tutor kelp 5.docx

48
LAPORAN TOTORIAL 1 KELOMPOK 5 BLOK 7.2 Tutor: dr. Syafrina Nama Anggota: Zuhriya Ariyati G1A112047 Anette Mutiara Pardede G1A112051 Rizki Nugrahayu G1A112072 Rina Silvia G1A112053 Sarah Humaira G1A112078 Iffanisa Surya G1A112074 Angeline Fenisenda G1A112062 Septia Puji Mayasari G1A112075 FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

Transcript of tutor kelp 5.docx

Page 1: tutor kelp 5.docx

LAPORAN TOTORIAL 1

KELOMPOK 5

BLOK 7.2

Tutor:

dr. Syafrina

Nama Anggota:

Zuhriya Ariyati G1A112047

Anette Mutiara Pardede G1A112051

Rizki Nugrahayu G1A112072

Rina Silvia G1A112053

Sarah Humaira G1A112078

Iffanisa Surya G1A112074

Angeline Fenisenda G1A112062

Septia Puji Mayasari G1A112075

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JAMBI

2015/2016

Page 2: tutor kelp 5.docx

Skenario 2

Dokter Samsir bertugas di Puskesmas Sengeti sedang berupaya dengan menerapkan ilmu

epidemiologinya dalam mengatasi masalah kesehatan akibat kabut asap yang juga mengganggu

kesehatan matra di wilayah kerjanya.

Pada sore harinya, dokter Samsir juga membuka praktek dokter keluarga yang bermitra

dengan asuransi kesehatan BPJS. Di prakteknya, selain memberikan resep obat konvensional,

beliau juga memberikan pelayanan kesehatan tradisional, alternatif, dan komplementer.

Klarifikasi Istilah

1. Epidemiologi

2. Kesehatan Matra : upaya kesehatan dalam bentuk khusus yang diselenggarakan untuk

meningkatkan kemampuan fisik dan mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan

yang serba berubah secara bermakna baik di lingkungan darat, laut, maupun udara

3. Dokter Keluarga : Dokter yang memperoleh pendidikan lanjutan khusus untuk

menerapkan prinsip kedokteran keluarga, dengan cakupan ilmu dan keterampilan yang

lebih luas dan lebih dalam sebagai dokter pelayanan kesehatan strata pertama (dokter

layanan primer)

4. Asuransi Kesehatan (BPJS) :

5. Kesehatan Konvensional :

6. Kesehatan Tradisional

7. Kesehatan Alternatif

8. Kesehatan Komplementer

Identifikasi Masalah

1. Apa saja konsep dari epidemiologi?

2. Apa saja ruang lingkup dari epidemiologi?

3. Apa saja jenis- jenis epidemiologi?

4. Apa saja unsur – unsur dalam epidemiologi?

5. Apa tujuan dari epidemiologi?

6. Bagaimana menerapkan ilmu epidemiologi terhadap kasus diatas?

Page 3: tutor kelp 5.docx

7. Bagaimana surveilans epidemiologi?

8. Apa dampak kabut asap terhadap kesehatan?

9. Apa saja yang termasuk dalam kesehatan matra?

10. Kabut asap termasuk ke dalam kesehatan matra apa?

11. Bagaimana ruang lingkup dari kesehatan matra?

12. Bagaimana proses penyelenggaraan kesehatan matra pada kasus di atas?

13. Apa saja prinsip pelayanan dokter keluarga?

14. Bagaimana konsep pelayanan dokter keluarga?

15. Bagaimana karakteristik pelayanan dokter keluarga?

16. Apa ruang lingkup dari praktek dokter keluarga?

17. Bagaimana pembiayaan praktik dokter keluarga?

18. Apa saja dasar hukum pengatur dokter keluarga?

19. Apa manfaat dari pelayanan dokter keluarga?

20. Bagaimana kerjasama dokter keluarga dengan asuransi kesehatan?

21. Sebutkan standar pelayanan dokter keluarga?

22. Bagaimana peranan dokter keluarga dalam layanan primer?

23. Apa perbedaan dokter keluarga dengan praktik dokter umum?

24. Bagaimana hubungan pasien dan dokter dalam pelayanan dokter keluarga?

25. Bagaimana alur pelayanan kesehatan menurut BPJS?

26. Apa saja jenis asuransi kesehatan?

27. Apa saja hak dan kewajiban peserta BPJS?

28. Bagaimana model pelayanan dokter keluarga?

29. Apa saja syarat pendirian klinik praktik dokter?

30. Bagaimana perbedaan dalam pelayanan kesehatan komplementer, tradisional, alternatif?

31. Apa dasar hukum yang mengatur pelayanan kesehatan komplementer, tradisional

alternative?

32. Apa bentuk pelayanan yang diberikan dokter dalam layanan kesehatan komplementer,

tradisional alternatif?

33. Bagaimana pengembangan pengobatan tradisional di Indonesia?

34. Apa jenis dan klasifikasi pengobatan tradisional?

35. Apa saja syarat menjadi BATTRA?

Page 4: tutor kelp 5.docx

Analisis Masalah

1. Apa saja konsep dari epidemiologi?

Segitiga Epidemiologi

Segitiga epidemiologi merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberi gambaran

tentang hubungan antara tiga faktor yg berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah

kesehatan lainnya. Segitiga epidemiologi merupakan interaksi antara Host (penjamu),

Agent (penyebab) dan Environment (lingkungan)

Segitiga Epidemiologi

Keadaan di masyarakat dikatakan ada masalah kesehatan jika terjadi ketidak

seimbangan antara Host, Agent dan Environment

Pada saat terjadi ketidakseimbangan antara Host, Agent dan Environment akan

menimbulkan penyakit pada individu atau masalah kesehatan di masyarakat

Faktor Host

Adalah faktor yang melekat pada Host

Genetik: DM, asma, hipertensi

Umur: osteoporosis, campak, polio, ca servix, ca mammae

Jenis kelamin: ca servik, BPH, ca paru

Suku/ras/warna kulit: negro lebih kuat dari kulit putih

Fisiologis: kelelahan, kehamilan, pubertas, stres, kurang gizi

Page 5: tutor kelp 5.docx

Imunologis: ASI, imunisasi, sakit

Perilaku: gaya hidup, personal higienis, HAM, rekreasi, merokok, napza

Faktor Agen

Faktor yang menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan

Gizi: kurang gizi, vitamin, mineral, kelebihan gizi

Kimia: pengawet, pewarna, asbes, cobalt, racun, antigen

Fisik: radiasi, trauma, suara, getaran

Biologis: amoeba, bakteri, jamur, riketsia, virus, plasmodium, cacing

Faktor Environment

Faktor lingkungan yang mempengaruhi Host dan Agent

Fisik: iklim (kemarau dan hujan), geografis (pantai dan pegunungan), demografis

(kota dan desa)

Biologis: flora dan fauna

Sosial: migrasi/urbanisasi, lingkungan kerja, perumahan, bencana alam, perang,

banjir

2. Apa saja ruang lingkup dari epidemiologi?

Jawab :

a) Epidemiologi penyakit menular

b) Epidemiologi penyakit tidak menular

c) Epidemiologi kesehatan reproduksi

d) Epidemiologi perencanaan

e) Epidemiologi perilaku

f) Epidemiologi genetik

g) Epidemiologi gizi

h) Epidemiologi remaja

i) Epidemiologi demografi

j) Epidemiologi klinik

k) Epidemiologi kausalitas

Page 6: tutor kelp 5.docx

l) Epidemiologi pelayanan kesehatan

3. Apa saja jenis- jenis epidemiologi?

Jawab :

Epidemiologi Deskriptif

Epidemiologi Deskriptif berkaitan dengan definisi epidemiologi sebagai ilmu yang

mempelajari tentang distribusi penyakit atau masalah kesehatan masyarakat.Hasil

pekerjaan Epidemiologi Deskriptif diharapkan mampu menjawab pertanyaan mengenai

faktor who, where, dan when.

Epidemiologi Analitik

Epidemiologi analitik berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk menganalisis faktor-

faktor determinan masalah kesehatan.

Epidemiologi Eksperimental

Salah satu hal yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor sebagai

penyebab tejadinya faktor luaran (penyakit), maka perlu diuji faktor kebenarannya

dengan percobaan atau eksperimen.

4. Apa saja unsur – unsur dalam epidemiologi?

a. Frekuensi : menunjuk pada besarnya masalah kesehatan yang terdapat pada

sekelompok masyarakat.

b. Distribusi : menunjuk kepada pengelompokan penyakit atau masalah kesehatan

menurut suatu keadaan tertentu.

c. Determinan : menunjuk kepada faktor penyebab dari suatu penyakit atau masalah

kesehatan baik yang menjelaskan frekuensi, penyebaran ataupun yang menerangkan

penyebab munculnya masalah kesehatan itu sendiri.

5. Apa tujuan dari epidemiologi?

Tujuan epidemiologi

1. Untuk menjelaskan etiologi satu penyakit atau sekelompok penyakit, kondisi,

gangguan, defek, ketidakmampuan, sindrom, atau kematian melalui analisis

terhadap data medis dan epidemiologi dengan menggunakan manajemen informasi

Page 7: tutor kelp 5.docx

sekaligus informasi yang berasal dari setiap bidang atau disiplin ilmu yang tepat,

termasuk ilmu sosial atau perilaku

2. Untuk menentukan apakah data epidemiologi yang ada memang konsisten dengan

hipotesis yang diajukan dan dengan ilmu pengetahuan, ilmu perilaku, dan ilmu

biomedis yang terbaru

3. Untuk memberikan dasar bagi pengembangan langkah–langkah pengendalian dan

prosedur pencegahan bagi kelompok dan populasi yang beresiko, dan untuk

pengembangan langkah – langkah dan kegiatan kesehatan masyarakat yang

diperlukan, yang kesemuanay itu akandigunakan untuk mengevaluasi keberhasilan

langkah–langkah, kegiatan, dan program intervensi

6. Bagaimana menerapkan ilmu epidemiologi terhadap kasus diatas?

Tujuan studi epidemiologi adalah ;

Mendiagnosis masalah kesehatan masyarakat

Menentukan riwayat alamiah dan etiologik penyakit

Menilai dan merencanakan pelayanan kesehatan.

Ketiga tujuan tersebut dicapai dengan suveilans epidemiologi dan penelitian epidemiologi.

Adapun penerapan ilmu epidemiologi untuk kasus kabut asap sebagai berikut :

7. Bagaimana surveilans epidemiologi?

MASALAH

(ISPA)

Merumuskan masalah

Identifikasi factor penyebab dan factor

risiko

Pelaporan besarnya masalah dan

penyebarannya

Menganalisa keadaan penyakit

untuk menaggulangi

Melakukan intervensi untuk menanggulangi

masalah tsb

Data esensial untuk

perencanaan, pelaksanaan

program, evaluasi dan skala prioritas

kegiatan

Evaluasi terhadap program yang

sedang atau telah dilakukan

Page 8: tutor kelp 5.docx

Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus

terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan

kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah

kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan

pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien

Berdasarkan sasaran penyelenggaraan, Surveilans Kesehatan terdiri atas:

a. surveilans penyakit menular;

b. surveilans penyakit tidak menular;

c. surveilans kesehatan lingkungan;

d. surveilans kesehatan matra;dan

e. surveilans masalah kesehatan lainnya.

Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan dilakukan melalui pengumpulan data,

pengolahan data, analisis data, dan diseminasi sebagai satu kesatuan yang tidak

terpisahkan untuk menghasilkan informasi yang objektif, terukur, dapat diperbandingkan

antar waktu, antar wilayah, dan antar kelompok masyarakat sebagai bahan pengambilan

keputusan

Berdasarkan bentuk penyelenggaraan, Surveilans Kesehatan terdiri atas:

a. surveilans berbasis indikator; dan

b. surveilans berbasis kejadian

Penyelenggaraan Surveilans Kesehatan harus didukung dengan tersedianya:

a. sumber daya manusia yang memiliki kompetensi di bidang epidemiologi;

b. pendanaan yang memadai; dan c. sarana

c. sarana dan prasarana yang diperlukan termasuk pemanfaatan teknologi tepat guna

Dalam rangka penyelenggaraan Surveilans Kesehatan, dibangun dan dikembangkan

koordinasi, jejaring kerja, dan kemitraan antar instansi pemerintah dan pemangku

kepentingan baik di pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota

Pembinaan dan pengawasan terhadap penyelenggaraan Surveilans Kesehatan

dilakukan oleh Menteri, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi, dan Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota sesuai tugas dan fungsi masing-masing

8. Apa dampak kabut asap terhadap kesehatan?

Page 9: tutor kelp 5.docx

Secara umum kabut asap dapat mengganggu kesehatan semua orang, baik yang

dalam kondisi sehat maupun dalam kondisi sakit. Pada kondisi kesehatan tertentu, orang

akan menjadi lebih mudah mengalami gannguan kesehatan akibat kabut asap

dibandingkan orang lain, khususnya pada orang dengan gangguan paru dan jantung,

lansia, dan anak-anak. Partikel yang terkandung dalam kabut asap adalah, karbon

monoksida (CO), nitrogen dioksia (NO2), sulfur dioksida (SO2), dan ozone (O3). Selain

itu, unsur lain yang juga berbahaya karena jumlahnya sangat banyak dan sangat halus,

yakni partikulan logam berat. Ukuran partikel itu dari 2,5 hingga 0,1 mikron, seperti

krom (Cr), kadmium (Cd), dan nikel (Ni).

Dampak akibat gangguan asap bagi kesehatan:

a. Kabut asap dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan, serta

menyebabkan reaksi alergi, peradangan dan mungkin juga infeksi.

b. Kabut asap dapat memperburuk penyakit asma dan penyakit paru kronis lain, seperti

bronkitis kronik, PPOK dan sebagainya.

c. Kemampuan kerja paru menjadi berkurang dan menyebabkan seseorang mudah lelah dan

mengalami kesulitan bernapas.

d. Bagi mereka yang berusia lanjut (lansia) dan anak-anak maupun yang mempunyai

penyakit kronik, dengan kondisi daya tahan tubuh yang rendah akan lebih rentan untuk

mendapat gangguan kesehatan.

e. Kemampuan dalam mengatasi infkesi paru dan saluran pernapasan menjadi berkurang,

sehingga menyebabkan lebih mudah terjadi infeksi.

f. Berbagai penyakit kronik juga dapat memburuk.

g. Bahan polutan pada asap kebakaran hutan dapat menjadi sumber polutan  di sarana air

bersih dan makanan yang tidak terlindungi.

h. Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) jadi lebih mudah terjadi, terutama karena ketidak

seimbangan daya tahan tubuh (host), pola bakteri/virus penyebab penyakit (agent) serta

buruknya lingkungan (environment)

9. Apa saja yang termasuk dalam kesehatan matra?

A. Kesehatan Lapangan sebagaimana terdiri atas :

a. kesehatan perpindahan penduduk.

Page 10: tutor kelp 5.docx

b. kesehatan migrant

c. kesehatan haji dan umrah

d. kesehatan penanggulangan bencana

e. kesehatan bawah tanah

f. kesehatan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat

g. kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di darat

h. kesehatan pada arus mudik

i. kesehatan pada kegiatan di area tertentu

j. kesehatan dalam penugasan khusus kepolisian.

B. Kesehatan Kelautan dan Bawah Air sebagaimana terdiri atas :

a. kesehatan penyelaman

b. kesehatan pelayaran dan lepas pantai

c. kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di laut.

C. Kesehatan Kedirgantaraan sebagaimana terdiri atas:

a. kesehatan penerbangan dan ruang angkasa

b. kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di udara.

10. Kabut asap termasuk ke dalam kesehatan matra apa?

Jawab :

Termasuk dalam matra lapangan ( darat )

11. Bagaimana ruang lingkup dari kesehatan matra?

Lingkup penyelenggaraan kesehatan matra sebagaimana meliputi :

a. Pengurangan potensi risiko kesehatan;

Pengurangan potensi risiko kesehatan merupakan upaya yang dilakukan terhadap semua

variabel atau faktor untuk mencegah dan mengurangi risiko kesehatan

b. Peningkatan kemampuan adaptasi;

Peningkatan kemampuan adaptasi merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan

menyesuaikan diri dengan kondisi matra agar tidak menimbulkan risiko kesehatan

Page 11: tutor kelp 5.docx

c. Pengendalian risiko kesehatan.

Pengendalian risiko kesehatan merupakan upaya yang dilakukan untuk menurunkan dan

menghilangkan variabel atau faktor dalam rangka mencegah terjadinya penyakit,

kecacatan, dan/atau gangguan kesehatan serta melakukan pengobatan

12. Bagaimana proses penyelenggaraan kesehatan matra pada kasus di atas?

a. Kesehatan Matra diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat.

b. dalam penyelenggaraannya, kesehatan matra dapat bekerja sama dengan negara lain

dan atau lembaga internasional baik secara bilateral maupun multilateral.

13. Apa saja prinsip pelayanan dokter keluarga?

Jawab :

a. Komprehensif dan Holistik

b. Kontinue

c. Mengutamakan pencegahan

d. Koordinatif dan Kolaboratif

e. Personal sebagai bagian Integral dari keluarganya

f. Mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja dan lingkungan sekitar

g. Menjunjung tinggi etika moral dan hukum

h. Sadar biaya dan sadar mutu

i. Dapat di audit dan dipertanggung jawabkan

14. Bagaimana konsep pelayanan dokter keluarga?

Pelayanan dokter keluarga adalah :

Pelayanan yang menyeluruh yang memusatkan pelayanannya kepada keluarga sebagai suatu unit (pelayanan pari purna).

Pelayanan tanpa memandang jenis penyakit, organ, golongan usia dan jenis kalamin. Pelayanan kontak pertama pasien untuk menyelesaikan semua masalah kesehatan

yang di hadapi. Pelayanan yang di selenggarakan oleh dokter keluarga bersama tim di suatu sarana

pelayanan kesehatan strata pertama (layanan primer)

Page 12: tutor kelp 5.docx

15. Bagaimana karakteristik pelayanan dokter keluarga?

a. Jenis pelayanan yang diselenggarakan

Pelayanan kedokteran yang menyeluruh tidak membatasi diri pada satu jenis

pelayanan kedokteran saja, melainkan mencakup semua jenis pelayanan

kedokteran yang dikenal di masyarakat. Untuk ini banyak pembagian jenis

pelayanan yang pernah di kemukakan. Dua antaranya yang dipandang penting

adalah :

i. Ditinjau dari kedudukannya dalam sistem kesehatan

Jika ditinjau dari kedudukannya dalam sistem kesehatan, pelayanan

kedokteran dibedakan atas tiga macam. Ketiga macam pelayanan tersebut

adalah pelayanan kedokteran tingkat pertama (primary medical care),

pelayanan kedokteran tingkat kedua (secondary medical care), serta pelayanan

kedokteran tingkat ketiga (tertiary medical care). Pelayanan kedokteran

menyeluruh adalah pelayanan kedokteran yang mencakup ketiga tingkat

pelayanan kedokteran diatas.

ii. Ditinjau dari peranannya dalam mencegah penyakit

Jika ditinjau dari peranannya dalam mencegah penyakit, pelayanan

kedokteran dibedan atas lima macam (Leavel dan Clark, 1953). Kelima

macam pelayanan kedokteran tersebut adalah peningkatan derajat kesehatan

(health promotion), pencegahan khusus (specific protection), diagnosis dini

dan pengobatan tepat (early diagnosis and promt treatment), pembatasan cacat

(disability limitation), serta pemulihan kesehatan (rehabilitation), pelayanan

kedokteran menyeluruh adalah pelayanan kedokteran yang mencakup kelima

macam pelayanan kedokteran diatas.

b. Tata cara pelayanan.

Pelayanan kedokteran menyeluruh tidak diselenggarakan secara tekotak-kotak

(fragmented) dan ataupun perputus -putus, melainkan diselenggarakan secara

terpadu (integrated) dan berkesinambungan (continous). Pengertian pelayanan

terpadu disini banyak macamnya. Yang terpenting adalah dari sudut

pengorganisasiannya. Dalam arti pelbagai jenis pelayanan kedokteran yang

Page 13: tutor kelp 5.docx

dikenal, harus berada dalam suatu pengorganisasian yang utuh. Sedangkan

pengertian pelayanan berkesinambungan ada dua macam, yaitu :

i. Berkesinambungan dalam arti pemenuhan kebutuhan pasien

Seseorang yang berada dalam keadaan sehat membutuhkan pelayanan

peningkatan derajat kesehatan dan pencegahan penyakit. Tetapi apabila telah

jatuh sakit ia membutuhkan pelayanan pengobatan. Sedangkan bagi yang

telah sembuh dari penyakit, mungkin memerlukan pelayanan pemulihan.

Kesemua jenis pelayanan kedokteran yang dibutuhkan ini harus tersedia

secara berkesinambungan.

ii. Berkesinambungan dalam arti waktu penyelenggaraan

Pelayanan berkesinambungan yang dimaksudkan disini adalah Pelayanan

yang harus tersedia pada setiap saat yang dibutuhkan. Pelayanan kedokteran

yang tidak tersedia pada setiap saat, bukanlah pelayanan kedokteran

berkesinambungan.

c. Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan.

Penyelenggaraan pelayanan kedokteran menyeluruh tidak memusatkan

perhatiannya hanya pada keluhan dan atau masalah kesehatan yang disampaikan

penderita saja, melainkan pada penderita sebagai manusia seutuhnya, lengkap

dengan pelbagai faktor lingkungan yang mempengaruhinya. Adanya perhatian

yang bersifat menyeluruh ini dipandang penting, bukan saja untuk lebih

mempertajam diagnosis penyakit, tetapi juga pada waktu mencari jalan keluar

untuk mengatasi penyakit tersebut.

d. Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan

Perumusan masalah dan atau penetapan cara penyelesaian masalah kesehatan

yang dihadapi penderita pada pelayanan kedokteran menyeluruh, tidak didekati

hanya dari satu sisi saja, melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive

approach). Sisi yang dimaksudkan disini mencakup bidang yang amat luas sekali.

Yang terpenting diantaranya adalah sisi fisik, mental dan sosial, yang secara

keseluruhan disebut dengan pendekatan holistik (holistic approaches).

Page 14: tutor kelp 5.docx

16. Apa ruang lingkup dari praktek dokter keluarga?

Ruang lingkup pelayanan dokter keluarga mencakup bidang amat luas sekali. Jika

disederhanakan secara umum dapat dibedakan atas dua macam :

1. Kegiatan yang dilaksanakan Pelayanan yang diselenggarakan oleh dokter keluarga

harus memenuhi syarat pokok yaitu pelayanan kedokteran menyeluruh

(comprehensive medical services). Karakteristik cmc :

- jenis pelayanan yang diselenggarakan mencakup semua jenis pelayanan kedokteran

yang dikenal di masyarakat.

- Tata cara pelayanan tidak diselenggarakan secara terkotak-kotak ataupun terputus-putus

melainkan diselenggarakan secara terpadu (integrated) dan berkesinambungan

(continu).

- Pusat perhatian pada waktu menyelenggarakan pelayanan kedokteran tidak memusatkan

perhatiannya hanya pada keluhan dan masalah kesehatan yang disampaikan penderita

saja, melainkan pada penderita sebagai manusia seutuhnya.

- Pendekatan pada penyelenggaraan pelayanan tidak didekati hanya dari satu sisi saja,

melainkan dari semua sisi yang terkait (comprehensive approach) yaitu sisi fisik,

mental dan sosial (secara holistik).

2. Sasaran pelayanan dokter keluarga adalah kelurga sebagai suatu unit. Pelayanan dokter

keluarga harus memperhatikan kebutuhan dan tuntutan kesehatan keluarga sebagai satu

kesatuan, harus memperhatikan pengaruhmasalah kesehatan yang dihadapi terhadap

keluarga dan harus memperhatikan pengaruh keluarga terhadap masalah kesehatan

yang dihadapi oleh setiap anggota keluarga.

17. Bagaimana pembiayaan praktik dokter keluarga?

Bentuk- bentuk pembiayaan :

1) Pembiayaan dengan sistem kapitasi

Adalah sebuah sistem pembayaran yang memberikan imbalan jasa kepada PPK

berdasarkan jumlah orang yang dikontrakan/harus dilayani, yang diterima oleh

PPK secara Pra Upaya dalam jumlah tetap, tanpa memperhatikan jumlah

kunjungan, pemeriksaan, tindakan, obat dan pelayanan medik lain

Page 15: tutor kelp 5.docx

Tarif yang berlaku di fasilitas kesehatan tingkat pertama :

a. Puskesmas : Rp 3.000 – 6.000

b. Rs. Pratama, klinik pratama, praktek doktek dan klinik spesialis yang

setara : Rp 8.000 – Rp 10.000

c. Praktek dokter gigi Rp 2.000

2) Sistem paket

3) Sistem anggaran

18. Apa saja dasar hukum pengatur dokter keluarga?

UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran Sistem Kesehatan Nasional (SKN) UU No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial nasional (SJSN) Peraturan Presiden RI No. 7 Tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2004-2009 telah memasukkan pengembangan pelayanan dokter keluarga sebagai salah satu program yang harus dilaksanakan.

KepMenKes No. 331/Menkes/SK/V/2006 tentang Rencana Strategis Depkes

19. Apa manfaat dari pelayanan dokter keluarga?

Terpenuhinya berbagai kebutuhan dan tuntutan kesehatan

Memudahkan pemanfaatan pelayanan kesehatan

Biaya kesehatan akan lebih terkendali

Mutu pelayanan kesehatan akan lebih meningkat

20. Bagaimana kerjasama dokter keluarga dengan asuransi kesehatan?

Kerjasama dokter keluarga dengan asuransi kesehatan

Pembiayaan pada dokter keluarga dapat berupa pembiayaan tunai dalam arti setiap

kali pasien datang berobat diharuskan membayar biaya pelayanan. Kedua, pembiayaan

melalui program asuransi kesehatan (health insurance), dalam arti setiap kali pasien

datang berobat tidak perlu membayar secara tunai, karena pembayaran tersebut telah

ditanggung oleh pihak ketiga, yang dalam hal ini adalah badan asuransi.

Asuransi kesehatan seperti BPJS menerapkan alur pelayanan dengan rujukan

berjenjang. Sebelum ke rumah sakit atau dokter spesialis, peserta wajib terlebih dahulu ke

fasilitas kesehatan (faskes) tingkat I yang telah ditunjuk, yaitu puskesmas, dokter

Page 16: tutor kelp 5.docx

keluarga atau klinik, untuk mendapatkan surat rujukan. Kecuali gawat darurat, peserta

tidak bisa langsung ke rumah sakit atau dokter spesialis.

21. Sebutkan standar pelayanan dokter keluarga?

Jawab :

a. Anamnesis g. Rujukan

b. Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang h. Tindak Lanjut

c. Penegakkan diagnosis dan diagnosis banding i. Tindakan

d. Prognosis j. Pengobatan rasional

e. Konseling h. Pembinaan Keluarga

f. Konsultasi

22. Bagaimana peranan dokter keluarga dalam layanan primer?

Dokter keluarga yang berkerja di pelayanan primer diharapkan memiliki kemampuan

untuk melaksanakan prinsip-prinsip pelayanan dokter keluarga.

Prinsip-prinsip pelayanan kedokteran keluarga di fasilitas pelayanan primer adalah

memberikan:

a. Pelayanan Tingkat Pertama (primary care)

b. Pelayanan yang mengutamakan promosi dan pencegahan (promotif dan preventive)

c. Pelayanan bersifat pribadi (personal care)

d. Pelayanan paripurna (comprehensive care)

e. Pelayanan menyeluruh (holistic care)

f. Pelayanan terpadu (integrated care)

g. Pelayanan berkesinambungan (continuum care)

h. Koordinatif dan kerjasama\

i. Berorientasi pada keluarga dan komunitas (family and community oriented)

j. Patient safety

23. Apa perbedaan dokter keluarga dengan praktik dokter umum?

Tabel Perbedaan Dokter Umum dan Dokter Keluarga

Layanan DPU( Dokter Praktek Umum) DK (Dokter Keluarga)

Page 17: tutor kelp 5.docx

Cakupan Umumnya kuratif Promotif, preventif, kuratif, rehabilitative

Sifat Sesuai dengan keluhan Menyeluruh dan paripurna

Pendekatan Kasus per kasus, pengamatan sesaat Kasus per kasus, bersinambung,

pengamatan sepanjang hayat

Misi Mengobati penyakit yg ditemukan Menyembuhkan dan menyehatkan

Peran

keluarga

Kurang dipertimbangkan Selalu dipertimbangkan, bahkan

dimanfaatkan dan dilibatkan

Hubungan Dokter dengan pasien Dokter-pasien-teman-konsultan

Tabel Perbedaan layanan Dokter Keluarga dan Dokter Umum

24. Bagaimana hubungan pasien dan dokter dalam pelayanan dokter keluarga?

Dikatakan sebagai hubungan yang terjadi antara seorang dokter dengan pasien

karena tanggung jawab dan kewajiban profesi yang dimiliki dokter terhadap pasien

tersebut.

1. Holistik memandang pasien sebagai manusia seutuhnya, sebagai :

Individu

Bagian dari keluarga

Bagian dari lingkungannya

Bagian dari masyarakat

2. Pelayanan terpadu

Page 18: tutor kelp 5.docx

3. Koordinasi pelayanan dengan keluarga, laboratorium, dokter keluarga, dokter

spesialis, RS, perusahaan asuransi dsb yang diselenggarakan secara cermat untuk

kepentingan pasien

4. Memastikan bahwa pemeriksa dan atau konsultasi dan rujukan terlaksana secara

baik

5. Pelayanan kesinambungan

25. Bagaimana alur pelayanan kesehatan menurut BPJS?

Page 19: tutor kelp 5.docx
Page 20: tutor kelp 5.docx
Page 21: tutor kelp 5.docx
Page 22: tutor kelp 5.docx

26. Apa saja jenis asuransi kesehatan?

1.Ditinjau dari hubungan ketiga komponen asuransi

a. Asuransi tripartied; apabila ketiga komponen asuransi terpisah satu samalain dan masing-

masing berdiri sendiri.

Page 23: tutor kelp 5.docx

b. Asuransi bipartied; PPK dapat merupakan milik atau dikontrol oleh perusahaan asuransi.

2. Ditinjau dari jumlah peserta

Ditinjau dari jumlah peserta, asuransi kesehatan dibedakan atas :

a. Asuransi kesehatan individu jika pesertanya perorangan.

b. Asuransi kesehatan keluarga jika pesertanya satu keluarga.

c. Asuransi kesehatan kelompok jika pesertanya satu kelompok.

3.Ditinjau dari keikutsertaan anggota

Ditinjau dari keikutsertaan anggota, asuransi kesehatan dibedakan atas :

Page 24: tutor kelp 5.docx

a.Asuransi kesehatan wajib (Compulsory Health Insurance) Yaitu asuransi kesehatan

yang wajib diikuti oleh suatu kelompok tertentu misalnya dalam suatu perusahaan

atau suatu daerah bahkan suatu negara.

b. Asuransi kesehatan sukarela (Voluntary Health Insurance)Yaitu asuransi

kesehatan yang keikutsertaannya tidak wajib tetapi diserahkan kepada kemauan dan

kemampuan masing-masing.

4. Ditinjau dari kepemilikan badan penyelenggara

Ditinjau dari kepemilikan badan penyelenggara, asuransi kesehatan dibagi atas:

a.Asuransi kesehatan pemerintah (Government Health Insurance) yaitu asuransi

kesehatan milik pemerintah atau pengelolaan dana dilakukan oleh pemerintah.

Keuntungan yang diperoleh khususnya bagi masyarakat kurang mampu karena

mendapat subsidi dari pemerintah. Di lain pihak, biasanya mutu pelayanan kurang

sempurna sehingga masyarakat merasa tidak puas

b. Asuransi kesehatan swasta (Private Health Insurance) yaitu asuransi kesehatan

milik swasta atau pengelolaan dana dilakukan oleh suatu badan swasta. Keuntungan

yang diperoleh biasanya mutu pelayanan relatif lebih baik, sedangkan kerugiannya

sulit dilakukan pengamatan terhadap penyelenggaranya.

5. Ditinjau dari peranan badan penyelenggara asuransi

Ditinjau dari peranan badan penyelenggara asuransi, asuransi kesehatan dibagi atas :

a. Hanya bertindak sebagai pengelola dana

Bentuk ini berkaitan dengan model tripartied, merupakan bentuk klasik dari

asuransi kesehatan. Bentuk ini akan merugikan atau menguntungkan tergantung

dari kombinasi dengan sistem pembayaran yang dijalankan. Jika dikombinasikan

dengan reimbursment, akan merugikan. Sebaliknya jika dikombinasi dengan

prepayment akan menguntungkan.

b. Badan penyelenggara asuransi juga bertindak sebagai penyelenggara pelayanan

kesehatan. Jenis ini sesuai dengan bentuk bipartied, keuntungan yang diperoleh

adalah pengamatan terhadap biaya kesehatan dapat ditingkatkan sehingga terjadi

penghematan. Kerugiannya pelayanan kesehatan yang diberikan tergantung dari

badan penyelenggara bukan kebutuhan masyarakat.

6. Ditinjau dari jenis pelayanan yang ditanggung

Page 25: tutor kelp 5.docx

Ditinjau dari jenis pelayanan yang ditanggung, asuransi kesehatan dapat dibedakan

atas:

a. Menanggung seluruh jenis pelayanan kesehatan, baik pengobatan (kurative),

pemulihan (rehabilitative), peningkatan (promotive) maupun pencegahan

(preventive). Dengan demikian pelayanan yang diberikan bersifat menyeluruh

(comprehensive) dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta

sehingga peserta jarang sakit dan secara timbal balik akan menguntungkan badan

penyelenggara asuransi.

b. Menanggung sebagian pelayanan kesehatan, biasanya yang membutuhkanbiaya

besar misalnya perawatan di rumah sakit atau pelayanan kesehatanyang biayanya

kecil misalnya pelayanan kesehatan di puskesmas.

7. Ditinjau dari jumlah dana yang ditanggung

Ditinjau dari jumlah dana yang ditanggung, asuransi kesehatan dibagi atas :

a. Seluruh biaya kesehatan yang diperlukan ditanggung oleh badanpenyelenggara.

Keadaan ini dapat mendorong pemanfaatan yangberlebihan oleh peserta terutama

bila keadaan peserta kurang.

b. Hanya sebagian biaya kesehatan yang ditanggung oleh

badanpenyelenggara.Dengan cara ini dapat mengurangi pemanfaatan yang

berlebihan ataumoral hazard ditinjau dari pihak peserta karena peserta asuransi

harusmemberikan kontribusi yang telah ditetapkan bila memakai

layanankesehatan (cost sharing).

8. Ditinjau dari cara pembayaran kepada penyelenggara pelayanan kesehatan

Ditinjau dari cara pembayaran kepada penyelenggara pelayanan kesehatan, asuransi

kesehatan terbagi atas :

a. Pembayaran berdasarkan jumlah kunjungan peserta yang memanfaatkanpelayanan

kesehatan (reimbursment). Dengan demikian jumlah pesertaberbanding lurus

dengan jumlah uang yang diterima oleh penyelenggarapelayanan kesehatan.

b. Pembayaran berdasarkan kapitasi yaitu berdasarkan jumlah anggota/penduduk

yang dilayani, berdasarkan konsep wilayah.

9. Ditinjau dari waktu pembayaran terhadap PPK

Ditinjau dari waktu pembayaran terhadap PPK, asuransi kesehatan terbagi atas:

Page 26: tutor kelp 5.docx

a. Pembayaran setelah pelayanan kesehatan selesai diselenggarakan(Retrospective

Payment), biasanya dihitung berdasarkan service byservice atau patient by

patient.

b. Pembayaran di muka (pre payment) yaitu diberikan sebelum

pelayanandiselenggarakan, biasanya perhitungan berdasarkan kapitasi

denganpelayanan komprehensif dengan tujuan penghematan dan

mengurangimoral hazard dari penyelenggara pelayanan kesehatan.

10. Ditinjau dari jenis jaminan

Ditinjau dari jenis jaminan, asuransi kesehatan dibagi atas :

a. Jaminan dengan uang, yaitu asuransi yang membayar dengan menggantibiaya

pelayanan yang diberikan.

b. Jaminan yang diberikan tidak berupa uang (Managed Care), contohnya :JPKM,

Askes.

27. Apa saja hak dan kewajiban peserta BPJS?

1. hak peserta BPJS

Setiap peserta mempunyai hak untuk:

a. mendapatkan identitas peserta;

b. mendapatkan Nomor Virtual Account ;

c. memilih fasilitas kesehatan tingkat pertama yang bekerjasama dengan BPJS

Kesehatan;

d. memperoleh manfaat Jaminan Kesehatan;

e. menyampaikan pengaduan kepada Fasilitas Kesehatan dan/atau BPJS

Kesehatan yang bekerja sama;

f. mendapatkan informasi pelayanan kesehatan; dan

g. mengikuti program asuransi kesehatan tambahan

2. kewajiban peserta BPJS

Setiap peserta wajib:

a. membayar iuran;

b. melaporkan perubahan data kepesertaan;

c. melaporkan perubahan status kepesertaan; dan

Page 27: tutor kelp 5.docx

d.melaporkan kerusakan dan/atau kehilangan kartu identitas Peserta Jaminan

Kesehatan.

28. Bagaimana model pelayanan dokter keluarga?

One stop shopping layanan kesehatan tingkat pertama

Bekerja dalam tim

Kemitraan jangka panjang

Pola pikir & tindak paradigma sehat

Kendali mutu & biaya

Membentuk jejaring dokter keluarga

29. Apa saja syarat pendirian klinik praktik dokter keluarga?

Jawab :

Syarat-syarat pendirian Praktek Dokter Keluarga :

Sebaiknya mudah dicapai dengan kendaraan umum (terletak di tempat strategis)

Mempunyai bangunan yang memadai

Dilengkapi dengan sarana komunikasi

Mempunyai sejumlah tenaga dokter yang telah lulus pelatihan DK

Mempunyai sejumlah tenaga pembantu klinik dan paramedis telah lulus perlatihan

khusus pembantu KDK

Dapat berbentuk praktek mandiri (solo) atau berkelompok.

Mempunyai izin yang berorientasi wilayah

Menyelenggarakan pelayanan yang sifatnya paripurna, holistik, terpadu, dan

berkesinambungan

Melayani semua jenis penyakit dan golongan umur

Mempunyai sarana medis yang memadai sesuai dengan peringkat klinik yang

bersangkutan.

Persyaratan klinik dokter keluarga dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

028/Menkes/Per/I/2011 tentang klinik doga, yaitu : Klinik harus memenuhi persyaratan lokasi,

bangunan dan ruangan, prasarana, peralatan, dan ketenagaan.

Lokasi :

Page 28: tutor kelp 5.docx

a. Lokasi pendirian klinik harus sesuai dengan tata ruang daerah masing-masing

b.Pemerintah daerah kabupaten/kota mengatur persebaran klinik yang diselenggarakan

masyarakat di wilayahnya dengan memperhatikan kebutuhan pelayanan berdasarkan rasio

jumlah penduduk.

c. ketentuan mengenai lokasi dan persebaran klinik sebagaimana dimaksud sebelumnya tidak

berlaku untuk klinik perusahaan atau klinik instansi pemerintah tertentu yang hanya

melayani karyawan perusahaan atau pegawai instansi pemerintah tersebut

Bangunan dan Ruangan

a. Klinik diselenggarakan pada bangunan yang permanen dan tidak bergabung dengan tempat

tinggal atau unit kerja lainnya.

b. Bangunan klinik harus memenuhi persyaratan lingkungan sehat sesuai ketentuan peraturan

perundang-undangan

c. Bangunan klinik harus memperhatikan fungsi, keamanan, kenyamanan dan kemudahan

dalam pemberian pelayanan serta perlindungan dan keselamatan bagi semua orang

termasuk penyandang cacat, anak-anak dan orang usia lanjut.

d. Bangunan klinik paling sedikit terdiri atas:

ruang pendaftaran/ruang tunggu

ruang konsultasi dokter

ruang administrasi

ruang tindakan

ruang farmasi

kamar mandi/wc

ruangan lainnya sesuai kebutuhan pelayanan.

Prasarana klinik

a. instalasi air

b. instalasi listrik

c. instalasi sirkulasi udara

d. sarana pengelolaan limbah

e. pencegahan dan penanggulangan kebakaran

f. ambulans, untuk klinik yang menyelenggarakan rawat inap

g. sarana lainnya sesuai kebutuhan

Page 29: tutor kelp 5.docx

Peralatan

a. Klinik harus dilengkapi dengan peralatan medis dan nonmedis yang memadai sesuai

dengan jenis pelayanan yang diberikan.

b. Peralatan medis dan nonmedis harus memenuhi standar mutu, keamanan, dan keselamatan

serta harus memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan

c. Peralatan medis yang digunakan di klinik harus diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh

Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan dan/atau institusi penguji dan pengkalibrasi yang

berwenang.

d. Peralatan medis yang menggunakan radiasi pengion harus mendapatkan izin sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

e. Penggunaan peralatan medis untuk kepentingan penegakan diagnosis, terapi dan

rehabilitasi harus berdasarkan indikasi medis.

Ketenagaan

a. Pimpinan klinik merupakan penanggung jawab klinik dan merangkap sebagai pelaksana

pelayanan.

b. Pimpinan Klinik Pratama adalah seorang dokter atau dokter gigi.

c. Pimpinan Klinik Utama adalah dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang memiliki

kompetensi sesuai dengan jenis kliniknya.

d. Ketenagaan klinik terdiri atas tenaga medis, tenaga kesehatan lain dan tenaga non

kesehatan.

e. Tenaga medis pada Klinik Pratama minimal terdiri dari 2 (dua) orang dokter dan/atau

dokter gigi.

f. Tenaga medis pada Klinik Utama minimal terdiri dari 1 (satu) orang dokter spesialis dari

masing-masing spesialisasi sesuai jenis pelayanan yang diberikan.

g. Klinik Utama dapat mempekerjakan dokter dan/atau dokter gigi sebagai tenaga pelaksana

pelayanan medis.

h. Dokter atau dokter gigi harus memiliki kompetensi setelah mengikuti pendidikan atau

pelatihan sesuai dengan jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik.

i. Jenis, kualifikasi, dan jumlah tenaga kesehatan lain serta tenaga non kesehatan disesuaikan

dengan kebutuhan dan jenis pelayanan yang diberikan oleh klinik.

Page 30: tutor kelp 5.docx

j. Setiap tenaga medis yang berpraktik di klinik harus mempunyai Surat Tanda Registrasi dan

Surat Izin Praktik (SIP) sesuai ketentuan peraturan perundangundangan.

k. Setiap tenaga kesehatan lain yang bekerja di klinik harus mempunyai Surat Izin sebagai

tanda registrasi/Surat Tanda Registrasi dan Surat Izin Kerja (SIK) atau Surat Izin Praktik

Apoteker (SIPA) sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

l. Setiap tenaga kesehatan yang bekerja di klinik harus bekerja sesuai dengan standar profesi,

standar prosedur operasional, standar pelayanan, etika profesi, menghormati hak pasien,

mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien.

m. Klinik dilarang mempekerjakan tenaga kesehatan warga negara asing.

30. Bagaimana perbedaan dalam pelayanan kesehatan komplementer, tradisional, alternatif?

angel

31. Apa dasar hukum yang mengatur pelayanan kesehatan komplementer, tradisional

alternatif?

Peraturan Pemerintah RI No. 103 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan

Tradisional

Pasal 59 ayat (3) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,

menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional;

Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5063)

32. Apa bentuk pelayanan yang diberikan dokter dalam layanan kesehatan komplementer,

tradisional alternatif?

Dokter samsir harus memberikan pengobatan tradisional,alternatif dan

komplementer berdasakan evidence based medicine. Untuk pengobatan yang bersifat

komplementer dokter samsir bisa menyarankan kepada pasiennya untuk di berikan obat

tradisional misalnya seperti yang berasal dari tumbuhan indonesi (jahe,sambiloto,temu

ireng,dsb) yang mana bahan alami tersebut sudah mengalami penelitian uji coba

sebelumnya. Disini fungsi dari obat tradisional ini adalah untuk melengkapi obat

Page 31: tutor kelp 5.docx

konvensional yang diberika oleh dokter. Sedangkan pengobatan alternatif yang bisa

dokter samsir sarankan adalah yang sesuai dengan kondisi penyakit pasien, seperti

misalnya menyarankan pasien untuk akupuntur, pijat refleksi,dsb.

33. Bagaimana pengembangan pengobatan tradisional di Indonesia?

Dewasa ini penggunaan obat tradisional/obat herbal di negara yang sedang

berkembang maupun negara maju cenderung terus meningkat. Tendensi ini mempunyai

dua dimensi penting yaitu: dimensi medik terkait dengan penggunaannya yang luas

diseluruh dunia dan dimensi ekonomi terkait dengan terciptanya nilai tambah ekonomi

yag bermanfaat bagi umat manusia. Obat herbal Indonesia, yang dikenal sebagai JAMU,

sejak berabad-abad telah digunakan secara luas oleh bangsa Indonesia untuk memelihara

kesehatan dan mengobati penyakit. Di masa depan, pengembangan dan penggunaan obat

herbal Indonesia mesti didasarkan bukti-bukti ilmiah yang kuat,terutama melalui R&D

dan standarisasi, sehingga dapat diintegrasikan dalam sistem pelayanan kesehatan

nasional.

Di wilayah Indonesia terdapat sekitar 30.000 jenis tumbuhan dan 7.000 di

antaranya ditengarai memiliki khasiat sebagai obat. Kekayaan keaneka ragaman hayati

ini perlu diteliti, dikembangkan dan dimanfaatkan untuk peningkatan kesehatan maupun

tujuan ekonomi, dengan tetap menjaga kelestariannya. Obat herbal Indonesia pada

dasarnya dapat dikelompokkan dalam tiga kategori, yaitu : (1) Jamu; (2) Obat Herbal

Terstandar; dan (3) Fitofarmaka. Jamu sebagai warisan budaya bangsa perlu terus

dikembangkan dan dilestarikan dengan focus utama pada aspek mutu dan keamanannya

(safety). Khasiat jamu sebagai obat herbal selama ini didasarkan pengalaman empirik

yang telah berlangsung dalam kurun waktu yang sangat lama.

34. Apa jenis dan klasifikasi pengobatan tradisional?

Pengobatan tradisional diklasifikasikan dalam jenis keterampilan, ramuan, pendekatan

agama dan supranatural.

Klasifikasi dan jenis sebagaimana dimaksud pada diatas, meliputi :

Page 32: tutor kelp 5.docx

a. Pengobatan tradisional mempunyai keterampilan yang terdiri dari : Pijat urut, patah

tulang, sunat, dukun bayi, refleksi, akupresuris, akupunturis dan chiropractor.

b. Pengobatan tradisional ramuan yaitu pengobatan tradisional dengan ramuan Indonesia:

Jamu, gurah, tabib shines, homeopathy dan aromatherapist.

c. Pengobatan tradisional dengan pendekatan agama : agama islam, Kristen, budha dan

katolik.

d. Pengobatan tradisional supranatural terdiri dari pengobatan tradisional : tenaga dalam

(prana), paranormal, reiky master, qigong dan dukun kebatinan

35. Apa saja syarat menjadi BATTRA?

PERSYARATAN DAN EVALUASI IZIN INDUSTRI OBAT TRADISIONAL

a. Persyaratan Permohonan Izin Industri Obat Tradisional

No Persyaratan

1 Surat Permohonan kepada Kementerian Kesehatan RI yang ditandatangani oleh

direktur utama dan apoteker penanggung jawab pemastian mutu

2 Nama Banadan Hukum/PERUM/Koperasi

3 Nama Industri Obat Tradisional

4 Alamat Industri Obat Tradisional

5 Fotokopi persetujuan prinsip Industri Obat Tradisional

6 Surat persetujuan penanaman modal untuk Industri Obat Tradisional dalam

rangka Penanaman Modal Asing atau Penanaman Modal Dalam Negeri

7 Daftar peralatan dan mesin-mesin yang digunakan

8 Jumlah tenaga kerja dan kualifikasinya

9 Fotokopi sertifikat Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan

Lingkungan / Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

10 Rekomendasi kelengakapan administratif izin Industri Obat Tradisional dari

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi

11 Rekomendasi pemenuhan persyaratan CPOB dari BPOM

12 Daftar buku kepustakaan seperti Farmakope Indonesia edisi terakhir

13 Asli surat pernyataan kesediaan bekerja penuh dari masing-masing Apoteker

penanggung jawab produksi, apoteker penanggung jawab 11 pengawasan mutu,

Page 33: tutor kelp 5.docx

dan apoteker penanggung jawab pemastian mutu

14 Fotokopi surat pengangkatan bagi masing-masing apoteker penanggung jawab

produksi, apoteker penanggung jawab pengawasan mutu, dan apoteker

penanggung jawab pemastian mutu dari pimpinan perusahaa

15 Fotokopi ijazah dan Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dari masing-

masing apoteker penanggung jawab produksi, apoteker penanggung jawab

pengawasan mutu, dan apoteker penanggung jawab pemastian mutu

16 Surat pernyataan komisaris dan direksi tidak pernah terlibat, baik langsung atau

tidak langsung dalam pelanggaran perundangundangan di bidang kefarmasian

b. Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Izin Industri Obat Tradisional

1. Surat Permohonan - Ditujukan kepada Menteri Kesehatan RI di Jakarta - Lokasi/

alamat harus jelas - Ditandatangani oleh Direktur atau Direktur yang ditunjuk atau

dikuasakan menangani urusan-urusan perizinan dari perusahaan tersebut - Dibuat sesuai

dengan lampiran pada permenkes 1179/2010

2. Nama Badan Hukum/PERUM/Koperasi Sesuai dengan akte pendirian badan hukum

3. Nama Industri Obat Tradisional Sesuai dengan akte pendirian badan hukum

4. Alamat Industri Obat Tradisional Harus jelas dan sesuai dengan yang tertera pada izin

prinsip atau rekomendasi dari Dinas/Balai POM

5. Fotokopi persetujuan prinsip Industri Obat Tradisional; izin yang masih berlaku (masa

berlaku 3 tahun)

6. Surat Persetujuan Penanaman Modal untuk Industri Obat Tradisional dalam rangka

Penanaman Modal Asing atau Penanaman Modal Dalam Negeri

7. Daftar peralatan dan mesin-mesin yang digunakan; Tercantum dalam BAP dari BPOM

8. Jumlah tenaga kerja dan kualifikasinya; Tercantum dalam surat permohonan dan di

BAP BPOM

9. Fotokopi sertifikat Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan

Lingkungan/Analisis Mengenai Dampak Lingkungan

10. Asli Rekomendasi kelengkapan administratif izin Industri Obat Tradisional dari

kepala dinas kesehatan provinsi

11. Rekomendasi pemenuhan persyaratan CPOB dari Kepala Badan;

Page 34: tutor kelp 5.docx

12. Daftar pustaka wajib seperti Farmakope Indonesia edisi terakhir;

13.Asli surat pernyataan kesediaan bekerja penuh dari masing-masing apoteker

penanggung jawab produksi, apoteker penanggung jawab pengawasan mutu, dan

apoteker penanggung jawab pemastian mutu; - Surat pernyataan, asli dan bermaterai

menyatakan kesediaannya bekerja penuh pada perusahaan tersebut.

14.Fotokopi surat pengangkatan bagi masing-masing apoteker penanggung jawab

produksi, apoteker penanggung jawab pengawasan mutu, dan apoteker penanggung

jawab pemastian mutu dari pimpinan perusahaan; - Penanggung jawab membuat

perjanjian kesepakatan kerja antara Direktur dengan Apoteker Penanggung jawab

tersebut .

15.Fotokopi ijazah dan Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) dari masing-masing

apoteker penanggung jawab produksi, apoteker penanggung jawab pengawasan mutu dan

apoteker penanggung jawab pemastian mutu .

16.Surat pernyataan komisaris dan direksi tidak pernah terlibat, baik langsung atau tidak

langsung dalam pelanggaran perundang-undangan di bidang kefarmasian. - Dibuat oleh

semua yang tercantum dalam akte/ masing-masing di atas materai (asli).