Pelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta

33
Standar Pelayanan Persalinan Dosen Pengampu: Henik Istiqomah,S.ST.,M.Keb.

Transcript of Pelayanan Intranatal Poltekkes Surakarta

Standar  Pelayanan Persalinan

Dosen Pengampu: Henik Istiqomah,S.ST.,M.Keb.

Anggota Kelompok

1. Alifa Kurniawati P 27224021 1262. Amalia Khoirun R P 27224021 1273. Andini Majidah P 27224021 1284. Anggun Sholekah P 27224021 1295. Aprillia Indah F P 27224021 1306. Ariani Intan P P 27224021 131

Reguler

SMT IV..

^^”

Standar  9 : Asuhan Persalinan Kala Satu

Pernyataan standar : Bidan menilai secara tepat bahwa persalinan sudah mulai, kemudian memberikan asuhan dan pemantauan yang memadai , dengan memperhatikan kebutuhan ibu, selama proses persalinan berlangsung. Bidan juga melakuakan pertolongan proses persalinan dan kelahiran yang bersih dan aman, dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap hak pribadi ibu serta memperhatikan tradisi setempat. Disamping itu ibu diijinkan memilih orang yang akan mendampinginya selam proses persalinan dan kelahiran.

Tujuan :

Untuk memberikan pelayanan kebidanan yang memadai

dalam mendukung pertolongan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu

bayi

Hasil :

Ibu bersalin mendapatkan pertolongan yang aman dan memadai. Meningkatnya cakupan persalinan

dan komplikasi lain yang ditangani oleh tenaga kesehatan.

Berkurangnya kematian/kesakitan ibu bayi akibat partus lama.

Prasyarat 1. Mengijinkan ibu memilih orang yg akan mendampingi selama

proses persalinan dan kelahiran.2. Bidan dipanggil jika ibu sudah mulai mules/ ketuban pecah.3. Bidan telah terlatih dan terampil untuk: a. memberikan pertolongan persalinan ygng bersih dan

aman b. penggunaan partograf dan pembacaanya4. Ada alat untuk pertolongan persalinan termasuk beberapa

sarung tangan DTT/ steril.5. Adanya perlengkapan untuk pertolongan persalinan yang

bersih dan aman.6. Tersedia ruangan yg hangat, bersih dan sehat untuk persalinan.7. Mengggunakan KMS ibu hamil/ buku KIA, partograf dan kartu

ibu.8. Sistem rujukan untuk perawatan kegawat daruratan obstetri

yang efektif.

Proses1. segera Mendatangi Bumil ketika diberi tahu persalinan

sudah mulai /ketuban pecah.2. Melaksanakan pemeriksaan kehamilan dngan

memberikan perhatian trhdp TD.Teratur tdk nya his dan DJJ bila ketuban telah pecah.

3. Catat semua temuan pemrksaan denga tepat .jik ditemukan kelainan,lakukan rujukan ke PKM/RS.

4. Lakukan PD scr aseptik dan sesuai dngn kebutuhan (jika his tertr dan tdk ada hal yg mengkhawtrkn atau his lemah atau TTV: ibu/ janin .normal,maka tdk perlu di lakukan PD.

5. Dlm keadaan normal PD ckp stp 4 jam dan HARUS sll secara septik.

6. Jika sampai pd fase aktif,catat temuan dlm partograf dan kartu ibu.

7. Anjurkn ibu untk mandi dan ttp aktif bergerak sprt biasa.dan memilih posisi yg dirasakan nyaman.

8. Amati kontraksi dan DJJ sdktnya 30 mnt pd kala 1.Pd akhir kala 1 atau jika kontraksi sdh sangat kuat ,periksa DJJ setiap 15 mnt

9. Catat dan amati penurunan kepala janin dg palpasi abdomen setiap 4 jam.

10. Catat TD setiap 4 jam.

11. Minta Bumil agar sering BAK sdktnya 2 jam.

12.Pd persalinan normal,mintalah Ibu banyak minum guna menghindari dehidrasi dan gawat janin.

13. Selama persalinan,beri dukungan moril dan perlakuan yg baik dan peka thd kebuthan bumil,suami/keluarga/orang terdekat yg mendampingi

14. Jelaskan proses persalinan yg sdng tjd pd ibu,suami dan keluarganya.Beritahu mereka kemajuan persalinan scr berkala.

15. Segera catat semua temuan pd partograf dan kartu ibu

16.Saat proses persalinan berlangsung,bersiaplah utk menghadapi kelahiran bayi

17. Lakukan pertolongan persalinan yg bersih dan aman

Standar  10 : Persalinan Kala Dua Yang Aman

Pernyataan Standar :

Bidan melakukan pertolongan persalinan bayi dan plasenta yang bersih dan aman, dengan sikap sopan dan penghargaan terhadap hak pribadi ibu serta memperhatikan tradisi setempat .disamping itu ibu diijinkan untuk memilih siapa yang akan mendampinginya saat persalinan.

Tujuan :

Tujuan dari diterapkannya standar ini yaitu memastikan

persalinan yang bersih dan aman bagi ibu dan

bayi.

Hasil :Persalinan dapat

berlangsung bersih dan aman.

Menigkatnya kepercayaan masyarakat kepada bidan.

Meningkatnya jumlah persalinan yang ditolong oleh bidan.

Menurunnya angka sepsis puerperalis.

 

Prasyarat1. Bidan dipanggil jika ibu sudah mulai mulas/

ketuban pecah.1. Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menolong

persalinan secara bersih dan aman.2. Tersedianya alat untuk pertolongan persalinan

termasuk sarung tangan dalam keadaan disinfeksi tingkat tinggi/ steril.

3. Tersedianya perlengkapan untuk pertolongan persalinan yang bersih dan aman, seperti air bersih, sabun dan handuk yang bersih, dua handuk/ kain hangat yang bersih ( satu untuk mengeringkan bayi, yang lain untuk dipakai kemudian), pembalut wanita dan tempat untuk plasenta. Bidan sedapat mungkin menggunakan sarung tangan yang bersih.

4. Tersedia ruangan yang hangat, bersih dan sehat untuk persalinan.

5. Menggunakan KMS Ibu Hamil/ Buku KIA, Kartu Ibu partograf

6. Sistem rujukan untuk perawatan kegawatdaruratan obstetri yang efektif.

ProsesBidan harus :a. Memastikan tersedianya ruangan yg hangat,bersih dan sehat utk

persalinan,juga kain hangat utk mengeringkan BBL,tempat utk plasenta

b. Cuci tangan dg sabun dan air bersih,kmd keringkan hingga betul betul kering dg handuk bersih

c. Bantu ibu mengambil posisi yg paling nyaman baginyad. Anjurkan ibu meneran hanya jika merasa ingin atau saat kepala by sdh

kelihatane. Pd kala II dengarkan DJJ stiap his berakhirf. Hindari peregangan vagina scr manual dg grakan

menyapu/menariknya ke arah luarg. Pakai sarung tangan sedpt mungkin saat kepala by kelihatanh. Jika ada kotoran keluar dari rektum bersihkan dg kain keringi. Bantu kepala by lahir perlahan,sbaiknya diantara hisj. Begitu kepala by lahir,jika bahu tdk memutar ikuti standar 18

Lanjutan proses

k.Segera stlh lahir,keringkan by dg handuk bersih yg hangat dan letakkan di dada ibu utk disusui

l. Pembersihan jln nafas by tdk slalu diperlukanm.Tali pusat di klem di 2 tempat,lalu potong diantara 2

klem dg gunting steril yg tajamn. Perhatikan tanda pelepasan plasenta.Periksa

kelengkapan plasenta stlh lahiro. Letakkan tangan pd fundus uteri utk memeriksa

kontraksip. Lakukan pemeriksaan by,pwt mata dan prosedur lain

utk pwt BBLq. Bersihkan perineun dg air bersih dan tutupi dg kain

bersihr. Berikan plasenta kpd suami/klg ibus.Pastikan ibu dan by merasa nyaman.Berikan by pd ibu

utk diberi ASIt. Catat semua temuan dg seksama

Standar  11 : Penatalaksanaan Aktif Persalinan

Kala Tiga

Pernyataan standar :

Secara aktif bidan melakukan

penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga.

Tujuan :

Untuk membantu secara aktif pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara lengkap untuk mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan kala tiga, mencegah terjadinya atonia uteri dan retesio plasenta.

Hasil :

Adapun hasil yang diharapkan yaitu : Menurunkan terjadinya perdarahan

yang hilang pada persalinan kala tiga. Menurunkan terjadinya atonia uteri,

menurunkan terjadinya retensio plasenta , memperpendek waktu persalinan kala tiga, da menurunkan perdarahan post partum akibat salah penanganan pada kala tiga.

 

Prasyarat:

1. Bidan sudah terlatih dan terampil dalam melahirkan plasenta secara lengkap dengan melakukan penatalaksanaan aktif persalinan kala tiga secara benar.

2. Tersedianya peralatan dan perlengkapan untuk melahirkan plasenta termasuk air bersih, larutan klorin 0,5 % untuk dekontaminasi, sabun dan handuk yang bersih untuk cuci tangan,juga tempat untuk plasenta. Bidan seharusnya menggunakan sarung tangan DTT/ steril.

3. Tersedia obat-obatan oksitosika dan metode yang efektif untuk penyimpanan dan pengirimannyayang dijalankan dengan baik.

4. Sistem rujukan untuk perawatan kegawatdaruratan obstetri yang efektif.

Proses

1. Masukkan oksitosin dlm alat suntik menjelang persalinan

2. Stlh by lahir,periksa kemungkinan by kembar.Jika tdk ada beri oksitosin scr IM

3. Tunggu tanda terlepasnya plasenta4. Bantu ibu bersandar/berbaring utk pengeluaran

plasenta dan selaputnya5. Jika plasenta sdh terlepas,letakkan tangan kiri di

atas simfisis dan regangkan tali pusat dg tangan yg lain ttp jngan ditarik

6. Jika plasenta sdh tampak dr luar scr bertahap tarik ke atas shg plasenta mengikuti jln yg sama dg by

Lanjutan proses

7. Keluarkan selaput dg hati-hati8. Begitu plasenta sdh lahir scr lengkap,periksa apakah

uterus berkontraksi dg baik9. Taksi jumlah kehilangan darah secermat cermatnya10 Periksa kelengkapan plasenta,jika tdk lengkap ulangi

pembrian oksitosika.Perdarahan bnyak plasenta manual, perdarahan tdk bnyakrujuk

11 Bersihkan vulva dan perineum dg air bersih dan tutup dg pembalut yg bersih

12 Periksalah TTV.Catat semua temuan secermat cermatnya

13 Berikan plasenta kpd suami/klg ibu

Standar  12 : Penanganan Kala Dua Dengan Gawat Janin Melalui Episiotomi

Pernyataan Standar :

Bidan mengenali secra tepat tanda-tanda gawat janin pada kala dua, dan

segera melakukan episiotomy dengan aman

untuk mmemperlancar persalinan, diikiuti dengan

penjahitan perineum.

Tujuan :

• Tujuan dilakukannya standar ini adalah mempercepat persalinan dengan melakukan episiotomy jika ada tanda-tanda gawat janin pada saat kepala janin meregangkan perineum.

Hasil :

Penurunan kejadian asfiksia neonnaturum

berat. Penurunan kejadian lahir mati pada

kala dua .

Prasyarat:1. Bidan sudah terlatih dalam melaksanakan

epiotomi dan menjahit perineum secara benar.

2. Tersedia sarung tangan/ alat/perlengkapan untuk melakukan episiotomi, termasuk gunting tajam yang steril/DTT, dan alat bahan yang steril/ DTT untuk penjahitan perineum ( anestesi lokal misalnya dengan 10 ml lidokain 1% dan alat suntik/ jarum hipodermik steril).

3. Mengggunakan kartu ibu, partograf dan buku KIA.

Proses

Jika ada tanda gawat janin berat dan kepala sdh terlihat,mk satu satunya cara yg dpt dilakukan

oleh bidan untuk menyelamatkan janin adalah dg

melakukan episiotomi

Bidan harus

• Mempersiapkan alat alat steril utk tindakan

• Memberitahu ibu ttg perlunya episiotomi

• Anestesi lokal diberikan saat his• Tunggu 1 menit agar anestesi

bekerja,lakukan tes kekebalan• Pd puncak his berikutnya,lindungi kpl

by,kmd lakukan pengguntingan tunggal

• Minta ibu meneran diantara dua his• Begitu by lahir,tutupi perineum dg

pembalut steril dan lakukan resusitasi neonatus jika diperlukan

• Lahirkan plasenta scr lengkap• Ssdh plasenta dikeluarkan,lakukan penjahitan scr

aseptik dg peralatan yg steril• Lakukan penjahitan scr berlapis,mulai dari vagina

lalu perineum• Ssdh penjahitan,masukkan jari dg hati-hati ke

rektum utk memastikan bahwa penjahitan tdk menembus dinding rektum.Periksa vagina,pastikan tdk ada bahan yg tertinggal

• Bersihkan perineum dg air bersih.Periksa apakah perdarahan dari daerah insisi sdh berhenti

• Pastikan ibu diberitahu agar menjaga perineum tetap bersih dan kering

• Catat semua temuan secermat cermatnya

Daftar Pustaka

Rhinday.blogspot.com/2014/02/24-standar-pelayanan-kebidanan-dan.html diakses pada jam 09.55