Pbl Sk 1 Neoplasia

58
SKENARIO “BENJOLAN DI PAYUDARA” Seorang perempuan berumur 55 tahun, ibu rumah tangga, datang ke poliklinik bedah karena adanya benjolan di payudara sebelah kanan sudah setahun ini. Mula-mula sebesar biji rambutan, kemudian sekarang sebesar bola tenis. Tidak terasa sakit, hanya kadang terasa pegal. Pasien merasa berat badannya menurun drastis dalam empat bulan terakhir ini. Pada keluarga terdapat riwayat penderita tumor ganas payudara, yaitu bibi pasien (adik kandung dari ibu pasien). Bibi pasien meninggal karena penyakitnya ini. Pasien tidak mempunyai anak. Sebulan ini timbul luka koreng berbau di kulit di atas benjolan payudara. Pasien juga merasa sesak sebulan terakhir yang bertambah dengan aktifitas tetapi tidak berkurang dengan istirahat. Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, BB 40 kg, vital sign lain dalam batas normal. Status lokalis pada payudara kanan didapatkan massa oval lebih kurang 8x7x7cm 3 di kwadran medial atas, keras, berbenjol, melekat ke dinding dada, peau de orange, ulkus, retraksi papilla mammae, dan nipple discharge. Teraba limfonodi aksilla 2 buah, ukuran 1cm, saling melekat satu dengan yang lain. Pada pemeriksaan Rontgen thoraks didapatkan coin lesion di lobus superior paru kanan disertai efusi pleura. USG abdomen tidak didapatkan nodul. Biopsy insisi memastikan pasien menderita kanker payudara (stadium terminal) kemudian menjalani operasi simple mastectomy dilanjutkan kemoterapi dan radioterapi. Bagaimanakah seharusnya pasien menghadapi penyakit berat dan terminal yang dideritanya dari sisi agama islam? 1

description

Ca mammae

Transcript of Pbl Sk 1 Neoplasia

SKENARIOBENJOLAN DI PAYUDARA

Seorang perempuan berumur 55 tahun, ibu rumah tangga, datang ke poliklinik bedah karena adanya benjolan di payudara sebelah kanan sudah setahun ini. Mula-mula sebesar biji rambutan, kemudian sekarang sebesar bola tenis. Tidak terasa sakit, hanya kadang terasa pegal. Pasien merasa berat badannya menurun drastis dalam empat bulan terakhir ini. Pada keluarga terdapat riwayat penderita tumor ganas payudara, yaitu bibi pasien (adik kandung dari ibu pasien). Bibi pasien meninggal karena penyakitnya ini. Pasien tidak mempunyai anak. Sebulan ini timbul luka koreng berbau di kulit di atas benjolan payudara. Pasien juga merasa sesak sebulan terakhir yang bertambah dengan aktifitas tetapi tidak berkurang dengan istirahat.

Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan umum baik, BB 40 kg, vital sign lain dalam batas normal. Status lokalis pada payudara kanan didapatkan massa oval lebih kurang 8x7x7cm3 di kwadran medial atas, keras, berbenjol, melekat ke dinding dada, peau de orange, ulkus, retraksi papilla mammae, dan nipple discharge. Teraba limfonodi aksilla 2 buah, ukuran 1cm, saling melekat satu dengan yang lain. Pada pemeriksaan Rontgen thoraks didapatkan coin lesion di lobus superior paru kanan disertai efusi pleura. USG abdomen tidak didapatkan nodul. Biopsy insisi memastikan pasien menderita kanker payudara (stadium terminal) kemudian menjalani operasi simple mastectomy dilanjutkan kemoterapi dan radioterapi. Bagaimanakah seharusnya pasien menghadapi penyakit berat dan terminal yang dideritanya dari sisi agama islam?

KATA-KATA SULIT1. Peau de orange

: Keadaan kulit berlubang-lubang seperti kulit jeruk

2. Nipple discharge

: Keluarnya cairan dari papilla mamae berupa darah/nanah

3. Coin Lession

: pada pemeriksaan CT scan atau X-ray, ditemukan gambaran bulat seperti koin (nodul soliter pada paru)

4. Simple mastektomi: pengangkatan seluruh jaringan payudara

5. Kemoterapi

: Terapi kanker yang menggunakan obat-obat kimia untuk membunuh sel kanker

6. Radioterapi

: Metode pengobatan kanker menggunakan sinar/ion untuk membunuh sel kankerPERTANYAAN

1. Apa hubungannya mempunyai benjolan di payudara dengan tidak mempunyai anak?

2. Apa hubungannya dengan bibi pasien yang menderita tumor payudara?

3. Mengapa payudara terlihat adanya peau de orange?

4. Apa hubungan sesak napas dan kanker payudara?

5. Kenapa berat badan pasien menurun?

6. Apakah benjolanbisa tumbuh kembali setelah mastectomy?

7. Apa yang menyebabkan luka korengnya bisa berbau?

8. Mengapa benjolan di payudara tidak terasa sakit, tetapi pasien mengeluh merasa pegal?

9. Kenapa bisa ada nipple discharge? Dan apa jenis cairannya?

10. Kenapa terdapat coin lesion pada rontgen paru?

11. Mengapa ukuran benjolan bisa bertambah besar?

12. Bagaimana seharusnya sikap pasien dalam menerima cobaan seberat ini?

13. Apakah pada laki-laki bisa terjadi penyakit seperti scenario? Alasannya ?

14. Apakah pemeriksaan pada penyakit ini?

JAWABAN1. Terdapat adanya hubungan antara mempunyai benjolan dipayudara dan tidak memiliki anak, karena bisa terjadi gangguan pada hormone seorang wanita2. Hubungannya adalah factor genetic

3. Hal tersebut disebabkan adanya retraksi dari papilla mamae

4. Tampak adanya coin lesion karena pada kasus diatas sudah bermetastasis ke paru, sehingga menyebabkan efusi pleura

5. Berat badan dapat menurun oleh karena sel kanker membutuhkan nutrisi yang lebih banyak

6. Bisa tumbuh kembali, karena kemungkinan sel tumor sudah bermetastasis ke orang lainnya

7. Luka koreng yang berbau disebabkan oleh luka yang nekrosis dari jaringan sekitarnya

8. Pasien tidak merasakan nyeri karena benjolan belum menekan saraf, pegal yang pasien rasakan karena terjadinya penumpukkan asam laktat

9. Karena terdapat ulkus, dan jenis cairannya berupa pus/darah

10. Karena gambaran dari salah satu ciri mestastasis ca mamae pada paru

11. Benjolan bertambah besar karena sel kanker berproliferasi secara tidak terkontrol

12. Sikap dari pasien adalah mencoba untuk bersabar dan tawakal

13. Pada laki-laki juga bisa terjadi penyakit seperti pada kasus diatas, yang disebabkan oleh factor genetic, gaya hidup, pola makan, dll

14. Cara pemeriksaannya adalah SADARI, mamografi, biopsy, radiologi, rontgen thoraks, USG, MRI, CT-scan, bone survey, dllHIPOTESIS

Wanita 55 tahun, dengan factor (genetic, lifestyle) resiko datang dengan keluhan terdapat benjolan di payudara karena proliferasi sel yang tidak terkontrol. Pada payudara tampak peau de orange yang disebabkan oleh retraksi papilla mame. Dan juga terdapat ulkus dan nipple discharge karena nekrosis jaringan. Dilakukan pemerikasaan berupa SADARI, mamografi, biopsy, rontgen thoraks, dll. Didapatkan diagnosis ca mamae, dan pada pemeriksaan rontgen thoraks didapatkan gambaran coin lesion yang menandakan metastasis ke jaringan sekitar. Dilakukan simple mastectomy, radioterapi, serta kemoterapi. Pasien diharapkan dapat sabar, tawakal, dan ikhtiar.SASARAN BELAJARLI. 1. Memahami dan Mengetahui Ca Mammae

LO. 1.1 Definisi

LO. 1.2 Etiologi

LO. 1.3 Epidemiologi

LO. 1.4 Klasifikasi

LO. 1.5 Patofisiologi

LO. 1.6 Manifestasi Klinis

LO. 1.7 Diagnosis dan Diagnosis Banding

LO. 1.8 Penatalaksanaan

LO. 1.9 Komplikasi

LO. 1.10 Pencegahan

LO. 1.11 Prognosis

LI. 2. Memahami dan Mengetahui Sikap dalam menghadapi penyakit terminal dalam pandangan islam

LI. 1. Memahami dan Mengetahui Ca Mammae

LO. 1.1 Definisi

Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan itu tidak dibuang atau terkontrol, sel-sel kanker bisa menyebar (metastase) pada bagian-bagian tubuh lain. Metastase dapat terjadi pada kerlenjar getah bening (limfe) aksilla ataupun di atas tulang belikat (clavicula). Selain itu, sel-sel kanker dapat pula bersarang di tulang, paru, hati, kulit dan bawah kulit. (Erik T, 2005)

Kanker payudara adalah salah satu pertumbuhan sel-sel abnormal yang cenderung menginvasi jaringan disekitarnya dan menyebar ke tempat-tempat jauh. (Elizabeth J. Cowin, 2008)

LO. 1.2 Etiologi

1. Umur

Risiko Ca mammae bertambah seiring dengan umur. Wanita umur 60 tahun memiliki risiko terkena ca mammae 100 kali lipat dibanding dengan wanita umur 20 tahun

2. Jenis Kelamin

Wanita lebih sering terkena dibandingkan laki-laki. Di Amerika serikat, kanker payudara berjumlah 30% dari semua kanker invansive pada wanita dan kurang dari 1% dari kanker yang ditemukan pada pria.

3. Herediter

BRCA 1 dan BRCA 2 merupakan gen autosomal dominan yang berperan pada familial breast cancer. Wanita yang mengalami mutasi BRCA berisiko 60%-80% terkena ca mammae

4. Prior Cancer

Orang yang pernah didiagnosa dengan ca ovarium atau ca uterus memiliki risiko terkena ca mammae lebih tinggi.

5. Obesitas dan diet tinggi lemak

Obesitas juga menunjukan peningkatan resiko kanker payudara pada wanita post menopause. Diperkirakan wanita dengan obesitas mengalami peningkatan sirkulasi estrogen yang dapat mengakibatkan sel kanker mengalami ketergantungan hormon.Selain itu, obesitas dapat menghambat diagnosa dari penyakit kanker payudara sehingga diagnosa pada wanita dengan obesitas cenderung lebih lambat.

6. HormonPeningkatan estrogen dan androgen darah yang persisten dapat meningkatkan risiko ca mammae, namun peningkatkan progesteron dapat menurunkan risiko pada wanita premenopause. Dan dapat juga dipengaruhi seperti : Kehamilan dan menyusuiUmur saat melahirkan anak pertama (