PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

37

Click here to load reader

description

AAAA

Transcript of PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

Page 1: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

PEDOMAN PENGORGANISASIAN

PANITIA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN

INFEKSI

RS. JANTUNG HASNA MEDIKA

TAHUN 2016

RS JANTUNG HASNA MEDIKA

JL RD. GILAP NO 8

PALIMANAN - CIREBON

Page 2: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

SURAT KEPUTUSAN

No.

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN

PANITIA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

DIREKTUR RS JANTUNG HASNA MEDIKA

MENIMBANG : a.Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu Pengorganisasian Dan

Pelayanan Panitia Pencegahan dan pengendalian Infeksi Rumah

Sakit Jantung Hasna Medika, maka diperlukan penyelenggaraan

Pengorganisasian & Pelayanan panitia Pencegahan dan

Pengendalian Infeksi

b.Bahwa agar pelayanan Pelayanan Panitia Pencegahan dan

Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika dapat

terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah

Sakit Jantung Hasna Medika sebagai landasan bagi

penyelenggaraan Pengorganisasian Dan Pelayanan Panitia

Pencegahan dan Pengendalian infeksi di Rumah Sakit Jantung

Hasna Medika;

c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam a

dan b, perlu ditetapkan denganKeputusan Direktur Rumah Sakit

Jantung Hasna Medika.

Page 3: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

MENGINGAT : a.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44Tahun 2009 tentang

Rumah Sakit.

b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009

tentang Kesehatan.

c. Peraturan Pemerintah No 32 tahun 1996 tentang Tenaga

Kesehatan. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

Nomor 340/Menkes/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah

Sakit.

d. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

772/MENKES/SK/VI/2002 TentangPedoman Peraturan Internal

Rumah Sakit (Hospital Bylaws).

e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor50 Tahun 2012

Tentang Penerapan SistemManajemen Dan Kesehatan Kerja.

f. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1087/MENKES/SK/VIII/2010 TentangStandar Kesehatan Dan

Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.

g. Himpunan Peraturan Perundangan Di BidangKeselamatan Dan

Kesehatan Kerja. Kompilasi, Editor Dan Penerbit Jack Matatula.

Version 5.0. Tahun 2007.

MEMPERHATIKAN :Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas Pengorganisasian

DanPelayanan di Rumah Sakit Jantung Hasna Medika

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN:

PERTAMA : Keputusan Direktur Rumah Sakit Jantung Hasna Medika tentang Pedoman

Pengorganisasian Dan Pelayanan Panitia Pembina Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja Rumah Sakit Jantung Hasna Medika

Page 4: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Panitia PembinaKeselamatan

Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit Jantung Hasna Medika sebagaimana

tercantum dalam Lampiran Keputusan ini.

KETIGA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Panitia Pembina Keselamatan

Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit Jantung Hasna Medika harus dibahas

sekurang-kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila diperlukan,

dapat dilakukan perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada.

KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pengorganisasian Dan

Pelayanan Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit

Jantung Hasna Medika dilaksanakan oleh Wakil Direktur Pelayanan Rumah

Sakit Jantung Hasna Medika.

KELIMA :Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabiladi kemudian

hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapanini akan diadakan perbaikan sebagaimana

mestinya.

Ditetapkan di : Cirebon

Pada tanggal :

Direktur RS. Jantung Hasna Medika

Dr. Nurdin

Page 5: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat adalahmerupakan

tempat berkumpulnya karyawan/tenaga kerja, pasien, pengunjung,penunggu pasien dan mitra

kerja rumah sakit. Maka Keselamatan dan KesehatanKerja jelas sangat diperlukan guna

menjamin keselamatan tenaga kerja/karyawandan orang di sekitarnya. Menjaga agar proses

pelayanan berjalan lancar sertamemelihara sarana dan prasarana agar selalu siap untuk

digunakan. Untuk itu makaada hak dan kewajiban yang perlu saling di jaga dan melengkapi

gunamemperoleh pelayanan kesehatan yang prima.

Dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,khususnya Pasal

165:”Pengelola tempat kerja wajib melakukan segala bentukupaya kesehatan melalui upaya

pencegahan, peningkatan, pengobatan danpemulihan bagi tenaga kerja”. Maka jelas

pengelola tempat kerja di Rumah Sakitharus melaksanakan semua aturan yang telah dibuat.

Salah satunya denganmemberikan pelayanan kesehatan yang prima untuk semua tenaga

kerjanya &masyarakat di sekitarnya. Dengan demikian maka resiko terjadinya

PenyakitAkibat Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) dapat dihindari.

Untuk membantu tugas pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerjamaka jelas

perlu dibentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja dirumah

sakit.Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah :Merupakan upaya untuk menekan dan

mengurangi resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerjayang pada hakekatnya tidak dapat

dipisahkan antarakeselamatan dan kesehatan.

Rumah sakit sebagai badan usaha merupakan tempat berkumpulnya tenagakerja,

pimpinan, pasien, pengunjung, dan mitra kerja yang lain. Dalamhubungannya antara

pimpinan dan tenaga kerja, ada hak dan kewajiban yangharus dilakukan, salah satunya adalah

hak tenaga kerja untuk mendapatkankeselamatan dan kesehatan

dalammenjalankantugasnya.Sedangkankewajiban tenaga kerja di antaranya adalah

menjalankan ataumematuhi peraturan yang ditetapkan, misalnya tenaga kerja harus memakai

alat pelindungdiri pada proses pekerjaan yang memerlukan alat pelindung diri. Sementara

itu,pimpinan berkewajiban untuk menyediakan alat pelindung diri sehinggapenderita

terhindar dari kecelakaan atau penyakit akibat kerja.

Page 6: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

Dalam pelaksanaan K3 diperlukan penanganan yang serius dan dukungansistem

manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang melibatkan seluruhbidang kegiatan dan

seluruh sumber daya manusia (SDM) yang ada. Denganadanya komitmen antara pimpinan,

karyawan, dana, dan pengelolaan yang baikdisertai pelaksanaan yang berkesinambungan

maka rumah sakit akan dapatmelaksanakan kegiatan K3 sesuai dengan harapan.Pelaksanaan

K3 yang serius dan baik akan dapat mengurangi timbulnyakecelakaan maupun penyakit

akibat kerja baik bagi karyawan, pekerja, pasien, danmasyarakat/pengunjung yang berada di

RS Jantung Hasna Medika.

Sehingga padaakhirnya, diharapkan segenap karyawan, pekerja, pasien, dan

masyarakat/pengunjung akan merasa aman dan nyaman berada di RS Jantung Hasna Medika.

Page 7: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

BAB II

GAMBARAN UMUM RS. JANTUNG HASNA MEDIKA

2.1. DESKRIPSI RS. JANTUNG HASNA MEDIKA

Rumah Sakit Jantung Hasna Medika merupakan rumah sakit khusus jantung pertama

di Provinsi jawa Barat. RS Jantung Hasna Medika didirikan pada bulan Januari tahun 2013.

RS Jantung Hasna Medika berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan jantung

yang paripurna. RS Jantung Hasna Medika mempunyai fasilitas pelayananpemeriksaan

Laboratorium Kateterisasi Jantung (Cath Lab) sehingga dapat memberikan pelayanan medis

yang berkualitas.

RS Jantung Hasna Medika berlokasi di JL. Raden Gilap No. 8Palimanan Timur –

Cirebon. Telp 0231-343405, 343645, Fax: 0231-342224 dengan alamat e-mail:

[email protected] - Website : www.hasnamedika.com

RS Jantung Hasna Medika di pimpin oleh dr. Gugun Iskandar H., Sp.JP.,FIHA selaku

direktur utama.

RS Jantung Hasna Medika memberikan beragam jenis pelayanan medis antara

lainklinik umum, klinik gigi dan mulut, dan klinik spesialis, Instalasi Gawat Darurat,serta

rawat inap yang terdiri dari kelas I, II, III dan VIP serta ruang ICU yang dilengkapi pelayanan

laboratorium, laboratorium cetheterisasi, radiologi dan farmasi,Kapasitas tempat tidur pasien

yang disediakan di RS jantung Hasna Medika sebanyak 30 tempat tidur, didukung oleh 4

dokter umum, 5 spesialis jantung dan 6 spesialis lainnya dengan lebih dari 160 perawat dan

staf pendukung.

Page 8: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

BAB III

VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN RS. JANTUNG HASNA MEDIKA

3.1. VISI.

RS Hasna Medika mempunyai Visi : “ Menjadi Rumah Sakit Khusus Termaju dalam

Pelayanan Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Di Jawa Barat”.

3.2 MISI

RS Hasna Medika mempunyai Misi :

1. Mengembangkan Fasilitas Layanan Jantung Tercanggih, terlengkap dan Terluas di Jawa

Barat

2. Meningkatkan Mutu Pelayanan Terbaik yang Berorientasi Pasien

3.3 NILAI – NILAI

RS Hasna Medika memiliki nilai-nilai :

1. Integritas

2. Kejujuran

3. Empati

4. Profesionalisme

Page 9: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI PEK3 RS. JANTUNG HASNA MEDIKA

4.1.BAGAN ORGANISASI

DIREKTUR

KOMANDAN SATGAS EVAKUASI

BIDANG 4 (PELAYANAN KESEHATAN KERJA DAN PENCEGAHAN PENYAKIT AKIBAT KERJA)

BIDANG 3 (PENGAMANAN SARANA SANITASI DAN LINGKUNGAN

BIDANG 2 PENGAMANAN PERALATAN BERAT NON MEDIK, PENGAMANAN DAN KESELAMATAN BANGUNAN).

BIDANG 1 (PENGAMANAN PERALATAN MEDIK, PENGAMANAN RADIASI DAN LIMBAH RADIOAKTIF).

SEKRETARIS

KETUA P2K3

KOMANDAN SATGAS PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN BENCANA

Page 10: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

BAB V

VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN P2K3

5.1. VISI.

Rumah sakit yang mengutamakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

5.2. MISI.

1. Mewujudkan budaya pelayanan sehat dan aman yang berorientasi padaKeselamatan dan

Kesehatan Kerja.

2. Meningkatkan Profesional SDM dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

3. Mencegah dan menanggulangi terjadinya bahaya kecelakaan dan penyakit akibat kerja

dilingkungan rumah sakit.

4. Tercapainya kondisi yang aman, nyaman dan berkelanjutan dengan berkerjasama dengan

lintas unit.

5.3. TUJUAN

5.3.1. TUJUAN UMUM

Meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit melalui kegiatan Keselamatandan

Kesehatan Kerja

5.3.2. TUJUAN KHUSUS

a. Menjaga keselamatan tenaga kerja dan orang di sekitarnya

b. Memelihara sarana dan prasarana kesehatan agar selalu siap untuk digunakan

c. Menjamin proses pelayanan kesehatan berjalan lancar, aman dan nyaman.

Page 11: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

BAB VI

URAIAN JABATAN

6.1. DIREKTUR.

a. Hasil Kerja :

Terbentuknya Panitia Pembina Keselamatan dan KesehatanKerja disertai SK

Tersedianya fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja

Kebijakan kegiatan P2K3

b. Uraian Tugas :

Membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan KesehatanKerja dengan Surat

Keputusan

Mendukung penyelenggaraan upaya P2K3

Menentukan kebijakan P2K3

Mengesahkan SPO P2K3

c. Tanggung Jawab :

Mengadakan evaluasi kebijakan Keselamatan dan KesehatanKerja berdasarkan

saran dari P2K3

Bertanggung jawab terhadap tersedianya fasilitas sarana dan prasarana termasuk

anggaran yang dibutuhkan

Bertanggung jawab mengadakan evaluasi kebijakanKeselamatan dan Kesehatan

Kerja berdasarkan saran dari P2K3

Mengadakan evaluasi kinerja pengurus tim P2K3

d. Wewenang

Dapat mengganti/merubah susunan pengurus P2K3 jikakinerjanya terus menurun.

Page 12: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

6.2.KETUA PANITIA PEMBINA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.

a. Hasil kerja :

Kebijakan P2K3

SPO dan program P2K3

Laporan kegiatan P2K3

Target “Zerro Accident”

b. Uraian Tugas :

Bersama dengan Ketua Bidang dan Ketua Satgas menyusun program kegiatan untuk

K3 Rumah Sakit jantung Hasna Medika

Mengkoordinasikan pelaksanaan program dengan bagian SDM/Diklat

Memberikan rekomendasi dan pertimbangan kepada Direktur tentang masalah-

masalah yang terjadi dan terkait dengan K3 di Rumah Sakit Hasna Medika

Bersama dengan gugus tugas terkait, melaksanakan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja RS

Berupaya meminimalisasi kerugian yang timbul akibat PAK dan KAK,

perlindungan tenaga kerja serta pemenuhan peraturan perundangan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja yang berlaku

Membuat tindakan korektif dan pencegahan yang terkaitdengan pelayanan K3

c. Tanggung Jawab :

Sosialisasi kebijakan P2K3 agar dapat dipahami dan dilaksanakan oleh petugas

kesehatan rumah sakit

Mengevaluasi pelaksanaan program P2K3

Memberikan konsultasi pada petugas rumah sakit tentang P2K3

Berkoordinasi dengan unit terkait

d. Kewenangan :

Mengembangkan dan meningkatkan program kerja P2K3

Page 13: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan K3 dirumah sakit terhadap

pengurus P2K3

Mengusulkan pengadaan fasilitas untuk tim P2K3

Mengusulkan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam

P2K3

Memberikan laporan kepada direktur tentang masalah yang terkait dengan K3 RS

e. Syarat Jabatan :

Dokter dan berminat terhadap kegiatan K3

Mendapat pelatihan dasar tentang K3 umum/rumah sakit dan lanjutan

Mempunyai kemampuan memimpin dan inovatif

Mempunyai integritas & loyalitas tinggi

Bekerja purna waktu

6.3. SEKRETARIS.

a. Hasil kerja :

Laporannotulensi rapat P2K3

Laporan audit/identifikasi bahaya di lingkungan RS

Laporan bulanan ,semesteran& tahunan

Rekomendasi perbaikan program/kegiatan ke Ketua P2K3

b. Uraian Tugas :

Mengkoordinasikan kegiatan K3 di rumah sakit HASNA MEDIKA

Membuat dan menyebarkan undangan rapat P2K3

Membuat dokumentasi kegiatan dalam bentuk hard copy dansoft copy

Membuat notulensi hasil rapat P2K3

Mengelola administrasi surat-surat/dokumen P2K3

Page 14: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

MembantuKetuadalamPemantauanPelaksanaanprogram/rekomendasi dari P2K3

c. Tanggung Jawab:

Membuat laporan notulensi rapat dan melaporkan ke KetuaP2K3

Membuat laporan audit/identifikasi bahaya bersama KetuaP2K3

MembuatLaporanbulanan,Semesteran& tahunan keManajemen

Bersama Ketua Melakukan pemantauan pelaksanaan program/rekomendasi dari P2K3

Meningkatkan kesadaran pasien dan pengunjung rumah sakit K3

Memprakarsai penyuluhan bagi pengurus P2K3 tentang budaya Keselamatan dan

Kesehatan Kerja

d. Kewenangan

Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan K3 dirumah sakit

Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja K3 keKetua

Memerikan saran & solusi tentang hasil audit

e. Syarat Jabatan :

S1/D3 semua jurusan

Berminat terhadap kegiatan K3

Mendapatkan pelatihan dasar K3 dan Ahli K3 Umum

Mempunyai integritas & loyalitas tinggi

Memiliki kemampuan memimpin, inovatif dan percaya diri

Bekerja purna waktu

6.4.BIDANG 1 (PENGAMANAN PERALATAN MEDIK, PENGAMANAN RADIASI

DAN LIMBAH RADIOAKTIF).

a. Hasil Kerja:

Program kerja

SPO

Page 15: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

Dokumentasi

b. Uraian Tugas :

Memberi rekomendasi dan pertimbangan kepada Direktur RS mengenai masalah-masalah

yang berkaitan dengan K3

Merumuskankebijakan, peraturan,pedoman,petunjuk pelaksanaan dan prosedur

Membuat program K3RS

Membuat, menetapkan dan melaksanakan standar prosedur operasional (SPO) sesuai

dengan peraturan, perundangan dan ketentuan mengenai K3 lainnya yang berlaku

Melakukan evaluasi,memperbaharui dan melakukan komunikasi dan sosialisasi pada

karyawan dan pihak yangterkait

c. Tanggung Jawab:

Membuat program kerja, kebijakan,SPO

Koordinasi & sosialisasi program kerja

Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan kegiatan K3

d. Kewenangan :

Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan K3 di rumah sakit

Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Ketua P2K3

e. Syarat Jabatan :

D3 Elektromedik/sederajat

Berminat terhadap kegiatan K3

Mendapatkan pelatihan K3 umum dan lanjutan

Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

Page 16: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

6.5.BIDANG 2 PENGAMANAN PERALATAN BERAT NON MEDIK,

PENGAMANAN DAN KESELAMATAN BANGUNAN).

a. Hasil kerja:

Program kerja

SPO

Dokumentasi

b. Uraian Tugas :

Membuat program K3RS

Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan prosedur.

Membuat, menetapkan dan melaksanakan standar prosedur operasional (SPO) sesuai

dengan peraturan, perundangan dan ketentuan mengenai K3 lainnya yang berlaku.

Memberikan pemahaman tentang Peraturan Perundangan yang berlaku.

Menetapkan kriteria untuk meminimalkan bahaya kebakaran, ledakan, dan kelistrikan

pada bangunan fasilitas yang memberikan pelayanan kesehatan untuk manusia

Mengeliminasi kemungkinan terjadinya kecelakaan terhadap pengunjung/ pengguna jasa

pelayanan Rumah Jantung Hasna Medika yang disebabkan kondisi yang tidak aman yang

disebabkan oleh kondisi bangunan, konstruksi dll.

Melakukan perbaikan, pemeliharaan gedung dan bangunan.

c. Tanggung Jawab:

Membuat prgram kerja,kebijakan,SPO

Koordinasi & sosialisasi program kerja

Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan kegiatan K3

d. Kewenangan :

Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan

kepatuhan program kerja K3 pada setiap personil di unit

masing-masing

Page 17: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Ketua P2K3

e. Syarat Jabatan :

Minimal STM listrik

Berminat terhadap kegiatan K3

Mendapat pelatihan K3 umum dan lanjutan

Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

6.6.BIDANG 3 (PENGAMANAN SARANA SANITASI DAN LINGKUNGAN

KESEHATAN).

a. Hasil kerja:

Program kerja

SPO

Dokumentasi

b. Uraian Tugas :

Membuat program K3RS

Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan prosedur.

Membuat, menetapkan dan melaksanakan standar prosedur operasional (SPO) sesuai

dengan peraturan, perundangan dan ketentuan mengenai K3 lainnya yang berlaku.

Melakukan pengukuran ambang batas terhadap kualitas udara, air dan kebersihan ruang

rawat inap.

Melakukan pengendalian dampak kegiatan rumah sakit yang tertuang dalam RKP-RPL

Rumah Sakit Jantung Hasna Medika.

Melakukan pemantauan dan terhadap kualitas efluaent limbah Rumah Sakit Jantung

Hasna Medika termasuk pengendalian Sampah medis dan non medis.

Melakukan evaluasi secara terus menerus terhadap kegiatan Sanitasi dan Pengelolaan

Lingkungan.

Page 18: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

Melakukan evaluasi secara terus menerus.

c. Tanggung Jawab

Membuat program kerja,kebijakan,SPO

Koordinasi & sosialisasi program kerja

Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan kegiatan K3

d. Kewenangan :

Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan program kerja K3 pada

setiap personil di unit masing-masing

Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Ketua P2K3

e. Syarat Jabatan :

S1 Kesling/sederajat

Berminat terhadap kegiatan K3

Mendapat pelatihan K3 umum dan lanjutan

Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

6.7. BIDANG 4 (PELAYANAN KESEHATAN KERJA DAN PENCEGAHAN

PENYAKIT AKIBAT KERJA).

a. Hasil kerja:

Program kerja

SPO

Dokumentasi

b. Uraian Tugas :

Membuat program K3RS

Merumuskan kebijakan, peraturan, pedoman, petunjuk pelaksanaan dan prosedur.

Page 19: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

Membuat, menetapkan dan melaksanakan standar prosedur operasional (SPO) sesuai

dengan peraturan, perundangan dan ketentuan mengenai K3 lainnya yang berlaku.

Menghilangkan bahaya, menggantikan sumber risiko dengan sarana/peralatan lain yang

tingkat risikonya lebih rendah/tidak ada

Pemantauan penggunaan alat pelindung diri (APD).

Memberikan jaminan keamanan kepada pasien (patient safety) yang diwujudkan dalam

tindakan dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.

c. Tanggung Jawab:

Membuat program kerja, kebijakan,SPO

Koordinasi & sosialisasi program kerja

Memonitor kepatuhan petugas kesehatan yang lain dalam menjalankan kegiatan K3

d. Kewenangan :

Memberikan motivasi dan teguran tentang pelaksanaan kepatuhan program kerja K3 pada

setiap personil di unit masing-masing

Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Ketua P2K3

e. Syarat Jabatan :

S1/D3 Keperawatan

Berminat terhadap kegiatan K3

Mendapat pelatihan K3 umum dan lanjutan

Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

6.8. KOMANDAN SATGAS EVAKUASI.

a. Hasil kerja:

Program kerja (buat jadwal jaga harian satgas evakuasi,pengecekan sarana & prasarana

evakuasi,dll)

SPO

Page 20: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

Dokumentasi

b. Uraian Tugas :

Perencanaan (Planning)

a. Perencanaan adalah proses kegiatan pemikiran, dugaan dan penentuan–penentuan prioritas

yang harus dilakukan secara rasional sebelum melaksanakan tindakan.

b. Mengarahkan tujuan dan sasaran organisasi maupun tujuan suatu program tentang

kebutuhan penggunaan tenaga kerja, biaya, waktu, peralatan, dan sumber – sumber

(resources) lainnya.

Pengorganisasian (Organizing)

a. Pengorganisasian merupakan proses penyusunan pembagian kerja kedalam unit–unit

kerja dan fungsi–fungsinya beserta penetapannya dengan cara–cara yang tepat mengenai

orang–orangnya (staffing) yang harus menduduki fungsi– fungsi itu berikut

b. penentuannya dengan tepat tentang hubungan wewenang dan tanggung jawabnya.

b. Pengorganisasian itu dilakukan demi pelaksanaan kerja dan pelaksanaan dari

perencanaan, yang penting demi adanya

pembagian kerja yang tepat.

Pendorongan (Motivating)

a. Pendorongan merupakan proses kegiatan yang harus dilakukan untuk membina dan

mendorong semangat kerja dan kerelaan kerja para pegawai (anggota organisasi) demi

tercapainya tujuan organisasi.

Pengendalian atau kontrol (Controlling )

a.Pengendalian atau kontrol adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan untuk

mengadakan pengawasan, penyempurnaan dan penilaian untuk menjamin bahwa tujuan

dapat tercapai sebagai mana yang telah ditetapkan dalam perencanaan.

b.Dari hasil itu dapatlah diadakan penyempurnaan, evaluasi, dan penentuan tentang perlunya

tindakan – tindakan korektif atupun tindaklanjut yang harus dilakukan,sehingga pemborosan

– pemborosan dapatdi hindarkan dan pengembangan pengembangan selanjutnya dapat

ditingkatkan pelaksanaannya.

Page 21: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

c. Tanggung Jawab:

Membuat program kerja,kebijakan,SPO

Koordinasi & sosialisasi program kerja

Memonitor sarana & prasarana evakuasi

d. Kewenangan :

Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Ketua P2K3

e. Syarat Jabatan :

D3 Keperawatan

Berminat terhadap kegiatan K3

Mendapat pelatihan K3 umum dan lanjutan

Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif

6.9.KOMANDAN SATGAS PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN BENCANA.

a. Hasil kerja:

Program kerja (jadwal jaga harian satgas kebakaran,pengecekan hidran/APAR,dll)

SPO

Dokumentasi

b. Uraian Tugas :

Melakukan pengawasan & sosialisasi agar peraturan dan Protap tentang pencegahan

penanggulangan kebakaran tersosialisasi dengan baik, sehingga dapat dipahami,dipatuhi,dan

dilaksanakan oleh seluruh karyawan

Melakukan Pengawasan / upaya agar tidak terbiarkannya penurunan fungsi dari peralatan

dan instalasi kebakaran.

Mengadakan latihan kebakaran /sehingga bila terjadi kebakaranregu/ kelompok dapat

melaksanakan peran masing-masing, latihan berupa : Pelatihan Pemadaman, Evakuasi,

Pengamanan,Penyelamatan dan Evakuasi.

Page 22: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

Menetapan prosedur, pencatatan, dokumentasi, cheklist , guna melacak dan mengevaluasi

Penyebab terjadinya kebakaran.

c. Tanggung Jawab:

Membuat program kerja,kebijakan,SPO

Koordinasi & sosialisasi program kerja

Memonitor sarana & prasarana kebakaran/bencana

d. Kewenangan :

Memberikan saran tentang pelaksanaan program kerja ke Ketua P2K3

e. Syarat Jabatan :

SMU/Sederajat

Berminat terhadap kegiatan K3

Mendapat pelatihan K3 umum dan lanjutan

Memiliki kemampuan memimpin dan Inovatif.

Page 23: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

7.1. INTERNAL

1. Hubungan kerja P2K3 dengan unit keperawatan

a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

2. Hubungan kerja P2K3 dengan instalasi gizi

a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

3. Hubungan kerja P2K3 dengan cath lab.

a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

Page 24: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

4. Hubungan kerja P2K3 dengan instalasi farmasi

a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

c. Koordinasi tentang MSDS (Material Safety Data Sheet)

d. Sosialisasi tentang MSDS (Material Safety Data Sheet)

5. Hubungan kerja P2K3 dengan pelayanan medis

a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

6. Hubungan kerja P2K3 dengan penunjang medis

a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

7. Hubungan kerja P2K3 dengan laundry

a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

8. Hubungan kerja P2K3 dengan pemeliharaan sarana

a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

c. Berkoordinasi untuk pengelolaan sampah medis meliputi penyimpanan sementara,

pembakaran dan pengelolaan sisapembakaran sampah medis

d. Berkoordinasi untuk pengelolaan kolam IPAL

e. Berkoordinasi untuk pengelolaan kalibrasi alkes

f. Berkoordinasi untuk pemeliharaan fasilitas

g. Berkoordinasi untuk uji air bersih dan minum

h. Audit kepatuhan K3

i. Laporan hasil audit beserta rekomendasi

Page 25: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

9.Hubungan kerja P2K3 dengan bagian SDM

a. Koordinasi orientasi pegawai baru, tenaga magang yang ada di rumah sakit

b. Koordinasi tentang program K3

10. Hubungan kerja P2K3 dengan satpam

a. Membuat standar safety briefing sesuai P2K3

b. Koordinasi tentang program K3

c. Sosialisasi tentang program K3

11. Hubungan kerja P2K3 dengan bagian Medical Record

a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

12. Hubungan kerja P2K3 dengan cleaning service

a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

13. Hubungan kerja P2K3 dengan KKPRS

a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

c. Koordinasi tentang jumlah angka incident yang terjadi di rumah sakit

14. Hubungan kerja P2K3 dengan KPPIRS

a. Koordinasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

b. Sosialisasi tentang program evakuasi (kebakaran/bencana alam)

c. Koordinasi angka tertusuk benda tajam dan paparan cairan tubuh

d. Koordinasi kepatuhan karyawan tentang penggunaan APD

Page 26: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

7.2. EKSTERNAL

1. Hubungan kerja P2K3 dengan PMK KABUPATEN CIREBON

a. Koordinasi tentang program pelatihan kebakaran/bencana alam

b. Saling tukar wacana tentang K3

2. Hubungan kerja P2K3 dengan DISNAKER KABUPATEN CIREBON

a. Koordinasi tentang program pelatihan K3

b. Memberi laporan mengenai kegiatan K3 jika diperlukan

Page 27: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI

NAMA

JABATAN

PENDIDIKAN SERTIFIKASI JUMLAH

KEBUTUHAN

Ketua P2K3 Dokter Pelatihan K3

umum

1

Sekretaris S1/D3

semua jurusan

1

Bidang 1 D3

elektromedik/sederajat

1

Bidang 2 minimal STM listrik 1

Bidang 3 S1

Kesling/sederajat

1

Bidang 4 S1/D3 Keperawatan 1

Komandan

Satgas evakuasi

D3 Keperawatan 1

Komandan

Satgas kebakaran

SMU/sederajat 1

Page 28: PEDOMAN PENGORGANISASIAN P2K3

BAB IX

PERTEMUAN / RAPAT

9.1.PERTEMUAN RUTIN

Pertemuan rutin pengurus P2K3 :

1 kali rapat dalam sebulan

Jam 14.00 s/d 16.00

Peserta : semua pengurus P2K3

Materi : Pembahasan program kerja P2K3

Rapat Insidentil dengan manajemen diselenggarakan sewaktu-waktu

bila ada masalah atau sesuatu hal yang perlu dibahas segera.