PE kelp 6 fix
-
Upload
rifky-setya-harwin -
Category
Documents
-
view
46 -
download
5
Transcript of PE kelp 6 fix
TEKNIK PENYUSUNAN ALTERNATIF SOLUSI DAN PENENTUAN SOLUSI
TERPILIH
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi
Program Kesehatan pada semester gasal
OLEH :
Kelompok 6
1. ANASTASIA PARAMAISWARI (101211123008)
2. FEBRY AYU (101011115)
3. RIFQY SETYA (101011431)
4. FITRI SARASWATI (101211123091)
5. BINTANG CAHYOADI (101211123092)
6. RITMASARI WULANDARI (101211123095)
7. ADY SURYA (101211123097)
8. TITIS JIASTUTI (101211123098)
9. ANNII ROHMATUL (101211123100)
10. FITRIA NURLINDA (101211123105)
11. NUR ZAIN ( )
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2013
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan dengan materi Konsep
Perencanaan. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita
Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk
keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi
Program Kesehatan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ratna Dwi
Wulandari, SKM, M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi
Program Kesehatan dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta
arahan selama penulisan makalah ini.
Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam
penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif
dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Surabaya, 12 September 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebuah organisasi pasti memiliki masalah, sehingga perlu solusi
terbaik dan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Apabila organisasi tersebut tidak menggunakan teknik penyusunan
alternatif solusi dan penentuan alternatif terpilih dalam menentukan
langkah dalam penyelesaian masalah, maka hal tersebut sangat
berpengaruh negative terhadap perkembangan organisasi tersebut
kedepannya. Pengambilan solusi tehadap penyelesaian masalah
seharusnya memperhatikan dan menggunakan teknik dalam
penyusunan alternatif solusi yang tepat dan penentuan alternatif
terpilih yang kemudian untuk mengambil solusi yang sesuai dengan
keadaan yang terjadi di lapangan. Seringkali organisasi sebelum
mengambil solusi tidak memperhatikan teknik dalam penyusunan
alternatif solusi dan menentukan alternatif terpilih, sehingga pada
dasarnya menyebabkan masalah tersebut tidak dapat diselesaikan
dengan baik, bahkan menyebabkan masalah tersebut semakin
bertambah besar.
Ada beberapa cara berbeda untuk mecahkan masalah. Terjun
langsung dari suatu permasalah bukan merupakan ide yang baik. Hal
tersebut akan membatasi pilihan dan akan membuat tidak menyadari
keuntungan dan kerugian dari beberapa alternatif. Selain itu juga akan
kehilangan kesempatan untuk mengkombinasikan hal-hal terbaik dari
beberapa solusi alternatif.
Teknik penyusunan alternatif solusi dan penentuan alternatif terpilih
diperlukan agar organisasi dapat menentukan solusi yang tepat dalam
menyelesaikan masalah agar masalah tersebut cepat selesai sehingga
tidak merusak tatanan dari organisasi. Contoh dalam penentuan
alternatif solusi terpilih adalah sebuah perusahaan dihadapkan dalam
kebangkrutan karena tidak dapat menjual produknya sesuai harapan,
maka beberapa alternatif solusi yang dapat diambil adalah dengan
menurunkan harga dan kualitas barang tersebut, meningkatkan
kualitas barang yang mengakibatkan harga dari barang tersebut juga
ikut meningkat, atau dengan menggandeng perusahaan lain untuk
bekerjasama dalam perusahaan. Jika pengambilan solusi tidak tepat
maka masalah tersebut tidak akan terselesaikan dan bahkan
menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.
Dari hal yang telah dikemukakan di atas diketahui bahwa perlu
adanya penyusunan alternatif. Oleh karena itu, makalah ini dibuat
untuk mempermudah dalam penyusunan solusi alternatif masalah
dengan berbagai teknik.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini terdiri atas dua tujuan, yaitu tujuan
umum dan tujuan khusus.
1.2.1Tujuan Umum
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah mempelajari metode
penentuan alternatif solusi terpilih yang ada pada pelayanan kesehatan.
1.2.2Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Menjelaskan langkah penyusunan alternatif solusi dan penentuan
alternatif terpilih.
2. Menjelaskan teknik yang digunakan untuk menentukan penyusunan
alternatif solusi dan penentuan alternatif solusi.
3. Mempelajari metode yang digunakan untuk menyusun alternatif
solusi dan penentuan alternatif terpilih.
4. Menjelaskan contoh aplikasi penggunaan metode penyusunan
alternatif solusi dalam pelayanan kesehatan.
1.3 Manfaat
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai teknik penyusunan
alternatif solusi dan penentuan alternatif terpilih.
2. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang teknik penyusunan
alternatif solusi dan penentuan alternatif terpilih yang berguna untuk
menentukan metode yang tepat untuk memecahkan suatu masalah.
3. Mengembangkan pengetahuan mengenai metode teknik penyusunan
alternatif solusi dan penentuan alternatif terpilih solusi masalah sebagai
bekal mahasiswa untuk terjun di lapangan.
BAB II
TEKNIK PERENCANAAN PENYELESAIAN
2.1 TEKNIK ANALSIS MASALAH
2.1.1 Perumusan Masalah
Berupa rumusan kesenjangan baik kesenjangan prosedur maupun sistem antara
kenyataan (empirik) dengan yang seharusnya (yang diinginkan). Ada 2 kemungkinan
masalah, yaitu masalah tunggal yang bisa langsung dicari faktor penyebabnya dan
masalah majemuk yang harus dicari penyebabnya masing-masing.
2.1.2 Spesifikasi Penyabab
Mencari penyebab spesifik yang menggambarkan hubungan sebab-akibat yang
logis. Membuat daftar penyebab timbulnya masalah prioritas yang telah ditetapkan.
2.1.3 Menguji Penyebab
Daftar yang menyajikan kemungkinan-kemungkinan penyebab pada tahap
sebelumnya diuji kebenarannya dengan menggunakan pertanyaan:
a. Apakah penyebab ini sesuai dengan fakta?
b. Siapa yang bertanggung jawab atas kebenaran informasi tersebut?
2.1.4 Memverifikasi Penyebab (Akar Masalah)
Ada beberapa cara untuk memverifikasi penyebab, antara lain:
a. Causal Map (peta sebab-akibat)
b. Fish Bone Diagram (diagram tulang ikan)
c. Diagram pohon masalah
MESINRUSAK
MESINRUSAKKLE
P
KLEP
COIL
COIL
BUSI
BUSI
AKI AKI AKILEMAH
AKILEMAH
PERAWATAN
LEMAH
PERAWATAN
LEMAH
METODE
METODE
SDMSDM
MESIN
MESIN
MANAJEMEN PERAWATAN
LEMAH
MANAJEMEN PERAWATAN
LEMAH
MESIN TDKHIDUP
Lupa servisAir aki habis
Aki lemah.
Jadwal servistidak ada
MOGOKMOGOKTERLAMBAT
MASUKKANTOR
TERLAMBATMASUK
KANTOR
2.1.5 Penetapkan tujuan Pengambilan Keputusan
Untuk menentukan alternatif pemecahan masalah terlebih dahulu dilakukan 3
langkah analisis yang pokok, yaitu:
2.1.6 Menentukan Kriteria Pemilihan
Ada dua kriteria persyaratan yang harus dipenuhi calon keputusan, yaitu:
a. Kriteria wajib/ keharusan (mutlak, terukur, dan realistis)
b. Kriteria keinginan
Contoh: pegawai secara umum sering terlambat
NO KRITERIA Bobot
(BOBOT X NILAI) KET
A B C
1 Kriteria Wajib / Keharusan : (Bersifat Mutlak, Terukur dan Realistis)
6 5x6=30 4x6=24 5x6=30
2 Kriteria Keinginan / Harapan : (Bersifat Relatif, dikaitkan dg keinginan tertentu)
4 4x4=16 4x4=16 5x4=20
JUMLAH = 10 46 40 50
TERLAMBAT
MASUKKANTOR
TERLAMBAT
MASUKKANTOR
MOBIL MOGOK
MOBIL MOGOK
SDM TIDA
KTERAMPI
L
SDM TIDA
KTERAMPI
L
MESIN
RUSAK
MESIN
RUSAK
SISTEM
TER-GANGGU
SISTEM
TER-GANGGU
BUSIKOTOR
BUSIKOTOR
AKI
LEMAH
AKI
LEMAH
SHILLBOCOR
SHILLBOCOR
AIR AKI HABIS
AIR AKI HABISSERVIS
TERLAMBAT
SERVIS TERLAMB
ATJADWAL SERVIS
TDK ADA
JADWAL SERVIS
TDK ADAMANAJEMEN PERAWATAN
LEMAH
MANAJEMEN PERAWATAN
LEMAH
AKIBATMASALAH
UTAMA
SEBAB UTAMA
MP
MS
Sebab
AKAR MASALA
H
MENENTUKAN TUJUAN/SASARAN
MENILAI AKIBAT YANG TIMBUL
MENILAI ALTERNATIF
RANGKING = II III I
2.2 TEKNIK ANALISIS KEPUTUSAN
2.2.1 Mengembangkan Alternatif Keputusan
Merumuskan beberapa alternatif sebagai pilihan untuk memecahkan masalah
atau untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, dengan cara curah pendapat atau
menggunakan analisis:
a. Brain Storming
b. Pohon Alternatif
c. FGD (Focus Group Discussion)
d. Delphy
2.2.2 Mengevaluasi Alternatif
Setiap alternatif dievaluasi dengan dua kriteria yang telah ditetapkan, yaitu
criteria keharusan dan criteria keinginan. Selain itu juga harus mempertimbangkan
resiko yang bersifat negative dari alternatif yang dipilih. Selanjutnya mengevaluasi
alternatif dengan menggunakan teori tapiasan atau dengan metode cost benefit analisys.
No Alternatif strategi EfektivitasEfisiensi(biaya)
Kemudahan Total Ket
1Tingkatkan jumlah insentif bulanan
3 5 5 13
2Optimalkan
pelaksanaan apel4 5 5 14
A = MENINGKATKAN MOTIVASI PEGAWAI;
B = MENINGKATKAN KINERJA;
C = MEWUJUDKAN DISIPLIN PEGAWAI.
3Tegakkan peraturan
disiplin pe5 5 5 15 Terpilih
Contoh teori tapisan
ALTERNATIF BENEFIT (Manfaat) COST (Biaya) RATIO PILIHAN
ALTERNATIF IALTERNATIF II
109
53
23
21
Contoh cost benefit analisys
2.3 ANALISIS MASALAH POTENSIAL
2.3.1 Pengertian
Persoalan potensial adalah sesuatu yang pada saat ini belum terjadi masalah
namun, dikhawatirkan masalah itu akan timbul atau terjadi di masa yang akan dating,
yang diasumsikan dapat mengganggu pelaksanaan pencapaian tujuan organisasi.
2.3.2 Langkah-langkah Mengantisipasi Masalah Potensial
a. mengidentifikasi secara kritis prakiraan persoalan yang diperkirakan akan terjadi di
masa yang akan datang.
b. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab dari persoalan potensial tersebut.
c. Menyiapkan rencana tindakan untuk mencegah atau menanggulangi persoalan
potensial tersebut.
2.3.3 Manfaat Analaisis Persoalan Potensial
a. Mengamankan sebuah keputusan
b. Melengkapi sebuah rencana sebelum dilaksanakan
c. Memantau sebuah rencana yang sedang berjalan
d. Memperbaiki pelaksanaan yang sedang berjalan
BAB III
TEKNIK MENGEMBANGKAN ALTERNATIF KEPUTUSAN
3.1 BRAIN STORMING
3.1.1 Pengertian
Pengertian dari Brainstorming adalah praktek teknik konfrensi dimana sebuah
kelompok berupaya mencari solusi atas masalah tertentu dengan menghimpun semua
ide yang disumbangkan oleh para anggotanya secara spontan.
Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Alex Osborn pada tahun
1953 dalam bukunya Applied Imagination. Brainstorming berarti to storm a problem
with ideas (menyerbu suatu masalah dengan ide-ide). Brainstorming atau penyerbuan
dengan ide-ide yang sebanyak mungkin terhadap suatu masalah dilangsungkan dalam
suatu pertemuan. Teknik ini pada dasarnya adalah menerapkan diadakannya suatu
sidang serbuan gagasan untuk memecahkan masalah. Pada pembelajaran dengan
teknik brainstorming, setiap anggota dianjurkan mengajukan pendapat atau gagasan
yang sebanyak-banyak mungkin untuk kemudian dicatat.
Penggalian ide dengan teknik ini bermula dari pemikiran Osborn yang
menganggap bahwa aliran ide spontan yang muncul dari banyak orang lebih baik
daripada gagasan seorang diri. Brainstorming mengacu pada penggalian ide
berdasarkan kreativitas berpikir manusia. Peserta diskusi bebas menyampaikan
pendapat tanpa rasa takut terhadap kritik dan penilaian sebab selama tahap
pengumpulan ide semua gagasan akan ditampung tanpa terkecuali. Dalam prosesnya,
tidak boleh dilangsungkan perdebatan atau diberikan kritik terhadap sesuatu ide yang
dilontarkan.
3.1.2 Tujuan dan Manfaat
Brainstorming bertujuan untuk mendapatkan gagasan dan ide-ide baru dari
anggota kelompok dalam waktu yang relatif singkat tanpa adanya sifat kritis yang
ketat. Sedangkan manfaat yang bisa diperoleh oleh suatu tim kerja yang melakukan
teknik brainstorming, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi masalah
Teknik brainstorming cukup efektif untuk menyelidiki sebab akibat terjadinya
masalah karena masing-masing peserta diskusi akan mengeksplorasi faktor-
faktor pemicu masalah. Setelah semua peserta mengutarakan gagasannya
mediator bisa menarik kesimpulan penyebab permasalahan tersebut.
b. Menganalisis situasi
Peserta diskusi akan menganalisis permasalahan dan situasi yang dihadapi oleh
tim kerja tersebut saat ini.
c. Mengalirkan ide-ide baru
Manfaat utama dari teknik brainstorming adalah mendapatkan ide sebanyak
mungkin dari para anggota. Semua peserta bebas menyampaikan ide kreatif
tanpa dibatasi oleh aturan-aturan tertentu.
d. Menganalisis ide-ide
Aliran ide-ide segar dan inovatif dari peserta diskusi akan dianalisis dalam
sebuah diskusi lanjutan. Panel diskusi kemudian akan membahas ide-ide mana
saja yang relevan dan dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut.
e. Menentukan alternatif pemecahan masalah
Panel diskusi menentukan alternatif pemecahan masalah berdasarkan ide-ide
yang telah disepakati bersama.
f. Merencanakan langkah-langkah dan kegiatan yang akan dilakukan untuk
memperbaiki masalah
Salah satu manfaat dari teknik ini adalah untuk menyusun langkah-langkah
berikutnya sebagai upaya perbaikan masalah. Panel diskusi dapat merumuskan
perencanaan jangka panjang berdasarkan curah gagasan atau sumbang saran dari
peserta brainstorming.
3.1.3 Metode
a. Putaran Bebas (Free Wheel)
Setiap anggota diskusi kelompok bebas mengutarakan pendapatnya
tanpa menunggu giliran atau aturan tertentu. Semua ide dapat mengalir lancar
tanpa ada pembatasan sehingga metode ini lebih mengedepankan kebebasan
individu untuk berpendapat di muka umum.
Meskipun metode ini cenderung bebas namun ada aturan main yang
harus dipatuhi oleh masing-masing peserta terutama dalam hal penyampaian
pendapat. Bagi peserta yang ingin mengemukakan ide-ide kreatifnya, ia tidak
serta merta langsung bicara saja namun harus mengacungkan tangannya terlebih
dahulu. Ketika fasilitator diskusi memberinya kesempatan berbicara, barulah ia
dapat mengemukakan pendapatnya di depan panel diskusi. Selain itu, agar tidak
ada salah satu peserta yang mendominasi diskusi maka tiap peserta diberikan
jatah waktu sama dalam setiap topik. Jikalau ada peserta yang belum sempat
menyampaikan pendapatnya maka ia akan diberikan kesempatan lagi untuk
berbicara.
b. Putaran Teratur (Round Robin)
Setiap peserta mendapat giliran untuk mengemukakan pendapatnya
sesuai urutan masing-masing. Jika tiba giliran orang berikutnya namun ia belum
memiliki gagasan maka orang tersebut dapat dilewati dan langsung menuju pada
giliran selanjutnya.
Identifikasi Masalah
Observasi Lapangan
Perumusan Masalah dan Inventarisasi Kebutuhan Data
Pengumpulan Data
Evaluasi Kondisi Eksisting
Usulan Alternatif Solusi 1
Kajian Alternatif Solusi 2
Kajian Alternatif Solusi 1
Usulan Alternatif Solusi 2
Dalam setiap putaran diskusi, peserta hanya diperkenankan untuk
menyampaikan satu ide saja. Penyampaian pendapat dilakukan secara bergiliran
menurut posisi lingkaran dan dilakukan dari kanan ke kiri. Selama tahap
mengkoleksi gagasan, semua peserta dilarang untuk menyampaikan pendapatnya
sebelum tiba giliran masing-masing. Dalam metode ini akan diterapkan beberapa
kali putaran hingga semua ide dari peserta telah habis tergali.
3.1.4 Keuntungan dan Kelemahan
a. Keuntungan Brainstorming
1) Ide yang muncul lebih banyak dan beragam
2) Kesalahan akan terdeteksi karena yang terlibat banyak orang
3) Waktu dan tenaga dicurahkan oleh banyak orang dandengan demikian terdapat
lebih banyak akses informasidan keahlian.
b. Kelemahan Brainstorming
1) Membuang waktu apabila sesi brainstorming ditujukan untuk mengatasi
masalah yang salah.
2) Tidak efektif untuk situasi-situasi sangat terstruktur yang memiliki solusi pasti
3) Tidak bisa dipergunakan untuk keputusan berskala cepat dan kepemimpinan
terarah
3.2 POHON ALTERNATIF
3.2.1 Pengumpulan Data
Proses pemecahan masalah jalan pada lokasi studi memerlukan analisis yang
teliti terhadap data yang dikumpulkan dari setiap parameter yang akan digunakan
dalam solusi permasalahan. Penyajian data yang lengkap dan teori yang memadai
akan memberikan hasil perencanaan yang baik.
3.2.2 Analisis Data
Data yang disesuaikan dengan dengan jenis analisis yang akan dilakukan.
Data-data tersebut nantinya digunakan dalam menganalisis parameter yang akan
dipakai dalam perencanaan.
3.2.3 Evaluasi Kondisi Eksisting Terhadap Kondisi Ideal
Evaluasi ini dilakukan dengan membandingkan antara kinerja jalan eksisting
dengan kinerja jalan pada kondisi ideal. Hubungan tersebut dapat direpresentasikan
dari parameter-parameter yang dihasilkan pada tahap analisis data. Fungsi dari
evaluasi adalah mengetahui apakah diperlukan adanya perbaikan terhadap kondisi
masalah eksisting dan seberapa jauh perbaikan akan dilakukan.
3.2.4 Kajian Solusi Alternatif dan Penetapan Solusi Terpilih
Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kondisi eksisting, terdapat beberapa
alternatif kemungkinan solusi untuk pemecahan masalah. Berbagai solusi harus
ditelaah untung ruginya, salah satu cara untuk menentukan batasan adalah dengan
penilaian dan pembobotan. Penilaian dilakukan dengan menilai secara subjektif tiap-
tiap solusi yang ditinjau dari berbagai sudut pandang pertimbangan kepentingan.
Sedangkan pembobotan berfungsi untuk memberikan prioritas yang berbeda pada
setiap parameter yang menjadi pertimbangan. Hal ini dikarenakan setiap parameter
bisa mempunyai tingkat kepentingan/ prioritas yang berbeda-beda. Penetapan solusi
yang terpilih ditentukan berdasarkan pada solusi yang mempunyai penilaian
tertinggi.Solusi terbaik belum tentu menjadi pilihan akhir dikarenakan suatu kendala
tertentu seperti ; inflasi ekonomi, kesulitan dalam metode pelaksanaan, persediaan
sumber daya alam, arah kebijakan pembangunan di masa depan, dsb.
3.2.5 Perancangan Teknis
Perancangan teknis adalah tahap menciptakan desain produk dari alternatif
solusi terpilih sebagai panduan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Setiap
detail rancangan harus mengacu pada referensi pustaka yang relevan,
standar/pedoman perencanaan yang berlaku, spesifikasi teknis, dan dasar hukum yang
mengaturnya.
3.3 FGD
3.3.1. Pengertian
Diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discussion (FGD) adalah suatu
proses pengumpulan informasi suatu masalah tertentu yang sangat spesifik melalui
diskusi kelompok (Irwanto, 1998). Menurut Henning dan Coloumbia (1990), diskusi
kelompok terarah adalah wawancara dari sekelompok kecil orang yang dipimpin oleh
seorang narasumber atau moderator yang secara halus mendorong peserta untuk berani
berbicara terbuka dan spontan tentang hal yang dianggap penting yang berhubungan
dengan topik diskusi saat itu. Interaksi diantara peserta merupakan dasar untuk
memperoleh informasi. Peserta mempunyai kesempatan yang sama untuk mengajukan
dan memberikan pernyataan, menanggapi, komentar maupun mengajukan pertanyaan.
3.3.2. Tujuan FGD
Tujuan FGD adalah untuk memperoleh masukan maupun informasi mengenai
suatu permasalahan yang bers ifat lokal dan spesifik. Penyelesaian tentang masalah ini
ditentukan
oleh pihak lain setelah masukan diperoleh dan dianalisa.
3.3.3. Karakteristik FGD
Peserta terdiri dari 6 – 12 orang dengan maksud agar setiap individu mendapat
kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya. Umumnya FGD dilaksanakan pada
populasi sasaran yang homogen (mempunayi ciri-ciri yang sama) ciri-ciri yang sama
tersebut ditentukan oleh tujuan dari penelitian.
3.4 DELPHY
3.4.1 Pengertian
Teknik Delphi telah digambarkan sebagai sebuah metode untuk penataan
proses komunikasi kelompok agar dalam proses ini efektif yang memungkinkan
sekelompok individu, secara keseluruhan, untuk menangani masalah yang kompleks.
Teknik Delphi adalah salah satu dari beberapa metode peramalan/perkiraan.
3.4.2 Tujuan
Untuk mengembangkan suatu perkiraan konsensus masa depan dengan
meminta pendapat para ahli, dan pada saat yang sama menghilangkan masalah sering
terjadi yaitu komunikasi tatap muka.
Sedangkan menurut Delbecq, Van de Ven dan Gustafson, teknik Delphi dapat
digunakan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
a. Untuk menentukan atau mengembangkan berbagai alternatif program yang mungkin
b. Untuk menjelajahi atau mengekspos asumsi yang mendasari atau informasi yang mengarah ke penilaian yang berbeda
c. Untuk mencari informasi yang dapat menghasilkan konsensus sebagai bagian dari kelompok responden
d. Untuk menghubungkan penilaian informasi pada topik yang mencakup berbagai disiplin, dan
e. Untuk mendidik kelompok responden mengenai aspek beragam dan saling terkait dari topik
3.4.3 Proses Delphy
a. Mengembangkan Pertanyan Delphi
b. Memilih dan menghubungi responden
c. Memilih ukuran contoh
d. Mengembangkan kuesioner 1 dan test
e. Analisa Kuesioner 1
f. Mengembangkan Kuesioner 2 dan test
g. Analisa Kuesioner 2
h. Mengembangkan Kuesioner 3 dan test
i. Analisa kuesioner 3
j. Menyiapkan laporan akhir
3.4.4 Kelebihan dan Kekurangan
a. Kelebihan Metode Delphi
Hasil berdasarkan dari para ahli.
Anonimitas dan isolasi memungkinkan kebebasan yang maksimal dari aspek-
aspek negative dari interaksi sosial.
Opini yang diungkapkan para ahli luas, karena dari pendapat masing-masing
ahli.
b. Kekurangan Metode Delphi
Biaya yang besar untuk mengundang para ahli.
Hasil berdasarkan anggapan-anggapan (asumsi).
Tidak semua hasil berjalan sesuai prediksi.
Memakan waktu yang lama
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Teknik penyusunan alternatif solusi dan penentuan alternatif terpilih diperlukan agar
organisasi dapat menentukan solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah agar
masalah tersebut cepat selesai sehingga tidak merusak tatanan dari organisasi.
1. TEKNIK ANALSIS MASALAH
a. Perumusan Masalah
b. Spesifikasi Penyabab
c. Menguji Penyebab
d. Memverifikasi Penyebab (Akar Masalah)
e. Penetapkan tujuan Pengambilan Keputusan
Untuk menentukan alternatif pemecahan masalah terlebih dahulu dilakukan 3
langkah analisis yang pokok, yaitu:
f. Menentukan Kriteria Pemilihan
Ada dua kriteria persyaratan yang harus dipenuhi calon keputusan, yaitu:
Kriteria wajib/ keharusan (mutlak, terukur, dan realistis)
Kriteria keinginan
2. TEKNIK ANALISIS KEPUTUSAN
a. Mengembangkan Alternatif Keputusan
MENENTUKAN TUJUAN/SASARAN
MENILAI AKIBAT YANG TIMBUL
MENILAI ALTERNATIF
b. Mengevaluasi Alternatif
3. ANALISIS MASALAH POTENSIAL
Persoalan potensial adalah sesuatu yang pada saat ini belum terjadi masalah namun,
dikhawatirkan masalah itu akan timbul atau terjadi di masa yang akan dating, yang
diasumsikan dapat mengganggu pelaksanaan pencapaian tujuan organisasi.
Langkah-langkah Mengantisipasi Masalah Potensial
a. mengidentifikasi secara kritis prakiraan persoalan yang diperkirakan akan terjadi
di masa yang akan datang.
b. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab dari persoalan potensial tersebut.
c. Menyiapkan rencana tindakan untuk mencegah atau menanggulangi persoalan
potensial tersebut.
4. Manfaat Analaisis Persoalan Potensial
a. Mengamankan sebuah keputusan
b. Melengkapi sebuah rencana sebelum dilaksanakan
c. Memantau sebuah rencana yang sedang berjalan
d. Memperbaiki pelaksanaan yang sedang berjalan
4.2. Saran
Pengambilan solusi tehadap penyelesaian masalah dalam organisasi kesehatan
seharusnya memperhatikan dan menggunakan teknik dalam penyusunan alternatif solusi
yang tepat dan penentuan alternatif terpilih yang kemudian untuk mengambil solusi yang
sesuai dengan keadaan yang terjadi di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2013. Diskusi kelompok terarah atau Pengertian Focus Group Discussion (FGD)
http://penelitianpasar.blogspot.com/2012/11/apa-itu-diskusi-kelompok-
terarah-atau.html diunduh 24 september 2013.