PEMANFAATAN CITRA SATELIT PADA PENDUGAAN...
Transcript of PEMANFAATAN CITRA SATELIT PADA PENDUGAAN...
SKRIPSI
Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Progress Proyek
(Studi Kasus : Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman
Kota Tangerang Selatan)
Oleh:
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Komputer Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
Arief Miftahudin
1110093000078
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2015 M/1436 H
Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Progress Proyek
(Studi Kasus : Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman
Kota Tangerang Selatan)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Komputer Fakultas Sains Dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Oleh:
Arief Miftahudin
NIM. 1110093000078
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem Informasi
Nia Kumaladewi, MMSI
NIP. 19750412 200710 2 002
Pembimbing II,
Yuni Sugiarti, M.Kom
NIDN. 0406067304
Pembimbing I,
Rinda Hesti Kusumaningtyas, MMSI
NIP. 19810929 2009122 002
PENGESAHAN UJIAN
Skripsi yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring Progress Proyek
(Studi Kasus : Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman Kota Tangerang Selatan)”
telah diuji dan dinyatakan lulus dalam sidang munaqosah Fakultas Sains dan Teknologi pada
hari Jum‟at 10 April 2015. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar strata satu (S1) pada Program Studi Sistem Informasi.
Jakarta, April 2015
Menyetujui,
Ketua Prodi Sistem Informasi
Nia Kumaladewi, MMSI
NIP. 19750412 200710 2 002
Pembimbing I,
Rinda Hesti Kusumaningtyas, MMSI
NIP. 19810929 2009122 002
Pembimbing II,
Yuni Sugiarti, M.Kom
NIDN. 0406067304
Penguji I,
Yusuf Durrachman, M.Sc, MIT
NIP.19710522 200604 1 002
Penguji II,
Fitroh, M.Kom
NIP. 19790923 200912 2 006
Mengetahui,
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR-
BENAR HASIL KARYA SENDIRI DAN BELUM PERNAH DIAJUKAN
SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA PERGURUAN
TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.
Jakarta, April 2015
Arief Miftahudin
i
ABSTRAK
ARIEF MIFTAHUDIN (1110093000078), Rancang Bangun Sistem Informasi
Monitoring Progress Proyek (Studi Kasus : Dinas Tata Kota, Bangunan dan
Pemukiman Kota Tangsel). Dibimbing oleh Rinda Hesti Kusumaningtyas dan
Yuni Sugiarti.
Sebagai salah satu bagian dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Kota Tangsel, Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman memiliki tugas yang
berhubungan dengan pemeliharaan dan pembangunan prasarana pemerintahan dan
non pemerintahana serta pengairan seperti pembangunan gedung kecamatan,
kelurahan, puskesmas, sekolah, serta rehabilitasi dan rekonstruksi sungai. Selama
ini akses informasi kepala dinas kepala bidang bangunan terhadap informasi
mengenai progress proyek pembangunan yang dikerjakan oleh dinas masih
dilakukan secara manual dan tidak real time yaitu dengan cara menghubungi
setiap divisi secara langsung sehingga kepala dinas dan kepala bidang bangunan
sulit untuk mengetahui sudah berapa jauhkah progress suatu proyek telah
berjalan, apakah sesuai dengan perencanaan dan berapa lamakah pembangunan
tersebut akan selesai. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini yaitu membuat
suatu sistem informasi monitoring yang dapat digunakan untuk memudahkan
kepala dinas dan kepala bidang bangunan dalam mengawasi jalannya
perkembangan proyek. Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Object Oriented Analysis Design (OOAD) dengan model
Rapid Application Development (RAD), dan tools Unified Modelling Language
(UML). Teknologi yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak sistem
menggunakan PHP sebagai bahasa pemrograman dan MySQL sebagai Database.
Hasil penelitian ini adalah sistem informasi monitoring progress proyek yang
dapat memudahkan kepala dinas dan kepala bidang bangunan dalam mengakses
informasi secara real time mengenai perkembangan proyek.
Kata Kunci : Sistem Informasi, Monitoring, Progress, Proyek, UML, RAD
V Bab + xii Halaman + 149 Halaman + 28 Daftar Pustaka + 4 Lampiran + 61
Daftar Gambar + 32 Daftar Tabel
Pustaka Acuan (27, 2005-2013)
ii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, penulis panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan Rahmat, Taufik dan Hidayah-Nya, yang telah
memberikan kemudahan dan kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini. Skripsi merupakan rangkaian akhir dari salah satu syarat yang harus
dilalui dalam menyelesaikan pendidikan program Strata Satu pada Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Fakultas Sains & Teknologi, Jurusan Sistem
Informasi dengan judul : “ Rancang Bangun Sistem Informasi Monitoring
Progress Proyek (Studi Kasus : Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman
Kota Tangerang Selatan)”.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak sedikit hambatan, kesulitan dan
tantangan yang harus dihadapi penulis. Akan tetapi berkat pertolongan Allah
SWT, kesungguhan hati dan dukungan dari berbagai pihak yang senantiasa
membantu penulis menyelesaikan skripsi ini, Alhamdulillah.
Dalam kesempatan ini, perkenankanlah dengan segala kerendahan hati
penulis untuk menyampaikan rasa terimakasih dan rasa hormat yang sedalam-
dalamnya kepada :
1. Bapak Dr. Agus Salim, M.Si Selaku Dekan Fakultas Sains dan
Teknologi UIN Syarif hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Nia Kumaladewi, MMSI Selaku Ketua Program Studi dan Ibu
Meinarini Catur Utami, MT Selaku sekretaris Program Studi Jurusan
Sistem Informasi, Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah.
iii
3. Ibu Rinda Hesti Kusumaningtyas, MMSI selaku dosen pembimbing
pertama dan Ibu Yuni Sugiarti, M.Kom Selaku dosen pembimbing
kedua. Terima kasih atas waktu, ilmu dan bimbingannya selama proses
penelitian skripsi ini.
4. Bapak Heri Asari Selaku Kepala Seksi Data dan Informasi Dinas Tata
Kota, Bangunan dan Pemukiman Kota Tangsel yang telah memberikan
kesempatan dan bimbingan selama melaksanakan penelitian.
5. Kedua Orangtuaku Mamah dan Bapak serta Adikku tercinta.
Terimakasih yang tak terkira atas do‟a, semangat, kasih sayang,
perhatian dan segala yang telah kalian berikan.
6. Teman-teman seperjuangan SI B 2010. Terimakasih atas kebersamaan
yang telah terjalin selama ini.
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang banyak
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga skripsi
ini dapat menambah wawasan, serta berguna bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca umumnya.
Jakarta, April 2015
Arief Miftahudin
iv
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ……………………………………………………………..
KATA PENGANTAR …………………………………………………
DAFTAR ISI …..……………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………...
DAFTAR TABEL ……………………………………………………..
DAFTAR SIMBOL…………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………
1.1 Latar Belakang …………………………………………..
1.2 Identifikasi Masalah……………………………….…….
1.3 Batasan Masalah ………………………………………...
1.4 Tujuan Penelitian ………………………………………..
1.4.1 Tujuan Umum…………………………………...
1.4.2 Tujuan Khusus…………………………………..
1.5 Manfaat Penelitian……………………………………….
1.6 Metodologi Penelitian…………………………………..
1.6.1 Metode Studi Kasus……..……………………..
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem RAD…….……
1.7 Sistematika Penulisan…………………………………..
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………
2.1 Konsep Dasar Rancang Bangun………………………..
i
ii
iv
ix
xii
xiii
1
1
3
4
5
5
5
5
6
6
7
8
9
9
v
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi.………………………..
2.2.1 Pengertian Sistem………………………………..
2.2.2 Karakteristik Sistem……………………………..
2.2.3 Pengertian Informasi……………………………..
2.2.3.1 Nilai Informasi……..……………………
2.2.3.2 Kualitas Informasi……………………….
2.2.4 Pengertian Sistem Informasi……………………..
2.3 Sistem Informasi Monitoring Progress Proyek…..……...
2.3.1 Definisi Proyek…...….…..………………………
2.3.2 Manajemen Proyek………..…………………….
2.3.3 Definisi Monitoring………….…………………...
2.3.4 Sistem Informasi Monitoring…………………….
2.3.5 Definisi Progress (kemajuan)……………………
2.4 Tata Kota, Bangunan dan Permukiman………………….
2.4.1 Definisi Tata Kota………………………………
2.4.2 Bangunan………………………………………..
2.4.2.1 Definisi Bangunan……………………….
2.4.2.2 Jenis Bangunan…………………………
2.4.3 Permukiman…………….……………………….
2.4.3.1 Konsep permukiman…………………….
2.4.3.2 Bentuk-Bentuk Permukiman…………….
2.5 Analisis dan Desain Berorientasi Objek Menggunakan
Unified Modelling Language (UML)................................
9
9
10
12
13
13
14
15
15
16
18
20
21
22
22
23
23
24
25
25
25
26
vi
2.5.1 Konsep Sistem untuk Pemodelan Objek………...
2.5.2 Hubungan Objek/Kelas…………………………..
2.5.3 Unified Modeling Language (UML)…………….
2.6 Metode Pengembangan Sistem Rapid Application
Development (RAD)………...........................................
2.6.1 Perencanaan Syarat (Requirement Planning)…
2.6.2 Proses Desain (Design Workshop)…………….
2.6.3 Implementasi (Implementation)……………….
2.7 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)………….................
2.7.1 Kelebihan PHP…………………………………..
2.8 MySQL…………………………………………………..
2.9 XAMPP dan PHPMyAdmin…………………………….
2.10 Testing (Pengujian)……….……………………………..
2.10.1 Pengujian White-Box……………………………
2.10.2 Pengujian Black-Box…………………………..
2.11 Studi Sejenis……………………………………………
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………
3.1 Metode Studi Kasus……………………………………..
3.1.1 Observasi………………………………………...
3.1.2 Wawancara………………………………………
3.2 Metode Pengembangan Sistem………………………….
3.2.1 Fase – Fase Rapid Application Development
(RAD)……………………………………………
28
29
29
35
36
37
38
38
39
39
40
41
41
42
43
48
49
49
50
50
51
vii
3.2.2 Alasan Penulis Menggunakan Metode
Pengembangan Sistem RAD…………………….
3.3 Kerangka Penelitian……………………………………...
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………
4.1 Perencanaan Syarat (Requirement Planning)…..………
4.1.1 Gambaran Umum Instansi…….……………….
4.1.1.1 Visi dan Misi Instansi………………...
4.1.1.2 Struktur Organisasi……………………
4.1.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang
Bangunan…………………………….
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan………………………...
4.1.3 Analisis Sistem Usulan………………………….
4.2 Proses Desain (Workshop Design)………………………
4.2.1 Use Case Diagram…………,…………………...
4.2.2 Class Diagram……………..……………………
4.2.2.1 Mapping Cardinalities……………………
4.2.2.2 Struktur Database….……………………
4.2.3 Sequence Diagram……………..………………..
4.2.4 Activity Diagram……………………………….
4.2.5 Desain Interface………………………………..
4.3 Implementasi Sistem……………………………………
4.3.1 Penulisan Coding dan Perancangan Database….
4.3.2 Pengujian (Testing)……………………………..
52
54
55
55
55
58
60
61
65
66
67
68
91
93
94
99
117
135
140
140
140
viii
BAB V PENUTUP……………………………………………....
6.1 Kesimpulan ……………………………………………...
6.2 Saran …………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
148
148
149
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem…………….….……………………….
Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi…..…………………………....
Gambar 2.3 Metodologi Pemodelan Berorientasi Objek ………………..
Gambar 2.4 Contoh Model Use Case Diagram .………………...............
Gambar 2.5 Contoh Model Class Diagram…….………………..............
Gambar 2.6 Contoh Model Activity Diagram …………………...............
Gambar 2.7 Contoh Model Sequence Diagram …………………............
Gambar 2.8 Fase Rapid Application Development (RAD)……................
Gambar 3.1 Fase Rapid Application Development (RAD)……................
Gambar 3.2 Kerangka Penelitian………………………………………...
Gambar 4.1 Struktur Organisasi………….………………………………
Gambar 4.2 Rich Picture Sistem Berjalan……………………………….
Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Usulan…………………………………
Gambar 4.4 Use Case Sistem Informasi Monitoring Progress Proyek….
Gambar 4.5 Class Diagram ……………………………..……………….
Gambar 4.6 Mapping Cardinalitas ……………………………………...
Gambar 4.7 Sequence Diagram Login……………………………….......
Gambar 4.8 Sequence Diagram Logout……….………………………….
Gambar 4.9 Sequence Diagram Ubah Account……….…………………..
Gambar 4.10 Sequence Diagram Manage User………………………….
Gambar 4.11 Sequence Diagram Manage Data Proyek………………....
10
14
31
32
33
33
34
36
53
54
60
66
67
72
92
93
99
100
101
102
103
x
Gambar 4.12 Sequence Diagram View Proyek…………………………...
Gambar 4.13 Sequence Diagram Upload Foto………………………......
Gambar 4.14 Sequence Diagram View Data Proyek……………………
Gambar 4.15 Sequence Diagram Input Progress Proyek………………..
Gambar 4.16 Sequence Diagram View Progress Proyek………………
Gambar 4.17 Sequence Diagram Manage Data Kontraktor……………..
Gambar 4.18 Sequence Diagram View Data Kontraktor……………..….
Gambar 4.19 Sequence Diagram Manage Data Konsultan Pengawas…..
Gambar 4.20 Sequence Diagram View Data Konsultan Pengawas……...
Gambar 4.21 Sequence Diagram Manage data Pegawai………………...
Gambar 4.22 Sequence Diagram View data Pegawai……………………
Gambar 4.23 Sequence Diagram Cetak Laporan………………………...
Gambar 4.24 Sequence Diagram forgot password………………………
Gambar 4.25 Activity Diagram Login………………. …………………..
Gambar 4.26 Activity Diagram Logout…………………………………...
Gambar 4.27 Activity Diagram Ubah Account…. ……………………….
Gambar 4.28 Activity Diagram Manage Data User…..………………....
Gambar 4.29 Activity Diagram Manage Data Proyek…………………...
Gambar 4.30 Activity Diagram View Data Proyek………………………
Gambar 4.31 Activity Diagram Input Progress Proyek………………….
Gambar 4.32 Activity Diagram Validasi Data Proyek…………………..
Gambar 4.33 Activity Diagram Input Upload Foto……………………...
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
xi
Gambar 4.34 Activity Diagram View Progress Proyek…………………..
Gambar 4.35 Activity Diagram Manage Data Kontraktor……………….
Gambar 4.36 Activity Diagram View Data Kontraktor…………………..
Gambar 4.37 Activity Diagram Manage Data Konsultan Pengawas….....
Gambar 4.38 Activity Diagram View Data Konsultan Pengawas………..
Gambar 4.39 Activity Diagram Manage Data Pegawai..………………...
Gambar 4.40 Activity Diagram View Data Pegawai…...………………...
Gambar 4.41 Activity Diagram Cetak Laporan………………………….
Gambar 4.42 Activity Diagram Forgot Password…..……………………
Gambar 4.43 Desain Interface Login…………………………………….
Gambar 4.44 Desain Interface Dashboard……………………………….
Gambar 4.45 Desain Interface Data Proyek….…………………………..
Gambar 4.46 Desain Interface input dan Update Data Proyek….……….
Gambar 4.47 Desain Interface Grafik Progress Proyek…………………
Gambar 4.48 Desain Interface Input Data Kontraktor…………………...
Gambar 4.49 Desain Interface Input Data Konsultan pengawas………...
Gambar 4.50 Desain Interface Manage User…………………………….
Gambar 4.51 Desain Forgot Password………………………………….
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
136
137
137
138
139
139
140
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Studi Sejenis..……………………………….……………….... 47
Tabel 4.1 Identifikasi Aktor……………….. …………………………… 68
Tabel 4.2 Identifikasi Use Case ……………..………………………….. 69
Tabel 4.3 Narasi Use Case Login ……………………………………….. 73
Tabel 4.4 Narasi Use Case Logout …………………………..………….. 74
Tabel 4.5 Narasi Use case Ubah Account………………………………... 75
Tabel 4.6 Narasi Use Case Manage User………………………………... 76
Tabel 4.7 Narasi Use Case Manage Data Proyek…..…………………… 77
Tabel 4.8 Narasi Use Case View Data Proyek…………………………… 79
Tabel 4.9 Narasi Use Case Input Progress Realisasi Proyek……………. 79
Tabel 4.10 Narasi Use Case View Validasi Data ………………………...
Tabel 4.11 Narasi Use Case View Upload Foto…………………………..
Tabel 4.12 Narase Use Case View Progress Proyek……………………..
Tabel 4.13 Narasi Use Case Manage Data Kontraktor ………………….
81
81
82
83
Tabel 4.14 Narasi Use Case View Data Kontraktor…………………….. 84
Tabel 4.15 Narasi Use Case Manage Data Konsultan Pengawas……… 85
Tabel 4.16 Narasi Use Case View Data Konsultan Pengawas…………..
Tabel 4.17 Narasi Use Case Manage Data Pegawai……………….……
Tabel 4.18 Narasi Use Case view Data pegawai…………………………
Tabel 4.19 Narasi Use Case Cetak Laporan…………………………......
87
87
89
89
Tabel 4.20 Narasi Use Case Forgot Password…………………………... 90
xiii
Tabel 4.21 Tabel User……………..……………………………………
Tabel 4.22 Tabel Pegawai………………………………………………….
Tabel 4.23 Tabel Proyek……………………………………………………
Tabel 4.24 Tabel Progress…………………………………………………
Tabel 4.25 Tabel Kontraktor……………………………………………….
Tabel 4.26 Tabel Konsultan Pengawas…………………………………….
Tabel 4.27 Tabel Golongan………………………………………………..
Tabel 4.28 Tabel Pengujian Level Seksi Data dan Informasi……………
Tabel 4.29 Tabel Pengujian Level Seksi Pengawas Bangunan…………..
Tabel 4.30 Tabel Pengujian Level Kepala Bidang………………………..
Tabel 4.31 Tabel Pengujian Level Kepala Dinas..………………………..
94
94
95
96
97
98
98
141
144
145
147
xiv
DAFTAR SIMBOL
SIMBOL USE CASE DIAGRAM
(Sugiarti, 2013)
xv
SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM
(Sugiarti, 2013)
xvi
SIMBOL CLASS DIAGRAM
(Sugiarti, 2013)
xvii
SIMBOL SEQUENCE DIAGRAM
(Sugiarti, 2013)
Simbol Keterangan
Boundary
Control
Entity
Lifeline
Message
Behaviors (Operations)
Lim, Heejin
Bae, Rankyoung
Jung, Yoontae
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman Kota Tangerang Selatan
merupakan instansi yang berada dibawah naungan pemerintah kota Tangerang
Selatan yang bertugas dalam pengkoordinasian kebijakan pelayanan daerah di
bidang perencanaan tata ruang, pengendalian pemanfaatan lahan, penatagunaan
lahan serta penataan bangunan.
Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman kota Tangsel juga memiliki
tugas yang berhubungan dengan pemeliharaan dan pembangunan prasarana
pemerintahan dan non pemerintahan serta pengairan seperti pembangunan gedung
kecamatan, kelurahan, puskesmas, sekolah, serta rehabilitasi dan rekonstruksi
sungai. Setiap proyek yang dikerjakan memiliki data rencana pekerjaan. Data
rencana pekerjaan digunakan sebagai tolak ukur realisasi progress proyek
sehingga informasi tersebut merupakan hal yang sangat dibutuhkan untuk
mengetahui apakah proyek berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Terkait mengenai kegiatan monitoring progress proyek, Dinas Tata Kota,
Bangunan dan Pemukiman kota Tangsel belum memiliki informasi dalam bentuk
grafik yang bersifat ringkas, menyeluruh, mudah dipahami dalam bentuk
terkomputerisasi serta menyesuaikan kebutuhan spesifik kepala dinas dan kepala
bidang bangunan.
2
Dalam pelaksanaan aktivitas yang berkenaan dengan pengerjaan laporan
proyek, data mengenai progress proyek tersebut masih ditangani secara semi
komputerisasi dalam bentuk microsoft excel sehingga proses pengolahan data
menjadi sebuah informasi untuk kepala dinas dan kepala bidang bangunan tidak
dapat dilakukan secara real time sehingga membutuhkan waktu.
Akses informasi kepala dinas dan kepala bidang bangunan terhadap
informasi progress proyek pembangunan masih dilakukan secara manual yaitu
dengan cara menghubungi setiap divisi untuk membuatkan laporannya.
Berdasarkan hal tersebut kepala dinas dan kepala bidang bangunan sulit untuk
mengetahui sudah berapa jauhkah progress suatu pembangunan telah berjalan,
apakah sesuai dengan perencanaan dan berapa lamakah pembangunan tersebut
akan selesai.
Informasi mengenai progress proyek sangat penting untuk memastikan
bahwa pengerjaan proyek pembangunan sesuai dengan yang telah direncanakan
sebelumnya dan dapat digunakan sebagai sarana informasi pengambilan
keputusan dan perencanaan jangka panjang mengenai perencanaan dan
pembangunan daerah kota Tangerang Selatan.
Secara umum tujuan monitoring menurut Kusaeri (2010) adalah untuk
mendapatkan umpan balik bagi kebutuhan program proses pembelajaran yang
sedang berjalan, dengan mengetahui kebutuhan ini pelaksanaan program akan
segera mempersiapkan kebutuhan dalam pembelajaran tersebut. Kebutuhan dapat
berupa biaya, waktu, personel, dan alat. Pelaksanaan program akan mengetahui
3
berapa biaya yang dibutuhkan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk
kegiatan tersebut.
Dengan adanya permasalahan tersebut maka, Dinas Tata Kota Tangsel
membutuhkan solusi sistem informasi yang dapat menyajikan informasi secara
cepat yang ditampilkan dalam bentuk grafik sehingga dapat digunakan sebagai
sarana untuk memonitor dan mengakses informasi mengenai progress proyek
yang dikerjakan oleh dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman kota Tangerang
Selatan.
Berdasarkan penyataan yang telah dipaparkan, penulis tertarik untuk
melakukan kajian studi dengan judul penelitian “Rancang Bangun Sistem
Informasi Monitoring Progress Proyek (Studi Kasus: Dinas Tata Kota,
Bangunan dan Pemukiman Kota Tangerang Selatan)”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka dapat
diidentifikasi beberapa masalahnya yaitu :
1. Data mengenai progress proyek masih ditangani secara semi
komputerisasi dalam bentuk Microsoft excel sehingga informasi yang
dihasilkan belum efektif karena belum menyesuaikan kebutuhan spesifik
kepala dinas dan kepala bidang bangunan.
2. Akses informasi kepala dinas dan kepala bidang bangunan terhadap
informasi perkembangan proyek pembangunan masih dilakukan secara
manual yaitu dengan cara menghubungi setiap divisi untuk membuatkan
laporannya.
4
3. Proses pendataan manual menyebabkan pengolahan data menjadi
informasi tidak dapat dilakukan secara real time yaitu ketika ada
perubahan data maka pihak kepala dinas dan kepala bidang tidak dapat
mengetahuinya secara langsung.
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut maka rumusan masalah yang
akan diangkat pada tugas akhir ini yaitu, Bagaimana membuat rancang bangun
sistem informasi Monitoring Progress Proyek pada Dinas Tata Kota, Bangunan
dan Pemukiman kota Tangerang Selatan yang dapat memfasilitasi kepala dinas
dan kepala bidang bangunan dalam mengakses informasi perkembangan proyek?
1.3 Batasan Masalah
Dalam tugas akhir ini ada beberapa hal yang menjadi batasan masalah,
yaitu :
1. Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Tata Kota, Bangunan dan
Pemukiman kota Tangerang Selatan pada bagian Bidang Bangunan.
2. Sistem dapat menampilkan grafik dan tabel progress proyek yang
sedang berjalan.
3. Data proyek yang diinputkan merupakan proyek yang telah melalui
proses lelang.
4. Data progress proyek yang diinputkan berdasarkan data yang di
dapatkan dari konsultan pengawas.
5. Pembangunan sistem hanya sampai tahap pengujian yang dilakukan
dengan menggunakan black box testing.
5
6. Tools yang digunakan dalam penelitian ini untuk menggambarkan
model perancangan sistem, yaitu Unified Modelling Language
(UML). Dan diagram yang digunakan yaitu Use Case Diagram,
Activity Diagram, Class Diagram dan Sequence Diagram.
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Membuat rancang bangun sistem informasi monitoring progress proyek
pada Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman Kota Tangerang Selatan.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Membuat sistem yang dapat menampilkan laporan progress proyek
dalam bentuk tabel dan grafik.
2. Membuat sistem yang dapat memfasilitasi kepala dinas dan kepala
bidang bangunan dalam mengakses dan memonitor perkembangan
proyek yang dikerjakan oleh dinas secara real time.
1.5 Manfaat Penelitian
A. Bagi Instansi
Tersedianya sistem informasi yang dapat mempermudah pihak kepala
dinas dan kepala bidang bangunan dalam mengakses informasi
mengenai progress proyek Dinas Tata Kota Tangsel.
6
B. Bagi Penulis
Dapat memahami dan menerapkan pengetahuan penulis mengenai
bagaimana membuat suatu rancang bangun sistem informasi
monitoring progress proyek khususnya pada Dinas Tata Kota,
Bangunan dan Pemukiman Kota Tangerang Selatan.
C. Bagi Universitas
Menjadi referensi bagi penelitian berikutnya, di bidang sistem
informasi monitoring dan untuk mendapatkan sumber pengetahuan
baru bagaimana proses rancang bangun sistem informasi monitoring
pada bidang pemerintahan daerah khususnya Dinas Tata Kota,
Bangunan dan Pemukiman.
1.6 Metodologi Penelitian
1.6.1 Metode Studi Kasus
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus
dimana studi kasus merupakan penelitian yang memusatkan perhatian pada suatu
kasus tertentu dengan menggunakan individu atau kelompok sebagai bahan
studinya (Hasibuan, 2007). teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai
berikut:
7
1. Observasi
Mengamati langsung proses kegiatan yang ada pada Dinas Tata Kota,
Bangunan dan Pemukiman Kota Tangerang Selatan. Observasi
dilakukan pada bulan Agustus hingga November 2014.
2. Wawancara
Wawancara ini dilakukan pada tanggal 28 Agustus dan 8 September
2014. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-
pertanyaan kepada kepala bidang bangunan dan seksi data dan
informasi.
1.6.2 Metode Pengembangan Sistem Rapid Application Development (RAD)
Metode pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode Object Oriented Analysis and Design (OOAD) dengan model
pengembangan Rapid Application Development (RAD) dan UML sebagai tools
yang digunakan (Kendall & Kendall, 2006). Metode yang digunakan untuk model
RAD dalam penelitian ini antara lain :
1. Perencanaan Syarat (Requirements Planning)
2. Desain Workshop RAD (Workshop Design)
3. Implementasi Sistem (System Implementation)
8
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penyusunan skripsi ini, dilakukan pembahasan dengan membagi
kedalam 5 bab. Pembagian tersebut dapat dijelaskan dengan struktur sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan
masalah, ruang lingkup, tujuan, manfaat, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini dijelaskan tentang teori dasar dan yang bersangkutan
dengan penelitian serta pembahasan tersebut berdasarkan landasan
sumber terkait.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini membahas metode pengumpulan data dan tahapan
perancangan sistem yang digunakan. Perancangan sistem pada
penelitian ini menggunakan alur sistem Rapid Application Diagram
(RAD) .
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan dijelaskan tentang profil instansi, struktur, visi,
misi Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman serta hasil
perancangan Sistem Informasi Monitoring Progress Proyek.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian serta saran
sebagai bahan perbaikan.
9
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Rancang Bangun
Perancangan adalah sebuah proses untuk mendefinisikan sesuatu yang
akan dikerjakan dengan menggunakan teknik yang bervariasi serta di dalamnya
melibatkan deskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen dan juga
keterbatasan yang akan dialami dalam proses pengerjaannya (Rizky, 2011).
Proses perancangan memiliki tiga unsur penting yakni : pengetahuan
mengenai teknik perancangan, kebutuhan sistem, serta kendala yang mungkin
terjadi (Rizky, 2011).
2.2 Konsep Dasar Sistem Informasi
2.2.1 Pengertian Sistem
Secara umum, sistem dapat diartikan sebagai kumpulan dari elemen–
elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Dalam bidang sistem informasi, sistem diartikan sebagai sekelompok
komponen yang saling berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan
bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses
transformasi yang teratur. Apabila suatu komponen tidak memberikan kontribusi
terhadap sistem untuk mencapai tujuan, tentu saja komponen tersebut bukan
bagian dari sebuah sistem (Mulyanto, 2009).
10
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu (Jogiyanto, 2008).
2.2.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen (components), batas (boundary), lingkungan
luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran
(output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal)
(Mulyanto, 2009).
Gambar 2.1 Karakteristik Sistem
a. Komponen sistem (components).
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu
kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem
11
dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap
subsistem mempunyai sifat – sifat dari sistem untuk menjalankan
suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara
keseluruhan.
b. Batas sistem (boundary).
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan
sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem
menentukan konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem.
Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu
kesatuan. Batas suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari
sistem tersebut.
c. Lingkungan luar (environment)
Merupakan apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi
operasi sistem yang dapat bersifat menguntungkan dan merugikan
sistem tersebut.
d. Penghubung (interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem yang lain.
e. Masukan sistem (input)
Merupakan energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat
berupa peralatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal
input). Maintenance input adalah energi yang diproses agar
12
didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer,
program adalah maintenance input yang digunakan untuk
mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah signal input
utuk diolah menjadi informasi.
f. Keluaran sistem (Output)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan
merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan
mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain
menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan
mengolah transaksi menjadi keluaran keuangan dan laporan –
laporan lain yang dibutuhkan oleh manajemen.
g. Sasaran sistem (goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran
(objectives). Kalau sistem, tidak mempunyai sasaran, maka operasi
sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat
menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran
yang akan dihasilkan sistem.
2.2.3 Pengertian Informasi
Informasi merupakan data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga
meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut. Informasi
adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi
13
penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau
mendatang (Mulyanto, 2009).
2.2.3.1 Nilai Informasi
Parameter untuk mengukur sebuah informasi (Value of Information)
ditentukan dari dua hal pokok yaitu manfaat (benefit) dan biaya (cost). Informasi
dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk
mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir
keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi nilai efektifitasnya (Mulyanto,
2009).
2.2.3.2 Kualitas Informasi
Informasi yang baik adalah informasi yang berkualitas, informasi yang
berkualitas di tentukan oleh hal-hal sebagai berikut: (Mulyanto, 2009).
a. Akurat (Accuracy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan,
informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
b. Tepat Waktu (Timeliness)
Informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan tidak boleh terlambat, karena
nantinya tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga apabila dijadikan
dasar dalam pengambilan keputusan dan berakibat fatal atau kesalahan
pengambilan keputusan dan tindakan.
14
c. Relevan (Relevancy)
Informasi harus memberikan manfaat yang baik untuk pemakai informasi
tersebut.
2.2.4 Pengertian Sistem Informasi
Sistem informasi secara teknis dapat didefinisikan sebagai sekumpulan
komponen yang saling berhubungan, mengumpulkan (atau mendapatkan),
memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk menunjang
pengambilan keputusan dan pengawasan dalam suatu organisasi (Laudon, 2007).
Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti
(Mulyanto, 2009):
Gambar 2.2 Komponen Sistem Informasi
a. Manusia
Manusia mengambil peranan yang penting bagi sistem informasi. Manusia
dibutuhkan untuk mengoperasikan sistem informasi. Sumber daya manusia
dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu pengguna akhir dan pakar
sistem informasi.
15
b. Hardware
Hardware adalah semua peralatan yang digunakan dalam pemrosesan
informasi. Sumber daya hardware tidak hanya sebatas komputer saja,
melainkan semua media data seperti lembaran kertas dan disk magnetic
atau optikal.
c. Software
Software adalah serangkaian perintah (Instruksi) yang digunakan untuk
memproses informasi.
d. Data
Data bukan hanya sekedar bahan baku untuk masukan sebuah sistem
informasi, melainkan sebagai dasar membentuk sumberdaya organisasi.
Data dapat berbentuk teks, gambar, audio, maupun video.
e. Jaringan
Jaringan merupakan media komunikasi yang menghubungkan komputer,
pemroses komunikasi, dan peralatan lainnya, serta dikendalikan melalui
software komunikasi.
2.3 Sistem Informasi Monitoring Progress Proyek
2.3.1 Definisi Proyek
Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan
dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber
untuk mendapatkan benefit. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat berbentuk investasi
baru seperti pembangunan pabrik, pembuatan jalan raya atau kereta api, irigasi,
16
bendungan, perkebunan, pembukaan hutan, pendirian gedung-gedung sekolah
atau rumah sakit, survey atau penelitian, perluasan atau perbaikan program-
program yang sedang berjalan, dan sebagainya. Suatu proyek dapat
diselenggarakan oleh instansi pemerintah, badan-badan swasta, atau organisasi-
organisasi social maupun oleh perorangan (Gray, 2007).
Berdasarkan PMBOK®
Guide Third Edition, Proyek merupakan kegiatan
yang dilakukan sementara untuk menciptakan produk, jasa atau hasil yang bersifat
unik.
Proyek merupakan aktivitas dengan dikeluarkannya uang dengan harapan
untuk mendapatkan hasil (returns) di waktu yang akan datang, yang direncakan,
dibiayai dan dilaksanakan sebagai satu unit dimana biaya maupun hasilnya dapat
diukur. Proyek terdiri dari dua jenis kegiatan yaitu proyek yang berorientasi profit
dan manfaat. Orientasi proyek tergantung pada penyelenggara kegiatan atau
project owner (Chalid, 2013).
2.3.2 Manajemen Proyek
Berdasarkan PMBOK (Project Management Body of Knowledge) definisi
dari manajemen proyek adalah aplikasi atau implementasi dari pengetahuan,
keterampilan, perangkat dan teknik pada suatu aktivitas proyek untuk memenuhi
kebutuhan dan tujuan suatu proyek.
Manajemen proyek bisa juga diartikan secara bebas sebagai ilmu dan seni
berkaitan dengan memimpin dan mengkoordinir sumber daya yang terdiri dari
manusia dan material dengan menggunakan teknik pengelolaan modern untuk
17
mencapai sasaran yang telah ditentukan, yaitu lingkup, mutu, jadwal, dan biaya,
serta memenuhi keinginan para stakeholder (Haryanto, 2009).
Pada prinsipnya manajemen proyek adalah: Penerapan pengetahuan,
ketrampilan “tools and techniques” (perangkat/alat bantu dan teknik-teknik) pada
aktivitas proyek agar persyaratan dan kebutuhan proyek terpenuhi. Proses-proses
manajemen proyek dikelompokkan dalam 5 kelompok, yaitu (Haryanto, 2009) :
1. Inisiasi Proyek (Project Initiation)
Inisiasi proyek (project initiation) adalah tahap awal (pertama kalinya)
suatu proyek dimulai. Dalam artian memberikan gambaran global suatu
proyek dalam bentuk definisi proyek yang berisi ruang lingkup proyek,
tujuan proyek, waktu pengerjaan proyek, biaya proyek dan informasi
umum lainnya.
2. Perencanaan Proyek (Project Planning)
Perencanaan proyek (Project Planning) secara umum berisi tujuan dan
ruang lingkup proyek (scope management), waktu pengerjaan atau jadwal
proyek (time management), rencana anggaran (cost management), kualitas
proyek (quality management), sumber daya proyek (resource
management), manajemen resiko (risk management), pengadaan
(procurement), serta integrasi (integration management).
3. Pelaksanaan Proyek (Project Execution)
Pelaksanaan proyek (Project Execution) adalah tindak lanjut dari apa yang
telah dituangkan dalam project management plan. Tujuan dari pelaksanaan
18
proyek adalah merealisasikan proyek perencanaan proyek dan tertuang
dalam perencanaan manajemen proyek.
4. Pengontrolan Proyek (Project Controlling)
Pengontrolan proyek (Project Controlling) adalah pengontrolan terhadap
kegiatan atau aktifitas-aktifitas proyek. Mengontrol apakah langkah demi
langkah dalam pelaksanaan kegiatan proyek tersebut sudah sesuai dengan
yang telah ditentukan seperti pada project management plan yang telah
dibuat juga memerikasa apakah kegiatan proyek yang dilaksanakan sudah
sesuai dengan estimasi dan rencana awal, serta sesuai dengan target.
5. Penutupan Proyek (Project Closure)
Penutupan proyek merupakan akhir dari serangkaian kegiatan proyek.
Pada intinya tahapan penutupan proyek adalah memberikan laporan
tentang hasil-hasil apa saja yang diperoleh dari suatu rangkaian aktivitas
proyek yang telah dilaksanakan yang dituangkan dalam bentuk dokumen
laporan
2.3.3 Definisi Monitoring
Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan analisis berdasarkan
indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan
program/proyek sehingga dapat dilakukan tindakan koreksi untuk penyempurnaan
program/proyek selanjutnya.
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia yang ditulis oleh Poerwadarminta
(2006) kata monitoring memiliki arti mengikuti atau mengawasi. Sedangkan
19
menurut Kusaeri (2010) monitoring adalah pemantauan yang dapat dijelaskan
sebagai kesadaran (awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan
berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu
yang menunjukkan pergerakan kearah tujuan atau menjauh dari itu. Monitoring
akan memberikan informasi tentang status dan kecenderungan bahwa pengukuran
dan evaluasi yang diselesaikan berulang dari waktu ke waktu. Pemantauan
umumnya dilakukan untuk tujuan tertentu, untuk memeriksa terhadap proses
berikut objek atau untuk mengevaluasi kondisi atau tujuan hasil manajemen atas
efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk mempertahankan
manajemen yang sedang berjalan.
Menurut Kusaeri (2010) monitoring mempunyai empat fungsi, yaitu:
a. Ketaatan. Monitoring menentukan apakah tindakan administrator, staf, dan
semua yang terlibat megikuti standar dan prosedur yang ditetapkan.
b. Pemeriksaan. Monitoring menetapkan apakah sumber dan layanan yang
diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka.
c. Laporan. Monitoring menghasilkan informasi yang membantu menghitung
hasil perubahan sosial dan masyarakat sebagai implementasi
kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu.
d. Penjelasan. Monitoring menghasilkan informasi yang membantu
menjelaskan bagaimana akibat kebijaksanaan dan mengapa antara
perencanaan dan pelaksanaannya tidak cocok.
Adapun tujuan monitoring adalah sebagai berikut:
20
1. Mengkaji apakah kegiatan-kegiatan yang direncakanan telah sesuai
dengan rencana.
2. Mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi.
3. Melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang
digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan proyek.
4. Mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh
ukuran kemajuan.
5. Menyesuaikan kegiatan dengan lingkungan yang berubah tanpa
menyimpang dari tujuan.
2.3.4 Sistem Informasi Monitoring
Definisi sistem informasi monitoring menurut sudut pandang Prasetyo
(2009) adalah sebuah aplikasi untuk mengetahui perubahan-perubahan yang
terjadi akibat pergerakan variable secara kontinyu dalam kurun waktu tertentu.
Sistem informasi monitoring digunakan untuk melihat faktor-faktor yang
menyebabkan perubahan dan pergerakan dari variable tersebut untuk selanjutnya
dianalisis dan dijadikan acuan untuk pengambilan keputusan oleh manajemen.
Pendapat dari Kusaeri (2010), secara garis besar tahapan dalam sebuah
sistem monitoring terbagi ke dalam tiga proses besar yaitu:
1. Proses di dalam pengumpulan data monitoring
2. Proses di dalam analisis data monitoring
3. Proses di dalam menampilkan data hasil monitoring
Aksi yang terjadi di antara proses-proses dalam sebuah sistem monitoring
adalah bentuk service, yaitu suatu proses yang terus-menerus berjalan pada suatu
21
sistem monitoring dimulai dari pengumpulan data seperti data dari network traffic,
hardware information, dan lain-lain yang kemudian data tersebut dianalisis pada
proses analisis data dan pada akhirnya data tersebut akan ditampilkan.
2.3.5 Definisi Progress (Kemajuan)
Konsep kemajuan dalam rumusan aslinya dimasukkan ke dalam model
transformasi yang direncanakan, ke dalam satu versi paham perkembangan
(developmentalism) (Sztompka, 2007).
Konsep kemajuan dapat dirinci ke dalam beberapa komponen utama
menurut Sztompka (2007): (1) Adanya pemikiran tentang waktu yang tak dapat
diubah, mengalir menurut garis lurus dan berlanjut dari masa lalu, kini dan masa
mendatang. Menurut definisi, kemajuan mengandung nilai positif, membedakan
antara keadaan masa lalu dan masa kini. (2) adanya pemikiran tentang gerakan
menurut garis lurus, tak ada tahap yang terulang dengan sendirinya dan setiap
tahap yang kemudian terjadi makin mendekatkan ke tujuan akhir yang diharapkan.
(3) Adanya pemikiran tentang proses kumulatif, yang meningkat setahap demi
setahap secara revolusioner melalui lompatan kumulatif secara periodik. (4)
Adanya perbedaan tipe “tahap penting” (fase epos) dari proses yang dilewati. (5)
Adanya penekanan pada faktor endogen (internal, bawaan) sebagai penyebab
proses perubahan yang muncul sebagai tenaga penggerak sendiri (auto-dinamis).
(6) proses itu dianggap tak terelakkan, penting dan alamiah; tak dapat dihentikan
atau dibelokkan. (7) Adanya pemikiran tentang perbaikan, kemajuan, dan
22
peningkatan dalam arti bahwa setiap tahap proses yang berurutan dinilai lebih
baik daripada tahap sebelumnya.
2.4 Tata Kota, Bangunan dan Permukiman
2.4.1 Definisi Tata Kota
a. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota (RTRW)
Adalah rencana tata ruang yang bersifat umum dari wilayah kota, yang
merupakan penjabaran dari RTRW provinsi, dan yang berisi tujuan,
kebijakan, strategi penataan ruang wilayah kota, rencana struktur ruang
wilayah kota, rencana pola ruang wilayah kota, penetapan kawasan
strategis kota, arahan pemanfaatan ruang wilayah kota, dan ketentuan
pengendalian pemanfaatan ruang wilayah kota.
b. Tujuan penataan ruang wilayah kota
Adalah tujuan yang ditetapkan pemerintah daerah kota yang
merupakan arahan perwujudan visi dan misi pembangunan jangka
panjang kota pada aspek keruangan, yang pada dasarnya mendukung
terwujudnya ruang wilayah nasional yang aman, nyaman, produktif,
dan berkelanjutan berlandaskan Wawasan Nusantara dan Ketahanan
Nasional.
c. Kebijakan penataan ruang wilayah kota
Adalah arahan pengembangan wilayah yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah kota guna mencapai tujuan penataan ruang wilayah
kota dalam kurun waktu 20 (dua puluh) tahun.
23
d. Strategi penataan ruang wilayah kota
Adalah penjabaran kebijakan penataan ruang ke dalam langkah-
langkah pencapaian tindakan yang lebih nyata yang menjadi dasar
dalam penyusunan rencana struktur dan pola ruang wilayah kota.
e. Rencana struktur ruang wilayah kota
Adalah rencana yang mencakup rencana sistem perkotaan wilayah kota
dalam wilayah pelayanannya dan jaringan prasarana wilayah kota yang
dikembangkan untuk mengintegrasikan wilayah kota selain untuk
melayani kegiatan skala kota, meliputi sistem jaringan transportasi,
sistem jaringan energi dan kelistrikan, sistem jaringan telekomunikasi,
sistem jaringan sumber daya air, dan sistem jaringan lainnya.
f. Rencana pola ruang wilayah kota
Adalah rencana distribusi peruntukan ruang wilayah kota yang
meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan budi daya yang
dituju sampai dengan akhir masa berlakunya RTRW kota yang
memberikan gambaran pemanfaatan ruang wilayah kota hingga 20
(dua puluh) tahun mendatang.
2.4.2 Bangunan
2.4.2.1 Definisi Bangunan
Yang dimaksud dengan bangunan adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan perencanaan dan pelaksanaan
pembuatan maupun perbaikan bangunan. Dalam penyelenggaraan bangunan
24
diusahakan ekonomis dan memenuhi persyaratan tentang bahan, konstruksi
maupun pelaksanaannya (Dendy, 2013).
Bangunan yang dimaksud di atas meliputi:
a. Bangunan merupakan hasil karya orang yang mempunyai tujuan tertentu
untuk kepentingan perorangan maupun untuk umum.
b. Bangunan yang bersifat penambahan atau perubahan dan telah ada
menjadi sesuatu yang lain/berbeda, tetapi juga dengan tujuan tertentu dan
untuk kepentingan perorangan maupun untuk umum.
Bangunan rumah tinggal dibuat orang untuk kepentingan tempat tinggal
dalam arti yang luas. Untuk masa sekarang tidak hanya sekedar tempat berlindung
atau berteduh tetapi sebagai tempat pembinaan keluarga.
Kantor dibuat untuk pelayanan masyarakat, sedangkan jembatan dan
bendungan dibuat orang untuk tujuan prasarana kemakmuran rakyat. Kesemua hal
di atas disebut dengan bangunan karena tidak dapat dengan mudah dipindahkan
mengingat berat kecuali bila dibongkar.
2.4.2.2 Jenis Bangunan
Jenis bangunan dapat dibedakan menjadi (Dendy, 2013):
a. Bangunan teknik sipil kering, antara lain meliputi: bangunan rumah,
gedung-gedung. monumen, pabrik, gereja, masjid dan sebagainya.
b. Bangunan teknik sipil basah, antara lain meliputi: bendungan, bangunan
irigasi, saluran air, dermaga pelabuhan, turap-turap, jembatan dan
sebagainya.
25
Untuk sekarang jenis bangunan dibedakan menjadi 3 bagian besar yang
dikelola oleh Direktorat Jenderal meliputi Bangunan Gedung, Bangunan Air dan
Jalan Jembatan.
Jenis bahan yang digunakan dalam bangunan dapat berupa kayu, bata,
beton atau baja. Bahkan dewasa ini bahan bangunan yang digunakan sudah
berkembang antara lain dari bahan aluminium atau plastik.
2.4.3 Permukiman
2.4.3.1 Konsep Permukiman
Permukiman adalah suatu kawasan perumahan yang ditata secara
professional sebagai suatu kesatuan social ekonomi dan fisik tata ruang dilengkapi
dengan prasarana lingkungan secara umum dan fasilitas sosial sebagai suatu
kesatuan yang utuh, dengan mendayagunakan sumber-sumber daya dan dana yang
ada, mengolah lingkungan yang ada dan peningkatan mutu kehidupan manusia,
memberi rasa aman dan tentram dalam keselarasan,keserasian,keseimbangan agar
fungsi sebagai wadah yang dapat melayani kehidupan pribadi, keluarga dan
masyarakat (Amri, 2013).
2.4.3.2 Bentuk – Bentuk Permukiman
Sebuah permukiman terbentuk dari komponen-komponen dasar yaitu: (1)
rumah-rumah dan tanah beserta rumah; (2) tanah kapling rumah dan ruang tanah
beserta rumah; dan (3) tapak rumah dan perkarangan rumah. Perkarangan rumah
atau tempat-tempat rumah biasanya disusun dalam kelompok-kelompok yang
26
homogen dalam segi bentuk, fungsi, ukuran, asal mula dan susunan spasial. Dua
atau lebih kelompok-kelompok dapat membentuk sebuah komplek. Bentuk dari
permukiman dinyatakan dalam bentuk tempat dan bentuk perencanaan tanah.
Perencanaan tanah dibentuk oleh kelompok-kelompok dan komplek-komplek dari
tempat rumah dan perkarangan rumah.
2.5 Analisis dan Desain Berorientasi Objek (Object Oriented Analysis and
Design) Menggunakan Unified Modeling Language (UML)
Analisis dan desain berorientasi objek adalah cara baru dalam memikirkan
suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar
dunia maya. Dasar pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara
struktur data dan perilaku. Pengertian “berorientasi objek” berarti bahwa kita
mengorganisasi perangkat lunak sebagai kumpulan dari objek tertentu yang
memiliki struktur data dan perilakunya. Konsep OOAD mencakup analisis dan
desain sebuah sistem dengan pendekatan objek, yaitu analisis berorientasi objek
(OOA) dan desain berorientasi objek (OOD) (Sugiarti, 2013).
Teknik analisis berorientasi objek merupakan alat terbaik yang dapat
digunakan untuk sebuah proyek yang akan mengimplementasikan sistem yang
menggunakan teknologi objek untuk membangun, mengelola, dan merakit objek –
objek itu menjadi aplikasi yang berguna. Teknik pemodelan objek menyajikan
penggunaan metodologi dan notasi diagram yang sama sekali berbeda dengan
teknik lainnya yang biasa digunakan untuk pemodelan data dan pemodelan proses.
27
Pada akhir tahun 80-an dan awal 90-an, di gunakan beberapa metode
berorientasi objek yang berbeda-beda. Yang paling terkenal adalah metode Booch
dari Grady Booch Object Modeling Technique (OMT) dari James Rumbaugh
(OMT), dan Object Oriented Software Engineering (OOSE) dari Ivar Jacobson.
Banyaknya teknik yang di gunakan membatasi kemampuan untuk memakai
model-model pada proyek lain (mengurangi reuse) dan tim pengembang.
Konsekuesinya, teknik ini menghambat komunikasi antara anggota tim dan
pengguna, yang mengakibatkan banyak terjadi error di dalam proyek. Masalah ini
dan lainnya mendorong di lakukannya usaha untuk mendesain bahasa pemodelan
standar (Whitten et al. 2006).
Pada tahun 1994, Grady Booch dan James Rumbaugh sepakat bergabung
untuk menggunakan metode pengembangan berorientasi objek dengan tujuan
membuat proses standar tunggal untuk mengembangkan sistem berorientasi objek.
Ivar Jacobson bergabung pada tahun 1995, dan mereka bertiga fokus membuat
sebuah bahasa pemodelan objek standar sebagai ganti dari pendekatan atau
metode berorientasi objek standar. Berdasarkan keja mereka dan hasil kerja
lainnya pada industri, Unified Modeling Language (UML) versi 1.0 di rilis pada
tahun 1997 (Whitten et.al, 2006).
Unified Modeling Language (UML) adalah satu kumpulan konvensi
pemodelan yang di gunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah
sistem software yang terkait dengan objek (Whitten et.al, 2006).
28
2.5.1 Konsep Sistem untuk Pemodelan Objek
Analisis sistem berorientasi objek didasarkan beberapa konsep. Sebagian
konsep ini membutuhkan cara pemikiran baru untuk sistem dan proses
pengembangannya (Whitten et.al, 2006).
1. Object adalah sesuatu yang ada atau dapat dilihat, disentuh, atau dirasakan
dan user menyimpan data serta mencatat perilaku mengenai sesuatu itu.
2. Attribute adalah data yang mewakili karakteristik interes tentang sebuah
objek.
3. Object instance adalah setiap orang khusus, tempat, sesuatu, atau kejadian,
dan juga nilai untuk atribut dari objek.
4. Behavior adalah kumpulan dari sesuatu yang dapat di lakukan oleh objek dan
terkait dengan fungsi-fungsi yang bertindak pada data objek (atau atribut).
Pada siklus berorientasi objek, perilaku objek merujuk kepada metode,
operasi, atau fungsi (istila ini di gunakan berganti-ganti di sepanjang buku
ini).
5. Encapsulation adalah pengemasan beberapa item ke dalam satu unit.
Konsep penting lain mengenai pemodelan objek adalah konsep
pengkategorian objek menjadi class/kelas yaitu sebagai berikut (Whitten et.al,
2006):
1. Class adalah satu set objek yang memiliki atribut dan behavior yang sama.
Kadang-kadang di sebut object class.
2. Generalization/specialization adalah sebuah teknik di mana atribut dan
behavior yang umum pada beberapa tipe kelas objek, di kelompokkan (atau
29
di abstraksi) ke dalam kelasnya sendiri di sebut supertype. Atribut dan
metode kelas objek supertype kemudian di wariskan oleh kelas objek tersebut
(subtype).
2.5.2 Hubungan Objek/Kelas
Object/class relationship adalah asosiasi bisnis yang ada di antara satu
atau lebih objek dan kelas. Multiplicity adalah jumlah kejadian minimum dan
maksimum dari satu objek/kelas untuk satu kejadian tunggal dari objek/kelas yang
terkait. Aggregation adalah sebuah hubungan di mana satu kelas “whole” yang
lebih besar berisi satu atau lebih kelas “part” yang lebih kecil. Atau, kelas “part”
yang lebih kecil adalah bagian dari kelas “whole” yang lebih besar. Composition
adalah hubungan agregasi di mana “whole” bertanggungjawab atas pembuatan
dan perusakan “bagian-bagian”. Jika “whole” rusak, maka “part” juga akan rusak
(Whitten et.al, 2006).
2.5.3 Unified Modeling Language (UML)
Unified Modeling Language (UML) adalah sebuah “bahasa” yang telah
menjadi standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan
mendokumentasikan sistem piranti lunak. UML menawarkan sebuah standar
untuk merancang model sebuah sistem (Sugiarti, 2013).
Menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi
piranti lunak, dimana aplikasi dapat berjalan pada piranti kelas, sistem operasi dan
jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi karena
30
UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia
lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa-bahasa berorientasi objek
seperti C++, Java, C# atau VB.NET. walaupun demikian, UML tetap dapat
digunakan untuk modeling aplikasi procedural dalam VB atau C.
Seperti bahasa-bahasa lainnya, UML mendefinisikan syntax/semantic.
Notasi UML merupakan sekumpulan bentuk khusus untuk menggambarkan
berbagai diagram piranti lunak. Setiap bentuk memiliki makna tertentu, dan UML
Syntax mendefinisikan bagaimana bentuk-bentuk tersebut dikombinasikan. Notasi
UML terutama diturunkan dari 3 notasi yang telah ada sebelumnya: Grady Booch
OOD(Object-Oriented Design), Jim Rumbaugh OMT (Object Modeling
Technique), dan Ivar Jacobson (OOSE Object-Oriented Software engineering).
Sejarah UML sendiri cukup panjang. Sampai era tahun 1990 seperti kita
ketahui puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di
dunia. Diantaranya adalah metodologi booch, metodologi coad, metodologi
OOSE, metodologi OMT, metodologi shaler-mellor, metodologi wifs-brock, dsb.
Masa itu terkenal dengan perang metodologi (method war) dalam pendesainan
berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri,
yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerja sama group/
perusahaan lain menggunakan metodologi berlainan, seperti yang terlihat pada
gambar berikut :
31
Gambar 2.3 Metodologi Pemodelan Berorientasi Objek (Sugiarti, 2013)
Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh, Jacobson, yang
merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan
mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek.
Pada tahun 1995 direalease draft pertama dari UML (Versi 0.8). Sejak
tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh Object Management
Group (OMG – http://www.omg.org). tahun 1997 UML versi 1.1 muncul, dan
saat ini versi terbaru adalah versi 1.5 yang dirilis bulan maret 2003. Booch,
Rumbaugh dan Jacobson menyusun tiga buku serial tentang UML pada tahun
1999. Sejak itulah UML telah menjelma menjadi standar bahasa pemodelan untuk
aplikasi berorientasi objek.
Desain sistem pada UML disusun oleh simbol – simbol yang terbentuk
menjadi sebuah diagram model. Unified Modeling Language (UML) memiliki
beberapa diagram diantaranya (Sugiarti, 2013):
32
1. Use Case Diagram
Use Case diagram secara grafis menggambarkan interaksi antar sistem,
sistem eksternal, dan pengguna. Dengan kata lain use case diagram secara
grafis mendeskripsikan siapa yang akan menggunakan sistem dan dalam cara
apa pengguna (user) mengharapkan interaksi dengan sistem itu. Use case
secara naratif digunakan untuk secara tekstual menggambarkan sekuensi
langkah-langkah dalam setiap interaksi. Diagram use case adalah sebuah
diagram yang menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh sistem pada level
konseptual sehingga kita akan memahami apakah keputusan yang diambil oleh
sistem benar atau tidak (Sugiarti, 2013).
Gambar 2.4 Contoh Model Use Case Diagram
2. Class Diagram
Class Diagram atau diagram kelas mengambarkan struktur sistem dari segi
pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Kelas
memiliki apa yang disebut atribut dan metode atau operasi. Atribut merupakan
properti dengan sebaris teks didalam kotak kelas tersebut. Operasi atau metode
adalah fungsi-fungsi yang dimiliki oleh suatu kelas (Sugiarti, 2013).
33
Gambar 2.5 Contoh Model Class Diagram
3. Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktifitas
dari sebuah sistem atau proses bisnis. Yang perlu diperhatikan disini bahwa
diagram aktifitas menggambarkan aktifitas sistem bukan apa yang dilakukan
aktor. Diagram aktifitas mendukung aktifitas parallel (Sugiarti, 2013).
Gambar 2.6 Contoh Model Activity Diagram
34
4. Sequence Diagram
Sequence diagram digunakan untuk memodelkan interaksi objek didalam
sebuah use case (proses). Diagram interaksi memperlihatkan interaksi yang
memuat (pesan) mengalir diantara objek. Diagram interaksi terdiri dari dua
buah diagram, yaitu diagram sekuence (sequence diagram) dan diagram
kolaborasi (collaboraton diagram). Sequence diagram menggambarkan
mengambarkan urutan even dan waktu dari suatu pesan yang terjadi antar
objek dalam sebuah use case, sedangkan collaboration diagram
menggambarkan bagaimana objek terkoneksi secara static (tetap) dengan
penekanan pada organisasi struktural objek-objek yang mengirim dan
menerima pesan (Sugiarti, 2013).
Gambar 2.7 Contoh Model Sequence Diagram
35
2.6 Metode Pengembangan Sistem Rapid Application Development (RAD)
Metodologi pengembangan sistem adalah suatu aktivitas, metode, praktik
terbaik dan peralatan terotomatisasi yang digunakan para stakeholder untuk
mengembangkan dan secara berkesinambungan memperbaiki sistem informasi
dan perangkat lunak (Whitten et al, 2006). Pengembangan sistem informasi
merupakan penyusunan suatu sistem untuk menggantikan sistem yang lama secara
keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada.
Rapid Application Development (RAD) yaitu suatu pendekatan
berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode
pengembangan serta perangkat-perangkat lunak (Kendall & Kendall, 2006). Rapid
Application Development (RAD) adalah sebuah model proses perkembangan
software sekuensial linier yang menekankan siklus perkembangan yang sangat
pendek. Model RAD ini merupakan adaptasi “kecepatan tinggi” dari model
sekuensial linier dimana perkembangan cepat dicapai dengan menggunakan
pendekatan konstruksi berbasis pada komponen.
Jika kebutuhan dipahami dengan baik, proses RAD memungkinkan tim
pengembangan menciptakan “sistem fungsional yang utuh” dalam periode waktu
yang sangat pendek (kira-kira 45 sampai 90 hari). Model pengembangan ini
melingkupi aktivitas-aktivitas sebagai berikut :
1. Fase Perencanaan Syarat (Requirement Planning)
2. Fase Proses Desain (Workshop Design)
3. Fase Implementasi (Implementation)
36
Model pengembangan software tradisional memiliki tahapan-tahapan yang
harus diselesaikan secara bertahap, sedangkan pada pengembangan menggunakan
Rapid Application Development (RAD), pengembang sistem dapat menyelesaikan
sebuah modul sampai diimplementasikan tanpa harus menunggu seluruh sistem
selesai. Berikut ini adalah gambaran mengenai perbedaan dari model
pengembangan sistem secara tradisional dan dengan menggunakan Rapid
Application Development (RAD).
Gambar 2.8 Fase Rapid Application Development (RAD)
2.6.1 Perencanaan Syarat (Requirement Planning)
Pada tahap ini, user dan analis melakukan semacam pertemuan untuk
melakukan identifikasi tujuan dari aplikasi atau sistem dan melakukan identifikasi
kebutuhan informasi untuk mencapai tujuan. Pada tahap ini hal terpenting adalah
adanya keterlibatan dari kedua belah pihak, bukan hanya sekedar persetujuan akan
proposal yang sudah dibuat. Untuk lebih jauh lagi, keterlibatan user bukan hanya
dari satu tingkatan pada suatu organisasi, melainkan beberapa tingkatan organisasi
37
sehingga informasi yang dibutuhkan untuk masing – masing user dapat terpenuhi
dengan baik. Di samping itu, dapat juga melakukan koordinasi dengan Chief
Information Office (CIO) atau bagian perencana strategis terutama untuk
mengembangkan suatu aplikasi untuk mendapatkan informasi yang lebih detail
akan tujuan dari suatu organisasi. Pertemuan semacam ini seringkali disebut Joint
Aplication Development.
2.6.2 Proses Desain (Design Workshop)
Pada tahap ini adalah melakukan proses desain dan melakukan perbaikan –
perbaikan apabila masih terdapat ketidaksesuaian desain antara user dan analyst.
Untuk tahap ini maka keaktifan user yang terlibat sangat menentukan untuk
mencapai tujuan, karena user bisa langsung memberikan komentar apabila
terdapat ketidaksesuaian pada desain. Biasanya, user dan analyst berkumpul
menjadi satu dan duduk di meja melingkar dimana masing-masing orang bisa
melihat satu dengan yang lain tanpa ada halangan. Apabila memungkinkan, maka
masing-masing user diberikan satu komputer yang terhubung satu dengan yang
lain, sehingga masing-masing bisa melihat desain yang dibuat dan langsung
memberikan komentar. Hal ini sering kali disebut dengan Group Decision Support
System (GDSS). Pada beberapa kasus, GDSS ini merupakan suatu langkah yang
ideal, karena user dan analyst dapat menyetujui desain yang dibuat untuk
kemudian dilanjutkan oleh programmer dalam pembuatan prototype dari aplikasi
yang dimaksud dengan langsung menampilkan kepada user hasilnya dengan
cepat. Pada tahap desain ini membutuhkan waktu beberapa hari, akan tetapi bisa
38
semakin lebih lama, tergantung dari besar kecilnya sistem yang dibuat. Pada
selang waktu tersebut, user bisa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah
dikembangkan untuk selanjutnya dilakukan perbaikan- perbaikan. Dengan
demikian proses pengembangan suatu sistem membutuhkan waktu yang cepat.
2.6.3 Implementasi (Implementation)
Setelah desain dari sistem yang akan dibuat sudah disetujui baik itu oleh
user dan analyst, maka pada tahap ini programmer mengembangkan desain
menjadi suatu program. Setelah program selesai baik itu sebagian maupun secara
keseluruhan, maka dilakukan proses pengujian terhadap program tersebut apakah
terdapat kesalahan atau tidak sebelum diaplikasikan pada suatu organisasi. Pada
saat ini maka user bisa memberikan tanggapan akan sistem yang sudah dibuat
serta persetujuan mengenai sistem tersebut. Adapun hal terpenting adalah bahwa
keterlibatan user sangat diperlukan supaya sistem yang dikembangkan dapat
memberikan kepuasan kepada user, dan di samping itu, sistem yang lama tidak
perlu dijalankan secara paralel dengan sistem yang baru.
2.7 PHP (PHP Hypertext Preprocessor)
PHP singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor yang digunakan sebagai
bahasa script server-side dalam pengembangan web yang disisipkan pada
dokumen HTML. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis
sehingga maintenance situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien
(Paranginangin, 2006).
39
2.7.1 Kelebihan PHP
PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa script
sejenis. PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan
apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI, seperti mengumpulkan data dari form,
menghasilkan isi halaman web dinamis, dan kemampuan mengirim serta
menerima cookies, bahkan lebih daripada kemampuan CGI (Paranginangin,
2006).
PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi, antara lain Linux, Unix,
Microsoft Windows, Mac OS X, RISC OS. PHP juga mendukung banyak web
server, seperti Apache, Mocrosoft Internet Information Server (MIIS), Personal
Web Server (PWS), Netscape and iPlanet servers, Oreilly Website Pro Server,
audium, Xitami, OmniHTTPd, dan masih banyak lagi lainnya, bahkan PHP dapat
bekerja sebagai CGI processor (Paranginangin, 2006).
2.8 MySQL
MySQL adalah RDBMS (Relational Database Management Server) yang
dapat menangani data bervolume besar. Meskipun begitu, tidak menuntut
resource yang besar. MySQL adalah database yang paling popular diantara
database – database yang lain (Wahana, 2010)
MySQL memiliki banyak kelebihan dan keuntungan dibanding database
lain, diantaranya adalah (Wahana, 2010):
40
1. Banyak ahli berpendapat MySQL merupakan server yang tercepat.
2. MySQL merupakan sistem manajemen database yang opensource, yaitu
software ini bersifat free atau bebas digunakan oleh perseorangan atau
lisensi tanpa harus membeli atau membayar kepada pembuatnya.
3. MySQL memiliki performa yang tinggi.
4. Database MySQL mengerti bahasa SQL (Structured Query Language)
5. Semua klien dapat mengakses server dalam satu waktu, tanpa harus
menunggu yang lain untuk mengakses database.
6. Database MySQL dapat diakses dari semua tempat di internet dengan hak
akses tertentu.
7. MySQL merupakan database yang mampu menyimpan data berkapasitas
besar, sampai berukuran Gigabyte.
8. MySQL dapat berjalan diberbagai Operating Systems seperti Linux,
Windows, Solaris dan lain- lain.
2.9 XAMPP dan PHPMyAdmin
XAMPP merupakan perangkat lunak yang dapat didownload secara gratis
dan didalam perangkat lunak ini, berisi kumpulan-kumpulan beberapa perangkat
lunak yang dibutuhkan antara lain PHP, Apache, MySQL, dan PHPMyAdmin
(Supriyanto, 2008)
PHP MyAdmin adalah merupakan salah satu pengelola data MySQL yang
berbasis web yang berada dalam menu XAMPP. PHPMyAdmin memberikan
41
kemudahan dalam pengoperasiannya untuk penyewa Virtual house (Supriyanto,
2008).
2.10 Testing (Pengujian)
2.10.1 Pengujian White-Box
White Box Testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih
berkonsentrasi terhadap “isi” dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih
berkonsentrasi pada source code dari perangkat lunak yang dibuat sehingga
membutuhkan proses testing yang jauh lebih lama dan lebih “mahal” dikarenakan
membutuhkan ketelitian dari para tester serta kemampuan teknis pemrograman
bagi para testernya (Rizky, 2011)
Akibatnya, jenis testing tersebut hanya dapat dilakukan jika perangkat
lunak telah dinyatakan selesai dan telah melewati tahapan analisa awal. Jenis
testing ini juga membutuhkan inputan data yang dianggap cukup memenuhi syarat
agar perangkat lunak benar-benar dinyatakan kebutuhan pengguna (Rizky, 2011).
Beberapa kelebihan dari testing ini yaitu (Ladjamudin, 2006) :
1. Kesalahan logika, dimana digunakan pada sintaks if dan pengulangan
whitebox testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai
dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti.
2. Ketidaksesuaian asumsi, terdapat asumsi yang tidak sesuai dengan
kenyataan untuk di analisa dan diperbaiki.
3. Kesalahan ketik, dapat mendeteksi bahasa pemrograman yang bersifat
sensitif.
42
Beberapa kekurangan dari pengujian ini yaitu (Ladjamudin, 2006) :
1. Untuk perangkat lunak yang tergolong besar atau untuk proses
pembuatan membutuhkan waktu.
2. Dianggap sebagai strategi yang tergolong boros karena melibatkan
sumberdaya yang besar untuk melakukannya.
2.10.2 Pengujian Black-Box
Black box testing adalah tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak
yang tidak diketahui kinerja internalnya sehingga para tester memandang
perangkat lunak seperti layaknya sebuah “kotak hitam” yang tidak penting dilihat
isinya, tapi cukup dikenai proses testing di bagian luar (Rizky, 2011).
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari jenis testing ini antara lain
(Rizky, 2011):
1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan
teknis di bidang pemrograman.
2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh
komponen tester yang berasal dari pengguna.
3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun
kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi perangkat lunak.
4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan whitebox testing.
Sedangkan kekurangan dari pengujian black-box adalah penguji tidak
pernah yakin apakah testing tersebut benar-benar lulus uji (Ladjamudin, 2006).
43
2.11 Studi Sejenis
Studi sejenis adalah studi yang dilakukan dengan melihat hasil penelitian
yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya. Berikut merupakan
beberapa penjelasan dari studi sejenis mengenai monitoring proyek :
Harits Anwar (2010) Penelitian mengenai Rancang Bangun Sistem
Informasi Pemantauan Proyek (Studi Kasus : PT. Bank Mega Tbk Divisi PMRD).
Pada Bank Mega, Tbk pelaksanaan proyek sering tidak mengikuti jadwal
perencanaan proyek yang diterapkan sehingga manajer mengalami kesulitan
dalam melihat kinerja proyek yang sedang berjalan karena belum ada fasilitas
yang memungkinkan mereka dalam melihat progress proyek yang berjalan.
Sehingga, Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang sistem informasi bagi
general manager untuk memudahan pengawasan proyek yang dilakukan
berdasarkan progress task. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
metode studi kasus yang dilaksanakan pada Bank Mega Tbk dan metode
pengembangan sistem menggunakan Rapid Application Development (RAD).
Saran dari penelitian ini yaitu memberikan training atau pelatihan kepada
eksekutif dan pegawai PT. Bank Mega Tbk yang menjadi General Manager,
admin dan tim proyek dalam menggunakan aplikasi Monitoring Proyek serta
pembuatan modul budget report untuk melihat progress keuangan yang
dikeluarkan proyek tersebut.
44
Muhammad Aidillah (2012) Penelitian mengenai Rancang Bangun Sistem
Informasi Eksekutif Proyek Pemasangan Kabel Fiber Optik (Studi Kasus : PT.
Maja Perdana Utama).
PT. Maja Perdana Utama adalah salah satu perusahaan pelaksana instalasi
jaringan kabel fiber optik yang selalu mengontrol progress pekerjaan pada setiap
proyek yang dilaksanakan. Saat ini proses pengolahan data progress pekerjaan
masih ditangani secara semi komputerisasi menggunakan spreadsheet, sehingga
belum menghasilkan sebuah laporan progress pekerjaan yang sesuai dan efisien
bagi eksekutif perusahaan. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem
informasi eksekutif proyek pemasangan kabel fiber optic yang dapat membantu
proses penginputan, pengeditan dan pelaporan data progress pada setiap proyek
yang dilaksanakan oleh perusahaan. Metodologi yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu metode studi kasus yang dilaksanakan pada PT. Maja Perdana Utama
dan metode pengembangan sistem Rapid Application Development (RAD). Saran
dari penelitian ini yaitu menberikan pelatihan kepada eksekutif dan pegawai PT.
Maja Perdana Utama dalam penguasaan keahlian menjalankan sistem informasi
eksekutid proyek pemasangan kabel optic serta pengembangan sistem untuk
menampilkan data proyek secara terperinci.
Tirta Wirya Putra (2010) Penelitian mengenai Rancang Bangun Sistem
Informasi Eksekutif Pengontrolan Proyek Berbasis Web (Studi Kasus :
Bajragraha Sentranusa Jakarta).
45
PT. Bajragraha adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi,
pengadaan barang dan pengelolaan gedung. Kegiatan pengontrolan proyek yang
dilakukan perusahaan ini masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan cara
menghubungi bagian finance ataupun teknis melalui telepon. Berdasarkan hal
tersebut, pimpinan perusahaan sulit untuk mengetahui seberapa jauh progress
suatu proyek telah berjalan. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dari penelitian
ini yaitu membuat suatu rancang bangun sistem informasi eksekutif pengontrolan
proyek berbasis web yang dapat memfasilitasi pimpinan perusahaan dalam
mengontrol perkembangan proyek secara efektif dan efisien. Metodologi yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu metode studi kasus yang dilaksanakan pada
PT. Bajragraha Sentranusa Jakarta dan metode pengembangan sistem
Prototyping. Saran dari penelitian ini yaitu sistem informasi eksekutif ini dapat
dikembangkan dengan menambahkan kemampuan DSS (Decision Support
System) agar sistem lebih lengkap.
Raihan Achyar Rusdiansyah (2009) Penelitian mengenai Monitoring Error
Proyek Teknologi Informasi secara Realtime Menggunakan Web Service sebagai
pengukur kinerja Tim Proyek Teknologi Informasi Studi Kasus : SOLUSI247.
Solusi247 merupakan perusahaan teknologi informasi yang memberikan
konsultasi Oracle RDBMS dan membangun peralatan oracle dan teknologi dasar.
Saat ini pengawasan serta perbaikan terhadap aplikasi client yang mengalami
error dicatat secara manual, setelah satu bulan dikirimkan ke admin sebagai
laporan. Berdasarkan hal tersebut aplikasi client tidak dapat dimonitoring oleh
46
admin secara langsung ketika error terjadi. Tujuan penelitian ini yaitu merancang
aplikasi dengan arsitektur n-tier yaitu web service sebagai penghubung antara
aplikasi client dengan aplikasi server sehingga aplikasi dapat dimonitoring secara
real time dan datanya dapat digunakan oleh tim proyek. Saran dari sistem ini yaitu
perlu adanya pengembangan sistem untuk keamanan data.
Irene Vanderfeesten, Hajo A. Reijers, Wil M.P, Van Der Aalst (2004)
Penelitian mengenai A Web-Based Construction Uction Project Performance
Monitoring System.
Tujuan dari penelitian ini yaitu membuat sebuah sistem berbasis web yang dapat
mempermudah dalam proses monitoring proyek yang berjalan serta laporan
proyek yang diperlukan. Dengan dibuatnya sistem ini maka diharapkan data-data
proyek dapat dibuat dimana saja dan informasi mengenai suatu proyek dapat
diperoleh dimana saja. Dengan dibuatnya aplikasi web ini, baik owner maupun
client dapat mengetahui progress suatu proyek tanpa harus menemui pihak-pihak
tertentu. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode
studi kasus. Saran dari penelitian ini yaitu mengembangkan sistem agar sistem
dapat diakses tidak hanya ketika online tapi juga dapat diakses dalam kondisi
offline.
Zubair Ahmed Memon (2006) Penelitian Mengenai A systematic
Approach for Monitoring and Evaluating the Construction Project Progress.
47
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi teknik yang digunakan dalam
industri konstruksi untuk melakukan monitoring dan evaluasi mengenai progress
fisik konstruksi dilapangan. Metodologi yang digunakan yaitu metode studi kasus
yang dilaksanakan pada Construction Technology and Management Center
(CTMC) dan DCM Model dimana aplikasi ini dapat memonitor progress kegiatan
konstruksi proyek sehari-hari serta memudahkan tim konstruksi dalam mengontrol
kualitas proyek. Saran dari penelitian ini yaitu mengembangkan relasi basis data
di dalam sistem sehingga data dapat diakses oleh divisi lain yang terkait dengan
proses konstruksi.
Dari paragraf studi sejenis yang telah dipaparkan diatas dapat disimpulkan
ke dalam tabel berikut :
Tabel 2.1 Studi Sejenis
Judul Metode Kelebihan Kekurangan
Rancang Bangun Sistem
Informasi Pemantauan
Proyek (Studi kasus : PT.
Bank Mega Divisi PRMD)
(2012)
Oleh : Harits Anwar
Studi Kasus,
Rapid
Application
Development
(RAD)
Sistem mampu menangani
peningkatan jumlah data dan
pengolahan data secara
otomatis pada saat data
dimasukkan sehingga dapat
menampilkan informasi
mengenai perkembangan
proyek yang berjalan.
Belum ada modul
budget report yaitu
laporan keuangan yang
dikeluarkan proyek
tersebut.
Rancang Bangun Sistem
Informasi Eksekutif
Pengontrolan Proyek
Berbasis Web pada PT.
Bajragraha Sentranusa
Jakarta (2010)
Studi Kasus,
Prototyping
Dapat mengetahui seberapa
jauh perkembangan proyek
dalam bentuk presentase.
Sistem belum
mencakup kemampuan
DSS (Decision Support
System).
48
Oleh : Tirta Wirya Putra
Rancang bangun sistem
informasi eksekutif proyek
pemasangan kabel fiber
optic (Studi Kasus :PT.
Maja Perdana Utama)
(2012)
Oleh : Muhammad Aidillah
Studi Kasus,
Rapid
Application
Development
(RAD)
Dapat memberikan
informasi terbaru mengenai
perkembangan proyek.
Tidak menampilkan
data pekerjaan secara
terperinci.
Monitoring Error Proyek
Teknologi Informasi Secara
Real-Time Menggunakan
Web Service Sebagai
Pengukur Kinerja Tim
Proyek Teknologi
Informasi (Studi Kasus :
SOLUSI247) (2009)
Oleh : Raihan Achyar
Rudyansyah
Studi Kasus,
System
Development
Lifecycle
(SDLC)
Error pada client dapat
dikirim secara otomatis,
sehingga keadaan aplikasi
pada client dapat langsung
diketahui
Belum ada sistem
keamanan data
A Web-Based Construction
Uction Project
Performance Monitoring
System (2004)
Oleh : Irene
Vanderfeesten, Hajo A.
Reijers, Wil M.P, Van Der
Aalst.
Case study Sistem memudahkan
manajer proyek dalam
mengukur kinerja anggota
proyek.
Sistem terbatas pada
koneksi internet, tidak
memungkinkan
berjalan pada kondisi
offline
A systematic Approach for
Monitoring and Evaluating
the Construction Project
Progress (2006)
Oleh : Zubair Ahmed
Memon
Case study,
DCM Model
Sistem monitoring proyek
yang dihasilkan
memungkinkan pengguna
melihat visual dokumentasi
proyek.
Relasi pada basis data
terbatas pada satu divisi
49
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Studi Kasus
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode studi kasus dimana
studi kasus merupakan penelitian yang memusatkan perhatian pada kasus tertentu
atau kelompok sebagai bahan studinya. Teknik pengumpulan datanya sebagai
berikut :
3.1.1 Observasi
Kegiatan observasi dilakukan pada Dinas Tata Kota, Bangunan dan
Pemukiman kota Tangerang Selatan yang beralamat di Jl. Raya Puspiptek, Setu,
Ruko Boulevard No. A1&A2 dan dimulai pada bulan Agustus – November 2014.
Kegiatan observasi dibantu dan dibimbing langsung oleh Bapak Heri Asari
selaku kepala seksi data dan informasi Dinas Tata Kota, Bangunan dan
Pemukiman Kota Tangerang Selatan. Observasi bertujuan untuk mendapatkan
data yang dibutuhkan dalam penelitian.
Hasil dari observasi berupa proses sistem yang berjalan saat ini serta data
mengenai profil instansi, tugas pokok dan fungsi (tupoksi) , visi misi, dan struktur
organisasi Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman Kota Tangerang Selatan.
50
3.1.2 Wawancara
Wawancara dilakukan pada tanggal 28 Agustus dan 8 September 2014
dengan melakukan tanya-jawab bersama Bapak Heri Asari, S.Kom, Msi selaku
Kepala Seksi Data dan informasi beserta Bapak Muqoddas Syuhada, ST, MT.
selaku kepala bidang bangunan. untuk mendapatkan data dan informasi yang
dibutuhkan sebagai bahan analisa dalam pengembangan sistem dan penulisan
laporan ini.
Hasil wawancara yang diperoleh mengenai bagaimana alur proses sistem
yang berjalan saat ini serta sistem informasi seperti apa yang diinginkan dalam
menunjang pengaksesan informasi mengenai progress proyek.
3.2 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang akan digunakan untuk
mengembangkan sistem ini adalah RAD (Rapid Application Development), yaitu
suatu pendekatan berorientasi objek terhadap pengembangan sistem yang
mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat- perangkat lunak (Kendall
& Kendall, 2006), metode RAD memiliki beberapa fase, yaitu : fase Perencanaan
syarat (requirement planning), fase perancangan (workshop design), dan fase
implementasi (implementation).
51
3.2.1 Fase – Fase Rapid Application Development (RAD)
1. Perencanaa Syarat (Requirement Planning)
Yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi dan membuat rencana
untuk menyelesaikan masalah tersebut dan membuat analisa serta memahami
sistem informasi yang ada. Selain itu, dilakukan juga identifikasi terhadap
solusi yang diharapkan. Oleh karena itu pengguna dan analyst bertemu untuk
mengidentifikasi tujuan-tujuan dari sistem yang akan dibuat serta
mengidentifikasi kebutuhan informasi yang ditimbulkan dari tujuan-tujuan
tersebut. Hal ini diuraikan sebagai analisa terhadap sistem berjalan dan
sistem yang diusulkan.
2. Perancangan (Workshop Design)
Yaitu mengidentifikasi solusi alternatif dan memilih solusi yang terbaik.
Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman untuk
data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem
informasi monitoring. Tools yang akan digunakan dalam pemodelan sistem
adalah UML (Unified Modeling Language).
Pada proses desain, analyst melakukan pengembangan prototype sistem
informasi monitoring meliputi desain data, desain prosedural, desain
arsitektur, desain database dan desain interface. Dalam penulisan tugas akhir
ini desain database yang dilakukan menggunakan notasi class diagram,
mapping cardinalitas, desain arsitektur menggunakan notasi sequence
52
diagram, desain prosedural menggunakan notasi activity diagram dan desain
interface menggunakan notasi grafis rencana tampilan sistem.
3. Implementasi (Implementation)
Yaitu menerapkan sistem informasi yang telah dibuat. Dalam tahap ini
akan dijelaskan tindak lanjut dari desain yang telah dibuat agar sistem tersebut
dapat berjalan dengan baik.
a. Penulisan script (Coding)
Pada tahap ini hasil desain dimasukkan kedalam bentuk bahasa
pemrograman yang digunakan agar dapat dijalankan dalam bentuk
aplikasi.
b. Pengujian (Testing)
Pada tahap ini dilakukan ujicoba terhadap sistem baru agar dapat
digunakan tanpa menemukan kendala.
3.2.2 Alasan Penulis Menggunakan Metode Pengembangan Sistem RAD
Pengembangan sistem informasi monitoring progress proyek diharapkan
dapat dikerjakan dengan waktu yang singkat sehingga penerapan metode RAD
dipilih karena :
1. Memiliki siklus pengembangan sistem yang pendek.
2. Kebutuhan perancangan terstruktur dan dapat dipahami dengan baik.
3. proses RAD memungkinkan menciptakan sistem berdasarkan fungsi
yang utuh dalam periode waktu yang pendek
53
4. RAD dapat dikembangkan kedalam sistem dengan cepat dan secara
berkelanjutan dalam implementasi perancangan dan spesifikasi
kebutuhan pengguna yang menggunakan tools PHP.
Gambar 3.1 Fase Rapid Application Development (RAD)
54
3.3 Kerangka Penelitian
Start
Observasi
Wawancara
Pengembangan Sistem menggunakan
metode Rapid Application Development
(RAD)
(Kendall & Kendall 2006)
Requirement
Planning
Workshop
Design
Implementation
Analisa Sistem
Berjalan
Analisa Sistem
Usulan
Usecase Diagram
Class Diagram
Mapping
Cardinalitas
Sequence Diaram
Activity Diagram
UML
(Sugiarti, 2013)
Desain
Interface
Penulisan
Coding
Pengujian
PHP
MySQL
Black Box
Testing
End
Studi Kasus
Rich Picture
Rich Picture
Gambaran
Umum Instansi
Mockup builder
Perancangan
Database
Gambar 3.2 Kerangka Penelitian
55
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Perencanaan Syarat (Requirement Planning)
4.1.1 Gambaran Umum Instansi
Kota Tangerang Selatan adalah salah satu kota di Provinsi Banten,
Indonesia. Kota ini diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Indonesia,
Mardiyanto, pada 29 Oktober 2008. Kota ini merupakan pemekaran dari
Kabupaten Tangerang.
Kota Tangerang Selatan terdiri dari 38 Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) salah satunya yaitu Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman yang
berfungsi dalam pengkoordinasian kebijakan pelayanan daerah di bidang
perencanaan tata ruang, pengendalian pemanfaatan lahan, penatagunaan lahan
serta penataan bangunan.
Dinas Tata Kota, Bangunan dan Permukiman terbentuk berdasarkan
peraturan walikota No.59 Tahun 2009 dan terdiri atas 4 Bidang dan 1 Sekretariat
yaitu :
1. Bidang Tata Ruang
Merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan
dan pengendalian program bidang pemanfaatan dan ruang, informasi dan
bina masyarakat, perencanaan Tata Kota dan Informasi.
56
i. Seksi Pemanfaatan dan Pengendalian kota
Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan,
fasilitasi dan pembinaan penyelenggaraan Perencanaan, Pelaksanaan,
pembinaan dan koordinasi, pengawasan serta pengendalian bidang
pemanfaatan dan pengendalian Ruang.
ii. Seksi Informasi dan Bina Masyarakat
Merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta
pengawasan dan pengedalian program Informasi dan Bina Masyarakat.
iii. Seksi Perencanaan Penataan Kota
Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan,
fasilitasi dan pembinaan, di bidang Perencanaan Penataan Ruang.
2. Bidang Bangunan
Merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan
dan pengendalian kegiatan tugas tata bangunan.
i. Seksi Data dan Informasi
Merencanakan, melaksanakan pembinaan koordinasi serta pengawasan
dan pengendalian kegiatan pengolahan data dan informasi perencanaan
bangunan dan Pemukiman
57
ii. Seksi Pengawasan Bangunan
Merencanakan, melaksanakan pembinaan, koordinasi kegiatan
Pengawasan Bangunan.
iii. Seksi Pemeliharaan Gedung
Merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi, serta
pengawasan dan pengendalian kegiatan pemeliharaan gedung.
3. Bidang Perumahan dan Pemukiman
Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan, fasilitasi
dan pembinaan di Bidang Perumahan dan Pemukiman.
i. Seksi Perumahan
Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan,
fasilitasi dan pembinaan di bidang Perumahan.
ii. Seksi Air Bersih
Perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan koordinasi, pengawasan
dan pengendalian di Bidang Pengendalian Air bersih.
iii. Seksi Penyehatan Lingkungan Pemukiman (PLP)
Merencanakan, melaksanakan, pembinaan dan koordinasi,
pengawasan dan pengendalian, Pengkajian Penyehatan Lingkungan
Pemukiman.
58
4. Bidang Teknik
Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan fasilitasi,
pembinaan dan koordinasi perencanaan di Bidang Teknik.
i. Seksi Perencanaan
Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan
fasilitasi dan pembinaan penyelenggaraan di Bidang Perencanaan.
ii. Seksi Pengawasan
Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan,
fasilitasi dan pembinaan penyelenggaraan di Bidang Pengawasan.
iii. Seksi Pengujian/Laboratorium
Penyusunan bahan perumusan kebijakan umum, penyelenggaraan,
fasilitasi dan pembinaan penyelenggaraan di Bidang Pengujian /
Laboratorium.
4.1.1.1 Visi dan Misi Instansi
Visi Instansi
“Terwujudnya tata ruang, bangunan dan lingkungan permukiman yang
modern, religius dan berkelanjutan pada tahun 2015 ”.
59
Misi Instansi
a. Mewujudkan perencanaan yang transparan, efektif dan aplikatif
b. Meningkatkan pelayanan perencanaan teknis sesuai standar mutu
c. Meningkatkan kualitas manajemen dalam perumusan kebijakan
pembangunan kota
d. Mewujudkan perencanaan tata ruang yang modern dan serasi dengan
lingkungan
e. Mewujudkan dan mengendalikan ruang sesuai dengan fungsi dan
peruntukannya
f. Mewujudkan pusat pemerintahan yang handal dan berjati diri
g. Mewujudkan pelayanan bidang bangunan yang aspiratif dan optimal
h. Meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan permukiman
i. Meningkatkan prasarana dan sarana dasar serta utilitas umum di
permukiman
j. Mewujudkan pengelolaan sampah terpadu
k. Mewujudkan hunian yang layak dan sehat
60
4.1.1.2 Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Struktur Organisasi
61
4.1.1.3 Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Bangunan
Berdasarkan batasan masalah, lingkup permasalahan yang dibahas hanya
pada bagian bidang bangunan. Berikut ini adalah uraian pembagian tugas pokok
dan fungsi pada bidang bangunan :
1. Kepala Bidang Bangunan
a. Tugas Pokok
Merencanakan, membangun, memelihara, melaksanakan pembinaan dan
koordinasi serta pengawasan dan pengendalian kegiatan tugas tata
bangunan.
b. Fungsi
Penyusunan usulan Rencana Kerja, kinerja, dan anggaran tahunan
Bidang Bangunan.
Penyelenggaraan pengendalian dan pengawasan terhadap pendirian
dan pemanfaatan bangunan.
Penyelenggaraan perencanaan teknis dan pelaksanaan pekerjaan
konstruksi bangunan Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pengawasan dan pembinaan terhadap para Kepala Seksi yang
dibawahnya
Pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang melakukan pelanggaran
disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan
yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri
62
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya
2. Seksi Data dan Informasi
a. Tugas Pokok
Melaksanakan pembinaan koordinasi serta pengawasan dan
pengendalian kegiatan pengolahan data informasi.
b. Fungsi
Penyusunan rencana kerja , kinerja dan anggaran tahunan seksi data
informasi.
Melaksanakan Pengolahan data dan informasi, updating website
dinas
Membuat, memelihara dan mengembangkan Sistem Informasi
database untuk pengolahan data dan informasi dilingkungan dinas
Tata ruang, Bangunan dan Pemukiman
Mengadakan pelatihan dan bintek dibidang tataruang, bangunan dan
pemukiman
Pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung swasta meliputi
pengelolaan database Bangunan gedung swasta, rekomendasi
Sertifikasi Laik Fungsi (SLF)
Menyiapkan dan memelihara Fasilitas infrastruktur Teknologi
Informasi dilingkungan Dinas Tata Ruang, Bangunan dan
63
pemukiman, meliputi (Jaringan Komputer, Server dan
telekomunikasi)
Pengelolaan database Tim Ahli Bangunan Gedung dan
Operasionalisasi penugasan Tim Ahli Bangunan Gedung
Pelaksanaan monitoring dan evaluasi serta pelaporan kegiatan
Pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang melakukan pelanggaran
displin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan
yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Atasan sesuai dengan bidang
tugasnya
3. Seksi Pengawasan Bangunan
a. Tugas Pokok
Melakukan penyusunan bahan perumusan kebijakan umum,
penyelenggaraan, fasilitasi dan pembinaan penyelenggaraan di Bidang
Pengawasan
b. Fungsi
Penghimpunan bahan pengawasan teknis bangunan gedung,
infrastruktur perkotaan dan perumahan permukiman
Penyusunan rencana kerja, kinerja dan anggaran tahunan Seksi
Pengawasan
64
Penyusunan bahan pembinaan dan petunjuk teknis pengawasan
bangunan gedung, infrastruktur perkotaan dan perumahan
permukiman
Pelaksanaan pengawasan bangunan gedung, infrastruktur perkotaan
dan perumahan permukiman
Pembinaan teknis, pengendalian usaha pembangunan dan
pengelolaan gedung
Pengawasan terhadap bangunan gedung termasuk fasos fasum serta
sarana penunjang lain
Pelaksanaan pendataaan gedung bangunan pemerintah dan prasarana
lingkungan.
Pengawasan, pemanfaatan bangunan gedung pemerintah
Penyusunan laporan pelaksanaan fungsi dan tugasnya
Pembinaan dan memfasilitasi proses hukuman disiplin kepada
bawahannya (secara berjenjang) yang melakukan pelanggaran
disiplin dengan berdasarkan pada Peraturan Perundang-undangan
yang mengatur tentang disiplin pegawai negeri
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang
tugasnya
65
4.1.2 Analisis Sistem Berjalan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan bersama user
yang terlibat, maka dapat dijelaskan pada gambar 4.2 mengenai sistem berjalan
pada Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman sebagai berikut:
1. Seksi Data dan Informasi mendapatkan data perencanaan proyek dari
konsultan perencana.
2. Seksi Pengawasan bangunan mendapatkan data mengenai realisasi
progress proyek secara berkala dari konsultan pengawas lapangan
setiap minggu.
3. Seksi pengawasan mencocokkan progress perencanaan dan realisasi
progress fisik dilapangan.
4. Seksi pengawasan bangunan memberikan data progress proyek kepada
seksi data dan informasi.
5. Seksi data dan informasi mengolah data dan menyimpan data progress
proyek ke dalam komputer.
6. Kepala bidang bangunan meminta data secara langsung kepada seksi
data dan informasi mengenai progress proyek.
7. Kepala bidang bangunan mendapatkan laporan progress proyek dalam
bentuk dokumen kertas.
8. Kepala bidang bangunan melakukan validasi terhadap laporan proyek
9. Kepala bidang bangunan memberikan laporan kepada kepala dinas.
66
Kepala
Bidang Bangunan
Sie. Pengawasan
Bangunan
Sie. Data dan
Informasi
Konsultan pengawas
Memberikan data
Progress pembangunan
Secara berkala
Meminta laporan
Progress pembangunan
Memberikan laporan
progress pembangunan
Memberikan data
progress pembangunan
Mengambil data
progress pembangunan
Mengolah dan menyimpan
data progress pembangunan
Konsultan Perencana
Memberikan data
perencanaan proyek
Kepala Dinas
Menyerahkan laporan
progress pembangunan
Memvalidasi laporan
Gambar 4.2 Rich Picture Sistem Berjalan
4.1.3 Analisis Sistem Usulan
Dari analisa sistem usulan yang telah dirancang dapat diketahui pada
gambar 4.3 sistem terdiri dari 4 user dengan otoritas yang berbeda diantaranya,
seksi data dan informasi, seksi pengawas bangunan, kepala bidang dan kepala
dinas.
Seluruh user harus melakukan login untuk masuk ke dalam sistem.
Pertama user seksi data dan informasi dapat melakukan manage data proyek,
67
manage data pegawai, manage data konsultan pengawas, manage data kontraktor,
dan manage data user. Seksi pengawas bangunan dapat melakukan input data
realisasi proyek dan upload foto perkembangan proyek. Setelah data proyek
diinputkan maka kepala bidang bangunan akan melakukan validasi terhadap data
tersebut. Jika data telah valid maka kepala dinas dapat melakukan view dan cetak
data.
Sie. Data
dan Informasi
Kepala Bidang Bangunan
View progress proyek
Manage data proyek
Manage data kontraktor,
konsultan pengawas
Seksi Pengawas Bangunan
Input progress realisasi
proyek
Manage user
Kepala Dinas
View, Cetak progress
proyek
Validasi data proyek
Gambar 4.3 Rich Picture Sistem Usulan
4.2 Proses Desain (Workshop Design)
Alur proses sistem informasi monitoring progress proyek di bangun
menggunakan pendekatan sistem berorientasi objek, yakni menggunakan tools
68
Unified Modelling Language (UML) yang terdiri atas Use Case Diagram, Activity
Diagram, Class Diagram, Sequence Diagram dan Mapping Cardinalitas.
4.2.1 Use Case Diagram
Use case diagram di bawah ini yaitu menggambarkan mengenai interaksi
antara sistem dan user. Adapun langkah-langkah dalam membuat Use case
diagram yaitu sebagai berikut:
a. Identifikasi Actor.
b. Identifikasi Use Case.
c. Use Case Diagram.
d. Narasi Use Case.
a. Identifikasi Actor
Tabel identifikasi actor menjelaskan siapa saja yang dapat menggunakan
sistem informasi monitoring progress proyek.
Tabel 4.1 Identifikasi Actor
No. Actor Description
1 Kepala Dinas User yang dapat menggunakan sistem untuk
login, view dan cetak data yang ada dalam
sistem.
2 Kepala Bidang Bangunan User yang dapat menggunakan sistem untuk
login, validasi data, view data dan cetak data
yang ada dalam sistem.
69
3 Seksi Data dan Informasi User yang dapat mengelola data proyek,
progress proyek, data kontraktor, data
konsultan pengawas, data pegawai dan data
pengguna sistem.
4 Seksi Pengawas
Bangunan
User dapat menginput data realisasi progress
proyek dan upload foto perkembangan proyek.
b. Identifikasi Use Case
Tabel identifikasi use case menjelaskan aktifitas serta deskripsi yang
dilakukan dalam sistem informasi monitoring progress proyek. Berikut
merupakan tabel identifikasi use case :
Tabel 4.2 Identifikasi Use Case
No. Use Case Deskripsi
1 Login Kegiatan yang menggambarkan user masuk ke dalam
sistem dengan memasukkan username dan password.
2 Logout Use case ini menggambarkan kegiatan user untuk
mengakhiri dan keluar dari sistem.
3 Manage Data
Proyek
Use case ini menggambarkan kegiatan input, update,
dan delete data proyek yang dikerjakan dinas tata
kota, bangunan dan pemukiman kota Tangerang
Selatan.
4 View Data
Proyek
Use case ini menggambarkan kegiatan user dalam
menampilkan data proyek daerah kota Tangerang
70
Selatan.
5 Input Progress
Realisasi Proyek
Use case ini menggambarkan kegiatan seksi pengawas
bangunan dalam memasukkan data progress proyek.
6 Validasi Data Use case ini menggambarkan kegiatan kepala bidang
bangunan dalam melakukan validasi data yang telah
diinputkan oleh seksi data dan informasi dan seksi
pengawas bangunan.
7 Upload Foto
proyek
Use case ini menggambarkan kegiatan seksi pengawas
bangunan dalam melakukan upload foto
perkembangan proyek.
8 View Progress
proyek
Use case ini menggambarkan kegiatan user dalam
menampilkan progress proyek.
9 Manage data
kontraktor
Use case ini menggambarkan kegiatan seksi data dan
informasi dalam melakukan input, update dan delete
data kontraktor.
10 View data
Kontraktor
Use case ini menggambarkan kegiatan kepala bidang
bangunan dan seksi data dan informasi dalam
menampilkan data kontraktor.
11 Manage Data
Konsultan
Pengawas
Use case ini menggambarkan kegiatan seksi data dan
informasi dalam melakukan input, update dan delete
data konsultan pengawas.
12 View Data
Konsultan
Use case ini menggambarkan kegiatan kepala bidang
bangunan dan seksi data dan informasi dalam
71
Pengawas menampilkan informasi konsultan pengawas.
13 Manage Data
Pegawai
Use case ini menggambarkan kegiatan seksi data dan
informasi dalam melakukan input, update dan delete
data pegawai.
14 View Data
Pegawai
Use case ini menggambarkan kegiatan kepala bidang
bangunan dan seksi data dan informasi dalam
menampilkan informasi pegawai.
15 Ubah Account Use case ini menggambarkan kegiatan user dalam
merubah akun.
16 Manage User Use case ini menggambarkan kegiatan seksi data dan
informasi dalam mengelola user yang dapat
menggunakan sistem.
17 Cetak Laporan Use case ini menggambarkan user dalam mencetak
laporan.
18 Forgot password Use case ini menggambarkan user untuk mendapatkan
password jika user lupa.
c. Use Case Diagram
Use Case Diagram mendeskripsikan interaksi Actor dengan sistem informasi
Monitoring Progress Proyek pada Dinas Tata Kota Bangunan dan pemukiman
kota Tangerang Selatan. seperti dijelaskan pada gambar 4.4
72
System
Kepala Bidang Bangunan
Login Logout
<<include>>
Manage Data Proyek
Input Progress realisasi Proyek
Manage Data Kontraktor
view data proyek
view progress proyek
ubah account
<<include>>
<<include>>
Manage Data konsultan Pengawas
View Data konsultan Pengawas
View Data Kontraktor
<<include>>
<<include>>
Seksi Data dan Informasi
<<include>>
<<include>>
Seksi Pengawas bangunan
cetak laporan
forgot password
Manage Data Pegawai
View Data Pegawai
<<include>>
Manage User
validasi data
<<extend>>
Kepala Dinas
upload foto proyek
Gambar 4.4 Use Case Diagram Sistem Informasi Monitoring Progress Proyek
Use Case ini terdiri dari empat actor yaitu kepala bidang bangunan, seksi
data dan informasi dan Seksi pengawas bangunan dan kepala dinas. Dimana
seluruh actor dapat melakukan login dengan fungsi dan otoritas yang berbeda-
beda.
73
Kepala dinas merupakan actor yang dapat melihat seluruh laporan yang
ada di dalam sistem yaitu laporan proyek, progress proyek, data kontraktor,
konsultan pengawas, data pegawai serta merubah akun. Seksi data dan informasi
dapat mengelola data proyek, mengelola sistem dan pengguna sistem. Seksi
pengawasan bangunan dapat menginput data realisasi progress proyek dan foto
perkembangan proyek secara berkala. Kepala bidang bangunan dapat melakukan
validasi data yang telah diinputkan sebelumnya dan melihat serta mencetak data
yang ada dalam sistem.
d. Narasi Use Case Diagram
Narasi use case diagram menjelaskan setiap fungsi dan proses yang terdapat
dalam sistem. Hal tersebut menjelaskan bagaimana alur setiap fungsi dalam
sistem dapat berjalan. Berikut tabel-tabel dari narasi use case yang telah dibuat
sebelumnya :
Tabel 4.3 Narasi Use Case Login
Use case Name Log In
Use case Id 1
Actor All Users
Description Use case menggambarkan kegiatan memasukkan
username dan password untuk mengakses system
Precondition Semua Actor memasukkan username dan password
untuk dapat menggunakan fungsi yang ada dalam
sistem
74
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1. Input Username dan
Password
2. Cek Username dan
password
3.Menampilkan halaman
sesuai authentifikasi
Alternate Courses 2. Jika username dan password salah maka akan
menampilkan pesan kesalahan dan akan kembali ke
proses no.1
Conclusion Semua Actor Login ke dalam sistem
Post Condition Sistem berhasil diakses
Tabel 4.4 Narasi Use Case Logout
Use case Name Logout
Use case Id 2
Actor All Users
Description Use case menggambarkan kegiatan untuk mengakhiri
dan keluar dari sistem
Precondition Semua Actor sedang mengakses sistem
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1. klik Logout 2. menampilkan pesan
konfirmasi
75
3. Memproses Keluar
dari sistem.
1. Menampilkan form
login
Alternate Courses 2. Jika user batal melakukan logout maka user batal
keluar dari sistem.
Conclusion Actor keluar dari sistem.
Post Condition Logout berhasil dengan menampilkan halaman login
Tabel 4.5 Narasi Use Case Ubah Account
Use case Name Ubah Account
Use case Id 3
Actor All Users
Description Use case menggambarkan kegiatan mengubah
username dan password
Precondition User masuk ke dalam sistem
Typical Course
of Events
Actor Action System Response
1. Memilih account 2. menampilkan informasi
akun
3. pilih ubah account 4. menampilkan form ubah
account
76
5. input data
6. klik “ubah” 7. Menampilkan pesan
konfirmasi
8. Account Berubah
Alternate
Courses
10. Jika user batal melakukan ubah akun maka akan
kembali ke proses no.2
Conclusion User dapat merubah account
Post Condition Password atau username telah diubah
Tabel 4.6 Narasi Use Case Manage User
Use case Name Manage User
Use case Id 4
Actor Seksi Data dan Informasi
Description Use case menggambarkan kegiatan mengelola data
pengguna sistem
Precondition User masuk ke dalam sistem
Typical Course
of Events
Actor Action System Response
1. Memilih user
manajemen
2. menampilkan data user
3. Klik “tambah” 4. menampilkan form input
77
user
5. input data user
6. klik “simpan” 7. Menambah kedalam
database
Alternate
Courses
3a. memilih menu update untuk merubah data
4a. menampilkan form ubah
5a. input data
6a. klik „simpan‟
7a. merubah data kedalam database
3b. memilih menu hapus untuk menghapus data
4b. menampilkan pesan konfirmasi
5b. jika „tidak‟ kembali menampilkan data
5b. memilih ya
6.b menghapus data dalam database
Conclusion Actor menambah, merubah dan menghapus data
pengguna sistem.
Post Condition Data User tersimpan dalam database
Tabel 4.7 Narasi Use Case Manage Data Proyek
Use case Name Manage Data Proyek
Use case Id 5
Actor Seksi Data dan Informasi
Description Use case menggambarkan kegiatan mengelola data
78
proyek
Precondition User masuk ke dalam sistem
Typical Course
of Events
Actor Action System Response
1. Memilih data proyek 2. menampilkan data
proyek
3. Klik “tambah “ 4. menampilkan form input
data proyek
5. input data proyek
6. pilih “simpan” 7. Menyimpan kedalam
database
Alternate
Courses
3a. memilih menu edit untuk merubah data
4a. menampilkan form ubah
5a. input data
6a. pilih simpan
7a. merubah data kedalam database
3b. memilih menu hapus untuk menghapus data
4b. menampilkan pesan konfirmasi
5b. jika „tidak‟ kembali menampilkan data
5b. memilih „ya‟
6b. menghapus data dalam database
Conclusion Seksi Data dan Informasi menambah, merubah dan
79
menghapus data proyek.
Post Condition Data proyek tersimpan dalam database
Tabel 4.8 Narasi Use Case View data Proyek
Use case Name View data Proyek
Use case Id 6
Actor All Users
Description Use Case menggambarkan kegiatan melihat data
proyek
Precondition User masuk kedalam sistem
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1. Pilih data proyek 2. menampilkan data
proyek
Alternate
Courses
-
-
Conclusion Kepala dinas dapat melihat data proyek
Post Condition Semua Actor berhasil masuk ke halaman data
proyek.
Tabel 4.9 Narasi Use Case Input Progress Realisasi Proyek
Use case Name Input progress Realisasi proyek
80
Use case Id 7
Actor Seksi Pengawas Bangunan
Description Use Case menggambarkan kegiatan input data
realisasi progress proyek
Precondition User masuk ke dalam sistem
Typical Course
of Events
Actor Action System Response
1. memilih detail
proyek
2. menampilkan data
progress proyek
3. menampilkan form input
progress.
4. input nilai progress
5. klik “simpan
perubahan”
6. Menyimpan kedalam
database
7. Menampilkan progress
Alternate
Courses
-
Conclusion Actor menambah data realisasi progress proyek
Post Condition Data realisasi progress proyek telah tersimpan dalam
database.
81
Tabel 4.10 Narasi Use Case Validasi Data
Use case Name Validasi data
Use case Id 8
Actor Kepala Bidang
Description Use Case menggambarkan kegiatan melakukan
validasi data progress proyek
Precondition User masuk ke dalam sistem
Typical Course
of Events
Actor Action System Response
1. memilih detail
proyek
2. menampilkan data
progress proyek
3.pilih validasi data 4. menyimpan kedalam
database
Alternate
Courses
-
Conclusion Actor melakukan validasi data
Post Condition Data progress proyek telah divalidasi
Tabel 4.11 Narasi Use Case Upload Foto
Use case Name Upload Foto
Use case Id 9
Actor Seksi pengawas Bangunan
82
Description Use Case menggambarkan kegiatan melakukan
Upload foto perkembangan proyek
Precondition User masuk ke dalam sistem
Typical Course
of Events
Actor Action System Response
1. memilih detail
proyek
2. menampilkan data
progress proyek
3.pilih upload foto 3. menampilkan foto
Alternate
Courses
-
Conclusion Actor melakukan upload foto
Post Condition Foto perkembangan proyek masuk ke dalam sistem
Tabel 4.12 Narasi Use Case View Progress proyek
Use case Name View progress proyek
Use case Id 10
Actor All Users
Description Use Case menggambarkan kegiatan melihat data
dan grafik progress proyek
Precondition User masuk kedalam sistem
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
83
1. Pilih detail dan grafik 2. menampilkan data
dan grafik proyek
Alternate
Courses
-
-
Conclusion Semua Actor melihat data dan grafik proyek
Post Condition Sistem menampilkan data dan grafik proyek.
Tabel 4.13 Narasi Use Case Manage Data Kontraktor
Use case Name Manage Data Kontraktor
Use case Id 11
Actor Seksi data dan informasi
Description Use Case menggambarkan kegiatan mengelola data
Kontraktor
Precondition User masuk ke dalam sistem
Typical Course
of Events
Actor Action System Response
1.Memilih data
Kontraktor
2. menampilkan data
Kontraktor
3. Klik “tambah” 4. menampilkan form input
data kontraktor
5. input data kontraktor
84
6. klik “simpan” 7. Menyimpan kedalam
database
Alternate
Courses
3a. memilih menu “edit” untuk merubah data
4a. menampilkan form ubah
5a. input data
6a. pilih simpan
7a. merubah data kedalam database
3b. memilih menu hapus untuk menghapus data
4b. menampilkan pesan konfirmasi
5b. jika „tidak‟ kembali menampilkan data
5b. memilih „ya‟
6.b menghapus data dalam database
Conclusion Seksi data dan informasi menambah, merubah dan
menghapus data kontraktor
Post Condition Data kontraktor telah tersimpan dalam database
Tabel 4.14 Narasi Use Case View Data Kontraktor
Use case Name View data Kontraktor
Use case Id 12
Actor Kepala bidang bangunan, seksi data dan informasi
Description Use Case menggambarkan kegiatan melihat data
kontraktor
85
Precondition User masuk kedalam sistem
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1. Pilih data kontraktor 2. menampilkan data
kontraktor
Alternate
Courses
-
-
Conclusion Actor dapat melihat data kontraktor
Post Condition Semua Actor berhasil masuk ke halaman data
kontraktor
Tabel 4.15 Narasi Use Case Manage Data Konsultan Pengawas
Use case Name Manage Data Konsultan Pengawas
Use case Id 13
Actor Seksi data dan informasi
Description Use case menggambarkan kegiatan mengelola data
konsultan pengawas
Precondition User masuk ke dalam sistem
Typical Course
of Events
Actor Action System Response
1. Memilih data
konsultan pengawas
2. menampilkan data
konsultan pengawas
86
3. Klik “Tambah” 4. menampilkan form input
data pengawas
5. input data
pengawas
6. klik “simpan” 7. Menyimpan kedalam
database
Alternate
Courses
3a. memilih menu “edit” untuk merubah data
4a. menampilkan form ubah
5a. input data
6a. klik simpan
7a. merubah data kedalam database
3b. memilih menu hapus untuk menghapus data
4b. menampilkan pesan konfirmasi
5b. jika „tidak‟ kembali menampilkan data
5b. memilih „ya‟
6b. menghapus data dalam database
Conclusion Seksi data dan informasi menambah, merubah dan
menghapus data konsultan pengawas.
Post Condition Data konsultan pengawas telah tersimpan dalam
database
87
Tabel 4.16 Narasi Use Case view Data Konsultan Pengawas
Use case Name View data konsultan pengawas
Use case Id 14
Actor Kepala bidang bangunan, seksi data dan informasi
Description Use Case menggambarkan kegiatan melihat data
konsultan pengawas
Precondition User masuk kedalam sistem
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1. Pilih data konsultan
pengawas
2. menampilkan data
konsultan pengawas
Alternate
Courses
-
-
Conclusion Actor dapat melihat data konsultan pengawas
Post Condition Actor berhasil masuk ke halaman data konsultan
pengawas.
Tabel 4.17 Narasi Use Case Manage Data Pegawai
Use case Name Manage Data Pegawai
Use case Id 15
Actor Seksi data dan informasi
Description Use case menggambarkan kegiatan mengelola data
88
pegawai
Precondition User masuk ke dalam sistem
Typical Course
of Events
Actor Action System Response
1. Memilih data
pegawai
2. menampilkan data
pegawai
3. Klik “Tambah” 4. menampilkan form input
data pegawai
5. input data
pegawai
6. klik “simpan” 7. Menyimpan kedalam
database
Alternate
Courses
3a. memilih menu “edit” untuk merubah data
4a. menampilkan form data pegawai
5a. input data
6a. klik “simpan”
7a. merubah data kedalam database
3b. memilih menu hapus untuk menghapus data
4b. menampilkan pesan konfirmasi
5b. jika „tidak‟ kembali menampilkan data
5b. memilih „ya‟
6b. menghapus data dalam database
89
Conclusion Seksi data dan informasi menambah, merubah dan
menghapus data pegawai.
Post Condition Data pegawai telah tersimpan dalam database
Tabel 4.18 Narasi Use Case view Data Pegawai
Use case Name View data pegawai
Use case Id 16
Actor Kepala bidang bangunan, seksi data dan informasi
Description Use Case menggambarkan kegiatan melihat data
pegawai
Precondition User masuk kedalam sistem
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1. Pilih data pegawai 2. menampilkan data
pegawai
Alternate
Courses
-
-
Conclusion Actor dapat melihat data pegawai
Post Condition Actor berhasil masuk ke halaman data pegawai
Tabel 4.19 Narasi Use Case Cetak Laporan
Use case Name Cetak Laporan
90
Use case Id 17
Actor All Users
Description Use Case menggambarkan kegiatan mencetak
laporan
Precondition User masuk kedalam sistem
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
1. Klik cetak laporan 2. mencetak laporan
Alternate
Courses
-
-
Conclusion User dapat mencetak laporan
Post Condition Actor mendapatkan laporan.
Tabel 4.20 Narasi Use Case Forgot Password
Use case Name Forgot Password
Use case Id 18
Actor All Users
Description Use Case menggambarkan kegiatan user dalam
mendapatkan password.
Precondition User pada halaman login
Typical Course of
Events
Actor Action System Response
91
1. pilih forgot password 2. menampilkan form
input username
3. Input Username 4. sistem mengirimkan
password melalui e-mail
Alternate
Courses
-
-
Conclusion User mendapatkan password
Post Condition Actor dapat melakukan login kembali
4.2.2 Class Diagram
Class diagram ini menggambarkan desain sistem yang akan dibangun dalam
database. Dan dapat dijadikan ilustrasi skema database yaitu dengan tabel-tabel yang
akan digunakan dalam database. Setiap class akan diwakili oleh tabel, attribut class
yang akan menjadi field dalam tabel. Struktur data class diagram yang disajikan
dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut:
92
kontraktor
+id_kontraktor+nama_perusahaan+alamat+nomor_tlp+email
Konsultan pengawas
+id-pengawas+nama_perusahaan+alamat+nomor_tlp+email
proyek
+id_proyek+nama_proyek+nilai+alamat+kecamatan+tanggal_mulai+tanggal_selesai
+getId_kontraktor()+getId_pengawas()+input()+update()+delete()
diawasi
1
1..*
dikerjakan 11..*
progress
+id_progress+paket_kerja+pekan+rencana_progress+realisasi_progress+foto+status
+getId_proyek()+update()
memiliki
11
pegawai
+nip+nama+alamat+tempat_lahir+tgl_lahir+golongan+jabatan+pendidikan+telp+email
+input()+update()+delete()
User
+username+password
+get_nip()+Operation1()
manage
*
1
manage
*
1
memiliki
1 1
Jenis Login
+Id_jenis_login+nama_jenis_login
memiliki
11
manage
*
1
manage
*
1
Gambar 4.5 Class Diagram
93
4.2.2.1 Mapping Cardinalitas
Mapping cardinalitas menyatakan jumlah entitas dimana entitas lain dapat
dihubungkan melalui sebuah hubungan relasi. Berikut merupakan mapping
cardinalitas dari sistem informasi monitoring progress proyek :
User
PK username
password
nip
id_jenis_login
pegawai
PK nip
nama
alamat
tempat_lahir
tgl_lahir
jabatan
id_golongan
pendidikan
telp
Kontraktor
PK id_kontraktor
nama_perusahaan
alamat
no_telp
proyek
PK id_proyek
id_kontraktor
id_konsultan
nama_proyek
nilai
alamat
tanggal_mulai
tanggal_selesai
waktu_detail
konsultan
PK id_konsultan
nama_perusahaan
alamat
no_tlp
progress
PK id_progress
id_proyek
paket_kerja
pekan
rencana_progress
realisasi_progress
foto
status
tgl_input
Id_kontraktor Id_proyek
Id_pengawas
FKFK
FK
nip
FK
jenis_login
PK id_jenis_login
nama_jenis_login
Id_jenis_login
FK
golongan
PK id_golongan
nama_golongan
Id_golongan
FK
Gambar 4.6 Mapping Cardinalitas
94
4.2.2.2 Struktur Database
Pada struktur data ini, semua jenis data yang terlibat dalam proses yang
terjadi, di definisikan dan dikumpulkan dalam bentuk penyajian sebagai berikut :
a. Tabel User
File name : User
Primary key : username
Foreign key : id_jenis_login
Tipe file : master
Tabel 4.21 Tabel User
No Field Name Type Field Size Keterangan
1 username varchar 20 Username User
2 password varchar 8 Password user
3 nip varchar 20 Nomor induk pegawai
4 Id_jenis_login varchar 10 Jenis user
b. Tabel Pegawai
File name : Pegawai
Primary key : nip
Foreign key : -
Tipe file : Master
Tabel 4.22 Tabel Pegawai
No Field Name Type Field Size Keterangan
1 nip varchar 10 Nomor induk pegawai
95
2 nama text 30 Nama pegawai
3 alamat text 50 Alamat pegawai
4 tgl_lahir date - Tanggal lahir pegawai
5 golongan enum - Jenis golongan
6 jabatan text 20 Nama jabatan
7 pendidikan enum - Pendidikan terakhir
8 telp varchar 12 Nomor telpon pegawai
9 email varchar 20 Alamat email pegawai
c. Tabel Proyek
File name : Proyek
Primary key : id_proyek
Foreign key : id_kontraktor, id_konsultan
Tipe file : Transaksi
Tabel 4.23 Tabel Proyek
No Field Name Type Field Size Keterangan
1 id_proyek varchar 8 Id proyek
2 id_kontraktor varchar 8 Id kontraktor
3 id_konsultan varchar 8 Id konsultan
4 nama_proyek char 30 Nama proyek
5 nilai int 10 Nilai harga proyek
6 alamat char 40 Alamat pengerjaan proyek
96
7 kecamatan char 30 Kecamatan
8 tanggal_mulai date - Tanggal mulai pengerjaan
proyek
9 tanggal_selesai date - Tanggal selesai pengerjaan
proyek
d. Tabel Progress
File name : Tabel Progress
Primary key : id_progress
Foreign key : id_proyek
Tipe file : Transaksi
Tabel 4.24 Tabel Progress
No Field Name Type Field Size Keterangan
1 id_progress varchar 8 Id progress
2 Id_proyek varchar 8 Id proyek
3 paket kerja char 20 Nama pekerjaan
4 pekan int 2 Jumlah minggu
5 rencana_progress float 5 Nilai rencana progress per
minggu
6 realisasi_progress float 5 Nilai realisasi progress per
minggu
7 foto BLOB - Foto perkembangan
97
proyek
8 Status enum Belum
dikonfirm
asi, valid,
tidak valid
Status validasi data yang
telah diinputkan
9 Tgl_input date - Tanggal input progress
10 Biaya int - Progress biaya yang telah
dikeluarkan
e. Tabel Kontraktor
File name : Kontraktor
Primary key : id_kontraktor
Foreign key : -
Tipe file : Master
Tabel 4.25 Tabel Kontraktor
No Field Name Type Field Size Keterangan
1 id_kontraktor Varchar 10 Id kontraktor
2 nama_kontraktor Char 30 Nama kontraktor
3 alamat Char 50 Alamat kontraktor
4 no_tlp Varchar 12 Nomor telpon
5 email Varchar 20 Alamat email
98
f. Tabel Konsultan Pengawas
File name : Konsultan pengawas
Primary key :id_konsultan
Foreign key : -
Tipe file : Master
Tabel 4.26 Tabel Konsultan Pengawas
No Field Name Type Field Size Keterangan
1 id_konsultan Varchar 10 Id konsultan
2 nama_perusahaan Char 30 Nama konsultan
3 alamat Char 50 Alamat konsultan
4 no_tlp Varchar 12 Nomor telpon
5 email Varchar 20 Alamat email
g. Tabel Golongan
File name : golongan
Primary key :id_golongan
Foreign key : -
Tipe file : Master
Tabel 4.27 Tabel golongan
No Field Name Type Field Size Keterangan
1 id_golongan varchar 3 Id golongan
2 nama_golongan char 15 Nama golongan
99
4.2.3 Sequence Diagram
Sequence diagram ini menjelaskan secara detail urutan proses yang
dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case, digambarkan pada
sequence diagram berikut :
1. Sequence Diagram Login
: user form login database usercontrol login
1: input username, password
2: proses login
3: get username, password
4: display halaman user
Gambar 4.7 Sequence Diagram Login
Pada sequence diagram login, user menginputkan username dan password
kemudian sistem mengirimkan data tersebut untuk divalidasi. Jika benar maka
user akan masuk ke dalam sistem dan jika salah maka sistem akan menampilkan
pesan kesalahan.
100
2. Sequence Diagram Logout
logout : user form logout
1: pilih logout
2: proses logout
3: display form login
Gambar 4.8 Sequence Diagram Logout
User dapat keluar dan mengakhiri sistem dengan memilih menu logout. Jika
actor telah melakukan logout maka sistem akan menampilkan pesan konfirmasi
bahwa logout berhasil dilakukan dan sistem akan menampilkan form login.
101
3. Sequence Diagram Ubah Account
: userform account control account database user
1: isi form
2: proses data
3: send data
4: display data
Gambar 4.9 Sequence Diagram Ubah Account
Sequence diagram manage account menggambarkan aliran proses user
dalam mengubah informasi account mereka yaitu username dan password. Jika
user berhasil melakukan perubahan akun, maka informasi akan disimpan kedalam
database.
102
4. Sequence Diagram Manage User
: seksi data dan informasi
form user control user database user database pegawai
1: input data user
3: proses data
4: save data
5: display data
6: update data user
7: proses data
8: save data
9: display data
10: delete data user
11: konfirmasi
12: proses data
13: hapus data
2: get nip
Gambar 4.10 Sequence Diagram Manage User
Sequence diagram manage user menggambarkan aliran proses admin
dalam menambah, merubah dan menghapus data pengguna sistem. Setiap proses
penambahan, perubahan dan penghapusan data user yang berhasil maka akan
disimpan kedalam database user.
103
5. Sequence Diagram Manage Data Proyek
: seksi data dan informasi
form proyek control proyek database proyek database kontraktor
database pengawas
1: input data proyek
7: update data proyek
8: proses data
9: save data
10: display data
11: delete data proyek
12: konfirmasi
13: proses data
14: delete data
2: get id kontraktor
3: get id pengawas
4: proses data
5: save data
6: display data
Gambar 4.11 Sequence Diagram Manage Data Proyek
Sequence diagram manage data proyek menggambarkan aliran proses
seksi data dan informasi dalam menambah, merubah dan menghapus data proyek.
Setiap proses penambahan, perubahan dan penghapusan data user yang berhasil
maka akan disimpan kedalam database proyek.
104
6. Sequence Diagram Validasi Data Progress Proyek
: kepala bidang
form data proyek control data database proyek database progress
1: pilih data proyek
2: get id proyek
3: display data
4: vaidasi data
5: proses data
6: simpan kedalam database
Gambar 4.12 Sequence Diagram Validasi Data Progress Proyek
Sequence diagram validasi data progress proyek menggambarkan aliran
user dalam melakukan validasi data progress proyek yang telah diinputkan oleh
user sebelumnya.
105
7. Sequence Diagram Upload Foto
: seksi pengawas bangunan
form data proyek control data database proyek database progress
1: pilih data proyek
2: get id proyek
3: send data proyek
4: pilih upload foto
5: process
6: menyimpan kedalam database
Gambar 4.13 Sequence Diagram Upload Foto
Sequence diagram upload foto menggambarkan aliran proses user dalam
melakukan aktifitas upload foto perkembangan proyek.
106
8. Sequence Diagram View Data Proyek
: user form data proyek control data database proyek
1: pilih data proyek
2: proses data
3: get data proyek
4: display data proyek
Gambar 4.14 Sequence Diagram View Proyek
Sequence diagram view data proyek menggambarkan aliran proses user
dalam menampilkan data proyek. User memilih menu data proyek kemudian
sistem akan menampilkan data proyek yang diambil dari database data proyek.
107
9. Sequence Diagram Input Progress Proyek
: seksi pengawas bangunan
form input progress control progress database progress database proyek
5: display data
1: input data progress
2: get id_proyek
3: proses data
4: save data
Gambar 4.15 Sequence Diagram Input Progress Proyek
Sequence diagram view data proyek menggambarkan aliran proses user
dalam memasukkan data progress proyek mingguan. User memilih menu data
proyek kemudian memilih menu input progress. Jika user berhasil memasukkan
data progress proyek, maka data tersebut akan tersimpan dalam database
progress.
108
10. Sequence Diagram View Progress Proyek
: user form progress control progress database progress
1: pilih progress proyek
2: proses data
3: get data progress
4: display data progress
Gambar 4.16 Sequence Diagram View Progress Proyek
Sequence diagram view progress proyek menggambarkan aliran proses
user dalam menampilkan progress proyek. User memilih menu detail proyek
kemudian sistem akan menampilkan progress proyek yang diambil dari database
data progress proyek.
109
11. Sequence Diagram Manage Data Kontraktor
: seksi data dan informasi
form kontraktor control kontraktor database kontraktor
1: input data kontraktor
2: proses data
3: save data
4: display data
5: update data kontraktor
6: proses data
7: save data
8: display data
9: delete data kontraktor
10: konfirmasi
11: proses data
12: hapus data
Gambar 4.17 Sequence Diagram Manage Data Kontraktor
Sequence diagram manage data kontraktor menggambarkan aliran proses
seksi data dan informasi dalam menambah, merubah dan menghapus data
kontraktor. Setiap proses penambahan, perubahan dan penghapusan data
kontraktor yang berhasil maka akan disimpan ke dalam database kontraktor.
110
12. Sequence Diagram View Data Kontraktor
: user form data kontraktor control data database kontraktor
1: pilih data kontraktor
2: proses data
3: get data kontraktor
4: display data kontraktor
Gambar 4.18 Sequence Diagram View Data Kontraktor
Sequence diagram view data kontraktor menggambarkan aliran proses user
dalam menampilkan data kontraktor. User memilih menu data kontraktor
kemudian sistem akan menampilkan data kontraktor yang diambil dari database
data kontraktor.
111
13. Sequence Diagram Manage Data Konsultan Pengawas
: seksi data dan informasi
form pengawas control pengawas database pengawas
1: input data pengawas
2: proses data
3: save data
4: display data
5: update data pengawas
6: proses data
7: save data
8: display data
9: delete data pengawas
10: konfirmasi
11: proses data
12: hapus data
Gambar 4.19 Sequence Diagram Manage Data Konsultan Pengawas
Sequence diagram data konsultan pengawas menggambarkan aliran proses
seksi data dan informasi dalam menambah, merubah dan menghapus data
pengawas. Setiap proses penambahan, perubahan dan penghapusan data pengawas
yang berhasil maka akan disimpan kedalam database pengawas.
112
14. Sequence Diagram View Data Konsultan Pengawas
: user form data pengawas control data database pengawas
1: pilih data pengawas
2: proses data
3: get data pengawas
4: display data pengawas
Gambar 4.20 Sequence Diagram View Data Konsultan Pengawas
Sequence diagram view data Konsultan pengawas menggambarkan aliran
proses user dalam menampilkan data konsultan pengawas. User memilih menu
data konsultan pengawas kemudian sistem akan menampilkan data konsultan
pengawas yang diambil dari database data konsultan pengawas.
113
15. Sequence Diagram Manage Data Pegawai
: seksi data dan informasi
form user control user database pegawai
1: input data pegawai
2: proses data
3: save data
4: display data
5: edit data pegawai
6: proses data
7: save data
8: display data
9: hapus data pegawai
10: konfirmasi
11: proses data
12: hapus data
Gambar 4.21 Sequence Diagram Manage Data Pegawai
Sequence diagram data pengawas menggambarkan aliran proses seksi data
dan informasi dalam menambah, merubah dan menghapus data pegawai. Setiap
proses penambahan, perubahan dan penghapusan data pegawai yang berhasil
maka akan disimpan kedalam database pegawai.
114
16. Sequence Diagram View Data Pegawai
: user form data pegawai control data database pegawai
1: pilih data pegawai
2: proses data
3: get data pegawai
4: display data pegawai
Gambar 4.22 Sequence Diagram View Data Pegawai
Sequence diagram view data pegawai menggambarkan aliran proses user
dalam menampilkan data konsultan pengawas. User memilih menu data pegawai
kemudian sistem akan menampilkan data pegawai yang diambil dari database
pegawai.
115
17. Sequence Diagram Cetak Laporan
: kepala bidang
form cetak control cetak database proyek
1: pilih cetak laporan
2: proses cetak
3: get data proyek
4: tampilkan data
Gambar 4.23 Sequence Diagram Cetak Laporan
Sequence diagram cetak laporan menggambarkan aliran proses user dalam
mencetak laporan yaitu dengan cara memilih menu cetak laporan.
116
18. Sequence Diagram Forgot Password
: user form setting control setting database user
1: input username
2: proses data
3: get password
4: send password
Gambar 4.24 Sequence Diagram Forgot Password
Sequence diagram forgot password menggambarkan aliran proses user
untuk mendapatkan kembali password.
117
4.2.4 Activity Diagram
Activity Diagram menggambarkan aktifitas-aktifitas yang dilakukan user
dan sistem, berikut adalah activity diagram pada sistem informasi monitoring
progress proyek pada Dinas Tata Kota, Bangunan dan Pemukiman Kota Tangsel :
1. Activity Diagram Login
User Sistem
input Username, password Cek Username, password
Tampilkan halaman sesuai authentifikasi
benar
error message
Gambar 4.25 Activity Diagram Login
Activity diagram login menggambarkan user yang akan melakukan login
untuk masuk kedalam sistem dengan memasukkan username dan password.
Sistem akan menampilkan pesan kesalahan jika user salah memasukkan username
atau password. Dan jika berhasil maka user masuk kedalam sistem dengan
authentifikasi yang berbeda.
118
2. Activity Diagram Logout
User Sistem
pilih logout
memproses keluar dari sistem
menampilkan halaman login
menampilkan pesan konfirmasi
ya
tidak
Gambar 4.26 Activity Diagram Logout
Activity diagram logout menggambarkan aktifitas user untuk keluar dari
sistem dengan melakukan logout. User dapat keluar dari sistem dengan memilih
menu logout.
119
3. Activity Diagram Ubah Account
User sistem
pilih menu account tampilkan informasi account
input data
klik "simpan perubahan" pesan account berubah
Gambar 4.27 Activity Diagram ubah Account
Activity diagram ubah account menggambarkan user yang akan mengubah
informasi accountnya dengan cara memilih menu account kemudian sistem akan
menampilkan form account. Setelah user memasukkan data dan menekan tombol
“simpan perubahan”. Sistem akan menampilkan pesan konfirmasi, jika ya maka
akun berubah.
120
4. Activity Diagram Manage User
user sistem
memilih user management
menampilkan data user
klik "tambah"
input data user
klik "simpan" menyimpan di database
klik "edit" menampilkan form data user
klik "hapus" menghubungkan ke database
menghapus data user
menampilkan data user
Gambar 4.28 Activity Diagram Manage Data User
Activity diagram manage data user menggambarkan aktifitas antara user
dengan sistem dalam menambahkan, mengubah dan menghapus data pengguna
sistem.
121
5. Activity Diagram Manage Data Proyek
user sistem
memilih data proyek
menampilkan data proyek
klik "tambah"
input data proyek
klik "simpan" menyimpan di database
klik "detil" menampilkan form data proyek
klik "hapus" menghubungkan ke database
menghapus data proyek
menampilkan data proyek
Gambar 4.29 Activity Diagram Manage Data Proyek
Activity diagram manage data proyek menggambarkan aktifitas antara
user dengan sistem dalam menambahkan, mengubah dan menghapus data
mengenai proyek.
122
6. Activity Diagram View Data Proyek
user sistem
pilih data proyek menampilkan data proyek
Gambar 4.30 Activity Diagram View Data Proyek
Activity diagram view data proyek menggambarkan aktifitas antara user
dengan sistem dalam untuk menampilkan data proyek dengan memilih menu data
proyek,
123
7. Activity Diagram Input Progress proyek
user sistem
pilih menu detail menampilkan data proyek
pilih input progress menampilkan form input progress
input data progress menyimpan kedalam databse
Gambar 4.31 Activity Diagram Input Progress Proyek
Activity diagram input progress proyek menggambarkan aktifitas antara
user dengan sistem dalam memasukkan data progress proyek ke dalam sistem.
124
8. Activity Diagram Validasi Data Proyek
user sistem
pilih detail proyek menampilkan detail proyek
pilih validasi data
simpan perubahan
Gambar 4.32 Activity Diagram Validasi Data Proyek
Activity diagram validasi data proyek menggambarkan aktifitas antara
user dengan sistem dalam melakukan validasi terhadap data proyek yang telah
diinputkan.
125
9. Activity Diagram Upload Foto
user sistem
pilih detail proyek menampilkan detail proyek
pilih upload foto
menyimpan fotomemilih foto
Gambar 4.33 Activity Diagram Upload Foto
Activity Diagram Upload Foto menggambarkan kegiatan antara user
dengan sistem dalam melakukan upload foto perkembangan proyek di lapangan.
126
10. Activity Diagram View Progress Proyek
user sistem
pilih grafik menampilkan grafik progress
pilih detil menampilkan detail proyek
Gambar 4.34 Activity Diagram View Progress proyek
Activity diagram view progress proyek menggambarkan aktifitas antara
user dengan sistem untuk menampilkan informasi mengenai progress proyek.
127
11. Activity Diagram Manage Data Kontraktor
user sistem
memilih data kontraktor
menampilkan data kontraktor
klik "tambah"
input data kontraktor
klik "simpan" menyimpan di database
klik "edit" menampilkan form data kontraktor
klik "hapus" menghubungkan ke database
menghapus data kontraktor
menampilkan data kontraktor
Gambar 4.35 Activity Diagram Manage Data Kontraktor
Activity diagram manage data kontraktor menggambarkan aktifitas antara
user dengan sistem dalam menambahkan, mengubah dan menghapus data
kontraktor.
128
12. Activity Diagram View Data Kontraktor
user sistem
pilih data kontraktor menampilkan data kontraktor
Gambar 4.36 Activity Diagram View Data Kontraktor
Activity diagram view data kontraktor menggambarkan aktifitas antara
user dengan sistem untuk menampilkan data kontraktor.
129
13. Activity Diagram Manage Data Konsultan Pengawas
user sistem
memilih data konsultan
menampilkan data konsultan
klik "tambah"
input data konsultan
klik "simpan" menyimpan di database
klik "edit" menampilkan form data konsultan
klik "hapus" menghubungkan ke database
menghapus data konsultan
menampilkan data konsultan
Gambar 4.37 Activity Diagram Manage Data Pengawas
Activity diagram manage data pengawas menggambarkan aktifitas antara
user dengan sistem dalam menambahkan, mengubah dan menghapus data
konsultan pengawas.
130
14. Activity Diagram View Data Konsultan Pengawas
user sistem
pilih data konsultan menampilkan data konsultan
Gambar 4.38 Activity Diagram View Data Pengawas
Activity diagram view data pengawas menggambarkan aktifitas antara user
dengan sistem untuk menampilkan data konsultan pengawas.
131
15. Activity Diagram Manage Data Pegawai
user sistem
memilih data pegawai
menampilkan data pegawai
klik "tambah"
input data pegawai
klik "simpan" menyimpan di database
klik "edit" menampilkan form data pegawai
klik "hapus" menghubungkan ke database
menghapus data pegawai
menampilkan data pegawai
Gambar 4.39 Activity Diagram Manage Data Pegawai
Activity diagram manage data pegawai menggambarkan aktifitas antara
user dengan sistem dalam menambahkan, mengubah dan menghapus data
pegawai
132
16. Activity Diagram View Data Pegawai
user sistem
pilih data pegawai menampilkan data pegawai
Gambar 4.40 Activity Diagram view data pegawai
Activity diagram view data pegawai menggambarkan aktifitas antara user
dengan sistem untuk menampilkan data pegawai.
133
17. Activity Diagram Cetak Laporan
user sistem
pilih cetak laporan mencetak laporan
Gambar 4.41 Activity Diagram Cetak Laporan
Activity diagram cetak laporan menggambarkan aktifitas antara user dalam
mencetak laporan yaitu dengan memilih menu cetak laporan kemudian sistem
akan mencetak laporan tersebut.
134
18. Activity Diagram Forgot Password
user sistem
pilih forgot password menampilkan form input username
input username mengirim password
Gambar 4.42 Activity Diagram Setting
Activity diagram setting menggambarkan aktifitas antara user dalam
mendapatkan passwordnya kembali ketika lupa.
135
4.2.5 Desain Interface
Berikut merupakan desain interface yang bertujuan untuk menggambarkan
rancangan tampilan aplikasi yang akan dibuat :
a. Desain Interface Login
Gambar 4.43 Desain Interface Login
136
b. Desain Interface Dashboard
Gambar 4.44 Desain Interface Dashboard
c. Desain Interface Data proyek
Gambar 4.45 Desain Interface Data Proyek
137
d. Desain Interface Input dan Update Data Proyek
Gambar 4.46 Desain Interface Input dan Update data Proyek
138
e. Desain Interface Grafik Progress Proyek
Gambar 4.47 Desain Interface Grafik Progress Proyek
f. Desain Interface Input Data Kontraktor
Gambar 4.48 Desain Interface Input Data Kontraktor
139
g. Desain Interface Input Data Konsultan Pengawas
Gambar 4.49 Desain Interface Input Data Konsultan Pengawas
h. Desain Interface Manage User
Gambar 4.50 Desain Interface Manage User
140
i. Desain Interface Forgot Password
Gambar 4.51 Desain Interface Forgot Password
4.3 Implementasi Sistem (System Implementation)
4.3.1 Penulisan Coding dan Perancangan Database
Pada tahap akhir dilakukan penulisan kode (Coding) dengan menggunakan
Adobe Dreamweaver CS5, bahasa pemrograman PHP, dan perancangan database
pada MySQL.
4.3.2 Pengujian (Testing)
Pada Tahap implementasi dilakukan proses pengujian (Testing)
menggunakan metode blackbox yaitu dengan mengetahui fungsi yang tditentukan
serta dimana produk dirancang untuk melakukan sesuatu, pengujiannya dapat
dilakukan untuk memperlihatkan bahwa fungsi beroperasi sepenuhnya.
141
Hasil Pengujian disajikan dalam tiga level berikut ini :
1. Pengujian Level Seksi Data dan Informasi
Pengujian pada level seksi data dan informasi. Hasil yang didapat sebagai
berikut :
Tabel 4.28 Pengujian Level Seksi Data dan Informasi
No Rancangan Proses Hasil yang
diharapkan
Hasil Keterangan
1 Login - Input Username
dan Password
Masuk ke halaman
utama
OK
2 Memilih menu “ Data
Manajemen – Data
Proyek”
Menampilkan halaman
list data proyek
OK Melihat data proyek
3 Memilih “Tambah Data”
proyek
Menampilkan form
data proyek
OK Tombol menambah
data proyek.
4 Klik “Simpan perubahan” Menyimpan Data
Proyek
OK Tombol untuk
menyimpan data
proyek
5 Memilih action “Detail” Menampilkan detail
data proyek
OK Tombol untuk
masuk ke tampilan
detail
6 Memilih action “Grafik” Menampilkan grafik
data proyek
OK Tombol
menampilkan grafik
7 Memilih action “Hapus” Menghapus data OK Tombol menghapus
142
proyek data proyek
8 Memilih action “Cetak
laporan”
Mencetak data proyek OK Tombol mencetak
data proyek
9 Memilih menu “ Data
Manajemen – Data
Kontraktor”
Menampilkan halaman
list data kontraktor
OK
10 Memilih “Tambah Data”
Kontraktor
Menampilkan form
data kontraktor
OK Tombol menambah
data proyek.
11 Klik “Simpan” Menyimpan Data
kontraktor
OK Tombol untuk
menyimpan data
kontraktor
12 Memilih action “Edit” Mengubah data
kontraktor
OK Tombol mengubah
data kontraktor
13 Memilih action “Hapus” Menghapus data
Kontraktor
OK Tombol menghapus
data kontraktor
14 Memilih menu “ Data
Manajemen – Data
Konsultan pengawas”
Menampilkan halaman
list data konsultan
pengawas
OK
15 Memilih “Tambah Data”
Konsultan pengawas
Menampilkan form
data konsultan
pengawas
OK Tombol menambah
data kontraktor
16 Klik “Simpan” Menyimpan Data
konsultan pengawas
OK Tombol untuk
menyimpan data
143
kontraktor
17 Memilih action “edit” Mengubah data
konsultan pengawas
OK Tombol mengubah
data konsultan
pengawas
18 Memilih action “Hapus” Menghapus data
Konsultan pengawas
OK Tombol untuk
mengapus data
konsultan pengawas
19 Memilih menu “ Data
Manajemen – Data
Pegawai”
Menampilkan halaman
list data pegawai
OK
20 Memilih “Tambah Data”
Pegawai
Menampilkan form
data pegawai
OK Tombol menambah
data pegawai
21 Klik “Simpan” Menyimpan Data
pegawai
OK Tombol
menyimpan data
pegawai
22 Memilih action “edit” Mengubah data
pegawai
OK Tombol mengubah
data pegawai
23 Memilih action “Hapus” Menghapus data
pegawai
OK Tombol menghapus
data pegawai
24 Memilih menu “User
Management”
Menampilkan Data
User
OK Menampilkan data
pengguna sistem
25 Memilih “Tambah Data” Menampilkan form
input data user
OK Tombol menambah
data user
144
26 Memilih action “Edit” Mengubah data user OK Tombol mengubah
data user
27 Memilih action “Hapus” Menghapus data user OK Tombol menghapus
data user
28 Memilih menu “Account” Menampilkan
informasi profil
OK
29 Memilih action “edit” Mengubah data profil
dan akun
OK
30 Memilih menu “Logout” Keluar dari sistem dan
menampilkan kembali
halaman login
OK Mengakhiri
penggunaan sistem
31 Memilih “forgot
password”
Menampilkan form
input username
OK Digunakan ketika
user lupa password
2. Pengujian Level Seksi Pengawas Bangunan
Tabel 4.29 Pengujian Level Seksi Pengawas Bangunan
No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil Keterangan
1 Login - Input Username dan
Password
Masuk ke halaman utama OK
2 Memilih menu “ Data
Manajemen – Data Proyek”
Menampilkan halaman list
data proyek
OK Melihat data
proyek
3 Memilih action “detail” Menampilkan detail data
proyek
OK Tombol
menampilkan
145
detail proyek
4 Memilih action “Grafik” Menampilkan grafik data
proyek
OK Tombol
menampilkan
grafik
5 Memilih action “Cetak” Mencetak data proyek OK Tombol mencetak
data
6 Memilih menu upload foto Upload foto perkembangan
proyek
OK
7 Memilih menu account Menampilkan informasi
profil
OK
8 Memilih action “edit” Mengubah data profil dan
akun
OK
9 Memilih memu “Logout” Keluar dari sistem dan
menampilkan kembali
halaman login
OK Mengakhiri
penggunaan
sistem
10 Memilih “forgot
password”
Menampilkan form input
username
OK Digunakan
ketika user lupa
password
3. Pengujian Level Kepala Bidang
Tabel 4.30 Pengujian Level Kepala Bidang
No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil Keterangan
1 Login - Input Username
dan Password
Masuk ke halaman utama OK
146
2 Memilih menu “ Data
Manajemen – Data
Proyek”
Menampilkan halaman
list data proyek
OK Melihat data
proyek
3 Memilih menu validasi Memvalidasi data progress
proyek
OK
4 Memilih menu “Cetak” Mencetak data proyek OK Tombol
mencetak data
proyek
5 Memilih menu “Account” Menampilkan informasi
profil
OK
6 Memilih action “edit” Mengubah data profil
dan akun
OK Tombol
mengubah data
user
7 Memilih memu “Logout” Keluar dari sistem dan
menampilkan kembali
halaman login
OK Mengakhiri
penggunaan
sistem
8 Memilih “forgot
password”
Menampilkan form input
username
OK Digunakan
ketika user lupa
password
147
4. Pengujian Level Kepala Dinas
Tabel 4.31 Pengujian Level Kepala Dinas
No Rancangan Proses Hasil yang diharapkan Hasil Keterangan
1 Login - Input Username
dan Password
Masuk ke halaman utama OK
2 Memilih menu “ Data
Manajemen – Data
Proyek”
Menampilkan halaman
list data proyek
OK Melihat data
proyek
3 Memilih menu “Cetak” Mencetak data proyek OK Tombol
mencetak data
proyek
4 Memilih menu “Account” Menampilkan informasi
profil
OK
5 Memilih action “edit” Mengubah data profil
dan akun
OK Tombol
mengubah data
user
6 Memilih memu “Logout” Keluar dari sistem dan
menampilkan kembali
halaman login
OK Mengakhiri
penggunaan
sistem
7 Memilih “forgot
password”
Menampilkan form input
username
OK Digunakan
ketika user lupa
password
148
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian pembahasan pada bab - bab sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa:
1. Hasil dari penelitian mengenai rancang bangun Sistem Informasi
Monitoring Progress Proyek yaitu membangun sebuah sistem yang
dapat menampilkan informasi dalam bentuk grafik mengenai
perkembangan proyek yang dikerjakan oleh Dinas Tata Kota,
Bangunan dan Pemukiman Kota Tangsel serta dapat diakses secara
real time oleh kepala dinas dan kepala bidang bangunan.
2. Data perkembangan proyek yang dihimpun dalam Sistem Informasi
Monitoring Progress Proyek dapat memberikan informasi terbaru
mengenai kondisi perkembangan proyek.
3. Menghasilkan sebuah sistem yang dapat mempermudah kepala dinas
dan kepala bidang dalam mengakses informasi perkembangan proyek
serta mempermudah proses pendataan perkembangan proyek.
149
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat digunakan sebagai perbaikan dan pengembangan
lebih lanjut dari rancang bangun sistem yang telah dibuat antara lain :
1. Diharapkan pengembangan sistem berikutnya dapat mencakup seluruh
kegiatan yang ada pada bidang bangunan.
2. Memperluas pengembangan sistem informasi monitoring progress
proyek.
3. Sistem dapat ditambahkan fungsi extract atau upload data perencanaan
proyek yang dapat secara otomatis mengolah data kedalam sistem tanpa
melakukan penginputan kembali data perencanaanya.
DAFTAR PUSTAKA
Amri, Nurmaida. 2013. Perancangan Permukiman. [Online]. Tersedia:
http://lms.unhas.ac.id/ diakses pada tanggal 31 Januari 2015, Jam 10:08
Chalid, Pheni. 2013. Evaluasi Proyek Pembangunan. UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta : UIN JAKARTA PRESS.
Dendy, Kuntoro. 2013. Mengidentidikasi Ilmu Bahan Bangunan. [Online]. Tersedia:
https://www.academia.edu/6002564/mengidentifikasi_ilmu_bahan_bangunan/
diakses pada tanggal 28 november 2014, jam 14.55 WIB
Gray, Clive. 2007. Pengantar Evaluasi Proyek. Jakarta : Duta Prima.
Hasibuan, Zainal A. 2007. Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu Komputer
dan Teknologi Informasi. Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
Heryanto, Imam., 2009. Triwibowo, Totok. Manajemen Proyek Berbasis
Teknologi Informasi. Bandung : Informatika Bandung.
Indonesian Institute for Infrastructure Studies. 2013. Istilah dan Definisi Penataan
Ruang. [Online]. Tersedia: http://www.penataanruang.com/istilah-dan-
definisi.html/ diakses pada tanggal 28 november 2014, jam 15.14 WIB
Jogiyanto, HM. 2005. Analisis & Desain Sistem Informasi: Pendekatan
Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi.Yogyakarta.
Jogiyanto, HM. 2008. Metode Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi.
Kendall & Kendall. 2006. System Analysis And Design. London: Pearson
International Edition 5th Edition.
Kusaeri, A. 2010. Monitoring Jaringan. Yogyakarta : Andi.
Ladjamudin. 2005. Analisa dan desain sistem informasi. Yogyakarta : Graha ilmu.
Ladjamudin. 2006. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep & Aplikasi. Yogyakarta :
Pustaka Belajar.
Nazir M. 2005. Metodologi Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Nokes, Sebastian. 2007. The Definitive Guide to Project Management. 2nd Ed.n.
London : Financial Times / Prentice Hall.
Project Management Institute, Inc., 2004. A Guide to the Project management
Body of Knowledge Third Edition (PMBOK®
Guide).
Paranginangin, K. 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL.Yogyakarta :
Andi.
Prasetyo, I. 2009. Definisi Monitoring dan Evaluasi. [Online]. Tersedia :
http://iisprasetyo.blogspot.com/2009/06/definisi-monitoring-dan-
evaluasi.html/diakses pada tanggal 28 november 2014, jam 15.15 WIB
Rizky, Soetam. 2011. Konsep Dasar Rekayasa Perangkat Lunak. Jakarta : PT.
Prestasi Pustaka Karya.
Sugiarti, Yuni. 2013. Analisis & Perancangan UML [Unified Modeling
Language] Generated VB.6. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Supriyanto, Aji. 2008. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta : Salemba
empat.
Sztompka, Piotr. 2007. Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta : Prenada Media
Group.
Turban, et.al. Decision Support Systems and Intelligence Systems. Edisi 7 (Tujuh).
Yogyakarta : Andi.
Wahana, Komputer. 2009. PHP Programming. Yogyakarta : Andi.
Whitten, JL, Bentley, L. & Dittman, K.2006. Metode Desain Dan Analisis Sistem.
Penerjemah: Tim Penerjemah Andi, Editor. Yogyakarta: Andi.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
WAWANCARA I
Waktu : 28 Agustus 2014
Penanya : Arief Miftahudin
Narasumber : Heri Asari S.Kom, M.Si.
Jabatan : Seksi Data dan Informasi.
Pertanyaan : Apa tugas dari seksi data dan informasi terkait dengan
proyek yang dikerjakan oleh dinas?
Jawaban : Membina dan mengkoordinasikan serta mengawasi
kegiatan pengelolaan data khususnya dalam kegiatan
pengerjaan proyek yaitu mengelola data proyek yang
dikerjakan oleh Dinas.
Pertanyaan : Proyek apa saja yang dikerjakan oleh dinas?
Jawaban : Proyek yang dikerjakan berupa bangunan gedung
pemerintahan dan non pemerintahan seperti Puskesmas,
Kantor Kecamatan, Kantor Kelurahan, Sekolah, dan
revitalisasi kali yang ada di daerah Tangerang Selatan.
Pertanyaan : Perencanaan diadakannya pengerjaan proyek ditentukan
oleh siapa?
Jawaban : Proyek yang dikerjakan oleh dinas merupakan proyek
yang dilimpahkan oleh BAPPEDA. Proyek-proyek
tersebut merupakan hasil dari Musrembang, musyawarah
rembuk desa tingkat kecamatan dan kelurahan .
Pertanyaan : Siapa yang merencanakan dan mengerjakan proyek?
Jawaban : Perencanaan dan jadwal proyek dikerjakan oleh konsultan
perencana dimana konsultan perencana ditentukan
melalui proses lelang. Begitu juga dengan pengerjaan
proyek, proyek dikerjakan oleh kontraktor yang direkrut
dari proses lelang.
Pertanyaan : Bagaimana proses monitoring perkembangan proyek?
Jawaban : Setiap proyek diawasi oleh konsultan pengawas dimana
konsultan tersebut memberikan laporan berkala setiap
minggu kepada seksi pengawasan bangunan.
Pertanyaan : Bagaimana proses data hingga menjadi informasi sampai
pada kepala bidang?
Jawaban : Saat ini kepala bidang belum memiliki akses langsung
terhadap data perkembangan perkembangan proyek
sehingga kepala bidang secara langsung meminta kepada
kami untuk dibuatkan laporan mengenai informasi
proyek.
Pertanyaan : Apa yang dilakukan jika proyek mengalami keterlambatan
atau tidak sesuai dengan yang direncanakan?
Jawaban : Dalam proyek, terdapat jumlah presentase perencanaan
dan realisasi dari pengerjaan fisik proyek. Jika deviasi
lebih dari 5% maka dinas akan memberikan surat teguran
kepada kontraktor.
WAWANCARA II
Waktu : 8 September 2014
Penanya : Arief Miftahudin
Narasumber : Muqoddas Syuhada, ST, MT.
Jabatan : Kepala Bidang Bangunan
Pertanyaan : Apa tugas bapak selaku kepala bidang terkait dengan proyek yang
dikerjakan oleh dinas?
Jawaban : Tugas saya melakukan pengkoordinasian serta pengawasan terkait
pengerjaan proyek yang dikerjakan oleh dinas. Dimana bertujuan
agar pengerjaan proyek berjalan sesuai dengan yang telah
direncakan.
Pertanyaan : Apakah dinas telah memiliki sistem informasi yang dapat
memonitor perkembangan proyek?
Jawaban : Belum
Pertanyaan : Jadi, bagaimana saat ini bapak mengakses laporan tersebut?
Jawaban : Untuk akses saya terhadap laporan saat ini, saya menghubungi
secara langsung bagian data dan informasi untuk membuatkan saya
laporan.
Pertanyaan : Saya ingin melakukan penelitian mengenai perancangan sistem
informasi monitoring progress proyek yang ada di dinas ini,
bagaimana menurut bapak?
Jawaban : Bagus, karena dinas sendiri belum memiliki sistem informasi yang
dapat memfasilitasi khususnya saya dalam mengakses informasi
mengenai perkembangan proyek-proyek yang sedang dikerjakan.
Pertanyaan : Apa yang menjadi kendala terhadap penerimaan laporan
perkembangan proyek saat ini?
Jawaban : Yang menjadi kendala utama bagi saya adalah waktu. Saya tidak
dapat mengakses secara langsung perkembangan terbaru mengenai
proyek-proyek yang sedang berjalan saat ini. Selain itu saya tidak
dapat mengakses informasi secara langsung terutama jika saya
sedang berada di luar kantor.
Pertanyaan : Apa yang bapak harapkan jika nantinya ada sistem monitoring
progress proyek?
Jawaban : Dengan adanya sistem maka kegiatan saya dalam mengontrol serta
mengakses data proyek dan perkembangan proyek yang sedang
dikerjakan menjadi lebih mudah dan dapat dilakukan dimana saja.
Interface
1. Login
2. Dashboard
3. Data Proyek
4. Detail Proyek
5. Grafik Proyek
6. User Management
7. Forgot Password
KODE PROGRAM
Index.php
<?php
include '_confdb.php';
error_reporting(0);
session_start();
$username = $_SESSION['username'];
$password = $_SESSION['password'];
$nip = $_SESSION['nip'];
$nama_jenis_login =
$_SESSION['nama_jenis_login'];
if ($username!='' && $password!='' &&
$nama_jenis_login!='' && $nip!='')
{
header('Location: _app.php');
}
else{
switch ($_GET['form']) {
case 'login':
$username =
$_POST['username'];
$password =
$_POST['password'];
$query = "SELECT
a.*,b.nama_jenis_login,c.nama_peg
awai
FROM user a
INNER JOIN jenis_login b ON
a.id_jenis_login=b.id_jenis_login
INNER JOIN pegawai c ON
a.nip=c.nip
WHERE a.username='$username'
AND a.password='$password';";
$result =
mysql_query($query);
$num_rows =
mysql_num_rows($result);
if ($num_rows == 1) {
$row =
mysql_fetch_array($result);
$_SESSION['nip'] = $row['nip'];
$_SESSION['nama_pegawai'] = $row['nama_pegawai'];
$_SESSION['username'] =
$row['username'];
$_SESSION['password'] =
$row['password'];
$_SESSION['id_jenis_login'] =
$row['id_jenis_login'];
$_SESSION['nama_jenis_login'] = $row['nama_jenis_login'];
header('Location:
_app.php');
}
else{
header('Location:
index.php?kode=2');
}
default:
?>
<!DOCTYPE html>
<html lang="en">
<head>
<meta charset="utf-8">
<meta http-equiv="X-UA-
Compatible" content="IE=edge">
<meta name="viewport"
content="width=device-width,
initial-scale=1">
<meta name="description"
content="">
<meta name="author" content="">
<title>Monitoring Management
Proyek</title>
<link href="css/bootstrap.min.css"
rel="stylesheet">
<link href="css/style.css"
rel="stylesheet">
<link
href="css/jquery.dataTables.css"
rel="stylesheet">
<script src="js/jquery-
1.11.2.min.js"></script>
<script
src="js/bootstrap.min.js"></script>
<script
src="js/jquery.dataTables.js"></scri
pt>
<script type="text/javascript">
$(document).ready( function () {
$('#example').DataTable();
} );
</script>
</head>
<body>
<div class="container">
<div class="tengah"><img
src="img/logo.png"
width="150"></div>
<br />
<div class="row">
<div class="col-md-4"></div>
<div class="col-md-4">
<div class="panel panel-primary">
<div class="panel-
heading">Sistem Informasi <i>
Monitoring Progress</i>
Proyek</div>
<br />
<div class="panel-body">
<form method="POST"
action="index.php?form=login">
<div
class="form-group col-md-12">
<input type="text"
name="username" class="form-
control" placeholder="Username">
</div>
<div
class="form-group col-md-12">
<input type="password"
name="password" class="form-
control" placeholder="Password">
</div>
<div
class="form-group col-md-12">
<a href="setting (2).php" id="0"
class="btn tambah" data-
toggle="modal">
<i class="icon-
plus"></i> forgot password?</a>
</div>
<div
class="form-group col-md-12">
<button class="btn btn-primary
btn-block">Sign In</button>
<!--<span><a href="#">Need
help?</a></span>
<span class="pull-right"><a
href="#">New
Registration</a></span>-->
</div>
</form>
<?php
if ($_GET['kode']=='2') {
?>
<div
class="form-group col-md-12">
<div class="alert alert-danger" role="alert">Username / Password
salah</div>
</div>
<?php
}
if ($_GET['kode']=='3') {
?>
<div
class="form-group col-md-12">
<div class="alert alert-info" role="alert">Silahkan cek email,
kami telah kirimkan link untuk
reset password</div>
</div>
<?php
}
?>
</div>
</div>
</div>
</div>
<div class="col-md-4"></div>
</div>
</div>
</div>
</body>
<?php
break;
}
}
?>
Dataproyek.php
<script type="text/javascript">
function addCommas(nStr) {
x = nStr.replace(/,/g, "");
return
x.toString().replace(/\B(?=(\d{3})+(?!\d))/g, ",");
}
function tambahkontraktor() {
jQuery.ajax({
type: "POST",
url: "dataproyektambah.php",
cache:false,
data:{
id_kontraktor:$("#id_kontraktor").v
al(),
nama_kontraktor:$("#nama_kontra
ktor").val(),
no_tlp:$("#no_tlp_kontraktor").val(
),
email:$("#email").val(),
alamat:$("#alamat_kontraktor").val
()
},
dataType:"json",
success:function(response){
renderKontraktor(response);
},
error:function (xhr, ajaxOptions, thrownError){
alert(thrownError);
}
});
}
function renderKontraktor (response) {
var result = "<option></option>";
for (var i = 0; i < response.length;
i++) {
result += "<option
value='"+response[i]["id_kontrakto
r"]+"'>"+response[i]["nama_kontraktor"]+"</option>";
}
$("#kontraktor").empty();
$("#kontraktor").append(result);
}
function tambahkonsultan() {
jQuery.ajax({
type: "POST",
url:
"dataproyektambahkonsultan.php",
cache:false,
data:{
id_konsultan:$("#id_konsultan").va
l(),
nama_konsultan:$("#nama_konsult
an").val(),
no_tlp:$("#no_tlp_konsultan").val()
,
email:$("#email").val(),
alamat:$("#alamat_konsultan").val(
)
},
dataType:"json",
success:function(response){
renderkonsultan(response);
},
error:function (xhr, ajaxOptions,
thrownError){
alert(thrownError);
}
});
}
function renderkonsultan (response) {
var result = "<option></option>";
for (var i = 0; i < response.length;
i++) {
result += "<option
value='"+response[i]["id_konsultan"]+"'>"+response[i]["nama_konsult
an"]+"</option>";
}
$("#konsultan").empty();
$("#konsultan").append(result);
}
</script>
<div class="panel panel-default">
<?php
switch ($_GET['form']) {
case 'add':
?>
<div class="panel-heading">
<h4>
<span class="glyphicon
glyphicon-home text-
default"></span>
<strong>Data Proyek
</strong> - Tambah Data
</h4>
</div>
<div class="panel-body">
<br />
<form method="POST"
action="_app.php?mod=dataproyek
&form=insert">
<table class="form">
<tr>
<td class="kanan">ID
Proyek</td><td><input type="text"
name="id_proyek" class="form-
control"></td>
<td
class="kanan">Lokasi
Proyek</td><td><input type="text"
name="lokasi" class="form-
control"></td>
</tr>
<tr>
<td
class="kanan">Nama
Proyek</td><td><input type="text"
name="nama_proyek" class="form-
control"></td>
<td
class="kanan">Kecamatan</td><td
><input type="text"
name="kecamatan" class="form-
control"></td>
</tr>
<tr>
<td
class="kanan">Kontraktor</td>
<td>
<select
name="id_kontraktor"
id="kontraktor">
<option value""></option>
<?php
$query = "SELECT * FROM
kontraktor";
$result = mysql_query($query);
while ($data =
mysql_fetch_assoc($result)) {
?>
<option value="<?php
echo($data['id_kontraktor']);
?>"><?php
echo($data['nama_kontraktor']);
?></option>
<?php
}
?>
</select>
<?php
if
($_SESSION['id_jenis_login']=='di'
) {
?>
<button
type="button" class="btn btn-
primary btn-sm" data-
toggle="modal" data-
target="#modalkontraktor">
add data
</button>
<?php
}
?>
</td>
<td
class="kanan">Konsultan</td>
<td>
<select
name="id_konsultan"
id="konsultan">
<option value""></option>
<?php
$query = "SELECT * FROM
konsultan";
$result = mysql_query($query);
while ($data =
mysql_fetch_assoc($result)) {
?>
<option value="<?php echo($data['id_konsultan']);
?>"><?php
echo($data['nama_konsultan']);
?></option>
<?php
}
?>
</select>
<?php
if
($_SESSION['id_jenis_login']=='di') {
?>
<button
type="button" class="btn btn-
primary btn-sm" data-
toggle="modal" data-
target="#modalkonsultan">
add data
</button>
<?php
}
?>
</td>
</tr>
<tr>
<td
class="kanan">Tanggal
Mulai</td><td><input type="text"
name="tgl_mulai"
placeholder="masukkan tanggal"
class="datepicker form-
control"></td>
<td
class="kanan">Tanggal
Selesai</td><td><input type="text"
name="tgl_selesai"
placeholder="masukkan tanggal"
class="datepicker form-
control"></td>
</tr>
<tr>
<td
class="kanan">Nilai
Proyek</td><td><input type="text" name="nilai_proyek"
onkeyup="this.value=addCommas(t
his.value);" class="form-
control"></td>
<td
class="kanan">Detil proyek
berdasarkan:</td>
<td>
<select
name="waktu_detil">
<option
value="Minggu"></option>
<option
value="Hari">Hari</option>
<option
value="Minggu">Minggu</option>
<option
value="Bulan">Bulan</option>
<option
value="Tahun">Tahun</option>
</select>
<button
type="submit" class="btn btn-sm
btn-primary">Buat Detil</button>
</td>
</tr>
</table>
</form>
</div>
<?php
break;
case 'insert':
?>
<?php
$id_proyek = $_POST['id_proyek'];
$nama_proyek =
$_POST['nama_proyek'];
$id_kontraktor =
$_POST['id_kontraktor'];
$id_konsultan =
$_POST['id_konsultan'];
$lokasi = $_POST['lokasi'];
$kecamatan = $_POST['kecamatan'];
$tgl_mulai = $_POST['tgl_mulai'];
$tgl_selesai =
$_POST['tgl_selesai'];
$nilai_proyek =
$_POST['nilai_proyek'];
$nilai_proyek =
str_replace(",","",$nilai_proyek);
$waktu_detil =
$_POST['waktu_detil'];
$startTimeStamp =
strtotime($tgl_mulai);
$endTimeStamp =
strtotime($tgl_selesai);
$timeDiff = abs($endTimeStamp -
$startTimeStamp);
$beda_waktu = 0;
if
($waktu_detil=='Tahun'||$waktu_de
til=='tahun') {
$beda_waktu = floor($timeDiff/(60*60*24*365));
if ($beda_waktu == 0) {
$waktu_detil='Bulan';
}
}
if
($waktu_detil=='Bulan'||$waktu_de
til=='bulan') {
$beda_waktu =
floor($timeDiff/(60*60*24*30));
if ($beda_waktu == 0) {
$waktu_detil='Minggu';
}
}
if
($waktu_detil=='Minggu'||$waktu_
detil=='minggu') {
$beda_waktu =
floor($timeDiff/(60*60*24*7));
if ($beda_waktu == 0) {
$waktu_detil='Hari';
}
}
if
($waktu_detil=='Hari'||$waktu_detil
=='hari') {
$beda_waktu =
floor($timeDiff/(60*60*24));
}
$query = "INSERT INTO proyek
(id_proyek,nama_proyek,id_kontra
ktor,id_konsultan,nilai_proyek,loka
si,kecamatan,tgl_mulai,tgl_selesai,
waktu_detil,tgl_input) VALUES
('$id_proyek','$nama_proyek','$id_
kontraktor','$id_konsultan',$nilai_p
royek,'$lokasi','$kecamatan','$tgl_m
ulai','$tgl_selesai','$waktu_detil',N
OW());";
$result = mysql_query($query);
if ($result) {
for ($i=1; $i <=
$beda_waktu; $i++) {
$query_d =
"INSERT INTO proyek_detil
(id_proyek,pekan,paket_kerja,peren
canaan,realisasi,tgl_input)
VALUES
('$id_proyek',$i,'',0,0,NOW());";
mysql_query($query_d);
}
}
else{
echo($query);
}
header('Location:_app.php?mod=d
ataproyek&form=detil&id_proyek=
'.$id_proyek);
exit();
break;
case 'detil':
$id_proyek = $_GET['id_proyek'];
$query = "SELECT
a.*,b.nama_kontraktor,c.nama_kon
sultan FROM proyek a
INNER
JOIN kontraktor b ON
a.id_kontraktor=b.id_kontraktor
INNER
JOIN konsultan c ON
a.id_konsultan=c.id_konsultan
WHERE
a.id_proyek='$id_proyek';";
$result = mysql_query($query);
$data =
mysql_fetch_assoc($result);
?>
<div class="panel-heading">
<h4>
<span class="glyphicon
glyphicon-home text-
default"></span>
<strong>Data Proyek
</strong> - Detil
</h4>
</div>
<div class="panel-body">
<br />
<form method="POST"
action="_app.php?mod=dataproyek
&form=update">
<table class="form">
<tr>
<td class="kanan">ID
Proyek</td><td><input type="text"
name="id_proyek" class="readonly
form-control" readonly
value="<?php
echo($data['id_proyek']);
?>"></td>
<td
class="kanan">Lokasi
Proyek</td><td><input type="text"
name="lokasi"class="form-control"
value="<?php echo($data['lokasi']);
?>"></td>
</tr>
<tr>
<td
class="kanan">Nama
Proyek</td><td><input type="text"
name="nama_proyek" class="form-
control" value="<?php
echo($data['nama_proyek']);
?>"></td>
<td
class="kanan">Kecamatan</td><td><input type="text"
name="kecamatan" class="form-
control" value="<?php
echo($data['kecamatan']);
?>"></td>
</tr>
<tr>
<td
class="kanan">Kontraktor</td>
<td>
<select
name="id_kontraktor" id="kontraktor">
<option value""></option>
<?php
$query_k = "SELECT * FROM
kontraktor";
$result_k =
mysql_query($query_k);
while ($data_k =
mysql_fetch_assoc($result_k)) {
?>
<option value="<?php
echo($data_k['id_kontraktor']); ?>"
<?php
if($data_k['id_kontraktor']==$data['
id_kontraktor']) echo("SELECTED"); ?>><?php
echo($data_k['nama_kontraktor']);
?></option>
<?php
}
?>
</select>
<?php
if
($_SESSION['id_jenis_login']=='di') {
?>
<!--
Button trigger modal -->
<button
type="button" class="btn btn-
primary btn-sm" data-
toggle="modal" data-
target="#modalkontraktor">
add data
</button>
<?php
}
?>
</td>
<td
class="kanan">Konsultan</td>
<td>
<select
name="id_konsultan"
id="konsultan">
<option value""></option>
<?php
$query_k = "SELECT * FROM
konsultan";
$result_k =
mysql_query($query_k);
while ($data_k =
mysql_fetch_assoc($result_k)) {
?>
<option value="<?php
echo($data_k['id_konsultan']); ?>"
<?php if($data_k['id_konsultan']==$data['i
d_konsultan'])
echo("SELECTED"); ?>><?php
echo($data_k['nama_konsultan']);
?></option>
<?php
}
?>
</select>
<?php
if ($_SESSION['id_jenis_login']=='di'
) {
?>
<button
type="button" class="btn btn-
primary btn-sm" data-
toggle="modal" data-
target="#modalkonsultan">
add data
</button>
<?php
}
?>
</td>
</tr>
<tr>
<td
class="kanan">Tanggal
Mulai</td><td><input type="text"
name="tgl_mulai"
placeholder="masukkan tanggal"
class="datepicker form-control
readonly" readonly value="<?php
echo($data['tgl_mulai']); ?>"></td>
<td class="kanan">Tanggal
Selesai</td><td><input type="text"
name="tgl_selesai"
placeholder="masukkan tanggal"
class="datepicker form-control
readonly" readonly value="<?php
echo($data['tgl_selesai']);
?>"></td>
</tr>
<tr>
<td
class="kanan">Nilai Proyek (Pagu)</td><td><input type="text"
name="nilai_proyek"
onkeyup="this.value=addCommas(t
his.value);" class="form-control"
value="<?php
echo(number_format($data['nilai_p
royek'])); ?>"></td>
<td
class="kanan">Detil proyek
berdasarkan:</td><td><input
type="text" name="waktu_detil" class="form-control readonly"
readonly value="<?php
echo($data['waktu_detil']);
?>"></td>
</tr>
</table>
<br />
<table class="table table-bordered">
<thead>
<th
class="tengah"><?php
echo($data['waktu_detil']); ?></th>
<th
class="tengah">Tanggal</th>
<th
class="tengah">Paket Kerja</th>
<th
class="tengah">Perencanaan</th>
<th
class="tengah">Realisasi</th>
<th
class="tengah">Deviasi</th>
</thead>
<tbody>
<?php
$query_d = "SELECT * FROM
proyek_detil WHERE
id_proyek='$id_proyek';";
$result_d =
mysql_query($query_d);
$no = 1;
while ($data_d =
mysql_fetch_assoc($result_d)) {
?>
<tr>
<td
width="120"
class="tengah"><?php
echo($data_d['pekan']); ?></td>
<td
width="120" class="tengah"><?php
$date =
date_create($data_k['tgl_mulai']);
$waktu_detil =
$data['waktu_detil'];
$hari =
$no;
if
($waktu_detil == "Hari") {
$hari = $data_d['pekan'];
}
elseif
($waktu_detil == "Minggu") {
$hari = $data_d['pekan'] * 7;
}
elseif
($waktu_detil == "Bulan") {
$hari = $data_d['pekan'] * 30;
}
elseif
($waktu_detil == "Tahun") {
$hari = $data_d['pekan'] * 354;
}
date_add($date,date_interval_creat
e_from_date_string($hari." days"));
echo(date_format($date,"Y-m-d"));
?></td>
<td><input type="text"
class="form-control" name="<?php
echo('paket_kerja'.$data_d['id_proy
ek_detil']); ?>" value="<?php
echo($data_d['paket_kerja']);
?>"></td>
<td width="120"><input type="text"
class="form-control kanan <?php if
($_SESSION['id_jenis_login']=='pb
') echo("READONLY"); ?>"
name="<?php
echo('perencanaan'.$data_d['id_pro
yek_detil']); ?>" value="<?php
echo($data_d['perencanaan']); ?>"
<?php if
($_SESSION['id_jenis_login']=='pb
') echo("READONLY"); ?>></td>
<td
width="120"><input type="text"
class="form-control kanan <?php if
($_SESSION['id_jenis_login']=='di'
) echo("READONLY"); ?>"
name="<?php
echo('realisasi'.$data_d['id_proyek_
detil']); ?>" value="<?php
echo($data_d['realisasi']); ?>"
<?php if
($_SESSION['id_jenis_login']=='di') echo("READONLY"); ?>></td>
<td
width="120"><input type="text"
class="form-control kanan
READONLY" value="<?php
echo($data_d['realisasi']-
$data_d['perencanaan']); ?>"
READONLY></td>
</tr>
<?php
}
?>
</tbody>
<!--<tfoot>
<td></td>
<td></td>
<td></td>
<td></td>
<td></td>
</tfoot>-->
</table>
<br />
<?php
if
($_SESSION['id_jenis_login']=='di'
||$_SESSION['id_jenis_login']=='p
b'){
?>
<button type="submit" class="btn
btn-sm btn-primary">Simpan
Perubahan</button>
<?php
}
?>
</form>
</div>
<?php
break;
case 'update':
$id_proyek = $_POST['id_proyek'];
$nama_proyek =
$_POST['nama_proyek'];
$id_kontraktor =
$_POST['id_kontraktor'];
$id_konsultan =
$_POST['id_konsultan'];
$lokasi = $_POST['lokasi'];
$kecamatan =
$_POST['kecamatan'];
$tgl_mulai = $_POST['tgl_mulai'];
$tgl_selesai =
$_POST['tgl_selesai'];
$nilai_proyek =
$_POST['nilai_proyek'];
$nilai_proyek =
str_replace(",","",$nilai_proyek);
$waktu_detil =
$_POST['waktu_detil'];
$query = "UPDATE proyek SET
nama_proyek='$nama_proyek',id_k
ontraktor='$id_kontraktor',id_konsu
ltan='$id_konsultan',
nilai_proyek=$nilai_proyek,lokasi=
'$lokasi',kecamatan='$kecamatan'
WHERE id_proyek='$id_proyek';";
$result = mysql_query($query);
if ($result) {
$query_d = "SELECT * FROM proyek_detil WHERE
id_proyek='$id_proyek'";
$result_d =
mysql_query($query_d);
while ($data_d =
mysql_fetch_assoc($result_d)) {
$id_proyek_detil
= $data_d['id_proyek_detil'];
$paket_kerja =
$_POST['paket_kerja'.$id_proyek_
detil];
$perencanaan = $_POST['perencanaan'.$id_proyek_
detil];
$realisasi =
$_POST['realisasi'.$id_proyek_deti
l];
$query_d2 =
"UPDATE proyek_detil SET
paket_kerja='$paket_kerja',perenca
naan=$perencanaan,realisasi=$reali
sasi
WHERE
id_proyek_detil=$id_proyek_detil;"
;
mysql_query($query_d2);
}
}
else{
echo($query);
}
header('Location:_app.php?mod=d
ataproyek');
exit();
break;
case 'delete':
$query = "DELETE FROM proyek
WHERE
id_proyek=".$_GET['id_proyek'].";
";
$result = mysql_query($query);
if ($result) {
$query = "DELETE
FROM proyek_detil WHERE
id_proyek=".$_GET['id_proyek'].";";
mysql_query($query);
?>
<script type="text/javascript">
alert("Data berhasil di-delete");
</script>
<?php
}
header('Location:_app.php?mod=d
ataproyek');
exit();
break;
default:
?>
<div class="panel-heading">
<h4>
<span class="glyphicon
glyphicon-home text-
default"></span>
<strong>Data Proyek </strong>
</h4>
</div>
<div class="panel-body">
<br />
<?php
if
($_SESSION['id_jenis_login']=='di'
){
?>
<a
href="_app.php?mod=dataproyek&form=add"><button type="button"
class="btn btn-sm btn-
primary">Tambah
Data</button></a>
<?php
}
?>
<a href="cetakdataproyek.php"
target="_blank"><button
type="button" class="btn btn-sm
btn-info">Cetak Laporan</button></a>
<br /><br />
<table id="example" class="table-
bordered">
<thead>
<th
class="tengah">Nama Proyek</th>
<th
class="tengah">Kontraktor</th>
<th
class="tengah">Nilai (Pagu) (Rp)</th>
<th
class="tengah">Tgl. Mulai</th>
<th
class="tengah">Tgl. Selesai</th>
<th
class="tengah">Progress</th>
<th
class="tengah">Detil</th>
<th
class="tengah">Grafik</th>
<th class="tengah">Delete</th>
</thead>
<tbody>
<?php
$query = "SELECT
a.*,b.nama_kontraktor,c.nama_kon
sultan From proyek a
INNER
JOIN kontraktor b ON
a.id_kontraktor=b.id_kontraktor
INNER
JOIN konsultan c ON
a.id_konsultan=c.id_konsultan;";
$result = mysql_query($query);
while ($data =
mysql_fetch_assoc($result)) {
$id_proyek=$data['id_proyek'];
?>
<tr>
<td><?php
echo($data['nama_proyek']);
?></td>
<td><?php
echo($data['nama_kontraktor']);
?></td>
<td><?php
echo(number_format($data['nilai_p
royek'])); ?></td>
<td><?php
echo($data['tgl_mulai']); ?></td>
<td><?php
echo($data['tgl_selesai']); ?></td>
<td>
<?php
$query_d = "SELECT *
FROM proyek_detil WHERE
id_proyek='$id_proyek';";
$result_d =
mysql_query($query_d);
$progress = 0;
while ($data_d =
mysql_fetch_assoc($result_d)) {
if
($data_d['realisasi']>$progress) {
$progress=$data_d['realisasi'];
}
}
?>
<div class="progress">
<div class="progress-bar progress-
bar-<?php if($progress>=100)
echo("primary");
elseif($progress>=60)
echo("success active"); elseif($progress>=30)
echo("warning active"); else
echo("danger active"); ?> progress-
bar-striped" role="progressbar"
aria-valuenow="<?php
echo($progress); ?>" aria-
valuemin="0" aria-valuemax="100"
style="width: <?php
echo($progress); ?>%;">
<?php echo($progress);
?>%
</div>
</div>
</td>
<td><a
href="_app.php?mod=dataproyek&
form=detil&id_proyek=<?php
echo($id_proyek);
?>">detil</a></td>
<td><a href="_app.php?mod=grafik&id_pr
oyek=<?php echo($id_proyek);
?>">grafik</a></td>
<td><a
href="_app.php?mod=dataproyek&
form=delete&id_proyek=<?php
echo($id_proyek); ?>"
onclick="return
confirm('Anda yakin menghapus
data dengan ID Proyek <?php echo
$id_proyek ?> ?')"
>delete</a></td>
</tr>
<?php
}
?>
</tbody>
</table>
</div>
<?php
break;
}
?>
</div>
<!-- Modal -->
<div class="modal fade"
id="modalkontraktor" tabindex="-1" role="dialog" aria-
labelledby="myModalLabel" aria-
hidden="true">
<div class="modal-dialog">
<div class="modal-content">
<div class="modal-
header">
<button
type="button" class="close" data-
dismiss="modal" aria-
label="Close"><span aria-hidden="true">×</span></b
utton>
<h4
class="modal-title"
id="myModalLabel">Tambah
Kontraktor</h4>
</div>
<div class="modal-body">
<table
class="form">
<tr>
<td class="kanan">ID
Kontraktor</td>
<td><div class="col-lg-4"><input
id="id_kontraktor"
maxlength="20"></div></td>
</tr>
<tr>
<td class="kanan">Nama
Kontraktor</td>
<td><div class="col-lg-4"><input
id="nama_kontraktor"
maxlength="100"></div></td>
</tr>
<tr>
<td class="kanan">No. Telp.</td>
<td><div class="col-lg-4"><input
id="no_tlp_kontraktor"
maxlength="50"></div></td>
</tr>
<tr>
<td class="kanan">email</td>
<td><div class="col-lg-4"><input
id="email_kontraktor"
maxlength="100"></div></td>
</tr>
<tr>
<td class="kanan">Alamat</td>
<td>
<div class="col-lg-4">
<textarea
id="alamat_kontraktor"
class=""></textarea>
</div>
</td>
</tr>
</table>
</div>
<div class="modal-
footer">
<button
type="button" class="btn btn-
default" data-
dismiss="modal">Close</button>
<button
type="button" class="btn btn-
primary"
onclick="tambahkontraktor()" data-
dismiss="modal">Save
changes</button>
</div>
</div>
</div>
</div>
<!-- Modal -->
<div class="modal fade"
id="modalkonsultan" tabindex="-1"
role="dialog" aria-
labelledby="myModalLabel" aria-
hidden="true">
<div class="modal-dialog">
<div class="modal-content">
<div class="modal-
header">
<button
type="button" class="close" data-
dismiss="modal" aria-
label="Close"><span aria-
hidden="true">×</span></b
utton>
<h4
class="modal-title"
id="myModalLabel">Tambah Konsultan</h4>
</div>
<div class="modal-body">
<table
class="form">
<tr>
<td class="kanan">ID
Kontraktor</td>
<td><div class="col-lg-4"><input
id="id_konsultan" maxlength="20"></div></td>
</tr>
<tr>
<td class="kanan">Nama
Kontraktor</td>
<td><div class="col-lg-4"><input
id="nama_konsultan"
maxlength="100"></div></td>
</tr>
<tr>
<td class="kanan">No. Telp.</td>
<td><div class="col-lg-4"><input
id="no_tlp_konsultan"
maxlength="50"></div></td>
</tr>
<tr>
<td class="kanan">email</td>
<td><div class="col-lg-4"><input
id="email_konsultan"
maxlength="100"></div></td>
</tr>
<tr>
<td class="kanan">Alamat</td>
<td>
<div class="col-lg-4">
<textarea
id="alamat_konsultan"
class=""></textarea>
</div>
</td>
</tr>
</table>
</div>
<div class="modal-
footer">
<button
type="button" class="btn btn-default" data-
dismiss="modal">Close</button>
<button
type="button" class="btn btn-
primary"
onclick="tambahkonsultan()" data-
dismiss="modal">Save
changes</button>
</div>
</div>
</div>
</div>