PBL Sk 2 Lepra Mudita Ppt

30
MORBUS HANSEN Anastasia Mudita 102013366 B6

description

mk

Transcript of PBL Sk 2 Lepra Mudita Ppt

PowerPoint Presentation

Morbus hansenAnastasia Mudita 102013366B6Skenario 2laki-laki usia 40 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan berupa bercak putih pada lengan kiri sejak 1 bulan dan tidak ada rasa gatalAnamnesisidentitas penderitakeluhan utamaperjalanan pennyakit/ riwayat penyakit sekarang riwayat penyakit dahulu riwayat keluarga riwayat sosial dan kebiasaan

Lingkungan, apakah tinggal bersama penderita kusta, apakah pernah bersentuhan dengan penderita lepraPemeriksaan fisikKeadaan umum : kesadaran pasien compos mentis, TTV normal, suhu normalInspeksiAnestesiPotlot gunawanHASIL : makula hipopigmentasi, ada rasa baalPEMERIKSAAN PENUNJANGBAKTERIOSKOPIKHISTOPATOLOGIKSEROLOGILEPROMINddPtiriasis Versikolor

Tinea korporis

ddLeukoderma Ptiriasis alba

ddVitiligo

DDHipopigmentasi post inflamasi

Morbus hansen

WDMorbus hansen (lepra)

etiologi

epidemiologiMasalah epidemiologi masih belum terpecahkan, cara penularan belum diketahui pasti hanya berdasarkan anggapan klasik yaitu melalui kontak langsung antarkulit yang lama dan erat. patogenesis

gejalaUtama : bercak pada kulit yang mati rasa, rasa tebal, kesemutan, kelemahan otot-otot dan kulit kering akibat gangguan pengeluaran kelenjar keringat5A : Achromia anestesia atrofi alopesia anhridrosisgejalaRidley menciptakan 6 pembagian dalam penyakit lepra. Dimulai dari yang resistensi tinggi sampai resistensi rendah yaitu TT (polar tuberculoid), BT (borderline tuberculoid), BB (borderline), BL ( borderline lepromatous), LLs (subpolar lepromatous), dan LLp (polar lepromatouse). Intermediate leprosy

Lepra tipe TT (Tuberculoid Leprosy)

Lepra tipe BT ( Borderline Tuberculoid Leprosy)

Borderline leprosy (BB)

Lepra tipe BL ( Borderline Lepromatous Leprosy)

Lepra tipe LL (Lepromatous Leprosy)

Pembagian menurut whoPausibasilerMultibasilerLesi kulit(macula datar, papul yang meninggi, nodus)1-5 lesiHipopigmentasi/eritemaDistribusi tidak simetrisHilangnya sensai yang jelas>5 lesiDistribusi lebih simetrisHilangnya sensasi yang kurang jelasKerusakan saraf(menyebabkan hilangnya sensasi/kelemahan otot yang dipersarafi oleh saraf yang terkenaHanya satu cabang sarafBanyak cabang sarafTabel 1. Bagan Diagnosis Klinis Menurut WHO (1995)1

Reaksi kusta tipe 1 dan 2

Reaksi kusta bentuk enl

Terapi medika mentosadapsonRifampisin

Klofazimin

Alternatif obat ProtionamidOfloksasinMinosiklin

Tipe I, TT dan BTDDS 100mg/hari dan rifampisin 600 mg setiap bulan. Keduanya diberikan 6-9 bulanTipe BB, BL, LLKombinasi DDS, rifampisin dan lamprenTerapi non medika mentosaMenjaga kebersihan tubuhPengobatan kepada penderita kusta adalah merupakan salah satu cara pemutusan mata rantai penularandiagnosa sedini mungkin ketika ditemukan adanya rasa baal pada lesi kulit penderita

KomplikasiNeuropatiUlkus atau fisura Pembentukan kalusKontraktur sendiKelainan oftalmologisPrognosis

Pengobatan tepat

Prognosis baikpenutupBerdasarkan hasil pemeriksaan fisik dan gejala yang dialami oleh pasien, dapat disimpulkan pasien mengidap penyakit morbus hansen karena keluhan pasien yang mirip dengan gejala utama morbus hansen yaitu sejak 1 bulan lalu terdapat bercak putih di lengan kirinya dan tidak ada rasa gatal serta hasil pemeriksaan fisik didapatkan makula hipopigmentasi dan ada rasa baal. Untuk terapinya, WHO menganjurkan penggunaan 3 obat sekaligus yaitu dapson, rifampicin dan klofazimin.