Sampah 3 R (redused, Reused Dan Recyled),):ngan Pendekatari Zonasi Permukiman Di Kota Yogyakarta

,-,-:h : Nasirudin, Shalahuddin Djalal Tandjung, Djoko Marsono, Sudibiyakto....................63 - 81

\iientuan Penulisan Naskah...... .........82

fk-saahal

ehsai.

ukngE1e

,py

laJlH"ing

kos

#wrnal@a

Vol. 14 No. 2 Oktober 2OI4

Penanggung Jawab :

Ketua STTL "YLH"

Pemimpin Umum :

Diananto Prihandoko, ST.,M.Si.Dra. Lily Handayani, M.Si.

Dewan Redaksi :

Ketua :

Prof. Dr. Ir. Supranto

Anggota :

Prof. Dr. Ir. H. Chafid FandeliProf. Dr. Ir. Sudarmadji, M.Eng, DipHe.Drs. H. Nasirudin, M.S.Dr. Ir. Nugroho

Mitra Bestari :Dr. Ir. Andi Sungkowo, M.Si.

Redaksi Pelaksana :Ir. Rita Dewi Triastianti, M.Si.Iis Siti Munawaroh,SIP.

ISSN 1411 .3244Jurnal Rekayasa Lingkunganditerbitkan sejak tahun 2000 denganfrekuensi dua kali setahun setiap bulanApril dan Oktober, Jurnal ini memuathasil-hasil penelitian, karya ilmiahmaupun analisis kebijakan tentanglingkungan hidup dalam arti 1uas.khususnya tentang rekayasa teknologilingkungan.

Dewan redaksi menerima naskah baikdalam bahasa Indonesia maupun bahasaInggris. Naskah yang dikirim ada-la-r:orisinil dan belum pernah diterbitka::atau tidak sedang dipertimbangkan ole::publikasi lain. Setelah naskah selesa:dikoreksi, penulis diminta untukmenyerahkan satu copy naskah yangtelah diperbaiki dan sebuah CD berisi filenaskah.

Naskah dikirim sebanyak 5 (lima) cop]dikirim ke :

Redaksi Jurnal Rekayasa LingkunganSekolah Tinggi Tehnik Lingkungan ,YLH-Kanepus 1 Jl. Janti Km. 4 Gedongkunin_rYograkartaTelp: 0274 - 566863Fax:0274-566863

Harga Langganan ( termasuk ongkoskirim )

Lembaga/ Intansi:P. JawaLuar P. Jawa

PeroranganP. JawaLuar P. Jawa

Rp. 12.OOO;/ eksemplarRp. 15.000;/ eksemplar

Rp. 10.000;/ eksemplarRp. 12.5OO;/ eksemplar

fffirNW4 ALAMAT : KAMPUS I

KAMPUS II

SEKOT,AX.{ TTNGGI T'EKNIK I,TNGKUNGAhI(srrL)

TERAKREDITASISK. SAN Nornsr : {}47/BAN-PT/Ak-X[V/S I /XII/2 01 1

: JALAN TANTI KM. 4, GEDONGKLjNINC, YOGYAKARTA, TELP & FAx. : (Oi74) 56636:: WINONC, TINALAN, KOTAGEDE, YOGYAKARTA, TELP. : (0274\ 37D7AWebsite : www.sttl-ylh.ac.id Email : [email protected]

SURAT KETERANGANNo : 1. 670' lswttKetlxl2ot4

Yang bertanda tangan dibawah Ketua Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan Yogyakarta, dengan

ini menerangkan bahwa nama-nama tersebut dibawah ini :

t. Prof. Dr. lr. Chafid Fandeli (STTIYogyakarta)

7. Diananto Prihandoko, ST, MSi. (STTL Yogyakarta)3. Dra. Lily Handayani, M.Si. (STTL Yogyakarta)4. Prof.Dr.lr. Supranto (UPN Veteran Yogyakarta)5. Prof.Dr.lr. Sudarmadji, M.Eng,Dip.HE. (UCM )

6. Drs. H. Nasirudin, MS. (STTL Yogyakarta)7. Dr.lr. Nugroho (Universitas Lampung )

8. Dr.lr. Andisungkowo, MSi. (UPN Veteran Yogyakafta)9. lr. Rita Dewi Triastianti, MSi. (STTL Yogyakarta) '

10. lis Siti Munawaroh, SlP. (STTL Yogyakarta)

Adahh Tim Personalia Jurnal Rekayasa Lingkungan, ISSN 1411-3244 , yang diterbitkan oleh

Setolah Tinggi Teknik Lingkungan Yogyakarta.

Enilian surat keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana rnestinya

Penanggung JawabPemimpin UmumPemimpin UmumKetua Dewan Redaksi

AnggotaAnggotaAnggotaMitra BestariRedaksi Pelaksdna

Redaksi Pelaksana

PEMANFAATAN URINE SAPI SEBAGAI PUPUK CAIR UNTUKNIENINGKATKAN PRODUKSI SALAK PONDOH

Handayani SrirvinarnoSri Yuniarti

Abstrak

Abu rulkanik Gunung Merapi berdampak pada kerusakan batang pohon salakpondoh di tiga kecamatan Kabupaten Sleman. Urin sapi bisa di buat pupuk cair sebagaipestisida untuk tanaman. Pembuatan pupuk organik cair daii urin sapi dengan penambahan -tetes

tebu.- dan MoL rempah-rempah dilakukan dengan fermentasi ,..u., unu.rob selama 14 hari.Hasil analisismenunjukkan bahwa kandungan pupuk cair urin sapi dengan penambahan tetestebl 20 gran merupak31-genambahan yang puilng efektif dengan ka-dar ^corganik

sebesar4,41o/o, Ntotal sebesar 0,62%o, p2o5 sebesai o,sso., dan K2o r].b"ro. r,3oyo. Tetapi pupukcair dari urin sapi dengan penambahan tetes tebu ini tidak memenuhi standar/ syaratPermentan No.70lPermentan /sR. r4ofior2oll tentang pupuk organik, pupuk hayati, danpembenah tanah yaitu kadar C-organik minimal 6%, Ntotal3- oiL,pzoi l- 6yu. danK2o 3-6%

Kata kunci: Urine sapi. pupuk cair. salak pondoh

USE AS A COW URINE LIQUID FERTILIZER TO INCREASEPRODUCTION PONDOH

Abstruct

Mount fulerupi rolcanic ash intpact on tree_ bctrk dctntctge pondolt in three disyicts qfSlentan Regency. Cow urine can be mucle liquict.fe.rtilizer n, n prirrirt" for crops. Liquicl o,rg,nnicfertilizer fi'om cot| urine vith the acldirion i7 niotnrru nnd ,jices MoL con4uctecl by anaerobic-fe.rmentation.for l4 dct.ys. Results tmctlisismenunjukkcm thet coiv urine contains tiquicl .fertitizert'ithrhe oddition of 20 grams

1f lglasses is most effective with the aclclition of Cnrgan'ik tivets of i.<lu,0'6294 Ntotal, P2o5 by 0.58%, ancl 1.30o% izo. art the licluiclfertilizerJrom cow urine y,ith tlteaddition of molosses does not meet the standards / requirement, io negutation 70 / perntentan / sR.140/10/2011 of organicfeyililers, biologicalfertllizirs, ctnd soil penrEenah the organic-C levels ofut least 6%, 3-6% Ntotal, J- 6% p2OS nia ilO S_OU.

Keytt'ords; cotv urine, licluid manure, bark poncloh

I. PENDAHULUANA. Latar Belakang

Abu wlkanik Gunung Merapimerusak 4,9 juta batang pohonsalak pondoh di area seluas 1.400hektare di tiga kecamatanKabupaten Sleman.. Akibatnya,:etani salak pondoh harus menunggu-.:ru hingga satu setengah tahun:nfuk bisa memanen kembali?enelitian ini dimaksudkan untuk

membantu petani menggunakanpupuk organik cair dari urin sapidengan kandungan protein yangmenyuburkan tanaman salakpondoh. Pembuatan pupuk organikcair dari urin sapi denganpenambahan tetes tebu dan MOLrempahrempah dilakukan denganfermentasi secara anaerob selarna 14hari.

L

-' RNAL REKAYASA LI NGKUNGAN vol. 1 4/N o. zToxtou"r z o r+ Page 15

B. Tujuan Penelitian1. Untuk mengetahuai efektifitas

tetes tebu dalam prosespembuatan pupuk cair

2. Mendapatkan data tentangpengaruh dosis tetes tebudan waktu proses dalampembuatan pupuk cair dariurine sapi.

C. Pemecahan Nlasalah1. Mengkaji mengenai cara

pembuatan, kelebihan dankelemahan, dan penerapancara yang benar untukmeningkatkan kualitas pupukorganik cair

2. Untuk mengoptimalkankualitas fermentasi pupukorganik cair agar menjadilebih tinggi, makadigunakan metode fermentasiurin sapi denganpenambahan tetes tebu(molasses).

II. Tinjauan PustakaA. Salak Pondoh

Buah salak pondoh punyanama ilmiah salacca edulis termasukdalam ordo spacidi flurap, familipatmae dan serumpun dengankelapa sawit, aren, palern, dan pakisbercabang rendah dan tegak tanamansalak dapat tumbuh pada ketinggian

0-700 meter diatas permukaan airlaut. Tinggi tanaman dapatmencapai2 - 4 rneter dan mulaiberbuah pada umur satu tahunsetelah penanaman denganperawatan atau pemupukan yangbaik semakin lama produksi buahsalak perbondoh / perbatangnyasemakin meningkat.

B. Urin SapiSapi (Bison benasus L)

merupakan ternak ruminansia besaryang mempunyai banyak manfaatbaik untuk manusia ataupuntumbuhan, seperti daging, susu, kulit,tenaga dan kotoran. Urine sapi dapatdi buat pupuk cair sebagai pestisidauntuk tanaman. Produk pupuk cairdari urine sapi rnengandung proteinyang menyuburkan tanaman dantanah seperti padi, palarvija, sa),ur-sa)ruran, bunga dan juga buah-buahan. Selain itupupuk cair iniberfungsi sebagai pengusir hamatikus, wereng, walang sangit, danpenggerek serta sebagai sumberpupuk organik. Kandungan kimiaurine sapi adalah N : 1,4 sampai 2,2o/o, P: 0,6 sampai 0,7o , dan K 1,6sampai 2,1.

Tabel2.l Jenis Dan Kandungan zatHara pada Kotoran Ternak sapiPadat Dan Cair

I{nma ternakd*n bentukkot*rar:lnya

Nitrogen

{;t/"}

Fasfnr(%)

Kaliur"n

{?,u}

Air{?/,r

$*pi *prclat 0,4 {i.3{} *,1ff s5SaBi - *air I,0 $,5 1.5 ?2Sunrh*r; S*tir"r::*, i:f){is }

IURNAL REKAYASA LIN GKUNGAN VOL. 14lNo.2/Oktobe r 20 t4 Page 16

Bahan tambahan pupuk cair,seperti lengkuas, kunyit, temu ireng,jahe, kencur, brotowali berfungsiuntuk menghilangkan bau urineternak dan memberikan rasa yangtidak disukai hama, (Setiono, 2005).

C. Tetes TebuTetes atau ampas tebu adalah

cairan kental sisa kristalisasi dari

pabrik gula Tetes tebu berfungsiuntuk fermentasi danmenyuburkan mikroorhanismeyang ada didalam tanah. Tetestebu ini sendiri mengandungbakteri Sacharomyces Sereviceaeyang berfungsi untuk fermentasi,(Sarief, S.,2006).

a ng!_z-359 mp.o_p isi_T e te s leb "+$qglas se rTet*x'Hebu (r**lesxxx)

I.r:ltervill,l Kcrtrpelrren NilaiPerssrrtase

tr 7*?530-4i]+-95-t"I-5"-57-t5?_6

2-8o.t-t

.4irSukr*stlDextrnsa {Ciluk*sa}Levulosa ( Fruktosa)()ther redr:cing sut:starrccOrlrer c:rrbohytlra tcsr\shN i trogen C'olr lnptrtrntl;\saln n*n r:ilr*gcrr\Vas, Ster*I. ilndph*sph*lipidsPigrnentsVitami**vitan:ilr

?*35v{}

-]II?

+.55

$",*

(Mainly from data Wolfram and Binkly in advances in carbohydrate Chemistry,copyright l9f3Academic Press Inc., New york)

D. Fermentasiwww.wikipedia.com (2010)

menyatakan bahwa fermentasisering didefinisikan sebagai prosespemecahan karbohidrat dari asamamino secara anaerobik yaitu tanpamernerlukan oksigen. Buckel(1987) menyatakan bahwafermentasi adalah perubahan kimia

dalam bahan pangan yangdisebabkan oleh enzim. Enzim yangberperan dapat dihasilkan olehmikroorganisme dan interaksi yangterjadi diantara produk darikegiatan kegiatan tersebut danzat zat yang merupakanpembentuk bahan pangan tersebut.

lU RNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL. t4lN O. 2 /Oktobe r Z0 \4 Page 17

Tabel2.3 Peningkatan Kualitas Pupuk Organik Cair dengan MetodeFermentasi

)trtriinding:llr ldi*'*grn1Q-l 1f"{r,

Fosl*rtH)'l

Kaliun:tY-}

W*rna Bau

Sri:elurr, 1-1 0"5 {},? Kuuing .Vlen3,elglltI

Scsud*h :.? :.J 3.rl C*kjillKr:l.ritalllnn

Kun:lngI''lenf i:ng;. t

Sumber: Elffi Ismawati, (2004).

E. Peningkatan Kualitas PupukOrganik Cair dengan MetodeFermentasi

Fermentasi merupakanproses pemecahan senyawa organikmenjadi senyawa sederhana yangmelibatkan mikroorganisme.Fermentasi merupakan segalamacam proses metabolisrne (enzim.jasad renik secara oksidasi,

III. i\IETODE PENELITIANA. Rancangan Kegiatan

Sampel arval dalampenelitian ini adalah urine Sapiyang di ambil dari Peternakan Sapidi Desa Turi Kecamatan TuriKabupaten Sleman. Pengambilansampel awal ini dilakukan untukpengukuran kandungan N, P, Kyang ada di dalam limbah urinesapi. Proses pembuatan pupuk cairorganik menggunakan carafermentasi yaitu sebanyak 1 literlarutan urine sapi ditambahkan tetestebusebanyak 10 ml dan starterSacharomyces cereviceae. Setelahterjadi pematangan pada hari ke-14,dilakukan pengujian unsur makro N,P, K dan C-Organik. Suhu dan pH diukur selama penelitian(pemantauan) sebagai datapendukung. Hasil fermentasi iniakan di ujikan pada tanaman, untuk

reduksi, hidrolisa, atau reaksi kimialainnya) yang melakukan perubahankimia pada suatu subsrat organikdengan menghasilkan produk akhir.Prinsip dari fennentasi ini adalahbahan limbah organik dihancurkanoleh mikroba dalam kisarantemperatur dan kondisi tertentu yaitufermentasi.

mengetahui seberapa terhadappertumbuhan tanaman.

B. Obiek PenelitianVariasi dosis tetes tebu dan

r,vaktu proses fermentasi sebagaibiostarter dalam pembuatan pupukcair berbahan dasar urin sapi.

1. Bahan dan alat utamaa. Bahan Penelitian

1) Urin Sapi2) Tetes tebu3) Rempah-rempah

b. Alat Penelitian1) pH meter2) Termometer3) Beaker Glass 1000 ml4) Botol5) Timbangan Elektrik

2. Tempata. Pengambilan sampel urin

Sapi dilakukan di- Petemakan Sapi Desa

E-

IURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VOL.14lNO.2/Oktob er Z0L4 Page 18

Turi Kecamatan TuriKabupaten Sleman.

b. Analisa sampeldilaksanakan diLaboratoriumLingkungan STTLYogyakarta

3. Teknik pengumpulandata

a. Data Primer- N, P, K, C-Organik, pH, suhu, baudan warna.

b. Data Sekunder- Studipustaka

4. Yariabel Penelitiana. Variabel Terikat

:kandun-{an N, P, K.b. Variabel Bebas :

- Dosis tetes tebu (10;151' 20;25; 30;35;) ml.

- Waktu Proses, yaitu(5,0; 10; 15; 20; 25;30) hari.

5. Teknis AnalisisAnalisa data

digunakan analysis ofvariance, dengan modelrancangan randomizedcompletely block design(RCBD) dan completelyrandomized design (CRD).

IV. HASIL DAN PEMBAHASANA. Hasil Penelitian

MOL (Mikroorganismelokal) Lengkuas,Kunyit, Temuireng, Jahe, Kencur,Brotowalisebagai sumber bakteri difermentasiselama I hari. MOL ini digunakansebagai bioaktivator untukmempercepat proses fermentasidalam mendegradasi bahan organic.(Aliadi,.2006).

Urin sapi (sebagai bahandasar pupuk cair)ditambah larutanMOL sebagai penyubur dan sumberenergi bagr bakteri. Untukpembuatan pupuk organic cair, yaitularutan urin sapi dan MOLditambahkan tetes tebu dandilakukan duplo (2 kalipengulangan). Pupuk organic cairyang telah dibuat difermentasiselama T4 hari yang ditandaidengan larutan berwarna coklatgelap dan tidak berbau, tujuannyauntuk mendegradasi senyawakompleks menjadi senyawa yanglebih sederhana. (Elffi Ismawati,2004).Selanjutnya, sampel diujikandungan unsur hara makro(CNPK nya) di laboratoriumdengan metode SNI 19-7030-2004.Setelah dilakukan uji analisisterdapat kandungan unsur hara yangdibutuhkan oleh tanaman dalamjumlah besar/ makro (CNPK)dalam pupuk cair dari urin sapi iniseperti pada tabel 5. Ujipendahuluan dimaksudkan untukmengarahkan pada uji kepastian, padapenelitian ini uji pendahuluandilakukan dengan tujuan mengetahuipenambahan bioaktivator berupaMOL bahan rempahrempah manayang paling efektif untukditambahkan dalam pembuatanpupuk cair dari urin sapi denganpenambahan tetes tebu. Berikutreaksi yang te{adi pada prosesanaerobik saat pembuatan pupukcair urin sapi dengan penambahantetes tebu: Bahan organik CH4 +CO2 + H2 + N2 + H2O.Prinsip padapengolahan biologis secaraanaerobik akan menghasilkanproduk akhir berupakarbondioksida, metana, amonia,

I

I

E

IURNAL REKAYASA LINGKUNGAN VO L. L4lNo.2/Oktobe r 2074 Page 19

hidrogen sulfida, dan biomassa.(Sarief S.,2006).

densan Penambahan MOL Re

Pada arval pembuatan pupukcair dari urin sapi denganpenambahan tetes tebu (table 3.2)diketahui bahwa kandungan unsurhara makro CNP sangat tinggr,sedangkankandungan unsur Kaliumsangat rendah. Setelah fermentasipupuk cair dari urin sapi yangdilakukan selama 14 harikandungan unsur hara makroCNPK nya seperti pada tabel 3.3yaitu kandungan C organiknyamenurun drastis karena bakteriyang ada menguraikan bahan-bahanorganik. Unsur karbon atau bahanorganic (dalam bentuk karbohidrat)dan nitrogen (dalam bentuk protein,asam nitrat, amoniak, dll),merupakan makanan pokok bagrbakteri anaerobik. Unsur karbondigunakan untuk energi dan unsurnitrogen unfuk membangun struktursel dan bakteri. Bakteri memakanhabis unsur C 30 kali lebih cepat darimemakan unsur N (Narpadmi,2010). Penurunan kandungan tidakhanya terjadi pada Corganik, tetapijuga terjadi pada unsur nitrogendan fosfor (dalam bentuk P2O5),

hal ini disebabkan karena nitrogendan fosfor (dalam bentuk P2O5)merupakan nutrisi yang baik untukpertumbuhan bakteri. Nutrisidibutuhkan untuk pertumbuhan danfungsi bakteri yang normal.Nikogen dibutuhkan bakteri berupaNorganik atau N-anorganik,tergantung jenis 5 bakteri.

Kebutuhan fosfor untukbakteri berasal dari garam-garamfosfat.Suhu dan pH merupakanfactor-faktor yang dapatmempengaruhi terjadinya fermentasisecara anaerob. Suhu pada awalfermentasi sekitar 38oC dapatmempercepat terjadinya prosesfermentasi. Sedangkan sesudahfermentasi suhunya menjadi sekitar36,5oC. Mikroba dalam komposmenguraikan bahan organik menjadiCOz, uap air dan panas. Setelahsebagian besar bahan telah teruraimaka suhu akan berangsur-angsurmengalami penurunan. pH padaawal fermentasi sekitar 6,3sedangkan setelah fermentasimenjadi sekitar 6,77. Derajatkeasaman pada awal proses

Tabel4.f Uji Pendahuluan Perbandingan Kandungan Pupuk Cair Urin Sapian

No Pupuk,/M.(}L fi {--CI../CI) N {%} F {Ed) K (7") r:$\3I 1-engkuas f67 *,87 o,8p r.?t) dtr 1?

? I{"uryit f}"?3 CI"6? o,$7 1."3 6,5 I

-:)"[*cmn lr*rrg 5.08 t).93 *.43 l-tI s57

"* "fn}:e 3,?9 *,s3 o.7l t}-+4 3,()$5 Ken*ur: 5,07 l.o5 1.84 l<) 4,836 llr*tr:lr.vali 3,77 *"*9 o.93 I.66 4.24I Stanckrr Min 6 -] -{r 3-6 3-S

,Surnb*r' : l)tttrr printt*i 30 I 3

IURNAL RE KAYASA LI N GKUN GAN VOL. 1 4/N O. 2 loktob er 20 1 4 PageZA

pengomposan akan mengalamipenurunan karena sejumlahmikroorganisme yang terlibatdalam pengomposan mengubahbahan organik menjadi asamorganik. Pada proses selanjutnya,mikroorganisme dari jenis lain akanmengkonversikan asam organik yangtelah terbentuk sehingga bahanmemiliki derajat keasaman yangtinggi dan mendekati netral.Pupukcair urin sapi dengan penambahantetes tebu pada penelitian ini tidakmemenuhi standar PermentanNo.70l Permentan/SR.140/10/201 Itentang pupuk organik, pupuk hayati,dan pembenah tanah. Hal inimenjelaskan bahrva terjadinyapenumnan kandungan unsur haramakro CNP pada pupuk cair dariurin sapi karena terjadinyadegradasi bahan pada saat

fermentasi yang dilakukan secaraanaerob selama 14 hari. Selain itu,tetes tebu yang ditambahkanmeningkatkan kandungan bahanorganik pada pupuk cair dari urin sapidan memperkaya nutrisi yangdapat mendukung pertumbuhanbakteri sehingga bakteri mampumendegradasi bahan organik dengancepat dan menyisihkan kandunganunsur hara makro CNP dalampupuk berbahan dasar urin sapi.

Perbandingan jumlahpenambahan tetes tebu ke dalam urinsapi yang kurang banyak jugamerupakan salah satu alasan karenadiketahui dari hasil penelitian pupukcair tetes tebu didapatkan nilai C-organik dan fosfat yang sudahmemenuhi syarat yaitu 15,42o/o dan4,37o/o.Dari uji analisislaboratorium dapat diketahui bahwakandungan C tertinggi yaitu sebesar4,640 terdapat pada pupuk cair

urin sapi dengan penambahan tetestebu 10g. Kandungan Ntotaltertinggi sebesar 0,730 terdapatpada pupuk cair urin sapi denganpenambahan tetes tebu 30g.Kandungan P dalam bentuk fosfattertinggi sebesar 0,580 terdapatpada pupuk cair urin sapi denganpenambahan tetes tebu 20g.Sedangkan kandungan Kaliumtertinggi sebesar 1.37% terdapatpada pupuk cair urin sapi tanpapenambahan tetes tebu. Kandunganunsur CNP yang menurun diikutidengan menaiknya kandungan nilaiKalium. Hal ini disirnpulkanberdasarkan gambar 4.2tentang grafik kandungan unsurhara makro CNPK pupuk cair urinsapi den,ean penambahan tetes tebu.

B. PembahasanPerbandingan Kandungan

Pupuk Cair Urin Sapi denganPenambahan Tetes TebuSetelahdilakukan uji pendahuluan dapatdiketahui bahwa kandungan pupukcair dari urin sapi denganpenambahan MOL (mikroorganismelokal) sebagai bioaktivator belummemenuhi standar Permentan No.70i Permentarl SR.t4Ol 101 2011sehingga pada penelitian, penulismenambahkan tetes tebu sebagaibahan tambahan dalam pembuatanpupuk cair dari urin sapi denganharapan dapat meningkatkankandungan unsur harapupuk cairdaru urin sapi sehingga dapatmemenuhi peraturan yang ada.MOLyang dipilih yaitu MOLrempahrempah dengan alasanrempah-rempah yang memilikikandungan unsur hara NPK yangbaik sedang tidak tersedia disekitar lokasi pengambilan urin sapi

IU RNAL REKAYASA LI NGKUNGAN V0 L. 14lN 0.2/Oktobe r 2014 Page 2L

sehingga penulis memilih remPah-

rempah karena maupakan tanaman

umum dan banyak terdaPat diIndonesia, baik di dataran tinggimaupun dataran rendah. Selain itu,dari hasil uji pendahuluan Yangtelah dilakukan kandungan unsur

hara makro pupuk cair dari urinsapi dengan penambahan MOLranpah-rempah ini menunjukkanhasil yang cukup bagus karena

kadar C-organiknya yang tinggi5,08o/o hampir memenuhi sYarat

PermentanNo.70lPermentan/SR.1401rc1 20lltentang pupuk organik, pupuk hayati,

dan pembenah tanah yaitu minimal6% sehingga penulis memilih MOLrempahrempah untuk di-jadikanbioaktivator dalam penelitian ini.Adapun alasan lain Yaitumenjadikan MOL rempah-remPah

sebagai alternative dari bioaktivatorpabrikan/ pasar dan memanfaatkanlimbah yang ada di sekitar lokasipembuatan pupuk cair dari urinsapi (minimalisasi limbah).

Pada awal pembuatan PuPukcair dari urin sapi dengan

penambahan tetes tebu diketahuibahwa kandungan unsur hara makroCNP sangat tinggi, sedangkan

kandungan unsur Kalium sangat

rendah. Setelah fermentasi PuPukcair dari urin sapi yang dilakukanselama 14 hari kandungan unsurhara makro CNPK nYa,Yaitu

kandungan C organiknya menurundrastis karena bakteri yang ada

menguraikan bahan-bahan organik.Unsur karbon atau bahan organic(dalam bentuk karbohidrat) dan

nitrogen (dalam bentuk Protein,asam nitrat, amoniak, dll),merupakan makanan Pokok bagi

bakteri

anaerobik. Unsur karbon digunakanuntuk energr dan unsur nitrogenunfuk merrrbangun struktur sel dan

bakteri. Bakteri memakan habisunsur C 30 kali lebih cepat dari

memakan unsur N.(Isnaini, S.,

2006).Penurunan kandungan tidak

hanya terjadi pada Corganik, tetapijuga terjadi pada unsur nitrogen dan

fosfor (dalam bentuk P2O5), halini disebabkan karena nitrogen dan

fosfor (dalam bentuk P2O5)manrpakan nutrisi yang baik untukpertumbuhan bakteri. Nutrisidibutuhkan untuk pertumbuhan dan

fungsi bakteri yang nornal. Nitrogendibutuhkan bakteri berupa Norganikatau N-anorganik, tergantung jenis

bakteri. Kebutuhan fosfor untukbakteri berasal dari garam-garamfosfat (Jurnal llmiah, 20lZ). Suhu

dan pH merupakan factor-faktoryang dapat memPengaruhiterjadinya fermentasi secara anaerob.

Suhu pada awal fermentasi sekitar38oC dapat mempercepat terjadinyaproses fermentasi. Sedangkan

sesudah fermentasisuhunya menjadisekitar 36,5oC. Mikroba dalamkompos menguraikan bahan

organik menjadi CO2, uaP air dan

panas. Setelah sebagian besar bahan

telah terurai maka suhu akan

berangsur-angsur rnengalamipenurunan. pH pada awal

fermentasi sekitar 6,3 sedangkan

setelah fermentasi menjadi sekitar

6,77. Derajat keasaman pada awalproses pengomposan akan

mengalami penurunan karena

sejumlah mikroorganisme Yangterlibat dalam pengomposan

mengubah bahan organik menjadi

asam organik.

l U RNAL RE KAYASA LIN GKU NGAN VO L. 1 4/NO. 2/Oktobe r 20L4 Page22

Pada proses selanjutnya,mikroorganisme dari jenis lain akanmengkonversikan asam organik yangtelah terbentuk sehingga bahanmemiliki derajat keasaman yangtinggi dan mendekati netral (Sinaga,2010:21). Pupuk cair urin sapidengan penambahan tetes tebu padapenelitian ini tidak memenuhistandar Permentan No.70lPermentarVsR.l40l10/201 I tentangpupuk organik, pupuk hayati, danpembenah tanah. Hal inimenjelaskan bahwa terjadinyapenurunan kandungan unsur haramakro CNP pada pupuk cair dariurin sapi karena terjadinyadegradasi bahan pada saatt-ermentasi yang tetes tebu yangditambahkan meningkatkankandungan bahan organik padapupuk cair dari urin sapi danmemperkaya nutrisi yang dapatmendukung pertumbuhan bakterisehingga bakteri mampumendegradasi bahan organik dengancepat dan menyisihkankandungan unsur hara makro CNPdalam pupuk berbahan dasar urinsapi. Perbandingan jumlahpenambahan tetes tebu ke dalamurin sapi yang kurang banyak jugamerupakan salah satu alasan karenadiketahui dari hasil penelitianpupuk cair tetes tebu didapatkannilai C-Torganik dan fosfat yangsudah memenuhi syarat yaitu75,42oA dan 4,37Yo.Darr uji analisislaboratorium dapat diketahui bahwakandungan C tertinggi yaitu sebesar4,64Yo terdapat pada pupuk cairurin sapi dengan penambahan tetestebu 10g. Kandungan Ntotaltertinggi sebesar 0,73oh terdapatpada pupuk cair urin sapi denganpenambahan tetes tebu 30g.

Kandungan P dalam bentuk fosfattertinggi sebesar 0,58% terdapatpada pupuk cair urin sapi denganpenambahan tetes tebu 209.Sedangkan kandungan Kaliumtertinggi sebesar 1,37o terdapatpada pupuk cair urin sapi tanpapenambahan tetes tebu. Kandunganunsur CNP yang lnenurun diikutidengan menaiknya kandungan nilaiKalium. Hal ini disimpulkantentang grafik kandungan unsurhara makro CNPK pupuk cair urinsapi dengan penambahan tetes tebu.2.Pertumbuhan bakteri dalam prosesfermentasi.

Fase pertama adalah fase lagdimana fase ini merupakan f-ase nolbakteri belum ada pertumbuhanbakteri. Karena pada saat sel dipindahke lingkungan yang baru masihterjadi penyesuaian terhadaplingkungan baru. Fase kedua adalahfaselogaritma atau eksponensialdimana pada fase ini mulai terjadipertumbuhan bakteri yang naik dankonstan Dengan adanyapenambahan tetes tebu yangmengandung banyak gula dankarbohidrat bagi mikroba tentunyadapat meningkatan pertumbuhanbakteri lebih cepat dibandingkandengan biasanya. Jika pertumbuhanbakteri lebih cepat maka dapatdipastikan proses fermentasi urinjuga akan berlangsung lebih cepat.Seandainya proses fermentasi urintanpa menggunakan materialtambahan tetes tebu berlangsungselama 3 minggu maka jikafermentasi urin menggunakan tetestebu dapat terjadi selama 2 minggu.Fase yang ketiga adalah fasestationer. Fase ini merupakan faseberhentinya pertumbuhan bakterikarena nutrisi yang ada telah habis.

E

I U RNAL RE KAYASA LI N GKU NGAN VOL. 14lN O. 2 /Oktober 2014 ?age23

Beberapa sel mati, tapi yang laintumbuh dan mernbelah, jadi jumlahsel yang mati yang membelah,sehingga jumlah sel seimba ng.Fase yang terakhir adalahfasekematian Dimana terjadipenurunan jumlah sel yang hidupyang berakhir pada kematian. Darihasil pembahasan gagasan yangdiperoleh, pengelolaan limbah cairdengan menggunakan urine sapisebagai pupuk organik cair inimelalui proses fermentasi denganpenambahan tetes tebu dapatmeningkatkan mutu kualitas.

C. Kandungan C-OrganikKandungan C-organik pada

penelitian pupuk urin sapi tanpaatau dengan penambahan tetes tebuini tidak memenuhi PermentanNo.70lPermentan/SR.140/ l0l20l1tentang pupuk organik, pupukhayati, dan pembenah tanah yaituminimal 6%.Nilai kandungan C-organik pada pupuk cair urin sapidengan atau tanpa penambahantetes tebu sebelum dan sesudahfermentasi menurun sebagai contohpada pupuk cair urin sapi denganpenambahan tetes tebu l0g yaitudari 35,19o/o menjadi 4,640 . Halini te{adi kmena bakteri telahmendegradasi bahan organiksehingga mengakibatkan penurunankandungan bahan organik dalampupuk cair urin sapi dengan atautanpa penambahan tetes tebu.Bahanorganik berperan sebagai sumberenerg dan makanan mikrobasehingga dapat me-ningkatkanaktivitas mikroba tersebut dalampenyediaan unsur hara.

D. Kandungan N-TotalKandungan nitrogen dalam

Ntotal pada penelitian pupuk urinsapi tanpa atau dengan penambahantetes tebu ini tidak memenuhiPermentan No.7OlPermentan/SR.140/10/2011 tentang pupukorganik, Spupuk hayati, danpernbenah tanah yaitu 3-6%.Nilaikandungan Ntotal pada pupuk cairurin sapi dengan atau tanpapenambahan tetes tebu sebelum dansesudah fermentasi menurun sebagaicontoh pada pupuk cair urin sapidengan penambahan tetes tebu 30 gyaitu dari 5,l8Yo menjadi 0,130 .

Hal ini terjadi karena dalam prosespengomposan N (nitrogen)digunakan oleh mikroba sebagaisumber makanan dan nutrisi.Mikroba memecah senyawa C

sebagai sumber energi danmenggunakan N untuk sintesisprotein (Yulianto, 2010:7). Apabilarasio CA.{ terlalu tinggi, mikrobaakan kekurangan N untuk sintesisprotein sehingga penguraianberjalan lambat, sebaliknya bilaunsur N berlebih maka mikrobaakan menggunakannya sebagaimltrisi untuk mensintesis proteinsehingga penguraian berjalan cepat.

E. Kandungan Fosfat (dalamP2Os)

Kandungan P dalam bentukP2O5 pada penelitian pupuk urinsapi tanpa atau dengan penarnbahantetes tebu ini tidak memenuhiPermentanNo.70/?ermentan/SR. 1 40 I 1 0 I 201 Itentang pupuk organik, pupukhayati, dan pembenah tanah yaitu3-6%. Nilai kandungan P2O5 padapupuk cair urin sapi dengan atautanpa penambahan tetes tebu

JURNAL REKAYASA LINGKU NGAN VO L. 1 4/N0.2l0ktobe r 201 4 Page24

sebelum dan sesudah fermentasimenurun sebagai contoh padapupuk cair urin sapi denganpenambahan tetes tebu Z0g yaitudari 4,860/o menjadi 0,58yo. Hal initerjadi karena fosfor dalam garam-garam fosfat dibutuhkan sebagainutrisi hara makro untukpertumbuhan bakteri (Ningrum,2012).

F. Kandungan Kalium (dalamK2O)

Kandungan K sebagai K2Opada penelitian pupuk urin sapitanpa atau dengan penambahantetes tebu ini tidak memenuhiPermentanNo. T0iPermentan/SR. 1 4 0 I 1 0 I 20 | Itentang pupuk organik, pupukhayati, dan pembenah tanah yaitu3-6%. Nilai kandungan K2O padapupuk cair urin sapi tanpapenambahan tetes tebu sebelumdan sesudah fennentasi meningkatyaitu dari 0,420 menjadi l,37yo.Halini terjadi karena hasil pelapukanmelepaskan ion K+ dari situspertukaran kation dan dekomposisibahan organik yang terlarut dalampupukcair urin sapi dengan atautanpa penambahan tetes tebu. Kaliumterlarut dan kalium yang dapatdipertukarkan keduanyadianggap tersedia bagi tanaman.

V. KESIN{PULAN

1. Pembuatan pupuk organikcair dari urin sapi denganpenambahan tetes tebu danMOL rempah-rempahdilakukan dengan fermentasisecara anaerob selama 14hari. Fermentasi urin sapidilakukan dengan enam

perlakuan yang berbedayaitu tanpa ditambahkantetes tebu sebagai kontrol,dan ditambahkan tetes tebu(10, 20, 30, 40, dan 50) g,masingnasing dilakukandengan dua kali ulangan,sehingga menghasilkan 12satuan percobaan. Kemudiandiujikan kandungan unsurhara makro CNPK nyamenurut SNI 19- 7030-2004 pada hari ke-O dan ke-14 atau sebelum dansesudah fermentasi.

2. Dari hasil analisis yangdilakukan dapat disimpulkanbahwa kandungan pupuk cairunn sapi denganpenambahan tetes tebu 20gram merupakanpenambahan yang palingefektif dengan kadarCorganik sebesar 1,qlyo,Ntotal sebesar 0,62yo, p2O5sebesar 0,58yo, dan K2Osebesar l,30yo. Tetapipupuk cair dariurin sapidengan penambahan tetestebu ini tidak memenuhistandar/ syarat PermentanNo.7OlPermentan/SR.140/1012011 tentang pupukorganik, pupuk hayati, danpembenah tanah yaitu kadarC-organik minimal 60 ,Ntotal 3-6yo, P2O5 3- 6oh,dan K2O 3-6%.D.

DAFTAR PUSTAKA

Aliadi. (2006). Tanaman ObatPeliharaan. Sidowayah. rempah-rempah

I.

IU RNAL REKAYASA LI NGKUNGAN VOL. 14lNO. 2/Okrobe r 201.4 Page 25

Elffi Ismawati, (2004), PupukOrganik, Penerbit Swadaya, rempah-rempah.

Hadi, Setiono. (2005). Urine SapiBangkitkan Harapan Petani,Bogor.http : //di gilib.litbang.deppertanian. go.id/go.php?id:jkpkbppk-gdl- grey-2 004-suriadi-S 7 1 .

Pupuk Organik danPembedah Tanah. 16

November 2AA6.

Isnaini, S. (2006), DekomposisiBahan Organik, Kalium, danKandungan Hara N dan KTanah serta Serapannya olehPadi (Oryza Satiwa L).Akibat Pengolahan Tanah

yang Dipupuk N dan K padaTanah Sawah. ProgramPasca Sarjana UniversitasPadjadjaran, Bandung.JurnalIlmiah. (2012). Karbon dannitrogen, unsur rnakananpokok bagi bakterianaerobik. PPLH. UGM Press.

Narpadmi. (2010). Karbon sebagaisumber encrgr dan Nitrogenpembentukstruktur. PT. AndiOffset. Yogyakarta.

Sariel S. (2006), Kesuburan danPemupukan Tanah danPerlumbuhan Tanaman,Universitas Indonesia rempah-rempah.

lU RNAL RE KAYASA LI NGKUN GAN VO L. 1 4/N O. 2 lOktobe r 201.4 Page26

l- LEMBARHASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAT PEER ]?f ;TJ *

KARYA ILMIAH : JURNAL IL}II.{}{

Judui : Pemanfaatan Urine Sapi Sebagai Pupuk Cair Untuk Meningkathar P:- :-.'-. ) --r

Juroal Rekayasa Lingkungan Volume 14 No.2 . Oktober(ISSN :1411-3244)

Penulis Jurnal Ilmiah : Handayani Sriwinarno, Sri Yuruyarttidentitas Jurnal Ilmiah : a. Nama Jurnal

b. Nomor/Volumec. Edisi (bulan/tahun)

Jumal Rekayasa Lingk;:.:. -i I "

No.2 Vol. 14

Oktober 2014STTL Yogyakartad. Penerbit

e. url dokumen

httg/iejurnal.ity.ac.id./berkas/0523066401 PEMANFAATAN_URNE_S +P--::: - -TNTUK MENINGKATKAN PRODUKS- SALAK PONDOH.pdf

Hasil peniliarr peer Review'.

KomponenYang Dinilai

Kelengkapan unsur isi buku

b. Ruang lingkup dan kedalaman

c. Kecukupan dan kemutahirandatalinformasi dan

d. Kelengkapan unsur dan

Totat : (f00%)Kontribusi Pengusu-l (,penulis ......4...s5.4{h ..k.:.....Komentar Peer Review

Nilai Maksimal Jurnal Ilmiah\asional TIde"Terakredius.l

', u,p*.mut

: -. rr [r":u ] t q"

nfillllllulill], ,,r*llum|f,-

''ilumnflu

flllililruuiliurml

4-.-

'7-

illlsl[lllll -

-**rOlt*,* -

,,,li**.tttttL

@tL / Wvelr: ''-r;r;-

.Yogyakarta. Oki:e: - -

'\ .,a',,/\

"1lreneArum..\S.S.'.NIKAIIDN : 9it-,'. .: :Jahatan :Le^*"-

B--

Unit kerja : STT- i . r- j:rul1"

LEMBAREASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDAI\IG ATAU PEil

KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIA.H

Judul : Pemanfaatan Urine Sapi Sebagai Pupuk Cair Untuk Meningkatkan Produni

Jrrnal Rekayasa Lingkungan Volume 14 No.2 . Oktober(ISSN :1411-3244)

Penulis Jurnal lhmiahIdentitas Jurnal Ilmiah

:i/eiurnal.itv.ac.id./berkas/05UNTUK_MENINGKATKAN PRODUKS_ SALAK PONDOH.pdf

Hasil penilian peer Review :

: Handayani Sriwinarno, Sri: a- Nama Jurnal

b. Nomor/Volumec. Edisi (bularltahun)d. Penerbite. url dokumen

Yuniyarti: Jurnal Rekayasa Linghmgm: No.2 Vol. 14

: Oktober 2014: STTL Yoryakarta

{,ls$

:88036/0t071;n: I-elm: STTLYogff

.Yogyakarta, Oktober 2014

NIK/NIDNJabatanUnit kerja

KomponenYang Dinilai

Nilai Maksimal Jurnal trmiahInternrsional

tlNasional TidalrTerakreditssig

InternasionalBereputasi

tlRuang lingkup dan kedalaman

Totat = (100%)

Komentar Peer Review

(k. Sukimo, MT.)

f'._---:iis--