pbl sk 2

31
Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL LI 1. Keluarga LO 1.1 Definisi Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing- masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) : Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. LO 1.2 Fungsi Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) bahwa fungsi keluarga dibagi menjadi 8. Fungsi keluarga yang dikemukakan oleh BKKBN ini senada dengan fungsi keluarga menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994, yaitu : 1. Fungsi Keagamaan yaitu dengan memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini. 2. Fungsi Sosial Budaya Dilakukan dengan membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga 3. Fungsi Cinta Kasih Diberikan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman, serta memberikan perhatian diantara anggota keluarga. 4. Fungsi Melindungi Bertujuan untuk melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman. 1

description

kedokteran keluarga

Transcript of pbl sk 2

Page 1: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

LI 1. Keluarga

LO 1.1 Definisi

Duvall dan Logan ( 1986 ) : Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.

Bailon dan Maglaya ( 1978 ) : Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) : Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.

LO 1.2 Fungsi

Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) bahwa fungsi keluarga dibagi menjadi 8. Fungsi keluarga yang dikemukakan oleh BKKBN ini senada dengan fungsi keluarga menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994, yaitu : 1. Fungsi Keagamaan

yaitu dengan memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.

2. Fungsi Sosial BudayaDilakukan dengan membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga

3. Fungsi Cinta KasihDiberikan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman, serta memberikan perhatian diantara anggota keluarga.

4. Fungsi MelindungiBertujuan untuk melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.

5. Fungsi ReproduksiMerupakan fungsi yang bertujuan untuk meneruskan keturunan, memelihara dan membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga

6. Fungsi Sosialisasi dan PendidikanMerupakan fungsi dalam keluarga yang dilakukan dengan cara mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak. Sosialisasi dalam keluarga juga dilakukan untuk mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik

7. Fungsi ekonomiAdalah serangkaian dari fungsi lain yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah keluarga. Fungsi ini dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang.

1

Page 2: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

8. Fungsi Pembinaan LingkunganMemberikan kepada setiap keluarga kemampuan menempatkan diri secara serasi, selaras, seimbang sesuai dengan daya dukung alam dan lingkungan yang berubah secara dinamis.

Menurut Friedman fungsi keluarga dibagi menjadi 5 yaitu :1) Fungsi Efektif. Berhubungan dengan fungsi internal keluarga yang merupakan dasar

kekuatan keluarga. Fungsi efektif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial. Anggota kelurga mengembangkan gambaran diri yang fositif , peran dijalankan dengan baik ,dan penuh rasa sayang.

2) Fungsi sosialisasi. Proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu menghasilkan interaksi sosial ,dan individu tersebut melaksanakan perannya dalam lingkungan sosial. Keluarga merupakan tempat individu melaksanakan sosialisasi dengan anggota kelurga dan belajar disiplin , norma budaya , dan perilaku melalui interaksi dalam keluarga, sehigga individu mampu berperan didalam masyarakat.

3) Fungsi reproduksi. Fungsi untuk meneruskan kelangsungan keturunan dan menambah sumber daya manusia.

4) Fungis Ekonomi. Fungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga , seperti makanan ,pakaian , perumahan, dan lain-lain.

5) Fungsi Perawatan keluarga. Keluarga menyediakan makanan , pakaian, perlidungan, dan asuhan kesehatan/keperawatan.Kemampuan keluarga melakukan asuhan keperawatan atau pemeliharaan kesehatan memengaruhi status kesehatan keluarga dan individu

LO 1.3 Peran

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat, kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :

a. Peranan ayah : berperanan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya

b. Peranan ibu : ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.

c. Peranan anak : Anak-anak melaksanakan peranan psiko-sosial sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik fisik, mental, sosial dan spiritual.

Friedman (2002) membagi lima peran kesehatan dalam keluarga yaitu :o Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap anggotao Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepato Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit, dan yang tidak dapat

membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya yang terlalu mudao Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan

kepribadian anggota keluargao Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga dan lembaga-lembaga

kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada

2

Page 3: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

LO 1.4 Hak dan Kewajiban

Hak dan Kewajiban anatara orang tua dan anak serta hak kewajiban antara orang tua menurut undang RI no 1 tahun 1974 tentang perkawinan

Pasal 451) Kedua orang tua wajib memelihara dan mendidik anak-anak mereka sebaik- baiknya.2) Kewajiban orang tua yang di maksud ayat (1) pasal ini berlaku sampai anak ini kawin

atau dapat berdiri sendiri. Kewajiban mana berlaku terus meskipun perkawinan antara kedua orang tua putus.

Pasal 46 1) Anak wajib menghormati orang tua dan mentaati kehendak mereka yang baik.2) Jika anak telah dewasa, ia wajib memelihara menurut kemampuannya,orang tua dan

keluarga dalam garis lurus ke atas,bila mereka itu memerlukan bantuannya.Pasal 47

1) Anak yang belum mencapai umur 18(delapan belas) tahun atau belum pernah melangsungkan perkawinan ada di bawah kekuasaan orang tuanya selama mereka tidak di cabut dari kekuasaannya.

2) Orang tua mewakili anak tersebut mengenai perbuatan hukum di dalam dan di luar pengadilan.

Pasal 481) Orang tua tidak di perbolehkan memindahkan hak atau menggadaikan barang-barang

tetap yang di miliki anaknya yang belum berumur 18(delapan belas) tahun atau belum melangsungkan perkawinan kecuali apabila kepentingan anak itu menghendakinya.

Pasal 491) Salah seorang atau kedua orang tua dapat di cabut kekuasaannya terhadap seorang

anak atau lebih untuk waktu yang tertentu atas permintaan orang tua yang lain keluarga anak dalam garis lurus keatas dan saudara kandung yang telah dewasa atau pejabat yang berwenang dengan keputusan Pengadilan dalam hal-hal:

a. Ia sangat melalaikan kewajiban nya terhadap anaknya;b. b. Ia berkelakuan buruk sekali.

2) Meskipun orang tua di cabut kekusaannya, mereka masih berkewajiban untuk memberi biaya pemeliharaan kepada anak tersebut.

LO 1.5 Jenis

1. TRADISIONAL :a. The nuclear family (keluarga inti)

Keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak.b. The dyad family

Keluarga yang terdiri dari suami dan istri (tanpa anak) yang hidup bersama dalam satu rumah

c. Keluarga usilaKeluarga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan anak sudah memisahkan diri

d. The childless familyKeluarga tanpa anak karena terlambat menikah dan untuk mendapatkan anak terlambat waktunya, yang disebabkan karena mengejar karir/pendidikan yang terjadi pada wanita

e. The extended family (keluarga luas/besar)Keluarga yang terdiri dari tiga generasi yang hidup bersama dalam satu rumah seperti nuclear family disertai : paman, tante, orang tua (kakak-nenek), keponakan, dll)

3

Page 4: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

f. The single-parent family (keluarga duda/janda)Keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah dan ibu) dengan anak, hal ini terjadi biasanya melalui proses perceraian, kematian dan ditinggalkan (menyalahi hukum pernikahan)

g. Commuter familyKedua orang tua bekerja di kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja diluar kota bisa berkumpul pada anggota keluarga pada saat akhir pekan (week-end)

h. Multigenerational familyKeluarga dengan beberapa generasi atau kelompok umur yang tinggal bersama dalam satu rumah

i. Kin-network familyBeberapa keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah atau saling berdekatan dan saling menggunakan barang-barang dan pelayanan yang sama. Misalnya : dapur, kamar mandi, televisi, telpon, dll)

j. Blended familyKeluarga yang dibentuk oleh duda atau janda yang menikah kembali dan membesarkan anak dari perkawinan sebelumnya

k. The single adult living alone / single-adult familyKeluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri karena pilihannya atau perpisahan (separasi), seperti : perceraian atau ditinggal mati

2. NON-TRADISIONAL :a. The unmarried teenage mother

Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah

b. The stepparent familyKeluarga dengan orangtua tiri

c. Commune familyBeberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara, yang hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang sama, sosialisasi anak dengan melalui aktivitas kelompok / membesarkan anak bersama

d. The nonmarital heterosexual cohabiting familyKeluarga yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan

e. Gay and lesbian familiesSeseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana pasangan suami-istri (marital partners)

f. Cohabitating coupleOrang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu

g. Group-marriage familyBeberapa orang dewasa yang menggunakan alat-alat rumah tangga bersama, yang merasa telah saling menikah satu dengan yang lainnya, berbagi sesuatu, termasuk sexual dan membesarkan anaknya

h. Group network familyKeluarga inti yang dibatasi oleh set aturan/nilai-nilai, hidup berdekatan satu sama lain dan saling menggunakan barang-barang rumah tangga bersama, pelayanan dan bertanggung jawab membesarkan anaknya

4

Page 5: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

i. Foster familyKeluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orangtua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang aslinya

j. Homeless familyKeluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanen karena krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem kesehatan mental

k. GangSebuah bentuk keluarga yang destruktif, dari orang-orang muda yang mencari ikatan emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian, tetapi berkembang dalam kekerasan dan kriminal dalam kehidupannya.

LO 1.6 Dinamika (Genogram, Interaksi hubungan antar keluarga)

Adanya interaksi (hubungan) antara individu dengan lingkungan sehingga tersebut dapat diterima dan menyesuaikan diri baik dalam lingkungan keluarga maupun kelompok sosial yang sama.

Dinamika keluarga adalah interaksi atau hubungan pasien dengan anggota keluarganya dan juga bisa mengetahui bagaimana kondisi keluarga di lingkungan sekitarnya. Keluarga diharapkan mampu memberikan dukungan dalam upaya kesembuhan pasien.

Ada empat aspek yang selalu muncul dalam dinamika keluarga- Pertama, tiap anggota keluarga memiliki perasaan dan idea tentang diri sendiri yang

biasa dikenal dengan harga diri atau self-esteem. - Kedua, tiap keluarga memiliki cara tertentu untuk menyampaikan pendapat dan

pikiran mereka yang dikenal dengan komunikasi.- Ketiga, tiap keluarga memiliki aturan permainan yang mengatur bagaimana mereka

seharusnya merasa dan bertindak yang berkembang sebagai sistem nilai keluarga. - Yang terakhir, tiap keluarga memiliki cara dalam berhubungan dengan orang luar dan

institusi di luar keluarga yang dikenal sebagai jalur ke masyarakat.

GENOGRAMGenogram adalah  suatu alat bantu berupa peta skema (visual map) dari silsilah

keluarga pasien  yang berguna  bagi  pemberi layanan kesehatan untuk segera mendapatkan  informasi tentang nama anggota keluarga pasien, kualitas hubungan antar anggota keluarga. Genogram adalah biopsikososial pohon keluarga, yang mencatat tentang siklus kehidupan keluarga, riwayat sakit di dalam keluarga serta hubungan antar anggota keluarga.

Di dalam genogram berisi : nama, umur, status menikah, riwayat perkawinan, anak-anak, keluarga satu rumah, penyakit-penyakit spesifik, tahun meninggal, dan pekerjaan. Juga terdapat informasi tentang hubungan emosional, jarak atau konflik antar anggota keluarga, hubungan penting dengan profesional yang lain  serta informasi-informasi lain yang relevan. Dengan genogram  dapat digunakan juga  untuk menyaring kemungkinan adanya kekerasan (abuse) di dalam keluarga.

Genogram idealnya diisi sejak kunjungan pertama anggota keluarga, dan selalu dilengkapi (update) setiap ada informasi baru tentang  anggota keluarga   pada kunjungan-kunjungan selanjutnya. Dalam teori sistem keluarga dinyatakan bahwa keluarga  sebagai sistem yang saling berinteraksi dalam suatu unit emosional. Setiap

5

Page 6: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

kejadian emosional keluarga dapat mempengaruhi atau melibatkan sediktnya 3 generasi keluarga. Sehingga idealnya, genogram dibuat minimal untuk 3 generasi.

Dengan demikian, genogram dapat membantu dokter untuk :1. Mendapat informasi dengan cepat tentang data yang terintegrasi antara kesehatan fisik dan mental di dalam keluarga

2. Pola multigenerasi  dari penyakit dan disfungsi

Siklus Hidup Keluarga (Family Life Cycle) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perubahan-perubahan dalam jumlah anggota, komposisi dan fungsi keluarga sepanjang hidupnya. Siklus hidup keluarga juga merupakan gambaran rangkaian tahapan yang akan terjadi atau diprediksi yang dialami kebanyakan keluarga.

Siklus hidup keluarga terdiri dari variabel yang dibuat secara sistematis menggabungkan variable demografik yaitu status pernikahan, ukuran keluarga, umur anggota keluarga, dan status pekerjaan kepala keluarga.

TAHAPAN-TAHAPAN SIKLUS HIDUP KELUARGADalam ilmu kependudukan biasanya dikenal dengan 6 tahap siklus hidup keluarga, yaitu :

1) Tahap Tanpa AnakDimulai dari perkawinan hingga kelahiran anak pertama.

2) Tahap Melahirkan (Tahap Berkembang)Dimulai dari kelahiran anak sulung hingga anak bungsu.

6

Page 7: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

3) Tahap MenengahDimulai dari kelahiran anak bungsu, hingga anak sulung meninggalkan rumah atau menikah

4) Tahap Meninggalkan RumahDimulai dari anak sulung meninggalkan rumah sampai anak bungsu meninggalkan rumah (perkawinan biasanya dianggap meninggalkan rumah).

5) Tahap Purna Orang TuaDimulai dari saat anak bungsu meninggalkan rumah, hingga salah satu pasangan meninggal dunia.

6) Tahap Menjanda/MendudaDimulai dari saat meninggalnya suami atau istri, hingga pasangannya meninggal dunia.Siklus hidup keluarga dalam ilmu kependudukan dipandang penting, karena lima alasan pokok sebagai berikut :a) Menunjukan interaksi antara anggota keluarga. Peristiwa-peristiwa seperti

kelahiran, kematian, dan perubahan umur atau status anak, tidak hanya mempengaruhi individu-individu yang bersangkutan, tetapi juga anggota keluarga yang lain.

b) Memperjelas pengaruh yang kontinu dari peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tahap-tahap awal siklus terhadap kehidupan keluarga sampai akhir siklus tersebut.

c) Menghilangkan konsepsi yang salah tentang keluarga, misalnya pandangan bahwa keluarga hanya melewati satu atau dua tahap tertentu saja.

d) Merupakan suatu ringkasan yang penting tentang pengaruh gabungan faktor-faktor fertilitas, mortalitas, nupsialitas dengan faktor-faktor ekonomi dan kebudayaan.

e) Dapat menjelaskan bermacam-macam variasi kegiatan sosial demografi dan sosial ekonomi.

Menurut Neighbour (1985) tahapan, tugas dan masalah yang menjadi isu penting dalam setiap tahapan siklus kehidupan keluarga adalah sebagai berikut :1) Tahap Perkawinan2) Tahap Melahirkan Anak3) Tahap Membesarkan Anak-Anak Memasuki Sekolah Dasar4) Tahap Membesarkan Anak-Anak Usia Remaja5) Tahap Keluarga Mulai Melepaskan Anak-Anak6) Tahap Tahun-tahun Pertengahan7) Tahap Usia Tua

MODEL SIKLUS HIDUP KELUARGATahap-tahap siklus hidup keluarga digambarkan ke dalam 2 model, yaitu:1) Siklus Hidup Keluarga Model Tradisional

Siklus hidup keluarga model tradisional yaitu pergerakan tahap yang sebagian besar keluarga lewati, dimulai dari belum menikah (bujangan), menikah, pertumbuhan keluarga, penyusutan keluarga, dan diakhiri dengan putusnya unit dasar. Tahapan dari FLC model tradisional adalah:

Tahap I: BachelorPemuda/i single dewasa yang hidup berpisah dengan orang tua.

Tahap II: HoneymoonersPasangan muda yang baru menikah.

Tahap III: ParenthoodPasangan yang sudah menikah setidaknya ada satu anak yang tinggal hidup bersama.

Tahap IV: Postparenthood

7

Page 8: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

Sebuah pasangan menikah yang sudah tua dimana tidak ada anak yang tinggal hidup bersama.

Tahap V: DissolutionSalah satu pasangan sudah meninggal.

2) Siklus Hidup Keluarga Model Non-Traditionala. Family Household

1. Childless Couples: pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak dikarenakan oleh pasangan tersebut lebih memilih pada pekerjaan.

2. Pasangan yang menikah diumur diatas 30 tahun – menikah terlalu lama dikarenakan karir dimana memutuskan untuk memiliki sedikit anak atau justru malah tidak memiliki anak.

3. Pasangan yang memiliki anak di usia yang terlalu dewasa (diatas 30 tahun).4. Single Parent I: single parent yang terjadi karena perceraian.5. Single Parent II: pria dan wanita muda yang mempunyai satu atau lebih anak diluar

pernikahan.6. Single Parent III: seseorang yang mengadopsi satu atau lebih anak.7. Extended Family: seseorang yang kembali tinggal dengan orang tuanya untuk

menghindari biaya yang dikeluarkan sendiri sambil menjalankan karirnya. Misalnya anak, atau cucu yang cerai kemudian kembali ke rumah orang tuanya.

b. Non-Family Household1. Pasangan tidak menikah2. Perceraian tanpa anak3. Single Person: orang yang menunda pernikahan atau bahkan memutuskan untk

tidak menikah4. Janda atau duda

LI 2. Mekanisme yang Mendasari Berbagai Gangguan Serta Faktor Eksternal dan Internal yang Mempengaruhi Masalah Kesehatan Keluarga (Analisis kasus skenario 2)

Rumah Sehat adalah bangunan rumah tinggal yang memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah yang tidak terbuat dari tanah.

Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:1. Bahan Bangunan

a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain sebagai berikut :o Debu Total tidak lebih dari 150 µg m3

o Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiber/m3/4jamo Timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg

b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.

2. Komponen dan penataan ruang rumahKomponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkanb. Dinding

o Di ruang tidur, ruang keluarga dilengkapi dengan sarana ventilasi untuk pengaturan sirkulasi udara

8

Page 9: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

o Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkanc. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaand. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan

penangkal petire. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga,

ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak.f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap.

3. PencahayaanPencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.

4. Kualitas UdaraKualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut :a) Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°Cb) Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%c) Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jamd) Pertukaran udarae) Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8jamf) Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3

5. VentilasiLuas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.

6. Binatang penular penyakitTidak ada tikus bersarang di rumah.

7. Aira. Tersedia air bersih dengan kapasitas minmal 60 lt/hari/orangb. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan air minum sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.8. Tersediannya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene.9. Limbah

a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.

b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.

10. Kepadatan hunian ruang tidurLuas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi “Setiap warga negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang layak dan lingkungan yang sehat, aman , serasi, dan teratur”

Bila dikaji lebih lanjut maka sudah sewajarnya seluruh lapisan masyarakat menempati rumah yang sehat dan layak huni. Rumah tidak cukup hanya sebagai tempat tinggal dan berlindung dari panas cuaca dan hujan, Rumah harus mempunyai fungsi sebagai :

1. Mencegah terjadinya penyakit2. Mencegah terjadinya kecelakaan3. Aman dan nyaman bagi penghuninya4. Penurunan ketegangan jiwa dan sosial

9

Page 10: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

Internal1. Pola makan tidak sehat

Dengan semakin majunya budaya dan teknologi, semakin membuat orang-orang harus bekerja dan bergerak dengan cepat. Hal ini membuat pola makan kita menjadi tidak sehat, dengan mengkonsumsi makanan cepat saji, yang sangat menggiurkan ketika menyantapnya. Mie instant ketika malas untuk memasak makanan yang sesungguhnya. Belum lagi ketika mengkonsumsi minuman berkarbonasi.

2. Kelelahan Ketika bekerja dalam mencukupi kebutuhan hidup, apalagi yang sudah berkeluarga, beban itu semakin berlipat, terkadang sampai tidak memperdulikan tanda-tanda tubuh yang menyatakan kalau tubuh sudah waktunya untuk berisitirahat. Sehingga membuat kondisi kesehatan kita menjadi turun dan rentan terkena penyakit.

3. Stress /tertekanDalam menghadapi tuntutan hidup yang membuat kita harus bekerja lebih keras lagi, manusia tidak luput dari rasa tertekan, stress, putus asa, dan sebagainya.

4. Gaya hidup tidak sehat Dengan masuknya budaya dari luar, dan pergaulan, membuat gaya hidup tidak sehat, dengan merokok, “dugem” sampai dengan mengkonsumsi obat-obatan terlarang, hal tersebut terkadang merupakan salah satu cara “pelarian”.

5. Kurang istirahat dan olahraga Dengan adanya tuntutan pekerjaan, problema hidup, stress yang berkepanjangan, tak jarang manusia selalu memikirkannya, bekerja sampai larut malam, sehingga membuat kurang isitrahat dan juga kurang berolah raga untuk membuat tubuh tetap fit.

6. Obat-obatan kimiaPada saat sakit tidak jarang orang-orang minum obat untuk meredakan sakit yang di derita, baik itu dengan menggunakan resep dokter atau dengan obat bebas. Untuk menunjang kesehatan pun, terkadang mengkonsumsi vitamin-vitamin.

Eksternal1) Radiasi ponsel

Semua orang baik tua maupun muda, 90% menggunakan handphone, menurut penelitian, radiasi yang dikeluarkan dari handphone, lama kelamaan dapat mengakibatkan efek yang negative terhadap otak kita.

2) Polusi udaraDengan semakin berkembangnya teknologi dan bertambahnya penduduk dunia, membuat polusi udara semakin meningkat, mengapa begitu ? Karena semakin banyak dibangun pabrik untuk memenuhi kebutuhan dari pasar, kendaraan semakin banyak, dari hari ke hari jalanan semakin macet. Asap knalpot kendaraan dan pabrik mengandung karbon monoksida.

3) Jadi perokok pasifPerokok pasif merupakan seorang penghirup asap rokok dari orang yang sedang merokok. Akibatnya lebih berbahaya dibandingkan perokok aktif. Bahkan bahaya yang harus ditanggung perokok pasif tiga kali lipat dari bahaya perokok aktif.Setyo Budiantoro dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) mengatakan, sebanyak 25 persen zat berbahaya yang terkandung dalam rokok masuk ke tubuh perokok, sedangkan 75 persennya beredar di udara bebas yang berisiko masuk ke tubuh orang di sekelilingnya.

10

Page 11: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. “Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan.”Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna. Dapat anda bayangkan seberapa beresikonya perokok pasif.

4) Efek rumah kaca Dari asap pabrik, kendaraan bermotor, asap rokok, asap pembakaran sampah, hal ini memicu terjadinya efek rumah kaca. Meningkatnya kadar karbondioksida diudara merupakan permasalahan yang sangat serius dan mesti diperhatikan sejak dari sekarang. Jika hal ini dibiarkan berlarut, justru akan mengancam kehidupan makhluk hidup. Meningkatnya kadar karbondioksida di atmosfer dapat menyebabkan terjadinya efek rumah kaca (green house effect) atau lebih dikenal dengan pemanasan global suhu bumi.Pada dasarnya, karbondioksida tidak berbahaya bagi manusia. Namun, kenaikan kadar karbondioksida diudara dapat mengakibatkan peningkatansuhu permukaan bumi. Efek rumah kaca terjadi dikarenakan karbondioksida yang ada di atmosfer melebihi ambang batas. Gas karbondioksida dapat dilewati oleh semua sinar/cahaya yang dipancarkan oleh matahari. Akan tetapi ketika memantul dipermukaan bumi dan kembali keatmosfer, sinar tertentu akan tertahan dan terperangkap kemudian dipantulkan lagi ke bumi. Fenomena ini persis seperti sebuah rumah yang terbuat dari kaca, dimana suhu didalamnya sangat panas.Dua faktor tersebut yang setiap hari kita hadapi. Segala hal yang dapat mengganggu Kesehatan, sedikit demi sedikit kita investasikan di dalam tubuh kita semenjak kita lahir sampai dengan sekarang. Semakin banyak pula orang yang mengalami sakit kritis, seperti kanker, serangan jantung, stroke, diabetes, kolesterol, gagal ginjal, dan lain sebagainya.

LI 3. Konsep Keluarga Islami

Kewajiban Anak Terhadap Orang TuaPada dasarnya, kewajiban seorang anak merupakan hak bagi orang tua begitu pula sebaliknya hak anak adalah merupakan kewajiban dari orang tua sendiri. Diantara kewajiban anak untuk berbakti pada orang tuanya dibagi menjadi dua yaitu ketika mereka masih hidup dan sesudah mereka wafat.A.  Saat  Orang Tua Masih Hidup

1) Menaati mereka selama tidak mendurhakai Allah.Ta’at, patuh dan hormat pada kedua orang tua merupakan kewajiban bagi setiap anak Adam(manusia). Sedangkan mendurhakai keduanya merupakan perbuatan yang diharamkan, kecuali jika mereka menyuruh untuk berbuat syirik atau bermaksiat kepada Allah. Allah berfirman, artinya, “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik”Rasulullah SAW. bersabda, “Tidak ada ketaatan untuk mendurhakai Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam melakukan kebaikan”. Adapun contoh bentuk ketaatan pada orang tua diantaranya:

a) Apabila orang tua meminta makan maka anak wajib memberikanb) Memberikan sesuatu yang diinginkan orang tua baik yang diminta atupun tidak

11

Page 12: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

c) Segera mendatangi panggilan orang tuad) Melaksanakan semua perintah orang tua asalkan buka perintah maksiate) Tidak membentak, menghardik, memukul bahkan membunuh orang tua

meskipun orang tua salahBerbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagia bentuk. Di antara bakti terhadap kedua orang tua adalah menjauhkan ucapan dan perbuatan yang dapat menyakiti mereka, walaupun berupa isyarat atau dengan ucapan ‘ah’, tidak mengeraskan suara melebihi suara mereka, mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadi.

2) Berbakti terhadap kedua orang tua dapat direalisasikan dengan berbagai bentuk.  Diantara wujud lain dari pada bakti pada orang tua diantaranya:

a) Tidak berkata “ah” dan tidak mengeraskan suara melebihi suara orang tuab) Tidak mendahului jalan orang tuac) Mendahulukan keperluan orang tua dari pada keperluan pribadid) Tidak berkata kasar

3) Meminta izin kepada mereka sebelum berjihad dan pergi untuk urusan lainnya.Amat penting kedudukan izin kepada orang tua dalam masalahjihad. Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan bertanya, “Wahai Rasulullah apakah aku boleh ikut berjihad?” Beliau balik bertanya, ‘Apakah kamu masih mempunyai kedua orangtua?’ Laki-laki tersebut menjawab, ‘Masih’. Beliau bersabda, ‘Berjihadlah (dengan cara berbakti) kepada keduanya’. 

4) Memberikan nafkah kepada orang tuaBeberapa ayat dalam Al Qur’an yang membahas tentang hal ini adalah Al Baqarah ayat 15 dan Ar-Rum ayat 38. Rasulullah SAW. pernah bersabda kepada seorang laki-laki ketika ia berkata, “Ayahku ingin mengambil hartaku”. Nabi SAW. bersabda, “Kamu dan hartamu adalah milik ayahmu.” Oleh sebab itu, hendaknya seorang anak tidak  bersikap bakhil (kikir) terhadap orang yang menyebabkan keberadaan dirinyaatas izin Allah, memeliharanya ketika kecil, serta telah berbuat baik kepadanya.

5) Memenuhi sumpah/nadzar kedua orang tuaJika kedua orang tua bersumpah untuk suatu perkara tertentu yang di dalamnya tidak terdapat perbuatan maksiat, maka wajib bagi seorang anak untuk memenuhi sumpah keduanya karena hal itu termasuk hak mereka.

6) Mendahulukan berbakti kepada ibu dari pada ayah. : عن زرعة، أبي عن شبرمة، بن القعقاع بن عمارة عن جرير، حدثنا سعيد بن قتيبة حدثنا

: قال عنه الله رضي هريرة :  أبي يا فقال وسلم عليه الله صلى الله رسول إلى رجل جاء .( ) : : .( ) : أمك ثم قال من؟ ثم قال أمك قال صحابتي؟ بحسن الناس أحق من الله، رسول

.( ) : : .( ) : بن: ويحيى شبرمة ابن وقال أبوك ثم قال من؟ ثم قال أمك ثم قال من؟ ثم قال : مثله: زرعة أبو حدثنا .أيوب

Seorang lelaki pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Siapa yang paling berhak mendapatkan perlakuan baik dariku?” beliau menjawab, “Ibumu.” Lelaki itu bertanya lagi, ‘Kemudian siapa lagi?’ Beliau kembali menjawab, “Ibumu”. Lelaki itu kembali bertanya, “Kemudian siapa lagi?” Beliau menjawab, “Ibumu”. Lalu siapa lagi? Tanyanya. “Ayahmu,” jawab beliau.” Hadits di atas tidak bermakna lebih menaati ibu dari pada ayah. Sebab, menaati ayah lebih didahulukan jika keduanya menyuruh pada waktu yang sama dan dalam hal yang dibolehkan syari’at. Alasannya, ibu sendiri diwajibkan taat kepada suaminya.

7) Mendahulukan berbakti pada orang tua dari pada berbuat baik pada istriDi antara hadits yang menunjukkan hal tersebut adalah kisah tiga orang yang terjebak di dalam gua lalu mereka tidak bisa keluar kemudian mereka bertawasul dengan amal

12

Page 13: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

baik mereka, di antara amal mereka, ada yang mendahulukan memberi susu untuk kedua orang tuanya, walaupun anak dan istrinya membutuhkan. Begitupula dengan kisah Alqomah

8) Mendo’akan kedua orang tua.Merupakan perihal yang sangat urgen sebab do’a juga merupakan wujud ungkapan terimakasih anak terhadap orang tua. Ayat Al-Qur’an yang membahas tentang kewajiban mendoakan keduanya salah satunya adalah firman Allah SWT :

ا ص:غ8ير7 8ي :ان >ي ب ر: :م:ا ك ح:م@ه<م:ا ار@ Aب ر: و:ق<ل@ ح@م:ة8 الر> م8ن: AلBالذ :اح: ن ج: :ه<م:ا ل و:اخ@ف8ض@Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".

9) Memelihara orang tuaAyat yang membahas tentang hal ini adalah surat Al-Isra’ ayat 23 dan Al-Ahqaf ayat 15

B.  Ketika Orang Tua Telah MeninggalAda beberapa kewajiban yang dilakukan anak terhadap orang tuanya ketika mereka sudah tiada diantaranya:

1) Mengurus jenazahnya dan banyak mendoakan untuknya, karena ini merupaka bukti kebaktian anak terhadap orang tuanya sebelum dikebumikan.

2) Memohonkan ampun untuk keduanya. Karena do’a yang yang masih bisa menjadi amal jariyah adalah do’a anak sholeh terhadap orang tuanya. Namun anak yang dimaksud anak di sini tidak hanya anak kandung saja tapi anak tiri, ataupun anak angkatpun bisa. Karena dalam doa kita juga dianjurkan untuk mendoakan semua orang muslim.

3) Melanjutkan amalan baik yang belum sempat dilakukan mereka semasa hidup karena demikian itu akan menjadi amalan jariyah bagi orang tua meskipun telah memenuhi panggilanya.

4) Menunaikan janji, hutang dan wasiat orang tua yang belum terlaksana.5) Memuliakan teman atau sahabat dekat kedua orang tua

Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya bakti anak yang terbaik adalah seorang anak yang menyambung tali persahabatan dengan keluarga teman ayahnya setelah ayahnya meninggal”.

6) Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat ibu dan ayahRasulullah SAW. bersabda, “Barang siapa yang ingin menyambung silaturrahim ayahnya yang ada dikuburannya, maka sambunglah tali silaturrahim dengan saudara-saudara ayahnya setelah ia meninggal.” 

Hak-hak yang harus diperoleh anak1) Hak Mendapatkan Rasa Kasih Sayang

Banyak hal yang bisa menjadi ungkapan kasih sayang, hal yang demikian tak ditinggalkan oleh syariat, hingga didapati banyak contoh dari Rasulullah SAW, bagaimana beliau mengungkapkan kasih sayang kepada anak-anak.Satu contoh yang beliau berikan adalah mencium anak-anak. Bahkan beliau mencela orang yang tidak pernah mencium anak-anaknya. Kisah-kisah tentang ini bukan hanya satu dua. Di antaranya dituturkan oleh shahabat yang mulia, Abu Hurairah radhiallahu 'anhu:

@م8ي >م8ي الت 8س8 ح:اب @ن< ب ع< ق@ر:: األ @د:ه< ن و:ع8 Aع:ل8ي @ن: ب @ح:س:ن: ال >م: ل و:س: @ه8 :ي ع:ل الله< ص:لى> الله8 س<ول< ر: >ل: ق:ب

الله8 : . س<ول< ر: @ه8 :ي 8ل إ :ظ:ر: ف:ن :ح:د7ا أ @ه<م@ م8ن >ل@ت< ق:ب م:ا :د8 الو:ل م8ن: ة7 ر: ع:ش@ ل8ي@ 8ن> إ ع< ق@ر:: األ ف:ق:ال: ا، ال8س7 ج:

: ح:م@ <ر@ ي : ال ح:م@ :ر@ ي : ال م:ن@ ق:ال: <م> ث >م: ل و:س: @ه8 :ي ع:ل الله< .ص:لى>

13

Page 14: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah mencium Al-Hasan bin 'Ali, sementara Al-Aqra' bin Habis At-Tamimi sedang duduk di sisi beliau. Maka Al-Aqra' berkata, "Aku memiliki 10 anak, namun tidak ada satu pun dari mereka yang kucium." Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam memandangnya, lalu bersabda, "Siapa yang tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi."Kalaulah dibuka perjalanan para pendahulu yang shalih dari kalangan shahabat radhiallahu 'anhum, hal ini pun ditemukan di kalangan mereka. Bahkan dilakukan oleh shahabat yang paling mulia, Abu Bakr Ash-Shiddiqradhiallahu 'anhu. Ketika Abu Bakr radhiallahu 'anhu tiba di Madinah bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam hijrah, dia mendapati putrinya, 'Aisyah radhiallahu 'anha sakit panas. Al-Barra' bin 'Azibradhiallahu 'anhu yang menyertai Abu Bakr saat menemui putrinya mengatakan:

:اه:ا :ب أ @ت< ي: أ ف:ر: ح<م>ى، @ه:ا :ت ص:اب

: أ ق:د@ Pم<ض@ط:ج8ع:ة <ه< :ت @ن اب ة< 8ش: ع:ائ 8ذ:ا ف:إ 8ه8، ه@ل: أ ع:ل:ى Wر@ :ك ب 8ي@ ب

: أ م:ع: ف:د:خ:ل@ت<؟ : >ة :ي <ن ب :ا ي @ت8 :ن أ @ف: :ي ك :ل و:ق:ا خ:د>ه:ا Aل< <ق:ب ي

"Kemudian aku masuk bersama Abu Bakr menemui keluarganya. Ternyata 'Aisyah putrinya sedang berbaring, terserang penyakit panas. Maka aku melihat ayah 'Aisyah mencium pipinya dan berkata, 'Bagaimana keadaanmu, wahai putriku?'."Inilah kasih sayang Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, seorang ayah yang paling mulia di antara seluruh manusia. Tak segan-segan beliau mendekap dan mencium putra-putri dan cucu-cucunya. Begitu pun yang beliau ajarkan kepada seluruh manusia.

2) Hak untuk memperoleh kehidupanProblematika perekonomian seakan menjadi momok yang menakutkan bagi calon orang tua bahkan orang tua sekalipun. Banyak sekali orang tua yang mnelantarkan anak yang telah dilahirkan sendiri dari rahimnya. Bahkan tak sedikit pula yang membiarkan anaknya merasakan kehidupan dunia ini.Allah berfirman:“Janganlah kamu membunuh anak anakmu karena takut miskin. Kami akan memberikan rizqi kepadamu dan kepada mereka.” 

3) Hak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI)Wajib bagi seorang ibu menyusui anaknya yang masih kecil, sebagaimana firman Allah yang artinya: Para ibu hendaklah menyusui anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Sebuah riwayat disampaikan oleh 'Umar bin Al-Khaththab radhiallahu 'anhu:

8ذ:ا إ ق:ى :س@ ت @ه:ا :د:ي ث ل<ب< [ح@ ت A8ي ب الس: م8ن: Pة: أ ام@ر: 8ذ:ا ف:إ ، 8ي ب س: ل>م: و:س: @ه8 :ي ع:ل الله: ص:لى> A8ي >ب الن ع:ل:ى ق:د8م:

: >م: . ل و:س: @ه8 :ي ع:ل الله< ص:لى> B8ي >ب الن ف:ق:ال: @ه< ض:ع:ت ر@: و:أ 8ه:ا :ط@ن 8ب ب @ه< ل@ص:ق:ت

: ف:أ @ه< خ:ذ:ت: أ A8ي ب الس: ف8ي bا 8ي ص:ب و:ج:د:ت@

: . : >ه< :ل ل ف:ق:ال: ح<ه< :ط@ر: ت : ال ن@: أ ع:ل:ى :ق@د8ر< ت و:ه8ي: ، : ال :ا @ن ق<ل >ار8؟ الن ف8ي :د:ه:ا و:ل Pط:ار8ح:ة ه:ذ8ه8 و@ن: :ر: ت

: أ:د8ه:ا 8و:ل ب ه:ذ8ه8 م8ن@ :اد8ه8 8ع8ب ب ح:م< ر@

: .أ"Datang para tawanan di hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ternyata di antara para tawanan ada seorang wanita yang buah dadanya penuh dengan air susu. Setiap dia dapati anak kecil di antara tawanan, diambilnya, didekap di perutnya dan disusuinya. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya, "Apakah kalian menganggap wanita ini akan melemparkan anaknya ke dalam api?" Kami pun menjawab, "Tidak. Bahkan dia tak akan kuasa untuk melemparkan anaknya ke dalam api." Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Sungguh Allah lebih penyayang daripada wanita ini terhadap anaknya."

4) Hak untuk mendapat nama yang baik dari orang tuaPemberian nama yang baik bagi anak adalah awal dari sebuah upaya pendidikan terhadap anak anak. Ada yang mengatakan; ‘apa arti sebuah nama’. Ungkapan ini tidak selamanya benar. Islam mengajarkan bahwa nama bagi seorang anak adalah sebuah do’a. Dengan memberi nama yang baik, diharapkan anak mampu berperilaku baik

14

Page 15: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

sesuai dengan namanya. Adapun setelah kita berusaha memberi nama yang baik, dan telah mendidiknya dengan baik pula, namun anak kita tetap tidak sesuai dengan yang kita inginkan, maka kita kembalikan kepada Allah SWT. Nama yang baik dengan akhlak yang baik, itulah yang diharapkan oleh setiap orang tua.

5) Hak mendapat aqiqohan dari orang tua.Aqiqah hukumnya sunnah muakkadh (sangat dianjurkan) bagi yang mampu melakukannya, berdasarkan sabda Nabi SAW 

" : ويسمى ويحلق، سابعه، يوم عنه تذبح بعقيقته Pرهينة W غالم Bكل".“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih paa hari ketujuh (sejak kelahiran anaknya), lalu dinamai dan dicukur rambutnya.

6) Hak mendapat pendidikanMendidik anak dengan baik merupakan salah satu sifat seorang ibu muslimah. Bahkan ibu merupakan madrasah awal bagi putra putrinya. Dia senantiasa mendidik anak-anaknya dengan akhlak yang baik, yaitu akhlak Muhammad dan para sahabatnya yang mulia. Mendidik anak bukanlah sekedar kemurahan hati seorang ibu kepada anak-anaknya, akan tetapi merupakan kewajiban dan fitrah yang diberikan Allah kepada seorang ibu.Mendidik anak pun tidak terbatas dalam satu perkara saja tanpa perkara lainnya, seperti  mencucikan pakaiannya atau membersihkan badannya saja. Bahkan mendidik anak itu mencakup perkara yang luas, mengingat anak merupakan generasi penerus yang akan menggantikan kita yang diharapkan menjadi generasi tangguh yang akan memenuhi bumi ini dengan kekuatan, hikmah, ilmu, kemuliaan dan kejayaan. Bak dan tidaknya seorang anak juga ada pengaruhnya terhadap peran orang tua. Karena pada dasarnya anak itu terlahir dalam keadaan fitrah, jadi yang menjadikan anak tersebut islam ataupun kafir adalah orang tuanya.

Hak dan Kewajiban Orang TuaKewajiban Orang tua kepada Anak

1) Berdoa sebelum bercampur dengan istri, sehingga jika Allah takdirkan dari pencampuran tadi, si istri hamil, maka anaknya menjadi anak yang soleh.

2) Mengikuti rosulullah dalam menyambut kelahiran anak.3) tinggal di lingkungan yang islami4) Memberi nama yang baik5)  Ibu hendaknya Menyusui anaknya 6) Mengasuh dan membimbing anak (bukan diasuh oleh pembantu).7) Mengkhitan si anak8) Mengajari alquran, sholat,puasa, adab dan etika9) Mengajari anak naik kuda, berenang dan memanah. 10) Memberi nafkah dari rezeki yang halal sampai si anak mandiri atau menikah.11) Memilihkan teman yang baik.12) berbuat adil kepada semua anak anaknya. 13) Menjadi contoh yang baik bagi anaknya. 14) Mencarikan pendamping hidup yang sholeh bagi anaknya.

Hak-hak Orang TuaYang dimaksud dengan hak-hak orang tua di sini adalah kewajiban-kewajiban yang harus ditunaikan seorang anak terhadap orang tuanya. Ada banyak hak orang tua atas anak, yang paling penting di antaranya adalah :

1) Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Hal itu ditunjukkan melalui perkataan, perbuatan, harta, dan badan.

15

Page 16: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

2) Menaati perintah keduanya kecuali dalam hal-hal yang sifatnya maksiat.3) Berbicara kepada mereka berdua dengan penuh kelembutan dan sopan santun.4) Tawadhu’ (rendah diri) dan tidka boleh bersikap sombong di hadapan keduanya.5) Banyak berdo’a dan memohon ampun untuk mereka berdua, terlebih di saat keduanya

telah meninggal dunia.6) Memelihara nama baik, kehormatan, dan harta mereka berdua.7) Melakukan perbuatan yang membuat mereka senang tanpa harus ada perintah terlebih

dahulu.8) Menghormati teman-teman mereka berdua semasa mereka masih hidup, dan begitu

juga setelah matinya.9) Segera memenuhi panggilan mereka berdua

Hak dan Kewajiban Antar KeluargaHak Kerabat dan Sanak Keluarga

1) Dikunjungi/silaturahimDalil hadits: “Siapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya maka hendaklah dia takut kepada Allah dan bersilaturahim kepada kerabat.” (HR. Ahmad dan Al Hakim)

2) Selamat dari tangan dan lisannya. Maksudnya adalah tidak digunjingkan dan dianiaya.3) Bersedekah/memberi hadiah

“Shadaqah yang paling utama adalah kepada kerabat yang memutuskan kekerabatan.” (HR. Ahmad, Thabrani dan Baihaqi)

LI 4. Hak dan Kewajiban Merawat Orang Sakit

Ada dua hak orang sakit yang harus dipenuhi oleh anggota masyarakat atau keluarganya. Hak orang sakit yang pertama dan utama adalah bebas dari segala tanggung jawab sosial yang normal. Artinya orang yang sedang sakit mempunyai hak untuk tidak melakukan pekerjaan sehari-hari yang biasa dia lakukan. Hal ini boleh dituntut, namun tidaklah selalu mutlak, tergantung tingkat keparahan atau tingkat persepsi dari penyakit tersebut. Apabila tingkat keparahan sakitnya rendah maka orang tersebut mungkin saja tidak perlu menuntut haknya. Dan seandainya menuntut haknya harus tidak secara penuh. Maksudnya, ia tetap dalam posisinya tetapi perannya dikurangi, dalam arti volume dan frekuensi kerjanya dikurangi.

Tetapi bila tingkat keparahannya tinggi maka hak tersebut harus dituntutnya, misalnya menderita penyakit menular. Hak tersebut haruslah dituntut karena bila tidak akan dapat menimbulkan konsekuensi ganda, yaitu disamping produktivitas kerja menurun atau bahkan dapat menambah beratnya penyakit.

Hak yang kedua adalah hak untuk menuntut bantuan atau perawatan kepada orang lain. Didalam masyarakat yang sedang sakit berada dalam posisi yang lemah, lebih-lebih bila sakitnya berada dalam derajat keparahan yang tinggi. Anggota keluarga dan anggota masyarakat berkewajiban untuk membantu dan merawatnya. Oleh karena tugas penyembuhan dan perawatan memerlukan keahlian tertentu, maka tugas ini didelegasikan kelpada lembaga-lembaga masyarakat atau individu tertentui seperti dokter, perawat, bidan dan petugas lainnya.

Kewajiban keluarga merawat orang sakit :1. Mengenal gangguan kesehatan setiap anggotanya. Keluarga mempunyai peranan

yang amat penting dalam mengembangkan, mengenal, dan menemukan masalah kesehatan dalam keluarga sebagai antisipasi menjaga kesehatan dalam keluarganya

16

Page 17: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

2. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat. Keluarga merupakan pusat pengambilan keputusan terpenting, termasuk membuat keputusan tentang masalah kesehatan keluarga. Keluarga dalam tugasnya mengambil keputusan bagi anggota keluarga disebut sebagai pelayanan rujukan kesehatan primer

3. Memberikan keperawatan kepada anggota keluarga yang sakit dan tidak dapat membantu dirinya sendiri karena cacat atau usianya terlalu muda

4. Mempertahankan suasana rumah yang menguntungkan kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota keluarga

5. Mempertahankan hubungan timbale balik antara keluarga dan lembaga kesehatan, yang menunjukkan pemanfaatan dengan baik fasilitas-fasilitas kesehatan yang ada

Kewajiban-Kewajiban Orang yg Sakit: 1) Orang yang sakit memiliki kewajiban untuk senantiasa ridha terhadap qadha Allah

Subhanahu wa Ta’ala, bersabar atas taqdir-Nya serta berbaik sangka kepada Rabbnya. Itu yang lebih baik baginya.

2) Seyogyanya orang yang sedang sakit memiliki perasaan antara rasa takut dan harap, yaitu takut akan siksa Allah ‘Azza wa Jalla atas dosa-dosanya dan berharap akan rahmat Allah ‘Azza wa Jalla kepadanya. Sikap ini didasarkan pada hadits dari Anas bin Malik Radhiyallahu’anhu yang mengatakan:

:ا ي >ه8 و:الل ق:ال: :ج8د<ك: ت @ف: :ي ك ف:ق:ال: @م:و@ت8 ال ف8ي و:ه<و: iاب ش: ع:ل:ى د:خ:ل: >م: ل و:س: @ه8 :ي ع:ل >ه< الل ص:ل>ى 8ي> >ب الن ن>: أ

ال: >م: ل و:س: @ه8 :ي ع:ل >ه< الل ص:ل>ى >ه8 الل س<ول< ر: ف:ق:ال: 8ي <وب ذ<ن خ:اف<: أ Aي 8ن و:إ >ه: الل ج<و ر@

: أ Aي :ن أ >ه8 الل س<ول: ر::خ:اف< ي م8م>ا :ه< و:آم:ن ج<و :ر@ ي م:ا >ه< الل ع@ط:اه<

: أ 8ال> إ @م:و@ط8ن8 ال ه:ذ:ا @ل8 م8ث ف8ي Wد@ ع:ب ق:ل@ب8 ف8ي :م8ع:ان8 ت :ج@ ي3) Seberat apapun sakit yang diderita, tidak boleh baginya untuk berangan-angan ingin

mati. Hal ini karena ada hadits Ummul Fadhl Radhiyallahu’anha, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam pernah datang kepada mereka tatkala ‘Abbas Radhiyallahu’anhu (paman Rasulullah) menderita sakit, hingga ‘Abbas berangan-angan ingin mati.

4) Jika ia masih memiliki tanggungan atas hak-hak orang lain, hendaklah ia tunaikan kepada yang berhak apabila hal itu mudah baginya. Jika tidak mudah, hendaklah ia berwasiat (kepada keluarganya). Sesungguhnya Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam berkata:

يقبل ال القيامة يوم :أتي ي :ن@ أ @ل: ق:ب اليه فليؤد[ه و@ماله: أ ض8ه8 ع8ر@ م8ن@ :خ8يه8 ال Pم:ة: م:ظ@ل عنده :ت@ :ان ك م:ن@

صالح عمل :ه< ل <ن@ :ك ي :م@ ل 8ن@ و:إ صاحبه وأعطي @ه< م8ن خ8ذ:> أ P8ح ص:ال Pع:م:ل :ه< ل :ان: ك 8ن@ إ Pه:م د8ر@ و:ال Pار: د8ين فيه

@ه8 :ي ع:ل ف:ح<م8ل:ت 8ه8 ب ص:اح8 :ات8 Aئ ي س: م8ن@ خ8ذ:> أ

“Barang siapa pernah mendhalimi hak saudaranya dalam hal harga diri[1] atau hartanya, hendaklah ia selesaikan sebelum datang hari kiamat, hari yang tidak diterima dinar tidak pula dirham. Jika ia punya amalan shalih maka diambil darinya lalu diberikan kepada orang yang punya hak. Jika ia tidak punya amalan shalih, maka diambil dosa-dosa orang yang bersangkutan lalu dibebankan kepadanya.”

5) Orang yang sakit hendaknya bersegera untuk menyiapkan wasiat karena ada sabda RasulullahShallallahu’alaihi wa Sallam:

@د:ه< ن ع8 Pة: <وب @ت م:ك <ه< >ت و:و:ص8ي 8ال إ ف8يه8 <وص8ي: ي ن@: أ <ر8يد< ي Pي@ء ش: :ه< ل و @ن8 :ي :ت @ل :ي ل 8يت< :ب ي W 8م ل م<س@ Wام@ر8ئ Bح:ق م:ا

“Tidak benar bagi seorang muslim yang bermalam dua malam sedangkan ia punya sesuatu yang ingin diwasiatkannya kecuali semestinya wasiat itu telah ditulis di sisinya.”Ibnu Umar Radhiyallahu’anhuma berkata: “Tidaklah berlalu satu malam sejak aku mendengar RasulullahShallallahu’alaihi wa Sallam mengatakan itu kecuali sudah kutulis wasiatku.” Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim juga Ashabus Sunan maupun yang lain.

6) Wajib baginya untuk memberikan wasiat kepada sanak kerabatnya yang tidak menerima warisan darinya. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

@ن8 8د:ي @و:ال 8ل ل >ة< @و:ص8ي ال ا @ر7 ي خ: ك: :ر: ت 8ن@ إ @م:و@ت< ال <م< ح:د:ك: أ ح:ض:ر: 8ذ:ا إ <م@ @ك :ي ع:ل 8ب: <ت ك

17

Page 18: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

>ق8ين: @م<ت ال ع:ل:ى ح:قbا وف8 @م:ع@ر< 8ال ب 8ين: ب ق@ر:: و:األ@

“Diwajibkan atas kamu, apabila seorang di antara kamu kedatangan (tanda-tanda) kematian, jika ia meninggalkan harta yang banyak, berwasiatlah untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara ma`ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa.” (Al-Baqarah: 180)

7) Boleh baginya untuk berwasiat dengan sepertiga hartanya, tidak boleh lebih. 8) Hendaklah dalam berwasiat ini disaksikan oleh dua orang yang jujur yang muslim. Jika

tidak ada maka bisa dengan dua orang (yang jujur) non muslim dengan diminta agar keduanya bersumpah untuk bisa dipercaya apabila ragu akan persaksiannya

9) Adapun berwasiat agar hartanya diberikan kepada kedua orang tua dan sanak kerabat yang berhak menerima warisan dari orang yang meninggalkan warisan itu, maka ini tidak boleh dilakukan. Karena hal ini sudah dimansukh dengan ayat tentang warisan. Dan telah dijelaskan pula oleh RasulullahShallallahu’alaihi wa Sallam dengan penjelasan yang paling sempurna, ketika beliau berkhutbah pada haji Wada’. Kata beliau:

W8و:ار8ث ل >ة: و:ص8ي و:ال ح:ق>ه< iح:ق ذ8ي <ل> ك ع@ط:ى: أ >ه: الل 8ن> إ

“Sesungguhnya Allah telah memberikan hak kepada setiap yang punya hak,dan tidak ada wasiat bagi ahli waris.”

10) Diharamkan membuat wasiat yang mendatangkan mudharat (kerugian) bagi orang lain, seperti berwasiat agar sebagian ahli waris jangan diberikan hak warisnya atau berwasiat agar melebihkan sebagian ahli waris atas sebagian yang lain. Hal ini disebabkan adanya firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:ق:ل> م8م>ا <ون: ب ق@ر:

: و:األ@ 8د:ان8 @و:ال ال ك: :ر: ت م8م>ا Pص8يب: ن اء8 Aس: 8لن و:ل <ون: ب ق@ر:: و:األ@ 8د:ان8 @و:ال ال ك: :ر: ت م8م>ا Pص8يب: ن ج:ال8 A8لر ل

وض7ا م:ف@ر< 7ا :ص8يب ن <ر: :ث ك و@: أ @ه< م8ن

“Bagi laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, dan bagi wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu-bapak dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang telah ditetapkan.” (An-Nisaa’: 7)

11) Wasiat yang lalim (tidak adil) hukumnya batil lagi tertolak, karena adanya sabda RasulullahShallallahu’alaihi wa Sallam:

رد[ فهو ليسمنه ما هذا امرنا في احدث من“Barang siapa yang mengada-adakan perkara baru dalam (agama) kami ini yang tidak ada asal darinya, maka ia tertolak.”

12) Ketika banyak terjadi kebid’ahan pada sebagian besar kaum muslimin di masa ini. Begitu pula dalam permasalahan yang berkaitan dengan jenazah. Maka termasuk kewajiban seorang muslim adalah untuk berwasiat agar disiapkan (urusan kematiannya) dan agar dikuburkan berdasarkan Sunnah (tuntunan Nabi Shallallahu’alaihi wa Sallam), sebagai pengamalan terhadap firman Allah Subhanahu wa Ta’ala (At-Tahrim: 6)

Kewajiban Keluarga Terhadap Orang Sakit:Menjenguk Orang Sakit dan Hukumnya

Orang sakit adalah orang yang lemah, yang memerlukan perlindungan dan sandaran. Perlindungan (pemeliharaan, penjagaan) atau sandaran itu tidak hanya berupa materiil sebagaimana anggapan banyak orang, melainkan dalam bentuk materiil dan spiritual sekaligus.

Karena itulah menjenguk orang sakit termasuk dalam bab tersebut. Menjenguk si sakit ini memberi perasaan kepadanya bahwa orang di sekitarnya (yang menjenguknya) menaruhperhatian kepadanya, cinta kepadanya, menaruh keinginan kepadanya, dan mengharapkan agar dia segera sembuh. Faktor-faktor spiritual ini akan memberikan kekuatan dalam jiwanya untuk melawan serangan penyakit lahiriah. Oleh sebab itu, menjenguk orang sakit, menanyakan keadaannya, dan mendoakannya merupakan bagian dari pengobatan menurut orang-orang yang mengert. Maka pengobatan tidak

18

Page 19: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

seluruhnya bersifat materiil (kebendaan). Karena itu, hadits-hadits Nabawi menganjurkan "menjenguk orang sakit"

Dari abu musa r.a. berkata, bersabda Rasulullah saw.: jenguklah orang sakit, dan berikanlah makanan kepada orang yang lapar, dan bebaskanlah tawanan. (h.r. bukhari)

Hak orang islam terhadap orang islam lainnya ada enam: 1. Apabila engkau berjumpa dengannya berilah salam kepadanya. 2. Apabila ia mengundangmu penuhilah undangnnya itu. 3. Apabila ia meminta nasehat kepadamu, nasehatilah dia. 4. Apabila ia bersin, lalu memuji allah, maka doakanlah ia olehmu. 5.Apabila ia sakit, tengoklah ia, dan apabila ia meninggal dunia, maka iringkanlah dia.

(h.r. muslim)Menjenguk orang yang terbaring sakit. Sebagian ulama telah menetapkan menjenguk

orang sakit ini sebagai fardhu kifayah, seperti halnya memberi makan orang yang kelaparan dan membebaskan tawanan. Jumhur ulama berpendapat bahwa menjenguk ini pada dasarnya hukumnya sunnah. Namun pada perkembangannya ia menjadi wajib di beberapa kalangan tertentu.

Perintah menjenguk orang sakit mengandung hikmah, dapat meringankan beban mental keluarganya, sebagai ungkapan kasih sayang, mengingatkan manusia akan mati, memberikan dorongan kejiwaan dan menghibur, dan lain-lain.

19

Page 20: pbl sk 2

Fitria Fadzri R. 1102012091 A12 SK 2 KEDKEL

Daftar Pustaka

Friedman, M. Marilyn.( 1998). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktik.Jakarta : EGC.

Goldenberg, I., & Goldenberg, H. (2008). Family therapy: An overview. Belmont, CA: Thomson Brooks/Cole.

Kewajiban-Kewajiban Orang Sakit. Available at : http://darussunnah.or.id/artikel-islam/nasehat/kewajiban-kewajiban-orang-sakit/ (Last Update 2012, December 2014)

Kewajiban Orang Tua dan Anak dalam Islam. Available at: http://al-islam-indonesia.blogspot.com/2012/05/kewajiban-orang-tua-dan-anak-dalam.html (Last Update 2012, December 20)McDaniel, S., Campbell, T.L., Hepworth, J., & Lorenz, A. (2005). Family - Oriented Primary Care (2nd Ed.). New York: Springer (page 42) 

RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Available at : http://journal.unair.ac.id/filerPDF/KESLING-2-1-04.pdf (Last Update 2012, December 2014)

Sloane, P.D., Slatt, L.M., Ebell, M.H., & Jacques, L.B. (2002).  Essential ofFamily Medicine (4th Ed.).  Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins (page 24)

Sudiharto. (2007). Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Pendekatan Keperawatan Transkultural. Jakarta:EGC.

Suprajitno. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga. Jakarta : EGC.

Undang-Undang RI no 1 tahun 1974 tentang perkawinan. Available at : http://www.bkn.go.id/bapek/peraturan/undang-undang-uu/82-uu-no-1-tahun-1974-tentang-perkawinan.html (Last Update: 2012, December 2014)

20