Intranatal Keperawatan Maternitas
-
Upload
fransiska-oktafiani -
Category
Health & Medicine
-
view
135 -
download
6
Transcript of Intranatal Keperawatan Maternitas
Konsep dasar persalinan
(INTRANATAL)By. Santi Wahyuni, SKp, M.Kep.,
Sp.Mat.
PENGERTIAN
Persalinan: serangkaian kejadian yang berakhir dgn pengeluaran bayi yang cukup bulan / hampir cukup bulan disusul dgn pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu.
• Persalinan spontan: berlangsung dgn kekuatan ibu sendiri melalui jalan lahir
• Persalinan buatan: dibantu tenaga dari luar• Persalinan anjuran: tidak dimulai dgn sendirinya,
tetapi setelah intervensi
BEBERAPA ISTILAH PERSALINAN BERHUBUNGAN DGN UMUR KEHAMILAN & BERAT BADAN BAYI
Abortus: < 22 mg, < 500 grPartus immaturus: 22 – 28 mg, 500 – 999 grPartus prematurus: > 28 – 37 mg, 1000 – 2499 grPartus maturus (aterm): 37 – 42 mg, > 2500 grPartus postmaturus (serotinus): > 42 mg
KONTRAKSI UTERUS
1. Kontraksi Braxton Hicks: intensitas dan frekuensi irregular, mulai dari area yang diverse pada uterus
2. His: intensitas dan frekuensi reguler, mulai dari fundus merambat ke bawah ke serviks
PROSES PERSALINAN
• Dibagi dalam 4 kala1. Kala I: kala pembukaan : mulai his pertama sampai
pembukaan lengkap Fase latent: pembukaan 0 – 3 cm Fase aktif: pembukaan >3 – lengkap
Fase akselerasi Fase kemajuan maksimal Fase decelerasi
2. Kala II: Kala pengeluaran: mulai pembukaan lengkap sampai bayi lahir
3. Kala III: kala uri : mulai bayi lahir sampai placenta lahir4. Kala IV: masa 1 jam setelah plasenta lahir
LATENT AND ACTIVE PHASES OF LABOUR IN A PRIMIPAROUS
WOMAN
Status Fase laten
Fase aktif Kala II Kala III Persalinan
Nullipara 8 jam 4 jam 80 menit
10 menit 14 jam
Multipara 5 jam 2 jam 20 menit
30 menit
10 menit 8 jam
LAMANYA PERSALINAN
PROSES PERSALINAN
1. Tenaga yang mendorong anak keluar
A. HisB. Tenaga mengejan
2. Perubahan pada uterus dan jalan lahir3. Gerakan anak pada persalinan
HIS
• His adalah kontraksi otot otot rahim pada persalinan intensitas dan frekuensi reguler, mulai dari fundus merambat ke bawah ke serviks
• His pendahuluan / His palsu !!!• His persalinan
Bersifat otonomNyeriBerkala lamanya, interval, kekuatanMenurut faalnya :
His pembukaanHis pengeluaranHis pelepasan uri
PERUBAHAN PADA UTERUS & JALAN LAHIR
• Uterus segmen atas (peran aktif) dan segmen bawah (peran pasif)
• Sifat khas kontraksi otot rahim:RetraksiFundus lebih kuat, berangsur berkurang ke
bawah
PERUBAHAN PADA UTERUS & JALAN LAHIR
• Serviks pendataran dan pembukaan• Faktor yang menyebabkan pembukaan
serviks:Kontraksi otot serviksPeregangan oleh isi rahimPenonjolan selaput ketuban
• Peregangan vagina dan dasar panggul
GERAKAN ANAK PADA PERSALINAN
• Turunnya kepala• Fleksi• Putaran paksi dalam• Ekstensi• Putaran paksi luar• Ekspulsi
KALA URI
1. Tingkat pelepasan plasenta2. Tingkat pengeluaran plasenta
A. Secara Schultze: pelepasan mulai dari bagian tengah placenta
B. Secara Duncan: pelepasan mulai dari pinggir placenta
PERUBAHAN BENTUK KEPALA ANAK KARENA PERSALINAN
1. Caput succadaneum: edema kulit kepala karena tekanan jalan lahir
2. Moulage: perubahan bentuk kepala sbg usaha menyesuaikan dgn bentuk panggul
3. Cephal haematom: pengumpulan darah di bawah periosteum
PERBEDAAN CAPUT SUCCEDANEUMDENGAN CEPHAL HAEMATOM
Ada waktu lahir, mengecil setelah lahir
Melewati batas tulang tengkorak
Hilang dalam beberapa jam
Ada waktu lahir atau timbul setelah lahir, dan dapat membesar setelah lahir
Tidak melampaui batas tulang tengkorak
Membutuhkan beberapa minggu untuk diabsorpsi
KLINIS PERSALINAN
• Tanda persalinan sudah dekat:1. Lightening, pollakisuria, fundus uteri turun,
serviks matang2. His pendahuluan
• Tanda persalinan:1. His persalinan2. Keluar lendir berdarah (show)3. Keluar cairan banyak
KALA PERSALINAN
KALA I• His persalinan: teratur, makin lama makin kuat & seringKALA II• His menjadi lebih kuat, lamanya 50-100 detik, interval 2-3 menit• Ketuban pecah• Pasien mulai mengejan• Perineum menonjol, anus mulai terbukaKALA III• His berhenti sebentar kemudian timbul lagi• Lamanya 8-9 menit
TANDA PELEPASAN PLACENTA
1. Uterus menjadi bundar2. Perdarahan sekonyong-konyong dan agak
banyak3. Tali pusat yang lahir memanjang4. Fundus uterus naik5. Perasat Kustner
Perdarahan biasanya sekitar 250 ccBila > 500 cc patologis !
HAL-HAL YANG MEMPENGARUHI JALANNYA PERSALINAN
• Kekuatan yang mendorong anak :1. His2. Kekuatan mengejan
• Kekuatan tahanan :1. Tahanan serviks2. Tahanan tulang panggul3. Tahanan dasar panggul
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROGNOSA
1. Paritas2. Serviks kaku3. Umur 4. Interval5. Besarnya anak
PIMPINAN PERSALINAN
Identitas pasien Perhatikan faktor psikologis Tanda vital/status generalis Tentukan pasien in-partu atau belum
PIMPINAN KALA IPeriksa dgn teliti: pemeriksaan umum dan obstetri (termasuk
pemeriksaan dalam)Observasi Pertahankan kekuatan pasenPemeriksaan dalam selanjutnya atas indikasi: ketuban pecah,
perkiraan pembukaan lengkap, indikasi menyelesaikan persalinan
PIMPINAN KALA II
Tanda Kala II, yakinkan pasien dalam Kala II Teknik asepsis dan antisepsis Kandung kemih dikosongkan Mengejan hanya boleh waktu ada his Bunyi jantung anak harus lebih sering diperiksa Perasat Ritgen: tangan kanan masuk pada perineum posterior mencari dagu
anak, kemudian ditolak ke depan, tangan kiri menahan kepala mengatur kecepatan lahirnya kepala
Periksa adakah lilitan tali pusat lepaskan atau diklem (2 buah) dan gunting antara klem
Melahirkan bahu bahu depan dulu baru bahu belakang Melahirkan badan anak Membersihkan lendir mulut, hidung Ikat tali pusat dan potong dengan gunting secara asepsis dan antisepsis
PIMPINAN KALA III
• Pengawasan terhadap perdarahan• Mencari tanda pelepasan placenta • Melahirkan placenta mengejan atau
tekanan pada fundus
PENYEBAB PERDARAHAN BANYAK
1. Atonia uteri2. Perlukaan jalan lahir3. Sisa placenta4. Anak besar5. Multipara6. Gemeli7. Hydramnion8. Placenta previa9. Solusio placenta10. Persalinan buatan
PIMPINAN KALA IV
• Mengawasi perdarahan post partum dan mengatasinya
• Menjahit robekan perineum
• Memeriksa bayi
RUPTUR PERINEUM
1. Ruptur perineum tingkat I: robek hanya selaput lendir dan kulit
2. Ruptur perineum tingkat II: robek selaput lendir, kulit, dan otot perineum
3. Ruptur perineum tingkat III (ruptur perineum totalis/completa): robek selaput lendir, kulit, otot perineum, dan spincter ani
PENYEBAB RUPTUR PERINEUM
1. Kepala anak lahir terlalu cepat2. Anak besar3. Persalinan buatan4. Arcus pubis sempit5. Vagina sempit6. Perineum kaku7. Posisi occipito posterior
DAMPAK RUPTUR PERINEUM JIKA TIDAK DIPERBAIKI DENGAN BAIK
1. Prolaps uteri/desensus uteri2. Incontinensia alvi3. Infeksi alat kandungan
EPISIOTOMI
• Incisi perineum untuk memudahkan persalinan dan mencegah ruptur perineum totalis
• Jenis : episiotomi medialis, episiotomi mediolateralis, episiotomi lateralis dan episiotomi sekunder
• Tujuan:1. Membuat luka yang lurus dengan pinggir tajam mudah
dijahit dan sembuh sempurna2. Mengurangi tekanan pada kepala anak3. Mempersingkat Kala II4. Mengurangi kemungkinan ruptur perineum totalis
Episiotomi medialis Episiotomi mediolateralisMudah dijahit
Penyembuhan lebih baik
Nyeri tidak seberapa
Perdarahan lebih sedikit
Lebih bereriko menjadi ruptur perineum totalis
Lebih sulit dijahit
Penyembuhan kurang sempurna
Lebih nyeri saat nifas
Perdarahan lebih banyak
Jarang melebar ke rektum atau sphincter ani
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
PEMERIKSAAN ANAK
• Tanda vital APGAR Score• Maturitas• Kepala• Mulut dan bibir• Perut• Pusar/umbilicus• Genitalia• Anus• Tulang punggung• Ekstremitas
APGAR SCORE
•
Score of 0Score of 0 Score of 1Score of 1 Score of 2Score of 2 AcronymAcronym
Skin colorSkin color blue all over
blue at extremities normal
AppearancAppearancee
Heart rateHeart rate Absent <100 >100 PulsePulse
Reflex irritReflex irritaa--bilitybility
no response
to stimulation
grimace/feeble cry
when stimulated
sneeze/cough/
pulls awaywhen
stimulated
GrimaceGrimace
MuscleMuscle tonetone None
some flexion active
movementActivityActivity
RespiratioRespirationn AbsentAbsent weak or weak or
irregularirregular StrongStrongRespiratioRespirationn