PE kelp 6 fix

26
TEKNIK PENYUSUNAN ALTERNATIF SOLUSI DAN PENENTUAN SOLUSI TERPILIH Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan pada semester gasal OLEH : Kelompok 6 1. ANASTASIA PARAMAISWARI (101211123008) 2. FEBRY AYU (101011115) 3. RIFQY SETYA (101011431) 4. FITRI SARASWATI (101211123091) 5. BINTANG CAHYOADI (101211123092) 6. RITMASARI WULANDARI (101211123095) 7. ADY SURYA (101211123097) 8. TITIS JIASTUTI (101211123098) 9. ANNII ROHMATUL (101211123100)

Transcript of PE kelp 6 fix

Page 1: PE kelp 6 fix

TEKNIK PENYUSUNAN ALTERNATIF SOLUSI DAN PENENTUAN SOLUSI

TERPILIH

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi

Program Kesehatan pada semester gasal

OLEH :

Kelompok 6

1. ANASTASIA PARAMAISWARI (101211123008)

2. FEBRY AYU (101011115)

3. RIFQY SETYA (101011431)

4. FITRI SARASWATI (101211123091)

5. BINTANG CAHYOADI (101211123092)

6. RITMASARI WULANDARI (101211123095)

7. ADY SURYA (101211123097)

8. TITIS JIASTUTI (101211123098)

9. ANNII ROHMATUL (101211123100)

10. FITRIA NURLINDA (101211123105)

11. NUR ZAIN ( )

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA

2013

Page 2: PE kelp 6 fix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya

terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Program Kesehatan dengan materi Konsep

Perencanaan. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita

Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni Al-Qur’an dan sunnah untuk

keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi

Program Kesehatan di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya.

Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Ratna Dwi

Wulandari, SKM, M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi

Program Kesehatan dan kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta

arahan selama penulisan makalah ini.

Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam

penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif

dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 12 September 2013

Penulis

Page 3: PE kelp 6 fix

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah organisasi pasti memiliki masalah, sehingga perlu solusi

terbaik dan solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Apabila organisasi tersebut tidak menggunakan teknik penyusunan

alternatif solusi dan penentuan alternatif terpilih dalam menentukan

langkah dalam penyelesaian masalah, maka hal tersebut sangat

berpengaruh negative terhadap perkembangan organisasi tersebut

kedepannya. Pengambilan solusi tehadap penyelesaian masalah

seharusnya memperhatikan dan menggunakan teknik dalam

penyusunan alternatif solusi yang tepat dan penentuan alternatif

terpilih yang kemudian untuk mengambil solusi yang sesuai dengan

keadaan yang terjadi di lapangan. Seringkali organisasi sebelum

mengambil solusi tidak memperhatikan teknik dalam penyusunan

alternatif solusi dan menentukan alternatif terpilih, sehingga pada

dasarnya menyebabkan masalah tersebut tidak dapat diselesaikan

dengan baik, bahkan menyebabkan masalah tersebut semakin

bertambah besar.

Ada beberapa cara berbeda untuk mecahkan masalah. Terjun

langsung dari suatu permasalah bukan merupakan ide yang baik. Hal

tersebut akan membatasi pilihan dan akan membuat tidak menyadari

keuntungan dan kerugian dari beberapa alternatif. Selain itu juga akan

kehilangan kesempatan untuk mengkombinasikan hal-hal terbaik dari

beberapa solusi alternatif.

Teknik penyusunan alternatif solusi dan penentuan alternatif terpilih

diperlukan agar organisasi dapat menentukan solusi yang tepat dalam

menyelesaikan masalah agar masalah tersebut cepat selesai sehingga

tidak merusak tatanan dari organisasi. Contoh dalam penentuan

alternatif solusi terpilih adalah sebuah perusahaan dihadapkan dalam

kebangkrutan karena tidak dapat menjual produknya sesuai harapan,

maka beberapa alternatif solusi yang dapat diambil adalah dengan

Page 4: PE kelp 6 fix

menurunkan harga dan kualitas barang tersebut, meningkatkan

kualitas barang yang mengakibatkan harga dari barang tersebut juga

ikut meningkat, atau dengan menggandeng perusahaan lain untuk

bekerjasama dalam perusahaan. Jika pengambilan solusi tidak tepat

maka masalah tersebut tidak akan terselesaikan dan bahkan

menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi.

Dari hal yang telah dikemukakan di atas diketahui bahwa perlu

adanya penyusunan alternatif. Oleh karena itu, makalah ini dibuat

untuk mempermudah dalam penyusunan solusi alternatif masalah

dengan berbagai teknik.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini terdiri atas dua tujuan, yaitu tujuan

umum dan tujuan khusus.

1.2.1Tujuan Umum

Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah mempelajari metode

penentuan alternatif solusi terpilih yang ada pada pelayanan kesehatan.

1.2.2Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penulisan makalah ini yaitu:

1. Menjelaskan langkah penyusunan alternatif solusi dan penentuan

alternatif terpilih.

2. Menjelaskan teknik yang digunakan untuk menentukan penyusunan

alternatif solusi dan penentuan alternatif solusi.

3. Mempelajari metode yang digunakan untuk menyusun alternatif

solusi dan penentuan alternatif terpilih.

4. Menjelaskan contoh aplikasi penggunaan metode penyusunan

alternatif solusi dalam pelayanan kesehatan.

1.3 Manfaat

Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:

1. Menambah pengetahuan mahasiswa mengenai teknik penyusunan

alternatif solusi dan penentuan alternatif terpilih.

Page 5: PE kelp 6 fix

2. Meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang teknik penyusunan

alternatif solusi dan penentuan alternatif terpilih yang berguna untuk

menentukan metode yang tepat untuk memecahkan suatu masalah.

3. Mengembangkan pengetahuan mengenai metode teknik penyusunan

alternatif solusi dan penentuan alternatif terpilih solusi masalah sebagai

bekal mahasiswa untuk terjun di lapangan.

BAB II

TEKNIK PERENCANAAN PENYELESAIAN

2.1 TEKNIK ANALSIS MASALAH

2.1.1 Perumusan Masalah

Berupa rumusan kesenjangan baik kesenjangan prosedur maupun sistem antara

kenyataan (empirik) dengan yang seharusnya (yang diinginkan). Ada 2 kemungkinan

masalah, yaitu masalah tunggal yang bisa langsung dicari faktor penyebabnya dan

masalah majemuk yang harus dicari penyebabnya masing-masing.

2.1.2 Spesifikasi Penyabab

Mencari penyebab spesifik yang menggambarkan hubungan sebab-akibat yang

logis. Membuat daftar penyebab timbulnya masalah prioritas yang telah ditetapkan.

2.1.3 Menguji Penyebab

Daftar yang menyajikan kemungkinan-kemungkinan penyebab pada tahap

sebelumnya diuji kebenarannya dengan menggunakan pertanyaan:

a. Apakah penyebab ini sesuai dengan fakta?

b. Siapa yang bertanggung jawab atas kebenaran informasi tersebut?

2.1.4 Memverifikasi Penyebab (Akar Masalah)

Ada beberapa cara untuk memverifikasi penyebab, antara lain:

a. Causal Map (peta sebab-akibat)

Page 6: PE kelp 6 fix

b. Fish Bone Diagram (diagram tulang ikan)

c. Diagram pohon masalah

MESINRUSAK

MESINRUSAKKLE

P

KLEP

COIL

COIL

BUSI

BUSI

AKI AKI AKILEMAH

AKILEMAH

PERAWATAN

LEMAH

PERAWATAN

LEMAH

METODE

METODE

SDMSDM

MESIN

MESIN

MANAJEMEN PERAWATAN

LEMAH

MANAJEMEN PERAWATAN

LEMAH

MESIN TDKHIDUP

Lupa servisAir aki habis

Aki lemah.

Jadwal servistidak ada

MOGOKMOGOKTERLAMBAT

MASUKKANTOR

TERLAMBATMASUK

KANTOR

Page 7: PE kelp 6 fix

2.1.5 Penetapkan tujuan Pengambilan Keputusan

Untuk menentukan alternatif pemecahan masalah terlebih dahulu dilakukan 3

langkah analisis yang pokok, yaitu:

2.1.6 Menentukan Kriteria Pemilihan

Ada dua kriteria persyaratan yang harus dipenuhi calon keputusan, yaitu:

a. Kriteria wajib/ keharusan (mutlak, terukur, dan realistis)

b. Kriteria keinginan

Contoh: pegawai secara umum sering terlambat

NO KRITERIA Bobot

(BOBOT X NILAI) KET

A B C

1 Kriteria Wajib / Keharusan : (Bersifat Mutlak, Terukur dan Realistis)

6 5x6=30 4x6=24 5x6=30

2 Kriteria Keinginan / Harapan : (Bersifat Relatif, dikaitkan dg keinginan tertentu)

4 4x4=16 4x4=16 5x4=20

JUMLAH = 10 46 40 50

TERLAMBAT

MASUKKANTOR

TERLAMBAT

MASUKKANTOR

MOBIL MOGOK

MOBIL MOGOK

SDM TIDA

KTERAMPI

L

SDM TIDA

KTERAMPI

L

MESIN

RUSAK

MESIN

RUSAK

SISTEM

TER-GANGGU

SISTEM

TER-GANGGU

BUSIKOTOR

BUSIKOTOR

AKI

LEMAH

AKI

LEMAH

SHILLBOCOR

SHILLBOCOR

AIR AKI HABIS

AIR AKI HABISSERVIS

TERLAMBAT

SERVIS TERLAMB

ATJADWAL SERVIS

TDK ADA

JADWAL SERVIS

TDK ADAMANAJEMEN PERAWATAN

LEMAH

MANAJEMEN PERAWATAN

LEMAH

AKIBATMASALAH

UTAMA

SEBAB UTAMA

MP

MS

Sebab

AKAR MASALA

H

MENENTUKAN TUJUAN/SASARAN

MENILAI AKIBAT YANG TIMBUL

MENILAI ALTERNATIF

Page 8: PE kelp 6 fix

RANGKING = II III I

2.2 TEKNIK ANALISIS KEPUTUSAN

2.2.1 Mengembangkan Alternatif Keputusan

Merumuskan beberapa alternatif sebagai pilihan untuk memecahkan masalah

atau untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, dengan cara curah pendapat atau

menggunakan analisis:

a. Brain Storming

b. Pohon Alternatif

c. FGD (Focus Group Discussion)

d. Delphy

2.2.2 Mengevaluasi Alternatif

Setiap alternatif dievaluasi dengan dua kriteria yang telah ditetapkan, yaitu

criteria keharusan dan criteria keinginan. Selain itu juga harus mempertimbangkan

resiko yang bersifat negative dari alternatif yang dipilih. Selanjutnya mengevaluasi

alternatif dengan menggunakan teori tapiasan atau dengan metode cost benefit analisys.

No Alternatif strategi EfektivitasEfisiensi(biaya)

Kemudahan Total Ket

1Tingkatkan jumlah insentif bulanan

3 5 5 13

2Optimalkan

pelaksanaan apel4 5 5 14

A = MENINGKATKAN MOTIVASI PEGAWAI;

B = MENINGKATKAN KINERJA;

C = MEWUJUDKAN DISIPLIN PEGAWAI.

Page 9: PE kelp 6 fix

3Tegakkan peraturan

disiplin pe5 5 5 15 Terpilih

Contoh teori tapisan

ALTERNATIF BENEFIT (Manfaat) COST (Biaya) RATIO PILIHAN

ALTERNATIF IALTERNATIF II

109

53

23

21

Contoh cost benefit analisys

2.3 ANALISIS MASALAH POTENSIAL

2.3.1 Pengertian

Persoalan potensial adalah sesuatu yang pada saat ini belum terjadi masalah

namun, dikhawatirkan masalah itu akan timbul atau terjadi di masa yang akan dating,

yang diasumsikan dapat mengganggu pelaksanaan pencapaian tujuan organisasi.

2.3.2 Langkah-langkah Mengantisipasi Masalah Potensial

a. mengidentifikasi secara kritis prakiraan persoalan yang diperkirakan akan terjadi di

masa yang akan datang.

b. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab dari persoalan potensial tersebut.

c. Menyiapkan rencana tindakan untuk mencegah atau menanggulangi persoalan

potensial tersebut.

2.3.3 Manfaat Analaisis Persoalan Potensial

a. Mengamankan sebuah keputusan

b. Melengkapi sebuah rencana sebelum dilaksanakan

c. Memantau sebuah rencana yang sedang berjalan

d. Memperbaiki pelaksanaan yang sedang berjalan

BAB III

TEKNIK MENGEMBANGKAN ALTERNATIF KEPUTUSAN

3.1 BRAIN STORMING

3.1.1 Pengertian

Pengertian dari Brainstorming adalah praktek teknik konfrensi dimana sebuah

kelompok berupaya mencari solusi atas masalah tertentu dengan menghimpun semua

ide yang disumbangkan oleh para anggotanya secara spontan.

Page 10: PE kelp 6 fix

Teknik brainstorming pertama kali dicetuskan oleh Alex Osborn pada tahun

1953 dalam bukunya Applied Imagination. Brainstorming berarti to storm a problem

with ideas (menyerbu suatu masalah dengan ide-ide). Brainstorming atau penyerbuan

dengan ide-ide yang sebanyak mungkin terhadap suatu masalah dilangsungkan dalam

suatu pertemuan. Teknik ini pada dasarnya adalah menerapkan diadakannya suatu

sidang serbuan gagasan untuk memecahkan masalah. Pada pembelajaran dengan

teknik brainstorming, setiap anggota dianjurkan mengajukan pendapat atau gagasan

yang sebanyak-banyak mungkin untuk kemudian dicatat.

Penggalian ide dengan teknik ini bermula dari pemikiran Osborn yang

menganggap bahwa aliran ide spontan yang muncul dari banyak orang lebih baik

daripada gagasan seorang diri. Brainstorming mengacu pada penggalian ide

berdasarkan kreativitas berpikir manusia. Peserta diskusi bebas menyampaikan

pendapat tanpa rasa takut terhadap kritik dan penilaian sebab selama tahap

pengumpulan ide semua gagasan akan ditampung tanpa terkecuali. Dalam prosesnya,

tidak boleh dilangsungkan perdebatan atau diberikan kritik terhadap sesuatu ide yang

dilontarkan.

3.1.2 Tujuan dan Manfaat

Brainstorming bertujuan untuk mendapatkan gagasan dan ide-ide baru dari

anggota kelompok dalam waktu yang relatif singkat tanpa adanya sifat kritis yang

ketat. Sedangkan manfaat yang bisa diperoleh oleh suatu tim kerja yang melakukan

teknik brainstorming, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Mengidentifikasi masalah

Teknik brainstorming cukup efektif untuk menyelidiki sebab akibat terjadinya

masalah karena masing-masing peserta diskusi akan mengeksplorasi faktor-

faktor pemicu masalah. Setelah semua peserta mengutarakan gagasannya

mediator bisa menarik kesimpulan penyebab permasalahan tersebut. 

b. Menganalisis situasi

Peserta diskusi akan menganalisis permasalahan dan situasi yang dihadapi oleh

tim kerja tersebut saat ini.

c. Mengalirkan ide-ide baru

Manfaat utama dari teknik brainstorming adalah mendapatkan ide sebanyak

mungkin dari para anggota. Semua peserta bebas menyampaikan ide kreatif

tanpa dibatasi oleh aturan-aturan tertentu.

d. Menganalisis ide-ide

Page 11: PE kelp 6 fix

Aliran ide-ide segar dan inovatif dari peserta diskusi akan dianalisis dalam

sebuah diskusi lanjutan. Panel diskusi kemudian akan membahas ide-ide mana

saja yang relevan dan dapat diterapkan untuk mengatasi masalah tersebut.

e. Menentukan alternatif pemecahan masalah

Panel diskusi menentukan alternatif pemecahan masalah berdasarkan ide-ide

yang telah disepakati bersama. 

f. Merencanakan langkah-langkah dan kegiatan yang akan dilakukan untuk

memperbaiki masalah

Salah satu manfaat dari teknik ini adalah untuk menyusun langkah-langkah

berikutnya sebagai upaya perbaikan masalah. Panel diskusi dapat merumuskan

perencanaan jangka panjang berdasarkan curah gagasan atau sumbang saran dari

peserta brainstorming.

3.1.3 Metode

a. Putaran Bebas (Free Wheel)

Setiap anggota diskusi kelompok bebas mengutarakan pendapatnya

tanpa menunggu giliran atau aturan tertentu. Semua ide dapat mengalir lancar

tanpa ada pembatasan sehingga metode ini lebih mengedepankan kebebasan

individu untuk berpendapat di muka umum.

Meskipun metode ini cenderung bebas namun ada aturan main yang

harus dipatuhi oleh masing-masing peserta terutama dalam hal penyampaian

pendapat. Bagi peserta yang ingin mengemukakan ide-ide kreatifnya, ia tidak

serta merta langsung bicara saja namun harus mengacungkan tangannya terlebih

dahulu. Ketika fasilitator diskusi memberinya kesempatan berbicara, barulah ia

dapat mengemukakan pendapatnya di depan panel diskusi. Selain itu, agar tidak

ada salah satu peserta yang mendominasi diskusi maka tiap peserta diberikan

jatah waktu sama dalam setiap topik. Jikalau ada peserta yang belum sempat

menyampaikan pendapatnya maka ia akan diberikan kesempatan lagi untuk

berbicara.

b.    Putaran Teratur (Round Robin)

Setiap peserta mendapat giliran untuk mengemukakan pendapatnya

sesuai urutan masing-masing. Jika tiba giliran orang berikutnya namun ia belum

memiliki gagasan maka orang tersebut dapat dilewati dan langsung menuju pada

giliran selanjutnya.

Page 12: PE kelp 6 fix

Identifikasi Masalah

Observasi Lapangan

Perumusan Masalah dan Inventarisasi Kebutuhan Data

Pengumpulan Data

Evaluasi Kondisi Eksisting

Usulan Alternatif Solusi 1

Kajian Alternatif Solusi 2

Kajian Alternatif Solusi 1

Usulan Alternatif Solusi 2

Dalam setiap putaran diskusi, peserta hanya diperkenankan untuk

menyampaikan satu ide saja. Penyampaian pendapat dilakukan secara bergiliran

menurut posisi lingkaran dan dilakukan dari kanan ke kiri. Selama tahap

mengkoleksi gagasan, semua peserta dilarang untuk menyampaikan pendapatnya

sebelum tiba giliran masing-masing. Dalam metode ini akan diterapkan beberapa

kali putaran hingga semua ide dari peserta telah habis tergali.

3.1.4 Keuntungan dan Kelemahan

a. Keuntungan Brainstorming

1) Ide yang muncul lebih banyak dan beragam

2) Kesalahan akan terdeteksi karena yang terlibat banyak orang

3) Waktu dan tenaga dicurahkan oleh banyak orang dandengan demikian terdapat

lebih banyak akses informasidan keahlian.

b. Kelemahan Brainstorming

1) Membuang waktu apabila sesi brainstorming ditujukan untuk mengatasi

masalah yang salah.

2) Tidak efektif untuk situasi-situasi sangat terstruktur yang memiliki solusi pasti

3) Tidak bisa dipergunakan untuk keputusan berskala cepat dan kepemimpinan

terarah

3.2 POHON ALTERNATIF

Page 13: PE kelp 6 fix

3.2.1 Pengumpulan Data

Proses pemecahan masalah jalan pada lokasi studi memerlukan analisis yang

teliti terhadap data yang dikumpulkan dari setiap parameter yang akan digunakan

dalam solusi permasalahan. Penyajian data yang lengkap dan teori yang memadai

akan memberikan hasil perencanaan yang baik.

3.2.2 Analisis Data

Data yang disesuaikan dengan dengan jenis analisis yang akan dilakukan.

Data-data tersebut nantinya digunakan dalam menganalisis parameter yang akan

dipakai dalam perencanaan.

3.2.3 Evaluasi Kondisi Eksisting Terhadap Kondisi Ideal

Evaluasi ini dilakukan dengan membandingkan antara kinerja jalan eksisting

dengan kinerja jalan pada kondisi ideal. Hubungan tersebut dapat direpresentasikan

dari parameter-parameter yang dihasilkan pada tahap analisis data. Fungsi dari

evaluasi adalah mengetahui apakah diperlukan adanya perbaikan terhadap kondisi

masalah eksisting dan seberapa jauh perbaikan akan dilakukan.

3.2.4 Kajian Solusi Alternatif dan Penetapan Solusi Terpilih

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap kondisi eksisting, terdapat beberapa

alternatif kemungkinan solusi untuk pemecahan masalah. Berbagai solusi harus

ditelaah untung ruginya, salah satu cara untuk menentukan batasan adalah dengan

penilaian dan pembobotan. Penilaian dilakukan dengan menilai secara subjektif tiap-

tiap solusi yang ditinjau dari berbagai sudut pandang pertimbangan kepentingan.

Sedangkan pembobotan berfungsi untuk memberikan prioritas yang berbeda pada

setiap parameter yang menjadi pertimbangan. Hal ini dikarenakan setiap parameter

bisa mempunyai tingkat kepentingan/ prioritas yang berbeda-beda. Penetapan solusi

yang terpilih ditentukan berdasarkan pada solusi yang mempunyai penilaian

tertinggi.Solusi terbaik belum tentu menjadi pilihan akhir dikarenakan suatu kendala

tertentu seperti ; inflasi ekonomi, kesulitan dalam metode pelaksanaan, persediaan

sumber daya alam, arah kebijakan pembangunan di masa depan, dsb.

3.2.5 Perancangan Teknis

Perancangan teknis adalah tahap menciptakan desain produk dari alternatif

solusi terpilih sebagai panduan dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Setiap

detail rancangan harus mengacu pada referensi pustaka yang relevan,

Page 14: PE kelp 6 fix

standar/pedoman perencanaan yang berlaku, spesifikasi teknis, dan dasar hukum yang

mengaturnya.

3.3 FGD

3.3.1. Pengertian

Diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discussion (FGD) adalah suatu

proses pengumpulan informasi suatu masalah tertentu yang sangat spesifik melalui

diskusi kelompok (Irwanto, 1998). Menurut Henning dan Coloumbia (1990), diskusi

kelompok terarah adalah wawancara dari sekelompok kecil orang yang dipimpin oleh

seorang narasumber atau moderator yang secara halus mendorong peserta untuk berani

berbicara terbuka dan spontan tentang hal yang dianggap penting yang berhubungan

dengan topik diskusi saat itu. Interaksi diantara peserta merupakan dasar untuk

memperoleh informasi. Peserta mempunyai kesempatan yang sama untuk mengajukan

dan memberikan pernyataan, menanggapi, komentar maupun mengajukan pertanyaan.

3.3.2. Tujuan FGD

Tujuan FGD adalah untuk memperoleh masukan maupun informasi mengenai

suatu permasalahan yang bers ifat lokal dan spesifik. Penyelesaian tentang masalah ini

ditentukan

oleh pihak lain setelah masukan diperoleh dan dianalisa.

3.3.3. Karakteristik FGD

Peserta terdiri dari 6 – 12 orang dengan maksud agar setiap individu mendapat

kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya. Umumnya FGD dilaksanakan pada

populasi sasaran yang homogen (mempunayi ciri-ciri yang sama) ciri-ciri yang sama

tersebut ditentukan oleh tujuan dari penelitian.

3.4 DELPHY

3.4.1 Pengertian

Teknik Delphi telah digambarkan sebagai sebuah metode untuk penataan

proses komunikasi kelompok agar dalam proses ini efektif yang memungkinkan

sekelompok individu, secara keseluruhan, untuk menangani masalah yang kompleks.

Teknik Delphi adalah salah satu dari beberapa metode peramalan/perkiraan.

3.4.2 Tujuan

Untuk mengembangkan suatu perkiraan konsensus masa depan dengan

meminta pendapat para ahli, dan pada saat yang sama menghilangkan masalah sering

terjadi yaitu komunikasi tatap muka.

Page 15: PE kelp 6 fix

Sedangkan menurut Delbecq, Van de Ven dan Gustafson, teknik Delphi dapat

digunakan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :

a. Untuk menentukan atau mengembangkan berbagai alternatif program yang mungkin

b. Untuk menjelajahi atau mengekspos asumsi yang mendasari atau informasi yang mengarah ke penilaian yang berbeda

c. Untuk mencari informasi yang dapat menghasilkan konsensus sebagai bagian dari kelompok responden

d. Untuk menghubungkan penilaian informasi pada topik yang mencakup berbagai disiplin, dan

e. Untuk mendidik kelompok responden mengenai aspek beragam dan saling terkait dari topik

3.4.3 Proses Delphy

a. Mengembangkan Pertanyan Delphi

b. Memilih dan menghubungi responden

c. Memilih ukuran contoh

d. Mengembangkan kuesioner 1 dan test

e. Analisa Kuesioner 1

f. Mengembangkan Kuesioner 2 dan test

g. Analisa Kuesioner 2

h. Mengembangkan Kuesioner 3 dan test

i. Analisa kuesioner 3

j. Menyiapkan laporan akhir

3.4.4 Kelebihan dan Kekurangan

a. Kelebihan Metode Delphi

Hasil berdasarkan dari para ahli.

Anonimitas dan isolasi memungkinkan kebebasan yang maksimal dari aspek-

aspek negative dari interaksi sosial.

Opini yang diungkapkan para ahli luas, karena dari pendapat masing-masing

ahli.

b. Kekurangan Metode Delphi

Page 16: PE kelp 6 fix

Biaya yang besar untuk mengundang para ahli.

Hasil berdasarkan anggapan-anggapan (asumsi).

Tidak semua hasil berjalan sesuai prediksi.

Memakan waktu yang lama

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Teknik penyusunan alternatif solusi dan penentuan alternatif terpilih diperlukan agar

organisasi dapat menentukan solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah agar

masalah tersebut cepat selesai sehingga tidak merusak tatanan dari organisasi.

1. TEKNIK ANALSIS MASALAH

a. Perumusan Masalah

b. Spesifikasi Penyabab

c. Menguji Penyebab

d. Memverifikasi Penyebab (Akar Masalah)

e. Penetapkan tujuan Pengambilan Keputusan

Untuk menentukan alternatif pemecahan masalah terlebih dahulu dilakukan 3

langkah analisis yang pokok, yaitu:

f. Menentukan Kriteria Pemilihan

Ada dua kriteria persyaratan yang harus dipenuhi calon keputusan, yaitu:

Kriteria wajib/ keharusan (mutlak, terukur, dan realistis)

Kriteria keinginan

2. TEKNIK ANALISIS KEPUTUSAN

a. Mengembangkan Alternatif Keputusan

MENENTUKAN TUJUAN/SASARAN

MENILAI AKIBAT YANG TIMBUL

MENILAI ALTERNATIF

Page 17: PE kelp 6 fix

b. Mengevaluasi Alternatif

3. ANALISIS MASALAH POTENSIAL

Persoalan potensial adalah sesuatu yang pada saat ini belum terjadi masalah namun,

dikhawatirkan masalah itu akan timbul atau terjadi di masa yang akan dating, yang

diasumsikan dapat mengganggu pelaksanaan pencapaian tujuan organisasi.

Langkah-langkah Mengantisipasi Masalah Potensial

a. mengidentifikasi secara kritis prakiraan persoalan yang diperkirakan akan terjadi

di masa yang akan datang.

b. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab dari persoalan potensial tersebut.

c. Menyiapkan rencana tindakan untuk mencegah atau menanggulangi persoalan

potensial tersebut.

4. Manfaat Analaisis Persoalan Potensial

a. Mengamankan sebuah keputusan

b. Melengkapi sebuah rencana sebelum dilaksanakan

c. Memantau sebuah rencana yang sedang berjalan

d. Memperbaiki pelaksanaan yang sedang berjalan

4.2. Saran

Pengambilan solusi tehadap penyelesaian masalah dalam organisasi kesehatan

seharusnya memperhatikan dan menggunakan teknik dalam penyusunan alternatif solusi

yang tepat dan penentuan alternatif terpilih yang kemudian untuk mengambil solusi yang

sesuai dengan keadaan yang terjadi di lapangan.

Page 18: PE kelp 6 fix

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2013. Diskusi kelompok terarah atau  Pengertian Focus Group Discussion (FGD)

http://penelitianpasar.blogspot.com/2012/11/apa-itu-diskusi-kelompok-

terarah-atau.html diunduh 24 september 2013.