Ridho Eko Nugroho

17
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGOLAHAN DATA PENJUALAN PADA APOTEK NABILA YOGYAKARTA BERBASIS WEB NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh Ridho Eko Nugroho 10.12.4561 Kepada JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER 2014

description

Ridho Eko Nugroho

Transcript of Ridho Eko Nugroho

Page 1: Ridho Eko Nugroho

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGOLAHAN DATA PENJUALAN PADA APOTEK

NABILA YOGYAKARTA BERBASIS WEB

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan oleh

Ridho Eko Nugroho

10.12.4561

Kepada

JURUSAN SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

2014

Page 2: Ridho Eko Nugroho

iii

Information technology continue to evolve with the computer's ability to provide solutions to problems in various fields . One of the developments of information technology is the information system that can provide a solution for data processing drugs in the pharmacy store. Applications that will be used to build applications of process management information system is a data Drugstore make PHP as a web application and MySQL as database.

Information system data on pharmacy refineries built as a solution to the problems that arise when the existing systems still use manual so the impact of the delay in the delivery of an information data , either to the head of the pharmacy as well as to consumers .

With the sales information system , it will ease the process of search and update the data for a more accurate information and more timely as expected and desired by the user or the user. The system built has advantages in speed and accuracy in data processing , other than that the system can facilitate employees in the processing and recap data can also facilitate employees in information retrieval , as well as facilitate the performance of these applications in the pharmacy stock control and their goods.

Keywords : Systems , Information , PHP , MySQL , Data processing Pharmacy store

ANALYSIS AND DESIGN OF PROCESS MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM ON A WEB BASED PHARMACY NABILA YOGYAKARTA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGOLAHAN

DATA PENJUALAN PADA APOTEK NABILA YOGYAKARTA BERBASIS WEB

Ridho Eko Nugroho Heri Sismoro

Jurusan Sistem Informasi

ABSTRACT

Page 3: Ridho Eko Nugroho

1

1. Pendahuluan Proses pengolahan data sangat dibutuhkan untuk mengolah informasi yang

akurat, relevan dan tepat waktu. Karena itulah banyak perusahaan mulai beralih dari

sistem manual kesistem komputerisasi dalam mengerjakan setiap kegiatan. Dengan

adanya sistem informasi yang sudah terkomputerisasi dapat membantu pimpinan Apotek

dalam menyelesaikan masalahnya. Sistem informasi harus ditunjang oleh perangkat

keras dan perangkat lunak, agar dapat meninggkatkan kecepatan informasi yang

dihasilkan.

Cara untuk meningkatkan usaha suatu perusahaan ialah dengan cara

membangun sistem informasi yang baik. Dan untuk membangun sistem informasi yang

baik yaitu adanya kecepatan dan keakuratan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan. Komputer adalah suatu alat yang dapat menyimpan data, mengolah data,

dan memberikan informasi yang diinginkan secara tepat dan akurat yang berguna bagi

suatu Apotek untuk kemajuan usahanya.

Selama ini semua aktifitas penjualan dan persediaan obat pada Apotek masih

dilakukan secara manual, sehingga ketika ada pembeli yang menanyakan obat dengan

kategori tertentu maka karyawan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencari

obat dengan kategori yang dimaksud. Hal ini akan menjadi tidak efektif bila ditambah

dengan pencatatan transaksi yang dilakukan secara manual. Ketika akan melakukan

rekapitulasi data penjualan obat pada bulan tertentu, dengan cara manual maka pihak

Apotek harus mengumpulkan data penjualan dalam buku pencatatan penjualan terlebih

dahulu baru kemudian diberikan kepada pimpinan.

2. Landasan Teori 2.1 Sistem 2.1.1 Definisi Sistem

sistem dapat didefinisikan suatu kumpulan dari unsur atau variabel-variabel

yang saling berhubungan dan saling tergantung satu dengan yang lain untuk mencapai

suatu tujuan tertentu, model dasar dari bentuk sistem adalah dengan adanya masukkan ,

adanya pengolaan, dan adanya keluaran1

2.2 Konsep Dasar Informasi 2.2.1 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya2.

1 Hanif Al Fatah,Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Untuk Persaingan Perusahaan Dan Organisasi Modern,(Andi,2007),hal 3 2 Jogiyanto,Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur,(Andi,1989),hal 8

Page 4: Ridho Eko Nugroho

2

Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang

menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata, tetapi data merupakan

bentuk yang masih mentah dan belum dapat memberikan arti banyak bagi pemakai,

sehingga perlu diolah lebih lanjut untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan.

Dengan kata lain informasi adalah hasil dari pengolahan data.

2.2.2 Kualitas Informasi Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal,

yaitu3:

1. Informasi harus akurat (Accurate)

Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa

menyesatkan.

2. Tepat pada waktunya (Timeliness)

Bararti informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat.

3. Relevan (Relevance)

Berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

2.2.3 Nilai Informasi Nilai informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat

dan biaya mendapatkannya. Suara informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih

efektif dibandingkan dengan biaya mendapatnya. Kegunaan informasi adalah untuk

mengurangi hal ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu

keadaan4.

2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi 2.3.1 Pengertian Sistem Informasi

sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat

dilaksanakan dan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk

mengendalikan informasi.

2.3.2 Sistem Informasi Manajemen sistem informasi manjemen adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistem

informasi yang menyediakan informasi baik untuk keputuhan manajerial maupun

kebutuhan operasi. 2.3.3 Komponen Sistem Informasi

Pada dasarnya komponen sistem informasi merupakan gambaran dari sistem

informasi yang sedang berjalan. Menurut Burch dan Grudnistki mengemukakan bahwa

sistem informasi terdiri dari komponen yang disebutkan dengan istilah blok bangunan

(building block), yaitu blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis

3 Jogiyanto,Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur,(Andi,1989),hal 10 4 Jogiyanto,Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur,(Andi,1989),hal 10

Page 5: Ridho Eko Nugroho

3

data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem keenam blok tersebut masing-masing

berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk mencapai

sasarannya5.

2.4 Flowchart dan DFD 2.4.1 Flowchart

Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di

dalam program sistem scara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat bantu

komunikasi dan untuk dokumentasi. Flowchart menggunakan serangkaian simbol standar

untuk mendeskripsikan dalam gambar,prosedur pemrosesan transaksi yang digunakn

oleh perusahaan dan aliran data dalam suatu sistem.

Tabel 2.1 Flowchart

Simbol Nama Simbol Keterangan

Document

Dokumen atau report yang ditulis

oleh tangan

Terminal Start point atau end point

Computer processing

Proses yang dijalankan

menggunakan bantuan komputer

Document atau

processing flow

Penghubung berupa garis lurus

dengan anak panah

File Arsip data

Magnetic disk Data store untuk database

Manual operation Proses yang dilakukan manual

Decision

Digunakan untuk menunjukkan

pengambilan keputusan

5 Jogiyanto,Analisis Dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur,(Andi,1989),hal 12-13

Page 6: Ridho Eko Nugroho

4

2.4.2 DFD Data Flow Diagram(DFD) adalah suatu grafik yang menunjukkan hubungan

antar proses dalam suatu data flow. DFD menjelaskan aliran informasi dan transformasi

data yang bergerak dari pemasukkan data hingga keluar data. DFDmerupakan alat bantu

yang digunakan dalam perancangan suatu sistem.

DFD dapat digunakan untuk menyajikan sebuah sistem atau perangkat lunak

pada setiap tingkat abstraksi. Kenyataannya, DFD dapat dipartisi ke dalam tingkat-tingkat

yang merepresentasikan aliran informasi yang bertambah dan fungsi ideal.

1. Diagram Konteks

DFD pertama dalam proses bisnis. Menunjukkan konteks dimana proses

bisnis berada. Menunjukkan semua proses bisnis dalam 1 proses tunggal.

Diagram konteks juga menunjukkan semua entitas luar yang menerima

informasi dari sistem atau memberi informasi ke sistem.

2. Diagram Level 0

Menunjukkan semua proses utama yang menyusun keseluruhan sistem. Pada

level ini juga ditunjukkan bagaimana proses utama terhubung dengan entitas

luar. Pada level ini juga dilakukan penambahan penyimpanan data.

3. Diagram Level 1

Umumnya diagram level 1 diciptakan dari setiap proses utama dari level 0.

Level ini menunjukkan proses-proses internal yang menyusun setiap proses-

proses utama dalam level 0, sekaligus menunjukkan bagaimana informasi

berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya.

4. Diagram Level 2

Menunjukkan semua proses yang menyusun sebuah proses pada level 1.

Bisa saja penyusunan DFD tidak mencapai level ini, atau mungkin harus

dilanjutkan ke level berikutnya (level 3, level 4, dan seterusnya).

2.5 Normalisasi Normalisasi merupakan cara pendekatan dalam membangun desain logika

basis data relasional yang tidak secara langsung berkaitan dengan model data, tetai

dengan menerapkan sejumlah aturan dan kriteria standar untuk menghasilkan struktur

tabel yang normal6.

Pada proses normalisasi terdapat bentuk-bentuk normalisasi diantaranya

adalah sebagai berikut:

6 Kusrini,Strategi Perancangan dan Pengolaan Basis Data,(Andi,2007),hal 40

Page 7: Ridho Eko Nugroho

5

1. Bentuk Tidak Normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada

keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap

atau terduplikasi. Data di kumpulkan apa adanya sesuai dengan

kedatangannya.

2. Bentuk Normal Kesatu (1NF/First Normal Form)

Bentuk normal ke satu mempunyai ciri yaitu setiap data dibentuk dalam

flat file (file datar/rata), data dibentuk dalam satu record demi satu record

dan nilai dari field-field berupa “atomic value”.

3. Bentuk Normal Kedua (2NF/Second Normal Form)

Bentuk normal kedua mempunyai syarat yaitu bentuk data telah

memenuhi kriteria bentuk normal kesatu. Atribute bukan kunci haruslah

bergantung secara fungsi pada kunci utama/primary key. Sehingga untuk

membentuk normal kedua haruslah sudah ditentukan kunci-kunci field.

Kunci field harus unik dan dapat mewakili atribute lain yang menjadi

anggotanya.

4. Bentuk Normal Ketiga (3NF/Third Normal Form)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga maka relasi haruslah dalam bentuk

normal kedua dan semua atribute bukan primer tidak punya hubungan

yang transitif. Dengan kata lain, setiap atribute bukan kunci haruslah

bergantung hanya pada primary key dan pada primary key secara

menyeluruh.

5. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Boyce-Codd Normal Form mempunyai paksaan yang lebih kuat dari

bentuk normal ketiga. Untuk menjadi BCNF, relasi harus dalam bentuk

normal kesatu dan setiap atribute harus bergantung fungsi pada atribute

superkey.

3. Analisis Dan Perancangan Sistem 3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai pengurai dari suatu sistem

informasi yang utuh dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan.

3.2 Analisis Kelemahan Sistem Kelemahan dari sistem manual pada Apotek Nabila Yogyakarta adalah

lemahnya dalam pelayanan transaksi penjualan yang membutuhkan waktu yang relatif

lama untuk pencatatan dan Perhitungan harga obat. Untuk mengoptimalkan identifikasi

Page 8: Ridho Eko Nugroho

6

masalah, perlu adanya penjabaran dari sebuah sistem melalui analisis PIECES

(Performance, Information, Economic, Control, Efficiency, Service).

3.2.1 Kinerja (Performance) Merupakan kemampuan dalam menyelesaikan masalah dengan cepat

sehingga sasaran dapat segera tercapai. Jumlah dari pekerjaan yang dilakukan suatu

sistem tertentu (throughput) dan rata-rata waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan

ditambah dengan waktu respon untuk menangani pekerjaan tersebut (response time) dari

suatu sistem.

1. Throughput

Masih lambat dalam menghasilkan laporan. Untuk menyelesaikan 1

laporan harian, 1 laporan bulanan, 1 laporan tahunan membutuhkan

waktu tambahan untuk menyelesaikan semua laporan tersebut. Karena

perhitungan masih melalui proses manual mengunakan kalkulator.

2. Response time

Masih terjadi keterlambatan dalam pelayanan saat transaksi, setiap ada

Pelanggan yang datang membeli obat maka karyawan harus menuliskan

barang yang dibeli pada buku laporan penjualan serta proses perhitungan

total bayar masih menggunakan kalkulator, pencarian stok obat masih

dilakukan dengan pengecekan manual.

3.2.2 Informasi (Information) Kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus

akurat (accurate), tepat pada waktunya (timely basis), dan relevan (relevance). Semua

transaksi dan pembuatan laporan masih manual, serta perhitungan masih menggunakan

kalkulator yang memungkinkan terjadinya kesalahan dalam penekanan angka yang

menyebabkan tidak akurat dalam perhitungan. Proses pencatatan data dan transaksi

masih manual yang ditulis dalam buku besar dan penghitungan total penjualan

menggunakan kalkulator, hal ini menyebabkan waktu yang dibutuhkan akan lebih lama

dalam menghasilkan informasi. Informasi data penjualan tidak sama dengan laporan

harian, bulanan, tahunan yang akan dilaporkan kepada pimpinan Apotek. Karena terjadi

kesalahan penulisan.

3.2.3 Ekonomi (Economy) Sistem lama membutuhkan rak atau lemari untuk tempat penyimpanan

dokumen laporan pembelian dan penjualan barang. Membutuhan tambahan biaya untuk

membeli rak sehingga tidak akan menguntungkan apabila masih menggunakan sistem

yang lama.

Page 9: Ridho Eko Nugroho

7

3.2.4 Kontrol (Control)

Pengendalian atau control dalam sebuah sistem sangat diperlukan. Bertujuan

untuk meningkatkan kinerja sistem, mencegah, atau mendeteksi kesalahan sistem,

menjamin keamanan data dan informasi. Semua karyawan dapat melihat semua

informasi data transaksi penjualan sehingga memungkinkan data dapat dimanipulasi.

Pencatatan laporan masih menggunakan buku besar dan penyimpanan berkas-berkas

seperti kwitansi dan nota yang tidak berurutan akan mempersulit dalam mengontrol

informasi penjualan.

3.2.5 Efisiensi (Eficiency) Berhubungan dengan sumber daya yang ada guna meminimalisasi

pemborosan. Efisiensi dapat meliputi sumber daya yang tersedia seperti manusia,

informasi, waktu, uang, dan peralatan. Adanya pengerjaan secara berulang untuk

pembuatan semua jenis laporan penjualan. Pada ssat pembuatan laporan sering terjadi

kesalahan pencatatan sehingga menambah biaya pembelian pengadaan alat tulis.

3.2.6 Pelayanan (Service) Dalam suatu perusahaan yang langsung berhubungan dengan Pelanggan,

maka harus memberikan pelayanan yang prima sebagai prioritas untuk memuaskan

pelanggan. Dalam proses pelayanan kepada pelanggan pencarian data obat masih

dilakukan dengan pengecekan secara manual pada daftar obat.

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem Untuk merancang sebuah perancangan sistem maka harus memahami dengan

sebenar-benarnya kebutuhan dari sistem baru.

3.3.1 Kebutuhan Fungsional Jenis kebutuhan yang berisi proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan

oleh sistem. Kebutuhan fungsional juga berisi informasi-informasi apa saja yang harus

ada dan dihasilkan sistem.

3.3.2 Kebutuhan Non Fungsional Perancangan dan pengembangan sistem selalu memiliki tujuan agar dapat

memperoleh informasi yang lebih cepat dan akurat serta meningkatkan kualitas kerja. 1. Operasional

• Bisa digunakan pada sistem operasi Microsoft Windows

• Spesifikasi computer Prosesor Dual Core 2.0 Ghz.

• Kebutuhan memori RAM 1 GB.

• Bisa dilengkapi printer untuk laporan dan struk penjualan.

2. Sekurity

• Sistem aplikasinya maupun databasenya dilengkapi password.

• Semua password yang telah terenkripsi.

Page 10: Ridho Eko Nugroho

8

• Admin, kasir yang akan melakukan login harus menggunakan

account yang telah terdaftar dan password yang telah terenkripsi

baru bisa mendapat hak akses ke dalam halaman masing-masing.

3. Informasi

• Digunakan untuk menginformasikan apabila password yang

dimasukkan oleh pengguna salah.

• Menginformasikan kepada user bahwa data yang dimasukan

terdapat data yang kurang akurat.

4. Kinerja

• Sistem ini akan mendata semua informasi Apotek Nabila Yogyakarta

meliputi semua data obat, pelanggan, suplier, kategori dan lain-lain.

3.4 Analisis Kelayakan Sistem Tujuan utama dari analisis kelayakan sistem adalah untuk menguji apakah

sistem yang baru sudah layak dipakai atau tidak, dalam hal ini tentunya diperlukan

pertimbangan yang benar. Seberapa bayak biaya yang akan diperlukan untuk sistem

yang baru.

3.4.1 Kelayakan Hukum

Pengembangan sistem dikatakan layak secara hukum jika tidak melanggar

hukum yang berlaku. Penggunaan software asli dan berlisensi yang terkait dalam

penggunaan aplikasi pendukung sistem merupakan syarat mutlak agar tidak terjadi

masalah di kemudian hari.

3.4.2 Kelayakan Teknis Kelayakan teknis menyoroti kebutuhan sistem yang telah disusun dari aspek

teknologi yang akan digunakan. Jika teknologi yang dikehendaki untuk pengembangan

sistem merupakan teknologi yang mudah didapat, murah dan tingkat pemakaiannya

mudah, maka secara teknis usulan kebutuhan sistem dapat dikatakan layak.

3.4.3 Kelayakan Ekonomi

Kelayakan ekonomi dalam penerapan dan pengembangan suatu sistem

dipertimbangkan dalam dua aspek yaitu besarnya dana yang diperlukan untuk

mengembangkan sistem ini dan manfaat yang diperoleh sistem dibandingkan dengan

biaya pengembangannya.

3.5 Analisis Biaya Dan Manfaat Disini diuraikan semua kebutuhan biaya dalam pembuatan dan

pengembangan sistem yang akan diterapkan dalam menghitung keuntungan dan

manfaat yang didapat dari sistem yang akan diterapkan. Tujuan dari analisis biaya dan

manfaat adalah untuk melihat apakah sistem yang diterapkan merugikan atau

Page 11: Ridho Eko Nugroho

9

menguntungkan. Jika biaya yang dikeluarkan lebih besar dari manfaat maka sistem ini

dapat dikatakan tidak layak. 3.6 Perancangan Sistem 3.6.1 Flowchart Sistem

Gambar 3.1 Flowchart Sistem

Page 12: Ridho Eko Nugroho

10

3.6.2 DFD (Data Flow Diagram) Data Flow Diagram (DFD) atau diagram alir data adalah model proses yang

digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sebuah sistem dan dan tugas

pengolahan data yang dilakukan oleh sistem.

• Data Pengguna • Data Supplier • Data Retur • Data Obat • Data Pembelian • Data Penjualan • Data Pelanggan • Data Kategori Obat

• Informasi Penjualan

• Informasi Obat • Data Penjualan • Informasi Supplier • Informasi Retur • Informasi Pembelian

• Informasi Penjualan • Laporan Pembelian

• Informasi Kategori Obat • Laporan Penjualan • Informasi Pelanggan • Informasi Pengguna

Gambar 3.2 DFD

0 Sistem Informasi

Apotek Nabila Kasir Admin

Pimpinan Apotek

Page 13: Ridho Eko Nugroho

11

3.7 Perancangan Basis Data 3.7.1 Normalisasi

Normalisasi merupakan proses konvensi dokumen atau laporan kedalam

struktur tabel dengan menghilangkan elemen yang sama dan data yang berulang-ulang.

Perancangan normalisasi bertujuan agar tidak terjadi redudansi data. Jika kondisi suatu

tabel tidak terdapat redudansi maka tabel normal. Tujuan dari normalisasi melakukan

verifikasi terhadap tabel-tabel yang telah dibuat. Sehingga tidak menimbulkan suatu

permasalahan saat data di tambah, diperbaharui, ataupun dihapus.

3.7.2 Relasi Antar Tabel Relasi antar tabel akan memberikan gambaran tentang hubungan masing-

masing tabel terhadap tabel lainnya. Dengan adanya relasi tersebut akan mempermudah

pembacaan tabel karena akan terlihat field mana yang dijadikan primary key dan foreign

key.

Gambar 3.3 Relasi Antar Tabel

Page 14: Ridho Eko Nugroho

12

4 Implementasi Sistem 4.1 Implementasi Halaman Antar Muka 4.1.1 Halaman Login

Gambar 4.1 Halaman Login

4.1.2 Halaman Menu Transaksi Pembelian

Gambar 4.2 Halaman Menu Transaksi Pembelian

Page 15: Ridho Eko Nugroho

13

4.1.3 Halaman Menu Transaksi Penjualan

Gambar 4.3 Halaman Menu Transaksi Penjualan

5 Penutup

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, implementasi dan

pembahasan maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Dengan adanya sistem ini akan memudahkan admin, kasir, dan pemilik untuk

mengetahui atau mencari informasi tentang data obat dan transaksi.

2. Sistem ini dapat mempermudah dan memperlancar kegiatan transaksi

pembelian dan penjualan.

3. Dengan adanya sistem ini maka pihak Apotek tidak banyak memerlukan

banyak tempat untuk penyimpanan data-data Apotek.

4. Dengan adanya sistem ini dapat memberikan kepuasan terhadap pelanggan

karena efektivitas waktu dan pemberian nota pembelian sebagai bukti

transaksi.

5.2 Saran Penulis menyadari bahwa aplikasi Sistem Informasi penjualan Apotek ini

masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, demi pengembangan sistem kedepannya

penulis memberikan saran sebagai berikut :

Page 16: Ridho Eko Nugroho

14

1. Untuk penyempurnaan perancangan sistem informasi apotek ini perlu

ditambahkan master data dokter dan master data resep obat karena

penyimpanan data dokter dan data resep dari pelanggan dapat digunakan

untuk arsip apotek.

2. Sistem informasi pengolahan data penjualan pada apotek ini perlu ditambah

tabel data obat yang expired agar mempermudah pengguna untuk mengetahui

obat apa saja yang sudah kadaluarsa.

3. Sistem informasi ini perlu ditambahkan fasilitas untuk pengolahan data

berserta laporan presensi karyawan sekaligus perhitungan gaji karena untuk

membantu pihak apotek dalam perhitungan laba/rugi.

4. Sistem informasi ini diharapkan dapat dapat dikembangkan menjadi beberapa

komputer dalam satu jaringan berupa client-server sehingga dapat

dikembangkan menjadi beberapa kassa.

Penyusun penyadari dalam pembuatan sistem informasi ini, masih banyak

kekurangan, dari segi penulisan, pembuatan sistem, dan desain, yang dibuat oleh karena

itu diharapkan kritik dan saran

Page 17: Ridho Eko Nugroho

15

DAFTAR PUSTAKA

Jogiyanto.HM, 1989. Analisis dan Desain Sistem Informasi Pendektan Terstruktur. Andi

Offset, Yogyakarta

Hanif Al Fatta, 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan

Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern. Andi Offset, Yogyakarta.

Kusrini, 2007. Strategi Perancangan dan Pengolaan Basis Data. Andi Offset, Yogyakarta.