SKRIPSI RIDHO 123

download SKRIPSI RIDHO 123

of 32

Transcript of SKRIPSI RIDHO 123

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    1/32

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1 Latar Belakang

    Penggunaan beton sebagai bahan bangunan juga telah lama dikenal. Beton

    memiliki beberapa kelebihan antara lain: kuat desaknya tinggi, mudah dibentuk,

    perawatannya mudah, dapat dibuat komposit. Permintaan akan beton meningkat seiring

    dengan berkembangnya pembangunan perumahan permukiman, serta gedung bertingkat,

    maupun jembatan. Semakin tinggi tingkat perkembangan perumahan maka akan semakin

    tinggi pula kebutuhan akan beton. Beton mempunyai sifat getas, sehingga secara praktis

    kemampuan untuk menahan tegangan tarik relatif kecil. Untuk memperbaiki sifat beton

    yang getas tersebut maka kaitannya dengan tegangan tarik beton diberikan tulangan. Jenis

    tulangan yang selama ini dikenal adalah dari besi beton. Besi beton mampu menahan

    gaya tarik yang besar, namun disisi lain juga terdapat kekurangan dari besi beton itu

    sendiri, besi beton termasuk sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui, dengan

    penggunaannya yang semakin lama semakin tinggi, suatu saat persediaan besi beton akan

    habis. Besi beton juga termasuk material yang harganya cukup mahal, sehingga

    memerlukan alternatif lain sebagai penggantinya yang salah satunya adalah menggunakan

    bambu sebagai ulangan pada beton.

    Bambu merupakan tanaman berumpun yang pertumbuhannya sangat cepat. Pada

    masa pertumbuhan, beberapa spesies dapat tumbuh hingga meter per hari. Bambu

    dikenal memiliki sifat!sifat umum yang sangat menguntungkan untuk dimanfaatkan

    karena, batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk dan

    mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut. "enurut Sharma #$%&',

    sekarang telah tercatat lebih dari &( genera dan )(* spesies bambu di seluruh

    dunia.Penggunaan bambu sebagai elemen struktur memerlukan informasi yang tepat

    berkaitan dengan sifat fisika, mekanika dan mikro!strukturalnya. Sifa!sifat penting

    tersebut diperoleh melalui indifikas, penyelidikan dan pengujian.

    +etapi masih banyak keraguan untuk pemakaian bambu sebagai tulangan beton.

    eraguan pertama timbul karena lekatan antara bambu dan semen kurang baik, selain itu

    bambu sangat higroskopis, sedang kandungan air pada bambu sangat mempengaruhi

    kembang susut, yang lebih lanjut akan mempengaruhi lekatan antara bambu dan beton.

    -leh karena itu pemakaian bambu tanpa perlakuan khusus sebagai tulangan betonsangat tidak dianjurkan. ara yang tepat untuk mengatasi kelemahan di atas dengan

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    2/32

    menggunakan bambu yang sudah tua usianya sehingga daya serap dan kelembabannya

    kecil, melapisi batang bambu dengan bahan kedap air seperti /ernis, cat dan cairan aspal,

    tetapi harus dihindari licinnya permukaan bambu akibat pemakaian bahan!bahan tersebut,

    karena hal itu akan mengurangi daya lekat. Untuk memperbaiki lekatan antara bambu dan

    beton.

    "enurut penelitian Suyadi Budi #)*0' tentang kapasitas lentur balok bertulangan

    bambu bertakikan. Penggunaan takikan pada tulangan bambu menambah kapasitas lentur

    balok menjadi lebih tinggi sekitar *1 terhadap tulangan bambu Petung polos dan sekitar

    %1 terhadap tulangan bambu 2ulung Polos.

    "odifikasi tulangan bambu untuk meningkatkan kuat cabut bambu pada beton juga

    dilakukan oleh Suyadi #)*0'. "odifikasi yang dilakukan adalah dengan melilitkan kawat

    tali dan memberikan tonjolan pada bambu. 3ari hasil pengujiannya dapat dibuktikanbahwa modifikasi pada tulangan bambu ini dapat meningkatkan kuat cabut bambu pada

    beton. 4amun, kegagalan yang terjadi pada percobaan tersebut adalah kegagalan geser

    yang terajdi diantara takikan dan terlepasnya tonjolan dengan kegagalan searah dengan

    serat bambu.

    Penilitian berikutnya yaitu oleh 5gustin #)*(' yaitu modifiaksi dengan

    menambahkan kait pada beton bertulangan bambu, kait yang dimaksud yaitu berupa

    bambu yang sama, berukuran ) 6 ( 6 cm yang diletakkan dengan selang jarak tertentu.

    4amun dengan dimensi balok yang tidak begitu panjang yaitu m sehingga kurang begitu

    terlihat pengaruh yang signifikan dari penilitian tersebut. +erlebih lagi dalam aplikasi di

    lapangan sangat jarang ada balok yang berukuran panjang m, sehingga diperlukan balok

    dengan ukuran yang mendekati ukuran sebenarnya dalam aplikasi yang sering dilakukan.

    Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan diatas, maka pada penilitian ini

    dilakukan penambahan kait pada balok beton bertulangan bambu dengan dimensi balok

    yang berbeda dan lebih panjang dari sebelumnya. Selain itu juga akan dicoba jenis kait

    yang lebih ber/ariasi yaitu menggunakan bambu petung dan menggunakan kayu kampersebagai jenis kait yang lain. Pelapisan cat dan pasir juga dilakukan dalam penelitian ini,

    bertujuan untuk meningkatkan kuat lekat bambu dengan beton, serta untuk mengkaji

    kapasitas lentur pada balok bertulangan bambu.

    2 Rumusan Masalah

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    3/32

    Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang didapat adalah sebagai

    berikut:

    Bagaimana pengaruh jarak antar kait terhadap respon lentur balok

    bertulangan bambu dengan kait7

    ) Bagaimana pengaruh jenis kait terhadap respon lentur balok bertulangan

    bambu dengan kait7

    0 Bagaimana interaksi yang terjadi antara jarak antar kait dan jenis kait

    terhadap kuat lentur balok bertulangan bambu7

    3 Batasan Masalah

    5dapun batasan masalah yang ada pada penelitian ini adalah:

    Benda uji yang digunakan adalah balok berukuran % 6 )% 6 8* cm.

    ) Benda uji Pull-out digunakan silinder beton dengan diameter ( cm

    dan tinggi )) cm dan membenamkan tulangan tepat di tengahnya.0 Jenis bambu yang digunakan adalah bambu Petung.

    9 Jarak kait yang digunakan adalah 8 cm dan ) cm.

    ( Jenis kait yang digunakan adalah bambu Petung dan ayu amper.

    4 Tujuan Peneltan

    Penelitian ini bertujuan untuk:

    "engetahui pengaruh jarak antar kait terhadap respon lentur balok bertulangan

    bambu dengan kait.

    ) "engetahui pengaruh jenis kait terhadap respon lentur balok bertulangan bambu

    dengan kait.0 "engetahui interaksi yang terjadi antara jarak antar kait dan jenis kait terhadap

    kuat lentur balok bertulangan bambu

    ! Man"aat Peneltan

    5dapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

    1 Bagi kalangan akademis, sebagai referensi yang dapat dipakai sebagai acuan

    penelitian yang terkait dengan bambu sebagai tulangan beton.

    2 Bagi praktisi lapangan, sebagai sumber informasi dan pertimbangan dalam suatu

    rencana konstruksi beton yang menggunakan bambu sebagai tulangan.

    BAB II

    TIN#AUAN PU$TA%A

    2&1 Bet'n (an Bet'n Bertulang

    Dalam Teknologi Beton, Kardiono Tjokrodimuljo (2004), beton pada

    dasarnya adalah campuran yang terdiri dari agregat kasar dan agregat

    halus yang

    dicampur dengan air dan semen sebagai pengikat dan pengisi antara

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    4/32

    agregat kasar

    dan agregat halus serta kadangkadang ditambahkan additive!"enurut #eraturan Beton Bertulang $ndonesia (#BB$ %&'%), beton

    didenisikan sebagai bahan yang diperoleh dengan mencampurkan

    agregat halus, agregat kasar, semen portland dan air ( tanpa aditi )!

    *edangkan *K! *+$ T %- %&&0 0. mendenisikan beton sebagai

    campuran antara semen #ortland atau semen hidrolik yang lainnya,

    agregat halus, agregat kasar dan air, dengan atau tanpa bahan

    campuran tambahan yang membentuk massa padat.3alam keadaan mengeras, beton seperti batu karang yang memiliki kekuatan tinggi.

    3alam keadaan segar, beton dapat dibentuk bermacam!macam untuk tujuan dekoratif.

    Beton memiliki kuat tekan yang tinggi dan kuat +arik yang sangat rendah. "aka dari itu,

    dibuatlah beton bertulang yang merupakan suatu kombinasi antara beton dan baja dimana

    tulangan baja berfungsi menyediakan kuat tarik yang tidak dimiliki beton. Selain memiliki

    kuat tarik yang tinggi, baja tulangan juga memiliki kuat tekan yang tinggi sehingga dapat

    juga menahan kuat tekan bersama!sama dengan beton. Beton bertulang digunakan dalam

    berbagai bentuk bangunan struktur besar maupun kecil, sebagai contoh dalam

    pembangunan gedung, jembatan, bendungan, dinding penahan tanah, dan sebagainya.

    aktor!faktor yang membuat beton bertulang banyak digunakan karena memiliki

    beberapa keunggulan antara lain:

    Beton memiliki kuat tekan yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan bahan

    lainnya.

    "emiliki ketahanan yang tinggi terhadap api dan air.

    "udah untuk dicetak menjadi bentuk yang sangat beragam.

    "aterial penyusunnya mudah didapat.

    +idak memerlukan biaya pemeliharaan yang tinggi.

    4amun selain keunggulan yang telah disebutkan diatas, beton bertulamg juga

    memiliki kelemahan seperti berikut ini:

    Bentuk yang sudah dibuat sulit diubah.

    Beton bertulang memerlukan bekisting untuk menahan beton tetap ditempatnya

    sampai beton tersebut mengeras.

    "emiliki bobot yang besar #berat'.

    ekuatan, keawetan, dan sifat beton lainnya dipengaruhi oleh sifat material!material

    penyusunnya, nilai perbandingan material!materialnya, cara pengadukan, cara penuangan

    adukan beton, cara pemadatan, dan cara perawatan selama proses pengerasan. Sabagian

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    5/32

    besar material penyusun beton adalah bahan lokal kecuali semen dan bahan kimia

    tambahan, sehingga sangat menguntungkan secara ekonomi.

    2&2 Materal Pen)usun Bet'n Bertulang

    "aterial!material penyusun beton bertulang antara lain semen, agregat halus, agregat

    kasar, air, dan tulangan baja. Berikut penjelassn karakteristik material!material penyusun

    tersebut.

    2&2&1$emen

    "aterial semen adalah material yang memiliki sifat adhesif (adhesive) yang

    memungkinkan untuk mengikat fragmen!fragmen mineral;agregat!agregat menjadi suatu

    masa yang padat mempunyai kekuatan. Semen yang mengeras dengan adanya air yang

    dinamakan dengan semen hidraulis (hidraulic cement). Semen jenis ini terdiri dari silikat

    dan lime yang terbuat dari batu kapur dan tanah liat yang digerinda, dicampur, dibakar

    dalam pembakaran kapur (klin), kemudian dihancurkan menjadi tepung. Semen hidrolik

    biasa yang dipakai untuk mortar dinamakan semen portland (portland cement) #4awy,

    $$%'.

    ungsi utama semen pada beton adalah mengikat butir!butir agregat sehingga

    membentuk suatu massa padat. Selain itu juga untuk mengisi rongga!rongga udara diantara

    butir!butir agregat. Pada umumnya, beton mengandung rongga udara sekitar 1 ! )1,

    pasta semen #semen dan air' sekitar )(1 ! 9*1 dan agregat #agregat halus dan agregat

    kasar' sekitar 8*1 ! &(1. Untuk mendapatkan kekuatan yang baik, sifat dan karakteristik

    dari masing!masing bahan penyusun tersebut perlu dipelajari. #+ri "ulyono,)**0'

    ekuatan semen merupakan hasil dari proses hidrasi. Proses kimiawi ini berupa

    rekristalisasi dalam bentuk interlocking-crystals sehingga membentuk gel semen yang

    akan mempunyai kekuatan tekan yang tinggi apabila mengeras #4awy, $$%'. Berdasarkan

    komposisi kimianya, semen portland dibedakan menjadi beberapa jenis seperti pada Ta*el

    2&1&

    Ta*el 2&1Jenis!jenis Semen Portland

    Jenis Semenomponen #1' arakteristik Umum

    0S )S 05 95 aS-9 a- "g-

    4ormal, < 9$ )( ) % ),$ *,% ),9Semen untuk semua

    tujuan

    "odifikasi, digunakan utnuk

    struktur besar

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    6/32

    ekuatan awal

    tinggi,

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    7/32

    ungsi dari air disini antara lain adalah sebagai bahan pencampur antara

    semen dan agregat. 5ir harus bebas dari bahan yang bersifat asam basa, dan minyak.

    5ir yang mengandung tumbuh!tumbuhan busuk harus benar!benar dihindari karena

    dapat mengganggu pengikatan semen. Pada umumnya air yang memenuhi

    persyaratan sebagai air minum juga memenuhi syarat bila dipakai untuk membuat

    beton, dengan pengecualian pada air minum yang banyak mengandung sulfat

    (*gles+y, 199)$

    5ir yang mengandung kotoran yang cukup banyak akan mengganggu proses

    pengerasan atau ketahanan beton. otoran secara umum dapat menyebabkan :

    @angguan pada hidrasi dan pengikatan

    @angguan pada kekuatan dan ketahanan

    Perubahan /olume yang dapat menyebabkan keretakan

    orosi pada tulangan baja maupun kehancuran beton Bercak!bercak pada permukaan beton!

    2&3 Bam*u

    Bambu merupakan jenis tanaman yang termasukam+oidae yaitu salah satu anggota

    sub familia rumput, sehingga pertumbuhannya cepat #Jansen, $%*'. Pada umumnya

    bambu ditemukan di tempat!tempat terbuka baik di pekarangan, tegalan maupun di hutan.

    3i dalam pemanfaatan bambu harus diperhatikan faktor!faktor yang dapat menentukan

    kualitas dan kuantitas produk yang dapat dihasilkan, misalnya faktor jenis bambu, umur,

    kadar air, berat jenis, kekuatan, keawetan.

    Bambu merupakan produk hasil hutan non kayu yang dikenal bahkan sangat dekat

    dengan kehidupan masyarakat umum karena pertumbuhannya ada di sekeliling kehidupan

    masyarakat. Bambu termasuk tanaman Bamboidae anggota sub familia rumput, memiliki

    keanekaragaman jenis bambu di dunia sekitar )(*!(** jenis sedangkan

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    8/32

    "aterial yang dapat diperbaharui.

    "emiliki kuat tarik yang tinggi.

    elemahan bambu sebagai tulangan pada beton:

    3aya lekat dengan beton kurang baik.

    "udah menyerap air.

    "udah terbakar.

    2&3&1&1 %uat Tark Tulangan Bam*u

    "orisco #$$$' mengemukakan bahwa pemilihan bambu sebagai bahan bangunan

    didasarkan pada harga yang relatif rendah, pertumbuhan cepat, mudah ditanam, mudah

    dikerjakan, serta keunggulan spesifik yaitu memiliki kekuatan tarik yang yang tinggi.

    Pengujian kuat tarik dilakukan pada bambu -ri, bambu Petung, bambu 2ulung dan bambu

    +utul. Aasil Pengujiannya ditampilkan dalam Ta*el 2&2,Ta*el 2&3, dan+am*ar 2&1

    Ta*el 2&2+egangan +arik Bambu -/en

    Jenis Bambu+egangan +arik #"pa'

    +anpa 4odia 3engan 4odia

    -ri )$ )%

    Petung $* 8

    2ulung 88 9&

    +utul )8 &9

    Sumber: "orisco, $$$

    Ta*el 2&3uat Batas dan +egangan

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    9/32

    +am*ar 2&1Aubungan +egangan!=egangan Bambu dan Baja

    "enurut =ochman #)**(', pelapisan tulangan bambu dengan bahan kedap air seperti

    /ernis maupun tkenik pembuatan tulangan bambu dengan cara pemilinan dapat

    mengurangi sifat kembang susut bambu. Pada balok uji dengan tulangan bambu yang

    berukuran **6(*6(** mm, beban retak awal meningkat $,)1 pada balok uji dengan

    tulangan bambu yang di/ernis dan meningkat )*, 1 pada balok uji dengan tulangan

    bambu yang dipilin dibandingkan dengan balok uji dengan tulangan bambu polos.

    @ha/arni #)**9' menyatakan bahwa penelitian mengenai bambu sebagai pengganti

    tulangan didalam beton bertulang telah dilakukan sejak tahun $&$ diBrail dan Puerto

    rico. Cekatan atau adhesi antara tulangan dengan beton mencegah terjadinya selip.

    2&3&1&2 %uat Lekat Tulangan Bam*u

    Bambu mempunyai afinitas terhadap air, baik dalam bentuk uap maupun cairan.

    ayu atau bambu mempunyai kemampuan mengabsorpsi atau desorpsi yang tergantung

    dari suhu dan kelembaban udara disekelilingnya. Aal itu tergantung dari umur, waktu

    penebangan dan jenis bambu.

    "enurut penilitian =ochman #)**&' menunjukkan bahwa terdapat perbaikan kuat

    lekat tulangan yang cukup setelah bambu diberi perlakuan khusus seperti di/ernis atau

    bahkan dipilin. Aal tersebu menjadikan kadar air bambu dapat dijaga dan penyusutan dapat

    dicegah sehingga gaya gesek permukaan antara tulangan dengan beton menjadi lebih besar

    dan dapat dipertahankan.

    Pedekatan model tulangan bambu dilakukan dengan membuat takikan pada bagian

    sisi. +ulangan bambu bertakikan dapat mengurangi pengaruh penyusutan atau

    pengembangan karena kandungan air dengan bagian saling mengunci atara permukaan

    tulangan dengan beton #5adeh, )*0'.

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    10/32

    +am*ar 2&2 #' +ipikal bentuk tulangan baja deform

    #)' Bambu +akikan

    "enurut 4awy #$%8', kuat lekat antara beton dan tulangan dipengaruhi oleh faktor!

    faktor:

    . Dfek gripping #memegang' sebagai akibat dari susut pengeringan beton di sekeliling

    tulangan dan saling geser antara tulangan dengan beton di sekelilingnya.

    ). +ahanan gesekan #friksi' terhadap gelincir dan saling kunci pada saat elemen penguat

    atau tulangan mengalami tegangan tarik.

    0. 3iameter tulangan.

    9. Bahan pelapis #coating'.

    (. Jarak tulangan dari tepi beton.

    2&3&2 Perlakuan Permukaan ,a(a Bam*u

    3ilihat dari kekuatannya, bambu sebagai tulangan beton merupakan alternatif yang

    dinilai layak, minimal untuk struktur ringan dan sedang. +api permasalahannya adalah,

    bambu bersifat higroskopis yang kembang!susutnya cukup besar. Aal ini tentu

    mengakibatkan penyusutan, lekatannya dengan beton menjadi sangat berkurang sehingga

    daya dukung struktur menjadi menurun. Cekatan antara tulangan bambu dan beton kurang

    baik, dapat diatasi dengan penambahan bahan pelapis kedap air. 5da banyak bahan pelapis

    yang dapat digunakan untuk melapisi permukaan bambu yaitu seperti misalnya /ernis dan

    juga epo6y #Pathurahman, dkk, )**0'.

    Bambu memiliki kemampuan kembang susut yang tinggi. -leh karena itu, tulangan

    bambu diberi perlakuan khusus yaitu dilapisi lapisan kedap air dan kemudian dilumuri

    pasir sehingga permukaan bambu menjadi kasar dan daya lekat terhadap beton menjadi

    tinggi. Bambu yang tidak dilapisi cat, akan menyerap air beton seperti pada +am*ar

    2&3-a.. emudian bambu mengembang dan menyebabkan retak pada beton seperti pada

    +am*ar 2&3-*.. Beton akan mengering dalam jangka waktu yang lama dan retak padabeton akan semakin lebar. Bambu akan menyusut dan membusuk karena terjadi kontak

    dengan udara luar seperti pada +am*ar 2&3-/..

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    11/32

    +am*ar 2&3 Perilaku Bambu yang +idak 3ilapisi edap 5ir

    -a. Bambu dalam Beton Segar

    -*. Bambu "enyerap 5ir E "engembang Pada "asa Perawatan Beton

    -/. Bambu "enyusut Setelah "asa Perawatan Beton

    2&3&3 %a)u %am,er se*aga %at ,a(a Tulangan Bet'n

    3alam kehidupan kita sehari!hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering

    dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. +erkadang sebagai barang tertentu, kayu

    tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Salah satu jenis kayu yang

    sering digunakan untuk bahan konstruksi adalah kayu kamper.

    ayu kamper telah lama menjadi alternatif bahan bangunan karena harganya lebih

    terjangkau. "eskipun tidak setahan lama kayu jati dan sekuat bangkirai, kamper memiliki

    serat kayu yang halus dan kuat. arena tidak segetas bangkirai, retak rambut jarang

    ditemui. arena tidak sekeras bangkirai, kecenderungan berubah bentuk juga besar

    sehingga tidak disarankan untuk digunakan pada konstruksi berukuran besar. ayu kamper

    termasuk kayu dengan elas 5wet

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    12/32

    2&4 %a,astas Lentur Pa(a Bal'k

    Balok merupakan elemen struktur yang mudah mengalami lentur akibat beban luar

    yang bekerja pada balok tersebut, baik beban mati maupun beban hidup akan

    menyebabkan adanya lentur dan deformasi pada balok tersebut. Centur pada balok

    merupakan akibat adanya tegangan yang timbul karena adnaya beban luar.

    5pabila beban yang bekerja pada balok bertambah besar, maka tegangan dan

    regangan akan bertambah sebanding dengan kemampuan bahan berubah bentuk dan

    modulus elastisitas bahan. +iap bahan mempunyai modulus elastisitas tersendiri yang

    memberikan gambaran mengenai perilaku bahan itu bila mengalami beban +arik atau

    beban tekan. Bila nilai modulus elastisitas semakin kecil , akan semakin mudah bahan

    untuk mengalami perpanjangan atau perpendekan. #@ideon dan ?ir, $$9'

    ekuatan batas balok dapat tercapai jika balok dibebani sa,pai mencapai bata

    keruntuhan, yaitu bila pada balok terjadi retak yang berlebihan dan bila terus dibebani akan

    terjadi keruntuhan balok. -leh karena itu penampang balok harus direncanakan sesuai

    syarat yang diperlukan sehngga tidak terjadi retak yang berlebihan pada saat beban

    bekerja.

    +egangan!tegangan lentur merupakan hasil dari momen lentur luar. Proses desainyang mencakup pemilihan dan analisis penampang biasanya dimulai dengan pemenuhan

    persyaratan terhadap lentur. Setelah itu factor!factor lain seperti kapasitas geser, defleksi,

    retak, dan panjang penyaluran tulangan dianalisis sampai memenuhi persyaratan.

    "enurut 4awy #$$%', apabila bebannya bertambah, maka pada balok terjadi

    deformasi dan regangan tambahan yang mengakibatkan bertambahnya retak lentur di

    sepanjang bentang balok. Bila bebannya semakin bertambah, pada akhirnya dapat terjadi

    keruntuhan elemen struktur, yaitu pada saat beban luarnya mencapai kapasitas elemen.

    +araf pembebanan demikian disebut keadaan limit dari keruntuhan pada lentur.

    5sumsi!asumsi yang digunakan dalam menetapkan perilaku penampang adalah

    sebagai berikut:

    a. 3istribusi regangan dianggap linier, asumsi ini berdasarkan hipotesis bernauli yaitu

    penampang yang datar sebelum mengalami lentur akan tetap datar dan tegak lurus

    terhadap sumbu netral setelah mengalami lentur.

    b. =egangan pada baja dan beton disekitarnya sama sebelum terjadi retak pada beton atau

    leleh pada baja

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    13/32

    c. Beton lemah terhadap tarik. Beton akan retak pada taraf pembebanan kecil yaitu *1

    dari kekuatan tekannya. 5kibatnya bagian beton yang mengalami tarik pada

    penapang diabaikan dalam perhitungan analisis dan desain, juga tulangan tarik yang

    ada dianggap memikul gaya tarik tersebut.

    5gar keseimbangan gaya horisontal terpenuhi, gaya tekan pada beton dan gaya

    tarik + pada tulangan harus saling mengimbangi, maka G +, distribusi tegangan dan

    regangan pada penampang balok dapat dilihat pada +am*ar 2&4.

    +am*ar 2&43istribusi +egangan dan =egangan pada Balok Beton Bertulangan Baja

    2&! Analss Bal'k Terlentur Bertulangan Bam*u

    "enurut @ha/ami #)**(', balok beton bertulangan bambu juga mengalami tahapan

    distribusi tegangan dan regangan seperti pada +am*ar 2&!.

    +am*ar 2&!3istribusi +egangan dan =egangan pada Balok Beton Bertulangan Bambu

    Pada beton bertulangan bambu dengan menggunakan takikan berupa kait, jarak

    antar kait juga mempengaruhi gaya lekat antara tulangan bambu dengan beton serta

    mengurangi kemungkinan terjadinya selip. Semakin kecil jarak antar kait maka gesekan

    yang diterima dapat ditahan oleh kait yang lebih banyak sehingga gaya gesek menjadi

    lebih besar dan memperbesar pula tegangan lekat antara tulangan dengan beton.

    "eningkatnya tegangan lekatan antara tulangan bambu dengan beton dapat meningkatkan

    momen nominal balok.

    2&0 Perlaku Len(utan

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    14/32

    Cendutan #defleksi' merupakan salah satu faktor yang menentukan kemampuan layan

    #servicea+ility' suatu struktur. "enurut 4awy #$$%', hubungan beban!defleksi balok

    beton bertulangan pada dasarnya dapat diidealisasikan menjadi bentuk trilinier seperti pada

    +am*ar 2&0.

    +am*ar 2&0Aubungan Beban!Cendutan pada Balok

    Aubungan beban!defleksi pada balok terdiri atas tiga daerah sebelum terjadinya

    rupture, yaitu:

    . 3aerah

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    15/32

    menerus mengalami defleksi tanpa adanya tambahan beban dan retak semakin terbuka

    sehingga garis netral mendekati serat tepi tekan. Pada akhirnya terjadi keruntuhan

    sekunder yang dapat mengakibatkan kehancuran total pada beton.

    5dapun menurut S4< )**), lendutan pada suatu struktur memiliki batas lendutan

    maksimum seperti pada Ta*el 2&4.

    Ta*el 2&4 Cendutan iin maksimum

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    16/32

    Sumber: S4

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    17/32

    3igunakan pada struktur penahan air *,**9

    2& Hasl Peneltan Ter(ahulu

    . Jurnal berjudul 5plikasi Bambu Pilinan sebagai +ulangan Balok BetonK disusun

    oleh Jauhar ajrin Pathurahman dan 3wi 5nggraini usuma dari Uni/ersitas

    "ataram pada tahun )**0. Pada penelitian ini dibuat benda uji balok sebanyak lima

    buah dengan ukuran ( 6 )* 6 )** cm. Balok diberi dua buah tulangan bambu

    pilinan dengan diameter ) mm dengan kuat tarik #fy' sebesar ))0,00 "Pa.

    Pengujian dilakukan dengan menggunkan metode'our point load.

    Aasil penelitian:

    eruntuhan yang terjadi pada benda uji balok beton diawali dengan retak lentur pada

    beton yang ditandai dengan pola retak tegak lurus. 4ilai rata!rata perbandingan antara momen eksperimen dengan momen perhitungan

    #teoritis' sebesar (,)81. Aal ini menunjukkan bahwa bambu memiliki peluang

    untuk digunakan sebagai tulangan balok beton, khususnya untuk struktur sederhana.

    ). Jurnal berjudul "odel Balok Beton Bertulangan Bambu sebagai Pengganti

    +ulangan BajaK disusun oleh 5gus Setiya Budi, usno 5di Sambowo, dan

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    18/32

    Sebelas "aret pada tahun )*0. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah beton silinder dengan diameter ( cm dan tinggi 0* cm. +ulangan bambu

    takikan berdimensi panjang (* cm, lebar ,( cm, dan tebal *,() cm ditanam pada

    pusat beton silinder sedalam ( cm. Sebagai pembanding, digunakan tulangan baja

    polos berdiameter * mm.

    Aasil penelitian:

    4ilai kuat lekat rata!rata beton dengan tulangan baja polos adalah *,)& "Pa. 4ilai kuat lekat rata!rata beton dengan tulangan bambu Petung takikan sejajar

    sebesar *,**9%% "Pa dan takikan tidak sejajar sebesar *,**&&(% "Pa.

    4ilai kuat lekat rata!rata beton dengan tulangan bambu 2ulung takikan sejajar

    sebesar *,**)900 "Pa dan takikan tidak sejajar sebesar *,**&*&8 "Pa.

    9. Jurnal berjudul Pengaruh "odifikasi +ulangan Bambu @ombong terhadap uat

    abut Bambu pada BetonK disusun oleh Aerry Suryadi, "atius +ri 5gung, dan Digya

    Bassita Bangun dari Uni/ersitas atolik Parahyangan pada tahun )*0. Pada

    penelitian ini dilakukan modifikasi tulangan bambu untuk meningkatkan kuat cabut

    bambu pada beton dengan cara melilitkan kawat tali dan memberikan tonjolan pada

    tulangan bambu. Uji kuat cabut dilakukan dengan membenamkan tulangan bambu

    sedalam ( cm pada silinder beton dengan diameter ( cm dan tinggi 0* cm.

    Aasil penelitian:

    "odifikasi tulangan bambu mampu meningkatkan kuat cabut antara bambu dan

    beton, hal ini ditunjukkan dengan besarnya rata!rata tegangan cabut tulangan bambu

    yang dimodifikasi lebih besar dibandingkan dengan tulangan bambu polos.

    =agam kegagalan pada tulangan bambu yang dililit dengan kawat adalah kegagalan

    tumpu pada bambu. Cilitan kawat sudah tidak dapat lagi mempertahankan posisinya

    sehingga tulangan bambu terlepas dari lilitan kawat dan akhirnya tulangan bambu

    tercabut

    =agam kegagalan pada tulangan bambu yang diberi tonjolan adalah kegagalan geser

    pada tonjolan yang ditandai dengan terlepasnya tonjolan tersebut dengan kegagalan

    searah dengan serat bambu.

    2& H,'tess Peneltan

    Berdasarkan tinjauan pustaka di atas, maka dapat diambil hipotesis sebagai berikut:

    . Semakin kecil jarak antar kait pada tulangan bambu, maka meningkatkan kuat lentur

    pada balok bertulangan bambu.

    ). Balok bertulangan bambu dengan menggunakan jenis kait kayu kamper lebih kuat

    menahan beban lentur.

    0. Balok bertulangan bambu dengan jenis kait kayu kamper dan jarak antar kait yang

    lebih kecil lebih kuat menahan beban lentur.

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    19/32

    BAB III

    METDL+I PENELITIAN

    3&1 Tem,at (an 5aktu Peneltan

    Penelitian dilaksanakan di Caboratorium Struktur dan Bahan onstruksi

    Jurusan +eknik Sipil akultas +eknik Uni/ersitas Brawijaya, "alang. 3ilakukan

    pada semester genap tahun ajaran )*(!)*8.

    3&2 6ara*el Peneltan

    5dapun /ariabel yang dipakai dalam penelitian ini adalah:

    . ?ariabel Bebas #.ndependent varia+le)> /ariabel yang perubahannya bebas

    dilakukan peneliti.

    ). ?araibel +erikat #dependent varia+le)/ /ariabel yang tergantung pada /ariabel

    bebas.

    ?ariabel dalam penelitian ini disajikan dalam Ta*el 3&1&

    4o

    .

    Pengujian ?ariabel Bebas ?araibel +erikat

    . Pengujian

    Pull *ut

    ! Penggunaan mutu beton )*

    "Pa> 0* "Pa

    ! Penggunaan jenis kait bambu

    petung> kayu kamper

    ! Penambahan kait dengan jarak

    8 cm> )cm

    uat tekan menahan

    gaya cabut #pull out)

    ). Pengujian

    lentur pada

    balok

    ! Penggunaan jenis kait bambu

    petung> kayu kamper

    ! Penambahan kait dengan jarak

    8 cm> )cm

    uat lentur, lendutan,

    pola retak, lebar retak

    pada kondisi terakhir

    3&3 Alat (an Bahan Peneltan

    3&3&1 Alat Peneltan

    5lat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

    . Satu set ayakan untuk analisa agregat

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    20/32

    ). +imbangan dengan kapasitas (* kg dengan ketelitian ** gr dan

    timbangan kapasitas ( kg dengan ketelitian gr

    0. etakan balok beton bertulang dengan ukuran yang telah ditentukan

    9. "esin pencampur beton #concrete mi0er'

    (. Satu set alat penguji slump beton

    8. 5lat pengukur besarnya lendutan berupa C?3+

    &. oading 'rame atau rangka penguji untuk menempatkan benda uji pada

    saat pengujian

    %. ydraulic 3ack #dongkrak hidraulik' dan load cell, untuk pemberian

    beban secara bertahap

    $. Jangka sorong, mistar pengukur

    *. Sendok semen, talam

    . etakan silinder

    ). "esin uji tekan beton

    0. Universal esting achine untuk pengujianpull-out

    3&3&2 Bahan Peneltan

    Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

    . Semen @resik PP

    ). 5ir P35" ota "alang

    0. 5gregat halus

    9. 5gregat kasar

    (. Bambu Petung

    8. Bendrat

    &. at

    %. em e0po0y merk 5/ian$. ayu amper

    *. Besi Polos

    3&4 Analsa Bahan

    3&4&1 $emen

    3igunakan semen @resik PP dan tidak dilakukan pengujian khusus.

    Jika semua semen belum mengeras atau menggumpal maka semen dalam

    keadaan bagus.

    3&4&2 Ar

    5ir yang digunakan berasal dari air bersih P35" ota "alang, oleh

    karena itu tidak dilakukan pengujian.

    3&4&3 Agregat

    Pengujian yang dilakukan meliputi analisa ayakan, berat jenis, dan

    penyerapan berdasarkan standar 5S+" 00. 5gregat diusahakan

    mendekati keadaan sebenarnya di lapangan, sehingga tidak dicuci namun

    tetap dijaga dari kotoran organik yang dapat merusak kualitas beton.

    3&4&4 Tulangan

    3igunakan bambu petung sebagai tulangan beton yang berasal dari

    ota "alang dan tidak dilakukan pengujian khusus.

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    21/32

    3&4&! Bet'n

    "utu beton yang digunakan sebesar fLcG)* "Pa dan fLcG0* "Pa.

    3&4&0 %at

    3igunakan bambu petung dan kayu kamper sebagai kait pada beton

    yang berasal dari ota "alang dan tidak dilakukan pengujian khusus.

    3&4& Bes P'l's

    Besi polos M8!)** mm digunakan sebagai sengkang pada balok beton

    bertulangan bambu.

    3&! Ran/angan Peneltan

    Benda uji yang akan dibuat adalah balok beton bertulangan bambu dengan

    ukuran % cm 6 )% cm 6 8* cm, dengan /ariasi sampel sebagai berikut:

    5 G mutu beton )* "Pa dan 0* "Pa

    B G jarak kait 8 cm dan ) cm G rasio tulangan *,%1 dan ,81 3 G jenis kait adalah bambu petung dan kayu kamper

    3&4&! Ran/angan Ben(a Uj Tekan

    Benda uji tekan dibuat dengan mutu )* "Pa dan 0* "Pa. "asing!masing

    benda uji dibuat tiga kali ulangan.

    3&4&0 Ran/angan Ben(a UjPull-Out

    aktor yang digunakan untuk pengujianpull-out:

    aktor +araf eterangan

    5 #"utu Beton'a )* "Pa !

    a) 0* "Pa N

    B #Jarak ait'b 8 cm !

    b) ) cm N

    3 #Jenis ait'd Bambu Petung !

    d) ayu amper N

    a a)

    b b) b b)

    d abd ab)d a)bd a)b)d

    d) abd) ab)d) a)bd) a)b)d)

    =ancangan penelitian untuk pengujianpull-out adalah sebagai berikut :

    Ta*el 3&1orm PengujianPull-*ut

    N' Ben(a Uj Be*an-kN.

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    22/32

    abd

    ) abd)

    0 abd)

    9 abd))

    ( ab)d

    8 ab)d)

    & ab)d)

    % ab)d))

    $ a)bd

    * a)bd)

    a)bd)

    ) a)bd))0 a)b)d

    9 a)b)d)

    ( a)b)d)

    8 a)b)d))

    3&4& Ran/angan Ben(a Uj %uat Lentur

    Benda uji dibuat berdasarkan perhitungan sampel dengan percobaan

    faktorial sebagian. euntungan rancangan ini ialah tersedianya satu derajat

    kebebasan untuk tiap interaksi. Percobaan ini dapat mengambil separuh,seperempat, atau seperdelapan dari keseluruhan rancangan faktorial yang

    betul!betul dilaksanakan. Pembuatan mulai dengan pemilihan kontras

    penentu yang betul!betul akan dikorbankan. emudian bentuk kedua blok

    yang sesuai dengan kontras tersebut dan pilih salah satu sebagai rancangan

    yang akan dicobakan. #2alpole dan "yers, $$('.

    Percobaan faktorial )k G )9dengan memanfaatkan setengah replikasi.

    aktor yang digunakan adalah:

    aktor +araf eterangan

    5 #"utu Beton'a )* "Pa !

    a) 0* "Pa N

    B #Jarak ait'b 8 cm !

    b) ) cm N

    #=asio

    +ulangan'

    c *,%*1 !

    c) ,8*1 N

    3 #Jenis ait'd Bambu Petung !

    d) ayu amper N

    3engan asumsi:

    G +araf rendah #!'

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    23/32

    ) G +araf tinggi #N'

    a a)

    b b) b b)

    c d abcd ab)cd a)bcd a)b)cd

    d) abcd) ab)cd) a)bcd) a)b)cd)

    c)d abc)d ab)c)d a)bc)d a)b)c)d

    d) abc)d) ab)c)d) a)bc)d) a)b)c)d)

    3engan demikian maka rancangan yang digunakan adalah percobaan

    yang bernilai positif atau percobaan bertaraf tinggi:

    a a)

    b b) b b)

    c d N ! ! N

    d) ! N N !

    c)d ! N N !

    d) N ! ! N

    Sebelum membahas mengenai analisa percobaan faktorial, maka perlu

    diketahui pengertian dari pengaruh sederhana, pengaruh utama, dan

    pengaruh interaksi. Pengaruh sederhana merupakan pengaruh dari suatu

    faktor pada taraf tertentu dari faktor lain. Pengaruh utama merupakan nilai

    rata!rata dari pengaruh sederhana dan merupakan pengaruh utama dari

    faktor yang dicari. Sedangkan pengaruh interaksi merupakan nilai rata!rata

    dari selisih respons diantara pengaruh sederhana suatu faktor. Jika ingin

    mengetahui pengaruh utama faktor B3 #kontras B3' dari rancangan

    percobaan diatas, maka digunakan persamaan sebagai berikut:

    ontras B3 G #5,B,,3 N 5),B,),3 N 5,B),,3) N

    5),B),),3)' ! # 5,B,),3) N 5),B,,3) N 5,B),),3 N

    5),B),,3'

    3ari rancangan percobaan faktorial diatas, pengaruh dari taraf tertentu

    yang tidak berarti dapat diabaikan untuk menghindari terjadinya

    pemborosan. Untuk mempermudah, dapat dijelaskan pada persamaan

    eliminasi dibawah ini:

    KontrasBD/%,B%,%

    ,D%

    1 2B%D% 2B2

    D2

    2/%/%,B2,% 2/2

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    24/32

    ,D2/2,B%,2,D%

    2%

    /2,B2,2,D2

    22

    /%,B%,2,D2

    1 2B%D2 2B2D%

    2/%

    /%,B2,2,D%

    2/2

    /2,B%,%,D2

    2%

    /2,B2,%,D%

    22

    2B%D% 2B2D2

    2B%D2

    2B2D%

    Prosedur analisis ragam untuk percobaan faktorial yang terdiri dari

    empat faktor #faktor 5, B, , dan 3' dengan menggunakan rancangan dasar

    =5C #=ancangan 5cak Cinier' dapat diikuti melalui tahap!tahap berikut.

    +ahap Aitung Jumlah uadrat #J' faktor utama #faktor 5, B, , dan 3' dan

    Jumlah uadrat

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    25/32

    +ahap )

    Aitung Jumlah udrat +otal #J+', Jumlah uadrat Perlakuan #JP',

    dan Jumlah uadrat @alat #J@' seperti pada prosedur =5C.

    JKT=y ijk y

    2

    1

    22kn

    JKP=JK ( A)+JK (B )+JK (C)+JK (D )+JK ( AC)+JK(BD)

    JKG=JKTJKP

    +ahap 0+entukan derajat bebas #3B' masing!masing dimana a, b, c, dan d

    masing!masing adalah jumlah taraf faktor 5, jumlah taraf faktor B, jumlah

    taraf faktor , dan jumlah taraf faktor 3, maka:

    3B faktor #5' G a O

    3B faktor #B' G b O

    3B faktor #' G c O

    3B faktor #3' G d O

    3B faktor #5' G #a O ' #c O '

    3B faktor #B3' G #b O ' #d O '

    3B +otal G1

    2 nabcd O

    3B Perlakuan G 3B#5' N3B#B' N3B#' N3B#3' N3B#5' N3B#B3'

    3B @alat G 3B +otal O 3B Perlakuan

    +ahap 9"enetukan kuadrat tengah #+' masing!masing melalui pembagian

    antara J masing!masing perlakuan dan derajat bebasnya, yaitu:

    + #5' G J #5' ; 3B #5'

    + #B' G J #B' ; 3B #B'

    + #' G J #' ; 3B #'

    + #3' G J #3' ; 3B #3'

    + #5' G J #5' ; 3B #5'

    + #B3' G J #B3' ; 3B #B3'

    + #@' G J #@' ; 3B #@'

    +ahap (

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    26/32

    "enghitung f hitung melalui pembagian antara + masing!masing

    perlakuan dengan + @alat, yaitu:

    f hitung #5' G + #5' ; + #@'

    f hitung #B' G + #B' ; + #@'

    f hitung #' G + #' ; + #@'

    f hitung #3' G + #3' ; + #@'

    f hitung #5' G + #5' ; + #@'

    f hitung #B3' G + #B3' ; + #@'

    +ahap &"enyusun daftar analisis ragam seperti dibawah ini:

    =ancangan penelitian untuk pengujian lentur pada balok adalah sebagai berikut:

    Ta*el 3&2 orm Pengujian pada Balok

    Benda Uji: abcd

    Beban #g'3efleksi #mm'

    ) 0

    Benda Uji: ab)cd)

    Perilaku JK DB KB f hitung

    Pengaruh Utama

    /

    B

    D

    Interaksi

    /

    BD

    Galat

    Jumlah

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    27/32

    Beban #g'3efleksi #mm'

    ) 0

    Benda Uji: a)bcd)

    Beban #g'3efleksi #mm'

    ) 0

    Benda Uji: a)b)cd

    Beban #g'3efleksi #mm'

    ) 0

    Benda Uji: ab)c)d

    Beban #g'3efleksi #mm'

    ) 0

    Benda Uji: a)bc)d

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    28/32

    Beban #g'3efleksi #mm'

    ) 0

    Benda Uji: abc)d)

    Beban #g'3efleksi #mm'

    ) 0

    Benda Uji: a)b)c)d)

    Beban #g'3efleksi #mm'

    ) 0

    3&0 Pr'se(ur Peneltan

    3&0&1 Pem*uatan Tulangan Bam*u

    Cangkah!langkah pembuatan tulangan bambu adalah sebagai berikut:

    . Pemotongan bambu untuk tulangan berukuran ) 6 6 8* cm.

    ). Pemasangan kait pada tulangan bambu dengan menggunakan lem epo6y pada

    bagian yang telah ditentukan.

    0. "elapisi tulangan bambu dengan cat dan pasir.

    9. "engeringkan tulangan bambu tersebut.

    3&0&2 Pengujan %uat Tekan

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    29/32

    Untuk pelaksanaan pengujian kuat tekan beton harus diikuti beberapa

    tahapan sebagai berikut :

    . "eletakkan benda uji pada mesin secara sentris.

    ). Jalankan mesin tekan dengan penambahan beban yang konstan.

    0. Cakukan pembebanan pada benda uji sampai benda uji mengalami

    keretakan dan catat beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda

    uji.

    3&0&3 PengujanPull-Out

    Cangkah!langkah pembuatan dan pengujian benda ujipull outadalah

    sebagai berikut:

    . "enyiapkan material dan peralatan yang akan digunakan untuk pembuatan

    benda ujipull out.). "enyiapkan cetakan balok berukuran 0*6(6)( cm sebanyak masing masing

    ) buah tiap benda ujinya.

    0. "emasang tulangan bambu dengan berbagai /ariasi ke dalam cetakan balok

    tersebut di atas seperti pada +am*ar 3&1&

    9. Pencampuran bahan!bahan dengan mesin pencampur beton.

    (. "enuangkan campuran beton dengan cetakan yang telah disiapkan.

    8. Setelah benda uji berumur )% hari, maka akan diuji dengan cara diberi beban

    seperti pada +am*ar 3&2&

    250

    60

    300

    440

    250

    300

    440

    120

    +am*ar 3&1 =ancangan Benda ujiPull-*ut

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    30/32

    +am*ar 3&2 =ancangan PengujianPull-*ut

    3&0&4 Pengujan %uat Lentur

    +ahap!tahap dalam pembuatan benda uji balok adalah:

    . "enyiapkan material dan peralatan yang akan digunakan untuk pembuatan

    benada uji balok.

    ). "enyiapkan bekisting dengan ukuran % 6 )% 6 8* cm dan memasang detail

    tulangan seperti pada +am*ar 3&2&

    0. Pencampuran bahan!bahan dengan mesin pencampur beton.

    "enuangkan campuran beton dengan cetakan yang telah disiapkan.

    (a)

    (b)

    (c)

    (d)

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    31/32

    +am*ar 3&2 Benda uji balok dengan /ariasi tulangan

    -a. Benda uji balok dengan rasio tulangan *,%1 dan jarak kait ) cm

    -*. Benda uji balok dengan rasio tulangan ,81 dan jarak kait ) cm

    -/. Benda uji balok dengan rasio tulangan *,%1 dan jarak kait 8 cm

    -(. Benda uji balok dengan rasio tulangan ,81 dan jarak kait 8 cm

    +ahap!tahap dalam pengujian benda uji balok adalah:

    . Balok Beton Sederhana

    Pengujian benda uji dilakukan pada saat balok umur )% hari. Benda uji balok

    beton ditempatkan loading 'rame dengan skema pembebanan seperti pada +am*ar

    3&3 (an +am*ar 3&4

    150

    55,75 55,75

    P

    0.5 P 0.5 P

    +am*ar 3&3 Skema pengujian balok sederhana

  • 7/26/2019 SKRIPSI RIDHO 123

    32/32

    +am*ar 3&4 &etting5lat Pengujian Balok Sederhana

    3& Dagram Alr Taha,an Peneltan

    +am*ar 3&3 3iagram 5lir +ahapan Penelitian