PELATIHAN TEKNIS PENYUSUNAN DAN PENGHITUNGAN...

77
LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAN TEKNIS PENYUSUNAN DAN PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI PUSTAKAWAN SE-BALI Oleh Ni Kadek Etik Suparmini,S.Sos /Ketua tim pelaksana Drs. I Ketut Artana,S.Sos./ Anggota tim pelaksana Nyoman Angela Datta/ Anggota tim pelaksana Ir. I Gede Dana/ Anggota tim pelaksana Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)Universitas Pendidikan Ganesha Dengan SPK Nomor: 116/UN48.16/PM/2016 Tanggal 25 Februari 2016 PERPUSTAKAAN LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2016

Transcript of PELATIHAN TEKNIS PENYUSUNAN DAN PENGHITUNGAN...

LAPORAN AKHIR

PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

PELATIHAN TEKNIS PENYUSUNAN DAN PENGHITUNGAN ANGKA

KREDIT BAGI PUSTAKAWAN SE-BALI

Oleh

Ni Kadek Etik Suparmini,S.Sos /Ketua tim pelaksana Drs. I Ketut Artana,S.Sos./ Anggota tim pelaksana

Nyoman Angela Datta/ Anggota tim pelaksana Ir. I Gede Dana/ Anggota tim pelaksana

Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)Universitas Pendidikan Ganesha Dengan SPK Nomor: 116/UN48.16/PM/2016

Tanggal 25 Februari 2016

PERPUSTAKAAN LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

TAHUN 2016

i

HALAMAN PENGESAHAN PROPOSAL PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

a Judul Program : Pelatihan Teknis Penyusunan dan Penghitungan Angka

Kredit Bagi Pustakawan Se-Bali b Jenis Program : Pelatihan c Bidang Kegiatan : Perpustakaan d Identitas Pelaksana 1. Ketua

- Nama Lengkap :

Ni Kadek Etik Suparmini,S.Sos

- NIP : 198102182005012002 - Pangkat/Gol. : Penata Muda Tk.I/IIIb - Alamat kantor : Jln. Udayana 11, Singaraja - Alamat rumah : Jl. Sermakarma Lc.8, No.8 Baktiseraga 2. Anggota 1

- Nama Lengkap :

Drs. I Ketut Artana,S.Sos

- NIP : 196408311990031001 - Pangkat/Gol. : Pembina Tk.I/IVb - Alamat kantor : Jln. Udayana, Singaraja - Alamat rumah : Singaraja 3. Anggota 2

- Nama Lengkap :

Nyoman Angela Datta

- NIP : 196808272002122004 - Pangkat/Gol. : Pembina/IVa - Alamat kantor : Jln. Udayana, Singaraja - Alamat rumah : Jl. Serkam, GG Nuri, No.1 Singaraja 4. Anggota 3

- Nama Lengkap :

Ir. Gede Dana - NIP : 196902262002121001 - Pangkat/Gol. : Pembina/IVa - Alamat kantor : Jln. Udayana, Singaraja - Alamat rumah : Singaraja e Lokasi Kegiatan : Perpustakaan Undikha f Biaya yang diusulkan : Rp. 8.500.000,-

(Delapan juta lima ratus ribu rupiah) Singaraja, 30 Oktober 2016

ii

TIM PELAKSANA

1. Ketua Pelaksana

a. Nama dan gelar

:

Ni Kadek Etik Suparmini,S.Sos

b. Pangkat/Golongan/NIP : Penata Muda Tk.I/IIIb/198102182005012002

c. Jabatan Fungsional : Pustakawan Muda

d. Bidang Keahlian : Perpustakaan dan Ilmu Sosial

2. Anggota Pelaksana 1

a. Nama dan gelar

:

Drs. I Ketut Artana,S.Sos

b. Pangkat/Golongan/NIP : Pembina Tk.I/IVb /196408311990031001

c. Jabatan Fungsional : Pustakawan Madya

d. Bidang Keahlian : Perpustakaan dan Bahasa Indonesia

3. Anggota Pelaksana 2

a. Nama dan gelar

:

Nyoman Angela Datta

b. Pangkat/Golongan/NIP : Pembina/IVa /196808272002122004

c. Jabatan Fungsional : Pustakawan Madya

d. Bidang Keahlian : Perpustakaan dan Ilmu Hukum

4. Anggota Pelaksana 2

a. Nama dan gelar

:

Ir. Gede Dana

b. Pangkat/Golongan/NIP : Pembina/IVa /196902262002121001

c. Jabatan Fungsional : Pustakawan Madya

d. Bidang Keahlian : Perpustakaan dan Ilmu Pertanian

iii

KATA PENGANTAR

Atas karunia Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa pengabdian

masyarakat dengan judul "Pelatihan Teknis Penyusunan dan Penghitungan Angka Kredit

Bagi Pustakawan Se-Bali" dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan harapan. Pengabdian

ini dilaksanakan dengan tujuan utama untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan para

pustakawan di Propinsi Bali dalam bidang penyusunan dan penghitungan angka kredit dalam

pengembangan karir sebagai pejabat fungsional.

Penyelenggaraan P2M ini tidak terlepas dari kerjasama banyak pihak dan ucapan

terimakasih disampaikan kepada beberapa pihak yang telah membantu pelaksanaan pelatihan,

antara lain

1. Bapak Rektor, Kepala Perpustakaan dan Kepala Bagian Perlengkapan Undiksha

yang telah memfasilitasi kegiatan ini

2. Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Pendidikan Ganesha yang

telah mendanai kegiatan ini.

3. Staf Perpustakaan Universitas Pendidikan Ganesha.

4. Mahasiswa dan pustakawan yang terlibat sebagai peserta dalam pengabdian ini.

Tiada gading yang tak retak, tiada usaha yang bisa dilakukan sesempurna mungkin

Mudah-mudahan bantuan dan kerjasama melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat

dilanjutkan pada kesempatan kerja berikutnya

Singaraja, 31 Oktober 2016

Penulis

iv

ABSTRAK

Pustakawan menyadari betapa pentingnya memiliki keterampilan menyusun dan menghitung angka kredit, namun disisi lain berbagai kendala dan persoalan masih menyelimuti pustakawan ketika melakukan penyusunan dan penghitungan angka kredit seperti minimnya pengetahuan dan wawasan pustakawan dalam menyusun dan menghitung angka kredit. Berdasarkan hal itu , masalah yang diangkat dalam pelaksanaan P2M ini adalah bagaimana meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para pustakawan di propinsi Bali dalam menyusun dan menghitung angka kredit.

Dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan ini, digunakan beberapa metode, yaitu metode ceramah, disertai dengan tanya jawab, yang digunakan untuk menyampaikan pengetahuan dan wawasan tentang angka kredit, metode pemberian tugas yang digunakan untuk praktek menyusun dan menghitung angka kredit berdasarkan dengan teori yang telah dijelaskan sebelumnya yang disertai dengan kegiatan melatih dan mendampingi untuk menyusun dan menghitung angka kredit yang benar.

Dari hasil pelaksanaan kegiatan yang telah diuraikan diatas dan berdasarkan kriteria keberhasilan yang ditetapkan, dapatlah disimpulkan bahwa secara kuantitatif keterampilan pustakawan dalam menyusun dan menghitung angka kredit setelah mengikuti pelatihan dan pendampingan tergolong berhasil. Namun, secara kualitatif, ada beberapa peserta yang cukup banyak mengalami kesulitan dan kesalahan pada menentukan butir kegiatan dan jumlah angka kreditnya.

Kata-kata kunci : pelatihan, pendampingan, pustakawan,

v

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ i

TIM PELAKSANA .......................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

ABSTRAK .......................................................................................... iv

DAFTAR ISI .......................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................................... 1

1.2 Analisis Situasi .......................................................................................... 3

1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah ................................................................. 5

1.4 Tujuan Kegiatan .......................................................................................... 5

1.5 Manfaat Kegiatan .......................................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 7

BAB III METODE PELAKSANAAN ................................................................... 16

3.1 Kerangka Pemecahan Masalah ......................................................................... 16

3.2 Khalayak Sasaran Strategis ............................................................................... 16

3.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan .......................................................................... 17

3.4 Keterkaitan .......................................................................................... 17

3.5 Metode Evaluasi .......................................................................................... 17

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 20

4.1 Hasil .......................................................................................... 20

4.2 Pembahasan .......................................................................................... 21

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 22

5.1 Simpulan .......................................................................................... 22

5.2 Saran .......................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vi

Daftar Lampiran

Lampiran 1: Dokumentasi Administrasi Kegiatan

Lampiran 2: Lampiran Makalah pelatihan

Lampiran 3: Soal dan dupak hasil pelatihan

Lampiran 4: Daftar Hadir Peserta Pelatihan

Lampiran 5: Susunan Acara

Lampiran 5: Foto Dokumentasi Kegiatan Pelatihan

Lampiran 6: Peta Lokasi Kegiatan

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pustakawan adalah sebuah profesi di bidang perpustakaan. Profesi pustakawan telah

diakui oleh pemerintah sebagai pejabat fungsional. Bentuk pengakuan pemerintah dituangkan

dalam Keputusan Menpan No.33 Tahun 1998 tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan

Angka Kreditnya, kemudian direvisi berdasarkan Keputusan Menpan No.132 Tahun 2002 dan

terakhir diperbaharui sesuai Keputusan Menpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014. Pengakuan

pustakawan sebagai pejabat fungsional telah memberikan peluang lebih banyak kepada para

pejabat fungsional Pustakawan dalam mengembangkan karirnya. Untuk itu sangat penting

adanya upaya peningkatan kemampuan pustakawan.

Pada hakekatnya seorang Pustakawan mengikuti suatu program peningkatan kemampuan

bertujuan antara lain : 1) untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan serta

keahlian dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai pejabat fungsional Pustakawan, untuk

masa sekarang maupun masa akan datang, 2) untuk memperoleh bekal pengetahuan atau

keterampilan/keahlian dalam rangka menghadapi suatu peralihan tugas/jabatan di masa yang

akan datang, dan 3) untuk memenuhi persyaratan kenaikan jabatan/pangkat, pindah jabatan

ataupun melaksanakan tugas tertentu (Perpusnas, 2009).

Sesuai KepMenpan dan RB Nomor 9 Tahun 2014 dinyatakan bahwa jabatan fungsional

pustakawan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang,

dan hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan. Sedangkan, pustakawan adalah Pegawai

Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan

kegiatan kepustakawanan. Terbitnya keputusan pemerintah tentang Jabatan Fungsional

Pustakawan dan Angka Kreditnya, mengisyaratkan bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan oleh

pustakawan dinilai berdasarkan angka kredit yang telah ditetapkan dalam petunjuk teknis jabatan

fungsional pustakawan dan angka kreditnya.Angka kredit yang dikumpulkan digunakan untuk

menentukan kenaikan pangkat/jabatan pustakawan.

Ada beberapa persyaratan yang telah ditentukan dalam Petunjuk Teknis Jabatan

Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya bagi pustakawan yang ingin menaikkan

jabatan/pangkatnya, salah satunya yaitu telah memenuhi angka kredit yang ditentukan untuk

2

kenaikan pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi. Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang

harus dikumpulkan oleh pustakawan yang akan naik jabatan adalah sekurang-kurangnya, 80%

angka kredit berasal dari unsur utama, dan sebanyak-banyaknya 20% dari unsur penunjang.

Dalam perkembangan jabatan fungsional pustakawan, masih ada pejabat pustakawan

yang belum mengumpulkan angka kredit sesuai dengan yang dipersyaratkan berupa laporan pada

DUPAK (Daftar Usul Penetapan Angka Kredit). Bahkan masih banyak “kredit macet” sehingga

angka kredit yang terkumpul tidak memenuhi jumlah yang dipersyaratkan. Hal ini merupakan

keadaan yang cukup memprihatinkan bagi perkembangan karir pustakawan. Oleh karena itu

sebagai pustakawan profesional dituntut untuk rajin dengan kreativitas tinggi, kritis, dan jeli

terhadap peluang perolehan angka kredit. Pustakawan sering merasakan sempit

lahannya/kegiatannya dan kecil nilainya, untuk mengatasi hal tersebut diperlukan strategi dalam

perolehannya.

Banyak sekali masalah yang muncul dalam hal mundurnya kenaikan pangkat/jabatan

pustakawan. Menurut Endang Fatmawati (2014) diidentifikasi, diantaranya yaitu a) adanya

perbedaan persepsi antara Pustakawan dan Tim Penilai dalam memahami Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan

Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya, b) perbedaan persepsi diantara Tim Penilai dalam

melakukan penilaian terhadap bukti fisik pustakawan, c) pejabat Fungsional Pustakawan kurang

kreatifatau malas untuk mengumpulkan angka kredit, baik untuk maintenance maupun usulan

kenaikan jabatan, d) pejabat Fungsional Pustakawan tidak tahu cara mengisi DUPAK, e)

persyaratan berkas dan DUPAK yang diajukan oleh pustakawan kurang lengkap dan tidak sesuai

ketentuan yang dipersyaratkan, f) pejabat Fungsional Pustakawan kurang memahami butir

kegiatan dan bukti fisik yang harus dinilaikan, g) pejabat Fungsional Pustakawan tidak

mempunyai motivasi untuk maju, sehingga mau mengurus kenaikan jabatan jika disuruh

pimpinan atau jika sudah ada Surat Teguran dari bagian kepegawaian karena sudah 5 tahun tidak

mengurus kenaikan jabatan dan h) penempatan tenaga pustakawan oleh atasan pada instansi yang

terkadang tidak sesuai dengan tugas pokok dan kompetensi yang dimiliki (misalnya: pustakawan

tingkat ahli yang harus mengerjakan pekerjaan tingkat terampil dan sebaliknya, sehingga apa

yang dikerjakan tidak bisa diusulkan nilai angka kreditnya).

Mencermati kegiatan penyusunan dan penghitungan angka kredit merupakan kewajiban

untuk dilaksanakan oleh pustakawan secara baik dan benar, maka materi tentang pelaksanaan

3

petunjuk teknis kepustakawanan sangat penting untuk dipahami dan dipraktikan dalam kegiatan

menyusun dan menghitung angka kredit. Salah satu faktor internal yang menghambat

pustakawan memperoleh angka kredit dan naik jabatan/pangkat adalah terbatasnya keterampilan

teknis kepustakawanan. Melalui bimbingan teknis yang praktis dan tepat, pustakawan akan

terlatih berfikir cermat dan sistematis serta dapat dipergunakan sebagai bahan untuk peningkatan

karir pustakawan.

Secara faktual permasalahan prinsip yang dialami oleh para pustakawan adalah yang

berkaitan dengan keterampilan teknis berkaitan pengajuan usulan untuk kenaikan

jabatan/pangkat pustakawan. Menurut Perpusnas RI (2009), pekerjaan kepustakawanan yang

bersifat teknis profesional, merupakan kegiatan yang membutuhkan lebih banyak keterampilan

(skill) daripada kemampuan intelektual (daya nalar).

Untuk itu diperlukan upaya terstruktur dan terprogram dalam meningkatkan kemampuan

dan keterampilan di bidang penyusunan dan penghitungan angka kredit yang sesuai dengan

petunjuk teknis pustakawan. Secara teoritik, angka kredit adalah satuan nilai dari setiap butir

kegiatan dan/atau akumulasi butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pustakawan dalam

rangka pembinaan karir yang bersangkutan. Selanjutnya, penilaian angka kredit pustakawan

adalah proses evaluasi dan verifikasi yang dilakukan oleh Tim Penilai terhadap DUPAK yang

diusulkan sebagai bahan penetapan angka kredit prestasi yang dicapai pustakawan.Oleh karena

itu, kemampuan dan keterampilan menyusun dan menghitung angka kredit yang benar dan tepat

sudah selayaknya dimiliki oleh setiap pustakawan.

1.2 Analisis Situasi

Pustakawan di propinsi Bali tersebar di berbagai tempat, yaitu di Perpustakaan

kabupaten/kota, Perpustakaan di propinsi, Perpustakaan perguruan tinggi, Perpustakaan sekolah,

dan Perpustakaan khusus/instansi. Jejang jabatan pustakawan terbagi dua, yakni jenjang jabatan

pustakawan ahli dan pustakawan terampil.Pustakawan sebagai sebuah profesi telah memiliki

wadah perkumpulan/organisasi profesi yaitu Ikatan Pustakawan Indonesia Propinsi Bali dan

Forum Kerjasama Perpustakaan Propinsi Bali.

Pustakawan dalam mengembangkan karir kepustakawanan dituntut untuk mampu

mengumpulkan angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan dan pangkat yang lebih

tinggi. Dalam pengumpulan angka kredit, pustakawan harus melakukan kegiatan pustakawan

4

yang terdiri atas unsur utama dan unsur penunjang. Adapun unsur utama, meliputi bidang

pendidikan, pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, pengembangan sistem

kepustakawanan, dan pengembangan profesi. Sedangkan, unsur penunjang meliputi mengajar,

melatih, peran serta dalam pertemuan ilmiahkepustakawanan, menjadi anggota profesi,

melakukan lomba, memperoleh penghargaan, memperoleh gelar kesarjanaan lainnya dan peran

serta dalam tim penilai pustakawan.

Dalam pengembangan karir seorang pustakawan kenaikan jabatan/pangkatnya

semestinya dapat berjalan dengan lancar dan sukses. Untuk mewujudkannya, maka pustakawan

yang akan mengusulkan kenaikan jabatan/pangkatnya harus mampu mengumpulkan angka kredit

yang dipersyaratkan dan menyusun secara tepat sesuai petunjuk teknis sehingga berkas yang

diusulkan tidak dikembalikan oleh sekretariat tim penilai. Oleh karena itu bagi pustakawan

sangat penting memahami secara teknis menyusun berkas usulan yang benar dan teknis

menghitung angka kredit secara tepat.

Berdasarkan pada hasil observasi di lapangan yaitu di Sekretariat Tim Penilai, hasil

wawancara dengan para pustakawan serta hasil penelusuran dokumentasi pengajuan DUPAK

(Daftar Usul Penetapan Angka Kredit) pustakawan yang ada di daerah Bali, sampai Juni tahun

2015 ditemukan beberapa hal yang menjadi penghambat sehingga kenaikan jabatan/pangkat

pustakawan tertunda. Temuan itu meliputi kesalahan dalam menyusun berkas usulan dan

kesalahan dalam menghitung angka kredit. Kesalahan dalam menyusun berkas, antara lain

berkas usulan tidak disusun berdasarkan tahun pelaksanaan kegiatan melainkan berdasarkan jenis

kegiatan, setiap laporan kegiatan tidak disusun berdasarkan bidang kegiatan melainkan disusun

berdasarkan hasil kegiatan, berkas-berkas tidak melampirkan surat pengantar (permohonan),

surat tugas dari atasan langsung, surat tugas limpah, dan surat penugasan serta satuan hasil yang

tidak sesuai, misalnya judul, topik, lembar lepas dan paket.

Sedangkan, kesalahan dalam menghitung angka kredit antara lain mengerjakan tugas

pokok diatasnya tidak dikalikan 80% tetapi dikalikan 100%, membuat karya ilmiah, buku

pedoman teknis, kumpulan karya ilmiah yang berkelompok pembagian kreditnya tidak dibagi

berkelompok, kegiatan melatih angka kreditnya disamakan dengan kegiatan konsultasi teknis,

melakukan klasifikasi sederhana dihitung sama dengan klasifikasi kompleks, dan membuat

makalah ilmiah kreditnya dihitung sama dengan artikel ilmiah.

5

Kondisi seperti di atas menyebabkan berkas usulan kenaikan jabatan/pangkat pustakawan

tidak dapat diproses dan dinilai yang mengakibatkan kenaikan jabatan/pangkat pustakawan

menjadi tertunda. Hal ini terjadi karena berbagai hal, misalnya kurangnya pengetahuan dan

keterampilan pustakawan tentang angka kredit, kurangnya pemahaman pustakawan tentang

bagaimana menghitung angka kredit, dan berbagai hal lainnya.

Mengingat sedemikian urgennya permasalahan penyusunan dan penghitungan angka

kredit dalam pengembangan karir fungsional pustakawan, maka dalam pengabdian masyarakat

ini akan dilakukan pelatihan teknis penyusunan dan penghitungan angka kredit bagi para

pustakawan yang ada di Propinsi Bali.

1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan analisis situasi dan kondisi empiris di atas, maka permasalahan yang dialami oleh

para pustakawan di Propinsi Bali adalah kurangnya kemampuan (pengetahuan) dan keterampilan

pustakawan dalam menyusun berkas usulan yang benar sesuai dengan petunjuk teknis Jabatan

Fungsional Pustakawan dan menghitung angka kredit yang tepat. Berdasarkan uraian tersebut,

maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:“Apakah melalui pelatihan teknis

penyusunan dan penghitungan angka kredit bagi pustakawan se-bali dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan pustakawan secara teori dan praktek dalam penyusunan angka

kredit ? "

Dengan demikian, maka program ini akan difokuskan pada upaya peningkatan

kemampuan dan keterampilan pustakawan dalam menyusun dan menghitung angka kredit sesuai

dengan petunjuk teknis jabatan fungsional pustakawan.

1.4 Tujuan Kegiatan

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan wawasan dan keterampilan para

pustakawan di Propinsi Bali dalam bidang penyusunan dan penghitungan angka kredit dalam

ranga proses pengusulan kenaikan jabatan/pangkat sehingga pustakawan yang selama ini kurang

peduli dan cenderung asal-asalan (tidak cermat) dapat termotivasi melakukan kegiatan

penyusunan dan penghitungan angka kredit dengan cermat, benar dan tepat. Kondisi ini

disinyalir akan mampu meningkatkan kinerja dan semangat pustakawan dalam pengembangan

karir sebagai pejabat fungsional.

6

1.5 Manfaat Kegiatan

Berdasarkan tujuan program pengabdian masyarakat di atas, maka secara realistik

implementasi pelatihan untuk meningkatkan dan keterampilan para pustakawan dalam kegiatan

penyusunan dan penghitungan angka kredit, diharapkan dapat bermanfaat bagi :

(a) Pemerintah Propinsi Bali, khususnya Badan Perpustakaan dan Arsip Propinsi Bali,

Pemerintah Kota/Kabupaten di Bali, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah

dan Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah bahwa program ini dapat membantu

memperlancar proses pengusulan kenaikan jabatan/pangkat pustakawan dalam upaya

pengembangan dan peningkatan karir pustakawan.

(b) Para pustakawan di Propinsi Bali , program ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan

wawasan dan keterampilan mereka dalam melakukan kegiatan penyusunan dan

penghitungan angka kredit.

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Jabatan Fungsional Pustakawan

Menurut KepMenpan dan RB RI Nomor 9 Tahun 2014, dinyatakan bahwa Pustakawan

adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk

melaksanakan kegiatan kepustakawanan. Jabatan Fungsional Pustakawan merupakan jabatan

yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk

melaksanakan kegiatan kepustakawanan.

Sebagai pejabat fungsional, pustakawan dituntut memiliki kompetensi profesional dan

kompetensi personal. Kompetensi profesional mencakup aspek pengetahuan, keahlian, dan sikap

kerja. Sedangkan, kompetensi personal mencakup aspek kepribadian dan interaksi sosial. Jabatan

fungsional Pustakawan adalah jabatan karier Pegawai Negeri Sipil yang bersifat Fungsional dan

diukur berdasarkan prestasi kerja yang dicapai dalam melaksanakan tugas sesuai jenjang

jabatannya.

Dalam pembinaan karir Pustakawan, terdapat pihak-pihak/unsur-unsur yang terkait dalam

kelancaran karir Pustakawan yaitu :

1. Atasan langsung pejabat fungsional Pustakawan dan atau ketua kelompok yang merupakan

pihak/unsur pemberi lahan dan tugas kegiatan serta pemantau hasil kerja pejabat fungsional

Pustakawan.

2. Tim penilai, sebagai pihak/unsur yang menilai prestasi kerja yang diajukan oleh pejabat

fungsional Pustakawan sebagai dasar kenaikan jabatan/pangkat yang bersangkutan.

3. Bagian kepegawaian, sebagai pihak yang memproses administrasi kenaikan

jabatan/pangkat pejabat fungsional Pustakawan.

Ketiga pihak tersebut satu sama lain berkaitan dan agar diperoleh pola pembinaan karir pejabat

fungsional Pustakawan secara obyektif, maka diperlukan adanya kesamaan persepsi dalam

menjabarkan pemahaman pengertian masing-masing kegiatan yang tertuang dalam

acuan/pedoman yang ada dan harus diketahui oleh pihak-pihak yang terkait dengan pelaksanaan

kegiatan sehari-hari.

Jabatan fungsional pustakawan ini memiliki beban angka kredit secara proporsional

sesuai dengan jenjang jabatan, pangkat dan golongannya. Jenjang jabatan fungsional pustakawan

8

terdiri dari pustakawan tingkat terampil dan pustakawan tingkat ahli. Jenjang jabatan pustakawan

tingkat terampil terdiri dari pustakawan pelaksana, pustakawan pelaksana lanjutan dan

pustakawan penyelia. Sedangkan, pustakawan tingkat ahli terdiri dari pustakawan pertama,

pustakawan muda, pustakawan madya, dan pustakawan utama.

Selanjutnya, berdasarkan pangkat dan golongan ruang bagi pustakawan, yaitu pustakawan

pelaksana dari pangkat pengatur muda, golongan II/b sampai pengatur tk.I, golongan II/d,

pustakawan pelaksana lanjutan dari pangkat penata muda, golongan III/a sampai penata muda

tk.I, golongan III/b, dan pustakawan penyelia dari pangkat penata, golongan III/c sampai penata

tk.I, golongan III/d. Sedangkan, pustakawan pertama dari pangkat penata muda, golongan III/a

sampai penata muda tk.I, golongan III/b, pustakawan muda dari pangkat penata, golongan III/c

sampai penata tk.I, golongan III/d, pustakawan madya dari pangkat pembina, golongan IV/a

sampai pembina utama muda, golongan IV/c, dan pustakawan utama dari pangkat pembina

utama madya, golongan IV/d sampai pembina utama, golongan IV/e. Kenaikan jabatan dan

pangkat sangat tergantung dengan angka kredit yang dimiliki oleh seorang pustakawan. Oleh

karena itu pustakawan dituntut memiliki pengetahuan, kemampuan dan keterampilan tentang

bagaimana mengumpulkan, menghitung dan menyusun berkas usulan kenaikan jabatan/pangkat

pustakawan

1.2 Angka Kredit Pustakawan

Angka kredit merupakan satuan nilai dari setiap butir kegiatan dan/atau akumulasi

butir-butir kegiatan yang harus dicapai oleh pustakawan dalam rangka pembinaan karir

pustakawan. Angka kredit diperlukan untuk :

a. Pengangkatan pertama kali dan pengangkatan perpindahan dalam jabatan fungsional

Pustakawan bagi Pegawai Negeri Sipil, untuk menentukan jenjang jabatan sebagai

pejabat fungsional pustakawan;

b. Kenaikan jabatan/pangkat dalam jabatan fungsional Pustakawan;

c. Peralihan jabatan dari Pustakawan Tingkat Terampil ke Pustakawan Tingkat Ahli

setelah yang bersangkutan memperoleh ijazah serendah-rendahnya Sarjana (S1)

perpusdokinfo atau Sarjana (S1) bidang lain setelah mengikuti dan lulus Diklat

Pustakawan Tingkat Ahli (Diklat Alih Jalur);

9

d. Pengangkatan kembali bagi Pustakawan yang telah selesai menjalani pembebasan

sementara karena ditugaskan di luar jabatan fungsional Pustakawan;

e. Kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi bagi Pustakawan Pelaksana sampai

dengan Pustakawan Penyelia pangkat Penata, golongan ruang III/c dan Pustakawan

Pertama sampai dengan Pustakawan Utama, pangkat Pembina Utama Madya,

golongan ruang IV/d yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena dalam jangka

waktu 5 (lima) tahun sejak menduduki jabatan/pangkat terakhir tidak dapat

mengumpulkan angka kredit;

f. Pustakawan Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golongan ruang III/d, yang setiap

tahun diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 10 (sepuluh) dari

kegiatan tugas pokok dan/atau pengembangan profesi;

g. Pustakawan Utama, pangkat Pembina Utama, golonganruang IV/e, yang setiap tahun

diwajibkan mengumpulkan angka kredit sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) dari

kegiatan tugas pokok dan/atau pengembangan profesi.

1.3 Penghitungan angka kredit

Angka kredit dari setiap kegiatan yang dikerjakan pejabat fungsional Pustakawan

diperhitungkan dari jumlah prestasi kerja masing-masing butir kegiatan dikalikan dengan satuan

angka kredit yang tercantum dalam Lampiran I dan II Keputusan MENPAN Nomor

132/KEP/M.PAN/12/2002.

Contoh :

Amir Hamzah, Pustakawan Penyelia, pangkat Pengatur TingkatI, golongan ruang II/d,

mengerjakan butir kegiatan“katalog sederhana dengan prestasi sebanyak 50 judul”,membuat dan

menyusun desiderata dengan prestasi sebanyak 60 judul”. Angka kredit yang diperoleh Amir

Hamzah adalah: 50 judul x 0,001/judul = 0,050 untuk butir kegiatan katalog sederhana, dan 60

judul x 0,0006/judul = 0,036 untuk butir kegiatan menyusun desiderata. Jumlah angka kredit

kumulatif yang harus dipenuhi oleh setiap Pustakawan untuk kenaikan jabatan/pangkat

Pustakawan Tingkat Terampil sebagaimana tersebut pada Lampiran III dan untuk Pustakawan

Tingkat Ahli sebagaimana tersebut pada Lampiran IV, harus memenuhi ketentuan sebagai

berikut :

10

a. Sekurang - kurangnya 80 % angka kredit berasal dari unsur utama;

b. Sebanyak - banyaknya 20 % angka kredit berasal dari unsur penunjang.

Unsur kegiatan pendidikan, pengembangan profesi dan penunjang boleh dilakukan oleh semua

jenjang jabatan sesuai lampiran I dan II Keputusan MENPAN No. 32/KEP/M.PAN/

12/2002.

Masa penilaian angka kredit adalah jangka waktu pelaksanaan kegiatan Pustakawan di

bidang kepustakawanan yang dicantumkan dalam DUPAK. Masa penilaian angka kredit dihitung

sebagai berikut :

a. Sejak yang bersangkutan bekerja di perpustakaan bagi Pegawai Negeri Sipil yang akan

diangkat untuk pertama kali dalam jabatan fungsional Pustakawan.

b. Sejak masa penilaian yang tercantum dalam PAK terakhir untuk :

1). Pengangkatan pertama dalam jabatan fungsional Pustakawan.

2). Kenaikan jabatan/pangkat

3). Alih jabatan Pustakawan Tingkat Terampil ke jabatan Pustakawan Tingkat Ahli.

4). Pengangkatan kembali Pustakawan yang telah selesai menjalani pembebasan

sementara karena ditugaskan diluar jabatan fungsional Pustakawan.

5). Pemeliharaan (maintanence) jabatan bagi Pustakawan Penyelia, pangkat Penata

Tingkat I, golongan ruang III/d,dan Pustakawan Utama, pangkat Pembina

Utama,golongan ruang IV/e yang setiap tahun harus mengajukan DUPAK.

Contoh :

Masa penilaian angka kredit yang diajukan sebelumnya tanggal 1 Januari 1999 sampai dengan

31 Desember 2000,sehingga untuk masa penilaian berikutnya adalah mulai tanggal 1 Januari

2001.

1.4 DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDIT (DUPAK)

1. Lampiran-lampiran DUPAK

DUPAK yang diajukan untuk penilaian dan penetapan angka kredit harus dilengkapi dengan

dokumen sebagai berikut :

a. Surat pengantar/surat permohonan dari pejabat pengusul.

b. Surat tugas, yang dibedakan :

11

1) Surat tugas bagi pejabat fungsional Pustakawan yang akan melaksanakan/mengerjakan

butir-butir kegiatan yang menjadi tugas pokoknya dalam kurun waktu tertentu. Surat

tugas cukup satu yang dibuat pada awal tahun dengan menyebutkan rincian tugas yang

akan dilakukan.

2) Surat tugas yang juga berfungsi sebagai Rencana Kerja Tingkat Pustakawan (RKTP)

yang dibuat setiap tahun anggaran oleh masing-masing pejabat fungsional Pustakawan.

Contoh surat penugasan lihat Anak Lampiran 1.

3) Surat tugas limpah bagi Pustakawan yang melakukan tugas/kegiatan yang bukan tugas

pokok sesuai jenjang jabatannya.

4) Surat tugas bagi Pustakawan yang mengerjakan suatu paket kegiatan tertentu dan/atau

yang dikerjakan di luar jam kerja.

5) Surat tugas bagi Pustakawan yang melakukan tugas/kegiatan di luar unit kerja yang

bersangkutan.

c. Surat pernyataan melakukan kegiatan Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan yang dimaksud

adalah formulir yang terdapat pada Lampiran III, IV, V, VI, dan VII Keputusan Bersama

Kepala Perpustakaan Nasional RI dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 23 Tahun

2003 dan Nomor 21 Tahun 2003, yang telah diisi dan disahkan dengan tanda tangan ketua

kelompok atau atasan langsung. Setiap butir kegiatan dan prestasi yang dimuat pada DUPAK,

harus dilengkapi dengan Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan yang sesuai.

d. Bukti fisik hasil kegiatan

Setiap butir kegiatan yang dikerjakan oleh Pustakawan dan diusulkan dalam DUPAK, harus

disertai bukti fisik prestasi (bukti hasil kegiatan sesuai penjelasan pada Bab III).

e. Laporan harian dan laporan bulanan bagi Pustakawan yang mengerjakan kegiatan unsur

pengorganisasian dan pendayagunaan informasi/bahan pustaka.

f. Lampiran lainnya

1) Salinan Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) 2(dua) tahun terakhir dengan nilai

baik untuk kenaikan pangkat dan 1 (satu) tahun khusus untuk pengangkatan jabatan

pertama kali, pengangkatan kembali dan kenaikan jabatan;

2) Salinan sah keputusan pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (khusus untuk

kengangkatan pertama kali);

12

3) Salinan sah keputusan pengangkatan pertama kali dalam jabatan fungsional Pustakawan

(khusus untuk kenaikan pangkat pertama kali dalam jabatan fungsional Pustakawan);

4) Salinan sah keputusan kenaikan pangkat terakhir;

5) Salinan PAK terakhir khusus untuk kenaikan pangkat kedua kali dan seterusnya atau

untuk pengangkatan kembali dalam jabatan fungsional Pustakawan;

6) Salinan sah keputusan kenaikan jabatan terakhir (khusus bagi pejabat fungsional

Pustakawan yang kenaikan jabatannya lebih cepat dari kenaikan pangkatnya);

7) Surat pernyataan dari pimpinan instansi, yang menyatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil

yang akan diangkat pertama kali dalam jabatan fungsional Pustakawan benar-benar

ditugaskan di unit perpustakaan, dokumentasi atau informasi (untuk pengangkatan

pertama kali);

8) Sertifikat/ijazah terakhir yang dilegalisir (khusus untuk pengangkatan pertama kali dan

bagi yang diangkat kembali setelah tugas belajar serta peralihan jabatan dari Pustakawan

Tingkat Terampil ke Pustakawan Tingkat Ahli);

9) Surat pernyataan menduduki jabatan.

2. Pengisian DUPAK

a. Formulir DUPAK adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran Ia sampai dengan Ic dan IIa

sampai dengan IId Surat Keputusan Bersama Kepala Perpustakaan Nasional RI

dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 23 Tahun 2003 dan No. 21 Tahun 2003.

b. Nomor yang diisi adalah nomor registrasi berkas DUPAK di instansi pengusul.

c. Masa penilaian, diisi tanggal mulai dan berakhirnya pencapaian prestasi yang dilaporkan,

yang dihitung angka kreditnya dan dituangkan dalam DUPAK.

d. Keterangan perorangan, diisi dengan data pejabat fungsional Pustakawan yang mengajukan

DUPAK.

e. Unsur yang dinilai, terdiri dari :

1) Unsur, sub unsur dan butir kegiatan yang dilakukan oleh pejabat fungsional pustakawan.

Untuk memudahkan penilaian, nomor urut butir kegiatan yang dicantumkan dalam DUPAK

adalah sama dengan nomor urut Butir-butir Kegiatan dalam Lampiran Kep MENPAN).

2) Angka kredit menurut instansi pengusul dan tim penilai.

Pustakawan mengisi kolom instansi pengusul dengan data sebagai berikut :

13

a) Lama, diisi dengan angka kredit yang sudah dimiliki sekarang berdasarkan PAK

terakhir;

b) Baru, diisi dengan angka kredit yang diusulkan dan dicapai selama masa

penilaian;

c) Jumlah, penjumlahan antara angka kredit yang lama dengan angka kredit yang baru

atau yang diusulkan.

f. Masing-masing kelompok unsur/sub unsur dijumlahkan ke bawah, meliputi :

1) Pendidikan;

2) Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/ sumber informasi;

3) Pemasyarakatan perpusdokinfo;

4) Pengkajian pengembangan perpusdokinfo;

5) Pengembangan profesi;

6) Penunjang tugas kepustakawanan;

Unsur utama butir (1) sampai dengan butir (5) tersebut di atas dijumlahkan tersendiri dengan

maksud melihat keproporsionalan antara unsur utama dan unsur penunjang.

Sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) unsur utama dan sebanyak-banyaknya 20%

(dua puluh persen) unsur penunjang.

g. Lampiran bahan yang dinilai (kolom III), berisi :

1) Sisi kiri diisi daftar dari semua bahan, bukti fisik dan dokumen lainnya yang dilampirkan.

2) Sisi kanan bawah diisi :

a) � Tanggal DUPAK diajukan/diusulkan.

b) � Tanda tangan, nama lengkap dan NIP pejabat pengusul.

h. Kolom IV :

1) Sisi kiri diisi dengan catatan pejabat penilai

2) Sisi kanan bawah diisi tanggal selesai dinilai, tanda tangan dan nama pejabat

penilai

i. Kolom V :

1) Sisi kiri diisi dengan catatan tim penilai.

2) Sisi kanan bawah diisi tanggal selesai dinilai, tanda tangan dan nama ketua tim penilai.

14

3. Pengajuan usul penilaian DUPAK

Tata cara pengusulan DUPAK adalah proses pelaksanaan pengusulan DUPAK yang

diawali dari Pustakawan yang bersangkutan sampai DUPAK tersebut diterima oleh tim penilai.

Proses pengusulan DUPAK adalah sebagai berikut :

a. Pejabat fungsional Pustakawan

DUPAK yang telah diisi dan dilengkapi dengan lampiran-lampiran yang diperlukan,

selanjutnya ditandatangani oleh pejabat fungsional Pustakawan yang bersangkutan. DUPAK

tersebut setelah diperiksa dan diparaf oleh ketua kelompok/koordinator dan atau pimpinan unit

kerja disampaikan kepada pejabat yang berwenang mengusulkan penilaian DUPAK untuk

disetujui, ditandatangani dan seterusnya diajukan kepada pejabat yang berwenang menetapkan

angka kredit.

b. Pejabat pengusul DUPAK

1) Pustakawan Madya dan Pustakawan Utama, diajukan oleh Menteri/Jaksa

Agung/Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/ Tinggi Negara/Pimpinan

Lembaga

1) Pemerintah Non Departemen/ Gubernur/Bupati/Walikota/Rektor) atau pejabat lain yang

ditunjuk olehnya kepada Kepala Perpustakaan Nasional RI.

2) Pustakawan Pelaksana sampai dengan Pustakawan Penyelia dan Pustakawan Pertama

sampai dengan Pustakawan Muda, DUPAK diajukan oleh Sekretaris Jenderal

Departemen, Jaksa Agung Muda, Kepala BiroKepegawaian/Biro Umum/Biro

Administrasi pada Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Deputi Administrasi/Sekretaris

Utama pada Lembaga Pemerintah Non Departemen, Asisten Bidang Administrasi pada

Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya kepada

Menteri/Jaksa Agung/Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/ Tinggi

Negara/Pimpinan Lembaga

1.5 Hasil Penelitian dan P2M yang Relevan

Pustakawan sebagai salah satu sumber daya di perpustakaan harus memantapkan

komitmennya untuk melaksanakan tugas dalam jabatan pustakawan. Kenaikan jabatan/pangkat

mempergunakan angka kredit sesuai dengan KepMenpan & RB RI Nomor 9 Tahun 2014 tentang

Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Agar proses pelaksanaan pengusulan

15

angka kredit berjalan lancar maka setiap pengusul (pustakawan) memahami dan mencermati

dengan baik dan benar cara penyusunan dan penghitungan angka kredit. Harmaini (1995)

menyatakan bahwa dalam jenjang jabatan fungsional pustakawan, faktor pendidikan,

pengalaman kerja, kemampuan manajerial, kemampuan teknis, jaminan keamanan kerja,

kreativitas dan produktivitas, serta otonomi dalam pekerjaan sangat perlu diperhatikan.

Namun, pustakawan dalam melakukan kegiatan kepustakawanan untuk mendapatkan

angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat kurang menggembirakan. Hal ini sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Maman Permana (2003) bahwa ditemukan 81,5%

responden setuju bahwa tingkat penguasaan keterampilan teknis yang terbatas dapat menjadi

hambatan memperoleh angka kredit. Hasil penelitian lainnya berkaitan dengan kenaikan

jabatan/pangkat pustakawan dikemukakan oleh Atty Andriaty (2013) mengatakan masalah yang

sering dihadapi oleh Sekretariat Tim Penilai Jabatan Fungsional dan Tim Penilai terhadap usulan

berkas DUPAK dari pustakawan, antara lain : a) bukti hasil kegiatan yang diajukan tidak sesuai

dengan petunjuk teknis atau mekanisme, b) penyusunan berkas tidak sesuai dengan petunjuk

teknis, c) kesalahan dalam menghitung angka kredit, dan d) mengajukan kegiatan jauh di bawah

tugas pokoknya, e) mengerjakan tugas pokok diatasnya tidak dikalikan 80%.

Dalam upaya memberikan wawasan dan pengetahuan di bidang penyusunan dan

penghitungan angka kredit bagi pustakawan agar berkas usulannya dapat diproses oleh

Sekretariat Tim Penilai dan selanjutnya dinilai oleh Tim Penilai, dan juga menelisik hasil-hasil

penelitian di atas, tampaknya pelatihan ini akan sangat bermanfaat bagi para pustakawan yang

ada di Propinsi Bali.

16

BAB III

METODE PELAKSANAAN

1.1 Kerangka Pemecahan Masalah

Diagram 1

Berdasarkan diagram 1 tersebut, pemecahan masalah diawali dengan mengidentifikasi

kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi Pustakawan saat menyusun dan menghitung angka

kredit, berdasarkan wawancara yang dilakukan di banyak pustakawan mengalami kesulitan di

dalam menyusun dan menghitung angka kredit sehingga banyak dijumpai adanya "kredit macet".

Setelah mengidentifikasi masalah tersebut sehingga perlu dilakukan pelatihan penyusunandan

penghitungan angka kredit bagi pustakawan, dari hasil pelatihan tersebut kemudian dilakukan

evaluasi P2M yang akan menghasilkan sebuah rekomendasi.

2.2 Khalayak Sasaran Strategis

Khalayak sasaran strategis dalam kegiatan ini adalah para pustakawan yang ada di

Propinsi Bali. Jumlah pustakawan yang akan menjadi sasaran dari kegiatan pelatihan ini

sebanyak 30 orang, yang tersebar di berbagai jenis perpustakaan, yaitu perpustakaan umum

propinsi, perpustakaan umum kabupaten/kota, perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan

sekolah, dan perpustakaan khusus/instansi. Berdasarkan rasional tersebut, maka sasaran yang

dipilih dipandang cukup visibel dan prediktif bagi penyebarluasan informasi atau hasil dari

Analisis kebutuhan dan permasalahan

Pelatihan Penyusunan dan Penghitungan Angka Kredit

Evaluasi P2M

Rekomendasi dan tindak lanjut

17

kegiatan ini kedepannya, sehingga semua pustakawan memiliki pemahaman dan keterampilan

dalam melakukan kegiatan penyusunan dan penghitungan angka kredit.

2.3 Metode Pelaksanaan Kegiatan

a. Ceramah

Kegiatan ceramah dilakukan bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai

penyusunan dan penghitungan angka kredit. Kegiatan ceramah ini juga berisi sesi tanya

jawab untuk lebih memperdalam pemahaman pustakawan

b. Praktek

Kegiatan berikutnya adalah praktek menyusun dan menghitung angka kredit yang

disesuaikan dengan jenjang jabatan pustakawan. Peserta menyelesaikan kasus yang

diberikan oleh para pakar dan praktisi dari tim penilai jabatan pustakawan yang

berkualifikasi secara standar di bidang kepustakawanan

2.4 Keterkaitan

Kegiatan pelatihan ini memiliki keterkaitan yang sangat mutualis dengan berbagai pihak,

antara lain: (1) Kepala Badan Perpustakaan dan Arsip Propinsi Bali, (2) Kepala Badan

Kepegawaian di Propinsi/Kabupaten/Kota, (3) Tim Penilai Angka Kredit Pustakawan, dan (4)

Kepala Perpustakaan yang pustakawannya menjadi sasaran yang strategis dalam pelaksanaan

program pengabdian ini. Semua pihak di atas, akan memperoleh manfaat yang sangat esesial dan

aplikatif dalam kaitannya dengan upaya perbaikan kinerja pustakawan dan pengembangan karir

pustakawan.

2.5 Metode Evaluasi

Program ini merupakan program yang bersifat terminal dalam rangka peningkatan

wawasan dan keterampilan para pustakawan di Propinsi Bali dalam penyusunan dan

penghitungan angka kredit. Untuk kepentingan pencapaian tujuan program ini, maka dalam

pelaksanaannya, program ini akan mengacu pada pola sinergis antara tenaga pakar dan praktisi

dari Universitas Pendidikan Ganesha dengan kalangan tim penilai pustakawan dan sekretariat

tim penilai unit-unit perpustakaan di tingkat propinsi, kabupaten/kota, perguruan tinggi, sekolah,

dan instansi/kantor. Di sisi lain, program ini juga diarahkan pada terciptanya iklim kerjasama

18

yang kolaboratif dan demokratis dalam dimensi mutualis antara dunia perpustakaan dengan

masyarakat secara luas di bawah koordinasi pemerintah propinsi dan kabupaten/kota setempat,

khususnya dalam rangka peningkatan kinerja dan pengembangan karir pustakawan di Propinsi

Bali secara cepat namum berkualitas bagi kepentingan pengembangan perpustakaan dan

peningkatan karir jabatan fungsional pustakawan. Berdasarkan rasional tersebut, maka program

ini merupakan sebuah langkah inovatif dalam kaitannya dengan dharma ketiga perguruan tinggi,

yaitu pengabdian kepada masyarakat. Program ini dirancang sebagai bentuk jawaban dan

antisipasi dari berbagai permasalahan menyangkut kualitas dan kinerja pustakawan di Propinsi

Bali. Berangkat dari rasional tersebut, maka program ini akan dilaksanakan dengan sistem

jemput bola, dimana tim pelaksana akan menyelenggarakan program peningkatan wawasan dan

keterampilan pustakawan dalam melakukan kegiatan penyusunan dan penghitungan angka kredit

pada para pustakawan yang membutuhkan, yaitu di semua jenis perpustakaan di Propinsi Bali

dengan mendatangkan para pakar dan praktisi dari tim penilai jabatan pustakawan yang

berkualifikasi secara standar di bidang kepustakawanan. Model pelaksanaan kegiatan ini akan

dilakukan secara langsung (tatap muka) sebagaimana layaknya sistim perkualiahan dengan

bidang kajian.

Lama pelaksanaan kegiatan adalah 6 (enam) bulan yang dimulai dari tahap pengajuan

proposal, perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi dengan melibatkan para pustakawan

yang ada di Propinsi Bali, berjumlah 40 orang, dengan rincian peserta sebagai berikut.

Tabel 01. Sebaran Peserta Pelatihan

No Asal Pustakawan Jumlah

1 Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Bali 4

2 Perpustakaan Umum Kabupaten/Kota se-Bali 7

3 Perpustakaan Undiksha 5

4 Perpustakaan UNUD 2

5 Perpustakaan Politeknik Negeri Bali 1

6 Perpustakaan Sekolah tk. SMP/SMA/SMK se-Bali 9

7 Perpustakaan Khusus/Instansi 3

8 Perpustakaan dan Arsip Kab .Tabanan 4

9 Perpustakaan Kab. Badung 5

Jumlah 40 orang

19

Pada akhir program setiap peserta akan diberikan sertifikat sebagai tanda bukti partisipasi

mereka dalam kegiatan ini. Melalui program ini, diharapkan para pustakawan memperoleh

penyegaran wawasan dan keterampilan tentang teknik penyusunan dan penghitungan angka

kredit.

Evaluasi dilakukan dengan mengamati kinerja dari pustakawan. Indikator keberhasilan

dari pelaksanaan pengabdian ini adalah pustakawan mampu lebih terampil di dalam menyusun

dan mengitung angka kredit

20

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Pustakawan sebagai salah satu sumber daya di perpustakaan harus memantapkan

komitmennya untuk melaksanakan tugas dalam jabatan pustakawan. Kenaikan jabatan/pangkat

mempergunakan angka kredit sesuai dengan KepMenpan & RB RI Nomor 9 Tahun 2014 tentang

Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Agar proses pelaksanaan pengusulan

angka kredit berjalan lancar maka setiap pengusul (pustakawan) memahami dan mencermati

dengan baik dan benar cara penyusunan dan penghitungan angka kredit. Harmaini (1995)

menyatakan bahwa dalam jenjang jabatan fungsional pustakawan, faktor pendidikan,

pengalaman kerja, kemampuan manajerial, kemampuan teknis, jaminan keamanan kerja,

kreativitas dan produktivitas, serta otonomi dalam pekerjaan sangat perlu diperhatikan.

Namun, pustakawan dalam melakukan kegiatan kepustakawanan untuk mendapatkan

angka kredit untuk kenaikan jabatan/pangkat kurang menggembirakan. Hal ini sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Maman Permana (2003) bahwa ditemukan 81,5%

responden setuju bahwa tingkat penguasaan keterampilan teknis yang terbatas dapat menjadi

hambatan memperoleh angka kredit. Hasil penelitian lainnya berkaitan dengan kenaikan

jabatan/pangkat pustakawan dikemukakan oleh Atty Andriaty (2013) mengatakan masalah yang

sering dihadapi oleh Sekretariat Tim Penilai Jabatan Fungsional dan Tim Penilai terhadap usulan

berkas DUPAK dari pustakawan, antara lain : a) bukti hasil kegiatan yang diajukan tidak sesuai

dengan petunjuk teknis atau mekanisme, b) penyusunan berkas tidak sesuai dengan petunjuk

teknis, c) kesalahan dalam menghitung angka kredit, dan d) mengajukan kegiatan jauh di bawah

tugas pokoknya, e) mengerjakan tugas pokok diatasnya tidak dikalikan 80%.

Dalam upaya memberikan wawasan dan pengetahuan di bidang penyusunan dan

penghitungan angka kredit bagi pustakawan agar berkas usulannya dapat diproses oleh

Sekretariat Tim Penilai dan selanjutnya dinilai oleh Tim Penilai, dan juga menelisik hasil-hasil

penelitian di atas, tampaknya pelatihan ini akan sangat bermanfaat bagi para pustakawan yang

ada di Propinsi Bali.

21

4.2 Pembahasan

Pada bagian hasil, sudah dikemukanan secara kuantitatif, keterampilan menyusun dan

menghitung angka kredit bagi pustakawan se-Bali sudah mencapai kriteria keberhasilan yang

telah ditetapkan , namun secara kualitatif , masih ada kelemahan terutama dalam mementukan

butir kegiatan dan jumlah angka kreditnya. Pelatihan ini juga memberikan manfaat kepada

Pemerintah Propinsi Bali, khususnya Badan Perpustakaan dan Arsip Propinsi Bali, Pemerintah

Kota/Kabupaten di Bali, Perpustakaan Perguruan Tinggi, Perpustakaan Sekolah dan

Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah bahwa program ini dapat membantu memperlancar

proses pengusulan kenaikan jabatan/pangkat pustakawan dalam upaya pengembangan dan

peningkatan karir pustakawan. Program ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan wawasan

dan keterampilan mereka dalam melakukan kegiatan penyusunan dan penghitungan angka kredit.

22

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Pelatihan penyusunan dan penghitungan angka kredit bagi pustakawan se-Bali telah

dilaksanakan. Program pelatihan ini medorong semangat para pustakawan di dalam menyusun

dan mengitung angka kredit yang selama ini mereka kumpulkan sebagai salah satu syarat untuk

pengajuan DUPAK. Program ini juga diarahkan pada terciptanya iklim kerjasama yang

kolaboratif dan demokratis dalam dimensi mutualis antara dunia perpustakaan dengan

masyarakat secara luas di bawah koordinasi pemerintah propinsi dan kabupaten/kota setempat,

khususnya dalam rangka peningkatan kinerja dan pengembangan karir pustakawan di Propinsi

Bali secara cepat namum berkualitas bagi kepentingan pengembangan perpustakaan dan

peningkatan karir jabatan fungsional pustakawan. Program ini merupakan sebuah langkah

inovatif dalam kaitannya dengan dharma ketiga perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada

masyarakat. Program ini dirancang sebagai bentuk jawaban dan antisipasi dari berbagai

permasalahan menyangkut kualitas dan kinerja pustakawan di Propinsi Bali.

5.2 Saran

Sehubungan dengan simpulan diatas, pada bagian inidipandang perlu dikemukanan

beberapa saran. Pertama, perlu ditingkatkan pelaksananan pelatihan menyusun dan menghitung

angka kredit bagi pustakawan. Hal ini penting karena menyusun dan menghitung angka kredit

sebuah proses yang nantinya dipakai dalam pengajuan kenaikan jabatan. Kedua, aktivitas

menyusun dan menghitung angka kredit tidak bisa dipisahkan dari pustakawan, pustakawan yang

profesionaladalah pustakawan yang memahami dan memiliki kemampuan yang baik.

23

DAFTAR PUSTAKA

Andriaty, Atty. 2012. “Angka Kredit Jabatan Fungsional Pustakawan” Makalah disampaikan dalam Seminar Perpustakaan di Lingkungan Litbang Depatemen Pertanian. Jakarta: Litbang Deptan

Fatmawati, Endang. 2014. “Kajian Faktor Yang Berpengaruh Dalam Kenaikan Jabatan/Pangkat

Pustakawan” Artikel Jurnal Iqra Vol.08 No.1 Mei, 2014. Semarang: Fakultas Ilmu Budaya UNDIP

Harmaini. 1999. “Pembinaan Karir di Lingkungan PNS Melalui Jalur Fungsional Pustakawan:

Sekilas Pemikiran Mengenai Kendala”, Makalah disampaikan pada Kongres IPI ke-7, Jakarta : 20-23 November 1999

Indonesia. 2010. Undang-Undang RI Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan.Jakarta :

Perpusnas RI -----------. 2003. Kepmenpan Nomor 132 Tahun 2002 tentang Jabatan Fungsional

Pustakawan dan Angka Kreditnya. Jakarta: Perpusnas RI -----------. 2009. Peraturan Kepala Perpusnas RI Nomor 2 Tahun 2008 tentang Petunjuk

Teknis Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Jakarta: Perpusnas RI

-----------. 2014. Peraturan Menpan dan RB RI Nomor 9 Tahun 2014 tentang Jabatan

Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya.Jakarta: Perpusnas RI Permana, Maman. 2003. “Faktor-Faktor Penghambat Pustakawan Departemen Pertanian

Dalam Memperoleh Angka Kredit”, artikel Jurnal Perpustakaan Pertanian Vol. 12, No.1 Jakarta: Departemen Pertanian

Sulistyo-Basuki. 1991. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

LAMPIRAN

1. Dokumentasi Administrasi Kegiatan

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Alamat : Jalan Udayana Singaraja Telp. (0362) 26327 Fax. (0362) 25735 Nomor : 01/UN48.16/PM/2016 Singaraja,01 Juni 2016 Lampiran : 1 (satu) eks. Perihal : Undangan Pelatihan Kepustakawanan Yth. Kepala Perpustakaan Pusat UNUD d.a. Kampus UNUD, Bukit Jimbaran-Badung di Badung, Bali Dengan hormat, disampaikan bahwa dalam rangka peningkatan dan pengembangan karir pustakawan khususnya dalam bidang penyusunan dan penghitungan angka kredit yang akan dilaksanakan pada : Hari/tanggal : Rabu, 15 Juni 2016 Waktu : Pukul 09.00 sampai 13.00 wita Tempat : Gedung Seminar Undiksha (sebelah timur Gedung Perpustakaan)

Jalan Udayana, Singaraja - Bali Acara : Terlampir Sehubungan dengan acara tersebut, kami mohon bantuan Bapak/Ibu agar dapat menugaskan 2 (dua) orang pustakawan untuk dapat hadir sebagai peserta pelatihan. Selanjutnya, kepastian keikutsertaan dalam pelatihan tersebut dapat disampaikan kepada kami paling lambat tanggal 13 Juni 2016 secara lisan lewat Ketua Pelaksana (Ni Kadek Etik Suparmini,S.Sos, HP: 081338711248). Peserta pelatihan tidak dipungut biaya (gratis) dan peserta akan mendapatkan fasilitas berupa piagam/sertifikat, materi seminar/pelatihan, dan konsumsi. Atas bantuan dan kerja samanya diucapkan terima kasih.

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Alamat : Jalan Udayana Singaraja Telp. (0362) 26327 Fax. (0362) 25735 Nomor : 02/UN48.16/PM/2016 Singaraja, 01 Juni 2016 Lampiran : 1 (satu) eks. Perihal : Permohonan Ijin Pinjam Yth. Kabag. UHTLP d.a. Universitas Pendidikan Ganesha di Singaraja Dengan hormat, disampaikan bahwa dalam rangka kegiatan P2M Undiksha dengan tema “Pelatihan dan Penyusunan Angka Kredit Bagi Pustakawan Se-Bali” yang akan dilaksanakan pada : Hari/tanggal : Rabu, 15 Juni 2016 Waktu : Pukul 09.00 sampai 13.00 wita Tempat : Gedung Seminar Undiksha (sebelah timur Gedung Perpustakaan)

Jalan Udayana, Singaraja - Bali Acara : Terlampir Maka kami mengajukan Permohonan Ijin Peminjaman Gedung Seminar Undiksha untuk keperluan acara tersebut. Atas bantuan dan kerja samanya diucapkan terima kasih.

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Alamat : Jalan Udayana Singaraja Telp. (0362) 26327 Fax. (0362) 25735 Nomor : 03/UN48.16/PM/2016 Singaraja, 01 Juni 2016 Lampiran : 1 (satu) eks. Perihal : Permohonan Sebagai Narasumber Yth. Putu Sukayana,S.E d.a. Universitas Pendidikan Ganesha di Singaraja Dengan hormat, disampaikan bahwa dalam rangka peningkatan dan pengembangan karir pustakawan khususnya dalam bidang penyusunan dan penghitungan angka kredit, maka kami akan menyelenggarakan kegiatan pelatihan dengan tema”Pelatihan dan Penyusunan Angka Kredit Bagi Pustakawan Se-Bali” yang akan dilaksanakan pada : Hari/tanggal : Rabu, 15 Juni 2016 Waktu : Pukul 09.00 sampai 13.00 wita Tempat : Gedung Seminar Undiksha (sebelah timur Gedung Perpustakaan)

Jalan Udayana, Singaraja - Bali Acara : Terlampir Sehubungan dengan acara tersebut, kami mohon bantuan Bapak agar dapat bersedia menjadi Nara Sumber dalam pelatihan tersebut. Selanjutnya kami mohon kesediaan Bapak untuk membuat materi tentang Penyusunan dan Penghitungan Angka Kredit. Naskah materi maksimal 10 halaman dan naskah tersebut akan kami ambil paling lambat tanggal. 12 Juni 2016 atau dapatdikirim lewat e-mai : [email protected]. Atas bantuan dan kerja samanya diucapkan terima kasih.

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Alamat : Jalan Udayana Singaraja Telp. (0362) 26327 Fax. (0362) 25735 Nomor : 04/UN48.16/PM/2016 Singaraja, 10 Juni 2016 Lampiran : 1 (satu) eks. Perihal : Undangan Yth. Bapak Ketua LPPM d.a. Universitas Pendidikan Ganesha di Singaraja Dengan hormat, disampaikan bahwa dalam rangka P2M Undiksha tahun 2016 dengan tema “ Pelatihan Teknis Penyusunan dan Penghitungan Angka Kredit Bagi Pustakawan Se-Bali” , maka kami mengundang Bapak untuk dapat hadir pada acara pembukaan (untuk memberikan sambutan dan bersedia membuka acara pelatihan ) yang akan kami laksanakan pada : Hari/tanggal : Rabu, 15 Juni 2016 Waktu : Pukul 09.00 sampai 13.00 wita Tempat : Gedung Seminar Undiksha (sebelah timur Gedung Perpustakaan)

Jalan Udayana, Singaraja - Bali Acara : Terlampir Atas perkenan dan kehadiran Bapak diucapkan terima kasih.

Lampiran makalah pelatihan

MAKALAH P2M

MENGUKUR KEMAMPUAN PUSTAKAWAN DALAM MENGERJAKAN BUTIR-

BUTIR KEGIATAN PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

Dipresentasikan pada Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

Dari Dana DIPA 2016

oleh

Putu Sukayana,S.E

PERPUSTAKAAN UNDIKSHA

2016

1

A. PENDAHULUAN

Kini usia jabatan fungsional Pustakawan sudah dewasa (28 th), namun kedewasaan itu

tidaklah menjamin semakin profesionalnya pejabat fungsional Pustakawan. Hal ini terbukti

dengan di temukannya hasil kajian tim penilai angka kredit pusat atas pengajuan DUPAK dari

berbagai Daerah di Indonesia. Salah satu hasil kajian tersebut adalah adanya pengakuan prestasi

kerja dari beberapa butir kegiatan pustakawan begitu fantastis alias tidak masuk akal, pada hal

seorang Pustakawan di dalam mengerjakan butir-butir kegiatan memiliki kemampan terbatas

karena jam kator pun juga terbatas.

Menyikapi masalah tersebut maka di perlukanlah pengetahuan dan pemahaman tentang

kemampuan dalam melaksanakan kegiatan kepustakawanan. Salah satu kegiatan

kepustakawanan tersebut adalah Pengelolaan Perpustakaan.

Pengelolaan Perpustakaan merupakan salah satu unsur utama kegiatan pustakawan yang

tercantum dalam PERMENPAN RB RI NOMOR 09 TAHUN 2014 tentang Jabatan Fungsional

Pustakawan dan Angka Kreditnya. Unsur ini juga merupakan salah satu tugas pokok yang harus

di lakukan oleh pejabat fungsional Pustakawan.Oleh karenanya kegiatan ini harus dipahami bagi

setiap pustakawan agar prestasi kerjanya dapat di pertanggung jawabkan.

Pelaksanaan kegiatan pengelolaan Perpustakaan ini akan berjalan dengan baik apabila

Pustakawan memahami tentang standar penilaian yang dilakukan oleh tim penilai angka kredit,

agar tidak ada kesangsian terhadap hasil penilaian. Salah satu standar penilaian yang di maksud

adalah mengukur kemampuan pustakawan dalam mengerjakan butir-butir kegiatan

kepustakawanan.

Besar kecilnya kemampuan Pustakawan dalam mengerjakan butir-butir kegiatan dalam

unsur utama Pengelolaan Perpustakaan sangat tergantung dengan periodisasi waktu kenaikan

pangkat/jabatan, jam kerja, dan angka kredit dari masing-masing butir kegiatan. Untuk itu

pengetahuan tentang pengukuran kemampuan pustakawan dalam mengerjakan butir-butir

kegiatan dibidang Pengelolaan Perpustakaan sangat diperlukan.

2

B. PENGERTIAN

Pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab,

wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan (Permenpan RB Nomor 09

Tahun 2014). Sedangkan menurut UU RI Nomor 43 tahun 2007, Pustakawan adalah seseorang

yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan

kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan

dan pelayanan Perpustakaan.

Kepustakawanan adalah kegiatan ilmiah dan profesional yang meliputi pegelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan sistem kepustakawanan.

Tugas pokok pustakawan yaitu melaksanakan kegiatan di bidang kepustakawanan yang meliputi pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan sistem kepustakawanan

Jabatan fungsional pustakawan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan.

Angka kredit adalah angka yang diberikan berdasarkan prestasi kerja yang dicapai dari setiap butir-butir kegiatan atau satuan nilai dari setiap butir kegiatan dan atau akumulasi butir kegiatan yang harus dicapai oleh pustakawan dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.

Mengukur adalah menilai mutu dengan cara membandingkannya, menguji, mencoba, mengira dan sebagainya.(KBRI,2002). Sedangkan Kemampuan dapat di artikan sebagai sebuah kesanggupan melakukan sesuatu.

Mengukur kemampuan pustakawan dalam mengerjakan butir-butir kegiatan di bidang unsur utama pengelolaan perpustakaan adalah menilai mutu kemampuan pustakawan dalam mengerjakan butir-butir kegiatan di bidang unsur utama pengelolaan perputakaan.

1. Matrik Kegiatan Pengelolaan Perpustakaan

Pengelolaan perpustakaan adalah kegiatan yang meliputi perencanaan, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan perpustakaan. Adapun rincian kegiatan dari pengelolaan perpustakaan berdasarkan jenjang jabatan dan angka kreditnya adalah dapat dilihat pada matrik berikut:

3

No Jenjang Jabatan Kegiatan Satuan Hasil

Jumlah Angka Kredit

I Pustakawan keterampilan

1 Pustakawan Pelaksana (terampil)

o Mengumpulkan data dalam perencanaan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan

laporan 0,036

2 Pustakawan Pelaksana lanjutan ( mahir)

o Mengolah data dalam perencanaan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan

o Menyusun rencana kerja operasional sebagai peserta/anggota dalam perencanaan penyelenggaraan perpustakaan

o Melakukan monitoring penyelenggaraan perpustakaan

Laporan Naskah Laporan

0,120 0,220 0,275

3 Pustakawan Penyelia

o Menyusun rencana kerja operasional sebagai coordinator dalam perencanaan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan

o Melakukan evaluasi penyelenggaraan perpustakaan

Naskah Laporan

0,440 0,550

II Pustakawan keahlian

1 Pustakawan Pertama

o Mengumpulkan data dalam Perencanaan kegiatan perpustakaan

Laporan 0,090

2 Pustakawan Muda o Mengolah data dalam perencanaan

o kegiatan perpustakaan

Laporan

0,330

4

o Menyusun rencana kerja operasional sebagai anggota

o Melakukan

monitoring penyelenggaraan perpustakaan

Naskah Laporan

0,440 0,550

3 Pustakawan Madya o Menyusun rencana kerja strategis sebagai anggota dalam perencanaan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan

o Menyusun rencana

kerja operasional sebagai coordinator dalam perencanaan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan

o Melakukan evaluasi

penyelenggaraan perpustakaan

Naskah Naskah Laporan

1.155 0,660 0,825

4 Pustakawan Utama o Menyusun rencana kerja strategis sebagai coordinator dalam perencanaan penyelenggaraan kegiatan kepustakawanan

Naskah

2,200

2. Jam Kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS)

1) Jam kerja efektif. Jam kerja efektif adalah jam kerja nyata sesuai dengan ketentuan jam kerja kantor setahun, setelah dikurangi dengan hari libur resmi, hak cuti, dan waktu luang;

2) Jam kerja formal Jam kerja formal adalah jam kerja yang ditentukan oleh pemerintah dengan Keppres nomor 58 tahun 1964 tentang jam kerja kantor pemerintah Republik Indonesia.

3) Waktu luang Waktu yang luang dimaksud adalah upacara 17 Agustus, upacara hari besar nasional, hari ulang tahun , SKJ, kegiatan keagamaan, pengurangan jam kerja di bulan Ramadan, apel pagi/siang, dan lain-lain.

5

3. Matrik Waktu

Untuk memudahkan menghitung jam kerja maka penghitungan jam kerja dapat dijabarkan dalam matrik berikut. No Waktu Keterangan 1 1 tahun 365 hari 2 Bukan hari kerja/ libur satu tahun:

a. Cuti = 12 hari b. Sabtu dan minggu = 104 hari c. Libur resmi = 14 hari

130 hari

3 Hari kerja satu tahun = hari satu tahun – libur satu tahun (365 – 130)

235 hari

4 Hari kerja satu bulan 20 hari 5 Hari kerja satu minggu 5 hari 6 Jam kerja satu minggu 37,5 jam 7 Jam kerja satu hari (37,5 jam : 5 hari) 7,5 jam 8 Jam boros satu hari berdasarkan ILO 30% 9 Jam efektif satu hari berdasarkan ILO 70% 10 Jam boros satu minggu (30%x37,5 jam) 11,25 jam 11 Jam kerja efektif satu minggu (70%x37,5 jam) 26,25 jam 12 Jam efektif satu hari (26,25 jam : 5 hari) = 5 jam, 25

menit 5 jam, 30 menit (dibulatkan)

13 Jam kerja efektif satu tahun (5jam,30 menit x235 hari) = 1245,5jam

1250 jam (dibulatkan)

14 Jamm efektif regular 4 tahun (4 tahun x 1250 jam) 5000 jam 15 Jam kerja satu tahun (7,5 jam x 235 hari) 1765 jam 16 Jam kerja empat tahun (4 tahun x 1765 jam ) 7050 jam (Sumber data : diadopsi dari makalah formasi jabatan dan beban kerja pustakawan pada rapat koordinasi kerjasama pengembangan jabatan fungsional pustakawan dan tim penilai angka kredit, 2012).

4. Rumus Matematis Angka kredit dari setiap butir kegiatan di dasarkan atas perhitungan matematika dengan memperhitungkan:

1) Kemampuan rata-rata pejabat pustakawan per satuan waktu (waktu efektif 1 (satu) tahun adalah 1250, dengan perhitungan 1 (satu) hari adalah 5,5jam

2) Kenaikan pangkat normal 4 (empat) tahun 3) Waktu cuti, rapat, istirahat dan hari libur resmi serta sejenisnya tidak di

perhitungkan dalam produktivitas tersebut 4) Rumus yang di gunakan untuk perhitungan tersebut adalah:

6

AK a. AKd= ---------------- (Rumus angka kredit dasar dari setiap jenjang jabatan) Tx1250

AK b. KP=----------------- ( Rumus kemapuan rata-rata persatuan waktu) Tx1250xNK (Perpusnas RI, 2005) (Atau) AKd c. KP =------------ NK

Keterangan:

KP = Kemampuan rata-rata pejabat Pustakawan /jam; AKd = Angka Kredit dasar; AK = Angka kredit komulatif minimal untuk kenaikan pangkat;

AK 20 (pustakawan pelaksana) AK 50 (pustakawan pelaksana lanjutan dan pustakawan

pertama AK 100 (pustakawan muda) AK 150 (pustakawan madya) AK 200 (pustakawan utama)

T = Tahun periodisasi kenaikan pangkat yang di kehendaki; (4,3,2 th) NK = Nilai kredit butir kegiatan; 1250 = jumlah jam kerja efektif dalam 1 (satu) tahun dengan perhitungan

rata- rata jam kerja efektif normal perhari 5,5jam.;

5. Perhitungan Angka Kredit Dasar (kenaikan pangkat 4 tahun) No Jenjang

Pustakawan AK dibagi Tx1250 jam Sama

dengan AKd

1 Pustakwan pelaksana 20 : (4 th x 1250 jam) = 0,004 2 Pustakawan

pelaksana lanjutan & pustakwan pertama

50 : ( 4 th x 1250 jam) = 0,01

3 Pustakwan penyelia & pustakwan muda

100 : ( 4 th x 1250 jam) = 0,02

4 Pustakawann madya 150 : ( 4 th x 1250 jam) = 0,03 5 Pustakawan utama 200 : ( 4 th x 1250 jam) = 0,04

Sumber data : hasil perhitungan dengan menggunakan rumus a

7

6. Perhitungan Angka Kredit Dasar (kenaikan pangkat 3 tahun) No Jenjang

Pustakawan AK dibagi Tx1250 jam Sama

dengan AKd

1 Pustakwan pelaksana 20 : ( 3 th x 1250 jam) = 0,005 2 Pustakawan

pelaksana lanjutan & pustakwan pertama

50 : ( 3 th x 1250 jam) = 0,013

3 Pustakwan penyelia & pustakwan muda

100 : ( 3 th x 1250 jam) = 0,027

4 Pustakawann madya 150 : ( 3 th x 1250 jam) = 0,040 5 Pustakawan utama 200 : ( 3 th x 1250 jam) = 0,053

Sumber data: hasil perhitungan dengan menggunakan rumus a

7. Perhitungan Angka Kredit dasar (kenaikan pangkat 2 Tahun) No Jenjang

Pustakawan AK dibagi Tx1250 jam Sama

dengan AKd

1 Pustakwan pelaksana 20 : ( 2 th x 1250 jam) = 0,008 2 Pustakawan

pelaksana lanjutan & pustakwan pertama

50 : ( 2 th x 1250 jam) = 0,020

3 Pustakwan penyelia & pustakwan muda

100 : ( 2 th x 1250 jam) = 0,040

4 Pustakawann madya 150 : ( 2 th x 1250 jam) = 0,060 5 Pustakawan utama 200 : ( 2 th x 1250 jam) = 0,080 Sumber data : hasil perhitungan dengan menggunakan rumus a

8. Perhitungan Kemampuan Rata-rata Pejabat Pustakawan Per – jam Pustakawan muda ingin naik pangkat setingkat lebih tinggi dengan waktu normal 4 (empat) tahun, angka kredit yang diperlukan sebesar 100 (seratus) angka kredit. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah menyusun rencana kerja operasional sebagai anggota, maka kemampuan Pustakawan muda tersebut adalah : AK = 100, T(tahun periodisasi kenaikan pangkat) = 4 tahun Jam efektif 1 (satu) tahun = 1250 jam NK (nilai kredit dari RKO) = 0,440

100 KP =----------------------------- 4 x 1250 x 0,440

100 KP = ------------------------------- 2200

8

KP = 0,045 (per-jam) atau

AKd KP = ---------------------------- NK

0,02 KP = --------------------------- 0,440 KP = 0,045 (per – jam)

9. Matrik Kegiatan dan Angka Kredit Matrik kegiatan dan angka kredit unsur pengelolaan perpustakaan yang meliputi sub unsur perencanaan penyelenggaraan kegiatan perpustakaan serta monitoring dan evaluasi penyelenggaraan kegiatan perpustakaan yang dikerjakan oleh pustakawan tingkat terampil dan pustakawan tingkat ahli dengan nilai kemampuan rata-rata konversi waktu atau prestasi selama 4 (empat) tahun, 3 (tiga) tahun, dan 2 (dua) tahun adalah sebagai berikut. 1) Matrik kegiatan dan angka kredit pustakawan keterampilan No Kegiatan NK AK Konversi

Waktu/Prestasi 4 th 3 th 2 th

A PerencanaanPenyelenggaraan Kegiatan perpustakaan

1. Persiapan a. Mengumpulkan data b. Mengolah data

0,036 0,12

20 50

0,111 0,083

0,138 0,108

0,222 0,166

2. Menyusun rencana kerja operasional

1) Kooodinator 2) Peserta/anggota

0,44 0,22

100 50

0,045 0,02

0,061 0,059

0,090 0,090

B Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Kegiatan Perpustakaan

1. Melakukan monitoring penyelenggaraan perpustakaan

2. Melakukan evaluasi penyelenggaraan perpustakaan

0,275 0,55

50 100

0,036 0,036

0,047 0,049

0,072 0,072

Sumber data : hasil perhitungan dengan menggunakan rumus b atau c.

9

2) Matrik kegiatan dan angka kredit pustakawan tingkat keahlian No Kegiatan NK AK Konversi

Waktu/prestasi 4 th 3 th 2 th

A Perencanaan Penyelenggaraan Kegiatan perpustakaan

3. Persiapan c. mengumpulkan data d. Mengolah data

0,09 0,33

50 100

0,111 0,060

0,144 0,081

0,222 0,121

4. Menyusun rencana kerja a. Menyusun rencana kerja

strategis, sebagai: 3) Kooodinator 4) Peserta/anggota

b. Menyusun rencana kerja operasional, sebagai : 1) Koordinator 2) Peserta/anggota

2,2 1,155 0,66 0,44

200 150 150 100

0,018 0,025 0,045 0,045

0,024 0,034 0,060 0,061

0,036 0,051 0,090 0,090

B Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Kegiatan Perpustakaan

3. Melakukan monitoring penyelenggaraan perpustakaan

4. Melakukan evaluasi penyelenggaraan perpustakaan

0,55 0,82

100 150

0,036 0,036

0,049 0,048

0,072 0,073

Sumber data : hasil perhitungan dengan menggunakan rumus b atau c.

10. Perhitungan waktu yg di habiskan untuk mengerjakan butir-butir kegiatan pengelolaan perpustakaan. Perhitungan tentang waktu yang di habiskan seseorang pustakawan dalam mengerjakan butir-butir kegiatan unsur pengelolaan perpustakaan dapat di ilustrasikan dengan contoh berikut. 1) Seorang pustakawan madya akan naik pangkat atau jabatan dalam waktu 2 (dua)

tahun dengan kebutuhan angka kredit komulatif minimal 150 angka kredit. Yang bersangkutan melakukan evaluasi penyelenggaraan perpustakaan sebesar 20 laporan.

2) Pustakawan tersebut juga melakukan kegiatan menyusun rencana kerja operasional sebagai coordinator sebesar 10 naskah.

3) Berapakah waktu yang di habiskan oleh pustakawan dalam mengerjakan kegiatan tersebut?

4) Perhitungan: 1. Kemampuan pustakawan madya dalam mengerjakan butir kegiatan mengevaluasi

penyelenggaraan perpustakaan setiap jam adalah sebesar 0,073. Jam kerja

10

efektif/hari adalah 5,5 jam , waktu efektif 1 (satu) tahun adalah 1250 jam. Maka pustakawan tersebut memerlukan waktu sebanyak: 20:0,073:5,5 = 20 : 0,401=49,875 hari di bulatkan menjadi 50 hari kerja efektif.

2. Kemampuan pustakawan madya dalam menegrjakan butir kegiatan menyusun rencana kerja operasional sebagai coordinator sebesar 0,090. Jam kerja efektif/hari adalah 5,5 jam, waktu efektif 1(satu)tahun adalah 1250 jam. Maka pustakawan tersebut memerlukan waktu sebanyak: 10 : 0,90 : 5,5 = 10 : 4,95 = 2,020 hari atau di bulatkan menjadi 2 hari kerja efektif.

3. Jadi waktu yang di habiskan oleh pustakawan madya dalam mengerjakan butir butir kegiatan di atas adalah sebesar 50 + 2 = 52 hari. Sedangkan jumlah hari kerja di Indonesia per tahun adalah sebesar 235 hari efektif. Dalam hal ini pustakawan bersangkutan masih memiliki sisa hari sebesar 235 – 52 = 183 hari, untuk mengerjakan butir-butir kegiatan lainnya sesuai dengan jenjang jabatannya agar pustakawan dapat memenuhi angka kredi minimal sebesar 150 angka kredit untuk dapat naik pangkat/jabatan setingkat lebih tinggi.

REFERENSI

BKN. Makalah: Formasi Jabatan dan Beban Kerja Pustakawan. Rapat Koordinasi Kerjasama Pengembangan Jabatan Fungsional dan Tim Penilai Pustakawan. Jakarta: 2012.

MENPAN RB RI. Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya.Menpan RB RI. Jakarta: 2014

PERPUSNAS RI. Pedoman Penilaian Angka Kredit Unsur Pemasyarakatan, Dokumentasi dan Informasi.Perpusnas RI. Jakarta: 2005.

PERPUSNAS RI. Peraturan bersamaKepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 8 Tahun 2014 dan Nomor 32 Tahun 2014. Perpusnas RI. Jakarta : 2014

MAKALAH P2M

PELATIHAN TEKNIS PENYUSUNAN DAN PENGHITUNGAN ANGKA KREDIT BAGI PUSTAKAWAN SE-BALI

Dipresentasikan pada Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

Dari Dana DIPA 2016

oleh

Putu Sukayana,S.E

PERPUSTAKAAN UNDIKSHA

2016

i

KATA PENGANTAR

Modul pelatihanini diperuntukkan bagi peserta pelatihan “Penyusunan Dupak dan Cara

Menghitung Angka Kredit" ,dengan berpedoman pada PERMENPAN RB RI Nomor 9 Tahun

2014.

Modul ini berisi tentang : Pustakawan, Angka Kredit dan DUPAK.

Semoga Modul Pelatihan ini dapat bermanfaat bagi pererta pelatihan dan bagi

Pustakawan pada umumnya.

Singaraja,

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ........…….……………………………………....................... . ii

DAFTAR ISI ……………………….………………………………………............... iii

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

BAB II. PUSTAKAWAN ............…………………......................................... 2

Pengertian.......................................................................................... 2

Jabatan Fungsional Pustakawan.............................…………............ 2

Syarat Menjadi Pustakawan …………………………………........... 2

BAB III. ANGKA KREDIT DAN DUPAK ................................................ 4

Ketentuan Penghitungan Angka Kredit............................................ 4

DUPAK............................................................................................ 7

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Deskripsi Singkat Materi ini berisi tentang Pustakawan, Angka kredit dan Daftar Usulan Penetapan Angka Kredit (DUPAK).

B. Tujuan Instruksional Umum Setelah selesai mengikuti pelatihan ini, peserta diharapkan dapat memahami tentang pustakawan, dapat menghitung angka kredit dengan benar, serta mengetahui tata cara menyusunan DUPAK.

C .Tujuan Instruksional Khusus Setelah selesai mengikuti pelatihan ini peserta mampu menjelaskan tentang:

a. pengertian dan syarat menjadi Pustakawan; b. pengertian, peran dan manfaat, indikator-indikator, cara menghitung, dan

masa penilaian angka kredit; c. pengertian, tata cara penyusunan, lampiran-lampiran, dan alur pengusulan

DUPAK.

2

BAB II

PUSTAKAWAN

A. Pengertian

1. Pustakawan adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan.(Permenpan RB Nomor 09 Tahun 2014).

2. Pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan dan atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan (UU RI Nomor 43 Tahun 2007)

3. KePustakawanan adalah kegiatan ilmiah dan profesional yang meliputi pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan sistem kepustakawanan.

4. Tugas pokok Pustakawan yaitu melaksanakan kegiatan di bidang kepustakawanan yang meliputi pengelolaan perpustakaan, pelayanan perpustakaan, dan pengembangan sistem kepustakaan.

5. Jabatan fungsional Pustakawan adalahjabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan kepustakawanan.

B. Jabatan Fungsional Pustakawan ada 2 (dua) yaitu: 1. Pustakawan Tingkat Terampil terdiri dari

1) Pustakawan Pelaksana; 2) Pustakawan Pelaksana Lanjutan; 3) Pustakawan Penyelia

2. Pustakawan Tingkat Ahli terdiri dari : 1) Pustakawan Pertama; 2) Pustakawan Muda; 3) Pustakawan Madya; 4) Pustakawan Utama

C. Syarat Menjadi Pustakawan:

1. PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan fungsional Pustakawan tingkat terampil harus memenuhi syarat : a. berijazah paling rendah Diploma dua (D.II) ilmu perpustakaan; atau b. berijazah paling rendah Diploma dua (D.II) bidang lain dan harus mengikuti

diklat calon fungsional dibidang ke Pustakawanan tingkat terampil; c. pangkat paling rendah pengatur muda tingkat I. golongan ruang II/b; dan d. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

2. PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan fungsional tingkat ahli harus

memenuhi syarat: a. Berijazah paling rendah sarjana (S1) ilmu perpustakaan ;atau

3

b. Berijazah paling rendah sarjana (S1) / Diploma empat (D.IV) bidang lain dan harus mengikuti diklat calon fungsional dibidang kepustakawanan tingkat ahli;

c. Paling rendah penata muda, golongan ruang III/a; dan d. Nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir

3. Bagi PNS yang berijasah Diploma II bidang lain dan yang berijazah sarjana S1/

D.IV bidang lain paling lama 2 (dua) tahun sejak lulus diklat fungsional dibidang kepustakawanan harus diangkat dalam jabatan Pustakawan.

4. Pengangkatan PNS dari jabatan lain dalam jabatan fungsional Pustakawan harus memenuhi syarat: a. Sebagaimana dimaksud dalam angka 1(satu) dan angka 2 (dua); b. Memiliki pengalaman dibidang kepustakawanan paling singkat 1 (satu) tahun; c. Berusia paling tinggi 53 tahun; d. Tersedia formasi untuk jabatan fungsional Pustakawan; dan e. Nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir

5. Pengangkatan PNS dari jabatan lain dalam jabatan fungsional Pustakawan

pangkat yang ditetapkan sama dengan pangkat yang dimilikinya dan jenjang jabatan ditetapkan sesuai dengan jumlah angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit dan angka kreditnya ditetapkan dari unsur utama dan unsur penunjang

6. Pustakawan tingkat terampil yang memperoleh ijazah sarjana S1/Diploma empat (D.IV) dapat diangkat dalam jabatan Pustakawan tingkat ahli dengan ketentuan : a. Berijazah sarjana (S1) ilmu perpustakaan; atau b. Berijazah sarjana (S1) / diploma empat (D.IV) ilmu lain, dengan kualifikasi

yang ditetapkan oleh Kepala Perpustakaan Nasional Republik Indonesia serta telah mengikuti dan lulus diklat alih jalur dari tingkat terampil ke tingkat ahli;

c. Memenuhi jumlah angka kredit komulatif yang ditentukan untuk jabatan/pangkat yang didudukinya; dan

d. Tersedia formasi untuk jabatan fungsional Pustakawan tingkat ahli

7. Pustakawan tingkat terampil yang akan diangkat menjadi Pustakawan tingkat ahli diberikan angka kredit sebesar 65% angka kredit komulatif dari diklat, tugas pokok dan pengembangan profesi ditambah angka kredit ijazah sarjana (S1)/diploma empat (D.IV) dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang

4

BAB III

ANGKA KREDIT DAN DUPAK

A. Ketentuan Penghitungan Angka Kredit

Angka kredit adalah angka yang diberikan berdasarkan prestasi kerja yang dicapai dari setiap butir-butir kegiatan atau satuan nilai dari setiap butir kegiatan dan atau akumulasi butir kegiatan yang harus dicapai oleh Pustakawan dalam rangka pembinaan karier yang bersangkutan.

1. Peranan dan Manfaat Angka Kredit a. Pengangkatan pertama kali . PNS yang diangkat pertama kali dalam jabatan

sebagai Pustakawan tingkat terampil/ahli ; b. Kenaikan jabatan/pangkat, Pustakawan yang akan naik jabatan/pangkat setingkat

lebih tinggi; c. Alih jabatan, Pustakawan terampil yang beralih ke Pustakawan tingkat ahli; d. Pengangkatan kembali, Pustakawan yang telah menyelesaikan tugasnya diluar

jabatan fungsional Pustakawan setelah pemberhentian sementara atau tertunda karena tidak mampu mengumpulkan angka kredit setelah 5 tahun menduduki jabatannya ;

e. Pengangkatan perpindahan, pengangkatan PNS dalam jabatan fungsional Pustakawan dari jabatan sturktural atau jabatan fungsional lainnya

f. Maintanence, Pustakawan penyelia pangkat penata tingkat I/golongan III/d wajib mengumpulkan angka kredit sebesar 10 angka kredit pertahun dan Pustakawan utama pangkat pembina utama/golongan IV/e wajib mengumpulkan angka kredit 25 pertahun

2. Indikator-Indikator Angka Kredit Ada beberapa indikator angka kredit yang harus di penuhi oleh Pustakawan untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Pustakawan

a. Angka kredit komulatif minimal sebagaimana tersebut dalam lampiran 1. b. Angka Kredit dari Pengembangan Profesi

Pustakawann Pertama, penata muda tingkat I, golongan ruang III/b yang akan naik jabatan dan pangkat menjadi Pustakawan muda, pangkat penata, golongan ruang III/c, angka kredit yang disyaratkan paling kurang 2 (dua) berasal dari unsur pengembangan profesi.

Pustakawan Muda, pangkat penata, golongan ruang III/c yang akan naik pangkat menjadi penata tingkat I, golongan ruang III/d, angka kredit yang disyaratkan paling kurang 4 (empat) berasal dari unsur pengembangan profesi.

Pustakawan Muda, pangkat penata tingkat I, golongan ruang III/d yang akan naik jabatan dan pangkat menjadi Pustakawan madya, pangkat

5

pembina, golongan ruang IV/a, angka kredit yang disyaratkan paling rendah 6 (enam) berasal dari sub unsur pengembangan profesi.

Pustakawan Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a yang akan naik pangkat menjadi Pembina tingkat I, golongan ruang IV/b, angka kredit yang disyaratkan paling rendah 8 (delapan) berasal dari sub unsur pengembangan profesi.

Pustakawan Madya, pangkat pembina tingkat I, golongan ruang IV/b yang akan naik pangkat menjadi Pembina utama muda, golongan ruang IV/c, angka kredit yang disyaratkan paling rendah 10 (sepuluh) berasal dari sub unsur pengembangan profesi.

Pustakawan Madya, pangkat Pembina utama muda, golongan ruang IV/c yang akan naik jabatan dan pangkat menjadi Pustakawan utama, pangkat pembina utama madya, golongn ruang IV/d, angka kredit yang disyaratkan paling rendah 12 (dua belas) berasal dari sub unsur pengembangan profesi.

Pustakawan Utama, pangkat Pembina utama madya, golongan truang IV/d yang akan naik pangkat menjadi Pembina utama, golongan ruang IV/e angka kredit yang disyaratkan paling rendah 14 ( empat belas) berasal dari sub unsur pengembangan profesi.

c. Angka Kredit Proporsional

Pustakawan yang melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang

jabatannya dan satu tingkat dibawah jenjang jabatannya angka kredit ditetapkan sebesar 100% dari angka kredit setiap kegiatan yang dilakukannya.

Pustakawan melakukan kegiatan 1 (satu) tingkat diatas jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% dari angka kredit setiap butir kegiatannya.

Karya ilmiah di tulis 2 (dua) orang penulis maka pembagian angka kreditnya 60% untuk penulis utama dan 40% untuk penulis pembantu.

Karya ilmiah di tulis 3(tiga) orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 50% untuk penulis utama dan masing-masing 25% penulis pembantu.

karya ilmiah di tulis 4 (empat) orang penulis maka pembagian angka kreditnya adalah 40% bagi penulis utama dan masing-masing 20% bagi penulis pembantu.

Pustakawan pada tahun pertama telah memenuhi atau melebihi angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat dalam masa pangkat yang didudukinya, pada tahun ke - 2 dan seterusnya diwajibkan mengumpulkan angka kredit paling rendah 20% angka kredit dari jumlah angka kredit yang dipersyaratkan untuk kenaikan

6

jabatan /dan atau pangkat setingkat lebih tinggi dari tugas pokok /dan atau pengembangan profesi.

Pustakawan penyelia, pangkat penata tingkat I golongan ruamg III/d, setiap tahun sejak menduduki pangkatnya wajib mengumpulkan paling sedikit 10 (sepuluh) angka kredit.

Pustakawan Utama, pangkat Pembina utama, golongan ruang IV/e sejak menduduki pangkatnya wajib mengumpulkan angka kredit paling sedikit 25 (dua puluh lima) angka kredit dari tugas pokok dan pengembangan profesi.

Pustakawan Keterampilan yang akan diangkat dalam jabatan Pustakawan keahlian diberikan angka kredit sebesar 65% angka kredit komulatif dari diklat, tugas pokok, dan pengembangan profesi ditambah dengan ijasah sarjana S1/Diploma empat (D.IV) dan tidak memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang.

Pustakawan yang mendapatkan penghargaan sebagai Pustakawan berprestasi terbaik diberikan angka kredit dengan ketentuan:

a. 50% angka kredet yang disyaratkan untuk kenaikan jenjang dan atau pangkat setingkat lebih tinggi dengan rincian 80% untuk unsur utama dan 20% untuk unsur penunjang, bagi Pustakawan berprestasi terbaik tingkat nasional juara 1.

b. 37.5% angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jenjang dan atau pangkat setingkat lebih tinggi dengan rincian 80% untuk unsur utama dan 20% untuk unsur penunjang bagi Pustakawan berpretasi terbaik tingkat provinsi juara 1.

c. 25% angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jenjang dan atau pangkat setingkat lebih tinggi dengan rincian 80% untuk unsur utama dan 20% untuk unsur penunjang, bagi Pustakawan berprestasi terbaik tingkat kabupaten/kota juara 1.

3. Cara Menghitung Angka Kredit 1) Angka kredit dari setiap kegiatan tugas pokok dan atau satu tingkat di bawah

jenjang jabatan yang dikerjakan oleh pejabat fungsional Pustakawan, angka kredit dapat di hitung dari jumlah prestasi kerja masing-masing butir kegiatan dikalikan dengan satuan angka kredit yang tercantum dalam lampiran 2.

2) Angka kredit minimal 80% dari unsur utama. Jumlah angka kredit unsur utama di bagi dengan total jumlah angka kredit unsur utama dan unsur penunjang di kalikan 100% (seratus persen), maka jumlah angka kreditnya minimal 80% (delapan puluh persen).

3) Angka kredit maksimal 20% dari unsur penunjang. Jumlah angka kredit unsur penunjang di bagi dengan total jumlah angka kredit unsur utama dan penunjang di kalikan 100% (seratus persen), maka jumlah angka kreditnya maksimal 20% (dua puluh persen).

7

4. Masa Penilaian Angka Kredit Masa penilaian angka kredit adalah jangka waktu pelaksanaan kegiatan Pustakawan di bidang kepustakawanan yang dicantumkan dalam dupak. Angka kreditnya dapat dihitung mulai :

a. Sejak bersangkutan bekerja di perpustakaan bagi PNS yang akan diangkat untuk pertama kali dalam jabatan fungsional Pustakawan

b. Sejak masa penilaian yang tercantum dalam Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir.

B. DUPAK Daftar Usulan Angka Kredit (DUPAK) adalah daftar usulan yang memuat prestasi kerja yang dicapai oleh Pustakawan dan telah diperhitungkan angka kreditnya dalam kurun waktu tertentu.

1. Pengisian dupak a. Formulir Dupak. Formulir dupak sebagaimana tersebut dalam lampiran 3. b. Nomor Dupak. Nomor dupak adalah nomor registrasi berkas dupak yang di

peroleh dari unit organisasi pengusul. c. Instansi. Instansi adalah nama asal yang bersangkutan bekerja. d. Masa penilaian, diisi tanggal mulai dan berakhirnya pencapaian prestasi yang

dilaporkan, yang dihitung angka kreditnya dan dituangkan dalam dupak. e. Data Pribadi, diisi dengan data pejabat fungsional Pustakawan yang

mengajukan dupak. f. Unsur yang dinilai terdiri dari:

1) Unsur, sub unsur dan butir-butir kegiatan yang di kerjakan oleh pejabat fungsional Pustakawan.

2) Angka kredit menurut instansi pengusul dan tim penilai. Pustakawan mengisi kolom instansi pengusul dengan data sebagai berikut. a) Lama, diisi dengan angka kredit yang sudah dimiliki berdasarkan PAK

terakhir; b) Baru, diisi dengan angka kredit yang diusulkan dan dicapai selama

masa penilaian; c) Jumlah, penjumlahan antara angka kredit lamadengan angka kredit

yang baruatau yang diusulkan. g. Masing-masing kelompok unsur/sub unsur di jumlahkan ke bawah meliputi:

1) Pendidikan; 2) Pengelolaan perpustakaan; 3) Pelayanan perpustakaan; 4) Pengembangan sistem kepustakawanan; 5) Pengembangan profesi dan; 6) Penunjang tugas Pustakawan

h. Unsur utama (bagian I), unsur utama dijumlahkan tersendiri agar dapat di lihat keproporsionalannya minimal 80%.

8

i. Unsur penunjang (bagian II),unsur penunjang di jumlahkan tersendiri agar dapat di lihat keproporsionalannya sebanyak-banyaknya 20%.

j. Lampiran bahan yang di nilai (bagian III) berisi : 1) Sisi kiri diisi daftar dari semua bahan, bukti fisik dan dokumen lainnya

yang dilampirkan. 2) Sisi kanan bawah diisi : a) tanggal dupak yang diajukan/diusulkan; b)

tanda tangan, nama lengkap dan Nip pengusul. k. Bagian IV terdiri dari :

1) sisi kiri diisi dengan catatan pejabat pengusul 2) sisi kanan diisi dengan nama jabatan, nama, NIP pejabat pengusul

l. bagian V terdiri dari: 1) sisi kiri diisi dengan catatan anggota tim penilai; 2) sisi kanan diisi dengan tanggal selesai di nilai, tanda tangan, nama penilai

serta NIP penilai 1, tanda tangan nama penilai dan NIP penilai 2 m. bagian VI terdiri dari:

1) Sisi kiri diisi dengan catatan ketua tim penilai; 2) Sisi kanan diisi dengan ketua tim penilai, tanda tangan, nama dan NIP.

2. Lampiran Pendukung Dupak

Lampiran pendukung Dupak dapat dicantumkan sebagai berikut. 1) Lampiran untuk pengangkatan pertama kali dalam jabatan fungsional

Pustakawan tingkat ahli adalah:

Foto Copy Ijazah S1/S2/S3 Perpustakaan atau foto copy ijazah S1/S2/S3 non perpustakaan + Sertifikat Diklat Calon Pustakawan Tingkat Ahli

Foto Copy SK CPNS; Foto Copy SK PNS; Foto Copy KARPEG; Foto Copy Prestasi Kerja 1 (satu) tahun terakhir bernilai baik; Foto Copy Sasaran Kerja Pegawai (SKP); Surat Penyataan Bersedia Menjadi Pustakawan; Surat pengantar DUPAK; Surat penugasan; Rekapitulasi kegiatan harian/bulanan; Surat laporan telah menyelesaikan tugas/kegiatan; Surat pernyataan telah mengikuti/melakukan kegiatan

(pendidikan,pengelolaan,pelayanan perpustakaan, pengembangan sisitem kePustakawanan, dan pengembangan profesi)

Bukti fisik kegiatan

2) Lampiran Dupak untuk pengangkatan pertama kali dalam jabatan Pustakawan tingkat terampil adalah:

9

Foto Copy Ijazah DII/DIII Perpustakaan atau foto copy ijazah D.II/D.III non perpustakaan + Sertifikat Diklat Calon Pustakawan Tingkat Terampil;

Foto Copy SK CPNS; Foto Copy SK PNS; Foto Copy KARPEG; Foto Copy Prestasi Kerja 1 (satu) tahun terakhir bernilai baik; Foto Copy Sasaran Kerja Pegawai (SKP); Surat Pernyataan Bersedia Menjadi Pustakawan; Surat pengantar DUPAK; Surat penugasan; Rekapitulasi kegiatan harian/bulanan; Surat laporan telah menyelesaikan tugas/kegiatan; Surat pernyataan telah mengikuti/melakukan

kegiatan;(pendidikan,pengelolaan,pelayanan perpustakaan, pengembangan sisitem kePustakawanan, dan pengembangan profesi);

Bukti fisik kegiatan.

3) Lampiran Dupak untuk kenaikan jabatan dan pangkat adalah:

Foto Copy SK Pangkat terakhir; Foto Copy SK Jabatan Pustakawan terakhir; Foto Copy Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir; Foto Copy Prestasi kerja 1 (satu) tahun terakhir bernilai baik; Foto Copy Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Foto Copy sertifikasi Pustakawan atau surat keterangan lulus uji

kopetensi (khusus untuk naik jabatan); Surat Pengantar DUPAK; Surat Penugasan/Surat Tugas Limpah; Rekapitulasi kegiatan harian/bulanan; Surat laporan telah menyelesaikan tugas/kegiatan; Surat pernyataan telah mengikuti/melakukan kegiatan

(pendidikan,pengelolaan,pelayanan perpustakaan, pengembangan sisitem kePustakawanan, dan pengembangan profesi)

Bukti fisik kegiatan.

3. Pengajuan Usulan Dupak Tata cara pengusulan dupak adalah proses pelaksanaan pengusulan dupak yang diawali dari Pustakawan yang bersangkutan sampai dupak tersebut di terima oleh tim penilai. Proses pengusulan dupak adalah sebagai berikut.

a. Pejabat fungsional Pustakawan Dupak yang telah diisi dengan lengkap dan benar, selanjutnya ditanda tangani oleh pejabat fungsional Pustakawan yang bersangkutan.Dupak tersebut setelah diperiksa dan di paraf oleh ketua kelompok atau koordinator dan atau pimpinan unit kerja disampaikan kepada pejabat yang berwewenang mengusulkan penilaian dupak untuk disetujui, ditanda tangani dan seterusnya diajukan kepada pejabat yang berwewenang menetapkan angka kredit.

10

b. Pejabat Pengusul Dupak 1) Pustakawan Madya pembina tk. I (IV/b) sampai dengan Pustakawan

Pembina utama (IV/e), diajukan oleh Menteri/Jaksa Agung/Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen/Gubernur/Bupati/Walikota/Rektor atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya kepada kepala Perpustaakaan Nasional RI.

2) Pustakawan Pelaksana sampai dengan Pustakawan Penyelia dan Pustakawan Pertama sampai dengan Pustakawan Madya ( Pembina/IVa), dupak diajukan oleh Sekretaris Jendral Departemen, Jaksa Agung Muda, Kepala Biro Kepegawaian/Biro Umum/Biro Administrasi pada Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara dan Deputi Administrasi/Sekretaris Utama pada Lembaga Pemerintah Non Departemen, Asisten Bidang Administrasi pada Pemerintahan Provinsi, Kabupaten/Kota atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya kepada Menteri/Jaksa Agung/Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara/Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Departemen/Gubernur/Bupati/Walikota.

3) Pustakawanpelaksana sampai dengan Pustakawan penyelia dan Pustakawan pertama sampai dengan pustakwan madya(Pembina/IVa), dupak diajukan oleh Kepala Biro Administrasi kepada Universitas/Institut, Sekretaris Sekolah Tinggi/Akademi kepada Rektor/Ketua Sekolah Tinggi/Direktur Akademi atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya.

4. Alur Pengusulan dan Penetapan Angka Kredit . Alur pengiriman dupak dapat dilakukan apabila kelengkapan dan keabsahan dupak telah di laksanakan dengan baik, selanjutnya pengiriman dupak untuk dinilai dan dibuatkan Daftar Penetapan Angka Kredit (PAK) oleh pejabat yang berwewenang adalah sebagai berikut.

11

DAFTAR PUSTAKA

INDONESIA. Undang-undang Republik Idonesia Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan: Jakarta.2007.

MENPAN RB RI.Peraturan Menteri Pendayagunaan aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi republic Indonesia Nomor 9 tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Pustakawan dan Angka Kreditnya. Jakarta. 2014.

Lampiran Soal dan Dupak Hasil Pelatihan

Soal Latihan

Dra. Sri Wahyuni adalah Pustakawan Ahli Madya yang bekerja pada Perpustakaan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Singaraja. Sri Wahyuni akan mengajukan DUPAK untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi per April 2018. Bagaimanakah model DUPAK yang akan di ajukan pada tim penilai angka kredit pustakawan kabupaten buleleng?

DATA :

1. Dra. Sri Wahyuni. 2. Nip. 197002262002121001 3. Pembina IVa/TMT. 1 April 2016 4. Pustakawan Ahli Madya TMT. 1 Januari 2016 5. Lahir di buleleng, 2 Februari 1970 6. Seri KARPEG. L 064132 7. Pendidikan terakhir yang telah dinilai angka kreditnya adalah S1 Ilmu Politik (non

perpustakaan) 8. Jenis kelamin Wanita 9. PAK terakhir

Masa penilaian Januari 2013 s/d Desember2015 Jumlah Angka kredit terakhir dalam PAK = 560, 025 Unsu rutama = 522,013 Unsur penunjang = 38,012

Data kegiatanTahun 2016

1. Mengikuti diklat manajemen perpustakaan di Jakarta tgl 7 s/d 15 Agustus 2016 (70 jam)

2. Menyusun rencana kerja operasional sebagai Koordinator sebanyak 10 laporan di bulan Januari.

3. Mengelola koleksi perpustakaan hasil penyiangan sebanyak 150 eks, dari bulan Januari s/d Desember

4. Melakukan klasifikasi kompleks dan menentukan tajuk subjeks sebanyak 130 judul pada bulan Maret dan April

5. Melakukan validasi klasifikasi kompleks dan tajuk subjek bahan perpustakaan sebanyak 130 judul bulan November dan Desember.

6. Melakukan bimbingan penggunaan sumber refrensi sebanyak 24 kali pada bulan Januari s/d Desember.

7. Melakukan penelusuran informasi kompleks sebanyak 10 topik dari bulan Januari s/d Desember

8. Melakukan pengkajian kepustakawanan bersifat kompleks (strategis sektoral) sebanyak 1 naskah pada bulan Januari s/d Desember

9. Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang kepustakawanan yang tidak di publikasikan dalam bentuk makalah sebanyak 4 makalah.

10. Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang kepustakawanan yang tidak di publikasikan dalam bentuk buku sebanyak 1 buku. Penulis sebanyak 2 orang dan sebagai ketuanya adalah Dra. Putu Mirahwati.

11. Mengikuti seminar di bidang kepustakawanan sebagai pemrasaran 1 kali pada bulan Juni, sebagai nara sumber 1 kali pada bulan Juli.

Data kegiatanTahun 2017

1. Menyusun rencana kerja operasional sebagai Koordinator sebanyak 4 laporan di bulan Januari .

2. Mengelola koleksi perpustakaan hasil penyiangan sebanyak 215 eks, dari bulan Januari s/d Desember

3. Melakukan klasifikasi kompleks dan tajuk subjek pada sebanyak 100 judul pada bulan Maret dan April

4. Melakukan validasi klasifikasi kompleks dan tajuk subjek bahan perpustakaan sebanyak 100 judul bulan November dan Desember.

5. Melakukan bimbingan penggunaan sumber referensi sebanyak 24 kali pada bulan Januari s/d Desember

6. Melakukan penelusuran informasi kompleks sebanyak 10 judul pada bulan Januari s/d Desember

7. Melakukan pengkajian kepustakawanan bersifat kompleks (strategis sektoral) sebanyak 1 naskah pada bulan Januari s/d Desember

8. Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang kepustakawanan yang tidak di publikasikan dalam bentuk makalah sebanyak 2 makalah.

9. Membuat karya tulis ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah dengan gagasan sendiri dalam bidang kepustakawanan yang tidak di publikasikan dalam bentuk buku sebanyak 1 buku. Dengan penulis sebanyak 3 orang dan sebagai ketua adalah Dra. Sri Wahyuni

10. Mengikuti seminar di bidang kepustakawanan sebagai pemrasaran 1 kali pada bulan Juni, sebagai Narasumber 1 kali pada bulan Juli.

JUMLAH KREDIT

A UNSUR UTAMAI. PENDIDIKAN

B. DIKLAT FUNGSIONAL/TEKNIS KEPUSTAKAWANAN

SERTA MEMPEROLEH SERTIFIKAT6) lamanya 31-80 jam 1 s erti fikat x 1 x 100% 1.000II. PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN

A. PERENCANAAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN PERPUSTAKAAN2. Menyusun Rencana Kerjab. Menyusun rencana kerja operasional sebagai

1) koordinator 14 nas kah x 0.66 x 100% 9.240III. PELAYANANA. PELAYANAN TEKNIS

1. PENGEMBANGAN KOLEKSId. mengelolaa koleksi perustakaan hasil penyiangan 365 eks x 0.008 x 100% 2.9202. pengolahan bahan Pustakae. melakukan klsifikasi kompleks dan menentukan

tajuk subjeks 230 judul x 0.018 x 100% 4.14f. melakukan validasi klasifikasi kompleks dan tajuk subjek 230 judul x 0.028 x 100% 6.44B. Pelayanan Pemustaka

6. melakukan bimbingan penggunaan sumber referensi 48 ka l i x 0.105 x 100% 5.0407. Melakukan penelusuran informasi kompleks

20 topik x 0.2 x 100% 4.000IV. PENGEMBANGAN SISTEM KEPUSTAKAWANAN

A. pengkajian kepustakawananmelakukan pengkajian kepustakawanan bersifat

c. kompleks strategis sektoral 2 nas kah x 9.9 x 100% 19.800

V. PENGEMBANGAN PROFESIA. pembuatan karya tuis imiah di bidangkepustakawanan

4. Membuat karya tulis/karya ilmiah berupatinjauan atau ulasan i lmiah dengan gagasansendiri dalam bidang kepustakawanan yg tidak dipublikasikan dalam bentuk

a. buku 1 buku x 7 x 50% 3.51 buku x 7 x 40% 2.8

b. makalah 6 makalah x 3.5 x 100% 21B VI PENUNJANG TUGAS PUSTAKAWAN

B. peran serta dalamseminar/lokakarya/konferensi di bidangkepustakawanan

1. mengikuti seminar/lokakarya/konferensi dibidang kepustakawanan sebagai

a. pemrasaran 2 sertifikat x 1.5 x 100% 3.000b. nara sumber 2 sertifikat x 1 x 100% 2.000JUMLAH UNSUR UTAMA DAN PENUNJANG 84.880

RINCIAN KEGIATANPUSTAKAWAN MADYA /PEMBINA /GOL.IVA

DRA. SRI WAHYUNI

KETERANGANURAIAN KEGIATANNO RINCIAN KREDIT

ANAK LAMPIRAN I-1

DUPAK PERATURAN BERSAMAKEPALA PERPUSTAKAAN NASIONALREPUBLIK INDONESIA DANKEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARATENTANGKETENTUAN PELAKSANAAN PERATURAN MENTERIPENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DANREFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIANOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

Instansi:SMA NEGERI 1 SINGARAJA Masa Penilaian 01/01/2016 S/D 31 /12/2017KETERANGAN PERORANGAN

1 Nama : DRA. Sri Wahyuni2 NIP : 1970022620021210013 Nomor Seri KARPEG : L0641324 Tempat Tanggal Lahir : Buleleng, 2 Februari 19705 Jenis Kelamin : Wanita6 Pendidikan Yang diperhitungkan angka kreditnya : S1 Ilmu Perpustakaan7 Pangkat/Golongan Ruang/TMT : Pembina/ IV a/01-04-20168 Jabatan Fungsional Pustakawanan Keahlian : Pustakawan Madya9 Masa Kerja Golongan Lama : 01-04-2016

Baru :10 Unit Kerja : Perpustakaan UNDIKSHA

LAMA BARU JUMLAH LAMA BARU JUMLAH1 3 4 5 6 7 8

I. UNSUR UTAMA1 PENDIDIKAN

A. Pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelarMengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar:1). Doktor (S3)2). Pascasarjana (S2)3). Sarjana (S1)/Diploma IV (D.IV)

B.

1).2).3).4).5).6). 1,000 1,0007).

C. Diklat PrajabatanMengikuti diklat prajabatan golongan III

2 PENGELOLAAN PERPUSTAKAANA Perencanaan Penyelenggaraan kegiatan perpustakaan

1). Menyusun Rencana Kerjaa).b). 9,240 9,240

B Monitoring dan Evaluasi Penyelenggaraan Kegiatan Perpustakaan 1). Melakukan Evaluasi penyelenggaraan Perpustakaan

DAFTAR USUL PENETAPAN ANGKA KREDITJABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN AHLI MADYA

NOMOR: 024/UN48/KP/2015

ANGKA KREDIT MENURUTNO SUB UNSUR YANG DINILAI

Lamanya lebih dari 960 jamLamanya 641-960 jam

2

Diklat fungsional/teknis kepustakawanan serta memperoleh surat tanda tamatpendidikan dan pelatihan (STTPP) atau sertifikat

Mengikuti diklat fungsional/teknis kepustakawanan dan memperoleh surat

tanda tamat pendidikan dan pelatihan (STTPP) atau sertifikat

INSTANSI PENGUSUL TIM PENILAI

Lamanya 481-640 jamLamanya161-480 jamLamanya 81-160 jamLamanya 31-80 jamLamanya 10-30 jam

Menyusun rencana kerja strategis, sebagai peserta/anggotaMenyusun rencana kerja operasional sebagai koordinator

3 PELAYANAN PERPUSTAKAAN A Pelayanan Teknik

1) Pengembangan koleksibangan koleksia). 2.920 2.920

2). Pengolahan Bahan Perpustakaan

a).b). Membuat panduan pustaka (pathfinder)

c). 6.440 6.440d). Membuat tajuk kendali subyek

e).

f).B. Pelayanan Pemustaka

1). Melakukan bimbingan Pemustaka dalam bentuk literas i informasi2). Mengelola layanan e-resources3). Melakukan bimbingan penggunaan sumber referensi 5.040 5.040

4 PENGEMBANGAN SISTEM KEPUSTAKAWANANA. Pengkajian Kepustakawanan

1). 19.800 19.800B. Pengembangan Kepustakaan

1).

2).3). Sosialisasi Perpustakaan

a). Melakukan penyuluhan tentang pemanfaatan Perpustakaan1). mengidentifikasi potensi wilayah2). melaksanakan penyuluhan, sebagai narasumber

b).4). Promosi Perpustakaan

a).b). Melakukan publisitas melalui media elektronik, dalam bentuk :

1). membuat naskah siaran televisi2). menyiarkan naskah melalui siaran televisi3). membuat naskah film bentuk audio visual

c). Menyelenggarakan pameran, sebagai pemandu luar negerid). Menyelenggarakan pameran Perancang Desain

5). Penganalisisan/pengkritisian karya kepustakawanan a). menganalisis/membuat kritik karya sistem Kepustakawanan

5 PENGEMBANGAN PROFESIA. Pembuatan Karya Tulis/Karya Ilmiah di bidang Kepustakawanan

1).a). buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasionalb). majalah ilmiah

2).a). buku b). makalah

3).a). buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasionalb). majalah ilmiah yang diakui secara nasional

4).a). buku 6.300 6.300b). makalah 21.000 21.000

5).

6).

B.

1)a). buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasionalb). majalah ilmiah yang diakui oleh instansi yang berwenang

2).a). bukub). makalah

3).

C.1). Membuat buku pedoman di bidang Kepustakawanan2). Membuat ketentuan pelaksanaan di bidang Kepustakawanan3). Membuat ketentuan teknis di bidang Kepustakawanan

522.013 71.740 593.753

Penerjemahan/penyaduran buku dan /atau bahan-bahan lain di bidangkepustakawanan

Penyusunan Buku Pedoman/Ketentuan Pelaksanaan /Ketentuan teknis diBidang Kepustakawanan

Melakukan validasi katalogisasi deskriptif Bahan Perpustakaantingkat tiga

Melakukakan validasi klasifikasi kompleks dan tajuk subyek BahanPerpustakaan

Mengelola basis data kepustakawanan / metodata elektronik denganmelakukan validasi data di pangkalan data

Membuat abstrak informatif Koleksi perpustakaan berbahasa asing

Melakukan pengkajian Kepustakawanan yang bersifat kompleks(strategis sektoral)

Membuat prototip model perpustakaan diakui untuk lingkup kelembagaanMemberi konsultasi Kepustakawanan yang bersifat konsep kepadainstitusi

Melakukan sosialisasi Perpustakaan dan Kepustakawanan, sebagainarasumber

Melakukan publisitas melalui media cetak dalam bentuk sinopsis

Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan dan/atau ulasan ilmiahdi bidang Kepustakawanan pada pertemuan ilmiah

Mengelola Koleksi Perpustakaan hasil Penyiangan

Membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiahdengan gagasan sendiri dalam bidang Kepustakawanan yang tidakdipublikasikan, dalam bentuk:

Membuat tulisan ilmiah populer di bidang Kepustakawanan yangdisebarluaskan melalui media massa

Membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei

Membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survei

Membuat Karya Tulis/Karya Ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah

Menerjemahkan/menyadur buku di bidang Kepustakawanan yangdipublikasikan, dalam bentuk:

Menerjemahkan/menyadur buku di bidang Kepustakawanan yangdipublikasikan, dalam bentuk:

Membuat abstrak tulisan di bidang Kepustakawanan yang dimuat dalampenerbitan

JUMLAH UNSUR UTAMA

II. UNSUR PENUNJANGPENUNJANG TUGAS KEPUSTAKAWANAN

1 Pengajar/Pelatih pada diklat fungsional/teknis bidang kepustakawanan

2 Peserta dalam seminar/lokakarya/konferensi di bidang KepustakawananA.

1). Pemrasaran 3.000 3.0002). Pembahas/moderator/narasumber 2.000 2.0003). Peserta

B. Mengikuti delegasi ilmiah pertemuan nas ional, sebagai:1). Ketua2). Anggota

C. Mengikuti delegasi ilmiah pertemuan Internasional, sebagai:1). Ketua2). Anggota

3 Keanggotaan dalam organisasi profesiA. Menjadi Anggota Organisasi Tingkat Nasional, sebagai:

1). Pengurus Aktif2). Anggota Aktif

B. Menjadi Anggota Organisasi Tingkat Internasional, sebagai:1). Pengurus Aktif2). Anggota Aktif

4 Keanggotaan dalam Tim PenilaiKeanggotaan Tim Penilai, sebagai:A. Ketua/Wakil KetuaB. Anggota

5 Perolehan penghargaan/tanda jasaA. Tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya

1). 30 (tiga puluh ) tahun lebih2). 20 ( dua puluh ) tahun3). 10 ( sepuluh ) tahun

B. Tanda jasa/penghargaan dari pemerintah atau prestasinya:1). Regional/Internasional2). Nasional3). Lokal

6 Perolehan gelar kesarjanaan lainnyaA Memperoleh ijasah/gelar yang tidak sesuai bidang tugasnya

1). Doktor (S3)2). Pascasarjana (S2)3). Sarjana (S1)

38.012 5.000 43.012560.025 76.740 636.765

JUMLAH UNSUR PENUNJANGJULAH UNSUR UTAMA DAN PENUNJANG

Mengajar/melatih pada diklat fungsional/teknis bidang Kepustakawanan

Mengikuti seminar/lokakarya/konferensi di bidang Kepustakawanan, sebagai:

Butir Kegiatan Jenjang di Bawah

1 3 4 5 6 7 81 4.14 4.1402 4.000 4.000

8.140 8.140(8,140 + 520,065) +76,740 = 644,905JUMLAH UNSUR UTAMA DAN UNSUR PENUNJANG

2melakukan klasifikasi komplek dan menentukan tajuk subyek mealukan penelusuran informasi kompleks

JUMLAH

III LAMPIRAN PENDUKUNG DUPAKLAMPIRAN USUL/BAHAN YANG DINILAIa Surat pengantar/surat permohonan DUPAK

b Sasaran Kerja Pegawai (SKP) Tahun 2016 dan tahun 2017

c Surat Tugas :

1 Surat penugasan tahun 2016 dan tahun 2017

2 Surat tugas tahub 2016 dan tahun 2017

3 Surat tugas limpah tahun 2016 dan tahun 2016

d Surat Pernyataan Melakukan Kegiatan:

1 Telah mengikuti pendidikan

2 melakukan kegiatan pengelolaan perpustakaan

3 melakukan kegiatan pelayanan perpustakaan

4 melakukan kegiatan pengembangan sistem kepustakawanan

5 melakukan kegiatan pengembangan profesi

6 melakukan kegiatan penunjang tugas pustakawan

e laporan kerja harian dan bulanan

f Lampiran-lampiran

1 salinan sah Prestasi kerja satu tahun terakhir

2 salinan sah SK pangkat terakhir

3 salinan sah SK Jabatan terakhir

4 salinan sah PAK terakhir

5 Surat sah telah menduduki jabatan pustakawan madya

6 Surat Laporan telah menyelesaikan tugas

7 bukti fisik kegiatan DUPAK tahun 2016 dan tahun 2017

Si ngara ja 31 des ember 2016

Dra . Sri wahyuni

Nip. 197002262002121001

IV Catatan Pejabat Pengusul1

2

3

4

5 Pejabat pengusul

6 (na ma jabata n)

7

Na ma pejaba t pengus ul

Nip.

V Catatan Anggota Tim Penilai:12 Tim penilai 134 nama tim penilai 15 Nip.67

tim penilai 2

nama tim penilai 2Nip.

VI Catatan Ketua Tim Penilai:12345 Ketua Tim Penilai67 nama ketua tim penilai

Nip.

Lampiran Daftar Hadir Peserta

Lampiran Susunan Acara Pelatihan

SUSUNAN KEGIATAN

SUSUNAN ACARA PELATIHAN TEKNIS PERPUSTAKAAN

“ Pelatihan Teknis Penyusunan Dan Penghitungan Angka Kredit Bagi Pustakawan Se-Bali ” Rabu, 15 juni 2016

Hari/Tanggal Waktu Materi Keterangan

Rabu, 15 juni 2016 09.00-09.30 Registrasi Peserta Panitia

09.30-09.45 Laporan Kegiatan Ketua Pelaksana

09.45-10.00 Pembukaan dan Sambutan Ketua LPPM UNDIKSHA

10.00-10.15 Sambutan Ketua Perpustakaan UNDIKSHA

10.30-11.30 Penyampaian Materi dan

pelatihan untuk Pustakawan

Putu Sukayana,S.E

11.30-12.30 Pelatihan Teknis “Pelatihan

Teknis Penyusunan Dan

Penghitungan Angka Kredit

Bagi Pustakawan Se-Bali”

Putu Sukayana,S.E

Drs. I Ketut Artana,S.Sos

12.30-13.00 Penutupan Ketua Pelaksana

Foto Dokumentasi Kegiatan Pelatihan

DENAH LOKASI PELATIHAN