pedoman pengorganisasian

8
BAB I PENDAHULUAN Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar yang sudah ditentukan. Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, dan pegunjung rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi baik karena perawatan, atau datang hanya untuk berkunjung ke rumah sakit. Untuk meminimalkan terjadinya risiko infeksi di rumah sakit, perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan, pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit sangat penting karena menggambarkan mutu pelayanan di rumah sakit. Kerugian ekonomik akibat infeksi nosokomial dapat mencapai jumlah yang besar, khususnya untuk biaya tambahan lama perawatan, penggunaan antibiotika dan obat-obat lain serta peralatan medis dan kerugian tak langsung yaitu waktu produktif berkurang, kebjiakan penggunaan antibiotika, kebijakan penggunaan desinfektan serta sentralisasi sterilisasi perlu dipatuhi dengan ketat. Perubahan pola penyakit infeksi nosokomial dan pergeseran risiko ekonomi yang harus ditanggung rumah sakit mengharuskan 1

description

bidang

Transcript of pedoman pengorganisasian

BAB IPENDAHULUAN

Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai standar yang sudah ditentukan.Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, dan pegunjung rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi baik karena perawatan, atau datang hanya untuk berkunjung ke rumah sakit. Untuk meminimalkan terjadinya risiko infeksi di rumah sakit, perlu diterapkan pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI), yaitu kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan, pelatihan, serta monitoring dan evaluasi. Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit sangat penting karena menggambarkan mutu pelayanan di rumah sakit.Kerugian ekonomik akibat infeksi nosokomial dapat mencapai jumlah yang besar, khususnya untuk biaya tambahan lama perawatan, penggunaan antibiotika dan obat-obat lain serta peralatan medis dan kerugian tak langsung yaitu waktu produktif berkurang, kebjiakan penggunaan antibiotika, kebijakan penggunaan desinfektan serta sentralisasi sterilisasi perlu dipatuhi dengan ketat.Perubahan pola penyakit infeksi nosokomial dan pergeseran risiko ekonomi yang harus ditanggung rumah sakit mengharuskan upaya yang sistematik dalam penyelelesaian masalah infeksi nosokomial, dengan adanya program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi dan profesi yang terlatih untuk dapat menjalankan program pengumpulan data, pendidikan, konsultasi dan langkah-langkah pengendalian infeksi yang terpadu, diharapkan angka infeksi terkait rumah sakit dapat diturunkan. Keberhasilan program pengendalian infeksi nosokomial dipengaruhi oleh efektivitas proses komunikasi untuk menyampaikan tujuan dan kebijakan pengendalian infeksi tersebut kepada seluruh karyawan rumah sakit baik tenaga medis maupun non medis, para penderita yang dirawat maupun berobat jalan serta para pengunjung Rumah Sakit Khusus Bedah Ringroad Selatan.

BAB IIGAMBARAN UMUM RSKB RINGROAD SELATAN

A.Riwayat Rumah Sakit Khusus Bedah Ringroad SelatanRumah Sakit Khusus Bedah Ringroad Selatan Yogyakarta didirikan oleh Sembilan dokter spesialis bedah dari berbagai subspesialisasi yang tergabung dalam wadah Lembaga Medik Surgika (LMS) dengan ijin penyelenggaraan RSKB No. 503/545/2005 dan perpanjangan ijin penyelenggaraan RSKB No. 445/7352/v.2. diresmikan oleh Bupati Bantul pada tanggal 10 Desember 2005. Operasional rumah sakit sempat terhenti akibat gempa bumi di bulan Mei 2006, namun dengan usaha keras, Rumah Sakit Khusus Bedah Ringroad Selatan dapat beroperasi kembali. Kesembilan dokter spesialis bedah yang tergabung dalam Lembaga Medik Surgika bertanggung jawab atas kelancaran jalannya pelayanan di Rumah Sakit Khusus Bedah Ringroad Selatan.B.Rencana StrategiUpaya pembangunan kesehatan di Rumah Sakit Khusus Bedah Ringroad Selatan telah dilakukan secara bertahap dan berkesinambungan melalui arah kebijakan pembangunan kesehatan dijabarkan dalam pola operasional serta terkendali, yaitu:1. Program upaya kesehatana. Peningkatan pelayanan kesehatanb. Peningkatan manajemen pelayananc. Peningkatan sarana dan prasaranad. Program rutin rumah sakit2. Program manajemen dan kebijakan pembangunan kesehatana. Penataan sistemb. Penataan keuangan dan akuntansic. Diklat sumber daya manusiad. Evaluasi pelaksanaan atau implementasi akreditasiC.Kinerja yang Telah Dicapai1. Program peningkata pelayanan kesehatana. Pelayanan yang telah diberikan meliputi tindakan operasi, gawat darurat, rawat jalan, rawat inap, pelayanan penunjang medis obat-obatan atau bahan habis pakai, dan bantuan transport antar jemput pasienb. Pelaksanaan ketersediaan opname peralatan medis, obat-obatan dan alat habis pakai yang dilaksanankan pada setiap unit pelayanan untuk mengontrol penggunaan peralatan tersebut agar lebih efisienc. Penambahan kotak saran dan nomer telepon keluhan serta survey kepuasan yang dilaukan setiap hari dan dibahas saat rapat pertemuan untuk menampung masukan, saran dan kritik dari masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan Rumah Sakit Khusus Bedah Ringroad Selatand. Peningkatan pelayanan di instalasi farmasi dengan pemakaian obat yang rasional dinsemua jenis pelayanane. Upaya peningkatan pelayanan gizi untuk mendukung manajemen gizi di Rumah Sakit Khusus Bedah Ringroad Selatanf. Pembangunan rawat inap VIP dan HCU2. Program peningkatan manajemen pelayanana. Penyempurnaan standar operasional prosedur rumah sakitb. Penyempurnaan alur pelayanan rumah sakitc. Penataan sistem keuangand. Peningkatan kualitas sumber daya manusia3. Program peningkatan sarana dan prasaranaa. Penambahan kamar operasib. Pembangunan instalasi genset4. Program rutina. Pemeliharaan dan pengadaan alat Pemeliharaan fisikgedung untuk meningkatkan penampilan fisik dan meningkatkan fungsi sarana dan prasarana rumah sakit Pemenuhan bahan dan alat operasional rumah sakit Pemantauan dan pemeliharaan peralatan medis dan non medis, serta lingkunganb. Pelayanan rutin setiap instalasi Instalasi rawat jalan Peningkatan profesionalisme petugas medis dan non medis, serta meningkatkan budaya senyum dalam melayani pasien Rekam medic diinput dengan komputerisasi Instalasi rawat inap Peningkatan Bed Occupancy Rate, dengan terus menyosialisasikan dan meningkatkan pelayanan, serta bekerjasama dengan pihak asuransi kesehatan Pelayanan penunjang medis Pelayanan farmasi, pelayanan gizi, pelayanan laundry, dan pelayanan lanoratorium klinik5. Penataan sistema. Penataan administrasi atau keuangan dan akuntansib. Perbaikan kemampuan tenaga medis, paramedic, dan administrasi

BAB IIIVISI, MISI, DAN TUJUAN RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH RINGROAD SELATAN

A.Visi Rumah Sakit Khusus Bedah Ringroad Selatan menjadi rumah sakit khusus bedah yang dapat mengatasi dan memecahkan masalah penyakit bedah di masyarakat.B.Misi1. Melaksanakan pelayanan medis, terutama pelayanan bedah spesialisdan bedah sub spesialis2. Mewujudkan proses pelayanan yang mengutamakan keselamatan pasien3. Mewujudkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan4. Menjadi lahan yang ikut membantu pendidikan medis, khususnya pendidikan spesialis bedahC.TujuanTujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari visi dan misi, dan meletakkan kerangka prioritas untuk menfokuskan arah semua program dan kegiatan dalam melaksanakan vmisi. Tujuan dicanangkan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun. Berdasarkan misi dan faktor-faktor kunci keberhasilan, Rumah Sakit Khusus Bedah Ringroad Selatan menetapkan tujuan sebagai berikut.Rencana pengembangan Rumah Sakit Khusus Bedah Ringroad Selatan untuk 5 (lima) tahun ke depan (2012-2017) adalah sebagai berikut:1. Terwujudnya pelayanan yang berkualitas yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya kualitas proses pelayanan kepada pelanggan dan teriintegrasinya proses pelayanan pelanggan.2. Meningkatnya kepercayaan dan kepuasan pelanggan3. Terwujudnya karyawan yang produktif dan berkomitmen yang ditunjukkan dengan meningkatnya pendidikan dan pelatihan karyawan serta meningkatnya etos atau semangat kerja karyawan4. Terwujudnya proses pelaporan dan akses informasi yang cepat dan akurat melalui sistem informasi manajemen rumah sakit yang terintegrasi untuk seluruh unit5. Terwujudnya pelayanan non fungsional untuk kepuasan pelangganPotensi risiko yang dihadapi Rumah Sakit Khusus Bedah Ringroad Selatan berupa tidak terpenuhinya Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang semakin berkembang dan beraneka ragam secara unggul dan terjangkau yang didukung dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang handal.Sasaran yang hendak dicapai dalam 5 (lima) tahun ke depan (2012-2017) adalah:1. Menurunkan angka in3