PEKERJAAN SOSIAL KOREKSIONAL -...
Transcript of PEKERJAAN SOSIAL KOREKSIONAL -...
i
PEKERJAAN SOSIAL KOREKSIONAL
KASUS PROSES INTEGRASI ANAK DIDIK LPKA KE MASYARAKAT
Sumber Ilustrasi http://www.bijaks.net/
DYANA C. JATNIKA
SANTOSO T. RAHARJO
NANDANG MULYANA
PEKERJAAN SOSIAL KOREKSIONAL
KASUS PROSES INTEGRASI
ANAK DIDIK LPKA KE MASYARAKAT
DYANA C. JATNIKA
SANTOSO TRI RAHARJO
NANDANG MULYANA
2016
ii
ISBN: ________________________
Judul Buku:
PEKERJAAN SOSIAL KOREKSIONAL
KASUS PROSES INTEGRASI ANAK DIDIK LPKA KE
MASYARAKAT
Penulis:
DYANA C. JATNIKA
SANTOSO T. RAHARJO
NANDANG MULYANA
Jl. Raya Bandung – Sumedang km 21 Sumedang Tlp. (022) 843 88812 Website: lppm.unpad.ac.id Email: [email protected] Bandung 45363 1 Jilid, B5 (JIS); 141 hlm, Cetakan pertama 2016 ISBN: ________________8
2016
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’ alamiin, segala puji bagi Allah SWT penulis
panjatkan dengan rasa syukur yang tak henti-hentinya atas segala nikmat,
keberkahan, ridho, dan pertolongan Allah SWT sehingga penulis dapat
menyelesaikan buku sebagai sebuah karya dan apresiasi terhadap penulis
selaku mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial Universitas Padjadjaran
dan pemuda Indonesia. Sholawat serta salam semoga selalu dilimpahkan
kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, serta sehabatnya.
Pada penulisan buku, penulis bertujuan untuk memberikan gambaran
mengenai kesiapan anak didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak dalam
menghadapi proses integrasi ke dalam masyarakat (studi kasus pada anak didik
residivis dengan 1/3 (sepertiga) sisa masa tahanan di Lembaga Pembinaan
Khusus Anak Kelas II Bandung. Penelitian ini didasarkan atas problematika
kenakalan remaja yang saat ini bukan hanya meningkat jumlahnya, namun
faktanya terdapat kasus yang dikenai terhadap anak didik residivis. Residivis
anak adalah anak didik yang telah menjalani masa pembinaan di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak namun melakukan tindak pidana atau perilaku
menyimpang serupa kembali selepas menjalani masa pembebasan. Dalam hal
ini, penting kiranya untuk meninjau kembali mengenai kesiapan anak didik
Lembaga Pembinaan Khusus Anak dalam menghadapi proses integrasi ke
dalam masyarakat, dalam kaitannya dengan proses pembinaan yang telah ia
jalani di Lembaga Pembinaan Khusus Anak dan masa perkembangannya
sebagai seorang remaja. Kesiapan bagi anak didik Lembaga Pembinaan Khusus
Anak ditinjau atas tiga hal utama, yaitu kesiapan fisik, kesiapan mental, dan
kesiapan sosial.
Penyelesaian bukuyang penulis beri judul : Kesiapan Anak Didik
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Dalam Menghadapi Proses Integrasi ke
Dalam Masyarakat (Studi Kasus Pada Anak Didik Residivis dengan 1/3
(sepertiga) Sisa Masa Tahanan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II
Bandung), tidak lepas dari bantuan berbagai pihak baik dari pihak civitas
akademika Universitas Padjadjaran, pihak lembaga yang menjadi lokasi
penelitian, maupun rekan-rekan penulis.
Untuk itu, pada kesempatan ini ingin sekali penulis menyampaikan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Santoso Tri Raharjo, S.Sos., M.Si. selaku Koordinator
Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UNPAD sekaligus dosen
wali, dosen pembimbing pada saat Mahasiswa Berprestasi, dan dosen
pembimbing penulis atas segala saran, nasihat, dukungan, bimbingan,
serta waktunya mulai dari proses akademik sampai proses penyelesaian
akhir buku ini. Terima kasih atas semua kebaikan dan dukungan yang
telah Bapak berikan, semoga Allah SWT memberikan segala
kemudahan dan kesuksesan selalu bagi Bapak.
iv
2. Ibu Dr. Risna Resnawati, S.Sos., M.Si. selaku Penunjang Teknis
Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UNPAD atas segala saran,
nasihat, dukungan, dan bimbingannya selama masa perkuliahan.
3. Bapak Dr. Nandang Mulyana, Drs. M.Si, selaku dosen pembimbing
atas segala saran, nasihat, dukungan, bimbingan, serta waktunya mulai
dari proses awal bukusampai proses penyelesaian akhir bukuini.
4. Bapak Dr. Soni Akhmad Nulhaqim, S.Sos., M.Si dan Bapak Hadiyanto
Abdul Rachim, S.Sos., M.Ikom yang telah banyak memberikan
kesempatan penulis untuk mendapat berbagai kesempatan menimba
ilmu di luar perkuliahan yang sangat berguna bagi diri penulis sendiri.
5. Bapak Dr. Hery Wibowo, S.Psi., M.Si., yang telah memberikan banyak
dukungan dan kesempatan untuk memiliki pengalaman selama masa
perkuliahan.
6. Ibu Meilany Budiarti, S.Sos., S.H., M.Si dan Ibu Dr. Nurliana Cipta
Apsari, S.Sos., MSW yang telah banyak memberikan kesempatan
penulis untuk mendapat ilmu lebih di luar perkuliahan yang sangat
berguna bagi diri penulis sendiri dan selalu menjadi tempat bagi penulis
dalam berdiskusi semasa perkuliahan. Terima kasih atas saran, nasihat,
dukungan, dan bimbingannya selama ini.
7. Seluruh staff dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UNPAD
yang banyak memberikan ilmu dan bantuan kepada penulis selama
perkuliahan. Terima kasih atas waktu dan ilmu bermanfaat yang telah
diberikan.
8. Seluruh staff Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP UNPAD, Ibu
Utuy, Bapak Wawan, Bapak Agus, terima kasih atas segala bantuan dan
kesabarannya selama ini.
9. Ibu Titin, Bapak Denih, serta seluruh staf pada Sub Bagian Akademik
FISIP Universitas Padjadjaran. Terima kasih atas bantuannya selama
ini.
10. Ibu Catur Budi Fatayatin, selaku Kepala Lembaga Pembinaan Khusus
Anak Kelas II Bandung. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan
untuk mengadakan penelitian serta atas semua bantuan dan dukungan
yang telah diberikan.
11. Bapak Roni, Ibu Theresiana, Ibu Gina, Ibu Nia, Ibu Nurul, Ibu Siti
beserta seluruh petugas Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II
Bandung. Terima kasih atas segala bantuan, doa, dukungan, waktu, dan
keikhlasannya dalam membantu penulis menyelesaikan bukuini.
Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. Bapak Undang Waton Jatnika dan Ibu Tian Silphianty, kedua orang tua
penulis yang selalu sabar dan mendoakan anak-anaknya dalam setiap
dukungan dan kebahagian yang diberikan. Doa dan hormat penulis
v
ucapkan setinggi-tingginya kepada beliau agar selalu sehat dan dalam
lindungan Allah SWT.
2. Dimas Dwiki Jatnika, selaku adik penulis yang tiada hentinya
memberikan dukungan dan doa kepada penulis.
3. Keluarga Besar Rusman Dyana dan Djono Kartadinata. Terima kasih
atas bantuan doa dan dukungan selama ini.
4. Sahabat penulis, Viqa, Yulinda, Betha, Nadia, Venty, Dessy, Ajeng,
Stefanie, Susan, Gilang, Wandi, Septiar, Panji, Uga, Fadhil, Ipit, Vatra,
Intan, Mira, Adi terima kasih atas doa dan dukungan yang tiada henti
selama menjalani masa perkuliahan sampai akhir masa perkuliahan.
5. Keluarga besar KS 2012, Iqbal, Ami, Fiki, Wandi, Mutiara, Reza,
Salma, Tira, Yessi, Adam, Apep, Sahlan, Emma, Tomi, Sam, Adit, dan
semua teman –teman KS Angkatan 2012 lainnya yang tidak bisa
penulis sebutkan satu persatu
6. Keluarga besar Protokoler FISIP Unpad, Departemen Hima KS Unpad,
BEM FISIP Unpad 2012, Forkomkasi Jawa Barat, Mawapres Unpad
2015, Duta Bahasa Jawa Barat, Putra-Putri Padjadjaran, teman-teman
KKNM Desa Majasih, teman-teman Student Exchange Malaysia,
Jepang, dan Australia, dan teman lainnya yang tidak bisa disebutkan
satu per satu disini namun tanpa mengurangi rasa terima kasih penulis
kepada kalian.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua. Aamiin.
Penulis
Jatinangor, 11 Januari 2016
vi
ABSTRAK
Penelitian ini menggambarkan kesiapan anak didik Lembaga
Pembinaan Khusus Anak (LPKA) dalam menghadapi proses integrasi ke dalam
masyarakat. Hal ini akan terkait dengan proses pembinaan fisik, mental, dan
sosial yang tengah dijalankan di LPKA serta masa perkembangan anak didik
sebagai seorang remaja. Kesiapan bagi anak didik LPKA dalam menghadapi
proses integrasi ke dalam masyarakat diantaranya berupa kesiapan fisik,
mental, dan sosial. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik penelitian yang
digunakan adalah studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah wawancara mendalam, observasi non-partisipasi, dan studi
dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah reduksi data,
kategorisasi data, dan penarikan kesimpulan. Informan dalam penelitian ini
berjumlah 13 (tiga belas) orang yang terdiri dari pihak 5 (lima) orang pihak
LPKA Kelas II Bandung, 3 (tiga) orang anak didik residivis dengan 1/3 sisa
masa tahanan, dan 3 (tiga) orang anggota masyarakat sekitar lingkungan
tempat tinggal informan anak didik.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam hal kesiapan fisik,
mental, dan sosial anak didik akan saling mempengaruhi. Dalam hal kesiapan
fisik, anak didik secara klinis dinyatakan sehat tanpa ada kecacatan tubuh dan
gangguan pancaindera sehingga dapat menjalankan aktivitas tanpa alat bantu
pertolongan atau penanganan khusus. Dalam hal kesiapan mental, hal yang
perlu ditangani diantaranya kecemasan pada anak didik, ketidakstabilan emosi,
dan masalah akan kepercayaan diri. Dalam hal kesiapan sosial, anak didik pada
umumnya sudah terlibat dalam upaya penyesuaian diri dan sosial melalui
kegiatan pembinaan di LPKA, namun hal yang perlu diperhatikan diantaranya
kuantitas kunjungan keluarga, keterlibatan anak didik untuk memiliki peran
tertentu dalam pembinaan, dan diketahui bahwa anak didik residivis cenderung
sulit untuk terlibat dalam partisipasi sosial selepas keluar dari LPKA. Adapun
solusi penanganan yang penulis ajukan adalah dalam bentuk pengadaan
lembaga pemenuhan kebutuhan sosialisasi bagi mantan narapidana anak: solusi
alternatif bagi anak deviasi dalam menghadapi proses integrasi ke dalam
masyarakat.
Kata Kunci : Remaja, Kenakalan Remaja, Residivis, Kesiapan, Lembaga
Pembinaan Khusus Anak
vii
ABSTRAK
This research describe the readiness of children prisoners to face the
integration process into society. This will associated with the process of
physical, mental, and social development that has been run in children
penitentiary and their own development periode as a teenager. The form of
readiness of children prisoners to face the integration process into society are
the physical, mental, dan social readiness. The research method of this
scientific research is descriptive qualitative research. A technique that has
been used is case study. Technical data collect used is deep interview,
observation non-participation, and the documentation study. Technical data
analysis used by the reduction of data, a categorization of data, and the
conclusion. The number of informant that used in this research are 13
(threeten) interviewee, they are the staff of LPKA Kelas II Bandung, children
prisoners with recidivism cases of 1 / 3 the period, and community members.
The results of this research found that the physical, mental, and social
readiness affect each other. In terms of physical readiness, children prisoners
clinically healthy without any disability and disorders of body function. Hence,
they don’t need anything to help their body function to do ativities. In terms of
mental readiness, issues that need to be solved are their anxious feeling,
instability emotion, and their own problems would be confidence. In terms of
social readiness, children prisoners has generally participate for their
individual and social adaptation trough all of development activity that has
been run in LPKA, but there are several problems that have to be solved, those
are quantity of family visiting, engaging children prisoners in the development
activity on LPKA, and to be known that residivist tend to difficult to engage in
social participation after out of children penitentiary. Researcher considers
that it is needed to make an interamediary for former child prisoners who are
just out of prison and are moving to the process of society integration. This
institution is established separately from the Children Penitentiary and is
expected to accommodate former child prisoners after they release from
Children Penitentiary, yet they are not able enough to empower themselves in
public life and cover all their needs as their effort to face the integration
process into society.
Keywords : Youth, Juvenile Delinquency, Residivist, Readiness, Children
Penitentiary
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT .............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................................ x
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xiv
DAFTAR DIAGRAM DAN GAMBAR ............................................................... xv
1 PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
2 REMAJA DAN KENAKALAN REMAJA ................................................. 11
3 KASUS KESIAPAN ANAK DIDIK LPKA DALAM PROSES
INTEGRASI KE MASYARAKAT ............................................................. 17
A. Pembinaan Anak Didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak ............... 17
B. Kesiapan Anak Didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak ................. 22
1. Kesiapan Fisik ................................................................................. 24
2. Kesiapan Mental .............................................................................. 28
3. Kesiapan Sosial ............................................................................... 32
4 PEKERJAAN SOSIAL KOREKSIONAL DALAM PENANGANAN
ANAK DIDIK LPKA .................................................................................. 45
5 MODEL PENELITIAN LAPANGAN DALAM KASUS UNTUK
ANAK DIDIK LPKA
A. Metode Penelitian ................................................................................. 61
B. Teknik Penelitian .................................................................................. 63
C. Informan dan Sumber Data ................................................................... 64
D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................ 71
1) Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 71
2) Instrumen Pengumpulan Data .......................................................... 73
E. Pengolahan dan Analisis Data .............................................................. 74
F. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 75
6 PROSES INTEGRASI ANAK DIDIK LPKA KE MASYARAKAT
A. Gambaran Umum Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II
Bandung ................................................................................................. 79
B. Kesiapan Fisik ....................................................................................... 85
1) Kondisi Fisik Secara Klinis dan Gangguan Fungsi Tubuh
Selama Menjalani Pembinaan ........................................................ 85
ix
2) Keterlibatan dan Peran Anak dan Petugas dalam Pembinaan
Fisik di Lembaga Pembinaan Khusus Anak .................................. 87
3) Tanggapan Masyarakat akan Kesiapan Fisik Anak Didik
Lembaga Pembinaan Khusus Anak................................................ 90
C. Kesiapan Mental .................................................................................... 92
1) Kematangan Emosional Anak Didik .............................................. 92
2) Aktivitas Spiritual Anak Didik ....................................................... 95
3) Kecemasan Anak Didik Dalam Menghadapi Proses Integrasi ke
Dalam Masyarakat.......................................................................... 97
4) Kepercayaan Diri Anak DidikDalam Menghadapi Proses
Integrasi ke Dalam Masyarakat .................................................... 100
5) Keterlibatan dan Peran Anak Didik dan Petugas Dalam
Pembinaan mental di Lembaga Pembinaan Khusus Anak ........... 104
6) Tanggapan Masyarakat akan Kesiapan Mental Anak Didik
Lembaga Pembinaan Khusus Anak.............................................. 106
D. Kesiapan Sosial
1) Penyesuaian Sosial Anak Didik ................................................... 107
2) Komunikasi Antara Anak Didik dengan Keluarga ...................... 111
3) Pemenuhan Kebutuhan Sosial Anak Didik .................................. 114
4) Keterlibatan dan Peran Anak Didik dan Petugas Dalam
Pembinaan Sosial diLembaga Pembinaan Khusus Anak ............. 117
5) Tanggapan Masyarakat akan Kesiapan Sosial Anak Didik
Lembaga Pembinaan Khusus Anak.............................................. 121
7. INTEGRASI ANAK DIDIK LPKA KE MASYARAKAT: SIAP ATAU
TIDAK?
A. Kesiapan Fisik ..................................................................................... 124
B Kesiapan Mental .................................................................................. 131
C Kesiapan Sosial ................................................................................... 143
8 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI .................................................. 161
A. Simpulan .............................................................................................. 161
B. Rekomendasi ....................................................................................... 164
9 MODEL PENINGKATAN KESIAPAN INTEGRASI ANAK DIDIK
LPKA KE MASYARAKART DALAM PERSPEKTIF PEKERJAAN
SOSIAL .................................................................................................... 168
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 184
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rentang Usia Anak Didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak 6
Tabel 2.1 Fokus Penelitian 68
Tabel 3.1 Tabel Informan 76
Tabel3.2 Identitas Informan 86
DAFTAR DIAGRAM DAN GAMBAR
Diagram 1.1 Jumlah dan Kasus Anak Didik LPKA Kelas II Bandung 4
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pemikiran 65
1
1 PENDAHULUAN
Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah narapidana anak kedua
tertinggi di Indonesia yaitu sebanyak 194 anak (Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan, 2015). Dalam hal ini, Komisi Nasional untuk Anak (2011)
melaporkan bahwa angka pelaporan anak berhadapan dengan hukum sebanyak
52% didominasi oleh kasus pencurian, kemudian diikuti dengan kasus lainnya
seperti narkoba, perlindungan terhadap anak, pelanggaran tertib berlalu lintas,
perampokan, dan pembunuhan. Namun, berdasarkan data dari Jurnal Harian
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Bandung per Maret 2015, faktanya
kasus narapidana anak pada kasus pencurian sebanyak 42,8% dilakukan oleh
pelaku residivis. Fenomena ini membuktikan bahwa kekhawatiran masyarakat
akan residivis narapidana anak (Marlina, 2009) adalah benar adanya.
Pada dasarnya, anak nakal adalah anak yang memiliki perilaku
menyimpang dari norma yang berlaku di masyarakat, bahkan perilaku tersebut
dapat melanggar hukum yang berlaku sehingga anak menyandang status
sebagai narapidana anak. Anak nakal dapat dianggap pula sebagai anak yang
cacat sosial (Kartono, 1981). Berdasarkan Undang-Undang No.12 Tahun 1995
tentang Pemasyarakatan, pembinaan bagi narapidana anak dilakukan sesuai
dengan konsep pemasyarakatan dengan tujuan untuk memberikan bimbingan
kepada anak didik Lembaga Pembinaan Khusus Anak agar memiliki kesiapan
yang baik untuk kembali ke dalam kehidupan bermasyarakat sebagai seorang
warga negara yang bertanggungjawab. Namun, problematika yang dihadapi
saat ini yaitu kasus kenakalan anak dengan pelaku adalah mantan narapidana
188
Orakwe, A. 2011. The Reformer, A bulletin of the Nigerian Prison Service,
Abuja, Nigeria. Vol 4(3)
Pallas, C. 2010. Vision and Mission of Nigerian Prisons Service, Abuja in
Vocational Training in Prisons Handbook (2004)
United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC). Introductory handbook
on the prevention of recidivism and the social integration of
offenders (2012). Criminal Justice Handbook Series.
Wagnild, G.M., & Young, H.M. 1993. Development and Psychometric
evaluation of the resilience scale. Journal of nursing measurement.
Diunduh melalui http://www.resiliencescale.com/wp-
content/uploads/2014/06/Wagnild-Young-psychom-
R.pdfpadatanggal2Oktober2015pukul 17.06 WIB
Wibhawa, Budhi, dkk. 2010. Dasar-Dasar Pekerjaan Sosial. Bandung: Widya
Padjadjaran
Yudobusono, S. &Aminatun, S. (1995). Penelitian Diagnostik tentang Persepsi
Bekas Narapidana. Yogyakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesejahteraan Sosial.