Proposal Pknm Kelp 11

51
PROPOSAL PROGRAM KARYA NYATA MAHASISWA PROGRAM PENYULUHAN OPTIMALISASI PERAN MASYARAKAT DUSUN NGRANGIN DESA SUMBERPASIR KECAMATAN PAKIS DALAM UPAYA HIDUP BERSIH DAN SEHAT SERTA PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF PADA BAYI DAN BALITA Oleh : KELOMPOK 11 Heri Iswanto (105070201111009) Vieocta Apsari paradise (105070201111008) Laelis Sa’adah (105070201111010) Nuning Khurotul Af’ida (105070201111011) Stefani Yulita Sari (105070201111012) Aprilia Medikasari (105070600111042)

description

KESEHATAN

Transcript of Proposal Pknm Kelp 11

Page 1: Proposal Pknm Kelp 11

PROPOSAL

PROGRAM KARYA NYATA MAHASISWA

PROGRAM PENYULUHAN OPTIMALISASI PERAN MASYARAKAT DUSUN

NGRANGIN DESA SUMBERPASIR KECAMATAN PAKIS DALAM UPAYA

HIDUP BERSIH DAN SEHAT SERTA PENTINGNYA ASI EKSKLUSIF PADA

BAYI DAN BALITA

Oleh :

KELOMPOK 11

Heri Iswanto (105070201111009)

Vieocta Apsari paradise (105070201111008)

Laelis Sa’adah (105070201111010)

Nuning Khurotul Af’ida (105070201111011)

Stefani Yulita Sari (105070201111012)

Aprilia Medikasari (105070600111042)

Melsa Oktavia (105070600111043)

Farida Khoirunnisa (105070600111044)

Dwisetianti T.P. (105070600111045)

Amelia Farina (105070300111042)

Febrianti Dwi W.S (105070300111043)

Tyas Permata Sari (105070300111044)

Diah Arni Kusuma W. (105070300111045)

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

JANUARI 2014

Page 2: Proposal Pknm Kelp 11

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Kegiatan : Program Penyuluhan Optimalisasi Peran Masyarakat Dusun

Ngrangin Desa Sumberpasir Kecamatan Pakis dalam Upaya Hidup Bersih dan Sehat

serta Pentingnya Asi Eksklusif pada Bayi dan Balita

Ketua Pelaksana

Nama : Heri Iswanto

NIM : 105070201111009

Jurusan/ Lab : Ilmu Keperawatan

No. Telp/ HP : 085732066618

Anggota Pelaksana

Page 3: Proposal Pknm Kelp 11

Anggota 1: Vieocta Apsari paradise

Anggota 2: Laelis Sa’adah

Anggota 3: Nuning Khurotul Af’ida

Anggota 4: Stefani Yulita Sari

Anggota 5: Aprilia Medikasari

Anggota 6: Melsa Oktavia

Anggota 7: Farida Khoirunnisa

Anggota 8: Dwisetianti T.P.

Anggota 9: Amelia Farina

Anggota 10: Febrianti Dwi W.S

Anggota 11: Tyas Permata Sari

Anggota 12: Diah Arni Kusuma W.

Page 4: Proposal Pknm Kelp 11

Lokasi Kegiatan : Desa Sumberpasir, kecamatan Pakis, Kabupaten Malang

Lama Kegiatan : 2 – 12 Januari 2014

Malang, 2 Januari 2014

Mengetahui,

Pembimbing Ketua Pelaksana

Ns. Dian Susmarini, S. Kep, M.N. Heri Iswanto

NIP. 197904102008122002 NIM. 105070201111009

198101212008122005

Mengetahui,

Ketua PKNM 2013/2014

dr. Bambang Prijadi, MS

NIP. 195203241984031002

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi

Desa Sumberpasir adalah salah satu desa di Kecamatan Pakis, Kabupaten

Malang yang terletak pada ketinggian ±530 meter dari permukaan laut, suhu

relatifnya berkisar antara 21-270C. Luas wilayah Desa Sumberpasir adalah 320.724

Ha, luas tanah sawah 232 Ha, luas tanah tegal 22 Ha, luas pemukiman 61,25 Ha,

luas tanah makam 4,249 Ha,luas perkebunan 4,33 Ha, luas prasarana umum lainnya

11,06 Ha, luas pekarangan 91,085 Ha. Jarak Desa Sumberpasir dengan pusat

kecamatan Pakis sekitar 5 km dan jarak desa dengan Kota Malang sekitar 14 km.

Desa Sumberpasir terdiri dari 4 dusun yaitu Gaga Asinan, Boto Putih, Krajan, dan

Ngrangin.

Masyarakat Desa Sumberpasir sebagian besar mempunyai mata pencaharian

sebagai buruh tani dan buruh serabutan atau buruh bangunan.Penduduk rata-rata

berpendidikan akhir SMP. Komoditas utama pertanian adalah tanaman padi dan

komoditas utama perkebunan adalah jagung.Sedangkan komoditas peternakan

meliputi sapi, kambing, dan ayam.

Page 5: Proposal Pknm Kelp 11

Bayi dan balita merupakan salah satu komponendari piramida penduduk. Di

Desa Sumberpasir tercatat jumlah penduduk kelompok usia bayi dan balita adalah

sejumlah 320 bayi dan balita dengan jumlah terbanyak terdapat di dusun ngrangin

sejumlah 120 balita. Berdasarkan data yang diperoleh dengan metode wawancara

dengan perawat dan bidan desa serta dengan kader posyandu bersama masyarakat,

diketahui masyarakat masih belum begitu sadar tentang pentingnya pola hidup

bersih dan sehat (PHBS) dan pentingnya pemberian ASI Ekslusif sebagai salah satu

komponen dari PHBS.Kader posyandu juga menjelaskan bahwa secara umum

keluhan masyarakat adalah tentang diare, gatal-gatal dan batuk biasa. Namun

keluhan-keluhan tersebut tidak selalu menjadi masalah utama tiap bulannya,

terkadang muncul dan terkadang tidak ada sama sekali. Data dukung dari

puskesmas Pakis yaitu laporan prosentasi 0% tentang pemebrian ASI Eksklusif

hingga 6 bulan pertama di dusun Ngrangin pada bulan Februari 2013 dan hanya 2%

pada bulan Agustus 2013.

Masalah utama yang telah dikaji menjadi pokok utama bahasan dalam upaya

pemberdayaan masyarakat dusun Ngrangin dan mewujudkan usaha kerjasama

interprofessional. Sehingga pemberian penyuluhan oleh mahasiswa kepada

masyarakat menjadi kegiatan utama bersamaan dengan hari Posyandu dilaksanakan

di Dusun Ngrangin.

1.2 Perumusan Masalah

Bagaimana pengaruh penyuluhan PHBS dan Pemberian ASI Eksklusif

terhadap tingkat pengetahuan para ibu yang memilki bayi dan balita terhadap PHBS

dan pemberian ASI Eksklusif?

1.3 Tujuan Kegiatan

Membina dan memberdayakan kelompok Ibu-ibu dengan bayi dan balita agar

mampu menjalankan pola hidup bersih dan sehat

Membina dan memberdayakan kelompok Ibu-ibu dengan bayi dan balita agar

dapat memberikan ASI secara eksklusif

Page 6: Proposal Pknm Kelp 11

1.4 Manfaat Kegiatan

Menambah pengetahuan dan informasi tentang PHBS dan ASI Ekslusif sehingga

para Ibu yang memiliki bayi dan balita mengetahui cara yang tepat untuk

menjaga kesehatan keluarganya khususnya bayi dan balitanya serta pentingnya

ASI Eksklusif.

Mengaplikasikan kolaborasi ilmu yang didapat langsung ke masyarakat dari

sudut pandang masing-masing.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

1. Definisi

a. Upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi

bagi perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur

komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan pimpinan

(advocacy), bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat

(empowerment) sebagai suatu upaya untuk membantu masyarakat mengenali

dan mengetahui masalahnya sendiri, dalam tatanan rumah tangga, agar dapat

menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara dan

meningkatkan cc

b. Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota

keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan

dapat berperan aktif dalam kegiatan – kegiatan kesehatan dan berperan aktif

dalam kegiatan–kegiatan kesehatan di masyarakat (Sudayasa, 2009).

Page 7: Proposal Pknm Kelp 11

2. Manfaat

1. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.

2. Rumah tangga sehat dapat meningkat produktivitas kerja anggota keluarga

3. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang tadinya

dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi seperti biaya

pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan anggota rumah

tangga

4. Salah satu indikator menilai keberhasilan Pemerintah Daerah Kabupaten /Kota

dibidang kesehatan

5. Meningkatnya citra pemerintah daerah dalam bidang kesehatan

6. Dapat menjadi percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.

(Dinkes Sulsel, 2006)

3. Indikator

1. Indikator PHBS Tatanan Rumah Tangga

Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau permasalahan

kesehatan di rumah tangga. Indikator mengacu pada Standar Pelayanan Minimal

(SPM) bidang kesehatan. Ada 10 indikator PHBS yang terdiri dari 6 indikator

perilaku dan 4 indikator lingkungan. Dengan rincian sebagai berikut :

a. Ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan

b. Ibu hanya memberikan ASI kepada bayinya

c. Keluarga mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPKM)

d. Anggota keluarga tidak merokok

e. Olah raga atau melakukan aktifitas fisik secara teratur

f. Makan dengan menu gizi seimbang (makan sayur dan buah setiap hari)

g. Tersedia air bersih

h. Tersedia Jamban

i. Kesesuaian luas lantai dengan jumlah penghuni

j. Lantai rumah bukan dari tanah

2. Indikator PHBS Tatanan Institusi Pendidikan

Page 8: Proposal Pknm Kelp 11

Indikator PHBS adalah suatu alat ukur untuk menilai keadaan atau permasalahan

kesehatan di institusi pendidikan. Sasaran PHBS tatanan institusi pendidikan

adalah sekolah dan siswa dengan indikator :

a. Tersedia jamban yang bersih dan sesuai dengan jumlah siswa

b. Tersedia air bersih atau air keran yang mengalir di setiap kelas

c. Tidak ada sampah yang berserakan dan lingkungan sekolah yang bersih dan

serasi

d. Ketersediaan UKS yang berfungsi dengan baik

e. Siswa pada umumnya (60 %) kukunya pendek dan bersih

f. Siswa tidak merokok

g. Siswa ada yang menjadi dokter kecil atau promosi kesehatan sekolah

(minimal 10 orang). (Dinkes Sulsel, 2006)

B. ASI EKSKLUSIF

1. Definisi

ASI eksklusif adalah pemberian ASI (air susu ibu) sedini mungkin setelah

persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya

air putih,sampai bayi berumur 6 bulan. Setelah 6 bulan, bayi mulai dikenalkan

dengan makanan lain dan tetap diberi ASI sampai bayi berumur dua tahun.

2. Manfaat ASI

Menjalin kasih sayang antara ibu dan bayi

Meningkatkan daya tahan tubuh bayi

Meningkatkan kecerdasan bayi

Menjarangkan kehamilan

Praktis dan ekonomis

Mengembalikan berat badan dengan cepat

Mengurangi stress dan gelisah

3. Nilai Nutrisi ASI

Page 9: Proposal Pknm Kelp 11

Karbohidrat mengandung laktosa sebagai sumber energi untuk otak.

Penyerapan laktosa ASI lebih baik daripada laktosa pada susu

formula sehingga jarang timbul diare.

Protein mengandung protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus

bayi

Lemak mengandung lemak yang tinggi yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan otak yang cepat selama masa bayi

Vitamin mengandung vitamin A, D, E, K

Mineral mengandung kualitas mineral yang lebih baik

4. Alasan pemberian ASI Eksklusif

ASI sudah mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan oleh bayi untuk

menghilangkan rasa haus dan membuat bayi merasa kenyang. Sehingga ASI

merupakan makanan dan minuman terbaik untuk bayi agar dapat berkembang serta

tumbuh sehat dan kuat

5. Langkah Memulai Dan Mencapai Asi Eksklusif

Menyusui dalam 1 jam setelah melahirkan.

Menyusui secara eksklusif hanya ASI. Artinya tidak ditambah makanan atau

minuman lain bahkan air putih sekali pun.

Menyusui kapan pun bayi meminta (on demand), sesering yang bayi mau siang

dan malam.

Tidak menggunakan botol susu, dot maupun empeng.

Page 10: Proposal Pknm Kelp 11

Mengeluarkan ASI dengan memompa atau memerah dengan tangan disaat tidak

bersama anak.

Mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang

6. Kendala pemberian ASI Eksklusif

Gencarnya promosi susu formula

Ibu kembali bekerja setelah cuti bersalin

Kurang rasa percaya diri ibu bahwa ASI cukup

Pemberian makanan dan minuman sebelum ASI keluar

7. Asi Perah

ASI perah adalah ASI yang dikeluarkan dari putting susu baik dengan

menggunakan alat pemompa maupun menggunakan tangan secara manual

a. Manfaat ASI Perah

Dapat memungkinkan bayi mendapat ASI Eksklusif walaupun ibu bekerja

Menghilangkan bendungan pada payudara

Menghilangkan rembesan / penetesan ASI

Menjaga keberlangsungan persediaan ASI saat bayi sakit atau BBLR

b. Cara Memerah ASI

Memerah ASI dengan menggunakan pompa, yaitu pompa listrik dan pompa

manual. Ada 2 jenis pompa manual, yaitu bentuk piston (bagian pompa

dapat dibersihkan dan tekanannya dapat diatur) dan squeeze and bulb.

Memerah ASI dengan menggunakan tangan:

- Payudara dibersihkan dan dipijat memutar ke tengah menyisir dari

pangkal menuju putting menggunakan 3 jari tengah

- Taruh penampung ASI yang sudah disterilkan diletakkan dibawah

payudara yang diperas dan tangan ditempatkan di aerola salah satu

payudara

- Posisi ibu jari terletak berlawanan dengan jari telunjuk lalu tekan

tangan kearah dada, tekan ibu jari dan telunjuk dengan lembut.

Pertahankan agar jari tetap berada di aerola

- Diulangi secara teratur untuk memulai aliran susu

Page 11: Proposal Pknm Kelp 11

c. Cara menyimpan ASI perah

ASI harus disimpan dengan baik setelah diperah agar dapat bertahan lama.

Terdapat beberapa cara untuk menyimpan ASI, yaitu:

ASI yang disimpan di udara terbuka dapat bertahan hingga 6 – 8 jam

ASI yang ditempatkan di kantong plastik kemudian dimasukkan kedalam

termos dan diberi es batu dapat bertahan selama kurang lebih 24 jam

ASI yang disimpan didalam lemari es dapat bertahan hingga 3 hari

ASI yang dibekukan dapat bertahan selama 3 bulan.

ASI yang diperah dan disimpan dengan cara yang baik tidak mengalami

perubahan kualitas, hanya warna dan bentuknya saja yang mungkin berubah.

ASI yang disimpan dalam freezer akan mengalami penurunan jumlah

immunoglobulin A akibat suhu yang terlalu dingin.

d. Cara memberikan ASI Perah

ASI perah yang akan diberikan kepada bayi harus dihangatkan terlebih dahulu.

Cara untuk menghangatkan ASI perah dapat dilakukan dengan menyiram botol ASI

dengan kran air hangat atau merendam botol berisi ASI dalam mangkuk yang berisi

air hangat. Lama penghangatan ASI perah ini tergantung pada suhu ASI

sebelumnya, suhu yang diinginkan setelah dilakukan penghangatan adalah suhu

yang sesuai dengan suhu tubuh sehingga menyerupai suhu ASI yang dikeluarkan

langsung dari payudara ibu.

Untuk bayi yang berusia kurang dari 6 bulan sebaiknya pemberian ASI perah

yang sudah dihangatkan tidak menggunakan dot tetapi menyuapkannya dengan

sendok. Ini dilakukan agar bayi tidak mengalami sindroma bingung putting karena

menyusu dengan dot lebih mudah untuk mengeluarkan susu daripada menyusu pada

payudara ibu. Ketika menyusu pada payudara ibu, bayi membutuhkan isapan yang

lebih kuat untuk dapat mengeluarkan susu dari payudara ibu.

8. Makanan Sehat Untuk Ibu Menyusui

Tidak ada makanan khusus yang harus dikonsumsi bagi ibu menyusui, tetapi ada

beberapa hal yang harus diperhatikan :

a. Jauhi makanan yang berkalori rendah agar tidak mengurangi selera makan.

Page 12: Proposal Pknm Kelp 11

b. Jauhi rokok, asap rokok dan alkohol karena dapat meracuni bayi dan

membuat pertumbuhannya terhambat.

c. Kurangi kafein. Bila ibu menyusui sudah terbiasa minum kopi, batasi

konsumsinya hingga maksimal 2 cangkir per hari. Selain kopi, kafein juga

terdapat pada coklat, teh, beberapa jenis minuman ringan dan obat.

d. Batasi / jangan terlalu banyak mengkonsumsi lemak jenuh seperti yang

terdapat pada daging berlemak, minyak kelapa, serta mentega.

e. Bila bayi mengalami alergi, periksa makanan apa yang telah dikonsumsi ibu.

Hentikan konsumsi makanan yang menimbulkan alergi pada bayi.

f. Jangan minum obat selama masa menyusui, kecuali jika sudah

dikonsultasikan dengan dokter.

Berikut beberapa tips pola makan yang sehat untuk Anda :

1. Perbanyak cairan dalam tubuh, karena 87 persen kandungan Asi adalah Air.

Selain air putih, Air Susu dan buah merupakan sumber cairan bagi tubuh.

2. Beras serta biji-bijian yang sejenisnya seperti gandum, jagung, oats, roti, dan

lain-lain mengandung nutrisi serta serat yang baik bagi si kecil.

3. Buah dan sayuran segar juga harus hadir dalam menu makanan Anda. Suplemen

vitamin A, C, B1, B2, B12, niasin dan asam folat sangat diperlukan pada masa

menyusui.

4. Sayuran seperti bayam, kangkung dan katuk juga mengandung zat besi yang

baik bagi Anda. Setiap 100 g daun katuk, terdapat sekitar 2.7 mg zat besi dan

204 mg kalsium.

5. Konsumsi Susu rendah lemak, yoghurt, dan keju sangat baik bagi si kecil,

karena mengandung kalsium, protein dan vitamin. 

6. Jangan takut dengan kata ‘lemak’, karena banyak jenis lemak yang baik bagi

kesehatan dan perlu Anda konsumsi. Contohnya, minyak zaitun, lemak yang

terkandung dalam ikan salmon, alpukat, dan kacang.

Page 13: Proposal Pknm Kelp 11

7. Ikan dan makanan laut lainnya. Ikan tinggi omega 3 yang penting bagi

pertumbuhan bayi.

C. PRAKTIK CARA MENYUSUI

1. Langkah-langkah menyusui yang benar

Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit ASI dan oleskan disekitar

putting, duduk dan berbaring dengan santai.

2. Cara Menyusui yang Baik dan Benar

Cara menyusui sangat mempengaruhi kenyamanan bayi menghisap air susu

a. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit demi sedikit kemudian

dioleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Cara ini bermanfaat

sebagai desinfektan san menjaga kelembaban puting susu

b. Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara:

- ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk lebih santai lebih baik

menggunakan kursi yang lebih rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan

punggung ibu bersandar pada sandaran kursi

- bayi dipegang satu lengan, kepala bayi terletak pasa lengkung siku ibu

dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh

tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu

- posisi tangan bayi diletakkan dibelakang ibu dan yang satu di depan

- perut bayi menempel pada perut ibu, kepala bayi menghadap payudara

(tidak hanya membelokkan kepala bayi)

- telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

- ibu menatap bayi dengan penuh kasih sayang (Suradi,dkk,2004).

Page 14: Proposal Pknm Kelp 11

c. Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang

dibawah. Jangan menekan puting susu atau areolanya saja.

d. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting reflex) dengan cara:

- menyentuh pipi dengan puting susu atau,

- menyentuh sisi mulut bayi dengan jari atau dengan puting susu

e. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke

payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi:

- Usahakan sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi sehingga

puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan menekan

ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola

- Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau disangga

lagi

f. Melepas isapan bayi

Setelah menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong, sebaiknya ganti

menyusui pada payudara yang lain. Cara melepas isapan bayi: 1) jari kelingking

ibu dimasukkan ke mulut bayi; 2) dagu ditekan ke bawah

g. Menyusui berikutnya mulai dari payudara yang belum terkosongkan (yang

dihisap terakhir).

h. Setelah selesai menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada

puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan sendirinya

i. Menyendawakan bayi. Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara

dari lambung supaya bayi tidak muntah (gumoh-Jawa) setelah menyusui. Ketika

menyusui bayi ikut menelan udara yang dapat membuat perutnya penuh dan

tidak enak sebelum ia menyelesaikan minumnya. Menyendawakan bayi sangat

penting dan merupakan bagian dari proses menyusui. Lakukan setidaknya

setidaknya setelah lima menit bayi menyusui atau paling sedikit saat bayi

berpindah payudara. Ada tiga cara umum menyendawakan bayi :

gendong bayi dengan kuat di pundak, wajah bayi menghadap ke belakang,

beri dukungan dengan satu tangan pada bokongnya, tepuk atau usap

punggungnya dengan tangan lain.

telungkupkan bayi di pangkuan, lambungnya berada di salah satu kaki,

kepalanya menyandar di salah satu kaki lainnya. Satu tangan memegangi

Page 15: Proposal Pknm Kelp 11

tubuhnya dengan kuat, satu tangan lain menepuk atau mengusap

punggungnya sampai bersendawa;

dudukkan bayi di pangkuan, kepalanya menyandar ke depan, dadanya

ditahan dengan satu tangan. Pastikan kepalanya tidak mendongak ke

belakang. Tepuk atau gosok punggungnya

Formulir ringakasan 5 kunci pokok untuk menilai proses menyusui ibu dan bayi

berjalan dengan baik, yang disingkat dengn BREAST, yaitu Body position (posisi

badan), response (respon), emotional bonding (ikatan emosi), anatomy (anatomi),

suckling (menghisap) dan time (waktu) yang dipakai untuk menghisap.

3. Cara pengamatan teknik menyusui yang benar

Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu

menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI

selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar maka

akan memperlihatkan tanda-tanda sebagai

berikut :

Bayi tampak tenang.

Badan bayi menempel pada perut ibu.

Mulut bayi terbuka lebar.

Dagu bayi menmpel pada payudara ibu.

Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola bawah lebih banyak yang

masuk.

Page 16: Proposal Pknm Kelp 11

Bayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan.

Puting susu tidak terasa nyeri.

Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.

Kepala bayi agak menengadah.

4. Lama dan frekuensi menyusui

Lamanya menyusu berbeda-beda tiap periode menyusu. Rata-rata bayi menyusu

selama 5-15 menit, walaupun terkadang lebih. Bila proses menyusu berlangsung sangat

lama (lebih dari 30 menit) atau sangat cepat (kurang dari 5 menit) mungkin ada

masalah. Pada hari-hari pertama atau pada bayi berat lahir rendah (kurang dari 2500

gram), proses menyusu terkadang sangat lama dan hal ini merupakan hal yang wajar

(IDAI, 2008).

Rentang frekuensi menyusui yang optimal adalah antara 8 hingga 12 kali setiap

hari. Meskipun mudah untuk membagi 24 jam menjadi 8 hingga 12 kali menyusui dan

menghasilkan perkiraan jadwal, cara ini bukan merupakan cara makan sebagian besar

bayi. Banyak bayi dalam rentang beberapa jam menyusu beberapa kali, tidur untuk

beberapa jam dan bangun untuk menyusu lagi. Ibu sebaiknya dianjurkan untuk

menyusui sebagai respon isyarat bayi dan berhenti menyusui bila bayi tampak kenyang

(isyarat kenyang meliputi relaksasi seluruh tubuh, tidur saat menyusu dan melepaskan

puting).

Sebaiknya dalam menyusui bayi tidak dijadwal, sehingga tindakan menyusui bayi

dilakukan di setiap saat bayi membutuhkan, karena bayi akan menentukan sendiri

kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain

(kencing, kepanasan/kedinginan atau sekedar ingin didekap) atau ibu sudah merasa

perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5-

7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya,

bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam menyusui dan akan mempunyai pola

tertentu setelah 1 – 2 minggu kemudian.

Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik, karena isapan bayi sangat

berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tanpa

jadwal, sesuai kebutuhan bayi akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu yang

bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering disusukan

pada malam hari akan memicu produksi ASI. Untuk menjaga keseimbangan besarnya

Page 17: Proposal Pknm Kelp 11

kedua payudara maka sebaiknya setiap kali menyusui harus dengan kedua payudara.

Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui sampai payudara terasa kosong, agar

produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali menyusui, dimulai dengan payudara yang

terakhir disusukan. Selama masa menyusui sebaiknya ibu menggunakan kutang (BH)

yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak terlalu ketat.

5. Posisi Menyusui

Ada beberapa posisi menyusui yaitu posisi berdiri, posisi rebahan, posisi duduk,

posisi menggendong, posisi menggendong menyilang (transisi), posisi football

(mengepit) dan posisi berbaring miring.

a) Posisi berdiri

Bila ingin menyusui dengan posisi berdiri diusahakan bayi merasa nyaman saat

menyusu. Adapun cara menyusui dengan posisi berdiri :

Bayi digendong dengan kain atau alat penggendong bayi;

Saat menyusui sebaiknya tetap disangga dengan lengan ibu agar bayi merasa

tenang dan tidak terputus saat menyusu;

Letakkan badan bayi ke dada ibu dengan meletakkan tangan bayi di belakang

atau samping ibu agar tubuh ibu tidak terganjal saat menyusu.

b) Posisi rebahan

Posisi menyusui dengan rebahan dapat dilakukan dengan cara :

Ibu dapat duduk di atas tempat tidur dan punggung bersandar pada sandaran

tempat tidur atau dapat diganjal dengan bantal;

Kedua kaki ibu berada lurus di atas tempat tidur;

Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara;

Ibu menyangga bayi secara merata dari kepala, bahu hingga pantatnya;

Posisikan paha ibu turut membantu menyangga tubuh bayi, namun kalau

kurang dapat ditambah dengan bantal

c) Posisi duduk

gambar: posisi menyusui dengan duduk

Page 18: Proposal Pknm Kelp 11

Posisi menyusui dengan duduk dapat dilakukan dengan posisi santai dan tegak

menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu

bersandar pada sandaran kursi. Adapun cara menyusui dengan posisi duduk yaitu:

Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi, bayi ditidurkan di atas

pangkuan ibu;

Bayi dipegang satu lengan, kepala bayi diletakkan pada lengkung siku ibu

dan bokong bayi diletakkan pada lengan. Kepala bayi tidak boleh tertengadah

atau bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu;

Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan yang satu di depan;

Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara;

Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus

d) Posisi Madonna (menggendong) / The Cradle Hold

Posisi ini disebut juga dengan posisi menyusui klasik. Posisi ini sangat baik untuk

bayi yang baru lahir secara persalinan normal. Adapun cara menyusui bayi dengan

posisi Madonna (menggendong):

Peluk bayi dan kepala bayi pada lekuk siku tangan;

Jika bayi menyusu pada payudara kanan, letakkan kepalanya pada lekuk siku

tangan kanan dan bokongnya pada telapak tangan kanan;

Arahkan badan bayi sedemikian rupa sehingga kuping bayi berada pada satu

garis lurus dengan tangan bayi yang ada di atas (berbaring menyamping

dengan muka, perut dan lutut menempel pada dada dan perut ibu);

Tangan bayi yang lain (yang ada dibawah tubuhnya) dibiarkan seolah-olah

merangkul badan ibu sehingga mempermudah mulut bayi mencapai payudara

(Musbikin, 2005);

tangan kiri ibu memegang payudaranya jika diperlukan

Page 19: Proposal Pknm Kelp 11

e) Posisi menggendong menyilang/transisi (The Cross Cradle Hold)

Posisi ini dapat dipilih bila bayi memiliki kesulitan menempelkan mulutnya ke

puting susu karena payudara ibu yang besar sementara mulut bayi kecil (Musbikin,

2005). Posisi ini juga baik untuk bayi yang sedang sakit, (WHO, 2003). Cara

menyusui bayi dengan posisi menggendong menyilang:

Pada posisi ini tidak menyangga kepala bayi dengan lekuk siku, melainkan

dengan telapak tangan;

Jika menyusui pada payudara kanan maka menggunakan tangan kiri untuk

memegang bayi;

Peluk bayi sehingga kepala, dada dan perut bayi menghadap ibu;

lalu arahkan mulutnya ke puting susu dengan ibu jari dan tangan ibu

dibelakang kepala dan bawah telinga bayi (Musbikin, 2005);

ibu menggunakan tangan sebelahnya untuk memegang payudara jika

diperlukan

f) Posisi football atau mengepit

Posisi ini dapat dipilih jika ibu menjalani operasi caesar (untuk menghindari bayi

berbaring di atas perut). Selain itu posisi ini juga bisa digunakan jika bayi lahir kecil

atau memiliki kesulitan dalam menyusu, puting susu ibu datar (flat nipple) atau ibu

mempunyai bayi kembar (Musbikin, 2005). Adapun cara menyusui bayi dengan

posisi football atau mengepit:

Telapak tangan menyangga kepala bayi sementara tubuhnya diselipkan

dibawah tangan ibu seperti memegang bola atau tas tangan;

Jika menyusui dengan payudara kanan meka memegangnya dengan tangan

kanan, demikian pula sebaliknya;

Arahkan mulutnya ke puting susu, mula-mula dagunya (tindakan ini harus

dilakukan dengan hati-hati, jika ibu mendorong bayinya dengan keras kearah

payudara, bayi akan menolak menggerakkan kepalanya/melawan tangan ibu),

(Musbikin, 2005);

Lengan bawah dan tangan ibu menyangga bayi dan ia menggunakan tangan

sebelahnya untuk memegang payudara jika diperlukan

Page 20: Proposal Pknm Kelp 11

g) Posisi berbaring miring (Reclining Position)

Posisi ini baik untuk pemberian ASI yang pertama kali atau bila ibu merasakan

lelah atau nyeri. Ini biasanya dilakukan pada ibu menyusui yang melahirkan

melalui operasi caesar. Yang harus diwaspadai dari teknik ini adalah pertahankan

jalan nafas bayi agar tidak tertutup oleh payudara ibu. Oleh karena itu harus

didampingi oleh orang lain ketika menyusui . Pada posisi ini kesukaran perlekatan

yang lazim apabila berbaring adalah bila bayi terlalu tinggi dan kepala bayi harus

mengarah ke depan untuk mencapai puting. Menyusui berbaring miring juga

berguna pada ibu ingin tidur sehingga ia dapat menyusui tanpa bangun .

Adapun cara menyusui dengan posisi berbaring miring :

posisi ini dilakukan sambil berbaring ditempat tidur;

mintalah bantuan pasangan untuk meletakkan bantal dibawah kepala dan

bahu, serta diantara lutut. Hal ini akan membuat punggung dan panggul pada

posisi yang lurus;

muka ibu dan bayi tidur berhadapan dan bantu menempelkan mulutnya ke

puting susu;

jika perlu letakkan bantal kecil atau lipatan selimut dibawah kepala bayi agar

bayi tidak perlu menegangkan lehernya untuk mencapai puting dan ibu tidak

perlu membungkukan badan ke arah bayinya, sehingga tidak cepat lelah

(Musbikin,2005).

6. Tanda Perlekatan Bayi Saat Menyusui Yang Benar

Mulut terbuka lebar

Bibir bawah terbuka ke arah luar

Dagu menyentuh payudara

Bagian hitam dari payudarat tidak terlihat di bawah bibir bawah

Page 21: Proposal Pknm Kelp 11

Sebagian besar bagian hitam payudara dan puting termasuk duktus

kolektivus terdapat di dalam mulut bayi

Lidah berada di bawah puting

Posisi menyusui dengan kondisi khusus:

Ada posisi menyusui secara khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti

menyusui pasca operasi caesar, menyusui pada bayi kembar dan meyusui dengan ASI

yang berlimpah (penuh).

Posisi menyusui pasca operasi caesar

Ada dua posisi menyusui pasca operasi caesar, diantaranya

posisi berbaring miring;

posisi football atau mengepit.

Posisi menyusui dengan bayi kembar

Posisi double football atau mengepit :

Page 22: Proposal Pknm Kelp 11

Posisi football atau mengepit sama dengan ibu yang melahirkan melalui seksio

caesaria, posisi football juga tepat untuk bayi kembar, di mana kedua bayi disusui

bersamaan kiri dan kanan, dengan cara:

kedua tangan ibu memeluk masing-masing satu kepala bayi, seperti

memegang bola;

letakkan tepat di bawah payudara ibu;

posisi kaki boleh dibiarkan menjuntai keluar;

untuk memudahkan, kedua bayi dapat diletakkan pada satu bidang datar yang

memiliki ketinggian kurang lebih sepinggang ibu;

dengan demikian, ibu cukup menopang kepala kedua bayi kembarnya saja;

cara lain adalah dengan meletakkan bantal di atas pangkuan ibu

Posisi menyusui dengan ASI berlimpah

Pada ibu-ibu yang memiliki ASI berlimpah dan memancar (penuh) dan alirannya

deras, terdapat posisi khusus untuk menghindari agar bayi tidak tersedak dengan

cara: ibu tidur telentang lurus, sementara bayi di atas perut ibu dalam posisi

berbaring lurus dengan kepala menghadap ke payudara, atau bayi di tengkurapkan di

atas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi. Dengan posisi ini maka bayi

tidak akan tesedak .

Page 23: Proposal Pknm Kelp 11

Ada banyak posisi bagi ibu untuk menyusui. Dalam tiap posisi hal yang penting

adalah bayi cukup mengambil cukup payudara ke dalam mulutnya sehingga ia dapat

mengisap secara efektif. Segera setelah persalinan, posisi menyusui yang terbaik

adalah ditelungkupkan di perut ibu sehingga kulit ibu bersentuhan pada kulit bayi

(Purwanti, 2004 dalam Angsuko, 2009). Kontak kulit dengan kulit dalam jam pertma

setelah melahirkan membantu menyusui dan ikatan antara ibu dan bayi dapat terjalin

(WHO, 1993).

Semua posisi menyusui tersebut dapat dicoba sehingga dapat menemukan posisi

yang paling nyaman sesuai kondisi ibu dan bayi. Namun dianjurkan untuk berganti-

ganti posisi secara teratur. Setiap posisi menyusui akan menekan bagian yang

berbeda pada payudara (bagian payudara yang lebih mendapatkan perahan adalah

yang terdapat antara bibir dan lidah). Tindakan berganti-ganti posisi ini dapat

mengosongkan semua sinus, (Musbikin, 2005). Menurut Bobak, 2004 mengatakan

bahwa posisi menyusui menggendong (Madonna) sangat efektif dilakukan bagi ibu

baru. Dan untuk saat ini, posisi menyusui yang paling baik yaitu dengan posisi

duduk. Selain posisi menyusui, bra dan pakaian yang dirancang khusus dapat juga

meningkatkan kenyamanan ibu saat menyusui (Kristiyanasari,2009)

7. Obat yang Dilarang Dikonsumsi saat Menyusui

• Bromocriptine (hormone antagonist)

• Cyclophosphamide/ Doxorubicin/ Methotrexate (antineoplastic agent)

• Cyclosporine (immunosupressant)

• Ergotamine (migraine headaches)

• Lithium (psychotropic agent)

• Drugs of abuse (cocaine, PCP)

8. Tanda bayi mendapat ASI yang cukup :

• -BAK sebanyak 6-8 kali/hari

• -Peningkatan BB rata-rata 500 gr/bulan

• -Bayi menetek kurang lebih 8-12 kali/hari

• -Bayi tampak sehat,warnakulit,turgor baik dan bayi cukup aktif.

Page 24: Proposal Pknm Kelp 11

9. Penyebab Suplai ASI Menurun

• Pemisahan ibu dan bayi

• Penjadwalan

• Pemakaian dot terlalu dini

• Prematuritas

• Pemberian susu formula

• Terlambatnya ejeksi ASI ( stress, nyeri)

• Pengobatan ibu

• Placenta yang tertinggal

10. Tips Sukses Menyusui

Percaya diri

Mencari informasi tentang manfaat ASI, manfaat IMD, tata cara IMD, manfaat

rawat gabung, teknik menyusui, teknik memerah ASI

Mencari tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang mendukung penggunaan

ASI

Melakukan IMD

Rawat gabung

Tidak memberikan cairan prelakteal, dot dan / empeng pada bayi

Mencari kelompok pendukung ASI

Jika harus kembali bekerja setelah cuti melahirkan, ibu masih tetap dapat

memberikan ASI meski berpisah dengan bayinya dengan cara memberikan ASI

yang diperah (dapat dilakukan sejak cuti melahirkan dan selama jam kerja)

11. Cara Meningkatkan ASI

Adalah dengan memberikan lebih sering, siang dan malam, setiap waktu sampai

bayi tidak mau.

Bagi ibu memakan makanan dengan gizi seimbang dan dengan pola makan yang

benar dan teratur.

Page 25: Proposal Pknm Kelp 11

Pada bayi, menyusui memiliki hubungan dengan risiko yang

lebih rendah dari :1

Sudden Infant Death Syndrome 36-50%

Penyakit Saluran Napas Bawah 72%

Infeksi gastrointestinal 64%

Diabetes tipe 1 19-27%

Diabetes tipe 2 39%

Leukemia (limfositik akut) 19%

Leukemia (mielogenik akut) 15%

Asma 27%

Obesitas pada anak2 15-30%

Dermatitis atopik 42%

Infeksi telinga akut 50%

Pada ibu, menyusui memiliki hubungan dengan risiko yang lebih

rendah dari :

Kanker payudara 28-50%*

Kanker payudara dengan riwayat

keluarga

59%

Kanker ovarium 21%

Diabetes tipe 2 4-12%

Penyakit jantung koroner3 37%

Menyusui juga baik untuk lingkungan :

Mengurangi bahan pembungkus, limbah produksi dan penjualan,

menghemat bahan bakar. Tidak ada emisi methane, tidak ada emisi

methane (gas dari kotoran sapi yang merusak ozon lebih berat

Page 26: Proposal Pknm Kelp 11

dari mobil), membantu penjarangan anak dan kontrol populasi!

Page 27: Proposal Pknm Kelp 11
Page 28: Proposal Pknm Kelp 11

D. Makanan Pendamping ASI (MP ASI)

1. DEFINISI

Makanan Pendamping ASI (MP ASI) adalah makanan atau minuman yang

mengandung gizi diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

Tujuan dari pemberian MP ASI adalah:

a. Melangkapi zat-zat gizi yang kurang terdapat dalam ASI

b. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam makanan

dengan berbagai rasa dan tekstur

c. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan

d. Untuk melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi

tinggi

Biasanya masalah utama dalam pemberian MP ASI adalah waktunya yang

terlalu dini dapat mengakibatkan diare kebersihan yang kurang, menurunnya produk

ASI karena anak sudah kenyang sehingga jarang menyusu, dan akibatnya pada

jangka panjang dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit-penyakit degenerative

seperti Obesitas, hipertensi, diabetes, dll serta dapat menimbulkan alergi di

kemudian hari karena usus bayi masih sangat mudah dilalui protein asing. Terlalu

lambat juga tidak baik karena ASI saja hanya bisa memenuhi kebutuhan bayi sampai

usia 6 bulan, sehingga kalau sudah 6 bulan akan mengakibatkan malnutrisi.

Pemberian MP ASI yang paling tepat adalah di usia 6 bulan. Saat bayi berusia 6

bulan, sistem pencernaan lebih relatif sempurna dan siap menerima MP ASI. Saat bayi

berusia kurang dari 6 bulan, sel-sel di sekitar usus belum siap menerima kandungan dari

makanan, sehingg makanan yang masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan alergi.

Pemberian MP ASI sebelum usia 6 bulan akan membuka gerbang masuknya berbagai

macam jenis penyakit.

Tabel Pedoman pemberian makanan sehat

Umur (bulan)

Jenis Makanan

ASIMakanan

Lumat

Makanan

Lembek/Lunak

Makanan

Keluarga

0-6 V

6-8 V v

Page 29: Proposal Pknm Kelp 11

8-12 V v v

12-24 V v v v

>24 v

a. Makanan bayi umur 0-6 bulan

Pada periode ini, ASI saja sudah dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi

b. Makanan bayi umur 6-8 bulan

Pemberian ASI diteruskan dan mulai diperkenalkan MP ASI berbentuk lumat

dan halus karena bayi sudah mempunyai reflek mengunyah. Perlu diingat

sebelum pemberian MP ASI harus didahulukan dengan ASI agar ASI dapat

dimaksimalkan secara optimal

c. Makanan bayi umur 8-12 bulan

Pemberian MP ASI diteruskan dan mulai diperkenalkan MP ASI berbentuk

lunak atau atau makanan lembek/lunak sesuai dengan kondisi bayi. Pada usia ini

pencernaan bayi sudah mulai berfungsi

d. Makanan bayi umur 12-24 bulan

Pemberian ASI dan memberikan makanan keluarga atau makanan lembek/lunak

tergantung kondisi bayi diberikan 3 kali sehari dengan porsi setengah makanan

dewasa. Bayi umur 23 bulan secara bertahap harus disapih, dengan

menjarangkan menyusui

e. Makanan bayi umur >24 bulan

Bayi sudah dapat diperkenalkan makanan keluarga dan berbagai macam bahan

makanan (Depkes RI, 2005)

2. Cara Pemberian MP ASI

1. MP ASI diberikan secara hati-hati, sedikit demi sedikit, dan bentuk encer secara

berangsur-angsur ke bentuk yang lebih kental

2. Makanan baru diperkenalkan satu per satu dengan memperhatikan bahwa

makanan tersebut betul-betul dapat diterima dengan baik

3. Makanan yang dapat menimbulkan alergi, yaitu sumber protein hewani

diberikan terakhir. Urutan pemberian MP ASI adalah buah-buahan, tepung-

tepungan, sayuran, dan daging

Page 30: Proposal Pknm Kelp 11

4. Cara memberikan makanan bayi dipengaruhi perkembangan emosionalnya.

Makanan jangan dipaksakan, sebaiknya diberikan pada saat bayi lapar.

3. Akibat Pemberian MP ASI terlalu dini

a. Risiko jangka pendek

Dalam jangka pendek, pemberian MP ASI terlalu dini kepada bayi akan

mengurangi keinginan byai untuk menyusu sehingga menurunkan frekuensi dan

intensitas pengisapan ASI oleh bayi dengan akibat produksi ASI berkurang.

Pemberian makanan dini seperti pisang atau nasi sering menyebabkan

penyumbatan saluran cerna karena liat dan tidak bisa dicerna yang dapat

menyebabkan kematian

Jika makanan yang diberikan mempunyai nilai gizi yang lebih rendah dari ASI,

maka hal ini akan merugikan bayi karena bayi dapat menderita defisiensi zat

gizi, misal zat besi. Pada bayi-bayi muda, kesinambungan zat besinya masih

rawan dan hanya zat besi yang terdapat pada ASI yang lebih mudah diserap

b. Risiko Jangka Panjang

Risiko jangka panjang yang dihubungkan dengan pemberian makanan tambahan

yang cepat diberikan adalah obesitas, hipertensi, arteriosklerosis dan alergi

makanan.

4. Akibat Pemberian MP ASI terlambat

Bila bayi tidak dilatih pada umur 6 bulan biasanya tidak mau makan lain

selain ASI, susu formula atau minuman cair sesudah berumur 1 tahun sehingga akan

menyebabkan bayi kekurangan gizi.

Page 31: Proposal Pknm Kelp 11

BAB 3

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Peningkatan pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif

Ibu tetap memberikan ASI saat sedang bekerja

Tidak memberikan susu formula sampai bayi berusia 6 bulan

Adanya kemauan ibu untuk menjalankan ASI eksklusiff

Tidak memberikan makanan tambahan sampai bayi berusia 6 bulan

Page 32: Proposal Pknm Kelp 11

BAB 4

METODE KEGIATAN

a. Survei Pendahuluan.

Survey dilakukan dengan wawancara kepada perangkat desa (kades, sekdes, dan

kasun), bidan desa, perawat desa serta warga masyarakat Dusun Ngrangin Desa

Sumberpasir.

b. Rencana Kegiatan.

Sasaran : Ibu Bayi dan Balita

Waktu : Kamis, 9 Januari 2014

Pukul : 08.00- 12.00

Lokasi : Rumah Warga Dusun Ngrangin Desa Sumberpasir

Tim yang terlibat: Kelompok 11

Media penyuluhan : leaflet, poster, dan laptop

Kegiatan:

- Penyuluhan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS) dan ASI Eksklusif

- Pemeriksaan kesehatan melalui kegiatan posyandu

Page 33: Proposal Pknm Kelp 11

BAB 5

RENCANA EVALUASI

Dari seluruh kegiatan yang dilakukan, maka kriteria hasil yang diharapkan meliputi:

Keikutsertaan anak-anak dan ibu-ibu menyusui pada kegiatan penyuluhan tentang

PHBS dan ASI Eksklusif lebih dari 20 orang dilihat dari hasil absensi saat

regristrasi

Peningkatan pengetahuan sebesar 80 % dari hasil Pre Test dan Post Test

Peserta penyuluhan berpartisipasi aktif selama penyuluhan berlangsung dengan

memperhatikan materi dan bertanya pada sesi tanya jawab.

Setiap warga yang mendapat undangan berhak mendapatkan fasilitas pemeriksaan

kesehatan melalui kegiatan posyandu

Agar lebih detail, dibuatkan evaluasi struktur (persiapan mhs dan warga), proses

(selama pelaksanaan) dan hasil (eval hasil setelah kegiatan tsb)

Page 34: Proposal Pknm Kelp 11

BAB 6

JADWAL PELAKSANAAN

NO KEGIATANTANGGAL

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Survei Lapangan

2 Konsultasi Dosen Pembimbing

3 Pembuatan Proposal

4 Persiapan

5 Sosialisasi

8 Penyuluhan pada balita dan anak

9 Pembuatan Laporan Akhir

10 Presentasi Laporan Akhir

RUNDOWN PELAKSANAAN PENYULUHAN

Mobilisasi FKUB ke Pakis 06.00-07.00

Persiapan 07.00-08.30

Pembukaan dan Regristasi 08.30-09.00

Penyuluhan PHBS 09.00-09.30

Penyuuhan ASI Eksklusif 09.30-10.00

Tanya – Jawab 10.00-10.30

Posyandu 10.30-12.00

Page 35: Proposal Pknm Kelp 11

BAB 7

RENCANA ANGGARAN DANA

Cetak Proposal (3 x 50 x Rp 200) Rp. 30.000

Cetak Laporan (3 x 50 x Rp.200) Rp. 30.000

Cetak Absensi (10x Rp.150) Rp. 1500

Cetak Pre Test dan Post Test (5 x 200) Rp. 1000

Cetak leaflet (150 x Rp.500) Rp. 65.800

Cetak Poster (12 x Rp. 3000) Rp. 36.000

Konsumsi kue (100 x Rp.3000) Rp. 300.000

Konsumsi Aqua (2 x Rp. 20.000) Rp. 40.000 +

Total Rp. 504.300

Page 36: Proposal Pknm Kelp 11

DAFTAR PUSTAKA

Arief Y.S. 2006. Pertumbuhan danPerkembangan anak. Disampaikan pada Kuliah Keperawatan di Universitas Airlangga pada 15 September 2009.

Darmosubroto S. Instrumen pemantauan tumbuhkembang anak. Pendidikan KedokteranBerkelanjutan Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: FKUI;1996. h. 125-31.

Departemen Kesehatan RI. 2005. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan

intervensi dini tumbuh kembang di tingkat pelayanan kesehatan.

Dinkes Sulsel. 2006. Pedoman Pengembangan Kabupaten/Kota Percontohan Program

Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

(PHBS).Dinkes-sulsel.go.id/pdf/ Perilaku _ hidup _ bersih _&_ sehat .pdf

Direktorat Bina Kesehatan Keluarga. Direktorat Jenderal Pembinaan Kesehatan

Masyarkat, 1998, Pedoman deteksi dini tumbuh kembang balita. Jakarta:

Departemen Kesehatan RI.

Kania N. 2006. Stimulasi tumbuh kembang anakUntukMencapai tumbuh kembang yang optimal. Disampaikan pada seminar “stimulasi tumbuh kembang anak” bandung, 11 maret 2006

Moersintowati, 2000, Deteksi dini tumbuh kembang. Simposium penatalaksanaan

mutakhir bidang ilmu kesehatan anak untuk mencapai tumbuh kembang optimal.

Bandung: IDAI Jawa Barat.

Potter, P.A, Perry, A.G. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses, dan

Praktik. Edisi 4.Volume 2.Alih Bahasa : Renata Komalasari,dkk.Jakarta:EGC.2005

Ratih I .2008.Buku Pintar Perawatan Bayi dan Anak Usia Emas. Gala Ilmu Semesta, Yogyakarta.

Sudayasa, Putu. 2009.10 Indikator Phbs Tatanan Rumah Tangga. http://www.puskel.com/10-indikator-phbs-tatanan-rumah-tangga/

Page 37: Proposal Pknm Kelp 11

Tanuwidjaja, 2002, Konsep tumbuh kembang anak. Dalam: Narendra M, Sularyo,

Soetjiningsih, penyunting. Tumbuh kembang anak dan remaja. Edisi ke-1. Jakarta:

Sagung Seto.

Wahit, N. Buku Ajar Kebutuhan Dasar Manusia : Teori dan Aplikasi Dalam Praktik.

Jakarta : EGC.2007.