Pertolongan Pertama

52
Pertolongan Pertama: Dislokasi Sendi Pada kecelakaan lalulintas atau korban yang terjatuh kadang ditemui kasus ini. Dislokasi persendian adalah bergesernya possi tulang dari posisi normalnya. Jika kamu menemui korban yang kamu curigai mengalami luka ini, lakukan langkah-langkah berikut ini: 1. Segera.Jangan menunda penanganan medis, segera hubungi rumah sakit atau pelayanan medis terdekat. 2. Jangan memindahkan apapun. Jika kamu bukan ahlinya, jangan lakukan apapun, cukup buat korban merasa tenang dan nyaman. Hanya petugas medis/ dokter yang ahli boleh menangani luka semacam ini. Jangan berusaha mengembalikan posisi tulang yang meleset seperti yang biasa kamu lihat di film-film. 3. Kompres dengan es. Hal ini akan mengurangi kemungkinan membengkak, mengurangi rasa sakit dan mengatasi pendarahan internal. Lakukan selama menunggu bantuan ahli datang.

description

gawat darurat

Transcript of Pertolongan Pertama

Page 1: Pertolongan Pertama

Pertolongan Pertama: Dislokasi Sendi

Pada kecelakaan lalulintas atau korban yang terjatuh kadang ditemui kasus ini. Dislokasi persendian adalah bergesernya possi tulang dari posisi normalnya. Jika kamu menemui korban yang kamu curigai mengalami luka ini, lakukan langkah-langkah berikut ini:

1. Segera.Jangan menunda penanganan medis, segera hubungi rumah sakit atau pelayanan medis terdekat.

2. Jangan memindahkan apapun. Jika kamu bukan ahlinya, jangan lakukan apapun, cukup buat korban merasa tenang dan nyaman. Hanya petugas medis/ dokter yang ahli boleh menangani luka semacam ini. Jangan berusaha mengembalikan posisi tulang yang meleset seperti yang biasa kamu lihat di film-film.

3. Kompres dengan es. Hal ini akan mengurangi kemungkinan membengkak, mengurangi rasa sakit dan mengatasi pendarahan internal. Lakukan selama menunggu bantuan ahli datang.

Page 2: Pertolongan Pertama

2.1  Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

           2.1.1 Definisi P3K

         Pertolongan Pertama yaitu Pemberian pertolongan, perawatan atau pengobatan untuk waktu

yang singkat dengan tujuan untuk mencegah maut jika bahaya maut sudah ada, untuk mencegah

dari bahaya cacat, untuk mencegah infeksi, dan untuk mencegah rasa sakit. Bahaya maut

misalnya : penderita berada dalam keadaan shock (gugat), dan pendarahan yang hebat. Bahaya

cacat dibedakan menjadi 2 macam yaitu cacat rohani dan cacat jasmani. Cacat rohani (sakit jiwa)

yaitu kecelakaan yang mengenai otak. Cacat jasmani yaitu cacat yang timbul karena kehilangan

salah satu anggota badan, mata, kaki atau tangan. Infeksi adalah kemasukan hama dalam badan

yang terluka sehingga menimbulkan rasa sakit. Pada pertolongan pertama ini bukan

memusnahkan hama yang masuk dalam luka melainkan agar infeksi tersebut tidak ditambah

dengan perbuatan yang salah. Sehingga yang harus dilakukan adalah membersihkan luka, ditutup

dengan kasa steril kemudian dibalut dengan kain pembalut. Sebaiknya segera bawa ke rumah

sakit untuk penangan lebih lanjut.

         P3K merupakan sebuah pengetahuan dan keterampilan karena jika kita hanya mengetahui

teorinya saja tanpa melakukan latihan atau praktek, maka mental kita tidak terlatih ketika kita

benar-benar menghadapi kejadian sebenarnya. Sebaliknya jika kita langsung praktek tanpa

membaca teori kemungkinan besar kita akan melakukan pertolongan yang salah pada

korbanSebagai seorang pecinta alam, materi ini penting untuk dipelajari, karena kondisi alam

seringkali tidak dapat diduga dan sangat mungkin terjadi kecelakaan yang tidak kita harapkan.

Sedangkan tenaga medis, sarana dan prasarana kesehatan sulit untuk dijangkau. Maka satu-

satunya pilihan adalah mencoba melakukan pertolongan sementara pada korban kerumah sakit

atau dokter terdekat.

         Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)  adalah upaya pertolongan dan perawatan

sementara terhadap korban kecelakaan sebelum mendapat pertolongan yang lebih sempurna dari

dokter atau paramedik. Ini berarti pertolongan tersebut bukan sebagai pengobatan atau

penanganan yang sempurna, tetapi hanyalah berupa pertolongan sementara yang dilakukan oleh

petugas P3K (petugas medik atau orang awam) yang pertama kali melihat korban. Pemberian

pertolongan harus secara cepat dan tepat dengan menggunakan sarana dan prasarana yang ada di 

Page 3: Pertolongan Pertama

tempat kejadian. Tindakan P3K yang dilakukan dengan benar akan mengurangi cacat atau

penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban dari kematian, tetapi bila tindakan P3K

dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan menimbulkan

kematian.

      2.1.2  Maksud, Kegunaan Dan Tujuan P3k

      Maksud P3K adalah untuk memberikan pertolongan pertama pada kecelakaanv ditempat

kejadian dengan cepat dan tepat sebelum tenaga medis datang atau sebelum korban dibawa

kerumah sakit agar kejadian yang lebih buruk dapat dihindari.

Tujuannya adalah mencegah maut dan mempertahankan hidup, mencegah penurunan kondisi

badan atau cacat.

      2.1.3  Sikap, Kewajiban Dan Wilayah Seorang Penolong

 Sikap penolong :

1. Tidak panic, bertindak cekatan, tenang tidak terpengaruh keluhan korban

    jangan menganggap enteng luka yang diderita korban.

2. Melihat pernapasan korban jika perlu berikan pernapasan buatan.

3. Hentikan pendarahan, terutama luka luar yang lebar.

4. Perhatikan tanda-tanda shock.

5. janganterburu-buru memindahkan korban, sebelum kita dapat menentukan jenis dan keparahan

luka yang dialami korban.

 Kewajiban Penolong :

Page 4: Pertolongan Pertama

1. Perhatikan keadaan sekitar tempat kecelakaan

2. Perhatikan keadaan penderita

3. Merencanakan dalam hati cara-cara pertolongan yang akan dilakukan

4. Jika korban meninggal beritahu polisi atau bawa korban kerumah sakit

 Wilayah Penolong:

Pertolongan pertama pada kecelakaan sifatnya semantara. Artinya kita harus tetap membawa

korban ke dokter atau rumah sakit terdekat untuk pertolongan lebih lanjut dan memastikan

korban mendapatkan pertolongan yang dibutuhkan.

      2.1.4  Teknik Dalam P3k

 Prioritas dalam P3K

Urutan tindakan secara umum:

1. Cari keterangan penyebab kecelakaan

2. Amankan korban dari tempat berbahaya

3. Perhatikan keadaan umum korban; gangguan pernapasan, pendarahan dan

    kesadaran.

4.Segera lakukan pertolongan lebih lanjut dengan sarana yang tersedia.

5. Apabila korban sadar, langsung beritahu dan kenalkan.

Selain itu ada juga yang dinamakan prinsip life saving, artinya kita melakukan tindakan untuk

menyelamatkan jiwa korban (gawat darurat) terlebih dahulu, baru kemudian setelah stabil disusul

tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan yang lain. Gawat darurat adalah suatu kondisi

dimana korban dalam keadaan terancam jiwanya, dan apabila tidak ditolong pada saat itu juga

jiwanya tidak bisa terselamatkan.

2.2 CEDERA DAN PENATALAKSANAAN

Pada pemberian pertolongan kita dapat menemukan berbagai macam dan jenis luka : luka gesek,

luka terpotong, luka tusuk, luka robek, luka bakar. Semua luka ini dapat bervariasi dalam ukuran

Page 5: Pertolongan Pertama

dari kecil sampai besar, dari permukaan sampai dalam, dan dalam hubungannya dengan faktor

kehilangan darah.

definisi luka adalah rusaknya kulit dan gangguan jaringan-jaringan yang ada didalmnya, seperti

pembuluh darah, saraf, otot, selaput tulang dapat dijangkitinya. Jadi orang yang menolong harus

bertindak sahigienis mungkin agar resiko infeksi dapat dibatasi. Pada P3K dapat dibedakan :

         luka-luka luar yang menyebabkan kehilangan darah

         luka-luka dalam yang menyebabkan kehilangan darah

a. luka-luka luar yang menyebabkan kehilangan darah

Misalnya luka-luka gesek atau luka karena terpotong. Perdarahan dapat dilihat dengan jelas

dapat menunjukkan tempat luka.

b. luka-luka dalam yang menyebabkan kehilangan darah

Dalam kejadian ini darah tidak terlihat, tetapi bagis eorang dokter zering terlihat denagn cepat

melalui tanda-tanda lain yang diperlihatkan korban. Contoh luka-luka dalam kehilanagn darah :

         perdarahan dalam rongga tengkorak

         perdarahan dalam rongga dada

         perdarahan dalam rongga perut

         benturan

         terjepit

         dislokasi sendi

         patah tulang tertutup (tidak merusak jaringan kulit).

c. penanganan luka-luka luar yang menyebabkan kehilangan darah

         luka kecil yang dapat kita tangani sendiri

         luka besar yang harus ditangani seorang dokter

Luka-Luka Kecil

Misalnya luka-luka lecet dan luka terpotong yang relatif kecil. Luka ini biasanya diikuti

perdarahan kecil / sedikit. Yang paling baik adalah biarkan luka itu berdarah sebentar agar

kotoran yang nempel dibawa darah yang keluar. Setelah itu luka diberi obat desinfektan misalnya

Page 6: Pertolongan Pertama

strerilon atau betadin-jodium. Sebelum memakainya baca aturan pakainya. Untuk disinfektan

luka lebih baik dipakai Jodium-tinkture. Obat ini kira-kira umurnya 6 bulan dan berada dalam

keadaan baik, dan hanya beberapa orang saja yang mencatat tanggal belinya obat ini. Selang

beberapa waktu, Jodium itu akan mengering dan akan mempunyai akibat negatif terhadap luka.

Disamping itu akan menimbulkan rasa nyeri yang kuat pada luka dan ada orang-orang yang

sangat peka terhadap obat disinfektan luka. Setelah mendisinfektan luka, maka kita haris

membalutnya. Untuk itu kita pakai kain kasa hidrofil dan plester (mis, hansaplast). Ingat

hansaplast tak boleh dibiarkan berhari-hari karena ini dapat mengakibatkan infeksi.

Luka Yang Besar

Disini meliputi luka-luka besar karena terpotong, tertusuk, atau robek. Luka-luka ini harus

dirawat dokter. Luka-luka tusuk dapat disebabkan oleh pisau atau suatu alat yang tajam. Paad

awalnya terlihat bahwa luka ini hanay kecil, dan bagi seorang yang kurang ahli ia tak dapat

menentukan kerusakan apa yang terjadi pada organ-organ dibawahnya. Luka-luka robek

misalnya yang terjadi karena gigitan anjing atau kucing (kadang-kadang juga orang). Luka-luka

dengan pinggiran yang tidak rata menjadi salah satu ciri dari luka-luka ini. Tanpa bantuan

seorang ahli, luka-luka ini akan sembuh dengan kurang baik dan akan meninggalkan bekas-bekas

yang daalm, luka-luka yang harus dirawat oleh seorang dokter, hanya boleh dibalut dengan kain

perban (snelverband) dalam pemberian P3K. selanjutnya tidak boleh dilakukan apa-apa pada

luka, jari jangan  diberi salep atau desinfektan.

2.3 PERDARAHAN

Secara sepintas dapat kita bagi dalam 2 jenis perdarahan:

  Perdarahan pembuluh nadi

  Perdarahan pembuluh vena

a.    Perdarahan pembuluh nadi

Perdarahan pembuluh nadi harus dengan cepat dihentikan, karena pada umumnya kehilangan

darah yang banyak disini dapat terjadi dalam waktu yang singkat. Jadi penting agar penolong

dapat secepatnya mengetahui tempat menekan nadi, agar tertutup aliran darahnya. Ini seharusnya

dapat dilakukan dengan mata tertutup. Ini berarti bahwa harus dilakukan latihan dibawah

Page 7: Pertolongan Pertama

bimbingan seorang ahli. Tempat-tempat menekan nadi terdapat pada tempat-tempat dimana urat

nadi dapat dirasakan diatas tulang, yang dapat kita tekan kearah tulang.

Perdarahan pembuluh nadi pada lengan bawah

Disini kita melihat darah memancur. Dalam hal ini kita tekan urat nadinya yang lewat tulang

lengan bagian atas, bagian dalam lengan atas dibawah bisep. Korban harus rebah atau duduk dan

lengan yang terluka harus keatas.

Perdarahan pembuluh nadi di ketiak

Untuk dapat menghentikan perdarahan ini, kita harus menekan nadi yang berada pada sisi yang

terluka, yang berada diatas rusuk yang paling atas. Ini paling mudah dapat dilakukan jika korban

menekuk kepalanya kearah sisi yang terluka. Kita tempatkan jempol tangan kita dalam tekukan

antara leher dan bahu akan menekan kearah rusuk yang paling atas.

Perdarahan pada pembuluh nadi jari tangan

Cara menekan nadi sampai tertutup dapat biasanya dilakukan penderita itu sendiri. Untuk ini

tangan-tangan harus dilipat dan saling menjepit dengan baik. Jika korban tak dapat melakukan

ini, karena misalnya lumpuh ditangan, maka penolong harus bersama-sama dengan tangan

penderita saling mengunci, hingga dapat memberikan tekanan yang diperlukan.

Perdarahan pada pembuluh nadi lipatan paha

Tekanan yang dapat menutup nadi pada lipatan paha tidak begitu mudah. Penolong dapat

mencoba dulu dengan kedua jempolnya menekan nadi keatas tulang kemaluan. Jika tidak

berhasil dengan cara ini, usahakan dengan menggenggam tangan yang lurus sebanyak mungkin

menekan keatas luka. Ini dilakukan dengan baik jika korban tidur terlentang. Ini juga posisi yang

dianjurkan pada metode yang lain untuk menghentikan perdarahan semacam ini. Yaitu penderita

harus dengan kedua tangannya memegang lututnya dan menarik kearah dirinya. Untuk dapat

memberikan tekanan yang besar dapat dilakukan dengan bantuan saputangan atau kain perban

yang membungkus sebatang kayu, diletakkan pada lipatan antara perut dan paha.

Page 8: Pertolongan Pertama

     Penekanan pembuluh nadi harus dilakukan minimal selama 5 menit. Dan setelah itu perlu

dilihat apakah perdarahan sudah berhenti. Selanjutnya dibalut dengan perban tekan, dan untuk

perawatan lebih lanjut pergi kedokter.

b.      Perdarahan pembuluh darah

Perdarahan hidung

Salah satu jenis  perdarahan pembuluh yang paling sering muncul. Ini dengan cepat dapat

ditangani: bersihkan hidung sambil membuang udara kencang-kencang dari hidung, duduklah

dalam posisi seperti orang yang membaca, dan tekanlah 5 menit hidung rapat-rapat sambil

memegang hidung antara jempol dan telunjuk lalu tekanlah cuping-cuping hidung bersama-sama

ketengah hidung. Jika perdarahan tidak berhenti, hubungi dokter. Jika perdarahan hidung sering

timbul lebih baik konsultasi dengan seorang dokter. Dalam pembalutan perdarahan pembuluh

darah kita dapat mempergunakan kain perban darurat atau perban bebat yang dapat dipergunakan

dengan cepat.

2.4 BENTURAN, KESELEO DAN DISLOKASI SENDI

Benturan, keseleo, dan dislokasi sendi

Pengertian benturan dan keseleo kadang masih dipakai secara tumpang tindih untuk pengertian

yang sama, karena tanda-tanda yang timbul dari gejala ini banyak persamaannya. Tapi dalam

kenyataannya kedua hal ini berbeda.

a.       Benturan

Suatu benturan terjadi karena jatuh, terbentur, terjepit dan lain sebagainya. Kesungguhan yang

terjadi pada suatu benturan tergantung pada tempat dimana hal ini terjadi. Ini pada umumnya

sering menjadi perhatian utama. Karena pada suatu benturan terdapat pembuluh darah yang

pecah, maka terjadi perdarahan dibawah kulit.

Tanda-tanda terjadinya benturan adalah:

  Sakit

  Pembengkakan

  Berwarna (tempat berwarna biru)

  Kadang kehilangan fungsinya, karena sakit dan bengkak

Page 9: Pertolongan Pertama

Pertolongan pertama tertuju pada tindakan untuk menghentikan perdarahan. Untuk ini kita

letakkan bagian yang terbaru 10 menit kedalam air dengan yang mengalir, atau kita letakkan

kompres es atau yang disebut “cold packs” pada tempat yang sakit.

Setelah itu kita ambil kain perban tekan dan bebat bagian yang terbentuk dan meletakkan bagian

yang terbentuk lebih tinggi agar dapat diistirahatkan.

b.      Keseleo  

Keseleo dapat mengakibatkan pengaruh yang jelek terhadap persendian seperti padapergelangan

tangan, lutut dan pergelangan kaki. Tanda-tandanya kurang lebih sama seperti yang terjadi pada

benturan:

  Sakit

  Bengkak

  Kemudian timbul perubahan warna

  Masalah-masalah gerakan persendian

Pertolongan pertama pada garis besarnya sama seperti pada benturan. Pada kejadian tejadi

keseleo dipergelangan tangan harus dipasang metila. Tindakan terakhir adalah kita serahkan

korban yang mengalami keseleo pada dokter.

c.       Dislokasi sendi

Dislokasi sendi terjadi karena: beban yang terluka besar dalam gerak yang harus diterima oleh

persendian, sehingga persendian keluar dari mangkuknya. Disini terjadi robekan pada jaringan

ikat persendian dan jaringan penutup persendian, terjadi juga kerusakan pada pembuluh darah.

Tanda-tandanya adalah:

  Sakit

  Perubahan posisi yang tidak wajar dari anggota badan tersebut

  Tidak ada kemampuan menggerakkan persendian

Bahaya dari dislokasi sendi adalah pembuluh darah dan saraf dapat terjepit. Pertolongan pertama

pada dislokasi sendi adalah: imobilisasi persendian. Bagian badan terkena harus diberi

penopang/pelindung, mis,dengan mitela dan korban harus dianjurkan pergi kedokter

Keadaan dimana persendian keluar dari sendinya, lalu kembali lagi. keseleo disini sebetulnya

bukan seperti istilah orang awam, urat terkilir. Tetapi lebih parah, hiongga ter lihat persendian

Page 10: Pertolongan Pertama

bengkak dan merah kebiruan karena perdarahan di sekitar selaput sendi (ligament dan fascia)

akibatak robeknya selaput sendi. Keseleo atau persendian bergeser sering terjadi pada sendi

pergelangan tangan dan pergelangan kaki, akibat dari gerakan memutar yang berlebihan.

Pertolongannya:

         Istirahatkan korban dengan letak keseleo ditnggikan

         Boleh dikomperes air hangat dan urut hati-hati

         Bila lutut dipasang kness dekker, lakukan pembalutan agar keras pada bagian lain

         Bawa ke RS untuk memastikan apakah ada retak atau patah tulang

2.5 PATAH TULANG

Patah tulang

Patah tulang adalah terputusnya hubungan tulang yang normal. Patah tulang dapat dibagi dalam:

  Bentuk dari garis patah

  Sifat patah tulang

a.       Bentuk garis patahan

      Suatu tulang dapat dapat patah sebagian. Ini kita namakan tulang retak. Ini juga dinamakan

fisura (celah/retak)

      Jika ada retakan pada seluruh tulang, kita namakan patah tulang tunggal

      Pada patah tulang yang jamak terdapat beberapa garis-garis patahan pada tulang. Dalam hal

ini kita juga namakan patah berkeping-keping atau patah remuk

b.      Sifat patahan

      Patah tulang tertutup: tulang patah (tanpa memperhatikan garis patahan), tapi kulit tetap utuh

      Suatu patah tulang terbuka: tulang patah dan pada tempat itu kulit juga terluka, dan dapat

terjadi bahwa sebagian tulang mencuat keluar. Pada tempat patahan tulang berada dalam keadaan

telanjang dan terkena udara luar, hingga ini dapat mengakibatkan suatu infeksi yang serius.

Setiap patah tulang akan disertai suatu perdarahan. Ini disebabkan karena kerusakan dari

sumsum ditengah tulang dan oleh karena kerusakan pembuluh darah. Perdarahan semacam ini

(sering) tidak terlihat. Suatu patah tulang dapat diketahui dan:

Page 11: Pertolongan Pertama

      Sakit

      Pembengkakan karena ada perdarahan

      Orang tidak dapat menggunakan bagian badan yang terkena

      Sering terjadinya timbulnya posisi abnormal dari kaki atau tangan atau menjadi lebih pendek

      Kadang-kadang terjadi kemampuan gerak yang abnormal dari tangan atau kaki

      Kadang-kadang korban dapat menceritakan sendiri bahwa ia mendengar tulang itu patah.

Dalam pemberian pertolongan pertama pada patah tulang kita harus melakukan hal-hal yang

berikut. Patah tulang tak boleh saling bergeser atau bergerak. Jika tidak akan terjadi kerusakan

yang lebih lanjut. Pada pembuatan kondisi imobilisasi patahan disekitar bahu, tulang selangka

atau lengan bagian atas, dapat dilakukan dengan apa yang dinamakan “dasi lebar”. Pada patah

dilengan bagian bawah, pergelangan tangan, harus dipasang metila.

Menurut kontaminasinya:

a. Patah tulang tertutup: ujung tulang tak berada di luar

tanda-tanda: gerakan tak normal, tambahan adanya bengkak, sakit bila digerak.

Pertolongan: usahakan tulang yang patah tidak bergerak dengan memasang bidai dan bawa

keRS.

b. Patah tulang terbuka: ujung tulang berada di luar.

Tanda-tanda: tulang mencuat keluar, menjadi kotor, pendarahan sulit dihentikan.

Pertolongan: mencuci luka dengan air bersih, tulang yang keluar dimasukan, tutup dengan kassa

steril, gunakan anti septic, pasang perban elastic dan setelah selesai pasang bidai dan langsung

transportasi.

Jenis patah tulang terbuka:

3.1. patah tulang belakang,

Sulit ditentukan bila keliru akan fatal

Pertolongan: bila korban jatuh atau jatuh terduduk yang keras dan mengeluh sakit di punggung

Page 12: Pertolongan Pertama

dan nyeri jika ditekan maka korban tidak boleh duduk, punggung harus tetap datar dan di

transportasi dalam keadaan telentang dan di bidai.

3.2. Patah tulang panggul.

Sulit menentukannya

Pertolongan: bila korban jatuh terduduk atau miring dan mengeluh nyeri dan sakit untuk duduk,

maka langsung saja di transportasi dalam keadaan berbaring.

3.3. Patah tulang rusuk.

Tanda-tanda: ada trauma, untuk bernapas dalam sakit, nyeri tekan napas tertahan.

Pertolongan: hati-hati jangan sampai mengangkat dengan menekan daerah dada karena bisa jadi

patahan tulang rusuk menembus paru-paru ynag akan berakibat fatal. Dapat dibantu dengan

pemasangan plester lebar dari punggung, memutar ke dada, secara perlahan langsung

transportasi ke RS, korban dalam keadaan duduk atau berbaring asal bagian yang patah tidak

tertekan.

3.4. Patah tulang kecil-kecil.

Pertolongan: untuk meta karpal dan jari-jari tangan, korban menggenggam bola karsa kemudian

dibalut dengan elastic perban. Tetapi untuk metatarsalia dan jari-jari kaki cukup langsung

dipasang perban elastic.

2.6 TENGGELAM

             Sebagai perawat orang sakit anda jarang berhadapan dengan masalah orang yang

tenggelam. Satu-satunya tempat dimana bisa terjadi seorang tenggelam adalah dikamar mandi.

Anda harus hadir disana juga. Hanya dengan cara ini nada akan tahu kapan pasien yang

bersangkutan membahayakan dirinya dikamar mandi. Dalam hal terjadi demikian maka harus

diupayakan agar kepala pasien tetap berada diatas air dan sementara itu air dari bak dikeluarkan

agar kosong dan pada waktu yang bersamaan  memanggil orang lain untuk minta bantuan. Untuk

menangani orang tenggelam diperlukan suatu reaksi yang cepat.

Page 13: Pertolongan Pertama

Pada kejadian tenggelam dimana individu tersebut tak sadar kita dapat melihat tanda-tanda yang

berikut ini :

         warna kebiru-biruan sampai keabu-abuan

         tidak bereaksi  jika diajak bicara

         tidak bereaksi pada rangsang sakit

         tidak terlihat gerak pernapasan

            Jika kita melihat tanda-tanda ini, cepat-cepat kita harus lakukan pernapasan buatan

dengan cara mulut ke mulut atau mulut ke hidung. Setiap detik kita tunda, akan berarti

berkurangnya kesempatan untuk memulihkan korban kembali, oleh karena otak hanya dapt

waktu yang pendek dapat bertahan tanpa zat asam, dan segera agar rusak dan tak dapat

dibutuhkanlagi.cara melakukan pernapasan mulut-mulut atu mulut-hidung. Setelah pertolonga

pertama diberikan pada korban tenggelam, dokter harus memeriksa korban.

2.7 TERBAKAR

Kebakaran adalah kecelakaaan yang paling sering terjadi. Setiap orang mungkin pernah

mengalaminya terbakar, atau kita melihat akibat-akibat kebakaran pada seorang lain. Luka bkaar

dapat berbeda-beda dalam luas permukaan yang terbakar dari kecil sampai besar, dan juga

berbeda dalam akan kedalaman lukanya. Sebab dari luka bakar biasanya bersatu . kebakaran

dapat terjadi karena :

         kontak dengan cairan-cairan yang panas seperti air panas, minyak/lemak yang panas,

         kontak dengan benda yang panas seperti : setrika, panci / ketel, dll

         kontak dengan api, seperti pada suatu alat pembakar atau korek api

         kontak dengan sinar matahari misal terlalu lama berjemur

         listrik,

         minum atau zat-zat yang menggigit seperti air raksa, asam cuka, yang dapat menimbulkan luka

bakar pada lapisan lendir dalam saluran pencernaan kita.

            Contoh

            Christa dan judih mengorganisasi suatu pesta karena mereka naik tingkat dua. Oleh

karena cuaca baik, mereka bersama-sama dengan teman-teman mengadakan panggang daging di

Page 14: Pertolongan Pertama

halaman rumah mereka. Salah seorang teman wanitanya mengatakan bahwa alat pemanggangnya

kurang besar nyala apinya, sehingga ia menyiram tambahan spirtus kedalam api yang menyala.

Oleh nyala api yang kemudian timbul membakar tangannya dan juga rambutnya. Setiap orang

sangat kaget, dan suasana pesta pun jadi kacau. Christa yang mengikuti kursus P3K, segera

membawa anak laki-laki itu kedalam rumah, dan memasukan tangannya dalam air dngin yang

mengalir.

Ini suatu contoh kebakaran yang sering terjadi, karena kurang hati-hati sehingga luka bakar pada

tangan. Tindakan P3K yang dilakukan christa adalah satu-satunya tindakan yang paling tepat

dilakukan saat itu. Bagian yang terkena secepat mungkin di dinginkan denagn air dingin yang

bersih. Keseriusan suatu luka bakar dapat dilihat dari derajatnya :

         Luka bakar derajat pertama : kulit menjadi merah, agak membengkak dan terasa sakit.

         Luka bakar derajat kedua : kulit menjadi merah, kulit melepuh, dan tempat yang terkena sakit

         Luka bakar derajat ketiga : kulit (jika ada nyala api) menjadi putih atau putih atau kekuning-

kuningan dan kering. Bagian yang terkena tak terasa sakit

jika pada tingkat ketiga ada nyala api, maka kulit menjadi hitam. Ini yang dinamakan proses

pengarangan. Pada derajat tiga ini, kulit yang terbakar tak dapat diperbaiki lagi jadi normal.

Kesungguhan dari akibat bakar ini tergantung pada tiga hal :

         Peningkatan suhu yang mengenai permukaan kulit

         Waktu antara awal dan akhir terjadi kebakaran

         Luasnya permukaan kulit yang terbakar

         Kualitas dari peredaran darah

pertolongan pertama pada luka bakar

pemberian pertolongan pada luka bakar terdiri dari langkah-langkah yang berikut ini :

         memadamkan api termasuk mematikan sumber panas

         mendinginkan bagian badan yang terkena dengan bantuan air dingin

         menutupi dengan steril bagian tubuh yang terkena

         menghubungi pihak yang ahli dalam pemberian bantuan ini

         mengusahakan pengangkatan yang cepat dari korban

Page 15: Pertolongan Pertama

            2.7.1 Akibat fisik dari suhu tinggi atau rendah

         akibat fisik dari suhu tinggi

juga temperatur yang tak begitu tinggi yang dapat mengakibatkan  luka bakar dapat memberikan

akibat secara fisik yang serius. Dalam contoh-contoh berikut ini dapat dilihat akibat-akibatnya :

 contoh :

wilma kerja sebagi perawat dirumah sakit anak-anak. Padabagian perawatan terdapat suhu rata-

rata 26 ? C. dalam lingkungan ini pekerjaan ynag dilakukan sangat melelahkan, dan banyak garam

dan air dikeluarkan dalam bentuk keringat.

dalam suhu bangunan besar terdapat perdagangan bawang merah pada musim panas yang

suhunya 34 ? C. pada suhu ini bawang merah disortir dalam kantong-kantong denagn berat

masing-masing 50 kg dan diangkat menggunakan tenaga manusia.

Karena melaksanakan pekerjaan yang keras dalam ruangan yang lembab dan panas, maka bisa

terjadi gangguan pada pengaturan suhu tubuh. Dalam situasi normal suhu tubuh diatur melalui

penegluaran keringat badan kita. Melalui penguapan keringat ini, badan mengalami penurunan

suhu. Jika tidak keluar keringat, atau keringat tidak dapat menguap, karena udara dengan

kelembaban yang tinggi ataupun karena berpakaian tebal, maka akn terjadi gangguan dalam

pengaturan suhu tubuh kita. Dalam hal inbi dikatakan "terperangkap panas" (penimbunan panas

badan).

tanda-tanda seseorang kepanasan adalah :

         kulit panas , kering dan merah

         korban merasa mual

         korban merasa kacau, mengantuk, dan akhirnay pinsan

pertolongan pertama pada gangguan suhu panas

pertolongan pertama ditujukan pada usaha-usaha untuk secepatnya menormalkan kembali suhu

tubuh. Untuk dapat mencapai ini perlu  untuk membawa koraban ke tempat yang lebih sejuk dan

melepaskan pakaian-pakaian yang mengisolasi badannay. Selanjutnya kita dinginkan badannya

dengan air dingin. Jika korban tidak pinsan, kita dapat memakai cairan pendingina (seperti air

dengan batu-batu es). Seorang pasien yang pinsan harus dibaringkan miring, dimana kita harus

Page 16: Pertolongan Pertama

mempertahankan kepatenan jalan napasnya. Selanjutnya korban harus cepat-cepat dibawa

kerumah sakit.

         akibat fisik dari suhu rendah

 Cara pendinginan yang terlalu kuat dapat berakibat bahwa seseorang justru mengalami

kedinginan. Pendinginan yang terlalu kuat dapat terjadi karena cara berpakaian yang kurang

memadai terhadap udara dingin, atau karena kurang gerak badan, karesna pemakaian alkohol,

atau karena  terlalu lama berada diair yang dingin (ini salah satu alsan mengapa luka bakar luas,

pendinginan tidak boleh lebih dari 10 menit). Contoh berikut ini akan memberikan gambarnya.

contoh

Selama perjalanan. Elfstedentocht melewati 11 kota tahun 1986 terjadi situasi yang kacau karena

persiapan yang kurang baik sehingga banayk orang yang terjebak cuaca dingin. Menurut para

ahli kurang beralasan untuk menghalau keadaan ini, dianjurkan memakai pakaian yang

etrlindung maupun alkohol.

Jika seseorang terjebak cuaca dingin, maka tanda-tanda berikut akan terlihat :

         kulit pucat dan dingin

         korban bergetar dan merasa dirinya sangat lemah

         korban merasa terjadi keadaan kaku menyalimuti anggota-anggota badannya

Korban menjadi mengantuk, ingin tidur dan dapat terjadi pinsan, dalam situasi yang demikian ini

ada bhaya jantung berhenti.

pertolongan pertama menghadapi kedinginan

pertolongan pertama adalah untuk menghindari terjadi pendinginan yang lebih lanjut. Untuk

alasan ini, korban harus dibungkus dengan selimut. Dan selanjutnya korban harus cepat-cepat

diangkut kerumah sakit. Pada keadaan korban pinsan, kita harus menempatkan korban dalam

posisi miring stabil, dan harus mempertahankan saluran pernafasan tetap dalam keadaan bebas.

2.7.2 Kecelakaan Karena Aliran Listrik

Page 17: Pertolongan Pertama

Hampir setiap orang pernah mendapat syok aliran listrik. Contoh yang paling mudah adalh syok

kecil karena listrik yang statis misalnya, karena sering menggesek-gesek / menggosok dengan

bahan  dari serat buatan-lapisan penutup lantai dengan suatu benda yang terbuat dari metal. Ini

tidak enak untuk sementara waktu, tapi tak menimbulkan kerusakan apa-apa. Syok karena lairan

listrik biasanya datang secara tiba-tiba, misalnya karena ada kerusakan pada suatu peralatan

listrik atu kabel. Oleh karena listrik itu berbahaya, maka pemerintah membuat peraturan agr

cara-car pemakaiannya dilakukan seaman mungkin. Salah satu peraturan yang bertujuan

demikian itu adalah kewwajiban untuk memakai "sakelar tanah" yang menjag ajika terjadi

kerusakan karena suatu peralatan listrik, listrik dengan sendirinya akan mati, sehingga tak

seorang pun akan terkena stroom. Sakelar semacam itu belum dipakai oleh semua orang. Listrik

selalu mencari jalan terpendek menuju tanah. Jika seseorang berhubungan dengan aliran listrik,

maka aliran listrik akan melewati tubuhnya menuju tanah. Hal ini dapat dihindari dengan cara

berdiri diatas suatu lapisan isolasi yang kuat, hingga bdan kita tidak menyentuh tanah. Karet dan

plastik juga tekstil dan kayu adalah material isolasi yang baik, hanya jika bahan ini kering.

Material yang basah apapun bahannya misalnya lantai yang basah, kamar mandi yang basah,

adalah penghantar listrik yang baik.

Dalam menawarkan bantuan pada seseorang yang terkena listrik, penolong harus menjamin

bahwa diinya terisolasi, jika ini bukan demikian, maka ia sendiri akan mengalami syok. Tingkat

kerusakan (luka) yang diakibatkan oleh aliran listrik tergantung dan faktor-faktor yang berikut :

         jangka waktu terjadinya kontak dengan listrik

         kekuatan listrik itu sendiri

         tingkat kelembaban kulit

         jalan yang dilalui listrik dalam melintasi tubuh kita

Jika kita meneyntuh aliran listrik dengan tegangan tinggi (diatas 5 atau 7 ampere ) maka akan

terjadi kejang pada otot-otot lengan bagian bawah yang mengakibatkan hampir tidak mungkin

untuk melepaskan tangan kita dari sumber aliran listrik itu. Melalui kontak tadi maka ada aliran

listrik yang meningkat dan ini dapat mengakibatkan suatu tarikan otot yang menyatu yang kuat

sekali dan korban dapat terlempar. Ini antara lain terjadi pada orang-orang yang tersambar petir.

Page 18: Pertolongan Pertama

Pertolongan pertama pada kecelakaan aliran listrik

Yang paling utama adalah menjauhkan korban dari sumber-sumber listrik. Ini dapat dilakukan

dengan mematikan tombol induk listrik, atau melepaskan steker dari peralatan listrik ini dari

stopkontak didinding. Jika hal ini tidak mungkin, maka kita harus melepaskan korban secara

hati-hati dari sumber listrik itu. Perhatikan disini akan bahaya yang bisa menimpa diri kita

sendiri. Jika mematikan saklar tak bisa cepat-cepat dilakukuan, maka kita harus menangani

korban yang masih terkena stroom, maka penanganannya harus sebagai berikut :

         Berdiri diatas suatu alas yang kering (misalnya selimut atau matras karet)

         Lilitkan sesuatu yang kering pada tangan (misalnya suatu kain atau baju dari kain)

         Coba dengan suatu tongkat yang kering atau sepotong kayu untuk melepaskan sumber listrik

dari korban tersebut atau dorong steker lepas dari stopkontak di dinding

         Jika hal ini tak dapat dilakukan, coba untuk memegang ujung baju korban, dan menariknya dari

sumber listrik

 Akibat-akibat dari syok listrik dapat berupa : terbakar, pingsan, pernafasan/jantung berhenti.

Luka-luka bakar harus ditangani seperti telah dijelaskan sebelumnya. Jika terjadi pernafasan atau

jantung berhenti, kita harus cepat-cepat mulai dengan membuat langkah kerja kembali. Dengan

pemberian pertolongan yang benar, maka kesempatan untuk pulih dari suatu kecelakaan aliran

listrik adalah besar.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

     

      Pertolongan pertama adalah pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit atau cidera

yang memerlukan bantuana medis dasar. Medis dasar yang di maksud disini adalah tindakan

perawatan berdasarkan ilmu kedokteran yang dapat dimiliki orang awam. Pemberian medis ini

dilakukan oleh penolong yang pertama kali tiba di tempat kejadian yang memiliki kemampuan

dan terlatih dalam penanganna medis.

Page 19: Pertolongan Pertama

     

      Ada beberapa tindakan yang harus diperhatikan dalam meberikan pertolongan pertama pada

kecelakaan, seperti pada yang mengalami cedera, perdarahan, keseleo, dislokasi sendi, patah

tulang / fraktur, tenggelam, terbakar karena sengatan aliran listrik. Dan setiap tindakan yang

diberikan pada masing-masing penyebab berbeda-beda ada caranya tersendiri.

3.2 Saran

      Kita sebagai tenaga kesehatan harus tahu mengenal anatomis serta fisiologis tubuh manusia,

jadi ketika memberikan pertolongan pertama bisa memberikan tindakan yang sesuai.

Prosedur Pelaksanaan

Pemasangan bidai

1.      Indikasi

a.      Fraktur.

b.      Dislokasi sendi setelah reduksi.

c.       Sprain : ligamentum robek atau teregang.

d.      Strain : otot atau tendon robek atau teregang.

e.      Immobilisasi pasca operasi.

2.      Kontraindikasi

a.      Absolut : tidak ada

Page 20: Pertolongan Pertama

b.      Relatif : cedera dengan luka terbuka atau infeksi memerlukan bidai yang mudah dibuka agar

perawatan jaringan lunak mudah dilakukan.

3.      Anesthesia

Apabila cedera stabil, gunakan sedasi IV atau obat amnestik (midazolam, diazepam,

haloperidol).

no langkah rasional gambar

1. Persiapan alat

Alat ayng digunakan:4.      Peralatan

a.   Gulungan pembalut (soft roll).

b.   Gips / fiberglass.

c.    Air hangat-hangat kuku.

d.   Perban Ace.

e.   Sarung tangan sekali pakai.

Susun alat secara ergonomis

2. Mencuci tangan.

Lakukan cuci tangan dengan tujuh langkah.

Tindakan pencegahan infeksi

3. Memakai sarung tangan. Untuk mencegah resiko penularan mikroorganisme

4. Atur posisi pasien. Untuk mmudahkan melakukan tindakan yang akan diberikan.

Posisi

a.      Pergelangan kaki/kaki : sudut 90o antara

kaki dan tungkai bawah, inverse/ eversi

netral.

b.      Lutut : fleksi 15-20 o

c.       Bahu : menggelantung pada sisi tubuh.

d.      Siku : sudut 90o  antara lengan bawah

Page 21: Pertolongan Pertama

dan lengan atas, supinasi/ pronasi netral.

e.      Pergelangan tangan : pronasi/supinasi

netral, ekstensi pergelangan tangan 20-

30o

f.        Jempol tangan : posisi pergelangan

tangan seperti diatas, jempol dalam

abduksi 45 o, fleksi 30o.

g.      Matakarpal, sendi MKF

(metakarpofalang), falang proksimal :

posisi pergelangan tangan seperti diatas,

sendi MKF dalam fleksi 90 o, sendi AFD

(antarfalang distal) dan AFP (antarfalang

proksimal) dalam ekstensi penuh.

h.      Sendi AF (antarfalang), falang

tengah/distal :ekstensi penuh sendi-sendi

AF.

5. Melakukan teknik pemasangan bidai dengan benar dan tepat sesuai dengan kebutuhan pasien

1.      Pemasangan bidai

a.      Pasang pembalut ke seluruh bagian yang

akan dibidai dengan melebihkan 2-3 inci

disebelah proksimal dan distal.

b.      Pemasangan pembalut harus dilakukan

secara melingkar merata dari distal ke

proksimal ditempat setiap balutan

menindih balutan sebelumnya sebesar

50%.

c.        Berikan lapisan tambahan untuk

tonjolan-tonjolan tulang.

d.      Pasang pembalut selagi ekstermitas

agar semua bagian

paling tidak mendapat

dua lapisan pembalut

(soft roll).

Page 22: Pertolongan Pertama

sudah berada dalam posisi bidai akhir untuk mencegah gulungan melipat-lipat dilekukan sendi.

2.      Fiberglass / gips

a.      Teknik umum: immobilisasi fraktur satu

sendi di atas dan satu sendi dibawah

cedera.

b.      Bidai fiberglass yang sudah siap dipakai

dapat diukur dan di potong.

c.       Bidai dicelupkan kedalam air hangat-

hangat kuku atau suhu kamar.

d.      Bidai diletakkan diatas gulungan

pembalut tadi dan jangan langsung ke

kulit. Bidai dipegang ditempatnya oleh

seorang asistena ata pasien.

Bidai gips

memerlukan 10-12

lapisan gips di

ekstermitas atas dan

12-15 lapisan gips di

ekstremitas bawah.

Kelebihan air dengan

lembut dapat diperas

atau dikibaskan dari

bidai.

3.      Perban Ace

a.      Bungkuskan perban ace disekitar bidai

dengan tegangan lembut.

b.      Pemasangan perban ace jangan terlalu

kencang

c.       Pegang ektremitas pada posisi yang

diinginkan sampai bidai mengeras

Agar  tidak terjadi

penekanan vena.

(sekitar 5-10 menit

untuk fiberglass, 10-

15 menit untuk gips)

4.      Bidai khusus

a.      Bidai siku posterior

1.      Mulai pemasangan bidai lebar 4 inci

dari lengan atas posterior melalui siku

Page 23: Pertolongan Pertama

posterior.

2.      Lebihkan bidai dari batas ulnar lengan

bawah dan tangan sampai tepat

proksimal sendi MKF.

b.      Bidai lengan bawah Sugar Tong

1.      Mulai pemasangan bidai lebar 3-4 inci

ditelapak tangan setinggi sendi MKF.

2.      Perpanjang bidai melalui permukaan

dorsal lengan bawah, meligkari siku

yang difleksikan 90o,

3.      Pastikan bahwa bidai tidak membatasi

gerakan MKF.

Digunakan untuk cedera lengan bawah/pergelangan tangan.

sampai ke permukaan volar lengan bawah dan tangan, tepat proksimal dari sendi MKF.

c.       Bidai saluran ulnar

1.      Pasang bidai lebar 3-4 inci dari

permukaan ulnar lengan bawah

proksimal ke permukaan ulnar

kelingking.

2.      Lipat tepi-tepi sekitar permukaan dorsal

dan volar tangan dan jari

manis/kelingking.

3.      Lihat tepi-tepi sekitar permukaan dorsal

dan volar tangan jari manis/kelingking.

4.      Letakkan pergelangna tangan dalam

posisi pronasi/supinasi netral dengan

ekstensi 30-30o.

Digunakan untuk

cedera falang atau

metacarpal ke empat

dan ke lima.

d.      Bidai saluran radial Digunakan untuk

cedera jari tangan atau

metacarpal

kedua/ketiga.

Page 24: Pertolongan Pertama

1.      Pasang bidai dibatas radial seperti

pemasangan untuk sisi ulnar diatas

dengan membuat sebuah lubang

2.      Cara lain, pasang dua bidai lebar 2-3

inci terpisah pada permukaan volar dan

dorsal tangan dan jari.

untuk memudahkan

pergerakan jempol.

e.      Bidai spica

1.      Pasang bidai sugar tong seperti diatas.

2.      Tambahkan bidai lebar 3 inci mulai dari

lengan bawah bagian atas, sepanjang

batas radial, kemudian ke bawah

melingkari jempol.

3.      Sendi AF jempol harus disertakan.

f.        Bidai tungkai panjang

1.      Pasang bidai lebar 4 inci dimulai dari

paha atas medial turun sampai lutut dan

pergelangan kaki medial.

2.      Lanjutkan bidai mengelilingi tumit ke

atas melalui sisi lateral pergelangan kaki

dan lutut sampai paha atas lateral.

3.       Untuk stabilias yang lebih baik, pasang

bidai lebar 6 inci dari paha atas posterior

ke bawah sampai permukaan posterior

tungkai dan permukaan plantar kaki.

Digunakan untuk

cedera lutut dan tibia.

Akan terjadi bentuk

huruf U.

g.      Bidai pergelangan kaki

1.      Pasang 4 inci dimulai dari batas

proksimal betis atas memanjang ke

bawah sampai betis medial dan

Digunakan untuk

cedera pergelangan

kaki tersendiri.

Page 25: Pertolongan Pertama

pergelangan kaki disekitar tumit dank e

atas ke pergelangan kaki lateral dan betis

lateral.

2.      Untuk stabilitas yang lebih baik, pasang

bidai ukuran 6 inci dari betis atas

posterior sampai aspek posterior tungkai

bawah dan permukaan plantar kaki.

Reduksi sendi tertutupIndikasi

-          Dislokasi sendi yang dibuktikan secara klinis atau radiologis

Kontraindikasia.      Dislokasi bahu : fraktur batang humerus.b.      Dislokasi kaput radialis : fraktur batang radial.c.       Dislokasi pergelangan kaki : fraktur batang tibia.

Anestesia-          Sedasi IV atau obat amnestik (midazolam, diazepam, haloperidol).

No

.

Langkah Rasional Gambar

1. Persiapan alat

Alat :

a.      Bahu : penyangga bahu

b.      Siku : penyangga siku

c.       Pergelangan kaki

       Gulungan pembalut (softroll)

       Gips/fiberglass

       Air hangat kuku

       Perban ace

       Sarung tangan sekali pakai

2. Mencuci tangan. Tindakan pencegahan

Page 26: Pertolongan Pertama

Lakukan cuci tangan dengan tujuh

langkah.

infeksi

3. Memakai sarung tangan. Untuk mencegah

resiko penularan

mikroorganisme

4. Atur posisi pasien. Untuk mmudahkan

melakukan tindakan

yang akan diberikan.

Posisi

a.      Bahu

1.       Pasien beristirahat diusungan (stretcher) dalam posisi terlentang dengan kepala tempat tidur membentuk sudut 30o.

2.       Usungan harus setinggi pinggang orang yang melakukan reduksi.

3.       Lengan pasien yang cedera harus diletakkan ditepi tempat tidur.

b.      Disloklasi kaput radialis1.       Pasien didudukkan dengan naman dan

tangan yang cedera diletakkan di pangkuan pasien.

c.       Pergelangan kaki1.       Pasien duduk diusungan dengan

tungkai menggantung ditepi tempat tidur.

5. Melakukan teknik pemasangan bidai

dengan benar dan tepat sesuai dengan

kebutuhan pasien

a.       Bahu1.       Bungkuskan kain disekitar badan

pasien dan ikatkan ke tepi tempat tidur yang berlawanan.

2.       Ikatkan kain kedua secara longgar disekitar anda

3.       letakkan lengan bawah ektremitas yang cedera (dengan siku ditekuk 90o didalam kain yang

(orang yang

melakukan prosedur)

Page 27: Pertolongan Pertama

melingkaripinggang anda.4.       Dengan lembut miringkan berat tubuh

anda ke belakang 5.       Tahan traksi selama beberapa menit

untuk melemaskan otot-otot lingkar bahu.

6.       Dengan lembut lakukan rotsi eksternal dan abduksi lengan untuk dislokasi anterior. Mungkin diperlukan tekanan tambahan dengan tangan pada kaput humeri.

7.       Bahu akan berbunyi “klik” saat kembali keposisinya.

8.       Apabila anda tidak yakin akan reduksi, berhentilah, dan ulangi pemeriksaan radiologi.

9.       Selalu lakukan radiografi pasca reduksi (tampak AP dan Y)

10.   Letakkan lengan didalam penyangga bahu.

untuk menimbulkan traksi longitudinal pada lengan pasien yang di abduksi dengan sudut 30o dan  dirotasi internal 15-30o untuk dislokasi bahu anterior (rotasi harus eksternal apabila bahu mengalami dislokasi posterior)

Untuk dislokasi posterior, putar lengan ke arah dalam (rotasi internal).

untuk memastikan dan mendokumentasikan posisi yang benar.

b.      Kaput radii1.       Pegang tangan ekstremitas yang edera

dalam posisi berjabatan tangan2.       Letakkan tangan yang lain dibelakang

siku dengan jempol pada kaput radii.3.       Dengan lembut lakukan traksi

longitudinal.4.       Lengan bawah di supinasi sambil

caput radii tersus ditekan dengan jempol.

5.       Apabila diperlukan, hiperfleksikan siku sementara caput radii terus ditekan.

6.       Selalu lakukan radiografi pasca reduksi (tampak AP dan Lateral) untuk memastikan dan mendokumentasikan posisi yang benar.

7.       Letakan lengan pada penyangga

Page 28: Pertolongan Pertama

(Sling).

b.    Pergelangan Kaki 1.       Minta asisten menstabilkan tungkai

dengan memberikan tekanan pada paha pasien.

2.       Pegang kaki bagian depan dengan satu tangan dan tumit dengan tangan yang lain.

3.       Ulangi mekanisme cedera dengan memutar kaki ke samping yang talusnya mengalami dislokasi.

4.       Berikan traksi longitudinal.

5.       Balikan mekanisme cedera

6.       Selalu lakukan radiografi pasca reduksi

7.       Pasang bidan seperti pada bagian C.

untuk menarik palus kembali ke bawah tibia.

(Tampak AP, Lateral dan Mortis) untuk memastikan dan mendojumentasikan posisi yang benar.

Penyulit dan Penanganana.         Fraktur            Pasang bidai sesuai dengan keperluan.           Konsultasikan ke bagian ortopedi.

b.         Tidak mampu mereduksi dislokasi.           Pasang bidai dan imobilisasikan dalam posisi yang paling nyaman bagi pasien

Konsultasikan ke bagian ortopedi

Page 29: Pertolongan Pertama

Daftar Pustaka

Stevens, P.J.M, Bordui, F, dkk.Ilmu Keperawatan.Jakarta:EGC

http://www.gkhwklaten.org/2008/08/pp-pertolongan-pertama-pertolongan.html

Page 30: Pertolongan Pertama

BAB I PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Skelet atau kerangka adalah rangkaian tulang yang mendukung dan melindungin beberapa

organ lunak, terutama dalam tengkorak dan panggul. Kerangka juga berfungsi sebagai alat

ungkit pada gerakan dan menyediakan permukaan untuk kaitan otot-otot kerangka. Oleh

karena fungsi tulang yang sangat penting bagi tubuh kita, maka telah semestinya tulang harus

di jaga agar terhindar dari trauma atau benturan yang dapat mengakibatkan terjadinya patah

tulang atau dislokasi tulang. Bentuk kaku (rigid) dan kokoh antar rangka yang membentuk

tubuh dihubungkan oleh berbagai jenis sendi. Adanya penghubung tersebut memungkinkan

satu pergerakan antar tulang yang demikian fleksibel dan nyaris tanpa gesekan. Tulang dan

sendi dipakai untuk melindungi berbagai organ vital di bawahnya disamping fungsi

pergerakan (locomotor) / perpindahan makhluk hidup. Sendi merupakan satu organ yang

kompleks dan tersusun atas berbagai komponen yang spesifik satu dengan lainnya. Pada

umumnya terdiri dari air dan tersusun atas serabut kolagen, proteoglikan, glikorptein lain

serta lubrikan asam hialuronat, struktur yang kompleks di atas memungkinkan suatu

pergerakan sendi yang luas (fungsi locomotor), frictionless dan tidak mengakibatkan

kerusakan besar dalam jangka panjang.

Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat

hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang

dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Seseorang yang tidak dapat mengatupkan

mulutnya kembali sehabis membuka mulutnya adalah karena sendi rahangnya terlepas dari

tempatnya. Dengan kata lain: sendi rahangnya telah mengalami dislokasi.

Dislokasi yang sering terjadi pada olahragawan adalah dislokasi sendi bahu dan sendi pinggul

(paha). Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain macet,

Page 31: Pertolongan Pertama

juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-ligamennya

biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi.

Dislokasi terjadi saat ligamen memberikan jalan sedemikian rupa sehingga tulang berpindah

dari posisinya yang normal di dalam sendi. Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor penyakit

atau trauma karena dapatan (acquired) atau karena sejak lahir (kongenital).

1.2   Tujuan

Tujuan Umum : untuk menambah wawasan penyusun dan pembaca mengenai dislokasi

Tujuan Khusus :

a.       Mengetahui definisi dislokasi

b.      Mengetahui faktor penyebab dislokasi

c.       Mengetahui penatalaksanaan dislokasi

d.      Mengetahui pertolongan pertama pada dislokasi

e.      Mengetahui macam – macam dislokasi

1.3 Manfaat

Dapat mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang dislokasi.

1.4   Rumusan Masalah

Apakah dislokasi itu?

Apa saja penyebab dislokasi?

Bagaimana penatalaksanaan dislokasi itu?

Apa saja jenis dislokasi itu?

Bagaimana kah pertolongan pertama pada dislokasi?

BAB II ISI

2.1   Pengertian

Page 32: Pertolongan Pertama

Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat

hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang

dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Dislokasi terjadi saat ligamen

memberikan jalan sedemikian rupa sehingga tulang berpindah dari posisinya yang normal di

dalam sendi. Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor penyakit atau trauma karena dapatan

(acquired) atau karena sejak lahir (kongenital). Dislokasi merupakan suatu kedaruratan yang

membutuhkan pertolongan segera.

2.2   Penyebab

-          Trauma .

Jika disertai fraktur, keadaan ini disebut fraktur dislokasi.

-          Kongenital                                                                                 

Sebagian anak dilahirkan dengan dislokasi, misalnya dislokasi pangkal paha. dislokasi sendi

pangkal paha secara klinik tungkai yang satu lebih pendek dibanding tungkai yang lainnya

dan pantat bagian kiri serta kanan tidak simetris.

2.3   Penatalaksanaan

–      Lakukan reposisi segera.

–      Dislokasi sendi kecil dapat direposisi di tempat kejadian tanpa anestesi, misalnya :

dislokasi siku, dislokasi bahu, dislokasi jari pada fase syok), sislokasi bahu, siku atau jari

dapat direposisi dengan anestesi loca; dan obat penenang misalnya valium.

–      Dislokasi sendi besar, misalnya panggul memerlukan anestesi umum.

2.4   Macam – macam dislokasi dan pertolongannya

1.       Dislokasi sendi rahang

Page 33: Pertolongan Pertama

Dislokasi sendi rahang terjadi karena : menguap atau tertawa terlalu lebar atau karena

pukulan keras ketika mulut sedang terbuka akibatnya penderita tidak dapat menutup

mulutnya kembali. PERTOLONGAN NYA : cukup dengan menggunakan ibu jari yang

sudah dibalut untuk menekan rahang tersebut. Ibu jari dibalut karena ketika rahang itu

ditekan, rahang itu akan mengatup dengan keras dan cepat. CARANYA : rahang ditekan

kebawah dengan kedua ibu jari yang sudah dibalut tadi, ibu jaaari itu diletakkan di geraham

paling belakang, tekanan itu harus mantap tapi pelan – pelan, bersamaan dengan itu jari – jari

yang lain mengangkat dagu penderita ke atas, apabila berhasil rahng itu akan mengatup

dengan cepat dan keras. Setelah selesai untuk beberapa saat pasien tidak diperbolehkan

terlalu sering membuka mulutnya.

2.       Dislokasi sendi jari

Sendi jari mudah mengalami dislokasi dan apabila tidak ditolong dengan segera jari itu akan

kaku kelak. Sendi jari dapat mengalami dislokasi ke aarah telapak atau punggung tangan.

PERTOLONGANNYA : tariklah ujung jari yang cedera dengan tarikan yang cukup kuat tapi

tidak disentakkan. Sambil menarik, sendi yang terpeleset ditekan dengan ibu jari dan

telunjuk. Akan terasa bahwa sendi itu kembali ke tempat asalnya. Setelah diperbaiki

sebaiknya untuk sementara waktu ibu jari yang sakit itu di bidai. Untuk membidai dalam

kedudukan setemgah melngkar seolah – olah membentuk huruf O dengan ibu jari.

3.       Dislokasi sendi bahu

 Dislokasi sendi bahu : kepala lengan atas terpeleset ke arah dada. tetapi kemampuan arah

dislokasi tersebut ia akan menyebabkan gerakan yang terbatas dan rasa nyeri yang hebat bila

bahu digerakkan. TANDANYA : lengan menjadi kaku, ujung tulang bahu menonjol.

PERTOLONGAN : ketiak yang cedera ditekan perlahan dengan kaki tanpa sepatu secara

perlahan. Sementara itu lengan penderita ditarik sesuai dengan arah letak kedudukannya

ketiak itu. Tarikan itu harus dilakukan dengan pelan dan semakin lama semakin kuat, hal itu

Page 34: Pertolongan Pertama

untuk menghindarkan rasa nyeri yang hebat yang ddapat mengakibatkan shock. Selain tarikan

yang medadak merusak jaringan – jaringan yang ada di sekitar sendi. Setelah ditarik dengan

kekuatan yang tetap beberapa menit, dengan hati-hati lenga atas diputar ke luar (arah

menjauhi tubuh) . hal ini sebaiknnya dilakukan dengan siku terlipat, dengan cara ini

diharapkan ujung tulanng lengan atas menggeser ke tempat semula.

4.       Dislokasi sendi siku

Penyebab Dislokasi sendi siku adalah mengalami Jatuh pada tangan.

Pemulihannya : tidak boleh banyak bergerak dalam gips selama tiga minggu untuk

memberikan kesembuhan pada sumpai sendi.

5.       Dislokasi sendi pangkal paha

Umumnya dislokasi ini terjadi akibat kecelakaan lalu lintas (kecelakaan mobil) . dalam posisi

duduk benturan dashboard pada lutut pengemudi diteruskan sepanjang tulangfemur dan

mendorong caput femuris kea rah posterior keluaar dari acetabulum yaitu bagian yang paling

dalam. PERTOLONGANNYA : Tindakannya adalah reposisi dengan anestesi umum dan

pemasangan gips selama enam minggu untuk mengistirahatkan persendian dan memberikan

kesembuhan.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dislokasi adalah terlepasnya kompresi jaringan tulang dari kesatuan sendi. Dislokasi ini dapat

hanya komponen tulangnya saja yang bergeser atau terlepasnya seluruh komponen tulang

dari tempat yang seharusnya (dari mangkuk sendi). Dislokasi terjadi saat ligamen

memberikan jalan sedemikian rupa sehingga tulang berpindah dari posisinya yang normal di

dalam sendi. Karena terpeleset dari tempatnya, maka sendi itupun menjadi macet. Selain

Page 35: Pertolongan Pertama

macet, juga terasa nyeri. Sebuah sendi yang pernah mengalami dislokasi, ligamen-

ligamennya biasanya menjadi kendor. Akibatnya, sendi itu akan gampang dislokasi lagi.

Dislokasi dapat disebabkan oleh faktor penyakit atau trauma karena dapatan (acquired) atau

karena sejak lahir (kongenital). Sampai saat ini kami baru mengetahui  lima macam dislokasi

yaitu : dislokasi sendi rahang, dislokasi sendi  jari, dislokasi sendi bahu, dislokasi sendi siku,

dan dislokasi sendi paha.

3.2 Saran

Diharapkan kita semua dapat mengaplikasian pertolongan pertama pada dislokasi ini dalam

kehidupan sehari – hari.